Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.24014/egcdj.v6i2.26253
Mardiah Amir MZ
Lansia adalah seseorang yang telah mamasuki fase terakhir dalam rentang kehidupan manusia. Pada fase ini manusia akan mengalami banyak perubahan baik secara fisik, psikis, sosial, maupun kesehatan. Masa-masa tua terkadang menyenangkan dan terkadang tidak menyenangkan karena pada fase ini banyak lansia yang menderita sakit tua akibat dari penurunan kondisi kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, katarak, diabetes, stroke, dan penyakit tua yang lainnya. Penyakit yang diderita pada lansia dapat menyebabkan psychological well-beinnya terganggu. Konseling spiritual merupakan suatu upaya yang diberikan oleh konselor untuk meningkatkan psychological well-being pada lansia yang menderita sakit tua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis library research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelaan terhadap berbagai literatur-literatur yang relevan dengan kajian penelitian yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis isi dan hasilnya dipaparkan secara deskriptif. Dari hasil penelaan beberapa literatur diperoleh enam jurnal yang relevan dengan kajian yang diteliti dengan hasil bahwa konseling spiritual dapat meningkatkan psychological well-being pada lansia yang menderita sakit tua. Lansia yang memiliki psychological well-being yang tinggi akan siap menjalani masa tuanya, ikhlas menerima segala ujian yang diberikan oleh Allah SWT, berpikir positif terhadap penyakit yang dideritanya, mengisi masa-masa tua dengan kegiatan beribadah dan hal-hal positif, serta mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi kematianTRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian // TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//
老年人是指进入人类寿命最后阶段的人。在这个阶段,人的身体、心理、社会和健康都会发生许多变化。老年生活时而令人愉悦,时而令人不快,因为在这个阶段,许多老年人会因健康状况下降而患上老年病,如高血压、心脏病、白内障、糖尿病、中风和其他老年病。老年人所患的疾病会使他们的心理健康受到干扰。精神辅导是辅导员为改善患有老年疾病的老年人的心理健康所做的努力。本研究是一项定性研究,属于图书馆研究类型。通过查阅与本研究相关的各种文献来收集数据,然后使用内容分析法对数据进行分析,并以描述性的方式呈现结果。从对多篇文献的查阅结果来看,有六篇期刊与本研究相关,其结果是:精神辅导可以改善患有老年疼痛的老年人的心理健康。心理健康水平高的老年人会做好安度晚年的准备,真诚地接受真主给予的一切考验,积极地看待自己所患的疾病,用礼拜活动和积极的事情来充实自己的晚年生活、用 x 翻译 英语阿拉伯语希伯来语波兰语保加利亚语印地语葡萄牙语加泰罗尼亚语苗语罗马尼亚语中文简体匈牙利语俄语中文TraditionalIndonesianSlovakCzechSlovenianJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianGermanTurkishMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitianCreolePersian // TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widgets:必应网站管理员门户返回
{"title":"Konseling Spiritual Sebagai Upaya Meningkatkan Psychological Well-Being Lansia yang Menderita Sakit Tua","authors":"Mardiah Amir MZ","doi":"10.24014/egcdj.v6i2.26253","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i2.26253","url":null,"abstract":"Lansia adalah seseorang yang telah mamasuki fase terakhir dalam rentang kehidupan manusia. Pada fase ini manusia akan mengalami banyak perubahan baik secara fisik, psikis, sosial, maupun kesehatan. Masa-masa tua terkadang menyenangkan dan terkadang tidak menyenangkan karena pada fase ini banyak lansia yang menderita sakit tua akibat dari penurunan kondisi kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, katarak, diabetes, stroke, dan penyakit tua yang lainnya. Penyakit yang diderita pada lansia dapat menyebabkan psychological well-beinnya terganggu. Konseling spiritual merupakan suatu upaya yang diberikan oleh konselor untuk meningkatkan psychological well-being pada lansia yang menderita sakit tua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis library research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelaan terhadap berbagai literatur-literatur yang relevan dengan kajian penelitian yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis isi dan hasilnya dipaparkan secara deskriptif. Dari hasil penelaan beberapa literatur diperoleh enam jurnal yang relevan dengan kajian yang diteliti dengan hasil bahwa konseling spiritual dapat meningkatkan psychological well-being pada lansia yang menderita sakit tua. Lansia yang memiliki psychological well-being yang tinggi akan siap menjalani masa tuanya, ikhlas menerima segala ujian yang diberikan oleh Allah SWT, berpikir positif terhadap penyakit yang dideritanya, mengisi masa-masa tua dengan kegiatan beribadah dan hal-hal positif, serta mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi kematianTRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian // TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"188 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139294905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.24014/egcdj.v6i2.24406
Syafrizal Syafrizal, Zuriatul Khairi, Suci Habibah, Y. Efendi
Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong siswa untuk melakukan belajar guna meningkatkan mutu belajar dengan baik dalam mencapai tujuan belajar. Motivasi merupakan daya penggerak yang menggerakkan manusia untuk bertindak guna mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian literatur review. Pada artikel ini dikaji beberapa artikel yang berkaitan dengan motivasi belajar dan motivasi belajar dalam pandangan islam dan peran guru BK dalam motivasi belajar. Dalam belajar tentunya ada dorongan yang membuat seseorang ingin mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan Proses belajar motivasi merupakan aspek dinamis yang sangat penting. Islam telah memerintahkan kita untuk belajar dan menuntut ilmu terlihat Islam sangat menekankan pentingnya belajar bagi manusia dapat dilihat dari banyaknya ayat dan hadis yang membahas tentang pentingnya belajar dan keutamaan orang yang berilmu dan menuntut ilmu. guru BK berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sebagai informator, motivator, direktor, dan transmitter sehingga dapat mengembangkan potensi dan memandirikan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar
{"title":"Konsep Motivasi Belajar Menurut Pandangan Islam dan Peran Guru BK","authors":"Syafrizal Syafrizal, Zuriatul Khairi, Suci Habibah, Y. Efendi","doi":"10.24014/egcdj.v6i2.24406","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i2.24406","url":null,"abstract":"Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong siswa untuk melakukan belajar guna meningkatkan mutu belajar dengan baik dalam mencapai tujuan belajar. Motivasi merupakan daya penggerak yang menggerakkan manusia untuk bertindak guna mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian literatur review. Pada artikel ini dikaji beberapa artikel yang berkaitan dengan motivasi belajar dan motivasi belajar dalam pandangan islam dan peran guru BK dalam motivasi belajar. Dalam belajar tentunya ada dorongan yang membuat seseorang ingin mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan Proses belajar motivasi merupakan aspek dinamis yang sangat penting. Islam telah memerintahkan kita untuk belajar dan menuntut ilmu terlihat Islam sangat menekankan pentingnya belajar bagi manusia dapat dilihat dari banyaknya ayat dan hadis yang membahas tentang pentingnya belajar dan keutamaan orang yang berilmu dan menuntut ilmu. guru BK berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sebagai informator, motivator, direktor, dan transmitter sehingga dapat mengembangkan potensi dan memandirikan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139297425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research is motivated by the existence of students who have career awareness problems that are not good, good enough, and good; because of the lack of knowledge about the potential of students, career awareness will be obtained through the learning process at school and in the surrounding environment, when researchers make observations in class, researchers find symptoms such as some students still cannot think about what the student did after graduating from school, some students do not know any jobs that are suitable for them, students who do not understand information about careers or further studies, and some students determine their careers from the invitation of their friends. This study aims to analyze the effect of the Classical Guidance Model Blended learning on students' Career awareness. The type of research used in this study is quantitative with experimental methods. The kind of design used in this study is a preexperimental design with the research design used, namely one group pre-test-posttestThis research is motivated by the existence of students who have career awareness problems that are not good, good enough, and good; because of the lack of knowledge about the potential of students, career awareness will be obtained through the learning process at school and in the surrounding environment, when researchers make observations in class, researchers find symptoms such as some students still cannot think about what the student did after graduating from school, some students do not know any jobs that are suitable for them, students who do not understand information about careers or further studies, and some students determine their careers from the invitation of their friends. This study aims to analyze the effect of the Classical Guidance Model Blended learning on students' Career awareness. The type of research used in this study is quantitative with experimental methods. The kind of design used in this study is a preexperimental design with the research design used, namely one group pre-test-posttest design; the sample used in this study was as many as 20 students from class XI Social Studies 1 SMA Negeri 2 Sungai Tarab who had career awareness on the criteria are not good, the requirements are good enough, and the requirements are reasonable. The results stated that classical guidance using the Blended learning model affected increasing students' low career awareness. The data processing results showed that the standard deviation value obtained before following classical guidance with the Blended learning model was 1,652. After following classical guidance with the Blended learning model, it increased to 2,135. Based on the results of the "Test Statistic" output above, the value of Asymp. Sig is known. i.e. 0.000. Because the value of 0.000 < 0.05, Ha was accepted and Ho was rejected, meaning that there was an increase in students' career awareness after getting treatment; in other words, classical guidance with a blended
本研究的动因是学生存在职业意识不好、不够好、不错的问题;由于缺乏对学生潜能的了解,职业意识将通过学校和周围环境的学习过程获得,当研究者在课堂上进行观察时,研究者发现了一些症状,如有些学生仍然想不到学生从学校毕业后做了什么,有些学生不知道有什么工作适合自己,学生不了解有关职业或升学的信息,有些学生从朋友的邀请中确定自己的职业等。本研究旨在分析经典指导模式混合式学习对学生职业意识的影响。本研究采用的研究类型是实验法定量研究。本研究采用的设计类型是前实验设计,研究设计为一组前测-后测。本研究的动机是由于学生存在职业意识不好、不够好和好的问题;由于缺乏对学生潜能的了解,职业意识将通过在学校的学习过程和周围环境中获得,研究人员在课堂上进行观察时发现了一些症状,如有些学生仍然想不到学生毕业后做什么,有些学生不知道有什么工作适合自己,学生不了解有关职业或升学的信息,有些学生从朋友的邀请中确定自己的职业等。本研究旨在分析经典指导模式混合式学习对学生职业意识的影响。本研究采用的研究类型是实验法定量研究。本研究使用的设计类型是预实验设计,使用的研究设计是一组前测-后测设计;本研究使用的样本是来自 SMA Negeri 2 Sungai Tarab 社会研究 1 班的多达 20 名学生,他们的职业意识标准是不好、要求足够好、要求合理。结果表明,采用混合式学习模式的经典指导对提高学生的低职业意识起到了一定的作用。数据处理结果显示,在采用混合式学习模式进行经典指导之前,标准偏差值为 1 652。采用混合式学习模式进行经典指导后,标准差增加到 2 135。根据上述 "测试统计 "输出结果,Asymp.Sig 已知,即 0.000。由于 0.000 < 0.05 的值,Ha 被接受,Ho 被拒绝,这意味着学生的职业意识在接受治疗后有所提高;换句话说,采用混合学习模式的经典指导影响了 Sungai Tarab State High Schooldesign 的十一年级学生的职业意识;本研究使用的样本是来自 SMA Negeri 2 Sungai Tarab 社会学一年级十一班的多达 20 名学生,他们对职业意识的标准是不好、要求足够好、要求合理。结果表明,采用混合式学习模式的经典指导对提高学生的低职业意识起到了一定的作用。数据处理结果显示,在采用混合式学习模式进行经典指导之前,标准偏差值为 1 652。采用混合式学习模式进行经典指导后,标准差增加到 2 135。根据上述 "测试统计 "输出结果,Asymp.Sig 已知,即 0.000。由于 0.000 < 0.05 的值,Ha 被接受,Ho 被拒绝,这意味着在接受治疗后,学生的职业意识有所提高;换句话说,采用混合学习模式的经典指导影响了 Sungai Tarab 州立中学十一年级学生的职业意识。
{"title":"Students Career Awareness: the Effect of Classical Guidance by using Blended Learning Model","authors":"Desri Jumiarti, Andria Yunovita, D. Dasril, Darimis Darimis, Emeliya Hardi, Rina Yulitri","doi":"10.24014/egcdj.v6i2.26425","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i2.26425","url":null,"abstract":"This research is motivated by the existence of students who have career awareness problems that are not good, good enough, and good; because of the lack of knowledge about the potential of students, career awareness will be obtained through the learning process at school and in the surrounding environment, when researchers make observations in class, researchers find symptoms such as some students still cannot think about what the student did after graduating from school, some students do not know any jobs that are suitable for them, students who do not understand information about careers or further studies, and some students determine their careers from the invitation of their friends. This study aims to analyze the effect of the Classical Guidance Model Blended learning on students' Career awareness. The type of research used in this study is quantitative with experimental methods. The kind of design used in this study is a preexperimental design with the research design used, namely one group pre-test-posttestThis research is motivated by the existence of students who have career awareness problems that are not good, good enough, and good; because of the lack of knowledge about the potential of students, career awareness will be obtained through the learning process at school and in the surrounding environment, when researchers make observations in class, researchers find symptoms such as some students still cannot think about what the student did after graduating from school, some students do not know any jobs that are suitable for them, students who do not understand information about careers or further studies, and some students determine their careers from the invitation of their friends. This study aims to analyze the effect of the Classical Guidance Model Blended learning on students' Career awareness. The type of research used in this study is quantitative with experimental methods. The kind of design used in this study is a preexperimental design with the research design used, namely one group pre-test-posttest design; the sample used in this study was as many as 20 students from class XI Social Studies 1 SMA Negeri 2 Sungai Tarab who had career awareness on the criteria are not good, the requirements are good enough, and the requirements are reasonable. The results stated that classical guidance using the Blended learning model affected increasing students' low career awareness. The data processing results showed that the standard deviation value obtained before following classical guidance with the Blended learning model was 1,652. After following classical guidance with the Blended learning model, it increased to 2,135. Based on the results of the \"Test Statistic\" output above, the value of Asymp. Sig is known. i.e. 0.000. Because the value of 0.000 < 0.05, Ha was accepted and Ho was rejected, meaning that there was an increase in students' career awareness after getting treatment; in other words, classical guidance with a blended ","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139300305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.24014/egcdj.v6i2.25149
Mustika Sari, A. Afdal, Rezki Hariko
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konseling feminist dalam upaya mencapai work life balance atau keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan di luar pekerjaan pada wanita yang telah berkeluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang wanita yang berusia 41 dan 38 tahun serta berprofesi sebagai tenaga pendidik di kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa kedua subjek dalam penelitian ini memiliki work life balance yang baik dan kedua subjek mampu menyeimbangkan diri dalam berbagai peran yang dijalaninya sampai saat ini. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi work life balance yang ditemukan dalam penelitian ini adalah faktor pernikahan, faktor dukungan sosial, dan faktor manajemen diri. Keberhasilan kedua subjek dalam mencapai work life balance terlihat dari terpenuhinya aspek work life balance yaitu time balance, involvement balance, dan satisfaction balance. Konseling feminis dapat digunakan dalam upaya mencapai work life balance pada wanita yang telah berkeluarga yang diharapkan nantinya dapar menjadikan wanita sebagai pribadi yang kreatif, produktif, aktif dan mandiri serta membangun citra diri wanita yang mampu mengaktualisasikan potensi diri mereka secara optimal
{"title":"Konseling Feminist Dalam Upaya Mencapai Work Life Balance Pada Wanita Yang Berkeluarga","authors":"Mustika Sari, A. Afdal, Rezki Hariko","doi":"10.24014/egcdj.v6i2.25149","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i2.25149","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konseling feminist dalam upaya mencapai work life balance atau keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan di luar pekerjaan pada wanita yang telah berkeluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang wanita yang berusia 41 dan 38 tahun serta berprofesi sebagai tenaga pendidik di kota Padang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa kedua subjek dalam penelitian ini memiliki work life balance yang baik dan kedua subjek mampu menyeimbangkan diri dalam berbagai peran yang dijalaninya sampai saat ini. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi work life balance yang ditemukan dalam penelitian ini adalah faktor pernikahan, faktor dukungan sosial, dan faktor manajemen diri. Keberhasilan kedua subjek dalam mencapai work life balance terlihat dari terpenuhinya aspek work life balance yaitu time balance, involvement balance, dan satisfaction balance. Konseling feminis dapat digunakan dalam upaya mencapai work life balance pada wanita yang telah berkeluarga yang diharapkan nantinya dapar menjadikan wanita sebagai pribadi yang kreatif, produktif, aktif dan mandiri serta membangun citra diri wanita yang mampu mengaktualisasikan potensi diri mereka secara optimal","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139303627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.24014/egcdj.v6i2.26033
Siska Mardes, K. Khadijah, Donal Donal, R. Arlizon
Mahasiswa akhir merupakan sekelompok mahasiswa yang sedang berusaha untuk menyelesaikan tingkat pendidikan perguruan tinggi yang sudah diambilnya. Pada tahap ini, mahasiswa akhir biasanya dihadapkan dengan tekanan tinggi dalam menjalani tugas akademiknya, persiapan karir, tuntutan harapan orang tua, keluarga, teman, dan lingkungan. Mahasiswa akhir yang merasa tidak mampu untuk memenuhi harapan atau ekspetasi tersebut dapat mengalami stress, kecemasan, bahkan depresi yang akan mempengaruhi kehidupan mereka secara keseluruhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat mental health mahasiswa akhir, untuk mengetahui pengaruh Konseling Kelompok dengan teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dalam meningkatkan mental health mahasiswa akhir, dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkatan mental health mahassiswa akhir sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok dengan teknik CBT. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan tingkat mental health mahasiswa akhir dari 35 mahasiswa pada variabel mental health terdapat 10 mahasiswa berada kategori rendah dan 25 mahasiswa berada pada kategori sedang, konseling kelompok dengan CBT dapat meningkatkan mental health mahasiswa akhir dari 6 mahasiswa pada variabel mental health terdapat 1 mahasiswa pada kategori sedang dan 5 mahasiswa berada pada kategori tinggi, dan terdapat perbedaan yang signifikan tingkat mental health mahasiswa akhir sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok dengan teknik CBT
{"title":"Peningkatan Mental Health Mahasiswa Akhir Melalui Konseling Kelompok Dengan Teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT)","authors":"Siska Mardes, K. Khadijah, Donal Donal, R. Arlizon","doi":"10.24014/egcdj.v6i2.26033","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i2.26033","url":null,"abstract":"Mahasiswa akhir merupakan sekelompok mahasiswa yang sedang berusaha untuk menyelesaikan tingkat pendidikan perguruan tinggi yang sudah diambilnya. Pada tahap ini, mahasiswa akhir biasanya dihadapkan dengan tekanan tinggi dalam menjalani tugas akademiknya, persiapan karir, tuntutan harapan orang tua, keluarga, teman, dan lingkungan. Mahasiswa akhir yang merasa tidak mampu untuk memenuhi harapan atau ekspetasi tersebut dapat mengalami stress, kecemasan, bahkan depresi yang akan mempengaruhi kehidupan mereka secara keseluruhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat mental health mahasiswa akhir, untuk mengetahui pengaruh Konseling Kelompok dengan teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dalam meningkatkan mental health mahasiswa akhir, dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkatan mental health mahassiswa akhir sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok dengan teknik CBT. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan tingkat mental health mahasiswa akhir dari 35 mahasiswa pada variabel mental health terdapat 10 mahasiswa berada kategori rendah dan 25 mahasiswa berada pada kategori sedang, konseling kelompok dengan CBT dapat meningkatkan mental health mahasiswa akhir dari 6 mahasiswa pada variabel mental health terdapat 1 mahasiswa pada kategori sedang dan 5 mahasiswa berada pada kategori tinggi, dan terdapat perbedaan yang signifikan tingkat mental health mahasiswa akhir sebelum dan sesudah diberikan konseling kelompok dengan teknik CBT","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139299085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.24014/egcdj.v6i2.24958
Rizki Kurniawan, Rizka Ahmad
Cross-cultural counseling is very important when a counselor and counselee come from different backgrounds. As a result, a counselor must understand, be aware of, and show sensitivity to the values generally accepted in society. It is undoubtedly important for both parties to understand each other's culture in cross-cultural therapy. A counselor needs certain traits or qualities to carry out the duties of a counselor in extraordinary cross-cultural therapy. For this reason, it is very important for a counselor to be culturally sensitive, free from prejudice, aware of cultural diversity, and able to adapt to different cultural contexts. This writing was carried out to explain and provide an overview of the competencies, guidelines, challenges, problems and characteristics of counselors in cross-cultural counseling in the era of society which are really needed in the period of society 5.0. This writing uses a library research approach. Based on the writing of this article, it was found that the possibility of counseling success is directly proportional to the extent to which the counselor and counselee share the same perspective on this problem (both psychologically and socio-culturally), and vice versa. The client is understood not only in purely psychological terms, but also as an active part of the culture in addition to being understood in those terms. It is believed that the cultural landmarks clients experience shape their identity, along with their sentiments and experiences.
{"title":"Characteristick Of Counselors In Cross-Cultural Counseling In The Society 5.0 Era","authors":"Rizki Kurniawan, Rizka Ahmad","doi":"10.24014/egcdj.v6i2.24958","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i2.24958","url":null,"abstract":"Cross-cultural counseling is very important when a counselor and counselee come from different backgrounds. As a result, a counselor must understand, be aware of, and show sensitivity to the values generally accepted in society. It is undoubtedly important for both parties to understand each other's culture in cross-cultural therapy. A counselor needs certain traits or qualities to carry out the duties of a counselor in extraordinary cross-cultural therapy. For this reason, it is very important for a counselor to be culturally sensitive, free from prejudice, aware of cultural diversity, and able to adapt to different cultural contexts. This writing was carried out to explain and provide an overview of the competencies, guidelines, challenges, problems and characteristics of counselors in cross-cultural counseling in the era of society which are really needed in the period of society 5.0. This writing uses a library research approach. Based on the writing of this article, it was found that the possibility of counseling success is directly proportional to the extent to which the counselor and counselee share the same perspective on this problem (both psychologically and socio-culturally), and vice versa. The client is understood not only in purely psychological terms, but also as an active part of the culture in addition to being understood in those terms. It is believed that the cultural landmarks clients experience shape their identity, along with their sentiments and experiences.","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139292372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.24014/egcdj.v6i2.25358
Nabira Nabira, Citra Imelda Usman, Fuaddillah Putra
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya peserta didik yang sulit untuk berkomunikasi dengan teman kelasnya karena adanya perbedaan bahasa dan budaya, dan belum adanya instrument khusus berbasis teknologi informasi yang dapat mengungkapkan permasalahan hambatan komunikasi antar budaya peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan: 1) Identifikasi hasil instrumen hambatan komunikasi pada aspek antar budaya peserta didik kelas VIII 4 di SMP Negeri 11 Sijunjung berbasis teknologi informasi, 2) Pengembangan instrument hambatan komunikasi pada aspek antar budaya peserta didik berbasis teknologi informasi. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik yang memiliki hambatan komunikasi pada aspek antar budaya. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Validasi pengolahan instrumen hambatan komunikasi antar budaya dilakukan oleh 5 orang validator yaitu 3 validator secara teoritis, 1 validator secara praktis, 1 validator secara IT. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Aplikasi pengolahan instrumen hambatan komunikasi antar budaya peserta didik berbasis teknologi informasi yang telah divalidasi oleh pakar teoritis dengan skor rata-rata 2,73 termasuk dalam kategori “Diterima”. Pakar praktis dengan skor 3,6 termasuk dalam kategori “Sangat Diterima”. Pakar IT dengan skor 3,65 termasuk dalam kategori “Sangat Diterima”. Hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi yang telah dikembangkan layak digunakan, 2) Identifikasi hasil instrumen hambatan komunikasi pada aspek antar budaya peserta didik kelas VIII 4 di SMP Negeri 11 Sijunjung berada pada kategori cukup
{"title":"Pengembangan Instrumen Hambatan Komunikasi Antar Budaya Berbasis Teknologi Informasi bagi Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama","authors":"Nabira Nabira, Citra Imelda Usman, Fuaddillah Putra","doi":"10.24014/egcdj.v6i2.25358","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i2.25358","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya peserta didik yang sulit untuk berkomunikasi dengan teman kelasnya karena adanya perbedaan bahasa dan budaya, dan belum adanya instrument khusus berbasis teknologi informasi yang dapat mengungkapkan permasalahan hambatan komunikasi antar budaya peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan: 1) Identifikasi hasil instrumen hambatan komunikasi pada aspek antar budaya peserta didik kelas VIII 4 di SMP Negeri 11 Sijunjung berbasis teknologi informasi, 2) Pengembangan instrument hambatan komunikasi pada aspek antar budaya peserta didik berbasis teknologi informasi. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik yang memiliki hambatan komunikasi pada aspek antar budaya. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Validasi pengolahan instrumen hambatan komunikasi antar budaya dilakukan oleh 5 orang validator yaitu 3 validator secara teoritis, 1 validator secara praktis, 1 validator secara IT. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Aplikasi pengolahan instrumen hambatan komunikasi antar budaya peserta didik berbasis teknologi informasi yang telah divalidasi oleh pakar teoritis dengan skor rata-rata 2,73 termasuk dalam kategori “Diterima”. Pakar praktis dengan skor 3,6 termasuk dalam kategori “Sangat Diterima”. Pakar IT dengan skor 3,65 termasuk dalam kategori “Sangat Diterima”. Hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi yang telah dikembangkan layak digunakan, 2) Identifikasi hasil instrumen hambatan komunikasi pada aspek antar budaya peserta didik kelas VIII 4 di SMP Negeri 11 Sijunjung berada pada kategori cukup","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139295414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.24014/egcdj.v6i2.25359
Nola Kamelia, Fitria Kasih, R. Nita
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan tentang kontrol diri remaja yang rendah penggemar K-Pop. Tujuannya untuk mendeskripsikan : 1.) Gambaran control diri remaja penggemar K-pop sebelum dilakukan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling. 2.) Gambaran kontrol diri remaja penggemar K-pop setelah dilakukan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling. 3.) Efektifitas konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling untuk meningkatkan kontrol diri remaja penggemar K-pop. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SMA PGRI 2 Padang yang berjumlah 10 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pada peserta didik dengan jumlah 3 orang. Alat pengumpulan data berupa angket, kemudian di analisis dengan menggunakan persentase untuk efektifitas pelaksanaan pelayanan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling untuk meningkatkan kontrol diri remaja penggemar K-Pop. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa : 1.) Gambaran kontrol diri remaja penggemar K-Pop sebelum diberikan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling, berada pada kategori rendah sebanyak 100%. 2.) Gambaran kontrol diri remaja penggemar K-Pop setelah diberikan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling terlihat dari hasil analisis berada pada kategori tinggi sebanyak 100%. 3.) Terdapat efektifitas pelaksanaan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling untuk meningkatkan kontrol diri remaja penggemar K-Pop. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan kepada guru BK untuk dapat meningkatkan pelaksanaan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling ke depannya This page is in Frisian Translate to English AfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBengaliBulgarianCatalanCroatianCzechDanishDutchEnglishEstonianFinnishFrenchGermanGreekGujaratiHaitian CreoleHebrewHindiHungarianIcelandicIndonesianItalianJapaneseKannadaKazakhKhmerKoreanKurdish (Kurmanji)LaoLatvianLithuanianMalagasyMalayMalayalamMalteseMaoriMarathiMyanmar (Burmese)NepaliNorwegianPashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussianSamoanSimplified ChineseSlovakSlovenianSpanishSwedishTamilTeluguThaiTraditional ChineseTurkishUkrainianUrduVietnameseWelsh Always translate Frisian to EnglishPRO Never translate Frisian Never translate ejournal.uin-suska.ac.id
{"title":"Peningkatan Kontrol Diri Remaja Penggemar K-Pop Menggunakan Konseling Behavioral dengan Teknik Modeling: Studi Eksperimen","authors":"Nola Kamelia, Fitria Kasih, R. Nita","doi":"10.24014/egcdj.v6i2.25359","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i2.25359","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan tentang kontrol diri remaja yang rendah penggemar K-Pop. Tujuannya untuk mendeskripsikan : 1.) Gambaran control diri remaja penggemar K-pop sebelum dilakukan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling. 2.) Gambaran kontrol diri remaja penggemar K-pop setelah dilakukan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling. 3.) Efektifitas konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling untuk meningkatkan kontrol diri remaja penggemar K-pop. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SMA PGRI 2 Padang yang berjumlah 10 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pada peserta didik dengan jumlah 3 orang. Alat pengumpulan data berupa angket, kemudian di analisis dengan menggunakan persentase untuk efektifitas pelaksanaan pelayanan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling untuk meningkatkan kontrol diri remaja penggemar K-Pop. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa : 1.) Gambaran kontrol diri remaja penggemar K-Pop sebelum diberikan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling, berada pada kategori rendah sebanyak 100%. 2.) Gambaran kontrol diri remaja penggemar K-Pop setelah diberikan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling terlihat dari hasil analisis berada pada kategori tinggi sebanyak 100%. 3.) Terdapat efektifitas pelaksanaan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling untuk meningkatkan kontrol diri remaja penggemar K-Pop. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan kepada guru BK untuk dapat meningkatkan pelaksanaan konseling behavioral dengan menggunakan teknik modeling ke depannya This page is in Frisian Translate to English AfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBengaliBulgarianCatalanCroatianCzechDanishDutchEnglishEstonianFinnishFrenchGermanGreekGujaratiHaitian CreoleHebrewHindiHungarianIcelandicIndonesianItalianJapaneseKannadaKazakhKhmerKoreanKurdish (Kurmanji)LaoLatvianLithuanianMalagasyMalayMalayalamMalteseMaoriMarathiMyanmar (Burmese)NepaliNorwegianPashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussianSamoanSimplified ChineseSlovakSlovenianSpanishSwedishTamilTeluguThaiTraditional ChineseTurkishUkrainianUrduVietnameseWelsh Always translate Frisian to EnglishPRO Never translate Frisian Never translate ejournal.uin-suska.ac.id","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139292274","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-01DOI: 10.24014/egcdj.v6i2.23166
Nur Hafiza, Firman Firman
Guidance and counseling is an integral part of the national education system, therefore the policies, objectives and implementation of guidance and counseling are also part of the policies and objectives and implementation of character education. Schools play an important role in shaping the character of a nation and the next generation. at school, students receive various educational information about character, which not only goes into the classroom, but also through teaching and counseling programs, which can strengthen character values such as openness, honesty, etc., and promote discipline. This also requires special strategies, including coercion. Hardworking, creative, independent, caring, responsible. This research methodology uses a qualitative approach with the type of library research. The research has shown that counseling and mentoring programs are developed through student needs analysis, so that the attending teacher or counselor makes the counseling and mentoring program feasible for student character development and provides appropriate services.TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian // TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//
指导和咨询是国民教育体系的组成部分,因此,指导和咨询的政策、目标和实施也是品格教育的政策、目标和实施的一部分。学校在塑造一个民族和下一代的品格方面发挥着重要作用。在学校,学生们接受各种有关品格的教育信息,这些信息不仅进入课堂,还通过教学和辅导课程,可以强化学生的品格价值观,如开放、诚实等,并促进学生遵守纪律。这也需要特殊的策略,包括强制。勤奋、有创造力、独立、有爱心、有责任心。本研究方法采用图书馆研究类型的定性方法。研究表明,辅导和指导计划是通过学生需求分析制定的,因此,主讲教师或辅导员要使辅导和指导计划对学生的品德发展具有可行性,并提供适当的服务。TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmongDawRomanianChineseSimplifiedHungarianRussianChinese繁体中文印度尼西亚语斯洛伐克语捷克语意大利语斯洛文尼亚语丹麦语日本语西班牙语荷兰语克林贡语瑞典语英语韩国语泰国语爱沙尼亚语拉脱维亚语土耳其语芬兰语立陶宛语乌克兰语法语马来语乌尔都语德语马耳他语越南语希腊语挪威语威尔士语海地语克里奥尔语波斯语 // 复制下面的 URL 进行翻译 返回 将下面的片段粘贴到您的网站 启用协作功能并自定义 widget:必应网站管理员门户返回//
{"title":"Character Development through Student Guidance and Counseling at School","authors":"Nur Hafiza, Firman Firman","doi":"10.24014/egcdj.v6i2.23166","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i2.23166","url":null,"abstract":"Guidance and counseling is an integral part of the national education system, therefore the policies, objectives and implementation of guidance and counseling are also part of the policies and objectives and implementation of character education. Schools play an important role in shaping the character of a nation and the next generation. at school, students receive various educational information about character, which not only goes into the classroom, but also through teaching and counseling programs, which can strengthen character values such as openness, honesty, etc., and promote discipline. This also requires special strategies, including coercion. Hardworking, creative, independent, caring, responsible. This research methodology uses a qualitative approach with the type of library research. The research has shown that counseling and mentoring programs are developed through student needs analysis, so that the attending teacher or counselor makes the counseling and mentoring program feasible for student character development and provides appropriate services.TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian // TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack//","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139301802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-29DOI: 10.24014/egcdj.v6i1.20352
W. Sari, E. Yakub, K. Khadijah
Saat ini banyaknya siswa yang mengalami prokrastinasi akademik sehingga berakibat kepada hasil dan motivasi belajar. Prokrastinasi akademik yang dilakukan antara lain menunda tugas sekolah, mengabaikan disiplin belajar, mengabaikan jam masuk pelajaran, dan lain sebagainya. Prokrastinasi akademik merupakan perilaku yang dilakukan oleh seseorang dengan cara menunda-nunda melakukan kegiatan atau tugas akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk mengurangi prokrastinasi akademik siswa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen. Subjek pada penelitian ini adalah siswa yang memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang sangat tinggi. Instrumen yang digunakan adalah skala prokrastinasi akademik yang setelahnya dianalisis pretest dan posttest menggunakan uji spearman rank dengan bantuan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan prokrastinasi akademik siswa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management antara kelompok eksperimen dan kontrol dengan nilai uji spearman rank menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,042 (0,042 < 0,05) dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,829. Dengan demikian didapatkan sebanyak 68,7% berpengaruh terhadap pengurangan prokrastinasi akademik siswa. Sehubungan dengan itu agar kepada peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan menggunakan treatment lain untuk pengurangan prokrastinasi akademik seperti teknik sosiodrama. TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian // TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack// This page is in Maltese Translate to English AfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBengaliBulgarianCatalanCroatianCzechDanishDutchEnglishEstonianFinnishFrenchGermanGreekGujaratiHaitian CreoleHebrewHindiHungarianIcelandicIndonesianItalianJapaneseKannadaKazakhKhmerKoreanKurdish (Kurmanji)LaoLatvianLithuanianMalagasyMalayMalayalamMalteseMaoriMarathiMyanmar (Burmese)NepaliNorwegianPashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussianSamoanSimplified ChineseSlovakSlovenianSpanishSwedishTamilTeluguThaiTraditional ChineseTurkishUkrainianUrduVietnameseWelsh Always translate Maltese to EnglishPRO Never translate Maltese Never translate ejournal.uin-suska.ac.id
{"title":"Pengaruh Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self Management untuk Mengurangi Prokrastinasi Akademik Siswa di MTs","authors":"W. Sari, E. Yakub, K. Khadijah","doi":"10.24014/egcdj.v6i1.20352","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/egcdj.v6i1.20352","url":null,"abstract":"Saat ini banyaknya siswa yang mengalami prokrastinasi akademik sehingga berakibat kepada hasil dan motivasi belajar. Prokrastinasi akademik yang dilakukan antara lain menunda tugas sekolah, mengabaikan disiplin belajar, mengabaikan jam masuk pelajaran, dan lain sebagainya. Prokrastinasi akademik merupakan perilaku yang dilakukan oleh seseorang dengan cara menunda-nunda melakukan kegiatan atau tugas akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk mengurangi prokrastinasi akademik siswa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen. Subjek pada penelitian ini adalah siswa yang memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang sangat tinggi. Instrumen yang digunakan adalah skala prokrastinasi akademik yang setelahnya dianalisis pretest dan posttest menggunakan uji spearman rank dengan bantuan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan prokrastinasi akademik siswa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management antara kelompok eksperimen dan kontrol dengan nilai uji spearman rank menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,042 (0,042 < 0,05) dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,829. Dengan demikian didapatkan sebanyak 68,7% berpengaruh terhadap pengurangan prokrastinasi akademik siswa. Sehubungan dengan itu agar kepada peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan menggunakan treatment lain untuk pengurangan prokrastinasi akademik seperti teknik sosiodrama. TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian // TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack// This page is in Maltese Translate to English AfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBengaliBulgarianCatalanCroatianCzechDanishDutchEnglishEstonianFinnishFrenchGermanGreekGujaratiHaitian CreoleHebrewHindiHungarianIcelandicIndonesianItalianJapaneseKannadaKazakhKhmerKoreanKurdish (Kurmanji)LaoLatvianLithuanianMalagasyMalayMalayalamMalteseMaoriMarathiMyanmar (Burmese)NepaliNorwegianPashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussianSamoanSimplified ChineseSlovakSlovenianSpanishSwedishTamilTeluguThaiTraditional ChineseTurkishUkrainianUrduVietnameseWelsh Always translate Maltese to EnglishPRO Never translate Maltese Never translate ejournal.uin-suska.ac.id","PeriodicalId":113344,"journal":{"name":"Educational Guidance and Counseling Development Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130532456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}