首页 > 最新文献

Jurnal Kimia dan Rekayasa最新文献

英文 中文
Analysis of Iron (Fe) Levels in Pump Well Water at Mojotegalan Village Using an Atomic Absorption Spectrophotometer 用原子吸收分光光度计分析Mojotegalan村水泵井水中的铁含量
Pub Date : 2021-07-20 DOI: 10.31001/jkireka.v2i1.21
Ermawati Nurmushoimah Maghfiroh, Yari Mukti Wibowo
Pump wells are wells made by drilling deep ground water layers so that they are slightly affected by contamination. There are times when the well pump can contain substances that should not be like containing residual pollutant particles or metal minerals, one of which is metal iron (Fe) which can cause the well water to turn yellow-brown after some time of contact with air, causing an unpleasant odor , and cause health problems if consumed continuously. Determination of iron metal content (Fe) in 3 pump well water samples taken in Mojotegalan village RT 002 RW 001,, Joho, Sukoharjo was done by filtering the sample using a 0.45 µm porous membrane filter and preserved with concentrated HNO3 to pH <2. The resulting filtrate was analyzed using the Atomic Absorption Spectrophotometry method at a wavelength of 248.3 nm. The results of the analysis of pump well water samples in the village of Mojotegalan RT 002 RW 001, Joho, Sukoharjo obtained an average level of iron (Fe) of 0.2548 mg / L. These results meet the drinking water quality requirements according to the RI Minister of Health Regulation No. 492 / MENKES / PER / IV / 2010 which is smaller than 0.3 mg/L. AbstrakSumur pompa merupakan sumur yang dibuat dengan cara pengeboran lapisan air tanah dalam sehingga sedikit dipengaruhi oleh kontaminasi. Ada kalanya sumur pompa bisa mengandung zat-zat yang tidak seharusnya seperti mengandung sisa partikel pencemar ataupun mineral logam, salah satunya adalah logam besi (Fe) yang dapat menyebabkan air sumur berwarna kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara, menimbulkan bau yang kurang enak, dan menimbulkan masalah gangguan kesehatan apabila dikonsumsi terus-menerus. Penentuan kadar logam besi (Fe) pada 3 sampel air sumur pompa yang diambil di Desa Mojotegalan RT 002 RW 001, Joho, Sukoharjo dilakukan dengan menyaring sampel menggunakan saringan membran berpori 0,45 µm dan diawetkan dengan HNO3 pekat sampai pH<2. Filtrat yang dihasilkan dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang 248,3 nm. Hasil analisis pada sampel air sumur pompa di Desa Mojotegalan RT 002 RW 001, Joho, Sukoharjo didapatkan kadar rata-rata besi (Fe) adalah sebesar 0,2548 mg/L. Hasil ini memenuhi syarat mutu air minum menurut PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 yakni lebih kecil dari 0,3 mg/L
泵井是通过钻探深层地下水层制成的井,因此它们受污染的影响很小。有时井泵可能含有不应该含有残留污染物颗粒或金属矿物的物质,其中一种是金属铁(Fe),它会使井水在与空气接触一段时间后变成黄棕色,产生难闻的气味,如果持续饮用会引起健康问题。采用0.45µm多孔膜过滤器过滤样品,用浓HNO3保存至pH <2,测定了苏科哈约市Mojotegalan村RT 002 RW 001 3个泵井水样品中的铁金属含量(Fe)。所得滤液采用原子吸收分光光度法在248.3 nm波长处进行分析。对Joho, Sukoharjo Mojotegalan RT 002 RW 001村水泵井水样本的分析结果显示,平均铁(Fe)含量为0.2548毫克/升,符合RI卫生部第492 / MENKES / PER / IV / 2010号条例的饮用水质量要求,即小于0.3毫克/升。[摘要]苏木阳,苏木阳,苏木阳,苏木阳,苏木阳,苏木阳。Ada kalanya sumur pompa bisa mengandung zat-zat yang tidak seharusnya seharusnung sisa颗粒颗粒,paremar ataupun矿物logam, salah satunya adalah logam besi (Fe) yang dapat menyebabkan air sumur berwarna kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara, menimbulkan bau yang kurang enak, dan menimbulkan masalah gangguan kesehatan apabila dikonsumsi terus-menerus。Penentuan kadar logam besi (Fe) pada 3 sample air sumur pompa yang diambil di Desa Mojotegalan r002 rw001, Joho, Sukoharjo dilakkan dengan menyaring sample menggunakan saringan member berpori 0,45µm dan diawekan dengan HNO3 pekat sampai pH<2。滤液杨迪哈斯坎透析,孟古纳坎方法,光谱测量,Serapan原子,pacada, panjang, gelombang 248,3 nm。hail分析pada样品空气中sumur pompa di Desa Mojotegalan RT 002 RW 001, Joho, Sukoharjo didapatkan kadar rata-rata besi (Fe) adalah sebesar 0,2548 mg/L。空气中微量元素PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 yakni lebih keecil dari 0.3 mg/L
{"title":"Analysis of Iron (Fe) Levels in Pump Well Water at Mojotegalan Village Using an Atomic Absorption Spectrophotometer","authors":"Ermawati Nurmushoimah Maghfiroh, Yari Mukti Wibowo","doi":"10.31001/jkireka.v2i1.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v2i1.21","url":null,"abstract":"Pump wells are wells made by drilling deep ground water layers so that they are slightly affected by contamination. There are times when the well pump can contain substances that should not be like containing residual pollutant particles or metal minerals, one of which is metal iron (Fe) which can cause the well water to turn yellow-brown after some time of contact with air, causing an unpleasant odor , and cause health problems if consumed continuously. Determination of iron metal content (Fe) in 3 pump well water samples taken in Mojotegalan village RT 002 RW 001,, Joho, Sukoharjo was done by filtering the sample using a 0.45 µm porous membrane filter and preserved with concentrated HNO3 to pH <2. The resulting filtrate was analyzed using the Atomic Absorption Spectrophotometry method at a wavelength of 248.3 nm. The results of the analysis of pump well water samples in the village of Mojotegalan RT 002 RW 001, Joho, Sukoharjo obtained an average level of iron (Fe) of 0.2548 mg / L. These results meet the drinking water quality requirements according to the RI Minister of Health Regulation No. 492 / MENKES / PER / IV / 2010 which is smaller than 0.3 mg/L. \u0000AbstrakSumur pompa merupakan sumur yang dibuat dengan cara pengeboran lapisan air tanah dalam sehingga sedikit dipengaruhi oleh kontaminasi. Ada kalanya sumur pompa bisa mengandung zat-zat yang tidak seharusnya seperti mengandung sisa partikel pencemar ataupun mineral logam, salah satunya adalah logam besi (Fe) yang dapat menyebabkan air sumur berwarna kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara, menimbulkan bau yang kurang enak, dan menimbulkan masalah gangguan kesehatan apabila dikonsumsi terus-menerus. Penentuan kadar logam besi (Fe) pada 3 sampel air sumur pompa yang diambil di Desa Mojotegalan RT 002 RW 001, Joho, Sukoharjo dilakukan dengan menyaring sampel menggunakan saringan membran berpori 0,45 µm dan diawetkan dengan HNO3 pekat sampai pH<2. Filtrat yang dihasilkan dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang 248,3 nm. Hasil analisis pada sampel air sumur pompa di Desa Mojotegalan RT 002 RW 001, Joho, Sukoharjo didapatkan kadar rata-rata besi (Fe) adalah sebesar 0,2548 mg/L. Hasil ini memenuhi syarat mutu air minum menurut PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 yakni lebih kecil dari 0,3 mg/L","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"2020 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114475378","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Methylene Blue Adsorption With KOH Activated Carbon From Kluwak Shell KOH活性炭对Kluwak壳中亚甲基蓝的吸附研究
Pub Date : 2021-07-20 DOI: 10.31001/jkireka.v2i1.20
Yu Hr, Elizabet Alwina, Isma Ayu Ningsih Putri Zainal, Ida Adriani Idris, Haera Setiadi, Andi Musfira Adhar
Kluwak is a plant whose meat is used as the main ingredient in making rawon. The flesh is located in the seed which taken of meat, leaves only the shell that has not been utilized and becomes waste. The use of kluwak shell directly as an adsorbent has not been maximized so that it is carbonized and activated using KOH. This study aims to utilize kluwak shell carbon without activation and KOH activation as adsorbent. Adsorption was carried out on methylene blue adsorption with 5 variations of concentration. Variations in KOH concentrations of 0, 1, 3 and 5 M and concentrations of methylene blue 20, 40, 60, 80 and 100 ppm. The study that was reviewed was how the effect of activation on the performance of the adsorbent by determining the Ce value using UV-Vis at a wavelength of 662 nm, calculating the % absorption, and maximum capacity (qm) using the Langmuir equation for each variable. Adsorption took place in a batch system for 90 minutes at a shaker speed of 300 rpm and the weight of kluwak shell carbon without activation (KTKTA) and Activation (KTKA) was 0.15 g. The results showed that the activation can improve the performance of the adsorbent. The average percent adsorbed for 0.15 g of adsorbent, 53.88% KTKTA and 99.96% KTKA. The maximum adsorption capacity (qm) for KTKTA was 15.86 mg/g and 36.19 mg/g for KTKA on 5M KOH activation. AbstrakKluwak merupakan tumbuhan yang dagingnya dimanfaatkan bahan utama dalam pembuatan rawon. Daging terletak dalam biji yang jika diambil isinya maka tertinggal hanyalah tempurung yang belum dimanfaatkan dan menjadi limbah. Penggunaan tempurung kluwak secara langsung sebagai bahan penjerap belum maksimal sehingga dikarbonkan dan diaktivasi menggunakan KOH. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi dan aktivasi KOH sebagai adsorben. Adsorpsi dilakukan pada penjerapan metilen biru dengan 5 variasi konsentrasi. Variasi konsentrasi KOH 0, 1, 3 dan 5 M dan konsentrasi metilen biru  20, 40, 60, 80 dan 100 ppm. Kajian yang ditinjau yaitu bagaimana pengaruh aktivasi terhadap kinerja adsorben dengan menentukan nilai Ce menggunakan UV-Vis pada Panjang gelombang 662 nm, menghitung % penjeran, dan kapasitas maksimum (qm) menggunakan persamaan Langmuir pada tiap variabel. Adsorpsi berlangsung dengan system batch selama 90 menit pada  kecepatan shaker 300 rpm dan berat karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi (KTKTA) dan Aktivasi (KTKA) sebanyak 0.15 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi dapat meningkatkan kinerja adsorben. Rata rata persen terjerap untuk 0.15 g adsorben,  KTKTA  53.88 % dan KTKA sebesar  99.96%. Kapasitas adsorpsi maksimum (qm) untuk KTKTA sebesar 15.86 mg/g dan 36.19 mg/g untuk KTKA pada aktivasi KOH 5M.
克鲁瓦克是一种植物,它的肉被用作制作小龙虾的主要原料。肉位于取肉的种子中,只留下未被利用的壳,成为废物。直接使用kluwak壳作为吸附剂还没有得到最大限度的利用,所以它是碳化和活化使用KOH。本研究的目的是利用未活化和KOH活化的克鲁瓦克壳碳作为吸附剂。对亚甲基蓝进行了5种不同浓度的吸附。0、1、3和5 M的KOH浓度和20、40、60、80和100 ppm的亚甲基蓝浓度的变化。本研究回顾了活化对吸附剂性能的影响,通过使用波长为662 nm的UV-Vis测定Ce值,使用Langmuir方程计算每个变量的吸收率百分比和最大容量(qm)。在间歇式系统中,摇床转速为300 rpm,吸附90分钟,未活化和活化的克鲁瓦克壳碳的重量为0.15 g。结果表明,活化可以提高吸附剂的性能。0.15 g吸附剂对KTKTA的平均吸附率为53.88%,KTKA的平均吸附率为99.96%。在5M KOH活化下,KTKTA的最大吸附量为15.86 mg/g, KTKA的最大吸附量为36.19 mg/g。摘要:kluwak merupakan tumbuhan yang dagingnya dimanfaatkan bahan utama dalam pembuatan rawon。大龄terletak dalam biji yang jika diambil isinya maka tertinggal hanyalah tempurung yang belum dimanfaatkan danmenjadi limba。彭家南天普隆kluwak secara langsung sebagai bahan penjerap belum maksimal sehinga dikarbonkan dan diaktivasi menggunakan KOH。Penelitian ini bertujuan memanfaatkan炭,tempurung kluwak tanpa aktivasi和aktivasi KOH sebagai吸附。吸附剂的研究进展与应用。Variasi konsentrasi KOH 0、1、3、5 M旦konsentrasi metilen biru 20、40、60、80旦100 ppm。Kajian yang ditinjau yitu bagaimana pengaruh aktivasi terhadap kinerja吸附dengan menentukan nilai Ce menggunakan UV-Vis pada Panjang gelombang 662 nm, menghitung % penjeran, dan kapasitas maksimum (qm) menggunakan persamaan and Langmuir pada tiap变量。吸附吸附系统批量selama 90分钟,保温振动筛300转/分钟,含碳量为0.15 g,分别为KTKTA和KTKA。吸附剂的用法和样例:吸附量为0.15 g, KTKTA为53.88%,KTKA为99.96%。Kapasitas对KTKTA的最大吸附量(qm)为15.86 mg/g, KTKA的最大吸附量为36.19 mg/g。
{"title":"Methylene Blue Adsorption With KOH Activated Carbon From Kluwak Shell","authors":"Yu Hr, Elizabet Alwina, Isma Ayu Ningsih Putri Zainal, Ida Adriani Idris, Haera Setiadi, Andi Musfira Adhar","doi":"10.31001/jkireka.v2i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v2i1.20","url":null,"abstract":"Kluwak is a plant whose meat is used as the main ingredient in making rawon. The flesh is located in the seed which taken of meat, leaves only the shell that has not been utilized and becomes waste. The use of kluwak shell directly as an adsorbent has not been maximized so that it is carbonized and activated using KOH. This study aims to utilize kluwak shell carbon without activation and KOH activation as adsorbent. Adsorption was carried out on methylene blue adsorption with 5 variations of concentration. Variations in KOH concentrations of 0, 1, 3 and 5 M and concentrations of methylene blue 20, 40, 60, 80 and 100 ppm. The study that was reviewed was how the effect of activation on the performance of the adsorbent by determining the Ce value using UV-Vis at a wavelength of 662 nm, calculating the % absorption, and maximum capacity (qm) using the Langmuir equation for each variable. Adsorption took place in a batch system for 90 minutes at a shaker speed of 300 rpm and the weight of kluwak shell carbon without activation (KTKTA) and Activation (KTKA) was 0.15 g. The results showed that the activation can improve the performance of the adsorbent. The average percent adsorbed for 0.15 g of adsorbent, 53.88% KTKTA and 99.96% KTKA. The maximum adsorption capacity (qm) for KTKTA was 15.86 mg/g and 36.19 mg/g for KTKA on 5M KOH activation. \u0000AbstrakKluwak merupakan tumbuhan yang dagingnya dimanfaatkan bahan utama dalam pembuatan rawon. Daging terletak dalam biji yang jika diambil isinya maka tertinggal hanyalah tempurung yang belum dimanfaatkan dan menjadi limbah. Penggunaan tempurung kluwak secara langsung sebagai bahan penjerap belum maksimal sehingga dikarbonkan dan diaktivasi menggunakan KOH. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi dan aktivasi KOH sebagai adsorben. Adsorpsi dilakukan pada penjerapan metilen biru dengan 5 variasi konsentrasi. Variasi konsentrasi KOH 0, 1, 3 dan 5 M dan konsentrasi metilen biru  20, 40, 60, 80 dan 100 ppm. Kajian yang ditinjau yaitu bagaimana pengaruh aktivasi terhadap kinerja adsorben dengan menentukan nilai Ce menggunakan UV-Vis pada Panjang gelombang 662 nm, menghitung % penjeran, dan kapasitas maksimum (qm) menggunakan persamaan Langmuir pada tiap variabel. Adsorpsi berlangsung dengan system batch selama 90 menit pada  kecepatan shaker 300 rpm dan berat karbon tempurung kluwak tanpa aktivasi (KTKTA) dan Aktivasi (KTKA) sebanyak 0.15 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivasi dapat meningkatkan kinerja adsorben. Rata rata persen terjerap untuk 0.15 g adsorben,  KTKTA  53.88 % dan KTKA sebesar  99.96%. Kapasitas adsorpsi maksimum (qm) untuk KTKTA sebesar 15.86 mg/g dan 36.19 mg/g untuk KTKA pada aktivasi KOH 5M.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113970304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Utilization of HDPE Waste as an Adsorbent to Reduce the Phosphate Content of public Health Center Liquid Waste Using Batch Process 利用HDPE废物作为吸附剂,分批处理降低公共卫生中心废液中的磷酸盐含量
Pub Date : 2021-07-20 DOI: 10.31001/jkireka.v2i1.23
Emi Erawati, Nur Dayanti
Puskesmas liquid waste is the primary problem in the preventive environmental because give negative effect for environmental especially metal contaminant.  One of component in the liquid waste which have bad influence to environment is phosphate. Based on quality standards in regulations the phosphate concentration is 2 mg/L. The aims of research to study the influence of concentration and stirring speed to decreasing phosphate waste efficiency and investigate capability of HDPE active carbon using Langmuir and Freundlich adsorption isotherm. The research is divided by two steps namely making adsorbent and adsorption process. Adsorbent was made from opened plastic bottle where cutting in the small size, cleaned, washed, and dried in the sun light. Covered plastic bottle was inputted to furnace in the temperature of 460oC for 2 hours, sieve using screen in the size of 1190 µm. Activated carbon soaked in the acetone solution for 24 hours, inputted to furnace in the temperature of 700oC for  1 hour,  soaked using HCl solution for 2 hours, and dried using oven in the temperature 110oC. Adsorption process was done which 5 g of activated carbon, inputted to 25 mL liquid waste and diluted to 250  mL of beaker glass. Adsorption process was done for 60 minutes and every 15 minute the sample was analyzed using Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV 1800). From this research the highest efficiency in the variation of speed of 300 rpm is 78.86% respectively. Freundlich equation is suitable for illustrating adsorption process of Puskesmas waste which is capacity of adsorption of  (k) and Freundlich constant are 0,57 mg/g dan 1,53 in that order which is regression linear coefficient (R2) of  0.9967. AbstrakLimbah cair Puskesmas merupakan masalah utama dalam pengendalian lingkungan karena akan memberikan dampak yang buruk pada lingkungan yang disebabkan oleh kandungan logam dalam limbah cair puskesmas. Salah satu kandungan dalam limbah cair puskesmas yang memberikan dampak buruk terhadap lingkungan adalah fosfat. Berdasarkan perundangan baku mutu kadar fosfat yaitu sebesar 2 mg/L.  Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi dan kecepatan pengadukan terhadap efisiensi penurunan konsentrasi limbah fosfat serta mengkaji kemampuan adsorbsi arang aktif HDPE dengan menggunakan isotherm adsorpsi Langmuir dan Freundlich. Penelitian ini terbagi menjadi 2 langkah yaitu pembuatan arang aktif dan proses adsorbsi. Arang aktif dibuat dari tutup botol plastik yang dipotong kecil-kecil, dibersihkan, dicuci, dan dijemur di bawah sinar matahari. Tutup botol plastik dimasukkan ke dalam furnace pada suhu 460oC selama 2 jam, diayak menggunakan ayakan berukuran 1,190 µm. Karbon aktif diaktivasi dengan cara merendam dalam larutan aceton selama 24 jam, dimasukkan ke furnace pada suhu 700oC selama 1 jam,  direndam dengan larutan HCl selama 2 jam, dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 110oC. Proses adsorbsi dilakukan dengan menimbang 5 gram karbon aktif, dima
瓦斯废液对环境尤其是金属污染物的污染是防治环境污染的首要问题。废液中对环境影响较大的成分之一是磷酸盐。根据法规质量标准,磷酸盐浓度为2mg /L。研究了浓度和搅拌速度对降低磷酸盐废物效率的影响,并利用Langmuir吸附等温线和Freundlich吸附等温线考察了HDPE活性炭的吸附性能。研究分为吸附剂制备和吸附过程两个步骤。吸附剂由打开的塑料瓶切割成小尺寸,清洗,洗涤,在阳光下晒干。将带盖的塑料瓶在460℃的温度下入炉2小时,筛取尺寸为1190µm的筛网。活性炭在丙酮溶液中浸泡24小时,在700℃的温度下放入炉中浸泡1小时,用HCl溶液浸泡2小时,在110℃的温度下用烘箱烘干。将5 g活性炭加入25 mL废液中,稀释至250 mL烧杯玻璃中,进行吸附过程。吸附60分钟,每隔15分钟用分光光度仪(Shimadzu UV- 1800)对样品进行分析。在300转/分的转速变化中,最高效率分别为78.86%。Freundlich方程适合描述Puskesmas废弃物的吸附过程,其吸附量(k)和Freundlich常数依次为0,57 mg/g和1,53,回归线性系数(R2)为0.9967。【摘要】林巴主席、林巴主席、林巴主席、林巴主席、林巴主席、林巴主席、林巴主席、林巴主席、林巴主席、林巴主席、林巴主席。Salah satu kandungan dalam limbah椅子puskesmas yang成员kan danpak buruk terhadap lingkungan adalah fosfat。百达沙坎perundangan baku mutu kadar fosfat yaitsebesar 2mg /L。Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi dan keecepatan pengadukan terhadap efisiensis penurunan konsentrasi limbah fosfat serta mengkaji kemampuan吸附剂arang aktif HDPE denengan menggunakan等温吸附剂Langmuir dan Freundlich。Penelitian ini terbagi menjadi 2 langkah yitu pembuatan an arkef和处理吸附。Arang aktif dibubudari tutup bobol plastik yang dipoong kecil-kecil, dibersihkan, dicuci, dan dijemur di bawah sinar matahari。Tutup bol塑料dimasukkan ke dalam炉pada suhu 460oC selama 2 jam, diayak menggunakan ayakan berukuran 1190µm。Karbon aktif diaktivasi dengan卡拉merendam dalam larutan丙酮selama 24果酱,dimasukkan ke炉篇苏沪700 oc selama果酱,direndam dengan larutan HCl selama 2果酱,丹dikeringkan menggunakan烤箱篇苏沪110 oc。过程吸附剂dilakukan dengan menimbang 5克碳素,dimasukkan kedalam 25 mL林巴胶,但didiencerkan kedalam gelas beker 250 mL。过程吸附剂dilakukan selama 60分钟,设置15分钟样品diuji dengan menggunakan分光光度仪UV- vis(岛津UV 1800)。Penelitian ini menghasilkan efisiensi tertinggi padadvaraskeecepatan pengadukan 300 rpm sebesar 78,86%。Persamaan Freundlich lebih sesuai untuk menggambarkan工艺吸附limbah cair puskesmaas dengan dengan nilai kapasitas吸附(k) dan stanta Persamaan Freundlich sebesar 0,57 mg/g dan 1,53 dengan nilai回归线性(R2) yitu sebesar 0,9967。
{"title":"Utilization of HDPE Waste as an Adsorbent to Reduce the Phosphate Content of public Health Center Liquid Waste Using Batch Process","authors":"Emi Erawati, Nur Dayanti","doi":"10.31001/jkireka.v2i1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v2i1.23","url":null,"abstract":"Puskesmas liquid waste is the primary problem in the preventive environmental because give negative effect for environmental especially metal contaminant.  One of component in the liquid waste which have bad influence to environment is phosphate. Based on quality standards in regulations the phosphate concentration is 2 mg/L. The aims of research to study the influence of concentration and stirring speed to decreasing phosphate waste efficiency and investigate capability of HDPE active carbon using Langmuir and Freundlich adsorption isotherm. The research is divided by two steps namely making adsorbent and adsorption process. Adsorbent was made from opened plastic bottle where cutting in the small size, cleaned, washed, and dried in the sun light. Covered plastic bottle was inputted to furnace in the temperature of 460oC for 2 hours, sieve using screen in the size of 1190 µm. Activated carbon soaked in the acetone solution for 24 hours, inputted to furnace in the temperature of 700oC for  1 hour,  soaked using HCl solution for 2 hours, and dried using oven in the temperature 110oC. Adsorption process was done which 5 g of activated carbon, inputted to 25 mL liquid waste and diluted to 250  mL of beaker glass. Adsorption process was done for 60 minutes and every 15 minute the sample was analyzed using Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV 1800). From this research the highest efficiency in the variation of speed of 300 rpm is 78.86% respectively. Freundlich equation is suitable for illustrating adsorption process of Puskesmas waste which is capacity of adsorption of  (k) and Freundlich constant are 0,57 mg/g dan 1,53 in that order which is regression linear coefficient (R2) of  0.9967. \u0000AbstrakLimbah cair Puskesmas merupakan masalah utama dalam pengendalian lingkungan karena akan memberikan dampak yang buruk pada lingkungan yang disebabkan oleh kandungan logam dalam limbah cair puskesmas. Salah satu kandungan dalam limbah cair puskesmas yang memberikan dampak buruk terhadap lingkungan adalah fosfat. Berdasarkan perundangan baku mutu kadar fosfat yaitu sebesar 2 mg/L.  Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi dan kecepatan pengadukan terhadap efisiensi penurunan konsentrasi limbah fosfat serta mengkaji kemampuan adsorbsi arang aktif HDPE dengan menggunakan isotherm adsorpsi Langmuir dan Freundlich. Penelitian ini terbagi menjadi 2 langkah yaitu pembuatan arang aktif dan proses adsorbsi. Arang aktif dibuat dari tutup botol plastik yang dipotong kecil-kecil, dibersihkan, dicuci, dan dijemur di bawah sinar matahari. Tutup botol plastik dimasukkan ke dalam furnace pada suhu 460oC selama 2 jam, diayak menggunakan ayakan berukuran 1,190 µm. Karbon aktif diaktivasi dengan cara merendam dalam larutan aceton selama 24 jam, dimasukkan ke furnace pada suhu 700oC selama 1 jam,  direndam dengan larutan HCl selama 2 jam, dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 110oC. Proses adsorbsi dilakukan dengan menimbang 5 gram karbon aktif, dima","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129886440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analysis of Ash Contents in Wheat Flour by The Gravimetric Method 重量法测定小麦粉中灰分含量
Pub Date : 2021-07-20 DOI: 10.31001/jkireka.v2i1.22
Elisabeth Kinanthi Pangestuti, P. Darmawan
Wheat flour is flour derived from seeds wheat which goes through the process of washing, stripping the husks, milling and bleaching until it forms a smooth and white flour. Ash content is an inorganic substance in wheat flour that does not burn out and does not evaporate during the combustion process. Ash content can be used to evaluate the nutritional value of a food ingredient and show the total minerals contained in that material which can be toxic, where the higher the ash content, the worse the quality of the food ingredient. The maximum ash content in wheat flour as a food ingredient according to SNI 3751: 2018 is 0.70%. The determination of the ash content in wheat flour was carried out by the gravimetric method (SNI 3751: 2018), which is to digest the organic components of the sample at high temperature in the furnace without a flame until gray-white ash is formed and a constant weight is achieved. The results of the analysis of wheat flour showed that the ash content in sample A was 0.46%, sample B was 0.58%, sample C was 0.57%, and sample D was 0.63%. From the results obtained, the four samples of wheat flour based on their ash content met the SNI 3751: 2018 requirements.AbstrakTepung terigu merupakan tepung yang berasal dari biji gandum yang telah dicuci, dikupas sekamnya, digiling, dan diputihkan (bleaching) sampai terbentuk tepung terigu yang berwarna putih dan halus. Kadar abu merupakan zat anorganik di dalam tepung terigu yang tidak habis terbakar dan tidak menguap dalam proses pembakaran. Kadar abu dapat digunakan untuk mengevaluasi nilai gizi bahan pangan serta menunjukkan total mineral yang dapat bersifat toksik yang terkandung dalam bahan tersebut, dimana semakin tinggi kadar abu akan semakin buruk kualitas bahan pangan tersebut. Kadar abu maksimal pada tepung terigu sebagai bahan makanan menurut SNI 3751:2018 adalah sebesar 0,70%. Penentuan kadar abu dalam tepung terigu dilakukan dengan metode gravimetri (SNI 3751:2018), yaitu mendestruksi sampel pada suhu tinggi di dalam furnace tanpa terjadi nyala api sampai membentuk abu yang berwarna putih keabuan dan tercapainya bobot konstan. Hasil analisis tepung terigu pada sampel A didapatkan kadar abu sebesar 0,46%, sampel B sebesar 0,58%, sampel C sebesar 0,57%, dan sampel D sebesar 0,63%. Dari hasil yang didapatkan, keempat sampel tepung terigu tersebut berdasarkan kadar abunya memenuhi persyaratan SNI 3751:2018.
小麦粉是从小麦种子中提取的面粉,经过洗涤、去皮、磨粉和漂白等过程,直到形成光滑的白色面粉。灰分含量是小麦粉中的一种无机物,在燃烧过程中不会燃烧殆尽,也不会蒸发。灰分含量可以用来评估食品成分的营养价值,并显示该材料中可能有毒的总矿物质,其中灰分含量越高,食品成分的质量越差。根据SNI 3751: 2018,作为食品配料的小麦粉的最大灰分含量为0.70%。小麦粉灰分含量的测定采用重量法(SNI 3751: 2018),即在炉内无火焰高温消化样品中的有机成分,直至灰分形成灰白色,达到定重。小麦粉分析结果表明,样品A灰分含量为0.46%,样品B灰分含量为0.58%,样品C灰分含量为0.57%,样品D灰分含量为0.63%。从得到的结果来看,基于灰分含量的四种小麦粉样品符合SNI 3751: 2018的要求。摘要tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari biji gandum yang telah dicuci, dikupas sekamnya, digiling, dan diputihkan(漂白)sampai terbentuk tepung terigu yang berwarna putih dan halus。Kadar abu merupakan zat anorganik di dalam tepung terigu yang tidak habis terbakar dan menguap dalam promebakaran。Kadar abu dapat digunakan untuk mengevaluasi nilai gizi bahan pangan serta menunjukkan总矿物yang dapat bersifat toksik yang terkandung dalam bahan tersebut, dimana semakin tinggi Kadar abu akan semakin buruk kualitas bahan pangan tersebut。中国日报网2016-12-18 13:30中国日报网2016-12-18Penentuan kadar abu dalam tepunu terigu dilakukan dengan方法重力仪(SNI 3751:2018), yitu mendestruksi样品psuhu tinggi di dalam炉tanpa terjadi nyala api sampai membentuk abu yang berwarna putih与keabuan和tercapainya bobostan。Hasil分析tepung terigu样本A didapatkan kadar abu sebesar 0.46%,样本B sebesar 0.58%,样本C sebesar 0.57%,样本D sebesar 0.63%。中国科学院院刊,1999,17(1):1 - 8。
{"title":"Analysis of Ash Contents in Wheat Flour by The Gravimetric Method","authors":"Elisabeth Kinanthi Pangestuti, P. Darmawan","doi":"10.31001/jkireka.v2i1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v2i1.22","url":null,"abstract":"Wheat flour is flour derived from seeds wheat which goes through the process of washing, stripping the husks, milling and bleaching until it forms a smooth and white flour. Ash content is an inorganic substance in wheat flour that does not burn out and does not evaporate during the combustion process. Ash content can be used to evaluate the nutritional value of a food ingredient and show the total minerals contained in that material which can be toxic, where the higher the ash content, the worse the quality of the food ingredient. The maximum ash content in wheat flour as a food ingredient according to SNI 3751: 2018 is 0.70%. The determination of the ash content in wheat flour was carried out by the gravimetric method (SNI 3751: 2018), which is to digest the organic components of the sample at high temperature in the furnace without a flame until gray-white ash is formed and a constant weight is achieved. The results of the analysis of wheat flour showed that the ash content in sample A was 0.46%, sample B was 0.58%, sample C was 0.57%, and sample D was 0.63%. From the results obtained, the four samples of wheat flour based on their ash content met the SNI 3751: 2018 requirements.\u0000AbstrakTepung terigu merupakan tepung yang berasal dari biji gandum yang telah dicuci, dikupas sekamnya, digiling, dan diputihkan (bleaching) sampai terbentuk tepung terigu yang berwarna putih dan halus. Kadar abu merupakan zat anorganik di dalam tepung terigu yang tidak habis terbakar dan tidak menguap dalam proses pembakaran. Kadar abu dapat digunakan untuk mengevaluasi nilai gizi bahan pangan serta menunjukkan total mineral yang dapat bersifat toksik yang terkandung dalam bahan tersebut, dimana semakin tinggi kadar abu akan semakin buruk kualitas bahan pangan tersebut. Kadar abu maksimal pada tepung terigu sebagai bahan makanan menurut SNI 3751:2018 adalah sebesar 0,70%. Penentuan kadar abu dalam tepung terigu dilakukan dengan metode gravimetri (SNI 3751:2018), yaitu mendestruksi sampel pada suhu tinggi di dalam furnace tanpa terjadi nyala api sampai membentuk abu yang berwarna putih keabuan dan tercapainya bobot konstan. Hasil analisis tepung terigu pada sampel A didapatkan kadar abu sebesar 0,46%, sampel B sebesar 0,58%, sampel C sebesar 0,57%, dan sampel D sebesar 0,63%. Dari hasil yang didapatkan, keempat sampel tepung terigu tersebut berdasarkan kadar abunya memenuhi persyaratan SNI 3751:2018.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129301068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Determination of Oxalid Acid in Green Spinach (Amaranthus Gangeticus) An Red Spinach (Amaranthus Spinousus) Using Spectrophotometry Method 分光光度法测定青菠菜和红菠菜中草酸的含量
Pub Date : 2021-07-20 DOI: 10.31001/jkireka.v2i1.24
A. Puspitasari, Argoto Mahayana
Spinach (Amaranthus sp.) is a plant that has a taproot root system with elliptic branches that spread out in all directions. Oxalic acid is a dicarboxylic acid which only consists of two C atoms in each molecule, so that the two carboxylic groups are side by side.Determination of oxalic acid levels is done by boiling green and red spinach then spinach leaves are drained for 20 minutes and weighed 2.5 grams and then mashed and added with aquabidest then in a centrifuge. 250 mL of spinach cooking water is weighed and centrifuged. Each sample was then placed into a 500 mL volumetric flask and analyzed spectrophotometrically.The results of the analysis of oxalic acid levels in green spinach and red spinach were 52.2729 ppm on green spinach leaves at 0 hours; 62,5643 ppm when the leaves of green spinach are allowed to stand for 6 hours; 78,9687 ppm in green spinach water at 0 hours; 82.7573 ppm when the green spinach water is allowed to stand for 6 hours; 46,7323 ppm on red spinach leaves at 0 hours; 61,8247 ppm when the leaves of red spinach are allowed to stand for 6 hours; 61.8247 ppm in red spinach vegetable water at 0 hours and 122.66852 ppm when red spinach vegetable water was allowed to stand for 6 hours. AbstrakBayam (Amaranthus sp.) merupakan tumbuhan yang memiliki sistem perakaran tunggang dengan cabang berbentuk elips yang menyebar ke segala arah. Asam oksalat merupakan asam dikarboksilat yang hanya terdiri dari dua atom C pada setiap molekulnya, sehingga kedua gugus karboksilat tersebut berdampingan.Penentuan kadar asam oksalat dilakukan dengan cara merebus bayam hijau dan merah kemudian daun bayam ditiriskan selama 20 menit dan ditimbang 2,5 gram kemudian dihaluskan dan ditambahkan aquabidest kemudian di centrifuge. 250 mL air rebusan bayam ditimbang dan disentrifugasi. Masing-masing sampel kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 500 mL dan dianalisis secara spektrofotometri.Hasil analisis kadar asam oksalat pada bayam hijau dan bayam merah sebesar 52,2729 ppm pada daun bayam hijau pada jam ke-0; 62.5643 ppm bila daun bayam hijau didiamkan selama 6 jam; 78,9687 ppm dalam air bayam hijau pada 0 jam; 82,7573 ppm bila air kangkung didiamkan selama 6 jam; 46,7323 ppm pada daun bayam merah pada 0 jam; 61,8247 ppm bila daun bayam merah didiamkan selama 6 jam; 61,8247 ppm pada air sayur bayam merah pada 0 jam dan 122,66852 ppm pada air sayur bayam merah didiamkan selama 6 jam.
菠菜(Amaranthus sp.)是一种具有主根根系的植物,其椭圆形分支向四面八方伸展。草酸是一种二羧酸,在每个分子中只由两个C原子组成,所以两个羧基是并排的。测定草酸含量的方法是将绿色和红色的菠菜煮熟,然后将菠菜叶沥干20分钟,称重2.5克,然后捣碎,加入水凝胶,然后放入离心机。称重250毫升菠菜煮水并离心。然后将每个样品放入500ml容量瓶中进行分光光度分析。绿菠菜和红菠菜0 h草酸含量分析结果为52.2729 ppm;当绿菠菜的叶子放置6小时时,其浓度为62,5643 PPM;绿菠菜水中的78,9687 PPM在0小时;绿菠菜水静置6小时时为82.7573 PPM;46,7323 PPM的红色菠菜叶在0小时;当红菠菜叶子静置6小时时,浓度为61,8247 PPM;红菠菜蔬菜水0小时时为61.8247 PPM,红菠菜蔬菜水静置6小时时为122.66852 PPM。【摘要】白杨(苋属)merupakan tumbuhan yang memoriliki system perakaran tunggang dengan cabang berbentuk elips yang menyebar ke segala arah。Asam oksalat merupakan Asam dikarboksilat yang hansa terdiri dari dua atom C padseap molecular culnya, sehinga kedua gugus karboksilat tersebut berdampingan。Penentuan kadar asam oksalat dilakukan dengan cara merebus bayam hijau dan merah kemudian daun bayam ditiriskan selama 20 menit dan ditimbang 2,5克kemudian dihaluskan dan ditambahkan aquabest kemudian di离心机。250毫升空气浓缩水。测定样品kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 500 mL,分析用光谱法测定。Hasil分析kadar asam oksalat pada bayam hijau和bayam merah sebesar 52,2729 ppm pada daum bayam hijau pada jam ke-0;62.5643 PPM bila daum bayam hijau didiamkan selama 6 jam;78,9687 PPM dalam air bayam hijau pada 0 jam;82、7573 PPM bila空气康宫didiamkan selama 6 jam;46,7323 PPM帕达达,巴亚姆,米拉帕达0 jam;61,8247ppm bila daum bayam merah didiamkan selama 6 jam;62,66852 PPM的pada空气sayur bayam merah didiamkan selama 6 jam。
{"title":"Determination of Oxalid Acid in Green Spinach (Amaranthus Gangeticus) An Red Spinach (Amaranthus Spinousus) Using Spectrophotometry Method","authors":"A. Puspitasari, Argoto Mahayana","doi":"10.31001/jkireka.v2i1.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v2i1.24","url":null,"abstract":"Spinach (Amaranthus sp.) is a plant that has a taproot root system with elliptic branches that spread out in all directions. Oxalic acid is a dicarboxylic acid which only consists of two C atoms in each molecule, so that the two carboxylic groups are side by side.Determination of oxalic acid levels is done by boiling green and red spinach then spinach leaves are drained for 20 minutes and weighed 2.5 grams and then mashed and added with aquabidest then in a centrifuge. 250 mL of spinach cooking water is weighed and centrifuged. Each sample was then placed into a 500 mL volumetric flask and analyzed spectrophotometrically.The results of the analysis of oxalic acid levels in green spinach and red spinach were 52.2729 ppm on green spinach leaves at 0 hours; 62,5643 ppm when the leaves of green spinach are allowed to stand for 6 hours; 78,9687 ppm in green spinach water at 0 hours; 82.7573 ppm when the green spinach water is allowed to stand for 6 hours; 46,7323 ppm on red spinach leaves at 0 hours; 61,8247 ppm when the leaves of red spinach are allowed to stand for 6 hours; 61.8247 ppm in red spinach vegetable water at 0 hours and 122.66852 ppm when red spinach vegetable water was allowed to stand for 6 hours. \u0000AbstrakBayam (Amaranthus sp.) merupakan tumbuhan yang memiliki sistem perakaran tunggang dengan cabang berbentuk elips yang menyebar ke segala arah. Asam oksalat merupakan asam dikarboksilat yang hanya terdiri dari dua atom C pada setiap molekulnya, sehingga kedua gugus karboksilat tersebut berdampingan.Penentuan kadar asam oksalat dilakukan dengan cara merebus bayam hijau dan merah kemudian daun bayam ditiriskan selama 20 menit dan ditimbang 2,5 gram kemudian dihaluskan dan ditambahkan aquabidest kemudian di centrifuge. 250 mL air rebusan bayam ditimbang dan disentrifugasi. Masing-masing sampel kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 500 mL dan dianalisis secara spektrofotometri.Hasil analisis kadar asam oksalat pada bayam hijau dan bayam merah sebesar 52,2729 ppm pada daun bayam hijau pada jam ke-0; 62.5643 ppm bila daun bayam hijau didiamkan selama 6 jam; 78,9687 ppm dalam air bayam hijau pada 0 jam; 82,7573 ppm bila air kangkung didiamkan selama 6 jam; 46,7323 ppm pada daun bayam merah pada 0 jam; 61,8247 ppm bila daun bayam merah didiamkan selama 6 jam; 61,8247 ppm pada air sayur bayam merah pada 0 jam dan 122,66852 ppm pada air sayur bayam merah didiamkan selama 6 jam.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126468596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Microalgae Chlamydomonas reinhardtii Cultivication as A Single Cell Protein in Raceway Open Pond Bioreactor 微藻莱茵衣藻单细胞蛋白在Raceway开放池生物反应器中的培养
Pub Date : 2021-01-11 DOI: 10.31001/jkireka.v1i2.16
Sumardiyono
Research on the cultivation of Chlamydomonas reinhardtii in an open pond bioreactor has been carried out using seawater media. Cultivation using media with a depth of 10, 12 and 14 cm to the bottom of the pond, at a temperature of 30, 40 and 50 ° C. The light source is produced by a tube electric lamp (TL) with a power of 8, 15, 23 Watt. Microalgae growth was observed every 8 hours by measuring the density of the cells using a spectrophotometer. The results showed that the depth of cultivation media, temperature, and light intensity affected the growth rate of C. reinhardtii microalgae. The highest number of C. reinhardtii microalgae cells was obtained at a culture media depth of 12 cm, a temperature of 45 ° C, and a light intensity of 15 watts with a cell number of 1.65 x 108. The fastest growth rate of C. reinhardtii microalgae was obtained at a culture media depth of 12 cm, a temperature of 40 ° C, and a light intensity of 23 watts with a k value of 2.71 x 10-2 cells / hour. The highest protein content was obtained at a culture media depth of 10 cm, a temperature of 45 ° C, and a light intensity of 15 watts with a protein content of 4.444 mg / 100 ml sample. AbstrakTelah dilakukan penelitian kultivasi Chlamydomonas.reinhardtii dalam bioreaktor kolam terbuka (openpond bioreactor) dengan media air laut. Kultivasi dilakukan  dalam media dengan kedalaman 10 ,12 dan  14 cm terhadap dasar kolam, pada suhu 30, 40 dan 50°C. Sumber cahaya dihasilkan oleh lampu listrik tabung (TL) dengan daya 8, 15, 23 Watt. Pertumbuhan mikroalga diamati setiap 8 jam dengan  mengukur densitas selnya  menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian didapatkan kedalaman media kultivasi, temperatur, dan intensitas cahaya berpengaruh terhadap laju pertumbuhan mikroalga C. reinhardtii. Jumlah sel mikroalga C. reinhardtii terbanyak didapatkan pada kedalaman media kultur 12 cm, suhu 45 °C, dan intensitas cahaya 15 watt dengan jumlah sel sebanyak 1,65 x 108. Laju pertumbuhan mikroalga C. reinhardtii tercepat didapatkan pada kedalaman media kultur 12 cm, suhu 40 °C, dan intensitas cahaya 23 watt dengan nilai k sebesar 2,71 x 10-2 sel/jam. Kadar protein tertinggi didapatkan pada kedalaman media kultur 10 cm, temperatur 45 °C, dan intensitas cahaya 15 watt dengan kadar protein sebesar 4,444 mg/100 ml sampel.
采用海水培养基对开放式池塘生物反应器中莱茵衣藻的培养进行了研究。培养液深度分别为10、12和14 cm至池塘底部,温度分别为30、40和50°c。光源由功率为8、15、23瓦的管状电灯(TL)产生。用分光光度计测定细胞密度,每8小时观察微藻生长情况。结果表明,培养基深度、温度和光照强度对莱茵梭菌微藻生长速率有影响。在培养基深度为12 cm、温度为45℃、光照强度为15瓦、细胞数为1.65 × 108的条件下,莱因哈蒂C微藻细胞数量最多。在培养基深度为12 cm、温度为40℃、光强为23瓦、k值为2.71 × 10-2个细胞/小时的条件下,莱因哈蒂C微藻生长速度最快。当培养基深度为10 cm,温度为45℃,光照强度为15瓦,蛋白质含量为4.444 mg / 100 ml样品时,蛋白质含量最高。【摘要】衣单胞菌。开放式生物反应器(dam)登干介质风管。Kultivasi dilakukan dalam media dengan kedalaman 10、12、14 cm terhadap dasar kolam, padsuhu 30、40、50°C。桑柏·卡哈亚·迪哈西坎·奥莱·兰普·列克塔格(TL)登甘大雅8,15,23瓦。Pertumbuhan微藻diamati设置8 jam dengan menggukur密度selnya menggunakan光谱测定仪。培养基的培养,温度,和强度的测定,对微藻的生长和生长有一定的影响。Jumlah sel microalga C. reinhardtii terbanyak didapatkan padkedalaman培养基培养12 cm, suhu 45°C, danintensitas cahaya 15瓦登干Jumlah sel sebanyak 1,65 × 108。Laju pertumbuhan微藻C. reinhardtii tercepat didapatkan pada kedalaman培养基培养12 cm, suhu 40°C, danintensitas cahaya 23瓦登干nilai k sebesar 2,71 × 10-2个/果酱。卡达尔蛋白tertinggi didapatkan pada kedalaman培养基培养10 cm,温度45℃,培养液强度为cahaya 15瓦,登干卡达尔蛋白sebesar 4444 mg/100 ml样品。
{"title":"Microalgae Chlamydomonas reinhardtii Cultivication as A Single Cell Protein in Raceway Open Pond Bioreactor","authors":"Sumardiyono","doi":"10.31001/jkireka.v1i2.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v1i2.16","url":null,"abstract":"Research on the cultivation of Chlamydomonas reinhardtii in an open pond bioreactor has been carried out using seawater media. Cultivation using media with a depth of 10, 12 and 14 cm to the bottom of the pond, at a temperature of 30, 40 and 50 ° C. The light source is produced by a tube electric lamp (TL) with a power of 8, 15, 23 Watt. Microalgae growth was observed every 8 hours by measuring the density of the cells using a spectrophotometer. The results showed that the depth of cultivation media, temperature, and light intensity affected the growth rate of C. reinhardtii microalgae. The highest number of C. reinhardtii microalgae cells was obtained at a culture media depth of 12 cm, a temperature of 45 ° C, and a light intensity of 15 watts with a cell number of 1.65 x 108. The fastest growth rate of C. reinhardtii microalgae was obtained at a culture media depth of 12 cm, a temperature of 40 ° C, and a light intensity of 23 watts with a k value of 2.71 x 10-2 cells / hour. The highest protein content was obtained at a culture media depth of 10 cm, a temperature of 45 ° C, and a light intensity of 15 watts with a protein content of 4.444 mg / 100 ml sample. AbstrakTelah dilakukan penelitian kultivasi Chlamydomonas.reinhardtii dalam bioreaktor kolam terbuka (openpond bioreactor) dengan media air laut. Kultivasi dilakukan  dalam media dengan kedalaman 10 ,12 dan  14 cm terhadap dasar kolam, pada suhu 30, 40 dan 50°C. Sumber cahaya dihasilkan oleh lampu listrik tabung (TL) dengan daya 8, 15, 23 Watt. Pertumbuhan mikroalga diamati setiap 8 jam dengan  mengukur densitas selnya  menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian didapatkan kedalaman media kultivasi, temperatur, dan intensitas cahaya berpengaruh terhadap laju pertumbuhan mikroalga C. reinhardtii. Jumlah sel mikroalga C. reinhardtii terbanyak didapatkan pada kedalaman media kultur 12 cm, suhu 45 °C, dan intensitas cahaya 15 watt dengan jumlah sel sebanyak 1,65 x 108. Laju pertumbuhan mikroalga C. reinhardtii tercepat didapatkan pada kedalaman media kultur 12 cm, suhu 40 °C, dan intensitas cahaya 23 watt dengan nilai k sebesar 2,71 x 10-2 sel/jam. Kadar protein tertinggi didapatkan pada kedalaman media kultur 10 cm, temperatur 45 °C, dan intensitas cahaya 15 watt dengan kadar protein sebesar 4,444 mg/100 ml sampel.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134161866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Determination of Lead Metal Levels in Fresh Cow Milk Samples Using Atomic Absorption Spectrophotometry 原子吸收分光光度法测定鲜奶样品中铅的含量
Pub Date : 2021-01-11 DOI: 10.31001/jkireka.v1i2.13
Depita Fajar Rohmawati, Yari Mukti Wibowo
Fresh milk is a liquid produced by healthy and clean animals, such as cows. The natural content of fresh milk is not reduced or added by other compounds and is only treated with a cooling process without affecting its purity. Fresh milk can be contaminated with lead metal (Pb), because animal feed or water has been contaminated with Pb. If we consume fresh cow's milk in the long term, it can interfere with health. According to SNI 3141.1: 2011, the maximum Pb level allowed in fresh cow's milk is 0.02 µg / mL. It is necessary to test fresh cow's milk, one of which is to determine the Pb level, so that the fresh cow's milk is suitable for consumption. Pb levels were determined by Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) based on SNI 01-2896-1998. The Pb content in the fresh cow's milk sample was determined by wet digestion and then analyzed by AAS at 283.3 nm lamda. The results showed that the Pb levels were 0.0570 µg / mL (sample A), 0.1230 µg / mL (sample B) and 0.0380 µg / mL (sample C). From these results it can be seen that the Pb content in the fresh cow milk sample does not meet the requirements based on SNI 3141.1: 2011. Keyword : Atomic Absorption Spectrophotometry, fresh cow's milk ,lead metal. AbstrakSusu segar adalah suatu cairan yang dihasilkan oleh hewan yang sehat dan bersih, misalnya sapi. Kandungan alami dari susu segar tersebut tidak dikurangi atau ditambah senyawa lain dan hanya mendapat perlakuan proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya. Susu segar dapat tercemar logam timbal (Pb), karena pakan ternak atau airnya yang sudah tercemar Pb. Bila kita mengkonsumsi susu sapi segar dalam jangka panjang, dapat mengganggu kesehatan. Menurut SNI 3141.1:2011, kadar Pb maksimum yang diperbolehkan dalam susu sapi segar sebesar 0,02 µg/mL. Perlunya dilakukan pengujian terhadap susu sapi segar, salah satunya adalah penentuan kadar Pb, agar susu sapi segar tersebut layak untuk dikonsumsi. Kadar Pb ditentukan dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) berdasarkan SNI 01-2896-1998. Kadar Pb pada sampel susu sapi segar ditentukan dengan destruksi basah kemudian dianalisis dengan SSA pada lamda 283,3 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Pb sebesar 0,0570 µg/mL (sampel A), 0,1230 µg/mL (sampel B) dan 0,0380 µg/mL (sampel C). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kadar Pb pada sampel susu sapi segar tidak memenuhi syarat berdasarkan SNI 3141.1:2011.
鲜奶是由健康、干净的动物(如奶牛)生产的液体。新鲜牛奶的天然含量不会被其他化合物减少或添加,只是用冷却过程处理,而不会影响其纯度。鲜奶可能被金属铅(Pb)污染,因为动物饲料或水已经被铅污染。如果我们长期饮用新鲜牛奶,会影响健康。根据SNI 3141.1: 2011规定,鲜牛奶中允许的最大Pb含量为0.02µg / mL,对鲜牛奶进行检测是必要的,其中之一就是确定其Pb含量,使鲜牛奶适合食用。采用SNI 01-2896-1998原子吸收分光光度法(AAS)测定铅含量。采用湿消化法测定鲜奶样品中的铅含量,然后在283.3 nm λ下进行原子吸收光谱分析。结果表明,样品A、样品B和样品C的铅含量分别为0.0570µg / mL、0.1230µg / mL和0.0380µg / mL。由此可见,鲜奶样品中的铅含量不符合SNI 3141.1: 2011标准的要求。关键词:原子吸收分光光度法,鲜奶,金属铅。[摘要]苏苏木,苏苏木,苏苏木,苏苏木,苏苏木,苏苏木,苏苏木,苏苏木,苏苏木。Kandungan alami dari susu segar tersebut tidak dikurangi atau ditambah senyawa lain danhanya mendapat perlakuan propendingan tanpa mempengaruhi kemurniannya。苏苏语segar dapat tercemar logam timbal (Pb), karenan ternak atau airnya yang sudah tercemar Pb。比勒陀罗,梦之梦,梦之梦,梦之梦。Menurut SNI 3141.1:2011, kadar Pb maksimum yang diperbolehkan dalam susu sapi segar sebesar 0.02µg/mL。Perlunya dilakukan企鹅terhadap susu sapi segar, salah satunya adalah penentuan kadar Pb, agar susu sapi segar tersebut layak untuk dikonsumsi。Kadar Pb dentukan dengan spektrofometer Serapan Atom (SSA) berdasarkan SNI 01-2896-1998。Kadar Pb pada样品susu sapi segar ditentukan dengan destrustri basah kemudian dianalysisdengan SSA pada lamda 283,3 nm。Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Pb sebesar 0,0570µg/mL(样品A), 0,1230µg/mL(样品B)和0,0380µg/mL(样品C). Dari Hasil tersebut dapat diketahui bahwa kadar Pb paada sampel susu sapi segar tidak memenuhi syarat berdasarkan SNI 3141.1:2011。
{"title":"Determination of Lead Metal Levels in Fresh Cow Milk Samples Using Atomic Absorption Spectrophotometry","authors":"Depita Fajar Rohmawati, Yari Mukti Wibowo","doi":"10.31001/jkireka.v1i2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v1i2.13","url":null,"abstract":"Fresh milk is a liquid produced by healthy and clean animals, such as cows. The natural content of fresh milk is not reduced or added by other compounds and is only treated with a cooling process without affecting its purity. Fresh milk can be contaminated with lead metal (Pb), because animal feed or water has been contaminated with Pb. If we consume fresh cow's milk in the long term, it can interfere with health. According to SNI 3141.1: 2011, the maximum Pb level allowed in fresh cow's milk is 0.02 µg / mL. It is necessary to test fresh cow's milk, one of which is to determine the Pb level, so that the fresh cow's milk is suitable for consumption. Pb levels were determined by Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) based on SNI 01-2896-1998. The Pb content in the fresh cow's milk sample was determined by wet digestion and then analyzed by AAS at 283.3 nm lamda. The results showed that the Pb levels were 0.0570 µg / mL (sample A), 0.1230 µg / mL (sample B) and 0.0380 µg / mL (sample C). From these results it can be seen that the Pb content in the fresh cow milk sample does not meet the requirements based on SNI 3141.1: 2011. Keyword : Atomic Absorption Spectrophotometry, fresh cow's milk ,lead metal. \u0000AbstrakSusu segar adalah suatu cairan yang dihasilkan oleh hewan yang sehat dan bersih, misalnya sapi. Kandungan alami dari susu segar tersebut tidak dikurangi atau ditambah senyawa lain dan hanya mendapat perlakuan proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya. Susu segar dapat tercemar logam timbal (Pb), karena pakan ternak atau airnya yang sudah tercemar Pb. Bila kita mengkonsumsi susu sapi segar dalam jangka panjang, dapat mengganggu kesehatan. Menurut SNI 3141.1:2011, kadar Pb maksimum yang diperbolehkan dalam susu sapi segar sebesar 0,02 µg/mL. Perlunya dilakukan pengujian terhadap susu sapi segar, salah satunya adalah penentuan kadar Pb, agar susu sapi segar tersebut layak untuk dikonsumsi. Kadar Pb ditentukan dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) berdasarkan SNI 01-2896-1998. Kadar Pb pada sampel susu sapi segar ditentukan dengan destruksi basah kemudian dianalisis dengan SSA pada lamda 283,3 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Pb sebesar 0,0570 µg/mL (sampel A), 0,1230 µg/mL (sampel B) dan 0,0380 µg/mL (sampel C). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kadar Pb pada sampel susu sapi segar tidak memenuhi syarat berdasarkan SNI 3141.1:2011.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133347236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Remazol Blue (RS) P Textile Dyestuff Removal Using Electrocoagulation Method With Iron Metal Electrodes 金属铁电极电絮凝法去除雷马唑蓝(RS) P纺织染料
Pub Date : 2021-01-11 DOI: 10.31001/jkireka.v1i2.14
Suseno, Argoto Mahayana, P. Darmawan
An experiment  removed of remazol blue (RS) P textile dye has been carried out  using the electrocoagulation method with iron  metal electrodes. The electrocoagulation apparatus consists of a plastic tub with a size (w x l x h) = 20 x 20 x 25 cm equipped with an electric stirrer and 3 pairs of iron metal electrodes with a diameter of 12 mm and a length of 120 mm. The iron  used is SNI concrete iron rods which are commonly used for building construction. This dye removal experiment was carried out using a batch system (not continuous) with a variation of stirring time of 15, 30, 45, and 60 minutes, while the other variables are made fixed, namely the dye concentration of 100.24 mg / liter, electrolyte NaCl 4.12 g / liter, voltage 12 V, and stirring speed 250 rpm. The absorbance of the dye solution before and after the electrocoagulation process was measured using a UV-Vis spectrophotometer at the maximum wavelength, to determine the percentage of absorbance reduction. The results showed that the largest percentage reduction in absorbance was 98.31%, which was achieved at 45 minutes of contact time. This study proves that the electrocoagulation method using ferrous metal electrodes can be used as an alternative method of waste treatment, especially in terms of removing dyes in textile industrial wastewater.AbstrakTelah dilakukan percobaan penghilangan zat warna tekstil remazol blue  (RS)P dengan metode elektrokoagulasi menggunakan elektroda logam besi. Alat elektrokoagulasi terdiri dari bak plastik dengan ukuran (p x l x t ) = 20 x 20 x 25 cm yang dilengkapi dengan pengaduk elektrik dan 3 pasang elektroda logam besi dengan garis tengah 12 mm dan panjang 120 mm. Logam besi yang digunakan adalah batang besi beton SNI yang biasa digunakan untuk konstruksi bangunan. Percobaan penghilangan zat warna ini dilakukan menggunakan sistem batch ( tidak kontinyu) dengan variasi waktu pengadukan 15, 30, 45, dan 60 menit, sedangkan variabel lainnya dibuat tetap yaitu konsentrasi zat warna 100,24 mg/liter, elektrolit NaCl 4,12 g/liter, voltase 12 V, dan kecepatan pengadukan 250  rpm. Larutan zat warna sebelum dan sesudah proses elektrokoagulasi diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum, untuk menentukan persentase penurunan absorbansinya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa persentase penurunan absorbansi terbesar adalah 98,31 %, tercapai pada waktu kontak 45 menit. Penelitian ini membuktikan bahwa metode elektrokoagulasi menggunakan elektroda logam besi dapat digunakan sebagai alternatif metode pengolahan limbah khususnya dalam hal menghilangkan pewarna dalam limbah cair industri tekstil.
采用金属铁电极电絮凝法对雷马唑蓝(RS) P纺织染料进行了脱除实验。电凝装置由一个尺寸为(宽×长×高)= 20 × 20 × 25 cm的塑料桶和3对直径为12mm、长度为120mm的金属铁电极组成。所用铁材为建筑施工常用的SNI混凝土铁棒。本实验采用间歇式(非连续式)系统进行,搅拌时间为15、30、45、60分钟,其他变量固定,即染料浓度为100.24 mg / l,电解液NaCl为4.12 g / l,电压为12 V,搅拌速度为250 rpm。采用紫外可见分光光度计在最大波长处测定电凝过程前后染料溶液的吸光度,以确定吸光度降低的百分比。结果表明,在接触时间为45 min时,吸光度下降幅度最大,为98.31%。本研究证明了利用黑色金属电极的电絮凝法可以作为一种废物处理的替代方法,特别是在去除纺织工业废水中的染料方面。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】Alat elektrokoagulasi terdiri dari bak plastik dengan ukuran (p × l × t) = 20 × 20 × 25 cm yang dilengkapi dengan pengaduk elektrik dan 3 pasang elektroda logam besi dengan garis tengah 12 mm丹panjang 120 mm。Logam besi yang digunakan adalah batang besi beton SNI yang biasa digunakan untuk konstruksi bangunan。Percobaan penghilangan zat warna ini dilakukan menggunakan体系批(tidak kontinyu)邓坎varasi waktu pengadukan 15、30、45、dan 60 menit, sedangkan variabainnya dibutap yitu konsentrasi zadukan 100、24 mg/l, NaCl 4、12 g/l,电压酶12 V, dan keepatan pengadukan 250 rpm。紫外光-可见光谱仪,紫外光-可见光谱仪,紫外光-可见光谱仪,紫外光-可见光谱仪,紫外光-可见光谱仪,紫外光-可见光谱仪,紫外光-可见光谱仪,紫外光-可见光谱仪。Hasil percobaan menunjukkan bahwa代表了penurunan absorbsiterbesar adalah 98,31 %, tercapaipadwaktukontak 45 %。Penelitian ini membuktikan bahwa方法elektrokoagulasi menggunakan elektroda logam besi dapat digunakan sebagai替代方法pengolahan limbah khususnya dalam hal menghilangkan pewarna dalam limbah椅子工业tekstil。
{"title":"Remazol Blue (RS) P Textile Dyestuff Removal Using Electrocoagulation Method With Iron Metal Electrodes","authors":"Suseno, Argoto Mahayana, P. Darmawan","doi":"10.31001/jkireka.v1i2.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v1i2.14","url":null,"abstract":"An experiment  removed of remazol blue (RS) P textile dye has been carried out  using the electrocoagulation method with iron  metal electrodes. The electrocoagulation apparatus consists of a plastic tub with a size (w x l x h) = 20 x 20 x 25 cm equipped with an electric stirrer and 3 pairs of iron metal electrodes with a diameter of 12 mm and a length of 120 mm. The iron  used is SNI concrete iron rods which are commonly used for building construction. This dye removal experiment was carried out using a batch system (not continuous) with a variation of stirring time of 15, 30, 45, and 60 minutes, while the other variables are made fixed, namely the dye concentration of 100.24 mg / liter, electrolyte NaCl 4.12 g / liter, voltage 12 V, and stirring speed 250 rpm. The absorbance of the dye solution before and after the electrocoagulation process was measured using a UV-Vis spectrophotometer at the maximum wavelength, to determine the percentage of absorbance reduction. The results showed that the largest percentage reduction in absorbance was 98.31%, which was achieved at 45 minutes of contact time. This study proves that the electrocoagulation method using ferrous metal electrodes can be used as an alternative method of waste treatment, especially in terms of removing dyes in textile industrial wastewater.\u0000AbstrakTelah dilakukan percobaan penghilangan zat warna tekstil remazol blue  (RS)P dengan metode elektrokoagulasi menggunakan elektroda logam besi. Alat elektrokoagulasi terdiri dari bak plastik dengan ukuran (p x l x t ) = 20 x 20 x 25 cm yang dilengkapi dengan pengaduk elektrik dan 3 pasang elektroda logam besi dengan garis tengah 12 mm dan panjang 120 mm. Logam besi yang digunakan adalah batang besi beton SNI yang biasa digunakan untuk konstruksi bangunan. Percobaan penghilangan zat warna ini dilakukan menggunakan sistem batch ( tidak kontinyu) dengan variasi waktu pengadukan 15, 30, 45, dan 60 menit, sedangkan variabel lainnya dibuat tetap yaitu konsentrasi zat warna 100,24 mg/liter, elektrolit NaCl 4,12 g/liter, voltase 12 V, dan kecepatan pengadukan 250  rpm. Larutan zat warna sebelum dan sesudah proses elektrokoagulasi diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum, untuk menentukan persentase penurunan absorbansinya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa persentase penurunan absorbansi terbesar adalah 98,31 %, tercapai pada waktu kontak 45 menit. Penelitian ini membuktikan bahwa metode elektrokoagulasi menggunakan elektroda logam besi dapat digunakan sebagai alternatif metode pengolahan limbah khususnya dalam hal menghilangkan pewarna dalam limbah cair industri tekstil.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115135521","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Effect of Saccharomyces cerevisiae Mass Variation and Time of Fermentation on Bioethanol production from Solid Waste of Palm Starch Using Simultaneous of Saccarification and Fermentation Methods 酿酒酵母菌质量变化和发酵时间对同时糖化和发酵棕榈淀粉固体废弃物生产生物乙醇的影响
Pub Date : 2021-01-11 DOI: 10.31001/jkireka.v1i2.15
Nurul Putri Gayatri, Dewi Astuti Herawati
This study aims to determine the effect of mass variation of Saccharomyces cerevisiae (baker's yeast) and determine the optimum time required for the bioethanol fermentation process from solid waste of sugar palm starch. The fermentation process uses variations in yeast mass : 0.8 g / 100ml; 1.6 g / 100ml, 2.4 g / 100ml, 3.2 g / 100ml and fermentation time from start fermentation until the 7th days. This study uses the Simultaneous of Saccarification and Fermentation method, which is a combination of hydrolysis and fermentation processes simultaneously. Hydrolysis using a mixture of enzymes from Aspergillus niger and Trichoderma sp and fermentation using yeast. The results showed that the mass of Saccharomyces cerevisiae 3.2 g / 100ml produced the highest bioethanol content of 4.7868% and the optimum time required for the fermentation process was 4 days. AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi massa Saccharomyces cerevisiae (ragi roti) dan menentukan waktu optimum yang diperlukan untuk proses fermentasi bioetanol dari  limbah padat pati aren. Proses fermentasi menggunakan variasi massa ragi yaitu: ragi 0,8 g/100ml; 1,6 g/100ml, 2,4 g/100ml,  3,2 g/100ml  dan waktu fermentasi yaitu: awal fermentasi sampai hari ke 7enelitian ini menggunakan metode Simultaneous of Saccarification and Fermentation adalah gabungan proses hidrolisis  dan fermentasi secara serempak.Hidrolisis menggunakan campuran enzim dari Aspergillus niger dan Trichoderma sp dan fermentasi menggunakan ragi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massa Saccharomyces cerevisiae 3,2 g/100ml  menghasilkan kadar bioetanol paling tinggi 4,7868% dan waktu optimum yang diperlukan untuk proses fermentasi adalah 4 hari.
本研究旨在确定酵母质量变化对酿酒酵母(面包酵母)的影响,并确定糖棕榈淀粉固体废物发酵生物乙醇的最佳时间。发酵过程中使用酵母量的变化:0.8 g / 100ml;1.6 g / 100ml, 2.4 g / 100ml, 3.2 g / 100ml,发酵时间从开始发酵至第7天。本研究采用同步糖化发酵法,即水解和发酵过程同时进行。用黑曲霉和木霉混合酶水解,用酵母发酵。结果表明,酵母质量为3.2 g / 100ml时,生物乙醇含量最高,为4.7868%,发酵最佳时间为4 d。摘要/ abstract摘要:酿酒酵母(ragi roti)和酿酒酵母(ragi roti)在发酵生物乙醇的过程中具有良好的发酵效果。发酵孟古纳干、马尾草、马尾草:马尾草0、8 g/100ml;1、6 g/100ml, 2、4 g/100ml, 3、2 g/100ml丹瓦克图发酵茶图:阿瓦克图发酵茶图、阿瓦克图发酵茶图、阿瓦克图发酵茶图、阿瓦克图发酵茶图、阿瓦克图发酵茶图、阿瓦克图发酵茶图。黑曲霉和发酵木霉。哈西尔汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗汗。
{"title":"The Effect of Saccharomyces cerevisiae Mass Variation and Time of Fermentation on Bioethanol production from Solid Waste of Palm Starch Using Simultaneous of Saccarification and Fermentation Methods","authors":"Nurul Putri Gayatri, Dewi Astuti Herawati","doi":"10.31001/jkireka.v1i2.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v1i2.15","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effect of mass variation of Saccharomyces cerevisiae (baker's yeast) and determine the optimum time required for the bioethanol fermentation process from solid waste of sugar palm starch. The fermentation process uses variations in yeast mass : 0.8 g / 100ml; 1.6 g / 100ml, 2.4 g / 100ml, 3.2 g / 100ml and fermentation time from start fermentation until the 7th days. This study uses the Simultaneous of Saccarification and Fermentation method, which is a combination of hydrolysis and fermentation processes simultaneously. Hydrolysis using a mixture of enzymes from Aspergillus niger and Trichoderma sp and fermentation using yeast. The results showed that the mass of Saccharomyces cerevisiae 3.2 g / 100ml produced the highest bioethanol content of 4.7868% and the optimum time required for the fermentation process was 4 days. \u0000AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi massa Saccharomyces cerevisiae (ragi roti) dan menentukan waktu optimum yang diperlukan untuk proses fermentasi bioetanol dari  limbah padat pati aren. Proses fermentasi menggunakan variasi massa ragi yaitu: ragi 0,8 g/100ml; 1,6 g/100ml, 2,4 g/100ml,  3,2 g/100ml  dan waktu fermentasi yaitu: awal fermentasi sampai hari ke 7enelitian ini menggunakan metode Simultaneous of Saccarification and Fermentation adalah gabungan proses hidrolisis  dan fermentasi secara serempak.Hidrolisis menggunakan campuran enzim dari Aspergillus niger dan Trichoderma sp dan fermentasi menggunakan ragi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massa Saccharomyces cerevisiae 3,2 g/100ml  menghasilkan kadar bioetanol paling tinggi 4,7868% dan waktu optimum yang diperlukan untuk proses fermentasi adalah 4 hari.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"264 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114470564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analysis of Timbal Metal (Pb) in a Carboned Canned Drink using Atom Absorption Spectrofotometer 原子吸收分光光度法分析含碳罐装饮料中的铅
Pub Date : 2020-07-08 DOI: 10.31001/jkireka.v1i1.6
Fransisca Sara Maranatha, Argoto Mahayana
Carbonated beverage cans are drinks that are supplemented with carbon dioxide (CO2), giving rise to gas bubbles to give freshness and quench your thirst when taken and drunk in cans. Cans are made of sheets coated with Tin (Sn) connected by an electric device such as soldered using Metal Lead (Pb) material, so that drinks can be contaminated by Metal Lead (Pb). Determination of Lead Metal (Pb) content in 3 different canned carbonated beverage brands is carried out by evaporating carbon dioxide (CO2) for 24 hours. Then the sample was acidified with concentrated HNO3 to pH <2 and filtered with Whatman filter paper No. 42, the resulting filtrate was analyzed with Atomic Absorption Spectrophotometer at a wavelength of 283.3 nm. Based on the results of the study, it was found that Lead Metal (Pb) levels in 3 Different brands of carbonated beverages are sample A 0.004 mg / L; B 0.002 mg / L; C 0.003 mg / L with a maximum limit of Lead Metal (Pb) content is 0.005 mg / L according to SNI 3708-2015 about Soda Water. AbstrakMinuman berkarbonasi kemasan kaleng merupakan minuman yang ditambah dengan karbondioksida (CO2) sehingga menimbulkan gelembung – gelembung gas untuk memberi kesegaran dan pelepas dahaga saat diminum yang dikemas dalam kemasan kaleng. Kaleng terbuat dari lembaran yang disalut dengan Timah (Sn) yang disambung dengan alat listrik seperti disolder yang menggunakan bahan Logam Timbal (Pb), sehingga minuman dapat terkontaminasi oleh Logam Timbal (Pb). Penentuan kadar Logam Timbal (Pb) dalam 3 merk minuman berkarbonasi kemasan kaleng yang berbeda dilakukan dengan menguapkan karbondioksida (CO2) selama 24 jam. Kemudian sampel diasamkan dengan HNO3 pekat sampai pH < 2 dan disaring dengan kertas saring Whatman no.42, filtrat yang dihasilkan dianalisis dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 283,3 nm.Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kadar Logam Timbal (Pb) dalam 3 merk minuman berkarbonasi yang berbeda adalah sampel A  0,004 mg/L; B 0,002 mg/L; C 0,003 mg/L dengan batas maksimum kadar Logam Timbal (Pb) adalah 0,005 mg/L sesuai SNI 3708- 2015 tentang Air Soda.
碳酸饮料罐是一种添加了二氧化碳(CO2)的饮料,它会产生气泡,当你装在罐头里喝时,它会给你带来新鲜感和解渴。易拉罐是由涂有锡(Sn)的薄板通过电气装置连接而成,例如用金属铅(Pb)材料焊接而成,这样饮料就会被金属铅(Pb)污染。采用蒸发二氧化碳24小时的方法,对3种不同品牌罐装碳酸饮料进行铅金属含量的测定。然后用浓HNO3酸化至pH <2,用Whatman 42号滤纸过滤,所得滤液用原子吸收分光光度计在283.3 nm波长处进行分析。根据研究结果,3种不同品牌碳酸饮料的铅含量分别为:样品A 0.004 mg / L;B 0.002 mg / L;C 0.003 mg / L,根据SNI 3708-2015关于苏打水的规定,铅金属(Pb)含量的最大限量为0.005 mg / L。摘要:minuman berkarbonasi kemasan kaleng merupakan minuman yang ditambah dengan karbondioksida (CO2) sehinga menimbulkan gelembung - gelembung gas untuk的成员kesegaran dan pelepas dahaga saat minium yang dikemas dalam kemasan kaleng。Kaleng terbuat dari lembaran yang disalut dengan Timah (Sn) yang disambung dengan alat listrik seperti disolder yang menggunakan bahan Logam Timbal (Pb), sehinga minhuman dapat terkontaminasi oleh Logam Timbal (Pb)。Penentuan kadar Logam Timbal (Pb) dalam 3 merk minuman berkarbonasi kemasan kaleng yang berbeda dilakukan dengan menguapkan karbondioksida (CO2) selama 24 jam。Kemudian样品samamkan dengan HNO3 pekat sampai pH < 2 dan disaring dengan kertas savan Whatman no。42、滤液洋dihasilkan透析登甘分光光度仪Serapan原子帕帕panjang gelombang 283,3 nm。Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kadar Logam Timbal (Pb) dalam 3 merk minuman berkarbonasi yang berbeda adalah样品A 0,004 mg/L;B 0.002 mg/L;C 0.003 mg/L登干batas maksimum kadar Logam Timbal (Pb) adalah 0.005 mg/L sesuai SNI 3708- 2015 tentang Air Soda。
{"title":"Analysis of Timbal Metal (Pb) in a Carboned Canned Drink using Atom Absorption Spectrofotometer","authors":"Fransisca Sara Maranatha, Argoto Mahayana","doi":"10.31001/jkireka.v1i1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.31001/jkireka.v1i1.6","url":null,"abstract":"Carbonated beverage cans are drinks that are supplemented with carbon dioxide (CO2), giving rise to gas bubbles to give freshness and quench your thirst when taken and drunk in cans. Cans are made of sheets coated with Tin (Sn) connected by an electric device such as soldered using Metal Lead (Pb) material, so that drinks can be contaminated by Metal Lead (Pb). Determination of Lead Metal (Pb) content in 3 different canned carbonated beverage brands is carried out by evaporating carbon dioxide (CO2) for 24 hours. Then the sample was acidified with concentrated HNO3 to pH <2 and filtered with Whatman filter paper No. 42, the resulting filtrate was analyzed with Atomic Absorption Spectrophotometer at a wavelength of 283.3 nm. Based on the results of the study, it was found that Lead Metal (Pb) levels in 3 Different brands of carbonated beverages are sample A 0.004 mg / L; B 0.002 mg / L; C 0.003 mg / L with a maximum limit of Lead Metal (Pb) content is 0.005 mg / L according to SNI 3708-2015 about Soda Water.\u0000 \u0000Abstrak\u0000Minuman berkarbonasi kemasan kaleng merupakan minuman yang ditambah dengan karbondioksida (CO2) sehingga menimbulkan gelembung – gelembung gas untuk memberi kesegaran dan pelepas dahaga saat diminum yang dikemas dalam kemasan kaleng. Kaleng terbuat dari lembaran yang disalut dengan Timah (Sn) yang disambung dengan alat listrik seperti disolder yang menggunakan bahan Logam Timbal (Pb), sehingga minuman dapat terkontaminasi oleh Logam Timbal (Pb). Penentuan kadar Logam Timbal (Pb) dalam 3 merk minuman berkarbonasi kemasan kaleng yang berbeda dilakukan dengan menguapkan karbondioksida (CO2) selama 24 jam. Kemudian sampel diasamkan dengan HNO3 pekat sampai pH < 2 dan disaring dengan kertas saring Whatman no.42, filtrat yang dihasilkan dianalisis dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 283,3 nm.Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kadar Logam Timbal (Pb) dalam 3 merk minuman berkarbonasi yang berbeda adalah sampel A  0,004 mg/L; B 0,002 mg/L; C 0,003 mg/L dengan batas maksimum kadar Logam Timbal (Pb) adalah 0,005 mg/L sesuai SNI 3708- 2015 tentang Air Soda.","PeriodicalId":107274,"journal":{"name":"Jurnal Kimia dan Rekayasa","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132300142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Kimia dan Rekayasa
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1