The role of the teacher as a facilitator aims to provide freedom of learning for students. This role adheres to humanistic learning theory, namely students as centers, teachers as escorts, and facilitators in learning. In the implementation of online learning, teachers only give and collect assignments from students, and education is done without the teacher's help. This shows that the teacher is not adequately performing his role as a facilitator. This paper was written using a research method of literature review with the formulation of the problem of how teachers' role as facilitators in online learning to write to find out how teachers should perform their role as facilitators for elementary school students in online learning. From a Christian perspective, learning is done christ-centered and student-oriented. As a person who has been redeemed, the teacher has a responsibility to introduce students to God; one way is to carry out his role as a facilitator well. The role of teachers as facilitators that can be applied in online learning includes accompanying, directing, listening, making time for students. It is recommended that authors, teachers, and researchers who will continue this research should carry out the role of teachers as facilitators responsibly through the use of available platforms such as teams, zoom, and video calls. AbstrakPeran guru sebagai fasilitator bertujuan memberikan kebebasan belajar bagi siswa. Peran ini, menganut teori belajar humanistik, yaitu siswa sebagai pusat, guru sebagai pendamping dan fasilitator dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring terdapat guru hanya memberikan dan menagih tugas dari siswa dan pembelajaran dilakukan tanpa dampingan guru. Hal ini menunjukkan bahwa guru tidak menjalankan perannya sebagai fasilitator dengan baik. Makalah ini ditulis menggunakan metode penelitian kajian literatur dengan rumusan masalahnya adalah bagaimana peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran daring dengan tujuan penulisan untuk mengetahui bagaimana seharusnya guru menjalankan perannya sebagai fasilitator bagi siswa sekolah dasar dalam pembelajaran daring. Berdasarkan perspektif Kristen, pembelajaran dilakukan dengan berpusat kepada Kristus dan berorientasi kepada siswa. Guru sebagai pribadi yang telah ditebus, memiliki tanggung jawab untuk mengenalkan siswa kepada Allah, salah satu caranya adalah dengan melaksanakan perannya sebagai fasilitator dengan baik. Peran guru sebagai fasilitator yang dapat diterapkan dalam pembelajaran daring di antaranya, mendampingi, mengarahkan, mendengarkan, menyediakan waktu untuk siswa. Disarankan kepada penulis, guru dan peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini hendaknya melaksanakan peran guru sebagai fasilitator dengan bertanggung jawab melalui melalui penggunaan platform yang tersedia seperti teams, zoom, dan video call.
教师作为促进者的角色旨在为学生提供学习的自由。这种角色遵循人本主义学习理论,即学生是学习的中心,教师是学习的陪护者,教师是学习的促进者。在实施在线学习的过程中,教师只给学生布置作业和收集作业,教育在没有教师帮助的情况下完成。这表明老师没有充分发挥他作为促进者的作用。本文采用文献综述的研究方法,以教师在网络学习中如何扮演引导者的角色为问题的提法来写作,以找出教师在小学生网络学习中应该如何扮演引导者的角色。从基督教的角度来看,学习是以基督为中心,以学生为中心的。作为蒙救赎的人,教师有责任向学生介绍神;一种方法是很好地发挥他作为促进者的作用。教师作为促进者的角色可以应用于在线学习,包括陪伴,指导,倾听,为学生腾出时间。建议继续这项研究的作者、教师和研究人员通过使用现有的平台,如团队、变焦和视频通话,负责任地发挥教师作为促进者的作用。[摘要]peran guru sebagai fasilitator bertujuan memberikan kebebasan belajar bagi siswa。Peran ini, menganut teori belbelajar人道主义,yitu siswa sebagai pusat, guru sebagai pendamping和fasilitator dalam pembelajan。dam pelaksanaan pembelajaran胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大,胆子大。Hal ini menunjukkan bahwa guru menjalankan perannya sebagai fasilitator dengan baik。Makalah ini ditulis menggunakan mede penelitian kajian文学,dengan rumusan masalahnya adalah bagaimana peran guru sebagaiai fasititator dalam pembelajaran adalah bagaianya penbelajaran, dengan tujan penaianan untuk mengetahui bagaimana seharusnya guru menjalankan perannya sebagaiai fasititator bagi siswa sekolah dasar dalam pembelajaran daring。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。古鲁·巴加伊·巴加伊·扬特拉·迪加伊,古鲁·丹加伊·丹加伊,古鲁·丹加伊·丹加伊,古鲁·丹加伊,古鲁·丹加伊,古鲁·丹加伊,古鲁·丹加伊,古鲁·丹加伊,古鲁·丹加伊Peran guru sebagai fasilitator yang dapat diterapkan dalam pembelajaran daring di antaranya, mendampingi, mengarahkan, mendengarkan, menyediakan waktu untuk siswa。Disarankan kepaada penulis, guru dan peneliti yang akan melanjutkan peneliti ini hendaknya melaksanakan peran guru sebagai fasiliter denganbertanggung jawab melalui melalui penggunaan平台yang tersemedia独立团队,缩放,dan视频通话。
{"title":"Guru sebagai Fasilitator dalam Pembelajaran Daring ditinjau dari Perspektif Kristen","authors":"K. Simamora, Wiyun Philipus Tangkin","doi":"10.55798/kapata.v2i2.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i2.28","url":null,"abstract":"The role of the teacher as a facilitator aims to provide freedom of learning for students. This role adheres to humanistic learning theory, namely students as centers, teachers as escorts, and facilitators in learning. In the implementation of online learning, teachers only give and collect assignments from students, and education is done without the teacher's help. This shows that the teacher is not adequately performing his role as a facilitator. This paper was written using a research method of literature review with the formulation of the problem of how teachers' role as facilitators in online learning to write to find out how teachers should perform their role as facilitators for elementary school students in online learning. From a Christian perspective, learning is done christ-centered and student-oriented. As a person who has been redeemed, the teacher has a responsibility to introduce students to God; one way is to carry out his role as a facilitator well. The role of teachers as facilitators that can be applied in online learning includes accompanying, directing, listening, making time for students. It is recommended that authors, teachers, and researchers who will continue this research should carry out the role of teachers as facilitators responsibly through the use of available platforms such as teams, zoom, and video calls. AbstrakPeran guru sebagai fasilitator bertujuan memberikan kebebasan belajar bagi siswa. Peran ini, menganut teori belajar humanistik, yaitu siswa sebagai pusat, guru sebagai pendamping dan fasilitator dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring terdapat guru hanya memberikan dan menagih tugas dari siswa dan pembelajaran dilakukan tanpa dampingan guru. Hal ini menunjukkan bahwa guru tidak menjalankan perannya sebagai fasilitator dengan baik. Makalah ini ditulis menggunakan metode penelitian kajian literatur dengan rumusan masalahnya adalah bagaimana peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran daring dengan tujuan penulisan untuk mengetahui bagaimana seharusnya guru menjalankan perannya sebagai fasilitator bagi siswa sekolah dasar dalam pembelajaran daring. Berdasarkan perspektif Kristen, pembelajaran dilakukan dengan berpusat kepada Kristus dan berorientasi kepada siswa. Guru sebagai pribadi yang telah ditebus, memiliki tanggung jawab untuk mengenalkan siswa kepada Allah, salah satu caranya adalah dengan melaksanakan perannya sebagai fasilitator dengan baik. Peran guru sebagai fasilitator yang dapat diterapkan dalam pembelajaran daring di antaranya, mendampingi, mengarahkan, mendengarkan, menyediakan waktu untuk siswa. Disarankan kepada penulis, guru dan peneliti yang akan melanjutkan penelitian ini hendaknya melaksanakan peran guru sebagai fasilitator dengan bertanggung jawab melalui melalui penggunaan platform yang tersedia seperti teams, zoom, dan video call.","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"2021 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114910818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The pedagogy method plays a significant role in the learning process to achieve the predetermined purpose of learning. The methods of Christian pedagogical education should be present by every teacher, teacher at the school, a parent at home, or shepherd or builder in the church. However, the authors have unearthed several facts that teachers have not fully understood pedagogy's methods, particularly in Christian religious education. The authors still find that the educators lack creativity in teaching learners. In addition, the writer has discovered that some teachers are less familiar with the development of the pedagogical method in Christian religious education. Thus the writers have found it necessary to study the ways of Christian education pedagogical in the light of the history of Christian religious education in Indonesia and its significance for the practice of Christian religious education in the digital age. It is hoped that the study will help teachers learn the pedagogical methods of the history of Christian education and improve the digital age's academic ability to support learners in learning Christian religious education both in schools, in churches, and families.AbstrakMetode pedagogi sangat berperan penting dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Metode pedagogi Pendidikan Agama Kristen seharusnya dimiliki oleh setiap pengajar baik guru di sekolah, orang tua di rumah, maupun gembala atau pembina di gereja. namun, penulis menemukan beberapa fakta yang menunjukkan bahwa para guru belum sepenuhnya memahami metode pedagogi khususnya di dalam Pendidikan Agama Kristen. Penulis masih menemukan bahwa kurangnya kreatifitas para pendidik dalam mengajar peserta didik. Selain itu, penulis juga menemukan fakta bahwa ada beberapa guru kurang memahami sejarah perkembangan metode pedagogi dalam pendidikan Agama Kristen. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk meneliti tentang metode pedagogi Pendidikan Agama Kristen dilihat dari perkembangan sejarah Pendidikan Agama Kristen di Indonesia serta maknanya bagi praktek Pendidikan Agama Kristen di Era Digital. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengajar untuk bisa belajar metode pedagogi dari perkembangan sejarah Pendidikan Agama Kristen serta dapat mengembangkan kemampuan mendidik di era digital guna mendukung para peserta didik dalam belajar pendidikan agama Kristen baik di sekolah, gereja dan keluarga.
为了达到预定的学习目的,教学方法在学习过程中起着重要的作用。每一位教师、学校里的老师、家里的家长、教会里的牧者或建造者,都应该呈现出基督教教育的方法。然而,作者发现了几个事实,即教师并没有完全理解教育学的方法,特别是在基督教宗教教育中。笔者还发现,教育工作者在教学中缺乏创造性。此外,笔者还发现一些教师对基督教宗教教育教学方法的发展并不熟悉。因此,笔者认为有必要结合印尼基督教宗教教育史及其对数字时代基督教宗教教育实践的启示,研究印尼基督教教育的教学方式。希望本研究能够帮助教师学习基督教教育史的教学方法,提高数字时代的学术能力,以支持学习者在学校,教堂和家庭中学习基督教宗教教育。[摘要]方法教育学的研究与发展,提出了一种新的方法,即:在数学上,在数学上,在数学上,在数学上,在数学上,在数学上。方法教学法:Pendidikan Agama Kristen seharusnya dimiliki oleh setitiap pengajar baik guru di sekolah, orang tua di rumah, maupun gembala atau pembina di gereja。namun, penulis menemukan beberapa fakta yang menunjukkan bahwa para guru belum sepenuhnya memahami方法教育学khususnya di dalam Pendidikan Agama Kristen。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Selain itu, penulis juga menemukan fakta bahwa ada beberapa大师kurang memahami sejarah perkembangan方法教育学dalam pendidikan Agama Kristen。Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk meneliti tentende pedagogi Pendidikan Agama Kristen dilihat dari perkembangan sejarah Pendidikan Agama Kristen di印度尼西亚serta maknanya bagi praktek Pendidikan Agama Kristen di Era Digital。Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengajar untuk bisa belajar方法pedagogi dari perkembangan sejarah Pendidikan Agama Kristen serta dapat mengembangkan kemampuan mendidik di era digital guna mendukung para peserta didik dalam belajar Pendidikan Agama Kristen baik di sekolah, gereja dan keluarga。
{"title":"Perkembangan Metode Pedagogi Pendidikan Agama Kristen Di Indonesia dan Maknanya Di Era Digital","authors":"Tirsa Anggreini Sambul, Addy Purnomo Lado, Sanga Harapan","doi":"10.55798/kapata.v2i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i2.23","url":null,"abstract":"The pedagogy method plays a significant role in the learning process to achieve the predetermined purpose of learning. The methods of Christian pedagogical education should be present by every teacher, teacher at the school, a parent at home, or shepherd or builder in the church. However, the authors have unearthed several facts that teachers have not fully understood pedagogy's methods, particularly in Christian religious education. The authors still find that the educators lack creativity in teaching learners. In addition, the writer has discovered that some teachers are less familiar with the development of the pedagogical method in Christian religious education. Thus the writers have found it necessary to study the ways of Christian education pedagogical in the light of the history of Christian religious education in Indonesia and its significance for the practice of Christian religious education in the digital age. It is hoped that the study will help teachers learn the pedagogical methods of the history of Christian education and improve the digital age's academic ability to support learners in learning Christian religious education both in schools, in churches, and families.AbstrakMetode pedagogi sangat berperan penting dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Metode pedagogi Pendidikan Agama Kristen seharusnya dimiliki oleh setiap pengajar baik guru di sekolah, orang tua di rumah, maupun gembala atau pembina di gereja. namun, penulis menemukan beberapa fakta yang menunjukkan bahwa para guru belum sepenuhnya memahami metode pedagogi khususnya di dalam Pendidikan Agama Kristen. Penulis masih menemukan bahwa kurangnya kreatifitas para pendidik dalam mengajar peserta didik. Selain itu, penulis juga menemukan fakta bahwa ada beberapa guru kurang memahami sejarah perkembangan metode pedagogi dalam pendidikan Agama Kristen. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk meneliti tentang metode pedagogi Pendidikan Agama Kristen dilihat dari perkembangan sejarah Pendidikan Agama Kristen di Indonesia serta maknanya bagi praktek Pendidikan Agama Kristen di Era Digital. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengajar untuk bisa belajar metode pedagogi dari perkembangan sejarah Pendidikan Agama Kristen serta dapat mengembangkan kemampuan mendidik di era digital guna mendukung para peserta didik dalam belajar pendidikan agama Kristen baik di sekolah, gereja dan keluarga.","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128957191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This wrong understanding of the church affects one's actions towards applying one's faith. The importance of proper and basic knowledge of the church is the need of every believer today—the need for a renewal of the correct understanding of the church. The need for a fundamental and biblical account of the church encourages the author to deepen the discussion of the church's doctrine. The problem in this research is: what are the misconceptions about the church? And what is the correct understanding of the church according to the Bible and its relevance for believers today? This study aims to discuss the knowledge of the church based on the perspective of the Bible and its significance for believers today. The method that the author uses is a qualitative-descriptive research method. The results of this study reveal that the church is not a building, denomination, or "me," but the church is more understood as an association of believers who have a goal to fellowship and build each other up. AbstrakPemahaman yang keliru tentang gereja itu mempengaruhi tindakan seseorang terhadap penerapan imannya. Pentingnya pemahaman yang benar dan mendasar dari gereja menjadi kebutuhan setiap orang percaya pada masa kini. perlunya pembaharuan akan pemahaman yang benar tentang gereja. Kebutuhan akan pengertian tentang gereja secara mendasar dan alkitabiah, mendorong penulis untuk mendalami pembahasan doktrin tentang gereja. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apa saja pemahaman yang keliru tentang gereja? Dan bagaiamana pemahaman yang benar tentang gereja menurut Alkitab serta relevansinya bagi orang percaya pada masa kini? Penelitian ini bertujuan membahas tentang pengertian gereja berdasarkan persepktif Alkitab dan relevansinya bagi orang percaya masa kini. Metode yang penulis gunakan ialah penelitian kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa gereja bukanlah gedung, denominasi, atau pun “saya”, tetapi lebih dipahami sebagai perkumpulan orang-orang percaya yang memiliki tujuan untuk bersekutu dan saling membangun satu dengan yang lainnya.
这种对教会的错误理解影响了一个人应用信仰的行为。正确和基本的教会知识的重要性是今天每一个信徒的需要——需要更新对教会的正确认识。需要一个基本的和圣经的教会帐户鼓励作者深化教会的教义的讨论。本研究的问题是:对教会的误解是什么?根据圣经对教会的正确理解是什么?它与今天的信徒有什么关系?本研究旨在探讨基于圣经视角的教会知识及其对今日信徒的意义。作者采用的方法是定性-描述性研究方法。本研究的结果显示,教会不是一个建筑、宗派或“我”,教会更应该被理解为一个以团契和彼此建立为目标的信徒的协会。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】Pentingnya pemahaman yang benar dan mendasar dari gereja menjadi kebutuhan设置橙色peraya pada masa kini。Perlunya pembaharuan akan pemahaman Yang benar tentang gereja。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apa saja pemahaman yang keliru tentanggereja ?Dan bagaiamana pemahaman yang benar tenang gereja menurut Alkitab sera相关的,你是什么意思?Penelitian ini bertujuan的成员有两名成员,分别是penpenertian gereja berdasarkan和Alkitab。[m]杨阳。[c] [c]。Hasil penelitian mengungkapkan bahwa gereja bukanlah gedung, denominasi, atau pun“saya”,tetapi lebih dipahami sebagai perkumpulan orangang peraya yang memiliki tujuan untuk bersekutu dan saling membangunn satu dengan yang lainnya。
{"title":"Relevansi Pemahaman yang Benar Tentang Gereja Bagi Orang Percaya Masa Kini","authors":"Sabda Budiman, Yabes Doma","doi":"10.55798/kapata.v2i2.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i2.27","url":null,"abstract":"This wrong understanding of the church affects one's actions towards applying one's faith. The importance of proper and basic knowledge of the church is the need of every believer today—the need for a renewal of the correct understanding of the church. The need for a fundamental and biblical account of the church encourages the author to deepen the discussion of the church's doctrine. The problem in this research is: what are the misconceptions about the church? And what is the correct understanding of the church according to the Bible and its relevance for believers today? This study aims to discuss the knowledge of the church based on the perspective of the Bible and its significance for believers today. The method that the author uses is a qualitative-descriptive research method. The results of this study reveal that the church is not a building, denomination, or \"me,\" but the church is more understood as an association of believers who have a goal to fellowship and build each other up. AbstrakPemahaman yang keliru tentang gereja itu mempengaruhi tindakan seseorang terhadap penerapan imannya. Pentingnya pemahaman yang benar dan mendasar dari gereja menjadi kebutuhan setiap orang percaya pada masa kini. perlunya pembaharuan akan pemahaman yang benar tentang gereja. Kebutuhan akan pengertian tentang gereja secara mendasar dan alkitabiah, mendorong penulis untuk mendalami pembahasan doktrin tentang gereja. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apa saja pemahaman yang keliru tentang gereja? Dan bagaiamana pemahaman yang benar tentang gereja menurut Alkitab serta relevansinya bagi orang percaya pada masa kini? Penelitian ini bertujuan membahas tentang pengertian gereja berdasarkan persepktif Alkitab dan relevansinya bagi orang percaya masa kini. Metode yang penulis gunakan ialah penelitian kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa gereja bukanlah gedung, denominasi, atau pun “saya”, tetapi lebih dipahami sebagai perkumpulan orang-orang percaya yang memiliki tujuan untuk bersekutu dan saling membangun satu dengan yang lainnya.","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126708240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research aims to analyze online learning problems and solutions from a democratic education perspective. This was using literature research with a qualitative descriptive approach. The data was collected by conducting secondary data documentation sourced from survey institution data, exceptional cases from updated news, and research studies on a related topic. Online learning is a learning situation that can only occur when using technology facilities. Problems in online learning include limited facilities, situation learning is not conducive, and teachers are not competent to use computers for learning design. The solution was needed for awareness of every education stakeholder: the central government, teachers, and students and the local and village government, and communities to support the learning creation of self-sufficient, independent, and responsible. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran daring mencakup masalah dan solusinya dikaji dari prespektif pendidikan demokrasi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data berupa dokumentasi data sekunder yang bersumber dari data lembaga survei, kasus khusus dari berita terkini, dan kajian penelitian. Pembelajaran daring merupakan suatu situasi belajar yang hanya dapat berlangsung bila menggunakan fasilitas teknologi. Masalah-masalah dalam pembelajaran daring meliputi : keterbatasan penyediaan fasilitas, situasi lingkungan belajar yang kurang kondusif, kurangnya kompetensi guru dalam memanfatkan teknologi dalam mendesain pembelajaran secara daring. Solusi dalam mengatasi masalah tersebut yaitu perlunya kesadaran setiap stake holder pendidikan, tidak hanya pemerinta pusat, guru dan siswa tetapi juga pemerintah derah bahkan desa serta masyarakat untuk turut mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang mandiri, merdeka dan bertanggung jawab.
本研究旨在从民主教育的角度分析网络学习的问题及解决方案。这是使用文献研究与定性描述的方法。这些数据是通过从调查机构数据、最新新闻中的例外案例和相关主题的研究中收集的二次数据文档收集的。在线学习是一种只有在使用技术设备时才能发生的学习情况。网络学习存在的问题包括设备有限、不利于情境学习、教师不能熟练使用计算机进行学习设计等。这一解决方案需要每一个教育利益相关者的意识:中央政府、教师、学生、地方和村庄政府以及社区,以支持自给自足、独立和负责任的学习创造。[摘要]penelitian ini bertujuan untuk menganalis penbelajaran大胆的menakup masalah和solusinya dikaji dari prespetif pendidikan democracy。Penelitian ini merupakan Penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskscriptif quality。数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析。彭贝拉加兰大胆的merupakan suatu的情况下,belajar杨汉雅dapat berlangsung bila孟古纳坎fasilitas技术。Masalah-masalah dalam pembelajan dare meliputi: keterbatasan penyediaan fasilitas, sitasi lingkungan belajar yang kurang kondusif, kurangnya kompetensi guru dalam memanfatkan technologii dalam mendesain pembelajan secara dare。Solusi dalam mengatasi masalah tersebut yitu perlunya kesadaran setap利益相关者pendidikan, tidak hanya permerinta pusat, guru dan siswa tetapi juga permerintah derah bakan desa serta masarakat untuk turut mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang mandiri, merdeka dan bertanggung jawab。
{"title":"Pembelajaran Daring Ditinjau Dari Prespektif Pendidikan Demokrasi","authors":"Helen Riana Letlora","doi":"10.55798/kapata.v2i2.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i2.26","url":null,"abstract":"This research aims to analyze online learning problems and solutions from a democratic education perspective. This was using literature research with a qualitative descriptive approach. The data was collected by conducting secondary data documentation sourced from survey institution data, exceptional cases from updated news, and research studies on a related topic. Online learning is a learning situation that can only occur when using technology facilities. Problems in online learning include limited facilities, situation learning is not conducive, and teachers are not competent to use computers for learning design. The solution was needed for awareness of every education stakeholder: the central government, teachers, and students and the local and village government, and communities to support the learning creation of self-sufficient, independent, and responsible. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran daring mencakup masalah dan solusinya dikaji dari prespektif pendidikan demokrasi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data berupa dokumentasi data sekunder yang bersumber dari data lembaga survei, kasus khusus dari berita terkini, dan kajian penelitian. Pembelajaran daring merupakan suatu situasi belajar yang hanya dapat berlangsung bila menggunakan fasilitas teknologi. Masalah-masalah dalam pembelajaran daring meliputi : keterbatasan penyediaan fasilitas, situasi lingkungan belajar yang kurang kondusif, kurangnya kompetensi guru dalam memanfatkan teknologi dalam mendesain pembelajaran secara daring. Solusi dalam mengatasi masalah tersebut yaitu perlunya kesadaran setiap stake holder pendidikan, tidak hanya pemerinta pusat, guru dan siswa tetapi juga pemerintah derah bahkan desa serta masyarakat untuk turut mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang mandiri, merdeka dan bertanggung jawab.","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129712702","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The author discusses the implementation of the early church ministry pattern in Acts 2:41-47 to the unity movement of the body of Christ during the pandemic. The situation experienced by humans today, the author feels that this issue is important to discuss. The method used by the author is a qualitative method with a thematic descriptive approach. The condition of the early church they lived in one heart and soul; even though they were many, they lived in unity, sharing. Not only that, but they are also getting closer to the Lord Jesus; the early church service pattern was applied in fostering the faith of the congregation to become more mature during the pandemic. Abstrak Penulis membahas implementasi pola pelayanan gereja mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 terhadap gerekan kesatuan tubuh Kristus masa pandemi. Keadaan yang dialami oleh manusia saat ini, penulis merasa bahwa isu ini penting untuk dibahas. Metode yang digunkan penulis adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif tematis. Keadaan jemaat mula-mula mereka hidup sehati, sejiwa, meskipun mereka jumlah yang banyak, mereka hidup kompak, saling berbagi satu sama lainnya. Bukan hanya itu saja mereka juga semakin dekat dengan Tuhan Yesus, pola pelayanan jemaat mula-mula diterapkan dalam membina iman jemaat agar semakin dewasa dimasa pandemi.
作者讨论使徒行传2:41-47中早期教会事工模式对大流行期间基督身体合一运动的实施。鉴于人类今天所经历的情况,作者认为这个问题值得讨论。作者使用的方法是一种带有主题描述方法的定性方法。早期教会的状况他们一心一意地生活;虽然他们人数众多,但他们团结一致,分享。不但如此,他们也越来越接近主耶稣;早期教会服务模式被应用于培养会众的信仰,使其在大流行期间变得更加成熟。[摘要]联合国会员国实施了一项预防禽流感的措施,即预防禽流感,预防禽流感,预防禽流感,预防禽流感。Keadaan yang dialami oleh manusia saat ini, penulis merasa bahwa isu ini penting untuk dibahas。方法杨狄根侃,杨狄根侃,杨狄根侃,杨狄根侃,杨狄根侃,杨狄根侃。Keadaan jemaat mula-mula mereka hidup sehati, sejiwa, meskipun mereka jumlah yang banyak, mereka hidup kompak, saling berbagi satu sama lainnya。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。
{"title":"Implementasi Pola Pelayanan Gereja Mula-Mula Dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 Terhadap Gerakan Kesatuan Tubuh Kristus Masa Pandemi","authors":"Yohanes Enci Patandean, Iskandar Iskandar","doi":"10.55798/kapata.v2i2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i2.25","url":null,"abstract":"The author discusses the implementation of the early church ministry pattern in Acts 2:41-47 to the unity movement of the body of Christ during the pandemic. The situation experienced by humans today, the author feels that this issue is important to discuss. The method used by the author is a qualitative method with a thematic descriptive approach. The condition of the early church they lived in one heart and soul; even though they were many, they lived in unity, sharing. Not only that, but they are also getting closer to the Lord Jesus; the early church service pattern was applied in fostering the faith of the congregation to become more mature during the pandemic. Abstrak Penulis membahas implementasi pola pelayanan gereja mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 terhadap gerekan kesatuan tubuh Kristus masa pandemi. Keadaan yang dialami oleh manusia saat ini, penulis merasa bahwa isu ini penting untuk dibahas. Metode yang digunkan penulis adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif tematis. Keadaan jemaat mula-mula mereka hidup sehati, sejiwa, meskipun mereka jumlah yang banyak, mereka hidup kompak, saling berbagi satu sama lainnya. Bukan hanya itu saja mereka juga semakin dekat dengan Tuhan Yesus, pola pelayanan jemaat mula-mula diterapkan dalam membina iman jemaat agar semakin dewasa dimasa pandemi.","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123115669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This article explain the statement of God’s regret in Amos 7: 3 and 6. This research uses a word study research method and a literary approach by paying attention to prophetic literature in the sub-genre of judgment. This study aims to explore the meaning and get the correct application of God's statement of regret. Some interpreters such as Thomas L. Constable, Jeff Niehaus, B. J. Boland etc. only emphasized the side of repentance and God's change of mind on the evil of Israel. But that word has nothing to do with repenting or turning to God. Immediately this statement was expressed only by the grace of God. The word "regret" refers to emotional or anthropopathic and God changed His plan. Abstrak Artikel ini menjelaskan mengenai pernyataan Allah menyesal dalam Amos 7:3 dan 6. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kata dan pendekatan sastra dengan memperhatikan sastra nubuatan dalam sub genre penghakiman. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna dan mendapat penerapan yang tepat mengenai pernyataan Allah menyesal. Beberapa penafsir seperti Thomas L. Constable, Jeff Niehaus, B. J. Boland dll hanya menekankan kepada sisi petobatan dan perubahan pikiran Allah terhadap kejahatan Israel. Namun kata tersebut tidak ada kaitannya dengan bertobat atau berbalik kepada Allah. Serta merta pernyataan tersebut diungkapkan hanya oleh rahmat TUHAN. Kata “menyesal” menunjuk kepada emosi atau antropopatis dan TUHAN mengubah rencana-Nya.
这篇文章解释了阿摩司书7章3节和6节中神的后悔。本研究采用词汇研究方法和文学研究方法,关注审判亚体裁中的预言文学。本研究旨在探讨上帝悔过声明的意义及正确运用。一些释经家如Thomas L. Constable、Jeff Niehaus、b.j. Boland等,只强调悔改的一面和神对以色列邪恶的改变。但这个词与悔改或转向上帝毫无关系。这句话立刻是借着神的恩典说出来的。“后悔”这个词指的是感情用事或人情味,于是神改变了他的计划。【阿摩司书7:3 - 6】阿摩司书7:3。Penelitian ini menggunakan方法Penelitian studi kata dan pendekatan sastra dengan memperhatikan sastra nubuatan dalam亚类型penghakiman。Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna dan mendapat penerapan yang tepat mengenai pernyataan Allah menyesal。Beberapa penafsir seperti Thomas L. Constable, Jeff Niehaus, B. J. Boland dll hanya menekankan kepada sisi petobatan dan perubahan pikiran Allah terhadap kejahatan Israel。Namun kata tersebut tidak ada kaitannya dengan bertobat atau berbalik kepada Allah。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Kata " menyesal " menunjuk kepada emoosi atau antropopatis dan TUHAN mengubah rencana-Nya。
{"title":"Makna Pernyataan נִחַם יְהוָה עַל־זֹאת (niHam yhwh (ädönäy) al-zöt ) Dalam Amos 7:3 dan 6","authors":"Anon Dwi Saputro, J. Faot","doi":"10.55798/kapata.v2i1.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i1.15","url":null,"abstract":"This article explain the statement of God’s regret in Amos 7: 3 and 6. This research uses a word study research method and a literary approach by paying attention to prophetic literature in the sub-genre of judgment. This study aims to explore the meaning and get the correct application of God's statement of regret. Some interpreters such as Thomas L. Constable, Jeff Niehaus, B. J. Boland etc. only emphasized the side of repentance and God's change of mind on the evil of Israel. But that word has nothing to do with repenting or turning to God. Immediately this statement was expressed only by the grace of God. The word \"regret\" refers to emotional or anthropopathic and God changed His plan. Abstrak Artikel ini menjelaskan mengenai pernyataan Allah menyesal dalam Amos 7:3 dan 6. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kata dan pendekatan sastra dengan memperhatikan sastra nubuatan dalam sub genre penghakiman. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna dan mendapat penerapan yang tepat mengenai pernyataan Allah menyesal. Beberapa penafsir seperti Thomas L. Constable, Jeff Niehaus, B. J. Boland dll hanya menekankan kepada sisi petobatan dan perubahan pikiran Allah terhadap kejahatan Israel. Namun kata tersebut tidak ada kaitannya dengan bertobat atau berbalik kepada Allah. Serta merta pernyataan tersebut diungkapkan hanya oleh rahmat TUHAN. Kata “menyesal” menunjuk kepada emosi atau antropopatis dan TUHAN mengubah rencana-Nya.","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126528519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada masa pandemi COVID-19 proses pembelajaran dalam pendidikan berubah dari proses pembelajaran secara langsung menjadi proses pembelajaran jarak jauh berbasis daring. Perubahan proses pembelajaran yang terjadi memengaruhi kondisi perkembangan psikologi anak pada masa sekolah dasar. Hal ini selaras dengan hasil survei Riset Kesehatan Dasar terdapat 16.000 anak di Jawa Timur mengalami depresi selama masa COVID-19. Perubahan proses pembelajaran menjadi faktor yang dapat memengaruhi kondisi sosioemosi anak. Penulisan ini bertujuan untuk membangun pemahaman guru dalam melihat dan merespons perubahan yang saat ini berdampak pada perkembangan psikologis anak. Pada masa pandemi COVID-19 ini penting untuk memerhatikan perkembangan psikologi anak terkhususnya sosiemosinya. Proses pembelajaran jarak jauh tidak menghambat guru dalam menuntun anak memiliki pemahaman yang benar mengenai situasi yang terjadi dan sikap untuk menghadapinya. Pembahasan dalam makalah ini dilakukan menggunakan metode kajian literatur yang didasarkan pada kebenaran Alkitab. Dapat disimpulkan bahwa guru Kristen harus memiliki pemahaman yang benar berdasarkan Alkitab dan membagikannya kepada anak. Pemahaman tersebut dapat membantu anak mengerti cara yang tepat menyikapi sebuah masalah berdasarkan kebenaran Alkitab.Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memiliki pemahaman yang benar sesuai Alkitab.
{"title":"Peran Guru Kristen Dalam Perkembangan Anak Sekolah Dasar","authors":"Rony Zadrach Dupe, Wiyun Philipus Tangkin","doi":"10.55798/kapata.v2i1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i1.22","url":null,"abstract":"Pada masa pandemi COVID-19 proses pembelajaran dalam pendidikan berubah dari proses pembelajaran secara langsung menjadi proses pembelajaran jarak jauh berbasis daring. Perubahan proses pembelajaran yang terjadi memengaruhi kondisi perkembangan psikologi anak pada masa sekolah dasar. Hal ini selaras dengan hasil survei Riset Kesehatan Dasar terdapat 16.000 anak di Jawa Timur mengalami depresi selama masa COVID-19. Perubahan proses pembelajaran menjadi faktor yang dapat memengaruhi kondisi sosioemosi anak. Penulisan ini bertujuan untuk membangun pemahaman guru dalam melihat dan merespons perubahan yang saat ini berdampak pada perkembangan psikologis anak. Pada masa pandemi COVID-19 ini penting untuk memerhatikan perkembangan psikologi anak terkhususnya sosiemosinya. Proses pembelajaran jarak jauh tidak menghambat guru dalam menuntun anak memiliki pemahaman yang benar mengenai situasi yang terjadi dan sikap untuk menghadapinya. Pembahasan dalam makalah ini dilakukan menggunakan metode kajian literatur yang didasarkan pada kebenaran Alkitab. Dapat disimpulkan bahwa guru Kristen harus memiliki pemahaman yang benar berdasarkan Alkitab dan membagikannya kepada anak. Pemahaman tersebut dapat membantu anak mengerti cara yang tepat menyikapi sebuah masalah berdasarkan kebenaran Alkitab.Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memiliki pemahaman yang benar sesuai Alkitab. ","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"230 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132412324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This article explains that truth always reigns over evil. In the text of 1 Samuel 17 tells about Yahweh's war against evil people symbolized by the Philistines and Goliaths. The author uses the literature study method to compile this paper. In his discussion it is clear that God has acted through David to achieve this victory. The Philistines who opposed God, ridiculed and despised the Israelites as a form of resistance from the power of evil had been conquered by David as a symbol of Christ disarming the power of evil. Thus evil should have no place in the life of the believer. For God has given believers spiritual armor to resist the attacks and deceptions of the Evil One. Evil has been defeated by Christ, so those who believe in Him are called to be pioneers of righteousness on earth. Believers' lives should reflect the love of Christ who has reconciled themselves to God. AbstrakArtikel ini menjelaskan tentang kebenaran senantiasa berkuasa atas kejahatan. Dalam teks 1 Samuel 17 mengetengahkan tentang peperangan Yahweh terhadap orang-orang yang jahat yang dilambangkan oleh bangsa Filistin dan Goliat. Penulis menggunakan metode studi literatur untuk menyusun karya tulis ini. Dalam pembahasannya tampak jelas bahwa Tuhan telah bertindak melalui Daud untuk meraih kemenangan tersebut. Orang Filistin yang menentang Allah, mencemooh dan merendahkan orang orang Israel sebagai bentuk perlawanan dari kuasa kejahatan telah ditaklukan Daud sebagai lambang dari Kristus yang melucuti kekuasaan kejahatan. Dengan demikian kejahatan semestinya tidak memiliki tempat dalam hidup orang percaya. Sebab Tuhan telah memberikan perlengkapan senjata rohani bagi orang percaya untuk melawan serangan dan tipuan dari Si Jahat. Kejahatan telah dikalahkan Kristus maka orang yang percaya kepada-Nya dipanggil untuk menjadi pelopor kebenaran di muka bumi. Hidup orang percaya seyogianya mencerminkan kasih Kristus yang telah mendamaikan diri mereka dengan Allah.
这篇文章解释了真理总是战胜邪恶。撒母耳记上17章讲述了耶和华与非利士人和歌利亚人所代表的恶人的战争。作者采用文献研究法编制本文。在他的讨论中,很明显,上帝通过大卫取得了这场胜利。非利士人反对上帝,嘲笑和鄙视以色列人,作为抵抗邪恶力量的一种形式,被大卫征服,作为基督解除邪恶力量的象征。因此,邪恶不应该在信徒的生活中占有一席之地。因为神赐给信徒属灵的军装,可以抵挡那恶者的攻击和欺骗。邪恶已经被基督打败了,所以那些相信他的人被呼召成为世上正义的先驱。信徒的生命应该反映出基督的爱,基督使他们与神和好。[摘要]文章摘要:文章的主题是:主题、主题、主题、主题、主题、主题。1撒母耳17 mengetengahkan tentang perperangan Yahweh terhadap orange -orang yang jahat yang dilambangkan oleh bangsa Filistin dan Goliat。Penulis menggunakan方法研究的文献研究。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Orang Filistin yang menentang Allah, menemooh dan merendahkan Orang Israel sebagai bentuk perlawanan dari kuasa kejaahan telah ditaklukan Daud sebagai lambang dari krisstus yang melucuti kekuasaan kejaahan。邓根德米克·凯杰哈坦(dunan demikian kejahatan)的semestinya回忆说,这是一个非常好的例子。Sebab Tuhan telah成员,perlengkapan senjata rohani bagi,以及perkalaya untuk, melawan serangan和tipuan dari Si Jahat。Kejahatan telah dikalahkan Kristus maka orang yang peraya kepada-Nya dipanggil untuk menjadi pelopor kebenaran di muka bumi。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。
{"title":"Kebenaran Menang Atas Kejahatan: Tinjauan Reflektif Terhadap 1 Samuel 17","authors":"Sostenis Nggebu","doi":"10.55798/kapata.v2i1.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i1.18","url":null,"abstract":"This article explains that truth always reigns over evil. In the text of 1 Samuel 17 tells about Yahweh's war against evil people symbolized by the Philistines and Goliaths. The author uses the literature study method to compile this paper. In his discussion it is clear that God has acted through David to achieve this victory. The Philistines who opposed God, ridiculed and despised the Israelites as a form of resistance from the power of evil had been conquered by David as a symbol of Christ disarming the power of evil. Thus evil should have no place in the life of the believer. For God has given believers spiritual armor to resist the attacks and deceptions of the Evil One. Evil has been defeated by Christ, so those who believe in Him are called to be pioneers of righteousness on earth. Believers' lives should reflect the love of Christ who has reconciled themselves to God. AbstrakArtikel ini menjelaskan tentang kebenaran senantiasa berkuasa atas kejahatan. Dalam teks 1 Samuel 17 mengetengahkan tentang peperangan Yahweh terhadap orang-orang yang jahat yang dilambangkan oleh bangsa Filistin dan Goliat. Penulis menggunakan metode studi literatur untuk menyusun karya tulis ini. Dalam pembahasannya tampak jelas bahwa Tuhan telah bertindak melalui Daud untuk meraih kemenangan tersebut. Orang Filistin yang menentang Allah, mencemooh dan merendahkan orang orang Israel sebagai bentuk perlawanan dari kuasa kejahatan telah ditaklukan Daud sebagai lambang dari Kristus yang melucuti kekuasaan kejahatan. Dengan demikian kejahatan semestinya tidak memiliki tempat dalam hidup orang percaya. Sebab Tuhan telah memberikan perlengkapan senjata rohani bagi orang percaya untuk melawan serangan dan tipuan dari Si Jahat. Kejahatan telah dikalahkan Kristus maka orang yang percaya kepada-Nya dipanggil untuk menjadi pelopor kebenaran di muka bumi. Hidup orang percaya seyogianya mencerminkan kasih Kristus yang telah mendamaikan diri mereka dengan Allah.","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133869046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Planning is an activity that also determines the success of learning. Planning activities in the practical form of compiling learning tools, such as syllabus, RPS, or RPP, cannot be ignored. The teachers have been trained, directed and even supervised to do so. However, some Christian teachers are not necessarily willing to do it diligently. For those who have not or who have done, need to be strengthened with a stronger encouragement. The Bible is the authoritative Word of God and can be a source of encouragement for every Christian, including Christian teachers. Therefore, it is necessary to find Bible truths that are relevant to planning. Excavated Bible passages, especially those relevant to the topic. After investigation, found truths that are ready to be applied; that the planning is: 1) Needs to be done; 2) It is necessary to ask for God's participation in carrying it out; 3) Need to be implemented properly; 4) the activity is closed with submission to God's will. Christian teachers who value the authority of the Bible will pay attention to and obey God's Word to do well in lesson planning.
{"title":"The Bible's Encouragement to Be Active Implementing Learning Planning","authors":"Dwi Ariefin","doi":"10.55798/kapata.v2i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i1.20","url":null,"abstract":"Planning is an activity that also determines the success of learning. Planning activities in the practical form of compiling learning tools, such as syllabus, RPS, or RPP, cannot be ignored. The teachers have been trained, directed and even supervised to do so. However, some Christian teachers are not necessarily willing to do it diligently. For those who have not or who have done, need to be strengthened with a stronger encouragement. The Bible is the authoritative Word of God and can be a source of encouragement for every Christian, including Christian teachers. Therefore, it is necessary to find Bible truths that are relevant to planning. Excavated Bible passages, especially those relevant to the topic. After investigation, found truths that are ready to be applied; that the planning is: 1) Needs to be done; 2) It is necessary to ask for God's participation in carrying it out; 3) Need to be implemented properly; 4) the activity is closed with submission to God's will. Christian teachers who value the authority of the Bible will pay attention to and obey God's Word to do well in lesson planning.","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"101 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133008138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to determine the extent of the responsibility of parents in assisting children in learning during the pandemic. This study departs from the author's empirical observation that online learning during a pandemic profoundly impacts children's psychology. This can be seen in the reactions of each child as reviewed in this article. This study uses the literature method with a descriptive qualitative approach. The analysis process is to use various literary sources including journals, books, and other reliable reference materials to support the author's analysis of parental involvement in dealing with child psychology. The results found in this study indicate that parental responsibility and strategy are the primary keys in dealing with child psychology. Thus the involvement of people in accompanying children during the pandemic is very significant. AbstrakTujuan kajian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tanggung jawab orang tua dalam mendampingi anak dalam belajar selama pandemi. Kajian ini berangkat dari pengamatan penulis secara empiris bahwa pembelajaran daring selama pandemi sangat berdampak pada psikologis anak dan hal ini terlihat dalam reaksi setiap anak sebagaimana ulasan dalam artikel ini. Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Proses analisis yang dilakukan adalah menggunakan berbagai sumber literatur-literatur baik jurnal, buku dan bahan referensi lainnya yang terpercaya untuk mendukung analisis penulis yang berhubungan dengan keterlibatan orang tua dalam menangani psikologi anak. Hasil yang ditemukan dalam kajian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab orang tua dan strategi merupakan kunci utama dalam menangani psikologi anak. Dengan demikian keterlibatan orang dalam mendampingi anak selama pandemi sangat signifikan.
这项研究的目的是确定父母在大流行期间协助儿童学习方面的责任程度。这项研究背离了作者的经验观察,即大流行期间的在线学习深刻影响了儿童的心理。这可以从这篇文章中回顾的每个孩子的反应中看出。本研究采用文献法和描述性定性方法。分析过程是使用各种文献来源,包括期刊,书籍和其他可靠的参考资料来支持作者对父母参与处理儿童心理学的分析。本研究结果表明,父母的责任和策略是处理儿童心理的关键。因此,在大流行期间,人们参与陪伴儿童是非常重要的。[摘要]图们江、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆、新疆等地流行性疾病。Kajian ini berangkat dari pengamatan penulis secara empiris bahwa penbelajan胆子selama流行病sangat berdampak pakan心理学家anak danhal ini terliha dalam reaksi seak sebagaimana ulasan dalam artikel ini。加健是一种蒙古纳坎方法的定性描述。论文分析杨狄拉克坎adalah mongunakan berbagai数字文学-文学北京期刊,buku dan bahan参考文献,lainya yang terpercaya untuk mendukung分析,penulis yang berhubungan dengan keterlibatan orang tua dalam menangani心理学分析。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,邓甘德米克·克特利巴坦,猩猩,孟丹皮尼,我是一名大流行病患者。
{"title":"Urgenitas Keterlibatan Orang Tua Dalam Menangani Psikologi Anak Selama Belajar Di Masa Pandemi","authors":"Frederik Patar Hutahaean, Talizaro Tafonao","doi":"10.55798/kapata.v2i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.55798/kapata.v2i1.16","url":null,"abstract":"This study aims to determine the extent of the responsibility of parents in assisting children in learning during the pandemic. This study departs from the author's empirical observation that online learning during a pandemic profoundly impacts children's psychology. This can be seen in the reactions of each child as reviewed in this article. This study uses the literature method with a descriptive qualitative approach. The analysis process is to use various literary sources including journals, books, and other reliable reference materials to support the author's analysis of parental involvement in dealing with child psychology. The results found in this study indicate that parental responsibility and strategy are the primary keys in dealing with child psychology. Thus the involvement of people in accompanying children during the pandemic is very significant. AbstrakTujuan kajian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tanggung jawab orang tua dalam mendampingi anak dalam belajar selama pandemi. Kajian ini berangkat dari pengamatan penulis secara empiris bahwa pembelajaran daring selama pandemi sangat berdampak pada psikologis anak dan hal ini terlihat dalam reaksi setiap anak sebagaimana ulasan dalam artikel ini. Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Proses analisis yang dilakukan adalah menggunakan berbagai sumber literatur-literatur baik jurnal, buku dan bahan referensi lainnya yang terpercaya untuk mendukung analisis penulis yang berhubungan dengan keterlibatan orang tua dalam menangani psikologi anak. Hasil yang ditemukan dalam kajian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab orang tua dan strategi merupakan kunci utama dalam menangani psikologi anak. Dengan demikian keterlibatan orang dalam mendampingi anak selama pandemi sangat signifikan. ","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132670728","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}