Pub Date : 2023-05-10DOI: 10.47766/seulanga.v2i1.1404
Yusra Yusra
Pendidikan adalah salah satu keperluan dasar bagi pembangunan sebuah negara, karena setiap negara maju didasari oleh perkembangan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini dilaksanakan secara menyeluruh dalam berbagai aspek melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif serta bermakna. Salah satu aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek bahasa, sehingga perlu adanya stimulasi dan pengembangan yang kaya terhadap bahasa yang dapat memberikan kontribusi penting dalam proses komunikasi anak dan membuat anak menjadi mahir berbahasa dalam berbagai kondisi dan situasi. Melalui penelitian ini peneliti telah meninjau proses pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita untuk mengembangkan bahasa anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan bahasa anak usia dini melalui metode bercerita. Metode bercerita adalah sebuah strategi pembelajaran yang juga merupakan suatu keterampilan bahasa secara lisan yang bersifat produktif dalam mengembangkan bahasa anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi yang diamati pada tiga orang anak. Obsevasi dilakukan berdasarkan enam aspek perkembangan selama tujuh hari pembelajaran. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa dampak metode bercerita terhadap pengembangan bahasa anak meningkat yang mana hasil tersebut dapat dilihat dari nilai pencapaian yang meningkat pada tahap berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB). Implikasi penelitian ini adalah metode bercerita dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak usia dini.
{"title":"Penerapan Metode Bercerita dalam Mengembangkan Bahasa Pada Kalangan Anak Usia Dini","authors":"Yusra Yusra","doi":"10.47766/seulanga.v2i1.1404","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v2i1.1404","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Pendidikan adalah salah satu keperluan dasar bagi pembangunan sebuah negara, karena setiap negara maju didasari oleh perkembangan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini dilaksanakan secara menyeluruh dalam berbagai aspek melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif serta bermakna. Salah satu aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek bahasa, sehingga perlu adanya stimulasi dan pengembangan yang kaya terhadap bahasa yang dapat memberikan kontribusi penting dalam proses komunikasi anak dan membuat anak menjadi mahir berbahasa dalam berbagai kondisi dan situasi. Melalui penelitian ini peneliti telah meninjau proses pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita untuk mengembangkan bahasa anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan bahasa anak usia dini melalui metode bercerita. Metode bercerita adalah sebuah strategi pembelajaran yang juga merupakan suatu keterampilan bahasa secara lisan yang bersifat produktif dalam mengembangkan bahasa anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi yang diamati pada tiga orang anak. Obsevasi dilakukan berdasarkan enam aspek perkembangan selama tujuh hari pembelajaran. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa dampak metode bercerita terhadap pengembangan bahasa anak meningkat yang mana hasil tersebut dapat dilihat dari nilai pencapaian yang meningkat pada tahap berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB). Implikasi penelitian ini adalah metode bercerita dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak usia dini. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124611150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-10DOI: 10.47766/seulanga.v4i1.999
Ernida Ernida, R. Razali, S. Fitriani
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai karakter dalam buku bacaan literasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi (1) buku cerita Binatang Kecil Ajaib karya A.M. Nanang, (2) buku cerita Bersahabat dengan Bencana Alam karya Sri Handayaningsih, dan (3) buku cerita Legenda Danau Kembar karangan Pinto Anugerah, sedangkan data penelitian ini terdiri dari kalimat, paragraf, atau dialog yang terdapat dalam ketiga sumber data itu. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) nilai karakter yang terkandung dalam buku bacaan literasi cerita Binatang Kecil Ajaib meliputi nilai karakter religius, demokratis, kreatif, tanggung jawab, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan cinta tanah air; (2) nilai karakter yang terkandung dalam buku bacaan literasi cerita Legenda Danau Kembar meliputi nilai karakter kerja keras, bersahabat/Komunikatif, sopan santun, rasa ingin tahu, jujur, berani, mandiri, berpikir logis peduli lingkungan dan peduli sosial; dan (3) nilai karakter yang terkandung dalam buku bacaan literasi cerita Bersahabat dengan Bencana Alam meliputi nilai karakter religius, disiplin, berpikir logis, peduli lingkungan, dan cinta tanah air.
{"title":"Nilai Karakter dalam Buku Bacaan Literasi Anak","authors":"Ernida Ernida, R. Razali, S. Fitriani","doi":"10.47766/seulanga.v4i1.999","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v4i1.999","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai karakter dalam buku bacaan literasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi (1) buku cerita Binatang Kecil Ajaib karya A.M. Nanang, (2) buku cerita Bersahabat dengan Bencana Alam karya Sri Handayaningsih, dan (3) buku cerita Legenda Danau Kembar karangan Pinto Anugerah, sedangkan data penelitian ini terdiri dari kalimat, paragraf, atau dialog yang terdapat dalam ketiga sumber data itu. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) nilai karakter yang terkandung dalam buku bacaan literasi cerita Binatang Kecil Ajaib meliputi nilai karakter religius, demokratis, kreatif, tanggung jawab, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan cinta tanah air; (2) nilai karakter yang terkandung dalam buku bacaan literasi cerita Legenda Danau Kembar meliputi nilai karakter kerja keras, bersahabat/Komunikatif, sopan santun, rasa ingin tahu, jujur, berani, mandiri, berpikir logis peduli lingkungan dan peduli sosial; dan (3) nilai karakter yang terkandung dalam buku bacaan literasi cerita Bersahabat dengan Bencana Alam meliputi nilai karakter religius, disiplin, berpikir logis, peduli lingkungan, dan cinta tanah air.","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"251 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116653853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-09DOI: 10.47766/seulanga.v4i1.1015
Amal Khayati, Dinda Dinda, Azizah Azizah
Penelitian ini berjudul “Upaya Guru Dalam Meningkatan Hasil Belajar Fiqih Wudhu Di Mi Ma’arif Sutawinangun”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Kemampuan Guru Dalam Mempraktik Wudhu Pada Peserta Didik di MI Ma’Arif Sutawinangun?”. Tujuan dilakukannya penelitian ini Untuk Mengetahui Bagaimanakah Kemampuan Guru Dalam Mempraktik Wudhu Pada Peserta Didik di MI Ma’Arif Sutawinangun. Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian tindakan kelas. Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah Penggunaan metode dapat memberikan peningkatan aktivitas guru dan anak di dalam kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Karena kegiatan praktik wudhu dengan metode demonstrasi di pada Mi Ma’arif Sutawinangun, meningkatkan konsentrasi anak-anak terhadap suatu objek yang sedang diperhatikannya dan dapat memperagakan kegiatan wudhu. Adapun hasil penelitian guru fiqh berupaya atau berusaha dengan akal dan ikhtiar agar peserta didik memahami materi wudhu dengan baik dan benar melalui Rencana Pelaksanaan Pemebelajaran (RPP) dan terkadang melakukan praktik, memberikan hadiah (reward) dan menggunakan infocus. Dan kesulitan atau mempunyai beberapa factor penghambat ketika ditugaskan untuk praktik wudhu kurang focus dan factor pendukung memalui media youtobe atau menggunakan power point.
{"title":"Upaya Guru Dalam Meningkatan Hasil Belajar Fiqih Wudhu di MI Ma’arif Sutawinangun","authors":"Amal Khayati, Dinda Dinda, Azizah Azizah","doi":"10.47766/seulanga.v4i1.1015","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v4i1.1015","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul “Upaya Guru Dalam Meningkatan Hasil Belajar Fiqih Wudhu Di Mi Ma’arif Sutawinangun”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Kemampuan Guru Dalam Mempraktik Wudhu Pada Peserta Didik di MI Ma’Arif Sutawinangun?”. Tujuan dilakukannya penelitian ini Untuk Mengetahui Bagaimanakah Kemampuan Guru Dalam Mempraktik Wudhu Pada Peserta Didik di MI Ma’Arif Sutawinangun. Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian tindakan kelas. Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah Penggunaan metode dapat memberikan peningkatan aktivitas guru dan anak di dalam kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Karena kegiatan praktik wudhu dengan metode demonstrasi di pada Mi Ma’arif Sutawinangun, meningkatkan konsentrasi anak-anak terhadap suatu objek yang sedang diperhatikannya dan dapat memperagakan kegiatan wudhu. Adapun hasil penelitian guru fiqh berupaya atau berusaha dengan akal dan ikhtiar agar peserta didik memahami materi wudhu dengan baik dan benar melalui Rencana Pelaksanaan Pemebelajaran (RPP) dan terkadang melakukan praktik, memberikan hadiah (reward) dan menggunakan infocus. Dan kesulitan atau mempunyai beberapa factor penghambat ketika ditugaskan untuk praktik wudhu kurang focus dan factor pendukung memalui media youtobe atau menggunakan power point.","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134559017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-08DOI: 10.47766/seulanga.v4i1.1129
Titi Usnah, Supriadi Supriadi
Penulisan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan konsep dan unsur matematika yang merujuk pada anak usia dini terkait implementasi permainan tradisional kubuk manuk dalam pembelajaran matematika AUD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif deskriptif karena untuk mempermudah proses mendeskripsikan suatu keadaan yang diamati di lapangan. Anak usia dini yang berusia sekitar 5-6 tahun adalah subjek dalam penelitian ini dan berjumlah 12 anak yang ikut serta dalam permainan tersebut, lebih tepatnya anak-anak yang berada di Jalan Marunda, Kec. Cilincing, Kota Jakarta Utara 14120. Data yang diperoleh yaitu dari hasil observasi ke tempat tujuan, wawancara dan sesi dokumentasi. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut diketahui bahwa anak mampu mengenal dan mengurutkan angka bilangan sesuai dengan standard tingkat perkembangan anak melalui permainan tradisional modifikasi kubuk manuk. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dari permainan tradisional modifikasi kubuk manuk bisa membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak, menambah kemampuan anak dalam mengenal angka bilangan dan mengurutkan angka mulai dari 1-10 sebagai media pembelajaran matematika anak usia dini. Serta dengan adanya permainan tersebut anak menjadi termotivasi dan lebih bersemangat dalam suatu proses pembelajaran.
{"title":"Implementasi Permainan Tradisional Modifikasi Kubuk Manuk dalam Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini","authors":"Titi Usnah, Supriadi Supriadi","doi":"10.47766/seulanga.v4i1.1129","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v4i1.1129","url":null,"abstract":"Penulisan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan konsep dan unsur matematika yang merujuk pada anak usia dini terkait implementasi permainan tradisional kubuk manuk dalam pembelajaran matematika AUD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif deskriptif karena untuk mempermudah proses mendeskripsikan suatu keadaan yang diamati di lapangan. Anak usia dini yang berusia sekitar 5-6 tahun adalah subjek dalam penelitian ini dan berjumlah 12 anak yang ikut serta dalam permainan tersebut, lebih tepatnya anak-anak yang berada di Jalan Marunda, Kec. Cilincing, Kota Jakarta Utara 14120. Data yang diperoleh yaitu dari hasil observasi ke tempat tujuan, wawancara dan sesi dokumentasi. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut diketahui bahwa anak mampu mengenal dan mengurutkan angka bilangan sesuai dengan standard tingkat perkembangan anak melalui permainan tradisional modifikasi kubuk manuk. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dari permainan tradisional modifikasi kubuk manuk bisa membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak, menambah kemampuan anak dalam mengenal angka bilangan dan mengurutkan angka mulai dari 1-10 sebagai media pembelajaran matematika anak usia dini. Serta dengan adanya permainan tersebut anak menjadi termotivasi dan lebih bersemangat dalam suatu proses pembelajaran.","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131067649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-08DOI: 10.47766/seulanga.v4i1.1452
A. Hanafi, N. Satria
Anak sebagai buah perkawinan, secara bersama-sama dipelihara orang tua tanpa pamrih dan semua kebutuhan si anak dipenuhi dengan sukacita sesuai dengan kemampuan. Apabila terjadi perceraian antara suami isteri, sedang mereka masih mempunyai anak yang belum mumayyiz, siapakah yang lebih berhak untuk memeliharanya. Pada dasarnya setelah perceraian, Islam menjadikan isteri (ibu anak) sebagai orang yang paling utama berhak mendapat hak hadhanah anak yang belum mumayyiz. Apabila ibu tidak memenuhi persyaratan maka beralih kepada ayah. Begitu pula terhadap pembagian harta pasca perceraian. Dimana harta bersama merupakan harta benda yang diperoleh selama masa perkawinan oleh suami isteri, maka termasuk ke dalam pengertian ini adalah semua harta yang diperoleh dari hasil usaha mereka bersama sejak saat perkawinan dilangsungkan yaitu sejak akad nikah diucapkan sampai terjadi perceraian, baik karena cerai mati ataupun cerai hidup, tidak termasuk ke dalamnya harta yang diperoleh oleh masing-masing pihak yang bersumber dari hibah atau warisan ditujukan kepada para pihak dan harta tersebut otomatis menjadi harta pribadi kecuali para pihak menghendaki lain. Masalah harta bersama merupakan masalah vital yang sering disengketakan oleh pihak suami ataupun isteri pada saat terjadinya perceraian.
{"title":"Pengasuhan Anak dan Pembagian Harta Pasca Perceraian","authors":"A. Hanafi, N. Satria","doi":"10.47766/seulanga.v4i1.1452","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v4i1.1452","url":null,"abstract":"Anak sebagai buah perkawinan, secara bersama-sama dipelihara orang tua tanpa pamrih dan semua kebutuhan si anak dipenuhi dengan sukacita sesuai dengan kemampuan. Apabila terjadi perceraian antara suami isteri, sedang mereka masih mempunyai anak yang belum mumayyiz, siapakah yang lebih berhak untuk memeliharanya. Pada dasarnya setelah perceraian, Islam menjadikan isteri (ibu anak) sebagai orang yang paling utama berhak mendapat hak hadhanah anak yang belum mumayyiz. Apabila ibu tidak memenuhi persyaratan maka beralih kepada ayah. Begitu pula terhadap pembagian harta pasca perceraian. Dimana harta bersama merupakan harta benda yang diperoleh selama masa perkawinan oleh suami isteri, maka termasuk ke dalam pengertian ini adalah semua harta yang diperoleh dari hasil usaha mereka bersama sejak saat perkawinan dilangsungkan yaitu sejak akad nikah diucapkan sampai terjadi perceraian, baik karena cerai mati ataupun cerai hidup, tidak termasuk ke dalamnya harta yang diperoleh oleh masing-masing pihak yang bersumber dari hibah atau warisan ditujukan kepada para pihak dan harta tersebut otomatis menjadi harta pribadi kecuali para pihak menghendaki lain. Masalah harta bersama merupakan masalah vital yang sering disengketakan oleh pihak suami ataupun isteri pada saat terjadinya perceraian.","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123944186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh kehadiran sosok ibu. Ibu memiliki peran terbesar dalam mendidik dan merawat anak-anaknya, dan kehadiran perempuan di pasar tenaga kerja bukan tanpa kendala, namun ketika perempuan menjadi ibu dan memiliki anak di bawah usia lima tahun, ibu tidak hanya diminta untuk menjadi pendidik anak atau pembantu rumah tangga. Tetapi juga dituntut untuk bekerja dengan baik dan bahkan berperan aktif dalam masyarakat. Kelemahan keterampilan sosial anak dapat menyebabkan kesulitan penyesuaian diri, sehingga perilakunya cenderung kurang normatif (antisosial). Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pengaruh ibu bekerja dengan perkembangan sosial anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik literature review dengan menelaah jurnal-jurnal yang relevan dengan penelitian penulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang bekerja memiliki pengaruh yang positif dan negatif terhadap perkembangan sosial anak usia dini.
{"title":"Kajian Literatur: Perkembangan Sosial Anak Usia Dini dengan Ibu Bekerja","authors":"Daarin Fairuz Zahira, Esya Anesty Mashudy, Nenden Sundari","doi":"10.47766/seulanga.v4i1.1064","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v4i1.1064","url":null,"abstract":"Perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh kehadiran sosok ibu. Ibu memiliki peran terbesar dalam mendidik dan merawat anak-anaknya, dan kehadiran perempuan di pasar tenaga kerja bukan tanpa kendala, namun ketika perempuan menjadi ibu dan memiliki anak di bawah usia lima tahun, ibu tidak hanya diminta untuk menjadi pendidik anak atau pembantu rumah tangga. Tetapi juga dituntut untuk bekerja dengan baik dan bahkan berperan aktif dalam masyarakat. Kelemahan keterampilan sosial anak dapat menyebabkan kesulitan penyesuaian diri, sehingga perilakunya cenderung kurang normatif (antisosial). Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pengaruh ibu bekerja dengan perkembangan sosial anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik literature review dengan menelaah jurnal-jurnal yang relevan dengan penelitian penulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang bekerja memiliki pengaruh yang positif dan negatif terhadap perkembangan sosial anak usia dini.","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129677777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran klasikal dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Hasil penelitian ini adalah 1) Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Pembelajaran klasikal dalam melaksanakan suatu proses belajar mengajar, sebaiknya guru melakukannnya dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran. Kegiatan mengajar yang dilakukan guru dengan pendekatan tertentu akan bermakna, apabila materi yang diberikan kepada siswa dapat dimengerti oleh sebagian besar siswa atau seluruh siswa. 2) Implementasi Model pembelajaran klasikal dalam Pendidikan Anak Usia Dini dengan menyenangkan misalnya memulai dengan berdoa, presensi, bernyanyi sesuai tema, bertepuk tangan, berdiskusi dan tanya jawab tentang tema dan sub tema atau pengalaman yang dialami anak serta menggunakan beragam media.
{"title":"Implementasi Model Pembelajaran Klasikal dalam Pendidikan Anak Usia Dini di TK PERTIWI 1 Kota Bengkulu Tahun 2022","authors":"Septi Fitriana, Andhita Diva Maulieftha, Rina Puspita Dewi, Cinta Nurul Fadillah","doi":"10.47766/seulanga.v4i1.1056","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v4i1.1056","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran klasikal dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Hasil penelitian ini adalah 1) Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Pembelajaran klasikal dalam melaksanakan suatu proses belajar mengajar, sebaiknya guru melakukannnya dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran. Kegiatan mengajar yang dilakukan guru dengan pendekatan tertentu akan bermakna, apabila materi yang diberikan kepada siswa dapat dimengerti oleh sebagian besar siswa atau seluruh siswa. 2) Implementasi Model pembelajaran klasikal dalam Pendidikan Anak Usia Dini dengan menyenangkan misalnya memulai dengan berdoa, presensi, bernyanyi sesuai tema, bertepuk tangan, berdiskusi dan tanya jawab tentang tema dan sub tema atau pengalaman yang dialami anak serta menggunakan beragam media.","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127988480","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-26DOI: 10.47766/seulanga.v3i2.941
Zulfikar Ali Buto Siregar, Muhibuddin Muhibuddin, Z. Zainuddin
Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebelum menempuh pendidikan diluar dan pendidikan agama bagi anak sebagai dasar dalam memerintahnya untuk melaksanakan shalat, puasa, dan bertauhid merupakan salah satu hal yang sangat penting dan perlu diajarkan kepada anak-anak, Karena dengan pendidikan tersebut anak akan terarah kepada jalan yang diridhai dan selamat didunia sampai akhirat, Artikel ini mengkaji tentang Pendidikan Agama Bagi Anak Menurut Zainuddin Al-Malibari melalui analisis isi kitab Fath Al-Mu’in. Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana pendidikan agama bagi anak. Artikel ini melihat bagaimana pendidikan agama bagi anak menurut Zainuddin Al-Malibari. Penulis melakukan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan deskriptif analisis isi. Hasil penelitia menunjukkan bahwa Pendidikan anak dalam kitab Fath Al-Mu’in memerintah atau membiasakan anak untuk shalat, puasa, dan bertauhid, orang tua wajib memberikan pendidikan tentang shalat, pendidikan tentang puasa, dan pendidikan tauhid. Hikmah memerintah atau membiasakan anak shalat adalah untuk melatih anak agar senantiasa dan terbiasa melakukan ibadah dan tidak meninggalkannya diwaktu taklif (dibebankan hukum). Poses Pendidikan bagi anak pada usia tersebut dilakukan dengan metode hafalan dan pembiasan.
{"title":"Pendidikan Agama Bagi Anak Menurut Zainuddin Al-Malibari","authors":"Zulfikar Ali Buto Siregar, Muhibuddin Muhibuddin, Z. Zainuddin","doi":"10.47766/seulanga.v3i2.941","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v3i2.941","url":null,"abstract":"Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebelum menempuh pendidikan diluar dan pendidikan agama bagi anak sebagai dasar dalam memerintahnya untuk melaksanakan shalat, puasa, dan bertauhid merupakan salah satu hal yang sangat penting dan perlu diajarkan kepada anak-anak, Karena dengan pendidikan tersebut anak akan terarah kepada jalan yang diridhai dan selamat didunia sampai akhirat, Artikel ini mengkaji tentang Pendidikan Agama Bagi Anak Menurut Zainuddin Al-Malibari melalui analisis isi kitab Fath Al-Mu’in. Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana pendidikan agama bagi anak. Artikel ini melihat bagaimana pendidikan agama bagi anak menurut Zainuddin Al-Malibari. Penulis melakukan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan deskriptif analisis isi. Hasil penelitia menunjukkan bahwa Pendidikan anak dalam kitab Fath Al-Mu’in memerintah atau membiasakan anak untuk shalat, puasa, dan bertauhid, orang tua wajib memberikan pendidikan tentang shalat, pendidikan tentang puasa, dan pendidikan tauhid. Hikmah memerintah atau membiasakan anak shalat adalah untuk melatih anak agar senantiasa dan terbiasa melakukan ibadah dan tidak meninggalkannya diwaktu taklif (dibebankan hukum). Poses Pendidikan bagi anak pada usia tersebut dilakukan dengan metode hafalan dan pembiasan.","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114716425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-26DOI: 10.47766/seulanga.v3i2.765
Rahayuni Rahayuni, Jufri Jufri, Yusra Yusra
Penelitian ini mengindentifikasi model pembelajaran dimasa pandemi Covid-19. Adanya Covid-19 yang mewajibkan peserta didik untuk belajar dirumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Upaya guru dalam mengembangkan pembelajaran daring di era Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dukumentasi. Teknik analisis data menggunakan Pheomenologinal Analysis dari Creswell yaitu data Managing, Reading dan Memoing, Describing, Classifiying dan Interpreting kemudian Representing dan Visualizing. Hasil penelitian ditemukan upaya guru dalam mengembangkan pembelajaran daring di era Covid-19 ada dua indikator yaitu melalui komunitas belajar Home Visit dan apresiasi bintang Star Board. Implikasi penelitian ini adalah guru dapat menggunakan berbagai upaya untuk mengembangkan pembelajaran anak usia dini dimasa pandemi covid-19.
{"title":"Pembelajaran Daring di Era Covid-19 (Fenomenologi Pembelajaran di RA IT Insan Qur'Ani)","authors":"Rahayuni Rahayuni, Jufri Jufri, Yusra Yusra","doi":"10.47766/seulanga.v3i2.765","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v3i2.765","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengindentifikasi model pembelajaran dimasa pandemi Covid-19. Adanya Covid-19 yang mewajibkan peserta didik untuk belajar dirumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Upaya guru dalam mengembangkan pembelajaran daring di era Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dukumentasi. Teknik analisis data menggunakan Pheomenologinal Analysis dari Creswell yaitu data Managing, Reading dan Memoing, Describing, Classifiying dan Interpreting kemudian Representing dan Visualizing. Hasil penelitian ditemukan upaya guru dalam mengembangkan pembelajaran daring di era Covid-19 ada dua indikator yaitu melalui komunitas belajar Home Visit dan apresiasi bintang Star Board. Implikasi penelitian ini adalah guru dapat menggunakan berbagai upaya untuk mengembangkan pembelajaran anak usia dini dimasa pandemi covid-19.","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126555775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan upaya-upaya yang telah dilakukan guru dalam menciptakan pembelajaran efektif berdasarkan prinsip- prinsip pembelajaran di PAUD Fatma Kenanga. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi dari prinsip pembelajaran di PAUD Fatma Kenanga Kota Bengkulu telah menerapkan seluruh prinsip dalam pembelajaran. Sedangkan dari keti-12 prinsip pembelajaran di PAUD Fatma Kenanga, ada 6 prinsip yang sering dilakukan oleh guru, yaitu berorientasi pada kebutuhan anak, pembelajaran anak sesuai dengan perkembangan anak, belajar melalui bermain, interaksi sosial anak, stimulasi secara holistik dan merangsang keaktifan dan inovasi. Tetapi ada prinsip yang berada pada kategori cukup sering atau jarang diupayakan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran efektif. Dari ke-12 prinsip tersebut, prinsip mengembangkan kecerdasan majemuk, prinsip tahapan anak usia dini, lingkungan yang kondusif, mengembangkan kecakapan hidup, memanfaatkan potensi lingkungan, pembelajaran sesuai dengan kondisi sosial budaya adalah prinsip yang paling jarang dilakukan oleh guru. Kesimpulannya, guru dan sekolah telah berupaya untuk menciptakan pembelajaran efektif berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran di PAUD Fatma Kenanga tetapi masih memerlukan peningkatan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip pembelajaran.
{"title":"Implementasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran di Fatma Kenanga Kota Bengkulu Tahun 2022/2023","authors":"Septi Fitriana, Ropi Ropi, Novia Marliyastuti, Elsa Miranti, Rejabbilaisyah Rejabbilaisyah","doi":"10.47766/seulanga.v3i2.996","DOIUrl":"https://doi.org/10.47766/seulanga.v3i2.996","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan upaya-upaya yang telah dilakukan guru dalam menciptakan pembelajaran efektif berdasarkan prinsip- prinsip pembelajaran di PAUD Fatma Kenanga. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi, sedangkan analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi dari prinsip pembelajaran di PAUD Fatma Kenanga Kota Bengkulu telah menerapkan seluruh prinsip dalam pembelajaran. Sedangkan dari keti-12 prinsip pembelajaran di PAUD Fatma Kenanga, ada 6 prinsip yang sering dilakukan oleh guru, yaitu berorientasi pada kebutuhan anak, pembelajaran anak sesuai dengan perkembangan anak, belajar melalui bermain, interaksi sosial anak, stimulasi secara holistik dan merangsang keaktifan dan inovasi. Tetapi ada prinsip yang berada pada kategori cukup sering atau jarang diupayakan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran efektif. Dari ke-12 prinsip tersebut, prinsip mengembangkan kecerdasan majemuk, prinsip tahapan anak usia dini, lingkungan yang kondusif, mengembangkan kecakapan hidup, memanfaatkan potensi lingkungan, pembelajaran sesuai dengan kondisi sosial budaya adalah prinsip yang paling jarang dilakukan oleh guru. Kesimpulannya, guru dan sekolah telah berupaya untuk menciptakan pembelajaran efektif berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran di PAUD Fatma Kenanga tetapi masih memerlukan peningkatan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip pembelajaran.","PeriodicalId":131312,"journal":{"name":"Seulanga : Jurnal Pendidikan Anak","volume":"14 43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130879116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}