Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.1938
Annisa Rahmawati, Y. M. Cholily, Zukhrufurrohmah Zukhrufurrohmah
AbstrakMasih perlu ditingkatnya kemampuan komunikasi matematis siswa, menunjukkan bahwa perlu adanya analisis yang baik dan tepat untuk merancang langkah perbaikan yang efektif. Analisi kemampuan komunikasi matematis dapat memberikan deskripsi yang jelas berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal berciri literasi numerasi. Subjek penelitian ini adalah 6 siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Pasrujambe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes tulis dan lembar pertanyaan tes lisan. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan tahap akhir. Teknik analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian diperoleh 4 kategori, antaralain: siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis sedang dan komunikasi matematis lisan tinggi, siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis sedang dan komunikasi matematis lisan sedang, siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis rendah dan komunikasi matematis lisan sedang, serta siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis rendah dan komunikasi matematis lisan rendah. AbstractThe necessity to improve students' mathematical communication skill indicates that a good and appropriate analysis is required to design effectively corrective measures. An analysis of mathematical communication skills could provide convinced descriptions related to students' mathematical communication abilities. Therefore, the purpose of this study was to describe students' mathematical communication abilities in solving numerical literacy questions. The participants of this study were six students of class VIII-B of SMP Negeri 1 Pasrujambe. The method used was a qualitative approach, specifically descriptive research. This study utilized written test sheets and oral test question sheets. This study was conducted through the stages of planning, executing, and finalizing stage. The data analysis technique was divided into three stages, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study obtained 4 categories, including students with moderate written mathematical communication skills and high oral mathematical communication, students with moderate written mathematical communication skills and moderate oral mathematical communication skills, students with low written mathematical communication skills and moderate oral mathematical communication as well as students with low written mathematical communication skills and low oral mathematical communication skills.
学生的数学沟通能力仍然需要减少,这表明需要对有效的改善措施进行良好和适当的分析。分析数学沟通能力可以为学生的数学沟通能力提供清晰的描述。因此,本研究的目的是描述学生在解决以数字为特征的问题上的数学沟通能力。本研究对象是六名公立高中一年级VIII-B班的学生。本研究采用的方法采用描述性研究的类型。本研究使用的工具是书面测试表和口头测试问题表。这项研究是通过计划、执行和最终阶段进行的。本研究的数据分析技术分为三个阶段,分别是数据还原、数据演示和推论。四类,antaralain获得研究的结果:学生口头和写数学在数学和沟通交流能力和沟通技巧高,学生写在数学和数学在口头的沟通,沟通技巧的学生数学写低和口头沟通数学,数学和沟通能力的学生在写口头数学和通信能力低。鼓励学生的数学沟通技巧的必要条件是好的和容易分析的设计效果矫正措施。一种数学通信技术分析可以提供对学生数学通信能力相关的描述。因此,这项研究的目的是描述学生之间的数学交流能力,以解决新文学问题。这次研究的参与者是sma Negeri 1 Pasrujambe的六年级b级学生。使用的方法是一种合格的、具体的描述性研究。这是笔试和口试表格。这个研究是经过策划、执行和确定阶段进行的。技术分析数据分析被分为三个阶段,namely数据减减、数据提交和起草结论。研究结果的结果包括适度写作和高级口交技术,适度沟通技巧,适度沟通技巧的学生,适度沟通技巧的学生,适度沟通技巧的学生,低写字技术和温和态度的口腔mathematical通信技术就像低写通信技术和低口交技术一样。
{"title":"Analyzing Students' Mathematical Communication Ability in Solving Numerical Literacy Problems","authors":"Annisa Rahmawati, Y. M. Cholily, Zukhrufurrohmah Zukhrufurrohmah","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.1938","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.1938","url":null,"abstract":"AbstrakMasih perlu ditingkatnya kemampuan komunikasi matematis siswa, menunjukkan bahwa perlu adanya analisis yang baik dan tepat untuk merancang langkah perbaikan yang efektif. Analisi kemampuan komunikasi matematis dapat memberikan deskripsi yang jelas berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal berciri literasi numerasi. Subjek penelitian ini adalah 6 siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Pasrujambe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes tulis dan lembar pertanyaan tes lisan. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan tahap akhir. Teknik analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian diperoleh 4 kategori, antaralain: siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis sedang dan komunikasi matematis lisan tinggi, siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis sedang dan komunikasi matematis lisan sedang, siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis rendah dan komunikasi matematis lisan sedang, serta siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tulis rendah dan komunikasi matematis lisan rendah. AbstractThe necessity to improve students' mathematical communication skill indicates that a good and appropriate analysis is required to design effectively corrective measures. An analysis of mathematical communication skills could provide convinced descriptions related to students' mathematical communication abilities. Therefore, the purpose of this study was to describe students' mathematical communication abilities in solving numerical literacy questions. The participants of this study were six students of class VIII-B of SMP Negeri 1 Pasrujambe. The method used was a qualitative approach, specifically descriptive research. This study utilized written test sheets and oral test question sheets. This study was conducted through the stages of planning, executing, and finalizing stage. The data analysis technique was divided into three stages, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study obtained 4 categories, including students with moderate written mathematical communication skills and high oral mathematical communication, students with moderate written mathematical communication skills and moderate oral mathematical communication skills, students with low written mathematical communication skills and moderate oral mathematical communication as well as students with low written mathematical communication skills and low oral mathematical communication skills. ","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"113 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127648683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.1979
R. L. Ariany, R. Rosjanuardi, D. Juandi
AbstrakKemampuan berpikir reflektif merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh calon guru matematika agar dikemudian hari menjadi guru yang profesional. Pengembangan karakteristik berpikir reflektif ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan mengkaji apakah terdapat hubungan antara efikasi diri sebagai variabel bebas, terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif mahasiswa calon guru matematika sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data berupa angket efikasi diri dan angket kemampuan berpikir reflektif. Penelitian ini melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika semester VII yang berlokasi di Jawa Barat. Analisis data yang dilakukan dengan melakukan uji korelasi dan regresi linier. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif efikasi diri terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif calon guru matematika. AbstractReflective thinking is one of the abilities the pre-service mathematics teachers need to have to become professional teachers in the future. The development of this reflective thinking characteristic is influenced by many factors. This study examined the correlation between self-efficacy, as an independent variable, on the reflective thinking attributes of pre-service mathematics teacher as a dependent variable. This quantitative study utilized the correlational method. The instruments used in data collection were self-efficacy and reflective thinking attributes questionnaires. This study involved teacher students of the seventh semester of the Mathematics Education study program. The data analysis was carried out by performing correlation and linear regression tests. The results of the analysis showed that there was a positive effect of self-efficacy on the reflective thinking attributes of pre-service mathematics teachers.
{"title":"Self-Efficacy and Reflective Thinking Skills Attributes of Pre-service Mathematics Teachers","authors":"R. L. Ariany, R. Rosjanuardi, D. Juandi","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.1979","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.1979","url":null,"abstract":"AbstrakKemampuan berpikir reflektif merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh calon guru matematika agar dikemudian hari menjadi guru yang profesional. Pengembangan karakteristik berpikir reflektif ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan mengkaji apakah terdapat hubungan antara efikasi diri sebagai variabel bebas, terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif mahasiswa calon guru matematika sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data berupa angket efikasi diri dan angket kemampuan berpikir reflektif. Penelitian ini melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika semester VII yang berlokasi di Jawa Barat. Analisis data yang dilakukan dengan melakukan uji korelasi dan regresi linier. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif efikasi diri terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif calon guru matematika. AbstractReflective thinking is one of the abilities the pre-service mathematics teachers need to have to become professional teachers in the future. The development of this reflective thinking characteristic is influenced by many factors. This study examined the correlation between self-efficacy, as an independent variable, on the reflective thinking attributes of pre-service mathematics teacher as a dependent variable. This quantitative study utilized the correlational method. The instruments used in data collection were self-efficacy and reflective thinking attributes questionnaires. This study involved teacher students of the seventh semester of the Mathematics Education study program. The data analysis was carried out by performing correlation and linear regression tests. The results of the analysis showed that there was a positive effect of self-efficacy on the reflective thinking attributes of pre-service mathematics teachers.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127348344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.2122
Bambang Ahmad Fauzan, S. Akbar, Dedi Kusnadi, Ahsan Sofyan
AbstrakPerkembangan siswa menguasai materi pelajaran berkaitan dengan kemampuan berpikir siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan kemampuan kognitif siswa tingkat sekolah dasar menggunakan pembelajaran berbasis STEM. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Partisipan penelitian dipilih berdasarkan kategori tinggi, sedang dan rendah masing-masing satu orang. Pengumpulan data dilakukan wawancara tidak terstruktur dan hasil analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian terdapat perubahan kemampuan kognitif siswa melalui pembelajaran berbasis STEM. Hal ini dikarenakan setelah melakukan pembelajaran berbasis STEM, ketiga partisipan memenuhi seluruh karakteristik kemampuan kognitif atas dasar hasil wawancara yaitu mampu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan materi sumber energi yang dikaitkan pada materi penyajian data. AbstractThe development of students mastering the subject matter is related to students' thinking abilities. Therefore, this study aims to determine changes in the cognitive skills of elementary school students using STEM-based learning. This research uses a descriptive method. Research participants were selected based on each person's high, medium and low categories. Unstructured interviews were carried out for data collection, and the analysis results used descriptive qualitative analysis. The results of the study showed changes in students' cognitive abilities through STEM-based learning. The impact occurred is because after carrying out STEM-based learning, the three participants fulfilled all the characteristics of cognitive skills based on interview results, namely being able to remember, understand, apply, analyze.
{"title":"Changes in Students' Cognitive Abilities through STEM-Based Learning in Elementary Schools","authors":"Bambang Ahmad Fauzan, S. Akbar, Dedi Kusnadi, Ahsan Sofyan","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.2122","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.2122","url":null,"abstract":"AbstrakPerkembangan siswa menguasai materi pelajaran berkaitan dengan kemampuan berpikir siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan kemampuan kognitif siswa tingkat sekolah dasar menggunakan pembelajaran berbasis STEM. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Partisipan penelitian dipilih berdasarkan kategori tinggi, sedang dan rendah masing-masing satu orang. Pengumpulan data dilakukan wawancara tidak terstruktur dan hasil analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian terdapat perubahan kemampuan kognitif siswa melalui pembelajaran berbasis STEM. Hal ini dikarenakan setelah melakukan pembelajaran berbasis STEM, ketiga partisipan memenuhi seluruh karakteristik kemampuan kognitif atas dasar hasil wawancara yaitu mampu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan materi sumber energi yang dikaitkan pada materi penyajian data. AbstractThe development of students mastering the subject matter is related to students' thinking abilities. Therefore, this study aims to determine changes in the cognitive skills of elementary school students using STEM-based learning. This research uses a descriptive method. Research participants were selected based on each person's high, medium and low categories. Unstructured interviews were carried out for data collection, and the analysis results used descriptive qualitative analysis. The results of the study showed changes in students' cognitive abilities through STEM-based learning. The impact occurred is because after carrying out STEM-based learning, the three participants fulfilled all the characteristics of cognitive skills based on interview results, namely being able to remember, understand, apply, analyze.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115417670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.2046
M. Fatra, L. Kurniawati, A. Sihombing, Hesti Maisalamah
AbstrakBerpikir lateral merupakan proses kreatif yang dilakukan seseorang dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir lateral matematis siswa berbakat, selama dan setelah diberikan strategi Heuristik-KR. Penelitian ini menggunakan metode single subject research (SSR) dengan desain A-B-A yang dilaksanakan di salah satu madrasah aliyah di wilayah Tangerang Selatan tahun ajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa yang termasuk dalam kategori siswa berbakat. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes esay yang telah diuji validitas isi dan reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan penyajian data melalui grafik dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir lateral matematis tertinggi untuk ketiga subjek diperoleh pada kondisi baseline 2 (A2). Kemampuan berpikir lateral matematis G1 dan G3 pada kondisi intervensi lebih rendah dari baseline 1 dan 2. Untuk G2, kemampuan berpikir lateral matematis pada kondisi baseline 2 lebih tinggi dari intervensi dan baseline 1. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi Heuristik-KR yang terdiri dari tahapan membaca dan berpikir, mengeksplorasi dan merencanakan, memilih strategi, menemukan jawaban, serta merefleksikan dan memperluas cukup efektif. Strategi Heuristik-KP berpengaruh terhadap kemampuan berpikir lateral matematis pada indikator identifikasi ide, keterbukaan, pengembangan, fleksibilitas, orisinalitas, dan analisis fakta. AbstractLateral thinking occurs when students used a creative method to solve problems. This study aimed to analyze the mathematical lateral thinking skills of gifted students during, and after being given the Heuristic-KR strategy. This study used a single subject research (SSR) method with an A-B-A design which was carried out at one of the aliyah madrasas in the south Tangerang for the 2019/2020 academic year. The study involved 3 gifted students and use a descriptive test that had been tested using content validity and reliability. The data were analyzed using descriptive statistics by presenting data through graphs and tables. The results showed that the highest mathematical lateral thinking ability for the three subjects was obtained during baseline condition 2 (A2). The mathematical lateral thinking ability of G1 and G3 reached the lowest score in the intervention condition. For G2, the mathematical lateral thinking ability reached the highest score in the baseline 2. The study concluded that the Heuristic-KR strategy was quite effective, consisting of reading and thinking stages, exploring and planning, selecting a strategy, finding an answer, and reflecting and extending. The Heuristic- KP strategy affected the mathematical lateral thinking ability on the indicators of idea identification, openness, development, flexibility, originality, and facts analysis.
{"title":"KR-Heuristic Learning: Strategies to Develop Mathematical Lateral Thinking Skills for Gifted Students","authors":"M. Fatra, L. Kurniawati, A. Sihombing, Hesti Maisalamah","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.2046","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.2046","url":null,"abstract":"AbstrakBerpikir lateral merupakan proses kreatif yang dilakukan seseorang dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir lateral matematis siswa berbakat, selama dan setelah diberikan strategi Heuristik-KR. Penelitian ini menggunakan metode single subject research (SSR) dengan desain A-B-A yang dilaksanakan di salah satu madrasah aliyah di wilayah Tangerang Selatan tahun ajaran 2019/2020. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa yang termasuk dalam kategori siswa berbakat. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes esay yang telah diuji validitas isi dan reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan penyajian data melalui grafik dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir lateral matematis tertinggi untuk ketiga subjek diperoleh pada kondisi baseline 2 (A2). Kemampuan berpikir lateral matematis G1 dan G3 pada kondisi intervensi lebih rendah dari baseline 1 dan 2. Untuk G2, kemampuan berpikir lateral matematis pada kondisi baseline 2 lebih tinggi dari intervensi dan baseline 1. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi Heuristik-KR yang terdiri dari tahapan membaca dan berpikir, mengeksplorasi dan merencanakan, memilih strategi, menemukan jawaban, serta merefleksikan dan memperluas cukup efektif. Strategi Heuristik-KP berpengaruh terhadap kemampuan berpikir lateral matematis pada indikator identifikasi ide, keterbukaan, pengembangan, fleksibilitas, orisinalitas, dan analisis fakta. AbstractLateral thinking occurs when students used a creative method to solve problems. This study aimed to analyze the mathematical lateral thinking skills of gifted students during, and after being given the Heuristic-KR strategy. This study used a single subject research (SSR) method with an A-B-A design which was carried out at one of the aliyah madrasas in the south Tangerang for the 2019/2020 academic year. The study involved 3 gifted students and use a descriptive test that had been tested using content validity and reliability. The data were analyzed using descriptive statistics by presenting data through graphs and tables. The results showed that the highest mathematical lateral thinking ability for the three subjects was obtained during baseline condition 2 (A2). The mathematical lateral thinking ability of G1 and G3 reached the lowest score in the intervention condition. For G2, the mathematical lateral thinking ability reached the highest score in the baseline 2. The study concluded that the Heuristic-KR strategy was quite effective, consisting of reading and thinking stages, exploring and planning, selecting a strategy, finding an answer, and reflecting and extending. The Heuristic- KP strategy affected the mathematical lateral thinking ability on the indicators of idea identification, openness, development, flexibility, originality, and facts analysis.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115724188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.1975
Risnawati Risnawati, Mayu Syahwela, Z. Mz
AbstrakPembelajaran difungsikan sebagai wadah siswa dalam mengembangkan diri sebelum terjun ke masyarakat. Kemampuan pemecahan masalah matematis menjadi salah satu kemampuan yang penting bagi siswa dalam menyelesaikan tantangan di abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa ditinjau dari tingkat hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian sebanyak 6 siswa berasal dari kelas XI SMA. Data diambil pada semester ganjil Tahun ajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data adalah tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa tingkatan rendah hanya dapat melakukan tahapan memahami informasi, (2) siswa tingkatan sedang dapat melakukan tahapan memahami informasi, merencana dan melaksanakan penyelesaian walaupun masih terdapat kesalahan operasi hitung (3) siswa dengan tingkatan tinggi juga sama siswa tingkatan sedang, yang mana siswa sudah sampai ke pada tahap menyelesaikan masalah dengan benar tetapi tidak melakukan pengecekan ulang terhadap solusi yang ditemukan. AbstractLearning serves as a forum for students’ self-development before becoming part of society. Mathematical problem-solving ability is one of the important skills for students in solving challenges in the 21st century. This study aims to analyze students' problem-solving abilities based on the level of student learning outcomes. This type of research is qualitative with a descriptive approach. The research participant was 6 senior high school students from grade 11. Data were obtained in the odd semester of the 2022/2023 academic year. Data collection techniques were tests and interviews. The result showed that: First, low-level students are only able to pass understanding the information stage. Second, medium-level students can understand information, plan, and carry out solutions even though there are arithmetical errors. High-level students are also the same as medium-level students, where students have reached the stage of solving the problem correctly but did not re-check the final solutions
{"title":"Students’ Mathematical Problem-Solving Ability Based on The Level of Learning Outcomes on Sequence and Series","authors":"Risnawati Risnawati, Mayu Syahwela, Z. Mz","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.1975","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.1975","url":null,"abstract":"AbstrakPembelajaran difungsikan sebagai wadah siswa dalam mengembangkan diri sebelum terjun ke masyarakat. Kemampuan pemecahan masalah matematis menjadi salah satu kemampuan yang penting bagi siswa dalam menyelesaikan tantangan di abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa ditinjau dari tingkat hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian sebanyak 6 siswa berasal dari kelas XI SMA. Data diambil pada semester ganjil Tahun ajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan data adalah tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa tingkatan rendah hanya dapat melakukan tahapan memahami informasi, (2) siswa tingkatan sedang dapat melakukan tahapan memahami informasi, merencana dan melaksanakan penyelesaian walaupun masih terdapat kesalahan operasi hitung (3) siswa dengan tingkatan tinggi juga sama siswa tingkatan sedang, yang mana siswa sudah sampai ke pada tahap menyelesaikan masalah dengan benar tetapi tidak melakukan pengecekan ulang terhadap solusi yang ditemukan. AbstractLearning serves as a forum for students’ self-development before becoming part of society. Mathematical problem-solving ability is one of the important skills for students in solving challenges in the 21st century. This study aims to analyze students' problem-solving abilities based on the level of student learning outcomes. This type of research is qualitative with a descriptive approach. The research participant was 6 senior high school students from grade 11. Data were obtained in the odd semester of the 2022/2023 academic year. Data collection techniques were tests and interviews. The result showed that: First, low-level students are only able to pass understanding the information stage. Second, medium-level students can understand information, plan, and carry out solutions even though there are arithmetical errors. High-level students are also the same as medium-level students, where students have reached the stage of solving the problem correctly but did not re-check the final solutions","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124931853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.1948
Abdur Rochim, W. S. Hidayati, Faridatul Masruroh
AbstrakKecerdasan interpersonal dan intrapersonal diperlukan dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan menganalisis profil siswa dengan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian berjumlah dua. Pemilihan subjek berdasarkan pada skala kecerdasan majemuk. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, wawancara dan skala penilaian. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendukung yaitu lembar tes pemecahan masalah, pedoman wawancara dan lembar skala kecerdasan majemuk. Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Analisis dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan simpulan. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa subjek berkecerdasan interpersonal dalam memecahkan masalah barisan aritmatika adalah subjek melakukan semua tahapan pemecahan masalah dengan benar tetapi kurang lengkap. Subjek mengkomunikasikan semua ide pemecahan masalah secara lisan dan tulis dengan lancar. Subjek berkecerdasan intrapersonal dalam memecahkan masalah barisan aritmatika adalah subjek melakukan semua tahapan pemecahan masalah dengan keyakinan dan berdasarkan waktu. Subjek menunjukkan kepercayaan diri dan manajemen waktu yang efektif. AbstractInterpersonal and intrapersonal intelligence are required to solve mathematical problems. This study aims to analyze the profiles of students with interpersonal and intrapersonal intelligence in solving mathematical problems. This qualitative descriptive study involved two participants selected by multiple intelligences tests. The data collection techniques utilized tests, interviews and rating scales. The main instrument was the researcher himself, while the supporting instruments were the problem solving test sheets, interview guidelines and multiple intelligences scale sheets. The time triangulation was used to validate the data. The data reduction, data presentation and conclusions were conducted in the analysing process. Based on the results of the data analysis and discussion, the study concluded that in solving arithmetic sequence problems the participant with interpersonal intelligence performed all stages of problem solving correctly, but incomplete. The participant communicated all the problem solving ideas in written and spoken forms fluently. The participant with intrapersonal intelligence in solving arithmetic sequence problems confidently and efficiently conducted all problem solving stages. The participant demonstrated good self-confidence and an effective time management.
{"title":"Students’ Profiles with Interpersonal and Intrapersonal Intelligence in Solving Mathematical Problems","authors":"Abdur Rochim, W. S. Hidayati, Faridatul Masruroh","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.1948","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.1948","url":null,"abstract":"AbstrakKecerdasan interpersonal dan intrapersonal diperlukan dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan menganalisis profil siswa dengan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian berjumlah dua. Pemilihan subjek berdasarkan pada skala kecerdasan majemuk. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, wawancara dan skala penilaian. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendukung yaitu lembar tes pemecahan masalah, pedoman wawancara dan lembar skala kecerdasan majemuk. Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Analisis dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan simpulan. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa subjek berkecerdasan interpersonal dalam memecahkan masalah barisan aritmatika adalah subjek melakukan semua tahapan pemecahan masalah dengan benar tetapi kurang lengkap. Subjek mengkomunikasikan semua ide pemecahan masalah secara lisan dan tulis dengan lancar. Subjek berkecerdasan intrapersonal dalam memecahkan masalah barisan aritmatika adalah subjek melakukan semua tahapan pemecahan masalah dengan keyakinan dan berdasarkan waktu. Subjek menunjukkan kepercayaan diri dan manajemen waktu yang efektif. AbstractInterpersonal and intrapersonal intelligence are required to solve mathematical problems. This study aims to analyze the profiles of students with interpersonal and intrapersonal intelligence in solving mathematical problems. This qualitative descriptive study involved two participants selected by multiple intelligences tests. The data collection techniques utilized tests, interviews and rating scales. The main instrument was the researcher himself, while the supporting instruments were the problem solving test sheets, interview guidelines and multiple intelligences scale sheets. The time triangulation was used to validate the data. The data reduction, data presentation and conclusions were conducted in the analysing process. Based on the results of the data analysis and discussion, the study concluded that in solving arithmetic sequence problems the participant with interpersonal intelligence performed all stages of problem solving correctly, but incomplete. The participant communicated all the problem solving ideas in written and spoken forms fluently. The participant with intrapersonal intelligence in solving arithmetic sequence problems confidently and efficiently conducted all problem solving stages. The participant demonstrated good self-confidence and an effective time management.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133555722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.1684
Erna Puji Astutik, Silviana Maya Purwasih
AbstrakMasih banyak ditemui mahasiswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaiakan masalah Aljabar Linier khususnya pada materi Sistem Persamaan Linier. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan faktor penyebab kesalahan mahasiswa field dependent (FD) dalam menyelesaikan masalah Aljabar linier berdasarkan tahapan Newman. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian 28 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Angkatan 2020. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan tes dan wawancara. Pada tahap pertama dilakukan tes GEFT untuk mengetahui gaya kognitif setiap mahasiswa, selanjutnya mahasiswa dengan gaya kognitif FD diberikan tes penyelesaian masalah Aljabar Linier, kemudian dipilih 3 mahasiswa FD dengan kemampuan menyelesaikan masalah terendah untuk dilakukan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah aljabar linier terletak pada tahap transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban dimana mahasiswa masih mengalami kesalahan dalam penentuan operasi baris elementer dan proses perhitungan. Sedangkan faktor penyebab kesalahan mahasiswa tersebut dikarenakan adanya kesalahan pemahaman konsep, kesalahan dalam menghitung, dan kurang teliti dalam mengerjakan. AbstractMany students still make mistakes in solving Linear Algebra problems, especially in Linear Equation Systems material. This study aims to describe the types and factors that cause student error field dependent(FD) in solving linear algebra problems based on Newman's stages. This research was conducted using a qualitative approach with research subjects 28 students of the Mathematics Education Study Program at PGRI Adi Buana University Surabaya Class of 2020. Data collection techniques used tests and interviews. In the first stage, the GEFT test was carried out to determine the cognitive style of each student. Then students with the FD cognitive style were given a Linear Algebra problem-solving test, and then 3 FD students with the lowest problem-solving abilities were selected for interviews. The data analysis technique uses Miles and Huberman, including data reduction, presentation, and conclusion. Based on the study results, it can be concluded that student errors in solving linear algebra problems lie in the stages of transformation, processing skills, and writing answers, where students still experience errors in determining elementary row operations and calculation processes. While the factors that cause student errors are errors in understanding concepts, errors in calculating, and inaccuracy in working. And writing answers where students still experience errors in determining elementary row operations and the calculation process.
很多学生在解决线性代数问题时犯了错误,尤其是线性方程系统中的问题。本研究旨在描述学生们在纽曼的阶段中解决线性代数问题的类型和因素。该研究以定性的方式进行,对象是PGRI Adi Buana泗水2020届大学数学教育研究项目的28名学生。使用测试和访谈的数据收集技术。在第一阶段进行的是对每个学生的认知力的测试,然后是FD的认知力的学生进行线性代数解决问题的测试,然后选择3名有能力解决面试最低问题的FD学生。使用Miles和Huberman进行的数据分析技术包括数据还原、数据展示和推论。根据研究结果,我们可以得出结论,学生在线性代数问题上的错误在于转变、过程技能和书写答案的阶段,在这些阶段,学生在决定elementer行和计算过程时仍然有错误。而导致学生错误的因素是概念理解错误、计算错误和工作不太仔细。摘要众多学生仍然会造成线性代数问题的错误,特别是线性相似系统的材料。这个研究小组描述了导致学生们在纽曼的陈列上进行线性测量的原因和因素。这项研究采用了2020年PGRI Adi Buana大学泗水班28个数学教育研究项目的合格方法。数据收集技术使用tests和面试。在第一个阶段,摆在面前的分数被考虑确定我对每个学生的认知模式。然后,FD认知风格的学生就得到了一个线性的Algebra解决方案,然后又有3个FD学生倾向于寻求采访。uses Miles和Huberman技术分析数据包括减减数据、陈述和结论基于研究结果,它可以得出结论,学生在变形、处理技能和书写答案的阶段中存在线性问题,学生们仍然在确定的章节操作和计算过程过程中经历错误。虽然这个学生错误地理解、误解和准确工作的原因是错误的。写下答案,学生们仍然在确定的章节操作和计算过程中存在错误。
{"title":"Field Dependent Student Errors in Solving Linear Algebra Problems Based on Newman's Procedure","authors":"Erna Puji Astutik, Silviana Maya Purwasih","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.1684","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.1684","url":null,"abstract":"AbstrakMasih banyak ditemui mahasiswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaiakan masalah Aljabar Linier khususnya pada materi Sistem Persamaan Linier. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan faktor penyebab kesalahan mahasiswa field dependent (FD) dalam menyelesaikan masalah Aljabar linier berdasarkan tahapan Newman. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian 28 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Angkatan 2020. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan tes dan wawancara. Pada tahap pertama dilakukan tes GEFT untuk mengetahui gaya kognitif setiap mahasiswa, selanjutnya mahasiswa dengan gaya kognitif FD diberikan tes penyelesaian masalah Aljabar Linier, kemudian dipilih 3 mahasiswa FD dengan kemampuan menyelesaikan masalah terendah untuk dilakukan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah aljabar linier terletak pada tahap transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban dimana mahasiswa masih mengalami kesalahan dalam penentuan operasi baris elementer dan proses perhitungan. Sedangkan faktor penyebab kesalahan mahasiswa tersebut dikarenakan adanya kesalahan pemahaman konsep, kesalahan dalam menghitung, dan kurang teliti dalam mengerjakan. AbstractMany students still make mistakes in solving Linear Algebra problems, especially in Linear Equation Systems material. This study aims to describe the types and factors that cause student error field dependent(FD) in solving linear algebra problems based on Newman's stages. This research was conducted using a qualitative approach with research subjects 28 students of the Mathematics Education Study Program at PGRI Adi Buana University Surabaya Class of 2020. Data collection techniques used tests and interviews. In the first stage, the GEFT test was carried out to determine the cognitive style of each student. Then students with the FD cognitive style were given a Linear Algebra problem-solving test, and then 3 FD students with the lowest problem-solving abilities were selected for interviews. The data analysis technique uses Miles and Huberman, including data reduction, presentation, and conclusion. Based on the study results, it can be concluded that student errors in solving linear algebra problems lie in the stages of transformation, processing skills, and writing answers, where students still experience errors in determining elementary row operations and calculation processes. While the factors that cause student errors are errors in understanding concepts, errors in calculating, and inaccuracy in working. And writing answers where students still experience errors in determining elementary row operations and the calculation process.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122892793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.1983
M. Effendi, Siti Khoiruli Ummah, Hendarto Cahyono
AbstrakBanyak sekolah yang belum memahami dan siap menerapkan kurikulum prototipe dan belum pernah menerapkan pembelajaran berbasis proyek. Tujuan penelitian ini difokuskan pada cara pandang dan kinerja guru matematika dalam mempersiapkan implementasi kurikulum prototipe. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan menunjukkan bukti kinerja dan naskah wawancara tentang perspektif guru untuk meninjau kesesuaiannya dengan penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru matematika selama penyusunan modul pembelajaran berbasis proyek adalah kesulitan dalam menyusun topik proyek dan mengoperasikan aplikasi komputer sehingga tampilan modul menjadi menarik. Perspektif guru terkait dengan kurikulum prototipe adalah adanya tantangan dalam mengembangkan modul pembelajaran berbasis proyek dimana proyek tersebut merupakan integrasi dari beberapa mata pelajaran. Penyusunan soal jenis AKM juga dinilai sulit dan produk penilaian dengan soal jenis AKM yang dihasilkan guru antara lain soal pilihan ganda, menjodohkan, esai pendek dan esai lengkap. AbstractMany schools do not understand, are ready to implement the curriculum prototype, and have never implemented project-based learning. This research aims to focus on the perspective and performance of mathematics teachers in preparing the curriculum prototype implementation. This study uses qualitative research methods with data obtained from observation and interviews. Furthermore, data analysis was carried out by showing evidence of performance and interview scripts about the teacher's perspective to review its suitability with previous research. The results showed that the mathematics teacher's performance during the preparation of project-based learning modules was the difficulty in compiling project topics and operating computer applications so that the module's appearance became attractive. The teacher's perspective on the curriculum prototype is that there are challenges in developing project-based learning modules where the project integrates several subjects. The preparation of AKM-type questions was also considered problematic, and the assessment products with AKM-type questions produced by the teacher included multiple choice questions, matchmaking, short essays, and complete essays.
{"title":"Teacher Perspective and Performance in Curriculum Prototype Implementation through the Development of Innovative Project-Based Learning Modules","authors":"M. Effendi, Siti Khoiruli Ummah, Hendarto Cahyono","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.1983","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.1983","url":null,"abstract":"AbstrakBanyak sekolah yang belum memahami dan siap menerapkan kurikulum prototipe dan belum pernah menerapkan pembelajaran berbasis proyek. Tujuan penelitian ini difokuskan pada cara pandang dan kinerja guru matematika dalam mempersiapkan implementasi kurikulum prototipe. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan menunjukkan bukti kinerja dan naskah wawancara tentang perspektif guru untuk meninjau kesesuaiannya dengan penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru matematika selama penyusunan modul pembelajaran berbasis proyek adalah kesulitan dalam menyusun topik proyek dan mengoperasikan aplikasi komputer sehingga tampilan modul menjadi menarik. Perspektif guru terkait dengan kurikulum prototipe adalah adanya tantangan dalam mengembangkan modul pembelajaran berbasis proyek dimana proyek tersebut merupakan integrasi dari beberapa mata pelajaran. Penyusunan soal jenis AKM juga dinilai sulit dan produk penilaian dengan soal jenis AKM yang dihasilkan guru antara lain soal pilihan ganda, menjodohkan, esai pendek dan esai lengkap. AbstractMany schools do not understand, are ready to implement the curriculum prototype, and have never implemented project-based learning. This research aims to focus on the perspective and performance of mathematics teachers in preparing the curriculum prototype implementation. This study uses qualitative research methods with data obtained from observation and interviews. Furthermore, data analysis was carried out by showing evidence of performance and interview scripts about the teacher's perspective to review its suitability with previous research. The results showed that the mathematics teacher's performance during the preparation of project-based learning modules was the difficulty in compiling project topics and operating computer applications so that the module's appearance became attractive. The teacher's perspective on the curriculum prototype is that there are challenges in developing project-based learning modules where the project integrates several subjects. The preparation of AKM-type questions was also considered problematic, and the assessment products with AKM-type questions produced by the teacher included multiple choice questions, matchmaking, short essays, and complete essays.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"326 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121251285","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.2486
Rostina Sundayana, Cindy Elsa Parani
AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field Independent dalam menyelesaikan soal trigonometri berdasarkan prosedur Newman. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan tes GEFT (group embedded figure test), tes trigonometri, dan wawancara. Subjek penelitian ditentukan dengan purposive sampling dan dipertimbangkan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu; (1) siswa berada pada kategori gaya kognitif field dependent atau field Independent , (2) siswa memiliki kemampuan komunikasi yang baik (berdasarkan informasi dari guru dan pengamatan dilapangan). Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan pembuktian serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan siswa tertinggi pada kesalahan penarikan kesimpulan untuk siswa dengan jenis gaya kognitif yang berbeda. Berbeda dengan siswa dengan gaya kognitif field dependent , siswa dengan gaya kognitif field Independent tidak ada yang melakukan kesalahan membaca, sedangkan salah satu siswa dengan gaya kognitif field dependent masih ada yang melakukan kesalahan membaca. Penyebab kesalahan-kesalahan tersebut pada umumnya yaitu kebiasaan tidak menuliskan penyelesaian soal sesuai konteks yang diminta soal, kurang teliti, kurang memahami situasi masalah, dan kurang berlatih soal-soal terutama soal bentuk cerita. AbstractThe purpose of this study was to find out the errors made by students with field dependent and field independent cognitive styles in solving trigonometry problems based on Newman procedure. This descriptive study used a qualitative approach. The data collection techniques involved the GEFT test (group embedded figure test), trigonometry tests, and interviews. The participants were determined by purposive sampling and considered based on several criteria, namely; (1) students were categorized into field defender or field independent cognitive style, (2) students demonstrated good communication skills (based on the information from the teacher and field observations). The data analysis technique was carried out in three stages, namely data reduction, data presentation, and verification and drawing conclusions. The results showed that the students' errors were the highest in drawing conclusions for students with different types of cognitive styles. In contrast to the students with the field defender cognitive style, the students with the field independent cognitive style did not make any reading errors, while one of the students with the field dependent cognitive style still made reading errors. The reasons of these errors in general were the student’s habit, in which they did not write the solution to the problem being asked, conduct the process thoroughly, understand the problem situation, and do exercises, especially about the form of the story.
{"title":"Analyzing Students’ Errors in Solving Trigonometric Problems Using Newman’s Procedure Based on Students’ Cognitive Style","authors":"Rostina Sundayana, Cindy Elsa Parani","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.2486","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.2486","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field Independent dalam menyelesaikan soal trigonometri berdasarkan prosedur Newman. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan tes GEFT (group embedded figure test), tes trigonometri, dan wawancara. Subjek penelitian ditentukan dengan purposive sampling dan dipertimbangkan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu; (1) siswa berada pada kategori gaya kognitif field dependent atau field Independent , (2) siswa memiliki kemampuan komunikasi yang baik (berdasarkan informasi dari guru dan pengamatan dilapangan). Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan pembuktian serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan siswa tertinggi pada kesalahan penarikan kesimpulan untuk siswa dengan jenis gaya kognitif yang berbeda. Berbeda dengan siswa dengan gaya kognitif field dependent , siswa dengan gaya kognitif field Independent tidak ada yang melakukan kesalahan membaca, sedangkan salah satu siswa dengan gaya kognitif field dependent masih ada yang melakukan kesalahan membaca. Penyebab kesalahan-kesalahan tersebut pada umumnya yaitu kebiasaan tidak menuliskan penyelesaian soal sesuai konteks yang diminta soal, kurang teliti, kurang memahami situasi masalah, dan kurang berlatih soal-soal terutama soal bentuk cerita. AbstractThe purpose of this study was to find out the errors made by students with field dependent and field independent cognitive styles in solving trigonometry problems based on Newman procedure. This descriptive study used a qualitative approach. The data collection techniques involved the GEFT test (group embedded figure test), trigonometry tests, and interviews. The participants were determined by purposive sampling and considered based on several criteria, namely; (1) students were categorized into field defender or field independent cognitive style, (2) students demonstrated good communication skills (based on the information from the teacher and field observations). The data analysis technique was carried out in three stages, namely data reduction, data presentation, and verification and drawing conclusions. The results showed that the students' errors were the highest in drawing conclusions for students with different types of cognitive styles. In contrast to the students with the field defender cognitive style, the students with the field independent cognitive style did not make any reading errors, while one of the students with the field dependent cognitive style still made reading errors. The reasons of these errors in general were the student’s habit, in which they did not write the solution to the problem being asked, conduct the process thoroughly, understand the problem situation, and do exercises, especially about the form of the story.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"75 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120994240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.31980/mosharafa.v12i1.1811
Kartini Kartini, Tuti Alawiyah
AbstrakMatriks merupakan salah satu materi yang diajarkan di sekolah. Namun kebanyakan siswa masih melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal materi matriks terutama pada perkalian matriks. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal perkalian matriks untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal perkalian matriks. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan wawancara. Subjek penelitian terdiri dari 28 siswa kelas XI SMK Perpajakan Riau tahun ajaran 2021/2022. Analisis kesalahan siswa dilihat berdasarkan teori Kastolan yang terdiri dari kesalahan konseptual, kesalahan prosedural, dan kesalahan teknik. Hasil analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal perkalian matriks menunjukkan bahwa sebanyak 47,9% siswa melakukan kesalahan konseptual, 16,4% melakukan kesalahan prosedural, dan sebanyak 35,6% siswa melakukan kesalahan teknik. AbstractMatrix is one of the materials taught in schools. However, most students still make mistakes in solving matrix material problems, especially in matrix multiplication. Therefore, it is necessary to analyze the errors made by students in working on matrix multiplication problems to increase the effectiveness of learning. The purpose of this study was to analyze the students’ errors in solving matrix multiplication problems. This descriptive qualitative study collected the data by utilizing test and interview techniques. The participants consisted of 28 students of class XI of the Riau Taxation Vocational School for the 2021/2022 academic year. Analysis of student errors was based on Kastolan's theory which encompassed conceptual errors, procedural errors, and technical errors.
{"title":"Students’ Errors in Solving Matrix Multiplication Problems Based on Kastolan Theory","authors":"Kartini Kartini, Tuti Alawiyah","doi":"10.31980/mosharafa.v12i1.1811","DOIUrl":"https://doi.org/10.31980/mosharafa.v12i1.1811","url":null,"abstract":"AbstrakMatriks merupakan salah satu materi yang diajarkan di sekolah. Namun kebanyakan siswa masih melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal materi matriks terutama pada perkalian matriks. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal perkalian matriks untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal perkalian matriks. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan wawancara. Subjek penelitian terdiri dari 28 siswa kelas XI SMK Perpajakan Riau tahun ajaran 2021/2022. Analisis kesalahan siswa dilihat berdasarkan teori Kastolan yang terdiri dari kesalahan konseptual, kesalahan prosedural, dan kesalahan teknik. Hasil analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal perkalian matriks menunjukkan bahwa sebanyak 47,9% siswa melakukan kesalahan konseptual, 16,4% melakukan kesalahan prosedural, dan sebanyak 35,6% siswa melakukan kesalahan teknik. AbstractMatrix is one of the materials taught in schools. However, most students still make mistakes in solving matrix material problems, especially in matrix multiplication. Therefore, it is necessary to analyze the errors made by students in working on matrix multiplication problems to increase the effectiveness of learning. The purpose of this study was to analyze the students’ errors in solving matrix multiplication problems. This descriptive qualitative study collected the data by utilizing test and interview techniques. The participants consisted of 28 students of class XI of the Riau Taxation Vocational School for the 2021/2022 academic year. Analysis of student errors was based on Kastolan's theory which encompassed conceptual errors, procedural errors, and technical errors.","PeriodicalId":102966,"journal":{"name":"Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121951969","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}