Pembiyaan dapat digunakan untuk membantu pengusaha yang memerlukan modal usaha serta membantu pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dalam berbagai sektor khususnya sektor ekonomi mikro, dan salah satu peranan pembiayaan modal usaha yaitu untuk meningkatkan perkembangan usaha, namun adakalanya dibatasi oleh kemampuan permodalan. Kurangnya permodalan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah disebabkan karena biasanya usaha ini adalah usaha individu atau badan usaha perorangan yang modal usahanya adalah modal sendiri, sedangkan modal pinjaman dari lembaga keuangan sulit di peroleh, karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi,, hasil pendampingan beberapa Usaha Mikro Kecil Dan Menengah yang ada di kabupatem sorong yaitu Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Bak Mie dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah warung makan sulastri menunjukkan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi terutama pada aspek permodalan yang minim serta sulitnya menfakses pembiayaan.
{"title":"Pendampingan Kewirausahaan Berbasis Syariah Dalam Mendorong Perekonomian Masyarakat Islam: Pendampingan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Desa Sukaraja Nuban","authors":"Iwannudin Iwannudin, Erlina Anggaraini, Jauharotun Nafisah","doi":"10.51214/00202303696000","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/00202303696000","url":null,"abstract":"Pembiyaan dapat digunakan untuk membantu pengusaha yang memerlukan modal usaha serta membantu pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dalam berbagai sektor khususnya sektor ekonomi mikro, dan salah satu peranan pembiayaan modal usaha yaitu untuk meningkatkan perkembangan usaha, namun adakalanya dibatasi oleh kemampuan permodalan. Kurangnya permodalan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah disebabkan karena biasanya usaha ini adalah usaha individu atau badan usaha perorangan yang modal usahanya adalah modal sendiri, sedangkan modal pinjaman dari lembaga keuangan sulit di peroleh, karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi,, hasil pendampingan beberapa Usaha Mikro Kecil Dan Menengah yang ada di kabupatem sorong yaitu Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Bak Mie dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah warung makan sulastri menunjukkan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi terutama pada aspek permodalan yang minim serta sulitnya menfakses pembiayaan.","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"25 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135087172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Mukhlishin, Ghosel Indrawan, Muhamad Rudi Wijaya
Tujuan dari pengabdian ini yaitu: (1) Pendampingan Terhadap Organisasi (RISMA) dalam Menginternalisasi Nilai Keislaman pada generasi muda dusun Margo Katon desa Sri Busono kecamatan Way Seputih kabupaten Lampung Tengah; (2) Mengetahui Internalisasi Nilai Keislaman pada generasi muda dusun Margo Katon desa Sri Busono kecamatan Way Seputih kabupaten Lampung Tengah; (3) Mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat Pendampingan Organisasi (RISMA) dalam menginternalisasi nilai Keislaman pada generasi muda dusun Margo Katon desa Sri Busono kecamatan Way Seputih kabupaten Lampung Tengah. Selama melakukan pengabdian, Pengabdian ini menggunakan pendekatanAset Based Communities Develompment (ABCD) Penggunaan teknik pengumpulan datanya dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. subjekPengabdian ini adalah ketua, pengurus, dan 5 Remaja Islam Masjid. Sumber data dari sumber data primer dan skunder (observasi, wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan Organisasi (RISMA).).selanjutnya dalam menganalisis data, Pengabdi menggunakan 3 cara, antara lain: teknik reduksi data, penyajian data, dan verivikasi. Setelah memahami diatas, selanjutnya Pengabdi menyimpulkan bahwa: 1) Pendampingan organisasi (RISMA) dalam menginternalisasi nilai Keislaman pada generasi muda berjalan dengan baik; 2) Pendampingannya dua yaitu organisasi sebagai Motivator dan sebagai Fasilitataor; 3) Setelah itu didalam pelaksanaanya menemukan faktor pendukung yaitu: faktor lingkungan yang nyaman, kondusif, antusias anggota dan orang tua yang selalu mendukung. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kendala sosial (antusias remaja semakin menurun), terkendala sarana dan prasarana, dan faktor lingkungan luar
{"title":"Pendampingan Organisasi Remaja Islam Masjid (RISMA) Dalam Menginternalisasi Nilai-Nilai Keislaman Pada Pemuda Dusun Margo Katon Desa Sri Busono Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah","authors":"Ahmad Mukhlishin, Ghosel Indrawan, Muhamad Rudi Wijaya","doi":"10.51214/00202303695000","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/00202303695000","url":null,"abstract":"Tujuan dari pengabdian ini yaitu: (1) Pendampingan Terhadap Organisasi (RISMA) dalam Menginternalisasi Nilai Keislaman pada generasi muda dusun Margo Katon desa Sri Busono kecamatan Way Seputih kabupaten Lampung Tengah; (2) Mengetahui Internalisasi Nilai Keislaman pada generasi muda dusun Margo Katon desa Sri Busono kecamatan Way Seputih kabupaten Lampung Tengah; (3) Mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat Pendampingan Organisasi (RISMA) dalam menginternalisasi nilai Keislaman pada generasi muda dusun Margo Katon desa Sri Busono kecamatan Way Seputih kabupaten Lampung Tengah. Selama melakukan pengabdian, Pengabdian ini menggunakan pendekatanAset Based Communities Develompment (ABCD) Penggunaan teknik pengumpulan datanya dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. subjekPengabdian ini adalah ketua, pengurus, dan 5 Remaja Islam Masjid. Sumber data dari sumber data primer dan skunder (observasi, wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan Organisasi (RISMA).).selanjutnya dalam menganalisis data, Pengabdi menggunakan 3 cara, antara lain: teknik reduksi data, penyajian data, dan verivikasi. Setelah memahami diatas, selanjutnya Pengabdi menyimpulkan bahwa: 1) Pendampingan organisasi (RISMA) dalam menginternalisasi nilai Keislaman pada generasi muda berjalan dengan baik; 2) Pendampingannya dua yaitu organisasi sebagai Motivator dan sebagai Fasilitataor; 3) Setelah itu didalam pelaksanaanya menemukan faktor pendukung yaitu: faktor lingkungan yang nyaman, kondusif, antusias anggota dan orang tua yang selalu mendukung. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kendala sosial (antusias remaja semakin menurun), terkendala sarana dan prasarana, dan faktor lingkungan luar","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"19 24","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135087187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mata uang nasional seperti Rupiah adalah salah satu simbol identitas nasional yang kuat. Menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap mata uang ini membantu memperkuat kesatuan dan identitas bangsa. Desa Sinar Baru, Kecamatan Jagoi Babang merupakan desa yang berada didekat daerah perbatasan Negara Indonesia-Malaysia. Sebab letaknya yang dekat perbatasan, maka rawan penggunaan mata uang Ringgit Malaysia. Oleh sebab itu perlu untuk menanamkan rasa cinta, bangga, dan paham terhadap mata uang rupiah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menanamkan rasa cinta, bangga, dan paham terhadap rupiah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan rasa cinta dan bangga siswa dan siswi yang berada didaerah dekat perbatasan terhadap mata uang rupiah.
{"title":"Membangun Kesadaran Mata Uang Nasional: Sosialisasi Rupiah di SMPN 4 Satap Jagoi Babang","authors":"Mawar Ardiansyah, Nabilla Shalsabilla Az-Zahra Burhan, Cristian Zendrato, None Wahyu Akbar","doi":"10.51214/00202303641000","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/00202303641000","url":null,"abstract":"Mata uang nasional seperti Rupiah adalah salah satu simbol identitas nasional yang kuat. Menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap mata uang ini membantu memperkuat kesatuan dan identitas bangsa. Desa Sinar Baru, Kecamatan Jagoi Babang merupakan desa yang berada didekat daerah perbatasan Negara Indonesia-Malaysia. Sebab letaknya yang dekat perbatasan, maka rawan penggunaan mata uang Ringgit Malaysia. Oleh sebab itu perlu untuk menanamkan rasa cinta, bangga, dan paham terhadap mata uang rupiah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menanamkan rasa cinta, bangga, dan paham terhadap rupiah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan rasa cinta dan bangga siswa dan siswi yang berada didaerah dekat perbatasan terhadap mata uang rupiah.","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"47 7","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135724323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-06DOI: 10.51214/japamul.v3i2.642
None Nisaul Afifah, None Muhammad Musyaddad, None Rindy Puspita Anggrini, None Reva Dwi Kiranti, None Mely Chelvina Harahap, None Dian Pertiwi Rasmi
Desa memiliki peran yang sangat penting dalam hal pemerataan pendidikan. Ketidakmerataan pendidikan adalah masalah utama pendidikan di Indonesia. Hampir semua proses pendidikan bergantung pada kemampuan literasi individu khususnya dalam kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi. Pengupayaan literasi sangat sulit dilakukan terutama di kawasan pedesaan yang terbatas dalam segi sarana dan prasarana. Saat ini desa-desa di Indonesia masih banyak memiliki warga yang kurang dalam daya minat baca atau literasi salah satunya adalah desa Sungai Dungun. Sebagai desa yang terletak sangat jauh dari pusat kota, desa ini mengalami banyak ketertinggalan terutama dalam hal Pendidikan. Dari tiga instansi pendidikan yang berada di sana, tidak ada satupun instansi yang memiliki perpustakaan sebagai tempat bagi para siswa untuk membaca dan mencari ilmu pengetahuan. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya kemampuan literasi dasar dan literasi digital masyarakat Desa Sungai Dungun khususnya para remaja yang berada pada rentang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Maka diperlukan suatu solusi berupa pemberdayaan masyarakat mengenai permasalahan tersebut. Adapun metode pengabdian ini terdiri atas observasi, wawancara, diskusi solusi, kesepakatan program, sosialisasi, implementasi, evaluasi dan monitoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pengabdian masyarakat Taman Pustaka yang telah diimplementasikan di Desa Sungai Dungun telah memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat di desa tersebut.
{"title":"Taman Pustaka sebagai Program Peningkatan Literasi dan Motivasi untuk Melanjutkan Pendidikan Di Desa Sungai Dungun","authors":"None Nisaul Afifah, None Muhammad Musyaddad, None Rindy Puspita Anggrini, None Reva Dwi Kiranti, None Mely Chelvina Harahap, None Dian Pertiwi Rasmi","doi":"10.51214/japamul.v3i2.642","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/japamul.v3i2.642","url":null,"abstract":"Desa memiliki peran yang sangat penting dalam hal pemerataan pendidikan. Ketidakmerataan pendidikan adalah masalah utama pendidikan di Indonesia. Hampir semua proses pendidikan bergantung pada kemampuan literasi individu khususnya dalam kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi. Pengupayaan literasi sangat sulit dilakukan terutama di kawasan pedesaan yang terbatas dalam segi sarana dan prasarana. Saat ini desa-desa di Indonesia masih banyak memiliki warga yang kurang dalam daya minat baca atau literasi salah satunya adalah desa Sungai Dungun. Sebagai desa yang terletak sangat jauh dari pusat kota, desa ini mengalami banyak ketertinggalan terutama dalam hal Pendidikan. Dari tiga instansi pendidikan yang berada di sana, tidak ada satupun instansi yang memiliki perpustakaan sebagai tempat bagi para siswa untuk membaca dan mencari ilmu pengetahuan. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya kemampuan literasi dasar dan literasi digital masyarakat Desa Sungai Dungun khususnya para remaja yang berada pada rentang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Maka diperlukan suatu solusi berupa pemberdayaan masyarakat mengenai permasalahan tersebut. Adapun metode pengabdian ini terdiri atas observasi, wawancara, diskusi solusi, kesepakatan program, sosialisasi, implementasi, evaluasi dan monitoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pengabdian masyarakat Taman Pustaka yang telah diimplementasikan di Desa Sungai Dungun telah memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat di desa tersebut.","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"16 5part2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135585069","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa Glumpang Bungkok, Kecamatan Glumpang Baro, merupakan salah satu wilayah pesisir yang ada di Kabupaten Pidie, Aceh. Desa Glumpang Bungkok memiliki akses ke lahan tambak yang cukup luas, sehingga desa ini menjadi desa yang mudah mendapatkan ikan bandeng (Chanos chanos). Atas dasar potensi tersebut, kelompok perempuan Desa Glumpang Bungkok tersebut membuat kelompok usaha Katering Penajoh Aceh. Namun, kelompok usaha ini masih melakukan promosi secara tradisional tanpa memanfaatkan media digital sederhana yang kini banyak tersedia. Maka dari itu, adapun solusi yang ditawarkan untuk menjamin keberlanjutan kelompok usaha yakni dengan mentransformasikan pengetahuan dan ketrampilan maketing secara digital. Hasil dari pelaksanaan pengabdian pemberdayaan masyarakat ini didapati bahwa kini kelompok usaha telah mendapat tambahan wawasan dan pengetahuan terkait pemasaran melalui media digital, terciptanya kemampuan adaptasi kelompok usaha dengan perkembangan terbaru, adanya kemampuan kelompok membuat dan mengelola media digital sederhana, adanya kepemilikan akun Instagram atas nama kelompok sasaran sebagai bukti/penerapan ilmu saat pelatihan telah teraplikasi, serta adanya kemampuan kelompok usaha dalam tata kelola keuangan yang lebih efisien.
{"title":"Pelatihan Pemanfaatan Media Digital Sederhana untuk Pemasaran Online dalam Kelompok Usaha Katering Penajoh Aceh","authors":"None Ibrahim Chalid, None Mujiburrahman, None Ade Ikhsan Kamil, None Richa Meliza, None Iromi Ilham, None Irma, Henny Citra Pohan","doi":"10.51214/00202404673000","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/00202404673000","url":null,"abstract":"Desa Glumpang Bungkok, Kecamatan Glumpang Baro, merupakan salah satu wilayah pesisir yang ada di Kabupaten Pidie, Aceh. Desa Glumpang Bungkok memiliki akses ke lahan tambak yang cukup luas, sehingga desa ini menjadi desa yang mudah mendapatkan ikan bandeng (Chanos chanos). Atas dasar potensi tersebut, kelompok perempuan Desa Glumpang Bungkok tersebut membuat kelompok usaha Katering Penajoh Aceh. Namun, kelompok usaha ini masih melakukan promosi secara tradisional tanpa memanfaatkan media digital sederhana yang kini banyak tersedia. Maka dari itu, adapun solusi yang ditawarkan untuk menjamin keberlanjutan kelompok usaha yakni dengan mentransformasikan pengetahuan dan ketrampilan maketing secara digital. Hasil dari pelaksanaan pengabdian pemberdayaan masyarakat ini didapati bahwa kini kelompok usaha telah mendapat tambahan wawasan dan pengetahuan terkait pemasaran melalui media digital, terciptanya kemampuan adaptasi kelompok usaha dengan perkembangan terbaru, adanya kemampuan kelompok membuat dan mengelola media digital sederhana, adanya kepemilikan akun Instagram atas nama kelompok sasaran sebagai bukti/penerapan ilmu saat pelatihan telah teraplikasi, serta adanya kemampuan kelompok usaha dalam tata kelola keuangan yang lebih efisien.","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"46 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135724333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Literasi digital adalah sebuah keniscaayaan dalam proses komunikasi di era disrupsi, khususnya bagi kalangan pelajar atau santri di sekolah dan madrasah. Sebagai salah satu pemgguna sosial media yang paling aktif, santri di madrasah dan dayah perlu memahami mana berita yang benar dan bohong (hoax) yang sudah bercampur di dunia maya, terlebih berita sensitif yang berpotensi ke ranah hukum dan radikalisme dalam beragama. Pendampingan literasi digital ini ditujukan kepada santri aliyah di empat Pondok Pesantren favorit di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dengan fokus penangkalan berita bohong (hoax). Adapun metodologi yang digunakan dalam tulisan ini adalah dengan menggunakan participatory learning and action (PLA) sebagai metode dalam pendampingan anak usia sekolah. Dalam pelaksanaannya, ditemukan bahwa santri aliyah masih minim sekali kesadaran literasi digital khususnya terkait beberapa hal yang berkontribusi kepada penangkalan berita bohong. Hasil dari pendampingan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi penting bagi upaya sosialisasi dan kampanye yang lebih terarah terhadap upaya peningkatan kesadaran literasi digital bagi anak usia sekolah, baik dasar maupun menengah, termasuk integrasinya kedalam kurikulum.
{"title":"Pengabdian Literasi Digital bagi Siswa Pesantren Aliyah Di Banda Aceh dan Aceh Besar","authors":"Zulyadi Teuku, Saiful Akmal, Nanda Putri, Titin Maulida","doi":"10.51214/japamul.v3i2.671","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/japamul.v3i2.671","url":null,"abstract":"Literasi digital adalah sebuah keniscaayaan dalam proses komunikasi di era disrupsi, khususnya bagi kalangan pelajar atau santri di sekolah dan madrasah. Sebagai salah satu pemgguna sosial media yang paling aktif, santri di madrasah dan dayah perlu memahami mana berita yang benar dan bohong (hoax) yang sudah bercampur di dunia maya, terlebih berita sensitif yang berpotensi ke ranah hukum dan radikalisme dalam beragama. Pendampingan literasi digital ini ditujukan kepada santri aliyah di empat Pondok Pesantren favorit di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dengan fokus penangkalan berita bohong (hoax). Adapun metodologi yang digunakan dalam tulisan ini adalah dengan menggunakan participatory learning and action (PLA) sebagai metode dalam pendampingan anak usia sekolah. Dalam pelaksanaannya, ditemukan bahwa santri aliyah masih minim sekali kesadaran literasi digital khususnya terkait beberapa hal yang berkontribusi kepada penangkalan berita bohong. Hasil dari pendampingan ini diharapkan bisa memberikan kontribusi penting bagi upaya sosialisasi dan kampanye yang lebih terarah terhadap upaya peningkatan kesadaran literasi digital bagi anak usia sekolah, baik dasar maupun menengah, termasuk integrasinya kedalam kurikulum.","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"46 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135411102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.51214/japamul.v3i2.637
Achmad Room Fitrianto, Umrotul Khoiroh Ummah, Yuyun Fitrianti, Chikmatul Islacha, Istantya Ningrum Wahyu Arif Nur Aini, Fadhillah Avichena Anasa
Indonesia, sebagai negara beriklim tropis dengan dua musim, yakni musim panas dan musim hujan, memiliki kondisi geografis yang beragam yang menciptakan potensi besar untuk bencana hidrometeorologi. Bencana ini terjadi akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Beberapa jenis bencana hidrometeorologi yang terjadi di Indonesia meliputi banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, puting beliung, dan kekeringan, yang dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manusia. Desa Sendang, terletak di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Tulungagung, memiliki topografi yang miring dan curam serta banyak tanjakan. Wilayah ini memiliki potensi bencana, terutama tanah longsor. Contoh nyata adalah terjadinya bencana longsor di Desa Nglurup yang berdekatan dengan Desa Sendang. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana di Desa Sendang. Kegiatan sosialisasi mitigasi bencana di SMPN 1 Sendang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai bencana dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko bencana. Kegiatan ini mencakup pemilahan sampah, filtrasi air, dan mitigasi bencana tanah longsor. Sosialisasi ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan melibatkan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai fasilitator. Hasil sosialisasi menunjukkan bahwa siswa-siswi SMPN 1 Sendang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka belajar cara memilah sampah, menyaring air sungai, dan memahami risiko tanah longsor. Selain itu, mereka juga terlibat dalam praktik langsung seperti penanaman pohon sebagai upaya reboisasi. Sosialisasi ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang potensi bencana di wilayah mereka dan pentingnya kesiapsiagaan.Sosialisasi mitigasi bencana kepada generasi muda merupakan langkah penting dalam menjaga kelestarian alam dan mengurangi risiko bencana di masa depan. Upaya ini juga menciptakan kesadaran akan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan ini sebaiknya terus dilakukan untuk generasi-generasi selanjutnya guna menjaga kelestarian alam dan mengurangi risiko bencana.
{"title":"Peningkatan Kesadaran Mitigasi bencana pada Generasi Muda Melalui Sosialisasi di SMPN 1 Sendang Kabupaten Tulungagung","authors":"Achmad Room Fitrianto, Umrotul Khoiroh Ummah, Yuyun Fitrianti, Chikmatul Islacha, Istantya Ningrum Wahyu Arif Nur Aini, Fadhillah Avichena Anasa","doi":"10.51214/japamul.v3i2.637","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/japamul.v3i2.637","url":null,"abstract":"Indonesia, sebagai negara beriklim tropis dengan dua musim, yakni musim panas dan musim hujan, memiliki kondisi geografis yang beragam yang menciptakan potensi besar untuk bencana hidrometeorologi. Bencana ini terjadi akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Beberapa jenis bencana hidrometeorologi yang terjadi di Indonesia meliputi banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, puting beliung, dan kekeringan, yang dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manusia. Desa Sendang, terletak di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Tulungagung, memiliki topografi yang miring dan curam serta banyak tanjakan. Wilayah ini memiliki potensi bencana, terutama tanah longsor. Contoh nyata adalah terjadinya bencana longsor di Desa Nglurup yang berdekatan dengan Desa Sendang. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana di Desa Sendang. Kegiatan sosialisasi mitigasi bencana di SMPN 1 Sendang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai bencana dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko bencana. Kegiatan ini mencakup pemilahan sampah, filtrasi air, dan mitigasi bencana tanah longsor. Sosialisasi ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan melibatkan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sebagai fasilitator. Hasil sosialisasi menunjukkan bahwa siswa-siswi SMPN 1 Sendang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka belajar cara memilah sampah, menyaring air sungai, dan memahami risiko tanah longsor. Selain itu, mereka juga terlibat dalam praktik langsung seperti penanaman pohon sebagai upaya reboisasi. Sosialisasi ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang potensi bencana di wilayah mereka dan pentingnya kesiapsiagaan.Sosialisasi mitigasi bencana kepada generasi muda merupakan langkah penting dalam menjaga kelestarian alam dan mengurangi risiko bencana di masa depan. Upaya ini juga menciptakan kesadaran akan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan ini sebaiknya terus dilakukan untuk generasi-generasi selanjutnya guna menjaga kelestarian alam dan mengurangi risiko bencana.","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"67 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135411540","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.51214/japamul.v3i2.657
None Mahfudlah Fajrie, None Dwi Agung Nugroho Arianto, None Nur Ainiyatuz Zulfa, None Yeni Eka Safitri, None Siti Afifa, None Faridatun Nimah
Program pengabdian berbasis kemitraan yang dilaksanakan oleh tim pengabdian Unisnu Jepara bekerjasama dengan mitra produktif yaitu UMKM Cemara Café BUMDES di Desa Dongos. Usaha tersebut dipimpin oleh Bapak Arif. Adanya usaha UMKM Cemara Café BUMDES Dongos ini dapat dimanfaatkan sebagai pelatihan dan pengembangan oleh generasi muda untuk menciptakan inovasi-inovasi dari usaha dibidang makanan serta dapat membuka lowongan pekerjaan bagi pengangguran. Usaha UMKM Cemara Café BUMDES Dongos telah membuat usaha produksi makanan dan menampung beberapa usaha makanan dari UMKM sekitar. Adapun beberapa masalah yang kami temukan saat observasi dan wawancara di desa tersebut, yaitu pertama: belum memiliki sistem manajemen keuangan yang bagus; kedua belum ada pamlet atau banner untuk menu dan tanda pengenal cafe; ketiga kurangnya penghijauan sehingga udara terasa panas dan gersang; keempat kurangnya sumber daya manusia untuk tenaga pekerjanya; kelima kurangnya promosi pada sosial media dan belum adanya ciri khas untuk menarik pengunjung datang. Upaya yang dilakukan dalam mengoptimalkan kembali kegiatan di UMKM Cemara Café BUMDES Dongos ini, yaitu pertama memberikan pelatihan pembuatan laporan keuangan, kedua membuatkan desain dan banner untuk Cemara Café BUMDES Dongos, ketiga penanaman dan penghijauan, keempat memanfaatkan jumlah sumber daya manusia yang ada sehingga menjadi lebih produktif, kelima promosi di media sosial dan memberikan ciri khas dari menu yang ada di Cemara Café BUMDES Dongos.
{"title":"Optimalisasi Pengembangan UMKM Cemara Cafe BUMDES di Desa Dongos Kabupaten Jepara","authors":"None Mahfudlah Fajrie, None Dwi Agung Nugroho Arianto, None Nur Ainiyatuz Zulfa, None Yeni Eka Safitri, None Siti Afifa, None Faridatun Nimah","doi":"10.51214/japamul.v3i2.657","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/japamul.v3i2.657","url":null,"abstract":"Program pengabdian berbasis kemitraan yang dilaksanakan oleh tim pengabdian Unisnu Jepara bekerjasama dengan mitra produktif yaitu UMKM Cemara Café BUMDES di Desa Dongos. Usaha tersebut dipimpin oleh Bapak Arif. Adanya usaha UMKM Cemara Café BUMDES Dongos ini dapat dimanfaatkan sebagai pelatihan dan pengembangan oleh generasi muda untuk menciptakan inovasi-inovasi dari usaha dibidang makanan serta dapat membuka lowongan pekerjaan bagi pengangguran. Usaha UMKM Cemara Café BUMDES Dongos telah membuat usaha produksi makanan dan menampung beberapa usaha makanan dari UMKM sekitar. Adapun beberapa masalah yang kami temukan saat observasi dan wawancara di desa tersebut, yaitu pertama: belum memiliki sistem manajemen keuangan yang bagus; kedua belum ada pamlet atau banner untuk menu dan tanda pengenal cafe; ketiga kurangnya penghijauan sehingga udara terasa panas dan gersang; keempat kurangnya sumber daya manusia untuk tenaga pekerjanya; kelima kurangnya promosi pada sosial media dan belum adanya ciri khas untuk menarik pengunjung datang. Upaya yang dilakukan dalam mengoptimalkan kembali kegiatan di UMKM Cemara Café BUMDES Dongos ini, yaitu pertama memberikan pelatihan pembuatan laporan keuangan, kedua membuatkan desain dan banner untuk Cemara Café BUMDES Dongos, ketiga penanaman dan penghijauan, keempat memanfaatkan jumlah sumber daya manusia yang ada sehingga menjadi lebih produktif, kelima promosi di media sosial dan memberikan ciri khas dari menu yang ada di Cemara Café BUMDES Dongos.","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135411388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-31DOI: 10.51214/japamul.v3i2.670
Riduan Riduan, Arief Kurniawan
Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan ikhtiar mewujudkan kemandirian ekonomi menuju kesejehtaraan. Proses pemberdayaan melibatkan mitra secara aktif dan partisipatif, sehingga mereka pada saatnya mampu mandiri, dengan tujuan akhir terciptanya kesejehtaraan lahir dan batin. Pengabdian pada masyarakat dengan skema internasional dilaksanakan bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Timor Leste, pada tanggal 20 Agustus 2023. Kelompok sasarannya adalah pemuda yang memiliki minat dalam berwirausaha pada bidang bengkel otomotif. Materi pelatihan terdiri dari soft skill seperti motivasi bisnis, etika bisnis dan hard skill seperti teknik perbengkelan. Hasil dari pengabdian menunjukkan adanya peningkatan minat berbisnis pada bidang perbengkelan sebanyak 20 pemuda. Disamping itu, mitra pengabdian mendapatkan pengetahuan yang lebih utuh tentang etika bisnis dan bersedia menerapkan dalam bisnisnya.
{"title":"Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Timor Leste Berbasis Pelatihan Bengkel","authors":"Riduan Riduan, Arief Kurniawan","doi":"10.51214/japamul.v3i2.670","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/japamul.v3i2.670","url":null,"abstract":"Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan ikhtiar mewujudkan kemandirian ekonomi menuju kesejehtaraan. Proses pemberdayaan melibatkan mitra secara aktif dan partisipatif, sehingga mereka pada saatnya mampu mandiri, dengan tujuan akhir terciptanya kesejehtaraan lahir dan batin. Pengabdian pada masyarakat dengan skema internasional dilaksanakan bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Timor Leste, pada tanggal 20 Agustus 2023. Kelompok sasarannya adalah pemuda yang memiliki minat dalam berwirausaha pada bidang bengkel otomotif. Materi pelatihan terdiri dari soft skill seperti motivasi bisnis, etika bisnis dan hard skill seperti teknik perbengkelan. Hasil dari pengabdian menunjukkan adanya peningkatan minat berbisnis pada bidang perbengkelan sebanyak 20 pemuda. Disamping itu, mitra pengabdian mendapatkan pengetahuan yang lebih utuh tentang etika bisnis dan bersedia menerapkan dalam bisnisnya.","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"120 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135975193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-31DOI: 10.51214/japamul.v3i2.676
Yuli Purbaningsih, Irsan Rahman, None Neks Triani, Syahdar Baba, Muhammad Ihsan Andi Dagong, None Hasrin, None Zulkhar Naim, None Aulia Uswa Noor Khasanah, None Arizal Hatam, None Muhammad Rizal, None Gustia, None Rahmat Ari. F, Ikra Ikra, Aminah Sagista, None La Sisi
Kegiatan perekonomian masyarakat tergantung sarana prasarana sebagai pendukung dan ketrampilan yang dimiliki. Kegiatan perekonomian masyarakat yang tidak stabil menimbulkan pendapatan masyarakat dibawah garis kemiskinan. Potensi sumberdaya alam dan potensi sosial ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu potensi sumber daya alam yaitu tanaman aren yang diolah menjadi gula aren. Mitra sasaran yang dilibatkan adalah Kelompok Pengolah Gula Aren Desa Lamondape (produktif secara ekonomi) dan Kelompok Karang Taruna Malitutue (non produktif secara ekonomi). Permasalahan kelompok pengolah gula aren yaitu pada bidang produksi, pemasaran dan manajemen usaha. Permasalahan kelompok karang taruna malitutue yaitu pada bidang pendidikan dan ekonomi. Kegiatan pemberdayaan Kosabangsa melakukan pelatihan dan pendampingan terkait perancangan model bisnis marketplace melalui pemanfataan teknologi digital, Model Kelembagaan Quadruple Helix, dan model pengembangan usaha melalui diversifikasi produk dan rekayasa cetakan serta kemasan. Hal ini dapat memberikan dampak peningkatan jumlah penjualan gula aren, peningkatan pendapatan pelaku usaha gula aren dan memperluas wilayah penjualan produk gula aren dan sebagai pengembangan Produk Unggulan Desa (PUD) khususnya untuk komoditi aren dan produk olahan gula aren. Upaya ini bertujuan untuk produktifitas pengolah gula aren dan kelompok karang taruna dalam rangka meningkatkan pendapatan menuju ekonomi mandiri serta memiliki daya saing.
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Pengolah Gula Aren Menuju Kemadirian Ekonomi dan Berdaya Saing di Desa Lamondape Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka","authors":"Yuli Purbaningsih, Irsan Rahman, None Neks Triani, Syahdar Baba, Muhammad Ihsan Andi Dagong, None Hasrin, None Zulkhar Naim, None Aulia Uswa Noor Khasanah, None Arizal Hatam, None Muhammad Rizal, None Gustia, None Rahmat Ari. F, Ikra Ikra, Aminah Sagista, None La Sisi","doi":"10.51214/japamul.v3i2.676","DOIUrl":"https://doi.org/10.51214/japamul.v3i2.676","url":null,"abstract":"Kegiatan perekonomian masyarakat tergantung sarana prasarana sebagai pendukung dan ketrampilan yang dimiliki. Kegiatan perekonomian masyarakat yang tidak stabil menimbulkan pendapatan masyarakat dibawah garis kemiskinan. Potensi sumberdaya alam dan potensi sosial ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu potensi sumber daya alam yaitu tanaman aren yang diolah menjadi gula aren. Mitra sasaran yang dilibatkan adalah Kelompok Pengolah Gula Aren Desa Lamondape (produktif secara ekonomi) dan Kelompok Karang Taruna Malitutue (non produktif secara ekonomi). Permasalahan kelompok pengolah gula aren yaitu pada bidang produksi, pemasaran dan manajemen usaha. Permasalahan kelompok karang taruna malitutue yaitu pada bidang pendidikan dan ekonomi. Kegiatan pemberdayaan Kosabangsa melakukan pelatihan dan pendampingan terkait perancangan model bisnis marketplace melalui pemanfataan teknologi digital, Model Kelembagaan Quadruple Helix, dan model pengembangan usaha melalui diversifikasi produk dan rekayasa cetakan serta kemasan. Hal ini dapat memberikan dampak peningkatan jumlah penjualan gula aren, peningkatan pendapatan pelaku usaha gula aren dan memperluas wilayah penjualan produk gula aren dan sebagai pengembangan Produk Unggulan Desa (PUD) khususnya untuk komoditi aren dan produk olahan gula aren. Upaya ini bertujuan untuk produktifitas pengolah gula aren dan kelompok karang taruna dalam rangka meningkatkan pendapatan menuju ekonomi mandiri serta memiliki daya saing.","PeriodicalId":488920,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Multidisiplin","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135975360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}