Tulisan ini dilatarbelakangi oleh anak yang belum mengetahui bagaimana cara untuk mendapatkan warna sekunder, karena di sekolah belum melakukan kegiatan eksperimen tentang pencampuran warna. Oleh karena itu, perlunya kegiatan pencampuran warna untuk mendapatkan warna sekunder. Adapun masalah dari penelitian ini yaitu kurangnya anak dalam mengetahui cara mendapatkan warna sekunder di TK Sirajuddin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenalkan anak dalam melakukan pencampuran warna primer menjadi warna sekunder yang mana mereka bisa mengenal warna yang belum diketahui cara mendapatkannya. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian penelitian kuantitatif eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini anak kelas B yang berusia 5-6 tahun. Analisis data yang digunakan secara analisis statistik Uji Normalitas dan Uji Paired Sample T-test. Hasil penelitian ini dilakukan di TK Sirajuddin efektif metode pencampuran warna melalui video animasi berbasis PowerPoint terhadap kemampuan mengenal warna sekunder, mendapatkan hasil yang efektif dan signifikan setelah diberikan Treatment atau perlakuan sebanyak 4 kali pertemuan.
{"title":"Efektivitas Metode Pencampuran Warna Melalui Video Animasi Berbasis PowerPoint Terhadap Kemampuan Mengenal Warna Sekunder di Tk Sirajuddin Pontianak Barat","authors":"Ainna Rahmawaty, Diana Diana, Y. Yuniarti","doi":"10.18592/jea.v9i1.8934","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v9i1.8934","url":null,"abstract":"Tulisan ini dilatarbelakangi oleh anak yang belum mengetahui bagaimana cara untuk mendapatkan warna sekunder, karena di sekolah belum melakukan kegiatan eksperimen tentang pencampuran warna. Oleh karena itu, perlunya kegiatan pencampuran warna untuk mendapatkan warna sekunder. Adapun masalah dari penelitian ini yaitu kurangnya anak dalam mengetahui cara mendapatkan warna sekunder di TK Sirajuddin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenalkan anak dalam melakukan pencampuran warna primer menjadi warna sekunder yang mana mereka bisa mengenal warna yang belum diketahui cara mendapatkannya. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian penelitian kuantitatif eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini anak kelas B yang berusia 5-6 tahun. Analisis data yang digunakan secara analisis statistik Uji Normalitas dan Uji Paired Sample T-test. Hasil penelitian ini dilakukan di TK Sirajuddin efektif metode pencampuran warna melalui video animasi berbasis PowerPoint terhadap kemampuan mengenal warna sekunder, mendapatkan hasil yang efektif dan signifikan setelah diberikan Treatment atau perlakuan sebanyak 4 kali pertemuan.","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125210747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pedagogic competence must be mastered by Early Childhood Education teachers. The purpose of this study was to determine the pedagogical competence of PAUD teachers using lesson study-based Tikar Literasi and analyze using a mixed method. 50 early childhood teachers as the subject of this research. Nevertheless, Interviews and observation as the data collection. The results show that planning indicators are the preparation of curriculum tools, designing lesson study-based learning, and the use of Tikar Monopoli with a teacher confidence level of 85%. Learning achievement using Tikar Monopoli in the confident category is 92%, Lesson Study-based learning implementation indicators in the very confident category reach 90%, and learning achievement using Tikar Monopoli based on lesson study in the confident category is 87%. Thus the conclusion was the pedagogic competence of early childhood teachers is in category A (76-100), which means that the pedagogic competence of PAUD teachers using lesson study-based Tikar Monopoli is in the high category.
{"title":"Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Paud Menggunakan Tikar Monopoli Berbasis Lesson Study","authors":"Marwan Marwan, Misnar Misnar, Najmuddin Najmuddin, Intan Zuhra, Rahma Rahma","doi":"10.18592/jea.v9i1.9587","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v9i1.9587","url":null,"abstract":"Pedagogic competence must be mastered by Early Childhood Education teachers. The purpose of this study was to determine the pedagogical competence of PAUD teachers using lesson study-based Tikar Literasi and analyze using a mixed method. 50 early childhood teachers as the subject of this research. Nevertheless, Interviews and observation as the data collection. The results show that planning indicators are the preparation of curriculum tools, designing lesson study-based learning, and the use of Tikar Monopoli with a teacher confidence level of 85%. Learning achievement using Tikar Monopoli in the confident category is 92%, Lesson Study-based learning implementation indicators in the very confident category reach 90%, and learning achievement using Tikar Monopoli based on lesson study in the confident category is 87%. Thus the conclusion was the pedagogic competence of early childhood teachers is in category A (76-100), which means that the pedagogic competence of PAUD teachers using lesson study-based Tikar Monopoli is in the high category.","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116547688","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ilmiah anak-anak dengan mengajak mereka membuat minuman obat tradisional kunyit di RA Fatih Al-Baariq, sebuah dusun di Jawa Tengah. Permasalahan penulisan adalah sebagai berikut: kemampuan kognitif anak masih kurang, anak belum mampu memecahkan kesulitan, dan anak belum terlibat aktif dalam proses pembelajaran IPA. Penulisan ini merupakan penulisan Tindakan Kelas. Pertemuan dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Penulisan ini melibatkan 20 anak dari kelompok A RA Fatih Al-Baariq, yang terdiri dari 5 laki-laki dan 15 perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan deskriptif. Jika kriteria berkembang sangat baik dipenuhi oleh 15 dari 20 anak, maka dianggap berhasil dalam meningkatkan kemampuan ilmiah. Hasil penulisan memperlihatkan bahwa kemampuan ilmiah anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan pembuatan minuman jamu tradisional kunyit.
这篇文章的目的是通过邀请孩子们在爪哇中部的村庄RA Fatih Al-Baariq生产一种传统的藏红花饮料来提高他们的科学能力。写作的问题如下:孩子仍然缺乏认知能力,孩子还不能解决问题,孩子还没有积极参与科学学习过程。这篇文章是一个集体诉讼。会议分两个周期进行,每个周期由两个会议组成。这篇文章包括来自A RA Fatih Al-Baariq的20个孩子,由5个男孩和15个女孩组成。数据收集是通过观察和记录进行的。所使用的数据分析技术是定性和描述性的。如果发展标准很好地满足了20个孩子中的15个,那么它被认为是在提高他们的科学能力方面取得了成功。书面记录表明,儿童的科学能力可以通过传统的姜黄草药酿造活动来提高。
{"title":"Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Kegiatan Membuat Minuman Obat Tradisional Kunyit","authors":"S. Maryani, Y. Yuniarti","doi":"10.18592/jea.v9i1.9333","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v9i1.9333","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ilmiah anak-anak dengan mengajak mereka membuat minuman obat tradisional kunyit di RA Fatih Al-Baariq, sebuah dusun di Jawa Tengah. Permasalahan penulisan adalah sebagai berikut: kemampuan kognitif anak masih kurang, anak belum mampu memecahkan kesulitan, dan anak belum terlibat aktif dalam proses pembelajaran IPA. Penulisan ini merupakan penulisan Tindakan Kelas. Pertemuan dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Penulisan ini melibatkan 20 anak dari kelompok A RA Fatih Al-Baariq, yang terdiri dari 5 laki-laki dan 15 perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan deskriptif. Jika kriteria berkembang sangat baik dipenuhi oleh 15 dari 20 anak, maka dianggap berhasil dalam meningkatkan kemampuan ilmiah. Hasil penulisan memperlihatkan bahwa kemampuan ilmiah anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan pembuatan minuman jamu tradisional kunyit. ","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124749364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak-anak usia 4-5 tahun memiliki kemampuan membaca yang masih kurang. Salah satu indikatornya adalah anak belum mampu menyebutkan nama huruf, menghubungkan kata dengan gambar serta kosa kata anak masih kurang. Media yang digunakan guru dalam pembelajaran membaca khususnya untuk anak usia 4-5 tahun juga masih menggunakan media konvensional yang membuat anak kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran membaca. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan multimedia interaktif flash card dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca anak usia 4-5 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah R&D menggunakan model ADDIE. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa multimedia interaktif flash card sangat layak untuk digunakan berdasarkan hasil uji validasi ahli materi dan ahli media. Dengan demikian berdasarkan hasil dari pengujian dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif flash card dapat digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia 4-5 tahun.
{"title":"Pengembangan Multimedia Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia 4-5 Tahun","authors":"Rina Nurasyiah, Luluk Asmawati, Fadlullah Fadlullah, Cucu Atikah","doi":"10.18592/jea.v9i1.9287","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v9i1.9287","url":null,"abstract":"Anak-anak usia 4-5 tahun memiliki kemampuan membaca yang masih kurang. Salah satu indikatornya adalah anak belum mampu menyebutkan nama huruf, menghubungkan kata dengan gambar serta kosa kata anak masih kurang. Media yang digunakan guru dalam pembelajaran membaca khususnya untuk anak usia 4-5 tahun juga masih menggunakan media konvensional yang membuat anak kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran membaca. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan multimedia interaktif flash card dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca anak usia 4-5 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah R&D menggunakan model ADDIE. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa multimedia interaktif flash card sangat layak untuk digunakan berdasarkan hasil uji validasi ahli materi dan ahli media. Dengan demikian berdasarkan hasil dari pengujian dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif flash card dapat digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia 4-5 tahun. ","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115043567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu permasalahan dibidang pendidikan Indonesia adalah kurikulum, kurikulum di Indonesia terus mengalami perubahan dan pengembangan sesuai dengan perkembangan zaman. Masih terdapat beberapa tenaga pendidik disatuan PAUD yang belum sepenuhnya memahami kurikulum 2013. Meskipun Kemendikbud sudah memberikan pelatihan dalam pengimplementasian kurikulum agar guru dapat mengimplementasikan sesuai dengan yang diharapkan. Lain halnya dengan guru di PAUD SKB Semanggi, mereka sudah paham dengan konsep kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari inovasi dan pengembangan kurikulum di PAUD SKB Semanggi Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk memperoleh data penelitian. Subjek penelitian adalah guru kelompok B, pemerolehan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dari mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data dan pengecekkan data. Untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil pengamatan, PAUD SKB Semanggi Surakarta sudah menerapkan kurikulum 2013 dengan baik, mulai dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Selain itu PAUD SKB juga sudah melakukan pengembangan dan inovasi kurikulum dengan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik lembaga dan melibatkan orang tua dalam penyusunan dan pelaksanaan pembelajaran.
{"title":"Inovasi dan Pengembangan Kurikulum 2013 di PAUD SKB Semanggi Surakarta","authors":"Arsyia Fajarrini, S. Sukiman","doi":"10.18592/jea.v9i1.8894","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v9i1.8894","url":null,"abstract":"Salah satu permasalahan dibidang pendidikan Indonesia adalah kurikulum, kurikulum di Indonesia terus mengalami perubahan dan pengembangan sesuai dengan perkembangan zaman. Masih terdapat beberapa tenaga pendidik disatuan PAUD yang belum sepenuhnya memahami kurikulum 2013. Meskipun Kemendikbud sudah memberikan pelatihan dalam pengimplementasian kurikulum agar guru dapat mengimplementasikan sesuai dengan yang diharapkan. Lain halnya dengan guru di PAUD SKB Semanggi, mereka sudah paham dengan konsep kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari inovasi dan pengembangan kurikulum di PAUD SKB Semanggi Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk memperoleh data penelitian. Subjek penelitian adalah guru kelompok B, pemerolehan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dari mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data dan pengecekkan data. Untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil pengamatan, PAUD SKB Semanggi Surakarta sudah menerapkan kurikulum 2013 dengan baik, mulai dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Selain itu PAUD SKB juga sudah melakukan pengembangan dan inovasi kurikulum dengan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik lembaga dan melibatkan orang tua dalam penyusunan dan pelaksanaan pembelajaran. ","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120952907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
APE atau alat permainan edukatif dikembangkan secara khusus untuk digunakan sebagai alat pengajaran yang mendukung kegiatan pembelajaran, memudahkan guru dalam menyampaikan konten pembelajaran, dan membantu anak untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangannya. Dalam proses pembelajaran anak usia dini, alat permainan edukatif (APE) merupakan komponen pembelajaran yang sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru tentang penggunaan alat permainan eduaktif dalam proses pembelajaran untuk anak usia dini. Data untuk penelitian ini dikumpulkan secara deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data menggunakan angket melalui google form. Hasil yang didapat dalam penelitian ini bahwasannya Guru memahami konsep alat permainan edukatif sebesar 100%, memahami fungsi alat permainan edukatif 50%, memahami penggunaan APE harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan 40%, memahami manfaat alat permainan edukatif 80%, dan memahami jenis-jenis permainan edukatif sebesar 75%.
{"title":"Pemahaman Guru Tentang Penggunaan Alat Permainan Edukatif Dalam Proses Pembelajaran Anak Usia Dini","authors":"Anis Kumala Fasha, Hibana Hibana","doi":"10.18592/jea.v9i1.8728","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v9i1.8728","url":null,"abstract":"APE atau alat permainan edukatif dikembangkan secara khusus untuk digunakan sebagai alat pengajaran yang mendukung kegiatan pembelajaran, memudahkan guru dalam menyampaikan konten pembelajaran, dan membantu anak untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangannya. Dalam proses pembelajaran anak usia dini, alat permainan edukatif (APE) merupakan komponen pembelajaran yang sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru tentang penggunaan alat permainan eduaktif dalam proses pembelajaran untuk anak usia dini. Data untuk penelitian ini dikumpulkan secara deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data menggunakan angket melalui google form. Hasil yang didapat dalam penelitian ini bahwasannya Guru memahami konsep alat permainan edukatif sebesar 100%, memahami fungsi alat permainan edukatif 50%, memahami penggunaan APE harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan 40%, memahami manfaat alat permainan edukatif 80%, dan memahami jenis-jenis permainan edukatif sebesar 75%.","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130307045","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia is one of the countries prone to natural disasters. Because of this, educators must stimulate children by introducing practices related to dealing with emergencies (natural disasters). This study aims to describe natural disaster mitigation through traditional games at an early age in the Rangkasbitung sub-district, Banten. This study used the descriptive qualitative method. Descriptive research was chosen because this research is a form of research that describes existing phenomena, both natural and human-engineered. The phenomenon is then explained clearly without use based on the results of existing research. Based on the results of the study, it was found that children were able to be ready during simulations related to natural disaster mitigation, apart from being told by the teacher through listening, also direct practice in dealing with disaster situations which were carried out by raising traditional games such as "ucing" chopsticks and "ucing-ucingan". This traditional game introduction activity is one way to introduce children to natural disaster mitigation, which of course educators must also the first master related to natural disaster mitigation.
{"title":"Mitigasi Bencana Alam Melalui Permainan Tradisional Pada Anak Usia Dini","authors":"Ayu Fajarwati, Eka Setiawati, Y. Yusdiana","doi":"10.18592/jea.v9i1.7334","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v9i1.7334","url":null,"abstract":"Indonesia is one of the countries prone to natural disasters. Because of this, educators must stimulate children by introducing practices related to dealing with emergencies (natural disasters). This study aims to describe natural disaster mitigation through traditional games at an early age in the Rangkasbitung sub-district, Banten. This study used the descriptive qualitative method. Descriptive research was chosen because this research is a form of research that describes existing phenomena, both natural and human-engineered. The phenomenon is then explained clearly without use based on the results of existing research. Based on the results of the study, it was found that children were able to be ready during simulations related to natural disaster mitigation, apart from being told by the teacher through listening, also direct practice in dealing with disaster situations which were carried out by raising traditional games such as \"ucing\" chopsticks and \"ucing-ucingan\". This traditional game introduction activity is one way to introduce children to natural disaster mitigation, which of course educators must also the first master related to natural disaster mitigation.","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122374095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kreativitas merupakan sikap yang harus dimiliki setiap anak usia dini, agar anak menjadi kreatif, bertanggung jawab, mandiri dapat terwujud untuk memperoleh sesuatu yang baru. Kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan bahan apa saja ke dalam satu komposisi yang serasi sehingga menjadi satu kesatuan karya yang bernilai estetika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan bermain kolase daun kering di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. Analisis data dimulai dengan keseluruhan data yang telah didapatkan dari berbagai sumber kemudian data tersebut ditelaah, proses analisis data dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kolase daun kering dapat dijadikan metode dan teknik dalam mengembangkan kreativitas anak. Dalam implementasinya kolase daun kering dapat digunakan pendidik maupun orangtua untuk dijadikan metode dan teknik penunjang pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini.
{"title":"MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN KOLASE DAUN KERING DI DESA TANJUNG SARI","authors":"Diana Martharita Sari, Hibana Hibana, Fatmawati Fatmawati, Devi Meilasari, Saiful Hukamak","doi":"10.18592/jea.v8i2.6535","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v8i2.6535","url":null,"abstract":"Kreativitas merupakan sikap yang harus dimiliki setiap anak usia dini, agar anak menjadi kreatif, bertanggung jawab, mandiri dapat terwujud untuk memperoleh sesuatu yang baru. Kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan bahan apa saja ke dalam satu komposisi yang serasi sehingga menjadi satu kesatuan karya yang bernilai estetika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan bermain kolase daun kering di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. Analisis data dimulai dengan keseluruhan data yang telah didapatkan dari berbagai sumber kemudian data tersebut ditelaah, proses analisis data dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kolase daun kering dapat dijadikan metode dan teknik dalam mengembangkan kreativitas anak. Dalam implementasinya kolase daun kering dapat digunakan pendidik maupun orangtua untuk dijadikan metode dan teknik penunjang pembelajaran dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini.","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134325844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) implementasi pendidikan karakter pada anak usia dini, 2) dampak dari pendidikan karakter pada anak usia dini, 3) kendala yang dihadapi guru dalam proses mengimplementasikan pendidikan karakter pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian ini mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Miles dan Hubermen yang terdiri dari; reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Adapun hasil penelitian ini antara lain: 1) implementasi konsep Thomas Lickona yakni moral knowing merupakan proses pembentukan karakter dengan cara memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik kepada anak melalui pengintegrasian pengetahuan ke dalam proses belajar mengajar, seperti penanaman sikap dan perilaku melalui metode becerita pada setiap kegiatan awal. Sedangkan untuk menumbuhkan aspek moral feeling dapat dilakukan dengan cara membangkitkan kesadaran anak akan pentingnya menjaga komitmen terhadap nilai karakter melalui reward dan punishment, metode pembiasaan, metode karyawisata dengan mengunjungi beberapa tempat di luar sekolah pada setiap puncak tema. Sementara konsep moral action adalah bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Dalam hal ini sebanyak 80,76% atau 42 anak dari 52 anak memiliki nilai karakter yang Berkembang Sangat Baik (BSB). 2) Anak sudah mampu membedakan mana yang baik dan tidak baik, menjaga disiplin dalam berbagai kegiatan terprogram, terbiasa melakukan kegiatan rutin, terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 3) Kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan pendidikan yakni aktivitas-aktivitas positif yang biasa dilakukan anak di sekolah terkadang tidak sama dengan apa yang dilakukan di rumah. Solusi yang dilakukan guru ialah memperkuat program parenting dengan melakukan pembentukan koordinator masing-masing kegiatan, dan mengevaluasi program.
{"title":"IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER (CHARACTER EDUCATION) MELALUI KONSEP TEORI THOMAS LICKONA DI PAUD SEKARWANGI WANASABA","authors":"Baiq Roni Indira Astriya","doi":"10.18592/jea.v8i2.7634","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v8i2.7634","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) implementasi pendidikan karakter pada anak usia dini, 2) dampak dari pendidikan karakter pada anak usia dini, 3) kendala yang dihadapi guru dalam proses mengimplementasikan pendidikan karakter pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian ini mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Miles dan Hubermen yang terdiri dari; reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Adapun hasil penelitian ini antara lain: 1) implementasi konsep Thomas Lickona yakni moral knowing merupakan proses pembentukan karakter dengan cara memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik kepada anak melalui pengintegrasian pengetahuan ke dalam proses belajar mengajar, seperti penanaman sikap dan perilaku melalui metode becerita pada setiap kegiatan awal. Sedangkan untuk menumbuhkan aspek moral feeling dapat dilakukan dengan cara membangkitkan kesadaran anak akan pentingnya menjaga komitmen terhadap nilai karakter melalui reward dan punishment, metode pembiasaan, metode karyawisata dengan mengunjungi beberapa tempat di luar sekolah pada setiap puncak tema. Sementara konsep moral action adalah bagaimana membuat pengetahuan moral dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Dalam hal ini sebanyak 80,76% atau 42 anak dari 52 anak memiliki nilai karakter yang Berkembang Sangat Baik (BSB). 2) Anak sudah mampu membedakan mana yang baik dan tidak baik, menjaga disiplin dalam berbagai kegiatan terprogram, terbiasa melakukan kegiatan rutin, terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 3) Kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan pendidikan yakni aktivitas-aktivitas positif yang biasa dilakukan anak di sekolah terkadang tidak sama dengan apa yang dilakukan di rumah. Solusi yang dilakukan guru ialah memperkuat program parenting dengan melakukan pembentukan koordinator masing-masing kegiatan, dan mengevaluasi program.","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114944576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study examines the fine motor development of children using the mosaic technique. The purpose of this study was to find out how to optimize children's fine motor development with the mosaic technique. This research method uses a qualitative descriptive approach with two research subjects. Data collection techniques in this study using observation and documentation. Analysis of the data used in this study using data collection, data reduction, data display and affirmation of conclusions. This study shows how children attach origami paper that already has a pattern with a small shape and glue HVS paper which has an apple-shaped pattern in training eye and hand coordination simultaneously. Based on the results of the data in this study, two subjects had optimal fine motor skills using the mosaic technique.
{"title":"OPTIMALISASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI TEKNIK MOZAIK","authors":"Dinah Halilah, Lizza Suzanti","doi":"10.18592/jea.v8i2.6702","DOIUrl":"https://doi.org/10.18592/jea.v8i2.6702","url":null,"abstract":"This study examines the fine motor development of children using the mosaic technique. The purpose of this study was to find out how to optimize children's fine motor development with the mosaic technique. This research method uses a qualitative descriptive approach with two research subjects. Data collection techniques in this study using observation and documentation. Analysis of the data used in this study using data collection, data reduction, data display and affirmation of conclusions. This study shows how children attach origami paper that already has a pattern with a small shape and glue HVS paper which has an apple-shaped pattern in training eye and hand coordination simultaneously. Based on the results of the data in this study, two subjects had optimal fine motor skills using the mosaic technique.","PeriodicalId":387798,"journal":{"name":"JEA (Jurnal Edukasi AUD)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129035710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}