The search for bioactive compounds sources it continue to do because of the emergence of pathogenic bacteria that are resistant to antibiotics. Iodine plants(Jatropha multifida Linn) has flavonoids, alkaloids, tannins, saponins and jatropins. The flavanoid content in iodine plants can inhibit bacterial growth. Staphylococcus aureus is a pathogenic bacterium that can cause infections characterized by tissue damage accompanied by purulent abscesses. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of methanol extract of iodine plant stem against Staphylococcus aureus in vitro. Types of laboratory experimental research. The sample used in the study was iodine plant (Jatropha multifida Linn) extrac concentration used 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. Using the Kirby bauer diffusion method. The results showed that there was antibacterial activity on iodine stems which showed a clear zone around the cactam disk at concentrations of 40% (10mm) 60% (12 mm), 80% (14mm), 100% (17 mm).
{"title":"POTENSI BATANG TANAMAN YODIUM (Jatropha multifida Linn) SEBAGAI SENYAWA ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923 SECARA IN VITRO","authors":"Rokhana Rokhana, Ainiyah Ainiyah","doi":"10.31596/CJP.V3I1.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/CJP.V3I1.36","url":null,"abstract":"The search for bioactive compounds sources it continue to do because of the emergence of pathogenic bacteria that are resistant to antibiotics. Iodine plants(Jatropha multifida Linn) has flavonoids, alkaloids, tannins, saponins and jatropins. The flavanoid content in iodine plants can inhibit bacterial growth. Staphylococcus aureus is a pathogenic bacterium that can cause infections characterized by tissue damage accompanied by purulent abscesses. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of methanol extract of iodine plant stem against Staphylococcus aureus in vitro. Types of laboratory experimental research. The sample used in the study was iodine plant (Jatropha multifida Linn) extrac concentration used 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. Using the Kirby bauer diffusion method. The results showed that there was antibacterial activity on iodine stems which showed a clear zone around the cactam disk at concentrations of 40% (10mm) 60% (12 mm), 80% (14mm), 100% (17 mm).","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"5 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120957264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Tanaman obat bahan alam di Indonesia telah semakin banyak dimanfaatkan menjadijamu, obat herbal terstandar danfitofarmaka. Daundankulitbatangtanamankelor (Moringa oleifera)memiliki senyawa flavonoid, saponin, tannin. Pada penelitian ini dilakukan standarisasi mutu terhadap simplisia daundankulit batangtanamankelordaridaerahLangenharjo Kendal.Metode: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mutu simplisia kulit daunkelor dariLangenharjo Kendal. Langkahawaldaripenelitianiniadalahdengan mengekstrak serbuk daundankulitbatangtanamankelor dengan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi.Pengujian yang dilakukanadalah uji skrining fitokimia, parameter senyawa terlarut.Hasil: Hasil uji skrining fitokimia pada ekstrak etanol daundankulitbatangtanamankelor menunjukkan adanya senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Hasil uji kelarutan dalam air ekstrak etanol dauntanamankelor dengan rata-rata 8,58% dan kulitbatangtanamankelor 8,89%. Hasil uji kelarutan dalam etanol ekstrak daundankulitbatangtanamankelor dari Kendal dengan rata-rata 18,96% dan 22,92%.
{"title":"Perbandingan Mutu Ekstrak Daun Dan Kulit Batang Tanaman Kelor(Moringa Oleifera)Dari Langenharjo Kendal","authors":"Ariyanti Ariyanti, Eni Masruriati, Rhyra Angellia","doi":"10.31596/CJP.V3I1.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/CJP.V3I1.40","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Tanaman obat bahan alam di Indonesia telah semakin banyak dimanfaatkan menjadijamu, obat herbal terstandar danfitofarmaka. Daundankulitbatangtanamankelor (Moringa oleifera)memiliki senyawa flavonoid, saponin, tannin. Pada penelitian ini dilakukan standarisasi mutu terhadap simplisia daundankulit batangtanamankelordaridaerahLangenharjo Kendal.Metode: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mutu simplisia kulit daunkelor dariLangenharjo Kendal. Langkahawaldaripenelitianiniadalahdengan mengekstrak serbuk daundankulitbatangtanamankelor dengan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi.Pengujian yang dilakukanadalah uji skrining fitokimia, parameter senyawa terlarut.Hasil: Hasil uji skrining fitokimia pada ekstrak etanol daundankulitbatangtanamankelor menunjukkan adanya senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Hasil uji kelarutan dalam air ekstrak etanol dauntanamankelor dengan rata-rata 8,58% dan kulitbatangtanamankelor 8,89%. Hasil uji kelarutan dalam etanol ekstrak daundankulitbatangtanamankelor dari Kendal dengan rata-rata 18,96% dan 22,92%.","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126634337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
LATAR BELAKANGAsma adalah inflamasi kronik pada jalan nafas yang disebabkan oleh hiperresponsivitas jalan nafas, mukosa dan produksi mucus berlebih. Inflamasi ini biasanya kambuh dengan tanda gejala asma seperti batuk, dada sesak, wheezing dan disapnea. Minyak biji kelor (Moringa Oliefera L.) mengandung zat aktif isotiosianat dan glukosinolat yang menunjukkan aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan bronkidilator TUJUAN:Menganalisis pengaruh pemberian suplementasi minyak biji kelor (Moringa Oliefera L.) terhadap penurunan ketebalan epitel bronkiolus mencit asma yang diinduksi ovalbumin METODE25 ekor mencit jantan BALB/c umur 2-3 bulan, dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I: normal tanpa perlakuan OVA dan hanya diberi suspensi CMC Na 0,5% p.o, Kelompok II, II, IV dan V disensitisasi OVA secara intra peritoneal pada hari ke-0 dan ke-7. Kelompok II: kontrol negatif diberi suspensi CMC Na 0,5% p.o, Kelompok III: diberi Telfast OD 0,32 mg/hari p.o. Kelompok IV: diberi minyak biji kelor 0,4mL/hari. Kelompok V: diberi kombinasi Telfas OD 0,32mg/ hari p.o dan minyak biji kelor 0,4 mL/ hari p.o. Hari ke-14, 15, 16, 17 kelompok II, III, IV dan V ditantang oleh OVA 1% secara inhalasi dengan alat nebulizer selama 20 menit. Dua puluh empat jam setelah pemaparan akhir, mencit dikorbankan dengan dislokasi leher untuk dilakukan uji histopatologi epitel bronkiolus dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin HASILKombinasi Telfast OD 0,32mg/hari dan minyak biji kelor 0,4mL/hari menunjukan hasil penurunan ketebalan epitel bronkiolus yang paling baik dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. KESIMPULAN :Suplementasi minyak biji kelor dapat menurunkan ketebalan epitel bronkiolus 17,26 μm. Minyak biji kelor bersifat sinergis dengan Telfas OD dengan menurunkan ketebalan epitel bronkiolus pada mencit asma yang diinduksi Ovalbumin
高中的背景是在气道上发生的炎症,这是由于气道反应过度、粘膜和过量浓缩。这种炎症通常出现哮喘症状,如咳嗽、胸痛、喘息和呼吸暂停。罗尔(Moringa籽油Oliefera L .)活跃的物质的isotiosianat和glukosinolat表明抗氧化剂、antiinflamasi bronkidilator活动目的:分析影响给予补充罗尔(Moringa籽油Oliefera L .)诱导的鼠bronkiolus上皮厚度减少哮喘ovalbumin METODE25公鼠的尾巴BALB / c年龄2 - 3个月,分为5组。I组:在第0天和第7天,他们只对OVA进行了0.5%的p.o, II, II, IV和V型卵巢癌活检。第二组:给CMC Na 0.5%的p.o,第三组:给Telfast OD 0.32 mg/天4 .o.组油,给30毫克/天。V组:OD OD 0.32mg / day和球籽油的结合结合,第14、15、16、17、2、3、4和V组使用OVA 1%与雾化器的吸入器进行了20分钟的测试。二十四小时后最终暴露,鼠牺牲与脖子脱臼做法bronkiolus上皮histopatologi试验染色Hematoksilin Eosin HASILKombinasi Telfast OD 0,32mg -罗尔0,4mL籽油,一天最好的显示结果bronkiolus上皮厚度下降待遇群体相比,有过之无不及。结论:补充bronkiolus上皮罗尔籽油可以降低厚度17,26μm。氯气球菌油与Telfas密切相关,将支气管炎的上皮厚度降低至诱导哮喘Ovalbumin
{"title":"Efek Pemberian Minyak Biji Kelor (Moringa Oliefera L.) Sebagai Terapi Asma Terhadap Gambaran","authors":"D. Palupi, Elma Martati","doi":"10.31596/CJP.V3I1.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/CJP.V3I1.42","url":null,"abstract":"LATAR BELAKANGAsma adalah inflamasi kronik pada jalan nafas yang disebabkan oleh hiperresponsivitas jalan nafas, mukosa dan produksi mucus berlebih. Inflamasi ini biasanya kambuh dengan tanda gejala asma seperti batuk, dada sesak, wheezing dan disapnea. Minyak biji kelor (Moringa Oliefera L.) mengandung zat aktif isotiosianat dan glukosinolat yang menunjukkan aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan bronkidilator TUJUAN:Menganalisis pengaruh pemberian suplementasi minyak biji kelor (Moringa Oliefera L.) terhadap penurunan ketebalan epitel bronkiolus mencit asma yang diinduksi ovalbumin METODE25 ekor mencit jantan BALB/c umur 2-3 bulan, dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I: normal tanpa perlakuan OVA dan hanya diberi suspensi CMC Na 0,5% p.o, Kelompok II, II, IV dan V disensitisasi OVA secara intra peritoneal pada hari ke-0 dan ke-7. Kelompok II: kontrol negatif diberi suspensi CMC Na 0,5% p.o, Kelompok III: diberi Telfast OD 0,32 mg/hari p.o. Kelompok IV: diberi minyak biji kelor 0,4mL/hari. Kelompok V: diberi kombinasi Telfas OD 0,32mg/ hari p.o dan minyak biji kelor 0,4 mL/ hari p.o. Hari ke-14, 15, 16, 17 kelompok II, III, IV dan V ditantang oleh OVA 1% secara inhalasi dengan alat nebulizer selama 20 menit. Dua puluh empat jam setelah pemaparan akhir, mencit dikorbankan dengan dislokasi leher untuk dilakukan uji histopatologi epitel bronkiolus dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin HASILKombinasi Telfast OD 0,32mg/hari dan minyak biji kelor 0,4mL/hari menunjukan hasil penurunan ketebalan epitel bronkiolus yang paling baik dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. KESIMPULAN :Suplementasi minyak biji kelor dapat menurunkan ketebalan epitel bronkiolus 17,26 μm. Minyak biji kelor bersifat sinergis dengan Telfas OD dengan menurunkan ketebalan epitel bronkiolus pada mencit asma yang diinduksi Ovalbumin","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121687247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Herba Anting-anting (Acalypha indica L.)merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.Kandungan Kimia yang terdapat pada herba anting-anting sangat banyak salah satunya yaitu β- D-glucoside sebagai antihiperglikemia.Hiperglikemi pada penelitian ini dilakukan dengan induksi fruktosa selama 2 minggu berturut-turut. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol herba anting-anting (Acalypha australis L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi fruktosa. Pada penelitian ini digunakan hewan uji sebanyak 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok (kontrol negatif, kontrol positif dan 3 kelompok uji dengan dosis ekstrak: 1000 mg/kgbb, 1200 mg/kgbb dan 1500 mg/kgbb). Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit jantan. Ekstrak herba anting-anting mempunyai aktivitas untuk menurunkan kadar glukosa darah, tetapisecara statistik aktivitas terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi fruktosa tidak signifikan ditunjukkan dengan p 0,05 (0,561). Hal ini mungkin disebabkan oleh kegagalan induksi fruktosa untuk mengkondisikan mencitmenjadi tikus model hiperglikemi.
{"title":"Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Herba Anting-anting (Acalypha indica L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Mencit yang diinduksi Fruktosa","authors":"Ricka Islamiyati, Rifda Naufa Lina","doi":"10.31596/CJP.V3I1.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/CJP.V3I1.38","url":null,"abstract":"Herba Anting-anting (Acalypha indica L.)merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.Kandungan Kimia yang terdapat pada herba anting-anting sangat banyak salah satunya yaitu β- D-glucoside sebagai antihiperglikemia.Hiperglikemi pada penelitian ini dilakukan dengan induksi fruktosa selama 2 minggu berturut-turut. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol herba anting-anting (Acalypha australis L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi fruktosa. Pada penelitian ini digunakan hewan uji sebanyak 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok (kontrol negatif, kontrol positif dan 3 kelompok uji dengan dosis ekstrak: 1000 mg/kgbb, 1200 mg/kgbb dan 1500 mg/kgbb). Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit jantan. Ekstrak herba anting-anting mempunyai aktivitas untuk menurunkan kadar glukosa darah, tetapisecara statistik aktivitas terhadap penurunan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi fruktosa tidak signifikan ditunjukkan dengan p 0,05 (0,561). Hal ini mungkin disebabkan oleh kegagalan induksi fruktosa untuk mengkondisikan mencitmenjadi tikus model hiperglikemi.","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"135 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127561913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kartika Ikawati, Fransisca Pramessinta Hadimarta, A. Widodo
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena prevalensi kasusnya yang tinggi dan berasosiasi dengan penyakit lainnya. Kolesterol dan trigliserida dapat memicu terjadinya hipertensi melalui berbagai mekanisme.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan trigliserida terhadap derajad tekanan darah. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 40 orang yang diambil dengan teknik sampling consecutive dari penderita hipertensi stadium 1 dan 2 yang menjalani rawat jalan di RSUD Tugurejo Semarang.Sebagai obyek penelitian digunkan serum dari darah vena cubiti yang kemudian diukur kadar kolesterol total menggunakan metode CHOD-PAP dan untuk pengukuran kadar trigliserida dengan menggunkan metode GPO-PAP. Pengukuran tekanan darah berdasarkan rekomendasi WHO dan klasifikasi hipertensi berdasarkan JNC VII. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 40 responden didapatkan rerata kadar kolesterol pada penderita hipertensi stadium 1 sebesar 220.5 mg/dL. Sedangkan rerata kadar kolesterol padapenderitahipertensi stadium 2 sebesar 242 mg/dL atau lebih tinggi 9,8%. Kadar trigliserida penderita hipertensi stadium 1 didapatkan rerata 160,4 mg/dL dan rerata pada penderita hipertensi stadium 2 sebesar 238.1 mg/dL atau lebih tinggi 48%. Hasil uji korelasi terhadap kadar kolesterol didapatkan nilai P0.05 sedang untuk kadar trigliserida didapatkan P0.05 dan R=0.725. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan derajat tekanan darah, tetapi terdapat hubungan positif kuat antara kadar trigliserida dengan tekanan darah. Semakin tinggi kadar trigliserida akan semakin tinggi derajad tekanan darahnya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian profil lipid berhubungan terhadap derajad tekanan darah pada penderita hipertensi di RSUD Tugu Semarang.
{"title":"Hubungan Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Terhadap Derajat Tekanan Darah","authors":"Kartika Ikawati, Fransisca Pramessinta Hadimarta, A. Widodo","doi":"10.31596/CJP.V3I1.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/CJP.V3I1.44","url":null,"abstract":"Hipertensi menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena prevalensi kasusnya yang tinggi dan berasosiasi dengan penyakit lainnya. Kolesterol dan trigliserida dapat memicu terjadinya hipertensi melalui berbagai mekanisme.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan trigliserida terhadap derajad tekanan darah. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 40 orang yang diambil dengan teknik sampling consecutive dari penderita hipertensi stadium 1 dan 2 yang menjalani rawat jalan di RSUD Tugurejo Semarang.Sebagai obyek penelitian digunkan serum dari darah vena cubiti yang kemudian diukur kadar kolesterol total menggunakan metode CHOD-PAP dan untuk pengukuran kadar trigliserida dengan menggunkan metode GPO-PAP. Pengukuran tekanan darah berdasarkan rekomendasi WHO dan klasifikasi hipertensi berdasarkan JNC VII. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 40 responden didapatkan rerata kadar kolesterol pada penderita hipertensi stadium 1 sebesar 220.5 mg/dL. Sedangkan rerata kadar kolesterol padapenderitahipertensi stadium 2 sebesar 242 mg/dL atau lebih tinggi 9,8%. Kadar trigliserida penderita hipertensi stadium 1 didapatkan rerata 160,4 mg/dL dan rerata pada penderita hipertensi stadium 2 sebesar 238.1 mg/dL atau lebih tinggi 48%. Hasil uji korelasi terhadap kadar kolesterol didapatkan nilai P0.05 sedang untuk kadar trigliserida didapatkan P0.05 dan R=0.725. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan derajat tekanan darah, tetapi terdapat hubungan positif kuat antara kadar trigliserida dengan tekanan darah. Semakin tinggi kadar trigliserida akan semakin tinggi derajad tekanan darahnya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian profil lipid berhubungan terhadap derajad tekanan darah pada penderita hipertensi di RSUD Tugu Semarang.","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115324684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lilis Sugiarti, Dwi Susiloningrum, N. Fitriah, Leavi Farchati
Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas, yang seharusnya menjadi aset negara yang perlu digali sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Berpijak pada kearifan lokal, di desa Colo di lereng Gunung Muria, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terdapat satu jenis tanaman endemik yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai obat sariawan dan antiradang, yaitu parijoto (Medinilla speciosa Blume). Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengujian aktivitas antibakteri sedian gel buah parijoto terhadap E. coli dan S. aureus (Sugiarti dan Nafiah, 2018). Tangkai buah parijoto yang tidak termanfaatkan (sebagai limbah) dengan warna tangkai yang merah seperti buahnya diduga mempunyai khasiat yang sama dengan buahnya. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan pengujian potensi antibakteri sedian gel handsanitizer ekstrak etanol tangkai buah parijoto. Sebelum dibuat sedian gel, dilakukan pengujian potensi ekstrak etanol tangkai buah parijoto, kemudian baru dilakukan formulasi sediaan gel dan diuji aktivitas antibakteri dengan konsentrasi ekstrak 0.25, 0.5, 1, 2, 4 gr/ml dengan pembanding kontrol positif gel handsanitizer komersil (berbahan aktif alkohol), kontrol negatif aquadest serta basis. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi antibakteri gel handsanitizer ekstrak etanol tangkai buah parijoto hanya ditunjukkan pada gel dengan konsentrasi ekstrak 4 gr/ml dengan diameter zona hambat 9,33 mm terhadap kedua bakteri uji. Potensi antibakteri gel ini lebih besar dari pada kontrol positifnya.
{"title":"Potensi Sediaan Gel Handsanitiser Ekstrak Tangkai Buah Parijoto (Medinilla Speciosa) Dalam Menghambat Bakteri Patogen","authors":"Lilis Sugiarti, Dwi Susiloningrum, N. Fitriah, Leavi Farchati","doi":"10.31596/CJP.V3I1.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/CJP.V3I1.39","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas, yang seharusnya menjadi aset negara yang perlu digali sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Berpijak pada kearifan lokal, di desa Colo di lereng Gunung Muria, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terdapat satu jenis tanaman endemik yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai obat sariawan dan antiradang, yaitu parijoto (Medinilla speciosa Blume). Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengujian aktivitas antibakteri sedian gel buah parijoto terhadap E. coli dan S. aureus (Sugiarti dan Nafiah, 2018). Tangkai buah parijoto yang tidak termanfaatkan (sebagai limbah) dengan warna tangkai yang merah seperti buahnya diduga mempunyai khasiat yang sama dengan buahnya. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan pengujian potensi antibakteri sedian gel handsanitizer ekstrak etanol tangkai buah parijoto. Sebelum dibuat sedian gel, dilakukan pengujian potensi ekstrak etanol tangkai buah parijoto, kemudian baru dilakukan formulasi sediaan gel dan diuji aktivitas antibakteri dengan konsentrasi ekstrak 0.25, 0.5, 1, 2, 4 gr/ml dengan pembanding kontrol positif gel handsanitizer komersil (berbahan aktif alkohol), kontrol negatif aquadest serta basis. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi antibakteri gel handsanitizer ekstrak etanol tangkai buah parijoto hanya ditunjukkan pada gel dengan konsentrasi ekstrak 4 gr/ml dengan diameter zona hambat 9,33 mm terhadap kedua bakteri uji. Potensi antibakteri gel ini lebih besar dari pada kontrol positifnya.","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116200441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keturunan adalah sebagian besar penyebab dari perbedaan yang nyata dan tersamar diantara individu, termasuk banyak variasi dalam respon obat yang diberikan. Farmakogenetik dapat memberikan dasar untuk pembenaran dosis individual untuk berbagai obat yang memiliki berbagai efek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui absorbsi amoxicillin pada galur wistar dan sprague dawley dan mengetahui nilai signifikansi absorbsi pada kedua galur tikus yang berbeda. Percobaan ini menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk menentukan tingkat absorbsi amoxicillin pada dua galur tikus yaitu galur wistar dan galur sprague dawley. Aqua Pro Injection (API) digunakan sebagai pelarut dalam percobaan ini. Larutan plasma darah terdeteksi pada panjang gelombang 365.5 nm. Hasil dari data yang diperoleh dari spektrofotometri kemudian diolah menggunakan Tes “t” pada sistem SPSS versi 16. Hasil analisis absorbsi amoxicillin pada kedua galur tikus menghasilkan nilai signifikansi 0.000, hasil tersebut menunjukkan bahwa absorbsi amoxicillin pada kedua galur tikus berbeda signifikan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan absorbsi amoxicillin pada kedua galur tikus, dan galur wistar memiliki daya absorbsi lebih baik dibandingkan dengan absorbsi pada galur sprague dawley. Kata kunci : Absorbsi Amoxicillin, Wistar, Sprague Dawley, Genetik, Farmakogenetik
{"title":"ABSORBSI AMOXICILLIN PADA TIKUS GALUR WISTAR DAN GALUR SPRAGUE DAWLEY","authors":"Rizkyana Efendi, W. Wirasti, Ainun Muthoharoh","doi":"10.31596/CJP.V2I2.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/CJP.V2I2.29","url":null,"abstract":"Keturunan adalah sebagian besar penyebab dari perbedaan yang nyata dan tersamar diantara individu, termasuk banyak variasi dalam respon obat yang diberikan. Farmakogenetik dapat memberikan dasar untuk pembenaran dosis individual untuk berbagai obat yang memiliki berbagai efek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui absorbsi amoxicillin pada galur wistar dan sprague dawley dan mengetahui nilai signifikansi absorbsi pada kedua galur tikus yang berbeda. Percobaan ini menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk menentukan tingkat absorbsi amoxicillin pada dua galur tikus yaitu galur wistar dan galur sprague dawley. Aqua Pro Injection (API) digunakan sebagai pelarut dalam percobaan ini. Larutan plasma darah terdeteksi pada panjang gelombang 365.5 nm. Hasil dari data yang diperoleh dari spektrofotometri kemudian diolah menggunakan Tes “t” pada sistem SPSS versi 16. Hasil analisis absorbsi amoxicillin pada kedua galur tikus menghasilkan nilai signifikansi 0.000, hasil tersebut menunjukkan bahwa absorbsi amoxicillin pada kedua galur tikus berbeda signifikan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan absorbsi amoxicillin pada kedua galur tikus, dan galur wistar memiliki daya absorbsi lebih baik dibandingkan dengan absorbsi pada galur sprague dawley. Kata kunci : Absorbsi Amoxicillin, Wistar, Sprague Dawley, Genetik, Farmakogenetik","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129721231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada tahun 2000 di Indonesia terdapat 8,4 juta pengidap penyakit diabetes mellitus dan diperkirakan akan menjadi 21,3 juta pada tahun 2030 (Soegondo dkk, 2009). Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang besarsebagai aset negara yang perlu digali sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu kearifan lokal, di desa Colo dilereng Gunung Muria, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yaitu parijoto (Medinilla speciosa Blume). Tanaman yang mengandung tanin, Flavonoid, Saponin dan glikosida dalam buahnya, serta memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Ekstrak Etanol Ranting Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Dengan Metode Induksi Aloksan. Untuk mengetahui perbedaan penurunan kadar glukosa darah antar kelompok perlakuan. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorik dengan menggunakan induksi aloksan pada tikus putih dan menyebabkan kerusakan sel beta pankreas sehingga terjadi diabetes mellitus. Pemberian ekstrak etanol ranting buah parijoto diberikan setelah tikus DM, dengan harapan dapat menurunkan kadar glukosa darah. Data diuji menggunakan one way ANOVA untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan. Diperoleh nilai signifikan 0.000 0.05 artinya terdapat perbedaan antar perlakuan terhadap efek hipoglikemik pada tikus diabetes. Selanjutnya data diuji Multiple Comparisons Bonferrondi peroleh hasil tidak ada perbedaan antara kelompok control positif (Glibenklamid) dan Kelompok dosis 100 mg/KgBB. Kata Kunci : Medinilla speciosa Blume ; Aloksan, Kadar glukosa darah
{"title":"PENGARUH EKSTRAK ETANOL RANTING BUAH PARIJOTO (Medinilla speciosa Blume) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH DENGAN METODE INDUKSI ALOKSAN","authors":"Annik Megawati, Endra Pujiastuti","doi":"10.31596/cjp.v2i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/cjp.v2i2.23","url":null,"abstract":"Pada tahun 2000 di Indonesia terdapat 8,4 juta pengidap penyakit diabetes mellitus dan diperkirakan akan menjadi 21,3 juta pada tahun 2030 (Soegondo dkk, 2009). Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang besarsebagai aset negara yang perlu digali sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Salah satu kearifan lokal, di desa Colo dilereng Gunung Muria, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yaitu parijoto (Medinilla speciosa Blume). Tanaman yang mengandung tanin, Flavonoid, Saponin dan glikosida dalam buahnya, serta memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Ekstrak Etanol Ranting Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Dengan Metode Induksi Aloksan. Untuk mengetahui perbedaan penurunan kadar glukosa darah antar kelompok perlakuan. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorik dengan menggunakan induksi aloksan pada tikus putih dan menyebabkan kerusakan sel beta pankreas sehingga terjadi diabetes mellitus. Pemberian ekstrak etanol ranting buah parijoto diberikan setelah tikus DM, dengan harapan dapat menurunkan kadar glukosa darah. Data diuji menggunakan one way ANOVA untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan. Diperoleh nilai signifikan 0.000 0.05 artinya terdapat perbedaan antar perlakuan terhadap efek hipoglikemik pada tikus diabetes. Selanjutnya data diuji Multiple Comparisons Bonferrondi peroleh hasil tidak ada perbedaan antara kelompok control positif (Glibenklamid) dan Kelompok dosis 100 mg/KgBB. Kata Kunci : Medinilla speciosa Blume ; Aloksan, Kadar glukosa darah","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115848917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mouthwash adalah sediaan cair dengan viskositas yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair, dengan rasa yang enak. Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut, karena mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, eugenol, tritepernoid. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) ke dalam bentuk sediaan mouthwash. Ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan konsentrasi 1%, 2% dan 3% diformulasikan menjadi bentuk mouthwash. Evaluasi yang dilakukan meliputi organoleptis, pH viskositas dan freeze-thaw cyling test. Hasil pengamatan organoleptis tidakmenunjukkan perubahan warna, bau, rasa maupun pemisahan pada mouthwash. Rentang nilai pH adalah 6-7. Hasil pengamatan viskositas menunjukkan bahwa terjadi penurunan viskositas pada setiap pengukuran, namun masih mendekati nilai viskositas air. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada pengujian freeze-thaw cycling test, hasil pengamatan organoleptis menunjukkan tidak ada perubahan warna, bau, rasa dan homogenitas pada mouthwash, nilai pH dan nilai viskositas tidak menunjukkan adanya perubahan. Ekstrak daun kemangi dapat diformulasi ke dalam sediaan mouthwash dan memenuhi persyaratan fisik meliputi pengamatan organoleptis, pengujian pH, viskositas serta Freeze-Thaw Cycling Test.Keywords: Daun kemangi, mouthwash, evaluasi fisik
{"title":"FORMULASI MOUTHWASH EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimumbasilicum L.)","authors":"W. Ningrum, U. Waznah","doi":"10.31596/CJP.V2I2.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/CJP.V2I2.30","url":null,"abstract":"Mouthwash adalah sediaan cair dengan viskositas yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair, dengan rasa yang enak. Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut, karena mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, eugenol, tritepernoid. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L.) ke dalam bentuk sediaan mouthwash. Ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan konsentrasi 1%, 2% dan 3% diformulasikan menjadi bentuk mouthwash. Evaluasi yang dilakukan meliputi organoleptis, pH viskositas dan freeze-thaw cyling test. Hasil pengamatan organoleptis tidakmenunjukkan perubahan warna, bau, rasa maupun pemisahan pada mouthwash. Rentang nilai pH adalah 6-7. Hasil pengamatan viskositas menunjukkan bahwa terjadi penurunan viskositas pada setiap pengukuran, namun masih mendekati nilai viskositas air. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada pengujian freeze-thaw cycling test, hasil pengamatan organoleptis menunjukkan tidak ada perubahan warna, bau, rasa dan homogenitas pada mouthwash, nilai pH dan nilai viskositas tidak menunjukkan adanya perubahan. Ekstrak daun kemangi dapat diformulasi ke dalam sediaan mouthwash dan memenuhi persyaratan fisik meliputi pengamatan organoleptis, pengujian pH, viskositas serta Freeze-Thaw Cycling Test.Keywords: Daun kemangi, mouthwash, evaluasi fisik","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122950613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Asma merupakan inflamasi kronis dari saluran pernapasan yang kompleks dengan banyaknya sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T dan ditandai oleh gejala yang variabel dan berulang seperti mengi, batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Membuktikan dan menganalis pengaruh pemberian suplementasi minyak zaitun (Olea europaea L.) yang dikombinasi dengan Telfas OD terhadap penurunan ketebalan epitel bronkiolus dengan melihat gambaran histopatologi pada mencit asma. 25 ekor mencit jantan BALB/c umur 2-3 bulan, disensitisasi OVA secara intra peritoneal pada hari ke-0 dan ke-7 dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I: normal tanpa perlakuan, Kelompok II: kontrol negatif diberi NaCl 0,9% Kelompok III: perlakuan Telfast OD 0,32 mg/hari p.o. Kelompok IV: perlakuan minyak zaitun 0,15ml/hari. Kelompok V: diberi kombinasi Telfas OD 0,015 ml / hari p.o dan minyak Zaitun 0,15 ml/ hari p.o. Hari ke-14, 15, 16, 17 ditantang oleh OVA 1% secara inhalasi dengan alat nebulizer selama 20 menit. Dua puluh empat jam setelah pemaparan akhir, mencit dikorbankan dengan dislokasi leher untuk duji histopatologi epitel bronkus. Kombinasi Telfast OD 0,32mg/hari dan minyak zaitun 0,15ml/hari menunjukan hasil penurunan ketebalan epitel bronkus yang paling baik dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Pemberian suplementasi minyak zaitun (Olea europaea L.) yang dikombinasi dengan Telfas OD secara signifikan mampu menurunkan ketebalan epitel bronkus mencit asma. Kata kunci: Telfast OD, Minyak zaitun , Epitel bronkus
哮喘是一种复杂呼吸道的慢性炎症,有许多起作用的细胞,特别是肥大、雌激素细胞和淋巴细胞,其特征是溃疡、咳嗽、呼吸短促和胸痛等可变和重复症状。通过观察小肠哮喘的组织性病理特征,证明并分析了橄榄输液(Olea europaea L)与t.fas结合对降低支气管炎上皮的影响。25只雄性幼崽将巴尔布/c的年龄为2-3个月大,在第0天和第7天感染了卵子并将其分成5组。I组:正常不治疗,II组:负控制给NaCl 0.9%的III组:Telfast处理0.32 mg/天p.o.集团4:处理橄榄油0.15ml /天。V组:OD OD 0.015毫升/天,橄榄油0.15毫升/ 14毫升/天最后一次接触24小时后,小嘴被用颈部脱位治疗宫颈癌上皮病理。Telfast OD / day和橄榄油0.15ml / day的结合表明,支雷氏上皮比其他治疗群体更容易减少。与t.pfas结合的橄榄橄榄输液显著降低了哮喘小肠的上皮厚度。关键词:Telfast,橄榄油,表姐妹峰
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI MINYAK ZAITUN TERHADAP PENURUNAN KETEBALAN EPITEL BRONKUS PADA MENCT ASMA YANG DIINDUKSI OVALBUMIN","authors":"D. Palupi, Fajrunida Nur Hasanah","doi":"10.31596/CJP.V2I2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.31596/CJP.V2I2.25","url":null,"abstract":"Asma merupakan inflamasi kronis dari saluran pernapasan yang kompleks dengan banyaknya sel yang berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T dan ditandai oleh gejala yang variabel dan berulang seperti mengi, batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Membuktikan dan menganalis pengaruh pemberian suplementasi minyak zaitun (Olea europaea L.) yang dikombinasi dengan Telfas OD terhadap penurunan ketebalan epitel bronkiolus dengan melihat gambaran histopatologi pada mencit asma. 25 ekor mencit jantan BALB/c umur 2-3 bulan, disensitisasi OVA secara intra peritoneal pada hari ke-0 dan ke-7 dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I: normal tanpa perlakuan, Kelompok II: kontrol negatif diberi NaCl 0,9% Kelompok III: perlakuan Telfast OD 0,32 mg/hari p.o. Kelompok IV: perlakuan minyak zaitun 0,15ml/hari. Kelompok V: diberi kombinasi Telfas OD 0,015 ml / hari p.o dan minyak Zaitun 0,15 ml/ hari p.o. Hari ke-14, 15, 16, 17 ditantang oleh OVA 1% secara inhalasi dengan alat nebulizer selama 20 menit. Dua puluh empat jam setelah pemaparan akhir, mencit dikorbankan dengan dislokasi leher untuk duji histopatologi epitel bronkus. Kombinasi Telfast OD 0,32mg/hari dan minyak zaitun 0,15ml/hari menunjukan hasil penurunan ketebalan epitel bronkus yang paling baik dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Pemberian suplementasi minyak zaitun (Olea europaea L.) yang dikombinasi dengan Telfas OD secara signifikan mampu menurunkan ketebalan epitel bronkus mencit asma. Kata kunci: Telfast OD, Minyak zaitun , Epitel bronkus","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116909133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}