Pub Date : 2024-07-22DOI: 10.21063/jtv.2024.2.2.13
Hafnidar Hafni, Dedi Wardianto
Pengelasan gesek merupakan salah satu dari proses pengelasan yang menghasilkan penggabungan melalui panas yang dihasilkan antara dua permukaan sambungan akibat Gerakan permukaan bergesek secara mekanik. Panas yang dihasilkan akibat gesekan permukaan .sangat tergantung kepada jumlah putaran putaran dari motor penggerak. Pengujian mesin las gesek tipe rotary ini dilakukan di laboratotrium Teknik Mesin Institut Teknologi Padang. Mesin las gesek mempunyai mempunyai daya motor 2 HP menghasilkan putaran pada chuck 3950 rpm dan penekan sambunga menggunakan dongkrak hydraulic dan dilengkapi dengan sistim pengereman yang berfungsi untuk menghentikan putaran motor setelah terjadi penyambungan dengan waktu pengereman 1.1 detik. Material uji yang digunakan adalah baja karbon rendah dengan diameter 10 mm dan diameter 8 mm panjang material uji 8 cm. Jumlah material ujidiamter 10 mm adalah 6 batang. Dan jumlah material uji diameter 8 mm sebanyak 6 batang . Permukaan material uji yang disambung harus rata dan bersih dari karatan atau zat kimia lainnya yang data merusak penyatuan sambungan. Hasil pengujian yang dilakukan pada baja batangan diameter 10 mm dengan Panjang awal 16 cm dengan tiga kali pengujian diperoleh rata rata Panjang akhir 15, 5 cm dengan waktu total pengelasan rata rata 79 detik.dan waktu timbulnya panas dan penekanan 20 detik, besar gaya penekanan 196 N. Pada material ujidiameter 8 mm, Panjang awal 16 cm dengan tiga kali pengujian diperoleh Panjang akhir rata rata 15,5 cm dan total waktu pengelasan 49 detik, waktu panas detik, besar gaya penekanan 157 N Dari pengujian struktur makro dan pengujian bending menunjukan sifat mekanik b=yang baik dimana dsampel uji tidak ada yang patah atau retak pada pada sambungan nugget yang terbentuk. Kata kunci : Putaran, waktu lama panas,
{"title":"UNJUK KERJA MESIN LAS GESEK ROTARY PADA BAJA KERBON RENDAH DILIHAT DARI STRUKTUR MAKRO DAN UJI BENDING","authors":"Hafnidar Hafni, Dedi Wardianto","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.13","url":null,"abstract":"Pengelasan gesek merupakan salah satu dari proses pengelasan yang menghasilkan penggabungan melalui panas yang dihasilkan antara dua permukaan sambungan akibat Gerakan permukaan bergesek secara mekanik. Panas yang dihasilkan akibat gesekan permukaan .sangat tergantung kepada jumlah putaran putaran dari motor penggerak. \u0000Pengujian mesin las gesek tipe rotary ini dilakukan di laboratotrium Teknik Mesin Institut Teknologi Padang. Mesin las gesek mempunyai mempunyai daya motor 2 HP menghasilkan putaran pada chuck 3950 rpm dan penekan sambunga menggunakan dongkrak hydraulic dan dilengkapi dengan sistim pengereman yang berfungsi untuk menghentikan putaran motor setelah terjadi penyambungan dengan waktu pengereman 1.1 detik. \u0000Material uji yang digunakan adalah baja karbon rendah dengan diameter 10 mm dan diameter 8 mm panjang material uji 8 cm. Jumlah material ujidiamter 10 mm adalah 6 batang. Dan jumlah material uji diameter 8 mm sebanyak 6 batang . Permukaan material uji yang disambung harus rata dan bersih dari karatan atau zat kimia lainnya yang data merusak penyatuan sambungan. \u0000Hasil pengujian yang dilakukan pada baja batangan diameter 10 mm dengan Panjang awal 16 cm dengan tiga kali pengujian diperoleh rata rata Panjang akhir 15, 5 cm dengan waktu total pengelasan rata rata 79 detik.dan waktu timbulnya panas dan penekanan 20 detik, besar gaya penekanan 196 N. Pada material ujidiameter 8 mm, Panjang awal 16 cm dengan tiga kali pengujian diperoleh Panjang akhir rata rata 15,5 cm dan total waktu pengelasan 49 detik, waktu panas detik, besar gaya penekanan 157 N \u0000Dari pengujian struktur makro dan pengujian bending menunjukan sifat mekanik b=yang baik dimana dsampel uji tidak ada yang patah atau retak pada pada sambungan nugget yang terbentuk. \u0000 \u0000Kata kunci : Putaran, waktu lama panas,","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":"20 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141815601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian-kajian mengenai keberadaan struktur aliran sekunder ini didasarkan pada efek munculnya aliran sekunder didalam konfigurasi wing-body pada pesawat terbang, yaitu adanya wingtip-vortex pada tip region dan terciptanya beberapa unsur aliran vortex pada daerah sambungan (endwall region), keduanya bersama-sama akan menyebabkan blockage aliran utama. Adanya efek blockage ini akan mempengaruhi karakteristik aerodinamis lift dan drag, dimana hal ini secara langsung berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi wing. Pada daerah endwall fenomena yang bisa diamati adalah terjadinya pergeseran posisi saddle point menuju pressure side. Sedangkan dari kontur isobar ditemukan pergerakan titik minimum pressure pada upper surface semakin mendekati leading edge, dan area maximum pressure pada lower surface bergerak menuju ke pressure side. Penelitian yang akan dilakukan dengan eksperimental pada sebuah variasi geometri wing yang dimodelkan pada flat plate dengan variasi angle of attack (α) = 0o. Hasil yang akan didapat berupa isobar contour pada endwall dan body serta flow visualization pada endwall dan body.
{"title":"STUDI ALIRAN 3-D NEAR ENDWALL PADA INTERAKSI AIRFOIL DAN PLAT DATAR","authors":"Arfidian Rachman, Arfita Yuana Dewi, Asnal Effendi","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.12","url":null,"abstract":"Kajian-kajian mengenai keberadaan struktur aliran sekunder ini didasarkan pada efek munculnya aliran sekunder didalam konfigurasi wing-body pada pesawat terbang, yaitu adanya wingtip-vortex pada tip region dan terciptanya beberapa unsur aliran vortex pada daerah sambungan (endwall region), keduanya bersama-sama akan menyebabkan blockage aliran utama. Adanya efek blockage ini akan mempengaruhi karakteristik aerodinamis lift dan drag, dimana hal ini secara langsung berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi wing. Pada daerah endwall fenomena yang bisa diamati adalah terjadinya pergeseran posisi saddle point menuju pressure side. Sedangkan dari kontur isobar ditemukan pergerakan titik minimum pressure pada upper surface semakin mendekati leading edge, dan area maximum pressure pada lower surface bergerak menuju ke pressure side. Penelitian yang akan dilakukan dengan eksperimental pada sebuah variasi geometri wing yang dimodelkan pada flat plate dengan variasi angle of attack (α) = 0o. Hasil yang akan didapat berupa isobar contour pada endwall dan body serta flow visualization pada endwall dan body.","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":"89 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141818827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-07-20DOI: 10.21063/jtv.2024.2.2.11
Hendi Matalata, Leily Wustha Johar, A. Manap, Didi Yulianto
Dalam rangka meningkatkan usaha konservasi energi dan kenyamanan pada bangunan gedung maka seluruh pengelola bangunan gedung yang seperti asosiasi profesi, konsultan, kontraktor, supplier dapat menerapkan konsep-konsep tata cara perancangan sistem pencahayaan pada bangunan gedung yang dapat dimanfaatkan oleh para perencana sesuai yang dipersyaratkan SNI 6197:2020. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan teknis menggunakan perangkat lunak dialux evo guna mendapatkan intensitas pencahayaan berdasarkan dari fungsi ruangan rumah tinggal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tingkat pencahayaan rata-rata minimum Intensitas pencahayaan setiap fungsi ruangan pada pencahayaan alami disiang hari terdapat 2 ruang yang memenuhi yaitu ruang tidur dan kamar mandi (KM1, untuk itu dilakukan pencahayaan buatan menggunakan lampu, pada malam hari tingkat pencahayaan rata-rata minimum lantai satu mendapatkan besar intensitas pencahayaan ruangan yang memenuhi berdasarkan SNI 6197:2020 yang dipersyaratkan pada setiap fungsi ruangan. Untuk menghemat energi maka sakelar ruang tidur dan kamar mandi (KM1) pada siang hari pada posisi off sedangkan pada malam hari sakelar setiap ruangan pada posisi on.
{"title":"KONSERVASI ENERGI SISTEM PENCAHAYAAN UNTUK KENYAMANAN RUMAH TINGGAL DUA LANTAI MENGGUNAKAN SIMULASI DIALUX EVO","authors":"Hendi Matalata, Leily Wustha Johar, A. Manap, Didi Yulianto","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.11","url":null,"abstract":"Dalam rangka meningkatkan usaha konservasi energi dan kenyamanan pada bangunan gedung maka seluruh pengelola bangunan gedung yang seperti asosiasi profesi, konsultan, kontraktor, supplier dapat menerapkan konsep-konsep tata cara perancangan sistem pencahayaan pada bangunan gedung yang dapat dimanfaatkan oleh para perencana sesuai yang dipersyaratkan SNI 6197:2020. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan teknis menggunakan perangkat lunak dialux evo guna mendapatkan intensitas pencahayaan berdasarkan dari fungsi ruangan rumah tinggal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tingkat pencahayaan rata-rata minimum Intensitas pencahayaan setiap fungsi ruangan pada pencahayaan alami disiang hari terdapat 2 ruang yang memenuhi yaitu ruang tidur dan kamar mandi (KM1, untuk itu dilakukan pencahayaan buatan menggunakan lampu, pada malam hari tingkat pencahayaan rata-rata minimum lantai satu mendapatkan besar intensitas pencahayaan ruangan yang memenuhi berdasarkan SNI 6197:2020 yang dipersyaratkan pada setiap fungsi ruangan. Untuk menghemat energi maka sakelar ruang tidur dan kamar mandi (KM1) pada siang hari pada posisi off sedangkan pada malam hari sakelar setiap ruangan pada posisi on.","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":"114 47","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141820049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-07-18DOI: 10.21063/jtv.2024.2.2.10
Alfith Alfith, Asnal Effendi, Al Al, Rizki Maulana
Diperoleh kondisi di mana Modul GPS Neo6 dapat mendeteksi koordinat bumi dalam bentuk lintang dan bujur serta kecepatan pergerakan kendaraan ke koordinatnya. Aplikasi mengetahui di mana Anda berada berdasarkan koordinat, kecepatan, dan dampak mobil. Selain itu, aplikasi mengirimkan notifikasi peringatan kecepatan. Selain itu, aplikasi ini dapat mendeteksi nama pengguna dan kata sandi yang benar atau salah untuk melindungi formulir tampilan. Selain itu, untuk penelitian pada jalan lurus dan dengan kecepatan konstan, keakuratan peralatan akan diuji dengan mengumpulkan data kecepatan GPS dan data kecepatan sebenarnya jika terjadi perubahan kecepatan yang signifikan dalam jangka waktu yang singkat. Dengan empat posisi deteksi tabrakan kendaraan, pengujian sistem ini menghasilkan nilai kondisi yang tepat. Jika terjadi kecelakaan, itu akan segera dikirim ke aplikasi dan dikirim ke lokasi kecelakaan kendaraan yang digunakan, serta ke database firebase.
{"title":"SISTEM TRACKING DAN MONITORING MOBIL RENTAL MENGGUNAKAN SENSOR GPS BERBASIS NODEMCU ESP32","authors":"Alfith Alfith, Asnal Effendi, Al Al, Rizki Maulana","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.10","url":null,"abstract":"Diperoleh kondisi di mana Modul GPS Neo6 dapat mendeteksi koordinat bumi dalam bentuk lintang dan bujur serta kecepatan pergerakan kendaraan ke koordinatnya. Aplikasi mengetahui di mana Anda berada berdasarkan koordinat, kecepatan, dan dampak mobil. Selain itu, aplikasi mengirimkan notifikasi peringatan kecepatan. Selain itu, aplikasi ini dapat mendeteksi nama pengguna dan kata sandi yang benar atau salah untuk melindungi formulir tampilan. Selain itu, untuk penelitian pada jalan lurus dan dengan kecepatan konstan, keakuratan peralatan akan diuji dengan mengumpulkan data kecepatan GPS dan data kecepatan sebenarnya jika terjadi perubahan kecepatan yang signifikan dalam jangka waktu yang singkat. Dengan empat posisi deteksi tabrakan kendaraan, pengujian sistem ini menghasilkan nilai kondisi yang tepat. Jika terjadi kecelakaan, itu akan segera dikirim ke aplikasi dan dikirim ke lokasi kecelakaan kendaraan yang digunakan, serta ke database firebase. ","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":" 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141826354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pompa hidram merupakan salah satu pompa air yang hemat energi dan ramah lingkungan. Pompa hidram merupakan teknologi tepat guna dalam bidang pemompaan dengan menggunakan tenaga momentum air (water hammer) untuk menaikkan air, sehingga pompa hidram salah satu pompa air yang tidak menggunakan BBM dan listrik. Penelitian mengenai pompa hidram telah banyak dilakukan, akan tetapi masih banyak pula yang perlu dikaji sehingga pengetahuan tentang perencanaan pompa hidram lebih baik. Efektifitas kinerja dari pompa hidram dipengaruhi beberapa parameter, antara lain tinggi jatuh, diameter pipa, jenis pipa, karakteristik katup limbah, panjang pipa Inlet dan panjang pipa pada katup limbah. Sumber air berasal dari aliran sungai bendungan Unand, dengan variasi ketinggian sumber air yaitu 0,7m, 1,3m, dan 1,9m. dengan air dialirkan menggunakan pipa saluran air masuk yang berdiameter pipa 2 inchi dengan panjang pipa 8 meter, dan pada saluran air keluar yang berdiameter 1inchi dengan ketinggian 8 meter. Pengujian pertama dengan ketinggian sumber air 0,7m didapat tekanan air masuk 1,1 bar dan tekanan air keluar 1bar, dengan tinggi pipa air keluar 8 meter yang menghasilkan debit air keluar sebesar 0,037 (L/detik). Pada pengujian kedua dengan ketinggian sumber air 1,3m didapat tekanan air masuk 1,3 bar dan tekanan air keluar 1,2 bar, dengan tinggi pipa air keluar 8 meter yang menghasilkan debit air keluar sebesar 0,071 (L/detik). Dan pada pengujian ketiga dengan ketinggian sumber air 1,9m di dapat tekanan air masuk 1,4 bar dan tekanan air keluar 1,3 bar, dengan tinggi pipa air keluar 8 meter yang menghasilkan debit air keluar sebesar 0,091 (L/detik).
{"title":"VARIASI KETINGGIAN SUMBER AIR TERHADAP TEKANAN DAN DEBIT AIR POMPA HIDRAM","authors":"I. Eka Putra, Dedi Wardianto, A. Pratama","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.9","url":null,"abstract":"Pompa hidram merupakan salah satu pompa air yang hemat energi dan ramah lingkungan. Pompa hidram merupakan teknologi tepat guna dalam bidang pemompaan dengan menggunakan tenaga momentum air (water hammer) untuk menaikkan air, sehingga pompa hidram salah satu pompa air yang tidak menggunakan BBM dan listrik. Penelitian mengenai pompa hidram telah banyak dilakukan, akan tetapi masih banyak pula yang perlu dikaji sehingga pengetahuan tentang perencanaan pompa hidram lebih baik. Efektifitas kinerja dari pompa hidram dipengaruhi beberapa parameter, antara lain tinggi jatuh, diameter pipa, jenis pipa, karakteristik katup limbah, panjang pipa Inlet dan panjang pipa pada katup limbah. Sumber air berasal dari aliran sungai bendungan Unand, dengan variasi ketinggian sumber air yaitu 0,7m, 1,3m, dan 1,9m. dengan air dialirkan menggunakan pipa saluran air masuk yang berdiameter pipa 2 inchi dengan panjang pipa 8 meter, dan pada saluran air keluar yang berdiameter 1inchi dengan ketinggian 8 meter. Pengujian pertama dengan ketinggian sumber air 0,7m didapat tekanan air masuk 1,1 bar dan tekanan air keluar 1bar, dengan tinggi pipa air keluar 8 meter yang menghasilkan debit air keluar sebesar 0,037 (L/detik). Pada pengujian kedua dengan ketinggian sumber air 1,3m didapat tekanan air masuk 1,3 bar dan tekanan air keluar 1,2 bar, dengan tinggi pipa air keluar 8 meter yang menghasilkan debit air keluar sebesar 0,071 (L/detik). Dan pada pengujian ketiga dengan ketinggian sumber air 1,9m di dapat tekanan air masuk 1,4 bar dan tekanan air keluar 1,3 bar, dengan tinggi pipa air keluar 8 meter yang menghasilkan debit air keluar sebesar 0,091 (L/detik).","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":" 41","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141827094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mulyati, Arman Arman, Muhammad Aulia Farhan, Nurfelia Alawiyah
Bambu merupakan tanaman penghasil serat yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan tambah serat untuk campuran beton untuk mengatasi retak pada beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton dari penggunaan serat bambu sebagai bahan tambah campuran beton. Bambu yang digunakan adalah bambu petung dan bambu apus, ukuran serat panjang 20 mm dan diameter 1-2 mm, dengan persentase 1%, 2%, 3%, 4%, 5% dari berat semen. Perencanaan campuran beton menggunakan SNI 7656-2012 untuk kuat tekan rencana 20 MPa pada umur 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton dari persentase penggunaan serta, untuk bambu petung diperoleh kuat tekan beton rata-rata berturut-turut sebesar 23,58 MPa, 24,69 MPa, 19,45 MPa, 17,17 MPa, 13,02 MPa, dan kuat tarik belah beton berturut-turut sebesar 2,05 MPa, 2,40 MPa, 2,06 MPa, 2,03 MPa, 2,02 MPa, sedangkan untuk bambu apus diperoleh kuat tekan beton rata-rata berturut-turut sebesar 22,56 MPa, 23,07 MPa, 15,37 MPa, 14,09 MPa, 14,07 MPa, dan kuat tarik belah beton rata-rata berturut-turut sebesar 2,15 MPa, 2,50 MPa, 2,47 MPa, 2,40 MPa, 2,30 MPa. Penggunaan serat bambu sampai 2% pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton, dan penggunaan serat bambu sampai 5% dapat meningkatkan kuat tarik belah beton. Serat bambu petung menghasilkan kuat tekan beton yang lebih tinggi dari pada serat bambu apus, sedangkan serat bambu apus menghasilkan kuat tarik belah beton yang lebih tinggi dari pada serat bambu petung.
{"title":"Pemanfaatan Serat Bambu Sebagai Bahan Tambah Campuran Beton","authors":"Mulyati, Arman Arman, Muhammad Aulia Farhan, Nurfelia Alawiyah","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.8","url":null,"abstract":"Bambu merupakan tanaman penghasil serat yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan tambah serat untuk campuran beton untuk mengatasi retak pada beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton dari penggunaan serat bambu sebagai bahan tambah campuran beton. Bambu yang digunakan adalah bambu petung dan bambu apus, ukuran serat panjang 20 mm dan diameter 1-2 mm, dengan persentase 1%, 2%, 3%, 4%, 5% dari berat semen. Perencanaan campuran beton menggunakan SNI 7656-2012 untuk kuat tekan rencana 20 MPa pada umur 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton dari persentase penggunaan serta, untuk bambu petung diperoleh kuat tekan beton rata-rata berturut-turut sebesar 23,58 MPa, 24,69 MPa, 19,45 MPa, 17,17 MPa, 13,02 MPa, dan kuat tarik belah beton berturut-turut sebesar 2,05 MPa, 2,40 MPa, 2,06 MPa, 2,03 MPa, 2,02 MPa, sedangkan untuk bambu apus diperoleh kuat tekan beton rata-rata berturut-turut sebesar 22,56 MPa, 23,07 MPa, 15,37 MPa, 14,09 MPa, 14,07 MPa, dan kuat tarik belah beton rata-rata berturut-turut sebesar 2,15 MPa, 2,50 MPa, 2,47 MPa, 2,40 MPa, 2,30 MPa. Penggunaan serat bambu sampai 2% pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton, dan penggunaan serat bambu sampai 5% dapat meningkatkan kuat tarik belah beton. Serat bambu petung menghasilkan kuat tekan beton yang lebih tinggi dari pada serat bambu apus, sedangkan serat bambu apus menghasilkan kuat tarik belah beton yang lebih tinggi dari pada serat bambu petung.","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":"47 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141650740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kebutuhan energi listrik kini meluas hingga daerah terpencil. Menurut KESDM, jumlah pelanggan rumah tangga dan industri di Jawa Tengah dan DIY meningkat dari 2020 hingga 2022. Untuk menjaga keseimbangan sistem dan mengakomodasi peningkatan beban maka diperlukan efisiensi penyaluran daya. Pada tahap transmisi, energi listrik dipindahkan dalam skala besar dari pembangkit ke gardu induk melalui SUTT 150 kV. Selama penyaluran energi tersebut sering terjadi kehilangan daya dan penurunan tegangan yang dipengaruhi oleh jarak transmisi, luas penampang konduktor, resistansi konduktor, dan beban. Untuk memastikan rugi-rugi daya dan jatuh tegangan tetap di bawah 5% sesuai Permen ESDM No. 20 Tahun 2020 maka diperlukan evaluasi apakah beban transmisi Gardu Induk Pandean Lamper-Pudak Payung sudah sesuai dengan kemampuan konduktor 1xACSR 240/40. Metode penelitian menggunakan data tegangan dan arus saat beban puncak yang dianalisis dengan perhitungan manual dan simulasi ETAP 19.0.1. Hasil persentase galat antara perhitungan manual dan simulasi di antara 0,5%-1%. Rugi-rugi daya terbesar terjadi pada tanggal 15 Januari 2024 sebesar 543 kW dari hasil perhitungan manual dan 563,5 kW dari hasil simulasi. Persentase nilai rugi-rugi daya mencapai 5,66%, di mana nilai tersebut sudah melebihi batas SPLN. Jatuh tegangan tertinggi sebesar 2,01% terjadi pada tanggal yang sama. Berdasarkan nilai tersebut maka SUTT 150 kV Gardu Induk Pandean Lamper-Pudak Payung telah mencapai beban maksimal dan perlu dilakukan peningkatan kapasitas transmisi dengan cara penambahan konduktor. Kata kunci – saluran transmisi, rugi-rugi daya, jatuh tegangan, ETAP 19.0.1
{"title":"Analisis Rugi-Rugi Daya dan Jatuh Tegangan pada Saluran Transmisi 150 kV Gardu Induk Pandean Lamper-Pudak Payung","authors":"Ulfa Khoirunnisa, Budi Bayu Murti, Ma'un Budiyanto","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.7","url":null,"abstract":"Kebutuhan energi listrik kini meluas hingga daerah terpencil. Menurut KESDM, jumlah pelanggan rumah tangga dan industri di Jawa Tengah dan DIY meningkat dari 2020 hingga 2022. Untuk menjaga keseimbangan sistem dan mengakomodasi peningkatan beban maka diperlukan efisiensi penyaluran daya. Pada tahap transmisi, energi listrik dipindahkan dalam skala besar dari pembangkit ke gardu induk melalui SUTT 150 kV. Selama penyaluran energi tersebut sering terjadi kehilangan daya dan penurunan tegangan yang dipengaruhi oleh jarak transmisi, luas penampang konduktor, resistansi konduktor, dan beban. Untuk memastikan rugi-rugi daya dan jatuh tegangan tetap di bawah 5% sesuai Permen ESDM No. 20 Tahun 2020 maka diperlukan evaluasi apakah beban transmisi Gardu Induk Pandean Lamper-Pudak Payung sudah sesuai dengan kemampuan konduktor 1xACSR 240/40. Metode penelitian menggunakan data tegangan dan arus saat beban puncak yang dianalisis dengan perhitungan manual dan simulasi ETAP 19.0.1. Hasil persentase galat antara perhitungan manual dan simulasi di antara 0,5%-1%. Rugi-rugi daya terbesar terjadi pada tanggal 15 Januari 2024 sebesar 543 kW dari hasil perhitungan manual dan 563,5 kW dari hasil simulasi. Persentase nilai rugi-rugi daya mencapai 5,66%, di mana nilai tersebut sudah melebihi batas SPLN. Jatuh tegangan tertinggi sebesar 2,01% terjadi pada tanggal yang sama. Berdasarkan nilai tersebut maka SUTT 150 kV Gardu Induk Pandean Lamper-Pudak Payung telah mencapai beban maksimal dan perlu dilakukan peningkatan kapasitas transmisi dengan cara penambahan konduktor. \u0000Kata kunci – saluran transmisi, rugi-rugi daya, jatuh tegangan, ETAP 19.0.1","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":"23 25","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141651220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Komoditas tanaman pangan merupakan komoditas yang dominan dan dikembangkan secara intensif terutama jagung. Setelah jagung dipanen perlu dilakukan beberapa langkah penanganan salah satunya dengan cara pengupasan kulit dan pemipilan jagung, sebelumnya para petani melakukan proses pengupasan kulit dan pemipilan jagung secara manual yang membutuhkan tenaga kerja dan biaya yang sangat banyak serta waktu yang panjang. Hal ini menyebabkan hasil yang didapat sangat lah sedikit, dan tak jarang banyak jagung yang kualitasnya buruk akibat proses pengolahan yang kurang efektif. Dari masalah yang ada penulis merancang dan membuat kombinasi mesin pengupas dan pemipil jagung. Perancangan alat pengupas dan pemipil jagung menggunakan motor listrik dengan kapasitas 0,5 HP sebagai penggerak. Dari hasil pengujian mesin pengupas dan pemipil jagung uji coba dillakukan sebanyak tiga kali pengujian dengan masa 2 kg, 3 kg, dan 4 kg jagung yang masih utuh dengan kulit. Setelah jagung selesai ditimbang selanjutnya jagung dimasukan ke dalam mesin pengupas dan pemipil jagung dengan perlakuan yang berbeda, yaitu memasukan jagung kedalam mesin satu persatu dengan jeda, memasukan jagung secara satu persatu, dan uji coba ketiga yaitu memasukan jagung secara satu per satu tanpa jeda, sehingga rata-rata waktu yang dihasilkan 1 menit 6 detik dari proses pengupasan dan pemipilan.
{"title":"PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KULIT JAGUNG","authors":"Karolus Aprilianto, Sulaiman Sulaiman","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.6","url":null,"abstract":"Komoditas tanaman pangan merupakan komoditas yang dominan dan dikembangkan secara intensif terutama jagung. Setelah jagung dipanen perlu dilakukan beberapa langkah penanganan salah satunya dengan cara pengupasan kulit dan pemipilan jagung, sebelumnya para petani melakukan proses pengupasan kulit dan pemipilan jagung secara manual yang membutuhkan tenaga kerja dan biaya yang sangat banyak serta waktu yang panjang. Hal ini menyebabkan hasil yang didapat sangat lah sedikit, dan tak jarang banyak jagung yang kualitasnya buruk akibat proses pengolahan yang kurang efektif. Dari masalah yang ada penulis merancang dan membuat kombinasi mesin pengupas dan pemipil jagung. Perancangan alat pengupas dan pemipil jagung menggunakan motor listrik dengan kapasitas 0,5 HP sebagai penggerak. Dari hasil pengujian mesin pengupas dan pemipil jagung uji coba dillakukan sebanyak tiga kali pengujian dengan masa 2 kg, 3 kg, dan 4 kg jagung yang masih utuh dengan kulit. Setelah jagung selesai ditimbang selanjutnya jagung dimasukan ke dalam mesin pengupas dan pemipil jagung dengan perlakuan yang berbeda, yaitu memasukan jagung kedalam mesin satu persatu dengan jeda, memasukan jagung secara satu persatu, dan uji coba ketiga yaitu memasukan jagung secara satu per satu tanpa jeda, sehingga rata-rata waktu yang dihasilkan 1 menit 6 detik dari proses pengupasan dan pemipilan.","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":"4 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141661048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Marfizal Marfizal, Een Tonadi Shodiq, Dedi Wardianto, Sufiyanto Sufiyanto
Penyaluran listrik PLN untuk daerah terpencil belum tercapai sehingga ada alternatif lain sumber daya yang dibutuhkan, misalnya pembangkit listrik tenaga surya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menganalisis potensi pembangkit listrik tenaga surya dengan sistem off-grid yang digunakan untuk mensuplai rumah tinggal apabila listrik PLN mati. Pembangkit tenaga surya ini di rancang untuk beban 17 kwh /perhari, Efisiensi (ηinv) inverter 93%, Efisiensi baterai blok adalah ηBAh = 85%, Tegangan sistem DC dipilih 48 V. Sistem pembangkit listrik tenaga surya yang dirancang pada penelitian ini adalah sistem off-grid. Komponen utama dipilih berdasarkan hasil perhitungan jumlah panel 3563 Wp, dengan baterai penyimpanan total 1172 Ah. Jika menggunakan baterai Litium 48v/160ah yang di hubungkan secara parallel menggunakan 7 buah baterai dengan lama pengisian 7,3 jam, arus scc minimum 74 Ah., arus inverter 41, 6 Ah dengan sudut kemiringan panel 15 derajat.
{"title":"DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA","authors":"Marfizal Marfizal, Een Tonadi Shodiq, Dedi Wardianto, Sufiyanto Sufiyanto","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.2","url":null,"abstract":"Penyaluran listrik PLN untuk daerah terpencil belum tercapai sehingga ada alternatif lain sumber daya yang dibutuhkan, misalnya pembangkit listrik tenaga surya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menganalisis potensi pembangkit listrik tenaga surya dengan sistem off-grid yang digunakan untuk mensuplai rumah tinggal apabila listrik PLN mati. Pembangkit tenaga surya ini di rancang untuk beban 17 kwh /perhari, Efisiensi (ηinv) inverter 93%, Efisiensi baterai blok adalah ηBAh = 85%, Tegangan sistem DC dipilih 48 V. Sistem pembangkit listrik tenaga surya yang dirancang pada penelitian ini adalah sistem off-grid. Komponen utama dipilih berdasarkan hasil perhitungan jumlah panel 3563 Wp, dengan baterai penyimpanan total 1172 Ah. Jika menggunakan baterai Litium 48v/160ah yang di hubungkan secara parallel menggunakan 7 buah baterai dengan lama pengisian 7,3 jam, arus scc minimum 74 Ah., arus inverter 41, 6 Ah dengan sudut kemiringan panel 15 derajat.","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":"104 36","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141666396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maisyara Madona, Asnal Effendi, Dasman Dasman, Alfith Alfith, Al Al
Krisis energi merupakan masalah besar di Indonesia, khususnya masalah energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang penting bagi umat manusia di seluruh dunia. Hal ini dapat kita lihat dari aktivitas masyarakat yang tidak lepas dari penggunaan listrik, seperti penggunaan perangkat dan teknologi yang saat ini digunakan semuanya menggunakan listrik. Fenomena ini membuktikan bahwa listrik sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode perancangan/prototype dengan membuat peralatan dan melakukan serangkaian pengujian serta pengumpulan data. Berdasarkan data yang diambil pada cuaca cerah dan mendung, panel surya mampu menghasilkan tegangan tertinggi sebesar 17,9 yang terjadi antara pukul 12.30 hingga 16.30. sedangkan tegangan terendah yang dihasilkan panel surya adalah sekitar 12,6 Volt untuk suhu tertinggi 34ºC untuk arus tertinggi 4,4 A dan intensitas cahaya tertinggi 64422 lux.
{"title":"KARAKTERISTIK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA KAPASITAS 100 WP","authors":"Maisyara Madona, Asnal Effendi, Dasman Dasman, Alfith Alfith, Al Al","doi":"10.21063/jtv.2024.2.2.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21063/jtv.2024.2.2.3","url":null,"abstract":"Krisis energi merupakan masalah besar di Indonesia, khususnya masalah energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang penting bagi umat manusia di seluruh dunia. Hal ini dapat kita lihat dari aktivitas masyarakat yang tidak lepas dari penggunaan listrik, seperti penggunaan perangkat dan teknologi yang saat ini digunakan semuanya menggunakan listrik. Fenomena ini membuktikan bahwa listrik sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode perancangan/prototype dengan membuat peralatan dan melakukan serangkaian pengujian serta pengumpulan data. Berdasarkan data yang diambil pada cuaca cerah dan mendung, panel surya mampu menghasilkan tegangan tertinggi sebesar 17,9 yang terjadi antara pukul 12.30 hingga 16.30. sedangkan tegangan terendah yang dihasilkan panel surya adalah sekitar 12,6 Volt untuk suhu tertinggi 34ºC untuk arus tertinggi 4,4 A dan intensitas cahaya tertinggi 64422 lux.","PeriodicalId":506856,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Vokasi","volume":"78 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141664696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：