Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/HIGEIA.V2I4.23893
Ginka Vigaretha, O. Handayani
Abstrak Cakupan kunjungan pasien rawat jalan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso pada bulan Oktober tahun 2017 sebanyak 12.975 pasien, bulan November sebanyak 12.259 pasien, dan bulan Desember hanya 12.149 pasien. Hasil survei kepuasan pelanggan menunjukkan angka 75,08% (Kurang Baik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara mutu pelayanan terhadap loyalitas pasien, mutu pelayanan dengan kepuasan pasien, kepuasan pasien terhadap loyalitas pasien serta untuk mengetahui apakah kepuasan pasien dapat memediasi hubungan antara mutu pelayanan dengan loyalitas pasien. Penelitian dilakukan pada bulan Mei tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan studi cross sectional, dilengkapi kajian kuantitatif dengan wawancara menggunakan kuesioner. Sampel sebesar 106 orang dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan Uji Regresi Linier Berganda dan Analisis Jalur dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara mutu pelayanan terhadap loyalitas (Sig.=0.020), mutu pelayanan terhadap kepuasan (Sig.=0,000), kepuasan terhadap loyalitas (Sig.=0,000) dan kepuasan dapat memediasi hubungan antara mutu pelayanan dengan loyalitas. (0,339>0,267). Abstract Coverage of outpatient visits in hospitals dr. Soediran Mangun Sumarso in October 2017 are 12,975 patients, November are 12,259 patients, and December only 12,149 patients. The result of customer satisfaction survey showed 75.08% (Less Good). The purpose of this study was to determine the effect between service quality to patient loyalty, service quality to patient satisfaction, patient satisfaction to patient loyalty and to know whether patient satisfaction can mediate the relation between service quality to patient loyalty. This research was conducted in May 2018. The type of this research is descriptive analytical with cross sectional design, completed by quantitative analysis by interview using questionnaire. Number of samples of 106 respondents, the sampling technique is Purposive Sampling. Data was collected used is a questionnaire. Data analysis using Multiple Linear Regression and Path Analysis using SPSS. The result of research shows that there is influence between service quality to loyalty (Sig.=0,020), quality of service to satisfaction (Sig.=0,000), satisfaction to loyalty (Sig.=0.000) and satisfaction can mediate relationship between service quality and loyalty. (0.339>0.267).
{"title":"Peran Kepuasan Pasien sebagai Variabel Mediasi Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien","authors":"Ginka Vigaretha, O. Handayani","doi":"10.15294/HIGEIA.V2I4.23893","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/HIGEIA.V2I4.23893","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Cakupan kunjungan pasien rawat jalan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso pada bulan Oktober tahun 2017 sebanyak 12.975 pasien, bulan November sebanyak 12.259 pasien, dan bulan Desember hanya 12.149 pasien. Hasil survei kepuasan pelanggan menunjukkan angka 75,08% (Kurang Baik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara mutu pelayanan terhadap loyalitas pasien, mutu pelayanan dengan kepuasan pasien, kepuasan pasien terhadap loyalitas pasien serta untuk mengetahui apakah kepuasan pasien dapat memediasi hubungan antara mutu pelayanan dengan loyalitas pasien. Penelitian dilakukan pada bulan Mei tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan studi cross sectional, dilengkapi kajian kuantitatif dengan wawancara menggunakan kuesioner. Sampel sebesar 106 orang dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data menggunakan Uji Regresi Linier Berganda dan Analisis Jalur dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara mutu pelayanan terhadap loyalitas (Sig.=0.020), mutu pelayanan terhadap kepuasan (Sig.=0,000), kepuasan terhadap loyalitas (Sig.=0,000) dan kepuasan dapat memediasi hubungan antara mutu pelayanan dengan loyalitas. (0,339>0,267). \u0000 \u0000Abstract \u0000Coverage of outpatient visits in hospitals dr. Soediran Mangun Sumarso in October 2017 are 12,975 patients, November are 12,259 patients, and December only 12,149 patients. The result of customer satisfaction survey showed 75.08% (Less Good). The purpose of this study was to determine the effect between service quality to patient loyalty, service quality to patient satisfaction, patient satisfaction to patient loyalty and to know whether patient satisfaction can mediate the relation between service quality to patient loyalty. This research was conducted in May 2018. The type of this research is descriptive analytical with cross sectional design, completed by quantitative analysis by interview using questionnaire. Number of samples of 106 respondents, the sampling technique is Purposive Sampling. Data was collected used is a questionnaire. Data analysis using Multiple Linear Regression and Path Analysis using SPSS. The result of research shows that there is influence between service quality to loyalty (Sig.=0,020), quality of service to satisfaction (Sig.=0,000), satisfaction to loyalty (Sig.=0.000) and satisfaction can mediate relationship between service quality and loyalty. (0.339>0.267). \u0000 ","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121416738","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/higeia.v2i4.25095
S. M. Ariyanti, Yuliani Setyaningsih, D. Prasetio
Abstrak Pekerja di lingkungan panas dapat terpapar dehidrasi. Selain lingkungan kerja yang panas dehidrasi dapat disebabkan oleh kurangnya konsumsi cairan, penggunaan pakaian saat bekerja dan riwayat penyakit yang dimiliki.Pekerja pandai besi Desa Hadipolo terpapar panas dari lingkungan kerja berkisar antara 30oC –35oC dan mengalami tanda-tanda dehidrasi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7-15 April 2018.Tujuan penelitian menganalisis hubungan tekanan panas, konsumsi cairan dan penggunaan pakaian saat bekerja dengan tingkat dehidrasi pada pekerja pandai besi di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini ada hubungan antara tekanan panas (p value = 0,036), konsumsi cairan (p value = 0,021), penggunaan pakaian saat bekerja (p value = 0,020) dengan tingkat dehidrasi. Analisis secara multivariat diperoleh hasil kategori konsumsi cairan dengan p value = 0,016 dan kategori penggunaan pakaian saat bekerja dengan p value = 0,017. Kesimpulan dari penelitian ini variabel yang paling berperan terhadap tingkat dehidrasi yaitu kategori konsumsi cairan kategori dan penggunaan pakaian saat bekerja. Abstract Workers in hot environments can be exposed to dehydration. In addition to a hot dehydrated work environment, it can be caused by a lack of fluid consumption, the use of clothing at work and the history of the disease. Blacksmith workers in Hadipolo village are exposed to heat from the work environment ranging from 30oC -35oC and experiencing signs of dehydration. The study was conducted on April 7-15, 2018. The purpose of the study was to analyze the relationship between heat stress, fluid consumption and clothing usage while working with the level of dehydration in blacksmith workers in Hadipolo Village, Jekulo District, Kudus Regency. this research is an observational analytic study with cross sectional approach. The results of this study there is a relationship between heat stress (p value = 0.036), fluid consumption (p value = 0.021), use of clothing at work (p value = 0.020) with the level of dehydration with. Multivariate analysis obtained results of fluid consumption category with p value = 0.016 and clothing usage category while working with p value = 0.017. The conclusion of this study is the variable that most plays a role in the level of dehydration, namely the category of consumption of liquid and clothing usage category while working
在温暖的环境中,摘要名工人可能接触脱水。除了热脱水的工作环境可能造成缺乏液体,工作时穿的使用和消费的病史。迪迪波罗村的铁匠工人暴露在工作环境中,从30盎司到35盎司不等,并有脱水的迹象。2018年四月7-15进行研究。热压力关系研究分析目的,消费和使用液体和脱水水平工人工作时穿铁匠Hadipolo村街道Jekulo县是圣洁的。本研究是通过跨部门方法进行的分析观察研究。研究发现,在脱水水平下,热量(p值= 0.036)、液体消费(p值= 0.021)、日常穿衣服(p值= 0.020)之间存在联系。多变量分析从p值= 016的液体消耗量和p值= 017时的衣物使用类别中获得。这项研究的结论类别变量的作用就是脱水程度液体类的消费和使用工作时的衣服。抽象工人在热environments可以成为对dehydration暴露。在加法,to a hot dehydrated工作环境,它可以成为枪舌战甲液肺病之缺乏,服装之用at work and the history of the疾病。铁匠工人在Hadipolo村是暴露到热从《工作环境ranging from 30oC -35oC》和dehydration《experiencing》。The study was conducted on, 2018年4月。《of The study was to analyze目的关系之间的热压力,使用消费级和服装usage当短期with The dehydration在铁匠的工人在Hadipolo村,摄政Jekulo区,多么圣洁。这个研究是一个材料。分析研究与横截面接近的地方。The results of this study热压力之间有关系(p, p = 0.036价值),使用消费”(value = 0.021),用服装的at work (p value = 0.020)和dehydration与之水平。Multivariate分析获得results of液性消费类别,p = 0.016价值和服装usage类别当p value = 0.017一起工作。这研究之历史性境可变,以至于大多数剧作a角色dehydration之级,namely液体之性消费的类别和服装usage类别而工作
{"title":"Tekanan Panas, Konsumsi Cairan, dan Penggunaan Pakaian Kerja dengan Tingkat Dehidrasi","authors":"S. M. Ariyanti, Yuliani Setyaningsih, D. Prasetio","doi":"10.15294/higeia.v2i4.25095","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/higeia.v2i4.25095","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pekerja di lingkungan panas dapat terpapar dehidrasi. Selain lingkungan kerja yang panas dehidrasi dapat disebabkan oleh kurangnya konsumsi cairan, penggunaan pakaian saat bekerja dan riwayat penyakit yang dimiliki.Pekerja pandai besi Desa Hadipolo terpapar panas dari lingkungan kerja berkisar antara 30oC –35oC dan mengalami tanda-tanda dehidrasi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7-15 April 2018.Tujuan penelitian menganalisis hubungan tekanan panas, konsumsi cairan dan penggunaan pakaian saat bekerja dengan tingkat dehidrasi pada pekerja pandai besi di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini ada hubungan antara tekanan panas (p value = 0,036), konsumsi cairan (p value = 0,021), penggunaan pakaian saat bekerja (p value = 0,020) dengan tingkat dehidrasi. Analisis secara multivariat diperoleh hasil kategori konsumsi cairan dengan p value = 0,016 dan kategori penggunaan pakaian saat bekerja dengan p value = 0,017. Kesimpulan dari penelitian ini variabel yang paling berperan terhadap tingkat dehidrasi yaitu kategori konsumsi cairan kategori dan penggunaan pakaian saat bekerja. \u0000 \u0000Abstract \u0000Workers in hot environments can be exposed to dehydration. In addition to a hot dehydrated work environment, it can be caused by a lack of fluid consumption, the use of clothing at work and the history of the disease. Blacksmith workers in Hadipolo village are exposed to heat from the work environment ranging from 30oC -35oC and experiencing signs of dehydration. The study was conducted on April 7-15, 2018. The purpose of the study was to analyze the relationship between heat stress, fluid consumption and clothing usage while working with the level of dehydration in blacksmith workers in Hadipolo Village, Jekulo District, Kudus Regency. this research is an observational analytic study with cross sectional approach. The results of this study there is a relationship between heat stress (p value = 0.036), fluid consumption (p value = 0.021), use of clothing at work (p value = 0.020) with the level of dehydration with. Multivariate analysis obtained results of fluid consumption category with p value = 0.016 and clothing usage category while working with p value = 0.017. The conclusion of this study is the variable that most plays a role in the level of dehydration, namely the category of consumption of liquid and clothing usage category while working \u0000 ","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125386900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/HIGEIA.V2I4.23915
Amalia Raafiah
Abstrak Jaminan Kesehatan Nasional telah berjalan kurang lebih empat tahun, namun Praktik Mandiri Bidan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di Kota Semarang mengalami penurunan, pada tahun 2017 sebanyak 95 PMB dan menurun menjadi 85 PMB di tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor individual dan struktural pada kepuasan kerja bidan era Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei s.d. Juli tahun 2018 di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang dengan 4 orang informan utama dan 3 orang informan triangulasi. Instrumen yang digunakan diantaranya panduan wawancara mendalam, alat perekam dan buku catatan. Data dianalisis menggunakan metode perbandingan tetap. Hasil menunjukkan bahwa faktor individual pada kepuasan kerja bidan adalah nature of work, pencapaian nilai dan motivasi, sedangkan faktor struktural pada kepuasan kerja bidan adalah supervisi, rekan kerja, komunikasi dan keadilan. Simpulan penelitian ini adalah tingkat kepuasan kerja bidan cukup puas pada era JKN. Abstract Jaminan Kesehatan Nasional has been running for at least four years, but Independent Practices Midwife who collaboration with BPJS Kesehatan in Semarang City has declined, from 95 IPM in 2017 to 85 IPM in 2018. The objective of this research was to figure out individual and structural factors of Midwife’s job satisfaction in Jaminan Kesehatan Nasional era. This research was occurred on May until July 2018 in Ngaliyan Sub-district, Semarang City, this research was a case study with descriptive qualitative research using in-depth interview technique. Informants in this study amounted to 7 people with 4 main informants and 3 triangulation informants. The instrument used was an in-depth interview guide, a tape recorder and a notebook. Data were analyzed with constant comparative method. Result showed that individual factors of midwife’s job satisfaction were nature of work, value attainment and motivation, and structural factors of midwife’s job satisfaction were supervision, co-worker, communication and equity. Conclusion of this research was a phase of midwifes’s job satisfaction were enough in JKN era.
{"title":"Faktor Individual dan Struktural pada Kepuasan Kerja Bidan Era Jaminan Kesehatan Nasional","authors":"Amalia Raafiah","doi":"10.15294/HIGEIA.V2I4.23915","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/HIGEIA.V2I4.23915","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Jaminan Kesehatan Nasional telah berjalan kurang lebih empat tahun, namun Praktik Mandiri Bidan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di Kota Semarang mengalami penurunan, pada tahun 2017 sebanyak 95 PMB dan menurun menjadi 85 PMB di tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor individual dan struktural pada kepuasan kerja bidan era Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei s.d. Juli tahun 2018 di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang dengan 4 orang informan utama dan 3 orang informan triangulasi. Instrumen yang digunakan diantaranya panduan wawancara mendalam, alat perekam dan buku catatan. Data dianalisis menggunakan metode perbandingan tetap. Hasil menunjukkan bahwa faktor individual pada kepuasan kerja bidan adalah nature of work, pencapaian nilai dan motivasi, sedangkan faktor struktural pada kepuasan kerja bidan adalah supervisi, rekan kerja, komunikasi dan keadilan. Simpulan penelitian ini adalah tingkat kepuasan kerja bidan cukup puas pada era JKN. \u0000 \u0000Abstract \u0000Jaminan Kesehatan Nasional has been running for at least four years, but Independent Practices Midwife who collaboration with BPJS Kesehatan in Semarang City has declined, from 95 IPM in 2017 to 85 IPM in 2018. The objective of this research was to figure out individual and structural factors of Midwife’s job satisfaction in Jaminan Kesehatan Nasional era. This research was occurred on May until July 2018 in Ngaliyan Sub-district, Semarang City, this research was a case study with descriptive qualitative research using in-depth interview technique. Informants in this study amounted to 7 people with 4 main informants and 3 triangulation informants. The instrument used was an in-depth interview guide, a tape recorder and a notebook. Data were analyzed with constant comparative method. Result showed that individual factors of midwife’s job satisfaction were nature of work, value attainment and motivation, and structural factors of midwife’s job satisfaction were supervision, co-worker, communication and equity. Conclusion of this research was a phase of midwifes’s job satisfaction were enough in JKN era. \u0000 ","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"NS23 7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116554258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/HIGEIA.V2I4.23942
Nisrina Dwi Risqi, B. Wahyono
Abstrak Data Puskesmas Duren menunjukkan jumlah kunjungan Voluntary Counseling and Testing (VCT) mengalami penurunan dalam tiga tahun dari 2015 hingga 2017. Pada tahun 2017 adanya kesenjangan antara jumlah kelompok wanita pekerja seksual dan lelaki suka lelaki yang ada di Kecamatan Bandungan dengan jumlah kunjungan VCT pada populasi kunci tersebut serta belum mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran program pelayanan VCT di Puskesmas Duren. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian terdiri dari 11 dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia di Puskesmas Duren. Sudah tersedianya dana dan standar operasional prosedur pelayanan VCT. Kegiatan sosialisasi layanan VCT sudah dilakukan. Pelaksanaan VCT belum sesuai dengan pedoman serta jumlah kunjungan VCT mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir dan belum mencapai target yang telah ditetapkan. Simpulan penelitian ini adalah gambaran program pelayanan VCT di Puskesmas Duren belum berjalan baik. Abstract Data from Duren Primary Health Center showed for the number of VCT visited decreased in three years from 2015 to year 2017. In 2017 there was gap between the number of women sex worker groups and men who were in Bandungan with their number of VCT visited. The purpose of this research was to know the description of VCT program in Duren Public Health Center. This research was conducted in May 2018. This type of research was descriptive qualitative. Research informants consisted of 11 selected by purposive sampling technique. Data collection techniques using interviews and observation. The results showed the lack of availability of facilities and infrastructure and human resources. Availability of funds and standard operational procedures were sufficiented. Socialization of VCT have been carried out. VCT implementation has not been in accordance with guidelines, the number of VCT visited has decreased in the last three years, and has not reached the targets. The conclusions of this study was the description of the VCT program have not gone well.
摘要Puskesmas Duren数据显示,从2015年到2017年,Voluntary Counseling and Testing访问(VCT)的数量有所下降。2017年,在安全街道上,性工作者和男性的男性群体之间存在着差距,他们的主要人口有VCT访问量,还没有达到三万垄卫生服务部门设定的目标。本研究的目的是了解在Puskesmas Duren的VCT服务计划。这项研究于2018年5月进行。这种研究是描述性质的。研究信息员由11名被选中的采样技术人员组成。利用访谈和观察来收集数据的技术。研究结果显示,杜伦Puskesmas的人力资源和基础设施不足。VCT服务标准操作程序提供资金。VCT服务社会化活动已经完成。VCT的实施还没有得到指导方针,VCT的访问数量在过去三年里有所下降,还没有达到指定的目标。结论是,目前的研究表明,在Duren Puskesmas的VCT服务项目进展并不顺利。从2015年到2017年的三年里,来自中央健康中心的Duren数据被取消。2017年,女性和性工作者的数字之间存在差距,他们受到VCT来电者的保护。这项研究的目的是了解Duren公共卫生中心VCT项目的本质。这项研究是在2018年5月进行的。这一研究类型是概述可行性的。研究信息是由采集器技术公司委托的11个选择的研究信息。数据收集技术使用面试和观察。结果表明,缺乏知识、基础设施和人力资源。资金和标准业务的可行性是困难的。VCT的社会被埋葬了。VCT的执行并没有与指导方针进行协调,VCT visited的数字在过去三年里被取消,也没有达到目标。这项研究的结论是VCT程序的结论并没有消失。
{"title":"Program Pelayanan Voluntary Counseling And Testing (VCT) di Puskesmas","authors":"Nisrina Dwi Risqi, B. Wahyono","doi":"10.15294/HIGEIA.V2I4.23942","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/HIGEIA.V2I4.23942","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Data Puskesmas Duren menunjukkan jumlah kunjungan Voluntary Counseling and Testing (VCT) mengalami penurunan dalam tiga tahun dari 2015 hingga 2017. Pada tahun 2017 adanya kesenjangan antara jumlah kelompok wanita pekerja seksual dan lelaki suka lelaki yang ada di Kecamatan Bandungan dengan jumlah kunjungan VCT pada populasi kunci tersebut serta belum mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran program pelayanan VCT di Puskesmas Duren. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian terdiri dari 11 dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia di Puskesmas Duren. Sudah tersedianya dana dan standar operasional prosedur pelayanan VCT. Kegiatan sosialisasi layanan VCT sudah dilakukan. Pelaksanaan VCT belum sesuai dengan pedoman serta jumlah kunjungan VCT mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir dan belum mencapai target yang telah ditetapkan. Simpulan penelitian ini adalah gambaran program pelayanan VCT di Puskesmas Duren belum berjalan baik. \u0000 \u0000Abstract \u0000Data from Duren Primary Health Center showed for the number of VCT visited decreased in three years from 2015 to year 2017. In 2017 there was gap between the number of women sex worker groups and men who were in Bandungan with their number of VCT visited. The purpose of this research was to know the description of VCT program in Duren Public Health Center. This research was conducted in May 2018. This type of research was descriptive qualitative. Research informants consisted of 11 selected by purposive sampling technique. Data collection techniques using interviews and observation. The results showed the lack of availability of facilities and infrastructure and human resources. Availability of funds and standard operational procedures were sufficiented. Socialization of VCT have been carried out. VCT implementation has not been in accordance with guidelines, the number of VCT visited has decreased in the last three years, and has not reached the targets. The conclusions of this study was the description of the VCT program have not gone well. \u0000 ","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124053890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/higeia.v2i4.23564
Al Asyhar Aahyu Azady, Evi Widowati, S. Rahayu
Abstrak Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pada tahun 2013 telah terjadi 406 kasus kecelakaan kerja di Kabupaten Boyolali, 372 pekerja (91,6%) berhasil sembuh, 25 pekerja (6,1%) sementara tidak mampu bekerja, 4 pekerja (0,9%) mengalami cacat, dan 5 pekerja (1,2%) meninggal dunia. Insiden kecelakaan dan cedera di tempat kerja dapat dikurangi dengan penggunaan Job Hazard Analysis. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bahaya serta pengendalian yang tepat pada industri logam UD. A&D dengan metode Job Hazard Analysis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 46 bahaya dan 82 risiko yang teridentifikasi. Hasil penilaian risiko terdapat 24 (29,6%) risiko rendah, 27 (32,9%) risiko sedang dan risiko tinggi berjumlah 31 (37,8%). Hasil penilaian dan pengendalian risiko dirancang dalam bentuk form Job Hazard Analysis. Kesimpulan penelitian ini adalah potensi bahaya yang ada belum dilakukan pengendalian secara optimal. Abstract Each workplace always has a risk of possible accidents and occupational diseases. In 2013 there were 406 work accident cases in Boyolali District, 372 workers (91.6%) recovered, 25 workers (6.1%) were unable to work, 4 workers (0.9%) were disabled, and 5 workers (1.2%) died. Incidents of accidents and workplace injuries can be reduced by the use of Job Hazard Analysis. This research was conducted in 2018. The purpose of this research is to know the potential danger and proper control on UD metal industry. A & D with Job Hazard Analysis method. The type of this research is descriptive qualitative with observational approach.The results showed 46 hazards and 82 identified risks. Risk assessment results were 24 (29.6%) low risk, 27 (32.9%) medium and high risk 31 (37.8%). The results of risk assessment and control are designed in the form of Job Hazard Analysis form. The conclusion of this research is the potential hazard that has not been done optimally.
工作场所的抽象概念总是有工作事故和疾病的可能性。2013年,博约拉利区发生406起工伤事故,372名工人(91.6%)康复,25名工人(6.1%)暂时无法工作,4名工人(0.9%)受伤,5名工人(1.2%)死亡。工作场所的事故和伤害可以减少工作风险分析。这项研究将于2018年进行。这项研究的目的是确定潜在的危险以及对UD金属行业的适当控制。农工研究方法危险分析。这种研究是通过观察方法进行的定性描述性研究。研究表明,目前已确定46种危险和82种风险。风险评估的结果为24(29.6%)低风险,27(32.9%)中级和高风险加起来为31(37.8%)。风险评估和控制结果是基于形式的工作风险分析。本研究的结论是,目前存在的潜在危险还没有得到最佳控制。每一个领域的不服从总是有可能发生意外和潜行性疾病的风险。2013年,在Boyolali地区,372名工作人员(91.6%)发现,25名工作人员(6.1%)失业,4名工作人员(0.9%)失业,5名工作人员(1.2%)死亡。行动和日常工作的危险分析可以减少。这项研究是在2018年进行的。这项研究的目的是了解金属行业的潜在危险和潜在的控制。A & D和危险工作分析方法。这个研究是descriptive之类型和材料。qqe进近。The results那里46危害和82 identified风险。风险评估结果为24(29.6%)低风险,27(33.9%)中度和高风险31(37.8%)。风险评估和控制是设计之results in The form of约伯哈泽分析表格。这项研究的结论是一种潜在的危险,它没有得到优化。
{"title":"Penggunaan Job Hazard Analysis dalam Identifikasi Risiko Keselamatan Kerja pada Pengrajin Logam","authors":"Al Asyhar Aahyu Azady, Evi Widowati, S. Rahayu","doi":"10.15294/higeia.v2i4.23564","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/higeia.v2i4.23564","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pada tahun 2013 telah terjadi 406 kasus kecelakaan kerja di Kabupaten Boyolali, 372 pekerja (91,6%) berhasil sembuh, 25 pekerja (6,1%) sementara tidak mampu bekerja, 4 pekerja (0,9%) mengalami cacat, dan 5 pekerja (1,2%) meninggal dunia. Insiden kecelakaan dan cedera di tempat kerja dapat dikurangi dengan penggunaan Job Hazard Analysis. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bahaya serta pengendalian yang tepat pada industri logam UD. A&D dengan metode Job Hazard Analysis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 46 bahaya dan 82 risiko yang teridentifikasi. Hasil penilaian risiko terdapat 24 (29,6%) risiko rendah, 27 (32,9%) risiko sedang dan risiko tinggi berjumlah 31 (37,8%). Hasil penilaian dan pengendalian risiko dirancang dalam bentuk form Job Hazard Analysis. Kesimpulan penelitian ini adalah potensi bahaya yang ada belum dilakukan pengendalian secara optimal. \u0000 \u0000Abstract \u0000Each workplace always has a risk of possible accidents and occupational diseases. In 2013 there were 406 work accident cases in Boyolali District, 372 workers (91.6%) recovered, 25 workers (6.1%) were unable to work, 4 workers (0.9%) were disabled, and 5 workers (1.2%) died. Incidents of accidents and workplace injuries can be reduced by the use of Job Hazard Analysis. This research was conducted in 2018. The purpose of this research is to know the potential danger and proper control on UD metal industry. A & D with Job Hazard Analysis method. The type of this research is descriptive qualitative with observational approach.The results showed 46 hazards and 82 identified risks. Risk assessment results were 24 (29.6%) low risk, 27 (32.9%) medium and high risk 31 (37.8%). The results of risk assessment and control are designed in the form of Job Hazard Analysis form. The conclusion of this research is the potential hazard that has not been done optimally. \u0000 ","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127261621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/HIGEIA.V2I4.26803
A. Putra, Dhea Nur Syafira, Salma Maulyda, Widya Hary Cahyati
Abstrak Di Provinsi Jawa Tengah terdapat status gizi kurang sebanyak 7,5 %, status gizi normal sebanyak 53,1 %, status gizi gemuk sebanyak 28,1, dan status gizi obes sebanyak 11,2 %. Asupan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi. Asupan salah satunya dapat dipenuhi dengan sarapan. Dalam penelitian ini menggunakan sampel Mahasiswa Semester 1-7 Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo yang berjumlah 77 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan desain penelitian cross sectional. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan Mahasiswa Pogram Studi Kesehatan Masyarakat memiliki status gizi normal sebanyak 57 responden (74 %). Kebiasaan sarapan terdapat lebih banyak frekuensi sarapan responden 43 (56 %) jarang melakukan sarapan. Lebih banyak 64 responden (83 %) melakukan sarapan sebelum pukul 09.00. Sedangkan responden melakukan sarapan setiap pagi sebanyak 38 (49 %) hampir sama dengan responden melakukan sarapan hanya saat sebelum melakukan aktivitas sebanyak 39 (51 %). Abstract In Central Java Province, there are less than 7.5% nutrition status, 53.1% normal nutrition status, 28.1 obese nutrition status, and obesity nutrition status of 11.2%. Intake of one of the factors that affect nutritional status. One intake can be filled with breakfast. In this study used a sample of Students Semester 1-7 Ngudi Waluyo Community Health Studies Program which amounted to 77 people. The type of research used is descriptive qualitative research with cross sectional research design. From the results of the research, it can be seen that overall Student Pogram Studies Public Health has normal nutritional status as much as 57 respondents (74%). Breakfast habits are more frequent breakfast 43 respondents (56%) rarely do breakfast. More 64 respondents (83%) did breakfast before 09.00. While respondents do breakfast every morning as much as 38 (49%) almost the same as the respondent to do breakfast just before the activity as much as 39 (51%).
{"title":"Kebiasaan Sarapan pada Mahasiswa Aktif","authors":"A. Putra, Dhea Nur Syafira, Salma Maulyda, Widya Hary Cahyati","doi":"10.15294/HIGEIA.V2I4.26803","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/HIGEIA.V2I4.26803","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Di Provinsi Jawa Tengah terdapat status gizi kurang sebanyak 7,5 %, status gizi normal sebanyak 53,1 %, status gizi gemuk sebanyak 28,1, dan status gizi obes sebanyak 11,2 %. Asupan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi. Asupan salah satunya dapat dipenuhi dengan sarapan. Dalam penelitian ini menggunakan sampel Mahasiswa Semester 1-7 Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo yang berjumlah 77 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan desain penelitian cross sectional. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan Mahasiswa Pogram Studi Kesehatan Masyarakat memiliki status gizi normal sebanyak 57 responden (74 %). Kebiasaan sarapan terdapat lebih banyak frekuensi sarapan responden 43 (56 %) jarang melakukan sarapan. Lebih banyak 64 responden (83 %) melakukan sarapan sebelum pukul 09.00. Sedangkan responden melakukan sarapan setiap pagi sebanyak 38 (49 %) hampir sama dengan responden melakukan sarapan hanya saat sebelum melakukan aktivitas sebanyak 39 (51 %). \u0000 \u0000Abstract \u0000In Central Java Province, there are less than 7.5% nutrition status, 53.1% normal nutrition status, 28.1 obese nutrition status, and obesity nutrition status of 11.2%. Intake of one of the factors that affect nutritional status. One intake can be filled with breakfast. In this study used a sample of Students Semester 1-7 Ngudi Waluyo Community Health Studies Program which amounted to 77 people. The type of research used is descriptive qualitative research with cross sectional research design. From the results of the research, it can be seen that overall Student Pogram Studies Public Health has normal nutritional status as much as 57 respondents (74%). Breakfast habits are more frequent breakfast 43 respondents (56%) rarely do breakfast. More 64 respondents (83%) did breakfast before 09.00. While respondents do breakfast every morning as much as 38 (49%) almost the same as the respondent to do breakfast just before the activity as much as 39 (51%). \u0000 ","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130272347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/higeia.v2i4.24699
A. K. Dewi, Dyah Mahendrasari Sukendra
Abstrak Pada tahun 2017 IR DBD sebesar 124,3 per 100.000 penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara maya index dan karakteristik lingkungan area rumah dengan kejadian DBD di daerah endemis DBD Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian case control. Sampel sebesar 45 kasus dan 45 kontrol dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengukuran dan lembar observasi, kuesioner, roll meter dan dokumen rekam medik. Data dianalisis secara univariat untuk mendeskripsikan semua variabel penelitian dan secara bivariat dengan uji chi-square dan perhitungan Odds Ratio(OR). Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2018. Hasil penelitian ini adalah maya index (p=0,408), keadaan TPA terbuka (p=0,036), ventilasi rumah tanpa kawat kassa (p=0,135), keberadaan pakain yang menggantung (p=0,021), kepadatan hunian (p=0,168), jarak antar rumah (p=1,000), keberadaan pekarangan kosong (p=0,047), keberadaan tempat minum unggas (p=1,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara keadaan TPA terbuka, keberadaan pakaian menggantung, keberadaan pekarangan kosong dengan kejadian DBD. Abstract In 2017 the dengue fever was 124.3 per 100,000 population. The purpose of this study is to determine the relationship between the maya index and environmental characteristics of the home area with the incidence of DHF in endemic area of DHF Kadipiro Surakarta. Type of research was analytic observasional with research design case control. Samples of 45 cases and 45 controls by sampling technique that is purposive sampling. The instruments used are measurement sheets and observation sheets, questionnaires, roll meters and medical record documents. Data were analyzed univariat to describe all research variables and bivariate with test chi-square and calculation Odds Ratio. The study was conducted in May-June 2018. The results of this study were maya index(p=0.408), open landfill conditions(p=0,036), homeless house ventilation(p=0,135), the existence of hanging clothes(p=0,021), occupancy density(p=0,168) distance between homes(p=1,000), the existence of empty yard(p=0,047), existence of poultry drinking place(p=1,000). The conclusion, there is a relationship between the open landfill conditions, the existence of hanging clothes, the existence of empty yard with the incidence of DHF.
{"title":"Maya Index dan Karakteristik Lingkungan Area Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue","authors":"A. K. Dewi, Dyah Mahendrasari Sukendra","doi":"10.15294/higeia.v2i4.24699","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/higeia.v2i4.24699","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pada tahun 2017 IR DBD sebesar 124,3 per 100.000 penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara maya index dan karakteristik lingkungan area rumah dengan kejadian DBD di daerah endemis DBD Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian case control. Sampel sebesar 45 kasus dan 45 kontrol dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengukuran dan lembar observasi, kuesioner, roll meter dan dokumen rekam medik. Data dianalisis secara univariat untuk mendeskripsikan semua variabel penelitian dan secara bivariat dengan uji chi-square dan perhitungan Odds Ratio(OR). Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2018. Hasil penelitian ini adalah maya index (p=0,408), keadaan TPA terbuka (p=0,036), ventilasi rumah tanpa kawat kassa (p=0,135), keberadaan pakain yang menggantung (p=0,021), kepadatan hunian (p=0,168), jarak antar rumah (p=1,000), keberadaan pekarangan kosong (p=0,047), keberadaan tempat minum unggas (p=1,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara keadaan TPA terbuka, keberadaan pakaian menggantung, keberadaan pekarangan kosong dengan kejadian DBD. \u0000 \u0000Abstract \u0000In 2017 the dengue fever was 124.3 per 100,000 population. The purpose of this study is to determine the relationship between the maya index and environmental characteristics of the home area with the incidence of DHF in endemic area of DHF Kadipiro Surakarta. Type of research was analytic observasional with research design case control. Samples of 45 cases and 45 controls by sampling technique that is purposive sampling. The instruments used are measurement sheets and observation sheets, questionnaires, roll meters and medical record documents. Data were analyzed univariat to describe all research variables and bivariate with test chi-square and calculation Odds Ratio. The study was conducted in May-June 2018. The results of this study were maya index(p=0.408), open landfill conditions(p=0,036), homeless house ventilation(p=0,135), the existence of hanging clothes(p=0,021), occupancy density(p=0,168) distance between homes(p=1,000), the existence of empty yard(p=0,047), existence of poultry drinking place(p=1,000). The conclusion, there is a relationship between the open landfill conditions, the existence of hanging clothes, the existence of empty yard with the incidence of DHF. \u0000 ","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"136 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133723546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/HIGEIA.V2I4.26931
Najib Najib
Abstrak Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan yang penuh dengan permasalahan. Salah satu permasalahan pada remaja yang berisiko adalah masalah perilaku seksual remaja. Faktor yang memengaruhi perilaku reproduksi remaja diantaranya adalah faktor keluarga dan pergaulan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua dan peer group terhadap konsep diri remaja tentang perilaku seksual pada siswa SMK. Jenis penelitian ini survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Responden penelitian ini adalah siswa/siswi dan orangtua SMK Negeri di Kota Semarang sebanyak 387 orang dan diambil dengan purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan Peer group Buruk (73,8), Pola Asuh orangtua Otoriter (57,9%), dan Konsep Diri Baik (68,3). Uji statistik menunjukkan adanya hubungan Peer group dengan konsep diri remaja tentang perilaku seksual di SMK Negeri di Kota Semarang (P= 0,009;C=0,134), 35,5% konsep diri Buruk dengan peer group yang buruk. Ada hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan konsep diri remaja tentang perilaku seksual di SMK Negeri di Kota Semarang (P=0,003;C=0,153), 37,9% pola asuh otoriter mengakibatkan konsep diri yang buruk. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola asuh orang tua dan peer group berhubungan dengan konsep diri remaja terkait perilaku seksual. Abstract The period for the future of individual transition is full of problems. One of the problems in adolescents who are at issue is the problem of adolescent governance. Factors that influence adolescents are family factors and teenage relationships. This study aimed to determine the effect of parenting and peer grouping on adolescent self-concept about sexual behavior in vocational students. This type of research was analytic survey with cross sectional research design. Respondents of this study were 387 public vocational high school students in Semarang City and taken by purposive sampling. Bivariate analysis used Chi Square test. The results showed the Poor Group (73.8), the Authoritarian Asuhahulu Pattern (57.9%), and the Good Self Concept (68.3). Statistical test shows that there is a relationship between Peer group and adolescent self-concept in Semarang City State Vocational High School (P = 0.009; C = 0.134), 35.5% Bad self concept with poor peer group. There is a relationship between parenting and self-concept in state vocational schools in the city of Semarang (P = 0.003; C = 0.153), 37.9% authoritarian parenting that is bad. This study concluded that parenting and peer group were related to sexual concepts.
{"title":"Pola Asuh dan Peer Group terhadap Konsep Diri Remaja tentang Perilaku Seksual","authors":"Najib Najib","doi":"10.15294/HIGEIA.V2I4.26931","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/HIGEIA.V2I4.26931","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan yang penuh dengan permasalahan. Salah satu permasalahan pada remaja yang berisiko adalah masalah perilaku seksual remaja. Faktor yang memengaruhi perilaku reproduksi remaja diantaranya adalah faktor keluarga dan pergaulan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua dan peer group terhadap konsep diri remaja tentang perilaku seksual pada siswa SMK. Jenis penelitian ini survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Responden penelitian ini adalah siswa/siswi dan orangtua SMK Negeri di Kota Semarang sebanyak 387 orang dan diambil dengan purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan Peer group Buruk (73,8), Pola Asuh orangtua Otoriter (57,9%), dan Konsep Diri Baik (68,3). Uji statistik menunjukkan adanya hubungan Peer group dengan konsep diri remaja tentang perilaku seksual di SMK Negeri di Kota Semarang (P= 0,009;C=0,134), 35,5% konsep diri Buruk dengan peer group yang buruk. Ada hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan konsep diri remaja tentang perilaku seksual di SMK Negeri di Kota Semarang (P=0,003;C=0,153), 37,9% pola asuh otoriter mengakibatkan konsep diri yang buruk. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola asuh orang tua dan peer group berhubungan dengan konsep diri remaja terkait perilaku seksual. \u0000 \u0000Abstract \u0000The period for the future of individual transition is full of problems. One of the problems in adolescents who are at issue is the problem of adolescent governance. Factors that influence adolescents are family factors and teenage relationships. This study aimed to determine the effect of parenting and peer grouping on adolescent self-concept about sexual behavior in vocational students. This type of research was analytic survey with cross sectional research design. Respondents of this study were 387 public vocational high school students in Semarang City and taken by purposive sampling. Bivariate analysis used Chi Square test. The results showed the Poor Group (73.8), the Authoritarian Asuhahulu Pattern (57.9%), and the Good Self Concept (68.3). Statistical test shows that there is a relationship between Peer group and adolescent self-concept in Semarang City State Vocational High School (P = 0.009; C = 0.134), 35.5% Bad self concept with poor peer group. There is a relationship between parenting and self-concept in state vocational schools in the city of Semarang (P = 0.003; C = 0.153), 37.9% authoritarian parenting that is bad. This study concluded that parenting and peer group were related to sexual concepts. \u0000 ","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"524 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123353601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/higeia.v2i4.23818
Noviyani Dwi Raharjanti, Eram Tunggul Pawenang
Abstrak Kasus DBD di Kecamatan Bergas cenderung meningkat, tahun 2016 Kelurahan Karangjati memiliki kasus DBD terbanyak yaitu sebesar 19 kasus. Dari studi pendahuluan pada 10 rumah, sebanyak 70% rumah positif terdapat jentik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 93 rumah yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi square (α=0,05). Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018. Hasil menunjukkan bahwa kepadatan jentik termasuk dalam kategori tinggi. Hasil uji statistik menunjukan jumlah kontainer (p=0,006), jenis kontainer (p=0,017), volume kontainer (p=0,018), bahan kontainer (p=0,001), keberadaan tanaman pekarangan (p=0,001), praktik PSN (p=0,0001) berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Sedangkan jumlah penghuni (p=0,436) dan status pekerjaan (p=0,347) tidak berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel praktik PSN menjadi faktor paling dominan yang mempengaruhi keberadaan jentik Aedes aegypti.. Abstract Trend of DHF in Bergas subdistricts has increased, in 2016 Karangjati village has the most cases of DHF with 19 cases. The preliminary survey on 10 homes, 70% have larvae. The purpose of this study to determine the factors associated with the presence of Aedes aegypti larvae. This was an explanatory research with cross sectional approach. The total amount of 93 houses sample was taken with propotional random sampling technique. Data were analyzed by chi-square test (α=0,05). The results showed that density figure on high level. This study was done on May 2018. Results of statistical test showed the number of containers (p=0,006), container type (p=0,0001), container volume (p=0,0001), container material (p=0,0001), gardens plant (p=0,001), practice PSN (p=0,0001) associated with the presence of Aedes aegypti larvae. While the number of occupants (p=0.436) and occupation (p=0.347) not related with presence of Aedes aegypti larvae. This study concludes that practice PSN becomes the dominant factor that affecting the presence of Aedes aegypti larvae.
{"title":"Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Karangjati","authors":"Noviyani Dwi Raharjanti, Eram Tunggul Pawenang","doi":"10.15294/higeia.v2i4.23818","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/higeia.v2i4.23818","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Kasus DBD di Kecamatan Bergas cenderung meningkat, tahun 2016 Kelurahan Karangjati memiliki kasus DBD terbanyak yaitu sebesar 19 kasus. Dari studi pendahuluan pada 10 rumah, sebanyak 70% rumah positif terdapat jentik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 93 rumah yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi square (α=0,05). Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018. Hasil menunjukkan bahwa kepadatan jentik termasuk dalam kategori tinggi. Hasil uji statistik menunjukan jumlah kontainer (p=0,006), jenis kontainer (p=0,017), volume kontainer (p=0,018), bahan kontainer (p=0,001), keberadaan tanaman pekarangan (p=0,001), praktik PSN (p=0,0001) berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Sedangkan jumlah penghuni (p=0,436) dan status pekerjaan (p=0,347) tidak berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel praktik PSN menjadi faktor paling dominan yang mempengaruhi keberadaan jentik Aedes aegypti.. \u0000 \u0000Abstract \u0000Trend of DHF in Bergas subdistricts has increased, in 2016 Karangjati village has the most cases of DHF with 19 cases. The preliminary survey on 10 homes, 70% have larvae. The purpose of this study to determine the factors associated with the presence of Aedes aegypti larvae. This was an explanatory research with cross sectional approach. The total amount of 93 houses sample was taken with propotional random sampling technique. Data were analyzed by chi-square test (α=0,05). The results showed that density figure on high level. This study was done on May 2018. Results of statistical test showed the number of containers (p=0,006), container type (p=0,0001), container volume (p=0,0001), container material (p=0,0001), gardens plant (p=0,001), practice PSN (p=0,0001) associated with the presence of Aedes aegypti larvae. While the number of occupants (p=0.436) and occupation (p=0.347) not related with presence of Aedes aegypti larvae. This study concludes that practice PSN becomes the dominant factor that affecting the presence of Aedes aegypti larvae.","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125568159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-31DOI: 10.15294/HIGEIA.V2I4.25407
Yanuarita Tursinawati, Wijayanti Fuad
Abstrak Pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik oleh tenaga kesehatan seperti dokter dalam upaya strategi pencegahan thalassemia sangat diperlukan, karena dokter yang berperan sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa kedokteran tentang pencegahan thalassemia. Penelitian dengan pendekatan cross sectional study ini melibatkan 96 mahasiswa angkatan tahun I s.d IV, di Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang antara bulan April-Juni 2018. Analisis pengetahuan, sikap, tindakan terhadap thalasemia menggunakan kuesioner. Skor tiap angkatan dibandingkan dengan uji Kruskal wallis, hubungan antara skor sikap, tindakan dengan pengetahuan diuji dengan regresi linier sederhana. Sebanyak 42,7 % mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik, mayoritas memiliki sikap yang positif (72,9%), tindakan yang baik (91,7%). Sebagian besar (70,8%) memiliki rencana untuk memeriksakan status karier thalassemia, namun lebih memilih menunda pemeriksaan sampai saat akan menikah (58,3%). Terdapat hubungan yang signifikan (P=0,023) antara sikap dengan pengetahuan dan antara tindakan dengan pengetahuan (p=0,039). Mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik tentang pencegahan thalassemia serta tingkat pengetahuan mempengaruhi sikap dan tindakan mahasiswa. Abstract Adequate knowledge, attitudes and practice by health workers such as doctors in thalassemia prevention strategies are needed, because doctors as informers to the public. This study aims to determine knowledge, attitudes and practice of medical students about thalassemia. This study was a cross sectional study involving 96 students from grade year I to IV, at the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Semarang between April-June 2018. Analysis of knowledge, attitudes, practice against thalassemia used a questionnaire. The score of each grade was compared using Kruskal Wallis, relationship between attitude, practice with knowledge was analyzed with simple linear regression. A total of 42.7% of students had good knowledge, the majority had a positive attitude (72.9%), good practice (91.7%). Most (70.8%) had plans to check thalassemia career status, but prefered to postpone until get married (58.3%). There was a significant relationship (p = 0.023) between attitudes with knowledge and between practice with knowledge (p = 0.039). Students have good knowledge, attitudes and practice and level of knowledge influences their attitudes and practice.
医生等卫生工作者的良好知识、态度和行动是必不可少的,因为医生是向公众传递信息的人。本研究旨在了解医科学生的知识水平、态度和治疗地中海贫血的行为。该交叉研究方法涉及96名I - d - IV学生,今年4月至2018年4月至6月间就读于穆罕默德大学医学院。用问卷分析地中海贫血患者的知识、态度和行动。每一支部队的分数与Kruskal wallis测试相比,态度得分和知识行为之间的关系通过简单的线性回归来检验。42.7%的学生有良好的知识,大多数学生有积极的态度(72.9%),良好的行动(91.7%)。大多数(70.8%)的人计划检查地中海贫血的职业状况,但更喜欢把检查推迟到结婚前(58.3%)。态度与知识之间的关系(P= 023)和行为与知识之间的关系(P= 039)。学生在地中海贫血预防方面有良好的知识、态度和行动,知识水平影响学生的态度和行为。抽象知识Adequate, attitudes和实践:健康工人这样的美国医生在地中海贫血预防策略是需要的,因为美国医生informers to the public。这个研究aims to个重大知识,attitudes》和医疗实践学生关于地中海贫血。这项研究是在2018年4月至6月间的Muhammadiyah大学,从我的四年级到四年级,共96所大学。知识分析,态度,治疗地中海贫血用问题。每种评分都用Kruskal Wallis来比较,态度和知识之间的关系用简单的线性回归来分析。学生总数为42.7%,学生有积极的态度(73.9%),良好的实践(99.7%)。大多数(708%)人计划在结婚前检查地中海地中海护理状况,但在结婚前更喜欢邮寄(58.3%)。有一种重要的关系,在知识和实践之间有一种重要的关系(p = 023)。学生有很好的知识,行为和实践,知识影响他们的态度和实践的程度。
{"title":"Pengetahuan Pengaruhi Sikap dan Tindakan Mahasiswa terhadap Program Pencegahan Thalassemia di Indonesia","authors":"Yanuarita Tursinawati, Wijayanti Fuad","doi":"10.15294/HIGEIA.V2I4.25407","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/HIGEIA.V2I4.25407","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik oleh tenaga kesehatan seperti dokter dalam upaya strategi pencegahan thalassemia sangat diperlukan, karena dokter yang berperan sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa kedokteran tentang pencegahan thalassemia. Penelitian dengan pendekatan cross sectional study ini melibatkan 96 mahasiswa angkatan tahun I s.d IV, di Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang antara bulan April-Juni 2018. Analisis pengetahuan, sikap, tindakan terhadap thalasemia menggunakan kuesioner. Skor tiap angkatan dibandingkan dengan uji Kruskal wallis, hubungan antara skor sikap, tindakan dengan pengetahuan diuji dengan regresi linier sederhana. Sebanyak 42,7 % mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik, mayoritas memiliki sikap yang positif (72,9%), tindakan yang baik (91,7%). Sebagian besar (70,8%) memiliki rencana untuk memeriksakan status karier thalassemia, namun lebih memilih menunda pemeriksaan sampai saat akan menikah (58,3%). Terdapat hubungan yang signifikan (P=0,023) antara sikap dengan pengetahuan dan antara tindakan dengan pengetahuan (p=0,039). Mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik tentang pencegahan thalassemia serta tingkat pengetahuan mempengaruhi sikap dan tindakan mahasiswa. \u0000 \u0000Abstract \u0000Adequate knowledge, attitudes and practice by health workers such as doctors in thalassemia prevention strategies are needed, because doctors as informers to the public. This study aims to determine knowledge, attitudes and practice of medical students about thalassemia. This study was a cross sectional study involving 96 students from grade year I to IV, at the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Semarang between April-June 2018. Analysis of knowledge, attitudes, practice against thalassemia used a questionnaire. The score of each grade was compared using Kruskal Wallis, relationship between attitude, practice with knowledge was analyzed with simple linear regression. A total of 42.7% of students had good knowledge, the majority had a positive attitude (72.9%), good practice (91.7%). Most (70.8%) had plans to check thalassemia career status, but prefered to postpone until get married (58.3%). There was a significant relationship (p = 0.023) between attitudes with knowledge and between practice with knowledge (p = 0.039). Students have good knowledge, attitudes and practice and level of knowledge influences their attitudes and practice. \u0000 ","PeriodicalId":416019,"journal":{"name":"HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130569813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}