Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang bersifat kronik, ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah sebagai akibat dari adanya gangguan penggunaan insulin, sekresi insulin, atau keduanya. Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi nasional, karena itu pengendaliannya perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, secara komprehensif dan terintegrasi dengan memberikan perhatian melalui pengendalian penyakit tidak menular seperti tidak merokok, diet sehat dan aktivitas sehat yang dimulai sejak janin sampai dewasa tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian diabetes mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 responden, yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa ada hubungan kebiasaan merokok (p=0.042), aktivitas fisik (p=0,027), dan pola makan (p=0.010) dengan kejadian diabetes mellitus. Tidak ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol (p=0.628) dengan kejadian diabetes mellitus. Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup dengan tidak merokok, melakukan aktivitas fisik secara teratur, serta menjaga pola makan yang baik.
{"title":"Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar","authors":"S. Suryanti","doi":"10.47650/JPP.V4I1.246","DOIUrl":"https://doi.org/10.47650/JPP.V4I1.246","url":null,"abstract":"Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang bersifat kronik, ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah sebagai akibat dari adanya gangguan penggunaan insulin, sekresi insulin, atau keduanya. Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi nasional, karena itu pengendaliannya perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, secara komprehensif dan terintegrasi dengan memberikan perhatian melalui pengendalian penyakit tidak menular seperti tidak merokok, diet sehat dan aktivitas sehat yang dimulai sejak janin sampai dewasa tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya hidup dan pola makan dengan kejadian diabetes mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 responden, yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa ada hubungan kebiasaan merokok (p=0.042), aktivitas fisik (p=0,027), dan pola makan (p=0.010) dengan kejadian diabetes mellitus. Tidak ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol (p=0.628) dengan kejadian diabetes mellitus. Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup dengan tidak merokok, melakukan aktivitas fisik secara teratur, serta menjaga pola makan yang baik.","PeriodicalId":127836,"journal":{"name":"Jurnal Promotif Preventif","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114071124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok paling banyak di Asia. Berbagai upaya dilakukan untuk melindungi kesehatan non- perokok serta perokok salah satunya dengan pelaksanaan Pictorial Health Warning (PHW) pada kemasan rokok guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang Pictorial Health Warning pada kemasan rokok dengan motivasi berhenti merokok pada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wahyu 2 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik. Populasi berjumlah 138 orang dengan sampel sebanyak 58 siswa menggunakan tehnik accidental sampling. Hasil uji statistik dengan memakai uji Chi- Square diperoleh nilai P=0, 60, Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang Pictorial Health Warning pada kemasan rokok dengan motivasi berhenti merokok pada siswa. Simpulan penelitian ini bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang Pictorial Health Warning pada kemasan rokok dengan motivasi berhenti merokok pada siswa. Dianjurkan kepada pihak sekolah supaya lebih tingkatkan peringatan tentang kawasan bebas asap rokok di area sekolah
印度尼西亚是亚洲吸烟人数最多的国家。通过对香烟包装的Pictorial Health Warning (PHW)的实施,以提高公众对吸烟危害的认识,正在尽一切努力保护非吸烟者和吸烟者的健康。本研究的目的是了解香烟包装中Pictorial Health Warning与职业高中学生戒烟动机的知识关系。这项研究是一种分析观察方法的定量研究。138名样本人群,58名学生使用意外采样技术。通过Chi- Square测试获得的P=0、60分的成绩的统计结果显示,研究表明,对香烟包装的Pictorial Health Warning的了解与学生戒烟的动机之间没有联系。结论是,研究表明,对香烟包装皮克特健康保育的认识与戒烟动机之间没有联系。建议学校增加校园内无烟区域的警告
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Pictorial Health Warning (PHW) Pada Kemasan Rokok Dengan Motivasi Berhenti Merokok Pada Siswa di SMK Wahyu 2 Makassar","authors":"Andi Erika Putri, Kamariana Kamariana","doi":"10.47650/JPP.V3I2.176","DOIUrl":"https://doi.org/10.47650/JPP.V3I2.176","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok paling banyak di Asia. Berbagai upaya dilakukan untuk melindungi kesehatan non- perokok serta perokok salah satunya dengan pelaksanaan Pictorial Health Warning (PHW) pada kemasan rokok guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang Pictorial Health Warning pada kemasan rokok dengan motivasi berhenti merokok pada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wahyu 2 Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik. Populasi berjumlah 138 orang dengan sampel sebanyak 58 siswa menggunakan tehnik accidental sampling. Hasil uji statistik dengan memakai uji Chi- Square diperoleh nilai P=0, 60, Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang Pictorial Health Warning pada kemasan rokok dengan motivasi berhenti merokok pada siswa. Simpulan penelitian ini bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang Pictorial Health Warning pada kemasan rokok dengan motivasi berhenti merokok pada siswa. Dianjurkan kepada pihak sekolah supaya lebih tingkatkan peringatan tentang kawasan bebas asap rokok di area sekolah","PeriodicalId":127836,"journal":{"name":"Jurnal Promotif Preventif","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115254402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pneumonia merupakan infeksi peradangan pada saluran pernapasan yang menyerang jaringan paru yang ditandai dengan batuk yang disertai napas cepat atau sesak napas. Menurut laporan WHO, sekitar 800.000 hingga 1 juta anak meninggal dunia setiap tahun akibat pneumonia. Tingkat penyebaran pneumonia balita di Indonesia dengan usia 1-4 tahun yaitu berkisar 154 kasus tahun 2019. Di Kabupaten Sigi terdapat Puskesmas Tinggede yang memiliki kasus pneumonia sebanyak 53 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Mengenali Masalah, Mengambil Keputusan, Merawat Anggota Keluarga, Memelihara Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tinggede Kabupaten Sigi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study. Perhitungan sampel mengunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 93 Responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara mengenali masalah (p=0,003), mengambil keputusan (p=0,005), merawat anggota keluarga yang sakit (p=0,001), memelihara lingkungan rumah (p=0,001) dengan kejadian pneumonia pada balita. Dalam tugas perawatan kesehatan keluarga, keluarga perlu memahami informasi mulai dari penyebap dan gejala pneumonia. Mampu mengambil keputusan alternative pengobatan seperti ke rumah sakit, puskesmas, atau kedukun. Merawat anggota keluarga seperti memberikan kompres saat anak demam dan memberikan obat dengan resep dokter, memelihara lingkungan rumah dengan memperhatikan syarat rumah sehat.
{"title":"Hubungan Tugas Perawatan Kesehatan Keluarga Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tinggede Kabupaten Sigi","authors":"Muh. Jusman Rau, P. Yulianingsih","doi":"10.47650/JPP.V3I2.178","DOIUrl":"https://doi.org/10.47650/JPP.V3I2.178","url":null,"abstract":"Pneumonia merupakan infeksi peradangan pada saluran pernapasan yang menyerang jaringan paru yang ditandai dengan batuk yang disertai napas cepat atau sesak napas. Menurut laporan WHO, sekitar 800.000 hingga 1 juta anak meninggal dunia setiap tahun akibat pneumonia. Tingkat penyebaran pneumonia balita di Indonesia dengan usia 1-4 tahun yaitu berkisar 154 kasus tahun 2019. Di Kabupaten Sigi terdapat Puskesmas Tinggede yang memiliki kasus pneumonia sebanyak 53 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Mengenali Masalah, Mengambil Keputusan, Merawat Anggota Keluarga, Memelihara Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tinggede Kabupaten Sigi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study. Perhitungan sampel mengunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 93 Responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara mengenali masalah (p=0,003), mengambil keputusan (p=0,005), merawat anggota keluarga yang sakit (p=0,001), memelihara lingkungan rumah (p=0,001) dengan kejadian pneumonia pada balita. Dalam tugas perawatan kesehatan keluarga, keluarga perlu memahami informasi mulai dari penyebap dan gejala pneumonia. Mampu mengambil keputusan alternative pengobatan seperti ke rumah sakit, puskesmas, atau kedukun. Merawat anggota keluarga seperti memberikan kompres saat anak demam dan memberikan obat dengan resep dokter, memelihara lingkungan rumah dengan memperhatikan syarat rumah sehat.","PeriodicalId":127836,"journal":{"name":"Jurnal Promotif Preventif","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130122993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Upaya dalam meningkatkan keaktifan lansia yaitu dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan, salah satunya hipertensi dan upaya pencegahan yang dilakukan. Berdasarkan data yang diperoleh, Kota Makassar memiliki jumlah lansia 16,92% dari total penduduk kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap keaktifan lansia. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment yaitu Two Group Postest Only. Penarikan sampel yang digunakan adalah “Purposive Sampling”, dengan sampel sebanyak 50 responden. Dimana Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 25 lansia dan kelompok kontrol 25 lansia.. Hasil yang diperoleh dengan uji-t dan α = 0,05, adalah diperoleh bahwa ada pengaruh pada keaktifan pada lansia dalam kegiatan posyandu antara kelompok lansia yang telah diberikan dan yang belum diberikan pendidikan kesehatan. Simpulan yang diperoleh terdapat pengaruh keaktifan lansia pada kelompok perlakuan yang diberikan pendidikan kesehatan dan kelompok kontrol di Puskesmas Mangasa. Sebaiknya pemberian pendidikan kesehatan diberikan secara terjadwal dan berkala.
{"title":"Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Keaktifan Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar","authors":"D. Windasari, Intan Dwi Astuti","doi":"10.47650/JPP.V3I2.172","DOIUrl":"https://doi.org/10.47650/JPP.V3I2.172","url":null,"abstract":"Upaya dalam meningkatkan keaktifan lansia yaitu dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan, salah satunya hipertensi dan upaya pencegahan yang dilakukan. Berdasarkan data yang diperoleh, Kota Makassar memiliki jumlah lansia 16,92% dari total penduduk kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap keaktifan lansia. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment yaitu Two Group Postest Only. Penarikan sampel yang digunakan adalah “Purposive Sampling”, dengan sampel sebanyak 50 responden. Dimana Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 25 lansia dan kelompok kontrol 25 lansia.. Hasil yang diperoleh dengan uji-t dan α = 0,05, adalah diperoleh bahwa ada pengaruh pada keaktifan pada lansia dalam kegiatan posyandu antara kelompok lansia yang telah diberikan dan yang belum diberikan pendidikan kesehatan. Simpulan yang diperoleh terdapat pengaruh keaktifan lansia pada kelompok perlakuan yang diberikan pendidikan kesehatan dan kelompok kontrol di Puskesmas Mangasa. Sebaiknya pemberian pendidikan kesehatan diberikan secara terjadwal dan berkala.","PeriodicalId":127836,"journal":{"name":"Jurnal Promotif Preventif","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114977275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Paulus Duga Meman, K. RamaNurKurniawan., Lusyana Aripa, Kartini Kartini
Psikotropika adalah zat/obat, baik alamiah maupun sintesis yang bermanfaat dibidang pengobatan, disisi lain sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa pengawasan. Berdasarkan hasil observasi langsung di Kelurahan Maccini Sombala, sekitar 31 orang remaja yang sering menggonsumsi obat psikotropika. Dalam menanggulangi penyalahgunaan obat psikotropika, strategi yang diperlukan meliputi advokasi, dukungan social atau kemitraan dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Tujuan pelaksanaan strategi untuk memaksimalkan penerapan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat mampu secara bersama-sama dalam menanggulangi penyalahgunaan psikotropika. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi BNNP Sul-Sel dalam upaya penanggulangan penyalaguaan obat psikotropika di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Jumlah informan sebanyak 5 orang, yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Strategi BNNP Sul-Sel dalam penanggulangan penyalagunaan obat psikotropika dilakukan dengan komunikasi secara langsung dan tidak langsung. Advokasi dengan melakukan koordinasi di instansi pemerintah dan swasta. Dukungan sosialisasi dari masyarakat dengan mengikuti komunitas penggiat anti narkoba. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan pemberian pelatihan dan keterampilan. Dapat disimpulkan bahwa upaya BNNP dalam menanggulangan penyalagunaan obat psikotropika dengan melakukan komunikasi langsung dan tidak tidak langsung, advokasi, dukungan sosial dan pemberdayaan, sehingga diharapkan kepada pihak BNNP Sul-Sel agar lebih banyak lagi membentuk kelompok penggiat anti narkoba dikalangan masyarakat
{"title":"Strategi BNNP Sulsel Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Obat Psikotropika","authors":"Paulus Duga Meman, K. RamaNurKurniawan., Lusyana Aripa, Kartini Kartini","doi":"10.47650/JPP.V3I2.175","DOIUrl":"https://doi.org/10.47650/JPP.V3I2.175","url":null,"abstract":"Psikotropika adalah zat/obat, baik alamiah maupun sintesis yang bermanfaat dibidang pengobatan, disisi lain sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa pengawasan. Berdasarkan hasil observasi langsung di Kelurahan Maccini Sombala, sekitar 31 orang remaja yang sering menggonsumsi obat psikotropika. Dalam menanggulangi penyalahgunaan obat psikotropika, strategi yang diperlukan meliputi advokasi, dukungan social atau kemitraan dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Tujuan pelaksanaan strategi untuk memaksimalkan penerapan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat mampu secara bersama-sama dalam menanggulangi penyalahgunaan psikotropika. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi BNNP Sul-Sel dalam upaya penanggulangan penyalaguaan obat psikotropika di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Jumlah informan sebanyak 5 orang, yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Strategi BNNP Sul-Sel dalam penanggulangan penyalagunaan obat psikotropika dilakukan dengan komunikasi secara langsung dan tidak langsung. Advokasi dengan melakukan koordinasi di instansi pemerintah dan swasta. Dukungan sosialisasi dari masyarakat dengan mengikuti komunitas penggiat anti narkoba. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan pemberian pelatihan dan keterampilan. Dapat disimpulkan bahwa upaya BNNP dalam menanggulangan penyalagunaan obat psikotropika dengan melakukan komunikasi langsung dan tidak tidak langsung, advokasi, dukungan sosial dan pemberdayaan, sehingga diharapkan kepada pihak BNNP Sul-Sel agar lebih banyak lagi membentuk kelompok penggiat anti narkoba dikalangan masyarakat","PeriodicalId":127836,"journal":{"name":"Jurnal Promotif Preventif","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127142007","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hairil Akbar, Sarman Sarman, Antonius Adolf Gebang
Masalah sampah menjadi masalah lingkungan yang mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Hal ini dikarenakan jumlah timbunan sampah terus meningkat. Jumlah peningkatan timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Desa Muntoi adalah langsung di buang lahan kosong, selokan dan samping rumah, padahal membuang sampah bukan pada tempat pembuangan sementara (TPS) dapat memberikan dampak negatif dari segi kesehatan maupun estetika lingkungan masyarakat, serta tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk penampungan sampah rumah tangga. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Muntoi. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel 94 responden yang dipilih secara simple random sampling. Data di analisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian bahwa pengetahuan (p=0,001) dan sikap (p=0,037) masyarakat berhubungan dengan pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow. Diharapkan masyarakat untuk aktif melaksanakan kebersihan lingkungan disekitarnya agar terhindar dari masalah penyakit yang disebabkan oleh sampah yang tidak diolah dengan baik.
{"title":"Aspek Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Muntoi","authors":"Hairil Akbar, Sarman Sarman, Antonius Adolf Gebang","doi":"10.47650/JPP.V3I2.170","DOIUrl":"https://doi.org/10.47650/JPP.V3I2.170","url":null,"abstract":"Masalah sampah menjadi masalah lingkungan yang mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Hal ini dikarenakan jumlah timbunan sampah terus meningkat. Jumlah peningkatan timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Desa Muntoi adalah langsung di buang lahan kosong, selokan dan samping rumah, padahal membuang sampah bukan pada tempat pembuangan sementara (TPS) dapat memberikan dampak negatif dari segi kesehatan maupun estetika lingkungan masyarakat, serta tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk penampungan sampah rumah tangga. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Muntoi. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel 94 responden yang dipilih secara simple random sampling. Data di analisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian bahwa pengetahuan (p=0,001) dan sikap (p=0,037) masyarakat berhubungan dengan pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow. Diharapkan masyarakat untuk aktif melaksanakan kebersihan lingkungan disekitarnya agar terhindar dari masalah penyakit yang disebabkan oleh sampah yang tidak diolah dengan baik.","PeriodicalId":127836,"journal":{"name":"Jurnal Promotif Preventif","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123494928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Negara yang memiliki beban TB seperti Indonesia akan terkena dampak peningkatan kormobid Diabetes Melitus, sehingga Indonesia mempunyai beban ganda dalam penyelesaian penyakit menular dan penyakit tidak menular. Kota Palu merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang memiliki kasus TB tertinggi di Sulawesi Tengah sebanyak 693 kasus dan kasus Diabetes Melitus di Kota Palu sebanyak 5.824 kasus. Kejadian TB-DM di Puskesmas Kamonji dilaporkan berjumlah 18 kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko kejadian TB-DM di wilayah kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian case-control serta sampel menggunakan teknik Purposive Sampling yang berjumlah 64 responden dengan perbandingan 1:3. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMT (OR = 0,227) merupakan faktor protektif. Sedangkan umur (OR = 4,012), riwayat diabetes melitus (OR = 16,465) dan perilaku merokok (OR = 3,800) merupakan faktor risiko dari kejadian TB-DM di wilayah kerja Puskesmas Kamonji. Determinan TB-DM yaitu riwayat diabetes melitus (p 0,000). Upaya pencegahan untuk menekan kejadian TB-DM yaitu melakukan screening PTM secara teratur, pengaturan pola makan yang tepat, melakukan aktivitas fisik dan meningkatkan kesadaran perilaku merokok yang baik.
{"title":"Analisis Risiko Kejadian Diabetes Melitus Pada Pasien TB di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu","authors":"Muh. Jusman Rau, Nur Mifta Huldjannah","doi":"10.47650/JPP.V3I2.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.47650/JPP.V3I2.169","url":null,"abstract":"Negara yang memiliki beban TB seperti Indonesia akan terkena dampak peningkatan kormobid Diabetes Melitus, sehingga Indonesia mempunyai beban ganda dalam penyelesaian penyakit menular dan penyakit tidak menular. Kota Palu merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang memiliki kasus TB tertinggi di Sulawesi Tengah sebanyak 693 kasus dan kasus Diabetes Melitus di Kota Palu sebanyak 5.824 kasus. Kejadian TB-DM di Puskesmas Kamonji dilaporkan berjumlah 18 kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko kejadian TB-DM di wilayah kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian case-control serta sampel menggunakan teknik Purposive Sampling yang berjumlah 64 responden dengan perbandingan 1:3. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMT (OR = 0,227) merupakan faktor protektif. Sedangkan umur (OR = 4,012), riwayat diabetes melitus (OR = 16,465) dan perilaku merokok (OR = 3,800) merupakan faktor risiko dari kejadian TB-DM di wilayah kerja Puskesmas Kamonji. Determinan TB-DM yaitu riwayat diabetes melitus (p 0,000). Upaya pencegahan untuk menekan kejadian TB-DM yaitu melakukan screening PTM secara teratur, pengaturan pola makan yang tepat, melakukan aktivitas fisik dan meningkatkan kesadaran perilaku merokok yang baik.","PeriodicalId":127836,"journal":{"name":"Jurnal Promotif Preventif","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134404281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}