Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.23960/buguh.v3n3.2262
Riky Fernando
Masjid Al Bariyah Hajimena, sebagai masjid berbasis akademik, memiliki peran penting dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui manajemen yang efektif. Dalam penelitian ini, kami mengeksplorasi bagaimana pengelolaan masjid berbasis akademik memengaruhi pemberdayaan masyarakat. Ditemukan bahwa pengelolaan masjid yang matang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang efektif. Pengurus masjid bekerja sama dengan masyarakat dan pengurus pemuda masjid memainkan peran penting dalam melaksanakan program-program keagamaan, pendidikan, dan sosial. Pengelolaan ini juga melibatkan komunikasi yang baik antara pengurus masjid, anggota masyarakat, dan lembaga lainnya. Dalam prosesnya, pengelolaan masjid mengikuti prinsip-prinsip manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, actuating (penggerakan), dan controlling (pengawasan). Pengawasan dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memastikan keberhasilan program-program masjid. Hasilnya menunjukkan bahwa melalui manajemen yang baik, Masjid Al Bariyah Hajimena dapat mencapai tujuannya untuk memakmurkan masjid dan memberdayakan masyarakat sekitarnya. Ini adalah contoh nyata bagaimana masjid berbasis akademik dapat menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang efektif dan berdaya saing.
Al Bariyah Hajimena清真寺,作为一个学术基础的清真寺,在通过有效的管理促进社区的赋权方面发挥着重要作用。在这项研究中,我们探讨了学术清真寺管理是如何影响社区赋权的。清真寺的成熟管理涉及有效的规划、组织、指导和监督。清真寺管理人员与社区合作,清真寺青年管理人员在实施宗教、教育和社会项目方面发挥着重要作用。这些管理还包括清真寺管理人员、社区成员和其他机构之间的良好沟通。在这个过程中,清真寺的管理遵循管理原则,如计划、组织、实践和控制。监督直接或间接地进行,以确保清真寺项目的成功。结果表明,通过良好的管理,Al Bariyah Hajimena清真寺能够实现使清真寺繁荣和赋予周边社区权力的目标。这是一个典型的例子,一个基于学术的清真寺可以成为一个有效的,具有竞争力的社会赋权中心。
{"title":"PERAN PENDAMPING MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN MASJID AL BARIYAH HAJIMENA MENUJU MASJID BERBASIS AKADEMIK","authors":"Riky Fernando","doi":"10.23960/buguh.v3n3.2262","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/buguh.v3n3.2262","url":null,"abstract":"Masjid Al Bariyah Hajimena, sebagai masjid berbasis akademik, memiliki peran penting dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui manajemen yang efektif. Dalam penelitian ini, kami mengeksplorasi bagaimana pengelolaan masjid berbasis akademik memengaruhi pemberdayaan masyarakat. Ditemukan bahwa pengelolaan masjid yang matang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang efektif. Pengurus masjid bekerja sama dengan masyarakat dan pengurus pemuda masjid memainkan peran penting dalam melaksanakan program-program keagamaan, pendidikan, dan sosial. Pengelolaan ini juga melibatkan komunikasi yang baik antara pengurus masjid, anggota masyarakat, dan lembaga lainnya. Dalam prosesnya, pengelolaan masjid mengikuti prinsip-prinsip manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, actuating (penggerakan), dan controlling (pengawasan). Pengawasan dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memastikan keberhasilan program-program masjid. Hasilnya menunjukkan bahwa melalui manajemen yang baik, Masjid Al Bariyah Hajimena dapat mencapai tujuannya untuk memakmurkan masjid dan memberdayakan masyarakat sekitarnya. Ini adalah contoh nyata bagaimana masjid berbasis akademik dapat menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang efektif dan berdaya saing.","PeriodicalId":481961,"journal":{"name":"Buguh","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135084260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.23960/buguh.v3n3.2287
Helvi Yanfika, Muhammad Nur, Herman Yulianto
Masyarakat Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan tidak memiliki usaha alternatif untuk meningkatkan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan rumah tangga keluarga. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untuk meningkatkan pendapatan dan menciptakan sumber pendapatan alternatif baru. Usaha budidaya ikan air tawar semakin hari semakin menjanjikan. Aquafonik sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Pengabdian bertujuan membantu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan sasaran KWT Merpati Asri dalam mengoptimalkan usaha perikanan air tawar sebagai usaha sumber ketahanan pangan. Dalam Pengabdian akan dilakukan pendampingan dalam budidaya ikan menggunakan teknik aquafonik. Target pemberdayaan yang akan dilakukan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Merpati Asri tentang budidaya perikanan air tawar dan tanaman melalui teknik aquafonik, meningkatkan kapasitas SDM KWT Merpati Asri dalam berwirausaha, mengaplikasikan teknik aquafonik dalam budidaya perikanan air tawar dan tanaman, dan terciptanya sumber pendapatan alternatif anggota dan pengurus KWT Merpati Asri. Hasil yang diharapkan dalam kegiatan PKM ini adalah peningkatan kesejahteraan anggota KWT Merpati Asri.
{"title":"MODEL PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MELALUI BUDIDAYA PERIKANAN TEKNIK AQUAFONIK SEBAGAI KETAHANAN PANGAN","authors":"Helvi Yanfika, Muhammad Nur, Herman Yulianto","doi":"10.23960/buguh.v3n3.2287","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/buguh.v3n3.2287","url":null,"abstract":"Masyarakat Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan tidak memiliki usaha alternatif untuk meningkatkan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan rumah tangga keluarga. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untuk meningkatkan pendapatan dan menciptakan sumber pendapatan alternatif baru. Usaha budidaya ikan air tawar semakin hari semakin menjanjikan. Aquafonik sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Pengabdian bertujuan membantu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan sasaran KWT Merpati Asri dalam mengoptimalkan usaha perikanan air tawar sebagai usaha sumber ketahanan pangan. Dalam Pengabdian akan dilakukan pendampingan dalam budidaya ikan menggunakan teknik aquafonik. Target pemberdayaan yang akan dilakukan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Merpati Asri tentang budidaya perikanan air tawar dan tanaman melalui teknik aquafonik, meningkatkan kapasitas SDM KWT Merpati Asri dalam berwirausaha, mengaplikasikan teknik aquafonik dalam budidaya perikanan air tawar dan tanaman, dan terciptanya sumber pendapatan alternatif anggota dan pengurus KWT Merpati Asri. Hasil yang diharapkan dalam kegiatan PKM ini adalah peningkatan kesejahteraan anggota KWT Merpati Asri.","PeriodicalId":481961,"journal":{"name":"Buguh","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135126615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Saleh, Alamanda Lily Astari, None Emil Surya Adha, M. Daffa Lambelli, Putri Cantika Helmiana, Rahma Wahyuni, Sinta Cempaka, Yolanda Gorrety, Zizi Fransisco
Penanaman akar wangi adalah salah satu langkah preventif dalam penanggulangan bencana tanah longsor. Akar wangi dipilih karena tanaman ini sangat mudah tumbuh, tidak perlu biaya perawatan yang tinggi, dan memiliki tingkat kesuksesan dalam menanggulangi bencana longsor yang tinggi. Penanaman dilakukan di wilayah Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung. Lokasi penanaman diprioritaskan di wilayah lereng bukit dengan potensi bencana tanah longsor yang tinggi. Mahasiswa KKN dan masyarakat melakukan penanaman secara konvensional dengan menggunakan alat dan bahan sederhana, seperti cangkul, sekop, dan pupuk. Masyarakat juga diberi edukasi tentang manfaat dari tanaman ini dan pentingnya mitigasi bencana. Hasilnya, masyarakat mulai tertarik dengan tanaman akar wangi sebagai salah satu cara untuk mencegah bencana tanah longsor yang sering terjadi di lingkungan mereka. Dengan adanya pencegahan bencana dan penghijauan yang dilakukan di wilayah Kelurahan Sumur Putri yang memiliki kontur tanah perbukitan, dampak bencana alam dapat diminimalisasi sehingga warga dapat hidup dengan tenang tanpa dihantui rasa takut.
{"title":"PENANAMAN AKAR WANGI (Vetiveria zizanioides L.) SEBAGAI UPAYA MENGATASI BENCANA LONGSOR DI KELURAHAN SUMUR PUTRI","authors":"Ahmad Saleh, Alamanda Lily Astari, None Emil Surya Adha, M. Daffa Lambelli, Putri Cantika Helmiana, Rahma Wahyuni, Sinta Cempaka, Yolanda Gorrety, Zizi Fransisco","doi":"10.23960/buguh.v3n3.471","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/buguh.v3n3.471","url":null,"abstract":"Penanaman akar wangi adalah salah satu langkah preventif dalam penanggulangan bencana tanah longsor. Akar wangi dipilih karena tanaman ini sangat mudah tumbuh, tidak perlu biaya perawatan yang tinggi, dan memiliki tingkat kesuksesan dalam menanggulangi bencana longsor yang tinggi. Penanaman dilakukan di wilayah Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung. Lokasi penanaman diprioritaskan di wilayah lereng bukit dengan potensi bencana tanah longsor yang tinggi. Mahasiswa KKN dan masyarakat melakukan penanaman secara konvensional dengan menggunakan alat dan bahan sederhana, seperti cangkul, sekop, dan pupuk. Masyarakat juga diberi edukasi tentang manfaat dari tanaman ini dan pentingnya mitigasi bencana. Hasilnya, masyarakat mulai tertarik dengan tanaman akar wangi sebagai salah satu cara untuk mencegah bencana tanah longsor yang sering terjadi di lingkungan mereka. Dengan adanya pencegahan bencana dan penghijauan yang dilakukan di wilayah Kelurahan Sumur Putri yang memiliki kontur tanah perbukitan, dampak bencana alam dapat diminimalisasi sehingga warga dapat hidup dengan tenang tanpa dihantui rasa takut.","PeriodicalId":481961,"journal":{"name":"Buguh","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135126941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa Wiyono, di Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, menghadapi masalah minimnya pengetahuan mengenai public speaking, baik dari internal sekolah maupun sumber eksternal seperti jurnal, buku, dan internet. Minimnya minat terhadap public speaking menjadi penyebab utama. Namun, public speaking memiliki peran penting dalam interaksi sosial. Pemahaman terhadapnya meningkatkan kepercayaan diri berbicara di depan umum, mengatasi kepanikan, dan memperbaiki struktur pesan komunikasi. Kegiatan edukasi public speaking di Desa Wiyono bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya remaja dan orang dewasa (15-30 tahun), tentang pentingnya public speaking dalam kehidupan sosial. Program ini melibatkan tiga tahapan: persiapan, pembuatan materi, dan pelaksanaan. Sasaran meliputi aparatur desa, masyarakat, dan siswa SMP N 22 Gedong Tataan. Meskipun menghadapi beberapa hambatan, program ini berhasil memberikan manfaat kepada masyarakat, meningkatkan pengetahuan public speaking, serta mendapat apresiasi positif dari warga. Keberhasilan program ini menciptakan kesadaran akan pentingnya keterampilan public speaking dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong perkembangan bakat berbicara di depan umum.
Wiyono村位于竞争环境Gedong tadan street,面临着来自学校内部和外部资源,如期刊、书籍和互联网的公共话语缺乏知识。对公众说话不感兴趣成为主要原因。然而,公众演讲在社会交往中扮演着重要的角色。对它的理解增强了公众演讲的信心,克服了恐慌,改善了沟通信息的结构。Wiyono村的公共演讲教育活动旨在让公众,特别是年轻人和成年人(15-30岁)了解公众演讲在社会生活中的重要性。该计划包括三个阶段:准备、制作材料和实施。目标包括村庄、社区和初中学生ndong - 22 Gedong tadan。尽管有一些障碍,该项目成功地使公众受益,提高了公众的口语知识,并获得了公民的良好欣赏。该计划的成功让人们认识到日常生活中公共演讲技能的重要性,并鼓励公众演讲才能的发展。
{"title":"EDUKASI PUBLIK SPEAKING DI DESA WIYONO, PESAWARAN","authors":"Rinaldo Adi Pratama, Tarkono Tarkono, Dedy Miswar, Nurmalia Annisa, Silvany Claudya Manurung","doi":"10.23960/buguh.v3n3.2176","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/buguh.v3n3.2176","url":null,"abstract":"Desa Wiyono, di Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, menghadapi masalah minimnya pengetahuan mengenai public speaking, baik dari internal sekolah maupun sumber eksternal seperti jurnal, buku, dan internet. Minimnya minat terhadap public speaking menjadi penyebab utama. Namun, public speaking memiliki peran penting dalam interaksi sosial. Pemahaman terhadapnya meningkatkan kepercayaan diri berbicara di depan umum, mengatasi kepanikan, dan memperbaiki struktur pesan komunikasi. Kegiatan edukasi public speaking di Desa Wiyono bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya remaja dan orang dewasa (15-30 tahun), tentang pentingnya public speaking dalam kehidupan sosial. Program ini melibatkan tiga tahapan: persiapan, pembuatan materi, dan pelaksanaan. Sasaran meliputi aparatur desa, masyarakat, dan siswa SMP N 22 Gedong Tataan. Meskipun menghadapi beberapa hambatan, program ini berhasil memberikan manfaat kepada masyarakat, meningkatkan pengetahuan public speaking, serta mendapat apresiasi positif dari warga. Keberhasilan program ini menciptakan kesadaran akan pentingnya keterampilan public speaking dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong perkembangan bakat berbicara di depan umum.","PeriodicalId":481961,"journal":{"name":"Buguh","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135126624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-30DOI: 10.23960/buguh.v3n3.2177
Aristoteles Aristoteles, Rasmi Zakiah Oktarlina, Agung Abadi Kiswandono, M. Bintang Al Farrel, None Annisa Nurul Sa'diah, Fathia Sa'adah, Patricia Cristina Wati, Inas Salsabila, Ali Hasymi Romanov, Noldy Masyitha
Abstrak
Secara umum, peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola bumi yang digambarkan seolah-olah dilihat dari atas melalui satu bidang proyeksi dengan dilengkapi tulisan-tulisan untuk identifikasinya. Pemetaan merupakan suatu tahap mengungkapkan data muka bumi yang berupa realitas, dunia nyata, baik bentuk permukaan maupun kekayaan alamnya, berdasarkan ukuran peta, sistem proyeksi peta, dan simbol-simbol yang menggambarkan unsur muka bumi yang diungkapkan. Metode dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif-eksplanatif yang bermaksud memberikan gambaran mendetail terkait program kerja pembuatan peta desa. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menyajikan informasi secara visual berupa peta topografi mengenai batas-batas wilayah di Desa Tanjung Pandan agar para masyarakat maupun pendatang dapat mengetahui kondisi geografisnya seperti lahan perkebunan atau lahan pertanian, jalan, dan lainnya. Hasil yang diperoleh adalah peta topografi Desa Tanjung Pandan dalam skala 1:5000 dengan luas wilayah sekitar 343,633 Ha.
Abstract
In general, a map is defined as a conventional depiction of the pattern of the earth that is depicted as if viewed from above through a projection plane with writings for identification. Mapping is a stage of revealing earth surface data in the form of reality, the real world, both surface shapes and natural wealth, based on map size, map projection systems, and symbols that describe the elements of the earth face revealed. The method in writing this article uses a qualitative approach with a descriptive-explanatory model that intends to provide a detailed picture related to the work program of making village maps. The purpose of writing this article is to present visual information in the form of topographic maps about the boundaries of the area in Tanjung Pandan Village so that people and migrants can know the geographical conditions such as plantation land or agricultural land, roads, and others. The result obtained is a topographic map of Tanjung Pandan Village on a scale of 1:5000 with an area of about 343,633 Ha.
{"title":"PEMETAAN DESA TANJUNG PANDAN, KEC. BANGUN REJO, KAB. LAMPUNG TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIGITASI","authors":"Aristoteles Aristoteles, Rasmi Zakiah Oktarlina, Agung Abadi Kiswandono, M. Bintang Al Farrel, None Annisa Nurul Sa'diah, Fathia Sa'adah, Patricia Cristina Wati, Inas Salsabila, Ali Hasymi Romanov, Noldy Masyitha","doi":"10.23960/buguh.v3n3.2177","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/buguh.v3n3.2177","url":null,"abstract":"Abstrak
 Secara umum, peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola bumi yang digambarkan seolah-olah dilihat dari atas melalui satu bidang proyeksi dengan dilengkapi tulisan-tulisan untuk identifikasinya. Pemetaan merupakan suatu tahap mengungkapkan data muka bumi yang berupa realitas, dunia nyata, baik bentuk permukaan maupun kekayaan alamnya, berdasarkan ukuran peta, sistem proyeksi peta, dan simbol-simbol yang menggambarkan unsur muka bumi yang diungkapkan. Metode dalam penulisan artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif-eksplanatif yang bermaksud memberikan gambaran mendetail terkait program kerja pembuatan peta desa. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menyajikan informasi secara visual berupa peta topografi mengenai batas-batas wilayah di Desa Tanjung Pandan agar para masyarakat maupun pendatang dapat mengetahui kondisi geografisnya seperti lahan perkebunan atau lahan pertanian, jalan, dan lainnya. Hasil yang diperoleh adalah peta topografi Desa Tanjung Pandan dalam skala 1:5000 dengan luas wilayah sekitar 343,633 Ha.
 Abstract
 In general, a map is defined as a conventional depiction of the pattern of the earth that is depicted as if viewed from above through a projection plane with writings for identification. Mapping is a stage of revealing earth surface data in the form of reality, the real world, both surface shapes and natural wealth, based on map size, map projection systems, and symbols that describe the elements of the earth face revealed. The method in writing this article uses a qualitative approach with a descriptive-explanatory model that intends to provide a detailed picture related to the work program of making village maps. The purpose of writing this article is to present visual information in the form of topographic maps about the boundaries of the area in Tanjung Pandan Village so that people and migrants can know the geographical conditions such as plantation land or agricultural land, roads, and others. The result obtained is a topographic map of Tanjung Pandan Village on a scale of 1:5000 with an area of about 343,633 Ha.","PeriodicalId":481961,"journal":{"name":"Buguh","volume":"315 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135126930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}