Muhamad Hilal, . Luthfi1, Herman Subarjah, Ahmad Hamidi, Info Artikel, Kata Kunci, Cedera Olahraga, Mahasiswa Atlet, Stres
Stres menjadi hal umum bagi mahasiswa atlet, karena mahasiswa memiliki ketidakstabilan yang cukup rentan terhadap stres berlebih dan kecemasan. Permasalahan pada penelitian ini yaitu bagaimana tingkatan stres berdampak pada resiko cedera berulang, karena cedera olahraga dapat menjadi hal yang serius dan berdampak negatif bagi atlet. Untuk mengetahui bagaimana kedua variabel berhubungan satu sama lain, teknik korelasional kuantitatif digunakan. Sampel terdiri dari 22 mahasiswa atlet Universitas Pendidikan Indonesia, yang dipilih berdasarkan populasi dan kriteria khusus. Untuk memecahkan masalah kuesioner digunakan dalam penelitian ini. Perceived Stress Scale (PSS) digunakan agar mengetahui tingkatan stres pada mahasiswa atlet, kuesioner ini memiliki nilai Alpha Cronbach 0,801 yang berarti memiliki nilai realibilitas yang tinggi. Sedangkan Re-Injury Anxiety Inventory (RIAI) memiliki nilai Alpha Cronbach 0,959 yang berarti memiliki nilai realibilitas yang sempurna. Data diolah menggunakan SPSS versi 25 dengan Uji Regresi untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkatan stres memiliki pengaruh terhadap resiko cedera berulang pada mahasiswa atlet. Dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,003 yang berarti jika nilai Sig < 0,05 maka data yang dianalisis memiliki pengaruh.
{"title":"Analisis Stress Level Terhadap Resiko Cedera Olahraga pada Mahasiswa Atlet","authors":"Muhamad Hilal, . Luthfi1, Herman Subarjah, Ahmad Hamidi, Info Artikel, Kata Kunci, Cedera Olahraga, Mahasiswa Atlet, Stres","doi":"10.46838/spr.v5i2.544","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v5i2.544","url":null,"abstract":"Stres menjadi hal umum bagi mahasiswa atlet, karena mahasiswa memiliki ketidakstabilan yang cukup rentan terhadap stres berlebih dan kecemasan. Permasalahan pada penelitian ini yaitu bagaimana tingkatan stres berdampak pada resiko cedera berulang, karena cedera olahraga dapat menjadi hal yang serius dan berdampak negatif bagi atlet. Untuk mengetahui bagaimana kedua variabel berhubungan satu sama lain, teknik korelasional kuantitatif digunakan. Sampel terdiri dari 22 mahasiswa atlet Universitas Pendidikan Indonesia, yang dipilih berdasarkan populasi dan kriteria khusus. Untuk memecahkan masalah kuesioner digunakan dalam penelitian ini. Perceived Stress Scale (PSS) digunakan agar mengetahui tingkatan stres pada mahasiswa atlet, kuesioner ini memiliki nilai Alpha Cronbach 0,801 yang berarti memiliki nilai realibilitas yang tinggi. Sedangkan Re-Injury Anxiety Inventory (RIAI) memiliki nilai Alpha Cronbach 0,959 yang berarti memiliki nilai realibilitas yang sempurna. Data diolah menggunakan SPSS versi 25 dengan Uji Regresi untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkatan stres memiliki pengaruh terhadap resiko cedera berulang pada mahasiswa atlet. Dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,003 yang berarti jika nilai Sig < 0,05 maka data yang dianalisis memiliki pengaruh.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":" 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141670341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Naufal Bima, . Wicaksana1, Reo Prasetiyo Herpandika, Setyo Harmono, Info Artikel, Alat Bantu, Teknik Gerak, Permainan Tradisional, Sekolah Kurikulum, Dasar, Prodi Pendidikan, Jasmani, Kesehatan Dan, Rekreasi
Masuknya permainan tradisional ke dalam kurikulum olahraga sekolah dasar menjadi semakin penting. Keterlibatan yang lebih besar dalam kegiatan fisik dan teknologi telah mengurangi keterlibatan anak-anak dalam permainan tradisional. Permainan tradisional sangat penting untuk perkembangan fisik dan sosial mereka. Oleh karena itu, analisis menyeluruh tentang teknik gerak dan penggunaan alat bantu dalam permainan tradisional di sekolah dasar sangat penting. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. karena penelitian ini disajikan dengan menggunakan angka-angka. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4, 5 dan 6 yang berjumlah 42 siswa. Instrumen yang digunakan untuk menilai penggunaan alat bantu, teknik gerak, kerjasama tim dan keselamatan dalam bermain permainan tradisional. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan penggunan alat bantu dan teknik gerak dalam 5 permainan tradisional. Dari data yang sudah dianalisis, terlihat bahwa mayoritas siswa menilai penggunaan alat bantu dan teknik gerak dalam permainan tradisional berada pada kategori baik (64%) dan sangat baik (15%). Ini menunjukkan bahwa implementasi alat bantu dan teknik gerak dalam permainan tradisional dinilai cukup efektif dan berkualitas oleh siswa, dengan sedikit ruang untuk perbaikan menuju kategori sangat baik.
{"title":"Analisis Penggunaan Alat Bantu dan Teknik Gerak dalam Permainan Tradisional sebagai Bagian dari Kurikulum Olahraga di SDN Rembang 2 Kabupaten Kediri","authors":"Naufal Bima, . Wicaksana1, Reo Prasetiyo Herpandika, Setyo Harmono, Info Artikel, Alat Bantu, Teknik Gerak, Permainan Tradisional, Sekolah Kurikulum, Dasar, Prodi Pendidikan, Jasmani, Kesehatan Dan, Rekreasi","doi":"10.46838/spr.v5i2.590","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v5i2.590","url":null,"abstract":"Masuknya permainan tradisional ke dalam kurikulum olahraga sekolah dasar menjadi semakin penting. Keterlibatan yang lebih besar dalam kegiatan fisik dan teknologi telah mengurangi keterlibatan anak-anak dalam permainan tradisional. Permainan tradisional sangat penting untuk perkembangan fisik dan sosial mereka. Oleh karena itu, analisis menyeluruh tentang teknik gerak dan penggunaan alat bantu dalam permainan tradisional di sekolah dasar sangat penting. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. karena penelitian ini disajikan dengan menggunakan angka-angka. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4, 5 dan 6 yang berjumlah 42 siswa. Instrumen yang digunakan untuk menilai penggunaan alat bantu, teknik gerak, kerjasama tim dan keselamatan dalam bermain permainan tradisional. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan penggunan alat bantu dan teknik gerak dalam 5 permainan tradisional. Dari data yang sudah dianalisis, terlihat bahwa mayoritas siswa menilai penggunaan alat bantu dan teknik gerak dalam permainan tradisional berada pada kategori baik (64%) dan sangat baik (15%). Ini menunjukkan bahwa implementasi alat bantu dan teknik gerak dalam permainan tradisional dinilai cukup efektif dan berkualitas oleh siswa, dengan sedikit ruang untuk perbaikan menuju kategori sangat baik.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141681360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adam Tahta Aunilah Aunilah, R. Arifin, Lazuardy Akbar Fauzan Fauzan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri dan kemampuan shooting peserta futsal. Untuk menjelaskan sesuatu apa adanya, penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Dua puluh dari 24 pemain ekstrakurikuler Futsal di Pondok Pasantren Darul Ilmi Banjarbaru yang menjadi populasi penelitian digunakan sebagai sampel penelitian. Instrumen tesnya ada dua macam: ujian keterampilan untuk mengukur kemampuan menembak dan angket untuk mengukur rasa percaya diri. Persentase dan skala Linkert digunakan dalam prosedur analisis data. Dari segi akurasi tembakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 orang dalam kategori cukup dengan persentase 55%, 8 orang dalam kategori kurang dengan persentase 40%, dan kategori kurang sekali sebanyak 1 orang dengan persentase 5%. Rata-rata akurasi tembakan peserta ekstrakurikuler futsal di Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru sebesar 19,35, dan tingkat kepercayaan diri terhadap hasil sebesar 72,85%. Data ini diperoleh dari sebanyak satu individu dengan persentase 5%. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kategori untuk ketepatan shooting terbilang KURANG dan kategori untuk kepercayaan diri terbilang BAIK.
{"title":"Analisis Kepercayaan Diri dan Ketepatan Shooting pada Peserta Ekstrakulikuler Futsal Pondok Pasantren Darul Ilmi Banjarbaru","authors":"Adam Tahta Aunilah Aunilah, R. Arifin, Lazuardy Akbar Fauzan Fauzan","doi":"10.46838/spr.v5i2.531","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v5i2.531","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri dan kemampuan shooting peserta futsal. Untuk menjelaskan sesuatu apa adanya, penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Dua puluh dari 24 pemain ekstrakurikuler Futsal di Pondok Pasantren Darul Ilmi Banjarbaru yang menjadi populasi penelitian digunakan sebagai sampel penelitian. Instrumen tesnya ada dua macam: ujian keterampilan untuk mengukur kemampuan menembak dan angket untuk mengukur rasa percaya diri. Persentase dan skala Linkert digunakan dalam prosedur analisis data. Dari segi akurasi tembakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 orang dalam kategori cukup dengan persentase 55%, 8 orang dalam kategori kurang dengan persentase 40%, dan kategori kurang sekali sebanyak 1 orang dengan persentase 5%. Rata-rata akurasi tembakan peserta ekstrakurikuler futsal di Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru sebesar 19,35, dan tingkat kepercayaan diri terhadap hasil sebesar 72,85%. Data ini diperoleh dari sebanyak satu individu dengan persentase 5%. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kategori untuk ketepatan shooting terbilang KURANG dan kategori untuk kepercayaan diri terbilang BAIK.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":"54 s56","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141688337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angga Sukmantoro, Muhammad Nidomuddin, Moh. Ali Mu'arifudin, Hari Pamungkas, Havid Yusuf
Aktivitas permainan dalam sepak bola sangat berkaitan erat dengan kondisi fisik pemain. Salah satu unsur yang dapat mendukung kondisi fisik adalah kemampuan daya tahan otot. Push-up dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan dan hipertrofi otot ekstremitas atas. Push-up akan meningkatkan daya tahan otot tubuh bagian atas, memperkuat otot dan tulang, serta menciptakan massa otot tanpa lemak yang meningkatkan metabolisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh latihan ketahanan otot ekstremitas superior terhadap kekuatan lengan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Sampel yang digunakan adalah seluruh pemain Bhayangkara FC sejumlah 25 orang pemain laki-laki. Push-up yang dilakukan pemain sepak bola Bhayangkara FC dengan ketentuan sebagai berikut; 1) 1 set terdiri dari 30 repetisi (jumlah pengulangan), 2) Jumlah total set terdiri dari 12 set, 3) Jeda istirahat 2 menit tiap set-nya (interval). Hasil data yang telah dianalisis menyatakan bahwa nilai signifikansinya <0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pre test dengan post test kekuatan otot lengan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh latihan ketahanan otot ekstremitas superior terhadap kekuatan lengan pada pemain Bhayangkara FC.
{"title":"Pengaruh Latihan Ketahanan Otot Ekstremitas Superior Terhadap Kekuatan Lengan Pemain Klub Bhayangkara FC","authors":"Angga Sukmantoro, Muhammad Nidomuddin, Moh. Ali Mu'arifudin, Hari Pamungkas, Havid Yusuf","doi":"10.46838/spr.v5i1.481","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v5i1.481","url":null,"abstract":"Aktivitas permainan dalam sepak bola sangat berkaitan erat dengan kondisi fisik pemain. Salah satu unsur yang dapat mendukung kondisi fisik adalah kemampuan daya tahan otot. Push-up dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan dan hipertrofi otot ekstremitas atas. Push-up akan meningkatkan daya tahan otot tubuh bagian atas, memperkuat otot dan tulang, serta menciptakan massa otot tanpa lemak yang meningkatkan metabolisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh latihan ketahanan otot ekstremitas superior terhadap kekuatan lengan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Sampel yang digunakan adalah seluruh pemain Bhayangkara FC sejumlah 25 orang pemain laki-laki. Push-up yang dilakukan pemain sepak bola Bhayangkara FC dengan ketentuan sebagai berikut; 1) 1 set terdiri dari 30 repetisi (jumlah pengulangan), 2) Jumlah total set terdiri dari 12 set, 3) Jeda istirahat 2 menit tiap set-nya (interval). Hasil data yang telah dianalisis menyatakan bahwa nilai signifikansinya <0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pre test dengan post test kekuatan otot lengan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh latihan ketahanan otot ekstremitas superior terhadap kekuatan lengan pada pemain Bhayangkara FC.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140374255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dimas Sevila, Muhammad Nidomuddin, A. Pradipta, Hari M Pamungkas, Havid Yusuf, Info Artikel, Kata Kunci, Kecepatan Reaksi Kelincahan Pemain Analisis
Kelincahan salah satu unsur penting yang dimiliki pemain sepak bola. Sepak bola merupakan olahraga yang banyak menggunakan aktivitas jangka pendek selama pertandingan dan aktivitas bervariasi setiap 4-6 detik. Aktivitas ini memiliki intensitas tinggi dan mencakup lari cepat dan kelincahan berisi aktivitas seperti perubahan arah, pertemuan dengan bola, intersepsi dan tekel. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kelincahan pada pemain adalah kecepatan reaksi mereka. Kecepatan reaksi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang menanggapi stimulus/rangsangan eksternal dengan cepat dan tepat. Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan dari peneliti adalah ingin menganalisis pengaruh latihan kecepatan reaksi terhadap kelincahan pemain sepak bola, yaitu pemain Bhayangkara FC U-18. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh pemain Bhayangkara FC U-18 yang berjumlah 25 orang. Instrumen tes yang digunakan saat pre-test dan post test dalam penelitian ini adalah Arrowhead Test. Selama 3 bulan, dengan frekuensi 3 kali latihan selama 30 menit kepada pemain sepak bola Bhayangkara FC diberikan latihan respon motorik berupa stimulus menerima sinyal. Hasil analisis data pre test diperoleh mean sebesar 9.6836 sedangkan post test diperoleh data mean sebesar 8.9436, dengan selisih mean antara pre dan post adalah 0.74000. Hasil data menyatakan nilai signifikansi <0.05, menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pre test dengan post test kelincahan pemain Bhayangkara FC U-18. Kesimpulannya, ada pengaruh latihan kecepatan reaksi secara signifikan terhadap kelincahan pada pemain Bhayangkara FC U-18.
{"title":"Analisis Latihan Kecepatan Reaksi terhadap Kemampuan Kelincahan Pemain Bhayangkara FC U-18","authors":"Dimas Sevila, Muhammad Nidomuddin, A. Pradipta, Hari M Pamungkas, Havid Yusuf, Info Artikel, Kata Kunci, Kecepatan Reaksi Kelincahan Pemain Analisis","doi":"10.46838/spr.v5i1.480","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v5i1.480","url":null,"abstract":"Kelincahan salah satu unsur penting yang dimiliki pemain sepak bola. Sepak bola merupakan olahraga yang banyak menggunakan aktivitas jangka pendek selama pertandingan dan aktivitas bervariasi setiap 4-6 detik. Aktivitas ini memiliki intensitas tinggi dan mencakup lari cepat dan kelincahan berisi aktivitas seperti perubahan arah, pertemuan dengan bola, intersepsi dan tekel. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kelincahan pada pemain adalah kecepatan reaksi mereka. Kecepatan reaksi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang menanggapi stimulus/rangsangan eksternal dengan cepat dan tepat. Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan dari peneliti adalah ingin menganalisis pengaruh latihan kecepatan reaksi terhadap kelincahan pemain sepak bola, yaitu pemain Bhayangkara FC U-18. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh pemain Bhayangkara FC U-18 yang berjumlah 25 orang. Instrumen tes yang digunakan saat pre-test dan post test dalam penelitian ini adalah Arrowhead Test. Selama 3 bulan, dengan frekuensi 3 kali latihan selama 30 menit kepada pemain sepak bola Bhayangkara FC diberikan latihan respon motorik berupa stimulus menerima sinyal. Hasil analisis data pre test diperoleh mean sebesar 9.6836 sedangkan post test diperoleh data mean sebesar 8.9436, dengan selisih mean antara pre dan post adalah 0.74000. Hasil data menyatakan nilai signifikansi <0.05, menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pre test dengan post test kelincahan pemain Bhayangkara FC U-18. Kesimpulannya, ada pengaruh latihan kecepatan reaksi secara signifikan terhadap kelincahan pada pemain Bhayangkara FC U-18.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":"108 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140379603","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Iqbal Aji, . Dermawan1, Asrori Yudha Prawira, Faridatul A’la, Desy Tya, M. Ningrum, Info Artikel, Gaya Bebas, Balikan Informatif, P. Pendidikan, Kepelatihan Olahraga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umpan balik informatif terhadap kecepatan gaya bebas di sekolah renang D'Nurz, Jakarta Selatan. Untuk menganalisis pengaruhnya, menggunakan pendekatan pre-test - post-test control group design. Kami menggunakan satu kelompok sampel dengan pemberian perlakuan dan menghitung perbedaan sebelum dan sesudahnya. Dengan penelitian sebelum dan sesudah perlakuan ditemukan pengaruh positif yang signifikan dari umpan balik informatif terhadap kecepatan renang gaya bebas. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah pengembangan teknik renang gaya bebas melalui proses umpan balik informatif sangat penting untuk meningkatkan kemampuan renang gaya bebas.
{"title":"Pengaruh Umpan Balik Informatif Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas di Sekolah Renang D’Nurs, Kota Jakarta Timur","authors":"Iqbal Aji, . Dermawan1, Asrori Yudha Prawira, Faridatul A’la, Desy Tya, M. Ningrum, Info Artikel, Gaya Bebas, Balikan Informatif, P. Pendidikan, Kepelatihan Olahraga","doi":"10.46838/spr.v5i1.385","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v5i1.385","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umpan balik informatif terhadap kecepatan gaya bebas di sekolah renang D'Nurz, Jakarta Selatan. Untuk menganalisis pengaruhnya, menggunakan pendekatan pre-test - post-test control group design. Kami menggunakan satu kelompok sampel dengan pemberian perlakuan dan menghitung perbedaan sebelum dan sesudahnya. Dengan penelitian sebelum dan sesudah perlakuan ditemukan pengaruh positif yang signifikan dari umpan balik informatif terhadap kecepatan renang gaya bebas. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah pengembangan teknik renang gaya bebas melalui proses umpan balik informatif sangat penting untuk meningkatkan kemampuan renang gaya bebas.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":" 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140385868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Terdapat fakta bahwa rendahnya tingkat kebugaran jasmani masyarakat Indonesia disebabkan oleh kurangnya partisipasi gerak secara aktif dalam berolahraga. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh pengetahuan tentang hubungan aksesibilitas fasilitas, dukungan sosial, norma olahraga kelompok dan partisipasi gerak secara aktif dalam olahraga pada siswa SMK di Indonesia. Metode penelitian dari data sekunder ini menggunakan IMR (internet mediated riset) yang melibatkan 1101 siswa SMK se-Indonesia sebagai responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive (sesuai dengan tujuan penelitian) responden dari siswa jenjang SMK. Berdasarkan data yang diterima dan telah disunting dan layak analisis, diketahui sampel yang digunakan 1101 responden. Kuesioner diberikan kepada responden dengan sistem snow ball sampling. Data diuji menggunakan analisis uji korelasi, uji multiregresi dan analisis jalur. Hasil dari penelitian memperlihatkan 1) Terdapat hubungan antara aksesibilitas dengan dukungan sosial olahraga dengan uji korelasi dengan koefisien yaitu: 0,487 dengan signifikansi pada taraf 0,01, 2) Terdapat hubungan antara aksesibilitas fasilitas dengan norma olahraga kelompok baik langsung ataupun tidak melalui dukungan sosial dengan nilai koefisien regresi terstandar (β) sebesar 0,30685, 3) Ada korelasi antara aksesibilitas fasilitas dan partisipasi aktif secara langsung atau tidak dengan nilai koefisien regresi terstandar (β) dukungan sosial dalam olahraga terhadap partisipasi gerak secara aktif sebesar 0,108. Secara langsung melalui dukungan sosial, dan norma olahraga pada kelompok siswa SMK di Indonesia. Dapat disimpulkan, ada korelasi yang signifikan antara aksesibilitas sarana dan partisipasi aktif secara langsung ataupun tidak melalui dukungan sosial, dan norma olahraga dalam kelompok siswa pada SMK di Indonesia.
{"title":"Hubungan Aksebilitas Sarana, Dukungan Sosial, Norma Olahraga Kelompok dan Partisipasi Aktif Olahraga Siswa SMK di Indonesia","authors":"Sasminto Sasminto, Adi Sucipto, Susilo Bekti","doi":"10.46838/spr.v5i1.471","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v5i1.471","url":null,"abstract":"Terdapat fakta bahwa rendahnya tingkat kebugaran jasmani masyarakat Indonesia disebabkan oleh kurangnya partisipasi gerak secara aktif dalam berolahraga. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh pengetahuan tentang hubungan aksesibilitas fasilitas, dukungan sosial, norma olahraga kelompok dan partisipasi gerak secara aktif dalam olahraga pada siswa SMK di Indonesia. Metode penelitian dari data sekunder ini menggunakan IMR (internet mediated riset) yang melibatkan 1101 siswa SMK se-Indonesia sebagai responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive (sesuai dengan tujuan penelitian) responden dari siswa jenjang SMK. Berdasarkan data yang diterima dan telah disunting dan layak analisis, diketahui sampel yang digunakan 1101 responden. Kuesioner diberikan kepada responden dengan sistem snow ball sampling. Data diuji menggunakan analisis uji korelasi, uji multiregresi dan analisis jalur. Hasil dari penelitian memperlihatkan 1) Terdapat hubungan antara aksesibilitas dengan dukungan sosial olahraga dengan uji korelasi dengan koefisien yaitu: 0,487 dengan signifikansi pada taraf 0,01, 2) Terdapat hubungan antara aksesibilitas fasilitas dengan norma olahraga kelompok baik langsung ataupun tidak melalui dukungan sosial dengan nilai koefisien regresi terstandar (β) sebesar 0,30685, 3) Ada korelasi antara aksesibilitas fasilitas dan partisipasi aktif secara langsung atau tidak dengan nilai koefisien regresi terstandar (β) dukungan sosial dalam olahraga terhadap partisipasi gerak secara aktif sebesar 0,108. Secara langsung melalui dukungan sosial, dan norma olahraga pada kelompok siswa SMK di Indonesia. Dapat disimpulkan, ada korelasi yang signifikan antara aksesibilitas sarana dan partisipasi aktif secara langsung ataupun tidak melalui dukungan sosial, dan norma olahraga dalam kelompok siswa pada SMK di Indonesia.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":"66 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140225155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam beberapa tahun terakhir ini terdapat pergantian peraturan pertandingan pencak silat diantaranya yaitu peraturan Persilat tahun 2021 dan peraturan IPSI terbaru tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman wasit dan juri Kabupaten Ponorogo terhadap peraturan pertandingan pencak silat terbaru kategori tanding. Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif kuantitatif melalui penggunaan metode survei serta rancangan penelitiannya yaitu non-eksperimen. Sasaran penelitian ini ialah wasit dan juri Kabupaten Ponorogo dengan jumlah sampel 15 responden. Peneliti menggunakan kuesioner dengan skala Guttmen sebagai alat pengumpulan data dan uji validasi angket menggunakan Korelasi Pearson pada program SPSS serta uji reliabilitas menggunakan teknologi SPSS Cornbach Alpha dengan batasan angka 0.6 hingga diatas 0.8. Teknis analisis data menggunakan perangkat lunak ilmu sosial (SPSS). Hasil penelitian menunjukan peraturan pertandingan pencak silat terbaru kategori tanding sebesar 71,4%. Capaian pemahaman wasit dan juri Kabupaten Ponorogo dengan persentase 71,4% berada dalam kategori tinggi. Secara keseluruhan wasit dan juri di kabupaten Ponorogo memiliki pemahaman yang baik terhadap peraturan dan protokol dalam penyelenggaraan pertandingan pencak silat.
{"title":"Analisis Tingkat Pemahaman Wasit dan Juri Pencak Silat Kabupaten Ponorogo Pada Peraturan Terbaru","authors":"Anik Tri Wahyuningtyas, Achmad Rizanul Wahyudi, Andri Suyoko, Wijono Wijono, Waristra Tyo Nirwansyah","doi":"10.46838/spr.v5i1.476","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v5i1.476","url":null,"abstract":"Dalam beberapa tahun terakhir ini terdapat pergantian peraturan pertandingan pencak silat diantaranya yaitu peraturan Persilat tahun 2021 dan peraturan IPSI terbaru tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman wasit dan juri Kabupaten Ponorogo terhadap peraturan pertandingan pencak silat terbaru kategori tanding. Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif kuantitatif melalui penggunaan metode survei serta rancangan penelitiannya yaitu non-eksperimen. Sasaran penelitian ini ialah wasit dan juri Kabupaten Ponorogo dengan jumlah sampel 15 responden. Peneliti menggunakan kuesioner dengan skala Guttmen sebagai alat pengumpulan data dan uji validasi angket menggunakan Korelasi Pearson pada program SPSS serta uji reliabilitas menggunakan teknologi SPSS Cornbach Alpha dengan batasan angka 0.6 hingga diatas 0.8. Teknis analisis data menggunakan perangkat lunak ilmu sosial (SPSS). Hasil penelitian menunjukan peraturan pertandingan pencak silat terbaru kategori tanding sebesar 71,4%. Capaian pemahaman wasit dan juri Kabupaten Ponorogo dengan persentase 71,4% berada dalam kategori tinggi. Secara keseluruhan wasit dan juri di kabupaten Ponorogo memiliki pemahaman yang baik terhadap peraturan dan protokol dalam penyelenggaraan pertandingan pencak silat.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":"6 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140255439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kondisi fisik merupakan salah satu upaya pencapaian prestasi. Kondisi fisik memiliki banyak komponen berdasarkan kebutuhan gerak seperti : Kekuatan, Daya Tahan, Kecepatan, Koordinasi serta Fleksibilitas. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada awal TC (training center) kondisi fisik atlet masih dianggap kurang untuk dapat bersaing dengan daerah lain terutama dalam unsur daya tahan. Terlihat jelas ketika diadakan latih tanding, hampir semua atlet terlihat kelelahan pada quarter 3 dan 4. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan anaerobik (anaerobic thershold ) melalui latihan intensitas zona 4 atlet bolabasket putra kota Kediri. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Pre-Eksperimental The One Group Pretest-Post-test Design . Data signifikansi dari hasil analisis yang didapatkan oleh variabel yang diujikan yaitu kemampuan biomotor daya tahan adalah 0,034 atau Sig. < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan intensitas zona 4 yang diberikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan.
身体条件是取得成就的努力之一。根据运动需要,身体条件包括许多组成部分,如:力量、耐力、速度、协调性和柔韧性:力量、耐力、速度、协调性和柔韧性。根据研究人员在 TC(训练中心)初期的观察结果,运动员的身体条件仍被认为不足以与其他地区的运动员竞争,尤其是在耐力方面。本研究的目的是通过第 4 区强度训练,提高基迪里男子篮球运动员的无氧耐力(anaerobic thershold)能力。本研究采用的定量研究方法是 "实验前研究设计"(Pre-Experimental Research Design)和 "一组前测-后测设计"(One Group Pretest-Post-test Design)。测试变量(即耐力的生物运动能力)的分析结果的显著性数据为 0.034 或 Sig.< 0,05.因此可以得出结论,第 4 区强度训练对提高耐力能力有显著效果。
{"title":"Program Peningkatan Performa Endurance Melalui Latihan Intensitas Zona 4 Atlet Bolabasket","authors":"Muhammad Wahyono, Shandy Pieter Pelamonia, Ismawandi Bripandika Putra, Febriyan Dwi Cahyono","doi":"10.46838/spr.v4i3.438","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v4i3.438","url":null,"abstract":"Kondisi fisik merupakan salah satu upaya pencapaian prestasi. Kondisi fisik memiliki banyak komponen berdasarkan kebutuhan gerak seperti : Kekuatan, Daya Tahan, Kecepatan, Koordinasi serta Fleksibilitas. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada awal TC (training center) kondisi fisik atlet masih dianggap kurang untuk dapat bersaing dengan daerah lain terutama dalam unsur daya tahan. Terlihat jelas ketika diadakan latih tanding, hampir semua atlet terlihat kelelahan pada quarter 3 dan 4. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan anaerobik (anaerobic thershold ) melalui latihan intensitas zona 4 atlet bolabasket putra kota Kediri. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Pre-Eksperimental The One Group Pretest-Post-test Design . Data signifikansi dari hasil analisis yang didapatkan oleh variabel yang diujikan yaitu kemampuan biomotor daya tahan adalah 0,034 atau Sig. < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan intensitas zona 4 yang diberikan terhadap peningkatan kemampuan daya tahan.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":"322 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140471961","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini termasuk dalam metode penelitian deskriptif kuantitatif. Instrument dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner yang digunakan peneliti sebagai metode pengumpulan data. Sampel dari 133 diambil siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMP 1 Kampak. Uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan menggunakan metode PCA (Principal Component Analysis) untuk menganalisis faktor yang mereduksi data menjadi variabel baru sehingga dapat menghasilkan faktor dominan. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga dapat digolongkan ke dalam 2 faktor, yaitu yang pertama Faktor Motivasi dan Keterlibatan dengan perolehan nilai eigen sebesar (8,108) dan Faktor Keterampilan dengan perolehan nilai eigen sebesar (1,602). Hasil tersebut merupakan hasil dari 15 variabel yang telah di ekstraksi atau factoring. Dimana Factor Motivasi dan Keterlibatan dan Faktor Keterampilan merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
{"title":"Faktor Dominan yang Mempengaruhi Partisipasi Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga","authors":"Khamim Hariyadi, Indhah Isti Dewi","doi":"10.46838/spr.v4i3.424","DOIUrl":"https://doi.org/10.46838/spr.v4i3.424","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini termasuk dalam metode penelitian deskriptif kuantitatif. Instrument dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner yang digunakan peneliti sebagai metode pengumpulan data. Sampel dari 133 diambil siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMP 1 Kampak. Uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan menggunakan metode PCA (Principal Component Analysis) untuk menganalisis faktor yang mereduksi data menjadi variabel baru sehingga dapat menghasilkan faktor dominan. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga dapat digolongkan ke dalam 2 faktor, yaitu yang pertama Faktor Motivasi dan Keterlibatan dengan perolehan nilai eigen sebesar (8,108) dan Faktor Keterampilan dengan perolehan nilai eigen sebesar (1,602). Hasil tersebut merupakan hasil dari 15 variabel yang telah di ekstraksi atau factoring. Dimana Factor Motivasi dan Keterlibatan dan Faktor Keterampilan merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga.","PeriodicalId":508471,"journal":{"name":"SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga","volume":"94 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140480780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}