Lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka karena ada kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Perkembangan motorik halus perlu dipahami terutama pada awal masa perkembangan yaitu pada masa kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di PAUD HARAPAN BUNDA Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen analitik korelasional. Sampel pada penelitian ini diambil dengan tehnik simple random sampling dengan jumlah sampel 35 murid PAUD HARAPAN BUNDA Surabaya. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi data dianalisis dengan uji Mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang menerapkan pola asuh dominan demokratifsebagian besar anaknya memiliki perkembangan motorik halus advance sebanyak 18 anak (66,7%). Dari hasil analisis menggunakan uji mann-whitney didapatkan nilai ρ = 0,027 < α = 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di PAUD HARAPAN BUNDA Surabaya. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh peran orangtua dalam mendidik dan mengasuh anaknya. Pada penelitian ini diharapkan para orangtua khususnya ibu dapat menambah wawasan mengenai bagaimana cara berinteraksi kepada anak dengan baik dan tepat sehingga stimulus yang diberikan melalui pola asuh yang baik dapat mengembangkan perkembangan motorik halus anak dengan lebih baik.Kata kunci :Pola Asuh, Motorik Halus, Anak Prasekolah
{"title":"HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA PRASEKOLAH. (Di PAUD HARAPAN BUNDA Surabaya)","authors":"Wulan Diana","doi":"10.25139/HTC.V2I1.1660","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/HTC.V2I1.1660","url":null,"abstract":"Lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka karena ada kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Perkembangan motorik halus perlu dipahami terutama pada awal masa perkembangan yaitu pada masa kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di PAUD HARAPAN BUNDA Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen analitik korelasional. Sampel pada penelitian ini diambil dengan tehnik simple random sampling dengan jumlah sampel 35 murid PAUD HARAPAN BUNDA Surabaya. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi data dianalisis dengan uji Mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang menerapkan pola asuh dominan demokratifsebagian besar anaknya memiliki perkembangan motorik halus advance sebanyak 18 anak (66,7%). Dari hasil analisis menggunakan uji mann-whitney didapatkan nilai ρ = 0,027 < α = 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah di PAUD HARAPAN BUNDA Surabaya. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh peran orangtua dalam mendidik dan mengasuh anaknya. Pada penelitian ini diharapkan para orangtua khususnya ibu dapat menambah wawasan mengenai bagaimana cara berinteraksi kepada anak dengan baik dan tepat sehingga stimulus yang diberikan melalui pola asuh yang baik dapat mengembangkan perkembangan motorik halus anak dengan lebih baik.Kata kunci :Pola Asuh, Motorik Halus, Anak Prasekolah","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"217 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131531327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dismenorhea merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami saat masa remaja, sangat mengganggu aktivitas bahkan seringkali mengharuskan penderita beristirahat dan meninggalkan aktivitasnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh abdominal stretching terhadap efektifitas penurunan nyeri dismenorhea pada remaja putri. Dalam Penelitian ini merupakan penelitian pre experiment dengan one group pretest-posttest design. Teknik Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 remaja putri yang mengalami nyeri haid. Senam yang diberikan adalah abdominal stretching yang merupakan latihan peregangan otot perut dilakukan selama 20 detik selama 5x. Pengukuran nyeri menggunakan faces pain scale-revised ( FPS-R). uji hipotesis dengan analisa univariat dan bivariat dan uji beda pengaruh menggunakan wilcoxon. Hasil penelitian menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai signifikan 000 (p< 0,05) artinya terdapat pengaruh yang bermakna senam abdominal stretching terhadap efektifitas penurunan nyeri dismenorhea primer. Latihan abdominal stretching disarankan untuk digunakan remaja dan sebagai bagian dari intervensi kebidanan untuk mengatasi dismenorhea.Kata Kunci : Dismenorhea, Remaja, senam abdominal stretching
{"title":"Pengaruh senam Abdominal Stretching terhadap Efektifitas Penurunan Nyeri Dismenorhea Primer Pada Remaja Putri di MA Al-Amiriyyah Blokagung Tahun 2018","authors":"Dewi Andariya Ningsih, Eliyawati","doi":"10.25139/htc.v1i2.1337","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/htc.v1i2.1337","url":null,"abstract":"Dismenorhea merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami saat masa remaja, sangat mengganggu aktivitas bahkan seringkali mengharuskan penderita beristirahat dan meninggalkan aktivitasnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh abdominal stretching terhadap efektifitas penurunan nyeri dismenorhea pada remaja putri. Dalam Penelitian ini merupakan penelitian pre experiment dengan one group pretest-posttest design. Teknik Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 remaja putri yang mengalami nyeri haid. Senam yang diberikan adalah abdominal stretching yang merupakan latihan peregangan otot perut dilakukan selama 20 detik selama 5x. Pengukuran nyeri menggunakan faces pain scale-revised ( FPS-R). uji hipotesis dengan analisa univariat dan bivariat dan uji beda pengaruh menggunakan wilcoxon. Hasil penelitian menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai signifikan 000 (p< 0,05) artinya terdapat pengaruh yang bermakna senam abdominal stretching terhadap efektifitas penurunan nyeri dismenorhea primer. Latihan abdominal stretching disarankan untuk digunakan remaja dan sebagai bagian dari intervensi kebidanan untuk mengatasi dismenorhea.Kata Kunci : Dismenorhea, Remaja, senam abdominal stretching","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132541753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Bayi yang sehat lahir dengan berat yang normal. Namun tidak semua bayi lahir dengan berat normal. Terdapat bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) Pada BBLR kesempatan untuk mengalami masalah saat bayi dan saat dewasa nantinya lebih tinggi. Kejadian BBLR di Indonesia tahun 2015 sebesar 11,10%, sedangkan di puskesmas Tanah Kali Kedinding sebesar 17%. Kejadian ini, merupakan angka tertinggi nomor dua di Surabaya. Untuk menghindari berbagai masalah yang mungkin terjadi karena BBLR, diperlukan pengawasan sejak janin masih dalam kandungan. Pengawasan janin dalam kandungan ini biasa disebut antenatal care (ANC). Tujuan penelitian untuk membandingkan kategorisasi berat lahir berdasarkan frekuensi ANC. Metode yang digunakan analitik observasionaldengan pendekatan case control. Populasinya bayi yang lahir di Puskesmas Tanah Kali Kedinding periode Januari-Desember 2017 sebanyak 1.186 bayi. Pengambilan sampel dengan Cosecutive Sampling, didapatkan sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 346 bayi. Variabel independen frekuensi ANC sesuai standar, dan frekuensi ANC tidak sesuai standar sedangkan variabel dependen berat lahir bayi. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengumpul data dengan sumber data dari rekam medis. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney U.Hasil penelitian dari 246 bayi lahir dari ibu frekuensi ANCsesuai standar 93,1% memiliki berat normal dan dari 100 bayi lahir dari ibu yang frekuensi ANCtidak sesuai standar 28% merupakan BBLR. Hasil analisis menggunakan uji Mann Whitney Umenunjukkan bahwa hasil nilai Z adalah-4.786 dengan nilai p adalah 0.001pada α 0,05 maka terdapat perbedaan kategorisasi berat lahir bayi berdasarkan frekuensi ANC. Kesimpulanpenelitian ini, sebagian besar responden yang memiliki berat lahir normal merupakan bayi yang dilahirkan dari ibu yang kunjungan ANC sesuai standar dan terdapat perbedaan dengan yang tidak sesuai standar. Sehingga bidan hendaknya selalu memotivasiibu hamil untuk memeriksakan kehamilan sedini mungkin serta melakukan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali sesuai standar WHO agar bayi yang dilahirkan memiliki berat yang normal
{"title":"Kategorisasi Berat Lahir Bayi Berdasarkan Frekuensi ANC","authors":"Alif Zahrotin","doi":"10.25139/htc.v1i2.1323","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/htc.v1i2.1323","url":null,"abstract":"Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Bayi yang sehat lahir dengan berat yang normal. Namun tidak semua bayi lahir dengan berat normal. Terdapat bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) Pada BBLR kesempatan untuk mengalami masalah saat bayi dan saat dewasa nantinya lebih tinggi. Kejadian BBLR di Indonesia tahun 2015 sebesar 11,10%, sedangkan di puskesmas Tanah Kali Kedinding sebesar 17%. Kejadian ini, merupakan angka tertinggi nomor dua di Surabaya. Untuk menghindari berbagai masalah yang mungkin terjadi karena BBLR, diperlukan pengawasan sejak janin masih dalam kandungan. Pengawasan janin dalam kandungan ini biasa disebut antenatal care (ANC). Tujuan penelitian untuk membandingkan kategorisasi berat lahir berdasarkan frekuensi ANC. Metode yang digunakan analitik observasionaldengan pendekatan case control. Populasinya bayi yang lahir di Puskesmas Tanah Kali Kedinding periode Januari-Desember 2017 sebanyak 1.186 bayi. Pengambilan sampel dengan Cosecutive Sampling, didapatkan sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 346 bayi. Variabel independen frekuensi ANC sesuai standar, dan frekuensi ANC tidak sesuai standar sedangkan variabel dependen berat lahir bayi. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengumpul data dengan sumber data dari rekam medis. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney U.Hasil penelitian dari 246 bayi lahir dari ibu frekuensi ANCsesuai standar 93,1% memiliki berat normal dan dari 100 bayi lahir dari ibu yang frekuensi ANCtidak sesuai standar 28% merupakan BBLR. Hasil analisis menggunakan uji Mann Whitney Umenunjukkan bahwa hasil nilai Z adalah-4.786 dengan nilai p adalah 0.001pada α 0,05 maka terdapat perbedaan kategorisasi berat lahir bayi berdasarkan frekuensi ANC. Kesimpulanpenelitian ini, sebagian besar responden yang memiliki berat lahir normal merupakan bayi yang dilahirkan dari ibu yang kunjungan ANC sesuai standar dan terdapat perbedaan dengan yang tidak sesuai standar. Sehingga bidan hendaknya selalu memotivasiibu hamil untuk memeriksakan kehamilan sedini mungkin serta melakukan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali sesuai standar WHO agar bayi yang dilahirkan memiliki berat yang normal","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130669144","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak : Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh seorang perempuan yang berusia < 18 tahun. Pada usia tersebut masih tergolong masa remaja sehingga kondisi fisik dan psikologisnya belum matang dan rentan terjadi kehamilan di usia remaja yang tidak diinginkan. Hal tersebut akan berdampak terhadap status gizi anak yang dilahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan status gizi anak batita dari pernikahan usia dini di kota Kediri. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cohor retrospektif. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kecamatan Mojoroto Kota Kediri pada bulan Agustus tahun 2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh batita yang berada di Kecamatan Mojoroto yang lahir dari ibu yang menikah usia < 18 tahun dan ≥ 18 tahun. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 subjek. Teknik sampling yang digunakan yaitu fixed exprosure sampling yaitu sampel diambil dari status paparan subjek. Analisa data pada penelitian ini dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia menikah ibu, LILA saat hamil, berat badan lahir dan pendapatan keluarga berhubungan dengan status gizi anak batita dengan nilai p < 0,05. Sedangkan umur kehamilan saat lahir tidak berhubungan dengan status gizi anak batita dengan nilai p > 0,05.Kata kunci :PernikahanUsia dini, Status Gizi, Anak Batita
{"title":"Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Batita Dari Pernikahan Usia Dini Di Kota Kediri","authors":"U. Wulandari, D. Kumalasari","doi":"10.25139/htc.v1i2.1317","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/htc.v1i2.1317","url":null,"abstract":"Abstrak : Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh seorang perempuan yang berusia < 18 tahun. Pada usia tersebut masih tergolong masa remaja sehingga kondisi fisik dan psikologisnya belum matang dan rentan terjadi kehamilan di usia remaja yang tidak diinginkan. Hal tersebut akan berdampak terhadap status gizi anak yang dilahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan status gizi anak batita dari pernikahan usia dini di kota Kediri. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cohor retrospektif. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kecamatan Mojoroto Kota Kediri pada bulan Agustus tahun 2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh batita yang berada di Kecamatan Mojoroto yang lahir dari ibu yang menikah usia < 18 tahun dan ≥ 18 tahun. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 subjek. Teknik sampling yang digunakan yaitu fixed exprosure sampling yaitu sampel diambil dari status paparan subjek. Analisa data pada penelitian ini dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia menikah ibu, LILA saat hamil, berat badan lahir dan pendapatan keluarga berhubungan dengan status gizi anak batita dengan nilai p < 0,05. Sedangkan umur kehamilan saat lahir tidak berhubungan dengan status gizi anak batita dengan nilai p > 0,05.Kata kunci :PernikahanUsia dini, Status Gizi, Anak Batita","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121504598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK : Keluarga Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama.Upaya langsung menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui program keluarga berencana, yaitu dengan mengajak Pasangan Usia Subur (PUS) agar memakai alat kontrasepsi. Peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Kota Kediri hingga Agustus 2018 mencapai 74,39% akseptor dari 48.281 Pasangan Usia Subur (PUS). Dengan pengguna Peserta KB Aktif (PA) IUD 2.695 MOW 1.892 MOP 130 Kondom 2.105 Implant 2.777 Suntik 18.234 Pil 5.057 sehingga total pemakai mencapai 1.332.981 peserta KB aktif. Sedangkan peserta KB baru IUD 221 MOW 79 MOP 15 Implant 326 Suntik 1.037 Pil 391 Kondom 307 sehingga total pemakai mencapai 2.376 peserta KB baru. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Bandarlor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Penelitian ini mengguakan teknik sampling yaitu sampling purposive. Jenis informan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu informan kunci, informan biasa dan informan tambahan. Adapun jumlah informan utama diambil kembali menggunakan teknik sampling snowballing dan didapatkan jumlah informan utama sebanyak 4 informan. Pengumpulan data diperoleh dari data primer yaitu observasi atau pengamatan, wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai jurnal kesehatan mengenai kesehatan masyarakat. Hasil penelitian didapatkan pertanyaan mengenai berbagai macam alat kontrasepsi hormonal dari 4 informan yang bisa menjawab hanya 2 orang dengan menyebutkan alat kontrasepsi hormonal, dan keempat informan bersedia memakai KB hormonal 3 bulan dengan didampingi suami masing-masing informan. Kesimpulan penelitian, pengetahuan calon akseptor KB di Kelurahan Bandarlor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri sangat bagus; sikap yang ditunjukkan oleh calon akseptor KB di Kelurahan Bandarlor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri sangat bagus yaitu keempat calon akseptor sudah bersedia memakai KB suntik 3 bulan dan dukungan keluarga terutama suami sangat positif. Kata kunci : KB hormonal, KB suntik
{"title":"PERILAKU CALON AKSEPTOR DALAM MEMILIH METODE KONTRASEPSI HORMONAL","authors":"Anggraini Dyah Setiyarini, Ellatyas Rahmawati Tejo Putri, Erna Rahmawati","doi":"10.25139/HTC.V1I2.1335","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/HTC.V1I2.1335","url":null,"abstract":"ABSTRAK : Keluarga Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama.Upaya langsung menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui program keluarga berencana, yaitu dengan mengajak Pasangan Usia Subur (PUS) agar memakai alat kontrasepsi. Peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Kota Kediri hingga Agustus 2018 mencapai 74,39% akseptor dari 48.281 Pasangan Usia Subur (PUS). Dengan pengguna Peserta KB Aktif (PA) IUD 2.695 MOW 1.892 MOP 130 Kondom 2.105 Implant 2.777 Suntik 18.234 Pil 5.057 sehingga total pemakai mencapai 1.332.981 peserta KB aktif. Sedangkan peserta KB baru IUD 221 MOW 79 MOP 15 Implant 326 Suntik 1.037 Pil 391 Kondom 307 sehingga total pemakai mencapai 2.376 peserta KB baru. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Bandarlor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Penelitian ini mengguakan teknik sampling yaitu sampling purposive. Jenis informan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu informan kunci, informan biasa dan informan tambahan. Adapun jumlah informan utama diambil kembali menggunakan teknik sampling snowballing dan didapatkan jumlah informan utama sebanyak 4 informan. Pengumpulan data diperoleh dari data primer yaitu observasi atau pengamatan, wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai jurnal kesehatan mengenai kesehatan masyarakat. Hasil penelitian didapatkan pertanyaan mengenai berbagai macam alat kontrasepsi hormonal dari 4 informan yang bisa menjawab hanya 2 orang dengan menyebutkan alat kontrasepsi hormonal, dan keempat informan bersedia memakai KB hormonal 3 bulan dengan didampingi suami masing-masing informan. Kesimpulan penelitian, pengetahuan calon akseptor KB di Kelurahan Bandarlor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri sangat bagus; sikap yang ditunjukkan oleh calon akseptor KB di Kelurahan Bandarlor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri sangat bagus yaitu keempat calon akseptor sudah bersedia memakai KB suntik 3 bulan dan dukungan keluarga terutama suami sangat positif. Kata kunci : KB hormonal, KB suntik","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"283 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126952618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: Motivasi kader dalam menggerakkan masyarakat adalah keadaan seseorang yang mendorong kerelaan individu dalam hal ini kader untuk melaksanakan suatu kegiatan Posyandu dalam mengundang atau memberi informasi pada masyarakat dalam bentuk verbal, gerakan (fisik), atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respon yaitu supaya masyarakat mau berkunjung ke Posyandu. Sehingga motivasi kader dalam kegiatan Posyandu sangat diperlukan. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kunjungan Balita di Posyandu Kelurahan Banaran Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kader dalam menggerakkan masyarakat dengan kunjungan Balita pada kegiatan Posyandu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif, populasi seluruh kader Posyandu sejumlah 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan hubungan antara kedua variabel tergolong cukup erat dengan nilai koefisien 0,638 dan menunjukkan hubungan yang signifikan antara motivasi kader dalam menggerakkan masyarakat dengan kunjungan Balita di Posyandu dengan nilai Sig. 0,000 atau lebih kecil dari 0,005 . Data tersebut menunjukkan bahwa masih perlunya dilakukan pelatihan ulang kader dan diharapkan semua kader agar lebih meningkatkan perannya dalam kegiatan Posyandu terutama dalam menggerakkan masyarakat.Keywords: Motivasi kader, kunjungan Balita, Posyandu
{"title":"Hubungan Motivasi Kader Dalam Menggerakkan Masyarakat Dengan Kunjungan Balita pada Kegiatan Posyandu di Kelurahan Banaran Kecamatan Pesantren Kota Kediri","authors":"Candra Dewi Nataningtyas, Elin Soyanita","doi":"10.25139/htc.v1i2.1321","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/htc.v1i2.1321","url":null,"abstract":"Abstract: Motivasi kader dalam menggerakkan masyarakat adalah keadaan seseorang yang mendorong kerelaan individu dalam hal ini kader untuk melaksanakan suatu kegiatan Posyandu dalam mengundang atau memberi informasi pada masyarakat dalam bentuk verbal, gerakan (fisik), atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respon yaitu supaya masyarakat mau berkunjung ke Posyandu. Sehingga motivasi kader dalam kegiatan Posyandu sangat diperlukan. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kunjungan Balita di Posyandu Kelurahan Banaran Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kader dalam menggerakkan masyarakat dengan kunjungan Balita pada kegiatan Posyandu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif, populasi seluruh kader Posyandu sejumlah 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan hubungan antara kedua variabel tergolong cukup erat dengan nilai koefisien 0,638 dan menunjukkan hubungan yang signifikan antara motivasi kader dalam menggerakkan masyarakat dengan kunjungan Balita di Posyandu dengan nilai Sig. 0,000 atau lebih kecil dari 0,005 . Data tersebut menunjukkan bahwa masih perlunya dilakukan pelatihan ulang kader dan diharapkan semua kader agar lebih meningkatkan perannya dalam kegiatan Posyandu terutama dalam menggerakkan masyarakat.Keywords: Motivasi kader, kunjungan Balita, Posyandu","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124729713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak : ASI adalah salah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, sosial maupun spiritual. Menyusui merupakan suatu proses alamiah. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2012 dalam Depkes (2012), pemenuhan kebutuhan gizi bayi 0-6 bulan mutlak diperoleh melalui ASI bagi bayi dengan ASI eksklusif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu post partum 0-3 hari tentang perawatan payudara dengan sikap ibu untuk memberikan ASI Eksklusif di RB Siti Aminah Semolowaru Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional yang bersifat Analitik. Rancangan penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahn sebelum perencanaan akhir pengumpulan data. Dalam pengambilan data penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu nifas 0-3 hari yang berjumlah 35 orang. Penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling. Hasil penelitian menyebutkan Sebagian besar Ibu Post Partum 0-3 Hari di RB Siti Aminah Semolowaru Surabaya memiliki pengetahuan baik (54%). Sebagian besar Ibu Post Partum 0-3 Hari di RB Siti Aminah Semolowaru Surabaya memberikan ASI Eksklusif (63%). Uji Wilcoxon Signed Ranks Test ρ = 0.000 < α =0.05. Kesimpulan Ada Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Post Partum 0-3 Hari Tentang Perawatan Payudara Dengan Sikap Ibu Untuk Memberikan ASI Eksklusif di RB Siti Aminah Semolowaru Surabaya. Saran bagi seluruh ibu nifas, agar lebih peduli terhadap pemberian ASI secara eksklusif untuk menjaga kesehatan bayi dan pemenuhan nutrisinya selama 0-6 bulan awal kehidupan. Kata Kunci : Pengetahuan, Post Partum, Perawatan Payudara, ASI Eksklusif.
{"title":"Hubungan Pengetahuan Ibu Post Partum 0-3 Hari Tentang perawatan Payudara Dengan Sikap Ibu Untuk Memberikan ASI Eksklusif di RB Siti Aminah Surabaya 2017","authors":"Miftahul Khairoh","doi":"10.25139/HTC.V1I2.1341","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/HTC.V1I2.1341","url":null,"abstract":"Abstrak : ASI adalah salah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, sosial maupun spiritual. Menyusui merupakan suatu proses alamiah. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2012 dalam Depkes (2012), pemenuhan kebutuhan gizi bayi 0-6 bulan mutlak diperoleh melalui ASI bagi bayi dengan ASI eksklusif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu post partum 0-3 hari tentang perawatan payudara dengan sikap ibu untuk memberikan ASI Eksklusif di RB Siti Aminah Semolowaru Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional yang bersifat Analitik. Rancangan penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahn sebelum perencanaan akhir pengumpulan data. Dalam pengambilan data penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu nifas 0-3 hari yang berjumlah 35 orang. Penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling. Hasil penelitian menyebutkan Sebagian besar Ibu Post Partum 0-3 Hari di RB Siti Aminah Semolowaru Surabaya memiliki pengetahuan baik (54%). Sebagian besar Ibu Post Partum 0-3 Hari di RB Siti Aminah Semolowaru Surabaya memberikan ASI Eksklusif (63%). Uji Wilcoxon Signed Ranks Test ρ = 0.000 < α =0.05. Kesimpulan Ada Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Post Partum 0-3 Hari Tentang Perawatan Payudara Dengan Sikap Ibu Untuk Memberikan ASI Eksklusif di RB Siti Aminah Semolowaru Surabaya. Saran bagi seluruh ibu nifas, agar lebih peduli terhadap pemberian ASI secara eksklusif untuk menjaga kesehatan bayi dan pemenuhan nutrisinya selama 0-6 bulan awal kehidupan. Kata Kunci : Pengetahuan, Post Partum, Perawatan Payudara, ASI Eksklusif.","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126329075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ASI Eksklusif merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam masa percepatan tumbuh kembang, gizi yang baik merupakan makanan sangat berperan dalam tumbuh kembang anak yang adekuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Pengaruh Pemberian ASI Ekskluusif terhadap Status Gizi BayiUsia 7-12 Bulandi Puskesmas Jangkar Situbondo 2017. Desain penelitian ini adalah SurveyAnalitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling sebanyak 58 responden. Berdasarkan hasil penelitian uji “Chi-Squaer” diperolehkan hasil nilai p< α yaitu 0,000, Sehingga ada Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif terhadap Status Gizi, karena Asi Eksklusif merupakan nutrisi atau asupan yang paling tepat untuk bayi. Oleh karena itu perlu diberikan informasi tentang Asi Eksklusif untuk status gizi bayi.Kata kunci :Asi Eksklusif dan Status Gizi
{"title":"Pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi bayi usia 7-12 bulan di Puskesmas Jangkar 2017","authors":"Astik Umiyah","doi":"10.25139/HTC.V1I2.1336","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/HTC.V1I2.1336","url":null,"abstract":"ASI Eksklusif merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam masa percepatan tumbuh kembang, gizi yang baik merupakan makanan sangat berperan dalam tumbuh kembang anak yang adekuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Pengaruh Pemberian ASI Ekskluusif terhadap Status Gizi BayiUsia 7-12 Bulandi Puskesmas Jangkar Situbondo 2017. Desain penelitian ini adalah SurveyAnalitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling sebanyak 58 responden. Berdasarkan hasil penelitian uji “Chi-Squaer” diperolehkan hasil nilai p< α yaitu 0,000, Sehingga ada Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif terhadap Status Gizi, karena Asi Eksklusif merupakan nutrisi atau asupan yang paling tepat untuk bayi. Oleh karena itu perlu diberikan informasi tentang Asi Eksklusif untuk status gizi bayi.Kata kunci :Asi Eksklusif dan Status Gizi","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128015505","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract : allegedly of postpartum mothers experiencing substandard milkproduction while nursing her baby. Physical and hormonal changes, cause discomfort which causes less current milk production. One of the causes of substandard milk production due to psychological factors, insecurity in the capital to meet the needs of the baby in breastfeeding. BPM research studies in Sri Umi Wahju DJati on postpartum mothers 20. 10 (50%) of people getting massage treatment Woolwich and 10. (50%) of people getting treatment rollingmassage (back). Partum mothers who do not breastfeed their babies, have the possibility ofgetting the baby is not immune either. Therefore, breastfeeding is very important to the growth and development of infants. Purpose study: to determine differences in Woolwich massage and rolling massage (back) to increase milk production in postpartum mothers. Methods: The study was conducted in BPM Sri Umi Wahju Djati followed by a visit homefor 3 weeks with a frequency of 15 minutes of massage. The study used a pre experimental approach to pre - and post without control. The study design is the measurement of milk production with observation sheets and questionnaires. Data were collected in August 2017. The total sample of this research is 20 respondents. Result: The data obtained are not normally distributed, statistical test using chi square test p value: 0,113, since the value of p>0.05 means there is no difference between Woolwich massage and rolling massage (back) toincrease milk production in mothers postpartum.Keywords: Woolwich massage,rolling massage(back), milk production
摘要:据称,产后母亲在哺乳婴儿时奶量不合格。身体和荷尔蒙的变化会引起不适,从而导致产奶量减少。造成奶量不合格的原因之一是由于心理因素,资本不安全,不能满足婴儿在母乳喂养方面的需要。产后母亲在Sri Umi Wahju DJati的BPM研究[j]。10人(50%)接受按摩治疗的Woolwich和10。(50%)接受按摩(背部)治疗的人。不母乳喂养婴儿的产妇,也有可能使婴儿不能免疫。因此,母乳喂养对婴儿的生长发育非常重要。目的研究:确定产后母亲伍尔维奇按摩与滚动按摩(背部)对增加产奶量的差异。方法:研究在BPM Sri Umi Wahju Djati进行,随后进行为期3周的家访,频率为15分钟的按摩。本研究采用预实验的方法,前后不加控制。本研究采用观察单和问卷调查的方法对产奶量进行测量。数据于2017年8月收集。本研究的总样本为20名受访者。结果:所得数据非正态分布,统计学检验采用卡方检验p值:0,113,p值>0.05表示Woolwich按摩与滚动按摩(背部)在增加产后产妇产奶量方面无差异。关键词:Woolwich按摩,滚动按摩(背部),产奶
{"title":"Perbedaan Massage Woolwich Dan Massage Rolling (Punggung) Terhadap Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Postpartum","authors":"Arkha Rosyaria Badrus","doi":"10.25139/htc.v1i1.1081","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/htc.v1i1.1081","url":null,"abstract":"Abstract : allegedly of postpartum mothers experiencing substandard milkproduction while nursing her baby. Physical and hormonal changes, cause discomfort which causes less current milk production. One of the causes of substandard milk production due to psychological factors, insecurity in the capital to meet the needs of the baby in breastfeeding. BPM research studies in Sri Umi Wahju DJati on postpartum mothers 20. 10 (50%) of people getting massage treatment Woolwich and 10. (50%) of people getting treatment rollingmassage (back). Partum mothers who do not breastfeed their babies, have the possibility ofgetting the baby is not immune either. Therefore, breastfeeding is very important to the growth and development of infants. Purpose study: to determine differences in Woolwich massage and rolling massage (back) to increase milk production in postpartum mothers. Methods: The study was conducted in BPM Sri Umi Wahju Djati followed by a visit homefor 3 weeks with a frequency of 15 minutes of massage. The study used a pre experimental approach to pre - and post without control. The study design is the measurement of milk production with observation sheets and questionnaires. Data were collected in August 2017. The total sample of this research is 20 respondents. Result: The data obtained are not normally distributed, statistical test using chi square test p value: 0,113, since the value of p>0.05 means there is no difference between Woolwich massage and rolling massage (back) toincrease milk production in mothers postpartum.Keywords: Woolwich massage,rolling massage(back), milk production","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124293356","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut Badan kesehatan dunia (WHO), angka kematian ibu diseluruh dunia diperkirakan 400 per 100.000 kelahiran hidup, Berdasarkan hal tersebut, upaya peningkatan persalinan ke tenaga kesehatan menjadi sangat penting untuk dilakukan sehingga dibutuhkan data untuk mengambarkan kebutuhan utility ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan populasi 30 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care sampel yang digunakan total sampel, uji statistika yang digunakan uji chi square, hasil penelitian Reliability berhubungan secara signifikan dengan pelayanan ante natal care hal ini berarti sebagian besar responden merasa puas dengan pelayanan bidan, hasil penelitian Responsiveness berhubungan secara signifikan dengan pelayanan antenatal care hal ini berarti sebagian besar reponden merasa puas dengan pelayanan bidan, hasil penelitian tangibles berhubungan secara signifikan dengan pelayanan antenatal care hal ini berarti sebagian besar reponden merasa puas dengan pelayanan bidan, hasil penelitian assurance berhubungan secara signifikan dengan pelayanan antenatal care hal ini berarti sebagian besar reponden merasa puas dengan pelayanan bidan, hasil penelitian Emphaty berhubungan secara signifikan dengan pelayanan antenatal care hal ini berarti sebagian besar reponden merasa puas dengan pelayanan bidan hasil kesimpulannya Terdapat hubungan yang siginifikan utility ibu hamil terhadap pelayanan ante natal care di BPM Ny.Hj. Warti’ah, SST Paciran Lamongan
{"title":"UTILITY IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANC DI BPM Ny.Hj.WARTI’AH, SST PACIRAN LAMONGAN","authors":"Kholifatul Ummah","doi":"10.25139/HTC.V1I1.1012","DOIUrl":"https://doi.org/10.25139/HTC.V1I1.1012","url":null,"abstract":"Menurut Badan kesehatan dunia (WHO), angka kematian ibu diseluruh dunia diperkirakan 400 per 100.000 kelahiran hidup, Berdasarkan hal tersebut, upaya peningkatan persalinan ke tenaga kesehatan menjadi sangat penting untuk dilakukan sehingga dibutuhkan data untuk mengambarkan kebutuhan utility ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan populasi 30 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care sampel yang digunakan total sampel, uji statistika yang digunakan uji chi square, hasil penelitian Reliability berhubungan secara signifikan dengan pelayanan ante natal care hal ini berarti sebagian besar responden merasa puas dengan pelayanan bidan, hasil penelitian Responsiveness berhubungan secara signifikan dengan pelayanan antenatal care hal ini berarti sebagian besar reponden merasa puas dengan pelayanan bidan, hasil penelitian tangibles berhubungan secara signifikan dengan pelayanan antenatal care hal ini berarti sebagian besar reponden merasa puas dengan pelayanan bidan, hasil penelitian assurance berhubungan secara signifikan dengan pelayanan antenatal care hal ini berarti sebagian besar reponden merasa puas dengan pelayanan bidan, hasil penelitian Emphaty berhubungan secara signifikan dengan pelayanan antenatal care hal ini berarti sebagian besar reponden merasa puas dengan pelayanan bidan hasil kesimpulannya Terdapat hubungan yang siginifikan utility ibu hamil terhadap pelayanan ante natal care di BPM Ny.Hj. Warti’ah, SST Paciran Lamongan","PeriodicalId":119706,"journal":{"name":"J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122426101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}