Pub Date : 2024-02-27DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1478
Luh Putu, . Widiastini1, G. Agung, Manik Karuniadi, P. Ayu, Dinastya Saraswati, K. Kunci, Pubertas Pendidikan kesehatan, J. Pengabdian, Kepada Masyarakat
Remaja adalah generasi penerus bangsa, dimana baik buruknya suatu bangsa ke depan tergantung bagaimana kondisi remaja sebagai generasi muda saat ini. Masa remaja sering dikatakan masa pubertas yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa dimulai dari umur 8 tahun umur 8 – 14 tahun. Tahap perkembangan yang terjadi pada remaja antara lain, secara klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, perkembangan seksual, perubahan sosial serta perkembangan emosional. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman remaja di SDN 5 Dalung tentang perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga memiliki kesiapan baik secara fisik maupun psikologis dalam menghadapi perubahan tersebut. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan penyuluhan kenali masa pubertas. Terdapat 28 remaja (12 perempuan, dan 16 laki-laki). Teknis kegiatan adalah memberikan pre test, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan, serta diakhiri dengan post test. Hasil pengabdian ini menunjukkan sebelum diberikan penyuluhan 11 orang (39.3%) yang memiliki pengetahuan kurang dan 2 orang (7.1%) memiliki pengetahuan baik, sedangkan setelah diberikan penyuluhan 5 orang (17.9%) memiliki pengetahuan cukup, dan 23 orang (82.1%) memiliki pengetahuan baik. Kesimpulan, pemberian penyuluhan tentang pubertas meningkatkan pengetahuan remaja sebanyak 82.1% dibandingkan sebelum diberikan penyuluhan, dengan nilai P-Value <0.05 yang artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah di berikan pendidikan kesehatan
{"title":"KENALI MASA PUBERTAS PADA REMAJA MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN","authors":"Luh Putu, . Widiastini1, G. Agung, Manik Karuniadi, P. Ayu, Dinastya Saraswati, K. Kunci, Pubertas Pendidikan kesehatan, J. Pengabdian, Kepada Masyarakat","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1478","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1478","url":null,"abstract":"Remaja adalah generasi penerus bangsa, dimana baik buruknya suatu bangsa ke depan tergantung bagaimana kondisi remaja sebagai generasi muda saat ini. Masa remaja sering dikatakan masa pubertas yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa dimulai dari umur 8 tahun umur 8 – 14 tahun. Tahap perkembangan yang terjadi pada remaja antara lain, secara klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, perkembangan seksual, perubahan sosial serta perkembangan emosional. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman remaja di SDN 5 Dalung tentang perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga memiliki kesiapan baik secara fisik maupun psikologis dalam menghadapi perubahan tersebut. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan penyuluhan kenali masa pubertas. Terdapat 28 remaja (12 perempuan, dan 16 laki-laki). Teknis kegiatan adalah memberikan pre test, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan, serta diakhiri dengan post test. Hasil pengabdian ini menunjukkan sebelum diberikan penyuluhan 11 orang (39.3%) yang memiliki pengetahuan kurang dan 2 orang (7.1%) memiliki pengetahuan baik, sedangkan setelah diberikan penyuluhan 5 orang (17.9%) memiliki pengetahuan cukup, dan 23 orang (82.1%) memiliki pengetahuan baik. Kesimpulan, pemberian penyuluhan tentang pubertas meningkatkan pengetahuan remaja sebanyak 82.1% dibandingkan sebelum diberikan penyuluhan, dengan nilai P-Value <0.05 yang artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah di berikan pendidikan kesehatan","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"54 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140427294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-27DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1527
Melkisedek O. Nubatonis, Applonia Leu Obi, Christina Ngadilah, Agustinus Wali
Anak stunting adalah anak yang terhambat pertumbuhan fisiknya karena masalah gizi dan pengasuhan yang kurang. Stunting pada balita akan berdampak buruk jika tidak ditanggulangi segera. Asupan gizi yang diterima tubuh anak sangat penting diperhatikan dan peran orang tua asuh dapat membimbing dan mengawasi anaknya agar kesehatan gigi dapat terjaga. Sehingga mencegah risiko kerusakan gigi dengan rajin menyikat gigi. Melalui pemberian edukasi mengenai perawatan gigi yang benar kepada orang tua asuh anak stunting sangatlah tepat. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua asuh tentang cara menyikat gigi pada anak stunting di Kelurahan Liliba Kota Kupang. Metode pelaksanaan pengabdian dengan teknik penyuluhan langsung pada ibu beranak stunting dan pemberian makanan tambahan selama 90 hari. Berdasarkan hasil penyuluhan yang diberikan saat pengabdian, ibu secara umum memahami tentang cara menyikat gigi pada anak stunting dan berkomitmen lebih baik lagi dalam mendampingi anak ketika menyikat gigi. Serta pendampingan yang diberikan selama 4 kali, pertama sebelum diintervensi, kedua pemberian makanan tambahan selama 30 hari, dilanjutkan ketiga 60 hari dan keempat 90 hari.Tim memantau dan mengevaluasi perkembangan kedua anak asuhnya terdapat peningkatan berat badan, tinggi badan serta lingkar lengan atas. Kesimpulan : terjadi perubahan berat badan anak serta ibu memahami cara menjaga kesehatan gigi anaknya.
{"title":"PENYULUHAN KESEHATAN GIGI TENTANG CARA MENYIKAT GIGI PADA ANAK STUNTING","authors":"Melkisedek O. Nubatonis, Applonia Leu Obi, Christina Ngadilah, Agustinus Wali","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1527","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1527","url":null,"abstract":"Anak stunting adalah anak yang terhambat pertumbuhan fisiknya karena masalah gizi dan pengasuhan yang kurang. Stunting pada balita akan berdampak buruk jika tidak ditanggulangi segera. Asupan gizi yang diterima tubuh anak sangat penting diperhatikan dan peran orang tua asuh dapat membimbing dan mengawasi anaknya agar kesehatan gigi dapat terjaga. Sehingga mencegah risiko kerusakan gigi dengan rajin menyikat gigi. Melalui pemberian edukasi mengenai perawatan gigi yang benar kepada orang tua asuh anak stunting sangatlah tepat. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua asuh tentang cara menyikat gigi pada anak stunting di Kelurahan Liliba Kota Kupang. Metode pelaksanaan pengabdian dengan teknik penyuluhan langsung pada ibu beranak stunting dan pemberian makanan tambahan selama 90 hari. Berdasarkan hasil penyuluhan yang diberikan saat pengabdian, ibu secara umum memahami tentang cara menyikat gigi pada anak stunting dan berkomitmen lebih baik lagi dalam mendampingi anak ketika menyikat gigi. Serta pendampingan yang diberikan selama 4 kali, pertama sebelum diintervensi, kedua pemberian makanan tambahan selama 30 hari, dilanjutkan ketiga 60 hari dan keempat 90 hari.Tim memantau dan mengevaluasi perkembangan kedua anak asuhnya terdapat peningkatan berat badan, tinggi badan serta lingkar lengan atas. Kesimpulan : terjadi perubahan berat badan anak serta ibu memahami cara menjaga kesehatan gigi anaknya.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"263 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140427965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-27DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1497
Eva Susanti, Wenny Indah Purnama Eka Sari, Kurniyati Kurniyati
Tujuan Strategis pembangunan kesehatan satunya adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup, pencegahan penyakit dan peningkatan sumber daya kesehatan. Upaya pemberdayaan Masyarakat salah satunya dengan melibatkan kader dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Pemanfaatan Tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai obat tradisional menjadi salah satu program pemerintah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk Pembentukan dan pemberdayaan Kader dalam pemanfaatan Toga Di Desa Kampung Delima tahun 2023. Metode kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan konsep pembentukan kampung tradisional sehat dan pemberdayaan kader kesehatan. Hasil pengabmas ini yaitu setelah pelatihan tingkat pengetahuan kader (80 %) berada dalam kategori Baik. Hasil pelaksanaan pendampingan Kader dalam pemanfaatan Toga di Masyarakat disimpulkan Hampir semua Kader (80%) selalu memberikan himbauan manfaat tanaman keluarga, hampir semua Kader (80%) selalu mengajak menanam TOGA, sebagian besar (73%) Kader selalu menjelaskan cara pemanfaatan tanaman obat. Pelatihan yang dilakukan telah mampu meningkatkan pengetahuan kader baik dari sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil ini telah sesuai harapan dari pengabdian Masyarakat. Peningkatan pengetahuan Ini menjadi hal penting dalam pemberdayaan masyarakat. Pelatihan akan bermanfaat dalam peningkatan pemahamann dan keterampilan kader dalam bidang tanaman obat keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat telah berjalan dengan baik dengan terbentuknya Kader Kampung Tradisional Komplementer dan terlaksananya pelatihan dan pendampingan bagi Kader.
卫生发展的战略目标之一是通过生命周期方法、疾病预防和改善卫生资源来提高公众健康水平。增强社区能力的努力之一就是让干部参与解决他们的健康问题。使用家庭药用植物(TOGA)作为传统药物是政府的方案之一。社区服务活动的目的是在 2023 年在甘榜德利玛村培养和授权干部使用 Toga。社区服务活动的方法采用了组建健康传统村落和增强卫生干部能力的概念。这项社区服务的结果是,经过培训后,干部的知识水平(80%)属于 "良好 "类别。干部协助社区使用 Toga 的结果是,几乎所有干部(80%)总是呼吁人们了解家庭植物的益处,几乎所有干部(80%)总是邀请人们种植 Toga,大多数干部(73%)总是解释如何使用药用植物。无论是在培训前还是培训后,所开展的培训都能提高干部的知识水平。这些结果满足了社区服务的期望。知识的增长对社区赋权非常重要。培训将有助于提高干部在家庭药用植物领域的认识和技能。随着补充传统村干部的组建和干部培训与指导的实施,社区服务活动进展顺利。
{"title":"PEMBENTUKAN DAN PEMBERDAYAAN KADER KAMPUNG TRADISIONAL KOMPLEMENTER DALAM PEMANFAATAN TOGA DI DESA KAMPUNG DELIMA TAHUN 2023","authors":"Eva Susanti, Wenny Indah Purnama Eka Sari, Kurniyati Kurniyati","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1497","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1497","url":null,"abstract":"Tujuan Strategis pembangunan kesehatan satunya adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup, pencegahan penyakit dan peningkatan sumber daya kesehatan. Upaya pemberdayaan Masyarakat salah satunya dengan melibatkan kader dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Pemanfaatan Tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai obat tradisional menjadi salah satu program pemerintah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk Pembentukan dan pemberdayaan Kader dalam pemanfaatan Toga Di Desa Kampung Delima tahun 2023. Metode kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan konsep pembentukan kampung tradisional sehat dan pemberdayaan kader kesehatan. Hasil pengabmas ini yaitu setelah pelatihan tingkat pengetahuan kader (80 %) berada dalam kategori Baik. Hasil pelaksanaan pendampingan Kader dalam pemanfaatan Toga di Masyarakat disimpulkan Hampir semua Kader (80%) selalu memberikan himbauan manfaat tanaman keluarga, hampir semua Kader (80%) selalu mengajak menanam TOGA, sebagian besar (73%) Kader selalu menjelaskan cara pemanfaatan tanaman obat. Pelatihan yang dilakukan telah mampu meningkatkan pengetahuan kader baik dari sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil ini telah sesuai harapan dari pengabdian Masyarakat. Peningkatan pengetahuan Ini menjadi hal penting dalam pemberdayaan masyarakat. Pelatihan akan bermanfaat dalam peningkatan pemahamann dan keterampilan kader dalam bidang tanaman obat keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat telah berjalan dengan baik dengan terbentuknya Kader Kampung Tradisional Komplementer dan terlaksananya pelatihan dan pendampingan bagi Kader.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"28 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140424609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-27DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1514
S. Suryati, Elsye Rahmawaty, Fenti Hasnani
Pertumbuhan dan perkembangan remaja terjadi secara alami, baik fisik, mental dan kematangan organ reproduksi. Remaja merupakan tahapan dimana perubahan periode dari anak-anak menjadi dewasa dengan adanya perubahan pada fisik, psikis dan sosial. Usia paling awal dimulainya pubertas adalah pada usia 10-15 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun, namun untuk anak perempuan biasanya terjadi percepatan yaitu di usia 9 tahun sudah mengalami pubertas, tetapi percepatan tersebut sering tidak diimbangi dengan percepatan perkembangan psikologis, termasuk mental dan emosional. Pentingnya pendidikan kesehatan persiapan pubertas. Tanda utama pubertas pada anak laki-laki adalah mimpi basah, perubahan suara yang disertai dengan tonjolan kerongkongan (Adam’s apple), perubahan panjang penis, dan tumbuhnya rambut kemaluan., sedangkan pada anak perempuan adalah menarche (menstruasi pertama kali), pertumbuhan payudara, tumbuhnya rambut di daerah kemaluan. Pentingnya Pendidikan Kesehatan persiapan pubertas pada siswa dan siswi diperlukan agar anak memiliki pengetahuan yang memadai tentang bagaimana menjaga organ-organ reproduksi, serta menanamkan nilai-nilai moral yang berkaitan dengan masalah seksualitas. Tetapi seringkali anak merespon pubertas dengan negatif seperti rasa malu, cemas, takut, dan sedih sehingga diperlukan edukasi pada remaja awal dalam persiapan menghadapi pubertas. Mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah SDN 01 Pondok Labu Jakarta Selatan. Metode pengabdian masyarakat adalah ceramah dan tanya jawab penyuluhan persiapan menarche. Kesimpulan dari hasil pengabdian kepeda masyarakat ini adalah pentingnya pendidikan kesehatan diberikan kepada remaja prapubertas seperti siswi sekolah dasar, karena dengan adanya pendidikan kesehatan melalui jalur sekolah dapat merubah pengetahuan siswi kepada yang lebih baik terutama pada siswi SD dalam persiapan pubertas dan menghadapi menarche.
青春期的生长发育是自然发生的,包括生理、心理和生殖器官的成熟。青春期是一个从儿童向成人转变的阶段,在生理、心理和社会方面都会发生变化。最早进入青春期的年龄是 10-15 岁,持续时间约为 4 年,但对于女孩来说,通常会有一个加速期,即 9 岁就已经进入青春期,但这种加速期往往与心理发展(包括精神和情感)的加速期不相匹配。青春期准备健康教育的重要性。男孩青春期的主要表现是梦遗、伴随食道(喉结)突出的声音变化、阴茎长度变化和阴毛生长,而女孩则是月经初潮(月经初潮)、乳房发育、阴毛生长。为了让孩子们充分了解如何保养生殖器官,并灌输与性问题有关的道德价值观,有必要在学生中开展青春期准备健康教育。但是,孩子们对青春期的反应往往是消极的,如尴尬、焦虑、恐惧和悲伤,因此需要对青少年进行青春期准备教育。这项社区服务的合作伙伴是雅加达南部的 Pondok Labu SDN 01。社区服务的方法是就初潮准备进行讲座和问答咨询。从这次社区服务的结果中得出的结论是,对青春期前的青少年(如小学生)进行健康教育非常重要,因为通过学校渠道开展的健康教育可以使学生,尤其是小学生对青春期和初潮的准备有更好的认识。
{"title":"PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERSIAPAN PUBERTAS PADA SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"S. Suryati, Elsye Rahmawaty, Fenti Hasnani","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1514","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1514","url":null,"abstract":"Pertumbuhan dan perkembangan remaja terjadi secara alami, baik fisik, mental dan kematangan organ reproduksi. Remaja merupakan tahapan dimana perubahan periode dari anak-anak menjadi dewasa dengan adanya perubahan pada fisik, psikis dan sosial. Usia paling awal dimulainya pubertas adalah pada usia 10-15 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun, namun untuk anak perempuan biasanya terjadi percepatan yaitu di usia 9 tahun sudah mengalami pubertas, tetapi percepatan tersebut sering tidak diimbangi dengan percepatan perkembangan psikologis, termasuk mental dan emosional. Pentingnya pendidikan kesehatan persiapan pubertas. Tanda utama pubertas pada anak laki-laki adalah mimpi basah, perubahan suara yang disertai dengan tonjolan kerongkongan (Adam’s apple), perubahan panjang penis, dan tumbuhnya rambut kemaluan., sedangkan pada anak perempuan adalah menarche (menstruasi pertama kali), pertumbuhan payudara, tumbuhnya rambut di daerah kemaluan. Pentingnya Pendidikan Kesehatan persiapan pubertas pada siswa dan siswi diperlukan agar anak memiliki pengetahuan yang memadai tentang bagaimana menjaga organ-organ reproduksi, serta menanamkan nilai-nilai moral yang berkaitan dengan masalah seksualitas. Tetapi seringkali anak merespon pubertas dengan negatif seperti rasa malu, cemas, takut, dan sedih sehingga diperlukan edukasi pada remaja awal dalam persiapan menghadapi pubertas. Mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah SDN 01 Pondok Labu Jakarta Selatan. Metode pengabdian masyarakat adalah ceramah dan tanya jawab penyuluhan persiapan menarche. Kesimpulan dari hasil pengabdian kepeda masyarakat ini adalah pentingnya pendidikan kesehatan diberikan kepada remaja prapubertas seperti siswi sekolah dasar, karena dengan adanya pendidikan kesehatan melalui jalur sekolah dapat merubah pengetahuan siswi kepada yang lebih baik terutama pada siswi SD dalam persiapan pubertas dan menghadapi menarche.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"17 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140425195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-27DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1405
Mariza Elvira, Debby Sinthania, Debby Silvia Dewi, Hilma Yessi, Muhammad Arif
Latar Belakang: Desa pakasai merupakan salah satu daerah tertinggi kasus hipertensi, kader posyandu jarang mendapatkan pendampingan dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi seperti senam hipertensi dan penyuluhan kesehatan, masyarakat khususnya yang menderita hipertensi sudah bosan minum obat yang didapat dari petugas, kebiasaan masyarakat suka makan makanan yang berminyak dan berlemak, masih ada yang merokok dan konsumsi garam. Upaya yang dapat dilakukan adalah penguatan peran kader dan senam hipertensi dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi melalui edukasi dan penyegaran kembali kepada kader, pemeriksaan kesehatan dan senam hipertensi. Tujuan : merubah perilaku, meningkatnya derajat kesehatan, meminimalkan sekaligus mengurangi kambuhnya hipertensi. Metode : Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2023 dengan sasaran 45 orang yang terdiri dari 15 orang kader dan 30 orang Masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahap, tahap 1 : Persiapan, tahap 2 : Pelaksanaan kegiatan yaitu edukasi pada kader, senam hipertensi dan pemeriksaan kesehatan, tahap 3 : evaluasi ketercapaian tujuan melalui postest. Hasil : kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang konsep dan pencegahan hipertensi menjadi baik = 80% dan cukup = 20%, terdapat lebih dari separoh masyarakat yang memiliki tekanan darah normal sejumlah 19 orang (64%). Kesimpulan : penguatan peran kader dan senam hipertensi dapat mengurangi kambuhnya hipertensi.
{"title":"PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI MELALUI PENGUATAN PERAN KADER DAN SENAM HIPERTENSI","authors":"Mariza Elvira, Debby Sinthania, Debby Silvia Dewi, Hilma Yessi, Muhammad Arif","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1405","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1405","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Desa pakasai merupakan salah satu daerah tertinggi kasus hipertensi, kader posyandu jarang mendapatkan pendampingan dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi seperti senam hipertensi dan penyuluhan kesehatan, masyarakat khususnya yang menderita hipertensi sudah bosan minum obat yang didapat dari petugas, kebiasaan masyarakat suka makan makanan yang berminyak dan berlemak, masih ada yang merokok dan konsumsi garam. Upaya yang dapat dilakukan adalah penguatan peran kader dan senam hipertensi dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi melalui edukasi dan penyegaran kembali kepada kader, pemeriksaan kesehatan dan senam hipertensi. Tujuan : merubah perilaku, meningkatnya derajat kesehatan, meminimalkan sekaligus mengurangi kambuhnya hipertensi. Metode : Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2023 dengan sasaran 45 orang yang terdiri dari 15 orang kader dan 30 orang Masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahap, tahap 1 : Persiapan, tahap 2 : Pelaksanaan kegiatan yaitu edukasi pada kader, senam hipertensi dan pemeriksaan kesehatan, tahap 3 : evaluasi ketercapaian tujuan melalui postest. Hasil : kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang konsep dan pencegahan hipertensi menjadi baik = 80% dan cukup = 20%, terdapat lebih dari separoh masyarakat yang memiliki tekanan darah normal sejumlah 19 orang (64%). Kesimpulan : penguatan peran kader dan senam hipertensi dapat mengurangi kambuhnya hipertensi.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"45 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140427212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-27DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1552
Radinal Husein
Keberadaan tenaga kesehatan, dalam Sistem Informasi SDM Kesehatan per Februari 2024 diketahui bahwa masih terdapat 4.699 (46%) Puskesmas yang belum memiliki 9 (sembilan) jenis tenaga kesehatan sesuai standar. Rendahnya ketersediaan tenaga kesehatan di Puskesmas, khususnya di wilayah timur, tentunya membutuhkan langkah-langkah percepatan dalam pemenuhan tenaga kesehatan di Puskesmas, yaitu dengan pemenuhan tenaga kesehatan melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), redistribusi tenaga kesehatan, pengaturan Surat Izin Praktik (SIP), pemberian insentif tenaga kesehatan, pengembangan karir tenaga kesehatan, kolaborasi lintas program dan lintas sektor (Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, Kementerian/Lembaga, dll), pemenuhan fasilitas kesehatan satu paket dengan pemenuhan tenaga kesehatan.
{"title":"PERCEPATAN PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS UNTUK DAYA UNGKIT PEMBANGUNAN KESEHATAN","authors":"Radinal Husein","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1552","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1552","url":null,"abstract":"Keberadaan tenaga kesehatan, dalam Sistem Informasi SDM Kesehatan per Februari 2024 diketahui bahwa masih terdapat 4.699 (46%) Puskesmas yang belum memiliki 9 (sembilan) jenis tenaga kesehatan sesuai standar. Rendahnya ketersediaan tenaga kesehatan di Puskesmas, khususnya di wilayah timur, tentunya membutuhkan langkah-langkah percepatan dalam pemenuhan tenaga kesehatan di Puskesmas, yaitu dengan pemenuhan tenaga kesehatan melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), redistribusi tenaga kesehatan, pengaturan Surat Izin Praktik (SIP), pemberian insentif tenaga kesehatan, pengembangan karir tenaga kesehatan, kolaborasi lintas program dan lintas sektor (Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, Kementerian/Lembaga, dll), pemenuhan fasilitas kesehatan satu paket dengan pemenuhan tenaga kesehatan.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"40 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140425427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-27DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1448
Hesti Prawita Widiastuti, H. Hilda, Arsyawina Arsyawina
Pendahuluan: Meningkatkan kasus Covid-19 pada tahun 2020 berdampak pada semua lini kehidupan. Ditahun yang sama WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi. Hal tersebut berdampak pada sesehatan jiwa dan psikososial. Adanya aturan pembatasan sosial dan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 menyebabkan meningkatnya kecemasan. Oleh karena itu dukungan psikososial sangat diperlukan bagi pasien Covid-19. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan relawan Covid-19 dalam memberikan dukungan psikososial pada pasien Covid-19 yang diikuti oleh 15 relawan. Metode yang digunakan terdiri dari 4 tahap yaitu melakukan kajian situasi, meyusun rencana, persiapan kegiatan dan pelaksanaan. Intervensi yang diberikan pada relawan yaitu edukasi berupa penyuluhan, diskusi dan simulasi. Untuk mengukur pengetahuan relawan menggunakan kuisioner yang diberikan pre dan post. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi perbedaan pengetahuan relawan sebelum dan sesuah intervensi. Pengetahuan relawan dalam dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada orang sehat dengan p value 0,003 dan bagi pasien covid p value 0,001 serta dukungan sosial pencegahan stigma p value 0,004. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan pada relawan dan antusias dalam mengikuti kegiatan. Saran: Dukungan psikososial dapat diberikan secara terus menerus kepada orang sehat maupun sakit (OTG, ODP dan PDP) sehingga mampu memulihkan trauma psikologis akibat Covid-19.
导言:2020 年,越来越多的 Covid-19 病例影响到生活的方方面面。同年,世卫组织宣布 Covid-19 为大流行病。这对心理健康和社会心理产生了影响。Covid-19患者的社交限制和自我隔离规则会增加患者的焦虑感。因此,Covid-19 患者需要社会心理支持。本次社区服务活动旨在增强 Covid-19 志愿者为 Covid-19 患者提供社会心理支持的能力,共有 15 名志愿者参加。所采用的方法包括四个阶段,即开展情况研究、制定计划、准备活动和实施。 为志愿者提供的干预措施是以咨询、讨论和模拟的形式开展教育。使用事前和事后发放的调查问卷测量志愿者的知识水平。Wilcoxon 检验结果显示,干预前后志愿者的知识水平存在差异。志愿者对健康人的心理健康和社会心理支持知识的 P 值为 0.003,对合并症患者的 P 值为 0.001,对预防污名化的社会支持知识的 P 值为 0.004。结论志愿者的知识水平和参与活动的热情都有所提高。建议:可持续为健康人和病人(OTG、ODP 和 PDP)提供社会心理支持,使他们能够恢复因 Covid-19 造成的心理创伤。
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL BAGI PASIEN COVID-19","authors":"Hesti Prawita Widiastuti, H. Hilda, Arsyawina Arsyawina","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1448","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1448","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Meningkatkan kasus Covid-19 pada tahun 2020 berdampak pada semua lini kehidupan. Ditahun yang sama WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi. Hal tersebut berdampak pada sesehatan jiwa dan psikososial. Adanya aturan pembatasan sosial dan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 menyebabkan meningkatnya kecemasan. Oleh karena itu dukungan psikososial sangat diperlukan bagi pasien Covid-19. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan relawan Covid-19 dalam memberikan dukungan psikososial pada pasien Covid-19 yang diikuti oleh 15 relawan. Metode yang digunakan terdiri dari 4 tahap yaitu melakukan kajian situasi, meyusun rencana, persiapan kegiatan dan pelaksanaan. Intervensi yang diberikan pada relawan yaitu edukasi berupa penyuluhan, diskusi dan simulasi. Untuk mengukur pengetahuan relawan menggunakan kuisioner yang diberikan pre dan post. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi perbedaan pengetahuan relawan sebelum dan sesuah intervensi. Pengetahuan relawan dalam dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada orang sehat dengan p value 0,003 dan bagi pasien covid p value 0,001 serta dukungan sosial pencegahan stigma p value 0,004. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan pada relawan dan antusias dalam mengikuti kegiatan. Saran: Dukungan psikososial dapat diberikan secara terus menerus kepada orang sehat maupun sakit (OTG, ODP dan PDP) sehingga mampu memulihkan trauma psikologis akibat Covid-19.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"19 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140426634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-27DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1395
Putu Dian, Marani Kurnianta, 1. . Anak, Agung Ngurah, Putra Riana, Prasetya, Ni Komang, Eni Astari, Komang Aan, Adi Ricardo, J. Pengabdian, Kepada Masyarakat
Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, namun hingga saat ini kejadian stunting masih terjadi. Pemberian suplemen mikronutrien berupa vitamin dan mineral merupakan salah satu upaya dalam pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan mengenai peran penting suplemen pada ibu hamil, balita, wanita usia subur, dan remaja putri untuk mencegah terjadinya stunting, dengan melibatkan 44 kader Posyandu di Desa Wongaya Gede. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi melalui media PowerPoint. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil antara pre-test dan post-test dengan menggunakan kuesioner yang telah memenuhi uji validitas. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan setelah pemberian edukasi (pre-test dan post-test, p=<0,001, 95%). Tingkat pengetahuan yang sebelumnya masuk dalam kategori “Cukup” (73,2%) meningkat menjadi “Baik” (82,7%) setelah diberikan edukasi. Kami berharap kegiatan edukasi ini dapat menjadi program yang berkelanjutan, sehingga para kader dapat lebih paham mengenai cara mencegah stunting dan tidak ada lagi kasus stunting pada balita di Desa Wongaya Gede.
{"title":"EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING MELALUI SUPLEMENTASI PADA KADER POSYANDU DESA WONGAYA GEDE","authors":"Putu Dian, Marani Kurnianta, 1. . Anak, Agung Ngurah, Putra Riana, Prasetya, Ni Komang, Eni Astari, Komang Aan, Adi Ricardo, J. Pengabdian, Kepada Masyarakat","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1395","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1395","url":null,"abstract":"Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, namun hingga saat ini kejadian stunting masih terjadi. Pemberian suplemen mikronutrien berupa vitamin dan mineral merupakan salah satu upaya dalam pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan mengenai peran penting suplemen pada ibu hamil, balita, wanita usia subur, dan remaja putri untuk mencegah terjadinya stunting, dengan melibatkan 44 kader Posyandu di Desa Wongaya Gede. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi melalui media PowerPoint. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil antara pre-test dan post-test dengan menggunakan kuesioner yang telah memenuhi uji validitas. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan setelah pemberian edukasi (pre-test dan post-test, p=<0,001, 95%). Tingkat pengetahuan yang sebelumnya masuk dalam kategori “Cukup” (73,2%) meningkat menjadi “Baik” (82,7%) setelah diberikan edukasi. Kami berharap kegiatan edukasi ini dapat menjadi program yang berkelanjutan, sehingga para kader dapat lebih paham mengenai cara mencegah stunting dan tidak ada lagi kasus stunting pada balita di Desa Wongaya Gede.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"13 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140427113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-27DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1453
Maidawillis Maidawillis, Mike Asmaria, Debby Silvia Dewi
Nyeri merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada kehamilan khususnya pada trimester III kehamilan, seperti nyeri punggung sering terjadi selama kehamilan dengan kejadian yang tercatat berbeda-beda, di negara Inggris diperkirakan 50% dan di Australia sampai mendekati 70%. Nyeri menyebabkan ketakutan dan kecemasan sehingga dapat meningkatkan stress dan perubahan fisiologis yang dratis selama kehamilan. Nyeri dan kecemasan bekerja secara sinergis, yang saling memperburuk satu sama lain. Ibu dengan tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi mungkin melahirkan bayi prematur dengan berat badan rendah dan panjang badan yang lebih pendek dari bayi rata-rata.Mengingat dampak tersebut maka perlu dilakukan inovasi terapi pijat Endorphin. Tujuan pengabdian ini untuk memberdayakan para ibu hamil dengan endorphin message agar menurunkan kejadian stunting. Metode pengabdian ini dilakukan dengan penyuluhan endorphin message pada kader dan keluarga ibu hamil serta pelatihan endorphin message pada kader dan keluarga ibu hamil, serta melakukan pemeriksaan tafsiran janin. Kegiatan ini dihadiri oleh 3 orang kader dan 12 orang Ibu hamil trimester III yang di dampingi keluarga, kegiatan dilaksanakan di Korong Koto Buruk. Hasil pengabdian ini setelah dilakukan penyuluhan di temukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan endorphin message pada kader dan keluarga ibu hamil, semua peserta mampu memahami dan melakukan endorphin message dengan baik, denyut jantung janin baik 86,66% dan tafsiran berat badan bayi baik 73.33 %. Dari kegiatan pengabdian tersebut adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dan diharapkan mampu memberikan pengurangan angka kejadian stunting di wilayah lubuk alung.
{"title":"PELATIHAN ENDORPHIN MESSAGE DAN PEMERIKSAAN TAFSIRAN BERAT JANIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING SECARA DINI","authors":"Maidawillis Maidawillis, Mike Asmaria, Debby Silvia Dewi","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1453","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1453","url":null,"abstract":"Nyeri merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada kehamilan khususnya pada trimester III kehamilan, seperti nyeri punggung sering terjadi selama kehamilan dengan kejadian yang tercatat berbeda-beda, di negara Inggris diperkirakan 50% dan di Australia sampai mendekati 70%. Nyeri menyebabkan ketakutan dan kecemasan sehingga dapat meningkatkan stress dan perubahan fisiologis yang dratis selama kehamilan. Nyeri dan kecemasan bekerja secara sinergis, yang saling memperburuk satu sama lain. Ibu dengan tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi mungkin melahirkan bayi prematur dengan berat badan rendah dan panjang badan yang lebih pendek dari bayi rata-rata.Mengingat dampak tersebut maka perlu dilakukan inovasi terapi pijat Endorphin. Tujuan pengabdian ini untuk memberdayakan para ibu hamil dengan endorphin message agar menurunkan kejadian stunting. Metode pengabdian ini dilakukan dengan penyuluhan endorphin message pada kader dan keluarga ibu hamil serta pelatihan endorphin message pada kader dan keluarga ibu hamil, serta melakukan pemeriksaan tafsiran janin. Kegiatan ini dihadiri oleh 3 orang kader dan 12 orang Ibu hamil trimester III yang di dampingi keluarga, kegiatan dilaksanakan di Korong Koto Buruk. Hasil pengabdian ini setelah dilakukan penyuluhan di temukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan endorphin message pada kader dan keluarga ibu hamil, semua peserta mampu memahami dan melakukan endorphin message dengan baik, denyut jantung janin baik 86,66% dan tafsiran berat badan bayi baik 73.33 %. Dari kegiatan pengabdian tersebut adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dan diharapkan mampu memberikan pengurangan angka kejadian stunting di wilayah lubuk alung.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"48 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140427490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Balita mempunyai kebiasaan konsumsi makanan ringan atau camilan seperti permen, wafer, kue dan biskuit, makanan ini mengandung sukrosa yang dapat menurunkan kapasitas buffer saliva dan berakibat karies rampan yang dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan mengunyah makanan, anak menjadi rewel, sehingga mempengaruhi status gizi, gangguan kesehatan yang berkepanjangan dan gangguan tumbuh kembang anak. Posyandu menjadi sarana pertama bagi orang tua untuk mengetahui tumbuh kembang anak. Selama ini Pencegahan dan pengendalian karies gigi masih sebatas pemeriksaan kesehatan gigi yang dilakukan oleh petugas kesehatan puskesmas saja belum melibatkan masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi peningkatan kasus karies gigi pada anak-anak penting membuat produk pangan untuk balita, deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan gigi dengan melibatkan masyarakat. Keterlibatan mitra sangat membantu upaya pencegahan dan pengendalian karies gigi pada anak-anak. Metode pelaksanaakan kegiatan melalui penyuluhan dan pelatihan mengenai deteksi dini karies, dan membuat produk permen, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader, derajat kesehatan gigi dan mulut anak dan kemampuan ibu dalam membuat olahan permen untuk anak-anak. Berdasarkan pelatihan tersebut terdapat peningkatan pengetahuan kader (pretest 14 orang kriteria buruk, posttest kriteria buruk tidak ada lagi), meningkatnya keterampilan anak menyikat gigi dalam waktu 3 bulan (minggu I 74 anak dengan skor 3 pada minggu ke 9 skor 3 tidak ada dan skor 1 hanya 1 orang), serta kader mampu mendeteksi risiko karies dan melakukan penyuluhan kesehatan gigi balita. Kegiatan ini sudah berjalan dengan baik karena dapat mengatasi permasalahan pada masyarakat terutama menekan angka karies dengan meningkatkan keterampilan anak dalam menyikat gigi serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan buah senduduk sebagai permen yang dapat menghhindari karies.
{"title":"PELATIHAN KETERAMPILAN MASYARAKAT MENGOLAH BUAH SENDUDUK (Melastoma Malabathricum) DAN DETEKSI RISIKO KARIES PADA ANAK","authors":"Marlindayanti Marlindayanti, Imelda Telisa, Listrianah Listrianah","doi":"10.36082/gemakes.v4i1.1491","DOIUrl":"https://doi.org/10.36082/gemakes.v4i1.1491","url":null,"abstract":"Balita mempunyai kebiasaan konsumsi makanan ringan atau camilan seperti permen, wafer, kue dan biskuit, makanan ini mengandung sukrosa yang dapat menurunkan kapasitas buffer saliva dan berakibat karies rampan yang dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan mengunyah makanan, anak menjadi rewel, sehingga mempengaruhi status gizi, gangguan kesehatan yang berkepanjangan dan gangguan tumbuh kembang anak. Posyandu menjadi sarana pertama bagi orang tua untuk mengetahui tumbuh kembang anak. Selama ini Pencegahan dan pengendalian karies gigi masih sebatas pemeriksaan kesehatan gigi yang dilakukan oleh petugas kesehatan puskesmas saja belum melibatkan masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi peningkatan kasus karies gigi pada anak-anak penting membuat produk pangan untuk balita, deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan gigi dengan melibatkan masyarakat. Keterlibatan mitra sangat membantu upaya pencegahan dan pengendalian karies gigi pada anak-anak. Metode pelaksanaakan kegiatan melalui penyuluhan dan pelatihan mengenai deteksi dini karies, dan membuat produk permen, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader, derajat kesehatan gigi dan mulut anak dan kemampuan ibu dalam membuat olahan permen untuk anak-anak. Berdasarkan pelatihan tersebut terdapat peningkatan pengetahuan kader (pretest 14 orang kriteria buruk, posttest kriteria buruk tidak ada lagi), meningkatnya keterampilan anak menyikat gigi dalam waktu 3 bulan (minggu I 74 anak dengan skor 3 pada minggu ke 9 skor 3 tidak ada dan skor 1 hanya 1 orang), serta kader mampu mendeteksi risiko karies dan melakukan penyuluhan kesehatan gigi balita. Kegiatan ini sudah berjalan dengan baik karena dapat mengatasi permasalahan pada masyarakat terutama menekan angka karies dengan meningkatkan keterampilan anak dalam menyikat gigi serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan buah senduduk sebagai permen yang dapat menghhindari karies.","PeriodicalId":138833,"journal":{"name":"GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"249 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140427996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}