Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis pada balita yang disebabkan keadaan malnutrisi yang berkaitan dengan kekurangan asupan gizi paa lampau. Kasus stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rejosari termasuk kasus tertinggi kedua di Kudus. Oleh karena itu, perlu dilakukan perilaku pencegahan stunting, salah satunya pada ibu hamil. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil, diantaranya adalah pengetahuan dan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian dipilih dengan metode consecutive sampling berjumlah 80 responden. Penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner pengetahuan tentang stunting, dukungan keluarga, dan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil yang kemudian akan diuji menggunakan uji fisher exact dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil uji fisher exact didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang stunting dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil (p=0,001 dan RP=6,7). Terdapat hubungan yang signifikan pula antara dukungan keluarga dalam mencegah stunting dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil (p=0,001 dan RP=3,2). Penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan dan dukungan keluarga berhubungan dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, dimana semakin baik pengetahuan dan dukungan keluarga maka akan semakin positif pula perilakunya.
{"title":"Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil","authors":"Salma Kusumaningrum, Merry Tiyas Anggraini, Chamim Faizin","doi":"10.30595/hmj.v5i2.12787","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.12787","url":null,"abstract":"Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis pada balita yang disebabkan keadaan malnutrisi yang berkaitan dengan kekurangan asupan gizi paa lampau. Kasus stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Rejosari termasuk kasus tertinggi kedua di Kudus. Oleh karena itu, perlu dilakukan perilaku pencegahan stunting, salah satunya pada ibu hamil. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil, diantaranya adalah pengetahuan dan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian dipilih dengan metode consecutive sampling berjumlah 80 responden. Penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner pengetahuan tentang stunting, dukungan keluarga, dan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil yang kemudian akan diuji menggunakan uji fisher exact dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil uji fisher exact didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang stunting dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil (p=0,001 dan RP=6,7). Terdapat hubungan yang signifikan pula antara dukungan keluarga dalam mencegah stunting dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil (p=0,001 dan RP=3,2). Penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan dan dukungan keluarga berhubungan dengan perilaku pencegahan stunting pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, dimana semakin baik pengetahuan dan dukungan keluarga maka akan semakin positif pula perilakunya.","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91302929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) is a potential herbal plant that can be found in Kalimantan, Indonesia. This plant is widely used because of its benefits for health. Several studies show its ability as anti-inflammatory, anti-bacterial, anti-fungal, and anti-diabetic.Objective: This study aimed to evaluate the chemical content, antioxidant and anti-diabetic activity of the infusion of karamunting leaves.Methods: Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) was used for the phytochemical analysis of karamunting leaf infusion. Total phenolic content was calculated using Folin Ciocalteu's reagent. Antioxidant activity test using DPPH free radicals. An anti-diabetic activity test was performed using hyperglycemic-induced zebrafish.Results: There were 14 active compounds detected. There are three main fragments, namely Tectoridin, Engeletin, and Rhamnetin-3-O rhamnoside, in the infusion of karamunting leaves. The total phenolic content of the infusion of karamunting leaves was 288±5.94 g GAE/g. The antioxidant activity of karamunting leaf infusion was more potent than that of BHT (IC50 infusion 0.79±0.33 g/mL, BHT 13.5±2.5 g/mL). Karamunting leaf infusion has an ability that can be compared with metformin in lowering glucose levels in zebrafish blood.Conclusions: The main bioactive compounds in the infusion of karamunting leaves are Tectoridin, Engeletin, and Rhamnetin-3-O rhamnoside. The antioxidant activity of karamunting leaf infusion is powerful. Karamunting leaf infusion has the potential as an antihyperglycemic agent.
{"title":"Evaluasi Antioksidan dan Antidiabetik Infusa Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) pada Ikan Zebra (Danio rerio)","authors":"S. Sudradjat, Ika Rahayu","doi":"10.30595/hmj.v5i2.12317","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.12317","url":null,"abstract":"Background: Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) is a potential herbal plant that can be found in Kalimantan, Indonesia. This plant is widely used because of its benefits for health. Several studies show its ability as anti-inflammatory, anti-bacterial, anti-fungal, and anti-diabetic.Objective: This study aimed to evaluate the chemical content, antioxidant and anti-diabetic activity of the infusion of karamunting leaves.Methods: Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) was used for the phytochemical analysis of karamunting leaf infusion. Total phenolic content was calculated using Folin Ciocalteu's reagent. Antioxidant activity test using DPPH free radicals. An anti-diabetic activity test was performed using hyperglycemic-induced zebrafish.Results: There were 14 active compounds detected. There are three main fragments, namely Tectoridin, Engeletin, and Rhamnetin-3-O rhamnoside, in the infusion of karamunting leaves. The total phenolic content of the infusion of karamunting leaves was 288±5.94 g GAE/g. The antioxidant activity of karamunting leaf infusion was more potent than that of BHT (IC50 infusion 0.79±0.33 g/mL, BHT 13.5±2.5 g/mL). Karamunting leaf infusion has an ability that can be compared with metformin in lowering glucose levels in zebrafish blood.Conclusions: The main bioactive compounds in the infusion of karamunting leaves are Tectoridin, Engeletin, and Rhamnetin-3-O rhamnoside. The antioxidant activity of karamunting leaf infusion is powerful. Karamunting leaf infusion has the potential as an antihyperglycemic agent.","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":" 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91515026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Fitriani, Putri Ooktriana Rachman, B. Prasetyorini, Achmad Satya Negara, Nathania Amelinda, Triasari Oktavriana, Ambar Mudigdo
Latar belakang: Morbus Hansen (MH) merupakan infeksi kronik akibat Mycobacterium leprae yang mengenai terutama kulit dan saraf. Reaksi reversal ditandai dengan bercak eritematosa keunguan, bercak lama menjadi lebih tampak serta muncul bercak baru. Risiko silent neuropati dapat terjadi pada reaksi reversal sehingga diperlukan deteksi kerusakan saraf dini. Pemeriksaan histopatologi sebagai salah satu metode pemeriksaan yang diperlukan untuk mendukung diagnosis dan tipe MH secara tepat.Tujuan: Penulisan makalah ini bertujuan untuk melaporkan satu kasus reaksi reversal pada MH tipe borderline tuberkuloid berdasarkan tinjauan histopatologi Kasus: Seorang wanita, berusia 55 tahun mengeluhkan bercak kemerahan yang mati rasa pada regio fasialis, trunkus anterior et posterior, ekstrimitas inferior. Pasien memeriksakan ke dokter spesialis kulit dan mendapat terapi multi drug therapy (MDT) pausibasiler (PB) selama 3 bulan. Bercak kemudian menjadi lebih tampak dan bertambah disertai pengelupasan kulit, lecet, pembengkakan kedua tungkai. Pemeriksaan basil tahan asam (BTA) tidak didapatkan BTA. Pemeriksaan histopatologi pada lapisan epidermis tampak ortokeratosis tipe lamelar, atrofi epidermis dan pendataran rete ridge. Pada dermis tampak edema, granuloma dengan batas tidak tegas, histiosit epiteloid dan sel raksasa berinti banyak tipe langhans, tidak ada “gren zone”. Pada pengecatan FF tidak didapatkan BTA.Diskusi: Reaksi pada MH dapat terjadi sebelum, saat dan setelah pengobatan MDT ditandai dengan peningkatan inflamasi dan peninggian pada lesi sebelumnya. Keterlambatan dalam diagnosis dan tatalaksana pada MH dengan reaksi dapat menyebabkan kerusakan saraf yang berimplikasi pada disabilitas dan deformitas yang mempengaruhi kualitas hidup pasien.
{"title":"Reaksi Reversal Pada Morbus Hansen Tipe Borderline Tuberkuloid: Tinjauan Histopatologi","authors":"F. Fitriani, Putri Ooktriana Rachman, B. Prasetyorini, Achmad Satya Negara, Nathania Amelinda, Triasari Oktavriana, Ambar Mudigdo","doi":"10.30595/hmj.v5i2.13534","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.13534","url":null,"abstract":"Latar belakang: Morbus Hansen (MH) merupakan infeksi kronik akibat Mycobacterium leprae yang mengenai terutama kulit dan saraf. Reaksi reversal ditandai dengan bercak eritematosa keunguan, bercak lama menjadi lebih tampak serta muncul bercak baru. Risiko silent neuropati dapat terjadi pada reaksi reversal sehingga diperlukan deteksi kerusakan saraf dini. Pemeriksaan histopatologi sebagai salah satu metode pemeriksaan yang diperlukan untuk mendukung diagnosis dan tipe MH secara tepat.Tujuan: Penulisan makalah ini bertujuan untuk melaporkan satu kasus reaksi reversal pada MH tipe borderline tuberkuloid berdasarkan tinjauan histopatologi Kasus: Seorang wanita, berusia 55 tahun mengeluhkan bercak kemerahan yang mati rasa pada regio fasialis, trunkus anterior et posterior, ekstrimitas inferior. Pasien memeriksakan ke dokter spesialis kulit dan mendapat terapi multi drug therapy (MDT) pausibasiler (PB) selama 3 bulan. Bercak kemudian menjadi lebih tampak dan bertambah disertai pengelupasan kulit, lecet, pembengkakan kedua tungkai. Pemeriksaan basil tahan asam (BTA) tidak didapatkan BTA. Pemeriksaan histopatologi pada lapisan epidermis tampak ortokeratosis tipe lamelar, atrofi epidermis dan pendataran rete ridge. Pada dermis tampak edema, granuloma dengan batas tidak tegas, histiosit epiteloid dan sel raksasa berinti banyak tipe langhans, tidak ada “gren zone”. Pada pengecatan FF tidak didapatkan BTA.Diskusi: Reaksi pada MH dapat terjadi sebelum, saat dan setelah pengobatan MDT ditandai dengan peningkatan inflamasi dan peninggian pada lesi sebelumnya. Keterlambatan dalam diagnosis dan tatalaksana pada MH dengan reaksi dapat menyebabkan kerusakan saraf yang berimplikasi pada disabilitas dan deformitas yang mempengaruhi kualitas hidup pasien. ","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78140670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) menajdi umum dalam kehamilan dan penyebab utama kehamilan dan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal di seluruh dunia. Hal ini meliputi hipertensi kronis, hipertensi gestasional, preeklampsia/sklampsia dan superimpose preeklmapsia pada hipertensi kronis. Kesehatan prakonsepsi dampaknya pada kehamilan dan kesehatan masa depan yang sekarang lebih diperhatikan mempengaruhi perubahan tinjauan kritis terhadap pedoman hipertensi dalam kehamilan, telah ditemukan bukti pengobatan yang bertujuan mengurangi tekanan darah dalam kehamilan dapat mengurangi hipertensi berat pada ibu tanpa meningkatkan risiko keguguran, perawatan neonatal tingkat tinggi, atau komplikasi ibu secara keseluruhan. Maka dari itu dalam penulisan ini kami menekankan perlunya penelitian di masa depan yang bertujuan untuk mengenali dan mengobati hipertensi dalam kehamilan dengan tepat.
{"title":"Hipertensi Dalam Kehamilan: Tinjauan Narasi","authors":"Sidhi Laksono, M. S. Masrie","doi":"10.30595/hmj.v5i2.13043","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.13043","url":null,"abstract":"Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) menajdi umum dalam kehamilan dan penyebab utama kehamilan dan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal di seluruh dunia. Hal ini meliputi hipertensi kronis, hipertensi gestasional, preeklampsia/sklampsia dan superimpose preeklmapsia pada hipertensi kronis. Kesehatan prakonsepsi dampaknya pada kehamilan dan kesehatan masa depan yang sekarang lebih diperhatikan mempengaruhi perubahan tinjauan kritis terhadap pedoman hipertensi dalam kehamilan, telah ditemukan bukti pengobatan yang bertujuan mengurangi tekanan darah dalam kehamilan dapat mengurangi hipertensi berat pada ibu tanpa meningkatkan risiko keguguran, perawatan neonatal tingkat tinggi, atau komplikasi ibu secara keseluruhan. Maka dari itu dalam penulisan ini kami menekankan perlunya penelitian di masa depan yang bertujuan untuk mengenali dan mengobati hipertensi dalam kehamilan dengan tepat.","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82762353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTBackground : Obesity is becoming a major health problem in the world. Obesity rates are increasing in each country with a high risk of complications associated with the metabolic syndrome, such as hypertension, diabetes mellitus, dyslipidemia, and the risk of cardiovascular disease. Therapeutic management in cases of obesity with dyslipidemia through lifestyle modification approaches, dietary interventions, and drugs. However, long-term use of the drug is concerned about the possible side effects. Therefore, alternative dietary intervention and non-pharmacological therapy can be a better choice for treating obese patients with dyslipidemia.Methods: This research method is a literature review study. Database searches were performed via PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar with keywords ((soybean or glycine max) AND (dyslipidemia or hypercholesterolemia)) AND (obesity) published in 2012-2022. Based on the search results, found 7 matching articles.Results: Based on a review of 7 articles, we found the benefits of soybeans (Glycin Max) in lowering total cholesterol (TC), lowering triglycerides (TG), increasing HDL-C levels, and lowering LDL level. The effect of long-term consumption of soybeans (Glycin Max) shows the potential effect of lowering MAD and increasing SOD due to long-term complications of oxidative stress from hypercholesterolemic conditions.Conclusion : There is a positive effect of soybeans consumption in obese patients with dyslipidemia and the literature also shows the potential for preventing complications on the risk of oxidative stress hypercholesterolemia.Keywords : Soybean; Glycin Max; Obesity; Hipercholesterolemia;Dyslipidemia; Review AbstrakLatar belakang : Obesitas telah menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Angka obesitas terus meningkat pada setiap negara disertai peningkatan resiko komplikasi yang dapat muncul terkait sindrom metabolik, seperti hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, dan risiko penyakit kardiovaskular. Manajemen terapi pada kasus obesitas dengan dislipidemia yang lebih kompleks harus dilakukan melalui pendekatan modifikasi gaya hidup, intervensi diet, dan obat-obatan. Akan tetapi, penggunaan obat-obatan jangka panjang banyak memunculkan kecemasan terhadap efek samping yang dapat muncul. Sehingga alternatif intervensi diet dan terapi non farmakologi dapat menjadi pilihan yang lebih baik dalam penanganan pasien obesitas dengan dislipidemia.Metode : Metode penelitian ini adalah studi literatur review. Penelusuran databaase dilakukan melalui Pubmed, Sciencedirect, dan Google Scholar dengan kata kunci ((soybeans or glycine max) AND (dyslipidemia or hypercholesterolemia)) AND (obesity) yang dipublikasikan tahun 2012-2022. Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan 7 artikel yang sesuai. Hasil : Berdasarkan telaah 7 artikel didapatkan hasil bahwa terdapat manfaat dari Soybean (Glycin Max) atau kedelai terhadap penurunan kadar Kolesterol total (TC), penurunan kadar trigliserid (TG), peningkat
摘要背景:肥胖正成为当今世界的一大健康问题。每个国家的肥胖率都在增加,与代谢综合征相关的并发症的风险很高,如高血压、糖尿病、血脂异常和心血管疾病的风险。通过改变生活方式、饮食干预和药物治疗肥胖合并血脂异常病例。然而,长期使用该药物可能会产生副作用。因此,替代饮食干预和非药物治疗可能是治疗肥胖合并血脂异常患者的更好选择。方法:本研究方法为文献综述法。数据库检索通过PubMed、ScienceDirect和Google Scholar,检索2012-2022年发表的关键词((大豆或甘氨酸max)、(血脂异常或高胆固醇血症)和(肥胖)。根据搜索结果,找到7篇匹配的文章。结果:基于对7篇文章的回顾,我们发现大豆(Glycin Max)在降低总胆固醇(TC),降低甘油三酯(TG),增加HDL-C水平和降低LDL水平方面的益处。长期食用大豆(Glycin Max)的效果显示,由于高胆固醇血症引起的长期氧化应激并发症,大豆具有降低MAD和增加SOD的潜在作用。结论:食用大豆对肥胖血脂异常患者有积极作用,文献也显示大豆对预防氧化应激性高胆固醇血症的并发症有潜在的作用。关键词:大豆;对羟苯甘氨酸最大;肥胖;Hipercholesterolemia;血脂异常;【摘要】【植物分类】:Obesitas telah menjadi masalah kesehatan utama di dunia。高血压、高血压、糖尿病、低脂血症、糖尿病、高血压、心血管疾病等。治疗糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病等疾病。Akan tetapi, penggunaan obat-obatan jangka panjang banyak memunculkan kecemasan terhadap efek samping yang dapat muncul。参兴加替代干预饮食与非农家学、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病等。方法:方法的研究文献综述。Penelusuran数据库dilakukan melalui Pubmed, Sciencedirect, dan Google Scholar dengan kata kunci((大豆或甘氨酸max) AND(血脂异常或高胆固醇血症))AND(肥胖)yang dipublikasikan tahun 2012-2022。Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan 7 artikel yang sesuai。hail: Berdasarkan telaah 7 artikel didapatkan Hasil bahwa terdapat manfaat dari Soybean (Glycin Max), haau kedelai terhadap penununan kadar胆固醇总(TC), penununan kadar甘油三酯(TG), penununan kadar HDL-C, penununan kadar LDL。大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)、大豆(Glycin Max)Kesimpulan: Terdapat efek伴唱键盘konsumsi大豆atau kedelai篇pasien obesitas dengan dislipidemia丹文学轭menunjukkan adanya potensi pencegaham komplikasi terhadap resiko度假oksidatif hiperkolesterolemia。Kata kunci:大豆;对羟苯甘氨酸最大;Obesitas;Hiperkolesterolemia;Dislipidemia;审查
{"title":"Potensi Diet Soybean (Glycine max) Sebagai Alternatif Terapi Obesitas Dengan Dislipemia","authors":"Muflihah Rizkawati","doi":"10.30595/hmj.v5i2.13713","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.13713","url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground : Obesity is becoming a major health problem in the world. Obesity rates are increasing in each country with a high risk of complications associated with the metabolic syndrome, such as hypertension, diabetes mellitus, dyslipidemia, and the risk of cardiovascular disease. Therapeutic management in cases of obesity with dyslipidemia through lifestyle modification approaches, dietary interventions, and drugs. However, long-term use of the drug is concerned about the possible side effects. Therefore, alternative dietary intervention and non-pharmacological therapy can be a better choice for treating obese patients with dyslipidemia.Methods: This research method is a literature review study. Database searches were performed via PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar with keywords ((soybean or glycine max) AND (dyslipidemia or hypercholesterolemia)) AND (obesity) published in 2012-2022. Based on the search results, found 7 matching articles.Results: Based on a review of 7 articles, we found the benefits of soybeans (Glycin Max) in lowering total cholesterol (TC), lowering triglycerides (TG), increasing HDL-C levels, and lowering LDL level. The effect of long-term consumption of soybeans (Glycin Max) shows the potential effect of lowering MAD and increasing SOD due to long-term complications of oxidative stress from hypercholesterolemic conditions.Conclusion : There is a positive effect of soybeans consumption in obese patients with dyslipidemia and the literature also shows the potential for preventing complications on the risk of oxidative stress hypercholesterolemia.Keywords : Soybean; Glycin Max; Obesity; Hipercholesterolemia;Dyslipidemia; Review AbstrakLatar belakang : Obesitas telah menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Angka obesitas terus meningkat pada setiap negara disertai peningkatan resiko komplikasi yang dapat muncul terkait sindrom metabolik, seperti hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, dan risiko penyakit kardiovaskular. Manajemen terapi pada kasus obesitas dengan dislipidemia yang lebih kompleks harus dilakukan melalui pendekatan modifikasi gaya hidup, intervensi diet, dan obat-obatan. Akan tetapi, penggunaan obat-obatan jangka panjang banyak memunculkan kecemasan terhadap efek samping yang dapat muncul. Sehingga alternatif intervensi diet dan terapi non farmakologi dapat menjadi pilihan yang lebih baik dalam penanganan pasien obesitas dengan dislipidemia.Metode : Metode penelitian ini adalah studi literatur review. Penelusuran databaase dilakukan melalui Pubmed, Sciencedirect, dan Google Scholar dengan kata kunci ((soybeans or glycine max) AND (dyslipidemia or hypercholesterolemia)) AND (obesity) yang dipublikasikan tahun 2012-2022. Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan 7 artikel yang sesuai. Hasil : Berdasarkan telaah 7 artikel didapatkan hasil bahwa terdapat manfaat dari Soybean (Glycin Max) atau kedelai terhadap penurunan kadar Kolesterol total (TC), penurunan kadar trigliserid (TG), peningkat","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81787630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Khofifah Dwi Oktaviana, Muhammad Anas, Ninuk Dwi Ariningtyas, Uning Marlina
The population of Indonesian continues to increase, while the total fertility rate is not yet on target. So that an effective family planning program is needed to reduce Indonesia's population growth. Injection contraceptive acceptor adherence is needed to maximize family planning programs for a better future. Objective: to analyze the relationship between age, education, knowledge, work status, and support from husbands of injection contraceptive acceptors in women of childbearing age to compliance with re-injection visits. The study was using an analytical observational, cross-sectional study design. The sampling technique was non-random sampling purposive sampling, a sample size of 96 people, a questionnaire was used to collect data and data analysis using the chi-square test. Results: The number of adherent injecting contraceptive acceptors was 57.3%. The results showed that the variables associated with injection visit compliance were age (p = 0.022), knowledge (p = 0.005), and work status (p = 0.017). Meanwhile, the variables not related to compliance with injection visits were education (p = 0.172), husband's support (p = 0.833) and the number of children (p=0.167). Conclusion: There is a relationship between age, knowledge, and work status on the compliance of injection contraceptive acceptor visits. Jumlah penduduk indonesia terus mengalami peningkatan, sedangkan total fertility rate belum sesuai target. Sehingga diperlukan program keluarga berencana yang efektif untuk menurunkan pertumbuhan penduduk indonesia. kepatuhan akseptor kontrasepsi suntik sangat diperlukan untuk memaksimalkan program keluarga berencana demi masa depan yang lebih baik. Tujuan : menganalisis hubungan usia, pendidikan, pengetahuan, status bekerja, dan dukungan suami akseptor kontrasepsi suntik pada wanita usia subur terhadap kepatuhan melakukan kunjungan suntik ulang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analitik observasional desain Cross-sectional study. Teknik samplingnya menggunakan non random sampling - purposive sampling, besar sampel 96 orang, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dan analisis data menggunakan uji chii square. Hasil: Jumlah akseptor kontrasepsi suntik yang patuh yaitu sebesar 57,3%. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel yang berhubungan dengan kepatuhan kunjungan suntik yaitu usia (p=0,022), pengetahuan (p=0,005), dan status bekerja (p=0,017). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kepatuhan kunjungan suntik yaitu pendidikan (p=0,172), dukungan suami (p=0,833), dan jumlah anak (p=0,167). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, pengetahuan, dan status bekerja terhadap kepatuhan kunjungan akseptor kontrasepsi suntik.
印度尼西亚的人口继续增加,而总生育率尚未达到目标。因此,需要一个有效的计划生育项目来减少印尼的人口增长。为了更美好的未来,计划生育方案的最大化需要注射避孕药接受者的依从性。目的:分析育龄妇女接受注射避孕药者的年龄、文化程度、知识程度、工作状况及丈夫的支持与再注射就诊依从性的关系。本研究采用分析性观察、横断面研究设计。抽样方法为非随机抽样,有目的抽样,样本量为96人,采用问卷方式收集资料,数据分析采用卡方检验。结果:坚持接受注射避孕药具者占57.3%。结果显示,年龄(p = 0.022)、知识(p = 0.005)和工作状态(p = 0.017)是影响就诊依从性的变量。与注射依从性无关的变量为教育程度(p= 0.172)、丈夫支持(p= 0.833)和子女数量(p=0.167)。结论:年龄、知识水平、工作状态对避孕药具接受者访视的依从性有影响。印度尼西亚terus mengalami peningkatan, sedangkan总生育率低于sesai目标。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚。Kepatuhan akseptor kontrasepsi suntik sangat diperlukan untuk memaksimalkan程序keluarga berencana demi masa depan Yang lebih baik。土鹃:梦乡,胡邦甘,彭迪迪甘,彭格塔欢,status bekerja, dan dukungan suami, septor kontrasepsi suntik pada, wanita usia subhadap kepatuhan melakukan kunjungan suntik ulang。Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yitu分析观测设计横断面研究。技术抽样法尼亚蒙古纳坎非随机抽样-目的抽样,besar抽样法96橙,kuesoner digunakan untuk蒙古纳坎数据,分析数据蒙古纳坎uji chii平方。jamlah akseptor kontrasepsi sutik yang path yaitu sebesar 57,3%。Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel yang berhubungan dengan kepatuhan kunjungan suntik yitu usia (p= 0.022), pengetahuan (p= 0.005), dan status bekerja (p= 0.017)。Sedangkan变量yang tidak berhubungan dengan kepatuhan kunjungan suntik yitu pendidikan (p=0,172), dukungan suami (p=0,833), dan jumlah anak (p=0,167)。kespulan: Terdapat hubungan antara usia, pengetahuan, dan status bekerja terhadap kepatuhan kunjungan akseptor kontrasepsi sunk。
{"title":"Hubungan Faktor Internal Dan Eksternal Akseptor Terhadap Kepatuhan Akseptor Kontrasepsi Suntik","authors":"Khofifah Dwi Oktaviana, Muhammad Anas, Ninuk Dwi Ariningtyas, Uning Marlina","doi":"10.30595/hmj.v5i2.9953","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.9953","url":null,"abstract":"The population of Indonesian continues to increase, while the total fertility rate is not yet on target. So that an effective family planning program is needed to reduce Indonesia's population growth. Injection contraceptive acceptor adherence is needed to maximize family planning programs for a better future. Objective: to analyze the relationship between age, education, knowledge, work status, and support from husbands of injection contraceptive acceptors in women of childbearing age to compliance with re-injection visits. The study was using an analytical observational, cross-sectional study design. The sampling technique was non-random sampling purposive sampling, a sample size of 96 people, a questionnaire was used to collect data and data analysis using the chi-square test. Results: The number of adherent injecting contraceptive acceptors was 57.3%. The results showed that the variables associated with injection visit compliance were age (p = 0.022), knowledge (p = 0.005), and work status (p = 0.017). Meanwhile, the variables not related to compliance with injection visits were education (p = 0.172), husband's support (p = 0.833) and the number of children (p=0.167). Conclusion: There is a relationship between age, knowledge, and work status on the compliance of injection contraceptive acceptor visits. Jumlah penduduk indonesia terus mengalami peningkatan, sedangkan total fertility rate belum sesuai target. Sehingga diperlukan program keluarga berencana yang efektif untuk menurunkan pertumbuhan penduduk indonesia. kepatuhan akseptor kontrasepsi suntik sangat diperlukan untuk memaksimalkan program keluarga berencana demi masa depan yang lebih baik. Tujuan : menganalisis hubungan usia, pendidikan, pengetahuan, status bekerja, dan dukungan suami akseptor kontrasepsi suntik pada wanita usia subur terhadap kepatuhan melakukan kunjungan suntik ulang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analitik observasional desain Cross-sectional study. Teknik samplingnya menggunakan non random sampling - purposive sampling, besar sampel 96 orang, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dan analisis data menggunakan uji chii square. Hasil: Jumlah akseptor kontrasepsi suntik yang patuh yaitu sebesar 57,3%. Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel yang berhubungan dengan kepatuhan kunjungan suntik yaitu usia (p=0,022), pengetahuan (p=0,005), dan status bekerja (p=0,017). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kepatuhan kunjungan suntik yaitu pendidikan (p=0,172), dukungan suami (p=0,833), dan jumlah anak (p=0,167). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, pengetahuan, dan status bekerja terhadap kepatuhan kunjungan akseptor kontrasepsi suntik.","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79113100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lucio’s leprosy, also known as diffuse lepromatous leprosy, is a non-nodular and diffuse form of LL type leprosy caused by chronic infection with Mycobacterium lepromatous. Lucio’s phenomenon (LP) or type III leprosy reaction is a vasculitis-like leprosy reaction that can occur in untreated leprosy (Lucio’s leprosy). Multidrug therapy (MTD) for multibacillary leprosy (MB) was used in conjunction with corticosteroids to treat LP. Antibiotics and wound care are critical in preventing sepsis complications. Topical polypeptide and astaxanthin gel are both effective in the treatment of ulcers. We report the case of a 53-year-old man who presented to the Emergency Department of Dr. Moewardi Hospital Surakarta with red spots on his fingers and toes that developed into blisters and sores. Histopathological examination revealed a picture consistent with LP. Aeromonas hydrophyla bacteria were identified in pus cultures that are susceptible to gentamycin antibiotics. As recommended, the patient received systemic corticosteroids, specifically methylprednisolone IV 62.5 mg/24 hours as LP therapy and MDT treatment for MB leprosy. Additionally, the patient received systemic antibiotic gentamycin 80 mg/24 hours intravenously, and ulcer treatment with a topical polypeptide and astaxanthin gel applied to the skin. After three months of MDT therapy and treatment, patients’ ulcers improved. LP management and wound care help to reduce LP patients’ mortality and morbidity. Adjuvant therapy with topical polypeptide and astaxanthin may be used to repair ulcers in LP. Kusta Lucio atau kusta lepromatosa difus, merupakan variasi kusta tipe LL yang bersifat non nodular dan difus yang dihubungkan dengan infeksi kronis bakteri M.Lepromatosa. Fenomena Lucio (FL) atau reaksi kusta tipe III adalah suatu reaksi kusta dengan gambaran vaskulitis dapat terjadi pada (kusta Lucio) tidak diobati. Terapi multi drug terapy (MDT) kusta tipe multibasiler (MB) dan kortikosteroid diberikan untuk mengatasi FL. Perawatan luka dan antibiotik penting diberikan untuk mencegah komplikasi sepsis. Polipeptida dan astaxantin gel topikal memiliki efektivitas yang baik dalam penyembuhan ulkus. Kami melaporkan kasus seorang laki-laki berusia 53 tahun yang datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta dengan keluhan muncul bercak kemerahan yang kemudian menjadi lepuh dan luka pada jari-jari tangan dan kedua kaki. Pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran yang sesuai dengan FL. Pada pemeriksaan kultur pus didapatkan bakteri Aeromonas hydrophyla yang sensitif terhadap antibiotik gentamisin. Pasien diberikan kortikosteroid sistemik yaitu metilprednisolon IV 62.5mg/24 jam sebagai terapi FL dan pengobatan MDT kusta tipe MB sesuai yang direkomendasikan, pasien diberi antibiotik sistemik gentamisin 80 mg/24 jam intravena serta perawatan ulkus dengan polipeptida topikal dan astaxantin gel yang diaplikasikan pada ulkus pasien. Ulkus pada pasien mengalami perbaikan setelah 3 bulan menja
卢西奥麻风,又称弥漫性麻风,是一种非结节性弥漫性LL型麻风,由麻风分枝杆菌慢性感染引起。卢西奥现象(LP)或III型麻风病反应是一种类似血管炎的麻风病反应,可发生在未经治疗的麻风病(卢西奥麻风病)中。多菌性麻风病(MB)的多药治疗(MTD)与皮质类固醇联合治疗LP。抗生素和伤口护理是预防败血症并发症的关键。外用多肽和虾青素凝胶治疗溃疡均有效。我们报告一名53岁男子,因手指和脚趾上的红点发展成水泡和疮而到苏拉arta Moewardi医生医院急诊科就诊。组织病理学检查显示与LP相符。在脓液培养中发现了对庆大霉素抗生素敏感的水门气单胞菌。根据推荐,患者接受全身皮质类固醇,特别是甲基强的松龙IV 62.5 mg/24小时作为LP治疗和MDT治疗MB麻风。此外,患者接受全身抗生素庆大霉素80mg /24小时静脉滴注,并用外用多肽和虾青素凝胶涂抹皮肤进行溃疡治疗。经过三个月的MDT治疗和治疗,患者的溃疡得到改善。LP管理和伤口护理有助于降低LP患者的死亡率和发病率。外用多肽和虾青素辅助治疗可用于LP溃疡的修复。瘤型瘤型瘤型瘤,瘤型瘤型瘤,瘤型瘤,瘤型瘤,瘤型瘤,瘤型瘤。现象:卢西奥(FL):一种特殊的动物,一种特殊的动物,一种特殊的动物,一种特殊的动物,一种特殊的动物,一种特殊的动物,一种特殊的动物。特拉比多药治疗(MDT)库斯塔型多药治疗(MB)和柯替柯甾体降糖药(diberikan untuk mengatasi FL. Perawatan luka和抗生素(diberikan untuk menegah komplikasi败血症)。聚肽丹虾青素凝胶凝胶的研究:中药、中药、中药、中药等。Kami melaporkan kasus seorang laki-laki berusia 53 tahun yang datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit博士moewardi Surakarta dengan keluhan muncul berchak kemerahan yang kemudian menjadi lepuh dan luka pada jari-jari tangan dan kedua kaki。Pemeriksaan组织病理学didapatkan gambaran yang sessuai dengan FL. Pemeriksaan培养didapatkan bakteri水门气单胞菌yang对抗生素庆大霉素敏感。帕西恩·迪比利康甾体甾体甾体甾体体甲泼尼松素IV 62.5mg/24 jam sebagai terapi FL dan pengobatan MDT kusta tipe MB sesuai yang direkomendasikan,帕西恩·迪比利抗生素sistemik gentamisin 80mg /24 jam静脉注射serta perawatan ulkus dengan多肽topikk dan astaxtin凝胶yang diaplikasikan paada ulkus Pasien。乌尔库斯帕特拉斯帕特拉斯帕特拉斯帕特拉斯帕特拉斯帕特拉斯帕特拉斯帕特拉斯帕特拉斯帕特拉斯帕特拉斯。多肽topikal dan astaxantin dapat dijadikan terapi ajuvan untuk perbaikan ulkus pada FL。
{"title":"Terapi Kombinasi Poli Peptida Topikal Dan Gel Astaxantin Pada Ulkus Fenomena Lucio","authors":"Putri Ooktriana Rachman, Indah Julianto Kampono, Nurrachmat Mulianto","doi":"10.30595/hmj.v5i2.12348","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.12348","url":null,"abstract":"Lucio’s leprosy, also known as diffuse lepromatous leprosy, is a non-nodular and diffuse form of LL type leprosy caused by chronic infection with Mycobacterium lepromatous. Lucio’s phenomenon (LP) or type III leprosy reaction is a vasculitis-like leprosy reaction that can occur in untreated leprosy (Lucio’s leprosy). Multidrug therapy (MTD) for multibacillary leprosy (MB) was used in conjunction with corticosteroids to treat LP. Antibiotics and wound care are critical in preventing sepsis complications. Topical polypeptide and astaxanthin gel are both effective in the treatment of ulcers. We report the case of a 53-year-old man who presented to the Emergency Department of Dr. Moewardi Hospital Surakarta with red spots on his fingers and toes that developed into blisters and sores. Histopathological examination revealed a picture consistent with LP. Aeromonas hydrophyla bacteria were identified in pus cultures that are susceptible to gentamycin antibiotics. As recommended, the patient received systemic corticosteroids, specifically methylprednisolone IV 62.5 mg/24 hours as LP therapy and MDT treatment for MB leprosy. Additionally, the patient received systemic antibiotic gentamycin 80 mg/24 hours intravenously, and ulcer treatment with a topical polypeptide and astaxanthin gel applied to the skin. After three months of MDT therapy and treatment, patients’ ulcers improved. LP management and wound care help to reduce LP patients’ mortality and morbidity. Adjuvant therapy with topical polypeptide and astaxanthin may be used to repair ulcers in LP. Kusta Lucio atau kusta lepromatosa difus, merupakan variasi kusta tipe LL yang bersifat non nodular dan difus yang dihubungkan dengan infeksi kronis bakteri M.Lepromatosa. Fenomena Lucio (FL) atau reaksi kusta tipe III adalah suatu reaksi kusta dengan gambaran vaskulitis dapat terjadi pada (kusta Lucio) tidak diobati. Terapi multi drug terapy (MDT) kusta tipe multibasiler (MB) dan kortikosteroid diberikan untuk mengatasi FL. Perawatan luka dan antibiotik penting diberikan untuk mencegah komplikasi sepsis. Polipeptida dan astaxantin gel topikal memiliki efektivitas yang baik dalam penyembuhan ulkus. Kami melaporkan kasus seorang laki-laki berusia 53 tahun yang datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta dengan keluhan muncul bercak kemerahan yang kemudian menjadi lepuh dan luka pada jari-jari tangan dan kedua kaki. Pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran yang sesuai dengan FL. Pada pemeriksaan kultur pus didapatkan bakteri Aeromonas hydrophyla yang sensitif terhadap antibiotik gentamisin. Pasien diberikan kortikosteroid sistemik yaitu metilprednisolon IV 62.5mg/24 jam sebagai terapi FL dan pengobatan MDT kusta tipe MB sesuai yang direkomendasikan, pasien diberi antibiotik sistemik gentamisin 80 mg/24 jam intravena serta perawatan ulkus dengan polipeptida topikal dan astaxantin gel yang diaplikasikan pada ulkus pasien. Ulkus pada pasien mengalami perbaikan setelah 3 bulan menja","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"101 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76667624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
B. Prasetyorini, Arie Kusumawardani, F. Fitriani, Putri Ooktriana Rachman, Nathania Amelinda, A. Ramadhani
Background : Innovative topical psoriasis therapy continues to be developed, Spatholobus littoralis Hassk or Bajakah has antipsoriatic activity so can be used as a topical herbal medicine in reducing the severity of psoriasis. In silico is a computational experiment which is analogous to biological experiments in vivo and in vitro. Objective : To evaluate content of Spatholobus littoralis Hassk using in silico analysis in the treatment of psoriasis. Methods : The active compound Spatholobus littoralis Hassk extracted from the knapsack database. The simplified molecular input line entry system (SMILE) format was taken from the pubchem database. Prediction in antioxidants, antiinflammatory, antipruritic and immunosuppressive was done using a pass server. The molecular mechanism of active compounds in human body was taken from search tool for interacting chemicals (STITCH) which was predicted experimentally, then analyzed computationally. Further pathway analysis using cytoscape software. Results : There are 14 active compounds in Spatholobus littoralis Hassk have potential as antioxidants, anti-inflammatory, antipruritic and immunosuppressive are predicted to have ability test computationally tested activity but laboratory tests have not been proven or have little potential. The highest bioactivity potential of Spatholobus littoralis Hassk is antioxidants where the most important role is dihydrokaemferol with an average probable to be active (Pa) value of 0.691, the compound has ability to computationally test but in laboratory tests it has not been proven or has a small potential. Conclusions : Spatholobus littoralis Hassk is a good choice for the treatment of psoriasis. Latar belakang : Terapi psoriasis topikal inovatif terus dikembangkangkan, Spatholobus littoralis Hassk atau bajakah memiliki aktivitas antipsoriatik sehingga dapat digunakan sebagai obat herbal topikal dalam mengurangi keparahan psoriasis. In silico merupakan percobaan komputasi yang analog dengan percobaan biologis secara in vivo dan in vitro. Tujuan : Untuk mengevaluasi kandungan Spatholobus littoralis Hassk menggunakan analisis in silico pada pengobatan psoriasis. Metode : Senyawa aktif Spatholobus littoralis Hassk yang diekstraksi dari database knapsack. Format simplified molecular input line entry system (SMILE) diambil dari basis data pubchem. Prediksi dalam antioksidan, antiinflamasi, antipruritus dan immunosupresor dilakukan menggunakan pass server. Mekanisme molekuler senyawa aktif dalam tubuh manusia diambil dari search tool for interacting chemicals (STITCH) yang diprediksi secara eksperimental, kemudian dianalisis secara komputasional. Analisis pathway lebih lanjut menggunakan perangkat lunak cytoscape. Hasil : Terdapat 14 senyawa aktif pada Spatholobus littoralis Hassk yang memilik potensi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antipruritus dan immunosupresor diprediksi memiliki kemampuan pada aktivitas yang diuji secara komputasional, namun secara uji laboratorium be
背景:创新的银屑病外用治疗方法不断发展,鸡血藤具有抗银屑病活性,可作为减轻银屑病严重程度的外用草药。计算机实验是一种类似于体内和体外生物实验的计算实验。目的:应用计算机分析方法评价鸡血藤治疗银屑病的疗效。方法:从背包数据库中提取有效成分鸡血藤。简化分子输入行输入系统(SMILE)格式取自pubchem数据库。应用pass server进行抗氧化、抗炎、止痒和免疫抑制预测。从相互作用化学物质搜索工具(STITCH)中提取活性化合物在人体内的分子机制,并对其进行了计算分析。进一步通路分析使用cytoscape软件。结果:滨鸡血藤中有14种活性化合物具有抗氧化、抗炎、止痒和免疫抑制的潜力,预计具有能力测试,计算测试活性,但实验室测试尚未证实或潜力不大。鸡血藤的生物活性潜力最高的是抗氧化剂,其中最重要的作用是二氢山奈酚,其平均可能活性(Pa)值为0.691,该化合物具有计算测试的能力,但在实验室测试中尚未得到证实或潜力很小。结论:鸡血藤是治疗银屑病的较好选择。Latar belakang: Terapi银屑病主题创新terus dikembangkangkan, Spatholobus littoralis hask atau bajakah memiliki aktivitas antipsoriatik sehinga dapat digunakan sebagai obat草药主题dalam mengurangi keparahan银屑病。在体内和体外实验中,硅藻土过氧化氢酶和红血球阳类似于登干过氧化氢酶。图集:蒙古蒙古人对蒙古蒙古人对银屑病的分析。方法:Senyawa aktif Spatholobus littoralis hask yang diekstraksi dari数据库背包。格式简化分子输入行输入系统(SMILE)双胍达尔基数据公开。抗炎、止痒、抗瘙痒、免疫抑制药、孟古那坎通服。Mekanisme分子senyawa aktif dalam tubuh . mania diambil dari相互作用化学物质搜索工具(STITCH) yang diprediksi secara ek实验,kemudian dianalis secara komputasional。分析途径lebih lanjut menggunakan perangkat lunak细胞景观。摘要:Terdapat 14 senyawa aktif patius hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastus hastum tebukti hastus meiliki kecil。潜在的生物活性:沿海鸡血藤、海参、抗黄芪、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参、黄参。治疗方法:滨水鸡血藤,抗炎,抗瘙痒,抗银屑病,抗银屑病,抗炎,抗瘙痒,免疫抑制剂,抗炎药,抗炎药,抗炎药,抗炎药,抗炎药,抗炎药。
{"title":"Analisis In Silico Senyawa Aktif Batang Kayu Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) Sebagai Terapi Psoriasis","authors":"B. Prasetyorini, Arie Kusumawardani, F. Fitriani, Putri Ooktriana Rachman, Nathania Amelinda, A. Ramadhani","doi":"10.30595/hmj.v5i2.12744","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.12744","url":null,"abstract":"Background : Innovative topical psoriasis therapy continues to be developed, Spatholobus littoralis Hassk or Bajakah has antipsoriatic activity so can be used as a topical herbal medicine in reducing the severity of psoriasis. In silico is a computational experiment which is analogous to biological experiments in vivo and in vitro. Objective : To evaluate content of Spatholobus littoralis Hassk using in silico analysis in the treatment of psoriasis. Methods : The active compound Spatholobus littoralis Hassk extracted from the knapsack database. The simplified molecular input line entry system (SMILE) format was taken from the pubchem database. Prediction in antioxidants, antiinflammatory, antipruritic and immunosuppressive was done using a pass server. The molecular mechanism of active compounds in human body was taken from search tool for interacting chemicals (STITCH) which was predicted experimentally, then analyzed computationally. Further pathway analysis using cytoscape software. Results : There are 14 active compounds in Spatholobus littoralis Hassk have potential as antioxidants, anti-inflammatory, antipruritic and immunosuppressive are predicted to have ability test computationally tested activity but laboratory tests have not been proven or have little potential. The highest bioactivity potential of Spatholobus littoralis Hassk is antioxidants where the most important role is dihydrokaemferol with an average probable to be active (Pa) value of 0.691, the compound has ability to computationally test but in laboratory tests it has not been proven or has a small potential. Conclusions : Spatholobus littoralis Hassk is a good choice for the treatment of psoriasis. Latar belakang : Terapi psoriasis topikal inovatif terus dikembangkangkan, Spatholobus littoralis Hassk atau bajakah memiliki aktivitas antipsoriatik sehingga dapat digunakan sebagai obat herbal topikal dalam mengurangi keparahan psoriasis. In silico merupakan percobaan komputasi yang analog dengan percobaan biologis secara in vivo dan in vitro. Tujuan : Untuk mengevaluasi kandungan Spatholobus littoralis Hassk menggunakan analisis in silico pada pengobatan psoriasis. Metode : Senyawa aktif Spatholobus littoralis Hassk yang diekstraksi dari database knapsack. Format simplified molecular input line entry system (SMILE) diambil dari basis data pubchem. Prediksi dalam antioksidan, antiinflamasi, antipruritus dan immunosupresor dilakukan menggunakan pass server. Mekanisme molekuler senyawa aktif dalam tubuh manusia diambil dari search tool for interacting chemicals (STITCH) yang diprediksi secara eksperimental, kemudian dianalisis secara komputasional. Analisis pathway lebih lanjut menggunakan perangkat lunak cytoscape. Hasil : Terdapat 14 senyawa aktif pada Spatholobus littoralis Hassk yang memilik potensi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antipruritus dan immunosupresor diprediksi memiliki kemampuan pada aktivitas yang diuji secara komputasional, namun secara uji laboratorium be","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89112175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Nasopharyngeal cancer (NPC) is still a global health problem as well as in Indonesia. Patients come with an advanced stage which has a high impact on patient morbidity and mortality. The patient's prognosis is highly dependent on the supporting modalities to determine the stage. Supporting examinations with guiding standards are still limited, especially for hospitals in non-educational centers or not big cities. It is known that there is a close relationship between inflammation and a malignancy, especially NPC with risk factors for chronic viral infection. Objective: To see the role of easy and inexpensive routine blood tests to help assess the prognosis of NPC patients. Methods: Searching for secondary medical record data including histopathological data, CT Scan or physical examination or nasoendoscopy as well as routine blood laboratory data for NPC patients at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital. Results: NPC patients were found with 100% non-keratinizing carcinoma-undifferentiated type,gender was male by 63% and in the most age range 46-65 years with advanced clinical stages reaching 66.7%. Inflammatory cell status includes a high neutrophil-lymphocyte cell ratio (NLR) of 70.4% and a high plateletlymphocyte cell ratio (PLR) of 62.8%. Conclusion: The most inflammatory cell status in NPC patients at PKUMuhammadiyah Gombong Hospital are high NLR and high PLR which are in line with the findings of high T stage and positive N (advanced clinical cancer stage).Latar belakang : Kanker nasofaring (KNF) masih menjadi permasalahan kesehatan dunia juga Indonesia. Pasien datang dengan stadium lanjut yang berdampak tingginya morbiditas dan mortalitas pasien. Prognosis pasien sangat tergantung modalitas penunjang guna menentukan stadium. Pemeriksaan pendukung dengan standar panduan masih bersifat terbatas terutama bagi rumah sakit di non sentra pendidikan atau bukan kota besar. Diketahui terdapat hubungan yang erat antara inflamasi dan suatu keganasan terutama KNF dengan faktor risiko infeksi virus kronik Tujuan : Untuk melihat peran pemeriksaan darah rutin yang mudah dan murah untuk membantu penilaian prognosis pasien KNF. Metode: Pencarian data skunder rekam medik meliputi data hasil histopatologi, CT Scan atau pemeriksaan fisik atau nasoendoskopi serta data laboratium darah rutin pasien KNF di RS PKU Muhammadiyah Gombong Hasil : Didapatkan pasien KNF dengan 100% tipe non keratinizing carcinoma-undifferentiated, jenis kelamin laki-laki sebesar 63% dan pada rentang usia terbanyak 46-65 tahun dengan stadium klinik lanjut mencapai 66,7%. Status sel inflamasi meliputi rasio sel netrofil-limfosit (NLR) tinggi sebesar 70,4% dan rasio sel trombosit-limfosit (PLR) tinggi mencapai 62,8%. Kesimpulan : Status sel inflamasi terbanyak pada pasien KNF di RS PKU Muhammadiyah Gombong adalah NLR tinggi dan PLR tinggi yang selaras dengan temuan stadium T tinggi serta N positif (stadium kanker klinis yang lanjut).
背景:鼻咽癌(NPC)仍然是一个全球性的健康问题,在印度尼西亚也是如此。患者进入晚期,对患者的发病率和死亡率有很大影响。患者的预后高度依赖于支持方式来确定分期。具有指导性标准的配套考试仍然有限,特别是对于非教育中心或非大城市的医院。众所周知,炎症与恶性肿瘤,特别是鼻咽癌与慢性病毒感染的危险因素有密切的关系。目的:探讨简便、廉价的血常规检查在鼻咽癌患者预后评估中的作用。方法:检索北京大学穆罕默德迪亚贡峰医院鼻咽癌患者的二次病历资料,包括组织病理资料、CT扫描或体格检查或鼻内窥镜检查及血常规化验资料。结果:鼻咽癌患者100%为非角化癌-未分化型,男性占63%,年龄以46 ~ 65岁居多,晚期临床分期占66.7%。炎症细胞状态包括高中性粒细胞-淋巴细胞比率(NLR) 70.4%和高血小板淋巴细胞比率(PLR) 62.8%。结论:PKUMuhammadiyah Gombong医院鼻咽癌患者的炎性细胞状态以高NLR和高PLR居多,这与高T分期和阳性N(临床肿瘤晚期)的表现一致。拉塔belakang: Kanker nasofing (KNF) masih menjadi permasalahan kesehatan dunia juga印度尼西亚。帕森大唐邓安体育场,体育场馆,体育场馆,体育场馆,体育场馆,体育场馆,体育场馆。北江湾湾体育馆。彭丽君彭丽君登甘标准的潘丽君和她的丈夫都是在马来西亚,在马来西亚,在马来西亚,在马来西亚,在马来西亚。Diketahui terdapat hubungan yang rat an antara inflammati dansuatu keganasan terutama KNF denan factor for risko infeksi virus kronik Tujuan: Untuk meliks peran peremeriksaan darah rutin yang mudah danmurah Untuk membantu阴茎预后pasenen KNF。方法:经组织病理学检查,CT扫描后,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查,经鼻内科学实验室检查。状态为:轻度炎症、轻度网络性骨化(NLR)、轻度网络性骨化(NLR)、轻度网络性骨化(PLR)、轻度网络性骨化(62.8%)。kespulan:状态selinflamasi terbanyak pada pasen KNF di RS PKU Muhammadiyah Gombong adalah NLR tinggi dan PLR tinggi yang selaras dengan teman体育场ttinggi serta N positif(体育场kanker klinis yang lanjut)。
{"title":"Status Sel Inflamasi dan Stadium Kanker Nasofaring di RS PKU Muhammadiyah Gombong","authors":"Oke Kadarullah, M. N. Haitamy, A. Maulana","doi":"10.30595/hmj.v5i2.11156","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.11156","url":null,"abstract":"Background: Nasopharyngeal cancer (NPC) is still a global health problem as well as in Indonesia. Patients come with an advanced stage which has a high impact on patient morbidity and mortality. The patient's prognosis is highly dependent on the supporting modalities to determine the stage. Supporting examinations with guiding standards are still limited, especially for hospitals in non-educational centers or not big cities. It is known that there is a close relationship between inflammation and a malignancy, especially NPC with risk factors for chronic viral infection. Objective: To see the role of easy and inexpensive routine blood tests to help assess the prognosis of NPC patients. Methods: Searching for secondary medical record data including histopathological data, CT Scan or physical examination or nasoendoscopy as well as routine blood laboratory data for NPC patients at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital. Results: NPC patients were found with 100% non-keratinizing carcinoma-undifferentiated type,gender was male by 63% and in the most age range 46-65 years with advanced clinical stages reaching 66.7%. Inflammatory cell status includes a high neutrophil-lymphocyte cell ratio (NLR) of 70.4% and a high plateletlymphocyte cell ratio (PLR) of 62.8%. Conclusion: The most inflammatory cell status in NPC patients at PKUMuhammadiyah Gombong Hospital are high NLR and high PLR which are in line with the findings of high T stage and positive N (advanced clinical cancer stage).Latar belakang : Kanker nasofaring (KNF) masih menjadi permasalahan kesehatan dunia juga Indonesia. Pasien datang dengan stadium lanjut yang berdampak tingginya morbiditas dan mortalitas pasien. Prognosis pasien sangat tergantung modalitas penunjang guna menentukan stadium. Pemeriksaan pendukung dengan standar panduan masih bersifat terbatas terutama bagi rumah sakit di non sentra pendidikan atau bukan kota besar. Diketahui terdapat hubungan yang erat antara inflamasi dan suatu keganasan terutama KNF dengan faktor risiko infeksi virus kronik Tujuan : Untuk melihat peran pemeriksaan darah rutin yang mudah dan murah untuk membantu penilaian prognosis pasien KNF. Metode: Pencarian data skunder rekam medik meliputi data hasil histopatologi, CT Scan atau pemeriksaan fisik atau nasoendoskopi serta data laboratium darah rutin pasien KNF di RS PKU Muhammadiyah Gombong Hasil : Didapatkan pasien KNF dengan 100% tipe non keratinizing carcinoma-undifferentiated, jenis kelamin laki-laki sebesar 63% dan pada rentang usia terbanyak 46-65 tahun dengan stadium klinik lanjut mencapai 66,7%. Status sel inflamasi meliputi rasio sel netrofil-limfosit (NLR) tinggi sebesar 70,4% dan rasio sel trombosit-limfosit (PLR) tinggi mencapai 62,8%. Kesimpulan : Status sel inflamasi terbanyak pada pasien KNF di RS PKU Muhammadiyah Gombong adalah NLR tinggi dan PLR tinggi yang selaras dengan temuan stadium T tinggi serta N positif (stadium kanker klinis yang lanjut).","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76405185","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mohammad Ihza Satriatama, S. Sulistyani, N. Lestari, Yan Wirayudha
Background: Tinnitus is one of the most common complaints in family medicine practice, with the incidence of tinnitus being highly variable and dominated by subjective tinnitus rather than objective tinnitus, about 30-40% of the adult population has experienced tinnitus in their lifetime, and 0.5-2.5% of the population has impaired quality of life. Because the research conducted is still controversial, this study is a study to look specifically at the effect of giving vitamin B12 on the treatment of tinnitus and so it is important to do further research to prove the administration of vitamin B12 supplements as neuroregeneration in tinnitus patients. In the discussion later, the researcher divides the research subjects into two parts, namely humans and animals. Human subjects to see the effect of vitamin B12 in the healing process of tinnitus and animal subjects to see the effect of vitamin B12 in neuroregeneration. This is expected to provide a reference in the treatment of tinnitus in Indonesia. Objective: :To see specifically the effect of giving vitamin B12 in the neuroregeneration process in tinnitus patients. Methods: This research method is a literature review study. Data collection techniques through Pubmed and Science direct have been limited for the last 10 years. The article review was carried out on 292 scientific articles and obtained 7 articles that met the restriction criteria and the PICO. Results: The results of a review of 7 articles found that Vitamin B12 can regenerate the myelin sheath (3 articles) and Vitamin B12 can reduce noise or improve tinnitus (4 articles). Conclusion: There is potential of Vitamin B12 on the healing process through neuroregeneration of cells in tinnitus patients. Vitamin B12 has the potential to prevent disease or reduce severity in tinnitus patients. Latar Belakang: Tinnitus merupakan salah satu keluhan yang banyak ditemukan dalam praktik kedokteran keluarga dengan angka kejadian tinnitus sangat bervariasi dan didominasi oleh tinnitus subjektif daripada tinnitus objektif, sekitar 30-40% pada populasi dewasa dan sebesar 0,5-2,5% terganggu kualitas hidupnya. Penelitian tentang pengaruh dari pemberian vitamin B12 terhadap pengobatan tinnitus masih cukup beragam hasilnya, sehingga penting dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan pemberian suplemen vitamin B12 sebagai neuroregenerasi pada pasien tinnitus. Pembahasan dalam penelitian ini peneliti perlu membedakan subjek penelitian menjadi dua bagian yaitu pada manusia dan hewan. Subjek manusia untuk melihat efek vitamin B12 dalam proses penyembuhan tinnitus dan subjek hewan untuk melihat efek vitamin B12 dalam neuroregenerasi. Hal ini diharapkan dapat memberikan referensi dalam pengobatan tinnitus di Indonesia. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin B12 dalam proses neuroregenerasi pada pasien tinnitus. Metode penelitian ini adalah studi literatur review. Teknik pengambilan data melalui Pubmed dan Science direct limitasi 10 tahun t
背景:耳鸣是家庭医学实践中最常见的主诉之一,耳鸣的发病率变化很大,主观性耳鸣多于客观耳鸣,约30-40%的成年人一生中经历过耳鸣,0.5-2.5%的人群生活质量受损。由于所进行的研究仍有争议,这项研究是专门研究服用维生素B12对耳鸣治疗的影响的,因此进一步研究证明服用维生素B12补充剂对耳鸣患者的神经再生作用是很重要的。在之后的讨论中,研究者将研究对象分为人类和动物两部分。人类受试者观察维生素B12在耳鸣愈合过程中的作用,动物受试者观察维生素B12在神经再生中的作用。希望能为印尼耳鸣的治疗提供参考。目的:观察维生素B12对耳鸣患者神经再生过程的影响。方法:本研究方法为文献综述法。通过Pubmed和Science direct收集数据的技术在过去10年里受到了限制。对292篇科学文献进行了文献综述,获得7篇符合入选标准和PICO标准的文献。结果:对7篇文章的综述结果发现,维生素B12可以再生髓鞘(3篇),维生素B12可以减少噪音或改善耳鸣(4篇)。结论:维生素B12对耳鸣患者神经细胞再生愈合有一定的促进作用。维生素B12有可能预防疾病或减轻耳鸣患者的严重程度。Latar Belakang: Tinnitus merupakan salah satu keluhan yang banyak ditemukan dalam praktik kedokteran keluarga dengan angka kejadian Tinnitus sangat bervariasi dan didominasi oleh耳鸣主体daripada耳鸣客体,sekitar 30-40% pakada populasi dewasa dansebesar 0,5-2,5% terganggu kualitas hidupnya。Penelitian tentang pengaruh dari pemberian维生素B12 terhahadap pengobatan耳鸣masiup beragam hasilya, sehinga penakukan penelian lebih lanjut untuk pemberian补充维生素B12 sebagai神经再生papasien耳鸣。penbahasan dalam penelitian ini peneliti perlu memberbedakan subject penelitian menjadi dua bagian yitu pada manusia dan hewan。受试人服用维生素B12可促进耳鸣,受试人服用维生素B12可促进神经再生。哈尔尼diharapkan dapat成员参考资料dalam pengobatan tinnitus di印度尼西亚。图鹃:维生素B12可促进耳鸣神经再生。方法的penelitian在adalah研究文献综述。不丹数据科技有限公司,公共医学与科学有限公司,邮编:10号。Telaah artikel dilakukan paada 292 artikel ilmiah dandidapatkan 7 artikel yangsesuai标准striksi danpico。Hasil telaah didapatkan 7 artikel dengan Hasil bahwa维生素B12 dapat mergenerasselubung髓鞘(3 artikel)和维生素B12 dapat menurunkan kebisingan atau mangalami perbaikan耳鸣(4 artikel)。维生素B12可促进慢性耳鸣的神经再生。文献juga menyebutkan bahwa维生素B12 berpotensi menegah penyakit atau menurunkankeparahan帕达帕西耳鸣。
{"title":"Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin B12 Sebagai Neuroregenerasi Pada Pasien Tinnitus: Literature Review","authors":"Mohammad Ihza Satriatama, S. Sulistyani, N. Lestari, Yan Wirayudha","doi":"10.30595/hmj.v5i2.12994","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/hmj.v5i2.12994","url":null,"abstract":"Background: Tinnitus is one of the most common complaints in family medicine practice, with the incidence of tinnitus being highly variable and dominated by subjective tinnitus rather than objective tinnitus, about 30-40% of the adult population has experienced tinnitus in their lifetime, and 0.5-2.5% of the population has impaired quality of life. Because the research conducted is still controversial, this study is a study to look specifically at the effect of giving vitamin B12 on the treatment of tinnitus and so it is important to do further research to prove the administration of vitamin B12 supplements as neuroregeneration in tinnitus patients. In the discussion later, the researcher divides the research subjects into two parts, namely humans and animals. Human subjects to see the effect of vitamin B12 in the healing process of tinnitus and animal subjects to see the effect of vitamin B12 in neuroregeneration. This is expected to provide a reference in the treatment of tinnitus in Indonesia. Objective: :To see specifically the effect of giving vitamin B12 in the neuroregeneration process in tinnitus patients. Methods: This research method is a literature review study. Data collection techniques through Pubmed and Science direct have been limited for the last 10 years. The article review was carried out on 292 scientific articles and obtained 7 articles that met the restriction criteria and the PICO. Results: The results of a review of 7 articles found that Vitamin B12 can regenerate the myelin sheath (3 articles) and Vitamin B12 can reduce noise or improve tinnitus (4 articles). Conclusion: There is potential of Vitamin B12 on the healing process through neuroregeneration of cells in tinnitus patients. Vitamin B12 has the potential to prevent disease or reduce severity in tinnitus patients. Latar Belakang: Tinnitus merupakan salah satu keluhan yang banyak ditemukan dalam praktik kedokteran keluarga dengan angka kejadian tinnitus sangat bervariasi dan didominasi oleh tinnitus subjektif daripada tinnitus objektif, sekitar 30-40% pada populasi dewasa dan sebesar 0,5-2,5% terganggu kualitas hidupnya. Penelitian tentang pengaruh dari pemberian vitamin B12 terhadap pengobatan tinnitus masih cukup beragam hasilnya, sehingga penting dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan pemberian suplemen vitamin B12 sebagai neuroregenerasi pada pasien tinnitus. Pembahasan dalam penelitian ini peneliti perlu membedakan subjek penelitian menjadi dua bagian yaitu pada manusia dan hewan. Subjek manusia untuk melihat efek vitamin B12 dalam proses penyembuhan tinnitus dan subjek hewan untuk melihat efek vitamin B12 dalam neuroregenerasi. Hal ini diharapkan dapat memberikan referensi dalam pengobatan tinnitus di Indonesia. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin B12 dalam proses neuroregenerasi pada pasien tinnitus. Metode penelitian ini adalah studi literatur review. Teknik pengambilan data melalui Pubmed dan Science direct limitasi 10 tahun t","PeriodicalId":12963,"journal":{"name":"Herb-Medicine Journal","volume":"81 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81266086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}