Pub Date : 2023-10-16DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.515
Tutik Nurhidayati, Maya Shovitri, Nengah Dwianita Kuswytasari, Enny Zulaika, Nur Hidayatul Alami, Arif Luqman, Dini Ermavitalini, Kristanti Indah Purwani, Wirdatul Muslihatin, Imam Wahyudi Farid, Ciptian Weried Priananda, Sri Fatmawati
Salah satu desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata adalah desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Desa tersebut memiliki banyak potensi desa wisata yang strategis. Disisi lain ada keinginan untuk melakukan kegiatan pertanian berbasis teknologi dalam skala greenhouse untuk mendukung usaha wisata di Desa Kebontunggul. Adanya potensi dan keingginan untuk maju tersebut maka langkah pertama yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat adalah pembuatan greenhouse sebagai sarana untuk pengembangan teknologi IoT. Selain itu adanya greenhouse di desa menjadi salah satu pengembangan desa dengan ikon terbaru berupa wisata edukasi. Hasil survei kebermanfaatan greenhouse menunjukkan bahwa greenhouse bermanfaat bagi masyarakat Kebontunggul untuk wahana wisata yang menarik banyak wisatawan.
{"title":"Pemanfaatan Greenhouse sebagai Wahana Edukasi di Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto","authors":"Tutik Nurhidayati, Maya Shovitri, Nengah Dwianita Kuswytasari, Enny Zulaika, Nur Hidayatul Alami, Arif Luqman, Dini Ermavitalini, Kristanti Indah Purwani, Wirdatul Muslihatin, Imam Wahyudi Farid, Ciptian Weried Priananda, Sri Fatmawati","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.515","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.515","url":null,"abstract":"Salah satu desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata adalah desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Desa tersebut memiliki banyak potensi desa wisata yang strategis. Disisi lain ada keinginan untuk melakukan kegiatan pertanian berbasis teknologi dalam skala greenhouse untuk mendukung usaha wisata di Desa Kebontunggul. Adanya potensi dan keingginan untuk maju tersebut maka langkah pertama yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat adalah pembuatan greenhouse sebagai sarana untuk pengembangan teknologi IoT. Selain itu adanya greenhouse di desa menjadi salah satu pengembangan desa dengan ikon terbaru berupa wisata edukasi. Hasil survei kebermanfaatan greenhouse menunjukkan bahwa greenhouse bermanfaat bagi masyarakat Kebontunggul untuk wahana wisata yang menarik banyak wisatawan.","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136183236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-16DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.545
Lucia Ari Dinanti, Zakiatul Wildani, Sri Pingit Wulandari, Sri Mumpuni Retnaningsih, Wahyu Wibowo, Iis Dewi Ratih, Mike Prastuti, Eva Sundari
Indeks minat baca di Jawa Timur menduduki peringkat ke 26 dari 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan hasil survei di Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, hanya 17% anak yang mempunyai hobi membacasementara 58% lebih sering meluangkan waktu dengan gadget. Untuk meningkatkan minat baca anak di Desa Gayam perlu dilakukan upaya dari pihak eksternal, yaitu mengadakan Rumah Baca sebagai sarana untuk membangkitkan minat baca anak. Untuk keperluan ini tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) dari Lab Rekayasa Kualitas dan Produktivitas Departemen Statistika Bisnis Fakultas Vokasi ITS (DSB FV ITS) membangun Rumah Baca Izzatul Islam, yang berisi sekitar 451 buku meliputi 14 jenis buku dengan 31% dari total buku berasal dari donasi dan 69% merupakan buku baru. Diberi nama Izzatul Islam karena rumah baca berada di rumah Hafidz Izzatul Islam di Desa Gayam. Pembukaan rumah baca dilaksanakan pada tanggal 17 September 2022 dihadiri oleh 40 anak-anak TK dan PAUD beserta orang tua dan 30 anak SD. Kegiatan pada saat pembukaan adalah lomba mewarnai bagi anak TK dan PAUD dan lomba membaca bagi anak SD. Setelah pembukaan rumah baca, jumlah rata-rata pengunjung Rumah Baca Izzatul Islam adalah 16 orang denganjangkauan 10 sampai 20 orang dan terjadi peningkatan jumlah pengunjung rumah baca dari 15 orang menjadi 17 orang
{"title":"Menumbuhkan Minat Baca Anak melalui Rumah Baca di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep","authors":"Lucia Ari Dinanti, Zakiatul Wildani, Sri Pingit Wulandari, Sri Mumpuni Retnaningsih, Wahyu Wibowo, Iis Dewi Ratih, Mike Prastuti, Eva Sundari","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.545","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.545","url":null,"abstract":"Indeks minat baca di Jawa Timur menduduki peringkat ke 26 dari 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan hasil survei di Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, hanya 17% anak yang mempunyai hobi membacasementara 58% lebih sering meluangkan waktu dengan gadget. Untuk meningkatkan minat baca anak di Desa Gayam perlu dilakukan upaya dari pihak eksternal, yaitu mengadakan Rumah Baca sebagai sarana untuk membangkitkan minat baca anak. Untuk keperluan ini tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) dari Lab Rekayasa Kualitas dan Produktivitas Departemen Statistika Bisnis Fakultas Vokasi ITS (DSB FV ITS) membangun Rumah Baca Izzatul Islam, yang berisi sekitar 451 buku meliputi 14 jenis buku dengan 31% dari total buku berasal dari donasi dan 69% merupakan buku baru. Diberi nama Izzatul Islam karena rumah baca berada di rumah Hafidz Izzatul Islam di Desa Gayam. Pembukaan rumah baca dilaksanakan pada tanggal 17 September 2022 dihadiri oleh 40 anak-anak TK dan PAUD beserta orang tua dan 30 anak SD. Kegiatan pada saat pembukaan adalah lomba mewarnai bagi anak TK dan PAUD dan lomba membaca bagi anak SD. Setelah pembukaan rumah baca, jumlah rata-rata pengunjung Rumah Baca Izzatul Islam adalah 16 orang denganjangkauan 10 sampai 20 orang dan terjadi peningkatan jumlah pengunjung rumah baca dari 15 orang menjadi 17 orang","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"172 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136183053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-16DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.556
Orchidea Rachmaniah, Yeni Rahmawati, Nuniek Hendrianie, Ali Altway, Susianto Susianto
Program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) telah dicanangkan oleh pemerintah di tahun 2022 ini dan telah tertuang pada Keputusan Kepala BPJPH No.33 Tahun 2022. Program ini dilakukan untuk menjalankan amanat Undang-undang No.33 Tahun 2014 terkait Jaminan Produk Halal sebagai program percepatan sertifikasi produk halal bagi pelaku usaha UMKM. Pusat Kajian Halal (PKH) ITS sebagai salah satu perguruan tinggi yang tercatat berhak melakukan registrasi proses produk halal melalui Keputusan Kepala BPJPH No 65 Tahun 2022 melakukan Pendampingan Produk Halal (PPH) kepada UMKM mitra binaan melalui pelaksanaan program pengabdian masyarakat berbasis produk. Terdapat 23 UMKM binaan yang terdaftar untuk mengikuti kegiatan ini pada bulan Mei 2022. Hanya terdapat 15 UMKM yang lanjut untuk didampingi dalam pendaftaran SEHATI dan 7 diantaranya telah terbit sertifikat halalnya pada rentang bulan Oktober-November tahun 2022.
{"title":"Seluk Beluk Sertifikasi Halal Self-Declare: Studi Kasus Pendampingan UMKM pada Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Berbasis Produk Tahun 2022","authors":"Orchidea Rachmaniah, Yeni Rahmawati, Nuniek Hendrianie, Ali Altway, Susianto Susianto","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.556","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.556","url":null,"abstract":"Program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) telah dicanangkan oleh pemerintah di tahun 2022 ini dan telah tertuang pada Keputusan Kepala BPJPH No.33 Tahun 2022. Program ini dilakukan untuk menjalankan amanat Undang-undang No.33 Tahun 2014 terkait Jaminan Produk Halal sebagai program percepatan sertifikasi produk halal bagi pelaku usaha UMKM. Pusat Kajian Halal (PKH) ITS sebagai salah satu perguruan tinggi yang tercatat berhak melakukan registrasi proses produk halal melalui Keputusan Kepala BPJPH No 65 Tahun 2022 melakukan Pendampingan Produk Halal (PPH) kepada UMKM mitra binaan melalui pelaksanaan program pengabdian masyarakat berbasis produk. Terdapat 23 UMKM binaan yang terdaftar untuk mengikuti kegiatan ini pada bulan Mei 2022. Hanya terdapat 15 UMKM yang lanjut untuk didampingi dalam pendaftaran SEHATI dan 7 diantaranya telah terbit sertifikat halalnya pada rentang bulan Oktober-November tahun 2022.","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136183052","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-12DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.737
Ronny Mardiyanto, Ruth Johana Hutagalung, Riky Tri Yunardi, Riza Agung, Syahri Muharom, Djoko Purwanto, Rudy Dikairono, Muhammad Rivai, Muhammad Attamimi, Totok Mujiono, Devy Kuswidiastuti
Permasalahan yang ada di beberapa pondok pesantren di Jawa Timur, khususnya di Pondok Pesantren Qomaruddin Gresik adalah adanya kesenjangan teknologi dan potensi daerah yang belum dikelola secara profesional. Metode dakwah yang selama ini dilakukan masih menggunakan metode konvensional, yaitu berkumpul di sebuah tempat (masjid/mushola), kemudian para santri menyimak ajaran-ajaran yang disampaikan oleh seorang Kiai atau Ustaz. Digitalisasi setiap kajian/pengajian akan menyebarkan nilai media dakwah menjadi lebih luas. Monetisasi melalui platform seperti Youtube, Facebook, atau media lain dapat menjadi pemasukan tambahan bagi pondok pesantren. Pengabdian kepada masyarakat ini yaitu memberikan pelatihan video editing yang akan mendukung pengembangan perangkat live streaming studio portable cerdas dan menggali Informasi untuk memastikan solusi yang diterapkan tepat dan relevan dengan kebutuhan yang ada. Kegiatan ini telah dilakukan pada hari Selasa, 11 Juli 2023 di Pondok Pesantren Qomaruddin Gresik. Hasil survei kepuasaan menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan perlu dilanjutkan.
{"title":"Pelatihan Video Editing untuk Menunjang Pengembangan Perangkat Live Streaming Studio Portable Cerdas di Pondok Pesantren Qomaruddin Gresik","authors":"Ronny Mardiyanto, Ruth Johana Hutagalung, Riky Tri Yunardi, Riza Agung, Syahri Muharom, Djoko Purwanto, Rudy Dikairono, Muhammad Rivai, Muhammad Attamimi, Totok Mujiono, Devy Kuswidiastuti","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.737","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.737","url":null,"abstract":"Permasalahan yang ada di beberapa pondok pesantren di Jawa Timur, khususnya di Pondok Pesantren Qomaruddin Gresik adalah adanya kesenjangan teknologi dan potensi daerah yang belum dikelola secara profesional. Metode dakwah yang selama ini dilakukan masih menggunakan metode konvensional, yaitu berkumpul di sebuah tempat (masjid/mushola), kemudian para santri menyimak ajaran-ajaran yang disampaikan oleh seorang Kiai atau Ustaz. Digitalisasi setiap kajian/pengajian akan menyebarkan nilai media dakwah menjadi lebih luas. Monetisasi melalui platform seperti Youtube, Facebook, atau media lain dapat menjadi pemasukan tambahan bagi pondok pesantren. Pengabdian kepada masyarakat ini yaitu memberikan pelatihan video editing yang akan mendukung pengembangan perangkat live streaming studio portable cerdas dan menggali Informasi untuk memastikan solusi yang diterapkan tepat dan relevan dengan kebutuhan yang ada. Kegiatan ini telah dilakukan pada hari Selasa, 11 Juli 2023 di Pondok Pesantren Qomaruddin Gresik. Hasil survei kepuasaan menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan perlu dilanjutkan.","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136058045","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar dunia setelah Filipina, India, dan Brazil. Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur adalah salah satu sentra penghasil kelapa dengan produksi sebesar 13.601 ton/tahun. Komoditas kelapa tersebut diantaranya terdapat di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Desa Nogosari merupakan desa terluas di Kecamatan Rambipuji dengan luas sekitar 1580 Ha. Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Nogosari yaitu belum teroptimalkannya pemanfaatan kelapa karena masih dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan rumah tangga atau dijual secara langsung. Dengan melimpahnya produksi kelapa di Desa Nogosari, maka hal tersebut berpotensi menjadi sumber daya alam yang dapat dioptimalkan oleh penduduk setempat. Hal ini yang mendasari tim pengabdian dari Program Studi Teknik Kimia Universitas Jember untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan serta pendampingan tentang pengolahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO). Hasil sosialisasi dan pelatihan menunjukkan bahwa masyarakat Desa Nogosari Kabupaten Jember mampu mengolah buah kelapa menjadi Virgin Coconut Oil. Produk VCO yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat secara ekonomi atau sosial.
{"title":"TTG Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Nogosari Kabupaten Jember","authors":"Bekti Palupi, Istiqomah Rahmawati, Meta Fitri Rizkiana, Firsta Retnaningtyas Udroto, Lailatul Krisna Abdullah, Ariel Seanhan Haezer, Nanda Ayudiyah Andriani","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.733","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.733","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar dunia setelah Filipina, India, dan Brazil. Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur adalah salah satu sentra penghasil kelapa dengan produksi sebesar 13.601 ton/tahun. Komoditas kelapa tersebut diantaranya terdapat di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Desa Nogosari merupakan desa terluas di Kecamatan Rambipuji dengan luas sekitar 1580 Ha. Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Nogosari yaitu belum teroptimalkannya pemanfaatan kelapa karena masih dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan rumah tangga atau dijual secara langsung. Dengan melimpahnya produksi kelapa di Desa Nogosari, maka hal tersebut berpotensi menjadi sumber daya alam yang dapat dioptimalkan oleh penduduk setempat. Hal ini yang mendasari tim pengabdian dari Program Studi Teknik Kimia Universitas Jember untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan serta pendampingan tentang pengolahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO). Hasil sosialisasi dan pelatihan menunjukkan bahwa masyarakat Desa Nogosari Kabupaten Jember mampu mengolah buah kelapa menjadi Virgin Coconut Oil. Produk VCO yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat secara ekonomi atau sosial.","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135902645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak]{Program hutan untuk pengentasan kemiskinan diangkat kepermukaan kembali oleh Departemen Kehutanan (Dephut) melalui program wanaternak (silvopasture). Secara umum silvopastura diartikan sebagai kegiatan kombinasi antara kegiatan kehutanan dan peternakan dalam suatu kawasan hutan atau luasan lahan. Salah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan lahan hutan dan peternakan adalah Desa Kebontunggul, Kabupaten Mojokerto. Khusus untuk ternak sapi, di Desa Kebontunggul berkembang program bantuan sapi secara bergulir yang telah berlangsung selama 15 tahun sejak tahun 1998. Hal ini tentu merupakan potensi yang sangat besar, namun potensi ini belum dioptimalkan oleh warga karena metode pemeliharaan sapi yang diterapkan masih tradisional. Peternakan sapi yang dilakukan oleh warga Desa Kebontunggul belum mengarah pada aspek bisnis, tetapi baru sebatas budidaya konvensional. Pada akhirnya adanya peternakan sapi tidak dapat memberikan perbaikan ekonomi warga yang signifikan. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini penting dilakukan untuk mengidentikasi peluang pengembangan silvopastura pada lahan Perhutani di Desa Kebontunggul. Diharapkan dengan hasil pengabdian masyarakat ini dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan lahan tidur dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
{"title":"Kebijakan Potensi Silvopastura Tanaman Produktif di Lahan Pehutani Desa Kebontunggul, Gondang, Kabupaten Mojokerto","authors":"Hertiari Idajati, Ummi Fadlilah Kurniawati, Siti Nurlela, Dian Saptarini, Muchammad Nurif, Irhamah Irhamah, Yolandita Septadini","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.630","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.630","url":null,"abstract":"Abstrak]{Program hutan untuk pengentasan kemiskinan diangkat kepermukaan kembali oleh Departemen Kehutanan (Dephut) melalui program wanaternak (silvopasture). Secara umum silvopastura diartikan sebagai kegiatan kombinasi antara kegiatan kehutanan dan peternakan dalam suatu kawasan hutan atau luasan lahan. Salah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan lahan hutan dan peternakan adalah Desa Kebontunggul, Kabupaten Mojokerto. Khusus untuk ternak sapi, di Desa Kebontunggul berkembang program bantuan sapi secara bergulir yang telah berlangsung selama 15 tahun sejak tahun 1998. Hal ini tentu merupakan potensi yang sangat besar, namun potensi ini belum dioptimalkan oleh warga karena metode pemeliharaan sapi yang diterapkan masih tradisional. Peternakan sapi yang dilakukan oleh warga Desa Kebontunggul belum mengarah pada aspek bisnis, tetapi baru sebatas budidaya konvensional. Pada akhirnya adanya peternakan sapi tidak dapat memberikan perbaikan ekonomi warga yang signifikan. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini penting dilakukan untuk mengidentikasi peluang pengembangan silvopastura pada lahan Perhutani di Desa Kebontunggul. Diharapkan dengan hasil pengabdian masyarakat ini dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan lahan tidur dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135902803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bencana longsor dengan intensitas besar dapat mengakibatkan kerusakan bangunan dan infrastruktur lainnya, sehingga menyebabkan hilangnya korban jiwa. Bencana longsor sejauh ini belum bisa diprediksi secara tepat atau dihindari. Akan tetapi dapat diminimalkan risiko kerugiannya salah satunya dengan peningkatan kapasitas berbasis komunitas. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah rawan longsor melihat zona gerakan kerentanan tanahnya kategori menengah sampai tinggi. Kerentanan masyarakat terhadap bencana dipicu oleh pemahaman risiko yang terbatas sehingga mengakibatkan kurangnya kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat dapat diwujudkan melalui kegiatan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas dengan memberikan pendidikan dan pelatihan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap kapasitas masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana longsor berbasis komunitas di Desa Tangkil, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Metode yang dipakai adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan didukung pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil implikasi pelatihan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dalam pengurangan risiko bencana longsor berbasis komunitas sebesar 48%. Strategi dalam meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai upaya pengurangan risiko adalah menggiatkan gerakan pengurangan risiko bencana dibanding menghadapi risiko secara langsung. Upaya tersebut bisa berjalan efektif karena dilakukan dengan konsep desain yang jelas dan adanya partisipasi yang aktif dari masyarakat dan pemangku kepentingan terkait.
{"title":"Membangun Ketahanan Berbasis Komunitas dalam Mengurangi Risiko Bencana Tanah Longsor di Desa Tangkil Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor","authors":"Muhammad Hamzah Fansuri, Nina Purwanti, Anasya Arsita Laksmi, Sabrina Harahap, Surya Dewi Puspitasari, Pungky Dharma Saputra, Okri Asfino Putra, Suprayogi Suprayogi, Yanto Yanto, Baskoro Dian Pratama","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.773","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.773","url":null,"abstract":"Bencana longsor dengan intensitas besar dapat mengakibatkan kerusakan bangunan dan infrastruktur lainnya, sehingga menyebabkan hilangnya korban jiwa. Bencana longsor sejauh ini belum bisa diprediksi secara tepat atau dihindari. Akan tetapi dapat diminimalkan risiko kerugiannya salah satunya dengan peningkatan kapasitas berbasis komunitas. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah rawan longsor melihat zona gerakan kerentanan tanahnya kategori menengah sampai tinggi. Kerentanan masyarakat terhadap bencana dipicu oleh pemahaman risiko yang terbatas sehingga mengakibatkan kurangnya kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat dapat diwujudkan melalui kegiatan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas dengan memberikan pendidikan dan pelatihan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap kapasitas masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana longsor berbasis komunitas di Desa Tangkil, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Metode yang dipakai adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan didukung pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil implikasi pelatihan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dalam pengurangan risiko bencana longsor berbasis komunitas sebesar 48%. Strategi dalam meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai upaya pengurangan risiko adalah menggiatkan gerakan pengurangan risiko bencana dibanding menghadapi risiko secara langsung. Upaya tersebut bisa berjalan efektif karena dilakukan dengan konsep desain yang jelas dan adanya partisipasi yang aktif dari masyarakat dan pemangku kepentingan terkait.","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135902809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-24DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.761
Okta Putra Setio Ardianto, Siska Arifiani, Thomas Ari Kristianto, Caesario Ari Budianto
Pandemi COVID19 yang hingga awal tahun 2022 tetap berlangsung telah banyak menimbulkan dampak berupa lesunya banyak sektor industri dan pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak paling parah. Di awal tahun 2022, setelah melalui banyak upaya penanggulangan pandemi secara perlahan kondisi semakin membaik sehingga memberikan harapan bagi kebangkitan ekonomi, termasuk dari sektor pariwisata. Memperhatikan hal tersebut, memunculkan ide solusi mengenai wahana wisata berbasis teknologi AR atau Augmented Reality berbasis GPS di desa mitra pengabdian masyarakat yaitu Desa Kebontunggul, Kabupaten Mojokerto dengan tujuan mendukung momen pemulihan pariwisata di lokasi tersebut. Teknologi AR yang merupakan bagian dari teknologi Industri 4.0 diharapkan memunculkan antusiasme calon wisatawan untuk datang berwisata ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) di desa mitra yaitu Lembah Mbencirang. Wahana yang akan dihasilkan bertema edukasi budaya lokal dimaksudkan agar sekaligus memberikan efek ganda sebagai upaya mempopulerkan budaya dalam kegiatan wisata. Luaran utama yang dihasilkan dari kegiatan adalah produk wahana wisata berbasis GPS based AR. Diharapkan dari luaran tersebut memberi dampak positif bagian seluruh pihak terkait, baik bagi mitra pengabdian masyarakat dan institusi tim pengabdi masyarakat.
{"title":"Pengembangan Media Wisata Edukasi Interaktif Berkonten Lokal dengan Teknologi GPS Based Augmented Reality Guna Mendukung Pemulihan Pariwisata Pasca Pandemi","authors":"Okta Putra Setio Ardianto, Siska Arifiani, Thomas Ari Kristianto, Caesario Ari Budianto","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.761","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.761","url":null,"abstract":"Pandemi COVID19 yang hingga awal tahun 2022 tetap berlangsung telah banyak menimbulkan dampak berupa lesunya banyak sektor industri dan pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak paling parah. Di awal tahun 2022, setelah melalui banyak upaya penanggulangan pandemi secara perlahan kondisi semakin membaik sehingga memberikan harapan bagi kebangkitan ekonomi, termasuk dari sektor pariwisata. Memperhatikan hal tersebut, memunculkan ide solusi mengenai wahana wisata berbasis teknologi AR atau Augmented Reality berbasis GPS di desa mitra pengabdian masyarakat yaitu Desa Kebontunggul, Kabupaten Mojokerto dengan tujuan mendukung momen pemulihan pariwisata di lokasi tersebut. Teknologi AR yang merupakan bagian dari teknologi Industri 4.0 diharapkan memunculkan antusiasme calon wisatawan untuk datang berwisata ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) di desa mitra yaitu Lembah Mbencirang. Wahana yang akan dihasilkan bertema edukasi budaya lokal dimaksudkan agar sekaligus memberikan efek ganda sebagai upaya mempopulerkan budaya dalam kegiatan wisata. Luaran utama yang dihasilkan dari kegiatan adalah produk wahana wisata berbasis GPS based AR. Diharapkan dari luaran tersebut memberi dampak positif bagian seluruh pihak terkait, baik bagi mitra pengabdian masyarakat dan institusi tim pengabdi masyarakat.","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135927674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-20DOI: 10.12962/j26139960.v7i6.651
Adi Setyo Purnomo, Hendro Nurhadi, Muhammad Lukman Hakim, Taufiq Rinda Alkas, Asranudin Asranudin, Alya Awinatul Rohmah, Djohana Tri Lois Moyo, Karina Harley Aulia Rizky, Novia Nurul Hidayah, Yunita Alfiyati Firdausa, Zahra Salsabila
Industri batik di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan tengah mendapat perhatian dari pemerintah setempat sejak ditetapkannya Desa Klampar sebagai Kampung Batik pada tahun 2009 melalui surat keputusan Bupati Pamekasan karena telah menjadi desa dengan pengrajin batik terbanyak sejak belasan tahun yang lalu. Untuk mendapatkan warna dan motif dengan ciri Madura yang khas, para pengrajin batik di Desa Klampar umumnya menggunakan pewarna sintetik jenis Remazol dan Naptol. Kurang lebih selama 15 tahun, kedua zat pewarna tersebut digunakan secara massif, namun limbah zat sisanya belum pernah diolah dengan baik. Oleh karena itu, tim pengabdian ITS menghibahkan reaktor degradasi pewarna sintetik yang berbasis adsorpsi fotokatalitik yang merupakan hasil riset laboratorium kimia. Setelah dilakukan beberapa kali evaluasi dan pengembangan, reaktor fotokatalitik ini terdiri atas tandon dengan penambahan lampu UV yang dihubungkan dengan 3 kolom yang masing-masing berisi silika, manganese, dan karbon aktif. Proses penjernihan air ini dioptimalisasi dengan penambahan klorin dan fotokatali-sator TiO2. Sistem ini dapat menjernihkan limbah hingga ke tingkat yang aman untuk dibuang ke lingkungan. Tim pengabdian masyarakat ITS telah menyerahkan 1 unit reaktor kepada UMKM Batik Pelangi di Desa Klampar dengan penambahan solar cell sebagai sumber energinya.
{"title":"Aplikasi Adsorpsi Fotokatalitik TiO2 dan Panel Surya dalam Degradasi Limbah Pewarna Sintetik UMKM Batik Pelangi Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan","authors":"Adi Setyo Purnomo, Hendro Nurhadi, Muhammad Lukman Hakim, Taufiq Rinda Alkas, Asranudin Asranudin, Alya Awinatul Rohmah, Djohana Tri Lois Moyo, Karina Harley Aulia Rizky, Novia Nurul Hidayah, Yunita Alfiyati Firdausa, Zahra Salsabila","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.651","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.651","url":null,"abstract":"Industri batik di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan tengah mendapat perhatian dari pemerintah setempat sejak ditetapkannya Desa Klampar sebagai Kampung Batik pada tahun 2009 melalui surat keputusan Bupati Pamekasan karena telah menjadi desa dengan pengrajin batik terbanyak sejak belasan tahun yang lalu. Untuk mendapatkan warna dan motif dengan ciri Madura yang khas, para pengrajin batik di Desa Klampar umumnya menggunakan pewarna sintetik jenis Remazol dan Naptol. Kurang lebih selama 15 tahun, kedua zat pewarna tersebut digunakan secara massif, namun limbah zat sisanya belum pernah diolah dengan baik. Oleh karena itu, tim pengabdian ITS menghibahkan reaktor degradasi pewarna sintetik yang berbasis adsorpsi fotokatalitik yang merupakan hasil riset laboratorium kimia. Setelah dilakukan beberapa kali evaluasi dan pengembangan, reaktor fotokatalitik ini terdiri atas tandon dengan penambahan lampu UV yang dihubungkan dengan 3 kolom yang masing-masing berisi silika, manganese, dan karbon aktif. Proses penjernihan air ini dioptimalisasi dengan penambahan klorin dan fotokatali-sator TiO2. Sistem ini dapat menjernihkan limbah hingga ke tingkat yang aman untuk dibuang ke lingkungan. Tim pengabdian masyarakat ITS telah menyerahkan 1 unit reaktor kepada UMKM Batik Pelangi di Desa Klampar dengan penambahan solar cell sebagai sumber energinya.","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136380659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Program pengembangan sekolah luar biasa untuk tunanetra, yaitu dalam bentuk pengembangan bahan ajar Braille sudah dilakukan Pemerintah sejak awal 1998, yaitu dengan dibentuknya sekolah luar biasa (SLB) yang berperan sebagai pusat sumber Resource Center penyelenggaraan pendidikan yang salah satu fungsinya adalah pengembangan media pembelajaran dalam huruf Braille. SLBN Muara Bulian, Batang Hari, Jambi merupakan salah satu SLB pusat sumber yang dimaksud. Mesin Braille SLB Muara Bulian sudah lama rusak dan tidak ada pihak yang mampu memperbaikinya sehingga kegiatan pengadaan dan pengembangan bahan ajar Braille menjadi terputus. Untuk itu pihak SLB Muara Bulian mengharapkan bantuan tim ahli Departemen Teknik Elektro ITS agar memperbaiki mesin Braille dan sekaligus memberi pelatihan teknis tentang pemeliharaan dan operasional bagi operator mesin Braille dan guru SLB. Hasil diagnosa, dan perbaikan yang dilakukan oleh tim DTE ITS menghasilkan mesin Braille SLB Muara Bulian kembali beroperasi sempurna seperti kondisi baru. Adapun perbaikan mesin Braille yang rusak tersebut dilakukan pada bagian mekanis, dan elektronik serta pada penyempurnaan software, sehingga mesin Braille SLB dapat beroperasi sempurna dengan kemampuan cetak 400 karakter per detik dan konsumsi daya listrik yang lebih rendah 40% dari konsumsi semula. Disamping itu juga diberikan pelatihan teknis dasar yang berkaitan dengan pemeliharaan mesin bagi operator serta operasional mesin Braille bagi para guru SLB.
{"title":"Perbaikan Mesin Cetak Braille dan Pelatihan Bagi Operator dan Guru di SLB N Muara Bulian, Batanghari, Jambi","authors":"Hendra Kusuma, Tasripan Tasripan, Tri Arief Sardjono, Rudy Dikairono, Totok Mujiono","doi":"10.12962/j26139960.v7i6.696","DOIUrl":"https://doi.org/10.12962/j26139960.v7i6.696","url":null,"abstract":"Program pengembangan sekolah luar biasa untuk tunanetra, yaitu dalam bentuk pengembangan bahan ajar Braille sudah dilakukan Pemerintah sejak awal 1998, yaitu dengan dibentuknya sekolah luar biasa (SLB) yang berperan sebagai pusat sumber Resource Center penyelenggaraan pendidikan yang salah satu fungsinya adalah pengembangan media pembelajaran dalam huruf Braille. SLBN Muara Bulian, Batang Hari, Jambi merupakan salah satu SLB pusat sumber yang dimaksud. Mesin Braille SLB Muara Bulian sudah lama rusak dan tidak ada pihak yang mampu memperbaikinya sehingga kegiatan pengadaan dan pengembangan bahan ajar Braille menjadi terputus. Untuk itu pihak SLB Muara Bulian mengharapkan bantuan tim ahli Departemen Teknik Elektro ITS agar memperbaiki mesin Braille dan sekaligus memberi pelatihan teknis tentang pemeliharaan dan operasional bagi operator mesin Braille dan guru SLB. Hasil diagnosa, dan perbaikan yang dilakukan oleh tim DTE ITS menghasilkan mesin Braille SLB Muara Bulian kembali beroperasi sempurna seperti kondisi baru. Adapun perbaikan mesin Braille yang rusak tersebut dilakukan pada bagian mekanis, dan elektronik serta pada penyempurnaan software, sehingga mesin Braille SLB dapat beroperasi sempurna dengan kemampuan cetak 400 karakter per detik dan konsumsi daya listrik yang lebih rendah 40% dari konsumsi semula. Disamping itu juga diberikan pelatihan teknis dasar yang berkaitan dengan pemeliharaan mesin bagi operator serta operasional mesin Braille bagi para guru SLB.","PeriodicalId":493097,"journal":{"name":"Sewagati","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135497848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}