Pub Date : 2024-02-19DOI: 10.31294/jabdimas.v7i1.15722
Anang Martoyo, Suparman Hi Lawu, Putri Kusuma Wardani, W. Purnamasari, Izaz Hafighaniyyu
Penggunaan Website bycraft.id sebagai media pemasaran produk kerajinan penyandang disabilitas di Lembaga Kasih Sayang (LKS) Desa Krebet, Kabupaten Ponorogo belum dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung penjualan produk kerajinan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas pengelolaan website bycraft.id oleh relawan LKS. Metode yang digunakan yaitu 1) identifikasi masalah menggunakan data primer yang melibatkan pengurus lembaga dan relawan melalui wawancara mendalam, diskusi, dan observasi, 2) menyusun program pembimbingan dan pelatihan dalam penggunaan website, 3) pelaksanaan pengabdian di Lembaga Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo pada tanggal 18 Desember 2021 – 27 Maret 2022 kepada 20 relawan LKS, 4) monitoring penjualan dan melakukan survey kepada pelanggan untuk mengetahui efektivitas penggunaan website Bycraft.id, 5) kesimpulan. Hasil survey menunjukkan bahwa 88,2% responden merasa mudah dalam menggunakan website bycraft.id sebagai media untuk melakukan pembelian dan pembayaran.
{"title":"Optimalisasi Website Bycraft.Id Untuk Penjualan Produk Kerajinan Penyandang Disabilitas Desa Krebet Kabupaten Ponorogo","authors":"Anang Martoyo, Suparman Hi Lawu, Putri Kusuma Wardani, W. Purnamasari, Izaz Hafighaniyyu","doi":"10.31294/jabdimas.v7i1.15722","DOIUrl":"https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.15722","url":null,"abstract":"Penggunaan Website bycraft.id sebagai media pemasaran produk kerajinan penyandang disabilitas di Lembaga Kasih Sayang (LKS) Desa Krebet, Kabupaten Ponorogo belum dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung penjualan produk kerajinan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas pengelolaan website bycraft.id oleh relawan LKS. Metode yang digunakan yaitu 1) identifikasi masalah menggunakan data primer yang melibatkan pengurus lembaga dan relawan melalui wawancara mendalam, diskusi, dan observasi, 2) menyusun program pembimbingan dan pelatihan dalam penggunaan website, 3) pelaksanaan pengabdian di Lembaga Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo pada tanggal 18 Desember 2021 – 27 Maret 2022 kepada 20 relawan LKS, 4) monitoring penjualan dan melakukan survey kepada pelanggan untuk mengetahui efektivitas penggunaan website Bycraft.id, 5) kesimpulan. Hasil survey menunjukkan bahwa 88,2% responden merasa mudah dalam menggunakan website bycraft.id sebagai media untuk melakukan pembelian dan pembayaran. ","PeriodicalId":512859,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"132 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140451155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-19DOI: 10.31294/jabdimas.v7i1.19989
Nani Purwati, Akhmad Syukron, P. Widodo, Kuffi Attabi', Sawwara Kuwwaamri
Posyandu merupakan pos pelayanan terpadu yang keberadaannya merupakan kegiatan yang memberikan pelayanan kesehatan Masyarakat. Pada saat ini terdapat posyandu balita, posyandu remaja, dan posyandu lansia. Posyandu menjadi wadah yang sangat enting untuk menunjang kebijakan pemerintah dalam mengentaskan berbagai masalah Kesehatan di Masyarakat. Posyandu memiliki kader yang bertugas membantu melayani Masyarakat pada saat kegiatan posyandu berlangsung. Desa Pejengkolan memiliki empat posyandu dengan jumlah kader 20 kader. Pada pengabdian Masyarakat ini bertujuan membuatkan sistem Informasi peringatan dini stunting balita untuk menunjang kegiatan posyandu balita pada desa Pejengkolan berbasis web. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian Masyarakat ini diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar kader posyandu mampu mengoperasikan aplikasi yang telah dibangun. Hasil quisioner menunjukkan bahwa kader mampu memahami serta mengoperasikan aplikasi peringatan dini stunting balita berbasis website. Akan tetapi aplikasi ini masih ada beberapa fitur yang harus ditambahkan berdasarkan kebutuhan posyandu. Para kader sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi aplikasi menajamen data posyandu balita ini, serta berharap dapat berkelanjutan dan sistem Informasi yang dibangun dapat diintegrasikan kedalam SID (Sistem Informasi Desa).
{"title":"Implementasi Aplikasi Peringatan Dini Stunting Balita Data pada Posyandu Desa Pejengkolan","authors":"Nani Purwati, Akhmad Syukron, P. Widodo, Kuffi Attabi', Sawwara Kuwwaamri","doi":"10.31294/jabdimas.v7i1.19989","DOIUrl":"https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.19989","url":null,"abstract":"Posyandu merupakan pos pelayanan terpadu yang keberadaannya merupakan kegiatan yang memberikan pelayanan kesehatan Masyarakat. Pada saat ini terdapat posyandu balita, posyandu remaja, dan posyandu lansia. Posyandu menjadi wadah yang sangat enting untuk menunjang kebijakan pemerintah dalam mengentaskan berbagai masalah Kesehatan di Masyarakat. Posyandu memiliki kader yang bertugas membantu melayani Masyarakat pada saat kegiatan posyandu berlangsung. Desa Pejengkolan memiliki empat posyandu dengan jumlah kader 20 kader. Pada pengabdian Masyarakat ini bertujuan membuatkan sistem Informasi peringatan dini stunting balita untuk menunjang kegiatan posyandu balita pada desa Pejengkolan berbasis web. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian Masyarakat ini diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar kader posyandu mampu mengoperasikan aplikasi yang telah dibangun. Hasil quisioner menunjukkan bahwa kader mampu memahami serta mengoperasikan aplikasi peringatan dini stunting balita berbasis website. Akan tetapi aplikasi ini masih ada beberapa fitur yang harus ditambahkan berdasarkan kebutuhan posyandu. Para kader sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi aplikasi menajamen data posyandu balita ini, serta berharap dapat berkelanjutan dan sistem Informasi yang dibangun dapat diintegrasikan kedalam SID (Sistem Informasi Desa).","PeriodicalId":512859,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"95 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140451338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-19DOI: 10.31294/jabdimas.v7i1.15204
Arfah Sahabudin
Pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan dipercaya sebagai program yang efektif dan efisien dalam meningkatkan kapasitas masyarakat di desa atau kampung wisata. Tujuan pemberdayaan ini adalah untuk memberikan solusi dan edukasi kepada Pokdarwis Nirmala Purbasari dan Para Pengurus Kampung Wisata Limah Umah dalam mengelola kampung wisata sehingga dapat aktif dan berkelanjutan, memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat lokal. Metode pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal yaitu menjadikan warga sebagai perencana dan pelaksana program sehingga bukan hanya sekedar objek pengabdian saja. Sasaran kegiatan ini adalah pengurus Pokdarwis Nirmala Purbasari yang juga merupakan pengurus Kampung Wisata Lima Umah. Selanjutnya hasil dari pendampingan adalah peningkatan keterampilan manajemen, pengembangan paket wisata, penguatan kolaborasi dengan berbagai komunitas, partisipasi masyarakat dan peningkatan ekonomi lokal.
{"title":"Pendampingan terhadap Kelompok Sadar Wisata Nirmala Purbasari dalam Mengembangkan Kampung Wisata","authors":"Arfah Sahabudin","doi":"10.31294/jabdimas.v7i1.15204","DOIUrl":"https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.15204","url":null,"abstract":"Pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan dipercaya sebagai program yang efektif dan efisien dalam meningkatkan kapasitas masyarakat di desa atau kampung wisata. Tujuan pemberdayaan ini adalah untuk memberikan solusi dan edukasi kepada Pokdarwis Nirmala Purbasari dan Para Pengurus Kampung Wisata Limah Umah dalam mengelola kampung wisata sehingga dapat aktif dan berkelanjutan, memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat lokal. Metode pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal yaitu menjadikan warga sebagai perencana dan pelaksana program sehingga bukan hanya sekedar objek pengabdian saja. Sasaran kegiatan ini adalah pengurus Pokdarwis Nirmala Purbasari yang juga merupakan pengurus Kampung Wisata Lima Umah. Selanjutnya hasil dari pendampingan adalah peningkatan keterampilan manajemen, pengembangan paket wisata, penguatan kolaborasi dengan berbagai komunitas, partisipasi masyarakat dan peningkatan ekonomi lokal.","PeriodicalId":512859,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"57 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140451930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-18DOI: 10.31294/jabdimas.v7i1.16455
D. Purwanto, Primandani Arsi
Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah Kampus mengajar (KM). KM memberikan sebuah kesempatan pada mahasiswa untuk improvisasi diluar kelas dengan cara bekerjasama dengan guru dan sekolah untuk melakukan sebuah inovasi pada model pembelajaran. Adapun target yang menjadi tujuan akhir adalah meningkatkan kemampuan literasi, numerasi dan teknologi di tingkat SD, SMP dan SMK. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dasar literasi, numerasi dan teknologi siswa di kelas 1 SD Negeri 1 Purbadana melalui program KM 5. Kegiatan berlangsung selama 4 (empat) bulan. Adapun tahapan yang dilakukan yaitu observasi, pelaksanaan kegiatan, serta melakukan evaluasi di akhir kegiatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari rangkaian proses kegiatan yang sudah dilaksanakan menunjukkan bahwa kemampuan literasi, numerasi dan teknologi siswa-siswi kelas 1 di SD 1 Purbadana meningkat, yang dilihat dari kelancaran menulis, membaca, berhitung, dan menggambar dari beberapa gabungan bangun datar yang di perlihatkan di papan tulis.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka 是印度尼西亚共和国教育、文化、研究和技术部的一项政策。教学校园(KM)是 Merdeka 学习型独立校园的项目之一。KM 通过与教师和学校合作创新学习模式,为学生提供了一个在课堂外即兴发挥的机会。其最终目标是提高小学、初中和职业学校的识字、算术和技术技能。这项社区服务活动的目的是通过 KM 5 计划提高 Negeri 1 Purbadana 小学一年级学生的识字、算术和技术基本技能。 活动持续了 4 个月。活动分为观察、活动实施和活动结束后的评估三个阶段。采用的方法是描述性定性方法。已开展的一系列活动过程的结果表明,SD 1 Purbadana 学校一年级学生的识字、算术和技 术技能都有所提高,这可以从他们流利地书写、阅读、计算和从黑板上显示的几个组合 平面图形中作画看出。
{"title":"Implementasi Budaya Literasi, Numerasi dan Teknologi di SDN 1 Purbadana Melalui Program KM 5","authors":"D. Purwanto, Primandani Arsi","doi":"10.31294/jabdimas.v7i1.16455","DOIUrl":"https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.16455","url":null,"abstract":"Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah Kampus mengajar (KM). KM memberikan sebuah kesempatan pada mahasiswa untuk improvisasi diluar kelas dengan cara bekerjasama dengan guru dan sekolah untuk melakukan sebuah inovasi pada model pembelajaran. Adapun target yang menjadi tujuan akhir adalah meningkatkan kemampuan literasi, numerasi dan teknologi di tingkat SD, SMP dan SMK. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dasar literasi, numerasi dan teknologi siswa di kelas 1 SD Negeri 1 Purbadana melalui program KM 5. Kegiatan berlangsung selama 4 (empat) bulan. Adapun tahapan yang dilakukan yaitu observasi, pelaksanaan kegiatan, serta melakukan evaluasi di akhir kegiatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari rangkaian proses kegiatan yang sudah dilaksanakan menunjukkan bahwa kemampuan literasi, numerasi dan teknologi siswa-siswi kelas 1 di SD 1 Purbadana meningkat, yang dilihat dari kelancaran menulis, membaca, berhitung, dan menggambar dari beberapa gabungan bangun datar yang di perlihatkan di papan tulis.","PeriodicalId":512859,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"106 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140452574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-16DOI: 10.31294/jabdimas.v7i1.15133
Andin Sefrina, Norif Didik Nur Imanah
Masalah kekurangan nutrisi pada anak masih menjadi fokus perhatian saat ini di Indonesia. Angka kejadian stunting di Kabupaten Cilacap masih mencapai 30% berdasarkan data RISKESDAS 2018. Anak dengan stunting dan masalah nutrisi juga masih terjadi di Desa Wlahar. Hal tersebut terjadi karena minimnya pengetahuan ibu Balita tentang nutrisi anak dan tidak adekuatnya praktik pemberian makan anak. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat perlu melakukan pengabdian masyarakat berupa edukasi guna meningkatkan pengetahuan ibu balita terkait nutrisi dan pola makan anak. Kegiatan ini juga merupakan hilirisasi hasil penelitian sebelumnya. Kegiatan edukasi kesehatan diikuti oleh 20 ibu balita yang memiliki anak dengan masalah nutrisi dan masalah makan. Edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah menggunakan media booklet. Sebelum pelaksanaan edukasi kesehatan, Ibu yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebanyak 10%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60% dan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 30%. Setelah pelaksanaan edukasi kesehatan, Ibu yang memiliki tingkat pengetahuan sedang menjadi 55% dan yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi bertambah menjadi 45%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa edukasi yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita. Edukasi kesehatan selanjutnya yang dapat diberikan pada ibu balita dapat berupa edukasi untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi oleh para ibu balita saat pemberian dan pengaturan pola makan anak.
{"title":"Edukasi Nutrisi dan Pola Makan Anak Guna Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita di Desa Wlahar, Kecamatan Adipala, Cilacap","authors":"Andin Sefrina, Norif Didik Nur Imanah","doi":"10.31294/jabdimas.v7i1.15133","DOIUrl":"https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.15133","url":null,"abstract":"Masalah kekurangan nutrisi pada anak masih menjadi fokus perhatian saat ini di Indonesia. Angka kejadian stunting di Kabupaten Cilacap masih mencapai 30% berdasarkan data RISKESDAS 2018. Anak dengan stunting dan masalah nutrisi juga masih terjadi di Desa Wlahar. Hal tersebut terjadi karena minimnya pengetahuan ibu Balita tentang nutrisi anak dan tidak adekuatnya praktik pemberian makan anak. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat perlu melakukan pengabdian masyarakat berupa edukasi guna meningkatkan pengetahuan ibu balita terkait nutrisi dan pola makan anak. Kegiatan ini juga merupakan hilirisasi hasil penelitian sebelumnya. Kegiatan edukasi kesehatan diikuti oleh 20 ibu balita yang memiliki anak dengan masalah nutrisi dan masalah makan. Edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah menggunakan media booklet. Sebelum pelaksanaan edukasi kesehatan, Ibu yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebanyak 10%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 60% dan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 30%. Setelah pelaksanaan edukasi kesehatan, Ibu yang memiliki tingkat pengetahuan sedang menjadi 55% dan yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi bertambah menjadi 45%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa edukasi yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita. Edukasi kesehatan selanjutnya yang dapat diberikan pada ibu balita dapat berupa edukasi untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi oleh para ibu balita saat pemberian dan pengaturan pola makan anak. ","PeriodicalId":512859,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"400 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140454312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-15DOI: 10.31294/jabdimas.v7i1.15544
Elly Elly, Tri Wulandari Ginting, Rizky Damayanti Ritonga
Di era digitalisasi saat ini, kemampuan dan kreativitas pelajar dalam mengembangkan karya bukan hanya pada pelajaran seni rupa atau kerajinan tangan yang diberikan di dalam kelas. Namun bagaimana menggunakan aplikasi komputer untuk mengembangkan atau menciptakan karya baru yang dimanfaatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran juga penting dalam meningkatkan kreativitas pelajar. Terkait dengan hal tersebut, maka pihak sekolah memiliki keinginan untuk membekali pelajar SMA Wiyata Dharma dengan pengetahuan desain grafis yang mendukung pelajar dalam menciptakan karya seperti media promosi dalam bentuk poster, brosur di bidang pendidikan maupun di masyarakat. Akan tetapi, pelajar SMA Wiyata Dharma belum pernah mendapatkan pembelajaran aplikasi desain grafis dalam materi mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Dari permasalahan di atas, maka tim pelaksana memberikan pelatihan Adobe Photoshop untuk meningkatkan kemampuan desain grafis pelajar SMA Wiyata Dharma. Diharapkan setelah pelatihan dilakukan, peserta dapat mengeksplorasi lebih jauh. Metodologi yang digunakan adalah metodologi PAR (Participatory Action Research) yang merujuk pada peran para pelajar dalam keikutsertaannya melakukan praktik secara langsung setelah pelatihan dilakukan. Para peserta memahami tujuan kegiatan pelatihan ini karena terdapat 94% yang menjawab memahami tujuan kegiatan dan hanya ada sebanyak 6% yang menjawab tidak memahami tujuan kegiatan.
{"title":"Pelatihan Adobe Photoshop Untuk Meningkatkan Skill Desain Grafis Pelajar SMA Wiyata Dharma Medan","authors":"Elly Elly, Tri Wulandari Ginting, Rizky Damayanti Ritonga","doi":"10.31294/jabdimas.v7i1.15544","DOIUrl":"https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.15544","url":null,"abstract":"Di era digitalisasi saat ini, kemampuan dan kreativitas pelajar dalam mengembangkan karya bukan hanya pada pelajaran seni rupa atau kerajinan tangan yang diberikan di dalam kelas. Namun bagaimana menggunakan aplikasi komputer untuk mengembangkan atau menciptakan karya baru yang dimanfaatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran juga penting dalam meningkatkan kreativitas pelajar. Terkait dengan hal tersebut, maka pihak sekolah memiliki keinginan untuk membekali pelajar SMA Wiyata Dharma dengan pengetahuan desain grafis yang mendukung pelajar dalam menciptakan karya seperti media promosi dalam bentuk poster, brosur di bidang pendidikan maupun di masyarakat. Akan tetapi, pelajar SMA Wiyata Dharma belum pernah mendapatkan pembelajaran aplikasi desain grafis dalam materi mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Dari permasalahan di atas, maka tim pelaksana memberikan pelatihan Adobe Photoshop untuk meningkatkan kemampuan desain grafis pelajar SMA Wiyata Dharma. Diharapkan setelah pelatihan dilakukan, peserta dapat mengeksplorasi lebih jauh. Metodologi yang digunakan adalah metodologi PAR (Participatory Action Research) yang merujuk pada peran para pelajar dalam keikutsertaannya melakukan praktik secara langsung setelah pelatihan dilakukan. Para peserta memahami tujuan kegiatan pelatihan ini karena terdapat 94% yang menjawab memahami tujuan kegiatan dan hanya ada sebanyak 6% yang menjawab tidak memahami tujuan kegiatan.","PeriodicalId":512859,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"158 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140455921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-15DOI: 10.31294/jabdimas.v7i1.14878
Nesi Syafitri, D. Suryani, Mutia Fadhilla, Agus Baskara
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sifatnya formal ataupun informal yang dikelola oleh negara atau swasta dengan tujuan untuk memberikan pengajaran, mengelola, dan mendidik para siswa melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik. Selain kegiatan pengajaran yang dilakukan di sekolah, terdapat aktivitas lain yang juga dilakukan yaitu pengelolaan sekolah. Salah satu kegiatan pengelolaan yang dilakukan adalah administrasi pembayaran uang sekolah siswa. Pengelolaan sekolah yang baik akan membantu meningkatkan layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa, orang tua/wali murid dan stakeholder lainnya. Pada SMK Migas Teknologi Riau Pekanbaru, layanan administrasi pembayaran uang sekolah siswa dirasakan masih kurang optimal. Pelayanan pembayaran uang sekolah yang dilakukan selama ini di sekolah adalah dengan pencatatan pada buku kemudian bendahara akan mengeluarkan kwitansi sebagai bukti pembayaran. Pengelolaan data pembayaran uang sekolah yang dilakukan secara manual menyebabkan munculnya masalah mulai dari pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan yang sering terlambat, bukti fisik penerimaan yang bisa rusak atau hilang, penumpukan keterlambatan pembayaran siswa karena tidak bisa dimonitor setiap saat dan orang tua/wali murid juga tidak bisa mendapatkan pemberitahuan riwayat pembayaran uang sekolah. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu sekolah dalam penerapan teknologi pada pengelolaan pembayaran uang sekolah siswa sehingga layanan pendidikan yang baik dapat tercapai. Penerapan teknologi dapat membantu mengurangi kemungkinan beban kerja pegawai, meningkatkan manajemen waktu, dan menghasilkan informasi berkualitas dan up to date. Luaran dari pengabdian ini adalah menghasilkan sebuah sistem informasi pembayaran uang sekolah yang memberikan manfaat pada peningkatan waktu layanan, penghematan waktu kerja, kemudahan akses informasi dan keakuratan informasi yang tersedia.
学校是由国家或私营部门管理的正规或非正规教育机构,其目的是通过教育工作者的指导对学生进行教学、管理和教育。学校除了开展教学活动外,还开展其他活动,即学校管理。其中一项管理活动就是学生学费的管理。良好的学校管理有助于改善为学生、家长/监护人和其他利益相关者提供的教育服务。在北干巴鲁廖内米加斯技术学校(SMK Migas Teknologi Riau Pekanbaru),学生学费支付管理服务仍未达到最佳状态。迄今为止,学校提供的学费支付服务是将学费记入账簿,然后由财务主管开具收据作为支付凭证。人工管理学费缴纳数据造成的问题包括:记录交易、编制财务报告(通常会延迟)、收据实物证据可能损坏或丢失、学生逾期缴费累积(因为无法随时监控)以及学生家长/监护人无法获得学费缴纳记录通知。这项社区服务活动的目的是协助学校将技术应用于学生学费支付管理,从而实现良好的教育服务。技术的应用有助于减少员工的工作量,改善时间管理,并提供高质量的最新信息。这项社区服务的成果是开发出一套学校学费支付信息系统,该系统可在改善服务时间、节省工作时间、方便获取信息和提高可用信息的准确性等方面带来益处。
{"title":"Pemanfaatan Sistem Informasi Pengelolaan Pembayaran Uang Sekolah untuk Peningkatan Layanan Pendidikan di SMK Migas Teknologi Riau","authors":"Nesi Syafitri, D. Suryani, Mutia Fadhilla, Agus Baskara","doi":"10.31294/jabdimas.v7i1.14878","DOIUrl":"https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.14878","url":null,"abstract":"Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sifatnya formal ataupun informal yang dikelola oleh negara atau swasta dengan tujuan untuk memberikan pengajaran, mengelola, dan mendidik para siswa melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik. Selain kegiatan pengajaran yang dilakukan di sekolah, terdapat aktivitas lain yang juga dilakukan yaitu pengelolaan sekolah. Salah satu kegiatan pengelolaan yang dilakukan adalah administrasi pembayaran uang sekolah siswa. Pengelolaan sekolah yang baik akan membantu meningkatkan layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa, orang tua/wali murid dan stakeholder lainnya. Pada SMK Migas Teknologi Riau Pekanbaru, layanan administrasi pembayaran uang sekolah siswa dirasakan masih kurang optimal. Pelayanan pembayaran uang sekolah yang dilakukan selama ini di sekolah adalah dengan pencatatan pada buku kemudian bendahara akan mengeluarkan kwitansi sebagai bukti pembayaran. Pengelolaan data pembayaran uang sekolah yang dilakukan secara manual menyebabkan munculnya masalah mulai dari pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan yang sering terlambat, bukti fisik penerimaan yang bisa rusak atau hilang, penumpukan keterlambatan pembayaran siswa karena tidak bisa dimonitor setiap saat dan orang tua/wali murid juga tidak bisa mendapatkan pemberitahuan riwayat pembayaran uang sekolah. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu sekolah dalam penerapan teknologi pada pengelolaan pembayaran uang sekolah siswa sehingga layanan pendidikan yang baik dapat tercapai. Penerapan teknologi dapat membantu mengurangi kemungkinan beban kerja pegawai, meningkatkan manajemen waktu, dan menghasilkan informasi berkualitas dan up to date. Luaran dari pengabdian ini adalah menghasilkan sebuah sistem informasi pembayaran uang sekolah yang memberikan manfaat pada peningkatan waktu layanan, penghematan waktu kerja, kemudahan akses informasi dan keakuratan informasi yang tersedia.","PeriodicalId":512859,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"41 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140455281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-15DOI: 10.31294/jabdimas.v7i1.14475
Arga Sutrisna, Lystiana Nurhayat Hakim
Peningkatan kualitas SDM Pariwisata merupakan salah satu langkah strategis dalam mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan wisata dan perekonomian di kawasan wisata tersebut. Kabupaten Pangandaran yang memiliki destinasi wisata alam dan budaya yang terkenal di Jawa Barat menjadi kawasan wisata favorit yang terdampak pandemi Covid 19. Beberapa kegiatan pelatihan penguatan ekonomi di kawasan Pangandaran telah dilakukan oleh pemerintah maupun perguruan tinggi, namun pelatihan tersebut tidak menyentuh pada psikis para pelaku usaha. Maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk 1) memberikan pengetahuan tentang strategi pengelolaan kecerdasan emosional bagi para pelaku usaha, 2) meningkatkan kemampuan pengelolaan kecerdasan emosional bagi para pelaku usaha, 3) menambah kompetensi berbicara Bahasa Inggris bagi para pelaku usaha. Pelatihan dilakukan selama 7 pertemuan dengan tiga tahap kegiatan; simulasi ESQ (1 pertemuan), pelatihan pengelolaan kecerdasan emosional (3 pertemuan), dan pelatihan Bahasa Inggris (3 pertemuan). Hasil dari kegiatan ini ialah adanya peningkatan pengetahuan akan pengelolaan kecerdasan emosional 82% dan keterampilan berbahasa Inggris 75%, keberhasilan ini dikarenakan 100% peserta hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan, dan 85% peserta berpartisipasi aktif dengan mengisi modul bahasa Inggris yang diberikan. Dengan demikian, 85% peserta merasakan kebermanfaatan kegiatan dan puas dengan pelayanan kegiatan, bahkan 90% peserta bahkan siap dan bersedia untuk mengikuti kegiatan pelatihan jika diadakan kembali di periode selanjutnya.
{"title":"Pelatihan Pengelolaan Kecerdasan Emosional dan Penggunaan Bahasa Inggris Bagi Pelaku Usaha di Pantai Pangandaran","authors":"Arga Sutrisna, Lystiana Nurhayat Hakim","doi":"10.31294/jabdimas.v7i1.14475","DOIUrl":"https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.14475","url":null,"abstract":"Peningkatan kualitas SDM Pariwisata merupakan salah satu langkah strategis dalam mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan wisata dan perekonomian di kawasan wisata tersebut. Kabupaten Pangandaran yang memiliki destinasi wisata alam dan budaya yang terkenal di Jawa Barat menjadi kawasan wisata favorit yang terdampak pandemi Covid 19. Beberapa kegiatan pelatihan penguatan ekonomi di kawasan Pangandaran telah dilakukan oleh pemerintah maupun perguruan tinggi, namun pelatihan tersebut tidak menyentuh pada psikis para pelaku usaha. Maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk 1) memberikan pengetahuan tentang strategi pengelolaan kecerdasan emosional bagi para pelaku usaha, 2) meningkatkan kemampuan pengelolaan kecerdasan emosional bagi para pelaku usaha, 3) menambah kompetensi berbicara Bahasa Inggris bagi para pelaku usaha. Pelatihan dilakukan selama 7 pertemuan dengan tiga tahap kegiatan; simulasi ESQ (1 pertemuan), pelatihan pengelolaan kecerdasan emosional (3 pertemuan), dan pelatihan Bahasa Inggris (3 pertemuan). Hasil dari kegiatan ini ialah adanya peningkatan pengetahuan akan pengelolaan kecerdasan emosional 82% dan keterampilan berbahasa Inggris 75%, keberhasilan ini dikarenakan 100% peserta hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan, dan 85% peserta berpartisipasi aktif dengan mengisi modul bahasa Inggris yang diberikan. Dengan demikian, 85% peserta merasakan kebermanfaatan kegiatan dan puas dengan pelayanan kegiatan, bahkan 90% peserta bahkan siap dan bersedia untuk mengikuti kegiatan pelatihan jika diadakan kembali di periode selanjutnya.","PeriodicalId":512859,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"292 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140455652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-15DOI: 10.31294/jabdimas.v7i1.14669
Suci Herwani, S. Qomariyah
Kemunculan konsep e-learning juga tidak terlepas dari adanya pandemi covid-19 yang menyebar hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Karena adanya pandemi covid 19 ini, pembelajaran yang awalnya dilakukan secara konvensional dengan tatap muka harus diganti dengan full online, blended, dan kemudian berganti menjadi full tatap muka lagi. Sehingga guru harus dapat menggunakan berbagai perangkat berbasis teknologi agar pembelajaran dapat tetap berjalan. Padahal, tidak semuanya siap menghadapi perubahan pada pembelajaran. Masih banyak guru yang belum bisa membuat konten pembelajaran yang menarik. Padahal konten yang menarik merupakan nyawa dalam pelaksanaan pembelajaran di era pandemi ini. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada guru MTs tentang pembuatan konten pembelajaran yang menarik dan inovatif. Metode pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan yakni pelatihan, praktik, dan pendampingan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini yakni para peserta pelatihan (guru) dapat membuat konten pembelajaran LMS melalui pembuatan video pembelajaran serta para peserta memperoleh pengetahuan dan pengalaman bagaimana membuat konten pembelajaran yang menarik dan inovatif.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Konten LMS bagi Guru di MTs Hasyim Asy’ari Kecamatan Gebog","authors":"Suci Herwani, S. Qomariyah","doi":"10.31294/jabdimas.v7i1.14669","DOIUrl":"https://doi.org/10.31294/jabdimas.v7i1.14669","url":null,"abstract":"Kemunculan konsep e-learning juga tidak terlepas dari adanya pandemi covid-19 yang menyebar hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Karena adanya pandemi covid 19 ini, pembelajaran yang awalnya dilakukan secara konvensional dengan tatap muka harus diganti dengan full online, blended, dan kemudian berganti menjadi full tatap muka lagi. Sehingga guru harus dapat menggunakan berbagai perangkat berbasis teknologi agar pembelajaran dapat tetap berjalan. Padahal, tidak semuanya siap menghadapi perubahan pada pembelajaran. Masih banyak guru yang belum bisa membuat konten pembelajaran yang menarik. Padahal konten yang menarik merupakan nyawa dalam pelaksanaan pembelajaran di era pandemi ini. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada guru MTs tentang pembuatan konten pembelajaran yang menarik dan inovatif. Metode pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan yakni pelatihan, praktik, dan pendampingan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini yakni para peserta pelatihan (guru) dapat membuat konten pembelajaran LMS melalui pembuatan video pembelajaran serta para peserta memperoleh pengetahuan dan pengalaman bagaimana membuat konten pembelajaran yang menarik dan inovatif.","PeriodicalId":512859,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"396 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140455740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}