Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/AS-SYIFA.1.1.41-44
Fini Fajrini, Ernyasih Ernyasih, Lintang Anindita Putri
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah seperangkat perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran akan hasil belajar yang membuat seseorang atau keluarga dapat membantu diri mereka sendiri di sektor kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2011). Tingkat kesehatan anak saat ini tidak dapat dikatakan baik, karena masih ada masalah kesehatan, terutama pada anak-anak usia sekolah. (Syah, 2019) Dalam survei pengabdian masyarakat ini dilakukan pemantauan pengendalian vektor pada santri sebagai salah satu upaya untuk menggerakan perilaku hidup bersih dan sehat di Pondok Pesantren Sabilunnajat Ciamis. Metode yang digunakan yaitu memberikan kuesioner kepada santri Pondok Pesantren Sabilunnajat pada 21-23 Februari 2020 tentang pengendalian vektor. Dari hasil pemantauan didapatkan 10,2% santri tidur tidak menggunakan kelambu berinsektisida namun hanya 12,2% yang menggunakan kelambu berinsektisida selama 3 tahun dan hanya 11,6% yang telah menggunakan kelambu berinsektisida lebih dari 3 tahun. Kemudian hanya 24,4% yang menggunakan replen/bahan pencegahan gigitan nyamuk dan hanya 9,1% menggunakan alat basmi nyamuk elektrik. Diharapkan pihak manajemen dapat membuat kebijakan untuk meningkatkan kesadaran siswa/santri sehingga mereka dapat hidup bersih dan sehat, sehingga dapat mencegah siswa dari berbagai penyakit berbasis vektor.---Clean and healthy living behavior is a set of behaviors that is practiced on the basis of awareness of learning outcomes that make a person or family can help themselves in the health sector and play an active role in realizing public health (Health, 2011). The current level of children's health cannot be said to be good, because there are still healthproblems, especially in school-age children. (Shah, 2019) In this survey of community service, vector control was monitored on students as an effort to drive clean and healthy living behavior in the Sabilunnajat Islamic Boarding School in Ciamis. The method used is giving questionnaires to Sabilunnajat Islamic Boarding School students on February 21-23, 2020 about vector control. From the monitoring results, 10.2% of the students did not use insecticide-treated bednets, but only 12.2% used insecticide-treated bednets for 3 years and only 11.6% had used insecticide-treated bednets for more than 3 years. Then only 24.4% used a mosquito bite prevention material and only 9.1% used an electric mosquito exterminator. It is hoped that the management can make policies to increase student / student awareness so that they can live clean and healthy, so as to prevent students from various vector-based diseases.
清洁和健康生活行为是一套基于学习结果意识的行为,使个人或家庭能够在卫生部门帮助自己,并在公共卫生领域发挥积极作用(国务院,2011年)。目前的儿童健康状况不太好,因为仍然存在健康问题,尤其是在学龄儿童中。(国王,2019)这项公共服务调查监督对santri的向量控制,是为了促进Sabilunnajat Ciamis Pesantren的清洁和健康生活行为。2020年2月21-23日,我们向Sabilunnajat Pesantren的棚子提交问卷。从监测中发现10.2%的三床蚊帐不使用杀毒蚊帐,而只有12.2%的三年内使用杀毒蚊帐,只有11.6%的人在三年内使用了蓄意使用的蚊帐。然后只有244%的人使用驱蚊剂,只有9.1%的人使用驱蚊剂。希望管理部门能够制定政策,提高学生/三三学生的意识,使他们能够保持清洁和健康,从而防止学生感染各种基于向量的疾病。《清洁与健康生活》(clean and healthy life behavior)是一组在学习意识基础上发挥作用的行为,使个人或家庭能够在健康领域发挥一种活跃的公共卫生角色(2011年)。孩子们的健康水平无法弥补,因为他们仍然有健康问题,尤其是在学龄儿童中。(Shah, 2019)在这项社区服务调查中,vector control被监控在Ciamis伊斯兰寄宿学校以促进清洁和健康生活的行为。2020年2月21-23日,美国伊斯兰寄宿学校学生中心(Sabilunnajat Islamic students)受到质疑。从分析结果来看,学生们10。2%的学生没有用过这种方法治疗癌症,但只有12。2%的学生用这种方法治疗癌症3年,只有11。6%的学生用这种方法治疗癌症3年多。只有24.4%用的是蚊子咬的预防材料,只有9.1%用的是电驱蚊剂。它希望管理部门能够增加学生的意识,这样他们就可以保持清洁和健康,从而预防各种蔬菜中毒的学生。
{"title":"PEMANTAUAN PENGENDALIAN VEKTOR PADA SANTRI SEBAGAI UPAYA PENGGERAK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI PONPES SABILUNNAJAT","authors":"Fini Fajrini, Ernyasih Ernyasih, Lintang Anindita Putri","doi":"10.24853/AS-SYIFA.1.1.41-44","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/AS-SYIFA.1.1.41-44","url":null,"abstract":"Perilaku hidup bersih dan sehat adalah seperangkat perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran akan hasil belajar yang membuat seseorang atau keluarga dapat membantu diri mereka sendiri di sektor kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2011). Tingkat kesehatan anak saat ini tidak dapat dikatakan baik, karena masih ada masalah kesehatan, terutama pada anak-anak usia sekolah. (Syah, 2019) Dalam survei pengabdian masyarakat ini dilakukan pemantauan pengendalian vektor pada santri sebagai salah satu upaya untuk menggerakan perilaku hidup bersih dan sehat di Pondok Pesantren Sabilunnajat Ciamis. Metode yang digunakan yaitu memberikan kuesioner kepada santri Pondok Pesantren Sabilunnajat pada 21-23 Februari 2020 tentang pengendalian vektor. Dari hasil pemantauan didapatkan 10,2% santri tidur tidak menggunakan kelambu berinsektisida namun hanya 12,2% yang menggunakan kelambu berinsektisida selama 3 tahun dan hanya 11,6% yang telah menggunakan kelambu berinsektisida lebih dari 3 tahun. Kemudian hanya 24,4% yang menggunakan replen/bahan pencegahan gigitan nyamuk dan hanya 9,1% menggunakan alat basmi nyamuk elektrik. Diharapkan pihak manajemen dapat membuat kebijakan untuk meningkatkan kesadaran siswa/santri sehingga mereka dapat hidup bersih dan sehat, sehingga dapat mencegah siswa dari berbagai penyakit berbasis vektor.---Clean and healthy living behavior is a set of behaviors that is practiced on the basis of awareness of learning outcomes that make a person or family can help themselves in the health sector and play an active role in realizing public health (Health, 2011). The current level of children's health cannot be said to be good, because there are still healthproblems, especially in school-age children. (Shah, 2019) In this survey of community service, vector control was monitored on students as an effort to drive clean and healthy living behavior in the Sabilunnajat Islamic Boarding School in Ciamis. The method used is giving questionnaires to Sabilunnajat Islamic Boarding School students on February 21-23, 2020 about vector control. From the monitoring results, 10.2% of the students did not use insecticide-treated bednets, but only 12.2% used insecticide-treated bednets for 3 years and only 11.6% had used insecticide-treated bednets for more than 3 years. Then only 24.4% used a mosquito bite prevention material and only 9.1% used an electric mosquito exterminator. It is hoped that the management can make policies to increase student / student awareness so that they can live clean and healthy, so as to prevent students from various vector-based diseases.","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114465055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/ASSYIFA.1.1.11-15
Triana Srisantyorini, S. Suherman, Wulan Askiani
Terjadi kejadian luar biasa kasus hepatitis A di Jawa Barat dengan 188 kasus tahun 2018. Hepatitis A masih banyak terjadi di negara negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian hepatitis A yaitu personal higiene yaitu kebiasaan cuci tangan. Tinggi nya angka kasus hepatitis A ini menjadi permasalahan yang diangkat untuk menjadi tujuan dari pengabdian masyarakat dengan cara meneliti dan memberikan penyuluhan mengenai pencegahan hepatitis A dengan melakukan pemantauan karakteristik kebiasaan mencuci tangan di Pesantren Sabilunnajat. Hasil dari penelitian yang kami lakukan didapatkan hasil bahwa 64,1% santri mempunyai kebiasaan selalu mencuci tangan pakai sabun. sebagian besar santri sudah mencuci tangan dengan air mengalir dengan pesentase 93,2%. 81,3% santri memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan/sebelum makan. Saran yang kami berikan ke pihak manajemen pesantren adalah diadakannya penyuluhan kesehatan terkait kebiasaan cuci tangan khususnya dan personal higiene pada umumnya.---An outbreak of hepatitis A cases occurred in West Java with 188 cases in 2018. Hepatitis A still occurs in developing countries like Indonesia. One factor related to the occurrence of hepatitis A is personal hygiene that is hand washing habits. The high number of cases of hepatitis A is a problem that was raised to be the goal of community service by researching and providing counseling about prevention of hepatitis A by monitoring the characteristics of hand washing habits at the Sabilunnajat Islamic boarding school. The results of our observers showed that 64.1% had a habit of always washing hands with soap. most of the students had washed their hands with running water with a percentage of 93.2%.81.3% of students have the habit of washing their hands before preparing food / before eating. The advice we give to the management is the holding of health education related to hand washing habits in particular and personal hygiene in general.
{"title":"PEMANTAUAN KARAKTERISTIK KEBIASAAN CUCI TANGAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN HEPATITIS A DI PESANTREN SABILUNNAJAT","authors":"Triana Srisantyorini, S. Suherman, Wulan Askiani","doi":"10.24853/ASSYIFA.1.1.11-15","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/ASSYIFA.1.1.11-15","url":null,"abstract":"Terjadi kejadian luar biasa kasus hepatitis A di Jawa Barat dengan 188 kasus tahun 2018. Hepatitis A masih banyak terjadi di negara negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian hepatitis A yaitu personal higiene yaitu kebiasaan cuci tangan. Tinggi nya angka kasus hepatitis A ini menjadi permasalahan yang diangkat untuk menjadi tujuan dari pengabdian masyarakat dengan cara meneliti dan memberikan penyuluhan mengenai pencegahan hepatitis A dengan melakukan pemantauan karakteristik kebiasaan mencuci tangan di Pesantren Sabilunnajat. Hasil dari penelitian yang kami lakukan didapatkan hasil bahwa 64,1% santri mempunyai kebiasaan selalu mencuci tangan pakai sabun. sebagian besar santri sudah mencuci tangan dengan air mengalir dengan pesentase 93,2%. 81,3% santri memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan/sebelum makan. Saran yang kami berikan ke pihak manajemen pesantren adalah diadakannya penyuluhan kesehatan terkait kebiasaan cuci tangan khususnya dan personal higiene pada umumnya.---An outbreak of hepatitis A cases occurred in West Java with 188 cases in 2018. Hepatitis A still occurs in developing countries like Indonesia. One factor related to the occurrence of hepatitis A is personal hygiene that is hand washing habits. The high number of cases of hepatitis A is a problem that was raised to be the goal of community service by researching and providing counseling about prevention of hepatitis A by monitoring the characteristics of hand washing habits at the Sabilunnajat Islamic boarding school. The results of our observers showed that 64.1% had a habit of always washing hands with soap. most of the students had washed their hands with running water with a percentage of 93.2%.81.3% of students have the habit of washing their hands before preparing food / before eating. The advice we give to the management is the holding of health education related to hand washing habits in particular and personal hygiene in general.","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124854768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/AS-SYIFA.1.1.37-40
Nazarwin Saputra, A. A. Maududi, Nur Armilah Sadiah
Kasus tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan yang serius baik global maupun lokal. Penanggulangan tuberkulosis telah diatur dalam peraturan menteri kesehatan nomor 67 tahun 2016 diantaranya pengendalian risiko salah satunya promosi kesehatan untuk pencegahan. Pesantren sabilunnajat ciamis belum pernah dilakukan program penyuluhan kesehatan dan sebagai dukungan program kementerian kesehatan maka dilakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan untuk pencegahan tuberkulosis. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode ceramah dilanjutkan sesi tanya jawab dengan sasaran para santri di Pondok Pesantren Sabilunnajat Ciamis. Pengabdian masyarakat ini diselenggarakan pada tanggal 21 hingga 23 Februari 2020. Sebelum dan sesudah penyuluhan santri diberikan pre test dan post test. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan pencegahan penyakit tuberkulosis di Pondok Pesantren Sabilunnajat. Kegiatan lainnya yang dilakukan yaitu pengobatan gratis untuk santri. Disarankan kepada pihak sabilunnajat agar selalu menjaga kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada para santri.---Tuberculosis is still a serious health problem both globally and locally. Tuberculosis prevention has been regulated in the Minister of Health Regulation number 67 of 2016 including risk control, one of which is health promotion for prevention. The pesantren sabilunnajat ciamis has never done a health education program and as a support of the ministry of health program, community service is carried out in the form of health education for tuberculosis prevention. The method of community service is carried out by the lecture method followed by a question and answer session targeting the students at the Sabilunnajat Ciamis Islamic Boarding School. This community service was held from 21 to 23 February 2020. Before and after counseling students were given pre-test and post-test. The results show that there are differences in the level of knowledge between before and after health education on tuberculosis prevention at Sabilunnajat Islamic Boarding School. Other activities undertaken are free medical treatment for students. It is recommended to the sabilunnajat to always maintain health and apply clean and healthy living behaviors to the students.
结核病病例仍然是全球和地方的严重健康问题。结核病对策将于2016年由卫生部长第67条制定,其中包括风险控制,这是一种预防健康的活动。sabilunnajat ciamis Pesantren的健康支持项目是为了支持卫生部的卫生项目,因此它提供了对结核病预防医疗的公共服务。奉献社会的方法进行问答环节进行演讲的方法与目标的优秀的必读的书Sabilunnajat Ciamis。这个社会奉献于2020年2月21至23日举行。sansantri得到之前和之后的辅导。结果表明,有前后的知识水平区别在必读的书Sabilunnajat疾病健康教育,预防结核病。为商用和优秀的免费医疗的其他活动。建议对sabilunnajat一方总是保持健康和应用对这些优秀的清洁和健康的生活行为。——-Tuberculosis都是一个严重的健康问题仍不清楚a globally和locally。预防结核病已被《institutes of Health)部长regulated Regulation)是2016年的67号在内的风险控制,这是健康的一个景观为预防。《寄宿学校sabilunnajat ciamis从来不做a健康教育项目和美国支持《月报institutes of health)项目,社区服务是carried out in The form of health)健康教育预防结核病。《社区服务方法是方法跟着carried out by The讲座,由一个问题和回答小休targeting The学生at The Sabilunnajat Ciamis伊斯兰寄宿学校。这个社区服务是牵着从21到2020年2月23日。之前和之后的《辅导学生是赐予pre-test和post-test。境results秀那有分歧的知识水平在之前和之后的健康教育在预防结核病之间at Sabilunnajat伊斯兰寄宿学校。其他活动undertaken是为学生免费医学治疗。是recommended总sabilunnajat to maintain health》写作干净和健康living behaviors)学生》。
{"title":"PENYULUHAN KESEHATAN PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DAN PENGOBATAN GRATIS DI PESANTREN SABILUNNAJAT","authors":"Nazarwin Saputra, A. A. Maududi, Nur Armilah Sadiah","doi":"10.24853/AS-SYIFA.1.1.37-40","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/AS-SYIFA.1.1.37-40","url":null,"abstract":"Kasus tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan yang serius baik global maupun lokal. Penanggulangan tuberkulosis telah diatur dalam peraturan menteri kesehatan nomor 67 tahun 2016 diantaranya pengendalian risiko salah satunya promosi kesehatan untuk pencegahan. Pesantren sabilunnajat ciamis belum pernah dilakukan program penyuluhan kesehatan dan sebagai dukungan program kementerian kesehatan maka dilakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan untuk pencegahan tuberkulosis. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode ceramah dilanjutkan sesi tanya jawab dengan sasaran para santri di Pondok Pesantren Sabilunnajat Ciamis. Pengabdian masyarakat ini diselenggarakan pada tanggal 21 hingga 23 Februari 2020. Sebelum dan sesudah penyuluhan santri diberikan pre test dan post test. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan pencegahan penyakit tuberkulosis di Pondok Pesantren Sabilunnajat. Kegiatan lainnya yang dilakukan yaitu pengobatan gratis untuk santri. Disarankan kepada pihak sabilunnajat agar selalu menjaga kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada para santri.---Tuberculosis is still a serious health problem both globally and locally. Tuberculosis prevention has been regulated in the Minister of Health Regulation number 67 of 2016 including risk control, one of which is health promotion for prevention. The pesantren sabilunnajat ciamis has never done a health education program and as a support of the ministry of health program, community service is carried out in the form of health education for tuberculosis prevention. The method of community service is carried out by the lecture method followed by a question and answer session targeting the students at the Sabilunnajat Ciamis Islamic Boarding School. This community service was held from 21 to 23 February 2020. Before and after counseling students were given pre-test and post-test. The results show that there are differences in the level of knowledge between before and after health education on tuberculosis prevention at Sabilunnajat Islamic Boarding School. Other activities undertaken are free medical treatment for students. It is recommended to the sabilunnajat to always maintain health and apply clean and healthy living behaviors to the students.","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122265259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/ASSYIFA.1.1.23-27
Noor Latifah, Dadang Herdiansyah, Annisa Aulia Nasyithoh
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit PTM penyebab kematian utama di Indonesia. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, prevalensi Diabetes Mellitus berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk usia ≥ 15 tahun hasil Riskesdas 2018 meningkat 2%. Pada tahun 2018 berdasarkan data Puskesmas Benda Baru diketahui bahwa penyakit Diabetes Mellitus merupakan peringkat kedua dari 10 besar penyakit yang diderita oleh warga di sekitar kelurahan Benda Baru. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga pada usia> 15 tahun mengenai penyakit Diabetes Mellitus melalui penyuluhan kesehatan. Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan diskusi, selain itu untuk melihat peningkatan pengetahuan warga dilakukan pre dan post test serta hasilnya akan dianalisis dengan uji t-dependent. Penyuluhan kesehatan dilakukan pada tanggal 09 Februari 2020 dengan sasarannya adalah warga RW 004 Kelurahan Benda Baru. Pada kegiatan penyuluhan kesehatan diperoleh hasil yaitu meningkatnya pengetahuan warga secara signifikan dalam mencegah Diabetes Mellitus dan mengendalikan gula darah. Selain penyuluhan kesehatan, dilakukan pengenalan media untuk mengontrol GGL (Gula, Garam, dan Lemak) berupa kalender KLG2 (Kontrol Lemak, Gula, dan Garam) dan kegiatan olahraga berupa senam aerobic. Pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas Benda Baru diharapkan untuk aktif dalam memberikan edukasi secara berkala mengenai Diabetes Mellitus dan aktif menggerakkan program kesehatan lainnya bersama masyarakat untuk mencegah Diabetes Mellitus dan mengendalikan gula darah.---iabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease which is the main cause of death in Indonesia. When compared with 2013, the prevalence of Diabetes Mellitus based on the diagnosis of doctors in the population aged ≥15 years the results of Riskesdas 2018 increased by 2%. In 2018, based on data from Benda Baru Public Health Center, it was found that Diabetes Mellituswas ranked second out of the top 10 diseases suffered by residents around Benda Baru village. The purpose of Community Service activities is to increase the knowledge of citizens aged> 15 years about Diabetes Mellitus through health education.The method used in counseling is lectures and discussions, in addition to seeing an increase in citizen knowledge carried out pre and post test and the results will be analyzed by t-dependent test. Health education was carried out on February 9, 2020 with the target being RW 004 residents of Benda Baru Village. In the health counseling activity, the results obtained were significantly increased knowledge of citizens in preventing diabetes and controlling blood sugar. In addition to health education, media are introduced to control SSF (Sugar, Salt and Fat) in the form of the FS2C calendar (Fat, Sugar and Salt Control) and sports activities in the form
Mellitus (DM)糖尿病是印尼主要死因之一。与2013年相比,糖尿病的患病率Mellitus≥15岁人口根据医生的诊断结果Riskesdas 2018年增加了2%。根据最新的医学诊断,到2018年,Mellitus糖尿病是新发现的10大疾病中排名第二。社区奉献活动的目的是在15岁以下的公民通过医疗保健来提高他们对糖尿病的认识。教育的方法是演讲和讨论,此外,观察公民在测试前和测试后的知识增加,并对结果进行分析。2020年2月09日,卫生咨询中心的目标是RW 004新流口水社区。健康咨询的结果是,公民对预防糖尿病和控制血糖的认识显著增加。除了卫生方面的指导外,媒体还通过介绍来控制KLG2日历上的GGL(糖、盐和脂肪)和健美操体操等体育活动。公共卫生部门预计将积极参与定期对糖尿病进行教育,并积极推动与公众一起进行其他健康计划,以防止糖尿病和控制血糖。——-iabetes Mellitus (DM)是a non-communicable疾病,这是死亡之玩,因为在印尼。当2013年compared with, the prevalence of糖尿病Mellitus改编自《医生的诊断》和《人口老龄化≥15年the results of 2018 Riskesdas increased by 2%。根据公共卫生中心(Public Health Center)的新数据,2018年发现,糖尿病的mellitusussis在与新住院医师在一起的前10名患者中排名第二。社区服务的目标是增加公民> 15年通过健康教育来实现糖尿病的知识。用于咨询的方法包括讲座和讨论,以及在公民知识测试前和后发现的增加,结果将由t-dependent测试分析。健康教育于2020年2月9日被列为目标,目前目标为村里新物品的住院医生。在健康平衡活动中,公民预防糖尿病和控制血液糖的知识显著增加。在健康教育的同时,媒体正在从FS2C calendar(肥胖、糖和盐控制)的形式引入SSF。健康服务中心预计将开展定期提供糖尿病、糖尿病和糖尿病预防的其他健康计划。
{"title":"EDUKASI KESEHATAN DIABETES MELLITUS DI RW.004 KELURAHAN BENDA BARU KOTA TANGERANG SELATAN","authors":"Noor Latifah, Dadang Herdiansyah, Annisa Aulia Nasyithoh","doi":"10.24853/ASSYIFA.1.1.23-27","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/ASSYIFA.1.1.23-27","url":null,"abstract":"Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit PTM penyebab kematian utama di Indonesia. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, prevalensi Diabetes Mellitus berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk usia ≥ 15 tahun hasil Riskesdas 2018 meningkat 2%. Pada tahun 2018 berdasarkan data Puskesmas Benda Baru diketahui bahwa penyakit Diabetes Mellitus merupakan peringkat kedua dari 10 besar penyakit yang diderita oleh warga di sekitar kelurahan Benda Baru. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga pada usia> 15 tahun mengenai penyakit Diabetes Mellitus melalui penyuluhan kesehatan. Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan diskusi, selain itu untuk melihat peningkatan pengetahuan warga dilakukan pre dan post test serta hasilnya akan dianalisis dengan uji t-dependent. Penyuluhan kesehatan dilakukan pada tanggal 09 Februari 2020 dengan sasarannya adalah warga RW 004 Kelurahan Benda Baru. Pada kegiatan penyuluhan kesehatan diperoleh hasil yaitu meningkatnya pengetahuan warga secara signifikan dalam mencegah Diabetes Mellitus dan mengendalikan gula darah. Selain penyuluhan kesehatan, dilakukan pengenalan media untuk mengontrol GGL (Gula, Garam, dan Lemak) berupa kalender KLG2 (Kontrol Lemak, Gula, dan Garam) dan kegiatan olahraga berupa senam aerobic. Pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas Benda Baru diharapkan untuk aktif dalam memberikan edukasi secara berkala mengenai Diabetes Mellitus dan aktif menggerakkan program kesehatan lainnya bersama masyarakat untuk mencegah Diabetes Mellitus dan mengendalikan gula darah.---iabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease which is the main cause of death in Indonesia. When compared with 2013, the prevalence of Diabetes Mellitus based on the diagnosis of doctors in the population aged ≥15 years the results of Riskesdas 2018 increased by 2%. In 2018, based on data from Benda Baru Public Health Center, it was found that Diabetes Mellituswas ranked second out of the top 10 diseases suffered by residents around Benda Baru village. The purpose of Community Service activities is to increase the knowledge of citizens aged> 15 years about Diabetes Mellitus through health education.The method used in counseling is lectures and discussions, in addition to seeing an increase in citizen knowledge carried out pre and post test and the results will be analyzed by t-dependent test. Health education was carried out on February 9, 2020 with the target being RW 004 residents of Benda Baru Village. In the health counseling activity, the results obtained were significantly increased knowledge of citizens in preventing diabetes and controlling blood sugar. In addition to health education, media are introduced to control SSF (Sugar, Salt and Fat) in the form of the FS2C calendar (Fat, Sugar and Salt Control) and sports activities in the form ","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127474016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/AS-SYIFA.1.1.28-36
Nurfadhilah Nurfadhilah
Indonesia merupakan negara yang berisiko sangat tinggi mengalami bencana alam. Bencana tersebut berdampak besar bagi kehidupan manusia dan pembangunan bangsa. Pengabdian ini bertujuan untuk melihat gambaran tentang perasan positif korban terdampak pasca rangkaian bencana alam di Lombok, Sulawesi, dan Banten pada tahun 2018-2019. Metode yang dilakukan yaitu kombinasi edukasi dengan teknik curah pendapat, bercerita, dan diskusi. Peserta yang dilibatkan adalah pengungsi korban dan penyintas gempa kelompok usia kanak-kanak, dewasa, dan lansia baik laki-laki maupun perempuan serta relawan independen dan institusi pemerintah serta swasta. Kegiatan dilaksanakan pada Agustus 2018 hingga Januari 2019. Temuan menunjukkan bahwa umumnya pengungsi memiliki perasaan negatif akibat trauma maupun karakteristik pribadi (kepribadian) dan bisa jadi situasi budaya. Namun, ada di antara mereka yang kondisi mentalnya sukup stabil dan positif. Perasaan positif harus ditularkan kepada korban dan penyintas lain agar mereka mampu menemukenali potensi yang masih dimiliki. Diperlukan intervensi sistematis untuk mengembangkan masyarakat agar segera bergerak, membangun, dan memberikan kontribusi terbaik bagi upaya pemberdayaan.---Indonesia reognised as a high potential of natural disaster country. The impact of the disasters is very significant to human life and national development. The purpose of this study to reveal positive feeling among the victims of Lombok, Sulawesi, and bantennatural disasters series. The methode conducted by using education combined with brainstorming, story telling, and disscussion. The paticipants were refugees and survivors of various age (children, youth, and elderly) both male and female as well as independent and government volunteers. The study was conducted from August 2018untul January 2019. Generally the refugees showed negative feelings due to trauma and individual characteristic (personality) and possibly cultural situation. Hence, there were a little amount of them having stabiland positive mental condition. These positive feelings need to be spread out in order that the other survivors together could identify potentials they still had. Systematic intervention are needed to develop the community and make them move, build, and contribute the best to empower themselves
{"title":"PERASAAN POSITIF PADA KORBAN BENCANA ALAM DI LOMBOK, SULAWESI DAN BANTEN","authors":"Nurfadhilah Nurfadhilah","doi":"10.24853/AS-SYIFA.1.1.28-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/AS-SYIFA.1.1.28-36","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara yang berisiko sangat tinggi mengalami bencana alam. Bencana tersebut berdampak besar bagi kehidupan manusia dan pembangunan bangsa. Pengabdian ini bertujuan untuk melihat gambaran tentang perasan positif korban terdampak pasca rangkaian bencana alam di Lombok, Sulawesi, dan Banten pada tahun 2018-2019. Metode yang dilakukan yaitu kombinasi edukasi dengan teknik curah pendapat, bercerita, dan diskusi. Peserta yang dilibatkan adalah pengungsi korban dan penyintas gempa kelompok usia kanak-kanak, dewasa, dan lansia baik laki-laki maupun perempuan serta relawan independen dan institusi pemerintah serta swasta. Kegiatan dilaksanakan pada Agustus 2018 hingga Januari 2019. Temuan menunjukkan bahwa umumnya pengungsi memiliki perasaan negatif akibat trauma maupun karakteristik pribadi (kepribadian) dan bisa jadi situasi budaya. Namun, ada di antara mereka yang kondisi mentalnya sukup stabil dan positif. Perasaan positif harus ditularkan kepada korban dan penyintas lain agar mereka mampu menemukenali potensi yang masih dimiliki. Diperlukan intervensi sistematis untuk mengembangkan masyarakat agar segera bergerak, membangun, dan memberikan kontribusi terbaik bagi upaya pemberdayaan.---Indonesia reognised as a high potential of natural disaster country. The impact of the disasters is very significant to human life and national development. The purpose of this study to reveal positive feeling among the victims of Lombok, Sulawesi, and bantennatural disasters series. The methode conducted by using education combined with brainstorming, story telling, and disscussion. The paticipants were refugees and survivors of various age (children, youth, and elderly) both male and female as well as independent and government volunteers. The study was conducted from August 2018untul January 2019. Generally the refugees showed negative feelings due to trauma and individual characteristic (personality) and possibly cultural situation. Hence, there were a little amount of them having stabiland positive mental condition. These positive feelings need to be spread out in order that the other survivors together could identify potentials they still had. Systematic intervention are needed to develop the community and make them move, build, and contribute the best to empower themselves","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124649647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/ASSYIFA.1.1.16-22
Ernyasih Ernyasih, Fini Fajrini, Leandra Binar Elyasa, Qodimah Alfiana
Semakin meningkatnya jumlah sampah maka diperlukan pengolahan sampah yang benar. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Santri di pondok pesantren Sabilunnajat belum memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan sampah berbasis reduce, reuse, recycle. Maka dari itu kami pengadakan edukasi pengolahan sampah yang diasistensi oleh mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat fakultas kesehatan masyarakat universitas muhammadiyah Jakarta. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan santri mengenai pengolahan sampah dan dapat menerapkannya dilingkungan pesantren. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pendampingan mengenai pengolahan sampah. Hal ini mendapat respon yang baik dan positif dari guru dan santri karena sangat berguna bagi santri agar mengetahui tentang pengolahan sampah yang benar dan mempraktikan dalam lingkungan pesantren.---Increasing the amount of waste requires correct waste management. In accordance with Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 81 Year 2012 concerning Management of Household Waste and Similar Household Waste. Islamic Student in Sabilunnajat boarding school do not have knowledge about waste management based on reduce, reuse, recycle. Therefore, we organize waste management education which is assisted by students majoring in public health, Faculty of Public Health, Muhammadiyah University, Jakarta. The aim is to increase students' knowledge about waste management and be able to apply it to the pesantren environment. The method used in this activity is counseling and assistance regarding waste management. This gets a good and positive response from teachers and students because it is very useful for students to know about correct waste management and practice in the pesantren environment
{"title":"EDUKASI DAN PENDAMPINGAN PENGOLAHAN SAMPAH BERBASIS 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PADA SANTRI DI PESANTREN SABILUNNAJAT, CIAMIS","authors":"Ernyasih Ernyasih, Fini Fajrini, Leandra Binar Elyasa, Qodimah Alfiana","doi":"10.24853/ASSYIFA.1.1.16-22","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/ASSYIFA.1.1.16-22","url":null,"abstract":"Semakin meningkatnya jumlah sampah maka diperlukan pengolahan sampah yang benar. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Santri di pondok pesantren Sabilunnajat belum memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan sampah berbasis reduce, reuse, recycle. Maka dari itu kami pengadakan edukasi pengolahan sampah yang diasistensi oleh mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat fakultas kesehatan masyarakat universitas muhammadiyah Jakarta. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan santri mengenai pengolahan sampah dan dapat menerapkannya dilingkungan pesantren. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pendampingan mengenai pengolahan sampah. Hal ini mendapat respon yang baik dan positif dari guru dan santri karena sangat berguna bagi santri agar mengetahui tentang pengolahan sampah yang benar dan mempraktikan dalam lingkungan pesantren.---Increasing the amount of waste requires correct waste management. In accordance with Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 81 Year 2012 concerning Management of Household Waste and Similar Household Waste. Islamic Student in Sabilunnajat boarding school do not have knowledge about waste management based on reduce, reuse, recycle. Therefore, we organize waste management education which is assisted by students majoring in public health, Faculty of Public Health, Muhammadiyah University, Jakarta. The aim is to increase students' knowledge about waste management and be able to apply it to the pesantren environment. The method used in this activity is counseling and assistance regarding waste management. This gets a good and positive response from teachers and students because it is very useful for students to know about correct waste management and practice in the pesantren environment","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127163142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/AS-SYIFA.1.1.45-49
Naril Nasir, Wirda Farah, Ragma Desilfa, Didin Khaerudin, Y. Safira, Virlian Virlian
Perilaku mencuci tangan belum menjadi budaya dalam masyarakat, Salah satu penyebab kondisi ini adalah kurangnya pengetahuan tentang hal tersebut, terutama pada anak sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah bertujuan untuk meningatkan pengetahuan tentang CTPS sebagai salah satu upaya untuk mencegah kejadian diare. Kegiatan ini dilaksanakan kepada siswa di SDN 02 Rempoa, Tangerang Selatan dalam bentuk edukasi dan praktik cuci tangan. Hasil pre dan post-test menunjukkan adanya kenaikan rata-rata pengetahuan dari 59 menjadi 78.25 poin. Peningkatan pengetahuan ini dapat berdampak pada peningkatan praktik CTPS yang lebih baik. Selain itu para siswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan pada lingkungannya serta menjadikan CTPS sebagai budaya yang merupakan bagian dari kehidupan seharihari. Dengan denikian secara tidak langsung juga akan menurunkan risiko penyakit menular terutama diare.---Hand washing behavior has not yet a culture in the society. This condition is caused by the lack of knowledge about the issue, especially among school children. Community service activity undertaken by the Public Health team of UIN SyarifHidayatullah aimed to increase the knowledge about WHWS as an effort to prevent the occurrence of diarrhea. This activity was carried out for elementary students at SDN 02 Rempoa, South Tangerang by performing educational session and practice of hand washing. The result of pre and post-test showed an improvement of average knowledge, from 59 to 78.25 points. The increasing of knowledge might have an impact to better WHWS practices. In addition, the students are expected to be the agents of change in their environment and make WHWS a culture in the daily life. Thus, it also will indirectly reduce the risk of infectious diseases, especially diarrhea.
{"title":"EDUKASI PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD DI TANGERANG SELATAN","authors":"Naril Nasir, Wirda Farah, Ragma Desilfa, Didin Khaerudin, Y. Safira, Virlian Virlian","doi":"10.24853/AS-SYIFA.1.1.45-49","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/AS-SYIFA.1.1.45-49","url":null,"abstract":"Perilaku mencuci tangan belum menjadi budaya dalam masyarakat, Salah satu penyebab kondisi ini adalah kurangnya pengetahuan tentang hal tersebut, terutama pada anak sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah bertujuan untuk meningatkan pengetahuan tentang CTPS sebagai salah satu upaya untuk mencegah kejadian diare. Kegiatan ini dilaksanakan kepada siswa di SDN 02 Rempoa, Tangerang Selatan dalam bentuk edukasi dan praktik cuci tangan. Hasil pre dan post-test menunjukkan adanya kenaikan rata-rata pengetahuan dari 59 menjadi 78.25 poin. Peningkatan pengetahuan ini dapat berdampak pada peningkatan praktik CTPS yang lebih baik. Selain itu para siswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan pada lingkungannya serta menjadikan CTPS sebagai budaya yang merupakan bagian dari kehidupan seharihari. Dengan denikian secara tidak langsung juga akan menurunkan risiko penyakit menular terutama diare.---Hand washing behavior has not yet a culture in the society. This condition is caused by the lack of knowledge about the issue, especially among school children. Community service activity undertaken by the Public Health team of UIN SyarifHidayatullah aimed to increase the knowledge about WHWS as an effort to prevent the occurrence of diarrhea. This activity was carried out for elementary students at SDN 02 Rempoa, South Tangerang by performing educational session and practice of hand washing. The result of pre and post-test showed an improvement of average knowledge, from 59 to 78.25 points. The increasing of knowledge might have an impact to better WHWS practices. In addition, the students are expected to be the agents of change in their environment and make WHWS a culture in the daily life. Thus, it also will indirectly reduce the risk of infectious diseases, especially diarrhea.","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"19 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120856356","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/AS-SYIFA.1.1.7-10
Dadang Herdiansyah, Noor Latifah, Oswin Yohsa Ibarahim
Aktivitas fisik pada remaja, termasuk siswa, bermanfaat dalam meningkatkan status kesehatan dan meningkatkan pendapatan yang dapat mendukung produktivitas dan konsentrasi dalam pembelajaran. Selain itu, mencegah kanker kardiovaskular, diabetes, kanker usus besar dan kanker payudara dan depresi. aktivitas fisik memiliki tubuh dan tinggi yang panjang. Aktivitas fisik dapat berupa berlari, melompat dan melakukan latihan yang memiliki efek efektif pada peningkatan tulang. Anggota Pengabdian Masyarakat Ini untuk melihat dari pelaksanaan Senam Pingun pada siswa di Madrasah Sabilunnajat Ciamis Jawa Barat yang memiliki jadwal yang sangat baik untuk meningkatkan perlindungan otot. Latihan ini dilakukan ketika siswa melakukan olahraga rutin yang dilakukan oleh beberapa siswa untuk menemani mereka. Metode yang digunakan adalah menggunakan video senam penguin dengan durasi 3 menit dan diulang dua kali. Hasil yang diperoleh dari penerapan senam penguin adalah siswa baru yang disetujui yang berada dalam gerakan seperti ini yang unik dan tidak dikeluarkan. Semoga senam penguin ini bisa diterapkan oleh siswa dan pesantren.---Physical activity in adolescents, including students, is beneficial in improving health status and increasing income that can support productivity and concentration in learning. In addition, it prevents cardiovascular cancer, diabetes, colon cancer and breast cancer and depression. physical activity has a long body and height. Physical activity can take the form of running, jumping and doing exercises that have an effective effect on bone enhancement. Members of Community Service This is to see from the implementation of pingun gymnastics at students in the Madrasah Sabilunnajat Ciamis West Java who have an excellent schedule for improving muscle protection. This exercise is done when students do routine sports conducted by several students to accompany them. The method used is to use video penguin gymnastics with a duration of 3 minutes and repeated twice. The results obtained from the implementation of the penguin gymnastics are the new approved santri who are in movements like this that are unique and not issued. Hopefully this penguin gymnastics can be applied by students and Islamic boarding schools
{"title":"IMPLEMENTASI SENAM PENGUIN SEBAGAI KEGIATAN OLAHRAGA RUTIN SANTRI PONPES SABILUNAJAT","authors":"Dadang Herdiansyah, Noor Latifah, Oswin Yohsa Ibarahim","doi":"10.24853/AS-SYIFA.1.1.7-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/AS-SYIFA.1.1.7-10","url":null,"abstract":"Aktivitas fisik pada remaja, termasuk siswa, bermanfaat dalam meningkatkan status kesehatan dan meningkatkan pendapatan yang dapat mendukung produktivitas dan konsentrasi dalam pembelajaran. Selain itu, mencegah kanker kardiovaskular, diabetes, kanker usus besar dan kanker payudara dan depresi. aktivitas fisik memiliki tubuh dan tinggi yang panjang. Aktivitas fisik dapat berupa berlari, melompat dan melakukan latihan yang memiliki efek efektif pada peningkatan tulang. Anggota Pengabdian Masyarakat Ini untuk melihat dari pelaksanaan Senam Pingun pada siswa di Madrasah Sabilunnajat Ciamis Jawa Barat yang memiliki jadwal yang sangat baik untuk meningkatkan perlindungan otot. Latihan ini dilakukan ketika siswa melakukan olahraga rutin yang dilakukan oleh beberapa siswa untuk menemani mereka. Metode yang digunakan adalah menggunakan video senam penguin dengan durasi 3 menit dan diulang dua kali. Hasil yang diperoleh dari penerapan senam penguin adalah siswa baru yang disetujui yang berada dalam gerakan seperti ini yang unik dan tidak dikeluarkan. Semoga senam penguin ini bisa diterapkan oleh siswa dan pesantren.---Physical activity in adolescents, including students, is beneficial in improving health status and increasing income that can support productivity and concentration in learning. In addition, it prevents cardiovascular cancer, diabetes, colon cancer and breast cancer and depression. physical activity has a long body and height. Physical activity can take the form of running, jumping and doing exercises that have an effective effect on bone enhancement. Members of Community Service This is to see from the implementation of pingun gymnastics at students in the Madrasah Sabilunnajat Ciamis West Java who have an excellent schedule for improving muscle protection. This exercise is done when students do routine sports conducted by several students to accompany them. The method used is to use video penguin gymnastics with a duration of 3 minutes and repeated twice. The results obtained from the implementation of the penguin gymnastics are the new approved santri who are in movements like this that are unique and not issued. Hopefully this penguin gymnastics can be applied by students and Islamic boarding schools","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116500143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/ASSYIFA.1.1.50-54
Munaya Fauziah, S. R. T. Handari, Ega Wiyasih, Dinda Demayah
Diabetes mellitus merupakan penyebab kematian di negara maju dan menjadi epidemi di negaranegara berkembang. Program penanggulangan penyakit tidak menular telah dilakukan oleh Puskesmas Benda Baru, Kelurahan Benda Baru melalui program di Posbindu, namun promosi kesehatan mengenai penyakit tidak menular juga diperlukan di Posyandu. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama ibu-ibu pengunjung Posyandu RW 01 mengenai diabetes mellitus dengan teknik infografis yang menarik yaitu poster yang dibagikan dan penyuluhan kesehatan pencegahan diabetes mellitus. Metode yaitu ceramah yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2020. Evaluasi kegiatan dengan pretest dan post test sebelum pembagian poster dan penyuluhan. Hasil menunjukan adanya peningkatan pengetahuan yang bermakna mengenai diabetes mellitus pada ibu-ibu pengunjung posyandu. Saran kepada pengelola posyandu agar rutin memberikan promosi kesehatan mengenai penyakit tidak menular khususnya diabetes mellitus.---Diabetes mellitus is a cause of death in developed countries and an epidemic in developing countries. Non-communicable disease prevention programs have been carried out by Benda Baru community healthcenter,Benda Baru Village, through programs in Posbindu, but health promotion regarding non-communicable diseases is also needed at Posyandu. This community service is carried out to increase public knowledge, especially women who visit Posyandu RW 01 about diabetes mellitus with an interesting infographic technique, the poster that is distributed and health counselingto prevent diabetes mellitus. The method usedis counseling which was held on February 17, 2020.Theevaluation ofthe activities conducted with a pretest and post test beforeand afterthe distribution of posters and counseling. The results showed that there was a significant increase in knowledge about diabetes mellitusin mothers who visit the posyandu. Suggestions for posyandu managers to routinely provide health promotion regarding non-communicable diseases, especially diabetes mellitus.
{"title":"PEMBAGIAN POSTER PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS DI KELURAHAN BENDA BARU RW 01 TANGERANG SELATAN","authors":"Munaya Fauziah, S. R. T. Handari, Ega Wiyasih, Dinda Demayah","doi":"10.24853/ASSYIFA.1.1.50-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/ASSYIFA.1.1.50-54","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus merupakan penyebab kematian di negara maju dan menjadi epidemi di negaranegara berkembang. Program penanggulangan penyakit tidak menular telah dilakukan oleh Puskesmas Benda Baru, Kelurahan Benda Baru melalui program di Posbindu, namun promosi kesehatan mengenai penyakit tidak menular juga diperlukan di Posyandu. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama ibu-ibu pengunjung Posyandu RW 01 mengenai diabetes mellitus dengan teknik infografis yang menarik yaitu poster yang dibagikan dan penyuluhan kesehatan pencegahan diabetes mellitus. Metode yaitu ceramah yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2020. Evaluasi kegiatan dengan pretest dan post test sebelum pembagian poster dan penyuluhan. Hasil menunjukan adanya peningkatan pengetahuan yang bermakna mengenai diabetes mellitus pada ibu-ibu pengunjung posyandu. Saran kepada pengelola posyandu agar rutin memberikan promosi kesehatan mengenai penyakit tidak menular khususnya diabetes mellitus.---Diabetes mellitus is a cause of death in developed countries and an epidemic in developing countries. Non-communicable disease prevention programs have been carried out by Benda Baru community healthcenter,Benda Baru Village, through programs in Posbindu, but health promotion regarding non-communicable diseases is also needed at Posyandu. This community service is carried out to increase public knowledge, especially women who visit Posyandu RW 01 about diabetes mellitus with an interesting infographic technique, the poster that is distributed and health counselingto prevent diabetes mellitus. The method usedis counseling which was held on February 17, 2020.Theevaluation ofthe activities conducted with a pretest and post test beforeand afterthe distribution of posters and counseling. The results showed that there was a significant increase in knowledge about diabetes mellitusin mothers who visit the posyandu. Suggestions for posyandu managers to routinely provide health promotion regarding non-communicable diseases, especially diabetes mellitus.","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131369153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-20DOI: 10.24853/ASSYIFA.1.1.1-6
Andriani Asmuni, A. A. Maududi, Triana Srisantyorini, Tata Hari Umara, Devi Syafira
Pembentukan kepribadian Islami merupakan ciri dari generasi muslim. Di Indonesia meskipun mayoritas pendudukanya muslim, namun belum mencerminkan kepribadian islami. Salah satu kelompok penduduk yang berperan penting dalam kemajuan masyarakat muslim adalah para santri yang jumlahnya terus meningkat. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk membentuk kepribadian islami pada Santri di Madrasah Sabilunnajat Ciamis, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam Pengabdian masyarakat ini berupa pendidikan Islami dari fasilitator kepada santri. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah santri akan dapat mengintegrasikan pengetahuan yang diperoleh melalui madrasah formal dengan pengetahuan agama yang diperoleh melalui pendidikan pesantren dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Islami ini diharapkan dapat diterapkan pada seluruh santri di wilayah Ciamis Jawa Barat pada khususnya dan dapat direplikasi secara menyeluruh pada santri-santri di Indonesia.---The formation of an Islamic personality is a feature of the Muslim generation. In Indonesia, althoughthe majority of its occupation is Muslim, it does not yet reflect Islamic personality. One of the population groups that has an important role in the progress of Muslim societies is the number of students. The purpose of this Community Service activity isto establish an Islamic personality of studentsat Pesantren Sabilunnajat Ciamis, West Java. The method used in this community service wasin the form of Islamic education from the facilitator to the students. The result of the implementation of communityservice activities wasstudents will be able to integrate the knowledge gained through formal madrasa with religious knowledge obtained through pesantren education in daily life. Islamic education is expected to be applied to all students in the Ciamis region of West Java in particular and can be replicated as a whole to students in Indonesia.
{"title":"PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ISLAMI SANTRI PESANTREN SABILUNNAJAT CIAMIS","authors":"Andriani Asmuni, A. A. Maududi, Triana Srisantyorini, Tata Hari Umara, Devi Syafira","doi":"10.24853/ASSYIFA.1.1.1-6","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/ASSYIFA.1.1.1-6","url":null,"abstract":"Pembentukan kepribadian Islami merupakan ciri dari generasi muslim. Di Indonesia meskipun mayoritas pendudukanya muslim, namun belum mencerminkan kepribadian islami. Salah satu kelompok penduduk yang berperan penting dalam kemajuan masyarakat muslim adalah para santri yang jumlahnya terus meningkat. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk membentuk kepribadian islami pada Santri di Madrasah Sabilunnajat Ciamis, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam Pengabdian masyarakat ini berupa pendidikan Islami dari fasilitator kepada santri. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah santri akan dapat mengintegrasikan pengetahuan yang diperoleh melalui madrasah formal dengan pengetahuan agama yang diperoleh melalui pendidikan pesantren dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Islami ini diharapkan dapat diterapkan pada seluruh santri di wilayah Ciamis Jawa Barat pada khususnya dan dapat direplikasi secara menyeluruh pada santri-santri di Indonesia.---The formation of an Islamic personality is a feature of the Muslim generation. In Indonesia, althoughthe majority of its occupation is Muslim, it does not yet reflect Islamic personality. One of the population groups that has an important role in the progress of Muslim societies is the number of students. The purpose of this Community Service activity isto establish an Islamic personality of studentsat Pesantren Sabilunnajat Ciamis, West Java. The method used in this community service wasin the form of Islamic education from the facilitator to the students. The result of the implementation of communityservice activities wasstudents will be able to integrate the knowledge gained through formal madrasa with religious knowledge obtained through pesantren education in daily life. Islamic education is expected to be applied to all students in the Ciamis region of West Java in particular and can be replicated as a whole to students in Indonesia. ","PeriodicalId":414854,"journal":{"name":"AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134211673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}