ABSTRAK Dalam dunia industri kurang ergonomisnya cara kerja yang ada dan pengaturan jadwal kerja yang kurang baik dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, gangguan kesehatan dan keluhan-keluhan fisik yang diakibatkan kurang ergonomisnya suatu pekerjaan. Keluhan-keluhan tersebut sering dialami oleh pekerja yang menggunakan sistem shift kerja. Analisa bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan merumuskan strategi untuk menentukan sistem shift kerja yang baik untuk menekan penurunan produktivitas pekerja shift kerja, karena perusahaan memiliki jumlah jam kerja yang cukup panjang dan menggunakan sistem 3 shift kerja dengan 4 group. Dengan menggunakan kuesioner dampak shift kerja dan kuesioner nordic body map dilakukan pada pekerja untuk shift pagi, shift sore, dan shift malam. Kuesioner dampak shift kerja digunakan untuk mengetahui keluhan-keluhan kerja terhadap performansi, kesehatan, dan psikososial. Kuesioner nordic body map digunakan untuk mengetahui keluhan-keluhan pekerja terhadap keluhan fisik. Untuk dapat mengetahui tingkat beban pada shift pagi, shift siang, dan shift malam ,dilakukan pengujian denyut nadi pada pekerja yang menggunakan sistem shift kerja dengan jumlah responden sebanyak 7 orang. Pengujian dilakukan pada shift pagi, shift siang, dan shift malam dengan responden yang sama dengan cara pengujian dilakukan pada saat sebelum bekerja, saat bekerja, dan setelah bekerja. Hasil uji denyut nadi kemudian diolah dengan menggunakan pengujian hipotesis One Way Anova untuk melihat apakah terdapat pebedaan yang signifikan antara shift pagi, shift siang, dan shift malam. Hasil uji Anova terhadap shift pagi, shift siang, dan shift malam pada saat bekerja menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata denyut nadi shift pagi dengan shift malam. Sedangkan pada saat sebelum dan setelah bekerja pada shift pagi, shift siang, dan shift malam tidak menunjukkan perbedaan nilai rata-rata denyut nadi yang begitu signifikan. Kata Kunci : Shift Kerja, Dampak Shift Kerja, Performansi, Kesehatan, Psikososial, Keluhan Fisik, Denyut Nadi.
{"title":"ANALISA SHIFT KERJA DAN PERBAIKAN CARA KERJA KARYAWAN DI PT. LP3I","authors":"Diana Chandra Dewi, Erna Rahayu","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.22","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Dalam dunia industri kurang ergonomisnya cara kerja yang ada dan pengaturan jadwal kerja yang kurang baik dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, gangguan kesehatan dan keluhan-keluhan fisik yang diakibatkan kurang ergonomisnya suatu pekerjaan. Keluhan-keluhan tersebut sering dialami oleh pekerja yang menggunakan sistem shift kerja. \u0000Analisa bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan merumuskan strategi untuk menentukan sistem shift kerja yang baik untuk menekan penurunan produktivitas pekerja shift kerja, karena perusahaan memiliki jumlah jam kerja yang cukup panjang dan menggunakan sistem 3 shift kerja dengan 4 group. Dengan menggunakan kuesioner dampak shift kerja dan kuesioner nordic body map dilakukan pada pekerja untuk shift pagi, shift sore, dan shift malam. Kuesioner dampak shift kerja digunakan untuk mengetahui keluhan-keluhan kerja terhadap performansi, kesehatan, dan psikososial. Kuesioner nordic body map digunakan untuk mengetahui keluhan-keluhan pekerja terhadap keluhan fisik. Untuk dapat mengetahui tingkat beban pada shift pagi, shift siang, dan shift malam ,dilakukan pengujian denyut nadi pada pekerja yang menggunakan sistem shift kerja dengan jumlah responden sebanyak 7 orang. Pengujian dilakukan pada shift pagi, shift siang, dan shift malam dengan responden yang sama dengan cara pengujian dilakukan pada saat sebelum bekerja, saat bekerja, dan setelah bekerja. Hasil uji denyut nadi kemudian diolah dengan menggunakan pengujian hipotesis One Way Anova untuk melihat apakah terdapat pebedaan yang signifikan antara shift pagi, shift siang, dan shift malam. Hasil uji Anova terhadap shift pagi, shift siang, dan shift malam pada saat bekerja menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata denyut nadi shift pagi dengan shift malam. Sedangkan pada saat sebelum dan setelah bekerja pada shift pagi, shift siang, dan shift malam tidak menunjukkan perbedaan nilai rata-rata denyut nadi yang begitu signifikan. \u0000Kata Kunci : Shift Kerja, Dampak Shift Kerja, Performansi, Kesehatan, Psikososial, Keluhan Fisik, Denyut Nadi. \u0000 ","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117313441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kondensor merupakan komponen penting pada mesin destilasi minyak serai wangi yang berfungsi untuk merubah uap menjadi cair. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh parameter design kondensor yang terbaik untuk mesin destilasi uap minyak serai wangi. Bahan baku yang akan didestilasi adalah serai wangi dengan kapasitas 5 Kg. Kondensor yang di gunakan adalah kondesor jenis spiral dengan tipe aliran conter flow. Hasil rancangan didapatkan kondensor kapasitas 5 kg ini berbentuk silinder. Tebal plat 1 mm, dimana ukuran dimensi yang telah diperhitungkan diperoleh diameter tabung kondensor 20 cm, tinggi tabung kondensor 60 cm, dan panjang pippa spiral 10,3 m, dan diameter pipa spiral 11 mm. kebutuhan air untuk mendinginkan kondensor 139,75 L.
{"title":"PERANCANGAN KONDENSOR PADA MESIN DESTILASI MINYAK SERAI WANGI KAPASITAS 5 KG","authors":"Zainuri Anwar, S. Hasanuddin, Danang Mulyadipa","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.26","url":null,"abstract":"Kondensor merupakan komponen penting pada mesin destilasi minyak serai wangi yang berfungsi untuk merubah uap menjadi cair. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh parameter design kondensor yang terbaik untuk mesin destilasi uap minyak serai wangi. Bahan baku yang akan didestilasi adalah serai wangi dengan kapasitas 5 Kg. Kondensor yang di gunakan adalah kondesor jenis spiral dengan tipe aliran conter flow. Hasil rancangan didapatkan kondensor kapasitas 5 kg ini berbentuk silinder. Tebal plat 1 mm, dimana ukuran dimensi yang telah diperhitungkan diperoleh diameter tabung kondensor 20 cm, tinggi tabung kondensor 60 cm, dan panjang pippa spiral 10,3 m, dan diameter pipa spiral 11 mm. kebutuhan air untuk mendinginkan kondensor 139,75 L.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116360752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
CPO dan kernel merupakan dua komoditi utama dari suatu perusahaan pengelola kelapa sawit. Komoditi dari produk ini, akan bergantung pada pengolahan kelapa sawit yang dilakukan di masing-masing stasiunnya. Keberadaan factor tertentu menyebabkan adanya kernel yang cacat, kotor, atau bahkan kadar air yang tidak sesuai dengan batas kendalinya. Dalam penelitian ini, produk dari PT. Inti Indosawit Subur PMKS Tungkal Ulu dianalisa dengan metode nchart, dan ditemukan sebanyak 50% kernel cacat, dan 35% kandungan kadar air nya yang diluar peta kontrol.
{"title":"Analisis Pengendalian Kualitas Kernel dengan Metode np-chart di PT. Inti Indosawit Subur PMKS Tungkal Ulu","authors":"Rindo Pratama, Agus Subekti, Novrianti","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.18","url":null,"abstract":"CPO dan kernel merupakan dua komoditi utama dari suatu perusahaan pengelola kelapa sawit. Komoditi dari produk ini, akan bergantung pada pengolahan kelapa sawit yang dilakukan di masing-masing stasiunnya. Keberadaan factor tertentu menyebabkan adanya kernel yang cacat, kotor, atau bahkan kadar air yang tidak sesuai dengan batas kendalinya. Dalam penelitian ini, produk dari PT. Inti Indosawit Subur PMKS Tungkal Ulu dianalisa dengan metode nchart, dan ditemukan sebanyak 50% kernel cacat, dan 35% kandungan kadar air nya yang diluar peta kontrol.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115257648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kotak refrigerasi ikan ini diuji untuk membekukan ikan Lambak yaitu ikan kecil hasil tangkapan nelayan/peternak ikan di Danau Sipin, Kota Jambi. Pembekuan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan ikan supaya tidak cepat busuk. Kotak refrigerasi berkapasitas maksimal 35 L ini memiliki daya kompresor 0,077 kW dengan COP aktual 3,581, COP Carnot 4,478, dan efisiensi 79,97%. Pendinginan ikan selama 2 jam bisa menurunkan temperatur ikan dari 27oC sampai -11oC. Kinerja dari kotak pendingin ikan ini sangat bagus dengan beban maksimal 15 kg.
{"title":"Kinerja dan Distribusi Temperatur Pendinginan Kotak Refrigerasi Ikan Berkapasitas 35 L","authors":"Dino Octra Legi, Vivi Apriyanti","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.30","url":null,"abstract":"Kotak refrigerasi ikan ini diuji untuk membekukan ikan Lambak yaitu ikan kecil hasil tangkapan nelayan/peternak ikan di Danau Sipin, Kota Jambi. Pembekuan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan ikan supaya tidak cepat busuk. Kotak refrigerasi berkapasitas maksimal 35 L ini memiliki daya kompresor 0,077 kW dengan COP aktual 3,581, COP Carnot 4,478, dan efisiensi 79,97%. Pendinginan ikan selama 2 jam bisa menurunkan temperatur ikan dari 27oC sampai -11oC. Kinerja dari kotak pendingin ikan ini sangat bagus dengan beban maksimal 15 kg.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129200913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Posisi tubuh yang ergonomis mengakibatkan postur tubuh yang kurang optimal, inefisiensi, dan gangguan kesehatan seperti pusing dan nyeri pinggang. Fasilitas keran air yang ada mengharuskan siswa untuk menempatkan diri pada posisi yang tidak ergonomis yaitu jongkok atau membungkuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko cedera akibat postur tubuh siswa saat menggunakan kran menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment). Diketahui nilai REBA dari gabungan tabel A dan B yaitu tabel C termasuk dalam level 5, sehingga harus segera dilakukan perubahan. Selanjutnya melalui pendekatan antropometri digunakan dua dimensi untuk merancang fasilitas kran air yaitu dimensi tinggi pinggul 92,81 cm dan dimensi panjang lengan depan 61,79 cm dengan persentil ke-5. Persentil ke-5 digunakan agar pengguna dengan dimensi tubuh di area persentil ke-5 dapat dengan mudah menggunakan fasilitas tersebut. Dengan rancang bangun fasilitas kran air yang ergonomis sehingga siswa dapat menggunakan kran dengan nyaman dan posisi tubuh saat menggunakan kran tidak menimbulkan cedera pada pengguna dan meningkatkan produktivitas siswa dalam melakukan aktivitas tersebut.
{"title":"PERANCANGAN FASILITAS KERAN AIR MENGGUNAKAN METODE REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT) DAN ANTROPOMETRI","authors":"Rachmad Al Ikhsan, Mutiara Eka Nur Rahman","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.23","url":null,"abstract":"Posisi tubuh yang ergonomis mengakibatkan postur tubuh yang kurang optimal, inefisiensi, dan gangguan kesehatan seperti pusing dan nyeri pinggang. Fasilitas keran air yang ada mengharuskan siswa untuk menempatkan diri pada posisi yang tidak ergonomis yaitu jongkok atau membungkuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko cedera akibat postur tubuh siswa saat menggunakan kran menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment). Diketahui nilai REBA dari gabungan tabel A dan B yaitu tabel C termasuk dalam level 5, sehingga harus segera dilakukan perubahan. Selanjutnya melalui pendekatan antropometri digunakan dua dimensi untuk merancang fasilitas kran air yaitu dimensi tinggi pinggul 92,81 cm dan dimensi panjang lengan depan 61,79 cm dengan persentil ke-5. Persentil ke-5 digunakan agar pengguna dengan dimensi tubuh di area persentil ke-5 dapat dengan mudah menggunakan fasilitas tersebut. Dengan rancang bangun fasilitas kran air yang ergonomis sehingga siswa dapat menggunakan kran dengan nyaman dan posisi tubuh saat menggunakan kran tidak menimbulkan cedera pada pengguna dan meningkatkan produktivitas siswa dalam melakukan aktivitas tersebut.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123674768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Laboratorium merupakan salah satu unsur pendukung strategis kegiatan akademik di perguruan tinggi. Laboratorium perguruan tinggi harus dikelola secara profesional seluruh sumber daya laboratorium yang mencangkup personil, peralatan, bahan dan metode dikelola secara optimal, sehingga mampu menghasilkan data yang valid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan antara kualitas pelayanan jasa yang diharapkan dengan kenyataan mahasiswa dan mengetahui atribut layanan serta upaya peningkatan kualitas apa yang diperlukan yang diprioritaskan pada UPT LDT UNJA. Pencarian akar permasalahan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Servqual (service quality) dan regresi linier berganda. Ada beberapa atribut yang harus diprioritaskan dalam penelitian yaitu terletak pada dimensi empati antara lain : kecepatan waktu analisa, data hasil analisa yang akurat dan benar sesuai dengan prosedur standar, kesopanan staf dalam melayani pengguna dan biaya analisa yang rasional dan bersaing.
{"title":"ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA PADA UPT. LABORATORIUM DASAR DAN TERPADU UNIVERSITAS JAMBI MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL)","authors":"Nollie Amanda Sari, Danang Danang, Corry Handayani","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.25","url":null,"abstract":"Laboratorium merupakan salah satu unsur pendukung strategis kegiatan akademik di perguruan tinggi. Laboratorium perguruan tinggi harus dikelola secara profesional seluruh sumber daya laboratorium yang mencangkup personil, peralatan, bahan dan metode dikelola secara optimal, sehingga mampu menghasilkan data yang valid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan antara kualitas pelayanan jasa yang diharapkan dengan kenyataan mahasiswa dan mengetahui atribut layanan serta upaya peningkatan kualitas apa yang diperlukan yang diprioritaskan pada UPT LDT UNJA. Pencarian akar permasalahan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Servqual (service quality) dan regresi linier berganda. Ada beberapa atribut yang harus diprioritaskan dalam penelitian yaitu terletak pada dimensi empati antara lain : kecepatan waktu analisa, data hasil analisa yang akurat dan benar sesuai dengan prosedur standar, kesopanan staf dalam melayani pengguna dan biaya analisa yang rasional dan bersaing.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133201703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keterlambatan dalam proses pengiriman buah sawit akan berdamapak terhadap meningkatnya biaya transportasi yang akan menyebabkan kerugian terhadap petani. Selain itu, akibat dari keterlambatan pendistribusian buah sawit akan menurunkan mutu dari buah sawit. Sehingga perlu dilakukannya optimasi terhadap pendistribusian buah sawit dari lahan petani hingga di pabrik. Metode Least Cost merupakan bagian dari metode transportasi yang dapat mengoptimalkan biaya transportasi dengan memperoleh rute terbaik dalam pendistribusian buah sawit. Hasil dari penelitian menggunakan metode Least Cost diketahui (1) Pengiriman buah sawit dari Desa Jangga Aur ke PT. Asiatic Persada sebanyak 210 ton per bulannya. (2) Pengiriman buah sawit dari Desa Terentang Baru ke PT. Humusindo Makmur sebanyak 150 ton per bulannya. (3) Pengiriman buah sawit dari Desa Jelutih ke PT. Humusindo Makmur sebanyak 200 ton, ke PT. Dali Muda Perkasa sebanyak 250 ton, dan ke PT Inti Indo Sawit Subur sebanyak 150 ton per bulannya. (4) Pengiriman buah sawit dari Desa Tanjung Marwo ke PT. Inti Indo Sawit Subur sebanyak 450 ton per bulannya. (5) Pengiriman buah sawit dari Desa Karmeo ke PT. Kedaton sebanyak 150 ton dan ke PT. Dali Muda Perkasa sebanyak 200 ton per bulannya. (6) Total biaya transportasi yang harus dikeluarkan oleh kelompok tani per bulannya sebesar Rp. 52.650.000.-.
{"title":"OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN BUAH SAWIT DENGAN METODE LEAST COST","authors":"Nopiya Ranti, Imam Bayhaqi, Daumi Rahmatika","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.24","url":null,"abstract":"Keterlambatan dalam proses pengiriman buah sawit akan berdamapak terhadap meningkatnya biaya transportasi yang akan menyebabkan kerugian terhadap petani. Selain itu, akibat dari keterlambatan pendistribusian buah sawit akan menurunkan mutu dari buah sawit. Sehingga perlu dilakukannya optimasi terhadap pendistribusian buah sawit dari lahan petani hingga di pabrik. Metode Least Cost merupakan bagian dari metode transportasi yang dapat mengoptimalkan biaya transportasi dengan memperoleh rute terbaik dalam pendistribusian buah sawit. Hasil dari penelitian menggunakan metode Least Cost diketahui (1) Pengiriman buah sawit dari Desa Jangga Aur ke PT. Asiatic Persada sebanyak 210 ton per bulannya. (2) Pengiriman buah sawit dari Desa Terentang Baru ke PT. Humusindo Makmur sebanyak 150 ton per bulannya. (3) Pengiriman buah sawit dari Desa Jelutih ke PT. Humusindo Makmur sebanyak 200 ton, ke PT. Dali Muda Perkasa sebanyak 250 ton, dan ke PT Inti Indo Sawit Subur sebanyak 150 ton per bulannya. (4) Pengiriman buah sawit dari Desa Tanjung Marwo ke PT. Inti Indo Sawit Subur sebanyak 450 ton per bulannya. (5) Pengiriman buah sawit dari Desa Karmeo ke PT. Kedaton sebanyak 150 ton dan ke PT. Dali Muda Perkasa sebanyak 200 ton per bulannya. (6) Total biaya transportasi yang harus dikeluarkan oleh kelompok tani per bulannya sebesar Rp. 52.650.000.-.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133339741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Salah satu parameter yang mempengaruhi efisiensi turbin uap adalah uap superheated yang masuk turbin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel apa saja yang digunakan untuk menghitung efisiensi dari boiler dan turbin uap. Bagaimana cara mengetahui pengaruh temperatur uap superheated pada efisiensi boiler dan turbin uap. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama 6 hari Dapat diketahui untuk menghitung performa boiler harus mengumpulkan beberapa variabel mulai dari jumlah bahan bakar boiler cangkang dan fiber, data operasional boiler dan turbin uap. Mengetahui nilai kalor cangkang dan fiber, mengetahui nilai entalphi uap superheated dan saturated yang ada pada boiler dan turbin uap. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi boiler, temperatur pada superheated sangat berpengaruh terhadap peforma pada boiler tersebut. Seperti pada data rendah, sedang dan tinggi suhu pada superheated yaitu 225.4 °C, 232.9 °C , 245.9 °C yang menghasilkan efisiensi boiler 50.61%, 51.70%, 51.78%. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi turbin uap temperatur superheated sangat berpengaruh terhadap efisiensi turbin uap tersebut tersebut. Seperti pada data rendah, sedang dan tinggi suhu pada superheated yaitu 225.4°C, 232.9°C , 245.9°C yang menghasilkan efisiensi turbin uap 14.08 %, 15.69 % dan 15.71 %. Jadi dapat disimpulkan jika semakin tinggi suhu superheated semakin tinggi peforma dari boiler dan turbin uap tersebut. Kata kunci: Boiler, Steam Turbine, Saturated Temperature, Efficiency.
{"title":"Analisa Pengaruh Temperatur Uap Superheated Terhadap Peforma Boiler di PT. Perkebunan Nusantara VI PKS Aur Gading Batanghari Jambi","authors":"Jatmiko Edi S, Alba Hikayat, Zainuri Anwar","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.6","url":null,"abstract":" \u0000ABSTRAK \u0000Salah satu parameter yang mempengaruhi efisiensi turbin uap adalah uap superheated yang masuk turbin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel apa saja yang digunakan untuk menghitung efisiensi dari boiler dan turbin uap. Bagaimana cara mengetahui pengaruh temperatur uap superheated pada efisiensi boiler dan turbin uap. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama 6 hari Dapat diketahui untuk menghitung performa boiler harus mengumpulkan beberapa variabel mulai dari jumlah bahan bakar boiler cangkang dan fiber, data operasional boiler dan turbin uap. Mengetahui nilai kalor cangkang dan fiber, mengetahui nilai entalphi uap superheated dan saturated yang ada pada boiler dan turbin uap. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi boiler, temperatur pada superheated sangat berpengaruh terhadap peforma pada boiler tersebut. Seperti pada data rendah, sedang dan tinggi suhu pada superheated yaitu 225.4 °C, 232.9 °C , 245.9 °C yang menghasilkan efisiensi boiler 50.61%, 51.70%, 51.78%. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi turbin uap temperatur superheated sangat berpengaruh terhadap efisiensi turbin uap tersebut tersebut. Seperti pada data rendah, sedang dan tinggi suhu pada superheated yaitu 225.4°C, 232.9°C , 245.9°C yang menghasilkan efisiensi turbin uap 14.08 %, 15.69 % dan 15.71 %. Jadi dapat disimpulkan jika semakin tinggi suhu superheated semakin tinggi peforma dari boiler dan turbin uap tersebut. \u0000Kata kunci: Boiler, Steam Turbine, Saturated Temperature, Efficiency.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133416787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Semakin berkembangnya zaman, peralatan telekomunikasi menjadi sangat penting karena merupakan sarana yang sangat cepat bagi masyarakat untuk berkomunikasi. Salah satu teknologi komunikasi yang kini menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat adalah handphone android. Banyaknya pilihan variasi baik merek ataupun spesifikasi handphone yang tersedia di pasar online dan offline saat ini, membuat seseorang harus memahami kebutuhann yang disesuaikan dengan anggaran yang dimilikinya. Penelitian ini dibangun dengan bidang fokus Sistem Pendukung Keputusan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini digunakan untuk menentukan nilai bobot dari setiap kriteria, yang kemudian dilakukan proses perangkingan untuk menentukan alternatif handphone terbaik dari 19 alternatif. Terdapat 19 atribut yang akan diukur sebagai indikator penilaian yaitu RAM, ROM, kamera depan, kamera belakang, baterai, berat, layar, CPU dan harga. Dari hasil penelitian terhadap 50 mahasiswa yang menjadi sampel penelitian diperolah bahwa Vivo Y20S mendapat nilai tertinggi yaitu 24,20 poin, kemudian Xiaomi 9T mendapat 23,00 poin dan Realmi 5 Pro mendapatkan 22,90 poin. Kelebihan yang dimiliki Vivo Y20S dibandingkan dengan yang lain terletak pada kapasitas RAM 8GB dan ROM nya sebesar 128GB. Sedangkan Xiaomi 9T dan Realmi 5 Pro memiliki keunggulan yang sama dengan mengandalkan kamera belakang 48MP. Tetapi Xiaomi 9T unggul dari Realmi dengan harga yang jauh lebih murah.
{"title":"PEMILIHAN ALTERNATIF HANDPHONE ANDROID DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING","authors":"Adam Auliyalloh, L. Quentara, Daumi Rahmatika","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.20","url":null,"abstract":"Semakin berkembangnya zaman, peralatan telekomunikasi menjadi sangat penting karena merupakan sarana yang sangat cepat bagi masyarakat untuk berkomunikasi. Salah satu teknologi komunikasi yang kini menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat adalah handphone android. Banyaknya pilihan variasi baik merek ataupun spesifikasi handphone yang tersedia di pasar online dan offline saat ini, membuat seseorang harus memahami kebutuhann yang disesuaikan dengan anggaran yang dimilikinya. Penelitian ini dibangun dengan bidang fokus Sistem Pendukung Keputusan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini digunakan untuk menentukan nilai bobot dari setiap kriteria, yang kemudian dilakukan proses perangkingan untuk menentukan alternatif handphone terbaik dari 19 alternatif. Terdapat 19 atribut yang akan diukur sebagai indikator penilaian yaitu RAM, ROM, kamera depan, kamera belakang, baterai, berat, layar, CPU dan harga. Dari hasil penelitian terhadap 50 mahasiswa yang menjadi sampel penelitian diperolah bahwa Vivo Y20S mendapat nilai tertinggi yaitu 24,20 poin, kemudian Xiaomi 9T mendapat 23,00 poin dan Realmi 5 Pro mendapatkan 22,90 poin. Kelebihan yang dimiliki Vivo Y20S dibandingkan dengan yang lain terletak pada kapasitas RAM 8GB dan ROM nya sebesar 128GB. Sedangkan Xiaomi 9T dan Realmi 5 Pro memiliki keunggulan yang sama dengan mengandalkan kamera belakang 48MP. Tetapi Xiaomi 9T unggul dari Realmi dengan harga yang jauh lebih murah.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116145356","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Proses pembuatan pulp sangat memerlukan bahan baku kayu. Keberadaan bahan baku kayu yang bisas dipergunakan semakin mengalami kelangkaan, sehingga diperlukan bahan baku kayu alternatif. Manihot esculenta crantz berpotensi untuk menjadi bahan baku alternative dalam proses pulping. Penelitian ini menggunakan 3 jenis kayu yaitu, manihot esculenta crantz, dengan pembanding eucalyptus dan acacia mangium. Parameter analisa yang dipergunakan adalah komposisi kayu (%), Basic density (gr/cm3) dan analisa FTIR. Persentase kayu pada pohon Manihot esculenta crants terdapat kecenderungan, semakin tinggi posisi sampel maka semakin rendah persentase kayu. Rata rata persentase kayu pada ketinggian 22 cm di atas permukaan tanah menunjukkan nilai 87%. Nilai basic density pada ketiga jenis kayu (manihot esculenta crantz, eucalyptus dan acacia mangium) menunjukkan hasil yang relative sama. Nilai densitas untuk kayu Manihot esculenta crantz, Eucalyptus dan Acacia mangium masing masing sebesar 0.480 g/cm3 , 0,483 g/cm3 dan 0.499 g/cm3. Analisa FTIR menunjukkan kandungan pada ketiga jenis akyu tersebut memiliki kesamaan gugus fungsi. Beberapa data pada penelitian ini dapat merekomndasikan bahwa kayu manihot esculenta crantz dapat dipergunakan menjadi bahan baku pembuatan pulp.
{"title":"Analisa Karakteristik Kayu Singkong Gajah (Manihot esculenta crantz) Sebagai Bahan Baku Pulp","authors":"B. Irawan, Danawati Hari Prajitno","doi":"10.55331/jutmi.v2i1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.55331/jutmi.v2i1.29","url":null,"abstract":"Proses pembuatan pulp sangat memerlukan bahan baku kayu. Keberadaan bahan baku kayu yang bisas dipergunakan semakin mengalami kelangkaan, sehingga diperlukan bahan baku kayu alternatif. Manihot esculenta crantz berpotensi untuk menjadi bahan baku alternative dalam proses pulping. Penelitian ini menggunakan 3 jenis kayu yaitu, manihot esculenta crantz, dengan pembanding eucalyptus dan acacia mangium. Parameter analisa yang dipergunakan adalah komposisi kayu (%), Basic density (gr/cm3) dan analisa FTIR. Persentase kayu pada pohon Manihot esculenta crants terdapat kecenderungan, semakin tinggi posisi sampel maka semakin rendah persentase kayu. Rata rata persentase kayu pada ketinggian 22 cm di atas permukaan tanah menunjukkan nilai 87%. Nilai basic density pada ketiga jenis kayu (manihot esculenta crantz, eucalyptus dan acacia mangium) menunjukkan hasil yang relative sama. Nilai densitas untuk kayu Manihot esculenta crantz, Eucalyptus dan Acacia mangium masing masing sebesar 0.480 g/cm3 , 0,483 g/cm3 dan 0.499 g/cm3. Analisa FTIR menunjukkan kandungan pada ketiga jenis akyu tersebut memiliki kesamaan gugus fungsi. Beberapa data pada penelitian ini dapat merekomndasikan bahwa kayu manihot esculenta crantz dapat dipergunakan menjadi bahan baku pembuatan pulp.","PeriodicalId":106430,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin dan Industri (JuTMI)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129813846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：