Pub Date : 2021-05-28DOI: 10.21831/INERSIA.V17I1.39729
Brian Widyan Hadi, Henricus Priyosulistyo, M. F. Siswanto
ABSTRACTInnovation is developed continuously to find an optimal method of strengthening structural components. There are many strengthening methods for reinforced concrete structures. Carbon Fiber Reinforced Polymer Wrap as a flexural strengthening material according to ACI 440.2R was chosen. The research includes gravity load (dead load and live load) as the initial load during test according to SNI 2847-2013 chapter 20. This research examines the strength of the intact beam, strengthened reinforced beam, and failure pattern, respectively, compared to the intact beam's result theoretically and experimentally. The failure test results show that the maximum loads of the experiment beam were similar to the theoretical analysis with a ratio of 0.98 to 1.33. The failure patterns are shear, flexure-shear, spalling and diagonal cracks, and debonding failures. CFRPW can increase the strength and stiffness of the beams. The increase of CFRP beams (BF A and BF B) is 35,27% and 46,24%, respectively. The increase of stiffness ratio of BF A and BF B is 3,48 and 6,62 compared to BK 1. ABSTRAKSebuah inovasi yang terus dikembangkan agar menemukan sebuah metode yang optimal dalam perkuatan komponen struktur balok. Perkuatan balok beton bertulang dapat dilakukan dalam beberapa metode. Carbon Fiber Reinforced Polymer Wrap dipilih sebagai bahan penguat lentur sesuai ACI 440.2R. Penelitian ini meliputi beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) sebagai beban awal pada saat pengujian sesuai SNI 2847-2013 pasal 20. Penelitian ini mengkaji kekuatan balok murni, kekuatan balok yang telah diperkuat, pola keruntuhan dan perbandingan antara hasil teoritis dan eksperimental. Hasil pengujian ultimit menunjukkan bahwa balok uji serupa dengan analisis teoritis dengan perbandingan beban maksimum 0,98 dan 1,33. Pola kegagalan adalah retak geser, geser lentur, keretakan spalling dan diagonal serta kegagalan debounding. CFRPW dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan balok. Peningkatan kekuatan BF A 35,27% dan BF B 46,24% terhadap BK 1. Peningkatan rasio kekakuan balok BF A dan BF B bila dibandingkan dengan BK 1 adalah 3,48 dan 6,62.
摘要结构构件的加固方法是不断创新的。钢筋混凝土结构的加固方法有很多种。根据ACI 440.2R的要求,选用碳纤维增强聚合物包层作为抗弯增强材料。根据SNI 2847-2013第20章,研究将重力载荷(恒载和活载)作为试验初始载荷。本研究分别检验了完整梁、加固加固梁和破坏模式的强度,并与完整梁的理论和实验结果进行了比较。破坏试验结果表明,试验梁的最大载荷与理论分析基本一致,其比值为0.98∶1.33。破坏形式有剪切破坏、弯剪破坏、剥落斜裂破坏和脱粘破坏。CFRPW可以提高梁的强度和刚度。CFRP梁(BF A和BF B)的承载力分别增加了35.27%和46.24%。与bk1相比,BF A和BF B的刚度比分别增加了3.48和6.62。[摘要]用优化的方法,研究了优化的方法在生产过程中的应用。Perkuatan balok beton bertulang dapat dilakukan dalam beberapa方法。碳纤维增强聚合物包膜dipilih sebagai bahan企鹅长柄企鹅aci440.2 r。Penelitian ini meliputi beban gravasi (beban mati dan beban hidup) sebagai beban awal pada saat penguin sesuai SNI 2847-2013 pasal 20。Penelitian ini mengkaji kekuatan balok murni, kekuatan balok yang telah diperkuat, pola keruntuhan dan perbandingan and antara hasil teoritis dan实验。哈西企鹅最后的menunjukkan bahwa balok uji serupa dengan分析teoritis dengan perbandingan and beban makimum . 98丹1,33。Pola kegagalan adalah retak geser, geser lentur, keretakan剥落和对角线serta kegagalan debdebing。CFRPW dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan balok。Peningkatan kekuatan BF A 35,27% BF B 46,24% terhadap bk1。Peningkatan rasio kekakan balok BF A dan BF B bila dibandingkan dengan BK 1 adalah 3,48 dan 6,62。
{"title":"Balok Beton Bertulang yang Diperkuat dengan Carbon Fiber Reinforced Polymer Wrap saat Dibebani Beban Gravitasi","authors":"Brian Widyan Hadi, Henricus Priyosulistyo, M. F. Siswanto","doi":"10.21831/INERSIA.V17I1.39729","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V17I1.39729","url":null,"abstract":"ABSTRACTInnovation is developed continuously to find an optimal method of strengthening structural components. There are many strengthening methods for reinforced concrete structures. Carbon Fiber Reinforced Polymer Wrap as a flexural strengthening material according to ACI 440.2R was chosen. The research includes gravity load (dead load and live load) as the initial load during test according to SNI 2847-2013 chapter 20. This research examines the strength of the intact beam, strengthened reinforced beam, and failure pattern, respectively, compared to the intact beam's result theoretically and experimentally. The failure test results show that the maximum loads of the experiment beam were similar to the theoretical analysis with a ratio of 0.98 to 1.33. The failure patterns are shear, flexure-shear, spalling and diagonal cracks, and debonding failures. CFRPW can increase the strength and stiffness of the beams. The increase of CFRP beams (BF A and BF B) is 35,27% and 46,24%, respectively. The increase of stiffness ratio of BF A and BF B is 3,48 and 6,62 compared to BK 1. ABSTRAKSebuah inovasi yang terus dikembangkan agar menemukan sebuah metode yang optimal dalam perkuatan komponen struktur balok. Perkuatan balok beton bertulang dapat dilakukan dalam beberapa metode. Carbon Fiber Reinforced Polymer Wrap dipilih sebagai bahan penguat lentur sesuai ACI 440.2R. Penelitian ini meliputi beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) sebagai beban awal pada saat pengujian sesuai SNI 2847-2013 pasal 20. Penelitian ini mengkaji kekuatan balok murni, kekuatan balok yang telah diperkuat, pola keruntuhan dan perbandingan antara hasil teoritis dan eksperimental. Hasil pengujian ultimit menunjukkan bahwa balok uji serupa dengan analisis teoritis dengan perbandingan beban maksimum 0,98 dan 1,33. Pola kegagalan adalah retak geser, geser lentur, keretakan spalling dan diagonal serta kegagalan debounding. CFRPW dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan balok. Peningkatan kekuatan BF A 35,27% dan BF B 46,24% terhadap BK 1. Peningkatan rasio kekakuan balok BF A dan BF B bila dibandingkan dengan BK 1 adalah 3,48 dan 6,62.","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115397252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-28DOI: 10.21831/INERSIA.V17I1.40570
Yuli Fajarwati, Rama Indera Kusuma
ABSTRACT The high demand for electricity needs requires the availability of new generation sites. The new plant developed is a PLTU in Lontar. The condition of coal shelter as a research site dominated by silty clay and silty sand and located in the earthquake zoning is high that the planning of the coal shelter area must accordance with the feasibility of building establishment, it is necessary to analyze the potential liquefaction and improvement methods. Soil improvement efforts to reduce the potential for liquefaction include soil improvement with stone columns. The method of liquefaction analysis in this study uses the method developed by Idriss and Boulanger. The results of the analysis of the potential for liquefaction at BH-1 occurred at a depth of 3-16 m and at BH-3 the potential for liquefaction occurred at a depth of 4-24 m. Potential of the thickest layer for liquefaction is at BH-3 with a depth of 24 m. Improvement with a stone column can reduce the potential for liquefaction and can increase the value of the safety factor against the potential for liquefaction at the coal shelter location. Improvement analysis with a stone column using Plaxis software, the value of the safe factor after installing the stone column at BH-1 FS 2.89, at BH-3 FS became 2.65. ABSTRAKBanyaknya permintaan kebutuhan listrik yang tinggi diperlukan ketersediaan lokasi pembangkit baru. Pembangkit baru yang dikembangkan yaitu PLTU Batubara di Lontar. Kondisi coal shelter sebagai lokasi penelitian yang didominasi oleh lapisan tanah lempung kelanauan dan pasir kelanauan serta berada pada zonasi gempa cukup tinggi sehingga perencanaan area coal shelter harus memenuhi syarat kelayakan pendirian bangunan, maka perlu dilakukan analisis potensi likuefaksi serta metode perbaikannya. Upaya perbaikan tanah untuk mengurangi potensi likuefaksi yaitu perbaikan tanah dengan stone column (kolom batu). Metode analisis likuefaksi pada penelitian ini menggunakan metode yang dikembangkan oleh Idriss dan Boulanger. Hasil analisis potensi likuefaksi pada titik BH-1 terjadi di kedalaman 3-16 m dan pada titik BH-3 potensi likuefaksi terjadi pada kedalaman 4-24 m. Lapisan yang paling tebal mengalami potensi likuefaksi ada pada titik BH-3 dengan kedalaman 24 m. Perbaikan dengan stone column dapat mengurangi potensi likuefaksi dan mampu meningkatkan nilai faktor keamanan terhadap potensi likuefaksi di lokasi coal shelter. Analisis perbaikian dengan stone column menggunakan software Plaxis, nilai faktor aman setelah dipasang stone column pada titik BH-1 FS 2,89, pada titik BH-3 FS menjadi 2,65.
对电力的高需求要求有新的发电场地。新开发的工厂是位于伦敦的PLTU。煤掩体作为以粉质粘土和粉质砂为主的研究场地,地处地震带,其条件要求高,煤掩体区域的规划必须符合建筑建设的可行性,有必要对潜在的液化和改造方法进行分析。减少液化可能性的土壤改良措施包括用石柱改良土壤。本研究的液化分析方法采用了Idriss和Boulanger提出的方法。BH-1的液化潜力分析结果发生在3-16 m的深度,而BH-3的液化潜力发生在4-24 m的深度。最厚液化层的潜力位于BH-3,深度为24 m。采用石柱进行改造可以降低煤仓液化的可能性,并可以提高煤仓位置相对于液化可能性的安全系数值。用Plaxis软件对石柱进行改进分析,在BH-1 FS安装石柱后的安全系数为2.89,在BH-3 FS安装石柱后的安全系数为2.65。[摘要]杨廷吉,杨廷吉,杨廷吉,潘邦吉,潘邦吉。Pembangkit baru yang dikembangkan yitu PLTU Batubara di Lontar。Kondisi煤仓sebagai lokasi penelitian yang didominasi oleh lapisan tanah lempung kelanauan dan pasir kelanauan serta berada pada zonasi gempa cukup tinggi sehinga perencanan地区煤仓harus memenuhi syarat kelayakan pendirian bangunan, maka perlu dilakukan分析potential like faksi serta mede perbaikannya。Upaya perbaikan tanah untuk mengurangi potential like uefaksi yaitu perbaikan tanah dengan石柱(kolom batu)。方法分析,如fefaksi帕帕penelitian ini menggunakan方法,yang dikembangkan方法,oleh Idriss dan Boulanger。Hasil分析的电位似uefaksi的电位为3-16米,而似bhh -3的电位似uefaksi的电位为4-24米。Lapisan yang paling tebal mengalami potential likakaksi ada ada titik BH-3登干kedalaman 24 m。Perbaikan dengan石柱dapat mengurangi potentisi like uefaksi danmampu meningkatkan nilai faktor keamanan terhadap potentisi like uefaksi di lokasi coal shelter。分析perbaikian登干石柱孟古纳坎软件Plaxis, nilai因子aman setelah dipasang石柱padtitikh BH-1 FS 2,89, padtitikh BH-3 FS menjadi 2,65。
{"title":"Analisis Potensi Likuefaksi dan Perbaikan Tanah dengan Stone Column: Studi Kasus pada Coal Shelter PLTU Lontar, Banten","authors":"Yuli Fajarwati, Rama Indera Kusuma","doi":"10.21831/INERSIA.V17I1.40570","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V17I1.40570","url":null,"abstract":"ABSTRACT The high demand for electricity needs requires the availability of new generation sites. The new plant developed is a PLTU in Lontar. The condition of coal shelter as a research site dominated by silty clay and silty sand and located in the earthquake zoning is high that the planning of the coal shelter area must accordance with the feasibility of building establishment, it is necessary to analyze the potential liquefaction and improvement methods. Soil improvement efforts to reduce the potential for liquefaction include soil improvement with stone columns. The method of liquefaction analysis in this study uses the method developed by Idriss and Boulanger. The results of the analysis of the potential for liquefaction at BH-1 occurred at a depth of 3-16 m and at BH-3 the potential for liquefaction occurred at a depth of 4-24 m. Potential of the thickest layer for liquefaction is at BH-3 with a depth of 24 m. Improvement with a stone column can reduce the potential for liquefaction and can increase the value of the safety factor against the potential for liquefaction at the coal shelter location. Improvement analysis with a stone column using Plaxis software, the value of the safe factor after installing the stone column at BH-1 FS 2.89, at BH-3 FS became 2.65. ABSTRAKBanyaknya permintaan kebutuhan listrik yang tinggi diperlukan ketersediaan lokasi pembangkit baru. Pembangkit baru yang dikembangkan yaitu PLTU Batubara di Lontar. Kondisi coal shelter sebagai lokasi penelitian yang didominasi oleh lapisan tanah lempung kelanauan dan pasir kelanauan serta berada pada zonasi gempa cukup tinggi sehingga perencanaan area coal shelter harus memenuhi syarat kelayakan pendirian bangunan, maka perlu dilakukan analisis potensi likuefaksi serta metode perbaikannya. Upaya perbaikan tanah untuk mengurangi potensi likuefaksi yaitu perbaikan tanah dengan stone column (kolom batu). Metode analisis likuefaksi pada penelitian ini menggunakan metode yang dikembangkan oleh Idriss dan Boulanger. Hasil analisis potensi likuefaksi pada titik BH-1 terjadi di kedalaman 3-16 m dan pada titik BH-3 potensi likuefaksi terjadi pada kedalaman 4-24 m. Lapisan yang paling tebal mengalami potensi likuefaksi ada pada titik BH-3 dengan kedalaman 24 m. Perbaikan dengan stone column dapat mengurangi potensi likuefaksi dan mampu meningkatkan nilai faktor keamanan terhadap potensi likuefaksi di lokasi coal shelter. Analisis perbaikian dengan stone column menggunakan software Plaxis, nilai faktor aman setelah dipasang stone column pada titik BH-1 FS 2,89, pada titik BH-3 FS menjadi 2,65.","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129732426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT Clay soil is soil that has a low value of pressure strength and bearing capacity. The purpose of this study is using a layer of gravel, woven bamboo, and a combination of column-layer sand as an alternative to improve the carrying capacity of clay soil, then the results from the tests are compared with each other. The method in this study is experimental. The samples of soil were taken from Kalangan, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. The foundation soil model using steel tub size 100x100x40 cm, with soil volume 100x100x30 cm. Soil loading uses steel plates that are loaded with hydraulic jacks, equipped with a proving ring as a load reader. The column-layer combination consists of 3 sand layers, 1 cm thick horizontal position and 5 cm spacing between layers. The sand column is 1 cm in diameter with a hole depth of 20 cm. The gravel layer pattern consists of 3 layers of gravel with a layer thickness of 2 cm, the distance between the layers is 5 cm. Woven bamboo pattern: 1 layer with a length of 20x20 cm. Placement of woven bamboo at a depth of 2 cm from the ground. The results of the research are; (1) The Soil is a high plasticity (CH) inorganic clay based on the USCS system, including the medium to poor clay soil group (A-7-6 (40)) based on the AASHTO system. (2) The Strengthening of gravel layer increases the ultimate bearing capacity by 2.5 times or 159.02%, while bamboo matting provides an increase in bearing capacity by 2.7 times or 170.49%, and the combination of column-layer sand by 2.2 times. or 127, 87%. (3) The reinforcement of bamboo mats provides the highest increase in bearing capacity in clay soil between the gravel layer and the combined reinforcement of the sand column and the sand layer. This shows that the use of woven bamboo is more effective as a material for strengthening clay. ABSTRAKTanah lempung adalah tanah yang mempunyai nilai kekuatan tekanan serta nilai daya dukung rendah. Tujuan penelitian ini adalah penggunaan layer kerikil, anyaman bambu, dan kombinasi kolom-layer pasir sebagai alternatif perbaikan peningkatan daya dukung tanah lempung, kemudian hasil dari pengujian dibandingkan satu sama lain. Metode yang digunakan adalah experimen. Sampel tanah diambil dari Kalangan, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. Pemodelan tanah pondasi menggunakan bak baja ukuran 100x100x40cm, volume tanah 100x100x30cm. Pembebanan tanah menggunakan pelat baja yang dibebani dengan dongkrak hidrolik, dilengkapi proving ring sebagai pembaca beban. Kombinasi kolom-layer pasir terdiri dari 3 lapis pasir, posisi horizontal tebal 1 cm dan jarak antar lapisan 5 cm. Kolom pasir diamter 1 cm dengan kedalaman lubang 20 cm. Pola layer kerikil terdiri 3 lapis kerikil dengan ketebalan lapisan 2 cm, jarak antar lapisan 5 cm. Pola anyaman bambu:1 lapis dengan panjang-lebar anyaman 20x20 cm. Penempatan anyaman bambu pada kedalaman 2 cm dari permukaan tanah. Hasil penelitian yaitu ; (1) Tanah merupakan tanah lempung anorganik plastisitas tinggi (CH) b
黏土是一种抗压强度和承载力值较低的土体。本研究的目的是采用一层砾石、竹编和柱层砂的组合作为替代,以提高粘土的承载能力,并对试验结果进行比较。本研究的方法是实验性的。土壤样本取自日惹省Kalangan, Kasihan, Bantul。地基土模型采用钢桶尺寸100x100x40cm,土体积100x100x30cm。土荷载采用钢板,钢板上装有液压千斤顶,并配有一个验证环作为载荷读取器。柱层组合由3个砂层组成,水平位置厚度为1cm,层间间距为5cm。砂柱直径1cm,孔深20cm。砾石层型由3层砾石组成,层厚为2cm,层间距离为5cm。竹编图案:1层,长度20x20厘米。将编织的竹子放置在离地面2厘米的深度。研究结果如下:(1)土壤为基于USCS体系的高塑性(CH)无机粘土,包括基于AASHTO体系的中差粘土群(a -7-6(40))。(2)砾石层加固可使极限承载力提高2.5倍(159.02%),竹垫层加固可使极限承载力提高2.7倍(170.49%),柱层砂组合可使极限承载力提高2.2倍。或者说127 87%。(3)竹席加筋对砾石层与砂柱与砂层联合加筋对砂石层间黏土的承载力增加最大。这表明,使用竹编作为加强粘土的材料是更有效的。杨ABSTRAKTanah lempung adalah共有mempunyai汝kekuatan tekanan舒达汝亚都dukung rendah。Tujuan penelitian ini adalah penggunaan layer kerikil, anyaman bambu, dan kombinasi kolom-layer pasir sebagai alternatif perbaikan peningkatan daya dukung tanah lempung, kemudian hasil dari penguin dibandingkan satu sama lain。Metode yang digunakan adalah实验。Sampel tanah diambil dari Kalangan, Kasihan, Bantul, d.i Yogyakarta。Pemodelan tanah pondasi menggunakan bak baja ukuran 100x100x40cm,体积tanah 100x100x30cm。ppenbanan tanah menggunakan pelat baja yang dibebani dengan dongkrak hidrolik, dilengkapi证明环sebagai pembaca beban。Kombinasi kolomi -layer pasir terdiri dari 3青金石pasir, posisi水平tebal 1 cm丹jarak antar青金石5 cm。Kolom pasir直径1厘米,登干kedalaman lubang直径20厘米。Pola层kerikil terdiri 3天青石kerikil dengan ketebalan天青石2厘米,jarak antar天青石5厘米。Pola anyaman竹竿:1只青金石登干panjang-lebar anyaman 20x20cm。Penempatan anyaman bambu padada kedalaman 2 cm dari permukaan tanah。哈西尔·佩尼利田·亚图;(1) Tanah merupakan Tanah lempung anorganik plastias tinggi (CH) berdasarkan system USCS, termasuk kelompok Tanah berlemmpung kualitas sedang sampai buruk (A-7-6(40)) berdasarkan system AASHTO。(2) Perkuatan layer kerikil meningkatkan daya dukung ultimit sebesar 2,5 kali atau 159,02%, sedangkan anyaman bambu memberikan peningkatan daya dukung sebesar 2,7 kali atau 177,49%, dan kombinasi kolom-layer pasir sebesar 2,2 kali atau 127,87%。(3) Perkuatan anyaman bambu memberikan peningkatan daya dukung paling tinggi padadtanah lempung diantara bahan Perkuatan layer kerikil dan Perkuatan gabungan kolom pasir dan layer pasir。我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”。
{"title":"Usaha Peningkatan Daya Dukung Tanah Lempung Menggunakan Layer Krikil, Anyaman Bambu dan Kombinasi Kolom-Layer Pasir","authors":"Dian Eksana Wibowo, Hermawan Wahyu Rahmadianto, Endaryanta Endaryanta","doi":"10.21831/INERSIA.V17I1.40629","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V17I1.40629","url":null,"abstract":"ABSTRACT Clay soil is soil that has a low value of pressure strength and bearing capacity. The purpose of this study is using a layer of gravel, woven bamboo, and a combination of column-layer sand as an alternative to improve the carrying capacity of clay soil, then the results from the tests are compared with each other. The method in this study is experimental. The samples of soil were taken from Kalangan, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. The foundation soil model using steel tub size 100x100x40 cm, with soil volume 100x100x30 cm. Soil loading uses steel plates that are loaded with hydraulic jacks, equipped with a proving ring as a load reader. The column-layer combination consists of 3 sand layers, 1 cm thick horizontal position and 5 cm spacing between layers. The sand column is 1 cm in diameter with a hole depth of 20 cm. The gravel layer pattern consists of 3 layers of gravel with a layer thickness of 2 cm, the distance between the layers is 5 cm. Woven bamboo pattern: 1 layer with a length of 20x20 cm. Placement of woven bamboo at a depth of 2 cm from the ground. The results of the research are; (1) The Soil is a high plasticity (CH) inorganic clay based on the USCS system, including the medium to poor clay soil group (A-7-6 (40)) based on the AASHTO system. (2) The Strengthening of gravel layer increases the ultimate bearing capacity by 2.5 times or 159.02%, while bamboo matting provides an increase in bearing capacity by 2.7 times or 170.49%, and the combination of column-layer sand by 2.2 times. or 127, 87%. (3) The reinforcement of bamboo mats provides the highest increase in bearing capacity in clay soil between the gravel layer and the combined reinforcement of the sand column and the sand layer. This shows that the use of woven bamboo is more effective as a material for strengthening clay. ABSTRAKTanah lempung adalah tanah yang mempunyai nilai kekuatan tekanan serta nilai daya dukung rendah. Tujuan penelitian ini adalah penggunaan layer kerikil, anyaman bambu, dan kombinasi kolom-layer pasir sebagai alternatif perbaikan peningkatan daya dukung tanah lempung, kemudian hasil dari pengujian dibandingkan satu sama lain. Metode yang digunakan adalah experimen. Sampel tanah diambil dari Kalangan, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. Pemodelan tanah pondasi menggunakan bak baja ukuran 100x100x40cm, volume tanah 100x100x30cm. Pembebanan tanah menggunakan pelat baja yang dibebani dengan dongkrak hidrolik, dilengkapi proving ring sebagai pembaca beban. Kombinasi kolom-layer pasir terdiri dari 3 lapis pasir, posisi horizontal tebal 1 cm dan jarak antar lapisan 5 cm. Kolom pasir diamter 1 cm dengan kedalaman lubang 20 cm. Pola layer kerikil terdiri 3 lapis kerikil dengan ketebalan lapisan 2 cm, jarak antar lapisan 5 cm. Pola anyaman bambu:1 lapis dengan panjang-lebar anyaman 20x20 cm. Penempatan anyaman bambu pada kedalaman 2 cm dari permukaan tanah. Hasil penelitian yaitu ; (1) Tanah merupakan tanah lempung anorganik plastisitas tinggi (CH) b","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133921003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-24DOI: 10.21831/INERSIA.V16I2.36905
Darmono Darmono, Maris Setyo Nugroho, Slamet Widodo, Faqih Ma’arif
ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui mechanical properties material kayu Bangunan Cagar Budaya dengan non-destructive test. Penelitian ini menggunakan metode pengujian lansung dilapang menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). Terdapat dua variable yang digunakan yaitu kolom cacat dan kolom utuh untuk mengetahui perbedaan nilai cepat rambat gelombang. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak enam buah dengan pengambilan data masing-masing sampel sebanyak lima kali. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kadar air dan berat jenis kayu sebesar 15,03% dan 0,62. Sedangkan hasil pengujian UPV pada kolom cacat dan utuh diperoleh cepat rambat gelombang sebesar 0,71 km/s dan 1,21 km/s. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai MOEd pada kolom utuh sebesar 9.374,37 MPa, sedangkan MOEd pada kolom cacat sebesar 3.240,62 MPa. Kata kunci: mechanical properties kayu, bangunan cagar budaya, ultrasonic pulse velocity ABSTRACTThis study aims to determine the mechanical properties of the wood material for the Cultural Heritage Building with a non-destructive test. This study used a direct field testing method using Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). There are two variables used, namely the defective column and the solid column to determine the difference in the value of the fast propagation of the waves. The number of samples used was six with data collection for each sample five times. The test results showed that the moisture content and density of wood were 15.03% and 0.62. While the UPV test results on defective and solid columns obtained wave propagation velocity of 0.71 km / s and 1.21 km / s. Based on the analysis result, it shows that the MOEd value in the whole column is 9,374.37 MPa, while the MOEd in the defective column is 3,240.62 MPa. Keywords: mechanical properties of wood, cultural heritage buildings, ultrasonic pulse velocity
摘要研究的目的是研究仓库建筑的木材特性,该建筑具有非破坏性测试。本研究采用采用超声波脉冲速度进行现场测试。有两种可变用于有缺陷的柱和完整的柱来判断波浪冲积速度的差值。通过对每个样本进行5次检索,使用了6个样本的样本数量。测试结果显示,水和木材比重为1503%和0.62。而对有缺陷和完好无损的测试结果是快速浏览了0.71公里/秒和1.21公里/s的波浪。根据分析结果,完整列中的MOEd值为9374.37 MPa,而缺陷列中的MOEd值为3240.62 MPa。关键词:木头机械特性、保护区建筑、超声波与速度的研究,以确定为文化遗产建设的木材机械属性,并进行非破坏性测试。这项研究使用了一种直接场测试方法,使用超声波脉冲速度。有两种不同的用途,namely有失败的方向和坚实的方向来确定波的速度传播值的不同。过去样本的编号是六次,每次五次收集数据。结果显示,木材的污染程度为15.03%和0.62。当《UPV test results on有缺陷和坚实的专栏中获得浪潮propagation 71 km / s的速度是0。1和21公里(13 / s。改编自《MOEd分析论点,这节目的价值在整个纵队是9,374。37名MPa,而境MOEd有缺陷纵队是3,240 62 MPa。重点词:木头的机械特性,文化遗产构建,超声波脉冲速度
{"title":"ANALISIS PENURUNAN KUALITAS MUTU KAYU PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA DENGAN METODE NON DESTRUCTIVE TEST (Studi Kasus Bangunan Cagar Budaya Masjid Gedhe Mataram Daerah Istimewa Yogyakarta)","authors":"Darmono Darmono, Maris Setyo Nugroho, Slamet Widodo, Faqih Ma’arif","doi":"10.21831/INERSIA.V16I2.36905","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V16I2.36905","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui mechanical properties material kayu Bangunan Cagar Budaya dengan non-destructive test. Penelitian ini menggunakan metode pengujian lansung dilapang menggunakan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). Terdapat dua variable yang digunakan yaitu kolom cacat dan kolom utuh untuk mengetahui perbedaan nilai cepat rambat gelombang. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak enam buah dengan pengambilan data masing-masing sampel sebanyak lima kali. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kadar air dan berat jenis kayu sebesar 15,03% dan 0,62. Sedangkan hasil pengujian UPV pada kolom cacat dan utuh diperoleh cepat rambat gelombang sebesar 0,71 km/s dan 1,21 km/s. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai MOEd pada kolom utuh sebesar 9.374,37 MPa, sedangkan MOEd pada kolom cacat sebesar 3.240,62 MPa. Kata kunci: mechanical properties kayu, bangunan cagar budaya, ultrasonic pulse velocity ABSTRACTThis study aims to determine the mechanical properties of the wood material for the Cultural Heritage Building with a non-destructive test. This study used a direct field testing method using Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). There are two variables used, namely the defective column and the solid column to determine the difference in the value of the fast propagation of the waves. The number of samples used was six with data collection for each sample five times. The test results showed that the moisture content and density of wood were 15.03% and 0.62. While the UPV test results on defective and solid columns obtained wave propagation velocity of 0.71 km / s and 1.21 km / s. Based on the analysis result, it shows that the MOEd value in the whole column is 9,374.37 MPa, while the MOEd in the defective column is 3,240.62 MPa. Keywords: mechanical properties of wood, cultural heritage buildings, ultrasonic pulse velocity","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"390 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115312294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-24DOI: 10.21831/INERSIA.V16I2.36898
Mitsaq Addina Nisa, Iman Satyarno, Hary Christady Hardiyatmo
ABSTRAKTemporary Evacuation Shelter (TES) didefinisikan sebagai bangunan yang berfungsi untuk tempat tujuan evakuasi. TES disebut juga bangunan penyelamatan dan perlindungan vertikal. Selain fungsi utama TES sebagai tempat evakuasi saat terjadi bencana gempa maupun tsunami, TES diharapkan mempunyai fungsi sekunder, yaitu sebagai fasilitas umum seperti tempat rekreasi, sekolah, tempat ibadah, dan lain-lain. TES dengan konstruksi yang kuat diharapkan dapat menjadi alternatif mitigasi untuk menekan korban jiwa akibat bencana gempa dan tsunami. Untuk memastikan ketahanan dan kekuatan struktur TES, perlu dilakukan evaluasi struktur fondasi dengan memperhatikan kondisi tanah dan potensi-potensi kerusakan di sekitar lokasi, yaitu likuifaksi dan scouring. Kemudian dilakukan permodelan untuk mengetahui apakah fondasi yang direncanakan mampu menahan beban-beban yang terjadi pada bangunan dan fondasi. Kata kunci: Temporary Evacuation Shelter, vertical evacuation, fondasi, Plaxis 2D, SAP2000, Response 2000 ABSTRACTTemporary Evacuation Shelter (TES) is defined as a building used for evacuation facilities. It is also referred to as a vertical evacuation building. In addition to the main function of TES as an evacuation site during an earthquake or tsunami, TES also has a secondary function, namely as public facilities such as recreation areas, schools, places of worship, and others. A well-constructed TES is expected to be an alternative mitigation to reduce damage and casualties due to earthquakes and tsunamis. To ensure the durability and strength of the TES structure, it is necessary to evaluate the foundation structure by checking soil conditions and potential structural failures around the site, namely liquefaction and scouring. The TES substructure is modeled to see whether the design foundation can withstand the loads that occurred to the building and foundations. Keywords: Temporary Evacuation Shelter, vertical evacuation, foundation, Plaxis 2D, SAP2000, Response 2000.
{"title":"PERANCANGAN FONDASI GEDUNG TEMPORARY EVACUATION SHELTER (TES) TSUNAMI DAN GEMPA","authors":"Mitsaq Addina Nisa, Iman Satyarno, Hary Christady Hardiyatmo","doi":"10.21831/INERSIA.V16I2.36898","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V16I2.36898","url":null,"abstract":"ABSTRAKTemporary Evacuation Shelter (TES) didefinisikan sebagai bangunan yang berfungsi untuk tempat tujuan evakuasi. TES disebut juga bangunan penyelamatan dan perlindungan vertikal. Selain fungsi utama TES sebagai tempat evakuasi saat terjadi bencana gempa maupun tsunami, TES diharapkan mempunyai fungsi sekunder, yaitu sebagai fasilitas umum seperti tempat rekreasi, sekolah, tempat ibadah, dan lain-lain. TES dengan konstruksi yang kuat diharapkan dapat menjadi alternatif mitigasi untuk menekan korban jiwa akibat bencana gempa dan tsunami. Untuk memastikan ketahanan dan kekuatan struktur TES, perlu dilakukan evaluasi struktur fondasi dengan memperhatikan kondisi tanah dan potensi-potensi kerusakan di sekitar lokasi, yaitu likuifaksi dan scouring. Kemudian dilakukan permodelan untuk mengetahui apakah fondasi yang direncanakan mampu menahan beban-beban yang terjadi pada bangunan dan fondasi. Kata kunci: Temporary Evacuation Shelter, vertical evacuation, fondasi, Plaxis 2D, SAP2000, Response 2000 ABSTRACTTemporary Evacuation Shelter (TES) is defined as a building used for evacuation facilities. It is also referred to as a vertical evacuation building. In addition to the main function of TES as an evacuation site during an earthquake or tsunami, TES also has a secondary function, namely as public facilities such as recreation areas, schools, places of worship, and others. A well-constructed TES is expected to be an alternative mitigation to reduce damage and casualties due to earthquakes and tsunamis. To ensure the durability and strength of the TES structure, it is necessary to evaluate the foundation structure by checking soil conditions and potential structural failures around the site, namely liquefaction and scouring. The TES substructure is modeled to see whether the design foundation can withstand the loads that occurred to the building and foundations. Keywords: Temporary Evacuation Shelter, vertical evacuation, foundation, Plaxis 2D, SAP2000, Response 2000. ","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114911042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-24DOI: 10.21831/INERSIA.V16I2.36900
M. Ikhsan, Ali Awaludin, Andreas Triwiyono
ABSTRAK Saat ini, material Cold Formed Steel (CFS) lebih umum digunakan karena kekuatan tariknya yang diketahui daripada material Hot Rolled Steel (HRS). Bahan konstruksi CFS tidak hanya digunakan untuk fungsi struktur atap, tetapi juga banyak digunakan sebagai struktur bangunan. Perilaku koneksi kombinasi baut dan sekrup CFS diidentifikasi untuk mengetahui jenis kegagalan dan kapasitas sambungan. Beban maksimum pengujian tarik diterapkan pada dua jenis bahan CFS. Spesimen dalam penelitian ini terdiri dari dua variasi ukuran lembar CFS 40 mm x 340 mm dan 40 mm x 360 mm. Lembar pertama digunakan untuk sambungan sekrup, baut dilengkapi ring, dan baut tanpa ring. Lembar kedua digunakan untuk sambungan kombinasi sekrup dengan baut tanpa ring dan sambungan kombinasi sekrup dengan baut dilengkapi ring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai slip spesimen sambungan baut dilengkapi ring lebih besar daripada spesimen sambungan baut tanpa ring. Nilai kapasitas tarik yang diperoleh dari koneksi kombinasi baut dengan washer dan sekrup lebih besar daripada yang tanpa ring dengan sekrup. Pola kegagalan pengujian tarik adalah kegagalan sobek dan kegagalan patah. Kata kunci: kombinasi, sambungan, baut, sekrup, CFS ABSTRACTNowadays, Cold Formed Steel (CFS) materials is more commonly used because of its known tensile strength than Hot Rolled Steel (HRS) material. CFS construction material is not only used for roof structures function, but also widely used as building structures. The behavior of bolt and screw combination connections of CFS was identified to know the type of failure and connection capacity. A maximum load of tensile testing was applied to two type of CFS materials. The specimens in this study consisted of two variations CFS sheet sizes 40 mm x 340 mm and 40 mm x 360 mm. The first sheet is used for screw connectors, bolt with washers, and bolt without washers. The second sheet is used for screw connectors combined with bolts without washer and screw connectors combined with bolts and washer. The results showed that the slip value of the bolt connection specimens with washers was greater than the bolt connection specimens without washer. The tensile capacity value obtained by the bolt combination connection with washer and screw was more rodust than the one without washer and screw. The failure patterns of tensile testing were a pull-through and fracture failures. Keywords: combination, connection, bolt, screw, CFSABSTRAK Saat ini, material Cold Formed Steel (CFS) lebih umum digunakan karena kekuatan tariknya yang diketahui daripada material Hot Rolled Steel (HRS). Bahan konstruksi CFS tidak hanya digunakan untuk fungsi struktur atap, tetapi juga banyak digunakan sebagai struktur bangunan. Perilaku koneksi kombinasi baut dan sekrup CFS diidentifikasi untuk mengetahui jenis kegagalan dan kapasitas sambungan. Beban maksimum pengujian tarik diterapkan pada dua jenis bahan CFS. Spesimen dalam penelitian ini terdiri dari dua variasi ukuran lembar CFS 40
{"title":"KUAT TARIK DAN POLA KEGAGALAN KOMBINASI SAMBUNGAN BAUT DAN SEKRUP PADA BAJA CANAI DINGIN","authors":"M. Ikhsan, Ali Awaludin, Andreas Triwiyono","doi":"10.21831/INERSIA.V16I2.36900","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V16I2.36900","url":null,"abstract":"ABSTRAK Saat ini, material Cold Formed Steel (CFS) lebih umum digunakan karena kekuatan tariknya yang diketahui daripada material Hot Rolled Steel (HRS). Bahan konstruksi CFS tidak hanya digunakan untuk fungsi struktur atap, tetapi juga banyak digunakan sebagai struktur bangunan. Perilaku koneksi kombinasi baut dan sekrup CFS diidentifikasi untuk mengetahui jenis kegagalan dan kapasitas sambungan. Beban maksimum pengujian tarik diterapkan pada dua jenis bahan CFS. Spesimen dalam penelitian ini terdiri dari dua variasi ukuran lembar CFS 40 mm x 340 mm dan 40 mm x 360 mm. Lembar pertama digunakan untuk sambungan sekrup, baut dilengkapi ring, dan baut tanpa ring. Lembar kedua digunakan untuk sambungan kombinasi sekrup dengan baut tanpa ring dan sambungan kombinasi sekrup dengan baut dilengkapi ring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai slip spesimen sambungan baut dilengkapi ring lebih besar daripada spesimen sambungan baut tanpa ring. Nilai kapasitas tarik yang diperoleh dari koneksi kombinasi baut dengan washer dan sekrup lebih besar daripada yang tanpa ring dengan sekrup. Pola kegagalan pengujian tarik adalah kegagalan sobek dan kegagalan patah. Kata kunci: kombinasi, sambungan, baut, sekrup, CFS ABSTRACTNowadays, Cold Formed Steel (CFS) materials is more commonly used because of its known tensile strength than Hot Rolled Steel (HRS) material. CFS construction material is not only used for roof structures function, but also widely used as building structures. The behavior of bolt and screw combination connections of CFS was identified to know the type of failure and connection capacity. A maximum load of tensile testing was applied to two type of CFS materials. The specimens in this study consisted of two variations CFS sheet sizes 40 mm x 340 mm and 40 mm x 360 mm. The first sheet is used for screw connectors, bolt with washers, and bolt without washers. The second sheet is used for screw connectors combined with bolts without washer and screw connectors combined with bolts and washer. The results showed that the slip value of the bolt connection specimens with washers was greater than the bolt connection specimens without washer. The tensile capacity value obtained by the bolt combination connection with washer and screw was more rodust than the one without washer and screw. The failure patterns of tensile testing were a pull-through and fracture failures. Keywords: combination, connection, bolt, screw, CFSABSTRAK Saat ini, material Cold Formed Steel (CFS) lebih umum digunakan karena kekuatan tariknya yang diketahui daripada material Hot Rolled Steel (HRS). Bahan konstruksi CFS tidak hanya digunakan untuk fungsi struktur atap, tetapi juga banyak digunakan sebagai struktur bangunan. Perilaku koneksi kombinasi baut dan sekrup CFS diidentifikasi untuk mengetahui jenis kegagalan dan kapasitas sambungan. Beban maksimum pengujian tarik diterapkan pada dua jenis bahan CFS. Spesimen dalam penelitian ini terdiri dari dua variasi ukuran lembar CFS 40","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115812316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-24DOI: 10.21831/INERSIA.V16I2.36899
Ika Rahmawati Suyanto
ABSTRAK Pembangunan yang berkelanjutan dengan konsep bangunan hijau membuat cross-laminated timber (CLT) saat ini menjadi alternatif yang dipertimbangkan dalam pembangunan di area urban. Berbeda dari glulam, lapisan-lapisan kayu pada CLT saling tegak lurus sehingga memberikan tahanan geser yang lebih besar pada dua arah transversalnya. Sementara itu, peraturan bangunan tahan gempa di Indonesia mengami perubahan dari SNI 1726:2012 menuju SNI 1726:2019 dengan perubahan nilai parameter respon spektra yang cukup berbeda. Konsekuensi akibat perubahan peraturan ini dianalisa terhadap perubahan perilaku struktur CLT. Dari hasil analisa didapatkan bahwa gaya lateral diafragma dan simpangan terbesar berdasarkan SNI 1726:2012 adalah sebesar 1433 kN dan 42 mm. Sedangkan gaya geser dan simpangan terbesar berdasarkan SNI 1726:2019 adalah sebesar 842 kN dan 24,5 mm. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa CLT masih efektif digunakan sebagai material untuk bangunan bertingkat menengah. Kata kunci: bangunan tahan gempa, cross-laminated timber, dinding geser kayu ABSTRACTGreed building is one of the main concepts in our soiety as we heading towards sustainable development goals. Cross-laminated timber (CLT) becomes popular as an alternative in constructing a building in urban area. Unlike glulam, each layer of CLT is stacked perpendicularly of, providing CLT with extra shear capacity in all transverse direction. Meanwhile, the standard of seismic resistant building in Indonesia has been updated from previously SNI 1726:2012 to the latest SNI 1726:2019, along with the change of respon spectrum parameter maps. The behaviour of CLT structure is therefore studied as the consequences of this change in order to see whether the performance of CLT structure still statisfy the lastest standard. The result shows that the shear load and maximum drift in accordance to SNI 1726:2012 are about 1433 kN and 42 mm, respectively. The shear load and maximum drift in accordance too SNI 1726:2019 are 842 kN and 24,5 mm, respectively. Both result shows that CLT mid-rise structure statisfy the previous standard and latest standard. Keywords: seismic-resistant building, cross-laminated timber, wooden shear wall
{"title":"PERBANDINGAN PERILAKU BANGUNAN BERTINGKAT MENENGAH DENGAN MATERIAL CROSS-LAMINATED TIMBER (CLT) BERDASARKAN SNI 1726:2012 DAN SNI 1726:2019","authors":"Ika Rahmawati Suyanto","doi":"10.21831/INERSIA.V16I2.36899","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V16I2.36899","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pembangunan yang berkelanjutan dengan konsep bangunan hijau membuat cross-laminated timber (CLT) saat ini menjadi alternatif yang dipertimbangkan dalam pembangunan di area urban. Berbeda dari glulam, lapisan-lapisan kayu pada CLT saling tegak lurus sehingga memberikan tahanan geser yang lebih besar pada dua arah transversalnya. Sementara itu, peraturan bangunan tahan gempa di Indonesia mengami perubahan dari SNI 1726:2012 menuju SNI 1726:2019 dengan perubahan nilai parameter respon spektra yang cukup berbeda. Konsekuensi akibat perubahan peraturan ini dianalisa terhadap perubahan perilaku struktur CLT. Dari hasil analisa didapatkan bahwa gaya lateral diafragma dan simpangan terbesar berdasarkan SNI 1726:2012 adalah sebesar 1433 kN dan 42 mm. Sedangkan gaya geser dan simpangan terbesar berdasarkan SNI 1726:2019 adalah sebesar 842 kN dan 24,5 mm. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa CLT masih efektif digunakan sebagai material untuk bangunan bertingkat menengah. Kata kunci: bangunan tahan gempa, cross-laminated timber, dinding geser kayu ABSTRACTGreed building is one of the main concepts in our soiety as we heading towards sustainable development goals. Cross-laminated timber (CLT) becomes popular as an alternative in constructing a building in urban area. Unlike glulam, each layer of CLT is stacked perpendicularly of, providing CLT with extra shear capacity in all transverse direction. Meanwhile, the standard of seismic resistant building in Indonesia has been updated from previously SNI 1726:2012 to the latest SNI 1726:2019, along with the change of respon spectrum parameter maps. The behaviour of CLT structure is therefore studied as the consequences of this change in order to see whether the performance of CLT structure still statisfy the lastest standard. The result shows that the shear load and maximum drift in accordance to SNI 1726:2012 are about 1433 kN and 42 mm, respectively. The shear load and maximum drift in accordance too SNI 1726:2019 are 842 kN and 24,5 mm, respectively. Both result shows that CLT mid-rise structure statisfy the previous standard and latest standard. Keywords: seismic-resistant building, cross-laminated timber, wooden shear wall","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130015390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-24DOI: 10.21831/INERSIA.V16I2.36906
I. Widadi, Hrc. Priyosulistyo, Akhmad Aminullah, Toriq arif ghuzdewan
ABSTRAK Perencanaan proyek dianggap menjadi aspek penting untuk mencapai proyek yang sukses. Peneliti terdahulu banyak membuktikan bahwa perencanaan sangat berperan penting terhadap kesuksesan proyek. Menurut Wang dan Gibson (2008) dalam penelitiannya, perencanaan merupakan hal yang sangat penting, semakin banyak usaha yang dilakukan pada proses perencanaan, maka proyek akan menjadi lebih sukses. Namun sebaliknya, Chatzoglou dan Macaulay (1996) mengungkapkan bahwa setiap perencanaan yang ketat akan mengakibatkan keterlambatan secara berantai pada fase proyek berikutnya. Berdasarkan perbedaan pendapat dari para peneliti tersebut, maka perlu adanya penegasan dan pembuktian hubungan perencanaan terhadap kesuksesan proyek secara empiris dari sejumlah penelitian - penelitian terdahulu. Pada penelitian ini, perolehan data didapatkan dari 12 artikel yang berhubungan dengan perencanaan dan pengaruhnya terhadap kesuksesan proyek yang memiliki data statistik, yaitu nilai F, t, d maupun r. Data diolah dengan menggunakan metode Meta-Analisis. Hasil analisis data membuktikan bahwa terdapat hubungan positif antara perencanaan proyek (project planning) dan proyek sukses, yakni nilai korelasi populasi (true score) sebesar (ρ) = 0,429 dengan nilai interval kepercayaan 95%Kata kunci: Perencanaan, Proyek Sukses, Manajemen Proyek, Meta-Analisis ABSTRACTProject planning is considered to be an important aspect in achieving the successful project. Many previous researchers have proved that planning was very important aspect in the success of the project. According to Wang and Gibson (2008) in their research, planning was very important, the more effort done in the planning process, the project would become more successful. But conversely, Chatzoglou and Macaulay (1996) revealed that any strict planning will result in a series of delays in the next project phase. Based on the different opinions of the researchers, it is necessary to affirm and prove the relationship between planning and project success empirically from some previous studies. In this study, the acquisition of data obtained from 12 articles relating to planning and its effect on the success of projects that have statistical data, namely the value of F, t, d and r. Data were processed using the Meta-Analysis method. The results of the data analysis prove that there is a positive relationship between project planning and project success, namely the correlation value (true score) of (ρ) = 0.429 with a 95% confidence intervalKeywords: Planning, Project Success, Project Management, Meta-Analysis
抽象项目规划被认为是成功项目的重要组成部分。早期的研究人员充分证明,计划对项目的成功至关重要。根据王和吉布森(2008)的研究,计划是非常重要的,在规划过程中付出的努力越多,项目就会越成功。另一方面,Chatzoglou和Macaulay(1996)指出,每一次严格的计划都将导致下一阶段的项目延误。基于这些研究人员的不同意见,我们需要对前期研究在实证上的成功有明确的规划关系。在这项研究中,数据的获取来自12篇与规划和影响项目的数据成功相关的文章,这些数据是使用元分析方法进行的。之间的积极关系数据分析证明有结果,项目规划(计划)项目和项目成功,人口价值相关性(真正的分数区间值的)大(ρ)= 0.429信任95%Kata:规划、项目成功的关键,荟萃分析ABSTRACTProject项目管理计划是认为成为一个重要的aspect在achieving成功项目。许多前审查人员证实,这项计划在项目的成功方面非常重要。根据他们的研究,计划是非常重要的,计划中做的工作越多,项目就会变得更成功。但转述,Chatzoglou和Macaulay(1996)指出,任何一项有条纹的计划将在下一个项目阶段的连续性中恢复。基于不同的研究观点,有必要确定和证明某些史前研究的计划和成功之间的关系。在这项研究中,来自12个条目的相关数据的实现影响了现有数据的统计数据、t、d和r项目的成功。results》数据分析证明那是一个积极、有项目策划和项目success, namely之间关系相关价值(真分数)》(ρ)= 95% 0.429 with a广intervalKeywords: success项目计划,项目管理,Meta-Analysis
{"title":"HUBUNGAN PROJECT PLANNING DAN PROYEK SUKSES: META-ANALISIS","authors":"I. Widadi, Hrc. Priyosulistyo, Akhmad Aminullah, Toriq arif ghuzdewan","doi":"10.21831/INERSIA.V16I2.36906","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V16I2.36906","url":null,"abstract":"ABSTRAK Perencanaan proyek dianggap menjadi aspek penting untuk mencapai proyek yang sukses. Peneliti terdahulu banyak membuktikan bahwa perencanaan sangat berperan penting terhadap kesuksesan proyek. Menurut Wang dan Gibson (2008) dalam penelitiannya, perencanaan merupakan hal yang sangat penting, semakin banyak usaha yang dilakukan pada proses perencanaan, maka proyek akan menjadi lebih sukses. Namun sebaliknya, Chatzoglou dan Macaulay (1996) mengungkapkan bahwa setiap perencanaan yang ketat akan mengakibatkan keterlambatan secara berantai pada fase proyek berikutnya. Berdasarkan perbedaan pendapat dari para peneliti tersebut, maka perlu adanya penegasan dan pembuktian hubungan perencanaan terhadap kesuksesan proyek secara empiris dari sejumlah penelitian - penelitian terdahulu. Pada penelitian ini, perolehan data didapatkan dari 12 artikel yang berhubungan dengan perencanaan dan pengaruhnya terhadap kesuksesan proyek yang memiliki data statistik, yaitu nilai F, t, d maupun r. Data diolah dengan menggunakan metode Meta-Analisis. Hasil analisis data membuktikan bahwa terdapat hubungan positif antara perencanaan proyek (project planning) dan proyek sukses, yakni nilai korelasi populasi (true score) sebesar (ρ) = 0,429 dengan nilai interval kepercayaan 95%Kata kunci: Perencanaan, Proyek Sukses, Manajemen Proyek, Meta-Analisis ABSTRACTProject planning is considered to be an important aspect in achieving the successful project. Many previous researchers have proved that planning was very important aspect in the success of the project. According to Wang and Gibson (2008) in their research, planning was very important, the more effort done in the planning process, the project would become more successful. But conversely, Chatzoglou and Macaulay (1996) revealed that any strict planning will result in a series of delays in the next project phase. Based on the different opinions of the researchers, it is necessary to affirm and prove the relationship between planning and project success empirically from some previous studies. In this study, the acquisition of data obtained from 12 articles relating to planning and its effect on the success of projects that have statistical data, namely the value of F, t, d and r. Data were processed using the Meta-Analysis method. The results of the data analysis prove that there is a positive relationship between project planning and project success, namely the correlation value (true score) of (ρ) = 0.429 with a 95% confidence intervalKeywords: Planning, Project Success, Project Management, Meta-Analysis","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132037207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-23DOI: 10.21831/INERSIA.V16I1.31315
Titis Dwiyanto, M. F. Siswato, Hrc. Priyosulistyo
ABSTRAK Persaingan pasar yang terjadi menyebabkan harga sewa yang ditentukan oleh budget hotel kepada konsumen terbilang rendah. Dengan anggapan bahwa lahan hotel tersebut merupakan lahan sewa, penentuan harga sewa kamar menjadi salah satu keputusan penting karena harga yang ditawarkan harus bisa menutup semua biaya yang dikeluarkan. Kajian ini dilakukan dengan metode wawancara dan analisis data sekunder untuk mendapatkan biaya keseluruhan dari awal hotel dan diprediksi sampai periode 25 tahun dengan metode Future Worth Method, Simple Payback Method dan Discounted Payback Method untuk menentukan harga pokok produksi. Hasil kajian menunjukkan bahwa harga pokok produksi sewa hotel dengan penghitungan life cycle cost lebih tinggi rata - rata 13.31% jika dibandingkan dengan harga sewa kamar hotel yang ditawarkan, oleh karena itu target tingkat hunian hotel per tahun harus ditingkatkan rata – rata sebesar 12.59% untuk menutup selisih kekurangan biaya life cycle cost bangunan budget hotel jika ingin tetap mempertahankan harga sewa yang ditawarkan saat ini. Kata kunci: budget hotel, life cycle cost, harga sewa kamar ABSTRACTDue to market competition among budget hotel managements the room rate may have gone below rational basis. Assuming that the rent of land area used by the hotel was considered, the price of the room rate may become a significant and important decision, since such a cost shall be able to cope the overall cost including cost of building construction as well as operational and maintenance cost. This research was conducted by interview and by analyzing the secondary data, collected from three budget hotels. The overall cost including planning, designing, construction and maintenance for life period of 25 years was analyzed using Future Worth Method, Simple Payback Method, and Discounted Payback Method in determining the basic production cost. This research concludes that the basic production cost, where life cycle cost is considered, is 13,31% higher than that average room rate as being offered. Therefore, targeted occupancy of the room in the coming years shall be increased by 12,59%, if available room rate is maintained the same.Keywords: budget hotel, life cycle cost, room rate
{"title":"PENGARUH BIAYA LIFE CYCLE COST PADA HARGA SEWA KAMAR BUDGET HOTEL DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Kasus Hotel Musafira, Hotel Asana Grove, dan Hotel Nagari)","authors":"Titis Dwiyanto, M. F. Siswato, Hrc. Priyosulistyo","doi":"10.21831/INERSIA.V16I1.31315","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V16I1.31315","url":null,"abstract":"ABSTRAK Persaingan pasar yang terjadi menyebabkan harga sewa yang ditentukan oleh budget hotel kepada konsumen terbilang rendah. Dengan anggapan bahwa lahan hotel tersebut merupakan lahan sewa, penentuan harga sewa kamar menjadi salah satu keputusan penting karena harga yang ditawarkan harus bisa menutup semua biaya yang dikeluarkan. Kajian ini dilakukan dengan metode wawancara dan analisis data sekunder untuk mendapatkan biaya keseluruhan dari awal hotel dan diprediksi sampai periode 25 tahun dengan metode Future Worth Method, Simple Payback Method dan Discounted Payback Method untuk menentukan harga pokok produksi. Hasil kajian menunjukkan bahwa harga pokok produksi sewa hotel dengan penghitungan life cycle cost lebih tinggi rata - rata 13.31% jika dibandingkan dengan harga sewa kamar hotel yang ditawarkan, oleh karena itu target tingkat hunian hotel per tahun harus ditingkatkan rata – rata sebesar 12.59% untuk menutup selisih kekurangan biaya life cycle cost bangunan budget hotel jika ingin tetap mempertahankan harga sewa yang ditawarkan saat ini. Kata kunci: budget hotel, life cycle cost, harga sewa kamar ABSTRACTDue to market competition among budget hotel managements the room rate may have gone below rational basis. Assuming that the rent of land area used by the hotel was considered, the price of the room rate may become a significant and important decision, since such a cost shall be able to cope the overall cost including cost of building construction as well as operational and maintenance cost. This research was conducted by interview and by analyzing the secondary data, collected from three budget hotels. The overall cost including planning, designing, construction and maintenance for life period of 25 years was analyzed using Future Worth Method, Simple Payback Method, and Discounted Payback Method in determining the basic production cost. This research concludes that the basic production cost, where life cycle cost is considered, is 13,31% higher than that average room rate as being offered. Therefore, targeted occupancy of the room in the coming years shall be increased by 12,59%, if available room rate is maintained the same.Keywords: budget hotel, life cycle cost, room rate","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"380 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116058962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-13DOI: 10.21831/INERSIA.V15I1.24864
Galeh nur indriatno putra Pratama, Arif Muhammad Yusuf
ABSTRACTAsphalt is a filtering material of crude oil used as a pavement material. Asphalt quality becomes a very important and must be considered for pavement material, especially in its nature that can be burning and burning. Flash point and asphalt burn point is very important to know as planning of pavement material so that at certain condition of asphalt does not burn. This test aims to determine the point of flame and asphalt burn point. The asphalt samples were taken from asphalt inventory in the laboratory of pavement material of Department of Civil Engineering Education and Planning of FT UNY. The method used is to compare the result of flash point test and burn the emulsion asbuton extract using a modified solar refinery with penetration asphalt 60/70 (asphalt semarbut type 4) with flame point test and asphalt burn 60/70 regular penetration without modification with cleveland cup with regulation of SNI 2433: 2011. Data processing and graphics program used MS Exel 2010 application. Based on the test results concluded that the testing point and point of burning asphalt has been done obtained average flame point value at 250 ° C in an average time of 1.193 minutes, while the value of fuel point occurs when the asphalt temperature is 280 ° C in an average time of 3.48 minutes.Keywords: asphalt, flash point, fuel point ABSTRAK Aspal merupakan material hasil penyaringan minyak mentah yang digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Kualitas aspal menjadi suatu yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk bahan perkerasan, terutama dalam sifatnya yang bisa menyala dan terbakar. Titik nyala dan titik bakar aspal sangat penting diketahui sebagai perencanaan bahan perkerasan jalan agar pada saat kondisi tertentu aspal tidak terbakar. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui titik nyala dan titik bakar aspal. Sampel aspal diambil dari aspal persediaan di laboratorium bahan perkerasan jalan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY. Metode yang digunakan adalah membandingkan hasil pengujian titik nyala dan bakar ekstrak asbuton emulsi menggunakan peremaja solar yang dimodifikasi dengan aspal penetrasi 60/70 (semarbut aspal tipe 4) dengan pengujian titik nyala dan bakar aspal penetrasi 60/70 biasa tanpa modifikasi dengan alat cleveland cup sesuai dengan peraturan SNI 2433:2011. Pengolahan data dan grafik digunakan program aplikasi MS Exel 2010. Berdasar hasil pengujian disimpulkan bahwa pada pengujian titik nyala dan titik bakar aspal yang telah dilakukan diperoleh rata-rata nilai titik nyala pada suhu 250°C dalam waktu rata rata 1,193 menit, sedangkan nilai titik bakar terjadi ketika suhu aspal 280°C dalam waktu rata rata 3,48 menit. Kata kunci: aspal, titik nyala, titik bakar
摘要沥青是原油的过滤材料,用作路面材料。沥青的质量成为非常重要和必须考虑的路面材料,特别是其可燃烧和可燃烧的性质。沥青的闪点和燃点对于路面材料的规划是非常重要的,这样在一定条件下沥青才不会燃烧。本试验旨在确定燃烧点和沥青燃点。沥青样品取自纽约大学土木工程教育与规划系路面材料实验室沥青库存。采用的方法是比较闪点试验的结果,并将乳化沥青提取物用改性的太阳能炼油厂用渗透沥青60/70(沥青semarbut 4型)进行火焰点试验和用克利夫兰杯按SNI 2433: 2011的规定进行60/70常规渗透而不改性的沥青燃烧。数据处理和图形程序采用MS Exel 2010应用程序。根据试验结果得出沥青燃烧点和测试点在250℃时的平均燃点值,平均时间为1.193分钟,而沥青温度为280℃时的燃点值平均时间为3.48分钟。关键词:沥青,闪点,燃料点。关键词:沥青,闪点,燃料点Kualitas aspal menjadi suatu yang sangat penat danhatikan untuk bakan, terutama dalam sifatya yang bisa menyala danterbakar。Titik nyala,当Titik bakar,当Titik bakar,当Titik bakar,当Titik bakar,当Titik bakar,当Titik bakar,当Titik bakar,当Titik bakar,当Titik bakar,当Titik bakar,当Titik bakar。企鹅在这里是bertujuan untuk mengetahui titik nyala dantitik bakar aspal。样品样品,样品样品,样品样品,样品样品,样品样品,样品样品,样品样品。Metode yang digunakan adalah membandingkan hasil penguin titik nyala dan bakar ekstrak asbuton emulsi menggunakan peremaja solar yang dimodifikasi dengan aspar penetrasi 60/70 (semarbut aspal type 4) dengan penguin titik nyala dan bakar aspar penetrasi 60/70 biasa tanpa modifikasi dengan alat cleveland杯sesuhai dengan peraturan SNI 2433:2011。Pengolahan数据数据分析程序应用于MS Exel 2010。Berdasar hasil penguian dispulkan bahwa pada penguian titik nyala dan titik bakar aspal yang telah dilakukan diperoleh rata-rata nilai titik nyala padsuhu 250°C dalam waktu rata 1,193°C, sedangkan nilai titik bakar terjadi ketika suhu aspal 280°C dalam waktu rata rata 3,48°C。Kata kunci: aspal, titik nyala, titik bakar
{"title":"UJI TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR SEMARBUT ASPAL TIPE 4 BERDASARKAN SNI 2433:2011","authors":"Galeh nur indriatno putra Pratama, Arif Muhammad Yusuf","doi":"10.21831/INERSIA.V15I1.24864","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V15I1.24864","url":null,"abstract":"ABSTRACTAsphalt is a filtering material of crude oil used as a pavement material. Asphalt quality becomes a very important and must be considered for pavement material, especially in its nature that can be burning and burning. Flash point and asphalt burn point is very important to know as planning of pavement material so that at certain condition of asphalt does not burn. This test aims to determine the point of flame and asphalt burn point. The asphalt samples were taken from asphalt inventory in the laboratory of pavement material of Department of Civil Engineering Education and Planning of FT UNY. The method used is to compare the result of flash point test and burn the emulsion asbuton extract using a modified solar refinery with penetration asphalt 60/70 (asphalt semarbut type 4) with flame point test and asphalt burn 60/70 regular penetration without modification with cleveland cup with regulation of SNI 2433: 2011. Data processing and graphics program used MS Exel 2010 application. Based on the test results concluded that the testing point and point of burning asphalt has been done obtained average flame point value at 250 ° C in an average time of 1.193 minutes, while the value of fuel point occurs when the asphalt temperature is 280 ° C in an average time of 3.48 minutes.Keywords: asphalt, flash point, fuel point ABSTRAK Aspal merupakan material hasil penyaringan minyak mentah yang digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Kualitas aspal menjadi suatu yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk bahan perkerasan, terutama dalam sifatnya yang bisa menyala dan terbakar. Titik nyala dan titik bakar aspal sangat penting diketahui sebagai perencanaan bahan perkerasan jalan agar pada saat kondisi tertentu aspal tidak terbakar. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui titik nyala dan titik bakar aspal. Sampel aspal diambil dari aspal persediaan di laboratorium bahan perkerasan jalan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY. Metode yang digunakan adalah membandingkan hasil pengujian titik nyala dan bakar ekstrak asbuton emulsi menggunakan peremaja solar yang dimodifikasi dengan aspal penetrasi 60/70 (semarbut aspal tipe 4) dengan pengujian titik nyala dan bakar aspal penetrasi 60/70 biasa tanpa modifikasi dengan alat cleveland cup sesuai dengan peraturan SNI 2433:2011. Pengolahan data dan grafik digunakan program aplikasi MS Exel 2010. Berdasar hasil pengujian disimpulkan bahwa pada pengujian titik nyala dan titik bakar aspal yang telah dilakukan diperoleh rata-rata nilai titik nyala pada suhu 250°C dalam waktu rata rata 1,193 menit, sedangkan nilai titik bakar terjadi ketika suhu aspal 280°C dalam waktu rata rata 3,48 menit. Kata kunci: aspal, titik nyala, titik bakar","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124278816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}