Pada saat ini perusahaan telah menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Persaingan global menjadi salah satu faktor dimana perusahaan bukan hanya membutuhkan karyawan yang terampil dibidangnya tetapi juga karyawan yang bersedia bekerja dengan giat sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. CV.Citra Proteksindo Kota Jambi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jual/beli dan isi ulang APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang kegiatan utamanya adalah memberikan pelayanan kepada para konsumen menggunakan faktor tenaga manusia sebagai pelaksana. Adanya ketidakcocokan satu individu dengan individu lain, adanya seorang atasan yang buruk dalam memimpin karyawan lainnya bisa mengakibatkan karyawan mengalami stress atau kurang termotivasi, sehingga menyebabkan kurangnya ketaatan karyawan terhadap jam kerja masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya beberapa karyawan yang datang tidak tepat waktu tanpa alasan yang jelas, bahkan adanya karyawan yang jarang masuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada CV.Citra Proteksindo Kota Jambi. Metode penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada karawan kemudian dilakukan analisa data untuk melihat pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel independen yaitu motivasi memiliki pengaruh positif secara parsial terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan thitung 2,278 > ttabel 1,833. Sedangkan variabel independen pengalaman kerja tidak berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan thitung 0,690 > ttabel 1,833. Untuk variabel dependen yaitu motivasi dan pengalaman kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan fhitung 2,606 > ftabel 4,10.
{"title":"Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV. Citra Proteksindo Kota Jambi","authors":"Deden Guswanto, Diana Chandra Dewi, Corry Handayani, Erna Rahayu","doi":"10.55331/jutmi.v1i02.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i02.12","url":null,"abstract":"Pada saat ini perusahaan telah menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Persaingan global menjadi salah satu faktor dimana perusahaan bukan hanya membutuhkan karyawan yang terampil dibidangnya tetapi juga karyawan yang bersedia bekerja dengan giat sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. CV.Citra Proteksindo Kota Jambi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jual/beli dan isi ulang APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang kegiatan utamanya adalah memberikan pelayanan kepada para konsumen menggunakan faktor tenaga manusia sebagai pelaksana. Adanya ketidakcocokan satu individu dengan individu lain, adanya seorang atasan yang buruk dalam memimpin karyawan lainnya bisa mengakibatkan karyawan mengalami stress atau kurang termotivasi, sehingga menyebabkan kurangnya ketaatan karyawan terhadap jam kerja masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya beberapa karyawan yang datang tidak tepat waktu tanpa alasan yang jelas, bahkan adanya karyawan yang jarang masuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada CV.Citra Proteksindo Kota Jambi. Metode penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada karawan kemudian dilakukan analisa data untuk melihat pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel independen yaitu motivasi memiliki pengaruh positif secara parsial terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan thitung 2,278 > ttabel 1,833. Sedangkan variabel independen pengalaman kerja tidak berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan thitung 0,690 > ttabel 1,833. Untuk variabel dependen yaitu motivasi dan pengalaman kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan fhitung 2,606 > ftabel 4,10.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125792345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kombinasi sistem gerak kinematika dan dinamika merupakan keseluruhan sistem gerak pada kendaraan, baik kendaraan dengan pengemudi maupun kendaraan otonom. Pada sistem gerak kinematika, gaya longitudinal dan lateral yang terjadi diabaikan, sehingga dapat ditiadakan dalam persamaan sistem gerak. Namun pada sistem gerak dinamika, semua gaya longitudinal dan lateral yang terjadi harus dianalisis untuk memperoleh sistem gerak yang sebenarnya. Analisis Elemen Hingga (AEH) merupakan metode yang cukup mumpuni dalam melakukan analisis dan simulasi persamaan model yang mengalami perubahan bentuk atau deformasi. Namun, proses analisis dapat dilakukan jika telah diperoleh persamaan model yang mencakup semua kondisi batas yang sesuai dengan kondisi riil. Pada penelitian ini, model kendaraan otonom Becak sederhana digunakan untuk membentuk persamaan dinamika gerak dengan dua kondisi, yaitu kondisi dengan dan tanpa proses pengereman. Skenario proses pengereman perlu ditambahkan agar persamaan model yang terbentuk nantinya dapat memberikan hasil simulasi yang akurat dengan gerak dinamika riil model Becak otonom. Berdasarkan penurunan persamaan model Becak sederhana yang dilakukan, di mana beberapa asumsi diterapkan pada persamaan gerak dinamikanya, diperoleh bahwa beberapa parameter dapat dihilangkan dari persamaan dinamika gerak pada saat proses pengereman terjadi. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan untuk beberapa karakteristik komponen model Becak sederhana yang akan digunakan pada proses analisis dan simulasi berikutnya. Kata kunci: Model Becak Otonom Sederhana, Persamaan Dinamika Gerak, Proses Pengereman
{"title":"Pembentukan Persamaan Model Becak Otomatis untuk Dua Kondisi Sistem Gerak Dinamika Bagian I","authors":"Noverina Alfiany, Novrianti","doi":"10.55331/jutmi.v1i02.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i02.13","url":null,"abstract":"Kombinasi sistem gerak kinematika dan dinamika merupakan keseluruhan sistem gerak pada kendaraan, baik kendaraan dengan pengemudi maupun kendaraan otonom. Pada sistem gerak kinematika, gaya longitudinal dan lateral yang terjadi diabaikan, sehingga dapat ditiadakan dalam persamaan sistem gerak. Namun pada sistem gerak dinamika, semua gaya longitudinal dan lateral yang terjadi harus dianalisis untuk memperoleh sistem gerak yang sebenarnya. Analisis Elemen Hingga (AEH) merupakan metode yang cukup mumpuni dalam melakukan analisis dan simulasi persamaan model yang mengalami perubahan bentuk atau deformasi. Namun, proses analisis dapat dilakukan jika telah diperoleh persamaan model yang mencakup semua kondisi batas yang sesuai dengan kondisi riil. Pada penelitian ini, model kendaraan otonom Becak sederhana digunakan untuk membentuk persamaan dinamika gerak dengan dua kondisi, yaitu kondisi dengan dan tanpa proses pengereman. Skenario proses pengereman perlu ditambahkan agar persamaan model yang terbentuk nantinya dapat memberikan hasil simulasi yang akurat dengan gerak dinamika riil model Becak otonom. Berdasarkan penurunan persamaan model Becak sederhana yang dilakukan, di mana beberapa asumsi diterapkan pada persamaan gerak dinamikanya, diperoleh bahwa beberapa parameter dapat dihilangkan dari persamaan dinamika gerak pada saat proses pengereman terjadi. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan untuk beberapa karakteristik komponen model Becak sederhana yang akan digunakan pada proses analisis dan simulasi berikutnya. \u0000 \u0000Kata kunci: Model Becak Otonom Sederhana, Persamaan Dinamika Gerak, Proses Pengereman","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133080937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan re-investasi dalam pengembangan Studio Foto Cactusframe dalam beberapa aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber daya manusia, serta aspek finansial. Aspek pasar dan pemasaran menganalisis perencanaan model pemasaran dengan memfasilitasi variasi set background; kualitas hasil foto dan video yang fokus, fresh dan natural; pelanggan menerima hasil final H+1; yang dipromosikan melalui media sosial (Instagram dan Facebook). Aspek teknik dan teknologi diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan studio yaitu berupa kamera set fuji film XT 4; laptop asus ROG Strix G G513qm 300hz Rtx3060; dan tambahan 3 set background. Pada aspek manajemen dan SDM diketahui kebutuhan tenaga kerja dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, yaitu 1 orang assisten editor, 1 orang assiten videografer, 1 orang assisten fotografer, 1 orang desain interior, dan 1 orang administrasi. Indikator dalam aspek finansial untuk menentukan kelayakan adalah menghitung nilai Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Profitability Index (PI) dan Average Rate of Return (ARR).Dari hasil perhitungan aspek keuangan diperoleh bahwa dinyatakan layak dilaksanakan re-investasi dengan nilai NPV (+) Rp. 141.597.600 yaitu lebih besar dari 1; nilai PP akan terakumulasi selama 1 tahun 3 bulan yaitu lebih cepat dari umur investasi (3 Tahun); nilai PI 2,573 yaitu lebih besar dari 1, dan nilai ARR sebesar 25% yaitu lebih besar dari suku bunga yang dipakai yaitu 15%. Kata kunci: Re-investasi, Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Profitability Index (PI) dan Average Rate of Return (ARR)
本研究旨在评估Cactusframe摄影工作室开发的投资是否可行性，包括市场和营销方面、技术和技术方面、管理和人力资源方面以及财务方面。市场方面和营销方面分析市场策划模式，促进背景变化;焦点、新鲜、自然的摄影和视频制作质量;客户收到最终结果H+1;通过社交媒体(Instagram和Facebook)推广。需要技术方面的技术来确定工作室的需求，那就是富士电影XT 4;机电笔记本电脑，ROG Strix G g5qm 300hz Rtx3060;增加3个背景。在管理和人力资源方面，每个人都有自己的职责、一名助理编辑、一名摄像师、一名助理摄影师、一名室内设计人员和一名行政人员。确定可行性的经济方面指标是计算当前网络值(NPV)、周期回收率(PP)、利润率指数(PI)和回报率(ARR)。从财务方面的计算中获得的收益表明，可以对NPV值(+)进行再投资，其价值为141597,600卢比，大于1;PP值将在投资年龄3个月后积累1年。圆周率2573的值大于1，而ARR的值为25%，比预期的利率高出15%。关键词:再投资，净现值(NPV)，期反馈(PP)，分析指数(PI)和平均回报率(ARR)
{"title":"Analisis Kelayakan Re-Investasi Pengembangan Studio Foto Cactusframe","authors":"Endriawati Desi, Agus Subekti, L. Quentara","doi":"10.55331/jutmi.v1i2.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i2.11","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan re-investasi dalam pengembangan Studio Foto Cactusframe dalam beberapa aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber daya manusia, serta aspek finansial. Aspek pasar dan pemasaran menganalisis perencanaan model pemasaran dengan memfasilitasi variasi set background; kualitas hasil foto dan video yang fokus, fresh dan natural; pelanggan menerima hasil final H+1; yang dipromosikan melalui media sosial (Instagram dan Facebook). Aspek teknik dan teknologi diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan studio yaitu berupa kamera set fuji film XT 4; laptop asus ROG Strix G G513qm 300hz Rtx3060; dan tambahan 3 set background. Pada aspek manajemen dan SDM diketahui kebutuhan tenaga kerja dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, yaitu 1 orang assisten editor, 1 orang assiten videografer, 1 orang assisten fotografer, 1 orang desain interior, dan 1 orang administrasi. Indikator dalam aspek finansial untuk menentukan kelayakan adalah menghitung nilai Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Profitability Index (PI) dan Average Rate of Return (ARR).Dari hasil perhitungan aspek keuangan diperoleh bahwa dinyatakan layak dilaksanakan re-investasi dengan nilai NPV (+) Rp. 141.597.600 yaitu lebih besar dari 1; nilai PP akan terakumulasi selama 1 tahun 3 bulan yaitu lebih cepat dari umur investasi (3 Tahun); nilai PI 2,573 yaitu lebih besar dari 1, dan nilai ARR sebesar 25% yaitu lebih besar dari suku bunga yang dipakai yaitu 15%.\u0000Kata kunci: Re-investasi, Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Profitability Index (PI) dan Average Rate of Return (ARR)","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130994008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan batubara sebagai bahan bakar pada proses industry menghasilkan limbah yang lazim disebut dengan coal fly ash (CFA). Dalam penelitian ini CFA dipergunakan sebagai media dengan perlakuan alkali hydrothermal sebagai zeolite sintetis (NaP CFA) untuk menurunkan nilai COD pada air limbah proses bleaching. Pengaruh penggunaan NaPCFA dalam treatment ini berpengaruh terhadap kenaikan pH dan konduktivitas. Semakin besar konsumsi NaPCFA maka semakin tinggi nilai pH pada air limbah. Kenaikan 1% konsumsi NaPCFA berpengaruh terhadap kenaikan nilai pH rata-rata sebesar 0,91%.. Semakin besar konsumsi NaPCFA maka semakin tinggi nilai konduktivitas pada air limbah. Kenaikan konsumsi NaPCFA sebesar 1% mengakibatkan kenaikan nilai conductity rata-rata sebesar 36,30%. Sedangkan nilai COD pada konsumsi NaPCFA 2% menunjukkan persentase penurunan COD yang tertinggi sebesar 25,18%. Hal yang perlu dilakukan pada penelitian selanjutnya adalah memodifikasi model pembuatan zeolite sintetis
{"title":"Pemanfaatan Coal Fly Ash Sebagai Zeolit Sintetis Untuk Menurunkan Nilai COD Pada Air Limbah","authors":"B. Irawan, Rudianto","doi":"10.55331/jutmi.v1i02.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i02.15","url":null,"abstract":"Penggunaan batubara sebagai bahan bakar pada proses industry menghasilkan limbah yang lazim disebut dengan coal fly ash (CFA). Dalam penelitian ini CFA dipergunakan sebagai media dengan perlakuan alkali hydrothermal sebagai zeolite sintetis (NaP CFA) untuk menurunkan nilai COD pada air limbah proses bleaching. Pengaruh penggunaan NaPCFA dalam treatment ini berpengaruh terhadap kenaikan pH dan konduktivitas. Semakin besar konsumsi NaPCFA maka semakin tinggi nilai pH pada air limbah. Kenaikan 1% konsumsi NaPCFA berpengaruh terhadap kenaikan nilai pH rata-rata sebesar 0,91%.. Semakin besar konsumsi NaPCFA maka semakin tinggi nilai konduktivitas pada air limbah. Kenaikan konsumsi NaPCFA sebesar 1% mengakibatkan kenaikan nilai conductity rata-rata sebesar 36,30%. Sedangkan nilai COD pada konsumsi NaPCFA 2% menunjukkan persentase penurunan COD yang tertinggi sebesar 25,18%. Hal yang perlu dilakukan pada penelitian selanjutnya adalah memodifikasi model pembuatan zeolite sintetis","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114919100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dampak keterlambatan dalam penanganan distribusi TBS terhadap kualitas buah dapat menurunkan harga jual TBS ke pabrik. Selain itu rute pengiriman yang tidak pasti menyebabkan pengiriman terjadi perubahan rute disaat buah sudah sampai di pabrik pengolahan, hal ini dikarenakan jumlah TBS yang diterima pabrik pengolahan sudah banyak. Dengan kondisi seperti ini akan berpengaruh terhadap biaya transportasi untuk pendistribusian TBS dengan rute yang tidak tetap. Perlu adanya penentuan rute pengiriman TBS sehingga biaya transportasi dapat minimum dan kualitas TBS tetap terjaga. Metode North West Corner merupakan bagian dari metode transportasi dalam menentukan rute pengiriman dari lokasi supply menuju lokasi demand. penggunaan metode North West Corner memperoleh rute pengiriman TBS dari kebun menuju ke pabrik serta kapasitas pengiriman sesuai dengan supply dan demand. Pengiriman TBS dari Terentang Baru ke Kedaton sebanyak 150 ton per bulannya. Pengiriman TBS dari Jangga Aur ke Asiatic Persada sebanyak 210 ton per bulannya. Pengiriman TBS dari Karmeo ke Humusindo Makmur sebanyak 350 ton per bulannya. Pengiriman TBS dari Tanjung Marwo ke Dali Muda Perkasa sebanyak 450 ton per bulannya. Pengiriman TBS dari Jelutih ke Inti Indo Sawit Subur sebanyak 600 ton per bulannya. Total biaya transportasi yang dikeluarkan oleh kelompok tani catur karya per bulannya sebesar Rp. 90.150.000.
{"title":"Penentuan Rute dan Biaya Transportasi Tandan Buah Segar dengan Metode North West Corner","authors":"Nopiya Ranti, Imam Bayhaqi, Daumi Rahmatika","doi":"10.55331/jutmi.v1i2.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i2.17","url":null,"abstract":"Dampak keterlambatan dalam penanganan distribusi TBS terhadap kualitas buah dapat menurunkan harga jual TBS ke pabrik. Selain itu rute pengiriman yang tidak pasti menyebabkan pengiriman terjadi perubahan rute disaat buah sudah sampai di pabrik pengolahan, hal ini dikarenakan jumlah TBS yang diterima pabrik pengolahan sudah banyak. Dengan kondisi seperti ini akan berpengaruh terhadap biaya transportasi untuk pendistribusian TBS dengan rute yang tidak tetap. Perlu adanya penentuan rute pengiriman TBS sehingga biaya transportasi dapat minimum dan kualitas TBS tetap terjaga. Metode North West Corner merupakan bagian dari metode transportasi dalam menentukan rute pengiriman dari lokasi supply menuju lokasi demand. penggunaan metode North West Corner memperoleh rute pengiriman TBS dari kebun menuju ke pabrik serta kapasitas pengiriman sesuai dengan supply dan demand. Pengiriman TBS dari Terentang Baru ke Kedaton sebanyak 150 ton per bulannya. Pengiriman TBS dari Jangga Aur ke Asiatic Persada sebanyak 210 ton per bulannya. Pengiriman TBS dari Karmeo ke Humusindo Makmur sebanyak 350 ton per bulannya. Pengiriman TBS dari Tanjung Marwo ke Dali Muda Perkasa sebanyak 450 ton per bulannya. Pengiriman TBS dari Jelutih ke Inti Indo Sawit Subur sebanyak 600 ton per bulannya. Total biaya transportasi yang dikeluarkan oleh kelompok tani catur karya per bulannya sebesar Rp. 90.150.000.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125802599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Minyak serai wangi dihasilkan dengan metode ekstrasi uap. Boiler dan tangki penguapan merupakan salah satu komponen utama pada mesin destilasi. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh parameter rancangan boiler dan tangki penguapan yang terbaik untuk mesin destilasi. Bahan baku yang akan didestilasi adalah serai wangi dengan kapasitas 5 Kg. Tekanan kerja pada boiler dan tangki penguapan ditetapkan pada kondisi 3 bar. Hasil perancangan didapatkan boiler dan tangki penguapan berbentuk slinder dengan dimensi ukuran yang diperoleh yaitu diameter boiler 30 cm, tinggi boiler 45 cm, sedangkan diameter tangki penguapan 40 cm, tinggi tangki penguapan 70 cm, tinggi kerucut 10 cm dengan sudut 26°, serta diameter lubang saringan 5 mm. Material yang digunakan adalah stainlees steel dengan ketebalan 2 mm. Kata kunci: Minyak Serai wangi, Destilasi, Boiler, Tangki penguapan
{"title":"Perancangan Boiler Dan Tangki Penguapan Pada Mesin Destilasi Minyak Serai wangi Kapasitas 5 Kg","authors":"Z. Azmi, Zainuri Anwar, Vivi Apriyanti","doi":"10.55331/jutmi.v1i2.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i2.16","url":null,"abstract":" \u0000ABSTRAK \u0000Minyak serai wangi dihasilkan dengan metode ekstrasi uap. Boiler dan tangki penguapan merupakan salah satu komponen utama pada mesin destilasi. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh parameter rancangan boiler dan tangki penguapan yang terbaik untuk mesin destilasi. Bahan baku yang akan didestilasi adalah serai wangi dengan kapasitas 5 Kg. Tekanan kerja pada boiler dan tangki penguapan ditetapkan pada kondisi 3 bar. Hasil perancangan didapatkan boiler dan tangki penguapan berbentuk slinder dengan dimensi ukuran yang diperoleh yaitu diameter boiler 30 cm, tinggi boiler 45 cm, sedangkan diameter tangki penguapan 40 cm, tinggi tangki penguapan 70 cm, tinggi kerucut 10 cm dengan sudut 26°, serta diameter lubang saringan 5 mm. Material yang digunakan adalah stainlees steel dengan ketebalan 2 mm. \u0000Kata kunci: Minyak Serai wangi, Destilasi, Boiler, Tangki penguapan","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124535359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi merupakan perusahaan yang mengelola air di Kota Jambi. Pertumbuhan masyarakat yang diikuti dengan pertumbuhan bangunan, terkadang membuat pemasangan meteran baru tidak terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwasanya persediaan meteran di perusahaan perlu dianalisa. Persediaan meteran yang dibutuhkan akan dihitung agar kebutuhan penginstalan baru dapat terpenuhi, dan diperusahaan tidak terjadi penumpukan barang. Agar ketersediaan barang dan biaya efisien, data akan dianalisa menggunakan metode EOQ. Perhitungan menunjukkan bahwasanya perusahaan harus melakukan pemesanan meteran air sebanyak 14 kali pemesanan dalam setahun sejumlah 1752-unit setiap pemesanan. Proses ini akan menghemat uang perusahaan sebesar Rp.102.735.000, - pertahun.
{"title":"Implementasi Pengendalian Persediaan Meteran Sambungan Baru PDAM Tirta Mayang Dengan Metode EOQ","authors":"Agus Subekti, Novrianti, Mardiansyah","doi":"10.55331/jutmi.v1i1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i1.3","url":null,"abstract":"PDAM Tirta Mayang Kota Jambi merupakan perusahaan yang mengelola air di Kota Jambi. Pertumbuhan masyarakat yang diikuti dengan pertumbuhan bangunan, terkadang membuat pemasangan meteran baru tidak terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwasanya persediaan meteran di perusahaan perlu dianalisa. Persediaan meteran yang dibutuhkan akan dihitung agar kebutuhan penginstalan baru dapat terpenuhi, dan diperusahaan tidak terjadi penumpukan barang. Agar ketersediaan barang dan biaya efisien, data akan dianalisa menggunakan metode EOQ. Perhitungan menunjukkan bahwasanya perusahaan harus melakukan pemesanan meteran air sebanyak 14 kali pemesanan dalam setahun sejumlah 1752-unit setiap pemesanan. Proses ini akan menghemat uang perusahaan sebesar Rp.102.735.000, - pertahun.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129554572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sources of electrical energy is a basic need in life, both in industry and the necessities of life. Along with the depletion of fossil energy, it is necessary to develop a biomass energy source as a fuel for electrical energy. For this reason, this study aims to create innovative power plants using biomass energy as fuel. The steam turbine is a prime mover that converts the potential energy of steam into kinetic energy and then converts it into mechanical energy in the form of a turbine shaft rotation, directly or with the help of a reduction gear, connected to the mechanism to be driven. In a study to analyze the performance of a steam turbine with gas fuel and wood charcoal. Wood charcoal is activated carbon from combustion, which in this study uses wet steam to drive the shaft with variations in pressure (7Bar, 6Bar, 5Bar and 4Bar). From the results of the study, the maximum power produced by a laboratory-scale steam turbine is 20.84 Watt at a given pressure of 7 Bar and the maximum efficiency of a laboratory-scale steam turbine with wood charcoal fuel is 70.02% with a pressure of 7 Bar and Generator efficiency is 21.87%. or 17.5 Watts, the electrical power generated from the speaker power generator is 80 Watts. For the results of the comparison of the performance of the steam turbine with wood charcoal fuel media with LPG gas, it can be proven from the turbine efficiency it is better to use gas fuel with a different ratio (at a pressure of 7 bar Wood Charcoal / LPG): 70.02%/78, 12%), while the efficiency of the generator is at a pressure of 7.Bar (21.87, 25%), so LPG fuel is more effective than wood charcoal but from local fuel Wood charcoal is more readily available and cheaper.
{"title":"Perbandingan Efisiensi Penggunaan Bahan Bakar Antara Arang Kayu dan Gas LPG Pada PLTU Tekanan Rendah","authors":"Jatmiko Edi Siswanto, Wahyu Tri Purnomo","doi":"10.55331/jutmi.v1i1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i1.8","url":null,"abstract":"Sources of electrical energy is a basic need in life, both in industry and the necessities of life. Along with the depletion of fossil energy, it is necessary to develop a biomass energy source as a fuel for electrical energy. For this reason, this study aims to create innovative power plants using biomass energy as fuel. The steam turbine is a prime mover that converts the potential energy of steam into kinetic energy and then converts it into mechanical energy in the form of a turbine shaft rotation, directly or with the help of a reduction gear, connected to the mechanism to be driven. In a study to analyze the performance of a steam turbine with gas fuel and wood charcoal. Wood charcoal is activated carbon from combustion, which in this study uses wet steam to drive the shaft with variations in pressure (7Bar, 6Bar, 5Bar and 4Bar). From the results of the study, the maximum power produced by a laboratory-scale steam turbine is 20.84 Watt at a given pressure of 7 Bar and the maximum efficiency of a laboratory-scale steam turbine with wood charcoal fuel is 70.02% with a pressure of 7 Bar and Generator efficiency is 21.87%. or 17.5 Watts, the electrical power generated from the speaker power generator is 80 Watts. For the results of the comparison of the performance of the steam turbine with wood charcoal fuel media with LPG gas, it can be proven from the turbine efficiency it is better to use gas fuel with a different ratio (at a pressure of 7 bar Wood Charcoal / LPG): 70.02%/78, 12%), while the efficiency of the generator is at a pressure of 7.Bar (21.87, 25%), so LPG fuel is more effective than wood charcoal but from local fuel Wood charcoal is more readily available and cheaper.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125967412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ukuran kerja manusia merupakan faktor utama yang menentukan usaha peningkatan produktivitas industri. Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar, normal dan terbaik. Perabot Ginok adalah sebuah UKM di Jambi yang bergerak dalam industri manufaktur yang diperkirakan memproduksi kursi 300 unit perbulan. Dikarenakan tidak adanya waktu baku dan urutan proses pembuatan kursi yang tidak berurutan ada beberapa pesanan produk yang menjadi waiting list. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu baku memproduksi satu unit kursi, mengetahui target yang dapat dipenuhi dan merancang OPC. Dilakukan wawancara kepada karyawan untuk mendapatkan data elemen kerja dan waktu pembuatan kursi. Pengamatan setiap elemen kerja pembuatan satu unit kursi sebanyak 20 kali. Hasil dari waktu baku yang digunakan untuk membuat 1 unit kursi yaitu 60 menit dengan total waktu kelonggaran 6,24 menit sehingga target yang dapat dipenuhi oleh perabot ginok adalah dalam satu hari 8 kursi (240 kursi/bulan) dan hasil OPC terdapat 20 proses, 1 inspeksi, dan 1 penyimpanan, serta 4 bagian proses yaitu penompang, sandaran dan alas duduk, kaki depan kursi dan kaki belakang kursi dengan total waktu 3626 detik.
{"title":"Perancangan Operation Process Chart Dan Pengukuran Waktu Baku Dengan Metode Stopwatch Time","authors":"W. Permana, Imam Bayhaqi, Corry Handayani","doi":"10.55331/jutmi.v1i1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i1.5","url":null,"abstract":"Ukuran kerja manusia merupakan faktor utama yang menentukan usaha peningkatan produktivitas industri. Pengukuran waktu juga ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar, normal dan terbaik. Perabot Ginok adalah sebuah UKM di Jambi yang bergerak dalam industri manufaktur yang diperkirakan memproduksi kursi 300 unit perbulan. Dikarenakan tidak adanya waktu baku dan urutan proses pembuatan kursi yang tidak berurutan ada beberapa pesanan produk yang menjadi waiting list. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu baku memproduksi satu unit kursi, mengetahui target yang dapat dipenuhi dan merancang OPC. Dilakukan wawancara kepada karyawan untuk mendapatkan data elemen kerja dan waktu pembuatan kursi. Pengamatan setiap elemen kerja pembuatan satu unit kursi sebanyak 20 kali. Hasil dari waktu baku yang digunakan untuk membuat 1 unit kursi yaitu 60 menit dengan total waktu kelonggaran 6,24 menit sehingga target yang dapat dipenuhi oleh perabot ginok adalah dalam satu hari 8 kursi (240 kursi/bulan) dan hasil OPC terdapat 20 proses, 1 inspeksi, dan 1 penyimpanan, serta 4 bagian proses yaitu penompang, sandaran dan alas duduk, kaki depan kursi dan kaki belakang kursi dengan total waktu 3626 detik.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123247877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan bisnis laundry di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, banyak ditemukan jasa laundry di beberapa kota besar dan juga daerah terpencil, berdasarkan data Asosiasi Profesi Laundry Indonesia (APLI) tahun 2013, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan layanan laundry terbesar kedua setelah China. Kota Jambi merupakan salah satu kota yang saat ini terdapat usaha laundry, salah satu objek penelitian adalah Izoel Laundry merupakan salah satu usaha laundry yang ada di kawasan Villa Kenali RT 37 Mayang Mangurai- Kota Jambi. Pengukuran dilakukan pada beberapa dimensi tinggi duduk popliteal, tinggi bahu, lebar kepala, lebar pinggul, tinggi bahu ke kepala, lebar bahu, popliteal pantat. Berdasarkan hasil penelitian Tinggi jok 47,23 cm, tinggi dudukan 48,38 cm, tinggi sandaran kepala 23,82 cm, lebar dudukan 37,57 cm, lebar sandaran kursi 37,00 cm, lebar sandaran kepala 17,98 cm, panjang dudukan 46,27 cm.Kursi berbahan plastik karena tingkat ketahanan fisik masih lemah, setelah dilakukan pengukuran secara antropometri, peneliti mencoba merancang kursi yang diharapkan dapat mengatasi masalah bagi pekerja laundry, memiliki sistem yang dapat diatur, memiliki bantalan pada kursi dan belakang, memiliki sandaran yang fleksibel, kursi sudah disesuaikan dengan ukuran badan, sistem kunci manual di beberapa tempat.
{"title":"Perancangan Kursi Yang Ergonomis Untuk Meminimalisir Kelelahan Pada Pekerja Laundry","authors":"Damzuri, Diana Chandra Dewi, Erna Rahayu","doi":"10.55331/jutmi.v1i1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v1i1.4","url":null,"abstract":"Perkembangan bisnis laundry di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, banyak ditemukan jasa laundry di beberapa kota besar dan juga daerah terpencil, berdasarkan data Asosiasi Profesi Laundry Indonesia (APLI) tahun 2013, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan layanan laundry terbesar kedua setelah China. Kota Jambi merupakan salah satu kota yang saat ini terdapat usaha laundry, salah satu objek penelitian adalah Izoel Laundry merupakan salah satu usaha laundry yang ada di kawasan Villa Kenali RT 37 Mayang Mangurai- Kota Jambi. Pengukuran dilakukan pada beberapa dimensi tinggi duduk popliteal, tinggi bahu, lebar kepala, lebar pinggul, tinggi bahu ke kepala, lebar bahu, popliteal pantat. Berdasarkan hasil penelitian Tinggi jok 47,23 cm, tinggi dudukan 48,38 cm, tinggi sandaran kepala 23,82 cm, lebar dudukan 37,57 cm, lebar sandaran kursi 37,00 cm, lebar sandaran kepala 17,98 cm, panjang dudukan 46,27 cm.Kursi berbahan plastik karena tingkat ketahanan fisik masih lemah, setelah dilakukan pengukuran secara antropometri, peneliti mencoba merancang kursi yang diharapkan dapat mengatasi masalah bagi pekerja laundry, memiliki sistem yang dapat diatur, memiliki bantalan pada kursi dan belakang, memiliki sandaran yang fleksibel, kursi sudah disesuaikan dengan ukuran badan, sistem kunci manual di beberapa tempat.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121844668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：