Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.29406/al-khidmah.v3i2.2251
H. Hamidah, Mira Marlina, Anton Nasrullah
Berdasarkan observasi dan wawancara diketahui guru relatif awam dan belum mengetahui bagaimana mengoptimalkan pembelajaran yang meningkatkan kemampuan HOTS dan masih kebingungan membuat soal HOTS. Perlu adanya pengenalan pembelajaran HOTS dan mengembangkan soal HOTS. Subjek penelitian ini adalah 18 guru MTs Massaratul muta'allimin Banten. Temuannya yaitu lebih dari 70% peserta menyatakan bahwa: 1) kegiatan menambah wawasan pembelajaran HOTS dan soal HOTS; 2) penyajian materi cukup interaktif; 3) materi yang disajikan membantu guru meningkatkan wawasan tentang HOTS; 4) materi mengandung unsur interaktif; 5) kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran HOTS; 6) peserta setuju untuk meningkatkan kemampuan pengembangan keterampilan pembelajaran HOTS; 7) kegiatan ini sangat mendukung pembelajaran saat ini; 8) peserta akan berusaha mengembangkan pembelajaran HOTS secara efisien dan efektif dalam pembelajaran di kelas; 9) kegiatan ini membantu meningkatkan pendatang profesional; dan 10) termotivasi untuk terlibat aktif mengikuti kegiatan serupa untuk selanjutnya. Kesimpulan dari kegiatan PKM ini diketahui: 1) pengetahuan dan pemahaman guru tentang pembelajaran HOTS meningkat; dan 2) guru memiliki keterampilan dalam menyajikan masalah HOTS dan mampu mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas.
{"title":"Pendampingan Pembelajaran dan Pengembangan Soal Berpikir Tingkat Tinggi (Higher-Order-Thinking-Skills) di Mts Massaratul Muta’allimin Banten","authors":"H. Hamidah, Mira Marlina, Anton Nasrullah","doi":"10.29406/al-khidmah.v3i2.2251","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/al-khidmah.v3i2.2251","url":null,"abstract":"Berdasarkan observasi dan wawancara diketahui guru relatif awam dan belum mengetahui bagaimana mengoptimalkan pembelajaran yang meningkatkan kemampuan HOTS dan masih kebingungan membuat soal HOTS. Perlu adanya pengenalan pembelajaran HOTS dan mengembangkan soal HOTS. Subjek penelitian ini adalah 18 guru MTs Massaratul muta'allimin Banten. Temuannya yaitu lebih dari 70% peserta menyatakan bahwa: 1) kegiatan menambah wawasan pembelajaran HOTS dan soal HOTS; 2) penyajian materi cukup interaktif; 3) materi yang disajikan membantu guru meningkatkan wawasan tentang HOTS; 4) materi mengandung unsur interaktif; 5) kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pembelajaran HOTS; 6) peserta setuju untuk meningkatkan kemampuan pengembangan keterampilan pembelajaran HOTS; 7) kegiatan ini sangat mendukung pembelajaran saat ini; 8) peserta akan berusaha mengembangkan pembelajaran HOTS secara efisien dan efektif dalam pembelajaran di kelas; 9) kegiatan ini membantu meningkatkan pendatang profesional; dan 10) termotivasi untuk terlibat aktif mengikuti kegiatan serupa untuk selanjutnya. Kesimpulan dari kegiatan PKM ini diketahui: 1) pengetahuan dan pemahaman guru tentang pembelajaran HOTS meningkat; dan 2) guru memiliki keterampilan dalam menyajikan masalah HOTS dan mampu mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas.","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115569604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.29406/al-khidmah.v3i2.2132
Ulli Kadaria, Isna Apriani
Ketersediaan air bersih di Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura (UNTAN) merupakan kebutuhan yang penting untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar. Air bersih digunakan untuk aktivitas MCK dan laboratorium seperti mencuci peralatan dan lainnya selama praktikum berlangsung. Di sekitar kampus terdapat dua buah sumur yang secara fisik kualitasnya berwarna kuning kecoklatan. Adanya potensi sumber air tersebut dapat diolah menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sir bersih di Jurusan Teknik Lingkungan. Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuatan Instalasi Pengolahan Air (IPA) juga dimaksudkan untuk media pembelajaran mahasiswa karena salah satu fokus studi di Jurusan Teknik Lingkungan adalah terkait dengan pengolahan air. Pengolahan air dirancang dengan menggunakan pengolahan konvensional lengkap yang terdiri dari koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode parsipatori, dimana mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi, operasional dan pemeliharaan alat. Tingkat pemahaman mahasiswa diukur dengan melakukan pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa pengolahan air dengan menggunakan pengolahan konvensional lengkap mampu mengolah air sumur menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan MCK dan laboratorium, hal ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari kuning kecoklatan menjadi bersih/jernih. Di sisi lain, tingkat pemahaman mahasiswa juga meningkat dengan adanya praktek secara langsung, bukan hanya sekedar teori di kelas.
{"title":"Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Air dengan Sistem Konvensional Lengkap di Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura","authors":"Ulli Kadaria, Isna Apriani","doi":"10.29406/al-khidmah.v3i2.2132","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/al-khidmah.v3i2.2132","url":null,"abstract":"Ketersediaan air bersih di Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura (UNTAN) merupakan kebutuhan yang penting untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar. Air bersih digunakan untuk aktivitas MCK dan laboratorium seperti mencuci peralatan dan lainnya selama praktikum berlangsung. Di sekitar kampus terdapat dua buah sumur yang secara fisik kualitasnya berwarna kuning kecoklatan. Adanya potensi sumber air tersebut dapat diolah menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sir bersih di Jurusan Teknik Lingkungan. Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuatan Instalasi Pengolahan Air (IPA) juga dimaksudkan untuk media pembelajaran mahasiswa karena salah satu fokus studi di Jurusan Teknik Lingkungan adalah terkait dengan pengolahan air. Pengolahan air dirancang dengan menggunakan pengolahan konvensional lengkap yang terdiri dari koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode parsipatori, dimana mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi, operasional dan pemeliharaan alat. Tingkat pemahaman mahasiswa diukur dengan melakukan pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa pengolahan air dengan menggunakan pengolahan konvensional lengkap mampu mengolah air sumur menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan MCK dan laboratorium, hal ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari kuning kecoklatan menjadi bersih/jernih. Di sisi lain, tingkat pemahaman mahasiswa juga meningkat dengan adanya praktek secara langsung, bukan hanya sekedar teori di kelas.","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":"21 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115223112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-06DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1408
Husnani Husnani, Heny Puspa Sari, Wilda Wildaniah
Perumnas 2 Community Health Center cadre is one of the women's organizations in Sei Beliung Village of Pontianak City. The educational backgrounds of the PKK mothers are diverse (high school graduates and universities), and most are housewives with family economic conditions that are in the middle to lower economy. Finding work is increasingly difficult for these mothers, while the need for sufficient daily necessities requires increased expenditure. Whenever, there are believe that they have many abilities to improving family welfare. Empowerment of Community Health Center cadre as members of the community and still classified as productive workforce is very important to do, with aiming to foster awareness and independence in business, while expanding employment to increase family income in an effort to achieve a happy and prosperous family. In relation to efforts to foster and develop the potential of families and regions, it can be done through various alternative activities, including training in making Instant Herbs from gingger, ginger and turmeric. This guidance is expected to be able to complement the insights of the knowledge and skills of Community Health Center cadre in various aspects of family life, which can be used to demonstrate their existence, help fulfill their family's needs so that doing it alone saves family finances and can be used as a business increase family income.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Jamu Instan Berbasis Home Industry Kader Puskesmas Perumnas 2 di Kelurahan Sei Beliung Kota Pontianak","authors":"Husnani Husnani, Heny Puspa Sari, Wilda Wildaniah","doi":"10.29406/al-khidmah.v2i2.1408","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/al-khidmah.v2i2.1408","url":null,"abstract":"Perumnas 2 Community Health Center cadre is one of the women's organizations in Sei Beliung Village of Pontianak City. The educational backgrounds of the PKK mothers are diverse (high school graduates and universities), and most are housewives with family economic conditions that are in the middle to lower economy. Finding work is increasingly difficult for these mothers, while the need for sufficient daily necessities requires increased expenditure. Whenever, there are believe that they have many abilities to improving family welfare. Empowerment of Community Health Center cadre as members of the community and still classified as productive workforce is very important to do, with aiming to foster awareness and independence in business, while expanding employment to increase family income in an effort to achieve a happy and prosperous family. In relation to efforts to foster and develop the potential of families and regions, it can be done through various alternative activities, including training in making Instant Herbs from gingger, ginger and turmeric. This guidance is expected to be able to complement the insights of the knowledge and skills of Community Health Center cadre in various aspects of family life, which can be used to demonstrate their existence, help fulfill their family's needs so that doing it alone saves family finances and can be used as a business increase family income.","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":"310 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129662304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-06DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1699
Sari Kumala, Tutus Rani Arifa, J. Jumiati
Masih banyak Madrasah Ibtidaiyah yang tidak menggunakan media boneka dalam proses pembelajaran SKI dikarenakan keterbatasan pengetahuan guru, serta boneka dirasa memerlukan biaya mahal untuk dibeli. Tujuan pelatihan ini mencoba untuk membantu guru untuk membuat media pembelajaran boneka, dan boneka yang digunakan tidak harus mahal dan mengeluarkan dana yang banyak tapi boneka bisa digunakan dari kaos kaki sehingga menarik siswa dalam pembelajaran SKI. Media boneka bisa di gunakan guru ketika menggunakan metode seperti cerita dan bermain peran/ drama. Kegiatan dilaksanakan dengan cara tatap muka dan praktek. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dan para peserta menjadi sadar bahwa kaos kaki bisa di gunakan sebagai media boneka dalam pembelajaran.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran SKI Dengan Boneka Dari Kaos Kaki di Madrasah Ibtidaiyah Darul Ilmi Banjarbaru","authors":"Sari Kumala, Tutus Rani Arifa, J. Jumiati","doi":"10.29406/al-khidmah.v2i2.1699","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/al-khidmah.v2i2.1699","url":null,"abstract":"Masih banyak Madrasah Ibtidaiyah yang tidak menggunakan media boneka dalam proses pembelajaran SKI dikarenakan keterbatasan pengetahuan guru, serta boneka dirasa memerlukan biaya mahal untuk dibeli. Tujuan pelatihan ini mencoba untuk membantu guru untuk membuat media pembelajaran boneka, dan boneka yang digunakan tidak harus mahal dan mengeluarkan dana yang banyak tapi boneka bisa digunakan dari kaos kaki sehingga menarik siswa dalam pembelajaran SKI. Media boneka bisa di gunakan guru ketika menggunakan metode seperti cerita dan bermain peran/ drama. Kegiatan dilaksanakan dengan cara tatap muka dan praktek. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dan para peserta menjadi sadar bahwa kaos kaki bisa di gunakan sebagai media boneka dalam pembelajaran.","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131436908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-06DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1696
A. Abdullah, Norsita Agustina
Kota Banjarbaru merupakan salah satu daerah endemis DBD. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Pada tahun 2017 di Kota Banjarbaru sebanyak 56 kasus. Kecamatan Landasan Ulin merupakan salah satu kecamatan dengan kasus DBD tertinggi di Kota Banjarbaru. Dengan kasus terbanyak di Kelurahan Guntung Manggis. Tujuan program ini adalah terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat dalam mensukseskan program PSN 3M plus sehingga kejadian Demam Berdarah dapat ditekan khususnya dimusim penghujan. Bahan dan Metode yang digunakan dalam program ini adalah demonstrasi membuat perangkap nyamuk dengan bahan ramh lingkungan, membuat aroma pengusir nyamuk dari jeruk nipis dan sereh serta melakukan gerakan hijau penanaman lavender. Hasil Kegiatan pengabdian masyarakat terjadinya peningkatan pengetahuan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue dan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan membuat Lavitrap.
{"title":"Penerapan Pemberantasan Sarang Nyamuk (3M Plus) pada warga RT. 46 RW. III Kelurahan Guntung Manggis Kota Banjarbaru","authors":"A. Abdullah, Norsita Agustina","doi":"10.29406/al-khidmah.v2i2.1696","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/al-khidmah.v2i2.1696","url":null,"abstract":"Kota Banjarbaru merupakan salah satu daerah endemis DBD. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Pada tahun 2017 di Kota Banjarbaru sebanyak 56 kasus. Kecamatan Landasan Ulin merupakan salah satu kecamatan dengan kasus DBD tertinggi di Kota Banjarbaru. Dengan kasus terbanyak di Kelurahan Guntung Manggis. Tujuan program ini adalah terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat dalam mensukseskan program PSN 3M plus sehingga kejadian Demam Berdarah dapat ditekan khususnya dimusim penghujan. Bahan dan Metode yang digunakan dalam program ini adalah demonstrasi membuat perangkap nyamuk dengan bahan ramh lingkungan, membuat aroma pengusir nyamuk dari jeruk nipis dan sereh serta melakukan gerakan hijau penanaman lavender. Hasil Kegiatan pengabdian masyarakat terjadinya peningkatan pengetahuan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue dan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan membuat Lavitrap.","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123374734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-06DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1597
Inarah Fajriaty, S. Nurbaeti, Hadi Kurniawan, Fajar Nugraha
Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Permasalahan yang muncul saat ini adalah pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional (POR) masih rendah. Sehingga tujuan terapi tidak tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional melalui kegiatan KKN-PPM. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Untan di desa di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan metode cara belajar insan aktif (CBIA). Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 17, 59%.
{"title":"Evaluasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dalam Swamedikasi dan Penggunaan Obat yang Rasional (POR) Menggunakan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)","authors":"Inarah Fajriaty, S. Nurbaeti, Hadi Kurniawan, Fajar Nugraha","doi":"10.29406/al-khidmah.v2i2.1597","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/al-khidmah.v2i2.1597","url":null,"abstract":"Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Permasalahan yang muncul saat ini adalah pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional (POR) masih rendah. Sehingga tujuan terapi tidak tercapai. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional melalui kegiatan KKN-PPM. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Untan di desa di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan metode cara belajar insan aktif (CBIA). Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 17, 59%.","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115288562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-06DOI: 10.29406/al-khidmah.v2i2.1626
Ferry Hadary, Desni Yuniarni, Reine Suci Wulandari
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur dalam pembelajaran. Terdapat banyak manfaat yang diperoleh dengan menggunakan media pembelajaran bagi anak didik di Taman Kanak-kanak (TK), salah satunya adalah pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan anak didik memiliki antusias yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran berbentuk alat permainan edukasi (APE) juga dapat memudahkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tema yang diinginkan dan dapat sekaligus mengenalkan anak pada budaya khas daerahnya. Namun, tidak semua TK memiliki media pembelajaran yang dapat meningkatkan antusias anak dalam belajar. Oleh karena itu, dibuatlah APE berbentuk busy book dan media multimedia interaktif berbentuk video animasi yang berisi pengenalan budaya Cina, Dayak, Melayu (CIDAYU) agar pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan untuk anak sekaligus dapat mengenalkan budaya yang berasal dari berbagai suku di Kalimantan Barat. Pembuatan busy book yang dilaksanakan di TK mitra berjalan dengan lancar. Para guru di TK mitra sangat antusias dan bersemangat dalam membuat busy book tersebut, karena mereka dapat menambah pengetahuan dan keterampilan baru mengenai media pembelajaran untuk anak di TK. Busy book dan video animasi yang telah dibuat, diperkenalkan kepada anak dalam pembelajaran di kelas dan anak-anak TK terlihat senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif tersebut.
{"title":"Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran di Taman Kanak-kanak Kota Pontianak Kalimantan Barat","authors":"Ferry Hadary, Desni Yuniarni, Reine Suci Wulandari","doi":"10.29406/al-khidmah.v2i2.1626","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/al-khidmah.v2i2.1626","url":null,"abstract":"Media pembelajaran merupakan salah satu unsur dalam pembelajaran. Terdapat banyak manfaat yang diperoleh dengan menggunakan media pembelajaran bagi anak didik di Taman Kanak-kanak (TK), salah satunya adalah pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan anak didik memiliki antusias yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran berbentuk alat permainan edukasi (APE) juga dapat memudahkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tema yang diinginkan dan dapat sekaligus mengenalkan anak pada budaya khas daerahnya. Namun, tidak semua TK memiliki media pembelajaran yang dapat meningkatkan antusias anak dalam belajar. Oleh karena itu, dibuatlah APE berbentuk busy book dan media multimedia interaktif berbentuk video animasi yang berisi pengenalan budaya Cina, Dayak, Melayu (CIDAYU) agar pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan untuk anak sekaligus dapat mengenalkan budaya yang berasal dari berbagai suku di Kalimantan Barat. Pembuatan busy book yang dilaksanakan di TK mitra berjalan dengan lancar. Para guru di TK mitra sangat antusias dan bersemangat dalam membuat busy book tersebut, karena mereka dapat menambah pengetahuan dan keterampilan baru mengenai media pembelajaran untuk anak di TK. Busy book dan video animasi yang telah dibuat, diperkenalkan kepada anak dalam pembelajaran di kelas dan anak-anak TK terlihat senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif tersebut.","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128029432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-05DOI: 10.29406/AL-KHIDMAH.V2I1.1107
Anandita Eka Setiadi, F. Fitriani
Specimen-based media used for biology learning oriented to the science process. The community service program is prioritized to address the problems of high school biology learning in Kubu Raya district. The community service activities carried out are: (1) educating the importance of science processes in biology learning, (2) training in making specimen-based media for biology teachers, and (3) providing specimen-based media to support biology learning activities oriented to the science process. The results showed participants enthusiastically participated in the activity. Participants not only ask questions but also share experiences and information about biology learning activities that are oriented to the scientific process, especially biology practicums using specimen media. The results of training activities provide an overview of the use of specimens in biology lab work and how to make them. Provision of specimen-based media is useful for use in learning in schools, especially for biological practicum activities
{"title":"Media Berbasis Spesimen Untuk Mendukung Pembelajaran Biologi Berorientasi Pada Proses Sains","authors":"Anandita Eka Setiadi, F. Fitriani","doi":"10.29406/AL-KHIDMAH.V2I1.1107","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/AL-KHIDMAH.V2I1.1107","url":null,"abstract":"Specimen-based media used for biology learning oriented to the science process. The community service program is prioritized to address the problems of high school biology learning in Kubu Raya district. The community service activities carried out are: (1) educating the importance of science processes in biology learning, (2) training in making specimen-based media for biology teachers, and (3) providing specimen-based media to support biology learning activities oriented to the science process. The results showed participants enthusiastically participated in the activity. Participants not only ask questions but also share experiences and information about biology learning activities that are oriented to the scientific process, especially biology practicums using specimen media. The results of training activities provide an overview of the use of specimens in biology lab work and how to make them. Provision of specimen-based media is useful for use in learning in schools, especially for biological practicum activities","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124579646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-05DOI: 10.29406/AL-KHIDMAH.V2I1.1459
Purbo Jadmiko, Linda Wati, Elfitra Azliyanti
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka pengangguran yang berasal dari tingkat pendidikan lulusan SMA/sederajat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2018 sebesar 3,65 persen. Dimana dilihat dari tingkat pendidikan TPT untuk tingkat SMK sebesar 6,18 persen. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan mengenai motivasi diri (minat) untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Pelatihan ini diikuti oleh siswa SMA N 5 Merangin Kabupaten Merangin Provinsi Jambi sebanyak 100 orang. Metode yang digunakan adalah pelatihan yang bersifat tutorial, diskusi dan monitoring. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta memberikan tanggapan dan respon terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan yaitu seluruh peserta (100 persen) menyatakan bahwa kegiatan pelatihan motivasi untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi memberi manfaat dan sebanyak 88 persen menyatakan berminat untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi sedangkan terdapat 12 persen peserta yang tidak berminat untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi (kuliah) setelah diberikan pelatihan. Kata kunci: Pelatihan, Motivasi, Pendidikan Tinggi, Siswa
{"title":"PELATIHAN MOTIVASI SISWA UNTUK MELANJUTKAN KE JENJANG PERGURUAN TINGGI","authors":"Purbo Jadmiko, Linda Wati, Elfitra Azliyanti","doi":"10.29406/AL-KHIDMAH.V2I1.1459","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/AL-KHIDMAH.V2I1.1459","url":null,"abstract":"Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka pengangguran yang berasal dari tingkat pendidikan lulusan SMA/sederajat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2018 sebesar 3,65 persen. Dimana dilihat dari tingkat pendidikan TPT untuk tingkat SMK sebesar 6,18 persen. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan mengenai motivasi diri (minat) untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Pelatihan ini diikuti oleh siswa SMA N 5 Merangin Kabupaten Merangin Provinsi Jambi sebanyak 100 orang. Metode yang digunakan adalah pelatihan yang bersifat tutorial, diskusi dan monitoring. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta memberikan tanggapan dan respon terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan yaitu seluruh peserta (100 persen) menyatakan bahwa kegiatan pelatihan motivasi untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi memberi manfaat dan sebanyak 88 persen menyatakan berminat untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi sedangkan terdapat 12 persen peserta yang tidak berminat untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi (kuliah) setelah diberikan pelatihan. Kata kunci: Pelatihan, Motivasi, Pendidikan Tinggi, Siswa","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130504822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-05DOI: 10.29406/AL-KHIDMAH.V2I1.1420
Yeni Riza, Meilya Farika Indah, Eddy Rahman, H. Inayah
The results of riskesdas years 2013 mentioned the prevalence of smokers in indonesia reach 36,5 % consisting of 68,8 % smokers laki-laki and 6,9 %. women smokersThis fact made indonesia ranked third in the event of an epidemic in the world. highest cigarette consumption. The increasing prevalence of smoking and reach the burden of disease and economic as well as a result of the decline in cigarette consumption of health care and quality of human resources ( human resources ) indonesia in the days to come ( febriani, 2014 ). Therefore will be held this community activity devotion to the students in order to prevent kids from smoking, especially at the age of who is a minor.Objectives of the activities is to come up with the knowledge for the for the youth pt pgn promised to supply student of class two of vocational high school on the prohibition area of without the city from cigarette smoke and the dangers of smoking for the health of as well as intelligence to make the young generation which is free from cigarettes . The main target or targeted from the activities of these are the students or a student of two smk witness banjarmasin who beramatkan in the way of a brig .Jend .Hasan basri no. 23 banjarmasin north, city banjarmasin Methods used in this activity is through the video, lectures, and discussion and integration.Through socialization activities in students in smk area - to the participants without cigarette understand the whole material extension that have characterized by participants disampai fully answers the questions given instructor and team after the socialization to students in smk - about “KTR and the danger of cigarette” is 61 students (81 %) having attitude to quit smoking and the remaining 14 students ( 19 % ) still no desire to quit smoking.Key Words: KTR, danger, smoking, students
{"title":"SOSIALISASI KTR “SISWA CERDAS TANPA ROKOK” DI SMK SYUHADA BANJARMASIN 2018","authors":"Yeni Riza, Meilya Farika Indah, Eddy Rahman, H. Inayah","doi":"10.29406/AL-KHIDMAH.V2I1.1420","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/AL-KHIDMAH.V2I1.1420","url":null,"abstract":"The results of riskesdas years 2013 mentioned the prevalence of smokers in indonesia reach 36,5 % consisting of 68,8 % smokers laki-laki and 6,9 %. women smokersThis fact made indonesia ranked third in the event of an epidemic in the world. highest cigarette consumption. The increasing prevalence of smoking and reach the burden of disease and economic as well as a result of the decline in cigarette consumption of health care and quality of human resources ( human resources ) indonesia in the days to come ( febriani, 2014 ). Therefore will be held this community activity devotion to the students in order to prevent kids from smoking, especially at the age of who is a minor.Objectives of the activities is to come up with the knowledge for the for the youth pt pgn promised to supply student of class two of vocational high school on the prohibition area of without the city from cigarette smoke and the dangers of smoking for the health of as well as intelligence to make the young generation which is free from cigarettes . The main target or targeted from the activities of these are the students or a student of two smk witness banjarmasin who beramatkan in the way of a brig .Jend .Hasan basri no. 23 banjarmasin north, city banjarmasin Methods used in this activity is through the video, lectures, and discussion and integration.Through socialization activities in students in smk area - to the participants without cigarette understand the whole material extension that have characterized by participants disampai fully answers the questions given instructor and team after the socialization to students in smk - about “KTR and the danger of cigarette” is 61 students (81 %) having attitude to quit smoking and the remaining 14 students ( 19 % ) still no desire to quit smoking.Key Words: KTR, danger, smoking, students","PeriodicalId":127464,"journal":{"name":"Al-khidmah","volume":" 47","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113952412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}