Proses sosial merupakan cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Lingkungan adalah meliputi semua kondisi-kondisi dunia dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku dan perkembangan. Lingkungan dibagi atas tiga wujud yaitu: a. Lingkungan alam luar yaitu segala sesuatu yang ada dalam dunia ini, bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, ikan, hewan dan sebagainya; b. Lingkungan dalam yaitu sesuatu yang tidak termasuk lingkungan luar; c. Lingkungan sosial yaitu semua orang lain yang mempengaruhi kita. Tahap perkembangan sosial anak: a. Sejak bulan pertama anak akan merespon rangsangan-rangsangan sosial di sekitarnya seperti kata-kata orang baligh, tertawa mereka, pemberian makanan kepadanya dan sebagainya; b. Pada tahun kedua usianya, anak akan memiliki potret yang sangat khas karena pegeteahuan sosial dan pertemannya; c. Ketika anak bertambah usia dan telah berusia antara tiga sampai empat tahun, egoisme anak akan berkurang; d. Pada usia empat tahun, anak hidup dalam kehidupan sosial yang aktif bersama teman-teman; e.Masa akhir fase kanak-kanak, pada tahapan ini anak sudah mampu bersimpati, seperti bersimpati kepada orang lain dalam kegembiraan ataupun kesedihan mereka. Adapun pendidikan sosial anak dalam Islam yaitu: a. Penanaman prinsip dasar Kejiwaan yang mulia; b. Memelihara hak orang lain; c. Melaksanakan etika sosial; d. Pengawasan dan Kritik Sosial.
{"title":"URGENSI PENDIDIKAN SOSIAL ANAK DALAM PESRPEKTIF ISLAM","authors":"H. Hasnawati","doi":"10.35914/jad.v4i2.839","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i2.839","url":null,"abstract":"Proses sosial merupakan cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Lingkungan adalah meliputi semua kondisi-kondisi dunia dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku dan perkembangan. Lingkungan dibagi atas tiga wujud yaitu: a. Lingkungan alam luar yaitu segala sesuatu yang ada dalam dunia ini, bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, ikan, hewan dan sebagainya; b. Lingkungan dalam yaitu sesuatu yang tidak termasuk lingkungan luar; c. Lingkungan sosial yaitu semua orang lain yang mempengaruhi kita. Tahap perkembangan sosial anak: a. Sejak bulan pertama anak akan merespon rangsangan-rangsangan sosial di sekitarnya seperti kata-kata orang baligh, tertawa mereka, pemberian makanan kepadanya dan sebagainya; b. Pada tahun kedua usianya, anak akan memiliki potret yang sangat khas karena pegeteahuan sosial dan pertemannya; c. Ketika anak bertambah usia dan telah berusia antara tiga sampai empat tahun, egoisme anak akan berkurang; d. Pada usia empat tahun, anak hidup dalam kehidupan sosial yang aktif bersama teman-teman; e.Masa akhir fase kanak-kanak, pada tahapan ini anak sudah mampu bersimpati, seperti bersimpati kepada orang lain dalam kegembiraan ataupun kesedihan mereka. Adapun pendidikan sosial anak dalam Islam yaitu: a. Penanaman prinsip dasar Kejiwaan yang mulia; b. Memelihara hak orang lain; c. Melaksanakan etika sosial; d. Pengawasan dan Kritik Sosial.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132148423","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tatang Sudrajat, Nurwadjah Ahmad Eq, Andewi Suhartini
Salah satu aspek yang sangat kontributif bagi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Berkaitan dengan itu, peran guru sebagai pendidik di semua jenjang dan jenis pendidikan, termasuk pendidikan agama sangat penting dan strategis. Dengan metode penelitian kepustakaan dan yuridis normatif, tampak bahwa terdapat tuntutan yang besar kepada seseorang yang telah berkhidmat sebagai pendidik, untuk dapat tampil sebagai guru ideal dan profesional. Terdapat tuntutan kepada dirinya sebagaimana diamanatkan oleh ketentuan Quran dan Hadits untuk berperan secara bertanggungjawab. Tanggungjawab sebagai guru, aktualisasinya akan sangat berkaitan dengan kompetensinya ketika berinteraksi dengan peserta didik serta dengan masyarakat luas. Terdapat beberapa substansi perundang-undangan yang mengatur tentang peran penting peran guru yang bertanggungjawab, ideal dan profesional.
{"title":"Implementasi Kebijakan Tanggung Jawab Dan Profesionalisme Guru Sebagai Pendidik Bagi Kemajuan Pendidikan Islam","authors":"Tatang Sudrajat, Nurwadjah Ahmad Eq, Andewi Suhartini","doi":"10.35914/jad.v4i2.401","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i2.401","url":null,"abstract":"Salah satu aspek yang sangat kontributif bagi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Berkaitan dengan itu, peran guru sebagai pendidik di semua jenjang dan jenis pendidikan, termasuk pendidikan agama sangat penting dan strategis. Dengan metode penelitian kepustakaan dan yuridis normatif, tampak bahwa terdapat tuntutan yang besar kepada seseorang yang telah berkhidmat sebagai pendidik, untuk dapat tampil sebagai guru ideal dan profesional. Terdapat tuntutan kepada dirinya sebagaimana diamanatkan oleh ketentuan Quran dan Hadits untuk berperan secara bertanggungjawab. Tanggungjawab sebagai guru, aktualisasinya akan sangat berkaitan dengan kompetensinya ketika berinteraksi dengan peserta didik serta dengan masyarakat luas. Terdapat beberapa substansi perundang-undangan yang mengatur tentang peran penting peran guru yang bertanggungjawab, ideal dan profesional.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126118646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan computer sebagai sarana perkuliahan di masa pandemic Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis yaitu suatu metode mendeskripsikan atau menggambarkan suatu objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah dikumpulkan apa adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sumber data dari penelitian ini adalah data primer seperti data hasil wawancara dari objek penelitian, sedangkan data sekunder berasal dari Pustaka seperti buku, jurnal online dan karya ilmiah. Hasil penelitian ini adalah komputer berperan penting dalam proses pembelajaran jarak jauh atau online selama masa pandemi. Karena dengan memanfaatkan komputer dalam proses perkuliahan jarak jauh dapat berjalan meski sedikit kurang efektif dengan terkendala pada jaringan internet. Dengan memanfaatkan komputer para dosen dan mahasiswa dapat berinovasi untuk membuat atau menyampaikan materi secara online, misalnya dengan memanfaatkan berbagai macam aplikasi baik yang dapat diinstal pada komputer maupun yang diakses langsung seprti website. Banyaknya platform aplikasi yang dikhususkan untuk pembelajaran secara secara online seperti Zoom, Google Meet, LMS, Google Clasroom.
{"title":"PERANAN KOMPUTER SEBAGAI SARANA PERKULIAHAN DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Mukramin Mukramin, Abri Hadi","doi":"10.35914/jad.v4i2.796","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i2.796","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan computer sebagai sarana perkuliahan di masa pandemic Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis yaitu suatu metode mendeskripsikan atau menggambarkan suatu objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah dikumpulkan apa adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sumber data dari penelitian ini adalah data primer seperti data hasil wawancara dari objek penelitian, sedangkan data sekunder berasal dari Pustaka seperti buku, jurnal online dan karya ilmiah. Hasil penelitian ini adalah komputer berperan penting dalam proses pembelajaran jarak jauh atau online selama masa pandemi. Karena dengan memanfaatkan komputer dalam proses perkuliahan jarak jauh dapat berjalan meski sedikit kurang efektif dengan terkendala pada jaringan internet. Dengan memanfaatkan komputer para dosen dan mahasiswa dapat berinovasi untuk membuat atau menyampaikan materi secara online, misalnya dengan memanfaatkan berbagai macam aplikasi baik yang dapat diinstal pada komputer maupun yang diakses langsung seprti website. Banyaknya platform aplikasi yang dikhususkan untuk pembelajaran secara secara online seperti Zoom, Google Meet, LMS, Google Clasroom.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126950353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Educational psychology has undergone a change in the mid-20th century from using a traditional approach to an approach that looks at the intellectual, emotional and social development of students. In the context of education in Malaysia, the traditional approach refers to the practice of teaching and learning carried out in study huts. With such an approach, it is quite difficult to know the potential development of a student. The situation changed when the madrasah system was first introduced. In the madrasah system, studies are conducted according to classes and the syllabus is implemented according to the levels that have been set. This study seeks to examine the thinking of Shaykh Abdullah Fahim (1869 - 1961) an educator who was educated in the traditional stream, but engaged in the task of educating in the madrasah stream from the point of view of educational psychology. Another thing to know is how does he develop awareness and provide insight to students. This qualitative study found that Shaykh Abdullah Fahim is an educator who is wise in adapting the educational situation to the environment. By using a positive psychological approach, he develops mental strength, builds confidence and increases motivation in his students.
{"title":"EDUCATIONAL PSYCHOLOGY THINKING ACCORDING TO SHAYKH ABDULLAH FAHIM","authors":"Khairul Nizam bin Zainal Badri","doi":"10.35914/jad.v4i2.792","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i2.792","url":null,"abstract":"Educational psychology has undergone a change in the mid-20th century from using a traditional approach to an approach that looks at the intellectual, emotional and social development of students. In the context of education in Malaysia, the traditional approach refers to the practice of teaching and learning carried out in study huts. With such an approach, it is quite difficult to know the potential development of a student. The situation changed when the madrasah system was first introduced. In the madrasah system, studies are conducted according to classes and the syllabus is implemented according to the levels that have been set. This study seeks to examine the thinking of Shaykh Abdullah Fahim (1869 - 1961) an educator who was educated in the traditional stream, but engaged in the task of educating in the madrasah stream from the point of view of educational psychology. Another thing to know is how does he develop awareness and provide insight to students. This qualitative study found that Shaykh Abdullah Fahim is an educator who is wise in adapting the educational situation to the environment. By using a positive psychological approach, he develops mental strength, builds confidence and increases motivation in his students.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"147 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133765521","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui peran guru pendidikan kewarganegaraan sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa. Selain itu juga untuk mengetahui faktor penghambat guru pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan minat belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah:suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi kerena biasanya penelitian mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orangorang ditempat penelitian. Hasil penelitian ditemukan berkaitan dengan peran guru PKn sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah, metode pembelajaran yang bervariaf, membangun semangat kompetitif positif antar sesama siswa, melakukan remedial, memberi penilaian dalam bentuk angka, mengembalikan hasil belajar, memberi hadiah, pujian, hukuman. Sedangkan faktor penghambat peran guru PKn dalam meningkatkan minat belajar siswa yaitu: 1. Faktor Intrinsik / dari dalam diri siswa yang terdiri dari dua aspek yakni aspek jasmani yang mencakup kondisi fisik/kesehatan jasmani dari individu siswa dan aspek psikologis (kejiwaan), 2. Faktor ekstrinsik / dari luar diri siswa yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
{"title":"PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANAEGARAAN SEBAGAI MOTIVATOR DALAM MENINGKATKAN MINAT BERLAJAR SISWA DIKELAS VII SMPN 1 TALIBURA","authors":"G. Nuwa, Gisela Nuwa, Nur Chotimah","doi":"10.35914/jad.v4i2.375","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i2.375","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui peran guru pendidikan kewarganegaraan sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa. Selain itu juga untuk mengetahui faktor penghambat guru pendidikan kewarganegaraan dalam meningkatkan minat belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah:suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi kerena biasanya penelitian mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orangorang ditempat penelitian. Hasil penelitian ditemukan berkaitan dengan peran guru PKn sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah, metode pembelajaran yang bervariaf, membangun semangat kompetitif positif antar sesama siswa, melakukan remedial, memberi penilaian dalam bentuk angka, mengembalikan hasil belajar, memberi hadiah, pujian, hukuman. Sedangkan faktor penghambat peran guru PKn dalam meningkatkan minat belajar siswa yaitu: 1. Faktor Intrinsik / dari dalam diri siswa yang terdiri dari dua aspek yakni aspek jasmani yang mencakup kondisi fisik/kesehatan jasmani dari individu siswa dan aspek psikologis (kejiwaan), 2. Faktor ekstrinsik / dari luar diri siswa yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124612055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research was intended (1) to explain the effectiveness of the use of Oral Situational Language Teaching method in teaching Prepositions, and (2) to find out the most difficult Preposition to be mastered by the first year students at SMP Negeri 33 Makassar. This research used a pre-experimental method. The research applied a purposive sampling technique. The population of this research was the first year students of SMP Negeri 33 Makassar. The seventh grades' total population was 324 students, and a number of samples were 36 students class (IA). The instrument used to collect the data was in multiple choice and essay test which consisted of pre-test and post-test. The variable of this research used two variables, namely: dependent and independent variable. Dependent variable is the students’ understanding about prepositions and independent variable is the Oral-Situational language teaching method. The research findings were that Oral-Situational Teaching Method improved teaching grammar especially for prepositions at the first year students of SMP Negeri 33 Makassar. It was supported by the increase of the students mean score in teh post-test (6.8) as it was classified into good category; it is better than the pre-test in which the students mean score was only (5.6) as it was classified into fairly good category, and the kinds of the prepositions through Oral-Situational teaching method in teaching preposition was more difficult to used preposition of place. The t-test value (6.52) was greater than t-table valuable (2.045). The result of data analysis indicated that there was a significant development of the students’ prepositions by using Oral-Situational Language Teaching Method. Based on the facts, it was concluded that the use of Oral-Situational Language Teaching Method at the first year students of SMP Negeri 33 Makassar was very effective and the students’ difficulties to learn preposition were decreasing or minimalized.
{"title":"TEACHING PREPOSITION THROUGH ORAL SITUATIONAL LANGUAGE TEACHING METHOD AT THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMP NEGERI 33 MAKASSAR","authors":"B. Uleng","doi":"10.35914/jad.v4i1.674","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i1.674","url":null,"abstract":"This research was intended (1) to explain the effectiveness of the use of Oral Situational Language Teaching method in teaching Prepositions, and (2) to find out the most difficult Preposition to be mastered by the first year students at SMP Negeri 33 Makassar. This research used a pre-experimental method. The research applied a purposive sampling technique. The population of this research was the first year students of SMP Negeri 33 Makassar. The seventh grades' total population was 324 students, and a number of samples were 36 students class (IA). The instrument used to collect the data was in multiple choice and essay test which consisted of pre-test and post-test. The variable of this research used two variables, namely: dependent and independent variable. Dependent variable is the students’ understanding about prepositions and independent variable is the Oral-Situational language teaching method. The research findings were that Oral-Situational Teaching Method improved teaching grammar especially for prepositions at the first year students of SMP Negeri 33 Makassar. It was supported by the increase of the students mean score in teh post-test (6.8) as it was classified into good category; it is better than the pre-test in which the students mean score was only (5.6) as it was classified into fairly good category, and the kinds of the prepositions through Oral-Situational teaching method in teaching preposition was more difficult to used preposition of place. The t-test value (6.52) was greater than t-table valuable (2.045). The result of data analysis indicated that there was a significant development of the students’ prepositions by using Oral-Situational Language Teaching Method. Based on the facts, it was concluded that the use of Oral-Situational Language Teaching Method at the first year students of SMP Negeri 33 Makassar was very effective and the students’ difficulties to learn preposition were decreasing or minimalized.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129658640","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Desain dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dilaksanakan dengan 2 siklus. Tiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan.. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas X Busana SMKS Garudaya Bontonompo, dengan jumlah siswa 27 Orang. Data penelitian diperoleh dengan teknik pre-test dan post-tes pada ranah Kognitif, dan Lembar Observasi untuk mengukur Ranah afektif dan psikomotor. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I nilai aspek kognitif siswa adalah 68,51 dengan persentase 33,3% dan pada siklus II meningkat menjadi 85,74 dengan persentase 63%. Siklus I aspek afektif siswa adalah 71,33 dengan persentase 40,7% dan pada siklus II meningkat menjadi 81,77 dengan persentase 92,60%. Siklus I Ranah psikomotor siswa sebesar 72,62 dengan persentase 37,1% meningkat menjadi 83 dengan persentase 96,3% pada siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Dasar Desain di SMKS Garudaya Bontonompo.
{"title":"Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Dasar Desain di SMKS Garudaya Bontonompo","authors":"Syarifah Suryana, N. Nurhijrah","doi":"10.35914/jad.v4i1.678","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i1.678","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Desain dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dilaksanakan dengan 2 siklus. Tiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan.. Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas X Busana SMKS Garudaya Bontonompo, dengan jumlah siswa 27 Orang. Data penelitian diperoleh dengan teknik pre-test dan post-tes pada ranah Kognitif, dan Lembar Observasi untuk mengukur Ranah afektif dan psikomotor. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I nilai aspek kognitif siswa adalah 68,51 dengan persentase 33,3% dan pada siklus II meningkat menjadi 85,74 dengan persentase 63%. Siklus I aspek afektif siswa adalah 71,33 dengan persentase 40,7% dan pada siklus II meningkat menjadi 81,77 dengan persentase 92,60%. Siklus I Ranah psikomotor siswa sebesar 72,62 dengan persentase 37,1% meningkat menjadi 83 dengan persentase 96,3% pada siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Dasar Desain di SMKS Garudaya Bontonompo.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125003001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah tentang Peranan Media Youtube dalam Meningkatkan Kesadaran Berbusana Muslimah dan Akhlak bagi peserta didik. Penelitian ini bertujuan: 1. mengetahui kesadaran berbusana muslimah dan Akhlak peserta didik di SMPN 1 Kota Palopo. 2. mendiskripsikan peran media Youtube peningkatan kesadaran berbusana muslimah bagi peserta didik, 3. mengidentifikasikan dampak positif dan negatif media Youtube dalam meningkatkan pengetahuan berbusana muslimah bagi peserta didik. Jenis Penelitian ini merupakan jenis penelitian deksriptif kualitatif. Sumber Data adalah data primer melalui studi lapangan (field research) dengan wawancara kepada kepala sekolah, guru pendidikan Agama Islam serta peserta didik dan data sekunder melalui profil SMPN 1 Kota Palopo yang meliputi foto kegiatan sekolah baik pada saat proses pembelajaran berlangsung maupun di luar proses pembelajaran. Analisis data digunakan, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pengetahuan berbusana muslimah di SMPN 1 Kota Palopo, sudah terlihat sebagian peserta didik memakai busana yang sesuai dengan syariat Islam namun tidak sedikit ditemukan peserta didik ditemukan memakai busana yang tidak sesuai dengan syariat Islam. 2. Peranan media Youtube dalam peningkatan pengetahuan berbusana muslimah bagi peserta didik di SMPN 1 Kota Palopo adalah, sangat berperan karena media Youtube bisa dijadikan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik. 3. Dampak positif media Youtube. Implikasi penelitian ini, diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada guru PAI untuk memanfaatkan media Youtube untuk mengakses situs pembelajaran yang baik berisi tentang tata cara berpakaian yang baik dan benar yang bisa dipraktikan oleh peserta didik harus mendapatkan bimbingan guru pendidikan agama Islam.
{"title":"PERANAN MEDIA YOUTUBE DALAM MENINGKATKAN KESADARAN BERBUSANA MUSLIMAH DAN AKHLAK BAGI PESERTA DIDIK DI SMPN 1 KOTA PALOPO","authors":"Suparman Manuhung, Misda Misda","doi":"10.35914/jad.v4i1.677","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i1.677","url":null,"abstract":"Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah tentang Peranan Media Youtube dalam Meningkatkan Kesadaran Berbusana Muslimah dan Akhlak bagi peserta didik. Penelitian ini bertujuan: 1. mengetahui kesadaran berbusana muslimah dan Akhlak peserta didik di SMPN 1 Kota Palopo. 2. mendiskripsikan peran media Youtube peningkatan kesadaran berbusana muslimah bagi peserta didik, 3. mengidentifikasikan dampak positif dan negatif media Youtube dalam meningkatkan pengetahuan berbusana muslimah bagi peserta didik. Jenis Penelitian ini merupakan jenis penelitian deksriptif kualitatif. Sumber Data adalah data primer melalui studi lapangan (field research) dengan wawancara kepada kepala sekolah, guru pendidikan Agama Islam serta peserta didik dan data sekunder melalui profil SMPN 1 Kota Palopo yang meliputi foto kegiatan sekolah baik pada saat proses pembelajaran berlangsung maupun di luar proses pembelajaran. Analisis data digunakan, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pengetahuan berbusana muslimah di SMPN 1 Kota Palopo, sudah terlihat sebagian peserta didik memakai busana yang sesuai dengan syariat Islam namun tidak sedikit ditemukan peserta didik ditemukan memakai busana yang tidak sesuai dengan syariat Islam. 2. Peranan media Youtube dalam peningkatan pengetahuan berbusana muslimah bagi peserta didik di SMPN 1 Kota Palopo adalah, sangat berperan karena media Youtube bisa dijadikan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik. 3. Dampak positif media Youtube. Implikasi penelitian ini, diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada guru PAI untuk memanfaatkan media Youtube untuk mengakses situs pembelajaran yang baik berisi tentang tata cara berpakaian yang baik dan benar yang bisa dipraktikan oleh peserta didik harus mendapatkan bimbingan guru pendidikan agama Islam.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132730212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Madrasah sebagai lembaga pendidikan dalam perkembangannya mengalami pasang surut. MTs Padang Sappa masih dalam tahap perkembangan dan sangat membutuhkan perhatian sebagai lembaga pendidikan Islam. Guru yang terdapat di MTs Padang Sappa terdiri dari 14 guru dan siswanya sebanyak 93 orang, terdiri dari tiga kelas. Guru di madrasah dalam peningkatan mutunya diperlukan adanya peran aktif dan profesionalisme dalam memberikan pengajaran kepada peserta didiknya demi merespon dan menjawab berbagai permasalahan yang akan muncul dalam perkbangan dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat dan karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Metode Defenisi operasional variabel untuk menghindari adanya perbedaan presepsi. Populasi dan Samel untuk mengetahui jumlah data yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Teknik Analisis Data yakni cara mengola data yang digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian guru adalah media pendidikan yang positif, karena secara psikologis guru adalah idola murid baik perkataan dan perbuatannya menjadi modal tersendiri bagi siswa dalam membina karakter dan pribadi keagamaan siswa. upaya guru dalam pengembangan sikap dan perilaku siswa di MTs Padang Sappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu, dapat diketahui akan pentingnya guru bagi peserta didik karena upaya dan metode yang baik adalah cara yang sangatlah baik dalam pembinaan. Hubungan orang tua dan guru senantiasa menjalin komunikasi dalam pengembangan sikap dan mental anak dalam beragama sehingga penanaman sikap dan perilaku yang positif dapat terealisasi seperti yang diharapkan.
伊斯兰学校作为教育机构的发展受到起起落落。MTs mpa仍在发展中,作为伊斯兰教育机构迫切需要关注。在MTs medan Sappa发现的教师由14名教师和学生组成,共有93名学生,共有3个班。该学院的教师需要发挥积极和专业的作用,以教育参与者,以应对教育领域的发展所带来的问题。本研究采用描述性定量研究的设计,旨在描述某一现象的性质和特征。变量操作的定义方法,以避免预视差异。总体和Samel以确定研究过程中所需的数据数量。数据分析技术是如何操作在研究中使用的数据。教师的研究结果是一种积极的教育媒介,因为教师在心理上是学生的偶像,他的言行为学生塑造学生的性格和个人形象提供了独特的资本。在卢武县蓬朗地区MTs的学生态度和行为发展方面的教师努力,可以说明教师对学习者的重要性,因为良好的努力和方法是良好的教学方法。父母和教师之间的关系不断促进孩子的宗教态度和心理发展,以便培养积极的态度和行为能够实现预期。
{"title":"UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA MTs PADANG SAPPA KECAMATAN PONRANG KABUPATEN LUWU","authors":"Ratna Rahim","doi":"10.35914/jad.v4i1.676","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i1.676","url":null,"abstract":"Madrasah sebagai lembaga pendidikan dalam perkembangannya mengalami pasang surut. MTs Padang Sappa masih dalam tahap perkembangan dan sangat membutuhkan perhatian sebagai lembaga pendidikan Islam. Guru yang terdapat di MTs Padang Sappa terdiri dari 14 guru dan siswanya sebanyak 93 orang, terdiri dari tiga kelas. Guru di madrasah dalam peningkatan mutunya diperlukan adanya peran aktif dan profesionalisme dalam memberikan pengajaran kepada peserta didiknya demi merespon dan menjawab berbagai permasalahan yang akan muncul dalam perkbangan dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat dan karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Metode Defenisi operasional variabel untuk menghindari adanya perbedaan presepsi. Populasi dan Samel untuk mengetahui jumlah data yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Teknik Analisis Data yakni cara mengola data yang digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian guru adalah media pendidikan yang positif, karena secara psikologis guru adalah idola murid baik perkataan dan perbuatannya menjadi modal tersendiri bagi siswa dalam membina karakter dan pribadi keagamaan siswa. upaya guru dalam pengembangan sikap dan perilaku siswa di MTs Padang Sappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu, dapat diketahui akan pentingnya guru bagi peserta didik karena upaya dan metode yang baik adalah cara yang sangatlah baik dalam pembinaan. Hubungan orang tua dan guru senantiasa menjalin komunikasi dalam pengembangan sikap dan mental anak dalam beragama sehingga penanaman sikap dan perilaku yang positif dapat terealisasi seperti yang diharapkan.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"6 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116741372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masa anak dalam kandungan sangat membutuhkan perilaku-perilaku fisik maupun psikhis yang sangat diperhatikan atau didasari dengan amalan-amalan Islami, kesemua perilaku itu akan menghasilkan keturunan sehat jasmani dan rohani yang akan dilanjutkan dengan pendidikan di luar kandungan (postnatal). Faktor penentu terhadap keberhasilan pendidikan anak adalah adanya seorang ibu shalihah yang memahami peran dan tugasnya, serta mampu menjalankannya dengan sempurna. Hal ini merupakan pilar utama dalam pendidikan anak. Adapun macam-macam upaya spritual antara lain: a) Melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam, b) Memperbanyak membaca kitab suci al-Qur’an, c) Bersadaqah, d) Berdoa setiap akan bertindak. Sedangkan upaya secara fisik yaitu kesehatan ibu dan pengaturan makanan ibu. Dalam ajaran Islam melalui pendidikan tertentu, rasa keagamaan anak dididik dan dikembangkan melalui sekurang-kurangnya dua cara yaitu: langsung dari Tuhan dan melalui si ibu.
{"title":"IMPLIKASI PENDIDIKAN ISLAM SEJAK ANAK DALAM KANDUNGAN","authors":"Hasnahwati Hasnahwati","doi":"10.35914/jad.v4i1.675","DOIUrl":"https://doi.org/10.35914/jad.v4i1.675","url":null,"abstract":"Masa anak dalam kandungan sangat membutuhkan perilaku-perilaku fisik maupun psikhis yang sangat diperhatikan atau didasari dengan amalan-amalan Islami, kesemua perilaku itu akan menghasilkan keturunan sehat jasmani dan rohani yang akan dilanjutkan dengan pendidikan di luar kandungan (postnatal). Faktor penentu terhadap keberhasilan pendidikan anak adalah adanya seorang ibu shalihah yang memahami peran dan tugasnya, serta mampu menjalankannya dengan sempurna. Hal ini merupakan pilar utama dalam pendidikan anak. Adapun macam-macam upaya spritual antara lain: a) Melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam, b) Memperbanyak membaca kitab suci al-Qur’an, c) Bersadaqah, d) Berdoa setiap akan bertindak. Sedangkan upaya secara fisik yaitu kesehatan ibu dan pengaturan makanan ibu. Dalam ajaran Islam melalui pendidikan tertentu, rasa keagamaan anak dididik dan dikembangkan melalui sekurang-kurangnya dua cara yaitu: langsung dari Tuhan dan melalui si ibu.","PeriodicalId":375006,"journal":{"name":"Jurnal Andi Djemma : Jurnal Pendidikan","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126788464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}