Abstrak Konsep diri adalah suatu pandangan, persepsi dan perasaan seseorang tentang dirinya baik yang bersifat fisik, psikis, motivasi, kepandaian, kegagalan atau kelemahan dan kelebihannya. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang di lakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam raport. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar pesrta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima. Hipotesis alternative (Ha) dalam penelitian ini adalah ada korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, sebab penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara dua variable, metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Data didasarkan pada indikator-indikator konsep diri antara lain keadaan fisik, psikis, motivasi, kepadaian, kegagalan atau kelemahan dengan jumlah pertanyaan sebanyak 60 item dengan skor 4 (selalu),3 (sering), 2 (kadang-kadang) dan 1 (tidak pernah). Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa data-data numerik atau angka yang diolah dengan metode statistic coovisien corelation product moment. Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan korelasi () sebesar 0,772 dengan = 0,312 dengan demikian maka Ha di terima dan Ho di tolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima.
抽象的自我概念是一个人对自己的身体、心理、动机、智力、失败或弱点和优势的看法、感知和感觉。而学习成绩是一种学习活动的结果,这种活动是根据学术活动的测量和评估以成绩单的形式实现的。此外,本研究的目的是确定自我概念与SMA I Woha Bima区高中十一年级学生pesrta之间的关系。这类研究是一种相互关联的定量研究,因为该研究的目的是观察两种变量之间的相关性,即数据收集方法的关键和文档。数据是基于自我概念的指标,包括身体、心理、动机、密度、失败或弱点,问题多达60项,得分为4(经常)、3(经常)、2(有时)和1(从不)。研究中分析的数据是与统计库西伦corelation produces moment有关的数字或数字数据。基于研究数据分析结果,检测出0.772的相关性= 0.312,因此Ha被接受,Ho被拒绝。
{"title":"KORELASI ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK","authors":"Faijin Faijin, N. Nurhayati","doi":"10.33627/GW.V2I2.262","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/GW.V2I2.262","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Konsep diri adalah suatu pandangan, persepsi dan perasaan seseorang tentang dirinya baik yang bersifat fisik, psikis, motivasi, kepandaian, kegagalan atau kelemahan dan kelebihannya. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang di lakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam raport. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar pesrta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima. Hipotesis alternative (Ha) dalam penelitian ini adalah ada korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, sebab penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara dua variable, metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Data didasarkan pada indikator-indikator konsep diri antara lain keadaan fisik, psikis, motivasi, kepadaian, kegagalan atau kelemahan dengan jumlah pertanyaan sebanyak 60 item dengan skor 4 (selalu),3 (sering), 2 (kadang-kadang) dan 1 (tidak pernah). Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa data-data numerik atau angka yang diolah dengan metode statistic coovisien corelation product moment. Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan korelasi () sebesar 0,772 dengan = 0,312 dengan demikian maka Ha di terima dan Ho di tolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125863133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nggahi Ncemba merupakan salah satu jenis sastra lisan (folklor) yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Bima di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Sebagai bagian dari tradisi, Nggahi Ncemba kiranya perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat penggunanya, maupun pemerintah. Yaitu, dengan cara meningkatkan apresiasi terhadap tradisi tersebut, seperti melakukan inventarisasi dan menganalisisnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya pelestarian terhadap budaya lokal yang merupakan bagian dari kekayaan budaya nasional, sehingga generasi yang akan datang dapat mengenalnya. Selain itu, upaya seperti ini dilakukan untuk membentengi terjadinya akulturasi budaya tradisional. Maka penelitian yang dilakukan ini adalah bagian dari bentuk apresiasi penulis terhadap budaya tradisional dalam rangka inventarisasi, melestarikan, dan untuk menganalisis bentuk, fungsi dan nilai/makna yang terkandung dalam Nggahi Ncemba tersebut pada masyarakat penggunanya, yaitu masyarakat Bima di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang menggambarkan suatu masalah dengan uraian kata-kata serta dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat Bima yang tinggal di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perwakilan masyarakat Kecamatan Sape yang diambil secara acak dari tiap-tiap desa yang berjumlah 17 desa (masing-masing dua orang tiap desa). Cara menentukannya adalah dengan menggunakan teknik acak atau random sampling, sehingga jumlah responden/informan yang dikenai sampel sebanyak 34 orang. Objek Penelitiannya adalah bentuk, fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba. Data dalam penelitian ini adalah bentuk, fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba. Metode pengumpulan data, yaitu metode observasi, wawancara, rekaman, transkripsi/terjemahan, dan dokumenter. Sedangkan metode analisis data adalah identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. Berdasarkan metode yang digunakan, maka dalam pembahasan penelitian ini penulis menguraikan data yang diperoleh di lapangan dengan mengklasifikasikan, menginterpretasikan dan menganalisisnya. Data yang diperoleh sebanyak 50 Nggahi Ncemba yang diklasifikasikan ke dalam empat bentuk, yaitu pepatah, perumpamaan, pemeo atau pribahasa. Sedangkan fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba, yaitu religi, pendidikan, moral, sosial, dan ekonomi.
{"title":"ANALISIS NGGAHI NCEMBA DALAM MASYARAKAT BIMA DI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA","authors":"I. Irham","doi":"10.33627/GW.V2I2.273","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/GW.V2I2.273","url":null,"abstract":"Nggahi Ncemba merupakan salah satu jenis sastra lisan (folklor) yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Bima di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Sebagai bagian dari tradisi, Nggahi Ncemba kiranya perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat penggunanya, maupun pemerintah. Yaitu, dengan cara meningkatkan apresiasi terhadap tradisi tersebut, seperti melakukan inventarisasi dan menganalisisnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya pelestarian terhadap budaya lokal yang merupakan bagian dari kekayaan budaya nasional, sehingga generasi yang akan datang dapat mengenalnya. Selain itu, upaya seperti ini dilakukan untuk membentengi terjadinya akulturasi budaya tradisional. Maka penelitian yang dilakukan ini adalah bagian dari bentuk apresiasi penulis terhadap budaya tradisional dalam rangka inventarisasi, melestarikan, dan untuk menganalisis bentuk, fungsi dan nilai/makna yang terkandung dalam Nggahi Ncemba tersebut pada masyarakat penggunanya, yaitu masyarakat Bima di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. \u0000Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang menggambarkan suatu masalah dengan uraian kata-kata serta dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat Bima yang tinggal di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perwakilan masyarakat Kecamatan Sape yang diambil secara acak dari tiap-tiap desa yang berjumlah 17 desa (masing-masing dua orang tiap desa). Cara menentukannya adalah dengan menggunakan teknik acak atau random sampling, sehingga jumlah responden/informan yang dikenai sampel sebanyak 34 orang. Objek Penelitiannya adalah bentuk, fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba. Data dalam penelitian ini adalah bentuk, fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba. Metode pengumpulan data, yaitu metode observasi, wawancara, rekaman, transkripsi/terjemahan, dan dokumenter. Sedangkan metode analisis data adalah identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. \u0000Berdasarkan metode yang digunakan, maka dalam pembahasan penelitian ini penulis menguraikan data yang diperoleh di lapangan dengan mengklasifikasikan, menginterpretasikan dan menganalisisnya. Data yang diperoleh sebanyak 50 Nggahi Ncemba yang diklasifikasikan ke dalam empat bentuk, yaitu pepatah, perumpamaan, pemeo atau pribahasa. Sedangkan fungsi dan nilai yang terkandung dalam Nggahi Ncemba, yaitu religi, pendidikan, moral, sosial, dan ekonomi.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124751786","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kurangnya sikap mandiri para remaja sekarang ini akhirnya berdampak pada perkembangan yang serba menurun dari berbagai aspek, mulai dari kreativitas, motivasi belajar, bahkan sampai kepada tidak mengenali apa minat dan bakat yang sebenarnya mereka miliki yang harus dikembangkan. Maka sikap mandiri yang seharusnya adalah sebagai kemampuan diri seseorang untuk mengahasilkan sesuatu yang positif dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki. Kemampuan para remaja untuk mengenali minat bakat dan potensi yang dimiliki merupakan tuntutan dari tugas perkembangan pada masa remaja, sehingga diharapkan ketika meningkat pada usia perkembangan berikutnya, individu tersebut sudah tidak mengalami kebingungan lagi. Pemahaman Diri menjadi salah satu factor yang dapat meningkatkan kemampuan para remaja dalam hal ini adalah siswa untuk memiliki sikap mandiri. Artinya semakin tinggi kemampuan mengenali potensi-potensi yang terpendam yang ada didalam dirinya, maka ia akan mengalami kemajuan dalam hal memacu kreativitas dan prestasi dalam berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Ada Pengaruh pemahaman diri terhadap sikap mandiri siswa pada SMP Negeri 3 Monta Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017-2018, adapun yang dijadikan sample dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 yang berjumlah 24 orang. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena menggunakan rancangan empiris dan gejala yang diamati telah ada secara wajar tampa harus memanipulasi terlebih dahulu Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan angket untuk mengetahui perencanaan karir. Keduanya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif melalui rumus korelasi product moment Berdasarkan perhitungan korelasi product moment, diperoleh nilai yaitu rxy = 0,743. Jika dilihat nilai r tabel dengan n = 24, taraf signifikansi 5% = 0,404 dan taraf signifikansi 1% = 0,515. Sehingga jika rxy dibandingkan dengan r tabel, maka rxy > r tabel. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga kesimpulannya adalah ada pengaruh pemahaman diri terhadap sikap mandiri siswa pada SMP Negeri 3 Monta Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017-2018. Pemahaman diri yang objektif menuntut orang untuk mengetahui siapa diri seseorang yang sebenarnya, kemampuan dan minat yang dimiliki dan hal-hal yang disenangi maupun yang tidak, setelah itu diharapkan bisa mengetahui benar akan dirinya sehingga nantinya seseorang bisa melihat kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, bisa mengembangkan sikap positif dengan memahami kelebihan-kelebihan yang dimiliki dan melahirkan keyakinan yang kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu serta bereaksi positif terhadap kelemahan-kelemahan yang dimiliki supaya tidak menimbulkan rasa rendah diri maupun rasa sulit menyesuaikan diri sehingga secara tidak langsung dengan pemahaman diri diharapkan akan meningkatkan kepercayaan diri dan sikap mandiri
今天的年轻人缺乏自力更生最终导致了各个方面的退化发展,从创造力、学习动力,甚至不知道他们真正的兴趣和才能需要发展。那么,自我意识应该是作为一个人产生积极事物以发展其潜力的能力。青少年认识到才能感兴趣和潜力的能力是青春期发育任务的要求,因此,当个人在进一步发展的年龄增加时,他或她将不再感到困惑。自我理解成为提高年轻人在这方面能力的一个因素是学生有自力更生的态度。这意味着,他越能认识到自己内在的潜在潜力,就会在激发创造力和成就方面取得更大的进步。本研究的目的是确定在sma Negeri 3 Monta区的学年2018 -2018有自我理解的影响,除了该研究是24班2班的学生。该研究包括经验设计和观察到的症状的数量研究,但必须通过文件首先操纵研究中的数据收集技术,了解学生的学习成绩和学习计划。这两种方法都是利用描述性统计分析,基于生成力矩相关相关的计算,得到rxy = 743的值。如果将r表的值除以n = 24,值的重要性为5% = 0.404,值为1% = 0.515。如果rxy和r表比较,那么rxy > r表。从结果可以得出结论,Ho被拒绝了,Ha被接受了。因此,结论是,在sma Negeri 3 Monta区的2018 -2018年课程中,自我理解对学生的自力更生有影响。客观的自我理解需要知道一个人到底是谁,他有什么样的能力和兴趣,他喜欢什么和不喜欢什么,然后期望他能够正确地认识自己,这样他就能看到自己的优点和缺点。培养积极的态度和理解,生一个强有力的信念才能拥有的优势做一切所有的弱点和反应呈阳性,以免引起自卑和间接觉得很难适应这样理解自己预计将增加自信和独立的态度
{"title":"PENGARUH PEMAHAMAN DIRI TERHADAP SIKAP MANDIRI SISWA PADA SMP NEGERI 3 MONTA","authors":"N. Amin","doi":"10.33627/GW.V2I2.267","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/GW.V2I2.267","url":null,"abstract":"Kurangnya sikap mandiri para remaja sekarang ini akhirnya berdampak pada perkembangan yang serba menurun dari berbagai aspek, mulai dari kreativitas, motivasi belajar, bahkan sampai kepada tidak mengenali apa minat dan bakat yang sebenarnya mereka miliki yang harus dikembangkan. \u0000Maka sikap mandiri yang seharusnya adalah sebagai kemampuan diri seseorang untuk mengahasilkan sesuatu yang positif dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki. \u0000Kemampuan para remaja untuk mengenali minat bakat dan potensi yang dimiliki merupakan tuntutan dari tugas perkembangan pada masa remaja, sehingga diharapkan ketika meningkat pada usia perkembangan berikutnya, individu tersebut sudah tidak mengalami kebingungan lagi. \u0000Pemahaman Diri menjadi salah satu factor yang dapat meningkatkan kemampuan para remaja dalam hal ini adalah siswa untuk memiliki sikap mandiri. Artinya semakin tinggi kemampuan mengenali potensi-potensi yang terpendam yang ada didalam dirinya, maka ia akan mengalami kemajuan dalam hal memacu kreativitas dan prestasi dalam berbagai bidang. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Ada Pengaruh pemahaman diri terhadap sikap mandiri siswa pada SMP Negeri 3 Monta Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017-2018, adapun yang dijadikan sample dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 yang berjumlah 24 orang. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena menggunakan rancangan empiris dan gejala yang diamati telah ada secara wajar tampa harus memanipulasi terlebih dahulu Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan angket untuk mengetahui perencanaan karir. Keduanya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif melalui rumus korelasi product moment \u0000Berdasarkan perhitungan korelasi product moment, diperoleh nilai yaitu rxy = 0,743. Jika dilihat nilai r tabel dengan n = 24, taraf signifikansi 5% = 0,404 dan taraf signifikansi 1% = 0,515. Sehingga jika rxy dibandingkan dengan r tabel, maka rxy > r tabel. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga kesimpulannya adalah ada pengaruh pemahaman diri terhadap sikap mandiri siswa pada SMP Negeri 3 Monta Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 2017-2018. \u0000Pemahaman diri yang objektif menuntut orang untuk mengetahui siapa diri seseorang yang sebenarnya, kemampuan dan minat yang dimiliki dan hal-hal yang disenangi maupun yang tidak, setelah itu diharapkan bisa mengetahui benar akan dirinya sehingga nantinya seseorang bisa melihat kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, bisa mengembangkan sikap positif dengan memahami kelebihan-kelebihan yang dimiliki dan melahirkan keyakinan yang kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu serta bereaksi positif terhadap kelemahan-kelemahan yang dimiliki supaya tidak menimbulkan rasa rendah diri maupun rasa sulit menyesuaikan diri sehingga secara tidak langsung dengan pemahaman diri diharapkan akan meningkatkan kepercayaan diri dan sikap mandiri","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"17 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113979828","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Disiplin belajar merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar. Kenyataan dilapangan masih banyak mahasiswa yang kurang memahami pentingnya disiplin belajar, untuk membantu mahasiswa agar meningkatkan disiplin belajar adalah menggunakan pendekatan kelompok teknik konseling realita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan disiplin belajar subjek setelah di terapi menggunakan konseling kelompok realita. Penerapan konseling kelompok realita ini menggunakan alur/sistem (WDEP) terdiri dari empat tahap: tahap menentukan kebutuhan/tujuan yang ingin dicapai dalam konseling (want), tahap penentuan strategi tindakan yang akan dilakukan (do), tahap penilain ketepatan rencana tindakan untuk penyelesaian masalah (evaluation), tahap realisasi tindakan nyata untuk penyelesaian masalah (planing). Penelitian ini menggunakan rancangan single subject desain.Instrumen pengumpul data yang digunakan yaitu pedoman observasi berupa daftar cek monitoring perubahan perilaku mahasiswa, studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester IV program studi bimbingan dan konseling yang memiliki disiplin belajar rendah. Teknik analisi data menggunakan statistik non parametrik uji tanda (sign test). Hasil analisi menunjukan dari data tabel di atas N=8 dan X=0 diperoleh nilai ρ= 0,031 jika α (taraf kesalahan) adalah 5% (0,05), maka harga ρ= 0,031 lebih kecil dari α= 0,05. Berdasarkan hasil analisis data (prettest-posttest) maka penggunaan konseling kelompok realita untuk meningkatkan disiplin belajar mahasiswa (posttest) lebih besar dari nilai pretest (XB). Disimpulkan bahwa penerapan konseling kelompok realita dapat meningkatkan disiplin belajar mahasiswa yang dimunculkan oleh kelima subjek dalam penelitian ini sangat signifikan.
{"title":"PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING","authors":"Faijin Faijin, N. Nurhayati","doi":"10.33627/gw.v2i1.289","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.289","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000Abstrak: Disiplin belajar merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar. Kenyataan dilapangan masih banyak mahasiswa yang kurang memahami pentingnya disiplin belajar, untuk membantu mahasiswa agar meningkatkan disiplin belajar adalah menggunakan pendekatan kelompok teknik konseling realita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan disiplin belajar subjek setelah di terapi menggunakan konseling kelompok realita. Penerapan konseling kelompok realita ini menggunakan alur/sistem (WDEP) terdiri dari empat tahap: tahap menentukan kebutuhan/tujuan yang ingin dicapai dalam konseling (want), tahap penentuan strategi tindakan yang akan dilakukan (do), tahap penilain ketepatan rencana tindakan untuk penyelesaian masalah (evaluation), tahap realisasi tindakan nyata untuk penyelesaian masalah (planing). Penelitian ini menggunakan rancangan single subject desain.Instrumen pengumpul data yang digunakan yaitu pedoman observasi berupa daftar cek monitoring perubahan perilaku mahasiswa, studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester IV program studi bimbingan dan konseling yang memiliki disiplin belajar rendah. Teknik analisi data menggunakan statistik non parametrik uji tanda (sign test). Hasil analisi menunjukan dari data tabel di atas N=8 dan X=0 diperoleh nilai ρ= 0,031 jika α (taraf kesalahan) adalah 5% (0,05), maka harga ρ= 0,031 lebih kecil dari α= 0,05. Berdasarkan hasil analisis data (prettest-posttest) maka penggunaan konseling kelompok realita untuk meningkatkan disiplin belajar mahasiswa (posttest) lebih besar dari nilai pretest (XB). Disimpulkan bahwa penerapan konseling kelompok realita dapat meningkatkan disiplin belajar mahasiswa yang dimunculkan oleh kelima subjek dalam penelitian ini sangat signifikan.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122473415","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peranan orang tua mendidik anak dalam rumah tangga, sangatlah penting artinya, karena dalam rumah tanggalah seorang anak mula-mula memperoleh bimbingan dan pendidikan dari orang tuanya. Tugas ibu dan bapak adalah sebagai guru atau pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya dalam menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan mental, fisik dan rohani mereka. Bagi orang tua yang sadar mengenai pentingnya pendidikan anak usia sekolah di dalam rumah tangga, akan memandang anak itu sebagai makhluk yang berakal yang sedang tumbuh, bergairah, dan ingin menyelidiki segala sesuatu yang ada disekitarnya. Maka tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peranan orang tua dalam masa perkembangan pubertas anak di SMP Negeri 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018-2019. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah 20 orang tua/wali siswa yang memiliki peranan dalam perkembangan pubertas anak pada SMP Negeri 4 Kota Bima. Untuk mengetahui gambaran peranan orang tua tersebut, maka peneliti memberikan angket kepada seluruh siswa yang merupakan anak dari orang tua siswa dalam penelitian. Berdasarkan hasil angket tentang peranan orang tua anak usia pubertas pada SMP Negeri 4 kota Bima berdasarkan hasil pernyataan siswa atau anak usia pubertas, sering memenuhi kebutuhan, memberi kasih sayang dan merencanakan karir anak, sehingga tanggung jawab dalam perkembangan psikis mendapat presentase 87.87 % merangsang intelektual anak untuk terus belajar, menanamkan akidah tauhid sehingga kemampuan orang tua mendidik dan membimbing anak pubertas mendapat persentase 84,64 % dan memberikan seperangkat nilai dan sistem etika sehingga tanggung jawab dalam perkembangan psikis mendapat persentase 88,98 % hal ini oleh hasil persentase dan terletak antara 80 % - 90 %, sehingga disimpulkan bahwa peranan orang tua dalam masa perkembangan pubertas anak pada SMP Negeri 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018-2019 termasuk kedalam kategori “baik”. Hasil penelitian ini dapat dismpulkan bahwa peranan orang tua yang selalu melaksanakan tanggung jawabnya, memberikan kasih sayang, mendidik dan membimbing dengan baik, akan sangat membantu perkembangan pubertas anak, pada akhirnya tugas perkembangan anak pada masa yang dianggap sulit ini bisa dipenuhi dengan baik dan bisa untuk menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangkan selanjutnya. Hal ini dibutuhkan kerja sama dari oranag tua, guru dn lingkungan masyarakat luas untuk menyiapkan kondisi yang kondusif bagi perkembangan anak secara sehat. Sehingga permasalahan dapat diatasi pada akhirnya prestasi belajar anak dapat diraih semaksimal mungkin.
父母在教育孩子的家庭中起着至关重要的作用,因为在家庭中,孩子首先从父母那里得到指导和教育。父母的职责是作为孩子们的主要和主要的教师或教育工作者,培养和发展他们的精神、身体和精神力量。对于意识到学龄家庭教育重要性的父母来说,他们会把孩子看作是一个理性的、充满激情的、充满探索周围一切的人。因此,本研究的目的是想知道父母在2012 -2019年教训东比4城市儿童的青春期发育中的作用。该研究的对象是20名家长/监护人,他们在sma国家4城市的青少年青春期的发育中发挥了作用。为了了解父母的角色,研究人员给所有在研究中是学生父母孩子的学生提供资金。根据青春期初二(SMP Negeri 4 town of Bima)青少年在青春期所扮演的父母角色的最新结果,根据学生或青春期初生儿童的陈述,经常满足他们的需求,给予他们关爱和计划他们的孩子事业,这样心理发展的责任就只有87.7%akidah tawhid灌输,教育和引导青春期孩子的父母有能力84.64百分比%和系统提供了一套价值观和伦理,心理发展的责任被结果88.98 %这个百分比百分比和位于80 - 90 %之间,从而得出结论,父母在孩子的青春期发展中所扮演的角色在全国初中4年2018-2019课程包括银河系城市进入“好”类别。这些研究结果能够dismpulkan忠实地履行自己的责任,父母的角色给你爱,教育和引导青春期孩子发展得很好,会很有帮助,最终认为这段艰难时期儿童发展的任务可以充满善良和迎接建国以及随后履行般的口吻。这需要传统的oranag,伟大的社区教师的共同努力,为儿童的健康成长做好准备。这样孩子的学习成绩就可以得到尽可能多的解决。
{"title":"PERANAN ORANG TUA DALAM MASA PERKEMBANGAN PUBERTAS ANAK DI SMP NEGERI 4 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2018-2019","authors":"N. Amin","doi":"10.33627/gw.v2i1.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.284","url":null,"abstract":"Peranan orang tua mendidik anak dalam rumah tangga, sangatlah penting artinya, karena dalam rumah tanggalah seorang anak mula-mula memperoleh bimbingan dan pendidikan dari orang tuanya. Tugas ibu dan bapak adalah sebagai guru atau pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya dalam menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan mental, fisik dan rohani mereka. Bagi orang tua yang sadar mengenai pentingnya pendidikan anak usia sekolah di dalam rumah tangga, akan memandang anak itu sebagai makhluk yang berakal yang sedang tumbuh, bergairah, dan ingin menyelidiki segala sesuatu yang ada disekitarnya. Maka tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peranan orang tua dalam masa perkembangan pubertas anak di SMP Negeri 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018-2019. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah 20 orang tua/wali siswa yang memiliki peranan dalam perkembangan pubertas anak pada SMP Negeri 4 Kota Bima. Untuk mengetahui gambaran peranan orang tua tersebut, maka peneliti memberikan angket kepada seluruh siswa yang merupakan anak dari orang tua siswa dalam penelitian. Berdasarkan hasil angket tentang peranan orang tua anak usia pubertas pada SMP Negeri 4 kota Bima berdasarkan hasil pernyataan siswa atau anak usia pubertas, sering memenuhi kebutuhan, memberi kasih sayang dan merencanakan karir anak, sehingga tanggung jawab dalam perkembangan psikis mendapat presentase 87.87 % merangsang intelektual anak untuk terus belajar, menanamkan akidah tauhid sehingga kemampuan orang tua mendidik dan membimbing anak pubertas mendapat persentase 84,64 % dan memberikan seperangkat nilai dan sistem etika sehingga tanggung jawab dalam perkembangan psikis mendapat persentase 88,98 % hal ini oleh hasil persentase dan terletak antara 80 % - 90 %, sehingga disimpulkan bahwa peranan orang tua dalam masa perkembangan pubertas anak pada SMP Negeri 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2018-2019 termasuk kedalam kategori “baik”. Hasil penelitian ini dapat dismpulkan bahwa peranan orang tua yang selalu melaksanakan tanggung jawabnya, memberikan kasih sayang, mendidik dan membimbing dengan baik, akan sangat membantu perkembangan pubertas anak, pada akhirnya tugas perkembangan anak pada masa yang dianggap sulit ini bisa dipenuhi dengan baik dan bisa untuk menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangkan selanjutnya. Hal ini dibutuhkan kerja sama dari oranag tua, guru dn lingkungan masyarakat luas untuk menyiapkan kondisi yang kondusif bagi perkembangan anak secara sehat. Sehingga permasalahan dapat diatasi pada akhirnya prestasi belajar anak dapat diraih semaksimal mungkin.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"739 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134409630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi beban keluarga yang dialami oleh NY. S dalam menghadapi sejumlah masalah yang dialaminya sendiri dan yang berfokus pada sistem keluarga. Mengatasi masalah yang dialami keluarga dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Pendekatan Sistem dengan tekniknya antara lain, Sculpting (mematung), confrontation, listening, recapitulation, summary, clarification dan reflection. (2) pendekatan perilaku dengan tahapan-tahapannya. Berdasarkan hasil aplikasi teknik pendekatan tersebut di atas ternyata efektif dalam mengatasi kasus yang dialami oleh NY.S. Adapun perilaku NY.S yang dapat dikurangi dan pemahaman yang baik adalah NY.S menjadi pribadi yang tidak emosional ketika berhadapan dengan masalah dan orang lain, memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menerima ketentuan Allah swt atas segala ujian yang diberikan dan tidak takut lagi selain kepada Allah swt, sewalapun tetap tidur dengan pembantu yang sekaligus sebagai guru ngajinya, memahami tentang kondisi dan tanggung jawab anaknya pada keluarganya masing-masing dan profesinya bagi kesejahteraan dan kebahagian keluarga. dan menerima kesanggupan anak-anaknya untuk selalu mengunjunginya dan berkomunikasi yang intens.
{"title":"Konseling Keluarga dalam Seting Kehidupan Keluarga ( Aplikasi Pendekatan Sistem, Logo Terapi dan Perilaku)","authors":"Sulistia Indah","doi":"10.33627/gw.v2i1.263","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.263","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi beban keluarga yang dialami oleh NY. S dalam menghadapi sejumlah masalah yang dialaminya sendiri dan yang berfokus pada sistem keluarga. Mengatasi masalah yang dialami keluarga dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Pendekatan Sistem dengan tekniknya antara lain, Sculpting (mematung), confrontation, listening, recapitulation, summary, clarification dan reflection. (2) pendekatan perilaku dengan tahapan-tahapannya. \u0000Berdasarkan hasil aplikasi teknik pendekatan tersebut di atas ternyata efektif dalam mengatasi kasus yang dialami oleh NY.S. Adapun perilaku NY.S yang dapat dikurangi dan pemahaman yang baik adalah NY.S menjadi pribadi yang tidak emosional ketika berhadapan dengan masalah dan orang lain, memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menerima ketentuan Allah swt atas segala ujian yang diberikan dan tidak takut lagi selain kepada Allah swt, sewalapun tetap tidur dengan pembantu yang sekaligus sebagai guru ngajinya, memahami tentang kondisi dan tanggung jawab anaknya pada keluarganya masing-masing dan profesinya bagi kesejahteraan dan kebahagian keluarga. dan menerima kesanggupan anak-anaknya untuk selalu mengunjunginya dan berkomunikasi yang intens.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122707572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Di lingkungan SMA Negeri 2 Kota Bima siswa dituntut mampu belajar dengan tekun sesuai dengan aturan yang ada di sekolah, sehingga dengan diberikan bimbingan kelompok memungkinkan siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima, meningkatkan motivasi untuk belajar. Dan dengan adanya bimbingan kelompok akan memberikan bantuan kepada siswa melalui kegiatan bimbingan kelompok. Dalam bimbingan kelompok ini merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat. Artinya semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan kritik. Apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan dan untuk peserta lainnya. Dengan adanya bimbingan kelompok di SMA Negeri 2 Kota Bima, sangat positif sekali sehingga motivasi belajar siswa yang peneliti lihat sangat realatif. Adapun upaya untuk membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan kemampuan bakat dan minat yang ada dan untuk mengambil manfaat dari hasil kegiatan tesebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apaka ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajaran siswa di SMA Negeri 2 Kota Bima Tahun 2016-2017. Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima tahun ajaran 2016/2017. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penentuan variabel: bimbingan kelompok sebagai variabel X (variabel bebas) dan motivasi belajar sebagai variabel Y (variabel terikat); 2) Subjek Penelitian: siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima. 3) Obyek penelitian adalah bimbingan kelompok. 4) Lokasi penelitian di SMA Negeri 2 Kota Bima. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian kuantitatif empirik. Populasi penelitian lebih dari 100 maka peneliti membatasi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10% dari seluruh populasi penelitian, sehingga sampel dari penelitian ini adalah 35 orang siswa kelas X SMAN 2 Kota Bima. Adapun tehnik analisis data penelitian ini digunakan analisis regresi linear sederhana untuk menganalisis data tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 Kota Bima dengan rumus: Y' = a + bX. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama penelitian dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh bimbingan kelompok pada mata pelajaran matematika terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 KotaBima Tahun Pelajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dari hasil analisis data menggunakan analisis regresi yang menandakan hubungan antara kedua variabel yang terlibat adalah positif dengan Y = 33,196 - 51,26 x yang artinya antara kedua variabel yang terlibat berhubungan positif. Kata Kunci: Bimbingan kelompok, motivasi belajar
在小组指导下,将通过小组指导活动向学生提供帮助。在小组指导中,这是一种支持每个学生的最佳发展的方法,应该会对他们有所帮助。这意味着所有参与小组活动的人都可以相互交流,自由发表意见,做出回应,提出建议和批评。所讨论的对参与者和其他人都有好处。在比马市2国高中的团体指导下,研究人员认为学生的学习动机是非常具有启发性的。至于帮助个人按照现有的才能和兴趣能力最佳发展的努力,并利用活动的结果。本研究的问题公式如下:2016-2017年SMA Negeri 2 city Bima上的学生学习动机受到小组指导。至于这项研究的范围如下:1)对于确定变量:指导小组作为自由变量X(变量)和Y作为变量(变量绑定)学习动机;2)研究对象:喜在全国高中2年级学生。3)研究的对象是银河系城市小组的指导。4)研究地点在比马市2国高中。在本研究中,作者采用定量实证研究的设计。超过100名研究人员将本研究中的样本限制在研究人口的10%,因此这项研究的样本是银河系市X级2班的35名学生。此外,本研究数据分析技术采用了一种简单的线性回归分析,分析了群体教学对学生在Bima 2号镇的学习动机的影响,其公式是:Y' = a + bX。根据访谈和观察的结果进行研究期间获得结论,指导小组在数学科目有影响学生的学习动机斯曼两年KotaBima 2016/2017课,这证明的数据分析使用回归分析结果表明积极参与两个变量之间的关系是x和Y = 33.196 - 51.26积极参与意味着两个变量之间的联系。关键词:小组指导,学习动机
{"title":"Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 2 Kota Bima","authors":"Alya Nurmaya","doi":"10.33627/gw.v2i1.300","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.300","url":null,"abstract":"ABSTRAK Di lingkungan SMA Negeri 2 Kota Bima siswa dituntut mampu belajar dengan tekun sesuai dengan aturan yang ada di sekolah, sehingga dengan diberikan bimbingan kelompok memungkinkan siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima, meningkatkan motivasi untuk belajar. Dan dengan adanya bimbingan kelompok akan memberikan bantuan kepada siswa melalui kegiatan bimbingan kelompok. Dalam bimbingan kelompok ini merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat. Artinya semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan kritik. Apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan dan untuk peserta lainnya. Dengan adanya bimbingan kelompok di SMA Negeri 2 Kota Bima, sangat positif sekali sehingga motivasi belajar siswa yang peneliti lihat sangat realatif. Adapun upaya untuk membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan kemampuan bakat dan minat yang ada dan untuk mengambil manfaat dari hasil kegiatan tesebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apaka ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajaran siswa di SMA Negeri 2 Kota Bima Tahun 2016-2017. Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima tahun ajaran 2016/2017. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penentuan variabel: bimbingan kelompok sebagai variabel X (variabel bebas) dan motivasi belajar sebagai variabel Y (variabel terikat); 2) Subjek Penelitian: siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Kota Bima. 3) Obyek penelitian adalah bimbingan kelompok. 4) Lokasi penelitian di SMA Negeri 2 Kota Bima. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian kuantitatif empirik. Populasi penelitian lebih dari 100 maka peneliti membatasi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10% dari seluruh populasi penelitian, sehingga sampel dari penelitian ini adalah 35 orang siswa kelas X SMAN 2 Kota Bima. Adapun tehnik analisis data penelitian ini digunakan analisis regresi linear sederhana untuk menganalisis data tentang pengaruh bimbingan kelompok terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 Kota Bima dengan rumus: Y' = a + bX. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama penelitian dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh bimbingan kelompok pada mata pelajaran matematika terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 2 KotaBima Tahun Pelajaran 2016/2017, hal ini dibuktikan dari hasil analisis data menggunakan analisis regresi yang menandakan hubungan antara kedua variabel yang terlibat adalah positif dengan Y = 33,196 - 51,26 x yang artinya antara kedua variabel yang terlibat berhubungan positif. Kata Kunci: Bimbingan kelompok, motivasi belajar","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131731366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berbahasa itu adalah proses menyampaikan makna oleh penutur kepada pendengar melalui satu atau serangkaian ujaran. Ujaran adalah suara murni (tuturan), langsung dari sosok yang berbicara. Jadi ujaran dapat berupa kata, kalimat, atau gagasan, yang keluar dari mulut manusia yang mempunyai arti. Proses pengujaran adalah sebuah perwujudan dari proses artikulasi dan kemudian terkonsep dalam otak manusia secara sempurna. Persepsi ujaran adalah proses di mana sebuah ujaran ditafsirkan. Persepsi ujaran melibatkan tiga proses yang meliputi, pendengaran, penafsiran dan pemahaman terhadap semua suara yang dihasilkan oleh penutur. Kombinasi fitur-fitur tersebut (secara runtut) adalah fungsi utama persepsi ujaran. Persepsi ujaran menggabungkan tidak hanya fonologi dan fonetik dari tuturan yang akan dirasakan, tetapi juga aspek sintakmatik dan semantik dari pesan lisan tersebut. Dalam artikel ini akan diuraikan mengenai persepsi terhadap ujaran dalam konteks psikolinguistik; bagaimana proses atau tahapan dari suatu persepsi terhadap suatu ujaran itu terjadi, apa saja faktor yang mempengaruhi sebuah persepsi ujaran itu terbentuk, beberapa model persepsi ujaran, dan persepsi ujaran dalam konteks psikolinguistik.
{"title":"Persepsi Ujaran Dalam Konteks Psikolinguistik","authors":"I. Irham","doi":"10.33627/gw.v2i1.272","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i1.272","url":null,"abstract":"Berbahasa itu adalah proses menyampaikan makna oleh penutur kepada pendengar melalui satu atau serangkaian ujaran. Ujaran adalah suara murni (tuturan), langsung dari sosok yang berbicara. Jadi ujaran dapat berupa kata, kalimat, atau gagasan, yang keluar dari mulut manusia yang mempunyai arti. Proses pengujaran adalah sebuah perwujudan dari proses artikulasi dan kemudian terkonsep dalam otak manusia secara sempurna. \u0000Persepsi ujaran adalah proses di mana sebuah ujaran ditafsirkan. Persepsi ujaran melibatkan tiga proses yang meliputi, pendengaran, penafsiran dan pemahaman terhadap semua suara yang dihasilkan oleh penutur. Kombinasi fitur-fitur tersebut (secara runtut) adalah fungsi utama persepsi ujaran. Persepsi ujaran menggabungkan tidak hanya fonologi dan fonetik dari tuturan yang akan dirasakan, tetapi juga aspek sintakmatik dan semantik dari pesan lisan tersebut. \u0000Dalam artikel ini akan diuraikan mengenai persepsi terhadap ujaran dalam konteks psikolinguistik; bagaimana proses atau tahapan dari suatu persepsi terhadap suatu ujaran itu terjadi, apa saja faktor yang mempengaruhi sebuah persepsi ujaran itu terbentuk, beberapa model persepsi ujaran, dan persepsi ujaran dalam konteks psikolinguistik.","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134619592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The implementation of guidance and counseling services should take place in comfortable and conducive conditions. Guidance and counseling is expected to develop one's potential and competence in the community to be able to fulfill their duties optimally. In addition, in helping individuals overcome various problems that can interfere with its development[1]. This research is motivated by many students who feel afraid when called by counseling and guididance teachers, let alone have to come to the counseling room to consult or sharing probem. The lack of interest in consulting students was allegedly due to various factors. One of them is due to the lack of socialization conducted by counseling and guidance teachers in introducing what and how counseling and guidance is. If this socialization can be carried out well, it will at least give a clear picture to students that the counseling and guidance is present as a forum and student's friend while studying. Efforts that can be done include: Able to familiarize yourself with students and be able to position yourself as friends, and improve counseling skills so as to improve verbal and non verbal communication skills, express problems, understand problems and accept students. So that these efforts are maximized, the counseling and guidance teacher can use the media as a tool, one of which can be through the help of media, namely mobile phones. To get rid of these feelings, the BK teacher uses mobile media as a communication tool to consult with students. This study aims to determine whether the use of mobile phones is effective in increasing the interest in consulting students of STATE 2ND JUNIOR HIGH SCHOOL. The approach used in this study is qualitative research that is shown to describe and describe existing phenomena that are scientific[2]. While the type of research used is descriptive research. This research was conducted in SMP NEGERI 2 BELO, the research subjects were 2 counseling and guidance teachers and 5 students who had used mobile phones in consulting services. The method of data collection is done by observation, interviews, and documentation. Analysis of data using qualitative descriptive by interpreting the data obtained. The research shows that the process of using mobile phones in increasing the interest in consulting students of SMP NEGERI 2 BELO is carried out in stages, starting from the preparation stage consisting of media and socialization selection, then the implementation stage consists of identification, giving outreach and evaluating both the process and the results. Based on the results of the study, the researchers can conclude that the use of mobile phones is effective in increasing the interest in consulting students of SMP Negeri 2 BELO
指导和咨询服务的实施应在舒适和有利的条件下进行。指导和辅导的目的是发展一个人在社会中的潜能和能力,使其能够最佳地履行自己的职责。此外,在帮助个体克服各种可能干扰其发展的问题[1]。这项研究的动机是许多学生在被咨询和指导老师叫来的时候感到害怕,更不用说不得不来咨询室咨询或分享问题。据称,对咨询学生缺乏兴趣是由于各种因素。其中一个原因是咨询指导教师在介绍什么是咨询指导以及如何进行咨询指导方面缺乏社会化。如果这种社会化能够很好地进行,至少可以让学生清楚地看到,在学习过程中,咨询指导是作为一个论坛和学生的朋友而存在的。可以做的努力包括:能够熟悉学生,能够将自己定位为朋友,提高辅导技能,从而提高语言和非语言沟通能力,表达问题,理解问题,接纳学生。为了使这些努力得到最大限度的发挥,辅导指导教师可以将媒体作为一种工具,其中一种可以通过媒体的帮助,即手机。为了摆脱这些情绪,BK老师使用移动媒体作为沟通工具,与学生进行咨询。本研究旨在确定手机的使用是否有效提高国二初中学生的咨询兴趣。本研究使用的方法是定性研究,它被证明可以描述和描述科学的现有现象[2]。而使用的研究类型是描述性研究。本研究在SMP NEGERI 2 BELO进行,研究对象为2名咨询指导教师和5名使用手机进行咨询服务的学生。数据收集的方法是通过观察、访谈和记录来完成的。数据分析采用定性描述,通过解释所获得的数据。研究表明,使用手机提高SMP NEGERI 2 BELO学生咨询兴趣的过程是分阶段进行的,从媒体和社会化选择的准备阶段开始,然后是实施阶段,包括识别,给予外展和评估过程和结果。根据研究结果,研究人员可以得出结论,手机的使用可以有效地提高SMP Negeri 2 BELO学生的咨询兴趣
{"title":"EFEKTIFITAS PENGGUNAAN HANDPHONE DALAM MENINGKATKAN MINAT BERKONSULTASI SISWA SMP (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 BELO)","authors":"K. Khairunnisa","doi":"10.33627/gw.v2i2.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/gw.v2i2.253","url":null,"abstract":"The implementation of guidance and counseling services should take place in comfortable and conducive conditions. Guidance and counseling is expected to develop one's potential and competence in the community to be able to fulfill their duties optimally. In addition, in helping individuals overcome various problems that can interfere with its development[1]. This research is motivated by many students who feel afraid when called by counseling and guididance teachers, let alone have to come to the counseling room to consult or sharing probem. The lack of interest in consulting students was allegedly due to various factors. One of them is due to the lack of socialization conducted by counseling and guidance teachers in introducing what and how counseling and guidance is. If this socialization can be carried out well, it will at least give a clear picture to students that the counseling and guidance is present as a forum and student's friend while studying. Efforts that can be done include: Able to familiarize yourself with students and be able to position yourself as friends, and improve counseling skills so as to improve verbal and non verbal communication skills, express problems, understand problems and accept students. So that these efforts are maximized, the counseling and guidance teacher can use the media as a tool, one of which can be through the help of media, namely mobile phones. To get rid of these feelings, the BK teacher uses mobile media as a communication tool to consult with students. This study aims to determine whether the use of mobile phones is effective in increasing the interest in consulting students of STATE 2ND JUNIOR HIGH SCHOOL. The approach used in this study is qualitative research that is shown to describe and describe existing phenomena that are scientific[2]. While the type of research used is descriptive research. This research was conducted in SMP NEGERI 2 BELO, the research subjects were 2 counseling and guidance teachers and 5 students who had used mobile phones in consulting services. The method of data collection is done by observation, interviews, and documentation. Analysis of data using qualitative descriptive by interpreting the data obtained. The research shows that the process of using mobile phones in increasing the interest in consulting students of SMP NEGERI 2 BELO is carried out in stages, starting from the preparation stage consisting of media and socialization selection, then the implementation stage consists of identification, giving outreach and evaluating both the process and the results. Based on the results of the study, the researchers can conclude that the use of mobile phones is effective in increasing the interest in consulting students of SMP Negeri 2 BELO","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133035547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Bahasa pertama (bahasa ibu, bahasa daerah, atau bahasa yang sebelumnya diperoleh) mempunyai pengaruh terhadap proses penguasaan bahasa kedua pembelajar. Hal ini karena didasarkan oleh sikap pembelajar yang secara sadar maupun tidak, telah melakukan transfer unsur-unsur bahasa pertamanya ketika menggunakan bahasa kedua. Akibatnya, sering terjadi interferensi, alih kode, atau campur kode. Dalam pengajaran bahasa kedua tentu akan menimbulkan masalah-masalah sosiolinguistik. Masalah ini mungkin tidak terlalu berat, kalau kebetulan bahasa kedua yang dipelajari itu masih tergolong bahasa serumpun (secara genetis) tetapi akan merupakan masalah besar kalau bahasa kedua itu tidak serumpun dengan bahasa pertama. Lebih lagi jika bahasa kedua itu memilki struktur fonetis, morfologis, dan sintaksis yang sangat berbeda dengan bahasa pertama. Menurut teori stimulus-respon yang dikemukakan oleh kaum bahaviorisme, bahasa adalah hasil dari perilaku stimulus-respon. Jadi, bahasa pertama dalam bentuk transfer ketika berbahasa kedua diajarkan sehingga akan besar sekali pengaruhnya apabila si pembelajar tidak terus-menerus diberikan stimulus bahasa kedua. Secara teoritis pengaruh ini memang tidak bisa dihilangkan karena bahasa pertama sudah merupakan intake atau sudah “dinuranikan” dalam diri si pembelajar. Namun, dengan pembiasaan-pembiasaan dan pemberian stimulus terus-menerus dalam bahasa kedua, maka pengaruh itu bisa dikurangi
{"title":"Guiding World GW","authors":"I. Irham","doi":"10.33627/GW.V1I2.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.33627/GW.V1I2.79","url":null,"abstract":"Pengajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Bahasa pertama (bahasa ibu, bahasa daerah, atau bahasa yang sebelumnya diperoleh) mempunyai pengaruh terhadap proses penguasaan bahasa kedua pembelajar. Hal ini karena didasarkan oleh sikap pembelajar yang secara sadar maupun tidak, telah melakukan transfer unsur-unsur bahasa pertamanya ketika menggunakan bahasa kedua. Akibatnya, sering terjadi interferensi, alih kode, atau campur kode. Dalam pengajaran bahasa kedua tentu akan menimbulkan masalah-masalah sosiolinguistik. Masalah ini mungkin tidak terlalu berat, kalau kebetulan bahasa kedua yang dipelajari itu masih tergolong bahasa serumpun (secara genetis) tetapi akan merupakan masalah besar kalau bahasa kedua itu tidak serumpun dengan bahasa pertama. Lebih lagi jika bahasa kedua itu memilki struktur fonetis, morfologis, dan sintaksis yang sangat berbeda dengan bahasa pertama. Menurut teori stimulus-respon yang dikemukakan oleh kaum bahaviorisme, bahasa adalah hasil dari perilaku stimulus-respon. Jadi, bahasa pertama dalam bentuk transfer ketika berbahasa kedua diajarkan sehingga akan besar sekali pengaruhnya apabila si pembelajar tidak terus-menerus diberikan stimulus bahasa kedua. Secara teoritis pengaruh ini memang tidak bisa dihilangkan karena bahasa pertama sudah merupakan intake atau sudah “dinuranikan” dalam diri si pembelajar. Namun, dengan pembiasaan-pembiasaan dan pemberian stimulus terus-menerus dalam bahasa kedua, maka pengaruh itu bisa dikurangi","PeriodicalId":117613,"journal":{"name":"GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING)","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128254126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}