Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa terpenting dalam hidup seseorang. Pada masa ini dibutuhkan asupan gizi dari ibu baik yang dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari simpanan ibu (ASI). Pemenuhan gizi yang optimal akan memberikan kesempatan hidup lebih lama pada anak, lebih sehat, lebih optimal dan lebih produktif. Cakupan ASI eksklusif tahun 2020 di Kabupaten Magetan sebesar 84,1%; dan di Puskesmas Ngariboyo 74,3%. Di Desa Bangsri dan Balegondo belum pernah diselenggarakan kelas ASI dan pendampingan menyusui, sehingga masih terus diperlukan upaya edukasi tentang ASI dan menyusui yang berkelanjutan mulai dari kehamilan trimester III dengan harapan semua ibu setelah melahirkan memberikan ASI Eksklusif. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu dan keluarga agar memahami tentang ASI, menyusui dan permasalahan dalam menyusui sehingga dapat meningkatkan pemberian ASI Eksklusif Kelas ASI dan pendampingan masa menyusui merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif. Tujuan kegiatan yaitu: meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil trimester III dan ibu menyusui tentang ASI menyusui. Kegiatan ini akan bekerja sama dengan Desa Bangsri dan Desa Balegondo Kecamatan Ngariboyo Magetan. Sasaran Kelas ASI adalah ibu hamil trimester III dengan jumlah peserta 30 orang. Metode kegiatan diawali dengan tahap perijinan, penetapan peserta, pembukaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. Tahap pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyampaian materi. Evaluasi didapat dari hasil pre test dan post tes untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan dan sikap. Luaran dan target capaian kegiatan publikasi artikel ilmiah yang akan dimuat pada jurnal nasional yang ber ISSN; meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil trimester III dan ibu menyusui tentang ASI menyusui dan permasalahan dalam menyusui. Peningkatan pengetahuan 34,24% dan peningkatan sikap 31,67%
{"title":"Kelas ASI dan Pendampingan menyusui untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif dalam rangka pemberdayaan masyarakat Desa Bangsri dan Balegondo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan","authors":"Astin Nur Hanifah, Nana Usnawati, Triana Septianti, Ayesha Hendriana, Nuryani Nuryani","doi":"10.55426/pmc.v1i2.178","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i2.178","url":null,"abstract":"Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa terpenting dalam hidup seseorang. Pada masa ini dibutuhkan asupan gizi dari ibu baik yang dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari simpanan ibu (ASI). Pemenuhan gizi yang optimal akan memberikan kesempatan hidup lebih lama pada anak, lebih sehat, lebih optimal dan lebih produktif. Cakupan ASI eksklusif tahun 2020 di Kabupaten Magetan sebesar 84,1%; dan di Puskesmas Ngariboyo 74,3%. Di Desa Bangsri dan Balegondo belum pernah diselenggarakan kelas ASI dan pendampingan menyusui, sehingga masih terus diperlukan upaya edukasi tentang ASI dan menyusui yang berkelanjutan mulai dari kehamilan trimester III dengan harapan semua ibu setelah melahirkan memberikan ASI Eksklusif. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu dan keluarga agar memahami tentang ASI, menyusui dan permasalahan dalam menyusui sehingga dapat meningkatkan pemberian ASI Eksklusif \u0000Kelas ASI dan pendampingan masa menyusui merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif. Tujuan kegiatan yaitu: meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil trimester III dan ibu menyusui tentang ASI menyusui. Kegiatan ini akan bekerja sama dengan Desa Bangsri dan Desa Balegondo Kecamatan Ngariboyo Magetan. Sasaran Kelas ASI adalah ibu hamil trimester III dengan jumlah peserta 30 orang. \u0000Metode kegiatan diawali dengan tahap perijinan, penetapan peserta, pembukaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. Tahap pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyampaian materi. Evaluasi didapat dari hasil pre test dan post tes untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan dan sikap. \u0000Luaran dan target capaian kegiatan publikasi artikel ilmiah yang akan dimuat pada jurnal nasional yang ber ISSN; meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil trimester III dan ibu menyusui tentang ASI menyusui dan permasalahan dalam menyusui. Peningkatan pengetahuan 34,24% dan peningkatan sikap 31,67%","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127264472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan kesehatan masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat khususnya masyarakat Desa Mekar Jaya RT 10 dan RT 11, identifikasi permasalahan kesehatan pada masyarakat Desa Mekar Jaya RT 10 dan RT 11 yang diperoleh dari data kantor desa, puskesmas, puskesmas pembantu Kebon IX dan data pengisian kuisioner dari masyarakat Desa Mekar Jaya RT 10 dan RT 11 diketahui riwayat penyakit terbanyak yaitu hipertensi, alergi, dan diabetes. Penyakit tersebut dapat dilakukan pengobatan secara tradisional dengan memanfaatkan bahan dari alam, diantaranya tanaman daun salam, daun afrika dan daun ketepeng. Tanaman daun salam diketahui memiliki aktivitas sebagai antihipertensi, daun afrika memiliki aktivitas sebagai antidiabetes dan daun ketepeng memiliki aktivitas sebagai antialergi. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan tanaman herbal. Metode pengabdian ini dengan penyuluhan dan demonstrasi pengolahan tanaman herbal. Hasil yang didapatkan setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi terjadi peningkatan wawasan masyarakat tentang kesehatan dan pengolahan tanaman herbal. Dapat disimpulkan dari pengabdian yang telah dilakukan, masyarakat RT 10 dan RT 11 meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan cara pengobatan secara mandiri dengan memberdayakan tanaman herbal.
{"title":"Edukasi Kesehatan Dan Pengolahan Tanaman Herbal Pada Masyarakat Desa Mekar Jaya Kab. Muaro Jambi","authors":"Lilik Andriani, Pitriani Pitriani, Lili Astri, Rizki Amelia Lestari, Febri Vitriasari, Wina Melinda","doi":"10.55426/pmc.v1i2.182","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i2.182","url":null,"abstract":"Permasalahan kesehatan masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat khususnya masyarakat Desa Mekar Jaya RT 10 dan RT 11, identifikasi permasalahan kesehatan pada masyarakat Desa Mekar Jaya RT 10 dan RT 11 yang diperoleh dari data kantor desa, puskesmas, puskesmas pembantu Kebon IX dan data pengisian kuisioner dari masyarakat Desa Mekar Jaya RT 10 dan RT 11 diketahui riwayat penyakit terbanyak yaitu hipertensi, alergi, dan diabetes. Penyakit tersebut dapat dilakukan pengobatan secara tradisional dengan memanfaatkan bahan dari alam, diantaranya tanaman daun salam, daun afrika dan daun ketepeng. Tanaman daun salam diketahui memiliki aktivitas sebagai antihipertensi, daun afrika memiliki aktivitas sebagai antidiabetes dan daun ketepeng memiliki aktivitas sebagai antialergi. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan tanaman herbal. Metode pengabdian ini dengan penyuluhan dan demonstrasi pengolahan tanaman herbal. Hasil yang didapatkan setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi terjadi peningkatan wawasan masyarakat tentang kesehatan dan pengolahan tanaman herbal. Dapat disimpulkan dari pengabdian yang telah dilakukan, masyarakat RT 10 dan RT 11 meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan cara pengobatan secara mandiri dengan memberdayakan tanaman herbal.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116874397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penghujung tahun 2019, dunia menghadapi sebuah kondisi pandemik akibat Corona Virus yang penyebarannya ke suluruh dunia. Tercatat sampai Januari 2021 kasus positif Covid-19 secara global sebanyak 83 juta orang dengan jumlah kematian mencapai 1,8 juta orang, di Indonesia temuan kasus sebanyak 758 ribu orang dengan laporan kematian sebanyak 22 ribu orang. Berdasarkan laporan Kemenkes bahwa tercatat sampai tahun 2019 baru 65% posyandu di Indonesia yang aktif dimana masih jauh dari target nasional yaitu 80% dan diperparah dengan adanya pandemik Covid-19 yang mempengaruhi kelancaran kegiatan posyandu dan tingkat partisipasi dimana selama pandemik mengalami penurunan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan posyandu balita di masa pandemik Covid-19 terutama terkait pemantauan pertumbuhan balita dan konseling kesehatan. Program Pengabdian Masyarakat ini dilakukan melalui pendampingan pelatihan pengukuran antropometri balita oleh orang tua balita dan kunjungan rumah oleh kader. Adapun tahapan pelaksanaan terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu tahap perancanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berdasarkan hasil pre dan post test dapat diketahui bahwa pengetahuan dan ketrampilan kader dalam kategori tinggi rata-rata mengalami kenaikan pada semua indikator. Pada indikator pengetahuan, tingkat pengetahuan pencegahan ISPA naik sebanyak 80%, tingkat pengetahuan penatalaksanaan ISPA 67%, tingkat pengetahuan pencegahan kejang demam 67%, dan tingkat pengetahuan penatalaksaan kejang demam 60%. Sedangkan untuk indikator ketrampilan, tingkat ketrampilan mengukur TB naik sebanyak 90%, ketrampilan mengukur BB 100%, ketrampilan mengukur LILA 75%, dan ketrampilan mengukur LK 65%. Kegiatan pelatihan simulasi pengukuran antropometri pada orang tua dan pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan penatalaksanaan ISPA serta kejang demam pada kader menunjukkan peningkatan hasil pengetahuan dan keterampilan dibandingkan sebelum kegiatan.
{"title":"Optimalisasi peran serta orang tua dan kader dalam kegiatan POSYANDU BALITA selama pandemi COVID-19","authors":"Firmina Theresia Kora, Salis Miftahul Khoeriyah, Rika Monika","doi":"10.55426/pmc.v1i2.201","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i2.201","url":null,"abstract":"Penghujung tahun 2019, dunia menghadapi sebuah kondisi pandemik akibat Corona Virus yang penyebarannya ke suluruh dunia. Tercatat sampai Januari 2021 kasus positif Covid-19 secara global sebanyak 83 juta orang dengan jumlah kematian mencapai 1,8 juta orang, di Indonesia temuan kasus sebanyak 758 ribu orang dengan laporan kematian sebanyak 22 ribu orang. Berdasarkan laporan Kemenkes bahwa tercatat sampai tahun 2019 baru 65% posyandu di Indonesia yang aktif dimana masih jauh dari target nasional yaitu 80% dan diperparah dengan adanya pandemik Covid-19 yang mempengaruhi kelancaran kegiatan posyandu dan tingkat partisipasi dimana selama pandemik mengalami penurunan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan posyandu balita di masa pandemik Covid-19 terutama terkait pemantauan pertumbuhan balita dan konseling kesehatan. Program Pengabdian Masyarakat ini dilakukan melalui pendampingan pelatihan pengukuran antropometri balita oleh orang tua balita dan kunjungan rumah oleh kader. Adapun tahapan pelaksanaan terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu tahap perancanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berdasarkan hasil pre dan post test dapat diketahui bahwa pengetahuan dan ketrampilan kader dalam kategori tinggi rata-rata mengalami kenaikan pada semua indikator. Pada indikator pengetahuan, tingkat pengetahuan pencegahan ISPA naik sebanyak 80%, tingkat pengetahuan penatalaksanaan ISPA 67%, tingkat pengetahuan pencegahan kejang demam 67%, dan tingkat pengetahuan penatalaksaan kejang demam 60%. Sedangkan untuk indikator ketrampilan, tingkat ketrampilan mengukur TB naik sebanyak 90%, ketrampilan mengukur BB 100%, ketrampilan mengukur LILA 75%, dan ketrampilan mengukur LK 65%. Kegiatan pelatihan simulasi pengukuran antropometri pada orang tua dan pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan penatalaksanaan ISPA serta kejang demam pada kader menunjukkan peningkatan hasil pengetahuan dan keterampilan dibandingkan sebelum kegiatan. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131061571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Setyo Retno Wulandar, Sri Handayani, Istichomah Istichomah
Introduction: Coronavirus disease or known as COVID-19 is a disease caused by Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV). As an effort to prepare for the implementation of face-to-face learning in the DIY region, Komnasdik (National Commission for Education) of the Special Region of Yogyakarta in collaboration with POLDA DIY, TVRI Yogyakarta and STIKes Yogyakarta held the provision of Sinovac vaccine for the community, especially the education community Method: The type of activity carried out is in the form of procurement and administration of vaccines for the general public, especially the Education community in the DIY region. Lecturers and students play an active role in the implementation of vaccinations organized by Komnasdik Together with POLDA DIY, TVRI, and STIKes Yogyakarta. Participants in community service activities were attended by 425 people who had met the requirements for vaccination through a screening process Result : The second phase of the COVID-19 vaccine was given to 425 people, the general public, disabled people, students, and college students. Conclusion : The vaccination event went smoothly. Through the implementation of this vaccine, it is hoped that it will reduce the number of cases of COVID-19, increase immunity, and reduce the risk if conditions worsen.
{"title":"VAKSINASI COVID 19 SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN COVID 19 PADA KOMUNITAS PENDIDIKAN DI TVRI STASIUN YOGYAKARTA","authors":"Setyo Retno Wulandar, Sri Handayani, Istichomah Istichomah","doi":"10.55426/pmc.v1i1.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i1.163","url":null,"abstract":"Introduction: \u0000Coronavirus disease or known as COVID-19 is a disease caused by Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV). As an effort to prepare for the implementation of face-to-face learning in the DIY region, Komnasdik (National Commission for Education) of the Special Region of Yogyakarta in collaboration with POLDA DIY, TVRI Yogyakarta and STIKes Yogyakarta held the provision of Sinovac vaccine for the community, especially the education community \u0000Method: \u0000The type of activity carried out is in the form of procurement and administration of vaccines for the general public, especially the Education community in the DIY region. Lecturers and students play an active role in the implementation of vaccinations organized by Komnasdik Together with POLDA DIY, TVRI, and STIKes Yogyakarta. Participants in community service activities were attended by 425 people who had met the requirements for vaccination through a screening process \u0000Result : \u0000The second phase of the COVID-19 vaccine was given to 425 people, the general public, disabled people, students, and college students. \u0000Conclusion : \u0000The vaccination event went smoothly. Through the implementation of this vaccine, it is hoped that it will reduce the number of cases of COVID-19, increase immunity, and reduce the risk if conditions worsen.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"327 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133097216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rika Monika, Firmina Theresia Kora, Salis Miftahul Khoeriyah, I. Andika
Pada penghujung tahun 2019, di Wuhan, Cina ditemukan virus baru yaitu SARS-CoV-2 atau Coronavirus yang menyerang system pernapasan dan menular. Berdasarkan pola penyebaran virus yang ditemukan di beberapa Negara pada waktu bersamaan, maka WHO menyatakan kondisi ini sebagai pandemik global. Walaupun kejadian pada anak – anak relatif rendah daripada kejadian pada orang dewasa, kelompok usia ini harus mendapatkan perhatian yang tinggi karena anak-anak dicurigai mempunyai peranan dalam penyebaran virus juga karena mereka belum dapat melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan covid-19 melalui penkes terkait PHBS pada kelompok anak usia sekolah. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan penerapan pola hidup bersih (mencuci tangan bersih, pemakaian masker, etika batuk dan menjaga jarak). Berdasarkan hasil pre dan post tes dapat diketahui bahwa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam kategorik tinggi rata – rata mengalami kenaikan pada semua indikator. Pada indikator pengatahuan, tingkat pengetahuan etika batuk naik sebanyak 62,9%, tingkat pengetahuan mencuci tangan naik sebanyak 50,2%, tingkat pengetahuan penggunaan masker naik sebanyak 81,5%, dan tingkat pengetahuan terkait penjagaan jarak naik sebanyak 65%. Sedangkan untuk indikator keterampilan, timgkat keterapialn mencuci tangan bersih naik sebanyak 55,3% dan keterampilan penggunaan masker naik sebanyak 66,6%. Tingkat pengetahuan dan keterampilan siswa dan siswi sekolah dasar atau kelompok usia sekolah terkait pola hidup bersih (mencuci tangan, memakai masker, etika batuk dan menjaga jarak) setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode diskusi menggunakan media animasi, demontrasi dan pendampingan secara langsung meningkat secara signifikan dari yang sebelumnya mayoritas berada pada kategorik rendah berubah menjadi kategorik tinggi.
{"title":"UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN TERKAIT POLA HIDUP BERSIH PADA KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH","authors":"Rika Monika, Firmina Theresia Kora, Salis Miftahul Khoeriyah, I. Andika","doi":"10.55426/pmc.v1i1.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i1.169","url":null,"abstract":"Pada penghujung tahun 2019, di Wuhan, Cina ditemukan virus baru yaitu SARS-CoV-2 atau Coronavirus yang menyerang system pernapasan dan menular. Berdasarkan pola penyebaran virus yang ditemukan di beberapa Negara pada waktu bersamaan, maka WHO menyatakan kondisi ini sebagai pandemik global. Walaupun kejadian pada anak – anak relatif rendah daripada kejadian pada orang dewasa, kelompok usia ini harus mendapatkan perhatian yang tinggi karena anak-anak dicurigai mempunyai peranan dalam penyebaran virus juga karena mereka belum dapat melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan covid-19 melalui penkes terkait PHBS pada kelompok anak usia sekolah. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan penerapan pola hidup bersih (mencuci tangan bersih, pemakaian masker, etika batuk dan menjaga jarak). Berdasarkan hasil pre dan post tes dapat diketahui bahwa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam kategorik tinggi rata – rata mengalami kenaikan pada semua indikator. Pada indikator pengatahuan, tingkat pengetahuan etika batuk naik sebanyak 62,9%, tingkat pengetahuan mencuci tangan naik sebanyak 50,2%, tingkat pengetahuan penggunaan masker naik sebanyak 81,5%, dan tingkat pengetahuan terkait penjagaan jarak naik sebanyak 65%. Sedangkan untuk indikator keterampilan, timgkat keterapialn mencuci tangan bersih naik sebanyak 55,3% dan keterampilan penggunaan masker naik sebanyak 66,6%. \u0000Tingkat pengetahuan dan keterampilan siswa dan siswi sekolah dasar atau kelompok usia sekolah terkait pola hidup bersih (mencuci tangan, memakai masker, etika batuk dan menjaga jarak) setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode diskusi menggunakan media animasi, demontrasi dan pendampingan secara langsung meningkat secara signifikan dari yang sebelumnya mayoritas berada pada kategorik rendah berubah menjadi kategorik tinggi.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121521942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mendeley is one of the best reference managers that has been used by many academic writers around the world. In Indonesia, Mendeley became the first place application for references management. Several training programs had been implemented in order to improve the capability of users in using Mendeley for academic writing. However, the evaluation is still limited to the normative approaches. This community engagement used an online method to convey the Mendeley course to participants from various academic background. Mendeley onlinine training was only given in one session of training. This method was chosen due to the COVID-19 pandemic situation. Evaluation of training used the USE questionnaire to evaluate the usability score of this application. Our findings showed, however, the online training could give a positive impact but there was an ease of learning variable that was not equal to the others perceived by participants. Future training programs need to address this challenge to achieve the highest possible outcome.
{"title":"Evaluation of the Mendeley Utilization Training for Academic Writing through Usability Approach","authors":"Untoro Dwi Raharjo, Yafi Sabila Rosyad, Rika Monika, Salis Miftahul Khoeriyah","doi":"10.55426/pmc.v1i1.175","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i1.175","url":null,"abstract":"Mendeley is one of the best reference managers that has been used by many academic writers around the world. In Indonesia, Mendeley became the first place application for references management. Several training programs had been implemented in order to improve the capability of users in using Mendeley for academic writing. However, the evaluation is still limited to the normative approaches. This community engagement used an online method to convey the Mendeley course to participants from various academic background. Mendeley onlinine training was only given in one session of training. This method was chosen due to the COVID-19 pandemic situation. Evaluation of training used the USE questionnaire to evaluate the usability score of this application. Our findings showed, however, the online training could give a positive impact but there was an ease of learning variable that was not equal to the others perceived by participants. Future training programs need to address this challenge to achieve the highest possible outcome.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133447839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan secara regional melalui daring/ webinar. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan “Permata Hutama Creative”. Permasalahan yang dihadapi peserta yang dijaring oleh mitra PkM saat ini adalah banyaknya perawat di Kabupaten Trenggalek yang melakukan keperawatan homecare tanpa memperhatikan patien safety. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan hukum kepada perawat yang melakukan pelayanan homecare pada praktik keperawatan mandirinya agar terbebas dari malpraktik dan tetap memperhatikan prinsip keselamatan pasien. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah dengan pendekatan harfiah, yaitu rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan, kemudian sebagai prosedur mental yang berbentuk tatanan langkah yang menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai maksud tertentu. Hasil tersebut diatas menujukkan bahwa dari 189 perawat yang telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini, sebanyak 52,9% tidak memiliki Ketersediaan SOP dan kemudian juga sebanyak 79,3% tidak memiliki Informed Consent dan Dokumen Keperawatan setiap pasien. Artinya bahwa pelayanan keperawatan tersebut belum masuk kriteria berbudaya keselamatan pasien, karena dengan adanya SOP, dan Informed Consent dan Dokumen Keperawatan setiap pasien mampu mendukung pelayanan keperawatan yang prima. Selain itu, masih sedikit peserta yang memang menerapkan patient safety dalam praktik keperawatan mandirinya, yaitu sebanyak 22%, sedangkan 53% belum diterapkan dan sisanya sedang diupayakan. Setelah dilakukan pengabdian masyarakat ini dengan menggunakan teknik online training, simulasi, studi kasus, dan latihan, terhadap 189 peserta perawat diperoleh hasil bahwa 74% perawat merasa puas dengan kegiatan ini, 16% merasa cukup puas, 5% merasa kurang puas dan 5%nya lagi merasa tidak puas.
{"title":"Membangun Budaya Keperawatan Homecare yang Berbasis Keselamatan Pasien dan Bebas Malpraktik","authors":"A. Santoso","doi":"10.55426/pmc.v1i1.170","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i1.170","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan secara regional melalui daring/ webinar. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan “Permata Hutama Creative”. Permasalahan yang dihadapi peserta yang dijaring oleh mitra PkM saat ini adalah banyaknya perawat di Kabupaten Trenggalek yang melakukan keperawatan homecare tanpa memperhatikan patien safety. \u0000Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan hukum kepada perawat yang melakukan pelayanan homecare pada praktik keperawatan mandirinya agar terbebas dari malpraktik dan tetap memperhatikan prinsip keselamatan pasien. \u0000Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah dengan pendekatan harfiah, yaitu rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan, kemudian sebagai prosedur mental yang berbentuk tatanan langkah yang menggunakan upaya ranah cipta untuk mencapai maksud tertentu. \u0000Hasil tersebut diatas menujukkan bahwa dari 189 perawat yang telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini, sebanyak 52,9% tidak memiliki Ketersediaan SOP dan kemudian juga sebanyak 79,3% tidak memiliki Informed Consent dan Dokumen Keperawatan setiap pasien. Artinya bahwa pelayanan keperawatan tersebut belum masuk kriteria berbudaya keselamatan pasien, karena dengan adanya SOP, dan Informed Consent dan Dokumen Keperawatan setiap pasien mampu mendukung pelayanan keperawatan yang prima. Selain itu, masih sedikit peserta yang memang menerapkan patient safety dalam praktik keperawatan mandirinya, yaitu sebanyak 22%, sedangkan 53% belum diterapkan dan sisanya sedang diupayakan. Setelah dilakukan pengabdian masyarakat ini dengan menggunakan teknik online training, simulasi, studi kasus, dan latihan, terhadap 189 peserta perawat diperoleh hasil bahwa 74% perawat merasa puas dengan kegiatan ini, 16% merasa cukup puas, 5% merasa kurang puas dan 5%nya lagi merasa tidak puas. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"111 1-2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132193582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This service activity intends to teach awareness of English communication and office management in the new normal period through lectures and basic training. Furthermore, this activity for SMK Xaverius Palembang students aims to improve basic English conversation skills as well as a good understanding of theory and practice in office management, especially for vocational school students who are expected to be ready to face the world of work, especially in the stage of adapting to the new normal era. The pulpit approach, exercises, and classroom practice are all used. The activity, which lasted two days and involved 103 students, included a placement test and a post-test at the beginning and finish, as well as face-to-face exercises to provide office management training in class with materials that were suited to the students' levels.
{"title":"The Dasar Komunikasi Berbahasa Inggris dan Manajemen Perkantoran di Sekolah Vokasi Dalam Menghadapi Kenormalan Baru","authors":"Ega Leovani","doi":"10.55426/pmc.v1i1.160","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i1.160","url":null,"abstract":"This service activity intends to teach awareness of English communication and office management in the new normal period through lectures and basic training. Furthermore, this activity for SMK Xaverius Palembang students aims to improve basic English conversation skills as well as a good understanding of theory and practice in office management, especially for vocational school students who are expected to be ready to face the world of work, especially in the stage of adapting to the new normal era. The pulpit approach, exercises, and classroom practice are all used. The activity, which lasted two days and involved 103 students, included a placement test and a post-test at the beginning and finish, as well as face-to-face exercises to provide office management training in class with materials that were suited to the students' levels.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131145891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Baby massage is a unique affection communication between mother and their baby. During the process, ultimately mother and baby have a wonderful an joy moment to etablished not merely physicalyy but also emotionaly contact as well as bonding attachment building moment. In fact, many mothers prefer to send their baby to the birth attendance or called traditional birth attendants in Bahasa to get a routine baby massage. However, those who are called traditional birth attendants were obtain sufficient appropriate knowledge on baby massage technique are remain scarce. Thus, this community service is to provide such a training for those who in need, either mother and or traditional birth attendant. This community service were provided in Dusun Kiyaran Bantul, Yogyakarta. Our participants were mothers who hava an under five years as well as traditional birth attendants. The methods of implementation include lecturer and sharing session, following conduct the training through small group participation. The participants were excited to practice the skills companied by the facilitators
{"title":"IbM baby Massage Training for Cadres in Kiyaran, Bantul","authors":"Endang Koni Suryaningsih","doi":"10.55426/pmc.v1i1.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i1.157","url":null,"abstract":"Baby massage is a unique affection communication between mother and their baby. During the process, ultimately mother and baby have a wonderful an joy moment to etablished not merely physicalyy but also emotionaly contact as well as bonding attachment building moment. In fact, many mothers prefer to send their baby to the birth attendance or called traditional birth attendants in Bahasa to get a routine baby massage. However, those who are called traditional birth attendants were obtain sufficient appropriate knowledge on baby massage technique are remain scarce. Thus, this community service is to provide such a training for those who in need, either mother and or traditional birth attendant. This community service were provided in Dusun Kiyaran Bantul, Yogyakarta. Our participants were mothers who hava an under five years as well as traditional birth attendants. The methods of implementation include lecturer and sharing session, following conduct the training through small group participation. The participants were excited to practice the skills companied by the facilitators","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122057112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang; Guru merupakan tenaga pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah menengah pertama, dan pendidikan menengah atas, dalam melaksanakan tugas utamanya tersebut guru tentu memerlukan media pembelajaran yang membantu dalam proses pendidikan para siswanya. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang bersifat konfensional sangat monoton dan jarang disukai oleh siwa pada era globalisasi saat ini, sehingga guru perlu mengembangkan media ajar yang baru dan lebih disukai oleh pelajar atau siswa. Metode; kegiatan yang dilaksanakan adalah menyampaikan materi ajar tentang dasar microsoft power point dan pengoperasiannya selama 4 jam, setelah materi disampaikan, peserta akan disuruh membuat presentasi sendiri selama 2 jam sambil dibantu dan didampingi oleh narasumber, setelah itu peserta akan mempresentasikan hasil dari pembuatannya selama 2 jam. Hasil dan Pembahasan; Penyampaian materi yang dilakukan oleh narasumber lebih kepada pentingnya penggunaan dan proses pengoperasian aplikasi Microsoft Office khususnya power point. Setelah itu narasumber mengarahkan peserta untuk membuat dan mempraktekkan pengoperasian power point pada PC masing-masing dengan dampingan dan arahan narasumber. Kesimpulan; Selama proses kegiatan berlangsung peserta selalu aktif bertanya pada saat materi disampaikan, pada saat pendampingan peserta lebih banyak bertanya tentang pengoperasian power point yang mereka tidak ketahui atau bingungkan, bertambahnya informasi dan eduksi yang sesuai meningkatkan skill guru SMP yang ikut pada kegiatan pelatihan dan pendampingan khususnya skill pengoperasian power point.
{"title":"PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA AJAR POWER POINT PADA GURU SMP KABUPATEN BIMA","authors":"Ilmidin Ilmidin","doi":"10.55426/pmc.v1i1.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.55426/pmc.v1i1.168","url":null,"abstract":"Latar Belakang; Guru merupakan tenaga pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah menengah pertama, dan pendidikan menengah atas, dalam melaksanakan tugas utamanya tersebut guru tentu memerlukan media pembelajaran yang membantu dalam proses pendidikan para siswanya. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang bersifat konfensional sangat monoton dan jarang disukai oleh siwa pada era globalisasi saat ini, sehingga guru perlu mengembangkan media ajar yang baru dan lebih disukai oleh pelajar atau siswa. \u0000Metode; kegiatan yang dilaksanakan adalah menyampaikan materi ajar tentang dasar microsoft power point dan pengoperasiannya selama 4 jam, setelah materi disampaikan, peserta akan disuruh membuat presentasi sendiri selama 2 jam sambil dibantu dan didampingi oleh narasumber, setelah itu peserta akan mempresentasikan hasil dari pembuatannya selama 2 jam. \u0000Hasil dan Pembahasan; Penyampaian materi yang dilakukan oleh narasumber lebih kepada pentingnya penggunaan dan proses pengoperasian aplikasi Microsoft Office khususnya power point. Setelah itu narasumber mengarahkan peserta untuk membuat dan mempraktekkan pengoperasian power point pada PC masing-masing dengan dampingan dan arahan narasumber. \u0000Kesimpulan; Selama proses kegiatan berlangsung peserta selalu aktif bertanya pada saat materi disampaikan, pada saat pendampingan peserta lebih banyak bertanya tentang pengoperasian power point yang mereka tidak ketahui atau bingungkan, bertambahnya informasi dan eduksi yang sesuai meningkatkan skill guru SMP yang ikut pada kegiatan pelatihan dan pendampingan khususnya skill pengoperasian power point.","PeriodicalId":371092,"journal":{"name":"Pengabdian Masyarakat Cendekia (PMC)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134639051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：