Pub Date : 2023-09-29DOI: 10.22437/kalistra.v2i3.24308
Ahyatun Maghfiroh, Maizar Karim, Dwi Rahariyoso
Abstract This research aims to find out how the ideology of oral literature in the kredo puisi becomes a model for creating poetry which is mythicalized in Sutardji Calzoum Bachri's poetry. The method that will be used in this research is a qualitative research method. The research data is in the form of kredo puisi with the data source being the poetry anthology book O Amuk Kapak by Sutardji Calzoum Bachri. The data collection technique used is the documentation technique. The analysis technique used is narrative analysis technique. This research will describe kredo puisi in the Roland Barthes mythical marking system, the aesthetic genealogy of Sutardji's poetry, typography as a style of Sutardji's orality, and a comparison between mantra and Sutardji's mantra poetry. Sutardji's deviance in presenting myths in the creation of poetry through kredo puisi is based on three aspects, namely freeing words from being occupied by meaning, freeing words from being occupied by grammar, and returning words to mantras. These three aspects direct the ideological form of writing Sutardji's poetry to the ideological form of orality. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ideologi sastra lisan dalam kredo puisi menjadi model penciptaan puisi yang dimitoskan dalam karya Sutardji Calzoum Bachri. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian kualitatif. Data penelitian ini berupa kredo puisi dengan sumber data berupa buku antologi puisi O Amuk Kapak karya Sutardji Calzoum Bachri. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu teknik dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan, yaitu teknik analisis naratif. Penelitian ini akan menguraikan kredo puisi dalam sistem penandaan mitos Roland Barthes, genealogi estetika berpuisi Sutardji, tipografi sebagai corak kelisanan Sutardji, serta perbandingan antara mantra dengan puisi mantra Sutardji. Penyimpangan yang dilakukan Sutardji untuk menghadirkan mitos dalam penciptaan puisi melalui kredo puisi didasarkan pada tiga aspek, yaitu membebaskan kata dari jajahan makna, membebaskan kata dari jajahan gramatika, dan mengembalikan kata kepada mantra. Ketiga aspek tersebut yang mengarahkan bentuk ideologi menulis puisi Sutardji kepada bentuk ideologi oralitas (kelisanan)
摘要本研究旨在探讨《kredo puisi》中的口头文学意识形态如何成为诗的创作模式,并在Sutardji Calzoum Bachri的诗歌中被神话化。本研究将使用的方法是定性研究方法。研究数据以kredo puisi的形式,数据来源为Sutardji Calzoum Bachri的诗集《O Amuk Kapak》。使用的数据收集技术是文档技术。使用的分析技术是叙事分析技术。本研究将描述罗兰·巴特神话标记系统中的“kredo puisi”、释陀罗诗歌的美学谱系、释陀罗口述风格中的排字,以及咒文与释陀罗咒文的比较。释陀罗在诗歌创作中表现神话的越轨是基于三个方面,即从意义的占有中解放文字、从语法的占有中解放文字、从咒语中回归文字。这三个方面将释他诗的思想形态导向了口述的思想形态。[摘要]Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana意识形态,stra lisan dalam kredo puisi menjadi模型,penpentian puisi yang dimitoskan dalam karya Sutardji Calzoum Bachri。梅德阳阿坎迪古纳坎达兰penpentitian ini,雅图梅德penpentitian quality。数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析。技术数据,杨地那纳坎,亚图技术文献。适应技术分析杨地纳坎,雅图技术分析叙事。菩提树是菩提树,菩提树是菩提树,菩提树是菩提树,菩提树是菩提树,菩提树是菩提树,菩提树是菩提树。Penyimpangan yang dilakukan Sutardji untuk menghadirkan mitos dalam penciptaan puisi melalui kredo puisi didasarkan padtiga aspek, yitu member bebebaskan kata dari jajahan makna, member bebekan kata dari jajahan gramatika, dan mengembalikan kata kepada mantra。Ketiga说tersebut yang mengarahkan bentuk ideology menulis puisi Sutardji kepatada bentuk ideology oralitas (kelisanan)
{"title":"Kredo Puisi dan Mitos, Sebuah Ideologi Sastra Lisan dalam Karya Sutardji Calzoum Bachri","authors":"Ahyatun Maghfiroh, Maizar Karim, Dwi Rahariyoso","doi":"10.22437/kalistra.v2i3.24308","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i3.24308","url":null,"abstract":"Abstract This research aims to find out how the ideology of oral literature in the kredo puisi becomes a model for creating poetry which is mythicalized in Sutardji Calzoum Bachri's poetry. The method that will be used in this research is a qualitative research method. The research data is in the form of kredo puisi with the data source being the poetry anthology book O Amuk Kapak by Sutardji Calzoum Bachri. The data collection technique used is the documentation technique. The analysis technique used is narrative analysis technique. This research will describe kredo puisi in the Roland Barthes mythical marking system, the aesthetic genealogy of Sutardji's poetry, typography as a style of Sutardji's orality, and a comparison between mantra and Sutardji's mantra poetry. Sutardji's deviance in presenting myths in the creation of poetry through kredo puisi is based on three aspects, namely freeing words from being occupied by meaning, freeing words from being occupied by grammar, and returning words to mantras. These three aspects direct the ideological form of writing Sutardji's poetry to the ideological form of orality. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ideologi sastra lisan dalam kredo puisi menjadi model penciptaan puisi yang dimitoskan dalam karya Sutardji Calzoum Bachri. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian kualitatif. Data penelitian ini berupa kredo puisi dengan sumber data berupa buku antologi puisi O Amuk Kapak karya Sutardji Calzoum Bachri. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu teknik dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan, yaitu teknik analisis naratif. Penelitian ini akan menguraikan kredo puisi dalam sistem penandaan mitos Roland Barthes, genealogi estetika berpuisi Sutardji, tipografi sebagai corak kelisanan Sutardji, serta perbandingan antara mantra dengan puisi mantra Sutardji. Penyimpangan yang dilakukan Sutardji untuk menghadirkan mitos dalam penciptaan puisi melalui kredo puisi didasarkan pada tiga aspek, yaitu membebaskan kata dari jajahan makna, membebaskan kata dari jajahan gramatika, dan mengembalikan kata kepada mantra. Ketiga aspek tersebut yang mengarahkan bentuk ideologi menulis puisi Sutardji kepada bentuk ideologi oralitas (kelisanan)","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135297019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan afiksasi di dalam lagi Rossa pada album Platinum Collection. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berasal dari lirik lagu Rossa pada album Platinum Collection yang terdapat pada situs internet. Teori yang digunakan yaitu afiksasi, afiks, dan bentuk afiks. Masalah yang dibahas yaitu penggunaan afiks pada lagu Rossa dalam album Platinum Collection. Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa banyak penggunaan afiksasi di dalam lagu Rossa. Terdapat 122 kata yang mengandung afiksasi dalam lirik lagu Rossa album Platinum Collection. Dari 122 data kata berafiks yang ditemukan, prefiks memilki peesentase penggunaan paling tinggi. Yaitu sebanyak 58 data yang terdiri atas prefiks me-, ber-, se-, ter- dan, meN-. Prefiks yang paling banyak ditemukan adalah prefiks ber-, sedangkan prefiks yang paling sedikit ditemukan adalah prefiks se-. Sufiks yang ditemukan sebanyak 53 data yang terdiri atas -kan, -nya, -i, -lah, dan -kah. Sufiks yang paling banyak ditemukan adalah sufiks -kan, sedangkan sufiks yang paling sedikit ditemukan adalah sufiks -lah. Konfiks yang ditemukan sebanyak 11 data yang terdiri atas konfiks ke-an, pe-an dan se-nya.
Abstract
The purpose of this study is to describe the use of affixation in the album Platinum Collection song Rossa. This research was conducted by using qualitative descriptive method. The data are taken from the album Platinum Collection by Rossa in the internet site. The theory are used affixes, prefix, sufix and confix. Based on the research there is a lot of use of affixation in lyrics songs Rossa on the Platinum collection album. The result of research on the affixation analysis in the album Platinun Collection song Rossa from 3 kinds of affixation it can be concluded that. There are 122 prefixes. The prefix found in 58 data consists of prefix me-, ber-, se-, ter- and meN-. The most common prefix is ber-, whereas the prefix is the smallest is prefix se-. The surffix found in 53 data, consisting of surffix -kan, -nya, -i, -lah, and -kah. The most commonly found suffix is the suffix -kan, whereas the suffix with the least frequency of occurrences is the suffix -lah. The confix found in 11 data, consists of words that have confix ke-an, pe-an and se-nya.
本研究旨在描述罗莎在白金专辑收藏中再次使用的固定内容。本研究采用描述性质的方法。使用的数据来自于Rossa的白金专辑收藏中的歌词。所使用的理论是空的,蚜虫和蚜虫的形成。问题是在小窝白金专辑中使用词缀。研究表明,罗莎的歌有很多静电干扰。在罗莎的白金专辑歌词中有122个暗示。在发现的所有122个缩略词数据中,prefiks拥有最多的使用率。这是58个由前i, ber, se, ter和meN组成的数据。最常见的前缀是ber前缀,而最不后缀是后缀。苏菲发现了53条由kan,也就是e,和g组成的数据。最常见的苏菲是苏菲,而最不重要的是苏菲。发现的11个机密文件包括机密、机密和保密。& # x0D;& # x0D;Abstract& # x0D;这项研究的目的是描述白金专辑《罗莎之歌》中使用的affixation。这项研究采用了qualitative descriptive method的方法。数据来自罗莎网站上的白金专辑收藏。理论已经过时了,前缀,sufix和confix。基于这项研究,白金收藏专辑中有很多抒情诗歌曲。铂收藏宋罗莎三种相互影响的行为中对affixanalysis的研究结果可以得出结论。有122个预防措施。prefix在58个数据中发现了prefix me, ber-, se- and meN-最常见的命令是:surffix发现了53项数据,他是,我是,还有…最常见的发现是suffix是suffix,最不常见的事件是suffix。confix在11个数据中发现,包含了一个包含睾丸、睾丸和seer的单词。
{"title":"Analisis Afiksasi Pada Lagu Rossa dalam Album Platinum Collection","authors":"Rengki Afria, Julisah Izar, Neldi Harianto, Mar'atun Sholiha, Wahyu Adelia","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.24931","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.24931","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan afiksasi di dalam lagi Rossa pada album Platinum Collection. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berasal dari lirik lagu Rossa pada album Platinum Collection yang terdapat pada situs internet. Teori yang digunakan yaitu afiksasi, afiks, dan bentuk afiks. Masalah yang dibahas yaitu penggunaan afiks pada lagu Rossa dalam album Platinum Collection. Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa banyak penggunaan afiksasi di dalam lagu Rossa. Terdapat 122 kata yang mengandung afiksasi dalam lirik lagu Rossa album Platinum Collection. Dari 122 data kata berafiks yang ditemukan, prefiks memilki peesentase penggunaan paling tinggi. Yaitu sebanyak 58 data yang terdiri atas prefiks me-, ber-, se-, ter- dan, meN-. Prefiks yang paling banyak ditemukan adalah prefiks ber-, sedangkan prefiks yang paling sedikit ditemukan adalah prefiks se-. Sufiks yang ditemukan sebanyak 53 data yang terdiri atas -kan, -nya, -i, -lah, dan -kah. Sufiks yang paling banyak ditemukan adalah sufiks -kan, sedangkan sufiks yang paling sedikit ditemukan adalah sufiks -lah. Konfiks yang ditemukan sebanyak 11 data yang terdiri atas konfiks ke-an, pe-an dan se-nya. 
 
 Abstract
 The purpose of this study is to describe the use of affixation in the album Platinum Collection song Rossa. This research was conducted by using qualitative descriptive method. The data are taken from the album Platinum Collection by Rossa in the internet site. The theory are used affixes, prefix, sufix and confix. Based on the research there is a lot of use of affixation in lyrics songs Rossa on the Platinum collection album. The result of research on the affixation analysis in the album Platinun Collection song Rossa from 3 kinds of affixation it can be concluded that. There are 122 prefixes. The prefix found in 58 data consists of prefix me-, ber-, se-, ter- and meN-. The most common prefix is ber-, whereas the prefix is the smallest is prefix se-. The surffix found in 53 data, consisting of surffix -kan, -nya, -i, -lah, and -kah. The most commonly found suffix is the suffix -kan, whereas the suffix with the least frequency of occurrences is the suffix -lah. The confix found in 11 data, consists of words that have confix ke-an, pe-an and se-nya.","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135187561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to determine the framing pattern of news on the Indonesia-West Papua conflict by Detik.com and Asia Pacific Report.nz through the Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki framing analysis model. This research was conducted using a descriptive qualitative approach. Where the data in this study are words, phrases, and sentences originating from news discourse on the December 2022 Indonesia-West Papua conflict with two sub-topics regarding the commemoration of West Papua's independence day on December 1 and the re-investigation of the 2014 Paniai case. The results of this study are based on Pan and Kosicki's four structural framing analysis tools related to reporting on the Indonesia-West Papua conflict for the December 2021 period in the online media Detik.com and Asia Pacific Report.nz. In the syntactic structure, Detik.com was found to only take statements from figures related to the Indonesian government without taking statements from West Papua. While Asia Pacific Report.nz, although taking statements from various groups, statements from Indonesian figures were chosen according to the news topics that Asia Pacific Report.nz wanted to raise. In the script structure, the two media were found to have omitted several elements from the 5W+1H elements. In the thematic structure, in writing their own statements, the two media also included quotes from sources to strengthen their statements. In the rhetorical structure, Detik.com only uses photos and video clips that are placed after the headlines in the news. Meanwhile, Asia Pacific Report.nz uses a lot of words, idioms, pictures and video footage in its news. From the research results, it was concluded that the headlines and leads from Detik.com and Asia Pacific Report.nz have been able to describe the entire contents of the news. Both Detik.com and Asia Pacific Report.nz have their own tendencies. Detik.com is implicitly in favor of Indonesia while the Asia Pacific Report is expressly in favor of West Papua. Furthermore, the two media were found not to fulfill the element of completeness of the news. Then, the two media were found to be sufficiently good at describing the news. Finally, in using words and images Asia Pacific Report.nz is sharper than Detik.com. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembingkaian berita konflik Indonesia-West Papua yang dilakukan Detik.com dan Asia Pacific Report.nz melalui model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat yang berasal dari wacana berita konflik Indonesia-West Papua periode Desember 2022 dengan dua sub-topik mengenai peringatan hari kemerdekaan West Papua 1 Desember dan penyelidikan kembali kasus Paniai 2014 lalu. Hasil penelitian ini berdasarkan empat perangkat struktural analisis framing Pan dan Kosicki terkait pemberitaan konflik Indonesia-west Papua period
本研究旨在确定Detik.com和亚太报告对印尼-西巴布亚冲突新闻的框架模式。通过Pan Zhongdang和Gerald M. Kosicki的框架分析模型。本研究采用描述性定性方法进行。本研究的数据来源于关于2022年12月印尼-西巴布亚冲突的新闻话语中的单词、短语和句子,其中包含两个子主题,即纪念12月1日西巴布亚独立日和重新调查2014年Paniai案件。本研究的结果基于Pan和Kosicki的四个结构框架分析工具,这些工具与在线媒体Detik.com和Asia Pacific Report.nz在2021年12月期间报道印度尼西亚-西巴布亚冲突有关。在句法结构上,发现Detik.com只引用了印尼政府相关人物的语句,而没有引用西巴布亚的语句。亚太地区报告。新西兰,虽然从不同群体的发言,印度尼西亚的发言是根据亚太报告的新闻主题选择的。新西兰想要提高。在脚本结构中,发现两种媒体在5W+1H元素中遗漏了几个元素。在主题结构上,两家媒体在撰写自己的声明时,也引用了消息来源,以加强自己的声明。在修辞结构上,Detik.com只使用放在新闻标题后面的照片和视频片段。同时,亚太地区报告。新西兰在新闻中使用了大量的词汇、习语、图片和视频。从研究结果中可以得出结论,标题和导语来自Detik.com和Asia Pacific Report。我已经能够描述这条新闻的全部内容。Detik.com和亚太报告。新西兰有自己的倾向。Detik.com暗中支持印尼,而《亚太报告》则明确支持西巴布亚。此外,发现这两种媒体没有履行新闻完整性的要素。然后,这两家媒体被发现在描述新闻方面做得足够好。最后,在文字和图像亚太报告。nz比Detik.com更犀利。【摘要】Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penbingkaian berita konflik印度尼西亚-西巴布亚-杨迪拉库坎日报网亚太报告。新西兰melalui模型分析框架中党潘丹Gerald M. Kosicki。Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan质量管理杨公司。Dimana data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat yang berasal dari wacana berita konflik印度尼西亚-西巴布亚时期2022年12月dengan dua子主题mengenai peringatan hari kemerdekaan西巴布亚1 12月dan penyelidikan kembali kasus Paniai 2014 lalu。Hasil penelitian ini berdasarkan empat perangkat结构分析框架Pan dan Kosicki terkait pemberitaan konflik印度尼西亚-西巴布亚时期bulan 2021年12月di媒体在线Detik.com丹亚太报告。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚。Sementara亚太报告。nz walaupun mengambil pernyataan dari berbagai golongan, pernyataan dari tokoh-tokoh印度尼西亚外交部长sesuai dengan topik berita yang in diangkat Asia Pacific报告。巴基斯坦发生罢工,kedua媒体发表评论说,但ditemukan telah menghilangkan beberapa unsur dari unsur 5W+ h。帕特拉克,帕特拉克,帕特拉克,帕特拉克,帕特拉克,帕特拉克,帕特拉克,帕特拉克,帕特拉克,帕特拉克,帕特拉克。帕达罢工后,Detik.com汉亚menggunakan照片dan cuplikan视频杨diletakkan setelah标题dalam beritanya。Sementara亚太报告。新西兰banyak menggunakan kata,成语,gambar Dan cuplikan video dalam beritanya。Dari hasil penelitian, dispulkan bahwa标题dan lead Dari Detik.com dan Asia Pacific Report。Nz sudah dapat menggambarkan keseluruhan isi beritanya。Baik itu Detik.com maupun亚太报告。新西兰memiliki kecenderungan masing-masing。Detik.com secara tersirat lebih berpihak pada印度尼西亚sementara亚太报告secara tersurat berpihak pada西巴布亚。Selanjutnya, kedua media ditemukan tidak memenuhi unsur kelengkapan berita。Kemudian, kedua media ditemukan cuup up up up up up up up up up。Terakhir, dalam menggunakan kata dan gambar亚太地区报道。nzlebih tajam dibandingkan dengan Detik.com。
{"title":"Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki pada Pemberitaan Konflik Indonesia-West Papua di Portal Detik.com dan Asia Pacific Report.nz","authors":"Fariza Anggelina, Ernanda Ernanda, Anggi Triandana","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.23182","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23182","url":null,"abstract":"This study aims to determine the framing pattern of news on the Indonesia-West Papua conflict by Detik.com and Asia Pacific Report.nz through the Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki framing analysis model. This research was conducted using a descriptive qualitative approach. Where the data in this study are words, phrases, and sentences originating from news discourse on the December 2022 Indonesia-West Papua conflict with two sub-topics regarding the commemoration of West Papua's independence day on December 1 and the re-investigation of the 2014 Paniai case. The results of this study are based on Pan and Kosicki's four structural framing analysis tools related to reporting on the Indonesia-West Papua conflict for the December 2021 period in the online media Detik.com and Asia Pacific Report.nz. In the syntactic structure, Detik.com was found to only take statements from figures related to the Indonesian government without taking statements from West Papua. While Asia Pacific Report.nz, although taking statements from various groups, statements from Indonesian figures were chosen according to the news topics that Asia Pacific Report.nz wanted to raise. In the script structure, the two media were found to have omitted several elements from the 5W+1H elements. In the thematic structure, in writing their own statements, the two media also included quotes from sources to strengthen their statements. In the rhetorical structure, Detik.com only uses photos and video clips that are placed after the headlines in the news. Meanwhile, Asia Pacific Report.nz uses a lot of words, idioms, pictures and video footage in its news. From the research results, it was concluded that the headlines and leads from Detik.com and Asia Pacific Report.nz have been able to describe the entire contents of the news. Both Detik.com and Asia Pacific Report.nz have their own tendencies. Detik.com is implicitly in favor of Indonesia while the Asia Pacific Report is expressly in favor of West Papua. Furthermore, the two media were found not to fulfill the element of completeness of the news. Then, the two media were found to be sufficiently good at describing the news. Finally, in using words and images Asia Pacific Report.nz is sharper than Detik.com. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pembingkaian berita konflik Indonesia-West Papua yang dilakukan Detik.com dan Asia Pacific Report.nz melalui model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat yang berasal dari wacana berita konflik Indonesia-West Papua periode Desember 2022 dengan dua sub-topik mengenai peringatan hari kemerdekaan West Papua 1 Desember dan penyelidikan kembali kasus Paniai 2014 lalu. Hasil penelitian ini berdasarkan empat perangkat struktural analisis framing Pan dan Kosicki terkait pemberitaan konflik Indonesia-west Papua period","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135187562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-15DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23262
Intan Rizkia, Ernanda Ernanda, Julisah Izar
This study aims to determine the lexical and cultural meanings of ornaments and historical relics at the Rumah Tuo Rantau Panjang in Merangin Regency, Jambi Province. The research method is descriptive with a qualitative approach. The data in this study are in the form of terms on ornaments and historical relics at the Rumah Tuo Rantau Panjang, which were obtained from two informants. The techniques used in collecting data are observation, documentation, interviews, and recording. Then the data obtained will be analyzed using several data analysis techniques, namely transcription, data codification, data classification, data description, and finally drawing conclusions. The results of this study are the description and documentation of the lexical and cultural meanings of the ornaments and historical relics at Rumah Tuo Rantau Panjang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna leksikal dan makna kultural pada ornamen-ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang yang berada di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu berupa istilah kata pada ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang, yang diperoleh dari dua informan. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu, observasi, dokumentasi, wawancara, dan rekam. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan beberapa teknik analisis data yaitu, transkripsi, kodifikasi data, klasifikasi data, deskripsi data, dan terakhir menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu deskripsi dan dokumentasi makna leksikal dan makna kultural pada ornamen-ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang.
本研究旨在确定占碑省Merangin Regency Rumah turantau Panjang的装饰品和历史文物的词汇和文化意义。研究方法采用定性描述的方法。本研究的数据是关于Rumah Tuo Rantau Panjang的装饰品和历史文物的术语,这些数据是从两名线人那里获得的。收集数据所用的技术有观察、记录、访谈和记录。然后对得到的数据进行分析,使用几种数据分析技术,即转录、数据编码、数据分类、数据描述,最后得出结论。本研究的结果是对占碑省Rumah Tuo Rantau Panjang的饰品和历史文物的词汇和文化意义进行描述和文献记录。Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna leksikal dan makna kcultural pada ornamen-ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah tuu Rantau Panjang yang berada di Kabupaten Merangin。方法:方法:涂布、涂布、涂布、涂布、涂布。数据dalam penelitian ini yitu berupa istilah kata pada装饰dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah to Rantau Panjang, yang diperoleh dari dua informan。数据分析,观测,文献,wawancara, danrekam。Kemudian数据yang diperoleh akan dianandianakan beberapa technik分析数据yitu, transkripsi, kodifikasi数据,klasifikasi数据,deskripsi数据,dan terakhir menarik kespulan。在大屿山班江,有一个叫做“大屿山,大屿山,大屿山”的地方。
{"title":"Makna Leksikal dan Makna Kultural pada Ornamen-Ornamen dan Peninggalan-Peninggalan Sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang:Kajian Etnolinguistik","authors":"Intan Rizkia, Ernanda Ernanda, Julisah Izar","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.23262","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23262","url":null,"abstract":"This study aims to determine the lexical and cultural meanings of ornaments and historical relics at the Rumah Tuo Rantau Panjang in Merangin Regency, Jambi Province. The research method is descriptive with a qualitative approach. The data in this study are in the form of terms on ornaments and historical relics at the Rumah Tuo Rantau Panjang, which were obtained from two informants. The techniques used in collecting data are observation, documentation, interviews, and recording. Then the data obtained will be analyzed using several data analysis techniques, namely transcription, data codification, data classification, data description, and finally drawing conclusions. The results of this study are the description and documentation of the lexical and cultural meanings of the ornaments and historical relics at Rumah Tuo Rantau Panjang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna leksikal dan makna kultural pada ornamen-ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang yang berada di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini yaitu berupa istilah kata pada ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang, yang diperoleh dari dua informan. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu, observasi, dokumentasi, wawancara, dan rekam. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan beberapa teknik analisis data yaitu, transkripsi, kodifikasi data, klasifikasi data, deskripsi data, dan terakhir menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu deskripsi dan dokumentasi makna leksikal dan makna kultural pada ornamen-ornamen dan peninggalan-peninggalan sejarah di Rumah Tuo Rantau Panjang.","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135187554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-15DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23271
Olivia Virginia, Ernanda Ernanda, Anggi Triandana
This study aims to describe the forms of exclusion from the issue of racism in reporting on the Korean boyband BTS (Beyond The Scene) in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media using Theo van Leeuwen's Critical Discourse Analysis approach. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources in this study were obtained directly from several news stories in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media. The results of this study indicate that there are 10 exclusion data in the passivation form, and there are no forms of nominalization and substitution of clauses. Through an exclusion analysis of the three online news media, a common view was found on the issue of racism experienced by BTS. The three media do not support the acts of racism experienced by BTS, this is shown by how the three media report on individuals or social groups outside of BTS, by framing and marginalizing, even though these social actors are not shown. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk eksklusi terhadap isu rasisme pemberitaan boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis milik Theo van Leeuwen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh langsung dari beberapa berita dalam media-media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 10 data eksklusi dalam bentuk pasivasi, serta tidak ada bentuk nominalisasi dan bentuk penggantian anak kalimat. Melalui analisis eksklusi terhadap ketiga media pemberitaan daring tersebut, ditemukanlah pandangan yang sama terhadap isu rasisme yang dialami oleh BTS. Ketiga media tersebut tidak mendukung tindakan rasisme yang dialami oleh BTS, hal tersebut ditunjukkan melalui bagaimana ketiga media tersebut dalam memberitakan individu atau kelompok sosial di luar BTS, dengan cara memberikan framing dan melakukan pemarginalan, meski aktor sosial tersebut tidak ditampilkan.
本研究旨在运用Theo van Leeuwen的批评话语分析方法,描述在Kompas、Kumparan和Republika印尼网路新闻媒体报导韩国男团BTS (Beyond the Scene)时,种族主义议题的排除形式。本研究采用定性方法和描述性方法。本研究的数据来源直接来自Kompas、Kumparan和Republika印度尼西亚在线新闻媒体的几篇新闻报道。研究结果表明,在被动化形式中有10个排除数据,没有名词化和替代的形式。通过对这三家网络新闻媒体的排除分析,我们发现对防弹少年团遭遇的种族歧视问题的看法是一致的。这三家媒体并不支持防弹少年团的种族歧视行为,这可以从三家媒体对防弹少年团以外的个人或社会团体的报道中看出,尽管这些社会行动者没有被报道,但它们都是通过框架化和边缘化的方式进行报道的。摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk- eksklusi terhadap isu rasisme pemberitaan和男孩组合韩国BTS (Beyond The Scene),媒体pemberitaan和印度尼西亚Kompas, Kumparan, dan publika menggunakan penberitaan分析Wacana Kritis milik Theo van Leeuwen。Penelitian ini menggunakan pendekatan quality dengan方法说明。月数据yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh langsung dari beberapa berita dalam media-media pemberitaan大胆印度尼西亚Kompas, Kumparan, danpublika。Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 10数据eksklusi dalam bentuk pasivasi, serta tidak ada bentuk nomalisasi dan bentuk penggantian anak kalimat。Melalui分析eksklusi terhadap ketiga media pemberitaan and daring tersebut, ditemukanlah pandangan yang sama terhadap isu rasisme yang dialami oleh BTS。Ketiga media tersebut tidak mendukung tindakan rasisme yang dialami oleh BTS, halsebut but ununjukkan melalui bagaimana Ketiga media tersebut dalam memberitakan个人atau kelompok social diluk BTS, dengan cara memberkan框架dan melakukan pemarginalan, meski aktor social tersebut tidak diampilkan。
{"title":"Analisis Wacana Kritis Theo van Leeuwen dalam Pemberitaan Mengenai Isu Rasisme Terhadap Boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada Media Pemberitaan Daring Kompas, Kumparan dan Republika","authors":"Olivia Virginia, Ernanda Ernanda, Anggi Triandana","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.23271","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23271","url":null,"abstract":"This study aims to describe the forms of exclusion from the issue of racism in reporting on the Korean boyband BTS (Beyond The Scene) in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media using Theo van Leeuwen's Critical Discourse Analysis approach. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources in this study were obtained directly from several news stories in Kompas, Kumparan, and Republika Indonesian online news media. The results of this study indicate that there are 10 exclusion data in the passivation form, and there are no forms of nominalization and substitution of clauses. Through an exclusion analysis of the three online news media, a common view was found on the issue of racism experienced by BTS. The three media do not support the acts of racism experienced by BTS, this is shown by how the three media report on individuals or social groups outside of BTS, by framing and marginalizing, even though these social actors are not shown. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk eksklusi terhadap isu rasisme pemberitaan boyband Korea BTS (Beyond The Scene) pada media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis milik Theo van Leeuwen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang ada di dalam penelitian ini penulis peroleh langsung dari beberapa berita dalam media-media pemberitaan daring Indonesia Kompas, Kumparan, dan Republika. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat sebanyak 10 data eksklusi dalam bentuk pasivasi, serta tidak ada bentuk nominalisasi dan bentuk penggantian anak kalimat. Melalui analisis eksklusi terhadap ketiga media pemberitaan daring tersebut, ditemukanlah pandangan yang sama terhadap isu rasisme yang dialami oleh BTS. Ketiga media tersebut tidak mendukung tindakan rasisme yang dialami oleh BTS, hal tersebut ditunjukkan melalui bagaimana ketiga media tersebut dalam memberitakan individu atau kelompok sosial di luar BTS, dengan cara memberikan framing dan melakukan pemarginalan, meski aktor sosial tersebut tidak ditampilkan.","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135187555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The news about Agni (not her real name) in 2018, a student at a major university in Indonesia who was sexually assaulted by a colleague, raised pros and cons in public. These pros and cons were caused not only by the case of sexual harassment, but also by the remarks from the university and non-governmental organizations that assisted the victim. The author is interested in examining the pros and cons of this case. This paper explores the discourse movement from the pros and cons of this case seen from various statements from the university and Agni's supporters in online mass media headlines. The discourse movement is analyzed using Sawirman's BREAK theory. Abstrak Pemberitaan mengenai Agni (bukan nama sebenarnya) pada 2018 lalu, seorang mahasiswi salah satu universitas besar di Indonesia, yang mengalami tindakan pelecehan seksual oleh rekannya, menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Pro kontra ini selain disebabkan oleh kasus pelecehan seksual tersebut, juga disebabkan oleh pernyataan pihak universitas dan pihak lembaga swadaya yang membantu korban. Penulis pun tertarik untuk menelaah pro kontra kasus ini. Tulisan ini mengupas pergerakan wacana dari pro dan kontra kasus ini dilihat dari berbagai pernyataan pihak universitas dan pendukung Agni yang termuat di judul-judul media massa daring. Pergerakan wacana itu dianalisis menggunakan teori BREAK dari Sawirman.
{"title":"Analisis Pergerakan Wacana Kasus Agni","authors":"Aprilia Kartika Putri, Anggi Triandana, Siti Fitriah, Ulil Amri, Yoga Mestika Putra","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.24690","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.24690","url":null,"abstract":"The news about Agni (not her real name) in 2018, a student at a major university in Indonesia who was sexually assaulted by a colleague, raised pros and cons in public. These pros and cons were caused not only by the case of sexual harassment, but also by the remarks from the university and non-governmental organizations that assisted the victim. The author is interested in examining the pros and cons of this case. This paper explores the discourse movement from the pros and cons of this case seen from various statements from the university and Agni's supporters in online mass media headlines. The discourse movement is analyzed using Sawirman's BREAK theory. Abstrak Pemberitaan mengenai Agni (bukan nama sebenarnya) pada 2018 lalu, seorang mahasiswi salah satu universitas besar di Indonesia, yang mengalami tindakan pelecehan seksual oleh rekannya, menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Pro kontra ini selain disebabkan oleh kasus pelecehan seksual tersebut, juga disebabkan oleh pernyataan pihak universitas dan pihak lembaga swadaya yang membantu korban. Penulis pun tertarik untuk menelaah pro kontra kasus ini. Tulisan ini mengupas pergerakan wacana dari pro dan kontra kasus ini dilihat dari berbagai pernyataan pihak universitas dan pendukung Agni yang termuat di judul-judul media massa daring. Pergerakan wacana itu dianalisis menggunakan teori BREAK dari Sawirman.","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135187398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-15DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23273
Yuliza Putri, Ernanda Ernanda, Yoga Mestika Putra
This study aims to describe the forms of pathos and logos in Anies Baswedan's speech using Aristotle's rhetoric. This research use desciptive qualitative approach. The data in this study are words, phrases or sentences contained in Anies Baswedan's 2017-2022 speeches sourced from Youtube. The data that has been transcribed is then codified, classified, and interpreted to answer the research problem formulation. The results of the study show that there are 81 uses of pathos rhetoric which aim to appeal to the audience's emotions so that feelings of emotion, joy, pride, hope, and enthusiasm arise. The linguistic features found from the form of pathos are parallel sentences (35 data), cohesive sentences (7 data), correlative conjunctions (8 data), contrasting sentences (7 data), figurative language (7 data) metaphors (15 data), connotative sentences (1 data), and denotation sentences (1 data). In the logos form, 30 data were found which aim to convey information about time information, place information, distance information, achievements, work programs that have been implemented, and aim to increase knowledge. From the results of data analysis, this study concluded that Anies Baswedan had high rhetorical abilities. Through the language he uses, Anies Baswedan can influence other people to gain public trust so that he can carry out programs that are his vision and mission in serving as governor of DKI Jakarta for the 2017-2022 period. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pathos dan logos dalam pidato Anies Baswedan dengan menggunakan retorika Aristoteles. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, atau kalimat yang terdapat dalam pidato Anies Baswedan tahun 2017-2022 yang bersumber dari Youtube. Data yang telah ditranskripsi kemudian dikodifikasi, diklasifikasi, dan diinterpretasi untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 81 penggunaan retorika bentuk pathos yang bertujuan untuk menarik emosi audiens sehingga timbul rasa haru, senang, bangga, berharap, dan semangat. Fitur linguistik yang ditemukan dari bentuk pathos yaitu kalimat paralel (35 data), kalimat kohesi (7 data), konjungsi korelatif (8 data), kalimat kontras (7 data), bahasa figuratif (7 data) metafora (15 data), Kalimat konotasi (1 data), dan kalimat denotasi (1 data). Bentuk logos ditemukan 30 data yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang keterangan waktu, keterangan tempat, keterangan jarak, prestasi, program kerja yang sudah terlaksana, dan bertujuan untuk menambah pengetahuan. Dari hasil analisis data, penelitian ini menyimpulkan bahwa Anies Baswedan memiliki kemampuan retorika yang tinggi. Melalui bahasa yang digunakannya, Anies Baswedan dapat mempengaruhi orang lain untuk memperoleh kepercayaan publik sehingga dapat menjalankan program-program yang menjadi visi misinya dalam menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022
本研究旨在运用亚里斯多德修辞学来描述巴斯韦丹演讲中悲情和理性的形式。本研究采用描述性定性方法。本研究中的数据是来自Youtube的Anies Baswedan 2017-2022年演讲中的单词,短语或句子。然后将转录的数据进行编纂、分类和解释,以回答研究问题的表述。研究结果表明,感伤修辞有81种用法,其目的是吸引听众的情感,从而产生情感、喜悦、骄傲、希望和热情。从感伤形式中发现的语言特征是平行句(35个数据)、衔接句(7个数据)、关联连词(8个数据)、对比句(7个数据)、比喻语言(7个数据)、隐喻(15个数据)、内涵句(1个数据)和外延句(1个数据)。在logo的形式中,发现了30个数据,这些数据的目的是传达时间信息、地点信息、距离信息、取得的成绩、已经实施的工作计划等信息,目的是增加知识。从数据分析的结果来看,本研究认为Anies Baswedan具有较高的修辞能力。通过他使用的语言,Anies Baswedan可以影响其他人以获得公众的信任,以便他能够执行他作为雅加达DKI总裁的愿景和使命。【摘要】亚里士多德的哲学思想,是一种哲学思想,是一种哲学思想。Penelitian ini menggunakan pendekatan deskscriptif quality。数据dalam penelitian ini adalah kata, frasa, atau kalimat yang terdapat dalam pidato Anies Baswedan tahun 2017-2022 yang bersumer dari Youtube。数据yang telah diranskripsi kemudian dikodifikasi, diklasifikasi, dandiinterpretik untuk menjawab rumusan masalah penelitian。Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 81 penggunaan retorika bentuk pathos yang bertujuan untuk menarik emarik的观众正在观看timbul rasa haru, senang, bangga, berharap, dan semangat。本文研究了kalimat parallel(35条数据)、kalimat kohesi(7条数据)、konjungsi korelatif(8条数据)、kalimat kontras(7条数据)、bahasa figatif(7条数据)meta - fora(15条数据)、kalimat konotasi(1条数据)、dan kalimat denotasi(1条数据)。Bentuk logos ditemukan 30 data yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang keterangan waktu, keterangan tempat, keterangan jarak, prestasi, program kerja yang sudah terlaksana, dan bertujuan untuk menambah pengetahuan。Dari hasil分析数据,penelitian ini menypulpulkan bahwa Anies Baswedan memoriliki kemampuan retorika yang tinggi。在2017年至2022年期间,杨先生将访问雅加达市长。杨先生访问雅加达市长
{"title":"Retorika dalam Pidato Anies Baswedan di Youtube Tahun 2017-2022","authors":"Yuliza Putri, Ernanda Ernanda, Yoga Mestika Putra","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.23273","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23273","url":null,"abstract":"This study aims to describe the forms of pathos and logos in Anies Baswedan's speech using Aristotle's rhetoric. This research use desciptive qualitative approach. The data in this study are words, phrases or sentences contained in Anies Baswedan's 2017-2022 speeches sourced from Youtube. The data that has been transcribed is then codified, classified, and interpreted to answer the research problem formulation. The results of the study show that there are 81 uses of pathos rhetoric which aim to appeal to the audience's emotions so that feelings of emotion, joy, pride, hope, and enthusiasm arise. The linguistic features found from the form of pathos are parallel sentences (35 data), cohesive sentences (7 data), correlative conjunctions (8 data), contrasting sentences (7 data), figurative language (7 data) metaphors (15 data), connotative sentences (1 data), and denotation sentences (1 data). In the logos form, 30 data were found which aim to convey information about time information, place information, distance information, achievements, work programs that have been implemented, and aim to increase knowledge. From the results of data analysis, this study concluded that Anies Baswedan had high rhetorical abilities. Through the language he uses, Anies Baswedan can influence other people to gain public trust so that he can carry out programs that are his vision and mission in serving as governor of DKI Jakarta for the 2017-2022 period. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pathos dan logos dalam pidato Anies Baswedan dengan menggunakan retorika Aristoteles. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, atau kalimat yang terdapat dalam pidato Anies Baswedan tahun 2017-2022 yang bersumber dari Youtube. Data yang telah ditranskripsi kemudian dikodifikasi, diklasifikasi, dan diinterpretasi untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 81 penggunaan retorika bentuk pathos yang bertujuan untuk menarik emosi audiens sehingga timbul rasa haru, senang, bangga, berharap, dan semangat. Fitur linguistik yang ditemukan dari bentuk pathos yaitu kalimat paralel (35 data), kalimat kohesi (7 data), konjungsi korelatif (8 data), kalimat kontras (7 data), bahasa figuratif (7 data) metafora (15 data), Kalimat konotasi (1 data), dan kalimat denotasi (1 data). Bentuk logos ditemukan 30 data yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang keterangan waktu, keterangan tempat, keterangan jarak, prestasi, program kerja yang sudah terlaksana, dan bertujuan untuk menambah pengetahuan. Dari hasil analisis data, penelitian ini menyimpulkan bahwa Anies Baswedan memiliki kemampuan retorika yang tinggi. Melalui bahasa yang digunakannya, Anies Baswedan dapat mempengaruhi orang lain untuk memperoleh kepercayaan publik sehingga dapat menjalankan program-program yang menjadi visi misinya dalam menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135187557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-15DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23678
Muhammad Iqbal Fahlefi, Yundi Fitrah, Dwi Rahariyoso
Indonesia as a country that was once colonized by the west or the east, and now it is not separated from the former colonization. Traces of colonization it also experienced resistance, both resistance from the outside colonial or neo-colonial discourse. This research aims to find out how traces of colonialism by looking at the forms of ambivalence and hybridity in the novel “La Muli” by Nunuk Y. Kusmiana. This novel talks about life transmigrants in Jayapura in the 1980s, amid the presence of the government and as well as diverse socio-societal interactions. Descriptive method Qualitative is used to present data according to postcolonial theory deconstructive and interpretive paradigms. Data is collected by reading and record, then the data is analyzed through semiotic glasses after the previous reduced, which is then carried out semantic validity techniques and triangulation data. The results of the study contain forms of ambivalence and hybridity consisting of in 7 parts; clothing, bathing and well activities, land, professions, artifacts history, people and government relations, and socio-cultural identity and position. The discussion of the data shows that there are forms of ambivalence and hybridity is a symptom of the neo-colonialism discourse that was intensified by the parties’ center. Abstrak Indonesia sebagai negara yang pernah dijajah oleh barat ataupun timur, dan kini tidaklah lepas bekas penjajahan itu secara keseluruhan. Jejak penjajahan itu juga mengalami perlawanan, baik perlawanan dari kolonial luar ataupun wacana neo-kolonialisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahaui bagaimana jejak kolonialisme dengan melihat bentuk ambivalensi dan hibriditas pada novel “La Muli” karya Nunuk Y. Kusmiana. Novel ini menceritakan tentang kehidupan transmigran di Jayapura pada tahun 1980-an, di tengah kehadiran pemerintah dan juga interaksi kelindan sosio-masyarakat yang beragam. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk memaparkan data sesuai teori pascakolonial dengan paradigma dekonstruktif dan interpretatif. Data dikumpulkan dengan membaca dan mencatat, lalu data di analisis melalui kacamata semiotik setelah sebelumnya direduksi, yang kemudian dilakukan teknik validitas semantik dan triangulasi data. Hasil penelitian memuat bentuk ambivalensi dan hibriditas yang terdiri ke dalam 7 bagian; pakaian, kegiatan mandi dan sumur, lahan, profesi, artefak sejarah, relasi rakyat dan pemerintah, serta identitas dan posisi sosio-kultural. Pembahasan data menunjukkan bahwa bentuk ambivalensi dan hibriditas merupakan gejala dari wacana neo-kolonialisme yang digencarkan oleh pihak pusat.
印度尼西亚作为一个曾经被西方或东方殖民的国家,现在它没有从以前的殖民中分离出来。殖民痕迹也经历了抵抗,既有来自外部殖民话语的抵抗,也有来自新殖民话语的抵抗。本研究旨在通过努努克·y·库斯米亚纳的小说《拉·穆里》中矛盾和混杂的形式,找出殖民主义的痕迹。这部小说讲述了20世纪80年代移民在查亚普拉的生活,在政府的存在和不同的社会社会互动中。定性的方法是根据后殖民理论的解构和解释范式来呈现数据。数据通过读取和记录的方式采集,对前一项进行约简后,通过符号学眼镜对数据进行分析,然后进行语义有效性技术和三角测量数据。研究结果包含矛盾和混杂的形式,包括七个部分;服装,沐浴和井活动,土地,职业,文物历史,人民和政府关系,以及社会文化身份和地位。对数据的讨论表明,存在着各种形式的矛盾心理和混杂性,这是新殖民主义话语的一种症状,这种话语被政党的中心加强了。【摘要】印度尼西亚sebagai negara yang pernah dijajah oleh barat ataupun timur, dan kini tidaklah lepas bekas penjajahan to secara keseluruhan。Jejak penjajahan itu juga mengalami perlawanan, baik perlawanan dari colonial luar ataupun wacana新殖民主义。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahaui bagaimana jejak殖民主义dengan melihat bentuk ambivalensi dan hibriditas pada小说《La Muli》karya Nunuk Y. Kusmiana。小说《我的故事》讲述的是《我的故事》,讲述的是《我的故事》,讲述的是《我的故事》。方法描述:定性分析方法、数据分析方法、数据分析方法、数据分析方法、分析方法、解析方法和解释方法。数据的双语义化与双三角语义化、双三角数据的双语义化与双三角语义化、双三角数据的双语义化与双三角语义化。Hasil penelitian纪念品bentuk ambivalensis dan hibriditas yang terdiri ke dalam 7;巴基斯坦人,kegiatan mandi Dan sumur, lahan,教授,artefak sejarah, relasi rakyat Dan peremerintah, serta identitas Dan posisi社会文化。彭巴哈桑数据menunjukkan bahwa bentuk ambivalensi dan hibriditas merupakan gejala dari wacana新殖民主义yang digencarkan oleh pihak pusat。
{"title":"Ambivalensi dan Hibriditas dalam Novel La Muli Karya Nunuk Y. Kusmiana (Kajian Pascakolonial)","authors":"Muhammad Iqbal Fahlefi, Yundi Fitrah, Dwi Rahariyoso","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.23678","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23678","url":null,"abstract":"Indonesia as a country that was once colonized by the west or the east, and now it is not separated from the former colonization. Traces of colonization it also experienced resistance, both resistance from the outside colonial or neo-colonial discourse. This research aims to find out how traces of colonialism by looking at the forms of ambivalence and hybridity in the novel “La Muli” by Nunuk Y. Kusmiana. This novel talks about life transmigrants in Jayapura in the 1980s, amid the presence of the government and as well as diverse socio-societal interactions. Descriptive method Qualitative is used to present data according to postcolonial theory deconstructive and interpretive paradigms. Data is collected by reading and record, then the data is analyzed through semiotic glasses after the previous reduced, which is then carried out semantic validity techniques and triangulation data. The results of the study contain forms of ambivalence and hybridity consisting of in 7 parts; clothing, bathing and well activities, land, professions, artifacts history, people and government relations, and socio-cultural identity and position. The discussion of the data shows that there are forms of ambivalence and hybridity is a symptom of the neo-colonialism discourse that was intensified by the parties’ center. Abstrak Indonesia sebagai negara yang pernah dijajah oleh barat ataupun timur, dan kini tidaklah lepas bekas penjajahan itu secara keseluruhan. Jejak penjajahan itu juga mengalami perlawanan, baik perlawanan dari kolonial luar ataupun wacana neo-kolonialisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahaui bagaimana jejak kolonialisme dengan melihat bentuk ambivalensi dan hibriditas pada novel “La Muli” karya Nunuk Y. Kusmiana. Novel ini menceritakan tentang kehidupan transmigran di Jayapura pada tahun 1980-an, di tengah kehadiran pemerintah dan juga interaksi kelindan sosio-masyarakat yang beragam. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk memaparkan data sesuai teori pascakolonial dengan paradigma dekonstruktif dan interpretatif. Data dikumpulkan dengan membaca dan mencatat, lalu data di analisis melalui kacamata semiotik setelah sebelumnya direduksi, yang kemudian dilakukan teknik validitas semantik dan triangulasi data. Hasil penelitian memuat bentuk ambivalensi dan hibriditas yang terdiri ke dalam 7 bagian; pakaian, kegiatan mandi dan sumur, lahan, profesi, artefak sejarah, relasi rakyat dan pemerintah, serta identitas dan posisi sosio-kultural. Pembahasan data menunjukkan bahwa bentuk ambivalensi dan hibriditas merupakan gejala dari wacana neo-kolonialisme yang digencarkan oleh pihak pusat.","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135187560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aimed to find out the relation between mimetic and expressive analysis on “BE: LIFE GOES ON” by Bangtan Sonyeondan and the educational implication of these analyses on “BE: LIFE GOES ON” by Bangtan Sonyeondan. The researcher used qualitative research. The researcher used the mimetic and expressive approach in the study. The data collection method was library research in which researchers collected data sources from books, journals, and other supporting sources related to the topic of this research. Therefore, the data of this study appears in the form of words, phrases, and sentences contained in the song lyrics on the album BE: Life Goes on. The researcher found there were meaning and educational values in several poems included in the six songs that had been analyzed. These values are the educational character values promoted by the government to develop virtuous character in the students. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara analisis ekspresif mimetik a nd pada "BE: LIFE GOES ON" oleh Bangtan Sonyeondan dan implikasi pendidikan dari analisis th ese pada "BE: LIFE GOES ON" oleh Bangtan Sonyeondan. Penelitimenggunakan penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan mimetik dan ekspresif dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data adalah penelitian kepustakaan dimana peneliti mengumpulkan sumber data dari buku, jurnal, dan sumber pendukung lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Oleh karena itu, data penelitian ini muncul dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam lirik lagu pada album BE: Life Goes on. Peneliti menemukan ada makna dan nilai-nilai pendidikan dalam beberapa puisi yang termasuk dalam enam lagu yang telah dianalisis. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai-nilai karakter pendidikan yang diusung oleh pemerintah untuk menumbuhkan karakter berbudi luhur pada peserta didik.
本研究旨在探讨对《BE: LIFE GOES on》的模仿分析与表达分析的关系,以及这些分析对《BE: LIFE GOES on》的教育意义。研究者采用了定性研究。研究者在研究中采用了模仿和表达的方法。数据收集方法是图书馆研究,研究人员从与本研究主题相关的书籍、期刊和其他支持来源中收集数据来源。因此,本研究的数据以单词、短语和句子的形式出现在专辑《BE: Life Goes on》的歌词中。研究人员发现,在分析的六首歌曲中,有几首诗具有意义和教育价值。这些价值观是政府为培养学生的良好品格而提倡的教育品格价值观。[摘要]Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara分析,表达了对“BE: LIFE GOES ON”的表达和对“BE: LIFE GOES ON”的表达的分析。Penelitimenggunakan penelitian qualitatif。Peneliti menggunakan pendekatan mimetik danekpressif dalam penelitan ini。方法企鹅数量数据adalah peneltian kepustakaan dimana peneliti mengumpulkan数量数据[j] .学报,dansumper pendukung lainnya, berkaitan dunan topik peneltitian ini。Oleh karena itu,数据penelitian ini muncul dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam lirik lagu pada专辑BE: Life Goes on。Peneliti menemukan ada makna dannilai -nilai pendidikan dalam beberapa puisi yang termasuk dalam enam lagu yang telah dianalis。Nilai-nilai tersebut merupakan Nilai-nilai karakter pendidikan yang diusung oleh peremintah untuk menumbuhkan karakter berbudi luhur padererta didik。
{"title":"Analisa Mimetik dan Ekspresif pada Album Musik \"Be Life Goes on\" milik Bangtan Sonyeondan","authors":"Dyah Ayu Sekar Amukti, Sabarun Sabarun, Zaitun Qamariah","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.23854","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23854","url":null,"abstract":"This study aimed to find out the relation between mimetic and expressive analysis on “BE: LIFE GOES ON” by Bangtan Sonyeondan and the educational implication of these analyses on “BE: LIFE GOES ON” by Bangtan Sonyeondan. The researcher used qualitative research. The researcher used the mimetic and expressive approach in the study. The data collection method was library research in which researchers collected data sources from books, journals, and other supporting sources related to the topic of this research. Therefore, the data of this study appears in the form of words, phrases, and sentences contained in the song lyrics on the album BE: Life Goes on. The researcher found there were meaning and educational values in several poems included in the six songs that had been analyzed. These values are the educational character values promoted by the government to develop virtuous character in the students. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara analisis ekspresif mimetik a nd pada \"BE: LIFE GOES ON\" oleh Bangtan Sonyeondan dan implikasi pendidikan dari analisis th ese pada \"BE: LIFE GOES ON\" oleh Bangtan Sonyeondan. Penelitimenggunakan penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan mimetik dan ekspresif dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data adalah penelitian kepustakaan dimana peneliti mengumpulkan sumber data dari buku, jurnal, dan sumber pendukung lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Oleh karena itu, data penelitian ini muncul dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam lirik lagu pada album BE: Life Goes on. Peneliti menemukan ada makna dan nilai-nilai pendidikan dalam beberapa puisi yang termasuk dalam enam lagu yang telah dianalisis. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai-nilai karakter pendidikan yang diusung oleh pemerintah untuk menumbuhkan karakter berbudi luhur pada peserta didik.","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135187397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-15DOI: 10.22437/kalistra.v2i2.23185
Reka Saputri, Warni Warni, Sovia Wulandari
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan fungsi mantra pengobatan di Kenagarian Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah bahwa 10 mantra yang terdiri dari mantra barah talingo, mantra bagokon, mantra dicakok ulok, mantra mancit boltok, mantra baroon, mantra tumbur bibison, mantra tarpangan, mantra mancit ngingi, mantra pondialon dan mantra mosok memiliki (1) struktur : rima (aliterasi, asonansi,rima sempurna,rima tak sempurna, rima awal, rima akhir, rima horizontal dan rima vertikal),irama lembut dan datar,diksi yang digunakan berupa bacaan al quran,bait dan larik terdiri dari 1 bait dengan jumlah 5 sampai 10 larik. (2) fungsi mantra sebagai alat pengobatan penyakit, sarana untuk berdoa dan mendatangkan kebaikan.
{"title":"Struktur dan fungsi Mantra Pengobatan Di Kenagarian, Simpang Tonang, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.","authors":"Reka Saputri, Warni Warni, Sovia Wulandari","doi":"10.22437/kalistra.v2i2.23185","DOIUrl":"https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i2.23185","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan fungsi mantra pengobatan di Kenagarian Simpang Tonang Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah bahwa 10 mantra yang terdiri dari mantra barah talingo, mantra bagokon, mantra dicakok ulok, mantra mancit boltok, mantra baroon, mantra tumbur bibison, mantra tarpangan, mantra mancit ngingi, mantra pondialon dan mantra mosok memiliki (1) struktur : rima (aliterasi, asonansi,rima sempurna,rima tak sempurna, rima awal, rima akhir, rima horizontal dan rima vertikal),irama lembut dan datar,diksi yang digunakan berupa bacaan al quran,bait dan larik terdiri dari 1 bait dengan jumlah 5 sampai 10 larik. (2) fungsi mantra sebagai alat pengobatan penyakit, sarana untuk berdoa dan mendatangkan kebaikan.","PeriodicalId":499642,"journal":{"name":"Kajian Linguistik dan Sastra","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135187558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}