The purpose of this study was to analyze the problems experienced by IAIN Batusangkar students and their responses to BK services at IAIN Batusangkar. This research is a quantitative descriptive study, describing research findings about developmental problems experienced by students of IAIN Batusangkar. The sample was 317 people. The technique of collecting data was using the Student Developmental Task Inventory (ITP), which was analyzed by Developmental Task Analysis (ATP). From the analysis of developmental tasks, it was found that there were 20 problems experienced by students of IAIN Batusangkar which were seen from the lowest level of development of students. So the results of this developmental task can be a guide for LPBK/KM IAIN Batusangkar and for service providers in providing structured services in order to achieve ideal developmental tasks for students through comprehensive BK services including individual counseling services, group counseling/guidance, and classical services.Keywords: Task Development; Responsive service
{"title":"Masalah Tugas Perkembangan Mahasiswa dan Implikasinya Terhadap Program BK Komprehensif di Perguruan Tinggi","authors":"Emeliya Hardi, Rina Yulitri, Desri Jumiarti, Sisrazeni Sisrazeni","doi":"10.24014/egcdj.v5i1.16768","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v5i1.16768","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to analyze the problems experienced by IAIN Batusangkar students and their responses to BK services at IAIN Batusangkar. This research is a quantitative descriptive study, describing research findings about developmental problems experienced by students of IAIN Batusangkar. The sample was 317 people. The technique of collecting data was using the Student Developmental Task Inventory (ITP), which was analyzed by Developmental Task Analysis (ATP). From the analysis of developmental tasks, it was found that there were 20 problems experienced by students of IAIN Batusangkar which were seen from the lowest level of development of students. So the results of this developmental task can be a guide for LPBK/KM IAIN Batusangkar and for service providers in providing structured services in order to achieve ideal developmental tasks for students through comprehensive BK services including individual counseling services, group counseling/guidance, and classical services.Keywords: Task Development; Responsive service","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128116467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sejak tahun 2020 awal, Indonesia mengalami dampak dari virus covid-19 yang berpengaruh pada dunia pendidikan. Hal ini menyebabkan pembelajaran harus dilakukan secara jarak jauh yang dimana setiap individu harus melakukan pembelajaran dari rumah tanpa bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka. Dan hal ini memberikan dampak kepada motivasi belajar siswa yang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Maka dari itu, perlu diadakannya penelitian untuk dapat ditemukan solusi atas permasalahan ini. Salah satu solusi yang tepat untuk hal ini adalah dengan melaksanakan layanan bimbingan kelompok sehingga kelak masalah yang ada dapat ditemukan jalan keluarnya. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Setelah diberikan bimbingan kelompok maka maka dapat dilihat adanya peningkatan motivasi belajar pada anak remaja di desa Bagan Kuala yang berdampak pada semangat mereka dalam belajar pula. Salah satu bukti bahwa mereka sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi yaitu dengan perilaku mereka yang sudah menunjukkan rasa antusias dalam membicarakan tentang cita-cita, tentang harapan orang tua dan tentang bagaimana keinginan mereka dalam membanggakan orang tua mereka di masa yang akan datang. Sehingga dapat dipahami bahwa bimbingan kelompok memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan motivasi belajar saat pandemi.
{"title":"Implikasi Layanan Bimbingan Kelompok terhadap Motivasi Belajar Anak Desa Bagan Kuala di Masa Pandemi","authors":"Ade Chita Putri Harahap, Sekar Aulia Prameswari, Shafira Althasya","doi":"10.24014/egcdj.v5i1.16565","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v5i1.16565","url":null,"abstract":"Sejak tahun 2020 awal, Indonesia mengalami dampak dari virus covid-19 yang berpengaruh pada dunia pendidikan. Hal ini menyebabkan pembelajaran harus dilakukan secara jarak jauh yang dimana setiap individu harus melakukan pembelajaran dari rumah tanpa bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka. Dan hal ini memberikan dampak kepada motivasi belajar siswa yang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Maka dari itu, perlu diadakannya penelitian untuk dapat ditemukan solusi atas permasalahan ini. Salah satu solusi yang tepat untuk hal ini adalah dengan melaksanakan layanan bimbingan kelompok sehingga kelak masalah yang ada dapat ditemukan jalan keluarnya. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Setelah diberikan bimbingan kelompok maka maka dapat dilihat adanya peningkatan motivasi belajar pada anak remaja di desa Bagan Kuala yang berdampak pada semangat mereka dalam belajar pula. Salah satu bukti bahwa mereka sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi yaitu dengan perilaku mereka yang sudah menunjukkan rasa antusias dalam membicarakan tentang cita-cita, tentang harapan orang tua dan tentang bagaimana keinginan mereka dalam membanggakan orang tua mereka di masa yang akan datang. Sehingga dapat dipahami bahwa bimbingan kelompok memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan motivasi belajar saat pandemi.","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131272867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-26DOI: 10.24014/egcdj.v5i1.16783
Muhammad Emnur, Dodi Pasila Putra, Rahmawati Wae
Perencanaan karir siswa adalah sebuah bekal bagi siswa untuk mengoptimalkan kemampuan dan potensi diri. Penelitian ini dilatar belakangi karenadi sekolah belum terlaksana proses bimbingan karir kepada siswa karena kurang tersedianya waktu untuk pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling khususnya dalam bidang bimbingan karir. Akibatnya baik siswa maupun guru belum mengetahui bagaimana gambaran perencanaan karir siswa.Metode penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada di lapangan.Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa di SMAN 1 Palupuah Kabupaten Agam sebanyak 284 siswa yang diantaranya 150 siswa perempuan dan 134 siswa laki-laki. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dipilih berdasarkan saran dari guru bimbingan dan konseling yaitu kelas XI IPS 1 dan XI IPA yang berjumlah 55 orang siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan intrumen perencanaan karir dengan mengaplikasikan instrumen RIASEC Test teori John Holland yang peneliti adopsi dari instrumen John Holland kemudian diterjemahkan dan dilakukan uji keterbacaan dengan dosen bahasa Inggiris.Hasil pengolahan instrumen RIASEC Test terlihat di bidang realistik dipilih oleh 23 orang siswa dengan persentase 42%, bidang investigatif sebanyak 34 orang siswa dengan persentase 62%, bidang artistik sebanyak 26 orang siswa dengan persentase 47%, bidang sosial sebanyak 43 orang siswa dengan persentase 73%, bidang wirausaha/bisnis sebanyak 18 orang siswa dengan persentase 33% dan bidang konvensional sebanyak 21 orang siswa dengan persentase 38%. Bidang yang paling banyak dipilih oleh siswa adalah bidang sosial sebanyak 43 siswa dengan persentase 73%. Kesimpulan dari hasil pengolahan instrumen RIASEC test diatas yaitu sebesar 73% di bidang sosial yang di sukai oleh siswa kelas XI IPS dan XI IPA di SMA Negeri 1 Palupuah Kabupaten Agam.
{"title":"Perencanaan Karir Siswa Kelas Xl Di SMA 1 Negeri Palupuah Kabupaten Agam","authors":"Muhammad Emnur, Dodi Pasila Putra, Rahmawati Wae","doi":"10.24014/egcdj.v5i1.16783","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v5i1.16783","url":null,"abstract":"Perencanaan karir siswa adalah sebuah bekal bagi siswa untuk mengoptimalkan kemampuan dan potensi diri. Penelitian ini dilatar belakangi karenadi sekolah belum terlaksana proses bimbingan karir kepada siswa karena kurang tersedianya waktu untuk pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling khususnya dalam bidang bimbingan karir. Akibatnya baik siswa maupun guru belum mengetahui bagaimana gambaran perencanaan karir siswa.Metode penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada di lapangan.Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa di SMAN 1 Palupuah Kabupaten Agam sebanyak 284 siswa yang diantaranya 150 siswa perempuan dan 134 siswa laki-laki. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dipilih berdasarkan saran dari guru bimbingan dan konseling yaitu kelas XI IPS 1 dan XI IPA yang berjumlah 55 orang siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan intrumen perencanaan karir dengan mengaplikasikan instrumen RIASEC Test teori John Holland yang peneliti adopsi dari instrumen John Holland kemudian diterjemahkan dan dilakukan uji keterbacaan dengan dosen bahasa Inggiris.Hasil pengolahan instrumen RIASEC Test terlihat di bidang realistik dipilih oleh 23 orang siswa dengan persentase 42%, bidang investigatif sebanyak 34 orang siswa dengan persentase 62%, bidang artistik sebanyak 26 orang siswa dengan persentase 47%, bidang sosial sebanyak 43 orang siswa dengan persentase 73%, bidang wirausaha/bisnis sebanyak 18 orang siswa dengan persentase 33% dan bidang konvensional sebanyak 21 orang siswa dengan persentase 38%. Bidang yang paling banyak dipilih oleh siswa adalah bidang sosial sebanyak 43 siswa dengan persentase 73%. Kesimpulan dari hasil pengolahan instrumen RIASEC test diatas yaitu sebesar 73% di bidang sosial yang di sukai oleh siswa kelas XI IPS dan XI IPA di SMA Negeri 1 Palupuah Kabupaten Agam.","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132941126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-12DOI: 10.24014/egcdj.v2i2.8263
D. Indri, Raja Rahima, Arnawita Arnawita
Studi ini ingin menjelaskan fenomena dan perilaku berpacaran yang mengarah ke seks di luar nikah yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau. Pacaran adalah masa pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis yang ditandai dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari masing-masing individu. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mendorong mahasiswa-mahasiswi di UIN SUSKA RIAU untuk berpacaran sehat dan tidak sehat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui angket. Pengolahan data dengan metode deskriptif. Jumlah informan sebanyak 1050 orang, tetapi penelitian ini diambil 30 orang (responden). Hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor internal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran karena rasa ingin tahu serta motivasi karena adanya ajakan teman, sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran adalah teman sebaya oleh karena tekanan dan lingkungan pergaulan. Faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendororng untuk berpacaran sehat adalah karena adanya larangan berpacaran dan larangan keluar di malam hari dari orang tua. Berdasarkan analisis penelitian, diketahui hasil angket perilaku berpacaran memiliki angka validitas 0, 413 dan nilai reabilitas 0, 688. Sedangkan gambaran perilaku berpacaran pada Mahasiswa-mahasiswi di UIN SUSKA RIAU tinggi sebesar 93,3%.
{"title":"Seks Bebas di Mata Mahasiswa UIN Suska Riau","authors":"D. Indri, Raja Rahima, Arnawita Arnawita","doi":"10.24014/egcdj.v2i2.8263","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v2i2.8263","url":null,"abstract":"Studi ini ingin menjelaskan fenomena dan perilaku berpacaran yang mengarah ke seks di luar nikah yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau. Pacaran adalah masa pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis yang ditandai dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari masing-masing individu. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mendorong mahasiswa-mahasiswi di UIN SUSKA RIAU untuk berpacaran sehat dan tidak sehat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui angket. Pengolahan data dengan metode deskriptif. Jumlah informan sebanyak 1050 orang, tetapi penelitian ini diambil 30 orang (responden). Hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor internal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran karena rasa ingin tahu serta motivasi karena adanya ajakan teman, sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran adalah teman sebaya oleh karena tekanan dan lingkungan pergaulan. Faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendororng untuk berpacaran sehat adalah karena adanya larangan berpacaran dan larangan keluar di malam hari dari orang tua. Berdasarkan analisis penelitian, diketahui hasil angket perilaku berpacaran memiliki angka validitas 0, 413 dan nilai reabilitas 0, 688. Sedangkan gambaran perilaku berpacaran pada Mahasiswa-mahasiswi di UIN SUSKA RIAU tinggi sebesar 93,3%.","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130813750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-12DOI: 10.24014/egcdj.v2i2.8262
Citra Imelda Usman
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya remaja yang melakukan tingkahlaku menyimpang yang bertentangan dengan norma dan aturan yang ada di dalam masyarakat. Rendahnya moral remaja ini terlihat dari remaja yang cenderung duduk dan bergandengan tangan dengan lawan jenisnya, remaja mengatakan perkataan yang tidak baik, remaja yang melakukan balap motor di jalan raya, remaja yang merusak dirinya seperti: remaja yang mengisap lem, mengkonsumsi alkohol, main domino, merokok, berbohong dan pencurian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Faktor penyebab menurunnya moral remaja (2) Upaya orang tua dalam mengatasi menurunnya moral remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja awal yang ada di Nagari Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 95 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian secara umum mengungkapkan bahwa: (1) Faktor penyebab menurunnya moral remaja dilihat dari keluarga bermasalah berada pada kategori banyak, media massa dan sikap egoisme dan materialisme termasuk dalam kategori cukup banyak. (2) Upaya orang tua dalam mengatasi menurunnya moral remaja dilihat dari memberikan kepercayaan kepada remaja dan mengajarkan pendidikan agama serta menciptakan komunikasi dengan remaja termasuk kedalam kategori baik. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada remaja untuk menghindari hal-hal yang membuat menurunnya moral remaja, baik yang berasal dari keluarga bermasalah, media massa dan sikap egoisme dan materialisme serta orang tua agar dapat membimbing remaja supaya memiliki nilai-nilai moral yang baik sesuai aturan dan norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat.
{"title":"Urgensi Moral Remaja dan Upaya Orang Tua Dalam Mengatasinya","authors":"Citra Imelda Usman","doi":"10.24014/egcdj.v2i2.8262","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v2i2.8262","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya remaja yang melakukan tingkahlaku menyimpang yang bertentangan dengan norma dan aturan yang ada di dalam masyarakat. Rendahnya moral remaja ini terlihat dari remaja yang cenderung duduk dan bergandengan tangan dengan lawan jenisnya, remaja mengatakan perkataan yang tidak baik, remaja yang melakukan balap motor di jalan raya, remaja yang merusak dirinya seperti: remaja yang mengisap lem, mengkonsumsi alkohol, main domino, merokok, berbohong dan pencurian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Faktor penyebab menurunnya moral remaja (2) Upaya orang tua dalam mengatasi menurunnya moral remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja awal yang ada di Nagari Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 95 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian secara umum mengungkapkan bahwa: (1) Faktor penyebab menurunnya moral remaja dilihat dari keluarga bermasalah berada pada kategori banyak, media massa dan sikap egoisme dan materialisme termasuk dalam kategori cukup banyak. (2) Upaya orang tua dalam mengatasi menurunnya moral remaja dilihat dari memberikan kepercayaan kepada remaja dan mengajarkan pendidikan agama serta menciptakan komunikasi dengan remaja termasuk kedalam kategori baik. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada remaja untuk menghindari hal-hal yang membuat menurunnya moral remaja, baik yang berasal dari keluarga bermasalah, media massa dan sikap egoisme dan materialisme serta orang tua agar dapat membimbing remaja supaya memiliki nilai-nilai moral yang baik sesuai aturan dan norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat.","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134623776","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-12DOI: 10.24014/egcdj.v2i2.8260
N. Ishak, Melor Md Yunos, Salleh Amat, A. Bakar, Mhd Subhan
The purpose of this study is to examine effects of the Fun Learning Enrichment Program (FLEP) on motivation and aspiration to learn among population of low-achieving students. The study used quasi experimental design with pre-post control group. A total of 596 students participated in the study for three consecutive years. The students were given a module consisted of 120 fun learning enrichment activities in mathematics and science that promotes self-motivation and aspiration to learn. Results show significant increase in motivation and aspiration to learn among the students after attending the FLEP program. In conclusion, low-achieving students can develop motivation and aspiration to learn when given environment that promotes positive learning experience.
{"title":"Effect of Fun Learning Enrichment Program (FLEP) on At-Risk Students’ Motivation and Aspiration to Learn","authors":"N. Ishak, Melor Md Yunos, Salleh Amat, A. Bakar, Mhd Subhan","doi":"10.24014/egcdj.v2i2.8260","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v2i2.8260","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to examine effects of the Fun Learning Enrichment Program (FLEP) on motivation and aspiration to learn among population of low-achieving students. The study used quasi experimental design with pre-post control group. A total of 596 students participated in the study for three consecutive years. The students were given a module consisted of 120 fun learning enrichment activities in mathematics and science that promotes self-motivation and aspiration to learn. Results show significant increase in motivation and aspiration to learn among the students after attending the FLEP program. In conclusion, low-achieving students can develop motivation and aspiration to learn when given environment that promotes positive learning experience.","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133577629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-12DOI: 10.24014/egcdj.v2i2.8264
Suci Habibah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih terdapat Guru BK/Konselor yang mengalami kondisi kelelahan, stres dan kejenuhan dalam bekerja yang dikhawatirkan akan berujung pada kondisi burnout. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi kondisi tersebut di perlukannya peran kepala sekolah sebagai pimpinan dari Guru BK/Konselor dan sebagai penanggung jawab kegiatan BK secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif. Populasi penelitian adalah Guru BK/Konselor SMAN se-Kota Pekanbaru. Sampel berjumlah 52 orang yang ditetapkan dengan teknik pengambilan sampel total Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner burnout dengan model skala Likert. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa 35,83% Guru BK/Konselor mengalami kondisi burnout. Hal ini tentu menjadi perhatian karena akan mempengaruhi kinerja Guru BK. Oleh karena itu, dibahas lebih lanjut peran kepala sekolah untuk mengatasi dan mencegah kondisi burnout Guru BK/Konselor aga tidak semakin meningkat.
{"title":"Kondisi Burnout pada Guru BK/Konselor di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Pekanbaru dan Implikasinya Bagi Peran Kepala Sekolah","authors":"Suci Habibah","doi":"10.24014/egcdj.v2i2.8264","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v2i2.8264","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih terdapat Guru BK/Konselor yang mengalami kondisi kelelahan, stres dan kejenuhan dalam bekerja yang dikhawatirkan akan berujung pada kondisi burnout. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi kondisi tersebut di perlukannya peran kepala sekolah sebagai pimpinan dari Guru BK/Konselor dan sebagai penanggung jawab kegiatan BK secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif. Populasi penelitian adalah Guru BK/Konselor SMAN se-Kota Pekanbaru. Sampel berjumlah 52 orang yang ditetapkan dengan teknik pengambilan sampel total Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner burnout dengan model skala Likert. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa 35,83% Guru BK/Konselor mengalami kondisi burnout. Hal ini tentu menjadi perhatian karena akan mempengaruhi kinerja Guru BK. Oleh karena itu, dibahas lebih lanjut peran kepala sekolah untuk mengatasi dan mencegah kondisi burnout Guru BK/Konselor aga tidak semakin meningkat.","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123279573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-12DOI: 10.24014/egcdj.v2i2.8261
Mhd Subhan, Hasgimianti Hasgimianti, Wardani Purnama Sari, A. Bakar, Salleh Amat
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kematangan karir mahasiswa prodi ekonomi dalam pemilihan karir. Subjek penelitian ini berjumlah 40 orang mahasiswa. Alat pengumpulan data menggunakan angket dan skor yang digunakan untuk analisis data. Variabel ini memiliki 2 sub domain yaitu domain sikap terdiri 5 indikator dan domain keterampilan terdiri dari 5 indikator juga. Hasil penelitian menunjukkan kematangan karir mahasiswa prodi ekonomi dalam pemilihan karir berada pada tahap yang rendah. Terdapat perbedaan kematangan karir antara laki-laki dan perempuan yang lebih dominan kematangan karir perempuan lebih tinggi berbanding kematangan karir laki-laki. Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan hasil yang bermakna yang dapat menjadi rujukan bagi seluruh stake holder dalam pengembangan mahasiswa menjadi mandiri dan cemerlang di masa depan. Saran bagi penelitian selanjutnya sangat penting dijalankan bagi seluruh mahasiswa supaya dapat mengetahui kematangan karir mahasiswa secara komprehensif.
{"title":"Kematangan Karir Mahasiswa Prodi Ekonomi Dalam Pemilihan Karir","authors":"Mhd Subhan, Hasgimianti Hasgimianti, Wardani Purnama Sari, A. Bakar, Salleh Amat","doi":"10.24014/egcdj.v2i2.8261","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v2i2.8261","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kematangan karir mahasiswa prodi ekonomi dalam pemilihan karir. Subjek penelitian ini berjumlah 40 orang mahasiswa. Alat pengumpulan data menggunakan angket dan skor yang digunakan untuk analisis data. Variabel ini memiliki 2 sub domain yaitu domain sikap terdiri 5 indikator dan domain keterampilan terdiri dari 5 indikator juga. Hasil penelitian menunjukkan kematangan karir mahasiswa prodi ekonomi dalam pemilihan karir berada pada tahap yang rendah. Terdapat perbedaan kematangan karir antara laki-laki dan perempuan yang lebih dominan kematangan karir perempuan lebih tinggi berbanding kematangan karir laki-laki. Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan hasil yang bermakna yang dapat menjadi rujukan bagi seluruh stake holder dalam pengembangan mahasiswa menjadi mandiri dan cemerlang di masa depan. Saran bagi penelitian selanjutnya sangat penting dijalankan bagi seluruh mahasiswa supaya dapat mengetahui kematangan karir mahasiswa secara komprehensif.","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125118532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-20DOI: 10.24014/egcdj.v2i1.7254
Lidya Wati, Hasgimianti Hasgimianti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh orang tua. Perkembangan sikap anak tergantung dari bagaimana cara didikan orang tua terhadap anak. Oleh sebab itu pola asuh orang tua sangatlah penting bagi anak, selain itu pun pola asuh orang tua juga merupakan salah satu factor bagaimana anak bersikap atau bertingkah laku di lingkungan sekitarnya. Dalam penenlitian ini menggunakan desain korelatif yang dilihat di lingkungan UIN SUSKA. Hasil penelitian ini di dapatkan dari melalui penyebaran angket, yang disebarkan ke 30 mahasiswa di UIN SUSKA. Hasil penelitian menyebutkan bahwa penyesuaan diri yang negative berupa berpacaran sebanyak 21 mahasiswa (70). Hal itu berada pada Klasifikasi Tinggi. Sedangkan Klasifikasi Sedang sebanyak 9 mahasiswa (30).
{"title":"PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL MAHASISWA DILIHAT DARI POLA ASUH ORANG TUA","authors":"Lidya Wati, Hasgimianti Hasgimianti","doi":"10.24014/egcdj.v2i1.7254","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v2i1.7254","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh orang tua. Perkembangan sikap anak tergantung dari bagaimana cara didikan orang tua terhadap anak. Oleh sebab itu pola asuh orang tua sangatlah penting bagi anak, selain itu pun pola asuh orang tua juga merupakan salah satu factor bagaimana anak bersikap atau bertingkah laku di lingkungan sekitarnya. Dalam penenlitian ini menggunakan desain korelatif yang dilihat di lingkungan UIN SUSKA. Hasil penelitian ini di dapatkan dari melalui penyebaran angket, yang disebarkan ke 30 mahasiswa di UIN SUSKA. Hasil penelitian menyebutkan bahwa penyesuaan diri yang negative berupa berpacaran sebanyak 21 mahasiswa (70). Hal itu berada pada Klasifikasi Tinggi. Sedangkan Klasifikasi Sedang sebanyak 9 mahasiswa (30).","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115800720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-20DOI: 10.24014/egcdj.v2i1.7251
Suhertina Suhertina, Darni Darni
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) penyalahgunaan narkoba dikalangan siswa SMAN; (2) Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba; (3) Pemahaman siswa tentang dampak penyalahgunaan narkoba; (4) Upaya guru BK dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada siswa SMAN. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian Siswa SMAN adan Guru BK. Sedangkan objek penelitian adalah pemahaman Siswa SMAN tentang narkoba dan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan Guru BK. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMAN dan guru BK di Provinsi Riau. Sampel ditetapkan melalui teknik purposive sampling. Lokasi penelitian SMAN 1 Kampar, SMAN 1 Pangkalan Kerinci, SMAN 1 Pinggir Bengkalis, dan SMAN 12 Pekanbaru. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba dikalangan siswa SMA ditemui sebanyak 4.5%. Di antara siswa yang pernah mengkonsumsi narkoba kebanyakan melakukannya lebih dari satu kali (1%). Jenis narkoba yang dikonsumsi siswa cukup bervariasi dan ganja merupakan jenis narkoba yang sering dipakai (2.77%). Siswa yang pernah mengkonsumsi narkoba menyatakan mereka merasa gelisah (1.25%), dan merasa ingin mengkonsumsi lagi (1.76%). Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dikalangan siswa SMA, sebagian besar karena tidak sengaja (4.03%), karena diajak teman (1.76%), dan ada masalah dengan orang tua (1.51%). Peran Guru BK dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada siswa SMA dilakukan dengan cara : (a)Memberikan layanan informasi tentang bahaya narkoba bagi siswa; (b) Melakukan kerja sama dengan BNN, Pihak kepolisian, dan Puskesmas.; (c)Menerapkan kebijakan atau program khusus untuk mengatasi penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa. Salah satu contohnya seperti melakukan tes narkoba pada calon siswa baru.
{"title":"PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA","authors":"Suhertina Suhertina, Darni Darni","doi":"10.24014/egcdj.v2i1.7251","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v2i1.7251","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) penyalahgunaan narkoba dikalangan siswa SMAN; (2) Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba; (3) Pemahaman siswa tentang dampak penyalahgunaan narkoba; (4) Upaya guru BK dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada siswa SMAN. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian Siswa SMAN adan Guru BK. Sedangkan objek penelitian adalah pemahaman Siswa SMAN tentang narkoba dan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan Guru BK. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMAN dan guru BK di Provinsi Riau. Sampel ditetapkan melalui teknik purposive sampling. Lokasi penelitian SMAN 1 Kampar, SMAN 1 Pangkalan Kerinci, SMAN 1 Pinggir Bengkalis, dan SMAN 12 Pekanbaru. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba dikalangan siswa SMA ditemui sebanyak 4.5%. Di antara siswa yang pernah mengkonsumsi narkoba kebanyakan melakukannya lebih dari satu kali (1%). Jenis narkoba yang dikonsumsi siswa cukup bervariasi dan ganja merupakan jenis narkoba yang sering dipakai (2.77%). Siswa yang pernah mengkonsumsi narkoba menyatakan mereka merasa gelisah (1.25%), dan merasa ingin mengkonsumsi lagi (1.76%). Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dikalangan siswa SMA, sebagian besar karena tidak sengaja (4.03%), karena diajak teman (1.76%), dan ada masalah dengan orang tua (1.51%). Peran Guru BK dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada siswa SMA dilakukan dengan cara : (a)Memberikan layanan informasi tentang bahaya narkoba bagi siswa; (b) Melakukan kerja sama dengan BNN, Pihak kepolisian, dan Puskesmas.; (c)Menerapkan kebijakan atau program khusus untuk mengatasi penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa. Salah satu contohnya seperti melakukan tes narkoba pada calon siswa baru.","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121144931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}