Lampu adalah alat penerangan yang sangat penting dalam kehidupan. Tingginya kebutuhan manusia akan penerangan lingkungan merupakan aspek yang sangat penting dalam menjalankan aktifitas sehari hari, kepentingan studi dan pekerjaan menuntut manusia untuk tidak pulang ke rumah dengan kesibukan masing-masing yang dapat mengakibatkan lingkungan rumah akan terlihat gelap dikarenakanpenerangan yang tidak aktif. Seiring perkembangannya, terdapat tuntutan penambahan fungsi dari lampu rumah yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian kali ini peneliti akan membuat produk dari pengembangan lampu rumah yang sudah ada dengan penambahan fungsi sesuai requirement dari penggunanya. Untuk mewujudkan tujuan itu digunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk menganalisis suara konsumen tentang lampu rumah dan keinginan dari konsumen. Hasil penelitian ini adalah produk lampu fathlamp yaitu lampu rumah yang berbasis mikrokontroler arduino. Untuk pengolahnnya digunakan mikrokontroler ESP8266 sedangkan untukoutputnya berupa lampu rumah led 15 watt. Penambahan fungsi pada lampu rumah fathlamp yang dibuat ini adalah dapat menggunakan smartphone android sebagai sakelar lampu yang dihubungkan menggunakan jaringan wifi. Kehadiran lampu fathlamp ini merupakan salah satu terobosan baru dalam upaya memberikan alternatif penggunaan alat penerangan yang hemat energi dan memudahkan pengguna dalam mengontrol lampu rumah pada jarak jauh.
{"title":"Perancangan Dan Pengembangan Produk Lampu Rumah Berbasis Mikrokontroler Arduino","authors":"Achmad Fatahilah, Trismawati, Tri Prihatiningsih","doi":"10.36040/jtmi.v5i1.259","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/jtmi.v5i1.259","url":null,"abstract":"Lampu adalah alat penerangan yang sangat penting dalam kehidupan. Tingginya kebutuhan manusia akan penerangan lingkungan merupakan aspek yang sangat penting dalam menjalankan aktifitas sehari hari, kepentingan studi dan pekerjaan menuntut manusia untuk tidak pulang ke rumah dengan kesibukan masing-masing yang dapat mengakibatkan lingkungan rumah akan terlihat gelap dikarenakanpenerangan yang tidak aktif. Seiring perkembangannya, terdapat tuntutan penambahan fungsi dari lampu rumah yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian kali ini peneliti akan membuat produk dari pengembangan lampu rumah yang sudah ada dengan penambahan fungsi sesuai requirement dari penggunanya. Untuk mewujudkan tujuan itu digunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk menganalisis suara konsumen tentang lampu rumah dan keinginan dari konsumen. Hasil penelitian ini adalah produk lampu fathlamp yaitu lampu rumah yang berbasis mikrokontroler arduino. Untuk pengolahnnya digunakan mikrokontroler ESP8266 sedangkan untukoutputnya berupa lampu rumah led 15 watt. Penambahan fungsi pada lampu rumah fathlamp yang dibuat ini adalah dapat menggunakan smartphone android sebagai sakelar lampu yang dihubungkan menggunakan jaringan wifi. Kehadiran lampu fathlamp ini merupakan salah satu terobosan baru dalam upaya memberikan alternatif penggunaan alat penerangan yang hemat energi dan memudahkan pengguna dalam mengontrol lampu rumah pada jarak jauh.","PeriodicalId":424092,"journal":{"name":"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122093763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dhayal Gustopo Setiadjit, Ida Bagus Suardika, Ady Utomo
Peluang pemenuhan kebutuhan sehari-hari di masyarakat untuk produk pembersih (sabun) sesungguhnya dapat dipenuhi secara swa-sembada oleh masyarakat itu sendiri. Untuk mewujudkan kemandirian tersebut. diperlukan suatu kegiatan bagi masyarakat yang bersifat pemberdayaan pengetahuan (transfer of knowledge). Untuk keperluan tersebut diakukan kegiatan pengabdian yang bertajuk sosialisasi pembuatan sabun cair bagi masyarakat, serta merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen prodi teknik industri ITN-Malang. Hasil dari sosialisasi dan pelatihan tersebut, sebanyak 12 Warga dusun telah mampu untuk memproduksi sabun cair. Profil dari warga yang dilatih adalah mayoritas berprofesi sebagai buruh tani. Pada saat pelatihan masing-masing warga mampu untuk memproduksi 1 liter sabun. Beberapa metode dalam pemberian aroma wewangian turut serta di terapkan dalam proses produksi sabun tersebut.
{"title":"Sosialisasi Pembuatan Sabun Melalui Kegiatan Pelatihan Di Dusun Nampes Desa Baturetno Kecamatan Singosari Kabupaten Malang","authors":"Dhayal Gustopo Setiadjit, Ida Bagus Suardika, Ady Utomo","doi":"10.36040/jtmi.v5i1.261","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/jtmi.v5i1.261","url":null,"abstract":"Peluang pemenuhan kebutuhan sehari-hari di masyarakat untuk produk pembersih (sabun) sesungguhnya dapat dipenuhi secara swa-sembada oleh masyarakat itu sendiri. Untuk mewujudkan kemandirian tersebut. diperlukan suatu kegiatan bagi masyarakat yang bersifat pemberdayaan pengetahuan (transfer of knowledge). Untuk keperluan tersebut diakukan kegiatan pengabdian yang bertajuk sosialisasi pembuatan sabun cair bagi masyarakat, serta merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen prodi teknik industri ITN-Malang. Hasil dari sosialisasi dan pelatihan tersebut, sebanyak 12 Warga dusun telah mampu untuk memproduksi sabun cair. Profil dari warga yang dilatih adalah mayoritas berprofesi sebagai buruh tani. Pada saat pelatihan masing-masing warga mampu untuk memproduksi 1 liter sabun. Beberapa metode dalam pemberian aroma wewangian turut serta di terapkan dalam proses produksi sabun tersebut.","PeriodicalId":424092,"journal":{"name":"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129373838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada umumnya pembuatan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran kambing ini memerlukan bahan tambahan seperti : Fermentator, air, daun kering dan juga menggunakan alat seperti : cangkul, plastik, ember, terpal dan penumbuk. Proses pembuatan pupuk kandang yang telah dilakukan para petani di desa Ngadirejo Kecamatan Kromengan ini tentunya memerlukan waktu yang lama untuk menjadikan kotoran kambing sebagai pupuk, hal ini disebabkan pada proses penghancuran kotoran kambing yang sudah kering ditumbuk secara manual. Tujuan penelitian ini yaitu merancang mesin penghancur kotoran kambing untuk mengoptimalkan proses penghancuran kotoran kambing. Metode yang digunakan untuk merancang mesin penghnacur kotoran kambing yaitu dengan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD adalah suatu pendekatan untuk mendesain mesin agar dapat memenuhi keinginan pengguna dalam hal ini peternak kambing. Berdasarkan keinginan pengguna yang diperoleh dari kuesioner diperoleh atribut rancangan, setelah itu ditentukan respon teknis rancangan. Langkah selanjutnya adalah membuat visualisasi rancangan dan prototype mesin. Mesinyang dirancang kemudian diujicoba terhadap responden, hasilnya responden merasa nyaman dan lebih mudah untuk dioperasionalkanDengan menggunakan mesin penghancur kotoran kambing ini akan memudahkan para petani untuk membuat pupuk organik dengan waktu yang lebih singkat atau lebih cepat dari pada sebelumnya
{"title":"Pengembangan Desain Mesin Penghancur Kotoran Kambing Dengan Menggunakan Metode QFD","authors":"Sanny Andjar Sari, Prima Vitasari, Salammia La","doi":"10.36040/jtmi.v4i2.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/jtmi.v4i2.243","url":null,"abstract":"Pada umumnya pembuatan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran kambing ini memerlukan bahan tambahan seperti : Fermentator, air, daun kering dan juga menggunakan alat seperti : cangkul, plastik, ember, terpal dan penumbuk. Proses pembuatan pupuk kandang yang telah dilakukan para petani di desa Ngadirejo Kecamatan Kromengan ini tentunya memerlukan waktu yang lama untuk menjadikan kotoran kambing sebagai pupuk, hal ini disebabkan pada proses penghancuran kotoran kambing yang sudah kering ditumbuk secara manual. Tujuan penelitian ini yaitu merancang mesin penghancur kotoran kambing untuk mengoptimalkan proses penghancuran kotoran kambing. Metode yang digunakan untuk merancang mesin penghnacur kotoran kambing yaitu dengan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD adalah suatu pendekatan untuk mendesain mesin agar dapat memenuhi keinginan pengguna dalam hal ini peternak kambing. Berdasarkan keinginan pengguna yang diperoleh dari kuesioner diperoleh atribut rancangan, setelah itu ditentukan respon teknis rancangan. Langkah selanjutnya adalah membuat visualisasi rancangan dan prototype mesin. Mesinyang dirancang kemudian diujicoba terhadap responden, hasilnya responden merasa nyaman dan lebih mudah untuk dioperasionalkanDengan menggunakan mesin penghancur kotoran kambing ini akan memudahkan para petani untuk membuat pupuk organik dengan waktu yang lebih singkat atau lebih cepat dari pada sebelumnya","PeriodicalId":424092,"journal":{"name":"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122755113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ellysa Nursanti, R. M. Suaidy Avief, Sibut, Mariza Kertaningtyas
Pertahanan udara di suatu negara mutlak memerlukan ketersediaan seluruh sarana prasarana pendukung yang memadai, diantaranya adalah ketersediaan pesawat tempur. Lamanya periode waktu yang diperlukan untuk melakukan pemeliharaan overhaul pesawat tempur memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaannya dalam mendukung system pertahanan Negara. Salah satu pesawat tempur tersebut adalah pesawat tempur Hawk Mk-209 yang berdasarkantechnical order/maintenance manual membutuhkan waktu overhaul 101.848 menit atau setara 14 bulan.Pendekatan model matematik optimasi dikembangkan untuk mendapatkan solusi optimum, dalam hal ini adalah untukmeminimumkan waktu overhaul pemeliharaan untuk pesawat tempur Hawk Mk-209. Metode JalurLintasan Kritis (Critical Path Method/CPM) dan Program Evaluation and Review Technique/PERT digunakan untuk mendukung tercapainya solusi optimal.Melalui optimasi dan CPM PERT diperoleh waktu pemeliharaan overhaul 28.984,50 detik atau setara 4,61 bulan. Dengan demikian diperoleh peningkatan efisiensi waktu dan biaya sebesar 67%.
{"title":"Peningkatan Efisiensi Waktu dan Biaya Pemeliharaan Overhaul Pesawat Tempur","authors":"Ellysa Nursanti, R. M. Suaidy Avief, Sibut, Mariza Kertaningtyas","doi":"10.36040/jtmi.v4i2.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/jtmi.v4i2.231","url":null,"abstract":"Pertahanan udara di suatu negara mutlak memerlukan ketersediaan seluruh sarana prasarana pendukung yang memadai, diantaranya adalah ketersediaan pesawat tempur. Lamanya periode waktu yang diperlukan untuk melakukan pemeliharaan overhaul pesawat tempur memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaannya dalam mendukung system pertahanan Negara. Salah satu pesawat tempur tersebut adalah pesawat tempur Hawk Mk-209 yang berdasarkantechnical order/maintenance manual membutuhkan waktu overhaul 101.848 menit atau setara 14 bulan.Pendekatan model matematik optimasi dikembangkan untuk mendapatkan solusi optimum, dalam hal ini adalah untukmeminimumkan waktu overhaul pemeliharaan untuk pesawat tempur Hawk Mk-209. Metode JalurLintasan Kritis (Critical Path Method/CPM) dan Program Evaluation and Review Technique/PERT digunakan untuk mendukung tercapainya solusi optimal.Melalui optimasi dan CPM PERT diperoleh waktu pemeliharaan overhaul 28.984,50 detik atau setara 4,61 bulan. Dengan demikian diperoleh peningkatan efisiensi waktu dan biaya sebesar 67%.","PeriodicalId":424092,"journal":{"name":"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115570982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
UKM Pengrajin Sulam Bhakti Collection bergerak di bidang usaha produksi kerudung, pakaian dan mukena sulam, bordir dan permata serta aplikasi lainnya.UKM ini memiliki sejumlah pengrajin dan staf administrasi yang tersebar di wilayah Malang dan Pasuruan.Pesanan diterima oleh Kantor Malang, dibuatkan perencanaan bahan, desain dan penjadwalan kerja, selanjutnya dikerjakan di Pasuruan.Hasil Produksi dari Pasuruan, dikirimkan kembali ke Malang untuk Proses Finishing dan Pengemasan Pengiriman ke konsumen pemesan. Letak kantor yang berbeda terpisah lokasi kota ini menimbulkan kesulitan komunikasi baik antara pihak UKM dengan konsumen pemesan maupun pihak manajemen UKM dengan karyawan pengrajinnya, penerjemahan desain pemesanan, evaluasi dan kontrol selama proses pengerjaan, sehingga beberapa produk akhir tidak lolos QC internal dan waktu proses pengerjaan melebihi standard jadwal yang ditetapkan. Untuk itu diperlukan suatu sistem terintegrasi yang dapat meningkatkan kinerja UKM secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah identifikasi permasalahan, menentukan system requirement checklist, serta pemodelan sistem informasi yang akan dirancang. Model Data dikembangkan dari Data Flow Diagram (DFD) untuk mengetahui proses aliran informasi dari dan ke setiap entitas yang terhubung. Tahap berikutnya adalah System Development yang melibatkan beberapa database terkait.Hasilnya berupa program aplikasi yang berbasis website. Hasil dari sistem informasi terintegrasi ini adalah peningkatan kinerja UKM Bhakti Collection baik dilihat dari waktu proses yang lebih cepat, kualitas produk yang terjaga, komunikasi dan data pelanggan, data transaksi pemesanan dan penjualan terekam dengan baik dan aman, sehingga diharapkan peningkatan kinerja ini dapat meningkatkan potensi peningkatan revenue bagi UKM dalam jangka panjang.
{"title":"Penerapan Sistem Informasi Terintegrasi Untuk Meningkatkan Kenerja UKM Pengrajin Sulam","authors":"Ellysa Nursanti, Sibut, Fuad Achmadi, D. Hapsari","doi":"10.36040/JTMI.V4I2.240","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/JTMI.V4I2.240","url":null,"abstract":"UKM Pengrajin Sulam Bhakti Collection bergerak di bidang usaha produksi kerudung, pakaian dan mukena sulam, bordir dan permata serta aplikasi lainnya.UKM ini memiliki sejumlah pengrajin dan staf administrasi yang tersebar di wilayah Malang dan Pasuruan.Pesanan diterima oleh Kantor Malang, dibuatkan perencanaan bahan, desain dan penjadwalan kerja, selanjutnya dikerjakan di Pasuruan.Hasil Produksi dari Pasuruan, dikirimkan kembali ke Malang untuk Proses Finishing dan Pengemasan Pengiriman ke konsumen pemesan. Letak kantor yang berbeda terpisah lokasi kota ini menimbulkan kesulitan komunikasi baik antara pihak UKM dengan konsumen pemesan maupun pihak manajemen UKM dengan karyawan pengrajinnya, penerjemahan desain pemesanan, evaluasi dan kontrol selama proses pengerjaan, sehingga beberapa produk akhir tidak lolos QC internal dan waktu proses pengerjaan melebihi standard jadwal yang ditetapkan. Untuk itu diperlukan suatu sistem terintegrasi yang dapat meningkatkan kinerja UKM secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah identifikasi permasalahan, menentukan system requirement checklist, serta pemodelan sistem informasi yang akan dirancang. Model Data dikembangkan dari Data Flow Diagram (DFD) untuk mengetahui proses aliran informasi dari dan ke setiap entitas yang terhubung. Tahap berikutnya adalah System Development yang melibatkan beberapa database terkait.Hasilnya berupa program aplikasi yang berbasis website. Hasil dari sistem informasi terintegrasi ini adalah peningkatan kinerja UKM Bhakti Collection baik dilihat dari waktu proses yang lebih cepat, kualitas produk yang terjaga, komunikasi dan data pelanggan, data transaksi pemesanan dan penjualan terekam dengan baik dan aman, sehingga diharapkan peningkatan kinerja ini dapat meningkatkan potensi peningkatan revenue bagi UKM dalam jangka panjang.","PeriodicalId":424092,"journal":{"name":"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126881382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemakaian energi di gedung perkantoran didominasi oleh penggunaan AC (Air Conditioner) sebesar 53%.Penggunaan AC (Air Conditioner) bertujuan untuk memberikan kondisi yang nyaman kepada pegawai sehingga meningkatkan kinerja pegawai.Kondisi pemasangan AC (Air Conditioner) pada gedung perkantoran belum sesuai dengan standart yang ditentukan.Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan pemasangan AC (Air Conditioner) yang sesuai dengan standart ruangan kerja.Berdasarkan Standart Nasional Indonesia (SNI) standart temperature udara 22°C -25°C.Penelitian ini menggunakan pendekatan PDCA untuk mendapatkan efisiensi penggunaan energi. Dengan adanya pemasangan AC (Air Conditioner) otomatis akan meningkatkan penggunaan energi sehingga perlu dilakukan efisiensi penggunaan energi. Efisiensi energi dilakukan dengan pengurangan jam penggunaan AC (Air Conditioner) sehingga konsumsi energi akan berkurang.
{"title":"Manajemen Energi Penggunaan Pendingin Udara Pada Gedung Perkantoran Universitas Islam Malang","authors":"Ainun Zakiyah, Abraham Lomi, Fourry Handoko","doi":"10.36040/JTMI.V4I2.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/JTMI.V4I2.241","url":null,"abstract":"Pemakaian energi di gedung perkantoran didominasi oleh penggunaan AC (Air Conditioner) sebesar 53%.Penggunaan AC (Air Conditioner) bertujuan untuk memberikan kondisi yang nyaman kepada pegawai sehingga meningkatkan kinerja pegawai.Kondisi pemasangan AC (Air Conditioner) pada gedung perkantoran belum sesuai dengan standart yang ditentukan.Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan pemasangan AC (Air Conditioner) yang sesuai dengan standart ruangan kerja.Berdasarkan Standart Nasional Indonesia (SNI) standart temperature udara 22°C -25°C.Penelitian ini menggunakan pendekatan PDCA untuk mendapatkan efisiensi penggunaan energi. Dengan adanya pemasangan AC (Air Conditioner) otomatis akan meningkatkan penggunaan energi sehingga perlu dilakukan efisiensi penggunaan energi. Efisiensi energi dilakukan dengan pengurangan jam penggunaan AC (Air Conditioner) sehingga konsumsi energi akan berkurang.","PeriodicalId":424092,"journal":{"name":"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126522328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}