Indonesia berada dalam masa transisi dimana Covid 19 memasuki babak baru dari pandemi menjadi endemic, dimana saat ini kita sedang berada pada keadaan pasca pandemi covid 19. Keadaan tersebut membuat sebagian masyarakat lupa bahwasanya pandemi belum usai dan kita mesti menjaga diri agar terhindari dari penyakit tersebut. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi kesehatannya masyarakat perlu memahami bahwa perilaku pencegahan mesti harus dilaksanakan. Berdasarkan pada hal tersebut, kegiatan edukasi dalam bentuk penyuluhan cukup perlu dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan promotif dan preventif dimass pasca pandemi covid 19 ini,
{"title":"OPTIMALISASI PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN PASCA PANDEMI COVID-19 MELALUI PENYULUHAN PADA WARGA MASYARAKAT PETERONGAN, JOMBANG","authors":"Maria Yeny Eskawati","doi":"10.55426/pmc.v3i1.286","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v3i1.286","url":null,"abstract":"Indonesia berada dalam masa transisi dimana Covid 19 memasuki babak baru dari pandemi menjadi endemic, dimana saat ini kita sedang berada pada keadaan pasca pandemi covid 19. Keadaan tersebut membuat sebagian masyarakat lupa bahwasanya pandemi belum usai dan kita mesti menjaga diri agar terhindari dari penyakit tersebut. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi kesehatannya masyarakat perlu memahami bahwa perilaku pencegahan mesti harus dilaksanakan. Berdasarkan pada hal tersebut, kegiatan edukasi dalam bentuk penyuluhan cukup perlu dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan promotif dan preventif dimass pasca pandemi covid 19 ini,","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"43 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139608592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Senam hamil merupakan olah raga yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Data Tahun 2021 di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri terdapat 20 % ibu yang belum melakukan senam hamil. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini agar seluruh ibu hamil di Desa Krenceng dapat mengikuti senam ibu hamil, sehingga diharapkan dapat memperlancar proses persalinan. Kegiatan ini melibatkan 30 Ibu hamil trimester III di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2023 dengan frekuensi pelaksanaan 4 kali kegiatan. Teknik pelaksanaan kegiatan adalah dengan mengundang Ibu hamil Trimester III di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri yang dibantu oleh kader untuk mengikuti senam hamil. Hasil kegiatan ini menunjukkan terjadi peningkatan keterlibatan ibu hamil trimester III di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri pada senam ibu hamil sebesar 95 %. Artinya hanya 5 % saja yang tidak mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan bekerja.
{"title":"PELAKSANAAN SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DESA KRENCENG KEC. KEPUNG KAB. KEDIRI","authors":"Rista Novitasari, Hidayatun Nufus","doi":"10.55426/pmc.v3i1.285","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v3i1.285","url":null,"abstract":"Senam hamil merupakan olah raga yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Data Tahun 2021 di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri terdapat 20 % ibu yang belum melakukan senam hamil. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini agar seluruh ibu hamil di Desa Krenceng dapat mengikuti senam ibu hamil, sehingga diharapkan dapat memperlancar proses persalinan. \u0000Kegiatan ini melibatkan 30 Ibu hamil trimester III di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2023 dengan frekuensi pelaksanaan 4 kali kegiatan. Teknik pelaksanaan kegiatan adalah dengan mengundang Ibu hamil Trimester III di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri yang dibantu oleh kader untuk mengikuti senam hamil. \u0000Hasil kegiatan ini menunjukkan terjadi peningkatan keterlibatan ibu hamil trimester III di Desa Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri pada senam ibu hamil sebesar 95 %. Artinya hanya 5 % saja yang tidak mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan bekerja.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"81 19","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139606463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi ialah suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik meningkat di atas batas normal yaitu ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau bisa disebut juga sebagai penyakit silent killer atau pembunuh diam-diam. Tekanan darah yang terus mengalami peningkatan dapat menimbulkan gejala-gejala, seperti mual, muntah, sakit kepala, mimisan, sesak nafas, dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal. Hampir 95% kejadian hipertensi dipengaruhi oleh faktor risiko lingkungan dan riwayat genetik Prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, dampak dari kejadian hipertensi memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Untuk mencegah hipertensi dan mengendalikan hipertensi, beberapa hal yang dapat dikendalikan antara lain berat badan berlebih, aktivitas fisik, merokok, dan asupan nutrisi. Pemberian edukasi hipertensi pada lansia di posyandu sangat diperlukan, tujuannya untuk mengedukasi tentang pemberian nutrisi dan terapi diet bagi pasien hipertensi, melalui metode ceramah, diskusi, demonstrasi, serta pemeriksaan skrining kesehatan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dimana hasil pre-test yang dilakukan terhadap 60 orang yang diberikan kuesioner dengan 10 pertanyaan dengan hasil pre-test yaitu, 15% memiliki pengetahuan baik, 30% memiliki pengetahuan cukup, 55% memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan edukasi, 78% memiliki pengetahuan baik dan 22% memiliki pengetahuan cukup. Kesimpulannya, para lansia di posyandu kelurahan klegen Kota Madiun memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam pengelolaan gizi untuk mengurangi terjadinya serangan penyakit yang dialami serta telah mendapatkan pemeriksaan skrining kesehatan untuk deteksi kejadian penyakit tidak menular, khususnya hipertensi. Bagi masyarakat kelurahan klegen diharapkan bisa lebih aktif mengupayakan program pencegahan dini dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitarnya
{"title":"EDUKASI HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN KLEGEN MADIUN","authors":"R. Nuzula","doi":"10.55426/pmc.v3i1.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v3i1.284","url":null,"abstract":"Hipertensi ialah suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik meningkat di atas batas normal yaitu ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau bisa disebut juga sebagai penyakit silent killer atau pembunuh diam-diam. Tekanan darah yang terus mengalami peningkatan dapat menimbulkan gejala-gejala, seperti mual, muntah, sakit kepala, mimisan, sesak nafas, dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal. Hampir 95% kejadian hipertensi dipengaruhi oleh faktor risiko lingkungan dan riwayat genetik Prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, dampak dari kejadian hipertensi memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Untuk mencegah hipertensi dan mengendalikan hipertensi, beberapa hal yang dapat dikendalikan antara lain berat badan berlebih, aktivitas fisik, merokok, dan asupan nutrisi. Pemberian edukasi hipertensi pada lansia di posyandu sangat diperlukan, tujuannya untuk mengedukasi tentang pemberian nutrisi dan terapi diet bagi pasien hipertensi, melalui metode ceramah, diskusi, demonstrasi, serta pemeriksaan skrining kesehatan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dimana hasil pre-test yang dilakukan terhadap 60 orang yang diberikan kuesioner dengan 10 pertanyaan dengan hasil pre-test yaitu, 15% memiliki pengetahuan baik, 30% memiliki pengetahuan cukup, 55% memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan edukasi, 78% memiliki pengetahuan baik dan 22% memiliki pengetahuan cukup. Kesimpulannya, para lansia di posyandu kelurahan klegen Kota Madiun memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam pengelolaan gizi untuk mengurangi terjadinya serangan penyakit yang dialami serta telah mendapatkan pemeriksaan skrining kesehatan untuk deteksi kejadian penyakit tidak menular, khususnya hipertensi. Bagi masyarakat kelurahan klegen diharapkan bisa lebih aktif mengupayakan program pencegahan dini dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitarnya","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"61 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139440855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Personal hygiene is an independent self-care activity, including maintaining the cleanliness of body parts consisting of hair, clean eyes, nose, mouth, teeth and skin. Self-care deficit is a situation where a person experiences a lack of technological level to carry out individual personal hygiene activities including bathing, hygiene and defecation (Abdul, 2015). According to Orem, lack of self-care is an individual's inability to carry out personal hygiene adequately, so several systems are needed that can help clients meet their self-care needs (Erlando, 2019).
{"title":"Personal hygiene pada odgj dengan defisit perawatan diri di kelurahan Padang harapan kecamatan Gading Cempaka kota Bengkulu, 38225","authors":"Eka Alqomaria","doi":"10.55426/pmc.v3i1.281","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v3i1.281","url":null,"abstract":"Personal hygiene is an independent self-care activity, including maintaining the cleanliness of body parts consisting of hair, clean eyes, nose, mouth, teeth and skin. Self-care deficit is a situation where a person experiences a lack of technological level to carry out individual personal hygiene activities including bathing, hygiene and defecation (Abdul, 2015). According to Orem, lack of self-care is an individual's inability to carry out personal hygiene adequately, so several systems are needed that can help clients meet their self-care needs (Erlando, 2019).","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"32 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139443968","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The language environment is a place where everything that the learner can hear and see is related to the target language being studied. In relation to the learning process, habituation is an important process that is needed to encourage young children to capture messages and understand new things. The introduction of English in fun bilingual storytelling activities using interesting props (puppet show) can be a new experience for children, especially in learning English. The implementation of this community service activity tries to attract the interest of young children aged 4 - 6 years in listening and understanding fairy tales or stories in English using the bilingual puppet show method. This method is carried out through storytelling activities in English and Indonesian (bilingual) using hand puppets. The fairy tales are delivered in two languages to help children understand English vocabulary. Because English is not the everyday language used by students of Aisyiyah 03 Ngringo Kindergarten, it is hoped that this community service activity can encourage young children's interest in getting to know English literacy through storytelling activities using the bilingual puppet show method. The various methods used in this community service activity are lectures (presentations), storytelling, discussions, and questions and answers on the topic of introducing English literacy to early childhood through the medium of a bilingual puppet show. The result of implementing this community service activity (PKM) is that the students of Aisyiyah 03 Ngringo Kindergarten are able to recognize the names of animals in English. Students are also able to learn moral values about cooperation and helping each other through bilingual puppet show, in English and Indonesian.
{"title":"PENGENALAN LITERASI BAHASA INGGRIS PADA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BILINGUAL PUPPET SHOW","authors":"W. Winarti","doi":"10.55426/pmc.v3i1.262","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v3i1.262","url":null,"abstract":"The language environment is a place where everything that the learner can hear and see is related to the target language being studied. In relation to the learning process, habituation is an important process that is needed to encourage young children to capture messages and understand new things. The introduction of English in fun bilingual storytelling activities using interesting props (puppet show) can be a new experience for children, especially in learning English. \u0000The implementation of this community service activity tries to attract the interest of young children aged 4 - 6 years in listening and understanding fairy tales or stories in English using the bilingual puppet show method. This method is carried out through storytelling activities in English and Indonesian (bilingual) using hand puppets. The fairy tales are delivered in two languages to help children understand English vocabulary. Because English is not the everyday language used by students of Aisyiyah 03 Ngringo Kindergarten, it is hoped that this community service activity can encourage young children's interest in getting to know English literacy through storytelling activities using the bilingual puppet show method. The various methods used in this community service activity are lectures (presentations), storytelling, discussions, and questions and answers on the topic of introducing English literacy to early childhood through the medium of a bilingual puppet show. \u0000The result of implementing this community service activity (PKM) is that the students of Aisyiyah 03 Ngringo Kindergarten are able to recognize the names of animals in English. Students are also able to learn moral values about cooperation and helping each other through bilingual puppet show, in English and Indonesian. \u0000 ","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"56 34","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139442060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aspek pertumbuhan dan perkembangan pada anak merupakan komponen penting untuk dilakukan pemantauan secara berkala guna mendeteksi kelainan maupun penyimpangan yang ada. Perkembangan pada anak merupakan salah satu indicator yang mengukur hasil dari tingkat maturasi dan proses belajar anak dalam setiap kehidupannya. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa anak belum pernah dilakukan pemantaun perkembangan secara berkala, hanya pertumbuhannya saja yang diukur. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam memantau perkembangan anak menggunakan metode Denver Developmental Screening Test (DDST). Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan anak di SPS Puspa Sidomoro Gresik dan memberikan edukasi kepada orang tua terkait jenis sitimulasi yang bias diberikan kepada anak. Jumlah sasaran kegiatan ini meliputi 25 balita beserta orang tuanya. Hasil yang didapatkan selama kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar balita di satuan tersebut berada pada perkembangan yang normal, artinya perkembangan ereka suda sesuai dengan usianya. Pentingnya pemantauan secara berkala, cermat, dan tepat sangat diperlukan untuk mendeteksi adanya pemasalahan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
{"title":"EDUKASI DAN PEMANTAUAN PERKEMBANGAN ANAK MELALUI METODE DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST","authors":"Diah Fauzia Zuhroh","doi":"10.55426/pmc.v3i1.277","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v3i1.277","url":null,"abstract":"Aspek pertumbuhan dan perkembangan pada anak merupakan komponen penting untuk dilakukan pemantauan secara berkala guna mendeteksi kelainan maupun penyimpangan yang ada. Perkembangan pada anak merupakan salah satu indicator yang mengukur hasil dari tingkat maturasi dan proses belajar anak dalam setiap kehidupannya. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa anak belum pernah dilakukan pemantaun perkembangan secara berkala, hanya pertumbuhannya saja yang diukur. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam memantau perkembangan anak menggunakan metode Denver Developmental Screening Test (DDST). Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan anak di SPS Puspa Sidomoro Gresik dan memberikan edukasi kepada orang tua terkait jenis sitimulasi yang bias diberikan kepada anak. Jumlah sasaran kegiatan ini meliputi 25 balita beserta orang tuanya. Hasil yang didapatkan selama kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar balita di satuan tersebut berada pada perkembangan yang normal, artinya perkembangan ereka suda sesuai dengan usianya. Pentingnya pemantauan secara berkala, cermat, dan tepat sangat diperlukan untuk mendeteksi adanya pemasalahan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"48 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139442393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Permatasari, H. Sulistyawati, Yana Eka Mildiana, Any Isro'aini, Fera Yuli Setiyaningsih
Masa remaja individu sering kali terlibat konflik dan memiliki banyak permasalahan, baik permasalahan dengan diri sendiri atau dengan lingkungan di luar dirinya. Banyak kaum remaja yang belum siap mengimbangi perubahan yang dialaminya, seperti perubahan fisik, tingkat emosi, moral, interaksi sosial dan cara bertindak dan berpikir. Belakangan ini, pada masa terjadinya penyebaran virus corona, banyak remaja hanya menghabiskan waktu untuk tidur kemudian bangun untuk belajar online atau bermain gadget. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap perubahan kondisi remaja terutama kondisi psikisnya. Remaja disibukkan dengan sekolah online yang membuat lebih sibuk di dunia maya daripada di dunia nyata. Hal ini, tidak hanya menimbulkan kebosanan bagi remaja, melainkan juga berefek pada kesehatan mental remaja, sehingga membutuhkan rekan yang dapat membantu permasalahan yang dialami. Pengabdian masyarakat ini bermaksud untuk meningkatkan derajat kesehatan remaja dengan pemberdayaan remaja melalui Peer Educator dari teman sendiri di lingkup organisasi dalam rangka pemantauan tumbuh kembang dengan alat berupa Kartu Menuju Sehat (KMS) Remaja dan simulasi sebagai wahana pemberdayaan remaja IPNU dan IPPNU dalam peningkatan skill konselor sebaya di masa pandemi Covid-19. Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra program yang telah disepakati bersama dengan menggunakan pendekatan survei yaitu pengumpulan data di Organisasi IPNU dan IPPNU di Kecamatan Mojoagung dengan metode pengumpulan data secara observasional dengan cara observasi lapangan (field observation). Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan mengumpulkan remaja yang sudah menjadi anggota secara bersama-sama. Hasi pengabdian masyarakat terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, perilaku remaja tentang fungsi organ reproduksi dan terlatih berorganisasi sehingga dapat terbentuk peer educator teman sebaya.
{"title":"OPTIMALISASI PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN REMAJA MELALUI PEMBERDAYAAN REMAJA DENGAN PEER EDUCATOR DI MASA PANDEMI (PADA IPNU DAN IPPNU KECAMATAN MOJOAGUNG KAB. JOMBANG)","authors":"R. Permatasari, H. Sulistyawati, Yana Eka Mildiana, Any Isro'aini, Fera Yuli Setiyaningsih","doi":"10.55426/pmc.v3i1.254","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v3i1.254","url":null,"abstract":"Masa remaja individu sering kali terlibat konflik dan memiliki banyak permasalahan, baik permasalahan dengan diri sendiri atau dengan lingkungan di luar dirinya. Banyak kaum remaja yang belum siap mengimbangi perubahan yang dialaminya, seperti perubahan fisik, tingkat emosi, moral, interaksi sosial dan cara bertindak dan berpikir. Belakangan ini, pada masa terjadinya penyebaran virus corona, banyak remaja hanya menghabiskan waktu untuk tidur kemudian bangun untuk belajar online atau bermain gadget. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap perubahan kondisi remaja terutama kondisi psikisnya. Remaja disibukkan dengan sekolah online yang membuat lebih sibuk di dunia maya daripada di dunia nyata. Hal ini, tidak hanya menimbulkan kebosanan bagi remaja, melainkan juga berefek pada kesehatan mental remaja, sehingga membutuhkan rekan yang dapat membantu permasalahan yang dialami. Pengabdian masyarakat ini bermaksud untuk meningkatkan derajat kesehatan remaja dengan pemberdayaan remaja melalui Peer Educator dari teman sendiri di lingkup organisasi dalam rangka pemantauan tumbuh kembang dengan alat berupa Kartu Menuju Sehat (KMS) Remaja dan simulasi sebagai wahana pemberdayaan remaja IPNU dan IPPNU dalam peningkatan skill konselor sebaya di masa pandemi Covid-19. Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra program yang telah disepakati bersama dengan menggunakan pendekatan survei yaitu pengumpulan data di Organisasi IPNU dan IPPNU di Kecamatan Mojoagung dengan metode pengumpulan data secara observasional dengan cara observasi lapangan (field observation). Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan mengumpulkan remaja yang sudah menjadi anggota secara bersama-sama. Hasi pengabdian masyarakat terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, perilaku remaja tentang fungsi organ reproduksi dan terlatih berorganisasi sehingga dapat terbentuk peer educator teman sebaya.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"28 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139441676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Golden Age adalah masa dimana anak menjalani pertumbuhan amat cepat. Potensi dan kecerdasan yang dimiliki oleh anak akan berkembang melalui pemberian stimulasi yang tepat pada rentang usia dini. Pada masa balita ini, anak akan semakin berkembang dalam berpikir, berbicara, panca indra dan kemampuan motoric. Factor yang berpengaruh terhadap keterlambatan tumbuh kembang balita adalah kurangnya keterampilan ibu dalam menstimulasi dini perkembangan balita. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak selama berada di masa golden age. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan edukasi terkait stimulasi perkembangan motoric balita pada orangtua/ibu balita di Desa Ngalang Gunung Kidul Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para orangtua/ibu yang memiliki balita agar dapat memahami dan mengerti bagaimana cara untuk melakukan stimulasi perkembangan motorik pada balita dengan pemberian edukasi berupa pengertian perkembangan motoric, stimulasi, tahapan perkembangan motoric pada balita, alat-alat yang diperlukan untuk melakukan stimulasi perkembangan pada balita sesuai dengan tahapan usia, dan waktu untuk melaksanakan stimulasi perkembangan motoric. Hasil dari kegiatan ini didapatkan semua ibu balita bisa menjelaskan apa itu stimulasi perkembangan balita dan mempraktikan bagaimana cara melakukan stimulasi perkembangan sesuai dengan umur balitanya masing masing. Hampir 90% dari peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan dan bisa langsung mempraktikan di forum kegiatan.
黄金时期是儿童快速成长的时期。通过早期适当的刺激,儿童的潜能和智力会得到开发。在学步期,儿童的思维、语言、五官和运动能力将日益发展。影响幼儿生长发育迟缓的因素是母亲缺乏刺激幼儿早期发育的技能。因此,父母必须在孩子的黄金时期优化其生长发育。通过向日惹古农基杜尔(Gunung Kidul Yogyakarta)恩加朗(Ngalang)村的幼儿父母/母亲提供与刺激幼儿运动发展相关的教育,开展了社区服务。这项活动旨在帮助幼儿的父母/母亲了解和掌握如何刺激幼儿的运动发展,教育形式包括了解运动发展、刺激、幼儿运动发展的阶段、根据年龄阶段刺激幼儿发展所需的工具以及进行运动发展刺激的时间。本次活动的结果是,所有幼儿的母亲都能解释什么是幼儿发展刺激,并能根据每个幼儿的年龄练习如何进行发展刺激。近 90%的参与者能够回答问题,并能立即在活动论坛上进行练习。
{"title":"Edukasi Stimulasi Perkembangan Sebagai Upaya Pencegahan Keterlambatan Perkembangan Motorik Pada Balita","authors":"R. Wulandari","doi":"10.55426/pmc.v3i1.276","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v3i1.276","url":null,"abstract":"Golden Age adalah masa dimana anak menjalani pertumbuhan amat cepat. Potensi dan kecerdasan yang dimiliki oleh anak akan berkembang melalui pemberian stimulasi yang tepat pada rentang usia dini. Pada masa balita ini, anak akan semakin berkembang dalam berpikir, berbicara, panca indra dan kemampuan motoric. Factor yang berpengaruh terhadap keterlambatan tumbuh kembang balita adalah kurangnya keterampilan ibu dalam menstimulasi dini perkembangan balita. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak selama berada di masa golden age. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan edukasi terkait stimulasi perkembangan motoric balita pada orangtua/ibu balita di Desa Ngalang Gunung Kidul Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para orangtua/ibu yang memiliki balita agar dapat memahami dan mengerti bagaimana cara untuk melakukan stimulasi perkembangan motorik pada balita dengan pemberian edukasi berupa pengertian perkembangan motoric, stimulasi, tahapan perkembangan motoric pada balita, alat-alat yang diperlukan untuk melakukan stimulasi perkembangan pada balita sesuai dengan tahapan usia, dan waktu untuk melaksanakan stimulasi perkembangan motoric. Hasil dari kegiatan ini didapatkan semua ibu balita bisa menjelaskan apa itu stimulasi perkembangan balita dan mempraktikan bagaimana cara melakukan stimulasi perkembangan sesuai dengan umur balitanya masing masing. Hampir 90% dari peserta yang hadir dapat menjawab pertanyaan dan bisa langsung mempraktikan di forum kegiatan.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"58 36","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139441805","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Remaja merupakan masa individu yang mengalami perkembangan dengan menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai mencapainya kematangan seksual dalam rentang usia 10-19 tahun. Pada masa remaja yang telah memiliki kematangan seksual, merupakan tanda awal bahwasanya masa ini bisa sudah memiliki organ reproduksi yang siap dibuahi. Tidak heran remaja yang memiliki usia 19 tahun sudah diperbolehkan untuk menikah. Namun, sebelum menikah remaja seharusnya melakukan skrining pranikah agar mengetahui status Kesehatannya terutama pada penyakit TBC atau tuberculosis. Peserta kegiatan ini adalah remaja putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo sebanyak 100 orang dengan rentang usia 16-19 tahun. Kegiatan meliputi sosialisasi atau pengenalan diri dari pemateri dan penyuluhan pada remaja putri. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah peserta sangat antusias snagat mendengarkan materi tentang penyakit tuberculosis yang sangat berbahaya dan menular. Harapan yang dapat diperoleh dari remaja putri adalah merubah perilaku terutama meingkatkan kesadaran terhadap pentingnya mencegah penyakit berbahaya dan menular seperti TBC dengan rutin untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas Kesehatan agar dapat mempersiapakn pernikahan dan menyiapkan kehamilan yang sehat dan aman.
{"title":"Pencegahan Penyakit Tuberculosis sebagai Skrining Kesehatan Persiapan Pranikah Melalui Penyuluhan pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo","authors":"Ifa Nurhasanah","doi":"10.55426/pmc.v3i1.278","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v3i1.278","url":null,"abstract":"Remaja merupakan masa individu yang mengalami perkembangan dengan menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai mencapainya kematangan seksual dalam rentang usia 10-19 tahun. Pada masa remaja yang telah memiliki kematangan seksual, merupakan tanda awal bahwasanya masa ini bisa sudah memiliki organ reproduksi yang siap dibuahi. Tidak heran remaja yang memiliki usia 19 tahun sudah diperbolehkan untuk menikah. Namun, sebelum menikah remaja seharusnya melakukan skrining pranikah agar mengetahui status Kesehatannya terutama pada penyakit TBC atau tuberculosis. Peserta kegiatan ini adalah remaja putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo sebanyak 100 orang dengan rentang usia 16-19 tahun. Kegiatan meliputi sosialisasi atau pengenalan diri dari pemateri dan penyuluhan pada remaja putri. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah peserta sangat antusias snagat mendengarkan materi tentang penyakit tuberculosis yang sangat berbahaya dan menular. Harapan yang dapat diperoleh dari remaja putri adalah merubah perilaku terutama meingkatkan kesadaran terhadap pentingnya mencegah penyakit berbahaya dan menular seperti TBC dengan rutin untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas Kesehatan agar dapat mempersiapakn pernikahan dan menyiapkan kehamilan yang sehat dan aman.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"33 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139442721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun keatas, berdasarkan Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sebagian besar penduduknya masih berstatus ekonomi menengah kebawah, dan sekarang tengah menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular. Terdapat sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80 persen kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Sebanyak 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pemeriksaan dan senam pada lansia ini dilakukan pada hari sabtu, tanggal 10 Maret 2023 pukul 09.00 – 12.00 WIB bertempat di Dusun Mrisi Bantul Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang lansia. Tahapan kegiatan pengabdian masyarakat ini mulai dari perijinan, survey awal, perencanaan kegiatan, implementasi dan evaluasi kegiatan. Rangkaian kegiatan utama dalam kegiatan ini yaitu pemeriksaan tekanan darah pemeriksaan kolesterol, asam urat dan gula darah dan dilanjutkan senam lansia.
{"title":"PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN LANSIA MELALUI PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA DI DUSUN MRISI YOGYAKARTA","authors":"Setyo Retno Wulandari, Wiwin Winarsih, Istichomah Istichomah","doi":"10.55426/pmc.v2i2.258","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v2i2.258","url":null,"abstract":"Lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun keatas, berdasarkan Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sebagian besar penduduknya masih berstatus ekonomi menengah kebawah, dan sekarang tengah menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular. Terdapat sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80 persen kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. Sebanyak 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya. \u0000Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pemeriksaan dan senam pada lansia ini dilakukan pada hari sabtu, tanggal 10 Maret 2023 pukul 09.00 – 12.00 WIB bertempat di Dusun Mrisi Bantul Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang lansia. Tahapan kegiatan pengabdian masyarakat ini mulai dari perijinan, survey awal, perencanaan kegiatan, implementasi dan evaluasi kegiatan. Rangkaian kegiatan utama dalam kegiatan ini yaitu pemeriksaan tekanan darah pemeriksaan kolesterol, asam urat dan gula darah dan dilanjutkan senam lansia.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114687039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}