Asetaminofen/parasetamol adalah obat analgetik-antipiretik yang populer dan banyak digunakan. Sediaan asetaminofen dalam bentuk tablet, selain dengan nama generik juga tersedia dengan nama dagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekivalensi in vitro terhadap mutu produk dagang dan generik berlogo tablet asetaminofen yang beredar di pasaran. Pada penelitian ini dilakukan uji disolusi terbanding asetaminofen produk obat generik berlogo dan produk bermerek dalam media disolusi berupa larutan dapar fosfat pH 5,8. Penentuan laju disolusi asetaminofen dilakukan menggunakan metode paddle (dayung) dengan kecepatan pengadukan 50 rpm, pada suhu 370C ± 0,50C. Sampel cuplikan diambil pada menit ke 5, 10, 15, 20, 30 dan 45. Parameter uji yang diamati adalah kadar obat terlarut pada saat t=30 menit (C30) dengan parameter standar baku C30 menunjukkan hasil tidak boleh kurang dari 80% kadar obat. Hasil penelitian didapatkan bahwa disolusi tablet asetaminofen masing-masing produk baik obat generik berlogo maupun produk bermerek menunjukkan gambaran profil disolusi yang berbeda. Dari 8 sampel diperoleh 5 produk paten dan 3 produk generik semuanya menunjukkan hasil disolusi dengan nilai C30 yang memenuhi syarat (>80).
{"title":"Disolusi Terbanding Tablet Acetaminophen Produk Generik Berlogo dan Produk Bermerek","authors":"Tuti Sri Suhesti, Eka Prasasti Nur Rachmani","doi":"10.5281/ZENODO.3707217","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3707217","url":null,"abstract":"Asetaminofen/parasetamol adalah obat analgetik-antipiretik yang populer dan banyak digunakan. Sediaan asetaminofen dalam bentuk tablet, selain dengan nama generik juga tersedia dengan nama dagang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekivalensi in vitro terhadap mutu produk dagang dan generik berlogo tablet asetaminofen yang beredar di pasaran. Pada penelitian ini dilakukan uji disolusi terbanding asetaminofen produk obat generik berlogo dan produk bermerek dalam media disolusi berupa larutan dapar fosfat pH 5,8. Penentuan laju disolusi asetaminofen dilakukan menggunakan metode paddle (dayung) dengan kecepatan pengadukan 50 rpm, pada suhu 370C ± 0,50C. Sampel cuplikan diambil pada menit ke 5, 10, 15, 20, 30 dan 45. Parameter uji yang diamati adalah kadar obat terlarut pada saat t=30 menit (C30) dengan parameter standar baku C30 menunjukkan hasil tidak boleh kurang dari 80% kadar obat. Hasil penelitian didapatkan bahwa disolusi tablet asetaminofen masing-masing produk baik obat generik berlogo maupun produk bermerek menunjukkan gambaran profil disolusi yang berbeda. Dari 8 sampel diperoleh 5 produk paten dan 3 produk generik semuanya menunjukkan hasil disolusi dengan nilai C30 yang memenuhi syarat (>80).","PeriodicalId":6923,"journal":{"name":"Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84489641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}