Penyediaan infrastruktur merupakan salah satu unsur penunjang dalam hal pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya penyediaan infrastruktur tidak terlepas dari penyediaan tanah. Penyediaan tanah ini berdampak langsung terhadap keberlanjutan lingkungan dan perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan secara spasial perubahan penggunaan lahan akibat Pembangunan Bendungan Ciawi dan menganalisis tingkat kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan dalam peneilitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Citra Satelit Sentinel 2A Tahun 2017 dan 2023; Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor; dan Batas Administrasi Wilayah. Analisis dilakukan dengan melakukan klasifikasi citra satelit dan overlay peta penggunaan lahan tahun 2017 dan 2023. Sedangkan tingkat kesesuaia dengan RTRW dilakukan overlay antara peta perubahan penggunaan lahan dengan Peta RTRW. Hasil analisis menunjukan perubahan yang signifikan terjadi pada penggunaan lahan pertanian. Lahan pertanian yang pada tahun 2017 seluas 94,349 Hektar menjadi 23,273 Hektar pada Tahun 2023. Sementara itu, untuk kesesuaian terhadap RTRW terdapat setidaknya 46% diizinkan dengan syarat, 49% sesua 5% kawasan yang tidak sesuai. Dengan penelitian ini dapat menjadi bahan bahan dasar serta pertimbangan dalam perumusan kebijakan pemanfaatan ruang dan pembangunan Desa Gadog.
{"title":"Implikasi Pembangunan Bendungan Ciawi Pada Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaian Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah","authors":"Ahmad Wildan Pratama","doi":"10.58812/jgws.v1i03.724","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i03.724","url":null,"abstract":"Penyediaan infrastruktur merupakan salah satu unsur penunjang dalam hal pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya penyediaan infrastruktur tidak terlepas dari penyediaan tanah. Penyediaan tanah ini berdampak langsung terhadap keberlanjutan lingkungan dan perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan secara spasial perubahan penggunaan lahan akibat Pembangunan Bendungan Ciawi dan menganalisis tingkat kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan dalam peneilitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Citra Satelit Sentinel 2A Tahun 2017 dan 2023; Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor; dan Batas Administrasi Wilayah. Analisis dilakukan dengan melakukan klasifikasi citra satelit dan overlay peta penggunaan lahan tahun 2017 dan 2023. Sedangkan tingkat kesesuaia dengan RTRW dilakukan overlay antara peta perubahan penggunaan lahan dengan Peta RTRW. Hasil analisis menunjukan perubahan yang signifikan terjadi pada penggunaan lahan pertanian. Lahan pertanian yang pada tahun 2017 seluas 94,349 Hektar menjadi 23,273 Hektar pada Tahun 2023. Sementara itu, untuk kesesuaian terhadap RTRW terdapat setidaknya 46% diizinkan dengan syarat, 49% sesua 5% kawasan yang tidak sesuai. Dengan penelitian ini dapat menjadi bahan bahan dasar serta pertimbangan dalam perumusan kebijakan pemanfaatan ruang dan pembangunan Desa Gadog.
","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"602 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135976271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pertanian padi merupakan kegiatan pertanian yang vital di Indonesia, dengan Jawa Barat sebagai wilayah yang sangat penting dalam lanskap pertanian ini. Namun, musim kemarau yang berulang menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap budidaya padi di wilayah ini. Sistem irigasi terpadu, yang menggabungkan berbagai sumber air dan teknik irigasi yang canggih, menawarkan solusi potensial untuk mengatasi tantangan ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, yang mengintegrasikan pengumpulan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif, untuk menilai secara komprehensif implementasi sistem irigasi terpadu di Jawa Barat. Temuan-temuannya menunjukkan distribusi sistem irigasi terpadu yang tidak merata di wilayah studi, dengan tingkat adopsi yang lebih tinggi di beberapa daerah dibandingkan dengan daerah lainnya. Air permukaan merupakan sumber utama untuk sistem ini, yang mendukung keandalan sumber air di daerah-daerah tertentu. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem irigasi terpadu secara signifikan meningkatkan hasil panen padi, dengan peningkatan rata-rata 20% selama musim kemarau. Selain itu, petani yang mengadopsi sistem ini melaporkan pendapatan bersih yang lebih tinggi, yang menekankan kelayakan ekonomi dari teknologi tersebut. Tantangan yang dihadapi antara lain biaya awal yang tinggi, kebutuhan akan pengetahuan teknis, dan masalah hak atas air, yang menghambat adopsi sistem irigasi terpadu secara luas. Namun, manfaatnya sangat besar, termasuk peningkatan produktivitas, pengurangan kerentanan terhadap variabilitas iklim, pemberdayaan ekonomi, dan ketahanan iklim. Selain itu, studi ini juga menyoroti aspek sosial-budaya dalam adopsi, menggarisbawahi pentingnya keterlibatan masyarakat dan pengetahuan bersama.
{"title":"Penerapan Irigasi Terpadu untuk Mengatasi Musim Kemarau dalam Pertanian Padi","authors":"M. Ade Kurnia Harahap, Rival Pahrijal","doi":"10.58812/jgws.v1i03.721","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i03.721","url":null,"abstract":"Pertanian padi merupakan kegiatan pertanian yang vital di Indonesia, dengan Jawa Barat sebagai wilayah yang sangat penting dalam lanskap pertanian ini. Namun, musim kemarau yang berulang menimbulkan tantangan yang signifikan terhadap budidaya padi di wilayah ini. Sistem irigasi terpadu, yang menggabungkan berbagai sumber air dan teknik irigasi yang canggih, menawarkan solusi potensial untuk mengatasi tantangan ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, yang mengintegrasikan pengumpulan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif, untuk menilai secara komprehensif implementasi sistem irigasi terpadu di Jawa Barat. Temuan-temuannya menunjukkan distribusi sistem irigasi terpadu yang tidak merata di wilayah studi, dengan tingkat adopsi yang lebih tinggi di beberapa daerah dibandingkan dengan daerah lainnya. Air permukaan merupakan sumber utama untuk sistem ini, yang mendukung keandalan sumber air di daerah-daerah tertentu. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem irigasi terpadu secara signifikan meningkatkan hasil panen padi, dengan peningkatan rata-rata 20% selama musim kemarau. Selain itu, petani yang mengadopsi sistem ini melaporkan pendapatan bersih yang lebih tinggi, yang menekankan kelayakan ekonomi dari teknologi tersebut. Tantangan yang dihadapi antara lain biaya awal yang tinggi, kebutuhan akan pengetahuan teknis, dan masalah hak atas air, yang menghambat adopsi sistem irigasi terpadu secara luas. Namun, manfaatnya sangat besar, termasuk peningkatan produktivitas, pengurangan kerentanan terhadap variabilitas iklim, pemberdayaan ekonomi, dan ketahanan iklim. Selain itu, studi ini juga menyoroti aspek sosial-budaya dalam adopsi, menggarisbawahi pentingnya keterlibatan masyarakat dan pengetahuan bersama.","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135808383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini menyelidiki jaringan hubungan yang rumit antara faktor lingkungan, eksplorasi sumber daya alam, dan perubahan iklim di Indonesia. Penelitian ini menyelidiki peran faktor geologi, topografi, dan iklim dalam membentuk kegiatan eksplorasi sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan. Melalui analisis kuantitatif dan kualitatif, penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor-faktor lingkungan ini secara signifikan mempengaruhi kelayakan, biaya, dan keberlanjutan proyek-proyek eksplorasi. Selain itu, studi ini juga menggarisbawahi kontribusi substansial dari eksplorasi sumber daya, khususnya industri batubara dan minyak, terhadap emisi gas rumah kaca dan deforestasi. Meskipun Indonesia telah memperkenalkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan, tantangan dalam penegakan hukum dan kepatuhan masih ada. Temuan penelitian ini menekankan perlunya transisi menuju sumber energi yang lebih bersih dan kerangka kerja peraturan yang lebih kuat untuk mengatasi tantangan lingkungan yang ditimbulkan oleh eksplorasi sumber daya alam di Indonesia. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi para pembuat kebijakan, pemangku kepentingan industri, dan pendukung lingkungan hidup yang berusaha menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan hidup.
{"title":"Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Eksplorasi Sumber Daya Alam dan Perubahan Iklim","authors":"Loso Judijanto, Ramdan Yusuf, Rizky Abdillah","doi":"10.58812/jgws.v1i03.719","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i03.719","url":null,"abstract":"Penelitian ini menyelidiki jaringan hubungan yang rumit antara faktor lingkungan, eksplorasi sumber daya alam, dan perubahan iklim di Indonesia. Penelitian ini menyelidiki peran faktor geologi, topografi, dan iklim dalam membentuk kegiatan eksplorasi sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan. Melalui analisis kuantitatif dan kualitatif, penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor-faktor lingkungan ini secara signifikan mempengaruhi kelayakan, biaya, dan keberlanjutan proyek-proyek eksplorasi. Selain itu, studi ini juga menggarisbawahi kontribusi substansial dari eksplorasi sumber daya, khususnya industri batubara dan minyak, terhadap emisi gas rumah kaca dan deforestasi. Meskipun Indonesia telah memperkenalkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan, tantangan dalam penegakan hukum dan kepatuhan masih ada. Temuan penelitian ini menekankan perlunya transisi menuju sumber energi yang lebih bersih dan kerangka kerja peraturan yang lebih kuat untuk mengatasi tantangan lingkungan yang ditimbulkan oleh eksplorasi sumber daya alam di Indonesia. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi para pembuat kebijakan, pemangku kepentingan industri, dan pendukung lingkungan hidup yang berusaha menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan hidup.","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"74 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135870124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketahanan pangan di Jawa Barat, Indonesia, terancam oleh meningkatnya frekuensi dan tingkat keparahan kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Sistem agrometeorologi, yang mengintegrasikan data meteorologi dengan praktik pertanian, menawarkan solusi yang menjanjikan untuk memitigasi dampak kekeringan terhadap ketahanan pangan. Studi penelitian dengan metode campuran ini menilai status dan efektivitas sistem agrometeorologi saat ini di Jawa Barat, mengeksplorasi perspektif pemangku kepentingan, mengidentifikasi tantangan dan peluang, dan memberikan rekomendasi berbasis bukti. Temuan menunjukkan bahwa meskipun banyak petani yang mengetahui tentang layanan agrometeorologi, tingkat pemanfaatannya bervariasi, dengan pertanian komersial yang lebih besar lebih cenderung menggunakan layanan ini. Petani yang mengakses data agrometeorologi melaporkan bahwa mereka melakukan penyesuaian strategis terhadap praktik pengelolaan tanaman. Para pemangku kepentingan menekankan perlunya peningkatan aksesibilitas data, penyesuaian saran, pengembangan kapasitas, dan integrasi data. Tantangan yang dihadapi termasuk aksesibilitas data yang terbatas dan kebutuhan akan inisiatif pengembangan kapasitas yang komprehensif. Peluang yang ada meliputi dukungan pemerintah, integrasi data, dan munculnya inisiatif berbasis masyarakat. Penelitian ini menggarisbawahi potensi sistem agrometeorologi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Jawa Barat jika tantangan-tantangan utama dapat diatasi.
{"title":"Analisis Sistem Agrometeorologi dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan saat Kemarau","authors":"Gusti Rusmayadi, Umi Salawati, Dewa Oka Suparwata","doi":"10.58812/jgws.v1i03.720","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i03.720","url":null,"abstract":"Ketahanan pangan di Jawa Barat, Indonesia, terancam oleh meningkatnya frekuensi dan tingkat keparahan kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Sistem agrometeorologi, yang mengintegrasikan data meteorologi dengan praktik pertanian, menawarkan solusi yang menjanjikan untuk memitigasi dampak kekeringan terhadap ketahanan pangan. Studi penelitian dengan metode campuran ini menilai status dan efektivitas sistem agrometeorologi saat ini di Jawa Barat, mengeksplorasi perspektif pemangku kepentingan, mengidentifikasi tantangan dan peluang, dan memberikan rekomendasi berbasis bukti. Temuan menunjukkan bahwa meskipun banyak petani yang mengetahui tentang layanan agrometeorologi, tingkat pemanfaatannya bervariasi, dengan pertanian komersial yang lebih besar lebih cenderung menggunakan layanan ini. Petani yang mengakses data agrometeorologi melaporkan bahwa mereka melakukan penyesuaian strategis terhadap praktik pengelolaan tanaman. Para pemangku kepentingan menekankan perlunya peningkatan aksesibilitas data, penyesuaian saran, pengembangan kapasitas, dan integrasi data. Tantangan yang dihadapi termasuk aksesibilitas data yang terbatas dan kebutuhan akan inisiatif pengembangan kapasitas yang komprehensif. Peluang yang ada meliputi dukungan pemerintah, integrasi data, dan munculnya inisiatif berbasis masyarakat. Penelitian ini menggarisbawahi potensi sistem agrometeorologi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Jawa Barat jika tantangan-tantangan utama dapat diatasi.","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135808518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nofirman Nofirman, Muhammad Ade Kurnia Harahap, Paramita Andiani
Pulau Jawa, yang terletak di dalam Cincin Api Pasifik, memiliki permadani yang kaya akan fitur geologi dan geomorfologi, ditambah dengan sejarah perubahan lingkungan yang mendalam. Penelitian ini melakukan investigasi ekstensif terhadap interaksi antara geomorfologi, perubahan bentang alam, dan pergeseran lingkungan di Pulau Jawa. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, kami mengumpulkan data geospasial kuantitatif melalui penginderaan jarak jauh dan teknik GIS serta mengumpulkan wawasan kualitatif dari masyarakat lokal. Temuan kami menunjukkan bahwa perluasan kota dan deforestasi telah menyebabkan perubahan tutupan lahan yang substansial. Selain itu, sedimentasi di sungai dan erosi pantai menimbulkan tantangan lingkungan yang signifikan. Data iklim menunjukkan kenaikan suhu dan pola curah hujan yang bervariasi. Kenaikan permukaan laut terlihat jelas di daerah pesisir, dengan tingkat dampak yang bervariasi karena karakteristik geomorfis setempat. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya perencanaan tata guna lahan yang berkelanjutan, konservasi, dan strategi adaptasi spesifik wilayah dalam menangani lanskap lingkungan Pulau Jawa yang terus berubah.
{"title":"Studi Geomorfologi dan Perubahan Lanskap dalam Konteks Perubahan Lingkungan di Pulau Jawa","authors":"Nofirman Nofirman, Muhammad Ade Kurnia Harahap, Paramita Andiani","doi":"10.58812/jgws.v1i03.718","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i03.718","url":null,"abstract":"Pulau Jawa, yang terletak di dalam Cincin Api Pasifik, memiliki permadani yang kaya akan fitur geologi dan geomorfologi, ditambah dengan sejarah perubahan lingkungan yang mendalam. Penelitian ini melakukan investigasi ekstensif terhadap interaksi antara geomorfologi, perubahan bentang alam, dan pergeseran lingkungan di Pulau Jawa. Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, kami mengumpulkan data geospasial kuantitatif melalui penginderaan jarak jauh dan teknik GIS serta mengumpulkan wawasan kualitatif dari masyarakat lokal. Temuan kami menunjukkan bahwa perluasan kota dan deforestasi telah menyebabkan perubahan tutupan lahan yang substansial. Selain itu, sedimentasi di sungai dan erosi pantai menimbulkan tantangan lingkungan yang signifikan. Data iklim menunjukkan kenaikan suhu dan pola curah hujan yang bervariasi. Kenaikan permukaan laut terlihat jelas di daerah pesisir, dengan tingkat dampak yang bervariasi karena karakteristik geomorfis setempat. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya perencanaan tata guna lahan yang berkelanjutan, konservasi, dan strategi adaptasi spesifik wilayah dalam menangani lanskap lingkungan Pulau Jawa yang terus berubah.","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"22 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135872283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perbukitan Menoreh yang terletak di Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi kekayaan alam namun juga permasalahan bencana alam berupa tanah longsor. Salah satu bentuk mitigasi risiko bencana tanah longsor adalah pembangunan sistem peringatan dini bencana longsor atau Landslide Early Warning System (LEWS). Namun saat ini, sebagian besar LEWS dalam kondisi rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan LEWS. Lokasi penelitian berada di wilayah administrasi Kapanewonan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo yang memiliki bahaya tinggi bencana longsor dan sistem peringatan dini bencana longsor. Penelitian ini bersifat induktif dengan menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif. Penggunaan analisis kualitatif untuk mengetahui partisipasi masyarakat melalui penyusunan konseptualisasi atas fenomena berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LEWS memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai peringatan sebelum terjadi bencana longsor. Namun masyarakat berpartisipasi secara pasif dalam pemeliharaan alat pendukung LEWS. Partisipasi pasif masyarakat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pembelajaran dalam upaya manajemen bencana khususnya mitigasi risiko dan sistem peringatan dini bencana alam.
{"title":"Pengaruh Faktor Lingkungan Dan Sosial Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pemeliharaan Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor","authors":"Kelik Nurhendrawan, Deva Fosterharoldas Swasto","doi":"10.58812/jgws.v1i03.484","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i03.484","url":null,"abstract":"Perbukitan Menoreh yang terletak di Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi kekayaan alam namun juga permasalahan bencana alam berupa tanah longsor. Salah satu bentuk mitigasi risiko bencana tanah longsor adalah pembangunan sistem peringatan dini bencana longsor atau Landslide Early Warning System (LEWS). Namun saat ini, sebagian besar LEWS dalam kondisi rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan LEWS. Lokasi penelitian berada di wilayah administrasi Kapanewonan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo yang memiliki bahaya tinggi bencana longsor dan sistem peringatan dini bencana longsor. Penelitian ini bersifat induktif dengan menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif. Penggunaan analisis kualitatif untuk mengetahui partisipasi masyarakat melalui penyusunan konseptualisasi atas fenomena berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LEWS memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai peringatan sebelum terjadi bencana longsor. Namun masyarakat berpartisipasi secara pasif dalam pemeliharaan alat pendukung LEWS. Partisipasi pasif masyarakat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pembelajaran dalam upaya manajemen bencana khususnya mitigasi risiko dan sistem peringatan dini bencana alam.","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135871731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. A. K. Harahap, Supriandi, Funco Tanipu, Abraham Manuhutu
Studi literatur ini mengeksplorasi hubungan interdisipliner antara arsitektur, perencanaan kota, teknik lingkungan, dan sosiologi dalam desain perkotaan berkelanjutan di Indonesia. Studi ini menemukan bahwa kolaborasi interdisipliner sangat penting untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan layak huni, karena memastikan bahwa prinsip-prinsip desain berkelanjutan diintegrasikan ke dalam proses desain dan bahwa kebutuhan dan preferensi orang-orang yang tinggal di kota dipertimbangkan. Prinsip desain berkelanjutan, seperti efisiensi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan penggunaan bahan ramah lingkungan, sangat penting untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. Studi ini juga mengidentifikasi peran teknologi dalam desain perkotaan yang berkelanjutan, termasuk kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan transportasi. Selain itu, partisipasi masyarakat sangat penting untuk menciptakan rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap lingkungan perkotaan. Studi ini mengidentifikasi beberapa tantangan dan peluang untuk hubungan interdisipliner antara disiplin ilmu ini dalam desain perkotaan berkelanjutan di Indonesia, termasuk kurangnya koordinasi antara berbagai disiplin ilmu yang terlibat dan kurangnya sumber daya dan pendanaan untuk proyek desain perkotaan berkelanjutan. Secara keseluruhan, studi ini menyoroti pentingnya kolaborasi interdisipliner, prinsip-prinsip desain berkelanjutan, teknologi, dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan layak huni di Indonesia. Penelitian lebih lanjut harus fokus pada pengembangan model yang efektif untuk kolaborasi interdisipliner, mengidentifikasi strategi yang efektif untuk menerapkan prinsip-prinsip desain berkelanjutan, dan mengeksplorasi peran teknologi dan partisipasi masyarakat dalam desain perkotaan yang berkelanjutan.
{"title":"Relations between Architecture, Urban Planning, Environmental Engineering, and Sociology in Sustainable Urban Design in Indonesia (Literature Study)","authors":"M. A. K. Harahap, Supriandi, Funco Tanipu, Abraham Manuhutu","doi":"10.58812/jgws.v1i02.395","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i02.395","url":null,"abstract":"Studi literatur ini mengeksplorasi hubungan interdisipliner antara arsitektur, perencanaan kota, teknik lingkungan, dan sosiologi dalam desain perkotaan berkelanjutan di Indonesia. Studi ini menemukan bahwa kolaborasi interdisipliner sangat penting untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan layak huni, karena memastikan bahwa prinsip-prinsip desain berkelanjutan diintegrasikan ke dalam proses desain dan bahwa kebutuhan dan preferensi orang-orang yang tinggal di kota dipertimbangkan. Prinsip desain berkelanjutan, seperti efisiensi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan penggunaan bahan ramah lingkungan, sangat penting untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. Studi ini juga mengidentifikasi peran teknologi dalam desain perkotaan yang berkelanjutan, termasuk kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan transportasi. Selain itu, partisipasi masyarakat sangat penting untuk menciptakan rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap lingkungan perkotaan. Studi ini mengidentifikasi beberapa tantangan dan peluang untuk hubungan interdisipliner antara disiplin ilmu ini dalam desain perkotaan berkelanjutan di Indonesia, termasuk kurangnya koordinasi antara berbagai disiplin ilmu yang terlibat dan kurangnya sumber daya dan pendanaan untuk proyek desain perkotaan berkelanjutan. Secara keseluruhan, studi ini menyoroti pentingnya kolaborasi interdisipliner, prinsip-prinsip desain berkelanjutan, teknologi, dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan layak huni di Indonesia. Penelitian lebih lanjut harus fokus pada pengembangan model yang efektif untuk kolaborasi interdisipliner, mengidentifikasi strategi yang efektif untuk menerapkan prinsip-prinsip desain berkelanjutan, dan mengeksplorasi peran teknologi dan partisipasi masyarakat dalam desain perkotaan yang berkelanjutan.","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132147773","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agung Zulfikri, Fatra Syahlan, Endang Supriatna, Miftah Amir
Penelitian ini menyelidiki tradisi dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan situs megalitik di wilayah Cianjur, Indonesia, dari perspektif arkeologi dan konservasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mengeksplorasi aspek historis, sosial, dan religius dari praktik-praktik megalitik. Melalui kerja lapangan arkeologi, studi etnografi, survei, dan analisis data, penelitian ini bertujuan untuk memahami teknik konstruksi, fungsi, dan signifikansi budaya dari struktur megalitik. Temuan-temuan ini berkontribusi pada pengetahuan tentang masyarakat kuno, menginformasikan strategi konservasi warisan budaya, dan memberikan wawasan tentang kesinambungan dan relevansi tradisi megalitik dalam masyarakat kontemporer.
{"title":"Megalitik di Daerah Cianjur : Studi Peninggalan Tradisi dan Nilai Budaya dalam Konteks Arkeologi dan Koservasi","authors":"Agung Zulfikri, Fatra Syahlan, Endang Supriatna, Miftah Amir","doi":"10.58812/jgws.v1i02.419","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i02.419","url":null,"abstract":"Penelitian ini menyelidiki tradisi dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan situs megalitik di wilayah Cianjur, Indonesia, dari perspektif arkeologi dan konservasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mengeksplorasi aspek historis, sosial, dan religius dari praktik-praktik megalitik. Melalui kerja lapangan arkeologi, studi etnografi, survei, dan analisis data, penelitian ini bertujuan untuk memahami teknik konstruksi, fungsi, dan signifikansi budaya dari struktur megalitik. Temuan-temuan ini berkontribusi pada pengetahuan tentang masyarakat kuno, menginformasikan strategi konservasi warisan budaya, dan memberikan wawasan tentang kesinambungan dan relevansi tradisi megalitik dalam masyarakat kontemporer.","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"91 12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128013283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pariwisata telah menjadi sektor yang semakin penting bagi banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Sementara pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi dan kesempatan kerja, pariwisata juga dapat berkontribusi terhadap emisi karbon dan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara pariwisata, pertumbuhan ekonomi, emisi karbon, dan lapangan kerja di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pendekatan mixed method digunakan, menggabungkan analisis data kuantitatif dengan wawancara kualitatif dengan pemangku kepentingan industri pariwisata. Hasilnya menunjukkan bahwa pariwisata dapat memiliki dampak positif dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan emisi karbon di wilayah tersebut. Sementara pariwisata dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, pariwisata juga dapat berkontribusi pada emisi karbon, yang dapat memiliki efek negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Untuk mempromosikan pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan ini, pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan industri harus mempertimbangkan penerapan langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon dari kegiatan pariwisata dan mempertimbangkan konteks sosial dan ekonomi yang lebih luas di mana pariwisata beroperasi.
{"title":"Investigate The Relationship Between Tourism, Economic Growth, Carbon Emissions and Employment in West Java Province","authors":"Tita Rosalina, Yana Priyana, Dianta Mustofa Kamal","doi":"10.58812/jgws.v1i02.392","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i02.392","url":null,"abstract":"Pariwisata telah menjadi sektor yang semakin penting bagi banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Sementara pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi dan kesempatan kerja, pariwisata juga dapat berkontribusi terhadap emisi karbon dan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara pariwisata, pertumbuhan ekonomi, emisi karbon, dan lapangan kerja di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pendekatan mixed method digunakan, menggabungkan analisis data kuantitatif dengan wawancara kualitatif dengan pemangku kepentingan industri pariwisata. Hasilnya menunjukkan bahwa pariwisata dapat memiliki dampak positif dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan emisi karbon di wilayah tersebut. Sementara pariwisata dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, pariwisata juga dapat berkontribusi pada emisi karbon, yang dapat memiliki efek negatif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. Untuk mempromosikan pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan ini, pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan industri harus mempertimbangkan penerapan langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon dari kegiatan pariwisata dan mempertimbangkan konteks sosial dan ekonomi yang lebih luas di mana pariwisata beroperasi.","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115552310","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gempa bumi yang berulang di Sumur Banten menimbulkan risiko yang signifikan bagi penduduk dan infrastruktur setempat, sehingga memerlukan penyelidikan menyeluruh tentang kejadian dan karakteristiknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan multidisiplin, yang menggabungkan analisis seismologi, pengukuran geodesi, dan investigasi geologi, untuk mengidentifikasi sumber gempa bumi, menganalisis karakteristik seismik, dan menilai implikasinya terhadap penanggulangan bencana. Hasilnya memberikan wawasan yang berharga bagi para pembuat kebijakan, tim tanggap darurat, dan perencana kota dalam mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko gempa bumi di wilayah tersebut.
{"title":"Investigasi Gempa Berulang di Sumur Banten: Identifikasi Sumber Gempa, Karakteristik Seismik, dan Implikasi pada Pengelolaan Bencana","authors":"Sabil Mokodenseho, Nova Husain, Harsono Mamonto, Walil Maulana Yusuf, Yusri Golonggom","doi":"10.58812/jgws.v1i02.421","DOIUrl":"https://doi.org/10.58812/jgws.v1i02.421","url":null,"abstract":"Gempa bumi yang berulang di Sumur Banten menimbulkan risiko yang signifikan bagi penduduk dan infrastruktur setempat, sehingga memerlukan penyelidikan menyeluruh tentang kejadian dan karakteristiknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan multidisiplin, yang menggabungkan analisis seismologi, pengukuran geodesi, dan investigasi geologi, untuk mengidentifikasi sumber gempa bumi, menganalisis karakteristik seismik, dan menilai implikasinya terhadap penanggulangan bencana. Hasilnya memberikan wawasan yang berharga bagi para pembuat kebijakan, tim tanggap darurat, dan perencana kota dalam mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko gempa bumi di wilayah tersebut.","PeriodicalId":415346,"journal":{"name":"Jurnal Geosains West Science","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129700763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}