Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2116
Ingra Sovita, Yusnaena Yusnaena, Indwar Indwar
Pemanfaatan pekarangan merupakah wujud mendukung program dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang telah meluncurkan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Pemanfaatan pekarangan dalam bentuk Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakah langkah altenatif dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi untuk menghadapi pertumbuhan penduduk dan konvensi lahan yang semakin tinggi sehingga menuntut pemenuhan penyediaan makanan dan perluasan daerah pemukiman. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dilapangan dengan masyarakat permasalahan yang terjadi adalah 1) banyaknya lahan pekarangan yang kosong tidak termanfaatkan, 2) sangat kurangnya motivasi masyarakat dalam melaksanakan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) dari pemerintah, 3) belum adanya pelatihan maupun penyuluhan serta pendampingan kepada masyarakat dalam melaksanakan program ini. Tujuan dari kegiatan kegiatan pengabdian ini adalah 1) memberikan motivasi kepada masyarakat melalui pelatihan agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong ,2) memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaam lahan kosong . Pemecahan masalah yang dilakukan adalah 1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan lahan 2) Memberikan pelatihan dan penyuluhan guna meningkatkan motivasi masyarakat 3) melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya. Metode pengabdian yang dilakukan 1) memebrikan pelatihan dan penyuluhan di bidang motivasi, 2) pelatihan dan penyuluhan tentang pengelolaan lahan kosong sehingga mampu meningkatkan ekonomi rumah tangga. Hasil dari pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan lahan yang kosong menjadi lahan yang produktif di Kenagarian Malay V Suku Timur.
庭院的利用是支持印度尼西亚共和国农业部计划的一种形式,该计划发起了可持续粮食家园区(KRPL)计划。以 "可持续家园食品区"(KRPL)的形式利用庭院是满足食品和营养需求的另一个步骤,以应对人口增长和更高的土地公约,这些公约要求满足食品供应和扩大居住区。 根据实地观察和与社区访谈的结果,出现的问题有:1)大量空置院落土地没有得到利用;2)社区缺乏从政府那里获得实施可持续食品家庭区(KRPL)计划的动力;3)社区在实施该计划时没有得到培训或咨询和援助。 这项社区服务活动的目标是:1)通过培训调动社区的积极性,使他们能够利用空闲庭院土地;2)为社区提供有关空闲土地管理的培训。解决问题的方法有 1)提高社区对土地利用重要性的认识 2)提供培训和咨询,提高社区的积极性 3) 协助社区开展活动。服务方法是:1)提供激励方面的培训和咨询;2)提供空地管理方面的培训和咨询,以改善家庭经济。预计这项服务的成果将通过将马来 V Suku Timur Kenagarian 的空置土地利用为生产用地来改善社区福利。
{"title":"MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KRPL DI NAGARI MALAY V SUKU TIMUR","authors":"Ingra Sovita, Yusnaena Yusnaena, Indwar Indwar","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2116","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2116","url":null,"abstract":"Pemanfaatan pekarangan merupakah wujud mendukung program dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang telah meluncurkan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Pemanfaatan pekarangan dalam bentuk Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakah langkah altenatif dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi untuk menghadapi pertumbuhan penduduk dan konvensi lahan yang semakin tinggi sehingga menuntut pemenuhan penyediaan makanan dan perluasan daerah pemukiman. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dilapangan dengan masyarakat permasalahan yang terjadi adalah 1) banyaknya lahan pekarangan yang kosong tidak termanfaatkan, 2) sangat kurangnya motivasi masyarakat dalam melaksanakan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) dari pemerintah, 3) belum adanya pelatihan maupun penyuluhan serta pendampingan kepada masyarakat dalam melaksanakan program ini. Tujuan dari kegiatan kegiatan pengabdian ini adalah 1) memberikan motivasi kepada masyarakat melalui pelatihan agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong ,2) memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaam lahan kosong . Pemecahan masalah yang dilakukan adalah 1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan lahan 2) Memberikan pelatihan dan penyuluhan guna meningkatkan motivasi masyarakat 3) melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya. Metode pengabdian yang dilakukan 1) memebrikan pelatihan dan penyuluhan di bidang motivasi, 2) pelatihan dan penyuluhan tentang pengelolaan lahan kosong sehingga mampu meningkatkan ekonomi rumah tangga. Hasil dari pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan lahan yang kosong menjadi lahan yang produktif di Kenagarian Malay V Suku Timur.","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"4 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139261461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2085
Sinta Aryani, Endang Chumaidiyah, Budi Praptono, Olfio Yovanda, Rizky Noor Kamal
Laporan keuangan secara digital sangatlah penting di era modern ini, khususnya bagi usaha kripik tempe Pesantren Arafah, Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Untuk meningkatkan pengalaman dan pengetahuan pengelola usaha kripik tempe Pesantren Arafah tentang pencatatan dan pembuatan laporan keuangan yang baik, maka kegiatan pendampingan penggunaan aplikasi keuangan perlu dilakukan. Kegiatan pendampingan dilakukan secara langsung dengan melakukan simulasi bersama pihak pengelola usaha kripik tempe Pesantren Arafah. Kegiatan pendampingan pencatatan keuangan secara digital dapat membantu pengelola usaha dalam mengelola pencatatan keuangannya. Dengan kegiatan ini, proses penyusunan laporan keuangan dapat berjalan lebih optimal. Proses pencatatan keuangan secara digital akan memungkinkan pengelola usaha menjadi lebih mudah dalam pembuatan laporan keuangan mereka dengan cara automasi data pada aplikasi dari segi aset, kewajiban dan ekuitas. Dengan memanfaatkan sistem Macro pada excel, proses input data keuangan menjadi lebih sesuai dengan karakteristik keuangan perusahaan yang bersangkutan. Lebih jauh lagi, data keuangan yang dimasukkan akan secara otomatis terintegrasi menjadi laporan keuangan. Dengan demikian, pencatatan keuangan dapat berjalan lebih efisien dan performasi kinerja usaha kripik tempe Pesantren Arafah dapat meningkat.
{"title":"Pendampingan Penggunaan Aplikasi Keuangan pada Usaha Kripik Tempe Pesantren Arafah, Cililin, Kab. Bandung Barat","authors":"Sinta Aryani, Endang Chumaidiyah, Budi Praptono, Olfio Yovanda, Rizky Noor Kamal","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2085","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2085","url":null,"abstract":"Laporan keuangan secara digital sangatlah penting di era modern ini, khususnya bagi usaha kripik tempe Pesantren Arafah, Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Untuk meningkatkan pengalaman dan pengetahuan pengelola usaha kripik tempe Pesantren Arafah tentang pencatatan dan pembuatan laporan keuangan yang baik, maka kegiatan pendampingan penggunaan aplikasi keuangan perlu dilakukan. Kegiatan pendampingan dilakukan secara langsung dengan melakukan simulasi bersama pihak pengelola usaha kripik tempe Pesantren Arafah. Kegiatan pendampingan pencatatan keuangan secara digital dapat membantu pengelola usaha dalam mengelola pencatatan keuangannya. Dengan kegiatan ini, proses penyusunan laporan keuangan dapat berjalan lebih optimal. Proses pencatatan keuangan secara digital akan memungkinkan pengelola usaha menjadi lebih mudah dalam pembuatan laporan keuangan mereka dengan cara automasi data pada aplikasi dari segi aset, kewajiban dan ekuitas. Dengan memanfaatkan sistem Macro pada excel, proses input data keuangan menjadi lebih sesuai dengan karakteristik keuangan perusahaan yang bersangkutan. Lebih jauh lagi, data keuangan yang dimasukkan akan secara otomatis terintegrasi menjadi laporan keuangan. Dengan demikian, pencatatan keuangan dapat berjalan lebih efisien dan performasi kinerja usaha kripik tempe Pesantren Arafah dapat meningkat.","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"8 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139261507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2076
Firsty Oktaria Grahani, Starry Kireida Kusnadi, Yeni Lutfiatin Dewi Aisyah, Evi Ristanti
Fenomena bullying dapat terjadi dimana saja. Bullying pada siswa di lingkungan sekolah dasar, dapat memiliki dampak jangka panjang yang merugikan. Permasalahan yang terjadi adalah minimnya pemahaman siswa tentang bullying dan ruang lingkupnya sehingga mempengaruhi kesadaran dan sikap terhadap bullying; belum adanya edukasi terkait bullying yang diberikan kepada siswa dengan metode psikoedukasi. Kondisi inilah yang melatarbelakangi fokus pemberdayaan yaitu memberikan psikoedukasi pada siswa terkait pentingnya pemahaman tentang bullying pada siswa sekolah dasar yang menjadi kunci untuk mencegah dan mengatasi masalah bullying ini secara efektif. Solusi dan target luaran yang ingin dicapai, yaitu mengetahui tingkat pemahaman yang dimiliki siswa berkaitan dengan bullying; psikoedukasi mengenai bullying dan ruang lingkupnya dilakukan secara bertahap; pemutaran film/video tentang bullying dan simulasi. Harapannya para siswa tahu dan paham bullying dan ruang lingkupnya; meningkatkan kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar sehingga ketika terjadi permasalahan yang berkaitan dengan bullying oleh siswa dalam bentuk apapun baik fisik, verbal, dll, mereka tanggap dan responsif. Metode yang digunakan adalah psikoedukasi bullying kepada siswa SD dengan tebak gambar, pemutaran video, dan role play serta pendampingan terhadap siswa yang menjadi korban atau pelaku bullying. Hasilnya siswa lebih memahami dan mampu mengidentifikasi bullying, memahami bagaimana bersikap ketika melihat bullying di sekolah.
{"title":"PREVENTIF BULLYING PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR ISLAM DARUT TAQWA","authors":"Firsty Oktaria Grahani, Starry Kireida Kusnadi, Yeni Lutfiatin Dewi Aisyah, Evi Ristanti","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2076","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2076","url":null,"abstract":"Fenomena bullying dapat terjadi dimana saja. Bullying pada siswa di lingkungan sekolah dasar, dapat memiliki dampak jangka panjang yang merugikan. Permasalahan yang terjadi adalah minimnya pemahaman siswa tentang bullying dan ruang lingkupnya sehingga mempengaruhi kesadaran dan sikap terhadap bullying; belum adanya edukasi terkait bullying yang diberikan kepada siswa dengan metode psikoedukasi. Kondisi inilah yang melatarbelakangi fokus pemberdayaan yaitu memberikan psikoedukasi pada siswa terkait pentingnya pemahaman tentang bullying pada siswa sekolah dasar yang menjadi kunci untuk mencegah dan mengatasi masalah bullying ini secara efektif. Solusi dan target luaran yang ingin dicapai, yaitu mengetahui tingkat pemahaman yang dimiliki siswa berkaitan dengan bullying; psikoedukasi mengenai bullying dan ruang lingkupnya dilakukan secara bertahap; pemutaran film/video tentang bullying dan simulasi. Harapannya para siswa tahu dan paham bullying dan ruang lingkupnya; meningkatkan kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar sehingga ketika terjadi permasalahan yang berkaitan dengan bullying oleh siswa dalam bentuk apapun baik fisik, verbal, dll, mereka tanggap dan responsif. Metode yang digunakan adalah psikoedukasi bullying kepada siswa SD dengan tebak gambar, pemutaran video, dan role play serta pendampingan terhadap siswa yang menjadi korban atau pelaku bullying. Hasilnya siswa lebih memahami dan mampu mengidentifikasi bullying, memahami bagaimana bersikap ketika melihat bullying di sekolah.","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139262143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bisnis makanan tradisional di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini diperlihatkan dari menjamurnya produk makanan tradisional. Salah satunya adalah kue basah. Kecenderungan usaha kue basah ini berbasis job order dimana produk ini akan tersedia jika ada pemesanan dari konsumen. Salah satu usaha kue basah adalah kue basah milik Ibu Ika yang memiliki kualitas cukup baik. Namun, hal ini belum didukung oleh minimalnya label yang terlihat pada kemasan kue basah. Selain itu, dengan adanya kualitas tentunya didukung oleh harga jual, sayangnya harga jual yang ditetapkan masih berdasarkan intuisi tanpa ada perhitungan yang jelas oleh pemilik UKM. Oleh karena itu, pelaksanaan pengabdian masyarakat kali ini melakukan pendekatan metode pelatihan dan pendampingan secara terstruktur untuk mengatasi permasalahan tersebut. meningkatkan pemahaman dan keterampilan pelaku usaha mengenai penetapan harga pokok produksi pesanan sehingga harga jual yang dihasilkan mampu bersaing dan dapat menghasilkan segmen pemasaran yang lebih luas. Solusi dan target dari pelatihan dan pendampingan pelabelan kemasan adalah Pelaksana membuat desain label kemasan bersama Mitra dan mencetak label kemasan sebanyak 100 pcs dan dipasang pada kemasan yang dimiliki oleh Mitra, sedangkan solusi untuk penetapan harga pokok produksi adalah Mitra sudah memiliki harga jual terbaru untuk produksinya sehingga sudah tidak mengikuti intuisi dari Mitra. Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Job Order, Kue Basah, Pelabelan Kemasan
{"title":"PELATIHAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN JOB ORDER COSTING PADA USAHA LALA CAKE","authors":"Chendrasari Wahyu Oktavia, Krisnadhi Hariyanto, Isnaini Muhandhis","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2074","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2074","url":null,"abstract":"Bisnis makanan tradisional di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini diperlihatkan dari menjamurnya produk makanan tradisional. Salah satunya adalah kue basah. Kecenderungan usaha kue basah ini berbasis job order dimana produk ini akan tersedia jika ada pemesanan dari konsumen. Salah satu usaha kue basah adalah kue basah milik Ibu Ika yang memiliki kualitas cukup baik. Namun, hal ini belum didukung oleh minimalnya label yang terlihat pada kemasan kue basah. Selain itu, dengan adanya kualitas tentunya didukung oleh harga jual, sayangnya harga jual yang ditetapkan masih berdasarkan intuisi tanpa ada perhitungan yang jelas oleh pemilik UKM. Oleh karena itu, pelaksanaan pengabdian masyarakat kali ini melakukan pendekatan metode pelatihan dan pendampingan secara terstruktur untuk mengatasi permasalahan tersebut. meningkatkan pemahaman dan keterampilan pelaku usaha mengenai penetapan harga pokok produksi pesanan sehingga harga jual yang dihasilkan mampu bersaing dan dapat menghasilkan segmen pemasaran yang lebih luas. Solusi dan target dari pelatihan dan pendampingan pelabelan kemasan adalah Pelaksana membuat desain label kemasan bersama Mitra dan mencetak label kemasan sebanyak 100 pcs dan dipasang pada kemasan yang dimiliki oleh Mitra, sedangkan solusi untuk penetapan harga pokok produksi adalah Mitra sudah memiliki harga jual terbaru untuk produksinya sehingga sudah tidak mengikuti intuisi dari Mitra. Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Job Order, Kue Basah, Pelabelan Kemasan","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"12 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139262406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2097
Nugroho Mardi Wibowo, Yuyun Widiastuti, S. Siswadi, Royan Miftach Ary Wijaya, Arnando Puteramika, Fitrah Hilmi Ghifari, Iin Sutrisno Putri, Alma Mei Fauziyah
Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah CV Pesona Batik Jombang berlokasi di Dusun Jambu Desa Jabon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah: Pertama, kesadaran mitra terhadap kelestarian lingkungan sangat rendah. Hal ini terlihat sebagian besar batik yang diproduksi mitra menggunakan pewarna sintetis. Kedua, pelanggan mitra didominasi konsumen penyuka batik pewarna sintetis. Ketiga, pengetahuan mitra atas green product sangat rendah sehingga mitra belum bisa melakukan pemasaran produk ramah lingkungan (green marketing). Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: Pertama meningkatkan penjualan produk batik ramah lingkungan (batik pewarna alam). Kedua meningkatkan segmen pasar produk ramah lingkungan (green customer). Ketiga, meningkatkan pengetahuan mitra tentang green marketing. Metode pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini menggunakan pelatihan dan pendampingan green marketing, edukasi, serta monitoring & evaluasi. Hasil dari program pengabdian ini adalah: Pertama penjualan produk batik ramah lingkungan atau produk batik pewarna alam meningkat 79%. Kedua, adanya tambahan satu segmen pasar baru produk batik ramah lingkungan (green customer) yaitu turis asing. Ketiga pengetahuan mitra tentang green marketing meningkat, terbukti mitra dapat menginisiasi green promotion dengan jargon towards green batik industry pada websitenya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki dampak terhadap keberdayaan mitra berupa peningkatan daya saing green product dan kinerja mitra secara berkelanjutan.
该社区服务活动的合作伙伴是位于强邦区强邦村 Jabon 村 Jambu Hamlet 的 CV Pesona Batik Jombang。合作伙伴面临的问题有首先,合作伙伴的环境可持续发展意识非常薄弱。可以看出,合作伙伴生产的蜡染大多使用合成染料。第二,合作伙伴的客户以喜欢合成染料蜡染的消费者为主。第三,合作伙伴对绿色产品的了解程度很低,因此无法推销环保产品(绿色营销)。这项社区服务的目标是第一,增加环保蜡染产品(天然染色蜡染)的销量。第二,增加环保产品的细分市场(绿色客户)。第三,增加合作伙伴对绿色营销的了解。该社区服务计划的实施方法包括绿色营销培训和指导、教育以及监测和评估。该社区服务计划的成果如下首先,环保蜡染产品或天然染色蜡染产品的销售额增加了 79%。第二,环保蜡染产品(绿色客户)增加了一个新的细分市场,即外国游客。第三,合作伙伴对绿色营销的认识有所提高,事实证明,合作伙伴可以在其网站上使用绿色蜡染行业的行话进行绿色宣传。 这项社区服务活动对合作伙伴的赋权产生了影响,其形式是以可持续的方式提高绿色产品的竞争力和合作伙伴的绩效。
{"title":"PEMBERDAYAAN UMKM BATIK MELALUI PENERAPAN GREEN MARKETING GUNA MENINGKATKAN GREEN CUSTOMER","authors":"Nugroho Mardi Wibowo, Yuyun Widiastuti, S. Siswadi, Royan Miftach Ary Wijaya, Arnando Puteramika, Fitrah Hilmi Ghifari, Iin Sutrisno Putri, Alma Mei Fauziyah","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2097","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2097","url":null,"abstract":"Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah CV Pesona Batik Jombang berlokasi di Dusun Jambu Desa Jabon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah: Pertama, kesadaran mitra terhadap kelestarian lingkungan sangat rendah. Hal ini terlihat sebagian besar batik yang diproduksi mitra menggunakan pewarna sintetis. Kedua, pelanggan mitra didominasi konsumen penyuka batik pewarna sintetis. Ketiga, pengetahuan mitra atas green product sangat rendah sehingga mitra belum bisa melakukan pemasaran produk ramah lingkungan (green marketing). Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: Pertama meningkatkan penjualan produk batik ramah lingkungan (batik pewarna alam). Kedua meningkatkan segmen pasar produk ramah lingkungan (green customer). Ketiga, meningkatkan pengetahuan mitra tentang green marketing. Metode pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini menggunakan pelatihan dan pendampingan green marketing, edukasi, serta monitoring & evaluasi. Hasil dari program pengabdian ini adalah: Pertama penjualan produk batik ramah lingkungan atau produk batik pewarna alam meningkat 79%. Kedua, adanya tambahan satu segmen pasar baru produk batik ramah lingkungan (green customer) yaitu turis asing. Ketiga pengetahuan mitra tentang green marketing meningkat, terbukti mitra dapat menginisiasi green promotion dengan jargon towards green batik industry pada websitenya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki dampak terhadap keberdayaan mitra berupa peningkatan daya saing green product dan kinerja mitra secara berkelanjutan.","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"13 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139262482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2081
Mulus Sugiharto, Dewi Suprobowati, Subaderi Subaderi
Rempah-rempah merupakan bahan minuman tradisional yang masih diminati oleh masyarakat karena dari sisi harga bisa terjangkau untuk semua kalangan.Terlebih Indonesia Penghasil rempah – rempah yang bagus. Terlebih setelah pandemi masyarakat berlomba- lomba untuk sehat. Ibu Nawangwulan janatul firdaus , sebagai mitra di masa pandemi memiliki usaha minuman kesehatan wedangan kertonyono bertempat tinggal di Jl. Raya Benowo no 6 Surabaya. Berdasarkan data yang diperoleh dari mitra terkait dengan usaha yang mereka rintis di masa pandemi mengalami kendala pada proses produksi masih manual. Permasalahan, Alat produksi masih manual, solusinya adanya alat produksi, TTG Mesin Pengering rempah-rempah.alat perajang masih manual,solusinya adanya alat perajang, tujuan meningkatkan omset mitra, metode pelatihan dan pendampingan penggunaan mesin Rempah- rempah. Perajang , solusinya adanya mesin perajang rempah-rempah.Kemasan masih sederhana Solusi adanya mesin siller untuk kemasan,perlu pelatihan kemasan produk.dalam bid manajemen belum adanya pembukuan secara rutin,solusi pelatihan dan pendampingan pembukuan. Hasil mitra ada peningkatan produksi dan pendapatan 60 %. Dampak program sangat bermanfaat bagi mitra menjadi lebih baik dan maju. Tujuan Akhir PKM mitra memahami permasalahan usaha yang dihadapi, harapan ke depan atas keberlanjutan program ini dapat menjadi produk unggulan minuman kesehatan di kecamatan pakal Kota Surabaya.
{"title":"PENINGKATAN OMSET PENJUALAN MINUMAN KESEHATAN MELALUI TTG MESIN PENGERING REMPAH -REMPAH","authors":"Mulus Sugiharto, Dewi Suprobowati, Subaderi Subaderi","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2081","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2081","url":null,"abstract":"Rempah-rempah merupakan bahan minuman tradisional yang masih diminati oleh masyarakat karena dari sisi harga bisa terjangkau untuk semua kalangan.Terlebih Indonesia Penghasil rempah – rempah yang bagus. Terlebih setelah pandemi masyarakat berlomba- lomba untuk sehat. Ibu Nawangwulan janatul firdaus , sebagai mitra di masa pandemi memiliki usaha minuman kesehatan wedangan kertonyono bertempat tinggal di Jl. Raya Benowo no 6 Surabaya. Berdasarkan data yang diperoleh dari mitra terkait dengan usaha yang mereka rintis di masa pandemi mengalami kendala pada proses produksi masih manual. Permasalahan, Alat produksi masih manual, solusinya adanya alat produksi, TTG Mesin Pengering rempah-rempah.alat perajang masih manual,solusinya adanya alat perajang, tujuan meningkatkan omset mitra, metode pelatihan dan pendampingan penggunaan mesin Rempah- rempah. Perajang , solusinya adanya mesin perajang rempah-rempah.Kemasan masih sederhana Solusi adanya mesin siller untuk kemasan,perlu pelatihan kemasan produk.dalam bid manajemen belum adanya pembukuan secara rutin,solusi pelatihan dan pendampingan pembukuan. Hasil mitra ada peningkatan produksi dan pendapatan 60 %. Dampak program sangat bermanfaat bagi mitra menjadi lebih baik dan maju. Tujuan Akhir PKM mitra memahami permasalahan usaha yang dihadapi, harapan ke depan atas keberlanjutan program ini dapat menjadi produk unggulan minuman kesehatan di kecamatan pakal Kota Surabaya.","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"8 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139261389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2098
Fitryani S.EI., M.SEI, Aditya Surya Nanda
Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Lahan ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik nyaman dan sehat serta menyenangkan dan juga dapat sebagai sarana peningkatan perekonomian masyarakat. Pekarangan sering disebut dapur hidup. Disebut sebagai dapur hidup, karena dalam pekarangan terdapat sayuran, obat atau tanaman lainnya yang berguna untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Rumusan masalah dalam pengabdian masyarakat ini adalah menciptakan peluang bisnis yang inovatif dengan memanfaatkan pekarangan rumah serta mampu memberikan sumber pendapatan bagi masyarakat. Luaran yang diharapkan adalah terciptanya media peluang usaha mandiri, mampu meningkatkan daya jual, peningkatan penerapan IPTEK sehingga mampu membangkitkan ekonomi masyarakat khususnya di Sidoarjo. Metode yang digunakan adalah dengan pendampingan personal terhadap mitra yang berada di kota Sidoarjo. Pelaksanaan pengabdian ini dimulai dengan survey tempat, obeservasi terhadap mitra hingga persiapan, pelaksanaan, pengemasan produk, promosi baik online dan offline, dan terakhir evaluasi pelaksanaan pengabdian ini. Hasil dari pengabdian ini adalah mitra memiliki variasi tanaman dapur hidup yang lebih banyak, mampu memasarkan hasil produk secara online dengan memiliki akun sosial media, mitra mampu mencatat laporan keuangan secara sederhana dengan baik, dan memiliki kemasan produk yang layak jual.
{"title":"PENGEMBANGAN DAPUR HIDUP SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI SIDOARJO","authors":"Fitryani S.EI., M.SEI, Aditya Surya Nanda","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2098","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2098","url":null,"abstract":"Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Lahan ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik nyaman dan sehat serta menyenangkan dan juga dapat sebagai sarana peningkatan perekonomian masyarakat. Pekarangan sering disebut dapur hidup. Disebut sebagai dapur hidup, karena dalam pekarangan terdapat sayuran, obat atau tanaman lainnya yang berguna untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Rumusan masalah dalam pengabdian masyarakat ini adalah menciptakan peluang bisnis yang inovatif dengan memanfaatkan pekarangan rumah serta mampu memberikan sumber pendapatan bagi masyarakat. Luaran yang diharapkan adalah terciptanya media peluang usaha mandiri, mampu meningkatkan daya jual, peningkatan penerapan IPTEK sehingga mampu membangkitkan ekonomi masyarakat khususnya di Sidoarjo. Metode yang digunakan adalah dengan pendampingan personal terhadap mitra yang berada di kota Sidoarjo. Pelaksanaan pengabdian ini dimulai dengan survey tempat, obeservasi terhadap mitra hingga persiapan, pelaksanaan, pengemasan produk, promosi baik online dan offline, dan terakhir evaluasi pelaksanaan pengabdian ini. Hasil dari pengabdian ini adalah mitra memiliki variasi tanaman dapur hidup yang lebih banyak, mampu memasarkan hasil produk secara online dengan memiliki akun sosial media, mitra mampu mencatat laporan keuangan secara sederhana dengan baik, dan memiliki kemasan produk yang layak jual.","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"27 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139261418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2084
Junita Junita, Henri P. Uranus, M. G. A.R, Marincan Pardede, Rianto Mangunsong, Dwi Heri Yulian
Perkembangan teknologi memungkinkan pengembangan sistem kecerdasan buatan dan otomatisasi dalam berbagai hal. Salah satunya adalah robotika. Berbagai efisiensi dan kecanggihan yang ditawarkan oleh teknologi robotika membuat banyak orang terpesona. Pesona robotika dapat meningkatkan keingintahuan dan minat siswa siswi terhadap STEM (science, technology, engineering, and mathematics), yang cenderung kurang. Dalam rangka meningkatkan minat siswa siswi terhadap STEM, Program Studi Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan membuat pelatihan pembuatan robot untuk siswa siswi SMA. Pada pelatihan ini, para peserta diberikan pemaparan teori dasar untuk mengetahui cara kerja dari robot line follower, kemudian mereka diberikan modul robot yang dapat dirakit dengan bimbingan dari dosen dan laboran yang bertugas. Dari survei yang diisi oleh 35 peserta pelatihan, terdapat perubahan pendapat sebelum dan sesudah pelatihan mengenai merakit komponen listrik dan mekanik, yaitu penurunan sebesar 6% untuk yang merasa sulit dan tidak menyenangkan, penurunan 17% untuk yang merasa sulit tapi menyenangkan, dan peningkatan 23% untuk yang merasa mudah dan menyenangkan. Didapatkan juga perubahan pendapat mengenai Program Studi Teknik Elektro, sebelum dan sesudah pelatihan, yaitu penurunan sebesar 40% untuk yang berpendapat sulit dan tidak menyenangkan, peningkatan 31% untuk yang berpendapat sulit tapi menyenangkan, dan peningkatan 9% untuk yang berpendapat mudah dan menyenangkan. Kata Kunci: Robotika, STEM, Teknik Elektro
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN ROBOT LINE FOLLOWER UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA SISWI SMA TERHADAP STEM","authors":"Junita Junita, Henri P. Uranus, M. G. A.R, Marincan Pardede, Rianto Mangunsong, Dwi Heri Yulian","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2084","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2084","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi memungkinkan pengembangan sistem kecerdasan buatan dan otomatisasi dalam berbagai hal. Salah satunya adalah robotika. Berbagai efisiensi dan kecanggihan yang ditawarkan oleh teknologi robotika membuat banyak orang terpesona. Pesona robotika dapat meningkatkan keingintahuan dan minat siswa siswi terhadap STEM (science, technology, engineering, and mathematics), yang cenderung kurang. Dalam rangka meningkatkan minat siswa siswi terhadap STEM, Program Studi Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan membuat pelatihan pembuatan robot untuk siswa siswi SMA. Pada pelatihan ini, para peserta diberikan pemaparan teori dasar untuk mengetahui cara kerja dari robot line follower, kemudian mereka diberikan modul robot yang dapat dirakit dengan bimbingan dari dosen dan laboran yang bertugas. Dari survei yang diisi oleh 35 peserta pelatihan, terdapat perubahan pendapat sebelum dan sesudah pelatihan mengenai merakit komponen listrik dan mekanik, yaitu penurunan sebesar 6% untuk yang merasa sulit dan tidak menyenangkan, penurunan 17% untuk yang merasa sulit tapi menyenangkan, dan peningkatan 23% untuk yang merasa mudah dan menyenangkan. Didapatkan juga perubahan pendapat mengenai Program Studi Teknik Elektro, sebelum dan sesudah pelatihan, yaitu penurunan sebesar 40% untuk yang berpendapat sulit dan tidak menyenangkan, peningkatan 31% untuk yang berpendapat sulit tapi menyenangkan, dan peningkatan 9% untuk yang berpendapat mudah dan menyenangkan. Kata Kunci: Robotika, STEM, Teknik Elektro","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"214 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139261826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2109
Bethani Suryawardani, M. Y. Febrianta, Astri Wulandari, Dandy Marcelino, Fat’hah Noor Prawita, Tarandhika Tantra, Gandeva Bayu Satrya
Coworking Space Batununggal (CWS Batununggal) adalah pusat kolaborasi masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas warga, menjadi sarana lokasi aktivitas para pelaku usaha pemula (start up) di lingkungan Kecamatan Batununggal. Berdasarkan hasil wawancara tim dengan Ketua CWS Batununggal dapat diketahui beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu: (1) Kurangnya kemampuan pengelolaan operasional usaha yang terintegrasi (2) Belum adanya aplikasi pendukung operasional bisnis yang dapat mengefektifkan usaha; (3) Kurangnya pengetahuan dan keahlian pengurus dan anggota CWS Batununggal mengenai pemanfaatan social media marketing; (4) Kurang optimalnya pemanfaatan digital marketing dengan teknologi terbaru pada akun-akun yang dikelola CWS Batununggal Bandung. Mengacu pada situasi dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh mitra sasar, maka solusi yang kami laksanakan yaitu: (1) Memberikan workshop serta pendampingan terkait penggunaan sistem enterprise resource planning; (2) Mengimplementasikan sistem pengelolaan dan pengintegrasian keuangan dan operasional bisnis pada CWS Batununggal Bandung; (3) Memberikan pelatihan mengenai pemasaran sosial media dan social media analytics; (4) Memberikan workshop Augmented Reality Based Social Media Content. Pengabdian masyarakat kolaborasi eksternal ini mempunyai mitra sasar pelaku UMKM, anggota Coworking Space dan warga di Kecamatan Batununggal Bandung. Respon peserta sangat antusias dalam menerima materi dan melaksanakan praktik langsung menggunakan aplikasi. Hasil yang diperoleh dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: (1) Bertambahnya wawasan secara teoritis dan praktis mengenai penggunaan sistem ERP dan pemanfaatannya di bisnis yang mereka miliki; (2) Meningkatkan wawasan mengenai social media marketing dan social media analytics sehingga admin sosial media bisnis yang mereka miliki menjadi lebih efektif dan efisien; (3) Hasil AR dari produk sebagai media promosi produk yang mereka tawarkan.
巴统加尔协同工作空间(Coworking Space Batununggal,简称 CWS Batununggal)是一个社区合作中心,旨在提高公民的创造力,成为巴统加尔区初创企业参与者的活动场所。根据小组与巴通贡嘎尔社区合作中心负责人的访谈结果,可以看出该中心面临着以下几个问题,即(1) 缺乏管理综合业务运营的能力;(2) 没有能够简化业务的业务运营支持应用程序;(3) CWS Batununggal 管理层和成员缺乏使用社交媒体营销的知识和专业技能;(4) CWS Batununggal Bandung 管理的账户缺乏使用最新技术进行数字营销的最佳方式。针对目标合作伙伴面临的情况和问题,我们实施了以下解决方案(1) 提供与使用企业资源规划系统相关的研讨会和援助;(2) 在万隆 CWS Batununggal 实施财务和业务运营管理与整合系统;(3) 提供社交媒体营销和社交媒体分析培训;(4) 提供基于增强现实的社交媒体内容研讨会。这项外部合作社区服务的目标合作伙伴包括微小中型企业、协同工作空间成员和万隆区的居民。参与者在接受材料和使用应用程序进行直接实践时反应非常热烈。这一系列社区服务活动取得了以下成果(1) 提高了对企业资源规划系统及其在企业中的应用的理论和实践认识;(2) 提高了对社交媒体营销和社交媒体分析的认识,从而使企业的社交媒体管理更加有效和高效;(3) 以产品为媒介推广产品的 AR 成果。
{"title":"UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS CWS BATUNUNGGAL BANDUNG MELALUI PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY, SOCIAL MEDIA ANALYTICS DAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING","authors":"Bethani Suryawardani, M. Y. Febrianta, Astri Wulandari, Dandy Marcelino, Fat’hah Noor Prawita, Tarandhika Tantra, Gandeva Bayu Satrya","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2109","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2109","url":null,"abstract":"Coworking Space Batununggal (CWS Batununggal) adalah pusat kolaborasi masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas warga, menjadi sarana lokasi aktivitas para pelaku usaha pemula (start up) di lingkungan Kecamatan Batununggal. Berdasarkan hasil wawancara tim dengan Ketua CWS Batununggal dapat diketahui beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu: (1) Kurangnya kemampuan pengelolaan operasional usaha yang terintegrasi (2) Belum adanya aplikasi pendukung operasional bisnis yang dapat mengefektifkan usaha; (3) Kurangnya pengetahuan dan keahlian pengurus dan anggota CWS Batununggal mengenai pemanfaatan social media marketing; (4) Kurang optimalnya pemanfaatan digital marketing dengan teknologi terbaru pada akun-akun yang dikelola CWS Batununggal Bandung. Mengacu pada situasi dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh mitra sasar, maka solusi yang kami laksanakan yaitu: (1) Memberikan workshop serta pendampingan terkait penggunaan sistem enterprise resource planning; (2) Mengimplementasikan sistem pengelolaan dan pengintegrasian keuangan dan operasional bisnis pada CWS Batununggal Bandung; (3) Memberikan pelatihan mengenai pemasaran sosial media dan social media analytics; (4) Memberikan workshop Augmented Reality Based Social Media Content. Pengabdian masyarakat kolaborasi eksternal ini mempunyai mitra sasar pelaku UMKM, anggota Coworking Space dan warga di Kecamatan Batununggal Bandung. Respon peserta sangat antusias dalam menerima materi dan melaksanakan praktik langsung menggunakan aplikasi. Hasil yang diperoleh dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: (1) Bertambahnya wawasan secara teoritis dan praktis mengenai penggunaan sistem ERP dan pemanfaatannya di bisnis yang mereka miliki; (2) Meningkatkan wawasan mengenai social media marketing dan social media analytics sehingga admin sosial media bisnis yang mereka miliki menjadi lebih efektif dan efisien; (3) Hasil AR dari produk sebagai media promosi produk yang mereka tawarkan.","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"210 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139261895","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-18DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2067
I. Santoso, Tody Ariefianto Wibowo, Ahmad Tri Hanuranto, Muhammad Azaria Widyadhana, Mahendra Adi Rahmawan
Pada era perkembangan teknologi yang semakin maju ini, teknologi IoT juga semakin berkembang. IoT ini merupakan teknologi yang sangat membantu pekerjaan manusia dalam berbagai aktifitasnya, salah satunya adalah dibidang perkebunan. Dengan adanya IoT, pekerjaan-pekerjaan seperti memantau kelembaban tanah dan melakukan penyiraman tanaman, yang merupakan faktor penting untuk pertumbuhan tanaman, dapat dikontrol dari jarak jauh. Oleh karena itu, SMAN 1 Dayeuhkolot, sebagai institusi pendidikan yang peduli terhadap kesehatan dan kenyamanan siswanya, ingin memanfaatkan teknologi IoT sebagai sistem otomatisasi pada Vertical Garden yang sedang dikembangkan di institusi tersebut. Pengabdian masyarakat yang telah diselenggarakan di SMAN 1 Dayeuhkolot, bertujuan untuk membantu sistem penghijauan di sekolah dalam bentuk implementasi Vertical Garden. Dalam realisasinya, Vertical Garden diletakkan pada salah satu lahan di sekolah yang akan digunakan sebagai ruang baca siswa. Pengabdian masyarakat diselenggarakan dengan cara menyerahkan produk Vertical Garden yang dilanjutkan dengan sesi presentasi yang menjelaskan tutorial penggunaan alat dan sosialisasi IoT sebagai basic technology. Pada sesi demo alat dalam pengabdian masyarakat, Vertical Garden tersebut dapat bekerja dengan baik, sensor YL-100 yang digunakan dapat memantau kondisi air pada tanah, mengotomatisasi sistem penyiraman air, dan men-trigger pengiriman data menuju platform Blynk. Melalui aplikasi Blynk ini, pihak sekolah dapat memantau sistem Vertical Garden secara remote.
{"title":"PERANCANGAN SISTEM PENYIRAMAN VERTICAL GARDEN BERBASIS INTERNET OF THINGS DAN SOSIALISASI INTERNET OF THINGS BAGI SISWA SMAN 1 DAYEUHKOLOT","authors":"I. Santoso, Tody Ariefianto Wibowo, Ahmad Tri Hanuranto, Muhammad Azaria Widyadhana, Mahendra Adi Rahmawan","doi":"10.37695/pkmcsr.v6i0.2067","DOIUrl":"https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.2067","url":null,"abstract":"Pada era perkembangan teknologi yang semakin maju ini, teknologi IoT juga semakin berkembang. IoT ini merupakan teknologi yang sangat membantu pekerjaan manusia dalam berbagai aktifitasnya, salah satunya adalah dibidang perkebunan. Dengan adanya IoT, pekerjaan-pekerjaan seperti memantau kelembaban tanah dan melakukan penyiraman tanaman, yang merupakan faktor penting untuk pertumbuhan tanaman, dapat dikontrol dari jarak jauh. Oleh karena itu, SMAN 1 Dayeuhkolot, sebagai institusi pendidikan yang peduli terhadap kesehatan dan kenyamanan siswanya, ingin memanfaatkan teknologi IoT sebagai sistem otomatisasi pada Vertical Garden yang sedang dikembangkan di institusi tersebut. Pengabdian masyarakat yang telah diselenggarakan di SMAN 1 Dayeuhkolot, bertujuan untuk membantu sistem penghijauan di sekolah dalam bentuk implementasi Vertical Garden. Dalam realisasinya, Vertical Garden diletakkan pada salah satu lahan di sekolah yang akan digunakan sebagai ruang baca siswa. Pengabdian masyarakat diselenggarakan dengan cara menyerahkan produk Vertical Garden yang dilanjutkan dengan sesi presentasi yang menjelaskan tutorial penggunaan alat dan sosialisasi IoT sebagai basic technology. Pada sesi demo alat dalam pengabdian masyarakat, Vertical Garden tersebut dapat bekerja dengan baik, sensor YL-100 yang digunakan dapat memantau kondisi air pada tanah, mengotomatisasi sistem penyiraman air, dan men-trigger pengiriman data menuju platform Blynk. Melalui aplikasi Blynk ini, pihak sekolah dapat memantau sistem Vertical Garden secara remote.","PeriodicalId":119945,"journal":{"name":"Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR)","volume":"14 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139261927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}