Filia Icha Sukamto, Imaniar Dwi Alda, Metti Verawati
Latar Belakang: Orang tua yang memiliki anak disabilitas akan membuat orang tua berpikir apa yang terjadi pada anaknya menimbulkan perasaan stres. Maka dari itu perlu adanya dukungan sosial yang berasal dari keluarga, teman bahkan masyarakat. Dukungan sosial yang baik akan mempengaruhi tingkat stress. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat stress orang tua yang memiliki anak penyandang disabilitas di Klinik Pelangi Center Development Neurorehabilitation Ponorogo. Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak disabilitas sebanyak 100 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan uji analisa Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 100 responden, dengan menggunakan teknik Total Sampling. Didapatkan dukungan sosial baik sebanyak 57 responden (57,0%), dan yang mendapatkan dukungan sosial buruk sebanyak 43 responden (43%). Tingkat stress pada orang tua di Klinik Pelangi Center Development Neurorehabilitation Ponorogo dikatakan 53 responden (53%) dengan tingkat stress sedang, 28 responden (28%) dengan ringkat stress ringan dan 19 responden (19%) dengan tingkat stress berat. Hasil uji statisctic Chi-Square didapatkan nilai p value = 0,000 < a (0,05) sehingga H0 ditolak berarti ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat stress orang tua yang memiliki anak penyandang disabilitas di Klinik Pelangi Center Development Neurorehabilitation Ponorogo. Kesimpulan: Dukungan sosial yang berasal dari teman, keluarga bahkan masyarakat sangat mempengaruhi tingkat stess orangtua anak disabilitas. Dukungan informasi, dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan penghargaan sangatlah diperlukan orangtua untuk mengurangi resiko terjadinya stress.
{"title":"Dukungan Sosial Dengan Tingkat Stress Orang Tua Yang Memiliki Anak Penyandang Disabilitas di Klinik Pelangi Centre Development Neurorehabilitation Ponorogo","authors":"Filia Icha Sukamto, Imaniar Dwi Alda, Metti Verawati","doi":"10.33859/jni.v3i2.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.269","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Orang tua yang memiliki anak disabilitas akan membuat orang tua berpikir apa yang terjadi pada anaknya menimbulkan perasaan stres. Maka dari itu perlu adanya dukungan sosial yang berasal dari keluarga, teman bahkan masyarakat. Dukungan sosial yang baik akan mempengaruhi tingkat stress. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat stress orang tua yang memiliki anak penyandang disabilitas di Klinik Pelangi Center Development Neurorehabilitation Ponorogo. Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak disabilitas sebanyak 100 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan uji analisa Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 100 responden, dengan menggunakan teknik Total Sampling. Didapatkan dukungan sosial baik sebanyak 57 responden (57,0%), dan yang mendapatkan dukungan sosial buruk sebanyak 43 responden (43%). Tingkat stress pada orang tua di Klinik Pelangi Center Development Neurorehabilitation Ponorogo dikatakan 53 responden (53%) dengan tingkat stress sedang, 28 responden (28%) dengan ringkat stress ringan dan 19 responden (19%) dengan tingkat stress berat. Hasil uji statisctic Chi-Square didapatkan nilai p value = 0,000 < a (0,05) sehingga H0 ditolak berarti ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat stress orang tua yang memiliki anak penyandang disabilitas di Klinik Pelangi Center Development Neurorehabilitation Ponorogo. Kesimpulan: Dukungan sosial yang berasal dari teman, keluarga bahkan masyarakat sangat mempengaruhi tingkat stess orangtua anak disabilitas. Dukungan informasi, dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan penghargaan sangatlah diperlukan orangtua untuk mengurangi resiko terjadinya stress.","PeriodicalId":489387,"journal":{"name":"Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135683271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Dampak yang terjadi akibat bencana banjir ini meliputi rusaknya infrastruktur, sarana dan prasarana, ekonomi, gangguan emosi dan bahkan sampai hilangnya nyawa manusia. Salah satu gangguan emosi yang sering dialami adalah kecemasan. Kecemasan merupakan gangguan alam perasaan yang muncul dengan adanya perasaan khawatir, takut yang berkelanjutan dan dalam.
Tujuan: Mengetahui tingkat kecemasan masyarakat pasca banjir di Desa x
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis pendekatan deskriptif dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa x yang terdampak banjir yaitu sebanyak 612. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 86 orang
Hasil: Hasil penelitian didapatkan jika masyarakat desa x memiliki tingkat kecemasan Ringan.
Kesimpulan: tingkat kecemasan masyarakat di Desa x tahun 2022 yang paling banyak mengalami kecemasan ringan. Diharapkan juga hasil dari penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan serta pengetahuan yang berkaitan dengan keperawatan bencana dan dengan penelitian ini dapat membantu peneliti dan peneliti selanjutnya untuk mengetahui tingkat kecemasan masyarakat pasca banjir
{"title":"Gambaran Tingkat Kecemasan Masyarakat Pasca Banjir di Desa X","authors":"Muhammad Najmi, Muthmainnah Muthmainnah","doi":"10.33859/jni.v3i2.277","DOIUrl":"https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.277","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Dampak yang terjadi akibat bencana banjir ini meliputi rusaknya infrastruktur, sarana dan prasarana, ekonomi, gangguan emosi dan bahkan sampai hilangnya nyawa manusia. Salah satu gangguan emosi yang sering dialami adalah kecemasan. Kecemasan merupakan gangguan alam perasaan yang muncul dengan adanya perasaan khawatir, takut yang berkelanjutan dan dalam.
 Tujuan: Mengetahui tingkat kecemasan masyarakat pasca banjir di Desa x
 Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis pendekatan deskriptif dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa x yang terdampak banjir yaitu sebanyak 612. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 86 orang
 Hasil: Hasil penelitian didapatkan jika masyarakat desa x memiliki tingkat kecemasan Ringan.
 Kesimpulan: tingkat kecemasan masyarakat di Desa x tahun 2022 yang paling banyak mengalami kecemasan ringan. Diharapkan juga hasil dari penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan serta pengetahuan yang berkaitan dengan keperawatan bencana dan dengan penelitian ini dapat membantu peneliti dan peneliti selanjutnya untuk mengetahui tingkat kecemasan masyarakat pasca banjir","PeriodicalId":489387,"journal":{"name":"Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135837845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (tinggi kadar gula darah) yang terjadi akibat kelainan pengeluaran insulin, kerja suatu insulin ataupun keduanya. DM tipe 2 Harus selalu memperhatikan pola hidup agar tetap sehat atau dengan cara selalu memperhatikan 5 pilar pengelolaan diabetes mellitus yaitu makanan, obat-obatan, olahraga, kontrol glikemik, perawatan kaki dan yang paling penting yaitu pola makan dan diet agar mencegah terjadinya peningkatan kadar gula darah dan menghindari terjadinya komplikasi karena banyak masyarakat yang masih tidak memperhatikan pola makan dan pola diet.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pola hidup terhadap kadar gula darah penderita DM tipe 2 di UPT Puskesmas Terminal Banjarmasin
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 73 orang dengan teknik purposive sampling
Hasil: Hasil uji korelasi Chi Square dengan α = 0,05. Dari hasil uji statistik Chi Square didapatkan Nilai signifikan 0.441 > 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan antara pola hidup terhadap kadar gula darah penderita DM Tipe 2.
Kesimpulan: Meningkatnya kadar gula darah tidak hanya dipengaruhi oleh pola hidup tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti pola makan, diet, merokok, perawatan kaki dan perawatan diri diabetes
Kata kunci: diabetes melitus, kadar gula darah, pola hidup
{"title":"Hubungan Pola Hidup Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2","authors":"Syarifah Rini, Onieqie Ayu Dhea Manto, Angga Irawan","doi":"10.33859/jni.v3i2.262","DOIUrl":"https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.262","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (tinggi kadar gula darah) yang terjadi akibat kelainan pengeluaran insulin, kerja suatu insulin ataupun keduanya. DM tipe 2 Harus selalu memperhatikan pola hidup agar tetap sehat atau dengan cara selalu memperhatikan 5 pilar pengelolaan diabetes mellitus yaitu makanan, obat-obatan, olahraga, kontrol glikemik, perawatan kaki dan yang paling penting yaitu pola makan dan diet agar mencegah terjadinya peningkatan kadar gula darah dan menghindari terjadinya komplikasi karena banyak masyarakat yang masih tidak memperhatikan pola makan dan pola diet.
 Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pola hidup terhadap kadar gula darah penderita DM tipe 2 di UPT Puskesmas Terminal Banjarmasin
 Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 73 orang dengan teknik purposive sampling
 Hasil: Hasil uji korelasi Chi Square dengan α = 0,05. Dari hasil uji statistik Chi Square didapatkan Nilai signifikan 0.441 > 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan antara pola hidup terhadap kadar gula darah penderita DM Tipe 2.
 Kesimpulan: Meningkatnya kadar gula darah tidak hanya dipengaruhi oleh pola hidup tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti pola makan, diet, merokok, perawatan kaki dan perawatan diri diabetes
 Kata kunci: diabetes melitus, kadar gula darah, pola hidup","PeriodicalId":489387,"journal":{"name":"Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135837764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gangguan jiwa merupakan kondisi fisiologis atau mental seseorang yang kurang berfungsi dengan baik sehingga mengganggu dalam fungsi sehari-hari, Gangguan jiwa dapat berfungsi atau efektif dengan mengkonsumsi obatnya, namun ada beberapa hal yang dapat menghambat keberhasilan Orang dengan Gangguan (ODGJ) diantaranya adalah ketidakpatuhan dalam mengkonsimsi obat. Tujuan penelitiam ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Metode penelitian ini menggunakan deskriftif analitik dengan studi korelasional dengan sampel penelitian sebanyak 71 responden, uji Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square, waktu peneltian mulai bulan April sampai dengan bulan juli tahun 2022, tempat penelitian di Puskesmas wilayah Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan selatan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien ODGJ dengan nilai p = 0,0001 yang nama nilai tersebut lebih kecil dari nilai p > 0,05 yang menunjukan bahwa kedua variabel bermakna secara signifikan. Kesimpulan bahwa dukungan keluarga terhadap pasien ODGJ sangar penting dalam kesembuhan pasien, dukungan keluarga dalam memberikan motivasi yang positif dan meyakinkan kepada pasien untuk patuh minum obat, sehingga pasien terhindar dari kekambuhan.
{"title":"Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (Odgj) di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul","authors":"Tiara Lani, Nurul Wafa Septiana","doi":"10.33859/jni.v3i2.263","DOIUrl":"https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.263","url":null,"abstract":"Gangguan jiwa merupakan kondisi fisiologis atau mental seseorang yang kurang berfungsi dengan baik sehingga mengganggu dalam fungsi sehari-hari, Gangguan jiwa dapat berfungsi atau efektif dengan mengkonsumsi obatnya, namun ada beberapa hal yang dapat menghambat keberhasilan Orang dengan Gangguan (ODGJ) diantaranya adalah ketidakpatuhan dalam mengkonsimsi obat. Tujuan penelitiam ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Metode penelitian ini menggunakan deskriftif analitik dengan studi korelasional dengan sampel penelitian sebanyak 71 responden, uji Penelitian ini menggunakan uji Chi-Square, waktu peneltian mulai bulan April sampai dengan bulan juli tahun 2022, tempat penelitian di Puskesmas wilayah Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan selatan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien ODGJ dengan nilai p = 0,0001 yang nama nilai tersebut lebih kecil dari nilai p > 0,05 yang menunjukan bahwa kedua variabel bermakna secara signifikan. Kesimpulan bahwa dukungan keluarga terhadap pasien ODGJ sangar penting dalam kesembuhan pasien, dukungan keluarga dalam memberikan motivasi yang positif dan meyakinkan kepada pasien untuk patuh minum obat, sehingga pasien terhindar dari kekambuhan.","PeriodicalId":489387,"journal":{"name":"Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X","volume":"267 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135837846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ririn Nasriati Nasriati, Dian Laila Purwaningroom, Rahma Tri Fany
Latar Belakang: Virus baru bernama Covid-19, yang awalnya terdeteksi di kota Wuhan China dan disebabkan oleh Servere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2, mengejutkan dunia dipenghujung tahun 2019. (SARS CoV-2). Kecemasan juga dapat ditimbulkan oleh adanya bentuk baru Covid-19, yang penularannya meluas dengan cepat bersamaan dengan orang mengalami kecemasan. Stigma adalah label buruk yang diperoleh dengan menghasut diskriminasi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara stigma dan kecemasan masyarakat seputar Covid-19 di Kelurahan Mangkujayan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Metode: Sebuah cross sectional, desain kuantitatif diabdosi dalam penelitian ini. Populasi penelitian berjumlah 163 orang di RT 02/RW 02, Kecamatan Mangkujayan, Kabupaten Ponorogo, dan 62 responden dipilih secara acak dari sampel ini dengan menggunakan pendekatan Simple Random Sampling. Kuesioner digunakan sebagai instrumen (door to door). analisis uji statistik chi-square. Hasil: Penelitian menunjukkan 34 responden (54,8 persen) mengalami kecemasan berat dan 40 responden (64,5 persen) mengalami stigma signifikan. Hasil menunjukkan nilai p 0,000 dan alpha 0,05. Di RT 02 RW 02 kelurahan mangkujayan kabupaten ponorogo kabupaten ponorogo. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara stigma dan kecemasan masyarakat dengan keeratan hubungan yang dicapai yaitu CC = 0,611 cukup.
{"title":"Stigma Dengan Kecemasan Masyarakat Tentang Covid-19 Di Ponorogo","authors":"Ririn Nasriati Nasriati, Dian Laila Purwaningroom, Rahma Tri Fany","doi":"10.33859/jni.v3i2.270","DOIUrl":"https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.270","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Virus baru bernama Covid-19, yang awalnya terdeteksi di kota Wuhan China dan disebabkan oleh Servere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2, mengejutkan dunia dipenghujung tahun 2019. (SARS CoV-2). Kecemasan juga dapat ditimbulkan oleh adanya bentuk baru Covid-19, yang penularannya meluas dengan cepat bersamaan dengan orang mengalami kecemasan. Stigma adalah label buruk yang diperoleh dengan menghasut diskriminasi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara stigma dan kecemasan masyarakat seputar Covid-19 di Kelurahan Mangkujayan Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Metode: Sebuah cross sectional, desain kuantitatif diabdosi dalam penelitian ini. Populasi penelitian berjumlah 163 orang di RT 02/RW 02, Kecamatan Mangkujayan, Kabupaten Ponorogo, dan 62 responden dipilih secara acak dari sampel ini dengan menggunakan pendekatan Simple Random Sampling. Kuesioner digunakan sebagai instrumen (door to door). analisis uji statistik chi-square. Hasil: Penelitian menunjukkan 34 responden (54,8 persen) mengalami kecemasan berat dan 40 responden (64,5 persen) mengalami stigma signifikan. Hasil menunjukkan nilai p 0,000 dan alpha 0,05. Di RT 02 RW 02 kelurahan mangkujayan kabupaten ponorogo kabupaten ponorogo. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara stigma dan kecemasan masyarakat dengan keeratan hubungan yang dicapai yaitu CC = 0,611 cukup.","PeriodicalId":489387,"journal":{"name":"Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135837765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pasien stroke memerlukan golden time dalam pengobatan ±3 jam yang berarti dalam 3 jam pertama setelah terkena serangan stroke pasien harus mendapatkan perawatan lengkap dan optimal. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan prehospital delay dengan tingkat keparahan pada pasien stroke di rumah sakit kota Banjarmasin. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, sampel dalam penelitian ini sebanyak 124 responden. Pengumpulan data menggunakan observasi prehospital pasien stroke dengan uji statistik Spearman Rank. Hasil: Hasil uji statistik pada penelitian ini didapatkan nilai p value 0.000 < 0.05 dan dapat dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara prehospital delay dengan tingkat keparahan pasien stroke di Rumah Sakit Kota Banjarmasin. Hubungan kedua variabel ini menunjukkan ke arah korelasi negatif dengan nilai Spearman Rank - 0.948 yang berarti hubungan kedua variabel memiliki hubungan sempurna. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara prehospital delay dengan tingkat keparahan pasien stroke di Rumah Sakit Kota Banjarmasin.
{"title":"Hubungan Prehospital Delay Dengan Tingkat Keparahan Pada Pasien Stroke Di Rumah Sakit Banjarmasin","authors":"Julianto Julianto, None Solikin, Muhammad Firdaus","doi":"10.33859/jni.v3i2.274","DOIUrl":"https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.274","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pasien stroke memerlukan golden time dalam pengobatan ±3 jam yang berarti dalam 3 jam pertama setelah terkena serangan stroke pasien harus mendapatkan perawatan lengkap dan optimal. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan prehospital delay dengan tingkat keparahan pada pasien stroke di rumah sakit kota Banjarmasin. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, sampel dalam penelitian ini sebanyak 124 responden. Pengumpulan data menggunakan observasi prehospital pasien stroke dengan uji statistik Spearman Rank. Hasil: Hasil uji statistik pada penelitian ini didapatkan nilai p value 0.000 < 0.05 dan dapat dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara prehospital delay dengan tingkat keparahan pasien stroke di Rumah Sakit Kota Banjarmasin. Hubungan kedua variabel ini menunjukkan ke arah korelasi negatif dengan nilai Spearman Rank - 0.948 yang berarti hubungan kedua variabel memiliki hubungan sempurna. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara prehospital delay dengan tingkat keparahan pasien stroke di Rumah Sakit Kota Banjarmasin.","PeriodicalId":489387,"journal":{"name":"Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135837766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Stroke merupakan masalah kesehatan penting di dunia, setiap tahunya sekitar 5,5 juta orang meninggal akibat stroke, dan 44 juta orang kehilangan kehidupan dan mengalami kecacatan. Serangan stroke memiliki golden periode, yaitu dimana jika seorang penderita stroke segera ditangani maka kecacatan maupun kematian dapat dihindari. Golden periode pada serangan stroke adalah dalam 4 jam pertama setelah penderita mengalami gejala stroke. Masyarakat perlu diberikan pengetauan tentang tanda dan gejala pertama stroke dengan metode FAST berbasis Health Belief Model (HBM). HBM merupakan teori yang digunakan dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. Tujuan: Mampu memahami evidence based dalam bentuk literature review tentang efek pendidikan kesehatan berbasis HBM terhadap tanda dan gejala awal stroke dengan metode FAST. Metode: Studi dilakukan dengan penelusuran jurnal di database “Scopus, Science Direct, dan ProQuest†menggunakan kata kunci yang telah ditetapkan, kemudian jurnal penelitian tersebut ditelaah, didapatkan lima jurnal memenuhi kriteria untuk dilakukan telaah ilmiah. Kelima jurnal tersebut kemudian ditelaah desain, sampel, perlakuan, dan hasilnya dengan menggunakan critical appraisal. Hasil: Berdasarkan telaah yang dilakukan, hasil literature review menyatakan bahwa dampak pendidkan kesehatan berbasis HBM berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan pada masyarakat. Kesimpulan: HBM dapat meningkatkan pengetahuan dengan intervensi inovasi yang diberikan.
{"title":"Pendidikan Kesehatan Berbasis Health Belief Models Tentang Tanda Gejala Awal Stroke (Fast): Literatur Riview","authors":"Any Zahrotul Widniah","doi":"10.33859/jni.v3i2.260","DOIUrl":"https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.260","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Stroke merupakan masalah kesehatan penting di dunia, setiap tahunya sekitar 5,5 juta orang meninggal akibat stroke, dan 44 juta orang kehilangan kehidupan dan mengalami kecacatan. Serangan stroke memiliki golden periode, yaitu dimana jika seorang penderita stroke segera ditangani maka kecacatan maupun kematian dapat dihindari. Golden periode pada serangan stroke adalah dalam 4 jam pertama setelah penderita mengalami gejala stroke. Masyarakat perlu diberikan pengetauan tentang tanda dan gejala pertama stroke dengan metode FAST berbasis Health Belief Model (HBM). HBM merupakan teori yang digunakan dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. Tujuan: Mampu memahami evidence based dalam bentuk literature review tentang efek pendidikan kesehatan berbasis HBM terhadap tanda dan gejala awal stroke dengan metode FAST. Metode: Studi dilakukan dengan penelusuran jurnal di database “Scopus, Science Direct, dan ProQuest†menggunakan kata kunci yang telah ditetapkan, kemudian jurnal penelitian tersebut ditelaah, didapatkan lima jurnal memenuhi kriteria untuk dilakukan telaah ilmiah. Kelima jurnal tersebut kemudian ditelaah desain, sampel, perlakuan, dan hasilnya dengan menggunakan critical appraisal. Hasil: Berdasarkan telaah yang dilakukan, hasil literature review menyatakan bahwa dampak pendidkan kesehatan berbasis HBM berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan pada masyarakat. Kesimpulan: HBM dapat meningkatkan pengetahuan dengan intervensi inovasi yang diberikan.","PeriodicalId":489387,"journal":{"name":"Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135837768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Penyakit hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang tidak hanya gencar di dunia, tetapi juga di Indonesia. Hipertensi juga disebut sebagai the silent killer yaitu penyakit mematikan tanpa adanya tanda dan gejalanya terlebih dahulu sebagai peringatan. Status tekanan darah akan semakin tinggi seiring menurunnya fungsi organ tubuh. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah abnormal yang menjadi penyebab utama timbulnya penyakit kardiovaskuler.
Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui gambaran upaya deteksi dini hipertensi dan pencegahan hipertensi di desa kayu bawang di wilayah kerja puskesmas gambut.
Metode: Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 150 responden dan sampel 150 responden, menggunakan teknik total sampling.
Hasil: dari penelitian ini yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik, data yang tertinggi yaitu berada pada Hipertensi Tingkat 1 (sistolik 160–179 mmHg; diastolik 90–99 mmHg) sebanyak 46 responden (30.7%). Hasil deteksi dini hipertensi dengan data yang tertinggi yaitu berada pada deteksi dini hipertensi cukup sebanyak 126 responden (84%). Hasil pencegahan hipertensi dengan data yang tertinggi yaitu berada pada pencegahan hipertensi cukup sebanyak 120 responden (80%).
Kesimpulan: masyarakat harus dapat mendeteksi secara dini dan melakukan upaya pencegahan penyakit hipertensi agar tekanan darah penderita hipertensi dapat terkontrol.
{"title":"Gambaran Upaya Deteksi Dini Dan Pencegahan Hipertensi Di Desa Kayu Bawang Di Wilayah Kerja Puskesmas Gambut","authors":"Lukman Harun, Mery Lestari, None Hiryadi","doi":"10.33859/jni.v3i2.278","DOIUrl":"https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.278","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang tidak hanya gencar di dunia, tetapi juga di Indonesia. Hipertensi juga disebut sebagai the silent killer yaitu penyakit mematikan tanpa adanya tanda dan gejalanya terlebih dahulu sebagai peringatan. Status tekanan darah akan semakin tinggi seiring menurunnya fungsi organ tubuh. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah abnormal yang menjadi penyebab utama timbulnya penyakit kardiovaskuler.
 Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui gambaran upaya deteksi dini hipertensi dan pencegahan hipertensi di desa kayu bawang di wilayah kerja puskesmas gambut.
 Metode: Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 150 responden dan sampel 150 responden, menggunakan teknik total sampling.
 Hasil: dari penelitian ini yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik, data yang tertinggi yaitu berada pada Hipertensi Tingkat 1 (sistolik 160–179 mmHg; diastolik 90–99 mmHg) sebanyak 46 responden (30.7%). Hasil deteksi dini hipertensi dengan data yang tertinggi yaitu berada pada deteksi dini hipertensi cukup sebanyak 126 responden (84%). Hasil pencegahan hipertensi dengan data yang tertinggi yaitu berada pada pencegahan hipertensi cukup sebanyak 120 responden (80%).
 Kesimpulan: masyarakat harus dapat mendeteksi secara dini dan melakukan upaya pencegahan penyakit hipertensi agar tekanan darah penderita hipertensi dapat terkontrol.","PeriodicalId":489387,"journal":{"name":"Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135837767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Salah satu pelayanan sentral di rumah sakit adalah pelayanan Intensive Care Unit (ICU). Dimana ICU memiliki perawat dan perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien yang menderita penyakit kritis, atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis yang masih bisa diharapkan. Kepuasan pasien dan keluarga menjadi ukuran kualitas pelayanan dan pemberian informasi perawatan di ICU dimana salah satu indikatornya adalah komunikasi terapeutik. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat korelasi komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan keluarga pasien ICU RSUD Ulin Banjarmasin. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh keluarga pasien di Ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin pada bulan Mei-Juni 2022. Pengambilan sampel dengan sampel jenuh, berjumlah 69 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner komunikasi terapeutik perawat dan kepuasan keluarga pasien dengan uji statistik Spearman Rank. Hasil: Hasil uji statistik didapatkan nilai p value (0,000) < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan keluarga pasien di ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin dengan nilai spearman rank 0,670 yang menunjukkan arah korelasi positif dan hubungan kedua variabel sangat kuat. Kesimpulan: Perawat harus memiliki kemampuan melaksanakan komunikasi terapeutik yang baik agar kepuasan keluarga pasien terus meningkat.
{"title":"Korelasi Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Keluarga Pasien ICU","authors":"Novia Heriani, Clarissa Maharani Gandi","doi":"10.33859/jni.v3i2.285","DOIUrl":"https://doi.org/10.33859/jni.v3i2.285","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Salah satu pelayanan sentral di rumah sakit adalah pelayanan Intensive Care Unit (ICU). Dimana ICU memiliki perawat dan perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien yang menderita penyakit kritis, atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis yang masih bisa diharapkan. Kepuasan pasien dan keluarga menjadi ukuran kualitas pelayanan dan pemberian informasi perawatan di ICU dimana salah satu indikatornya adalah komunikasi terapeutik. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat korelasi komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan keluarga pasien ICU RSUD Ulin Banjarmasin. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh keluarga pasien di Ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin pada bulan Mei-Juni 2022. Pengambilan sampel dengan sampel jenuh, berjumlah 69 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner komunikasi terapeutik perawat dan kepuasan keluarga pasien dengan uji statistik Spearman Rank. Hasil: Hasil uji statistik didapatkan nilai p value (0,000) < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan keluarga pasien di ruang ICU RSUD Ulin Banjarmasin dengan nilai spearman rank 0,670 yang menunjukkan arah korelasi positif dan hubungan kedua variabel sangat kuat. Kesimpulan: Perawat harus memiliki kemampuan melaksanakan komunikasi terapeutik yang baik agar kepuasan keluarga pasien terus meningkat.","PeriodicalId":489387,"journal":{"name":"Journal of Nursing Invention E-ISSN 2828-481X","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135837844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}