Pub Date : 2020-03-31DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.129
Sardiyanah Sardiyanah
Analisa terhadap berbagai kegagalan dari pengajaran bahasa, ditemukan bahwa sebahagian di antaranya terkait dengan aspek metodologis. Kegagalan dalam mencapai sasaran dan tujuan pendidikan yang direncanakan dapat saja disebabkan karena kegagalan dalam menerapkan metode yang dianggap efektif dalam proses belajar mengajar. Mempelajari bahasa asing (khususnya bahasa Arab) bertujuan untuk memiliki empat skill (kemahiran) yaitu listening (menyimak), speaking (bercakap), reading (membaca) dan writing (menulis). Sangatlah sulit untuk menemukan sebuah metode yang secara bersamaan mengantar peserta didik memiliki keempat macam skill yang dimaksud. Direct method (metode langsung) merupakan salah satu metode yang tepat untuk dipergunakan dalam pengajaran bahasa asing. Dengan metode ini, siswa dapat secara langsung melatih kemahiran lisan tanpa menggunakan bahasa ibu atau bahasa lingkungan. Penggunaan metode tersebut, dengan dukungan sistem (materi, tenaga pengajar, lingkungan dan media pendidikan) yang tertata secara sinergik, dapat membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar bahasa, khususnya bahasa arab. metode langsung selalu memulai dari kosa kata sederhana dan selalu ditemui oleh siswa setiap hari. Dalam proses penerapan direct method, siswa banyak diberikan latihan untuk meniru kata atau kalimat-kalimat sederhana. Namun demikian, seorang pengajar yang mempergunakan metode ini haruslah kreatif, maka siswa lambat-laun akan merasa bosan karena senantiasa dipaksa untuk meniru dan mempraktekkan
{"title":"DIRECT METHOD DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB","authors":"Sardiyanah Sardiyanah","doi":"10.47435/al-qalam.v6i1.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/al-qalam.v6i1.129","url":null,"abstract":"Analisa terhadap berbagai kegagalan dari pengajaran bahasa, ditemukan bahwa sebahagian di antaranya terkait dengan aspek metodologis. Kegagalan dalam mencapai sasaran dan tujuan pendidikan yang direncanakan dapat saja disebabkan karena kegagalan dalam menerapkan metode yang dianggap efektif dalam proses belajar mengajar. Mempelajari bahasa asing (khususnya bahasa Arab) bertujuan untuk memiliki empat skill (kemahiran) yaitu listening (menyimak), speaking (bercakap), reading (membaca) dan writing (menulis). Sangatlah sulit untuk menemukan sebuah metode yang secara bersamaan mengantar peserta didik memiliki keempat macam skill yang dimaksud. Direct method (metode langsung) merupakan salah satu metode yang tepat untuk dipergunakan dalam pengajaran bahasa asing. Dengan metode ini, siswa dapat secara langsung melatih kemahiran lisan tanpa menggunakan bahasa ibu atau bahasa lingkungan. Penggunaan metode tersebut, dengan dukungan sistem (materi, tenaga pengajar, lingkungan dan media pendidikan) yang tertata secara sinergik, dapat membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar bahasa, khususnya bahasa arab. metode langsung selalu memulai dari kosa kata sederhana dan selalu ditemui oleh siswa setiap hari. Dalam proses penerapan direct method, siswa banyak diberikan latihan untuk meniru kata atau kalimat-kalimat sederhana. Namun demikian, seorang pengajar yang mempergunakan metode ini haruslah kreatif, maka siswa lambat-laun akan merasa bosan karena senantiasa dipaksa untuk meniru dan mempraktekkan","PeriodicalId":393909,"journal":{"name":"Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan","volume":"295 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114571552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-31DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.126
Pagga Pagga
Supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainnya dalam memperbaiki pelajaran termasuk mustimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, batasan-batasan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi pengajaran. Peranan atau manfaat supervisi pendidikan adalah memperbaiki kreativitas dan aktivitas guru dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas. Hal ini disebabkan karena keberadaan supervisi pendidikan tidak lain bertujuan untuk memberikan bimbingan, arahan, dan memberikan evaluasi terhadap kinerja guru, termasuk dalam mempergunakan sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki di sekolah.
{"title":"PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN","authors":"Pagga Pagga","doi":"10.47435/al-qalam.v6i1.126","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/al-qalam.v6i1.126","url":null,"abstract":"Supervisi adalah segala usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainnya dalam memperbaiki pelajaran termasuk mustimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, batasan-batasan pengajaran, metode mengajar dan evaluasi pengajaran. Peranan atau manfaat supervisi pendidikan adalah memperbaiki kreativitas dan aktivitas guru dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas. Hal ini disebabkan karena keberadaan supervisi pendidikan tidak lain bertujuan untuk memberikan bimbingan, arahan, dan memberikan evaluasi terhadap kinerja guru, termasuk dalam mempergunakan sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki di sekolah.","PeriodicalId":393909,"journal":{"name":"Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124337917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-30DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.119
J. Jamaluddin
Dalam menunjang karirnya sebagai guru profesional, seorang guru harus menjadi seorang yang ahli dibidangnya. Pendidik yang profesional amat berarti bagi pembentukan sekolah unggulan. Figur ideal guru agama Islam adalah Nabi. Sebab, Nabi merupakan teladan bagi umatnya, sekaligus sosok guru yang ideal, karena Nabi membina aspek materil-spiritual manusia. Selain berkepribadian terpadu, cakap, bertangung jawab, teladan, dan kompeten di bidangnya. Pendidik profesional memiliki pengalaman mengajar, kapasitas intelektual, moral keimanan, ketaqwaan, disiplin, tanggung jawab, wawasan kependidikan yang luas, kemampuan manajerial, terampil, kreatif, memiliki keterbukaan profesional dalam memahami potensi, karakteristik dan masalah perkembangan peserta didik, mampu mengembangkan rencana studi dan karir peserta didik serta memiliki kemampuan meneliti dan mengembangkan kurikulum
{"title":"Guru Sebagai Profesi","authors":"J. Jamaluddin","doi":"10.47435/al-qalam.v6i1.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/al-qalam.v6i1.119","url":null,"abstract":"Dalam menunjang karirnya sebagai guru profesional, seorang guru harus menjadi seorang yang ahli dibidangnya. Pendidik yang profesional amat berarti bagi pembentukan sekolah unggulan. Figur ideal guru agama Islam adalah Nabi. Sebab, Nabi merupakan teladan bagi umatnya, sekaligus sosok guru yang ideal, karena Nabi membina aspek materil-spiritual manusia. Selain berkepribadian terpadu, cakap, bertangung jawab, teladan, dan kompeten di bidangnya. Pendidik profesional memiliki pengalaman mengajar, kapasitas intelektual, moral keimanan, ketaqwaan, disiplin, tanggung jawab, wawasan kependidikan yang luas, kemampuan manajerial, terampil, kreatif, memiliki keterbukaan profesional dalam memahami potensi, karakteristik dan masalah perkembangan peserta didik, mampu mengembangkan rencana studi dan karir peserta didik serta memiliki kemampuan meneliti dan mengembangkan kurikulum","PeriodicalId":393909,"journal":{"name":"Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130218569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-19DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.55
Sudirman P
Nilai tidak dapat dilihat hanya sebagai simbol moralitas, etika, atau akhlak, tetapi juga sebagai sistem dinamis yang harus dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, terutama di dalam sekolah dan ruang kelas, sehingga dapat memperkuat sikap, perilaku dan kepribadian yang baik dari siswa. Kegagalan untuk menginternalisasi nilai-nilai akan berdampak mendalam pada pembentukan karakter siswa. Nilai itu sendiri harus melekat pada semua mata pelajaran dan kursus yang diajarkan di kelas. Dalam hal ini, guru memiliki peran yang sangat penting untuk memikirkan dan menginternalisasi nilai-nilai positif dalam seluruh proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian perpustakaan dengan tinjauan literatur sebagai teknik utama analisis, dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen dengan referensi digital dan non-digital, dan pengalaman berbasis lapangan dari penulis dalam mengajar siswa. Strategi untuk nilai pengajaran dapat diteliti melalui pemahaman mendalam tentang dimensi agama serta sudut pandang filosofis. Pada titik ini, pendekatan pendekatan Islam akan diuraikan lebih dekat untuk menjelaskan dampaknya pada pendidikan nilai. Sementara, sudut pandang filosofis mencoba untuk mempelajari secara rasional nilai-nilai signifikan dalam masyarakat, alasannya, konsep dan penjelasan tentang pendidikan nilai. Beberapa strategi nilai pengajaran yang akan dijelaskan dalam makalah ini terdiri dari beberapa pendekatan yang dapat dibagi menjadi strategi pembelajaran aktif, strategi pengajaran dan pembelajaran partisipatif dan kontekstual, dan pendekatan Islam instruksi. Hasil dan kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini diharapkan adalah untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk nilai-nilai mengajar, karena nilai-nilai mengajar tidak hanya masalah domain kognitif tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik.
{"title":"STRATEGI ANDRA-PEDAGOGI DALAM PENDIDIKAN NILAI","authors":"Sudirman P","doi":"10.47435/al-qalam.v1i1.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/al-qalam.v1i1.55","url":null,"abstract":"Nilai tidak dapat dilihat hanya sebagai simbol moralitas, etika, atau akhlak, tetapi juga sebagai sistem dinamis yang harus dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, terutama di dalam sekolah dan ruang kelas, sehingga dapat memperkuat sikap, perilaku dan kepribadian yang baik dari siswa. Kegagalan untuk menginternalisasi nilai-nilai akan berdampak mendalam pada pembentukan karakter siswa. Nilai itu sendiri harus melekat pada semua mata pelajaran dan kursus yang diajarkan di kelas. Dalam hal ini, guru memiliki peran yang sangat penting untuk memikirkan dan menginternalisasi nilai-nilai positif dalam seluruh proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian perpustakaan dengan tinjauan literatur sebagai teknik utama analisis, dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen dengan referensi digital dan non-digital, dan pengalaman berbasis lapangan dari penulis dalam mengajar siswa. Strategi untuk nilai pengajaran dapat diteliti melalui pemahaman mendalam tentang dimensi agama serta sudut pandang filosofis. Pada titik ini, pendekatan pendekatan Islam akan diuraikan lebih dekat untuk menjelaskan dampaknya pada pendidikan nilai. Sementara, sudut pandang filosofis mencoba untuk mempelajari secara rasional nilai-nilai signifikan dalam masyarakat, alasannya, konsep dan penjelasan tentang pendidikan nilai. Beberapa strategi nilai pengajaran yang akan dijelaskan dalam makalah ini terdiri dari beberapa pendekatan yang dapat dibagi menjadi strategi pembelajaran aktif, strategi pengajaran dan pembelajaran partisipatif dan kontekstual, dan pendekatan Islam instruksi. Hasil dan kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini diharapkan adalah untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk nilai-nilai mengajar, karena nilai-nilai mengajar tidak hanya masalah domain kognitif tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":393909,"journal":{"name":"Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130053638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-19DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.44
B. Burhanuddin
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu, yaitu tujuan bersama. Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan orang lain agar ia menerima pengaruh itu. Secara garis besar tugas dan fungsi Kepala Sekolah adalah sebagai berikut: 1. Sebagai pendidik (educator). 2. Sebagai manager. 3. Sebagai administrator. 4. Sebagai supervisor. 5. Sebagai pemimpin (Leader). 6. Sebagai inovator
{"title":"Kepemimpinan Pendidikan Islam","authors":"B. Burhanuddin","doi":"10.47435/al-qalam.v1i1.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/al-qalam.v1i1.44","url":null,"abstract":"Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu, yaitu tujuan bersama. Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan orang lain agar ia menerima pengaruh itu. Secara garis besar tugas dan fungsi Kepala Sekolah adalah sebagai berikut: 1. Sebagai pendidik (educator). 2. Sebagai manager. 3. Sebagai administrator. 4. Sebagai supervisor. 5. Sebagai pemimpin (Leader). 6. Sebagai inovator","PeriodicalId":393909,"journal":{"name":"Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114739504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-19DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.52
I. Ismail
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Library Research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam dari beberapa buku kemudian memberikan deskripsi lalu di simpulkan. Hasil pembahasan pada tulisan ini adalah kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam ada empat yaitu; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
{"title":"KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN PAI","authors":"I. Ismail","doi":"10.47435/al-qalam.v1i1.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/al-qalam.v1i1.52","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Library Research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam dari beberapa buku kemudian memberikan deskripsi lalu di simpulkan. Hasil pembahasan pada tulisan ini adalah kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam ada empat yaitu; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional","PeriodicalId":393909,"journal":{"name":"Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116585487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-19DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.57
Suriyati Suriyati
Perkembangan ilmu pada masa klasik sangat maju karena prinsip-prinsip semua ilmu terdapat dalam Alquran dan Hadis; pencarian ilmu dalam segi apa pun pada akhirnya akan bermuara pada penegasan Tauhid. Tapi pada masa pemerintahan Ali Fitnah Besar menimpa kaum muslim memunculkan paham teologis, namun ada yang tidak melibatkan diri.dan merea adalah moyang Ahlussunnah Waljamaa’ah, kemudian masuklah unsur-unsur dari luar ke dalam Islam, seperti unsur-unsur budaya Perso-Semitik (Zoroastrianisme- khususnya Mazdaisme, serta Yahudi dan Kristen) dan budaya Hellenisme. Pada masa kejayaan 3 dinasti besar Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah, Fatimiyah Ilmu berkembang sangat maju dan pesat. Kemajuan ini membawa, Islam pada masa keemasannya, dengan kelahiran tokoh ilmuwan muslim di segala bidang. Masa keruntuhan tradisi keilmuan dalam islam terjadi karena: a. Transfer filsafat-filsafat India, Persia dan Yunani, b. Adanya manipulasi ajaran Islam oleh orang-orang yang membenci Islam, c. Diabaikannya bahasa Arab menebakan sulit berijtihad, d. Serangan gelombang missionaris, dan serangan (orientalis) Serangan gelombang missionaris, dan serangan (orientalis). Ilmu pengetahuan beralih ke dunia barat: a. adanya pelajar-pelajar barat yang belajar di duinia Islam, b. penterjemahan besar-besaran buku ke berbagai bahasa, c. perampasan ilmu-ilmu Islam dengan jalan perang salib.
{"title":"ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN","authors":"Suriyati Suriyati","doi":"10.47435/al-qalam.v1i1.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/al-qalam.v1i1.57","url":null,"abstract":"Perkembangan ilmu pada masa klasik sangat maju karena prinsip-prinsip semua ilmu terdapat dalam Alquran dan Hadis; pencarian ilmu dalam segi apa pun pada akhirnya akan bermuara pada penegasan Tauhid. Tapi pada masa pemerintahan Ali Fitnah Besar menimpa kaum muslim memunculkan paham teologis, namun ada yang tidak melibatkan diri.dan merea adalah moyang Ahlussunnah Waljamaa’ah, kemudian masuklah unsur-unsur dari luar ke dalam Islam, seperti unsur-unsur budaya Perso-Semitik (Zoroastrianisme- khususnya Mazdaisme, serta Yahudi dan Kristen) dan budaya Hellenisme. Pada masa kejayaan 3 dinasti besar Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah, Fatimiyah Ilmu berkembang sangat maju dan pesat. Kemajuan ini membawa, Islam pada masa keemasannya, dengan kelahiran tokoh ilmuwan muslim di segala bidang. Masa keruntuhan tradisi keilmuan dalam islam terjadi karena: a. Transfer filsafat-filsafat India, Persia dan Yunani, b. Adanya manipulasi ajaran Islam oleh orang-orang yang membenci Islam, c. Diabaikannya bahasa Arab menebakan sulit berijtihad, d. Serangan gelombang missionaris, dan serangan (orientalis) Serangan gelombang missionaris, dan serangan (orientalis). Ilmu pengetahuan beralih ke dunia barat: a. adanya pelajar-pelajar barat yang belajar di duinia Islam, b. penterjemahan besar-besaran buku ke berbagai bahasa, c. perampasan ilmu-ilmu Islam dengan jalan perang salib.","PeriodicalId":393909,"journal":{"name":"Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124651633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-19DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.56
J. Jamaluddin
Minat belajar siswa bukan hanya dipengaruhi dari dalam diri siswa, akan tetapi dipengaruhi pula oleh guru. Peranan guru dalam pendidikan dan pembelajaran merupakan sentral dalam upaya peningkatan minat, kemampuan, dan prestasi siswa. Oleh karena itu, guru sebagai motivator dalam proses pembelajaran harusberusaha meningkatkan kualitasnya, karena berhasil atau tidaknya proses pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan dan keprofesionalan guru. Gambaran minat belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yakni adanya keinginan, harapan maupun target-target yang hendak dicapai oleh siswa, sehingga muncul minat yang kuat untuk melakukan sesuatu, termasuk dalam melakukan aktivitas pembelajaran PAI. Dengan demikian upaya dan peran guru dalam mempengaruhi minat belajar siswa diantaranya, guru melakukan pengelolaan kelas dengan baik, membuka dan menutup pembelajaran dengan benar dan efektif, menerapkan metode belajar yang bervariasi, serta penggunaan media belajar dengan tepat.
{"title":"MINAT BELAJAR (Tinjauan Guru Pendidikan Agama Islam)","authors":"J. Jamaluddin","doi":"10.47435/al-qalam.v1i1.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.47435/al-qalam.v1i1.56","url":null,"abstract":"Minat belajar siswa bukan hanya dipengaruhi dari dalam diri siswa, akan tetapi dipengaruhi pula oleh guru. Peranan guru dalam pendidikan dan pembelajaran merupakan sentral dalam upaya peningkatan minat, kemampuan, dan prestasi siswa. Oleh karena itu, guru sebagai motivator dalam proses pembelajaran harusberusaha meningkatkan kualitasnya, karena berhasil atau tidaknya proses pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan dan keprofesionalan guru. Gambaran minat belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yakni adanya keinginan, harapan maupun target-target yang hendak dicapai oleh siswa, sehingga muncul minat yang kuat untuk melakukan sesuatu, termasuk dalam melakukan aktivitas pembelajaran PAI. Dengan demikian upaya dan peran guru dalam mempengaruhi minat belajar siswa diantaranya, guru melakukan pengelolaan kelas dengan baik, membuka dan menutup pembelajaran dengan benar dan efektif, menerapkan metode belajar yang bervariasi, serta penggunaan media belajar dengan tepat.","PeriodicalId":393909,"journal":{"name":"Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan","volume":"9 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129223935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}