首页 > 最新文献

Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal最新文献

英文 中文
Analysis of the Development of the State Administrative Court System (Case Study of Decision No. 35/G/2019/PTUN.SRG) 国家行政法院制度发展分析(以第35/G/2019/PTUN.SRG号决定为例)
Pub Date : 2023-01-01 DOI: 10.15294/ipmhi.v3i1.57727
Tiara Bastari Putri, Nadhira Zahra Farida, Alfatesya Haifa, Santi Hapsari Dewi Adikancana
Sistem Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia terus mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan ini dapat dibuktikan dari pengesahan UU No. 9 Tahun 2004 dan UU No. 51 Tahun 2009 terkait perubahan UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Selain oleh undang-undang tersebut, perkembangan sistem Peradilan Tata Usaha Negara juga dipengaruhi oleh UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Adapun salah satu perkembangan yang paling terlihat adalah adanya perluasan subjek dan objek dalam sengketa tata usaha negara. Pengertian Keputusan Administrasi Pemerintahan/Keputusan Tata Usaha Negara menurut UU No. 30 Tahun 2014 berbeda dengan pengertian menurut UU No. 5 Tahun 1986. Hal yang membedakan adalah dalam UU No. 5 Tahun 1986, keputusan harus bersifat konkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi orang atau badan hukum perdata. Sementara, menurut UU No. 30 Tahun 2014 hal tersebut tidak disyaratkan. Dengan adanya perluasan ini, maka kewenangan PTUN dalam mengadili suatu KTUN semakin meluas. Salah satu contoh penerapan dari perluasan objek sengketa ini adalah dengan adanya Putusan PTUN No. 35/G/2019/PTUN.SRG yang mengabulkan gugatan 6 mahasiswa kepada Direktur PKN STAN atas objek sengketa berupa surat keputusan yang menyatakan bahwa 6 mahasiswa ini tidak lulus dalam ujian. Majelis Hakim dalam amar putusannya memutuskan untuk mengabulkan gugatan Penggugat dengan pertimbangan bahwa Keputusan tersebut dibentuk tanpa memperhatikan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik yaitu asas kecermatan dan asas penyelenggaraan tertib penyelenggaraan negara.
随着科学的进步,印尼的国家司法制度继续发展。这一进展可以从2004年第9号法案批准和2009年第51号法案对1986年《州司法法》5号修正案的修改中得到证明。除了这项法律之外,国务院司法制度的发展还受到2014年政府行政第30条法律的影响。至于最明显的发展之一是,在国家治理问题上,主体和目标的扩展是显而易见的。2014年30日《政府行政决策》和《国家行政决策》不同于1986年第5条。唯一不同的是,在1986年的第5号法案中,决定必须是具体的、个人的和最终的,并对个人或民法实体产生法律后果。然而,根据2014年30日的法案,这是未经授权的。随着这种扩大,普顿的审判权力扩大了。解决争议的问题的一个例子是PTUN No. 35/G/2019/PTUN的判决。SRG批准了6名学生对PKN STAN主任的集体诉讼,该裁决声称这6名学生没有通过考试。阿玛尔法院的裁决是,对原告的诉讼作出裁决,其理由是,这一决定是在不考虑良好治理的共同原则——国家保障和秩序安排的原则的情况下作出的。
{"title":"Analysis of the Development of the State Administrative Court System (Case Study of Decision No. 35/G/2019/PTUN.SRG)","authors":"Tiara Bastari Putri, Nadhira Zahra Farida, Alfatesya Haifa, Santi Hapsari Dewi Adikancana","doi":"10.15294/ipmhi.v3i1.57727","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ipmhi.v3i1.57727","url":null,"abstract":"Sistem Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia terus mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan ini dapat dibuktikan dari pengesahan UU No. 9 Tahun 2004 dan UU No. 51 Tahun 2009 terkait perubahan UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Selain oleh undang-undang tersebut, perkembangan sistem Peradilan Tata Usaha Negara juga dipengaruhi oleh UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Adapun salah satu perkembangan yang paling terlihat adalah adanya perluasan subjek dan objek dalam sengketa tata usaha negara. Pengertian Keputusan Administrasi Pemerintahan/Keputusan Tata Usaha Negara menurut UU No. 30 Tahun 2014 berbeda dengan pengertian menurut UU No. 5 Tahun 1986. Hal yang membedakan adalah dalam UU No. 5 Tahun 1986, keputusan harus bersifat konkrit, individual, dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi orang atau badan hukum perdata. Sementara, menurut UU No. 30 Tahun 2014 hal tersebut tidak disyaratkan. Dengan adanya perluasan ini, maka kewenangan PTUN dalam mengadili suatu KTUN semakin meluas. Salah satu contoh penerapan dari perluasan objek sengketa ini adalah dengan adanya Putusan PTUN No. 35/G/2019/PTUN.SRG yang mengabulkan gugatan 6 mahasiswa kepada Direktur PKN STAN atas objek sengketa berupa surat keputusan yang menyatakan bahwa 6 mahasiswa ini tidak lulus dalam ujian. Majelis Hakim dalam amar putusannya memutuskan untuk mengabulkan gugatan Penggugat dengan pertimbangan bahwa Keputusan tersebut dibentuk tanpa memperhatikan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik yaitu asas kecermatan dan asas penyelenggaraan tertib penyelenggaraan negara.","PeriodicalId":495918,"journal":{"name":"Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135400543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Law Enforcement Procedure Against the Third Liner Stock Pompom Phenomenon as a Legal Protection Effort for Retail Investors 针对三轮股票泡沫化现象的执法程序:对散户的法律保护
Pub Date : 2023-01-01 DOI: 10.15294/ipmhi.v3i1.55180
Luthfi Hafidz Rafsanjani, Maulana Ramaditya Bahri, Novita Renawati
Tren investasi justru mengalami peningkatan saat kondisi ekonomi menurun akibat pandemi Covid-19. Kenaikan jumlah investor ritel secara signifikan ternyata tidak dibarengi dengan kemampuan analisis dan faktor psikologi yang memadahi, sehingga hal itu menjadi celah yang dimanfaatkan oleh pelaku fenomena pompom saham untuk melakukan aksinya yaitu memberikan kepada para investor ritel agar membeli saham yang telah dipastikannya. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui regulasi pasar modal saat ini serta upaya untuk mencegah dan memberantas fenomena pompom saham yang semakin merebak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum yuridis normatif dengan menelaah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tidak diatur secara eksplisit keberadaan pompom saham, namun secara implisit fenomena pompom masuk ke dalam pengaturan pada Bab XI Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang mengatur mengenai bagaimana saham pasar, dan perdagangan orang dalam, yang secara spesifik diatur pada Pasa;90 ayat (3). Kemudian, diperlukan upaya untuk melakukan perubahan terhadap UUPM terkait dengan pengaturan sanksi pidana dan administratif melalui pendekatansistem double track sebagai penyesuaian dengan perkembangan zaman serta optimalisasi kelembagaan di pasar modal.
当Covid-19大流行导致经济状况恶化时,投资趋势实际上会增加。零售投资者的大量增加与密度极高的分析能力和心理因素相比被证明是不存在的,这是一个漏洞,其目的是让投资者购买股票。因此,这篇文章的目的是了解资本市场的当前监管,并努力防止和根除日益增长的市场pompom现象。采用的研究方法是研究1995年股市8号法例法例研究。这项研究的结果,自1995年8号法律关于资本市场的股票没有明确设置绒球的存在,但隐含着绒球进入设置现象自1995年喜章8号法律关于如何安排的资本市场股票市场,内幕交易的具体安排在了;90节(3)。然后,这需要努力通过双管齐下的制度来改变UUPM对惩罚性和行政制裁的安排,以适应时代的发展和资本市场的完善制度。
{"title":"Law Enforcement Procedure Against the Third Liner Stock Pompom Phenomenon as a Legal Protection Effort for Retail Investors","authors":"Luthfi Hafidz Rafsanjani, Maulana Ramaditya Bahri, Novita Renawati","doi":"10.15294/ipmhi.v3i1.55180","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ipmhi.v3i1.55180","url":null,"abstract":"Tren investasi justru mengalami peningkatan saat kondisi ekonomi menurun akibat pandemi Covid-19. Kenaikan jumlah investor ritel secara signifikan ternyata tidak dibarengi dengan kemampuan analisis dan faktor psikologi yang memadahi, sehingga hal itu menjadi celah yang dimanfaatkan oleh pelaku fenomena pompom saham untuk melakukan aksinya yaitu memberikan kepada para investor ritel agar membeli saham yang telah dipastikannya. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui regulasi pasar modal saat ini serta upaya untuk mencegah dan memberantas fenomena pompom saham yang semakin merebak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum yuridis normatif dengan menelaah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tidak diatur secara eksplisit keberadaan pompom saham, namun secara implisit fenomena pompom masuk ke dalam pengaturan pada Bab XI Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang mengatur mengenai bagaimana saham pasar, dan perdagangan orang dalam, yang secara spesifik diatur pada Pasa;90 ayat (3). Kemudian, diperlukan upaya untuk melakukan perubahan terhadap UUPM terkait dengan pengaturan sanksi pidana dan administratif melalui pendekatansistem double track sebagai penyesuaian dengan perkembangan zaman serta optimalisasi kelembagaan di pasar modal.","PeriodicalId":495918,"journal":{"name":"Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135401409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Settlement of Default by the Debtor and Liability of the Creditor in the Pledge Agreement 在质押协议中债务人的违约和债权人的责任的解决
Pub Date : 2023-01-01 DOI: 10.15294/ipmhi.v3i1.57547
Dilla Pyarrani, Tiara Puspita Sari, Wina Karlina
The condition of people who are experiencing difficulties in the economic field, credit with collateral is needed by community and is the right choice by the community in meeting their needs as an addition to business capital and to meet their daily needs. The purpose of this study to explain the phenomena that occur in debt-receivable agreements with pledged guarantees, the phenomenon that is the existence of customers who are in default. Customers also need to know the responsibilities of a creditor. Research approach with normative juridical analysis. The legal basis for a pawn agreement is regulated by Article 1150 of the Civil Code (Burgelijjk Weetboek). A pawn agreement arises by a legal relationship between debts that are guaranteed to be repaid with movable objects, so that the pawned goods are in the hands of the creditor. Regarding this matter, the creditor must maintain the collateral that was pawn by the debtor. While the debtor is obliged to pay debts to creditors. If one of the parties does not fulfil its obligations, then parties has failed to comply with the agreement. The results from the study show that the legal consequence of debtors who have defaulted are cancellation of agreements and risk transfer. While the responsibility carried out due to the negligence of the creditor on the pawned object is by same item, repair the object and etc in accordance with the negligence that occurred.
在经济领域遇到困难的人的情况下,有抵押的信贷是社区所需要的,是社区满足他们需要的正确选择,作为商业资本的补充,满足他们的日常需要。本研究的目的是解释在有质押担保的应收债务协议中出现的现象,即存在客户违约的现象。客户也需要知道债权人的责任。研究方法与规范的法律分析。典当协议的法律依据是《民法典》(Burgelijjk weetbook)第1150条。典当协议是由担保以可移动物偿还的债务之间的法律关系产生的,因此典当物掌握在债权人手中。对于这个问题,债权人必须保留被债务人典当的抵押品。债务人有义务向债权人清偿债务。如果一方当事人不履行其义务,则双方当事人未能遵守协议。研究结果表明,债务人违约的法律后果是协议解除和风险转移。因债权人过失对典当物所承担的责任是按同一物品,按照发生的过失修理典当物等。& # x0D;
{"title":"Settlement of Default by the Debtor and Liability of the Creditor in the Pledge Agreement","authors":"Dilla Pyarrani, Tiara Puspita Sari, Wina Karlina","doi":"10.15294/ipmhi.v3i1.57547","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ipmhi.v3i1.57547","url":null,"abstract":"The condition of people who are experiencing difficulties in the economic field, credit with collateral is needed by community and is the right choice by the community in meeting their needs as an addition to business capital and to meet their daily needs. The purpose of this study to explain the phenomena that occur in debt-receivable agreements with pledged guarantees, the phenomenon that is the existence of customers who are in default. Customers also need to know the responsibilities of a creditor. Research approach with normative juridical analysis. The legal basis for a pawn agreement is regulated by Article 1150 of the Civil Code (Burgelijjk Weetboek). A pawn agreement arises by a legal relationship between debts that are guaranteed to be repaid with movable objects, so that the pawned goods are in the hands of the creditor. Regarding this matter, the creditor must maintain the collateral that was pawn by the debtor. While the debtor is obliged to pay debts to creditors. If one of the parties does not fulfil its obligations, then parties has failed to comply with the agreement. The results from the study show that the legal consequence of debtors who have defaulted are cancellation of agreements and risk transfer. While the responsibility carried out due to the negligence of the creditor on the pawned object is by same item, repair the object and etc in accordance with the negligence that occurred. 
","PeriodicalId":495918,"journal":{"name":"Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135358652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Legal Politics Formation of Legislation Based on Climate Crisis Handling in Indonesia 印尼气候危机处理立法的法律政治形成
Pub Date : 2023-01-01 DOI: 10.15294/ipmhi.v3i1.58944
Yustika Ardhany, Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis praktik dan arah politik hukum pembentukan peraturan perundang-undangan saat ini maupun ke depan berdasarkan basis penanganan krisis iklim. Metode penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan dasar data sekunder. Penelitian ini menyimpulkan: (1) politik hukum pembentukan undang-undang Indonesia saat ini pasca pengesahan Paris Agreement cenderung kontraproduktif dan tidak sejalan aksi serta mitigasi krisis iklim. (2) terdapat potensi kontraproduktif atas kesepakatan dalam Glasgow Climate Pact dengan disahkannya beberapa undang-undang terkait dan rancangan undang-undang ke depan. Sehingga perlu diimplementasikan secara lebih nyata paradigma, komitmen serta aksi nyata yang teringerasi dalam pembentukan undang-undang ke depan untuk memitigasi dan beradaptasi terhadap krisis iklim secara berkelanjutan.
本研究旨在根据气候危机处理的基础,确定和分析当前和未来立法法规的实践和方向。本研究方法是一种具有次要数据基础的规范法研究。这项研究总结:(1)《巴黎协议》批准后,印尼目前的政治法律倾向于适得其反,与气候危机的行动和缓和相冲突。(2)格拉斯哥气候峰会的一项协议可能会产生潜在的影响,其中包括几项相关法律的通过和未来的法律草案。因此,需要更切实地执行未来立法以遏制和适应可持续气候危机的具体范例、承诺和行动。
{"title":"Legal Politics Formation of Legislation Based on Climate Crisis Handling in Indonesia","authors":"Yustika Ardhany, Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma","doi":"10.15294/ipmhi.v3i1.58944","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ipmhi.v3i1.58944","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis praktik dan arah politik hukum pembentukan peraturan perundang-undangan saat ini maupun ke depan berdasarkan basis penanganan krisis iklim. Metode penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan dasar data sekunder. Penelitian ini menyimpulkan: (1) politik hukum pembentukan undang-undang Indonesia saat ini pasca pengesahan Paris Agreement cenderung kontraproduktif dan tidak sejalan aksi serta mitigasi krisis iklim. (2) terdapat potensi kontraproduktif atas kesepakatan dalam Glasgow Climate Pact dengan disahkannya beberapa undang-undang terkait dan rancangan undang-undang ke depan. Sehingga perlu diimplementasikan secara lebih nyata paradigma, komitmen serta aksi nyata yang teringerasi dalam pembentukan undang-undang ke depan untuk memitigasi dan beradaptasi terhadap krisis iklim secara berkelanjutan.","PeriodicalId":495918,"journal":{"name":"Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135401730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Urgency for Enactment of Digital Wallet Regulation (Study Case on South Korea Regulation) 制定数字钱包监管的紧迫性(以韩国监管为例)
Pub Date : 2023-01-01 DOI: 10.15294/ipmhi.v3i1.57893
Kurniawan Sutrisno Hadi
In the digital era, the payment system has experienced transformations. Currently, transferring money or payment can be conducted through online and online methods. A digital wallet offers a financial service through online methods. However, there is no designated law or act that regulates digital wallet services in Indonesia. Indonesia has regulated digital wallet services under the Bank Indonesian Regulation (central bank) and Financial Services Authority (OJK) Regulation. This study aims to examine and analyze the urgency for enacting digital wallet regulation in Indonesia and provide a precise regulation about digital wallets from South Korean regulations. This type of research is normative research using a statutory approach to examine the urgency of enacting digital wallet regulation in Indonesia and using a comparative approach to provide a precise regulation about digital wallets from the study of South Korean regulations. The results of this study indicate that regulation at the law or act level concerning digital wallets is needed. There are several elements that must be governed in the digital wallet regulation, such as general provision; consumer protection; registration and license; supervision; obligations and prohibitions; and penalty provisions.
在数字时代,支付系统经历了变革。目前,转账或支付可以通过在线和在线方式进行。数字钱包通过在线方式提供金融服务。然而,印度尼西亚没有指定的法律或法案来监管数字钱包服务。印度尼西亚根据印度尼西亚银行监管(中央银行)和金融服务管理局(OJK)条例对数字钱包服务进行了监管。本研究旨在研究和分析印度尼西亚制定数字钱包监管的紧迫性,并从韩国的监管中提供关于数字钱包的精确监管。这种类型的研究是规范性研究,使用法定方法来检查在印度尼西亚制定数字钱包监管的紧迫性,并使用比较方法从韩国监管的研究中提供关于数字钱包的精确监管。本研究的结果表明,需要在法律或行为层面对数字钱包进行监管。在数字钱包监管中,有几个要素必须加以管理,例如一般规定;消费者保护;登记许可;监督;义务和禁忌;以及处罚条款。
{"title":"The Urgency for Enactment of Digital Wallet Regulation (Study Case on South Korea Regulation)","authors":"Kurniawan Sutrisno Hadi","doi":"10.15294/ipmhi.v3i1.57893","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ipmhi.v3i1.57893","url":null,"abstract":"In the digital era, the payment system has experienced transformations. Currently, transferring money or payment can be conducted through online and online methods. A digital wallet offers a financial service through online methods. However, there is no designated law or act that regulates digital wallet services in Indonesia. Indonesia has regulated digital wallet services under the Bank Indonesian Regulation (central bank) and Financial Services Authority (OJK) Regulation. This study aims to examine and analyze the urgency for enacting digital wallet regulation in Indonesia and provide a precise regulation about digital wallets from South Korean regulations. This type of research is normative research using a statutory approach to examine the urgency of enacting digital wallet regulation in Indonesia and using a comparative approach to provide a precise regulation about digital wallets from the study of South Korean regulations. The results of this study indicate that regulation at the law or act level concerning digital wallets is needed. There are several elements that must be governed in the digital wallet regulation, such as general provision; consumer protection; registration and license; supervision; obligations and prohibitions; and penalty provisions.","PeriodicalId":495918,"journal":{"name":"Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135400050","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Reformulation Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan for Transition to Eco-Friendly Energy Based by Green Legislation 以绿色立法为基础向生态友好型能源转型的重整方案:Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan
Pub Date : 2023-01-01 DOI: 10.15294/ipmhi.v3i1.58069
Abel Parvez, Reyhana Nabila Ismail, Sifa Alfyyah Asathin, Agus Saputra
Energi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dan berperan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu kategori energi yang banyak digunakan adalah energi fosil, dimana energi tersebut telah mendominasi pemakaian energi negara Indonesia begitupula negara negara lain di dunia. Ketergantungan terhadap energi fosil ini terjadi dikarenakan biaya yang dikeluarkan murah dan proses pengelolaanya mudah. Terlepas energi fosil ini telah terbukti nyata tidak ramah lingkungan, tetapi energi tak terbarukan tetap kokoh eksistensinya dalam perumusan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT). Hal tersebut sejatinya telah bertentangan dengan apa yang menjadi tujuan awalnya yaitu memerangi climate change yang mengakibatkan beragam permasalahan lingkungan. Berdasarkan problematika diatas, perlu diadakannya perbaikan ius constituendum yang ramah lingkungan selaras dengan hakikat dari konsep green legislation. Penelitian ini bertujuan untuk memahami problematika energi baru dalam RUU EBT dan mencari reformulasi yang tepat sesuai green legislation guna menghadapi climate change. Adapun metode penelitian yang digunakan ialah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketidakselarasan antara landasan filosofis dari RUU EBT dengan materi muatannya diakibatkan atas orientasinya yang masih berkutat pada energi tak terbarukan termasuk dalam bentuk energi baru. Maka dari itu, perlu digagasnya suatu reformulasi terhadap rancangan undang-undang yang ramah lingkungan seperti konsep dalam green legislation.
能量是人类迫切需要的,在人类生活中扮演着重要的角色。最广泛使用的能源类别之一是化石能源,它对印尼国家的能源消耗的主导程度与世界上任何其他国家一样。对化石能源的依赖是由于成本低,管理过程容易。尽管化石能源已被证明是极其不环保的,但不可再生能源在可再生能源法案(EBT法案)草案中仍然存在。这与最初的目标背道而驰,即与导致广泛环境问题的气候变化作斗争。基于上述问题,需要对绿色立法概念的本质进行绿色宪法的改善。本研究旨在了解EBT法案中的新能源问题,并寻求适当的重新制定,以应对气候变化。至于所使用的研究方法,则是法文方法、概念方法和比较方法的法律性领域。这项研究的结果表明,EBT法案的哲学基础和其有效内容之间的不一致,是由于其继续致力于无再生能源的方向包括新能源。因此,应取消对绿色立法概念等环保草案的重新制定。
{"title":"Reformulation Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan for Transition to Eco-Friendly Energy Based by Green Legislation","authors":"Abel Parvez, Reyhana Nabila Ismail, Sifa Alfyyah Asathin, Agus Saputra","doi":"10.15294/ipmhi.v3i1.58069","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ipmhi.v3i1.58069","url":null,"abstract":"Energi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dan berperan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu kategori energi yang banyak digunakan adalah energi fosil, dimana energi tersebut telah mendominasi pemakaian energi negara Indonesia begitupula negara negara lain di dunia. Ketergantungan terhadap energi fosil ini terjadi dikarenakan biaya yang dikeluarkan murah dan proses pengelolaanya mudah. Terlepas energi fosil ini telah terbukti nyata tidak ramah lingkungan, tetapi energi tak terbarukan tetap kokoh eksistensinya dalam perumusan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT). Hal tersebut sejatinya telah bertentangan dengan apa yang menjadi tujuan awalnya yaitu memerangi climate change yang mengakibatkan beragam permasalahan lingkungan. Berdasarkan problematika diatas, perlu diadakannya perbaikan ius constituendum yang ramah lingkungan selaras dengan hakikat dari konsep green legislation. Penelitian ini bertujuan untuk memahami problematika energi baru dalam RUU EBT dan mencari reformulasi yang tepat sesuai green legislation guna menghadapi climate change. Adapun metode penelitian yang digunakan ialah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketidakselarasan antara landasan filosofis dari RUU EBT dengan materi muatannya diakibatkan atas orientasinya yang masih berkutat pada energi tak terbarukan termasuk dalam bentuk energi baru. Maka dari itu, perlu digagasnya suatu reformulasi terhadap rancangan undang-undang yang ramah lingkungan seperti konsep dalam green legislation.","PeriodicalId":495918,"journal":{"name":"Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135401420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Urgency of Regulations on Waste Management in Indonesia 印度尼西亚废物管理条例的紧迫性
Pub Date : 2023-01-01 DOI: 10.15294/ipmhi.v3i1.55123
Esther Evelyn Simamora, Alfin Junuudhizbulloh
ndonesia already has Law No. 18 of 2008 on Waste Management and its derivative regulations. However, the condition and need for waste management regulations continues to grow so the regulation is currently not in accordance with the development of waste management needs in Indonesia. In various Final Processing Sites (Tempat Pemrosesan Akhir), there has been some erosion due to being unable to accommodate existing garbage. The purpose of this research is to analyze the shortcomings of existing regulations and provide revised suggestions to the regulations. This research method uses normative research methods. The result of the analysis is that the regulation on waste management that currently exists is not comprehensive enough to regulate waste management. Waste management guidelines are technically submitted to the Regional Regulations causing uneven regulations and the implementation of these regulations is also inadequate. In Singapore, the waste management process is handled by the National Environment Agency and has the full support from the Government. The waste management process in Singapore is done by collecting waste with a special truck and then recycling and burning with an integrated system. Based on those problems, the laws and regulations related to waste management must be changed. In the preparation of the revision, Indonesia needs to learn from various other countries that already have a good system, such as Singapore. This is because the existing rules have not been able to regulate the entire waste management process. This rule needs to be prepared starting from the smallest scope, namely the scope of households, then from garbage carriers in the village scope, to the management at the Final Processing Site (TPA). The existence of regional autonomy to set their own waste management rules is not wrong. However, it is necessary to add compelling rules in the management that apply nationally.
印度尼西亚已经制定了2008年第18号《废物管理法》及其衍生法规。然而,废物管理法规的条件和需求不断增长,因此该法规目前不符合印度尼西亚废物管理需求的发展。在各个最终处理场(temat Pemrosesan Akhir),由于无法容纳现有的垃圾,出现了一些侵蚀。本研究的目的是分析现行法规的不足,并对法规提出修改建议。本研究方法采用规范的研究方法。分析的结果是,目前存在的废物管理法规不够全面,不足以规范废物管理。废物管理准则在技术上提交给区域条例,造成条例不平衡,这些条例的执行也不充分。在新加坡,废物管理过程由国家环境局处理,并得到政府的全力支持。新加坡的废物管理过程是用一辆特殊的卡车收集废物,然后用一个综合系统回收和燃烧。基于这些问题,必须改变与废物管理有关的法律法规。在修订的准备过程中,印尼需要向其他已经有很好的制度的国家学习,比如新加坡。这是因为现有的规定无法规范整个废物管理过程。该规则需要从最小范围即家庭范围开始制定,然后从村庄范围的垃圾运输者开始制定,再到最终处理场(TPA)的管理。区域自治制定自己的废物管理规则的存在并没有错。然而,有必要在管理中增加适用于全国的强制性规则。
{"title":"The Urgency of Regulations on Waste Management in Indonesia","authors":"Esther Evelyn Simamora, Alfin Junuudhizbulloh","doi":"10.15294/ipmhi.v3i1.55123","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ipmhi.v3i1.55123","url":null,"abstract":"ndonesia already has Law No. 18 of 2008 on Waste Management and its derivative regulations. However, the condition and need for waste management regulations continues to grow so the regulation is currently not in accordance with the development of waste management needs in Indonesia. In various Final Processing Sites (Tempat Pemrosesan Akhir), there has been some erosion due to being unable to accommodate existing garbage. The purpose of this research is to analyze the shortcomings of existing regulations and provide revised suggestions to the regulations. This research method uses normative research methods. The result of the analysis is that the regulation on waste management that currently exists is not comprehensive enough to regulate waste management. Waste management guidelines are technically submitted to the Regional Regulations causing uneven regulations and the implementation of these regulations is also inadequate. In Singapore, the waste management process is handled by the National Environment Agency and has the full support from the Government. The waste management process in Singapore is done by collecting waste with a special truck and then recycling and burning with an integrated system. Based on those problems, the laws and regulations related to waste management must be changed. In the preparation of the revision, Indonesia needs to learn from various other countries that already have a good system, such as Singapore. This is because the existing rules have not been able to regulate the entire waste management process. This rule needs to be prepared starting from the smallest scope, namely the scope of households, then from garbage carriers in the village scope, to the management at the Final Processing Site (TPA). The existence of regional autonomy to set their own waste management rules is not wrong. However, it is necessary to add compelling rules in the management that apply nationally.","PeriodicalId":495918,"journal":{"name":"Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135401424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Defects of Democracy In The Laws of The Capital of Nusantara 努桑塔拉首都法律中的民主缺陷
Pub Date : 2023-01-01 DOI: 10.15294/ipmhi.v3i1.57713
Gazhy Diemas Prahadi, Muhammad Yazeed Rayhan, Rhino Nazi Ataturk, Santi Hapsari Dewi Adikencana
Pada awal tahun 2022 ini, muncul isu bahwa Ibukota Negara akan pindah dari DKI Jakarta ke Kalimantan karena satu dan lain halnya. Ibukota Nusantara yang terletak di Kalimantan ini akan dipimpin oleh seorang Ketua Otorita. Perpindahan Ibukota Negara ini tentunya bukan semata-mata hanya untuk memindah pusatnya pembangunan agar tidak terjadi di Jakarta saja, namun tentunya karena banyak hal antara lain adanya ancaman seperti banjir, gempa, krisis air bersih dan lain-lain di Jakarta. Pindahnya Ibukota Negara dari Jakarta ke Kalimantan ini tentunya mendorong pemerintah harus membuat Undang-Undang baru yaitu Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Nusantara. Di dalam Undang-Undang ini, ada salah satu Pasal yang mengatakan bahwa Ketua Otorita akan dipilih oleh Presiden, hal ini dianggap sebagai mencederai demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, penulis mengangkat Isu ini berharap agar para pembaca dapat mengetahui jelasnya tentang masalah ini dan juga untuk mengetahui hak-hak pembaca sebagai seorang Warga Negara Indonesia.
2022年初,有传言称,首都将从雅加达搬到婆罗洲,原因如下。位于加里曼丹的努桑塔拉的首都将由一位威权主义领导人领导。当然,首都的搬迁不仅仅是为了将建设中心转移到雅加达,而是因为在雅加达存在洪水、地震、淡水危机等威胁。这个从雅加达到加里曼丹的国家首都无疑促使政府通过一项新的法律,即关于首都努桑塔拉的2022年3号法律。在这项法律中,有一章说威权主席将由总统选举,被认为是对印尼民主的破坏。因此,作者提出这个问题是希望读者能够清楚地了解这个问题,并了解印尼公民的权利。
{"title":"Defects of Democracy In The Laws of The Capital of Nusantara","authors":"Gazhy Diemas Prahadi, Muhammad Yazeed Rayhan, Rhino Nazi Ataturk, Santi Hapsari Dewi Adikencana","doi":"10.15294/ipmhi.v3i1.57713","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ipmhi.v3i1.57713","url":null,"abstract":"Pada awal tahun 2022 ini, muncul isu bahwa Ibukota Negara akan pindah dari DKI Jakarta ke Kalimantan karena satu dan lain halnya. Ibukota Nusantara yang terletak di Kalimantan ini akan dipimpin oleh seorang Ketua Otorita. Perpindahan Ibukota Negara ini tentunya bukan semata-mata hanya untuk memindah pusatnya pembangunan agar tidak terjadi di Jakarta saja, namun tentunya karena banyak hal antara lain adanya ancaman seperti banjir, gempa, krisis air bersih dan lain-lain di Jakarta. Pindahnya Ibukota Negara dari Jakarta ke Kalimantan ini tentunya mendorong pemerintah harus membuat Undang-Undang baru yaitu Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Nusantara. Di dalam Undang-Undang ini, ada salah satu Pasal yang mengatakan bahwa Ketua Otorita akan dipilih oleh Presiden, hal ini dianggap sebagai mencederai demokrasi di Indonesia. Oleh karena itu, penulis mengangkat Isu ini berharap agar para pembaca dapat mengetahui jelasnya tentang masalah ini dan juga untuk mengetahui hak-hak pembaca sebagai seorang Warga Negara Indonesia.","PeriodicalId":495918,"journal":{"name":"Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135358660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia Law Journal
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1