Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18118
Faza Fauziyyah, Dadang Rusmana
Penelitian ini membahas Serat Pepali dan juga sisi kepengarangan Ki Ageng Selo. Serat Pepali adalah salah satu karya sastra yang memuat ajaran agama Islam, sehingga penelitian ini bisa bermanfaat untuk generasi masa kini. Adapun yang dimaksud sastra yaitu salah satu cabang seni yang dibuat dengan mengutamakan keindahannya melalui bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui teknik telaah pustaka. Metode ini digunakan untuk memaparkan data secara komprehensif terkait telaah kepengarangan Ki Ageng Selo beserta karyanya. Berdasarkan hasil penelitian, hingga sekarang para sastrawan semakin bertambah terutama generasi muda masa kini yang lebih bebas menunjukkan bakatnya dalam menulis karya sastra yang tidak terikat dengan aturan apapun. Semua orang bebas dalam menulis karya sastra. Data dalam penelitian ini diperoleh serta diolah berdasarkan hasil studi pustaka dengan mencari data melalui jurnal, website, dan buku. Melalui analisis isi dari Serat Pepali ini dapat diketahui bentuk karya sastra pada masa lampau serta sisi kesastrawanan dari Ki Ageng Selo. Selain itu, dengan mempelajari karya sastra pada masa lampau kita sekaligus dapat melestarikannya sehingga akan ada banyak orang yang mengenali karya sastra di Indonesia pada generasi masa kini.
{"title":"ANALISIS ISI SERAT PEPALI KARYA KI AGENG SELO DAN MANFAATNYA UNTUK GENERASI MASA KINI","authors":"Faza Fauziyyah, Dadang Rusmana","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18118","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18118","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas Serat Pepali dan juga sisi kepengarangan Ki Ageng Selo. Serat Pepali adalah salah satu karya sastra yang memuat ajaran agama Islam, sehingga penelitian ini bisa bermanfaat untuk generasi masa kini. Adapun yang dimaksud sastra yaitu salah satu cabang seni yang dibuat dengan mengutamakan keindahannya melalui bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui teknik telaah pustaka. Metode ini digunakan untuk memaparkan data secara komprehensif terkait telaah kepengarangan Ki Ageng Selo beserta karyanya. Berdasarkan hasil penelitian, hingga sekarang para sastrawan semakin bertambah terutama generasi muda masa kini yang lebih bebas menunjukkan bakatnya dalam menulis karya sastra yang tidak terikat dengan aturan apapun. Semua orang bebas dalam menulis karya sastra. Data dalam penelitian ini diperoleh serta diolah berdasarkan hasil studi pustaka dengan mencari data melalui jurnal, website, dan buku. Melalui analisis isi dari Serat Pepali ini dapat diketahui bentuk karya sastra pada masa lampau serta sisi kesastrawanan dari Ki Ageng Selo. Selain itu, dengan mempelajari karya sastra pada masa lampau kita sekaligus dapat melestarikannya sehingga akan ada banyak orang yang mengenali karya sastra di Indonesia pada generasi masa kini.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121427408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Al-Qur’an sebagai pedoman umat Islam diturunkan dalam Bahasa Arab, maka salah satu upaya untuk sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Islam dalam Al-Qur’an yang berbahasa Arab itu dilakukan penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa nasional atau Bahasa daerah. Seperti halnya pembacaan Al-Qur’an dalam Bahasa Sunda yang dilakukan ibu-ibu Majelis Taklim An Nur Kabupaten Bandung yang diuraikan dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerjemahan Al-Qur’an dalam bahasa daerah memiliki manfaat yang besar bagi sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an. Terdapat manfaat pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Islam dalam Al-Qur’an pada ibu-ibu pengguna Bahasa Sunda peserta Majelis Taklim An Nur melalui kegiatan membaca Al-Qur’an terjemah Bahasa Sunda.
出于对穆斯林的指导,古兰经是用阿拉伯语传播的,所以古兰经中伊斯兰价值观的社会化和相互作用的努力之一是将古兰经翻译成民族语言或当地语言。正如在这项研究中所描述的,万隆议会的母亲们用巽他语阅读古兰经。这项研究是定性的研究。至于本研究采用描述性的方法。这项研究的结果表明,用当地语言翻译古兰经对伊斯兰教的社会化和相互作用有很大的好处。伊斯兰价值观的理解和相互作用在古兰经中有好处,在巽他语使用者的母亲中有好处,她们参加了Taklim An Nur会议,通过阅读古兰经翻译的巽他语活动。
{"title":"SOSIALISASI DAN INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM MELALUI PEMBACAAN TERJEMAH AL-QUR’AN BAHASA SUNDA PADA KEGIATAN PENGAJIAN MAJELIS TAKLIM","authors":"Akmaliyah Akmaliyah, Irfan Addriadi, Eghy Farhan Nugraha, Indra Gunawan","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v19i1.17670","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v19i1.17670","url":null,"abstract":"Al-Qur’an sebagai pedoman umat Islam diturunkan dalam Bahasa Arab, maka salah satu upaya untuk sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Islam dalam Al-Qur’an yang berbahasa Arab itu dilakukan penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa nasional atau Bahasa daerah. Seperti halnya pembacaan Al-Qur’an dalam Bahasa Sunda yang dilakukan ibu-ibu Majelis Taklim An Nur Kabupaten Bandung yang diuraikan dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerjemahan Al-Qur’an dalam bahasa daerah memiliki manfaat yang besar bagi sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an. Terdapat manfaat pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Islam dalam Al-Qur’an pada ibu-ibu pengguna Bahasa Sunda peserta Majelis Taklim An Nur melalui kegiatan membaca Al-Qur’an terjemah Bahasa Sunda.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130913125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i1.15421
Muhammad Khoirul Anwar, Hendra Afiyanto
Tuban sebagai kota pelabuhan niaga yang berada di pesisir utara laut Jawa telah memposisikan dirinnya sebagai jalur perdagangan laut dunia sejak abad ke-11. Melalui peran para saudagar muslim dan ulama, Islam dapat berkembang dan melembaga di Tuban. Islamisasi di Tuban berfokus pada kaum bangsawan, harapannya ketika Islam mendapat kekuasaan tertinggi di Tuban maka dapat dikenal oleh masyarakat secara luas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap sejarah Islam di Tuban dan bagaimana Islam mendominasi pesisiran Tuban abad ke-15 sampai ke-17. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah yaitu pengumpulan data, kritik sumber, penafsiran dan penulisan sejarah. Terdapat beberapa temuan dalam penelitian ini. Pertama, terdapat tiga ulama yang berperan dalam menyebarkan Islam di Tuban. Kedua, Islam masuk di Tuban pada masa abad ke-15 bersamaan ketika Adipati Arya Dikara masuk Islam. Ketiga, pengaruh dan dominasi Islam di pesisiran Tuban terhadap agama, budaya, ekonomi dan politik lokal.
{"title":"TUBAN DAN GELOMBANG PASANG ISLAMISASI ABAD KE-15 SAMPAI DENGAN KE-17","authors":"Muhammad Khoirul Anwar, Hendra Afiyanto","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v19i1.15421","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v19i1.15421","url":null,"abstract":"Tuban sebagai kota pelabuhan niaga yang berada di pesisir utara laut Jawa telah memposisikan dirinnya sebagai jalur perdagangan laut dunia sejak abad ke-11. Melalui peran para saudagar muslim dan ulama, Islam dapat berkembang dan melembaga di Tuban. Islamisasi di Tuban berfokus pada kaum bangsawan, harapannya ketika Islam mendapat kekuasaan tertinggi di Tuban maka dapat dikenal oleh masyarakat secara luas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap sejarah Islam di Tuban dan bagaimana Islam mendominasi pesisiran Tuban abad ke-15 sampai ke-17. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah yaitu pengumpulan data, kritik sumber, penafsiran dan penulisan sejarah. Terdapat beberapa temuan dalam penelitian ini. Pertama, terdapat tiga ulama yang berperan dalam menyebarkan Islam di Tuban. Kedua, Islam masuk di Tuban pada masa abad ke-15 bersamaan ketika Adipati Arya Dikara masuk Islam. Ketiga, pengaruh dan dominasi Islam di pesisiran Tuban terhadap agama, budaya, ekonomi dan politik lokal. ","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"21 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113989545","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18208
Martin Rizaldi, W. Sulistyo
Kabupaten Gresik menjadi salah satu daerah yang dikenal akan wisata religinya di Jawa Timur. Budaya Islam berkembang di Pulau Jawa disebabkan karena adanya pengaruh dari syiar agama para Wali Songo. Oleh sebab itu, di Kabupaten Gresik terdapat seorang wali yang dimakamkan di wilayah sana yakni Sunan Giri. Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji potensi wisata religi makam Sunan Giri sebagai wujud pelestarian kearifan lokal pada arsitektur Islam di Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini menggunakan metode sejarah yang memiliki empat tahapan, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber data didapatkan melalui kajian pustaka atau studi kepustakaan. Wisata religi makam Sunan Giri memiliki potensi alam yang amat menarik dan pola ciri-ciri unik apabila dikelola lebih lanjut. Makam Sunan Giri memiliki ciri khas motif arkeologi peninggalan pada masa awal agama Islam yang mempunyai makna dan nilai-nilai konsepsi kawasan sebagai wujud pelestarian kearifan lokal.
{"title":"POTENSI WISATA RELIGI MAKAM SUNAN GIRI SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL ARSITEKTUR ISLAM DI KABUPATEN GRESIK","authors":"Martin Rizaldi, W. Sulistyo","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18208","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18208","url":null,"abstract":"Kabupaten Gresik menjadi salah satu daerah yang dikenal akan wisata religinya di Jawa Timur. Budaya Islam berkembang di Pulau Jawa disebabkan karena adanya pengaruh dari syiar agama para Wali Songo. Oleh sebab itu, di Kabupaten Gresik terdapat seorang wali yang dimakamkan di wilayah sana yakni Sunan Giri. Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji potensi wisata religi makam Sunan Giri sebagai wujud pelestarian kearifan lokal pada arsitektur Islam di Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini menggunakan metode sejarah yang memiliki empat tahapan, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber data didapatkan melalui kajian pustaka atau studi kepustakaan. Wisata religi makam Sunan Giri memiliki potensi alam yang amat menarik dan pola ciri-ciri unik apabila dikelola lebih lanjut. Makam Sunan Giri memiliki ciri khas motif arkeologi peninggalan pada masa awal agama Islam yang mempunyai makna dan nilai-nilai konsepsi kawasan sebagai wujud pelestarian kearifan lokal.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131755579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18613
M. Mawardi, Agus Permana
Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu pertama untuk mengetahui bagaimana peran politik Habaib di Kontes Perpolitikan Indonesia dan untuk mengungkap bagaimana kiprah sosial politik Habaib di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja pengumpulan data (heuristik), verifikasi (kritik), penafsiran (interpretasi) dan penulisan (historiografi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meski masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, para habaib di Nusantara sudah mulai menunjukkan kiprahnya bukan hanya pada proses islamisasi dan dakwah Islam saja tapi juga masuk ke wilayah politik, pada masa colonial ada bebarapa habaib yang menjadi motor gerakan kemerdekaan bahkan pernah mendirikan Partai Arab Indonesia (PAI). Di masa kemerdekaan keterlibatan mereka dalam bidang sosial dan politik dimulai dari aktivitas di organisasi sosial keagamaan, gerakan-gerakan sosial, mejadi aktivis di partai politik, menjadi anggota parlemen baik di DPD maupun DPR dan terakhir menduduki jabatan politik seperti menteri, atau kepala daerah.
{"title":"HABAIB DALAM PETA POLITIK INDONESIA","authors":"M. Mawardi, Agus Permana","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18613","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18613","url":null,"abstract":"Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu pertama untuk mengetahui bagaimana peran politik Habaib di Kontes Perpolitikan Indonesia dan untuk mengungkap bagaimana kiprah sosial politik Habaib di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja pengumpulan data (heuristik), verifikasi (kritik), penafsiran (interpretasi) dan penulisan (historiografi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meski masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, para habaib di Nusantara sudah mulai menunjukkan kiprahnya bukan hanya pada proses islamisasi dan dakwah Islam saja tapi juga masuk ke wilayah politik, pada masa colonial ada bebarapa habaib yang menjadi motor gerakan kemerdekaan bahkan pernah mendirikan Partai Arab Indonesia (PAI). Di masa kemerdekaan keterlibatan mereka dalam bidang sosial dan politik dimulai dari aktivitas di organisasi sosial keagamaan, gerakan-gerakan sosial, mejadi aktivis di partai politik, menjadi anggota parlemen baik di DPD maupun DPR dan terakhir menduduki jabatan politik seperti menteri, atau kepala daerah.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"55 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132678364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i1.15309
Lilis Liani, Setia Gumilar
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah awal kesenian Gembyung di Kabupaten Subang dari mulai penyajian Gembyung, unsur waditra, dan fungsinya serta perkembangan dan upaya pelestarian kesenian Gembyung di Kabupaten Subang dari tahun 1990 sampai 2021. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah. Dalam penelitian ini, penulis berupaya untuk menggali sejarah awal kesenian Gembyung di Kabupaten Subang agar dapat dinarasikan ke dalam tulisan sejarah. Tahapan-tahapannya sendiri memiliki empat tahap, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Gembyung merupakan kesenian peninggalan para wali yang digunakan untuk media dakwah dan tersebar sampai ke Kabupaten Subang dan mengalami banyak perubahan sampai sekarang. Hal itu bertujuan agar lebih diminati oleh masyarakat dan tidak mengalami kepunahan.
{"title":"NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM TRADISI SENI GEMBYUNG DI KABUPATEN SUBANG","authors":"Lilis Liani, Setia Gumilar","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v19i1.15309","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v19i1.15309","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah awal kesenian Gembyung di Kabupaten Subang dari mulai penyajian Gembyung, unsur waditra, dan fungsinya serta perkembangan dan upaya pelestarian kesenian Gembyung di Kabupaten Subang dari tahun 1990 sampai 2021. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah. Dalam penelitian ini, penulis berupaya untuk menggali sejarah awal kesenian Gembyung di Kabupaten Subang agar dapat dinarasikan ke dalam tulisan sejarah. Tahapan-tahapannya sendiri memiliki empat tahap, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Gembyung merupakan kesenian peninggalan para wali yang digunakan untuk media dakwah dan tersebar sampai ke Kabupaten Subang dan mengalami banyak perubahan sampai sekarang. Hal itu bertujuan agar lebih diminati oleh masyarakat dan tidak mengalami kepunahan.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129273809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i1.17585
E. Ardiansyah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala has representations that are manifested in the best names namely Asmaul Husna or other related names of Allah. The greatness of Allah is mentioned in the Qur'an through existence of definite article the on the representations of Allah. This study aimed to examine Asmaul Husna and other name of Allah that appear in “Al Fatihah” and the presence of definite article on the representations of Allah. This was a descriptive study using a qualitative design. Data source selected in this study is the digital Al-Qur’an application iQuran Lite. The study analyzed the representations of Allah and definite article on the representations of Allah in the English version of chapter “Al Fatihah”. To identify the representations of Allah, the phrase in the name of Allah in the verse one is used as a reference. The definite article describes definiteness including uniqueness, inclusiveness, familiarity, and identifiability. There are Asmaul Husna the Beneficent and the Merciful and other name of Allah the Lord which come after definite article, but Asmaul Husna Master appears without definite article, namely zero definite article. Based on word class categorization, representations of Allah are nouns and adjectives. It is discovered that definite article does not only precede the nouns, but also the adjectives. Repetitions of Asmaul Husna the Beneficent and the Merciful are discovered in chapter “Al Fatihah” verses 1 and 3. It can be concluded that the representations in the form of Asmaul Husnaand other name of Allah are accompanied by definite article to determine special characteristics that only belong to Allah.
安拉Subhanahu Wa Ta'ala在最好的名字中有表现,即Asmaul Husna或安拉的其他相关名字。《古兰经》通过定冠词的存在和对安拉的描述来提及安拉的伟大。本研究旨在考察出现在“Al Fatihah”中的Asmaul Husna和其他安拉的名字,以及安拉代表的定冠词的存在。这是一项采用定性设计的描述性研究。本研究选用的数据来源为数字化古兰经应用程序iQuran Lite。本研究分析了英文版“Al Fatihah”一章中关于安拉的表征和定冠词。为了识别安拉的代表,第一节中安拉之名的短语被用作参考。定冠词描述的确定性包括独特性、包容性、熟悉性和可识别性。有阿斯摩尔·胡斯那“仁慈”、“仁慈”和真主安拉的其他名字出现在定冠词之后,但阿斯摩尔·胡斯那大师出现时没有定冠词,即零定冠词。根据词类分类,安拉的表示是名词和形容词。我们发现定冠词不仅放在名词前面,而且放在形容词前面。阿斯摩尔·胡斯那仁慈和仁慈的重复出现在“法提哈”第1章和第3节。可以得出结论,以阿斯莫尔·胡斯纳和真主的其他名称形式的表示都伴随着定冠词,以确定只属于真主的特殊特征。
{"title":"DEFINITE ARTICLE ON THE REPRESENTATIONS OF ALLAH IN “AL FATIHAH”","authors":"E. Ardiansyah","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v19i1.17585","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v19i1.17585","url":null,"abstract":"Allah Subhanahu Wa Ta'ala has representations that are manifested in the best names namely Asmaul Husna or other related names of Allah. The greatness of Allah is mentioned in the Qur'an through existence of definite article the on the representations of Allah. This study aimed to examine Asmaul Husna and other name of Allah that appear in “Al Fatihah” and the presence of definite article on the representations of Allah. This was a descriptive study using a qualitative design. Data source selected in this study is the digital Al-Qur’an application iQuran Lite. The study analyzed the representations of Allah and definite article on the representations of Allah in the English version of chapter “Al Fatihah”. To identify the representations of Allah, the phrase in the name of Allah in the verse one is used as a reference. The definite article describes definiteness including uniqueness, inclusiveness, familiarity, and identifiability. There are Asmaul Husna the Beneficent and the Merciful and other name of Allah the Lord which come after definite article, but Asmaul Husna Master appears without definite article, namely zero definite article. Based on word class categorization, representations of Allah are nouns and adjectives. It is discovered that definite article does not only precede the nouns, but also the adjectives. Repetitions of Asmaul Husna the Beneficent and the Merciful are discovered in chapter “Al Fatihah” verses 1 and 3. It can be concluded that the representations in the form of Asmaul Husnaand other name of Allah are accompanied by definite article to determine special characteristics that only belong to Allah. ","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"191 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132806636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18292
Fanny Rizkiyani, Dianti Yunia Sari
Penelitian ini menelaah penelitian-penelitian sebelumnya mengenai integrasi pengenalan budaya Sunda dalam pembelajaran di tingkat anak usia dini. Adapun literatur-literatur yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah literatur berbentuk artikel yang dipublikasikan antara rentang waktu 2019-2022. Pencarian dalam database Google Scholar memunculkan sejumlah 787 literatur, dan hanya 9 artikel jurnal yang dipilih untuk dimasukkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian ini, elemen-elemen dari budaya Sunda yang sudah dikenalkan dalam pembelajaran di kalangan anak usia dini, di antaranya, adalah bahasa Sunda, alat transportasi tradisional, alat bertani tradisional, tarian dan permainan tradisional, serta seni tradisional. Pengenalan budaya Sunda tersebut diintegrasikan dalam pembelajaran yang bertujuan meningkatkan keterampilan anak dalam aspek-aspek perkembangan tertentu, yaitu bahasa, fisik motorik, kognitif, dan sosial emosional. Mempertimbangkan karakter pendidikan anak usia dini yang holistik integratif, pengenalan budaya Sunda memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam pembelajaran yang menargetkan peningkatkan beberapa aspek perkembangan anak secara simultan.
{"title":"PENGENALAN BUDAYA SUNDA PADA ANAK USIA DINI: SEBUAH NARRATIVE REVIEW","authors":"Fanny Rizkiyani, Dianti Yunia Sari","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18292","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v19i1.18292","url":null,"abstract":"Penelitian ini menelaah penelitian-penelitian sebelumnya mengenai integrasi pengenalan budaya Sunda dalam pembelajaran di tingkat anak usia dini. Adapun literatur-literatur yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah literatur berbentuk artikel yang dipublikasikan antara rentang waktu 2019-2022. Pencarian dalam database Google Scholar memunculkan sejumlah 787 literatur, dan hanya 9 artikel jurnal yang dipilih untuk dimasukkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian ini, elemen-elemen dari budaya Sunda yang sudah dikenalkan dalam pembelajaran di kalangan anak usia dini, di antaranya, adalah bahasa Sunda, alat transportasi tradisional, alat bertani tradisional, tarian dan permainan tradisional, serta seni tradisional. Pengenalan budaya Sunda tersebut diintegrasikan dalam pembelajaran yang bertujuan meningkatkan keterampilan anak dalam aspek-aspek perkembangan tertentu, yaitu bahasa, fisik motorik, kognitif, dan sosial emosional. Mempertimbangkan karakter pendidikan anak usia dini yang holistik integratif, pengenalan budaya Sunda memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam pembelajaran yang menargetkan peningkatkan beberapa aspek perkembangan anak secara simultan.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134314468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15693
Dadang Rusmana
Tulisan ini membahas tentang sosok Usep Romli HM sebagai pelaku sejarah dalam dakwah Islam. Usep melihat celah dakwah yang berbeda. Beliau mampu menghadirkan risalah kenabian dengan baik dalam kesusastraan Sunda yang kemudian menjadi celah untuknya berdakwah. Teori Orang Besar atau The Great Man Theory dari Thomas Carlyle digunakan dalam penelitian ini, di mana menempatkan Usep Romli HM sebagai pahlawan, individu yang berpengaruh, berkarisma, cerdas, hikmat, dan memiliki keterampilan berpolitik. Sebagai diskursus kesejarahan, penelitian ini ditempuh melalui metodologi penelitian sejarah: Heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Atas telaah tersebut, maka Usep Romli HM layak diapresiasi dan disematkan sebagai tokoh sejarah dakwah Islam dalam wacana budaya Sunda.
{"title":"SOSOK USEP ROMLI HM DALAM WACANA BUDAYA SUNDA PADA TAHUN 1973-2020","authors":"Dadang Rusmana","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15693","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15693","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas tentang sosok Usep Romli HM sebagai pelaku sejarah dalam dakwah Islam. Usep melihat celah dakwah yang berbeda. Beliau mampu menghadirkan risalah kenabian dengan baik dalam kesusastraan Sunda yang kemudian menjadi celah untuknya berdakwah. Teori Orang Besar atau The Great Man Theory dari Thomas Carlyle digunakan dalam penelitian ini, di mana menempatkan Usep Romli HM sebagai pahlawan, individu yang berpengaruh, berkarisma, cerdas, hikmat, dan memiliki keterampilan berpolitik. Sebagai diskursus kesejarahan, penelitian ini ditempuh melalui metodologi penelitian sejarah: Heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Atas telaah tersebut, maka Usep Romli HM layak diapresiasi dan disematkan sebagai tokoh sejarah dakwah Islam dalam wacana budaya Sunda.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114367095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15258
A. Sanusi, Azmi Rizaldy
Sadewa Alibassa Koesoema Widjajaningrat or known as Madrais was born in Kuningan and had studied religious insight at several Islamic boarding schools. However, the pattern of his life was dominated by mysticism, so that he feels he has received revelation from God. It was on the basis of receiving this revelation that Madrais founded the Agama Djawa Sunda (ADS). The Agama Djawa Sunda (ADS) is one of the local belief systems in Indonesia and had developed in the Cigugur, Kuningan and several other areas in West Java. In its development, it often experiences obstacles and resistances. Even so, its adherents are still able to maintain the Agama Djawa Sunda (ADS) and move according to the times. The basic conception of Javanese-Sundanese belief lies on three main pillars, namely the Concept of God, Pikukuh Tilu and Customary Law (Circumcision, Marriage and Death) according to the teachings developed in ADS.
Sadewa Alibassa Koesoema Widjajaningrat或被称为Madrais出生在Kuningan,并在几所伊斯兰寄宿学校学习宗教洞察力。然而,他的生活模式是由神秘主义主导的,所以他觉得自己得到了上帝的启示。正是在接受这一启示的基础上,Madrais创立了Agama Djawa Sunda (ADS)。Agama Djawa Sunda (ADS)是印度尼西亚的一种地方信仰体系,在西爪哇的Cigugur、Kuningan和其他几个地区发展起来。在其发展过程中,经常遇到障碍和阻力。即便如此,它的信徒仍然能够保持阿伽玛加瓦巽他(ADS),并根据时代而移动。爪哇巽他信仰的基本概念有三个主要支柱,即上帝的概念、Pikukuh Tilu和习惯法(割礼、婚姻和死亡)。
{"title":"THE DYNAMICS OF GOVERNMENT POLITICAL POLICY TO AGAMA DJAWA SUNDA (ADS); Study of Historical Analysis and Its Development","authors":"A. Sanusi, Azmi Rizaldy","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15258","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15258","url":null,"abstract":"Sadewa Alibassa Koesoema Widjajaningrat or known as Madrais was born in Kuningan and had studied religious insight at several Islamic boarding schools. However, the pattern of his life was dominated by mysticism, so that he feels he has received revelation from God. It was on the basis of receiving this revelation that Madrais founded the Agama Djawa Sunda (ADS). The Agama Djawa Sunda (ADS) is one of the local belief systems in Indonesia and had developed in the Cigugur, Kuningan and several other areas in West Java. In its development, it often experiences obstacles and resistances. Even so, its adherents are still able to maintain the Agama Djawa Sunda (ADS) and move according to the times. The basic conception of Javanese-Sundanese belief lies on three main pillars, namely the Concept of God, Pikukuh Tilu and Customary Law (Circumcision, Marriage and Death) according to the teachings developed in ADS.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114699767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}