Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.23917/psikonomi.vi.518
R. Lestari, Kiara Amala Shabela, Nur Samsyah
Penyesuaian diri merupakan salah satu masalah yang dialami oleh kebanyakan anak yang baru tinggal di Pesantren Yatim Balita Adhsa. Ketidakmampuan anak dalam menyesuaiakan diri akan menghambat interaksi dengan lingkungan yang kemudian dapat berdampak pada proses tumbuh kembangnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat anak dapat menyesuaian diri adalah dengan bermain psikodrama. Dengan begitu mereka akan mulai mengenal siapa dan bagaimana lingkungan sekitar mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai penyesuain diri pada anak serta memberikan intervensi yang sesuai yaitu bermain psikodrama. Bermain psikodrama dalam penelitian ini dilakukan melalui lima tahap yaitu pesiapan, asesmen awal, penyusunan intervensi, penentuan subjek dan pelaksanaan. Peserta psikodrama terdiri dari 11 orang dengan rentang usia mulai dari 8-10 tahun. Metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara serta menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Sebelum bermain psikodrama anak-anak cenderung diam dan malu, akan tetapi setelah bermain psikodrama mereka lebih sering mengajak ngobrol dan bermain. Dengan demikian bermain psikodrama dapat membantu mengatasi permasalahan penyesuaian diri pada anak di Pesantren Yatim Balita Adhsa. Kata kunci: penyesuaian diri, psikodrama, anak panti asuhan
{"title":"Psikodrama untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Anak","authors":"R. Lestari, Kiara Amala Shabela, Nur Samsyah","doi":"10.23917/psikonomi.vi.518","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.vi.518","url":null,"abstract":"Penyesuaian diri merupakan salah satu masalah yang dialami oleh kebanyakan anak yang baru tinggal di Pesantren Yatim Balita Adhsa. Ketidakmampuan anak dalam menyesuaiakan diri akan menghambat interaksi dengan lingkungan yang kemudian dapat berdampak pada proses tumbuh kembangnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat anak dapat menyesuaian diri adalah dengan bermain psikodrama. Dengan begitu mereka akan mulai mengenal siapa dan bagaimana lingkungan sekitar mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai penyesuain diri pada anak serta memberikan intervensi yang sesuai yaitu bermain psikodrama. Bermain psikodrama dalam penelitian ini dilakukan melalui lima tahap yaitu pesiapan, asesmen awal, penyusunan intervensi, penentuan subjek dan pelaksanaan. Peserta psikodrama terdiri dari 11 orang dengan rentang usia mulai dari 8-10 tahun. Metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara serta menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Sebelum bermain psikodrama anak-anak cenderung diam dan malu, akan tetapi setelah bermain psikodrama mereka lebih sering mengajak ngobrol dan bermain. Dengan demikian bermain psikodrama dapat membantu mengatasi permasalahan penyesuaian diri pada anak di Pesantren Yatim Balita Adhsa. \u0000 \u0000Kata kunci: penyesuaian diri, psikodrama, anak panti asuhan \u0000 ","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126179254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.23917/psikonomi.vi.705
Moh Ali
Pada tahun 2019 SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta merumuskan 5 (lima) standar kompetensi guru, yakni: kompetensi professional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan ditambah kompetensi persyarikatan. Rumusan itu masih umum dan belum operasional sehingga dirasakan mendesak untuk membreakdown dan menurunkan kelima kompetensi tersebut ke indikator-indikator yang operasional, sehingga sistem meritokrasi dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Setelah melalui rangkaian tahapan kegiatan, berhasil dirumuskan 17 indikator yang dibreakdown dari 5 kompetensi, yaitu: kompetensi persyarikatan, kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi sosial, yang masing-masing memiliki 3 sampai 4 indikator.
{"title":"Pendampingan Penyusunan Indikator Kinerja Guru Berbasis Meritokrasi di SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta","authors":"Moh Ali","doi":"10.23917/psikonomi.vi.705","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.vi.705","url":null,"abstract":"Pada tahun 2019 SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta merumuskan 5 (lima) standar kompetensi guru, yakni: kompetensi professional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan ditambah kompetensi persyarikatan. Rumusan itu masih umum dan belum operasional sehingga dirasakan mendesak untuk membreakdown dan menurunkan kelima kompetensi tersebut ke indikator-indikator yang operasional, sehingga sistem meritokrasi dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Setelah melalui rangkaian tahapan kegiatan, berhasil dirumuskan 17 indikator yang dibreakdown dari 5 kompetensi, yaitu: kompetensi persyarikatan, kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi sosial, yang masing-masing memiliki 3 sampai 4 indikator.","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"145 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114052585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.23917/psikonomi.v3i1.380
Nur Inayati
Adzan menjadi penanda masuknya waktu shalat fardhu di seluruh masjid di dunia. Sebagian muadzin masih terdapat kesalahan pelafadzan saat mengumandangkan adzan. Padahal lafadz adzan bukan merupakan lafadz yang sulit untuk dihafal dan dilafalkan dengan benar. Hal ini biladibiarkanakanmenjadimasalah yang berlarut-larut dan sesuatu yang salah biladiulang-ulangterusmenerus akandianggapbenar oleh umatbilatidakdibenarkan dengan segera. Hal itu terjadi juga di Masjid Muttaqin, Joyosuran, Surakarta. Beberapa muadzin sering melakukan kesalahan, terutama pada pelafadzan bacaan adzan, baik berkaitan makharijul huruf maupun tajwid-nya. Berdasarkan fenomena di atas, diperlukan adanya sebuah aktivitas pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan muadzin. Adapun tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam mengumandangkan adzan dan melatih mengumandangkan adzan yang baik dan benar. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di Masjid Muttaqin, Joyosuran, Surakarta. Adapun peserta adalah muadzin jamaah Masjid Muttaqin, khususnya untuk kalangan remaja. Strategi pengabdianmasyarakatdilakukan melalui ceramah, tanya jawab, diskusi danlatihan atau praktek. Sebelum dan setelah pelatihan dilakukan pre-test dan post-test yang hasilnya menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti sajian materi tentang adzan. Oleh karena itu, dapat diungkapkan bahwa pelaksanaan pelatihan dapat memberi pengaruh dan dampak yang positif terhadap peserta. Dengan demikian, para peserta yang terdiri dari remaja masjid diharapkan mampu melanjutkan dan menjadi generasi para muadzin yang telah lanjut usia, sehingga pelatihan memberi dampak positif terhadap masyarakat yang ada di daerah tersebut, khususnya sekitar masjid Muttaqin, Joyosuran, Surakarta. Kata Kunci: muadzin, kesalahan lafadz, adzan
{"title":"PELATIHAN MUADZIN GUNA MENGURANGI KESALAHAN DALAM PENGUMANDANGAN ADZAN DI MASJID MUTTAQIN JOYOSURAN SURAKARTA","authors":"Nur Inayati","doi":"10.23917/psikonomi.v3i1.380","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.v3i1.380","url":null,"abstract":"Adzan menjadi penanda masuknya waktu shalat fardhu di seluruh masjid di dunia. Sebagian muadzin masih terdapat kesalahan pelafadzan saat mengumandangkan adzan. Padahal lafadz adzan bukan merupakan lafadz yang sulit untuk dihafal dan dilafalkan dengan benar. Hal ini biladibiarkanakanmenjadimasalah yang berlarut-larut dan sesuatu yang salah biladiulang-ulangterusmenerus akandianggapbenar oleh umatbilatidakdibenarkan dengan segera. Hal itu terjadi juga di Masjid Muttaqin, Joyosuran, Surakarta. Beberapa muadzin sering melakukan kesalahan, terutama pada pelafadzan bacaan adzan, baik berkaitan makharijul huruf maupun tajwid-nya. Berdasarkan fenomena di atas, diperlukan adanya sebuah aktivitas pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan muadzin. Adapun tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam mengumandangkan adzan dan melatih mengumandangkan adzan yang baik dan benar. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di Masjid Muttaqin, Joyosuran, Surakarta. Adapun peserta adalah muadzin jamaah Masjid Muttaqin, khususnya untuk kalangan remaja. Strategi pengabdianmasyarakatdilakukan melalui ceramah, tanya jawab, diskusi danlatihan atau praktek. Sebelum dan setelah pelatihan dilakukan pre-test dan post-test yang hasilnya menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti sajian materi tentang adzan. Oleh karena itu, dapat diungkapkan bahwa pelaksanaan pelatihan dapat memberi pengaruh dan dampak yang positif terhadap peserta. Dengan demikian, para peserta yang terdiri dari remaja masjid diharapkan mampu melanjutkan dan menjadi generasi para muadzin yang telah lanjut usia, sehingga pelatihan memberi dampak positif terhadap masyarakat yang ada di daerah tersebut, khususnya sekitar masjid Muttaqin, Joyosuran, Surakarta. \u0000 \u0000Kata Kunci: muadzin, kesalahan lafadz, adzan \u0000 ","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134189695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.23917/psikonomi.v3i1.619
Wiwien Dinar Pratisti
Early childhood education has a very important role and position in a nation and becomes the basis for the next stage of development. Teachers have a role in children's education at school, and parents are responsible for children's growth and development at home. The problem that often arises is the mismatch between treatment in kindergarten by teachers, and treatment at home by parents, which makes child development less optimal. Educational Parenting program is considered as an effective program in providing understanding to parents about early childhood. Most of them use the lecture method, and it is still rare to use the role-play method as a learning tool for parents to understand early childhood with general material. Therefore, the aim of this study was to examine the effectiveness of educational parenting programs to increase parental understanding of early childhood socio-emotional development. The educational parenting program was held for a day, using 43 parents. The results show that this educational parenting program makes parents more comprehensive in their understanding of early childhood, including chronological age and cognitive, socio-emotional, and psychomotor development. The stimulation that parents can provide in socio-emotional development is in the form of communication skills, introducing emotions, and managing emotions in order to express them more precisely. During this program, parents were enthusiastic and expressed their desire to do parenting programs with the same model again. Thus it can be stated that educational parenting programs with the roleplay method for parents of early childhood can increase parental understanding of early childhood and appropriate stimulation for early childhood socio-emotional development.
{"title":"Educational Parenting: Meningkatkan Peran Orangtua pada Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini","authors":"Wiwien Dinar Pratisti","doi":"10.23917/psikonomi.v3i1.619","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.v3i1.619","url":null,"abstract":"Early childhood education has a very important role and position in a nation and becomes the basis for the next stage of development. Teachers have a role in children's education at school, and parents are responsible for children's growth and development at home. The problem that often arises is the mismatch between treatment in kindergarten by teachers, and treatment at home by parents, which makes child development less optimal. Educational Parenting program is considered as an effective program in providing understanding to parents about early childhood. Most of them use the lecture method, and it is still rare to use the role-play method as a learning tool for parents to understand early childhood with general material. Therefore, the aim of this study was to examine the effectiveness of educational parenting programs to increase parental understanding of early childhood socio-emotional development. The educational parenting program was held for a day, using 43 parents. The results show that this educational parenting program makes parents more comprehensive in their understanding of early childhood, including chronological age and cognitive, socio-emotional, and psychomotor development. The stimulation that parents can provide in socio-emotional development is in the form of communication skills, introducing emotions, and managing emotions in order to express them more precisely. During this program, parents were enthusiastic and expressed their desire to do parenting programs with the same model again. Thus it can be stated that educational parenting programs with the roleplay method for parents of early childhood can increase parental understanding of early childhood and appropriate stimulation for early childhood socio-emotional development.","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126890902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.23917/psikonomi.v3i1.418
Sinta Nur Azizah Sinta
Peristiwa bencana alam gempa bumi di Lombok pada tahun 2018 masih menyisakan duka dan mengakibatkan masyarakat kehilangan pekerjaan. Gempa bumi yang terjadi menyebabkan kerugian, baik secara materil maupun non-materil. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pemulihan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memulihkan aktivitas ekonomi dengan cara mengembangkan inovasi dari potensi lokal masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Dangiang melalui pemasaran berbasis online. Hal tersebut berkaca pada kondisi saat ini yaitu pada masa pandemi covid-19. Maka dari itu, peneliti bermaksud untuk membantu memperbaiki metode pemasarannya agar bisa ditularkan ke anggota kelompoknya. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan melakukan observasi, ceramah, dan pendampingan pemasaran produk sale pisang secara online kepada kelompok wanita tani yang ada di Desa Dangiang. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa dari 9 orang pedagang di KWT dusun tersebut, ada 11% telah berhasil memasarkan produk salenya lewat media online. Media tersebut meliputi : instagram, facebook, dan whattsapp. Selain itu masyarakat Desa Dangiang memperoleh keterampilan lain yaitu memotret sale pisang yang menarik dan mampu menjadi alternatif upaya peningkatan ekonomi di masa pandemi. Selain itu, dalam kegiatan ini masyarakat juga diajari melakukan strategi pemasaran secara online yang bertujuan untuk memasarkan produk sale pisang agar dikenali masyarakat luas serta menjadi alternatif dimasa pandemi covid-19. Teknologi yang digunakan yaitu google location, serta media sosial yaitu instagram yang mana bisa terhubung dengan whatsapp.
{"title":"Pemasaran Sale Pisang secara Online sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Pasca Gempa 2018 di Desa Dangiang, Kabupaten Lombok Utara","authors":"Sinta Nur Azizah Sinta","doi":"10.23917/psikonomi.v3i1.418","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.v3i1.418","url":null,"abstract":"Peristiwa bencana alam gempa bumi di Lombok pada tahun 2018 masih menyisakan duka dan mengakibatkan masyarakat kehilangan pekerjaan. Gempa bumi yang terjadi menyebabkan kerugian, baik secara materil maupun non-materil. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pemulihan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memulihkan aktivitas ekonomi dengan cara mengembangkan inovasi dari potensi lokal masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Dangiang melalui pemasaran berbasis online. Hal tersebut berkaca pada kondisi saat ini yaitu pada masa pandemi covid-19. Maka dari itu, peneliti bermaksud untuk membantu memperbaiki metode pemasarannya agar bisa ditularkan ke anggota kelompoknya. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan melakukan observasi, ceramah, dan pendampingan pemasaran produk sale pisang secara online kepada kelompok wanita tani yang ada di Desa Dangiang. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa dari 9 orang pedagang di KWT dusun tersebut, ada 11% telah berhasil memasarkan produk salenya lewat media online. Media tersebut meliputi : instagram, facebook, dan whattsapp. Selain itu masyarakat Desa Dangiang memperoleh keterampilan lain yaitu memotret sale pisang yang menarik dan mampu menjadi alternatif upaya peningkatan ekonomi di masa pandemi. Selain itu, dalam kegiatan ini masyarakat juga diajari melakukan strategi pemasaran secara online yang bertujuan untuk memasarkan produk sale pisang agar dikenali masyarakat luas serta menjadi alternatif dimasa pandemi covid-19. Teknologi yang digunakan yaitu google location, serta media sosial yaitu instagram yang mana bisa terhubung dengan whatsapp.","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128908901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Paud/TK ABA Kartasura adalah sekolah yang memberikan layanan dalam bentuk pendidikan usia dini yaitu usia empat sampai enam tahun. Paud/TK ABA Kartasura ini berjumlah 18 sekolah yang memiliki jumlah peserta didik yang beragam. Keberagaman ini berdampak pada pencaatan pengelolaan keuangan. Paud/TK ABA Kartasura telah memiliki pencatatan uang masuk dan keluar, namun secara keseragaman (uniformity) masih berbeda-beda sehingga secara representatif faithfulness menjadi beragam. Permasalahan yang terjadi adalah pencatatan yang dilakukan beragam sehingga antara sekolah satu dengan lainnya tidak sama. Artinya perlu dibuatkan suatu format pencatatan yang nantinya digunakan untuk membuat laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna laporan keuangan dalam menilai laporan keuangan dan transparasi untuk mewujudkan Good Corporate. Penyelesaian yang ditawarkan adalah membuat format keseragaman dalam pencatatan laporan keuangan agar tujuan dari Pengabdian Masyarakat dapat tercapai. Format ini dibuat dalam bentuk sederhana yaitu diawali dengan pembuatan bagan alur serta prosedur pencatatan, membuat buku catatan aktivitas keuangan sampai dengan pelaporan, dan melatih mengelompokkan bukti berdasarkan aktivitas. Harapan dari adanya pendampingan ini bahwa bendahara mampu mengimplementasinya dengan mudah sehingga informasi menjadi lebih informatif.
Paud/TK ABA Kartasura是一所提供四到六岁的幼儿教育形式的学校。这所由18所不同的学校组成的学校。这种多样性正在影响财政管理的利弊。Paud/TK ABA Kartasura已经有了资金出入记录,但一致性仍然存在,因此具有表现性的多样性。所发生的问题是,学校的记录各不相同。这意味着需要创建一种记录格式,然后用于创建财务报表。其目的是方便财务报表用户评估财务报表和透明度,以实现良好的企业。所提供的解决方案是在财务报表中创建相同的格式,以实现社区服务的目标。该格式是建立在简单的形式,从创造规则表和记录程序开始,制作财务活动日志到报告,并培训基于活动的证据分类。财政可以很容易地实现这一建议,使信息更加丰富。
{"title":"P2AD PCA KARTASURA : PENDAMPINGAN DAN IMPLEMENTASI KESERAGAMAN PENCATATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL BAGI PAUD/TK ABA KARTASURA","authors":"Rina Trisnawati, Hepy Adityarini, Eny Kusumawati, Nashirotun Nisa Nurharjanti, Eskasari Putri, Indah Permata Dewi","doi":"10.23917/psikonomi.v3i1.737","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.v3i1.737","url":null,"abstract":"Paud/TK ABA Kartasura adalah sekolah yang memberikan layanan dalam bentuk pendidikan usia dini yaitu usia empat sampai enam tahun. Paud/TK ABA Kartasura ini berjumlah 18 sekolah yang memiliki jumlah peserta didik yang beragam. Keberagaman ini berdampak pada pencaatan pengelolaan keuangan. Paud/TK ABA Kartasura telah memiliki pencatatan uang masuk dan keluar, namun secara keseragaman (uniformity) masih berbeda-beda sehingga secara representatif faithfulness menjadi beragam. Permasalahan yang terjadi adalah pencatatan yang dilakukan beragam sehingga antara sekolah satu dengan lainnya tidak sama. Artinya perlu dibuatkan suatu format pencatatan yang nantinya digunakan untuk membuat laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna laporan keuangan dalam menilai laporan keuangan dan transparasi untuk mewujudkan Good Corporate. Penyelesaian yang ditawarkan adalah membuat format keseragaman dalam pencatatan laporan keuangan agar tujuan dari Pengabdian Masyarakat dapat tercapai. Format ini dibuat dalam bentuk sederhana yaitu diawali dengan pembuatan bagan alur serta prosedur pencatatan, membuat buku catatan aktivitas keuangan sampai dengan pelaporan, dan melatih mengelompokkan bukti berdasarkan aktivitas. Harapan dari adanya pendampingan ini bahwa bendahara mampu mengimplementasinya dengan mudah sehingga informasi menjadi lebih informatif.","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114309925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.23917/psikonomi.v3i1.996
Eni Setyowati, Maulidiyah IH, Soepatini, Muhammad Arif, MaulidSitti Retno Faridatussalam, Habib Bachtiar, Riana Rika Rohmatin, Murni Asliyana
Pengabdian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Baturan, Colomadu Karanganyar, Jawa Tengah. Khalayak sasaran membutuhkan dukungan dari sisi sarana prasarana maupun sumber daya manusia dalam penguatan branding sekolah melalui promosi digital. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah masih belum lengkapnya sarana dan prasarana sekolah dalam melakukan promosi digital serta sumber daya manusia yang belum siap. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah 1. untuk membantu khalayak sasaran dalam melakukan penguatan branding sekolah melalui promosi digital,2. Membantu mitra menemukan strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi sekolah, 3. Mendampingi mitra dalam meningkatkan skill untuk membuat brosur yang menarik, 4. Mendukung mitra untuk bisa meraih target peningkatan jumlah pendaftar siswa baru. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode Focus Group Discussion, praktik langsung, pelatihan, dan pendampingan. Luaran dari pengabdian ini adalah artikel publikasi pada jurnal, dokumentasi yang akan diupload di media online atau pun offline.
这种奉献是基于爪哇中部孟买巴萨拉姆小学(Muhammadiyah specific Program)所面临的问题。目标听众需要支持基础设施和人力资源方面通过数字推广加强学校品牌的支持。合作伙伴面临的问题是,在数字推广和现有人力资源方面,学校和基础设施仍然不足。这次奉献活动的目的是1。通过数字推广,帮助目标观众建立学校品牌。帮助合作伙伴找到符合学校条件的营销策略,3。陪伴合伙人提高制作有趣小册子的技能,4。支持合作伙伴达到增加新学生注册人数的目标。在这些活动中使用的方法是小组讨论、直接练习、培训和裁减。本服务的重点是杂志上的文章、文件将在网上或离线上传。
{"title":"Pendampingan Digital Marketing SD Muhammadiyah Program Khusus Baturan Menuju Branding Sekolah Berkarakter","authors":"Eni Setyowati, Maulidiyah IH, Soepatini, Muhammad Arif, MaulidSitti Retno Faridatussalam, Habib Bachtiar, Riana Rika Rohmatin, Murni Asliyana","doi":"10.23917/psikonomi.v3i1.996","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.v3i1.996","url":null,"abstract":"Pengabdian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Baturan, Colomadu Karanganyar, Jawa Tengah. Khalayak sasaran membutuhkan dukungan dari sisi sarana prasarana maupun sumber daya manusia dalam penguatan branding sekolah melalui promosi digital. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah masih belum lengkapnya sarana dan prasarana sekolah dalam melakukan promosi digital serta sumber daya manusia yang belum siap. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah 1. untuk membantu khalayak sasaran dalam melakukan penguatan branding sekolah melalui promosi digital,2. Membantu mitra menemukan strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi sekolah, 3. Mendampingi mitra dalam meningkatkan skill untuk membuat brosur yang menarik, 4. Mendukung mitra untuk bisa meraih target peningkatan jumlah pendaftar siswa baru. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode Focus Group Discussion, praktik langsung, pelatihan, dan pendampingan. Luaran dari pengabdian ini adalah artikel publikasi pada jurnal, dokumentasi yang akan diupload di media online atau pun offline.","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131648311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Ath-Thohiriyah Muhammadiyah (PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah) merupakan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang fokus dalam pembelajaran menghafal Al-Qur’an. Permasalahan utama yang dihadapi PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah adalah sulitnya mencari santri. Untuk meningkatkan jumlah santri PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah merencanakan mengganti model pemasaran konvensional menjadi pemasaran digital. Permasalahan yang dihadapi PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah untuk penyelenggaraan pemasaran digital yaitu: (1) Pemasaran dilakukan PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah masih konvensional, (2) Media branding dan pemasaran online dimiliki oleh PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah belum dikelola dengan baik (3) Lemahnya pengetahuan dan ketrampilan pengurus PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah dalam produksi konten digital dalam pemasaran digital. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada pengurus Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Ath-Thohiriyah Muhammadiyah. Proses kegiatan yang dilakukan, antara lain: (1) sosialisasi dan persiapan pengabdian (2) pelatihan dan pendapingan digital marketing, branding , konten digital dan sosial media. Abstract Tahfidz Al-Quran Islamic Boarding School Ath-Thohiriyah Muhammadiyah (PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah) is a Muhammadiyah Business Charity (AUM) focusing on memorizing the Qur'an. The main problem faced by PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah was the difficulty of finding students. To increase the number of students, PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah planned to on digital marketing, in place of the current conventional marketing model focus. The problems faced by PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah for implementating digital marketing were: (1) Marketing carried out by PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah was still conventional, (2) Media branding and online marketing owned by PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah was not managed properly (3) Lack of knowledge and skills of PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah administrators in digital content production and digital marketing. This community service activity was carried out in the form of training and mentoring for the management of the Tahfidz Al-Quran Ath-Thohiriyah Muhammadiyah Islamic Boarding School. The process of activities carried out included: (1) socialization and preparation for service (2) training and assistance for digital marketing, branding, digital content and social media. Kata Kunci : pesantren, digital marketing, branding, konten, sosial media
abstratren的Tahfidz Al-Qur - thohiriyah (PPTA athhiriyah Muhammadiyah, AUM)是一个专注于记忆古兰经的慈善机构。mhammadiyah面临的主要问题是很难找到santri。为了增加santri PPTA athhihiriyah Muhammadiyah的数量,计划将传统营销模式改为数字营销。PPTA所面临的问题,为数字营销安排,即穆罕默德Ath-Thohiriyah:(1)做营销PPTA穆罕默德Ath-Thohiriyah还是传统媒体,(2)在线营销和品牌是由PPTA Ath-Thohiriyah穆罕默德还没有很好地管理(3)缺乏知识和技能管家PPTA穆罕默德Ath-Thohiriyah数字营销中数字内容生产。这种对社区的奉献活动是在对伊斯兰寄宿学校院长Tahfidz al - thohiriyah Muhammadiyah的培训和辅导方面进行的。活动的过程包括:(1)社会化和奉献准备(2)培训和数字营销、品牌、数字内容和社交媒体。《古兰经》的缺席在寻找学生方面遇到的主要问题是困难的。增加学生编号,我们计划在当前市场营销模式焦点的位置进行数字营销。穆罕默德The problems faced by PPTA Ath-Thohiriyah for implementating数码营销是:(1)carried out by PPTA营销仍然是穆罕默德Ath-Thohiriyah conventional,(2)品牌营销和在线媒体owned by PPTA穆罕默德Ath-Thohiriyah managed音符可以是(3)缺乏的知识和技能的PPTA穆罕默德Ath-Thohiriyah administrators在数字内容制作和数字营销。这一社区服务的活动在接受教育和指导以换取伊斯兰寄宿学校的管理。参与活动的过程包括:(1)社会营销和准备服务(2)对数字营销、品牌、数字包容和社交媒体的培训和协助。关键词:寄宿学校,数字营销,品牌,内容,社交媒体
{"title":"Pemanfaatan Digital Marketing Pada Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Ath-Thohiriyah Muhammadiyah","authors":"M. Maimun, Kussudyarsana, Huda Kurnia Maulana, Ahmada Auliya Rahman, Ihsan Cahyo Utomo","doi":"10.23917/psikonomi.v3i1.738","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.v3i1.738","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Ath-Thohiriyah Muhammadiyah (PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah) merupakan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang fokus dalam pembelajaran menghafal Al-Qur’an. Permasalahan utama yang dihadapi PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah adalah sulitnya mencari santri. Untuk meningkatkan jumlah santri PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah merencanakan mengganti model pemasaran konvensional menjadi pemasaran digital. Permasalahan yang dihadapi PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah untuk penyelenggaraan pemasaran digital yaitu: (1) Pemasaran dilakukan PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah masih konvensional, (2) Media branding dan pemasaran online dimiliki oleh PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah belum dikelola dengan baik (3) Lemahnya pengetahuan dan ketrampilan pengurus PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah dalam produksi konten digital dalam pemasaran digital. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada pengurus Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Ath-Thohiriyah Muhammadiyah. Proses kegiatan yang dilakukan, antara lain: (1) sosialisasi dan persiapan pengabdian (2) pelatihan dan pendapingan digital marketing, branding , konten digital dan sosial media. \u0000 \u0000Abstract \u0000Tahfidz Al-Quran Islamic Boarding School Ath-Thohiriyah Muhammadiyah (PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah) is a Muhammadiyah Business Charity (AUM) focusing on memorizing the Qur'an. The main problem faced by PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah was the difficulty of finding students. To increase the number of students, PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah planned to on digital marketing, in place of the current conventional marketing model focus. The problems faced by PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah for implementating digital marketing were: (1) Marketing carried out by PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah was still conventional, (2) Media branding and online marketing owned by PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah was not managed properly (3) Lack of knowledge and skills of PPTA Ath-Thohiriyah Muhammadiyah administrators in digital content production and digital marketing. This community service activity was carried out in the form of training and mentoring for the management of the Tahfidz Al-Quran Ath-Thohiriyah Muhammadiyah Islamic Boarding School. The process of activities carried out included: (1) socialization and preparation for service (2) training and assistance for digital marketing, branding, digital content and social media. \u0000 \u0000Kata Kunci : pesantren, digital marketing, branding, konten, sosial media","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131714529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.23917/psikonomi.v3i1.413
Afief El ashfahany, A. Alam, Zuli Wulandari, Ikhwan Adriansyah
The community service activity aims to increase public literacy for the sharia principles in digital marketing business practice for Small, Medium and Micro Business in Makam Haji Sukoharjo and the students at the Muhammadiyah University Surakarta. This activity is conducted in the form of socialization webinars. The results of community service activity shows an increase in total understanding of 27% among respondents. The Wilcoxon Signed Rank Test result of -2.68 proves that statistically there is a difference in the level of understanding before and after the activity.
这项社区服务活动旨在提高公众对Makam Haji Sukoharjo和苏拉arta Muhammadiyah大学学生在小型、中型和微型企业数字营销商业实践中的伊斯兰教法原则的认识。本次活动以社会化网络研讨会的形式进行。社区服务活动的结果显示,受访者的总体理解增加了27%。Wilcoxon sign Rank检验结果为-2.68,证明活动前后的理解水平有统计学差异。
{"title":"PENINGKATAN PEMAHAMAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DALAM BISNIS ONLINE DIGITAL MARKETING","authors":"Afief El ashfahany, A. Alam, Zuli Wulandari, Ikhwan Adriansyah","doi":"10.23917/psikonomi.v3i1.413","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.v3i1.413","url":null,"abstract":"The community service activity aims to increase public literacy for the sharia principles in digital marketing business practice for Small, Medium and Micro Business in Makam Haji Sukoharjo and the students at the Muhammadiyah University Surakarta. This activity is conducted in the form of socialization webinars. The results of community service activity shows an increase in total understanding of 27% among respondents. The Wilcoxon Signed Rank Test result of -2.68 proves that statistically there is a difference in the level of understanding before and after the activity.","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127288247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The government is currently implementing distance learning for all schools due to the COVID-19 pandemic. On the other hand, distance learning has resulted in a decline in student discipline levels. To overcome this, the SAT (Self regulation, Assertiveness, and Time Management) training is designed to improve the discipline of high school students. The research subjects were high school students between the ages of 15-18 years who were given SAT training using a one group design pretest posttest. The results showed that the t value was 6.775 with a significance of 0.000 (p < 0.05). So it can be concluded that the SAT training webinar can improve the discipline of high school students.
{"title":"PELATIHAN SAT (SELF REGULATION, ASSERTIVENESS, DAN TIME MANAGEMENT) UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA","authors":"Alit Martaningrum, Ajeng Yunita Aisya, Erlangga Anantayudha Nursahid Putra, Lisnawati Ruhaena","doi":"10.23917/psikonomi.v3i1.503","DOIUrl":"https://doi.org/10.23917/psikonomi.v3i1.503","url":null,"abstract":"The government is currently implementing distance learning for all schools due to the COVID-19 pandemic. On the other hand, distance learning has resulted in a decline in student discipline levels. To overcome this, the SAT (Self regulation, Assertiveness, and Time Management) training is designed to improve the discipline of high school students. The research subjects were high school students between the ages of 15-18 years who were given SAT training using a one group design pretest posttest. The results showed that the t value was 6.775 with a significance of 0.000 (p < 0.05). So it can be concluded that the SAT training webinar can improve the discipline of high school students.","PeriodicalId":126681,"journal":{"name":"Abdi Psikonomi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125468011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}