Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.24821/ijopaed.v2i2.7499
Fatih Ridlwan Munier, Gandung Djatmiko, Sarjiwo Sarjiwo
AbstractCharacter education is all efforts to direct, train, and foster good values to grow a wise personality and positively contribute to the environment and broader society. Character education can also be conveyed through dance through movements, costumes, and musical accompaniment. The purpose of this study is to describe the values of character education in Sufi Dance. This study used a qualitative research method, the object of research being the Sufi Dance at the Maulana Rumi Sewon Islamic Boarding School, Bantul. Data collection techniques used were interviews, observation, and literature study. Data analysis was carried out through data reduction, data presentation, and data verification stages. Sufi dance is an expression of love that arises from the spiritual journey of Maulana Rumi. Through value analysis, there are seven character education values in Sufi Dance, including religious character, tolerance, hard work, peace-loving, social care, responsibility, and humility. AbstrakPendidikan karakter adalah segala upaya untuk mengarahkan, melatih, dan memupuk nilai-nilai baik agar menumbuhkan kepribadian yang bijak, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan dan masyarakat luas. Pendidikan karakter juga dapat disampaikan melalui sebuah tarian, baik dalam bentuk gerakan, bentuk kostum, maupun iringan musik yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang termuat dalam Tari Sufi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan objek penelitian Tari Sufi di Pondok Pesantren Maulana Rumi Sewon, Bantul. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Tari Sufi merupakan ekspresi rasa cinta yang muncul dari perjalanan spiritual seorang Maulana Rumi. Melalui analisis nilai, terdapat tujuh nilai pendidikan karakter yang ada pada Tari Sufi, diantaranya adalah karakter religius, toleransi, kerja keras, cinta damai, peduli sosial, tanggung jawab, dan rendah hati.
摘要品格教育是引导、培养和培养良好的价值观,使人成长为有智慧的人,为环境和社会做出积极的贡献。性格教育也可以通过舞蹈、动作、服装、音乐伴奏来传达。本研究的目的是描述苏菲舞蹈中品格教育的价值。本研究采用定性研究方法,研究对象为班图尔毛拉鲁米Sewon伊斯兰寄宿学校的苏菲舞。数据收集采用访谈法、观察法和文献研究法。数据分析通过数据简化、数据呈现和数据验证三个阶段进行。苏菲舞蹈是一种爱的表达,源于毛拉鲁米的精神之旅。通过价值分析,苏菲舞有宗教品格、宽容、勤奋、爱好和平、社会关怀、责任、谦逊等七大品格教育价值观。摘要:pendidikan karakter adalah segala upaya untuk mengarahkan, melatih, dan memupuk nilai-nilai baik agar menumbuhkan kepribadian yang bijak, sehinga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan dan masyarakat luas。Pendidikan karakter juga dapat disampaikan melalui sebuahian, baik dalam bentuk gerakan, bentuk kostum, maupun iringan and musik yang digunakan。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang termuat dalam Tari Sufi。Penelitian ini menggunakan metode Penelitian qualitatif, dengan object Penelitian Tari Sufi di Pondok Pesantren Maulana Rumi Sewon, Bantul。数据来源:中国科学院,中国科学院,中国科学院。分析数据挖掘挖掘数据,挖掘挖掘数据,挖掘挖掘数据,验证挖掘数据。Tari Sufi merupakan ekspresi rasa cinta yang muncul dari perjalanan精神领袖毛拉鲁米。Melalui analysis nilai, terdapat tujuh nilai pendididikan karakter yang ada padi Sufi, diantaranya adalah karakter religius, tolerance, kerja keras, cinta damai, peduli social, tanggung jawab, dan rendah hati。
{"title":"Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Tari Sufi di Pondok Pesantren Maulana Rumi Bantul","authors":"Fatih Ridlwan Munier, Gandung Djatmiko, Sarjiwo Sarjiwo","doi":"10.24821/ijopaed.v2i2.7499","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i2.7499","url":null,"abstract":"AbstractCharacter education is all efforts to direct, train, and foster good values to grow a wise personality and positively contribute to the environment and broader society. Character education can also be conveyed through dance through movements, costumes, and musical accompaniment. The purpose of this study is to describe the values of character education in Sufi Dance. This study used a qualitative research method, the object of research being the Sufi Dance at the Maulana Rumi Sewon Islamic Boarding School, Bantul. Data collection techniques used were interviews, observation, and literature study. Data analysis was carried out through data reduction, data presentation, and data verification stages. Sufi dance is an expression of love that arises from the spiritual journey of Maulana Rumi. Through value analysis, there are seven character education values in Sufi Dance, including religious character, tolerance, hard work, peace-loving, social care, responsibility, and humility. AbstrakPendidikan karakter adalah segala upaya untuk mengarahkan, melatih, dan memupuk nilai-nilai baik agar menumbuhkan kepribadian yang bijak, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan dan masyarakat luas. Pendidikan karakter juga dapat disampaikan melalui sebuah tarian, baik dalam bentuk gerakan, bentuk kostum, maupun iringan musik yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang termuat dalam Tari Sufi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan objek penelitian Tari Sufi di Pondok Pesantren Maulana Rumi Sewon, Bantul. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Tari Sufi merupakan ekspresi rasa cinta yang muncul dari perjalanan spiritual seorang Maulana Rumi. Melalui analisis nilai, terdapat tujuh nilai pendidikan karakter yang ada pada Tari Sufi, diantaranya adalah karakter religius, toleransi, kerja keras, cinta damai, peduli sosial, tanggung jawab, dan rendah hati. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122260684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstractMak Yong art is a form of Malay traditional art. MakYong dance is theatrical performance art, part of a drama that tells the story of human life. Stories include conversations, dance and acting moves, and scripts for the actors. MakYong comes from several areas that started from Nara Yala, spread to Kelantan, and entered Indonesia. This study aims to determine the study of the Mak Yong Muda dance style in Ledang Balai Studio, Tanjung Pinang, Riau Archipelago. The theory of style studies is linked to the observation of the Mak Yong Dance from the view or perspective of Dance Anthropology. The dance style in question is the emblematic style and the assertive style. This research uses qualitative methods to explore whether there is factual information or events that happened. The results of the research show that Mak Yong Muda presents folklore. Some standards are still not to be removed in the Mak Yong Dance performance in the aspects of dance and script movements. The emblem and assertive styles in the dance seem to influence each other from the actor's story and the dancers at Ledang Balai. Experts, humanists, artists, and residents must contribute to preserving this art. AbstrakKesenian Tari MakYong merupakan salah satu bentuk seni tradisi Melayu. Tari MakYong merupakan seni pertunjukkan teater, bagian dari drama yang menceritakan kisah hidup manusia. Cerita dalam bentuk percakapan, gerak lakon maupun gerak tari, serta naskah tertulis untuk para pelakon. MakYong bersumber dari beberapa daerah yang berawal dari Nara Yala, menyebar ke Kelantan hingga masuk ke Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi gaya Tari MakYong Muda yang ada di Sanggar Ledang Balai, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Teori studi gaya dikaitkan ke observasi Tari MakYong dalam pandangan atau perspektif Antropologi Tari. Gaya tari yang dimaksud ialah gaya emblem dan gaya asertif. Penelitian menggunakan metode kualitatif guna menelusuri sendiri apakah terdapat informasi fakta atau kejadian yang benar terjadi. Hasil penelitian diketahui bahwa kesenian MakYong Muda ini membawakan cerita rakyat. Terdapat pakem-pakem yang tidak dihilangkan dalam pertunjukan Tari MakYong pada aspek gerak tari dan naskah. Gaya emblem dan gaya asertif pada tari terlihat saling mempengaruhi dari cerita pelakon dan para penari yang ada di Ledang Balai. Para pakar, budayawan, seniman, dan warga setempat perlu berkontribusi sehingga kesenian ini tetap dilestarikan.
【摘要】麦咏艺术是马来传统艺术的一种。马涌舞是一种戏剧表演艺术,是讲述人类生活故事的戏剧的一部分。故事包括对话、舞蹈和表演动作,以及演员的剧本。MakYong来自几个地区,从Nara Yala开始,传播到吉兰丹,进入印度尼西亚。本研究旨在确定在廖内群岛丹绒槟榔的勒当巴莱工作室的麦勇木达舞蹈风格的研究。风格研究理论与舞蹈人类学视角下对麦咏舞的观察联系在一起。所讨论的舞蹈风格是象征风格和自信风格。本研究采用定性方法探究是否存在事实信息或发生的事件。研究结果表明,麦永木达具有民俗性。麦咏舞的表演在舞蹈和剧本动作方面仍有一些标准未被去除。舞蹈中的象征和自信风格似乎从演员的故事和勒当巴莱的舞者中相互影响。专家、人文主义者、艺术家和居民都必须为保护这种艺术做出贡献。[摘要][中文]:[中文]:[中文]:[中文]:[中文]:塔里MakYong merupakan seni pertunjukkan剧院,巴吉安达里戏剧杨menmenitakan kisah hidup manusia。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。MakYong bersumber dari beberapa daerah yang berawal dari Nara Yala, menyebar ke Kelantan hinga masuk ke Indonesia。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi gaya Tari MakYong Muda yang ada di Sanggar ledanang Balai, Tanjung Pinang, Kepulauan廖内。古人类研究:古人类研究:古人类研究:古人类研究:古人类伽耶塔里杨迪马苏德是伽耶象征丹伽耶。Penelitian menggunakan方法的定性研究:基于数据的分析与分析。Hasil penelitian diketahui bahwa kesenian MakYong Muda是国会议员。Terdapat pakem-pakem yang tidak dihilangkan dalam pertunjukan Tari MakYong pada说gerak Tari dan naskah。迦耶的象征,迦耶的象征,迦耶的象征,迦耶的象征,迦耶的象征,迦耶的象征,迦耶的象征。Para pakar, budayawan, seniman, dan warga setempat perlu berkontribusi seingga kesenian在tetap dilestarikan。
{"title":"Studi Perspektif Antropologi Gaya Tari MakYong Muda di Sanggar Ledang Balai Tanjung Pinang","authors":"Meilina Meilina, Atina Amalia Shulha, Meina Meina, Denny Eko Wibowo","doi":"10.24821/ijopaed.v2i2.7194","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i2.7194","url":null,"abstract":"AbstractMak Yong art is a form of Malay traditional art. MakYong dance is theatrical performance art, part of a drama that tells the story of human life. Stories include conversations, dance and acting moves, and scripts for the actors. MakYong comes from several areas that started from Nara Yala, spread to Kelantan, and entered Indonesia. This study aims to determine the study of the Mak Yong Muda dance style in Ledang Balai Studio, Tanjung Pinang, Riau Archipelago. The theory of style studies is linked to the observation of the Mak Yong Dance from the view or perspective of Dance Anthropology. The dance style in question is the emblematic style and the assertive style. This research uses qualitative methods to explore whether there is factual information or events that happened. The results of the research show that Mak Yong Muda presents folklore. Some standards are still not to be removed in the Mak Yong Dance performance in the aspects of dance and script movements. The emblem and assertive styles in the dance seem to influence each other from the actor's story and the dancers at Ledang Balai. Experts, humanists, artists, and residents must contribute to preserving this art. AbstrakKesenian Tari MakYong merupakan salah satu bentuk seni tradisi Melayu. Tari MakYong merupakan seni pertunjukkan teater, bagian dari drama yang menceritakan kisah hidup manusia. Cerita dalam bentuk percakapan, gerak lakon maupun gerak tari, serta naskah tertulis untuk para pelakon. MakYong bersumber dari beberapa daerah yang berawal dari Nara Yala, menyebar ke Kelantan hingga masuk ke Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi gaya Tari MakYong Muda yang ada di Sanggar Ledang Balai, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Teori studi gaya dikaitkan ke observasi Tari MakYong dalam pandangan atau perspektif Antropologi Tari. Gaya tari yang dimaksud ialah gaya emblem dan gaya asertif. Penelitian menggunakan metode kualitatif guna menelusuri sendiri apakah terdapat informasi fakta atau kejadian yang benar terjadi. Hasil penelitian diketahui bahwa kesenian MakYong Muda ini membawakan cerita rakyat. Terdapat pakem-pakem yang tidak dihilangkan dalam pertunjukan Tari MakYong pada aspek gerak tari dan naskah. Gaya emblem dan gaya asertif pada tari terlihat saling mempengaruhi dari cerita pelakon dan para penari yang ada di Ledang Balai. Para pakar, budayawan, seniman, dan warga setempat perlu berkontribusi sehingga kesenian ini tetap dilestarikan. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134233756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-31DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.6171
Putri Dyah Indriyani
Masyarakat suku Banjar memiliki aneka ragam kesenian yang berkembang dan dilestarikan hingga saat ini. Kesenian-kesenian tradisional tersebut memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat penganutnya. Salah satunya adalah melalui penanaman nilai-nilai religi dalam masyarakat suku Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi landasan teori nila-nilai religius dalam budaya masyarakat Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka (library research). Metode pengumpulan data yang digunakan tentunya adalah studi literatur dari sumber-sumber referensi terkait. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Validitas kajian dilaksanakan dengan cara kroscek antar referensi dan membaca secara berulang sumber-sumber yang dipilih dalam analisis data. Berdasarkan hasil pengkajian dengan metode kepustakaan, diperoleh hasil bahwa kesenian tradisional masyarakat suku Banjar memiliki nilai-nilai religius dengan perwujudan yang menyesuaikan jenis kesenian yang ditampilkan. Masing-masing memiliki simbol dan makna yang dipercaya masyarakat sebagai nilai-nilai religi yang harus terus dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.The Banjar tribal community has a variety of arts that have been developed and preserved to this day. These traditional arts have an essential role in the lives of their adherents. One of them is by cultivating religious values in the Banjar tribal community. This study aims to elaborate on the theoretical basis of religious values in the culture of the Banjar people. The research method used is library research. Of course, the data collection method used is a literature study from related reference sources. The data analysis technique used is content analysis. The study's validity was carried out by cross-checking between references and repeatedly reading the selected sources in the data analysis. Based on the study results using the library method, it was found that the traditional arts of the Banjar tribal community have religious values with embodiments that adjust the type of art displayed. Each has symbols and meanings that the community believes as religious values that must be maintained in everyday life.
{"title":"Nilai-Nilai Religius dalam Kesenian Tradisional Masyarakat Banjar","authors":"Putri Dyah Indriyani","doi":"10.24821/ijopaed.v2i1.6171","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i1.6171","url":null,"abstract":"Masyarakat suku Banjar memiliki aneka ragam kesenian yang berkembang dan dilestarikan hingga saat ini. Kesenian-kesenian tradisional tersebut memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat penganutnya. Salah satunya adalah melalui penanaman nilai-nilai religi dalam masyarakat suku Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi landasan teori nila-nilai religius dalam budaya masyarakat Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka (library research). Metode pengumpulan data yang digunakan tentunya adalah studi literatur dari sumber-sumber referensi terkait. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Validitas kajian dilaksanakan dengan cara kroscek antar referensi dan membaca secara berulang sumber-sumber yang dipilih dalam analisis data. Berdasarkan hasil pengkajian dengan metode kepustakaan, diperoleh hasil bahwa kesenian tradisional masyarakat suku Banjar memiliki nilai-nilai religius dengan perwujudan yang menyesuaikan jenis kesenian yang ditampilkan. Masing-masing memiliki simbol dan makna yang dipercaya masyarakat sebagai nilai-nilai religi yang harus terus dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.The Banjar tribal community has a variety of arts that have been developed and preserved to this day. These traditional arts have an essential role in the lives of their adherents. One of them is by cultivating religious values in the Banjar tribal community. This study aims to elaborate on the theoretical basis of religious values in the culture of the Banjar people. The research method used is library research. Of course, the data collection method used is a literature study from related reference sources. The data analysis technique used is content analysis. The study's validity was carried out by cross-checking between references and repeatedly reading the selected sources in the data analysis. Based on the study results using the library method, it was found that the traditional arts of the Banjar tribal community have religious values with embodiments that adjust the type of art displayed. Each has symbols and meanings that the community believes as religious values that must be maintained in everyday life.","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125763275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-31DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.5543
H. Damayanti, Sarjiwo Sarjiwo, Agustina Ratri Probosini
AbstrakPada saat ini anak-anak kurang memahami dan mengerti tentang nilai karakter dan kurangnya melestarikan kesenian daerah seperti seni tari klasik. Menarikan tari klasik tanpa mengetahui isi atau pesan yang ingin disampaikan pencipta tari merupakan permasalahan yang dialami pada masa sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada Tari Sekar Pudyastuti dan relevansinya dalam pembelajaran Seni Budaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara narasumber, dan dokumentasi yang sudah dimiliki oleh sanggar. Sumber data dalam penelitian yaitu ketua sanggar, pamong/guru, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Sekar Pudyastuti merupakan tarian yang bertemakan rasa syukur dan doa kepada Tuhan. Tari Sekar Pudyastuti mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada gerak tari, kostum tari, dan lagon/gérongan. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut meliputi nilai religius, tanggung jawab, toleransi, disiplin, demokratis, rasa dan karsa, rendah hati, mawas diri, dan filosofi kehidupan manusia. Nilai-nilai pendidikan pada Tari Sekar Pudyastuti memiliki relevansi dengan pembelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Atas sehingga relevan dijadikan materi pembelajaran. AbstractAt this time, children do not understand the value of character and lack of preserving traditional arts such as classical dance. Dancing classical dance without knowing the content or message the dance creator wants to convey is a problem today. This study describes the values of character education in the Sekar Pudyastuti Dance and their relevance in learning arts and culture. This research is a qualitative descriptive study. The data collection techniques used are observation, interviews with sources, and documentation that the studio already owns. The study's sources of data were the head of the studio, tutors/teachers, and students. The results showed that the Sekar Pudyastuti Dance was a dance with the theme of gratitude and prayer to God. The Sekar Pudyastuti dance contains character education values in dance moves, costumes, and music/vocal. The character education values include religious values, responsibility, tolerance, discipline, democracy, taste and intention, humility, introspection, and the philosophy of human life. The educational importance of the Sekar Pudyastuti Dance has relevance to learning arts and culture in high school so that they are relevant as learning materials.
{"title":"Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Tari Sekar Pudyastuti dan Relevansinya dalam Pembelajaran Seni","authors":"H. Damayanti, Sarjiwo Sarjiwo, Agustina Ratri Probosini","doi":"10.24821/ijopaed.v2i1.5543","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i1.5543","url":null,"abstract":"AbstrakPada saat ini anak-anak kurang memahami dan mengerti tentang nilai karakter dan kurangnya melestarikan kesenian daerah seperti seni tari klasik. Menarikan tari klasik tanpa mengetahui isi atau pesan yang ingin disampaikan pencipta tari merupakan permasalahan yang dialami pada masa sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada Tari Sekar Pudyastuti dan relevansinya dalam pembelajaran Seni Budaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara narasumber, dan dokumentasi yang sudah dimiliki oleh sanggar. Sumber data dalam penelitian yaitu ketua sanggar, pamong/guru, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Sekar Pudyastuti merupakan tarian yang bertemakan rasa syukur dan doa kepada Tuhan. Tari Sekar Pudyastuti mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada gerak tari, kostum tari, dan lagon/gérongan. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut meliputi nilai religius, tanggung jawab, toleransi, disiplin, demokratis, rasa dan karsa, rendah hati, mawas diri, dan filosofi kehidupan manusia. Nilai-nilai pendidikan pada Tari Sekar Pudyastuti memiliki relevansi dengan pembelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Atas sehingga relevan dijadikan materi pembelajaran. AbstractAt this time, children do not understand the value of character and lack of preserving traditional arts such as classical dance. Dancing classical dance without knowing the content or message the dance creator wants to convey is a problem today. This study describes the values of character education in the Sekar Pudyastuti Dance and their relevance in learning arts and culture. This research is a qualitative descriptive study. The data collection techniques used are observation, interviews with sources, and documentation that the studio already owns. The study's sources of data were the head of the studio, tutors/teachers, and students. The results showed that the Sekar Pudyastuti Dance was a dance with the theme of gratitude and prayer to God. The Sekar Pudyastuti dance contains character education values in dance moves, costumes, and music/vocal. The character education values include religious values, responsibility, tolerance, discipline, democracy, taste and intention, humility, introspection, and the philosophy of human life. The educational importance of the Sekar Pudyastuti Dance has relevance to learning arts and culture in high school so that they are relevant as learning materials. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128338675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-31DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.5603
Asrul Abd Gani, Agustina Ratri Probosini, Dilla Octavianingrum
AbstrakPembelajaran daring tentunya memerlukan alat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran. Proses belajar mengajar seni musik tentu harus tetap difasilitasi meskipun dalam situasi pandemi COVID-19. Penggunaan aplikasi Microsoft Teams pada pembelajaran seni musik dapat membantu guru untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran seni musik berbasis Microsoft Teams di SMP Negeri 12 Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber, sedangkan analisis datanya meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Microsoft Teams pada pembelajaran seni musik dapat membantu guru untuk mengajarkan teori serta praktik yang baik meskipun tidak di dalam kelas. Aplikasi Microsoft Teams mempermudah peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran secara daring, mengumpulkan tugas, dan memperoleh materi. Fitur yang disediakan oleh aplikasi Microsoft Teams membantu proses pembelajaran online seni musik pada materi bernyanyi secara unisono dan hasil belajar yang didapatkan di atas rata-rata kriteria ketuntasan minimal. AbstractOnline learning certainly requires learning tools that follow the subject's needs. Of course, music's teaching and learning process must still be facilitated even in the COVID-19 pandemic situation. The use of the Microsoft Teams application in music learning can help teachers continue carrying out teaching and learning activities well. This study describes music learning based on Microsoft Teams at SMP Negeri 12 Yogyakarta. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. The data validation technique used is source triangulation, while the data analysis includes data reduction, presentation, and verification. The results showed that using the Microsoft Teams application in music learning could help teachers teach good theory and practice even though it was not in the classroom. The Microsoft Teams application makes it easier for students to follow the online learning process, collect assignments, and obtain materials. The features provided by the Microsoft Teams application help the online learning process of music on unison' singing material, and the learning outcomes obtained are above the average minimum criteria.
在线学习抽象当然需要符合课程需求的学习工具。当然,即使在COVID-19大流行的情况下,教音乐的过程也必须得到促进。使用微软Teams在音乐艺术学习中的应用可以帮助教师保持良好的教学活动。本研究旨在描述以微软为基础的日惹中学音乐学习。研究方法是描述性质的。采用访谈、观察和记录等数据收集技术。用于源三角法的数据验证技术,而数据分析包括数据还原、数据演示和数据验证。研究结果表明,使用微软Teams在音乐艺术学习中的应用可以帮助教师在课堂上教授好的理论和实践。微软Teams应用程序使学习者更容易在线学习过程,收集任务和获取材料。微软Teams应用程序提供的功能帮助在线音乐学习过程在unis小野唱歌材料和学习成绩高于平均最低标准。缺乏对遵循受试者需求的学习工具的保留。当然,音乐的教学和学习过程即使在干旱的气候中也必须很现实。利用微软在音乐学习中的应用可以帮助老师们更广泛地削减教学和学习活动。这项研究是基于sma Negeri 12日惹微软Teams的音乐学习。研究使用的方法是确定可行性。利用数据收集技术进行面试、观察和证明。可用技术验证数据是取样分析,而数据分析包括冗余数据、演示和验证。建议使用微软在音乐学习中的应用程序可以帮助教师教好理论和实践,即使它不在课堂上。微软的应用程序使学生更容易遵循在线学习程序、收集任务和获取材料。微软应用程序帮助在线学习关于unison唱歌的音乐流程,而学习结果出现在最低标准上。
{"title":"Pembelajaran Seni Musik Berbasis Microsoft Teams: Studi Kasus Sekolah Menengah Pertama","authors":"Asrul Abd Gani, Agustina Ratri Probosini, Dilla Octavianingrum","doi":"10.24821/ijopaed.v2i1.5603","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i1.5603","url":null,"abstract":"AbstrakPembelajaran daring tentunya memerlukan alat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran. Proses belajar mengajar seni musik tentu harus tetap difasilitasi meskipun dalam situasi pandemi COVID-19. Penggunaan aplikasi Microsoft Teams pada pembelajaran seni musik dapat membantu guru untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran seni musik berbasis Microsoft Teams di SMP Negeri 12 Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber, sedangkan analisis datanya meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Microsoft Teams pada pembelajaran seni musik dapat membantu guru untuk mengajarkan teori serta praktik yang baik meskipun tidak di dalam kelas. Aplikasi Microsoft Teams mempermudah peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran secara daring, mengumpulkan tugas, dan memperoleh materi. Fitur yang disediakan oleh aplikasi Microsoft Teams membantu proses pembelajaran online seni musik pada materi bernyanyi secara unisono dan hasil belajar yang didapatkan di atas rata-rata kriteria ketuntasan minimal. AbstractOnline learning certainly requires learning tools that follow the subject's needs. Of course, music's teaching and learning process must still be facilitated even in the COVID-19 pandemic situation. The use of the Microsoft Teams application in music learning can help teachers continue carrying out teaching and learning activities well. This study describes music learning based on Microsoft Teams at SMP Negeri 12 Yogyakarta. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. The data validation technique used is source triangulation, while the data analysis includes data reduction, presentation, and verification. The results showed that using the Microsoft Teams application in music learning could help teachers teach good theory and practice even though it was not in the classroom. The Microsoft Teams application makes it easier for students to follow the online learning process, collect assignments, and obtain materials. The features provided by the Microsoft Teams application help the online learning process of music on unison' singing material, and the learning outcomes obtained are above the average minimum criteria. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131250412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-31DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.6710
Caecilia Hardiarini, Aldhila Mifta Firdhani
AbstrakSalah satu kesenian masyarakat yang menunjukkan keunikan tradisi Nusantara adalah kesenian Kuda Lumping. Pemaknaan kesenian Kuda Lumping dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang penelitian sebelumnya. Tulisan ini bertujuan untuk menerangkan kembali hasil-hasil studi yang terkandung pada pertunjukan kesenian Kuda Lumping. Informsai yang disajikan berupa hasil analisis konten secara deskriptif. Kuda Lumping memiliki kandungan makna yang luas apabila dilihat dari aspek pementasan, aspek kesenian tari, visualisasi kostum dan properti, serta nilai-nilai edukatif yang termuat di dalamnya. Dari segi tema dan cerita, seni pertunjukan Kuda Lumping menyuguhkan variasi cerita dari masing-masing daerah seiring berjalannya waktu. Dari segi kesenian tari, Kuda Lumping biasa ditarikan dalam formasi tari kelompok dalam suatu rangkaian pertunjukan. Terkait aspek visual, kostum dan properti memiliki warna yang tidak pakem, tergantung dari kelompok seni yang membawakan. Selain itu dari perspektif edukatif, seni pertunjukan Kuda Lumping juga memuat nilai-nilai luhur yang harus dipahami dan dilestarikan. Dengan adanya publikasi dan penelitian tentang kajian seni tradisi multiperspektif lebih lanjut, diharapkan membawa seni pertunjukan lokal di Negeri ini tetap senantiasa menemani laju pertumbuhan literasi kebudayaan. AbstractOne of the community arts that shows the uniqueness of the Nusantara tradition is the Kuda Lumping art. The meaning of Kuda Lumping art can be viewed from various perspectives of previous research. This paper aims to re-explain the studies' results in the Kuda Lumping performing arts. The information presented is the result of descriptive content analysis. Kuda Lumping has a broad meaning when viewed from the aspect of staging, aspects of dance art, visualization of costumes and props, and the educational values contained in it. In terms of themes and stories, the performance art of Kuda Lumping presents a variety of stories from each region over time. Kuda Lumping is usually danced in a group formation in a series of performances in terms of dance art. Regarding the visual aspect, costumes and props have different colours, depending on the performing arts group. In addition, from an educational perspective, the performance art of Kuda Lumping also contains noble values that must be understood and preserved. With the publication and research on the study of traditional arts from multiple perspectives, it is hoped that local performing arts in this country will always accompany the growth rate of cultural literacy.
{"title":"Kesenian Kuda Lumping: Tinjauan Studi Multiperspektif","authors":"Caecilia Hardiarini, Aldhila Mifta Firdhani","doi":"10.24821/ijopaed.v2i1.6710","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i1.6710","url":null,"abstract":"AbstrakSalah satu kesenian masyarakat yang menunjukkan keunikan tradisi Nusantara adalah kesenian Kuda Lumping. Pemaknaan kesenian Kuda Lumping dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang penelitian sebelumnya. Tulisan ini bertujuan untuk menerangkan kembali hasil-hasil studi yang terkandung pada pertunjukan kesenian Kuda Lumping. Informsai yang disajikan berupa hasil analisis konten secara deskriptif. Kuda Lumping memiliki kandungan makna yang luas apabila dilihat dari aspek pementasan, aspek kesenian tari, visualisasi kostum dan properti, serta nilai-nilai edukatif yang termuat di dalamnya. Dari segi tema dan cerita, seni pertunjukan Kuda Lumping menyuguhkan variasi cerita dari masing-masing daerah seiring berjalannya waktu. Dari segi kesenian tari, Kuda Lumping biasa ditarikan dalam formasi tari kelompok dalam suatu rangkaian pertunjukan. Terkait aspek visual, kostum dan properti memiliki warna yang tidak pakem, tergantung dari kelompok seni yang membawakan. Selain itu dari perspektif edukatif, seni pertunjukan Kuda Lumping juga memuat nilai-nilai luhur yang harus dipahami dan dilestarikan. Dengan adanya publikasi dan penelitian tentang kajian seni tradisi multiperspektif lebih lanjut, diharapkan membawa seni pertunjukan lokal di Negeri ini tetap senantiasa menemani laju pertumbuhan literasi kebudayaan. AbstractOne of the community arts that shows the uniqueness of the Nusantara tradition is the Kuda Lumping art. The meaning of Kuda Lumping art can be viewed from various perspectives of previous research. This paper aims to re-explain the studies' results in the Kuda Lumping performing arts. The information presented is the result of descriptive content analysis. Kuda Lumping has a broad meaning when viewed from the aspect of staging, aspects of dance art, visualization of costumes and props, and the educational values contained in it. In terms of themes and stories, the performance art of Kuda Lumping presents a variety of stories from each region over time. Kuda Lumping is usually danced in a group formation in a series of performances in terms of dance art. Regarding the visual aspect, costumes and props have different colours, depending on the performing arts group. In addition, from an educational perspective, the performance art of Kuda Lumping also contains noble values that must be understood and preserved. With the publication and research on the study of traditional arts from multiple perspectives, it is hoped that local performing arts in this country will always accompany the growth rate of cultural literacy. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125537650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-31DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.6109
Anarbuka Kukuh Prabawa
AbstrakKarawitan Jawa sebagai identitas musik tradisi Jawa hingga saat ini masih bertahan eksistensinya. Tidak lain karena karawitan telah dianggap oleh masyarakatnya sebagai bagian dari tradisinya. Meskipun demikian, hal tersebut tidak berlaku bagi orang awam yang belum terbiasa mendengar gamelan, sehingga letak probematikanya disini adalah pada konteks pembelajaran karawitan, bahwa khusus bagi siswa awam sangat sulit memahaminya. Terutama apabila dikaitkan dengan istilah-istilah dasar yang termuat di dalam Seni Karawitan. Tulisan ini bertujuan untuk menawarkan solusi akan problematika tersebut. Upaya yang dilakukan yakni memanfaatkan kreativitas guru untuk memberikan stimulus melalui aspek psikologi kognitif siswa. Seperti kajian ini, yakni melalui aspek kebahasaan atau istilah-istilah dalam karawitan, melalui stimulus tersebut akan melahirkan perilaku musikal. Kajian ini menyimpulkan bahwa dengan timbulnya mental response dari aspek kognitif siswa, maka akan mendorong siswa untuk melahirkan antusisasme berbentuk behavioral response, terutama dalam memaknai dan merepresentasikan nilai-nilai filosofis, nilai kebudayaan, dan nilai-nilai positif lain yang terkandung dalam seni karawitan Jawa. AbstractJavanese Karawitan as the identity of Javanese traditional music still survives to this day. Because karawitan has been considered part of their community tradition. However, this does not apply to ordinary people who are not used to hearing gamelan, so the problematics here is in the context of learning karawitan, which is especially difficult for common students to understand. Mainly when it is associated with the basic terms contained in the Karawitan Art. This paper aims to offer a solution to this problem. Efforts are being made to utilize the teacher's creativity to provide stimulus through aspects of students' cognitive psychology. Like this study, through linguistic aspects or terms in karawitan. Through these stimuli will give birth to musical behavior. This study concludes that the emergence of mental responses from the student's cognitive aspects will encourage students to generate enthusiasm in behavioral responses, especially in interpreting and representing philosophical values, cultural values, and other positive values in Javanese karawitan art.
{"title":"Orientasi Istilah-Istilah dalam Pembelajaran Seni Karawitan Jawa melalui Aspek Psikologi Kognitif","authors":"Anarbuka Kukuh Prabawa","doi":"10.24821/ijopaed.v2i1.6109","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i1.6109","url":null,"abstract":"AbstrakKarawitan Jawa sebagai identitas musik tradisi Jawa hingga saat ini masih bertahan eksistensinya. Tidak lain karena karawitan telah dianggap oleh masyarakatnya sebagai bagian dari tradisinya. Meskipun demikian, hal tersebut tidak berlaku bagi orang awam yang belum terbiasa mendengar gamelan, sehingga letak probematikanya disini adalah pada konteks pembelajaran karawitan, bahwa khusus bagi siswa awam sangat sulit memahaminya. Terutama apabila dikaitkan dengan istilah-istilah dasar yang termuat di dalam Seni Karawitan. Tulisan ini bertujuan untuk menawarkan solusi akan problematika tersebut. Upaya yang dilakukan yakni memanfaatkan kreativitas guru untuk memberikan stimulus melalui aspek psikologi kognitif siswa. Seperti kajian ini, yakni melalui aspek kebahasaan atau istilah-istilah dalam karawitan, melalui stimulus tersebut akan melahirkan perilaku musikal. Kajian ini menyimpulkan bahwa dengan timbulnya mental response dari aspek kognitif siswa, maka akan mendorong siswa untuk melahirkan antusisasme berbentuk behavioral response, terutama dalam memaknai dan merepresentasikan nilai-nilai filosofis, nilai kebudayaan, dan nilai-nilai positif lain yang terkandung dalam seni karawitan Jawa. AbstractJavanese Karawitan as the identity of Javanese traditional music still survives to this day. Because karawitan has been considered part of their community tradition. However, this does not apply to ordinary people who are not used to hearing gamelan, so the problematics here is in the context of learning karawitan, which is especially difficult for common students to understand. Mainly when it is associated with the basic terms contained in the Karawitan Art. This paper aims to offer a solution to this problem. Efforts are being made to utilize the teacher's creativity to provide stimulus through aspects of students' cognitive psychology. Like this study, through linguistic aspects or terms in karawitan. Through these stimuli will give birth to musical behavior. This study concludes that the emergence of mental responses from the student's cognitive aspects will encourage students to generate enthusiasm in behavioral responses, especially in interpreting and representing philosophical values, cultural values, and other positive values in Javanese karawitan art. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134498070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-31DOI: 10.24821/ijopaed.v2i1.6692
D. Isnaeni, Nur Iswantara, Sarjiwo Sarjiwo
AbstrakTeater Skansa merupakan kegiatan ekstrakurikuler pilihan di SMKN 1 Bawang dalam bidang pengembangan minat dan bakat bidang seni dan budaya. Pembelajaran drama di Teater Skansa terangkum dalam kegiatan latihan rutin maupun latihan pementasan. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan metode pembelajaran dan penerapannya dalam pembelajaran drama di Teater Skansa, SMKN 1 Bawang, Banjarnegara. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumetasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Teknik validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode. Triangulasi sumber dalam penelitian ini dengan cara mengecek sumber data dari pembina, pelatih, alumni dan peserta didik anggota Teater Skansa untuk mengetahui proses pembelajaran. Sedangkan triangulasi metode mengecek kebenaran data yang berasal dari metode observasi dan wawancara. Selanjutnya data diolah dengan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teater Skansa menggunakan metode pembelajaran ceramah, demonstrasi, imitasi, latihan/drill, diskusi, presentasi, dan metode hybrid learning. Penggunaan metode tersebut sudah tepat karena proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik, selain itu peserta didik dapat menguasai materi dengan benar. AbstractSkansa Theater is an extracurricular activity of choice at SMKN 1 Bawang in developing interests and talents in the arts and culture. Drama learning at the Skansa Theater is summarized in routine practice activities and staging exercises. This research described the learning method and its application in learning drama at the Skansa Theater at SMKN 1 Bawang, Banjarnegara. The research data were obtained through observation, interviews, and documentation, then analyzed descriptively qualitatively. The data validation technique used is the source and method triangulation. Triangulation of sources in this research is done by checking the source of data from supervisors, trainers, alumni and students of Skansa Theater members to find out the learning process. In contrast, the triangulation method checks the truth of data derived from observation and interview methods. Furthermore, the data is processed by data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that Skansa Theater used lecturing, demonstration, imitation, practise/drill learning methods, discussions, presentations, and hybrid learning methods. This method is appropriate because the learning process can be carried out correctly. In addition, students can master the material correctly.
禁欲宫是smkn1洋葱选择的课外活动,在艺术和文化发展领域。宫内戏剧的学习包括定期排练和排练。这项研究学习中所描述的方法进行学习和应用戏剧剧院、Skansa smkn10garut 1、洋葱的班。研究数据是通过观察、采访和记录,然后是描述性质的分析。用于源和方法三角测量的数据验证技术。通过检验彭比纳、教练、校友和丑闻剧院成员的数据来源来对本研究进行三角测量,了解研究过程。而三角测量方法可以从观察和采访的方法中验证数据的真实性。然后是数据缩减、数据演示和推论处理的数据。研究结果表明,剧院Skansa用演讲、演示,模仿学习方法训练/演习,讨论、演讲和混合学习的方法。正确使用这种方法已经在学习过程,因为可以做得很好,此外学习者能正确地掌握材料。AbstractSkansa剧院是一个选择at smkn10garut之extracurricular活动1洋葱in developing interests talents》艺术和文化。学习at the Skansa剧院是summarized in routine戏剧实践活动和准备练习。这个研究described学习方法和它的应用程序》学习戏剧at the Skansa剧院at smkn10garut 1、洋葱的班。《研究数据是获得通过observation, interviews和documentation,然后analyzed descriptively qualitatively。《源代码validation技巧以前是数据和方法triangulation。Triangulation器的源代码》干得在这个研究是由登记数据来自supervisors trainers,校友和学生Skansa剧院的面孔去发现的《学习的过程。在另一位triangulation方法支票要真相》,从observation derived数据和面试方法。Furthermore,《processed是由数据减少,数据presentation和历史性。The results那里那个Skansa剧院过去lecturing示范、模仿practise -演习学习方法,discussions presentations和混合学习方法。这个方法是appropriate,因为《学习的过程可以用be carried out correctly。在加法,,学生可以用《correctly材料大师。
{"title":"Metode Pembelajaran Teater dalam Kegiatan Ekstrakurikuler: Tinjauan Praktik Sekolah Menengah Kejuruan","authors":"D. Isnaeni, Nur Iswantara, Sarjiwo Sarjiwo","doi":"10.24821/ijopaed.v2i1.6692","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i1.6692","url":null,"abstract":"AbstrakTeater Skansa merupakan kegiatan ekstrakurikuler pilihan di SMKN 1 Bawang dalam bidang pengembangan minat dan bakat bidang seni dan budaya. Pembelajaran drama di Teater Skansa terangkum dalam kegiatan latihan rutin maupun latihan pementasan. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan metode pembelajaran dan penerapannya dalam pembelajaran drama di Teater Skansa, SMKN 1 Bawang, Banjarnegara. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumetasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Teknik validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode. Triangulasi sumber dalam penelitian ini dengan cara mengecek sumber data dari pembina, pelatih, alumni dan peserta didik anggota Teater Skansa untuk mengetahui proses pembelajaran. Sedangkan triangulasi metode mengecek kebenaran data yang berasal dari metode observasi dan wawancara. Selanjutnya data diolah dengan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teater Skansa menggunakan metode pembelajaran ceramah, demonstrasi, imitasi, latihan/drill, diskusi, presentasi, dan metode hybrid learning. Penggunaan metode tersebut sudah tepat karena proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik, selain itu peserta didik dapat menguasai materi dengan benar. AbstractSkansa Theater is an extracurricular activity of choice at SMKN 1 Bawang in developing interests and talents in the arts and culture. Drama learning at the Skansa Theater is summarized in routine practice activities and staging exercises. This research described the learning method and its application in learning drama at the Skansa Theater at SMKN 1 Bawang, Banjarnegara. The research data were obtained through observation, interviews, and documentation, then analyzed descriptively qualitatively. The data validation technique used is the source and method triangulation. Triangulation of sources in this research is done by checking the source of data from supervisors, trainers, alumni and students of Skansa Theater members to find out the learning process. In contrast, the triangulation method checks the truth of data derived from observation and interview methods. Furthermore, the data is processed by data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that Skansa Theater used lecturing, demonstration, imitation, practise/drill learning methods, discussions, presentations, and hybrid learning methods. This method is appropriate because the learning process can be carried out correctly. In addition, students can master the material correctly. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127177335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.24821/ijopaed.v1i2.5099
L. Yuliati, Sarjiwo Sarjiwo, Dilla Octavianingrum
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan strategi pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran tari untuk anak usia remaja di Sanggar Tari Kembang Sore (STKS). Pembelajaran tari untuk anak usia remaja di menjadi salah satu wadah bagi perkembangan anak usia remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah pelatih dan peserta didik STKS Cabang Bantul dan Ranting Kalasan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber data dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh STKS Pusat. Pembelajaran tari untuk anak usia remaja di Cabang Bantul menggunakan strategi pembelajaran kontekstual. Ranting Kalasan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dan kooperatif. Strategi Pembelajaran yang dipilih sudah tepat karena dapat meningkatkan kreativitas anak dalam memaknai serta menjiwai tari sesuai tujuan pembelajaran. This study aims to reveal and describe the learning strategies applied to dance lessons for adolescent students at STKS. Dance learning for adolescent students is one of the forums for adolescent students' development. This research uses a descriptive qualitative research method. The data sources of this research are the trainers and students of STKS Bantul and Kalasan Branches. Data collection techniques by observation, interviews, documentation, and literature study. The data validation technique used is a triangulation of data sources and methods. The results showed that the use of learning strategies was adjusted to the learning objectives set by the Central STKS. Dance learning for teenagers in Bantul Branch uses contextual learning strategies. Branch Kalasan uses inquiry and cooperative learning strategies. The learning strategy chosen is appropriate because it can increase children's creativity in interpreting and animating dance according to learning objectives.
{"title":"Strategi Pembelajaran Tari untuk Anak Usia Remaja di Sanggar Tari Kembang Sore","authors":"L. Yuliati, Sarjiwo Sarjiwo, Dilla Octavianingrum","doi":"10.24821/ijopaed.v1i2.5099","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v1i2.5099","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan strategi pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran tari untuk anak usia remaja di Sanggar Tari Kembang Sore (STKS). Pembelajaran tari untuk anak usia remaja di menjadi salah satu wadah bagi perkembangan anak usia remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah pelatih dan peserta didik STKS Cabang Bantul dan Ranting Kalasan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik validasi data yang digunakan yaitu triangulasi sumber data dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh STKS Pusat. Pembelajaran tari untuk anak usia remaja di Cabang Bantul menggunakan strategi pembelajaran kontekstual. Ranting Kalasan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dan kooperatif. Strategi Pembelajaran yang dipilih sudah tepat karena dapat meningkatkan kreativitas anak dalam memaknai serta menjiwai tari sesuai tujuan pembelajaran. This study aims to reveal and describe the learning strategies applied to dance lessons for adolescent students at STKS. Dance learning for adolescent students is one of the forums for adolescent students' development. This research uses a descriptive qualitative research method. The data sources of this research are the trainers and students of STKS Bantul and Kalasan Branches. Data collection techniques by observation, interviews, documentation, and literature study. The data validation technique used is a triangulation of data sources and methods. The results showed that the use of learning strategies was adjusted to the learning objectives set by the Central STKS. Dance learning for teenagers in Bantul Branch uses contextual learning strategies. Branch Kalasan uses inquiry and cooperative learning strategies. The learning strategy chosen is appropriate because it can increase children's creativity in interpreting and animating dance according to learning objectives.","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"119 14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126299921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.24821/ijopaed.v1i2.5536
Dinda Assalia Avero Pramasheilla
Kethoprak Ringkes sebagai salah satu grup kethoprak yang ada di Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Banyolan para aktor sarat akan edukasi perihal seni tradisi dan keseharian masyarakat setempat. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang tidak dapat dimaknai begitu saja. Adanya semiotika dari Ferdinand De Saussure ini dapat dijadikan sebagai teori dengan tujuan menganalisis pada tataran paling sederhana. Studi ini bertujuan untuk menganalisis komponen linguistik salah satu pertunjukan Kethoprak Ringkes yang berjudul “Sampek Eng Tay (Korban Multi Krisis)”. Metode penelitian yang digunakan yakni analisis kualitatif, dimulai dengan reduksi data hingga membuat kesimpulan. Hasil yang didapat menunjukkan adanya analisa lima dialog menggunakan analisis penanda-petanda, hubungan dua kosakata dengan analisis in present-in absentia, dan lima dialog lainnya menggunakan analisis poros kombinasi dan poros seleksi. Penggunaan berbagai kosakata ini melibatkan sistem tanda dengan semiotika Saussure. Upaya pemaknaan ini bisa dilakukan dalam rangka mengedukasi khalayak umum tentang peran seni pertunjukan bagi masyarakat. Kethoprak Ringkes, as one of the kethoprak groups in Yogyakarta, has its uniqueness. The jokes of the actors are full of education about traditional arts and local people's daily life. However, some things cannot be taken for granted. The semiotics from Ferdinand De Saussure can be used as a theory to analyze it at the most superficial level. This study aims to analyze the linguistic component of the Kethoprak Ringkes performances entitled "Sampek Eng Tay (Multi Crisis Victim)". The research method used is qualitative analysis, starting with data reduction to making conclusions. The results obtained show five dialogues using analysis of signifier-signified, the relationship of two vocabulary words with analysis in present-in absentia, and the other five dialogues using combination and selection axis analysis. The use of these various vocabularies involves a sign system with Saussure's semiotics. Efforts to interpret this can be made to educate the general public about the role of performing arts in the community.
ketoprak Ringkes是日惹的ketoprak集团之一,其独特之处。演员们的笑话围绕着当地社区传统和日常艺术的教育。然而,有些事情是不可能在户外发生的。费迪南德·德·索苏尔(Ferdinand De Saussure)的符形性存在可以作为一种理论,以分析最简单的地形。这项研究的目的是分析ketoprak Ringkes的语言学组成部分,即所谓的“多危机受害者”。定性分析的研究方法,从数据还原到结论。结果表明,使用标点分析、两次词汇与缺席分析之间的关系以及使用组合轴分析和选择轴分析五次对话。使用这些不同的词汇包括一个带有符号学Saussure的符号系统。为了向公众展示表演艺术在社区中的作用,可以进行这种演艺工作。Kethoprak Ringkes,就像日惹的Kethoprak集团之一,拥有它的独特之处。演员的笑话充满了传统艺术和当地人民日常生活的教育。还有一些东西是无法带走的。费迪南德·德·索苏尔(Ferdinand De Saussure)的半成瘾症就像一种理论,在最极端的层面上对它进行分析。这是一项研究,可以分析ketoprak铃声表演的语言学家评估。研究结果是合格分析,从数据减少到结论。结果显示5个不同的恶魔使用不同的理由分析,两种词汇的关系与分析在缺席时进行分析,以及其他五种方言分析。用这些不同的词汇输入一个带有Saussure半色调的符号系统。努力解释这一点可能是为了教育公众关于社区表演艺术的角色。
{"title":"Penerapan Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Pertunjukan Kethoprak Ringkes","authors":"Dinda Assalia Avero Pramasheilla","doi":"10.24821/ijopaed.v1i2.5536","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/ijopaed.v1i2.5536","url":null,"abstract":"Kethoprak Ringkes sebagai salah satu grup kethoprak yang ada di Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Banyolan para aktor sarat akan edukasi perihal seni tradisi dan keseharian masyarakat setempat. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang tidak dapat dimaknai begitu saja. Adanya semiotika dari Ferdinand De Saussure ini dapat dijadikan sebagai teori dengan tujuan menganalisis pada tataran paling sederhana. Studi ini bertujuan untuk menganalisis komponen linguistik salah satu pertunjukan Kethoprak Ringkes yang berjudul “Sampek Eng Tay (Korban Multi Krisis)”. Metode penelitian yang digunakan yakni analisis kualitatif, dimulai dengan reduksi data hingga membuat kesimpulan. Hasil yang didapat menunjukkan adanya analisa lima dialog menggunakan analisis penanda-petanda, hubungan dua kosakata dengan analisis in present-in absentia, dan lima dialog lainnya menggunakan analisis poros kombinasi dan poros seleksi. Penggunaan berbagai kosakata ini melibatkan sistem tanda dengan semiotika Saussure. Upaya pemaknaan ini bisa dilakukan dalam rangka mengedukasi khalayak umum tentang peran seni pertunjukan bagi masyarakat. Kethoprak Ringkes, as one of the kethoprak groups in Yogyakarta, has its uniqueness. The jokes of the actors are full of education about traditional arts and local people's daily life. However, some things cannot be taken for granted. The semiotics from Ferdinand De Saussure can be used as a theory to analyze it at the most superficial level. This study aims to analyze the linguistic component of the Kethoprak Ringkes performances entitled \"Sampek Eng Tay (Multi Crisis Victim)\". The research method used is qualitative analysis, starting with data reduction to making conclusions. The results obtained show five dialogues using analysis of signifier-signified, the relationship of two vocabulary words with analysis in present-in absentia, and the other five dialogues using combination and selection axis analysis. The use of these various vocabularies involves a sign system with Saussure's semiotics. Efforts to interpret this can be made to educate the general public about the role of performing arts in the community. ","PeriodicalId":373916,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Performing Arts Education","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125016313","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}