Pub Date : 2021-02-11DOI: 10.32585/ADVICE.V2I2.1248
Rita Kumalasari
Masalah dalam penelitian ini adalah motivasi belajar yang rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode terapi terpusat klien satu, dan dianalisis dengan membuat catatan kegiatan sehari-hari. Subjek penelitian ini adalah 5 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Polokarto yang memiliki motivasi belajar rendah dengan 2 siswa sebagai indikator pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah diberikan layanan bimbingan kelompok. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hal ini ditunjukkan dari hasil pretes dan motivasi belajar diperoleh zhitung> ztabel (2,521> 1,645). Kemudian Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya, layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 1 Polokarto.
{"title":"PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA N 1 POLOKARTO","authors":"Rita Kumalasari","doi":"10.32585/ADVICE.V2I2.1248","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V2I2.1248","url":null,"abstract":"Masalah dalam penelitian ini adalah motivasi belajar yang rendah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode terapi terpusat klien satu, dan dianalisis dengan membuat catatan kegiatan sehari-hari. Subjek penelitian ini adalah 5 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Polokarto yang memiliki motivasi belajar rendah dengan 2 siswa sebagai indikator pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah diberikan layanan bimbingan kelompok. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hal ini ditunjukkan dari hasil pretes dan motivasi belajar diperoleh zhitung> ztabel (2,521> 1,645). Kemudian Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya, layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 1 Polokarto.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125661718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-11DOI: 10.32585/ADVICE.V2I2.853
Dinda Dwi Prasetyo
Di dalam Studi kepustakaan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bimbingan kelompok teknik self-management dalam mengurangi tingkat agresifitas remaja khususnya pada kalangan pelajar. Metode yang digunakan dalam penulisan ini ialah studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini ialah 1) Keberhasilan penerapan layanan bimbingan kelompok teknik self-management dalam mengurangi agresifitas remaja. 2) Pengaplikasian layanan untuk mencapai keefektifan yang dapat digunakan salah satunya adalah layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik self-management. 3) Sasaran penerapan layanan bimbingan kelompok teknik self-management ialah pada siswa SMP, SMA, dan SMK. Bagi Guru BK agar lebih bisa memahami dan mengamati kecenderungan perilaku siswa yang mengarah pada perilaku agresif (kasar) terhadap teman sebyanya. Dan tidak segan memberikan hukuman apabila tingkat agresifitas melampaui batasan wajar. Kata kunci : Bimbingan Kelompok, Teknik Self-Management, Agresifitas Remaja.
{"title":"PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SELF-MANAGEMENT DALAM MENGURANGI AGRESIFITAS REMAJA","authors":"Dinda Dwi Prasetyo","doi":"10.32585/ADVICE.V2I2.853","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V2I2.853","url":null,"abstract":"Di dalam Studi kepustakaan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bimbingan kelompok teknik self-management dalam mengurangi tingkat agresifitas remaja khususnya pada kalangan pelajar. Metode yang digunakan dalam penulisan ini ialah studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini ialah 1) Keberhasilan penerapan layanan bimbingan kelompok teknik self-management dalam mengurangi agresifitas remaja. 2) Pengaplikasian layanan untuk mencapai keefektifan yang dapat digunakan salah satunya adalah layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik self-management. 3) Sasaran penerapan layanan bimbingan kelompok teknik self-management ialah pada siswa SMP, SMA, dan SMK. Bagi Guru BK agar lebih bisa memahami dan mengamati kecenderungan perilaku siswa yang mengarah pada perilaku agresif (kasar) terhadap teman sebyanya. Dan tidak segan memberikan hukuman apabila tingkat agresifitas melampaui batasan wajar. Kata kunci : Bimbingan Kelompok, Teknik Self-Management, Agresifitas Remaja.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125921799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-11DOI: 10.32585/ADVICE.V2I2.786
Lukas Pangestu Adityawarman
Abstrak Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Dalam studi kepustakaan ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan tentang peran layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan perencanaan karir siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menngunakan metode dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ialah 1) keberhasilan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan perencanaan karir siswa; 2) Sasaran atau penerapan layanan bimbingan kelompok pada siswa SMP, MTS, SMA dan SMK; 3) Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang dapat dikombinasikan melalui teknik dalam penerapannya, antara lain: teknik diskusi, teknik mind mapping dan teknik informasi; 4) Saran yang terdapat dalam peneitian ini adalah : a) Bagi Guru BK : Penulis memberikan saran bahwa guru BK dalam memberikan layanan agar memanfaatkan layanan bimbingan kelompok untuk membantu siswa dalam mengatasi masalahnya dan dapat meningkatkan perencanaan karirnya; b) Bagi Peneliti : Bagi peneliti selanjutnya supaya lebih mencermati, memahami dan menerapkan serta meningkatkan lagi penerapan layanan bimbingan kelompok agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan perencanaan karirnya; 5) Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa layanan bimbingan kelompok berperan dalam meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa. Kata Kunci : Layanan Bimbingan Kelompok, Perencanaan Karir
{"title":"PERAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PERENCANAAN KARIR SISWA","authors":"Lukas Pangestu Adityawarman","doi":"10.32585/ADVICE.V2I2.786","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V2I2.786","url":null,"abstract":"Abstrak Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Dalam studi kepustakaan ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan tentang peran layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan perencanaan karir siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menngunakan metode dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ialah 1) keberhasilan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan perencanaan karir siswa; 2) Sasaran atau penerapan layanan bimbingan kelompok pada siswa SMP, MTS, SMA dan SMK; 3) Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang dapat dikombinasikan melalui teknik dalam penerapannya, antara lain: teknik diskusi, teknik mind mapping dan teknik informasi; 4) Saran yang terdapat dalam peneitian ini adalah : a) Bagi Guru BK : Penulis memberikan saran bahwa guru BK dalam memberikan layanan agar memanfaatkan layanan bimbingan kelompok untuk membantu siswa dalam mengatasi masalahnya dan dapat meningkatkan perencanaan karirnya; b) Bagi Peneliti : Bagi peneliti selanjutnya supaya lebih mencermati, memahami dan menerapkan serta meningkatkan lagi penerapan layanan bimbingan kelompok agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan perencanaan karirnya; 5) Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa layanan bimbingan kelompok berperan dalam meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa. Kata Kunci : Layanan Bimbingan Kelompok, Perencanaan Karir","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127111151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-11DOI: 10.32585/ADVICE.V2I2.1250
Titi Setianingsih
Penelitian ini didasarkan pada rendahnya disiplin yang dilakukan siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tayu dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang tercermin diantaranya dari keikutsertaan pembelajaran yang tidak sesuai jadwal, respon siswa dalam memberikan tanggapan atau pertanyaan ( chat/teleconference ) yang rendah, kehadiran siswa mengikuti daring yang tidak tepat waktu, ketidakdisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, seringnya tidak mengisi absensi pembelajaran daring, dan lain-lain. Metode Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan dan Konseling dengan pendekatan diskriptif komparatif. Subyek penelitian ini 10 orang dengan komposisi 6 siswa sebagai tutor dan 4 siswa yang tidak disiplin. Hasil penelitian dari layanan yang telah dilaksanakan melalui teknik kooperatif tutorial teman sebaya siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tayu yaitu berhasil menaikkan kedisiplian terhadap subjek penelitian rata-rata menjadi 23 peningkatan secara kolektif dari keempat subjek tersebut dari prasiklus ke siklus I mencapai 54,23%. Kesimpulan yang diperoleh dari rekapitulasi data, bahwa peningkatan skor rata-rata keempat subjek dari prasiklus ke siklus II mencapai kenaikan 18,75 dan prosentase rata-rata kedisiplinan akhir siklus II sebesar 83,75% terhadap kondisi ideal kedisiplin dalam mengikuti PJJ secara daring pada masing-masing subjek penelitian. Kata kunci : bimbingan kelompok, teknik kooperatif tutor teman sebaya, kedisiplinan.
{"title":"LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK KOOPERATIF TUTOR TEMAN SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH","authors":"Titi Setianingsih","doi":"10.32585/ADVICE.V2I2.1250","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V2I2.1250","url":null,"abstract":"Penelitian ini didasarkan pada rendahnya disiplin yang dilakukan siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tayu dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang tercermin diantaranya dari keikutsertaan pembelajaran yang tidak sesuai jadwal, respon siswa dalam memberikan tanggapan atau pertanyaan ( chat/teleconference ) yang rendah, kehadiran siswa mengikuti daring yang tidak tepat waktu, ketidakdisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, seringnya tidak mengisi absensi pembelajaran daring, dan lain-lain. Metode Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan dan Konseling dengan pendekatan diskriptif komparatif. Subyek penelitian ini 10 orang dengan komposisi 6 siswa sebagai tutor dan 4 siswa yang tidak disiplin. Hasil penelitian dari layanan yang telah dilaksanakan melalui teknik kooperatif tutorial teman sebaya siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tayu yaitu berhasil menaikkan kedisiplian terhadap subjek penelitian rata-rata menjadi 23 peningkatan secara kolektif dari keempat subjek tersebut dari prasiklus ke siklus I mencapai 54,23%. Kesimpulan yang diperoleh dari rekapitulasi data, bahwa peningkatan skor rata-rata keempat subjek dari prasiklus ke siklus II mencapai kenaikan 18,75 dan prosentase rata-rata kedisiplinan akhir siklus II sebesar 83,75% terhadap kondisi ideal kedisiplin dalam mengikuti PJJ secara daring pada masing-masing subjek penelitian. Kata kunci : bimbingan kelompok, teknik kooperatif tutor teman sebaya, kedisiplinan.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124210266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-11DOI: 10.32585/ADVICE.V2I2.855
S. Maimunah
Perilaku merokok dapat membahayakan individu yang mengkonsumsinya dan individu yang menghirup asapnya. Terlebih kandungan rokok dapat memberikan efek kecanduan bagi orang yang mengkonsumsinya. Nikotin menyebabkan ketergantungan dan juga menyebabkan terjadinya pembekuan darah sehingga meningkatkan resiko terkena serangan jantung. Di dalam studi kepustakaan ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan peran layanan bimbingan kelompok teknik self control terhadap perilaku merokok khususnya pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Metode analisis data menggunakan analisis isi. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Keberhasilan peran layanan bimbingan kelompok teknik self control sangat efektif dalam mengurangi perilaku merokok pada remaja. 2) Pengaplikasian untuk mencapai keefektivan dari layanan bimbingan kelompok adalah dengan menggunakan teknik self control . 3) Sasaran layanan bimbingan kelompok teknik self control adalah remaja pada siswa SMP, SMA dan SMK. 4) Saran yang diberikan penulis dalam mengurangi perilaku merokok melalui layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik self control adalah a) Bagi Guru BK : Agar terus terus belajar dan mendalami teknik-teknik pendekatan yang digunakan untuk dapat membantu permasalahan klien serta mendalami layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control untuk mengurangi perilaku merokok pada remaja di sekolah ataupun masyarakat. b) Bagi Peneliti : Agar lebih mencermati, memahami dan menerapkan teknik self control untuk mengurangi perilaku merokok dan dapat memperluas lingkup setting sehingga dapat mencakup semua usia.
{"title":"PERAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SELF CONTROL TERHADAP PERILAKU MEROKOK","authors":"S. Maimunah","doi":"10.32585/ADVICE.V2I2.855","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V2I2.855","url":null,"abstract":"Perilaku merokok dapat membahayakan individu yang mengkonsumsinya dan individu yang menghirup asapnya. Terlebih kandungan rokok dapat memberikan efek kecanduan bagi orang yang mengkonsumsinya. Nikotin menyebabkan ketergantungan dan juga menyebabkan terjadinya pembekuan darah sehingga meningkatkan resiko terkena serangan jantung. Di dalam studi kepustakaan ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan peran layanan bimbingan kelompok teknik self control terhadap perilaku merokok khususnya pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Metode analisis data menggunakan analisis isi. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Keberhasilan peran layanan bimbingan kelompok teknik self control sangat efektif dalam mengurangi perilaku merokok pada remaja. 2) Pengaplikasian untuk mencapai keefektivan dari layanan bimbingan kelompok adalah dengan menggunakan teknik self control . 3) Sasaran layanan bimbingan kelompok teknik self control adalah remaja pada siswa SMP, SMA dan SMK. 4) Saran yang diberikan penulis dalam mengurangi perilaku merokok melalui layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik self control adalah a) Bagi Guru BK : Agar terus terus belajar dan mendalami teknik-teknik pendekatan yang digunakan untuk dapat membantu permasalahan klien serta mendalami layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control untuk mengurangi perilaku merokok pada remaja di sekolah ataupun masyarakat. b) Bagi Peneliti : Agar lebih mencermati, memahami dan menerapkan teknik self control untuk mengurangi perilaku merokok dan dapat memperluas lingkup setting sehingga dapat mencakup semua usia.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128347509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-11DOI: 10.32585/ADVICE.V2I2.781
Dian Bowo Saputro
Di dalam studi kepustakaan ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan tentang peran bimbingan kelompok teknik modeling dalam meningkatkan sikap sopan santun. Metode yang digunakan dalam penulisan ini ialah studi kepustakaan. Hasil dari penulisan ini adalah 1) Keberhasilan penerapan layanan bimbingan kelompok teknik modeling untuk meningkatkan sikap sopan santun. 2) Pengaplikasian teknik modeling menggunakan bimbingan kelompok. 3) Sasaran atau penerapan layanan bimbingan kelompok teknik modeling ialah pada siswa SMP, SMA dan SMK. Bagi guru BK supaya terus mengeksplorasi pendekatan konseling dan mengintensifkan pemberian bimbingan kelompok teknik modeling dalam mengatasi masalah sikap sopan santun. Kata kunci : Layanan Bimbingan Kelompok, Sikap Sopan Santun, Teknik Modeling.
{"title":"LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN SIKAP SOPAN SANTUN","authors":"Dian Bowo Saputro","doi":"10.32585/ADVICE.V2I2.781","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V2I2.781","url":null,"abstract":"Di dalam studi kepustakaan ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan tentang peran bimbingan kelompok teknik modeling dalam meningkatkan sikap sopan santun. Metode yang digunakan dalam penulisan ini ialah studi kepustakaan. Hasil dari penulisan ini adalah 1) Keberhasilan penerapan layanan bimbingan kelompok teknik modeling untuk meningkatkan sikap sopan santun. 2) Pengaplikasian teknik modeling menggunakan bimbingan kelompok. 3) Sasaran atau penerapan layanan bimbingan kelompok teknik modeling ialah pada siswa SMP, SMA dan SMK. Bagi guru BK supaya terus mengeksplorasi pendekatan konseling dan mengintensifkan pemberian bimbingan kelompok teknik modeling dalam mengatasi masalah sikap sopan santun. Kata kunci : Layanan Bimbingan Kelompok, Sikap Sopan Santun, Teknik Modeling.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123199822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-11DOI: 10.32585/ADVICE.V2I2.1203
Muhammad Arief Maulana
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) sangat bergatung pada minat dan kesungguhan peserta didik untuk mengikuti dan terlibat aktif dalam aktivitas belajar daring. Pendidik tentu sangat terbatas dalam mengamati aktivitas belajar siswa melalui platform daring. Kendala koneksi jaringan, ketergantungan denga sumber daya listrik menjadi hambatan yang sangat vital dalam pembelajaran jarak jauh, sehingga hal tersebut menjadi celah bagi peserta didik untuk tidak terlibat aktif dalam pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh data berlangsung dengan baik bilamana ada keikutsertaan dan kesungguhan serta minat dari peserta didik untuk aktif mengikuti. Peneliti ingin mencoba untuk mencari peranan kecerdasan emosional peserta didik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh. Metode penelitian dengan studi kepustakaan, didukung dengan data factual dari wawancara dan observasi di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh sangat urgent. Siswa diharapkan mampu membagi waktu, kesadaran tugas dan tanggung jawab, serta memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti dan aktif dlam mencari informasi pelajaran. Selain itu juga diharapkan siswa bisa saling berempati dan berinteraksi dengan siswa lain dalam belajar kelompok. Maka dengan demikian kecerdasan emosional dalam pembelajaran jarak jauh sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, serta merupakan bukti kesiapan siswa dlama menerapkan pembelajaran jarak jauh.
{"title":"PERAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH","authors":"Muhammad Arief Maulana","doi":"10.32585/ADVICE.V2I2.1203","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V2I2.1203","url":null,"abstract":"Pembelajaran jarak jauh (PJJ) sangat bergatung pada minat dan kesungguhan peserta didik untuk mengikuti dan terlibat aktif dalam aktivitas belajar daring. Pendidik tentu sangat terbatas dalam mengamati aktivitas belajar siswa melalui platform daring. Kendala koneksi jaringan, ketergantungan denga sumber daya listrik menjadi hambatan yang sangat vital dalam pembelajaran jarak jauh, sehingga hal tersebut menjadi celah bagi peserta didik untuk tidak terlibat aktif dalam pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh data berlangsung dengan baik bilamana ada keikutsertaan dan kesungguhan serta minat dari peserta didik untuk aktif mengikuti. Peneliti ingin mencoba untuk mencari peranan kecerdasan emosional peserta didik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh. Metode penelitian dengan studi kepustakaan, didukung dengan data factual dari wawancara dan observasi di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh sangat urgent. Siswa diharapkan mampu membagi waktu, kesadaran tugas dan tanggung jawab, serta memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti dan aktif dlam mencari informasi pelajaran. Selain itu juga diharapkan siswa bisa saling berempati dan berinteraksi dengan siswa lain dalam belajar kelompok. Maka dengan demikian kecerdasan emosional dalam pembelajaran jarak jauh sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, serta merupakan bukti kesiapan siswa dlama menerapkan pembelajaran jarak jauh.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125417459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-30DOI: 10.32585/ADVICE.V1I1.281
Retno Apit Kurniawan, Awik Hidayati, A. Maynawati
Penelitian ini merupakan peneliti eksperimen dengan menggunakan sampel sebanyak 7 siswa yang memiliki skors rendah dari 36 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan skala psikologi, diberikan sebanyak dua kali yakni sebelum diberikan tindakan dan sesudah diberikan tindakan, tindakan tersebut berupa layanan konseling kelompok teknik cognitive retructuring. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik pengolahan data statitiska uji z Wilcoxon. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah layanan konseling kelompok sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh penelitian pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Tawangsari terdapat pengaruh layanan konseling kelompok melalui Teknik Cognitive Retructuring untuk meningkatkan Motivasi Belajar pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo tahun ajaran 2018/2019 hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut: Motivasi belajar siswa sebelum mendapatkan layanan konseling kelompok rendah dengan skors rata – rata 33,625. Setelah mendapatkan layanan konseling kelompok skor rata – rata naik menjadi 65,63. Berdasarkan analisis data dengan uji tes dapat dilihat bahwa to = 2,366 sedangkan tabel nilai kritis wilcoxon pada taraf signifikasi 5 % diperoleh zt = 2,00 dengan demikian zo > zt. Maka dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Tawangsari, artinya semakin besar frekuensi layanan konseling kelompok, semakin tinggi motivasi belajar siswa.
{"title":"PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK COGNITIVE RETRUCTURING (CR) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA","authors":"Retno Apit Kurniawan, Awik Hidayati, A. Maynawati","doi":"10.32585/ADVICE.V1I1.281","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V1I1.281","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan peneliti eksperimen dengan menggunakan sampel sebanyak 7 siswa yang memiliki skors rendah dari 36 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan skala psikologi, diberikan sebanyak dua kali yakni sebelum diberikan tindakan dan sesudah diberikan tindakan, tindakan tersebut berupa layanan konseling kelompok teknik cognitive retructuring. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik pengolahan data statitiska uji z Wilcoxon. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah layanan konseling kelompok sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh penelitian pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Tawangsari terdapat pengaruh layanan konseling kelompok melalui Teknik Cognitive Retructuring untuk meningkatkan Motivasi Belajar pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo tahun ajaran 2018/2019 hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut: Motivasi belajar siswa sebelum mendapatkan layanan konseling kelompok rendah dengan skors rata – rata 33,625. Setelah mendapatkan layanan konseling kelompok skor rata – rata naik menjadi 65,63. Berdasarkan analisis data dengan uji tes dapat dilihat bahwa to = 2,366 sedangkan tabel nilai kritis wilcoxon pada taraf signifikasi 5 % diperoleh zt = 2,00 dengan demikian zo > zt. Maka dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Tawangsari, artinya semakin besar frekuensi layanan konseling kelompok, semakin tinggi motivasi belajar siswa.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124247570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok dengan pendekatan behaviour terhadap perubahan perilaku agresif siswa. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen pre test-post test one group design yaitu pendekatan yang diberikan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan skala psikologi (angket) yang disusun untuk mengungkap perilaku agresif. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis statistik Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan dari 68,62% menjadi 56,46% sehingga pada siswa yang belum diberi layanan konseling kelompok memiliki nilai agresif tinggi dibandingkan yang sudah diberi layanan. Berdasarkan penelitian tersebut, penulis menyimpulakn bahwa “Ada Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Behaviour Terhadap Perubahan Perilaku Agresif Siswa”.
{"title":"Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Behaviour Terhadap Perubahan Perilaku Agresif Siswa","authors":"Vhiolita Rohma Yaudiatama, Indarti Endang Mulyaningsih, Panggih Wahyu Nugroho","doi":"10.32585/ADVICE.V1I1.285","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V1I1.285","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok dengan pendekatan behaviour terhadap perubahan perilaku agresif siswa. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen pre test-post test one group design yaitu pendekatan yang diberikan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan skala psikologi (angket) yang disusun untuk mengungkap perilaku agresif. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis statistik Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan dari 68,62% menjadi 56,46% sehingga pada siswa yang belum diberi layanan konseling kelompok memiliki nilai agresif tinggi dibandingkan yang sudah diberi layanan. Berdasarkan penelitian tersebut, penulis menyimpulakn bahwa “Ada Pengaruh Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Behaviour Terhadap Perubahan Perilaku Agresif Siswa”.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131755156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-15DOI: 10.32585/ADVICE.V1I1.286
Panggih Wahyu Nugroho
Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan modul ketrampilan dasar konseling. Diharapkan hasil penelitian ini dapat secara efektif meningkatkan ketrampilan konseling mahasiswa Binbingan dan Konseling Universitas Veteran Bangun Nusantara. Produk dari penelitian ini berupa modul yang berisikan tentang ketrampilan dasar konseling. Dengan modul ini diharapkan mahasiswa menjadi lebih mudah dalam memahami ketrampilan dasar konseling. Penelitian ini menghasilkan Modul Ketrampilan Dasar Konseling Bagi Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara. Penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu penelitian awal, perencanaan, dan pengembangan produk awal, uji kelayakan dan revisi produk. Pertama dilakukan untuk merancang produk yang sesuai dengan kebutuhan. Tahap pertama yang dilakukan adalah penelitian awal . Penelitian awal meliputi analisis kebutuhan, studi literatur, dan Merumuskan masalah yang akan dipecahkan. Tahap kedua adalah perencanaan produk . Dalam tahap ini dilakukan perancangan produk yang akan dijadikan modul ketrampilan dasar konseling bagi mahasiswa. Tahap ketiga adalah pengembangan produk awal . Dalam tahap ini, langkah yang dilakukan adalah menyediakan peta konsep produk terlebih dahulu sebagai kerangka atau gambaran hasil produk. Tahap keempat adalah melakukan uji kelayakan produk . Pada tahap ini produk awal diujikan kelayakannya melalui validasi ahli dan praktisi bimbingan dan konseling. Setelah dilakukan validasi kemudian diadakan analisis hasil validasi. Hasil analisis validasi tersebut kemudian menjadi landasan dalam revisi produk awal. Revisi produk awal dilakukan untuk memperbaiki produk berdasarkan masukan para ahli dan praktisi, sehingga produk siap untuk uji lapangan terbatas.
{"title":"Pengembangan Modul Keterampilan Dasar Konseling Mahasiswa","authors":"Panggih Wahyu Nugroho","doi":"10.32585/ADVICE.V1I1.286","DOIUrl":"https://doi.org/10.32585/ADVICE.V1I1.286","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan modul ketrampilan dasar konseling. Diharapkan hasil penelitian ini dapat secara efektif meningkatkan ketrampilan konseling mahasiswa Binbingan dan Konseling Universitas Veteran Bangun Nusantara. Produk dari penelitian ini berupa modul yang berisikan tentang ketrampilan dasar konseling. Dengan modul ini diharapkan mahasiswa menjadi lebih mudah dalam memahami ketrampilan dasar konseling. Penelitian ini menghasilkan Modul Ketrampilan Dasar Konseling Bagi Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara. Penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu penelitian awal, perencanaan, dan pengembangan produk awal, uji kelayakan dan revisi produk. Pertama dilakukan untuk merancang produk yang sesuai dengan kebutuhan. Tahap pertama yang dilakukan adalah penelitian awal . Penelitian awal meliputi analisis kebutuhan, studi literatur, dan Merumuskan masalah yang akan dipecahkan. Tahap kedua adalah perencanaan produk . Dalam tahap ini dilakukan perancangan produk yang akan dijadikan modul ketrampilan dasar konseling bagi mahasiswa. Tahap ketiga adalah pengembangan produk awal . Dalam tahap ini, langkah yang dilakukan adalah menyediakan peta konsep produk terlebih dahulu sebagai kerangka atau gambaran hasil produk. Tahap keempat adalah melakukan uji kelayakan produk . Pada tahap ini produk awal diujikan kelayakannya melalui validasi ahli dan praktisi bimbingan dan konseling. Setelah dilakukan validasi kemudian diadakan analisis hasil validasi. Hasil analisis validasi tersebut kemudian menjadi landasan dalam revisi produk awal. Revisi produk awal dilakukan untuk memperbaiki produk berdasarkan masukan para ahli dan praktisi, sehingga produk siap untuk uji lapangan terbatas.","PeriodicalId":383020,"journal":{"name":"Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"125 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128931672","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}