Pub Date : 2021-01-08DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i2.221
Gusti Ayu Gede Sukraningsih, Galuh Kusuma Wardani
The purpose of national education contains human values utilized as the source in the development of character education which is developed at every level of education. This research is aimed at describing character education in English learning to the students of SMP Negeri 1 Kerambitan. This research used descriptive qualitative research method. The data were collected by utilizing the techniques of observation, interview, and documentation. The data analysis were conducted with qualitative data analysis including data reduction, data display, conclusion, and verification. The result of this research showed that: (1) Character education was implemented in learning process in the phases of observing, questioning, collecting data, associating, and communicating (2). The values of character appeared in scientific approach were developing diligence, discipline, coriousity, creativity, having good reading habit, independence, responsibility, and communication. In the implementation, some students were still not able to run the character values well. The conclusion of this research is character education on scientific approach in English learning is implemented quite well considering that some students were still not able to adjust the values of charcter well. Therefore, it is recommended that the learning activities need to be carried out more interactively, inspiring, challenging, and motivating learners to be actively participated in learning process.
{"title":"THE DESCRIPTION OF CHARACTER EDUCATION ON SCIENTIFIC APPROACH IN ENGLISH LEARNING TO THE STUDENTS OF SMP NEGERI 1 KERAMBITAN","authors":"Gusti Ayu Gede Sukraningsih, Galuh Kusuma Wardani","doi":"10.46444/wacanasaraswati.v20i2.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.46444/wacanasaraswati.v20i2.221","url":null,"abstract":"The purpose of national education contains human values utilized as the source in the development of character education which is developed at every level of education. This research is aimed at describing character education in English learning to the students of SMP Negeri 1 Kerambitan. This research used descriptive qualitative research method. The data were collected by utilizing the techniques of observation, interview, and documentation. The data analysis were conducted with qualitative data analysis including data reduction, data display, conclusion, and verification. The result of this research showed that: (1) Character education was implemented in learning process in the phases of observing, questioning, collecting data, associating, and communicating (2). The values of character appeared in scientific approach were developing diligence, discipline, coriousity, creativity, having good reading habit, independence, responsibility, and communication. In the implementation, some students were still not able to run the character values well. The conclusion of this research is character education on scientific approach in English learning is implemented quite well considering that some students were still not able to adjust the values of charcter well. Therefore, it is recommended that the learning activities need to be carried out more interactively, inspiring, challenging, and motivating learners to be actively participated in learning process.","PeriodicalId":438301,"journal":{"name":"Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya","volume":"2 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114131575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-28DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i1.194
Ni Luh Nanik Puspadi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan morfologi yang dilakukan mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Saraswati selama berdiskusi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif-kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Saraswati tahun akademik 2019/2020 sedangkan objeknya adalah kesalahan morfologi yang dilakukan oleh mahasiswa ketika berdiskusi dalam mata kuliah umum Bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode perekaman dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan prosedur analisis data deskriptif-kualitatif yang meliputi tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, serta verifikasi dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa ragam kesalahan morfologi yang dilakukan oleh mahasiswa pada saat berdiskusi. Wujud kesalahan morfologi yang peneliti temukan adalah penghilangan afiks sebanyak 7 buah (53,84%), peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh 2 buah (15,39%) penyingkatan morf sebanyak 1 buah (7,69%), penggunaan afiks yang tidak tepat sebanyak 1 buah (7,69%), dan penentuan bentuk dasar yang tidak tepat sebanyak 2 buah (15,39%); sedangkan wujud kesalahan bunyi yang seharusnya luluh tidak diluluhkan, penggantian morf, dan penempatan afiks yang tidak tepat pada gabungan kata tidak ditemukan dalam diskusi mahasiswa. Berdasarkan hal itu, dapat dikatakan bahwa kesalahan mahasiswa dari segi morfologi didominasi oleh penghilangan afiks.
{"title":"ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGI DALAM BERDISKUSI DI SEMESTER 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA IKIP SARASWATI","authors":"Ni Luh Nanik Puspadi","doi":"10.46444/wacanasaraswati.v20i1.194","DOIUrl":"https://doi.org/10.46444/wacanasaraswati.v20i1.194","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan morfologi yang dilakukan mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Saraswati selama berdiskusi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif-kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Saraswati tahun akademik 2019/2020 sedangkan objeknya adalah kesalahan morfologi yang dilakukan oleh mahasiswa ketika berdiskusi dalam mata kuliah umum Bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode perekaman dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan prosedur analisis data deskriptif-kualitatif yang meliputi tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, serta verifikasi dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa ragam kesalahan morfologi yang dilakukan oleh mahasiswa pada saat berdiskusi. Wujud kesalahan morfologi yang peneliti temukan adalah penghilangan afiks sebanyak 7 buah (53,84%), peluluhan bunyi yang seharusnya tidak luluh 2 buah (15,39%) penyingkatan morf sebanyak 1 buah (7,69%), penggunaan afiks yang tidak tepat sebanyak 1 buah (7,69%), dan penentuan bentuk dasar yang tidak tepat sebanyak 2 buah (15,39%); sedangkan wujud kesalahan bunyi yang seharusnya luluh tidak diluluhkan, penggantian morf, dan penempatan afiks yang tidak tepat pada gabungan kata tidak ditemukan dalam diskusi mahasiswa. Berdasarkan hal itu, dapat dikatakan bahwa kesalahan mahasiswa dari segi morfologi didominasi oleh penghilangan afiks.","PeriodicalId":438301,"journal":{"name":"Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126336671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-28DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i1.186
Ida Ayu Made Wedasuwari
Studi bahasa dalam linguistik antropologi dikaitkan dengan bahasa dalam seluruh aspek kehidupan manusia, selain itu linguistik antropologi menekankan pada linguistik sebagai pengungkap pola pikir masyarakat. Bahasa adalah bagian dari budaya. Budaya membantu manusia dalam melangsungkan hidupnya, hal ini berarti bahwa budaya sebagai salah satu pengetahuan yang diperoleh secara sosial, sehingga budaya merupakan bagian dari pikiran. Keberhubungan antara bahasa, budaya, dan pikiran tercermin dalam relativitas linguistik dan hipotesis Sapir Whorf. Relativitas linguistik mengemukakan bahwa orang memiliki kemampuan berbicara yang berbeda karena mereka memiliki cara berpikir yang berbeda. Cara berpikir yang berbeda ini disebabkan oleh bahasa yang menawarkan cara mengungkapkan (makna) dunia di sekitar mereka dengan cara yang berbeda. Hipotesis Sapir Whorf secara teoritis diturunkan dari prinsip dasar relativitas linguistik. Hipotesis Sapir-Whorf membuat pernyataan bahwa struktur bahasa yang biasa digunakan seseorang mempengaruhi cara orang berpikir dan berprilaku. Perbedaan-perbedaan budaya dan jalan pikiran manusia itu bersumber dari perbedaan bahasa, atau tanpa adanya bahasa manusia tidak dapat mempunyai jalan pikiran sama sekali.
{"title":"KAJIAN LITERATUR : BAHASA, BUDAYA, DAN PIKIRAN DALAM LINGUISTIK ANTROPOLOGI","authors":"Ida Ayu Made Wedasuwari","doi":"10.46444/wacanasaraswati.v20i1.186","DOIUrl":"https://doi.org/10.46444/wacanasaraswati.v20i1.186","url":null,"abstract":"Studi bahasa dalam linguistik antropologi dikaitkan dengan bahasa dalam seluruh aspek kehidupan manusia, selain itu linguistik antropologi menekankan pada linguistik sebagai pengungkap pola pikir masyarakat. Bahasa adalah bagian dari budaya. Budaya membantu manusia dalam melangsungkan hidupnya, hal ini berarti bahwa budaya sebagai salah satu pengetahuan yang diperoleh secara sosial, sehingga budaya merupakan bagian dari pikiran. Keberhubungan antara bahasa, budaya, dan pikiran tercermin dalam relativitas linguistik dan hipotesis Sapir Whorf. Relativitas linguistik mengemukakan bahwa orang memiliki kemampuan berbicara yang berbeda karena mereka memiliki cara berpikir yang berbeda. Cara berpikir yang berbeda ini disebabkan oleh bahasa yang menawarkan cara mengungkapkan (makna) dunia di sekitar mereka dengan cara yang berbeda. Hipotesis Sapir Whorf secara teoritis diturunkan dari prinsip dasar relativitas linguistik. Hipotesis Sapir-Whorf membuat pernyataan bahwa struktur bahasa yang biasa digunakan seseorang mempengaruhi cara orang berpikir dan berprilaku. Perbedaan-perbedaan budaya dan jalan pikiran manusia itu bersumber dari perbedaan bahasa, atau tanpa adanya bahasa manusia tidak dapat mempunyai jalan pikiran sama sekali. ","PeriodicalId":438301,"journal":{"name":"Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130403383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-28DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i1.198
I. W. Mawa, I. W. Soper, I. W. Nardi
Perubahan kajian bahasa dari pendekatan diakronis ke pendekatan sinkronis sebagai tonggak awal dari pendekatan linguistik modern. Ada banyak/beberapa pendekatan linguistik. Hal itu tergantung bidang ilmu yang melatarbelakangi linguistic yang bersangkutan. Pada umumnya ada dua pendekatan dalam kajian linguistik, yaitu pendekatan secara diakronis dan pendekatan secara sinkronis. Terlepas dari pendekatan yang digunakan oleh pakar linguistik ada beberapa tipe bahasa yaitu bahasa isolatif, aglutinatif dan bahasa inflektif, Dalam kaitannya dengan klasifikasi verba, maka dalam verba bahasa Indonesia ada tiga klasifikasi verba, yaitu: verba keadaan, proses dan verba tindakan.
{"title":"ALIRAN – ALIRAN LINGUISTIK, KLASIFIKASI VERBA BAHASA INDONESIA SERTA ANALISISNYA DALAM KALIMAT","authors":"I. W. Mawa, I. W. Soper, I. W. Nardi","doi":"10.46444/wacanasaraswati.v20i1.198","DOIUrl":"https://doi.org/10.46444/wacanasaraswati.v20i1.198","url":null,"abstract":"Perubahan kajian bahasa dari pendekatan diakronis ke pendekatan sinkronis sebagai tonggak awal dari pendekatan linguistik modern. Ada banyak/beberapa pendekatan linguistik. Hal itu tergantung bidang ilmu yang melatarbelakangi linguistic yang bersangkutan. Pada umumnya ada dua pendekatan dalam kajian linguistik, yaitu pendekatan secara diakronis dan pendekatan secara sinkronis. Terlepas dari pendekatan yang digunakan oleh pakar linguistik ada beberapa tipe bahasa yaitu bahasa isolatif, aglutinatif dan bahasa inflektif, Dalam kaitannya dengan klasifikasi verba, maka dalam verba bahasa Indonesia ada tiga klasifikasi verba, yaitu: verba keadaan, proses dan verba tindakan.","PeriodicalId":438301,"journal":{"name":"Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134265512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-28DOI: 10.46444/wacanasaraswati.v20i1.196
Desak Nyoman Alit Sudiarthi, Ni Putu Meri Dewi Pendit, Ni Putu Seniwati
Fenomena menunjukkan masih rendahnya tingkat keberhasilan membaca masyarakat Bali. Hal ini dapat dilihat dalam perbandingan jumlah penduduk Bali mencapai 2,5 juta orang, sementara tingkat kunjungan ke Perpustakaan Bali per harinya baru mencapai 400 sampai 500 orang. Ini berarti tradisi membaca belum memasyarakat. Untuk menyikapi hal tersebut, mari kita mengajak masyarakat ”budayakan membaca” sehingga kegiatan membaca menjadi kegiatan rutin dan menyenangkan. Solusinya adalah konsep/informasi ini dikembangkan dalam kegiatan nyata, diadakan koordinasi pada lembaga/instansi terkait dan pengembangan perpustakaan atau pengadaan bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat intelektual anak.
{"title":"KIAT MENUMBUHKEMBANGKAN MINAT BACA SISWA: SUATU KAJIAN PUSTAKA","authors":"Desak Nyoman Alit Sudiarthi, Ni Putu Meri Dewi Pendit, Ni Putu Seniwati","doi":"10.46444/wacanasaraswati.v20i1.196","DOIUrl":"https://doi.org/10.46444/wacanasaraswati.v20i1.196","url":null,"abstract":"Fenomena menunjukkan masih rendahnya tingkat keberhasilan membaca masyarakat Bali. Hal ini dapat dilihat dalam perbandingan jumlah penduduk Bali mencapai 2,5 juta orang, sementara tingkat kunjungan ke Perpustakaan Bali per harinya baru mencapai 400 sampai 500 orang. Ini berarti tradisi membaca belum memasyarakat. Untuk menyikapi hal tersebut, mari kita mengajak masyarakat ”budayakan membaca” sehingga kegiatan membaca menjadi kegiatan rutin dan menyenangkan. Solusinya adalah konsep/informasi ini dikembangkan dalam kegiatan nyata, diadakan koordinasi pada lembaga/instansi terkait dan pengembangan perpustakaan atau pengadaan bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat intelektual anak.","PeriodicalId":438301,"journal":{"name":"Wacana Saraswati Majalah Ilmiah Tentang Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126000091","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}