首页 > 最新文献

Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan最新文献

英文 中文
SKEMA PENGALIHAN KEGIATAN PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA DARI PEMEGANG “IUP” KEPADA PIHAK KETIGA 从拥有“石油”到第三方的煤炭开采活动的转移计划
Pub Date : 2022-12-27 DOI: 10.48108/jurnalbppk.v15i2.739
Septrianto Widodo, Nabela Maharani Pranadita
Pemberian izin dalam pengusahaan pertambangan batubara yang dilakukan pemerintah kepada pengusaha swasta pada dasarnya dimaksudkan untuk memaksimalkan produksi batubara demi menunjang kegiatan perekonomian. Pemerintah kemudian mengatur berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pengusaha tersebut. Walau demikian pada praktiknya tidak sedikit pengusaha yang telah memperoleh izin namun sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan kegiatan pengusahaan pertambangan. Sebagai akibatnya praktik penyerahan kegiatan pengusahaan pertambangan dari pemegang izin kepada pihak ketiga dengan skema kerjasama bagi hasil merupakan suatu hal yang jamak terjadi. Kegiatan penyerahan tersebut kemudian memunculkan kewajiban di bidang perpajakan yang justru menjadi sengketa. Penelitian ini dilakukan dengan menelaah putusan banding terhadap dua wajib pajak pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP). Pengadilan Pajak ternyata memberikan putusan yang berbeda atas materi sengketa yang sama. Selanjutnya pada penelitian ini akan disajikan pembahasan terkait skema pengalihan pengusahaan pertambangan dilihat dari sudut pandang peraturan pertambangan maupun perpajakan.  
政府授权私营企业开采煤矿实际上是为了最大限度地促进经济运行。然后政府满足了每个商人必须满足的条件。然而,在实践中,获得许可证但实际上没有能力从事矿业企业活动的企业家并不多。结果,将矿产企业的活动提交给第三方,并计划对其结果进行合作,这是一种复数形式。这种交接活动使税收成为一个问题。这项研究是通过研究对两名获得矿业许可证的纳税人的判决进行的。税务法院在同样的问题上做出了不同的判决。在本研究之后,将就采矿法规和税收的问题展开讨论。
{"title":"SKEMA PENGALIHAN KEGIATAN PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA DARI PEMEGANG “IUP” KEPADA PIHAK KETIGA","authors":"Septrianto Widodo, Nabela Maharani Pranadita","doi":"10.48108/jurnalbppk.v15i2.739","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/jurnalbppk.v15i2.739","url":null,"abstract":"Pemberian izin dalam pengusahaan pertambangan batubara yang dilakukan pemerintah kepada pengusaha swasta pada dasarnya dimaksudkan untuk memaksimalkan produksi batubara demi menunjang kegiatan perekonomian. Pemerintah kemudian mengatur berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pengusaha tersebut. Walau demikian pada praktiknya tidak sedikit pengusaha yang telah memperoleh izin namun sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan kegiatan pengusahaan pertambangan. Sebagai akibatnya praktik penyerahan kegiatan pengusahaan pertambangan dari pemegang izin kepada pihak ketiga dengan skema kerjasama bagi hasil merupakan suatu hal yang jamak terjadi. Kegiatan penyerahan tersebut kemudian memunculkan kewajiban di bidang perpajakan yang justru menjadi sengketa. Penelitian ini dilakukan dengan menelaah putusan banding terhadap dua wajib pajak pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP). Pengadilan Pajak ternyata memberikan putusan yang berbeda atas materi sengketa yang sama. Selanjutnya pada penelitian ini akan disajikan pembahasan terkait skema pengalihan pengusahaan pertambangan dilihat dari sudut pandang peraturan pertambangan maupun perpajakan.  ","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128112974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGGUNAAN KONSEP AVAILABLE TIME, ALLOCATED TIME, DAN ENGAGED TIME UNTUK MENGEVALUASI DESAIN PEMBELAJARAN 使用可接受的时间概念、允许的时间和允许的时间来评估学习设计
Pub Date : 2022-12-16 DOI: 10.48108/jurnalbppk.v15i2.675
N. Nurhuda, Sigit Sumarsono
Salah satu tantangan dalam pembelajaran online adalah menentukan desain pembelajaran yang tepat. Dalam paper ini, pembahasan ditujukan untuk mengevaluasi proses pembelajaran bukan melihat hasil pembelajaran yang diperoleh pemelajar. Desain pembelajaran yang menjadi fokus dalam paper ini adalah time management yang dilakukan ketika mendesain pembelajaran maupun ketika pemelajar mengakses sumber belajar. Data dari 81.503 user KLC dalam mengikuti pelatihan mandatory e-learning Kode Etik dan Kode Perilaku di Lingkungan Kementerian Keuangan digunakan untuk mengidentifikasi perilaku pemelajar terhadap waktu pembelajaran yang tersedia. Data tersebut dianalisis menggunakan tiga tahapan web-usage mining, yaitu data cleansing, user identification, dan session identification. Hasil penelitian menunjukan bahwa availabe time yang disediakan telah mengimplementasikan konsep spaced study namun allocated time yang ditetapkan melebihi best practice. Penggunaan available time, allocated time, dan engaged time tersebut dapat meningkatkan akurasi desain pembelajaran di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
在线学习的挑战之一是确定正确的学习设计。在这篇论文中,讨论的目的是评估学习过程,而不是观察学习的结果。本文的重点学习设计是在设计学习和学习资源时进行的时间管理。在财政部环境中的mandatory e-learning行为准则和行为准则中,有81,503用户KLC的数据被用来确定可用的学习时间的研究行为。它们是用网络擦除挖掘的三个阶段来分析的,分别是清除数据、用户标识符和会话标识。研究结果表明,可用时间实施了空间研究的概念,但设定的允许时间超过了最佳实践。利用可接受的时间、允许的时间和参与的时间可以提高教育和金融培训机构学习设计的准确度
{"title":"PENGGUNAAN KONSEP AVAILABLE TIME, ALLOCATED TIME, DAN ENGAGED TIME UNTUK MENGEVALUASI DESAIN PEMBELAJARAN","authors":"N. Nurhuda, Sigit Sumarsono","doi":"10.48108/jurnalbppk.v15i2.675","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/jurnalbppk.v15i2.675","url":null,"abstract":"Salah satu tantangan dalam pembelajaran online adalah menentukan desain pembelajaran yang tepat. Dalam paper ini, pembahasan ditujukan untuk mengevaluasi proses pembelajaran bukan melihat hasil pembelajaran yang diperoleh pemelajar. Desain pembelajaran yang menjadi fokus dalam paper ini adalah time management yang dilakukan ketika mendesain pembelajaran maupun ketika pemelajar mengakses sumber belajar. Data dari 81.503 user KLC dalam mengikuti pelatihan mandatory e-learning Kode Etik dan Kode Perilaku di Lingkungan Kementerian Keuangan digunakan untuk mengidentifikasi perilaku pemelajar terhadap waktu pembelajaran yang tersedia. Data tersebut dianalisis menggunakan tiga tahapan web-usage mining, yaitu data cleansing, user identification, dan session identification. Hasil penelitian menunjukan bahwa availabe time yang disediakan telah mengimplementasikan konsep spaced study namun allocated time yang ditetapkan melebihi best practice. Penggunaan available time, allocated time, dan engaged time tersebut dapat meningkatkan akurasi desain pembelajaran di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133713946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERAN PEMANFAATAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGENAAN CUKAI 利用烟草产品对消费税的作用,以达到消费税的目的
Pub Date : 2022-12-16 DOI: 10.48108/jurnalbppk.v15i2.698
Samuel Samuel
Cukai hasil tembakau memberikan sumbangsih yang signifikan dalam APBN setiap tahunnya. Kenaikan tarif cukai hasil tembakau tiap tahun dan pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau sesuai dengan tujuan yang diamanatkan oleh Undang-Undang yang mengatur tentang Cukai serta RPJMN 2020-2024 yaitu untuk menekan konsumsi rokok di Indonesia sekaligus untuk mengoptimalkan penerimaan negara. Hal ini dikarenakan banyaknya eksternalitas negatif yang dihasilkan. Upaya pemerintah untuk menekan tingkat konsumsi rokok ternyata tidak berbanding lurus dengan tingkat konsumsi rokok yang cenderung stabil tiap tahunnya. Pemanfaatan dana bagi hasil cukai yang masih jauh dari tujuan untuk menekan konsumsi rokok alih-alih justru bertujuan untuk meningkatkan industri hasil tembakau. Bercermin dari tiga negara penghasil tembakau terbesar di dunia yakni Cina, India dan Brasil, dibutuhkan upaya pemerintah yang serius untuk menekan tingkat konsumsi rokok di Indonesia yakni dengan pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau yang mengarah untuk berkurangnya industri hasil tembakau.   Tobacco excise contributes a large amount to the state budget each year. The annual rise in tobacco excise rates and the utilization of tobacco revenue-sharing funds (earmarking) are in line with the objectives set out in the Excise Law and the 2020-2024 RPJMN, namely to reduce cigarette usage in Indonesia while also maximizing state revenues. Because of the enormous number of negative externalities generated, this is the case. The government’s efforts to reduce cigarette consumption are not directly related to cigarette consumption, which is fairly stable year after year. The utilization of excise revenue-sharing money is not intended to reduce cigarette consumption; rather, it is itended to improve the tobacco products sector. In light of the world’s three largest tobacco-producing countries, China, India, and Brazil, serious government efforts are required to reduce cigarette consumption in Indonesia, namely through the use of tobacco excise revenue-sharing funds that result in a reduction in the tobacco products industry.
烟草产品消费税每年对APBN做出重大贡献。每年烟草产品消费税的增加和对烟草产品消费税的利用符合《消费税条例》(RPJMN)中规定的目标。这是因为它产生了大量的负面外部。政府抑制烟草消费水平的努力与每年稳定的香烟消费水平并不成正比。税收的使用与抑制香烟消费的目标相反,是为了扩大烟草生产行业。在世界上最大的三个烟草生产国中国、印度和巴西之后,需要严肃的政府努力通过向印尼隐瞒烟草消费量的资金使用,从而降低烟草消费量。每年的预算中都增加了大量的烟草。烟草广告的累积和利润正在增加,而在印尼,烟草广告的数量正在减少。由于大量的负面外部产生的问题,这就是问题所在。政府的努力减少香烟消费并不是直接与香烟消费有关,这是自年年以来一直公平稳定的。excise的外汇共享资金并不打算减少香烟消费;rather,这是为了植入烟草产品区。据《世界第三大烟草产量》报道,中国、印度和巴西等三个主要的烟草生产国被要求在印度尼西亚减少烟草供应的资金,通过烟草行业的使用而减少烟草供应的资金。
{"title":"PERAN PEMANFAATAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGENAAN CUKAI","authors":"Samuel Samuel","doi":"10.48108/jurnalbppk.v15i2.698","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/jurnalbppk.v15i2.698","url":null,"abstract":"Cukai hasil tembakau memberikan sumbangsih yang signifikan dalam APBN setiap tahunnya. Kenaikan tarif cukai hasil tembakau tiap tahun dan pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau sesuai dengan tujuan yang diamanatkan oleh Undang-Undang yang mengatur tentang Cukai serta RPJMN 2020-2024 yaitu untuk menekan konsumsi rokok di Indonesia sekaligus untuk mengoptimalkan penerimaan negara. Hal ini dikarenakan banyaknya eksternalitas negatif yang dihasilkan. Upaya pemerintah untuk menekan tingkat konsumsi rokok ternyata tidak berbanding lurus dengan tingkat konsumsi rokok yang cenderung stabil tiap tahunnya. Pemanfaatan dana bagi hasil cukai yang masih jauh dari tujuan untuk menekan konsumsi rokok alih-alih justru bertujuan untuk meningkatkan industri hasil tembakau. Bercermin dari tiga negara penghasil tembakau terbesar di dunia yakni Cina, India dan Brasil, dibutuhkan upaya pemerintah yang serius untuk menekan tingkat konsumsi rokok di Indonesia yakni dengan pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau yang mengarah untuk berkurangnya industri hasil tembakau. \u0000  \u0000Tobacco excise contributes a large amount to the state budget each year. The annual rise in tobacco excise rates and the utilization of tobacco revenue-sharing funds (earmarking) are in line with the objectives set out in the Excise Law and the 2020-2024 RPJMN, namely to reduce cigarette usage in Indonesia while also maximizing state revenues. Because of the enormous number of negative externalities generated, this is the case. The government’s efforts to reduce cigarette consumption are not directly related to cigarette consumption, which is fairly stable year after year. The utilization of excise revenue-sharing money is not intended to reduce cigarette consumption; rather, it is itended to improve the tobacco products sector. In light of the world’s three largest tobacco-producing countries, China, India, and Brazil, serious government efforts are required to reduce cigarette consumption in Indonesia, namely through the use of tobacco excise revenue-sharing funds that result in a reduction in the tobacco products industry.","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134264433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENYULUH PAJAK: PENERAPAN CUSTOMER BASED ORIENTED SERVICES DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Pub Date : 2022-09-26 DOI: 10.48108/jurnalbppk.v15i1.650
A. Saputra
This study attempts to elaborate on the strategy of service quality and customer satisfaction at Nordstrom as a reflection of the leading private sector. Furthermore, the study wants to bring and adapt Nordstrom's achievements to the public sector, especially for the Indonesian tax authority, Directorate General of Taxes (DJP). Moreover, in 2020, a regulation on tax counselor personnel at the DJP has been issued. Since customer satisfaction increases awareness of fulfilling tax obligations voluntarily, this study is critical to empower tax counselor personnel. It uses descriptive qualitative research methods. Research data were obtained from document and regulation review. Essential lessons from a leading private company customer services strategy are the right people, empowered employee, dan motivating employee. Furthermore, it is necessary to measure the success of customer based oriented services at DJP. The organisation should refer to the success story of Nordstrom, as best practice in satisfying customers. This research can be a trigger of further research in all areas of the public sector.
本研究试图阐述诺德斯特龙的服务质量和客户满意度策略,作为领先私营部门的反映。此外,该研究希望将诺德斯特龙的成就推广到公共部门,特别是印度尼西亚税务总局(DJP)。此外,2020年还出台了《国税厅税务顾问人员规定》。由于客户满意度提高了自愿履行纳税义务的意识,因此本研究对授权税务顾问人员至关重要。它采用描述性定性研究方法。研究数据来源于文献和法规审查。从一家领先的私人公司的客户服务战略中得到的重要教训是:合适的人,被授权的员工,以及激励员工。此外,有必要衡量DJP中基于客户的面向服务的成功程度。该组织应该参考诺德斯特龙(Nordstrom)的成功故事,作为满足客户需求的最佳实践。这项研究可以引发公共部门所有领域的进一步研究。
{"title":"PENYULUH PAJAK: PENERAPAN CUSTOMER BASED ORIENTED SERVICES DI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK","authors":"A. Saputra","doi":"10.48108/jurnalbppk.v15i1.650","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/jurnalbppk.v15i1.650","url":null,"abstract":"This study attempts to elaborate on the strategy of service quality and customer satisfaction at Nordstrom as a reflection of the leading private sector. Furthermore, the study wants to bring and adapt Nordstrom's achievements to the public sector, especially for the Indonesian tax authority, Directorate General of Taxes (DJP). Moreover, in 2020, a regulation on tax counselor personnel at the DJP has been issued. Since customer satisfaction increases awareness of fulfilling tax obligations voluntarily, this study is critical to empower tax counselor personnel. It uses descriptive qualitative research methods. Research data were obtained from document and regulation review. Essential lessons from a leading private company customer services strategy are the right people, empowered employee, dan motivating employee. Furthermore, it is necessary to measure the success of customer based oriented services at DJP. The organisation should refer to the success story of Nordstrom, as best practice in satisfying customers. This research can be a trigger of further research in all areas of the public sector.","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130456066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
IMPLEMENTASI COMPLIANCE RISK MANAGEMENT DALAM PENGAWASAN WAJIB PAJAK, STUDI KASUS KPP MADYA MAKASSAR
Pub Date : 2022-09-26 DOI: 10.48108/jurnalbppk.v15i1.672
Arif Nugrahanto, Nurlatifah Asikin
Salah satu upaya untuk meningkatkan kepatuhan pajak yang dilakukan oleh pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Pajak adalah dengan mengimplementasikan compliance risk management (CRM). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan implementasi CRM dalam kegiatan pengawasan wajib pajak dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis disimpulkan bahwa seluruh tahap implementasi CRM telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam SE-24/PJ/2019. Lebih lanjut, implementasi CRM juga memenuhi keempat aspek Edward III (aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi). Namun demikian, masih terdapat beberapa hambatan dalam implementasi CRM, antara lain kurang optimalnya pemanfaatan CRM, khususnya dalam penentukan prioritas pemeriksaan, munculnya data pemicu di luar skema CRM yang mengakibatkan CRM hanya menjadi complement tools dalam kegiatan pengawasan, bukan sebagai main tools, dan masih rendahnya akurasi data dalam peta risiko CRM.
政府通过税务总局提高税收合规的一项努力是通过执行风险管理(CRM)。本研究旨在描述CRM在纳税人监督活动中的实施,并确定面临的挑战。研究采用定性方法,通过采访和文献收集技术。根据分析,CRM的整个执行阶段已经满足了设置在SE-24/PJ/2019的条款。此外,CRM的实施还包括Edward III的四个方面(沟通、资源、性格和官僚结构)。然而,CRM实施中仍有一些障碍,包括缺乏最佳时间利用CRM数据出现,特别是在优先penentukan检查时,触发器在外面导致CRM就是complement的CRM工具方案监督、而不是玩工具和活动中仍然缺乏准确的数据地图,CRM的风险。
{"title":"IMPLEMENTASI COMPLIANCE RISK MANAGEMENT DALAM PENGAWASAN WAJIB PAJAK, STUDI KASUS KPP MADYA MAKASSAR","authors":"Arif Nugrahanto, Nurlatifah Asikin","doi":"10.48108/jurnalbppk.v15i1.672","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/jurnalbppk.v15i1.672","url":null,"abstract":"Salah satu upaya untuk meningkatkan kepatuhan pajak yang dilakukan oleh pemerintah, melalui Direktorat Jenderal Pajak adalah dengan mengimplementasikan compliance risk management (CRM). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan implementasi CRM dalam kegiatan pengawasan wajib pajak dan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis disimpulkan bahwa seluruh tahap implementasi CRM telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam SE-24/PJ/2019. Lebih lanjut, implementasi CRM juga memenuhi keempat aspek Edward III (aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi). Namun demikian, masih terdapat beberapa hambatan dalam implementasi CRM, antara lain kurang optimalnya pemanfaatan CRM, khususnya dalam penentukan prioritas pemeriksaan, munculnya data pemicu di luar skema CRM yang mengakibatkan CRM hanya menjadi complement tools dalam kegiatan pengawasan, bukan sebagai main tools, dan masih rendahnya akurasi data dalam peta risiko CRM.","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123767116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
DETERMINING FACTORS FOR 10-YEAR LOCAL CURRENCY SOVEREIGN BONDS YIELD WITH DYNAMIC REGRESSION MODEL 用动态回归模型研究10年期本币主权债券收益率的决定因素
Pub Date : 2022-09-26 DOI: 10.48108/jurnalbppk.v15i1.715
Dea Avega Editya
Sovereign bonds, particularly Local Currency Bonds (LCB) of 10-year tenure, had a strategic role in economy, thus understanding factors affecting its yield’s movement would help government to maintain economic stability. This paper empirically study Indonesia’s 10-year LCB and its relationship with several factors; US Treasury (UST) yield, credit default swap (CDS), foreign ownership, central bank's policy rate (policy rate), exchange rate, volatility index (VIX) and primary dealers' trading behavior. The relationship was modelled using Dynamic Regression Model (DRM), with ARIMA errors to absorb the dynamics. Evaluation on the model's performance was conducted by making prediction on the real LCB yield’s movement during 2021. The best model containing 10y-UST yield and its lag-1, 5y-CDS and its lag-1, exchange rate, policy rate and ARIMA errors of AR(1) and AR(2) could perform well in predicting the real yield. This study confirmed that 10y-UST and its lag-1 are the main drivers for the LCB yield’s movement, along with compelling influence of the exchange rate.
主权债券特别是10年期本币债券在经济中具有战略性作用,了解其收益率变动的影响因素有助于政府维护经济稳定。本文对印尼10年期LCB及其与若干因素的关系进行了实证研究;美国国债(UST)收益率、信用违约互换(CDS)、外资持股、央行政策利率(policy rate)、汇率、波动率指数(VIX)和一级交易商的交易行为。采用动态回归模型(Dynamic Regression Model, DRM)对二者的关系进行建模,并利用ARIMA误差来吸收动态影响。通过对2021年LCB实际收益率变动进行预测,对模型的性能进行评价。最佳模型包含10y-UST收益率及其lag-1、5y-CDS及其lag-1、汇率、政策利率以及AR(1)和AR(2)的ARIMA误差,能够较好地预测实际收益率。本研究证实,10y-UST及其lag-1是LCB收益率变动的主要驱动因素,此外还有汇率的显著影响。
{"title":"DETERMINING FACTORS FOR 10-YEAR LOCAL CURRENCY SOVEREIGN BONDS YIELD WITH DYNAMIC REGRESSION MODEL","authors":"Dea Avega Editya","doi":"10.48108/jurnalbppk.v15i1.715","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/jurnalbppk.v15i1.715","url":null,"abstract":"Sovereign bonds, particularly Local Currency Bonds (LCB) of 10-year tenure, had a strategic role in economy, thus understanding factors affecting its yield’s movement would help government to maintain economic stability. \u0000This paper empirically study Indonesia’s 10-year LCB and its relationship with several factors; US Treasury (UST) yield, credit default swap (CDS), foreign ownership, central bank's policy rate (policy rate), exchange rate, volatility index (VIX) and primary dealers' trading behavior. The relationship was modelled using Dynamic Regression Model (DRM), with ARIMA errors to absorb the dynamics. Evaluation on the model's performance was conducted by making prediction on the real LCB yield’s movement during 2021. \u0000The best model containing 10y-UST yield and its lag-1, 5y-CDS and its lag-1, exchange rate, policy rate and ARIMA errors of AR(1) and AR(2) could perform well in predicting the real yield. This study confirmed that 10y-UST and its lag-1 are the main drivers for the LCB yield’s movement, along with compelling influence of the exchange rate.","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116712729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ON THE BASIS OF PERCEPTION: A MODERATED MEDIATION ANALYSIS OF DOING BUSINESS AND CORRUPTION 基于感知:经商与腐败的适度中介分析
Pub Date : 2022-09-26 DOI: 10.48108/jurnalbppk.v15i1.706
M. Dahlan
One of the landmark projects from the World Bank was the initiative called the Ease of Doing Business (EODB), which captures business regulatory settings in countries worldwide. The EODB scores have long indicated a country’s attractiveness in doing business with private sectors and have attracted many scholars, policymakers, and practitioners to explore. Many researchers have indicated that doing business scores were associated with economic growth, international relations, business development, and many other areas. This study contributes to the debate on how business regulations are associated with the perception of corruption index (CPI) using moderated mediation analysis. The results find that GDP per capita mediates the relationship between EODB and CPI and that country’s income category moderates the mediation. The relationships are explored for a period of ten years, from 2010 to 2019 worldwide (n= 146). The country’s income category moderated the mediating impact of GDP per capita by softening the influence of EODB on CPI ( .3013, BootSE = .0507, LLCI =0.2246, ULCI= 0.4226). The author suggests corroborating factor analysis and exploring the variables using more advanced path analysis for future research
世界银行具有里程碑意义的项目之一是名为“营商环境便利”(EODB)的倡议,该倡议反映了世界各国的商业监管环境。长期以来,EODB分数一直表明一个国家在与私营部门开展业务方面的吸引力,并吸引了许多学者、政策制定者和实践者进行探索。许多研究人员指出,经商得分与经济增长、国际关系、商业发展和许多其他领域有关。本研究运用有调节的中介分析对商业法规与腐败指数感知之间的关系进行了探讨。结果发现,人均GDP在EODB与CPI的关系中起中介作用,国家收入类别在中介作用中起调节作用。从2010年到2019年,我们对全球范围内的这种关系进行了为期10年的研究(n= 146)。国家收入类别通过软化EODB对CPI的影响来调节人均GDP的中介影响(0.3013,BootSE = 0.0507, LLCI =0.2246, ULCI= 0.4226)。作者建议在未来的研究中进一步加强因子分析,并采用更先进的路径分析来探索变量
{"title":"ON THE BASIS OF PERCEPTION: A MODERATED MEDIATION ANALYSIS OF DOING BUSINESS AND CORRUPTION","authors":"M. Dahlan","doi":"10.48108/jurnalbppk.v15i1.706","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/jurnalbppk.v15i1.706","url":null,"abstract":"One of the landmark projects from the World Bank was the initiative called the Ease of Doing Business (EODB), which captures business regulatory settings in countries worldwide. The EODB scores have long indicated a country’s attractiveness in doing business with private sectors and have attracted many scholars, policymakers, and practitioners to explore. Many researchers have indicated that doing business scores were associated with economic growth, international relations, business development, and many other areas. This study contributes to the debate on how business regulations are associated with the perception of corruption index (CPI) using moderated mediation analysis. The results find that GDP per capita mediates the relationship between EODB and CPI and that country’s income category moderates the mediation. The relationships are explored for a period of ten years, from 2010 to 2019 worldwide (n= 146). The country’s income category moderated the mediating impact of GDP per capita by softening the influence of EODB on CPI ( .3013, BootSE = .0507, LLCI =0.2246, ULCI= 0.4226). The author suggests corroborating factor analysis and exploring the variables using more advanced path analysis for future research","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"436 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133074846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
INTEGRASI INFORMASI DAN COOPERATIVE TAX COMPLIANCE: ANALISIS INSTITUSIONAL KOMPARATIF 信息整合与合作TAX比较:比较机构分析
Pub Date : 2020-12-23 DOI: 10.48108/JURNALBPPK.V13I2.638
Agung Darono
Integrasi informasi dan cooperative tax compliance: analisis institusional komparatif. Transformasi administrasi perpajakan terkait dengan pengawasan kepatuhan pajak yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ditandai antara lain dengan mulai diperkenalkannya cooperative tax compliance (CTC). Hal ini merupakan kesempatan bagi wajib pajak untuk menjadikan transparansi pengelolaan pajaknya untuk dipertukarkan dengan kepastian besarnya kewajiban pajak yang harus dibayar. Penelitian ini dengan strategi studi kasus dan prosedur analisis institusional komparatif (comparative institutional analysis) menelaah lebih dalam bagaimana integrasi informasi menjadi bagian yang dominan dari implementasi CTC di Indonesia. Temuan dan rekomendasi penelitian ini bahwa integrasi informasi sebagai bagian dari CTC cenderung menggunakan pendekatan host-to-host dan real-time, yang seharusnya masih dapat diperluas dengan pendekatan lain seperti batch-processing, extract-transform-load (ETL) ataupun pelaporan dengan standar format data tertentu (seperti eXtensible Business Report Language/XBRL) sehingga diharapkan akan mempermudah wajib pajak yang ingin mengimplementasikan CTC sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban pajaknya.
信息整合与合作tax比较:比较机构分析。税务管理与税务总干事(DJP)对税务合规监督的转型的特点包括开始引入合作税务(CTC)。这是纳税人建立税收管理透明度的机会,以换取一定程度的税收义务。本研究采用案例研究战略和综合机构分析程序,深入研究如何将信息整合成CTC在印尼的主要实施部分。本研究的发现和建议,作为CTC一部分的信息整合往往采用先进的主机和实时的方法,这应该可以与其他方法,如蝙蝠处理器,高超超内容(ETL)或以标准的数据格式(如eXtensible Business Report Language/XBRL)报告,预计将使执行CTC成为其税务义务的一部分更容易。
{"title":"INTEGRASI INFORMASI DAN COOPERATIVE TAX COMPLIANCE: ANALISIS INSTITUSIONAL KOMPARATIF","authors":"Agung Darono","doi":"10.48108/JURNALBPPK.V13I2.638","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/JURNALBPPK.V13I2.638","url":null,"abstract":"Integrasi informasi dan cooperative tax compliance: analisis institusional komparatif. Transformasi administrasi perpajakan terkait dengan pengawasan kepatuhan pajak yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ditandai antara lain dengan mulai diperkenalkannya cooperative tax compliance (CTC). Hal ini merupakan kesempatan bagi wajib pajak untuk menjadikan transparansi pengelolaan pajaknya untuk dipertukarkan dengan kepastian besarnya kewajiban pajak yang harus dibayar. Penelitian ini dengan strategi studi kasus dan prosedur analisis institusional komparatif (comparative institutional analysis) menelaah lebih dalam bagaimana integrasi informasi menjadi bagian yang dominan dari implementasi CTC di Indonesia. Temuan dan rekomendasi penelitian ini bahwa integrasi informasi sebagai bagian dari CTC cenderung menggunakan pendekatan host-to-host dan real-time, yang seharusnya masih dapat diperluas dengan pendekatan lain seperti batch-processing, extract-transform-load (ETL) ataupun pelaporan dengan standar format data tertentu (seperti eXtensible Business Report Language/XBRL) sehingga diharapkan akan mempermudah wajib pajak yang ingin mengimplementasikan CTC sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban pajaknya.","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126420416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
KOMPARASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA DAN KABUPATEN DI INDONESIA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Pub Date : 2020-12-23 DOI: 10.48108/JURNALBPPK.V13I2.227
Aniek Juliarini
Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD) dilahirkan agar kemandirian daerah meningkat. Kemandirian daerah dicerminkan oleh besarnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD), sementara pajak daerah merupakan kompunen penting dalam PAD. Penelitian ini menganalisis penerimaan pajak daerah kota/kabupaten se-Indonesia dan kontribusinya terhadap PAD, setelah berlakunya UU PDRD. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan data sekunder berupa data penerimaan pajak kota/kabupaten se-Indonesia tahun 2010-2017 diperoleh dari laman Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, dan data primer berupa hasil wawancara terhadap pejabat pemerintah daerah, dan kuisioner kepada petugas pajak daerah. Hasil penelitian menunjukkan: 1)perkembangan penerimaan pajak daerah kabupaten lebih kecil daripada kota; 2) perkembangan kontribusi pajak daerah terhadap PAD di kabupaten lebih kecil daripada di kota; 3) perkembangan APBD Kabupaten lebih besar daripada APBD Kota. Perkembanganpajak daerah kabupaten yang lebih kecil daripada kota disebabkan antara lain karena objek pajak pada UU PDRD lebih berorientasi pada kegiatan ekonomi perkotaan, dan aturan-aturan yang multi tafsir ataupun yang kurang mendukung. Disarankan agar dapat dipungut jenispajak lain yang sesuai bagi wilayah kabupaten yakni yang berbasis kegiatan ekonomi desa, misal wisata desa, dan aturan-aturan yang lebih mendukung. Law Number 28 of 2009 concerning Regional Taxes and Regional Levies (UU PDRD) was born in order to increase regional independence. Regional independence is reflected by the amount of the contribution of the Regional Own Revenue (PAD) to the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD), while local taxes are an important component in the PAD. This study analyzes the tax revenue of cities/regencies throughout Indonesia and its contribution to PAD, after the enactment of the PDRD Law. This study using descriptive qualitative methods, with secondary data in the form of city/regency tax revenue in Indonesia in 2010-2017 obtained from the Directorate General of Fiscal Balance page, and primary data in the form of interviews with local government officials, and questionnaires to local tax officials. The results are: 1) the development of district tax revenue is smaller than the city; 2) the development of the contribution of local taxes on PAD in the district is smaller than in the city; 3) the development of Regency APBD is greater than the City APBD. The development of district tax that is smaller than the city is partly cause of the tax object in the PDRD Law is more oriented to urban economic activities, and rules that are multi-interpreted or less supportive. It’s recommended that other types of taxes be collected that are suitable for the regency, namely those based on village economic activities, eg village tourism, and more supportive rules, and more supportive rules.
2009年第28条有关地方税和税收(PDRD)的产前法规为增加地区自力更生而制定。区域自力更生是由区域收入(PAD)对区域收入和支出(APBD)的真实收入(PAD)贡献的总和来衡量的,而区域税收在PAD中是一个重要的补充。这项研究分析了se-印度尼西亚城市税收和对PAD的贡献,根据PDRD法案。使用描述性质的定性方法进行的研究,从财务调控总务总署(general periment directors)的页面中获得了次级城市/印度尼西亚地区税收数据,主要是采访地方政府官员的数据,以及对地方税务人员的问卷调查。研究结果显示:1)地区税收的发展比城市小;2)地方税收对地方议会的贡献比城市少;APBD区的发展比APBD城市还大。部分原因是,PDRD税务局的税收目标更倾向于城市经济活动,也更不倾向于城市经济活动。建议可以对以农村经济活动为基础的农村经济、旅游为基础的农村地区征收其他类型的税收。2009年地区协奏曲《区域和区域列维》第28条是根据增加地区独立的命令而产生的。区域独立是对区域保留和预算支出的贡献的反映,而当地的税收是垫中一个重要的对手。这项研究分析了印尼经批准的城市回报率和其合同要求PAD。2010-2017年10月至2017年,来自地方政府办公室的主任审查文件,以及地方政府办公室的调查报告的原始数据。结果是:2)地区税收税收的发展比城市更小;3)从东海岸到北京,再到伦敦,再到伦敦,再到伦敦,再到伦敦,再到伦敦。与城市相比,城市的发展之所以引人注目,是因为PDRD法律中的tax目标更倾向于城市经济活动,而这一规则既可以解释,也可以不支持。另一种说法是,税收活动、例如农村旅游、更多的支持规则和更多的支持规则都是可以接受的。
{"title":"KOMPARASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA DAN KABUPATEN DI INDONESIA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH","authors":"Aniek Juliarini","doi":"10.48108/JURNALBPPK.V13I2.227","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/JURNALBPPK.V13I2.227","url":null,"abstract":"Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD) dilahirkan agar kemandirian daerah meningkat. Kemandirian daerah dicerminkan oleh besarnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD), sementara pajak daerah merupakan kompunen penting dalam PAD. Penelitian ini menganalisis penerimaan pajak daerah kota/kabupaten se-Indonesia dan kontribusinya terhadap PAD, setelah berlakunya UU PDRD. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan data sekunder berupa data penerimaan pajak kota/kabupaten se-Indonesia tahun 2010-2017 diperoleh dari laman Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, dan data primer berupa hasil wawancara terhadap pejabat pemerintah daerah, dan kuisioner kepada petugas pajak daerah. Hasil penelitian menunjukkan: 1)perkembangan penerimaan pajak daerah kabupaten lebih kecil daripada kota; 2) perkembangan kontribusi pajak daerah terhadap PAD di kabupaten lebih kecil daripada di kota; 3) perkembangan APBD Kabupaten lebih besar daripada APBD Kota. Perkembanganpajak daerah kabupaten yang lebih kecil daripada kota disebabkan antara lain karena objek pajak pada UU PDRD lebih berorientasi pada kegiatan ekonomi perkotaan, dan aturan-aturan yang multi tafsir ataupun yang kurang mendukung. Disarankan agar dapat dipungut jenispajak lain yang sesuai bagi wilayah kabupaten yakni yang berbasis kegiatan ekonomi desa, misal wisata desa, dan aturan-aturan yang lebih mendukung. \u0000Law Number 28 of 2009 concerning Regional Taxes and Regional Levies (UU PDRD) was born in order to increase regional independence. Regional independence is reflected by the amount of the contribution of the Regional Own Revenue (PAD) to the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD), while local taxes are an important component in the PAD. This study analyzes the tax revenue of cities/regencies throughout Indonesia and its contribution to PAD, after the enactment of the PDRD Law. This study using descriptive qualitative methods, with secondary data in the form of city/regency tax revenue in Indonesia in 2010-2017 obtained from the Directorate General of Fiscal Balance page, and primary data in the form of interviews with local government officials, and questionnaires to local tax officials. The results are: 1) the development of district tax revenue is smaller than the city; 2) the development of the contribution of local taxes on PAD in the district is smaller than in the city; 3) the development of Regency APBD is greater than the City APBD. The development of district tax that is smaller than the city is partly cause of the tax object in the PDRD Law is more oriented to urban economic activities, and rules that are multi-interpreted or less supportive. It’s recommended that other types of taxes be collected that are suitable for the regency, namely those based on village economic activities, eg village tourism, and more supportive rules, and more supportive rules.","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121044272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
PERHITUNGAN IDLE CAPACITY DENGAN MENGGUNAKAN CAM-I CAPACITY MODEL (STUDI KASUS PADA BDK BALIKPAPAN)
Pub Date : 2020-12-23 DOI: 10.48108/JURNALBPPK.V13I2.491
N. Nurhuda, Hendy Pernando Santoso
Implementasi Kementerian Keuangan Corporate University meningkatkan persentase pembelajaran digital melalui E-learning, tetapi berpotensi mengurangi peggunaan aset fisik. Fenomena idle capacity pada BMN di satuan kerja BPPK perlu dihitung sebagai dasar dalam penentuan kebijakan pengelolaan aset. Lingkup penelitian dibatasi pada Balai Diklat Keuangan (BDK) Balikpapan. Penelitian kuantitatif ini menggunakan CAM-I Capacity Model yang dapat menentukan tingkat idle capacity aset suatu entitas. Data yang digunakan adalah data primer berupa data penggunaan BMN tahun 2017 s.d. 2019. Hasil penelitian berupa tingkat idle capacity penggunaan BMN di BDK Balikpapan tahun 2017 s.d. 2019. Selain itu, penelitian ini memberikan rekomendasi alternatif kebijakan pengelolaan idle capacity tersebut. Data terkait tingkat idle capacity diperlukan dalam penentuan kebijakan pengelolaan aset. CAM-I Capacity Model dapat dikembangkan untuk menghitung idle capacity BMN dan bangunan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan pelatihan.
公司财务部的实施通过电子学习提高了数字学习的百分比,但可能会减少对身体资产的利用。BMN工作队的idle capacity现象需要作为确定资产管理政策的基础。研究领域仅限于金融帝国大厅。这种定量研究使用calm - i电动势模型,可以确定该实体资产的空闲电动势水平。所使用的数据是2017年BMN使用数据2019年的主要数据。idle电联水平研究结果,2017年BDK Balikpapan使用BMN。此外,本研究还提出了idle电联城市管理政策的替代建议。在确定资产管理政策方面需要idle capacity相关数据。calm - i Capacity模型可以开发为计算idle Capacity BMN以及与培训安排直接相关的建筑开发。
{"title":"PERHITUNGAN IDLE CAPACITY DENGAN MENGGUNAKAN CAM-I CAPACITY MODEL (STUDI KASUS PADA BDK BALIKPAPAN)","authors":"N. Nurhuda, Hendy Pernando Santoso","doi":"10.48108/JURNALBPPK.V13I2.491","DOIUrl":"https://doi.org/10.48108/JURNALBPPK.V13I2.491","url":null,"abstract":"Implementasi Kementerian Keuangan Corporate University meningkatkan persentase pembelajaran digital melalui E-learning, tetapi berpotensi mengurangi peggunaan aset fisik. Fenomena idle capacity pada BMN di satuan kerja BPPK perlu dihitung sebagai dasar dalam penentuan kebijakan pengelolaan aset. Lingkup penelitian dibatasi pada Balai Diklat Keuangan (BDK) Balikpapan. Penelitian kuantitatif ini menggunakan CAM-I Capacity Model yang dapat menentukan tingkat idle capacity aset suatu entitas. Data yang digunakan adalah data primer berupa data penggunaan BMN tahun 2017 s.d. 2019. Hasil penelitian berupa tingkat idle capacity penggunaan BMN di BDK Balikpapan tahun 2017 s.d. 2019. Selain itu, penelitian ini memberikan rekomendasi alternatif kebijakan pengelolaan idle capacity tersebut. Data terkait tingkat idle capacity diperlukan dalam penentuan kebijakan pengelolaan aset. CAM-I Capacity Model dapat dikembangkan untuk menghitung idle capacity BMN dan bangunan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan pelatihan.","PeriodicalId":441780,"journal":{"name":"Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129410922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1