Penelitian bertujuan untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan proyek ruang Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Kecamatan Sekatak dan untuk mengetahui Faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan proyek. Penelitian ini menggunakan metode Regresi linear berganda yang terdiri dari 4 variabel dependen X1 (biaya) X2 (waktu) X3 (mutu) dan X4 (K3L) dengan sub variabel sebanyak 11 variabel. Pengaruh terbesar yaitu ada pada X1 (biaya) mempunyai nilai pengaruh terhadap keberhasilan proyek yaitu sebesar 0,698 dan X2 (waktu) mempunyai pengaruh nilai sebesar 0,019 dan X3 (mutu) memiliki pengaruh berbanding lurus dengan nilai sebesar -1,473 dan X4 (K3L) mempunyai pengaruh berbanding lurus dengan nilai sebesar -0,788. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan faktor yang paling berpengaruh adalah biaya (X1) Maka di ambil kesimpulan bahwa biaya X1 adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap faktor keberhasilan proyek adalah biaya ( X1) dengan nilai korelasi 0,69
{"title":"Analisis Faktor Keberhasilan Proyek Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Kecamatan Sekatak","authors":"Enny Harviyanti, M. Arib","doi":"10.61323/jsb.v1i2.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.61323/jsb.v1i2.53","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan proyek ruang Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Kecamatan Sekatak dan untuk mengetahui Faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan proyek. Penelitian ini menggunakan metode Regresi linear berganda yang terdiri dari 4 variabel dependen X1 (biaya) X2 (waktu) X3 (mutu) dan X4 (K3L) dengan sub variabel sebanyak 11 variabel. Pengaruh terbesar yaitu ada pada X1 (biaya) mempunyai nilai pengaruh terhadap keberhasilan proyek yaitu sebesar 0,698 dan X2 (waktu) mempunyai pengaruh nilai sebesar 0,019 dan X3 (mutu) memiliki pengaruh berbanding lurus dengan nilai sebesar -1,473 dan X4 (K3L) mempunyai pengaruh berbanding lurus dengan nilai sebesar -0,788. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan faktor yang paling berpengaruh adalah biaya (X1) Maka di ambil kesimpulan bahwa biaya X1 adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap faktor keberhasilan proyek adalah biaya ( X1) dengan nilai korelasi 0,69","PeriodicalId":101566,"journal":{"name":"Jurnal Sains Benuanta","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124996815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Risiko dan ketidakpastian dapat menjadi faktor penyebab kegagalan proyek konstruksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Risiko ialah kemungkinan terjadinya sesuatu keadaan/peristiwa dalam proses kegiatan usaha, yang dapat berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran usaha yang telah ditetapkan, terdapat tujuh peristiwa risiko yang sering muncul dalam proyek konstruksi salah satunya ialah pengadaan pekerjaan tambah kurang. Contract Change Order ini sendiri merupakan dampak dari risiko tingginya ketidakpastian, pekerjaan yang ditambahkan atau dihapuskan dari lingkup asli pekerjaan kontrak yang mengubah seluruh nilai kontrak atau waktu penyelesaian pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab Contract Change Order serta dampak yang diakibatkan. Penelitian ini berlokasi di Proyek Pembangunan Laboratorium Fisika SMA 1 Sekatak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis regresi linear berganda. Dengan menggunakan metode ini kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel independen. Dalam penelitian ini, terdapat 6 variabel independen yang terdiri dari Planning dan Desain, Pertimbangan Keamanan, Kejadian alam, Perubahan Peraturan Kerja, Penyebab lain, dan sumber daya dengan jumlah sub variabel sebanyak 26 variabel. Sedangkan untuk variabel dependen yaitu Dampak CCO terhadap Pelaksanaan Pekerjaan dengan total sub variabel sebanyak 10 variabel. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah pengaruh masing masing variabel independen terhadap variabel dependen dan juga pengaruh secara simultan keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan pengaruh terbesar yaitu ada pada variabel “Planning dan Design”dengan total pengaruh 81,6% serta untuk pengaruh secara simultan keseluruhan variabel yaitu 30,2%
{"title":"Analisa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Terjadinya CCO (Contract Change Order) Pada Proyek Pembangunan Laboratorium Fisika SMA 1 Sekatak","authors":"Enny Harviyanti, Yoga Astanu Pasa","doi":"10.61323/jsb.v1i2.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.61323/jsb.v1i2.52","url":null,"abstract":"Risiko dan ketidakpastian dapat menjadi faktor penyebab kegagalan proyek konstruksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Risiko ialah kemungkinan terjadinya sesuatu keadaan/peristiwa dalam proses kegiatan usaha, yang dapat berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran usaha yang telah ditetapkan, terdapat tujuh peristiwa risiko yang sering muncul dalam proyek konstruksi salah satunya ialah pengadaan pekerjaan tambah kurang. Contract Change Order ini sendiri merupakan dampak dari risiko tingginya ketidakpastian, pekerjaan yang ditambahkan atau dihapuskan dari lingkup asli pekerjaan kontrak yang mengubah seluruh nilai kontrak atau waktu penyelesaian pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab Contract Change Order serta dampak yang diakibatkan. Penelitian ini berlokasi di Proyek Pembangunan Laboratorium Fisika SMA 1 Sekatak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis regresi linear berganda. Dengan menggunakan metode ini kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel independen. Dalam penelitian ini, terdapat 6 variabel independen yang terdiri dari Planning dan Desain, Pertimbangan Keamanan, Kejadian alam, Perubahan Peraturan Kerja, Penyebab lain, dan sumber daya dengan jumlah sub variabel sebanyak 26 variabel. Sedangkan untuk variabel dependen yaitu Dampak CCO terhadap Pelaksanaan Pekerjaan dengan total sub variabel sebanyak 10 variabel. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah pengaruh masing masing variabel independen terhadap variabel dependen dan juga pengaruh secara simultan keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan pengaruh terbesar yaitu ada pada variabel “Planning dan Design”dengan total pengaruh 81,6% serta untuk pengaruh secara simultan keseluruhan variabel yaitu 30,2%","PeriodicalId":101566,"journal":{"name":"Jurnal Sains Benuanta","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117061315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Minyak berbahan tanaman alami dapat dimanfaatkan untuk menggoreng maupun untuk dijadikan sebagai obat. Sedangkan di bidang akademis minyak ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan praktikum viskositas. Viskositas merupakan salah satu karakteristik dari minyak yang dapat diketahui dengan menggunakan falling ball method. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari berbagai jenis minyak yang diolah sendiri. Minyak yang diolah sendiri dengan metode pemanasan ini berasal dari tanaman kelapa, kemiri, urang-aring dan jahe. Minyak yang dihasilkan memiliki karakteristik warna, randemen, massa jenis dan viskositas. Minyak kelapa, kemiri, urang-aring dan jahe memiliki warna yang dominan ke arah kuning kecuali minyak urang-aring yaitu hijau kecoklatan. Randemen dari minyak ini masing-masing 13%, 2%, 15% dan 11%. Nilai massa jenis dan Viskositas dari minyak Kelapa, kemiri urang-aring dan jahe masing masing (840 kg/m3 dan 2,1 poiso), (600 kg/m3 dan 0,7 poiso), (900 kg/m3 dan 1,2 poiso) dan (825 kg/m3 dan 2 poiso). Minyak yang paling baik viskositasnya dimiliki oleh minyak kelapa yaitu 2,1 poiso.
{"title":"ANALISIS KARAKTERISTIK MINYAK BERBAHAN TANAMAN ALAMI MENGGUNAKAN FALLING BALL METHOD","authors":"Siti Maria Ulva, Rina Ningdayati","doi":"10.61323/jsb.v1i1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.61323/jsb.v1i1.10","url":null,"abstract":"Minyak berbahan tanaman alami dapat dimanfaatkan untuk menggoreng maupun untuk dijadikan sebagai obat. Sedangkan di bidang akademis minyak ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan praktikum viskositas. Viskositas merupakan salah satu karakteristik dari minyak yang dapat diketahui dengan menggunakan falling ball method. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari berbagai jenis minyak yang diolah sendiri. Minyak yang diolah sendiri dengan metode pemanasan ini berasal dari tanaman kelapa, kemiri, urang-aring dan jahe. Minyak yang dihasilkan memiliki karakteristik warna, randemen, massa jenis dan viskositas. Minyak kelapa, kemiri, urang-aring dan jahe memiliki warna yang dominan ke arah kuning kecuali minyak urang-aring yaitu hijau kecoklatan. Randemen dari minyak ini masing-masing 13%, 2%, 15% dan 11%. Nilai massa jenis dan Viskositas dari minyak Kelapa, kemiri urang-aring dan jahe masing masing (840 kg/m3 dan 2,1 poiso), (600 kg/m3 dan 0,7 poiso), (900 kg/m3 dan 1,2 poiso) dan (825 kg/m3 dan 2 poiso). Minyak yang paling baik viskositasnya dimiliki oleh minyak kelapa yaitu 2,1 poiso.","PeriodicalId":101566,"journal":{"name":"Jurnal Sains Benuanta","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128472825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis tertentu. Adapun beberapa atribut yang mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru diantaranya yaitu jenis kelamin, asal sekolah, nilai tes matematika, nilai tes IPA, nilai tes bahasa inggris dan nilai tes IQ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut yang mempengaruhi penerimaan peserta didik baru menggunakan metode Algoritma C4.5. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis atribut mana yang paling mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru dengan menggunakan metode Algoritma C4.5. Hasil analisis data dengan menggunakan metode Algoritma C4.5 menunjukkan bahwa atribut yang paling mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru adalah nilai tes matematika yang memberikan kontribusi terbesar selanjutnya yaitu nilai tes bahasa inggris dan IPA serta yang memiliki kontribusi terkecil dalam pembentukan pohon keputusan yaitu AS (Asal Sekolah). Berdasarkan analisa hasil pengujian yang dilakukan dengan tingkat akurasi 90.76 %, presisi 94,20 % dan recall 92,85 %. Hal ini berarti algoritma klasifikasi C4.5 dapat diimplementasikan dengan baik dalam penerimaan peserta didik baru.Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis tertentu. Adapun beberapa atribut yang mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru diantaranya yaitu jenis kelamin, asal sekolah, nilai tes matematika, nilai tes IPA, nilai tes bahasa inggris dan nilai tes IQ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut yang mempengaruhi penerimaan peserta didik baru menggunakan metode Algoritma C4.5. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis atribut mana yang paling mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru dengan menggunakan metode Algoritma C4.5. Hasil analisis data dengan menggunakan metode Algoritma C4.5 menunjukkan bahwa atribut yang paling mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru adalah nilai tes matematika yang memberikan kontribusi terbesar selanjutnya yaitu nilai tes bahasa inggris dan IPA serta yang memiliki kontribusi terkecil dalam pembentukan pohon keputusan yaitu AS (Asal Sekolah). Berdasarkan analisa hasil pengujian yang dilakukan dengan tingkat akurasi 90.76 %, presisi 94,20 % dan recall 92,85 %. Hal ini berarti algoritma klasifikasi C4.5 dapat diimplementasikan dengan baik dalam penerimaan peserta didik baru.
{"title":"PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM KLASIFIKASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU","authors":"Harnah Syuryanny Nurindah, St. Syahdan","doi":"10.61323/jsb.v1i1.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.61323/jsb.v1i1.7","url":null,"abstract":"Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis tertentu. Adapun beberapa atribut yang mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru diantaranya yaitu jenis kelamin, asal sekolah, nilai tes matematika, nilai tes IPA, nilai tes bahasa inggris dan nilai tes IQ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut yang mempengaruhi penerimaan peserta didik baru menggunakan metode Algoritma C4.5. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis atribut mana yang paling mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru dengan menggunakan metode Algoritma C4.5. Hasil analisis data dengan menggunakan metode Algoritma C4.5 menunjukkan bahwa atribut yang paling mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru adalah nilai tes matematika yang memberikan kontribusi terbesar selanjutnya yaitu nilai tes bahasa inggris dan IPA serta yang memiliki kontribusi terkecil dalam pembentukan pohon keputusan yaitu AS (Asal Sekolah). Berdasarkan analisa hasil pengujian yang dilakukan dengan tingkat akurasi 90.76 %, presisi 94,20 % dan recall 92,85 %. Hal ini berarti algoritma klasifikasi C4.5 dapat diimplementasikan dengan baik dalam penerimaan peserta didik baru.Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis tertentu. Adapun beberapa atribut yang mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru diantaranya yaitu jenis kelamin, asal sekolah, nilai tes matematika, nilai tes IPA, nilai tes bahasa inggris dan nilai tes IQ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut yang mempengaruhi penerimaan peserta didik baru menggunakan metode Algoritma C4.5. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis atribut mana yang paling mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru dengan menggunakan metode Algoritma C4.5. Hasil analisis data dengan menggunakan metode Algoritma C4.5 menunjukkan bahwa atribut yang paling mempengaruhi dalam penerimaan peserta didik baru adalah nilai tes matematika yang memberikan kontribusi terbesar selanjutnya yaitu nilai tes bahasa inggris dan IPA serta yang memiliki kontribusi terkecil dalam pembentukan pohon keputusan yaitu AS (Asal Sekolah). Berdasarkan analisa hasil pengujian yang dilakukan dengan tingkat akurasi 90.76 %, presisi 94,20 % dan recall 92,85 %. Hal ini berarti algoritma klasifikasi C4.5 dapat diimplementasikan dengan baik dalam penerimaan peserta didik baru.","PeriodicalId":101566,"journal":{"name":"Jurnal Sains Benuanta","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131317143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Krisis sumber energi dapat diatasi dengan mengganti sumber energi fosil dengan sumber energi terbarukan seperti briket. Briket merupakan salah satu jenis biomassa yang mudah digunakan dan dimanfaatkan. Briket pada peneltian ini memadukan limbah sekam padi dan cangkang kelapa sawit dimana pemanfaatan dari limbah ini masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi yang terbaik dalam memadukan kedua bahan limbah. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan briket dengan 5 jenis komposisi. Briket yang telah dicetak dan dikeringkan kemudian diuji dengan beberapa karakteristik yaitu uji kalor, uji laju pembakaran, uji kadar air dan uji kadar abu. Hasil penelitian menunjukkan campuran C2 memiliki nilai kalor tertinggi yaitu 169.78 dengan laju pembakaran 1.97 gr/menit. Kadar air dan kadar abu pada campuran ini juga terendah diantara campuran lainnya dengan nilai 10% dan 19.11%.
能源危机可以通过用化石能源如砖等可再生能源来解决。*是一种易于使用和开发的生物量。*在这个peneltian棕榈油壳结合稻壳废物和废物利用从哪里来这还不够。这项研究的目的是了解它的成分结合第二次废物材料中最好的。这项研究始于*的制作5种成分。*印刷和干燥然后测试所测试的一些特征即kalor,燃烧速度测试,测试和水分含量灰烬。研究结果表明C2混合物有最高总即169。78燃烧速度1 . gr - 97分钟。水位和阿布在这种混合物也是混合物中的最低水平与其他价值10%和11%的19。
{"title":"ANALISIS KARAKTERISTIK BRIKET BERBAHAN CANGKANG KELAPA SAWIT DAN SEKAM PADI MENGGUNAKAN PEREKAT TAPIOKA","authors":"Antonius Paulus Tueng Ruing, Dady Sulaiman","doi":"10.61323/jsb.v1i1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.61323/jsb.v1i1.9","url":null,"abstract":"Krisis sumber energi dapat diatasi dengan mengganti sumber energi fosil dengan sumber energi terbarukan seperti briket. Briket merupakan salah satu jenis biomassa yang mudah digunakan dan dimanfaatkan. Briket pada peneltian ini memadukan limbah sekam padi dan cangkang kelapa sawit dimana pemanfaatan dari limbah ini masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi yang terbaik dalam memadukan kedua bahan limbah. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan briket dengan 5 jenis komposisi. Briket yang telah dicetak dan dikeringkan kemudian diuji dengan beberapa karakteristik yaitu uji kalor, uji laju pembakaran, uji kadar air dan uji kadar abu. Hasil penelitian menunjukkan campuran C2 memiliki nilai kalor tertinggi yaitu 169.78 dengan laju pembakaran 1.97 gr/menit. Kadar air dan kadar abu pada campuran ini juga terendah diantara campuran lainnya dengan nilai 10% dan 19.11%.","PeriodicalId":101566,"journal":{"name":"Jurnal Sains Benuanta","volume":"155 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125228506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muh. Ayyub, Muh. Azir Muzakkir, Renata Jayanti, R. Christyanti, E. Fatimah
Kepuasan pelanggan merupakan suatu penilaian dari pelanggan atas penggunaan suatu produk barang atau jasa dimana harapan dan kebutuhan mereka terpenuhi. Hal ini menjadi permasalahan bagi penyelenggaraan pelayanan transportasi laut seperti Pelabuhan Kayan II. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, upaya yang dilakukan dengan melakukan pengukuran tingkat kepuasan masyarakat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi laut di Pelabuhan Kayan II Kabupaten Bulungan dengan menggunakan metode Fuzzy C-Means berbantu aplikasi Scilab berbasis GUI (GUSCIPUS). Metode yang digunakan dalam pengukuran tingkat kepuasan masyarakat adalah Fuzzy C-Means (FCM). Langkah-langkah dalam penelitian ini : 1) menyebarkan kuisioner, 2) mengumpulkan data, 3) analisis data menggunakan metode Fuzzy C-Means berbantu aplikasi Scilab berbasis GUI (GUSCIPUS), dan 4) menyimpulkan hasil simulasi. Hasil penelitian menunjukkan cluster tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan transportasi laut di Pelabuhan Kayan II dimana persentase responden yang puas (Cluster 1) sebesar 57% dan Tidak Puas (Cluster 2) sebesar 43%. Pengkategorian ini berdasarkan nilai pusat data yang lebih dominan tertinggi berada di-Cluster 1.
{"title":"IMPLEMENTASI GUSCIPUS (GUI SCILAB KEPUASAN) DALAM MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN TRANSPORTASI DI PELABUHAN KAYAN II","authors":"Muh. Ayyub, Muh. Azir Muzakkir, Renata Jayanti, R. Christyanti, E. Fatimah","doi":"10.61323/jsb.v1i1.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.61323/jsb.v1i1.11","url":null,"abstract":"Kepuasan pelanggan merupakan suatu penilaian dari pelanggan atas penggunaan suatu produk barang atau jasa dimana harapan dan kebutuhan mereka terpenuhi. Hal ini menjadi permasalahan bagi penyelenggaraan pelayanan transportasi laut seperti Pelabuhan Kayan II. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, upaya yang dilakukan dengan melakukan pengukuran tingkat kepuasan masyarakat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi laut di Pelabuhan Kayan II Kabupaten Bulungan dengan menggunakan metode Fuzzy C-Means berbantu aplikasi Scilab berbasis GUI (GUSCIPUS). Metode yang digunakan dalam pengukuran tingkat kepuasan masyarakat adalah Fuzzy C-Means (FCM). Langkah-langkah dalam penelitian ini : 1) menyebarkan kuisioner, 2) mengumpulkan data, 3) analisis data menggunakan metode Fuzzy C-Means berbantu aplikasi Scilab berbasis GUI (GUSCIPUS), dan 4) menyimpulkan hasil simulasi. Hasil penelitian menunjukkan cluster tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan transportasi laut di Pelabuhan Kayan II dimana persentase responden yang puas (Cluster 1) sebesar 57% dan Tidak Puas (Cluster 2) sebesar 43%. Pengkategorian ini berdasarkan nilai pusat data yang lebih dominan tertinggi berada di-Cluster 1.","PeriodicalId":101566,"journal":{"name":"Jurnal Sains Benuanta","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125775028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada umumnya masalah pendistribusian barang berhubungan dengan pemilihan rute dalam jaringan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transportasi. Distribusi ialah salah satu aspek yang penting dalam suatu perusahaan, mengingat perannya yaitu untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen. Sehingga pengelolaan distribusi harus baik agar efisien karena akan berdampak pada biaya distribusi. Distribusi produk akan tergantung pada kapasitas pabrik yang ada, terlebih jika perusahaan memiliki lebih dari satu pabrik dan harus mengirimkan produk ke lebih dari satu tujuan. Masalah distribusi seperti biaya pengiriman adalah kendala yang sering dihadapi. Beberapa hal yang mempengaruhi biaya distribusi, yaitu jumlah permintaan barang, jumlah persedian barang, dan biaya angkut barang. Metode ASM dan Modified Distribution (MODI) merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam penelitian biaya distribusi. Adapun penelitian yang dilakukan adalah dari data Perum Bulog devisi Regional Sumatera Barat dengan menggunakan metode ASM dan Modified Distribution (MODI) menunjukkan bahwa jumlah biaya yang di keluarkan lebih minimal.Pada umumnya masalah pendistribusian barang berhubungan dengan pemilihan rute dalam jaringan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transportasi. Distribusi ialah salah satu aspek yang penting dalam suatu perusahaan, mengingat perannya yaitu untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen. Sehingga pengelolaan distribusi harus baik agar efisien karena akan berdampak pada biaya distribusi. Distribusi produk akan tergantung pada kapasitas pabrik yang ada, terlebih jika perusahaan memiliki lebih dari satu pabrik dan harus mengirimkan produk ke lebih dari satu tujuan. Masalah distribusi seperti biaya pengiriman adalah kendala yang sering dihadapi. Beberapa hal yang mempengaruhi biaya distribusi, yaitu jumlah permintaan barang, jumlah persedian barang, dan biaya angkut barang. Metode ASM dan Modified Distribution (MODI) merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam penelitian biaya distribusi. Adapun penelitian yang dilakukan adalah dari data Perum Bulog devisi Regional Sumatera Barat dengan menggunakan metode ASM dan Modified Distribution (MODI) menunjukkan bahwa jumlah biaya yang di keluarkan lebih minimal.
{"title":"PERBANDINGAN METODE ASM DAN MODI PADA BIAYA ANGKUT TRANSPORTASI","authors":"Arbain, Siti Aisyah","doi":"10.61323/jsb.v1i1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.61323/jsb.v1i1.8","url":null,"abstract":"Pada umumnya masalah pendistribusian barang berhubungan dengan pemilihan rute dalam jaringan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transportasi. Distribusi ialah salah satu aspek yang penting dalam suatu perusahaan, mengingat perannya yaitu untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen. Sehingga pengelolaan distribusi harus baik agar efisien karena akan berdampak pada biaya distribusi. Distribusi produk akan tergantung pada kapasitas pabrik yang ada, terlebih jika perusahaan memiliki lebih dari satu pabrik dan harus mengirimkan produk ke lebih dari satu tujuan. Masalah distribusi seperti biaya pengiriman adalah kendala yang sering dihadapi. Beberapa hal yang mempengaruhi biaya distribusi, yaitu jumlah permintaan barang, jumlah persedian barang, dan biaya angkut barang. Metode ASM dan Modified Distribution (MODI) merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam penelitian biaya distribusi. Adapun penelitian yang dilakukan adalah dari data Perum Bulog devisi Regional Sumatera Barat dengan menggunakan metode ASM dan Modified Distribution (MODI) menunjukkan bahwa jumlah biaya yang di keluarkan lebih minimal.Pada umumnya masalah pendistribusian barang berhubungan dengan pemilihan rute dalam jaringan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transportasi. Distribusi ialah salah satu aspek yang penting dalam suatu perusahaan, mengingat perannya yaitu untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen. Sehingga pengelolaan distribusi harus baik agar efisien karena akan berdampak pada biaya distribusi. Distribusi produk akan tergantung pada kapasitas pabrik yang ada, terlebih jika perusahaan memiliki lebih dari satu pabrik dan harus mengirimkan produk ke lebih dari satu tujuan. Masalah distribusi seperti biaya pengiriman adalah kendala yang sering dihadapi. Beberapa hal yang mempengaruhi biaya distribusi, yaitu jumlah permintaan barang, jumlah persedian barang, dan biaya angkut barang. Metode ASM dan Modified Distribution (MODI) merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam penelitian biaya distribusi. Adapun penelitian yang dilakukan adalah dari data Perum Bulog devisi Regional Sumatera Barat dengan menggunakan metode ASM dan Modified Distribution (MODI) menunjukkan bahwa jumlah biaya yang di keluarkan lebih minimal.","PeriodicalId":101566,"journal":{"name":"Jurnal Sains Benuanta","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126990284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}