L. Lisna, Mainisa, E. Erlangga, S. Adhar, Munawwar Khalil
Penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas herbisida golongan asam phenoxy terhadap mortalitas udang vaname, dengan melakukan uji pendahuluan, uji persistensi, uji moertalitas dan kualitas air. Rancangan penelitian menggunakan metode regresi dan analisis probit dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan yaitu A konsentrasi herbisida 0 ml/L, B konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,025 ml/L air, C konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,005 ml/L air, D konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,075 ml/L air, E konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,1 ml/L air dan F konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,125 ml/L air. Pestisida tidak berpengaruh terhadap perubahan suhu, oksigen terlarut (DO), Salinitas dan pH . Gejala klinis akibat pemaparan Pestisida terhadap udang vanamei adalah gerakan yang tidak beraturan, cangkang terkelupas,berenang mendekati aerasi, hingga mengalami kematian. Nilai LC50 pada uji toksisitas herbisida yaitu LC50 24 jam 0,124mg/l, nilai LC50 48 jam yaitu 0,099 mg/l, nilai LC50 72 jam yaitu 0,073mg/l, dan nilai LC50 96 jam yaitu 0,026 mg/l.
这项研究的目的是通过前期试验、持久性试验、湿度和水质测试来测试苯酚酸对宿主虾死亡率的毒性。用probit回归方法和分析研究设计6和3项申命记待遇即A除草剂浓度0毫升/ L, B的浓度herbisisda DMA-6、水0,025 ml / L、C浓度herbisisda DMA-6 0.005 ml / L水,D浓度herbisisda DMA-6 0.075 ml / L水,E浓度herbisisda DMA-6, 0.1 ml / L水和F浓度herbisisda DMA-6, 0.125 ml / L水。杀虫剂对温度变化、氧溶解、盐度和pH值没有影响。农药暴露给vanamei虾的临床症状是不规则的运动,片状外壳,接近充气,直到死亡。除草剂毒性测试中的LC50值为LC50 24小时0.124mg /l, LC50 48小时为0.099 mg/l, LC50 72小时为0.073mg /l, LC50 96小时为0.026 mg/l。
{"title":"Phenoxycarboxlic acid Toxicity Test on Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei) Mortality","authors":"L. Lisna, Mainisa, E. Erlangga, S. Adhar, Munawwar Khalil","doi":"10.33059/jisa.v7i1.7754","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v7i1.7754","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas herbisida golongan asam phenoxy terhadap mortalitas udang vaname, dengan melakukan uji pendahuluan, uji persistensi, uji moertalitas dan kualitas air. Rancangan penelitian menggunakan metode regresi dan analisis probit dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan yaitu A konsentrasi herbisida 0 ml/L, B konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,025 ml/L air, C konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,005 ml/L air, D konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,075 ml/L air, E konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,1 ml/L air dan F konsentrasi herbisisda DMA-6, 0,125 ml/L air. Pestisida tidak berpengaruh terhadap perubahan suhu, oksigen terlarut (DO), Salinitas dan pH . Gejala klinis akibat pemaparan Pestisida terhadap udang vanamei adalah gerakan yang tidak beraturan, cangkang terkelupas,berenang mendekati aerasi, hingga mengalami kematian. Nilai LC50 pada uji toksisitas herbisida yaitu LC50 24 jam 0,124mg/l, nilai LC50 48 jam yaitu 0,099 mg/l, nilai LC50 72 jam yaitu 0,073mg/l, dan nilai LC50 96 jam yaitu 0,026 mg/l.","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122447718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syauqi Adithiya, S. P. Febri, S. Komariyah, T. F. Haser, R. Rinaldi
The hatchery is a biosecurity system in the form of a water quality control system and aquatic environmental health. Hatchery determines the success or failure of spawning. Temperature, pH and dissolved oxygen are key water quality parameters that control the distribution and distribution of organisms in the waters. Temperature, pH and dissolved oxygen in waters are key water quality parameters that control the distribution and distribution of organisms in the waters. This study aims to describe fluctuations in water quality, namely temperature, pH, and DO in the indoor hatchery based on different times. The design used was a RAL with 3 treatments and 4 repetitions, namely P1: observing water parameters every 1 hour (6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 WIT); P2: observation of water parameters every 2 hours (6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24 WIT); and P3: observation of water parameters every 4 hours (6, 10, 14.18, 22 WIB). The results showed that in general the temperature, DO and pH values in the indoor hatchery did not fluctuate significantly. However, during the observation at 14 to 16 WIB at P1 there was an increase in temperature and DO, on the contrary there was a decrease in the pH value. When DO increases, the pH appears to decrease. At P2 there was a decrease in temperature values at 6 to 8 WIB, while the DO and pH values were stable. Furthermore, at P3, it can be seen that the temperature, DO and pH values are more stable.
{"title":"The Effect of Different Time on Temperature, pH, and Disolved Oxygen in Indoor Hatchery","authors":"Syauqi Adithiya, S. P. Febri, S. Komariyah, T. F. Haser, R. Rinaldi","doi":"10.33059/jisa.v7i1.8308","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v7i1.8308","url":null,"abstract":"The hatchery is a biosecurity system in the form of a water quality control system and aquatic environmental health. Hatchery determines the success or failure of spawning. Temperature, pH and dissolved oxygen are key water quality parameters that control the distribution and distribution of organisms in the waters. Temperature, pH and dissolved oxygen in waters are key water quality parameters that control the distribution and distribution of organisms in the waters. This study aims to describe fluctuations in water quality, namely temperature, pH, and DO in the indoor hatchery based on different times. The design used was a RAL with 3 treatments and 4 repetitions, namely P1: observing water parameters every 1 hour (6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 WIT); P2: observation of water parameters every 2 hours (6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24 WIT); and P3: observation of water parameters every 4 hours (6, 10, 14.18, 22 WIB). The results showed that in general the temperature, DO and pH values in the indoor hatchery did not fluctuate significantly. However, during the observation at 14 to 16 WIB at P1 there was an increase in temperature and DO, on the contrary there was a decrease in the pH value. When DO increases, the pH appears to decrease. At P2 there was a decrease in temperature values at 6 to 8 WIB, while the DO and pH values were stable. Furthermore, at P3, it can be seen that the temperature, DO and pH values are more stable.","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"227 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114289585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andini Fadila Tanjung, A. Putriningtias, T. F. Haser, Suri Purnama Febri, Antoni Harahap, Darsiani Darsiani
Ikan koi merupakan jenis ikan hias yang warna dan keunikan bentuk tubuhnya menjadi salah satu daya tarik pada ikan koi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh lama pemuasaan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan koi (Cyprinus carpio) yang dipuasakan secara periodik pada suhu optimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen RAL dengan 4 perlakuan 3 ulangan. Adapun perlakuan pemuasaan yang digunakan adalah perlakuan tanpa pemuasaan sebagai (kontrol), perlakuan 1 hari puasa dan 1 hari diberi pakan, perlakuan 1 hari puasa dan 2 hari diberi pakan, dan perlakuan 1 hari puasa dan 3 hari diberi pakan. Setiap perlakuan menggunakan benih berukuran 4-5 cm. Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan. Hasil penelitian berdasarkan analisis sidik ragam diperoleh hasil bahwa pemuasaan pada ikan koi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan berat mutlak dan laju pertumbuhan harian dan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan. Perlakuan terbaik pemuasaan secara periodik yaitu pada perlakuan P2 = 1 hari puasa 1 hari diberi pakan.
{"title":"Pengaruh Waktu Pemuasaan Terhadap Kinerja Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi (Cyprinus carpio) Yang Dipelihara Pada Suhu Optimal","authors":"Andini Fadila Tanjung, A. Putriningtias, T. F. Haser, Suri Purnama Febri, Antoni Harahap, Darsiani Darsiani","doi":"10.33059/jisa.v7i1.8185","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v7i1.8185","url":null,"abstract":"Ikan koi merupakan jenis ikan hias yang warna dan keunikan bentuk tubuhnya menjadi salah satu daya tarik pada ikan koi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh lama pemuasaan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan koi (Cyprinus carpio) yang dipuasakan secara periodik pada suhu optimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen RAL dengan 4 perlakuan 3 ulangan. Adapun perlakuan pemuasaan yang digunakan adalah perlakuan tanpa pemuasaan sebagai (kontrol), perlakuan 1 hari puasa dan 1 hari diberi pakan, perlakuan 1 hari puasa dan 2 hari diberi pakan, dan perlakuan 1 hari puasa dan 3 hari diberi pakan. Setiap perlakuan menggunakan benih berukuran 4-5 cm. Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan. Hasil penelitian berdasarkan analisis sidik ragam diperoleh hasil bahwa pemuasaan pada ikan koi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan berat mutlak dan laju pertumbuhan harian dan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan. Perlakuan terbaik pemuasaan secara periodik yaitu pada perlakuan P2 = 1 hari puasa 1 hari diberi pakan.","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115988366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Captive breeding of seahorses (Hippocampus barbouri) which is a follow-up of their activities in the exploitation of natural large - scale does not escape from the problems of the disease. Gills and kidneys are the main target of the inspection. Wet mount is one way of checking the disease. This study aims to look at other forms of bacteria isolated from the gills and kidney seahorse (H. barbouri) morphologically. Media used are media Zobell Marine Agar (ZMA) and Thiosulphate Citrate Bile Salts Sucrose Agar (TCBSA) then be isolated bacteria with a pillowcase technique spread to see koloi dominant bacteria. more dominant bacteria grow dimurinikan back with scratch method (streak). The result of five isolates (isolates A, B, C, D and E) were predominantly found growing on media ZMA, two isolates (isolates B and C) not found growing on media TCBSA. Overall bacteria in media and TCBSA ZMA has the form round colonies and smooth-edged. TCBSA media can not be found on the bacterial colonies that fluoresce.
{"title":"Isolation of Bacteria From Seahorse (Hippocampus barbouri)","authors":"Indra Gandhi Ahmad, H. Anshary, S. Sriwulan","doi":"10.33059/jisa.v7i1.7470","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v7i1.7470","url":null,"abstract":"Captive breeding of seahorses (Hippocampus barbouri) which is a follow-up of their activities in the exploitation of natural large - scale does not escape from the problems of the disease. Gills and kidneys are the main target of the inspection. Wet mount is one way of checking the disease. This study aims to look at other forms of bacteria isolated from the gills and kidney seahorse (H. barbouri) morphologically. Media used are media Zobell Marine Agar (ZMA) and Thiosulphate Citrate Bile Salts Sucrose Agar (TCBSA) then be isolated bacteria with a pillowcase technique spread to see koloi dominant bacteria. more dominant bacteria grow dimurinikan back with scratch method (streak). The result of five isolates (isolates A, B, C, D and E) were predominantly found growing on media ZMA, two isolates (isolates B and C) not found growing on media TCBSA. Overall bacteria in media and TCBSA ZMA has the form round colonies and smooth-edged. TCBSA media can not be found on the bacterial colonies that fluoresce.","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117028613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. R. Aprita, Mulla Kemalawaty, C. Anwar, Irhami, Suri Purnama Febri, Suraiya Nazlia
Bakso merupakan salah satu produk pangan olahan yang terbuat dari daging dan memiliki komposisi protein, mineral, serta vitamin yang cukup tinggi. Bayam merah (Amaranthus Tricolor) merupakan salah satu sayuran yang kurang populer di kalangan masyarakat. Bayam merah mengandung antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah serta pengaruh penambahan ekstrak daun bayam merah terhadap kualitas bakso ayam yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor konsenstrasi ekstrak bayam merah yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu A = 0%, B = 10%, C = 30%, D= 50%. Setiap perlakuan dilakukan 5 kali ulangan sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan eskstrak daun bayam merah dengan konsentrasi yang berbeda 0%, 10%, 20%, dan 50% berpengaruh nyata terhadap warna, rasa, aroma, dan tekstur bakso ayam yang dihasilkan. Perlakuan terbaik diperoleh yaitu perlakuan B dimana konsentrasi penambahan ekstrak daun bayam sebanyak 10% pada bakso ayam menurut analisis hasil sensori
肉丸是一种由肉类制成的精加工食品,其蛋白质、矿物质和维生素的含量很高。菠菜是最不受欢迎的蔬菜之一。红色菠菜含有大量的抗氧化剂。本研究的目的是确定红菠菜叶提取物对鸡巴生产质量的影响和影响。本研究采用的实验草案是一种随机的草本草本,草本红萝卜提取物的四种成分是A = 0%, B = 10%, C = 30%, D= 50%。每一次治疗重复5次,得到20个试验单位。研究表明,红菠菜叶的不同浓度为0%、10%、20%和50%,对鸡肉丸的颜色、味道、香味和纹理产生了明显的影响。根据感官分析,最好的治疗是B种方法,即在鸡巴上增加10%的菠菜叶提取物的浓度
{"title":"The effect of adding red spinach leaf extract (Amaranthus tricolor) with different concentrations on the quality of chicken meatballs","authors":"I. R. Aprita, Mulla Kemalawaty, C. Anwar, Irhami, Suri Purnama Febri, Suraiya Nazlia","doi":"10.33059/jisa.v7i1.7547","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v7i1.7547","url":null,"abstract":"Bakso merupakan salah satu produk pangan olahan yang terbuat dari daging dan memiliki komposisi protein, mineral, serta vitamin yang cukup tinggi. Bayam merah (Amaranthus Tricolor) merupakan salah satu sayuran yang kurang populer di kalangan masyarakat. Bayam merah mengandung antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah serta pengaruh penambahan ekstrak daun bayam merah terhadap kualitas bakso ayam yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor konsenstrasi ekstrak bayam merah yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu A = 0%, B = 10%, C = 30%, D= 50%. Setiap perlakuan dilakukan 5 kali ulangan sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan eskstrak daun bayam merah dengan konsentrasi yang berbeda 0%, 10%, 20%, dan 50% berpengaruh nyata terhadap warna, rasa, aroma, dan tekstur bakso ayam yang dihasilkan. Perlakuan terbaik diperoleh yaitu perlakuan B dimana konsentrasi penambahan ekstrak daun bayam sebanyak 10% pada bakso ayam menurut analisis hasil sensori","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133097381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Pratama, T. F. Haser, Devi Yanti Rizky, D. Novita, Julia Dahara, F. Fadli, S. P. Febri, Darsiani Darsiani
Pemasaran hasil perikanan harus dilakukan secara efisien agar nelayan dan konsumen tidak dirugikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pemasaran, nilai marjin, fisherman’s share pada ikan cakalang, tuna, dan tongkol di TPI Kuala Idi. Penentuan responden dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh pada ikan Cakalang, total margin pemasaran pada saluran pemasaran II lebih besar yaitu Rp 5.800 dan saluran I memperoleh Df tertinggi yaitu 89%. Pada ikan Tuna, bahwa total margin pemasaran pada saluran pemasaran II lebih besar yaitu Rp 6.400 dan saluran I memperoleh Df tertinggi yaitu 86%. Pada ikan Tongkol total margin pemasaran pada saluran pemasaran II lebih besar yaitu Rp 5.800 dan saluran I memperoleh Df tertinggi yaitu 87%. Dari hasil perhitungan Fisherman’s Share ketiga saluran pemasaran diatas persentase bagian yang diterima nelayan dari TPI sebesar 89% dan merupakan persentase terbesar dari perhitungan pemasaran lainnya. Dapat disimpulkan lembaga pemasaran TPI Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur memegang peranan penting dalam bagian hasil yang diterima oleh nelayan.
{"title":"Trading System Analysis and Marketing Margins for Tuna, Cakalang, and Tongkol at Fish Auction Place (TPI) Kuala Idi, East Aceh District","authors":"A. Pratama, T. F. Haser, Devi Yanti Rizky, D. Novita, Julia Dahara, F. Fadli, S. P. Febri, Darsiani Darsiani","doi":"10.33059/jisa.v6i2.7374","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v6i2.7374","url":null,"abstract":"Pemasaran hasil perikanan harus dilakukan secara efisien agar nelayan dan konsumen tidak dirugikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pemasaran, nilai marjin, fisherman’s share pada ikan cakalang, tuna, dan tongkol di TPI Kuala Idi. Penentuan responden dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh pada ikan Cakalang, total margin pemasaran pada saluran pemasaran II lebih besar yaitu Rp 5.800 dan saluran I memperoleh Df tertinggi yaitu 89%. Pada ikan Tuna, bahwa total margin pemasaran pada saluran pemasaran II lebih besar yaitu Rp 6.400 dan saluran I memperoleh Df tertinggi yaitu 86%. Pada ikan Tongkol total margin pemasaran pada saluran pemasaran II lebih besar yaitu Rp 5.800 dan saluran I memperoleh Df tertinggi yaitu 87%. Dari hasil perhitungan Fisherman’s Share ketiga saluran pemasaran diatas persentase bagian yang diterima nelayan dari TPI sebesar 89% dan merupakan persentase terbesar dari perhitungan pemasaran lainnya. Dapat disimpulkan lembaga pemasaran TPI Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur memegang peranan penting dalam bagian hasil yang diterima oleh nelayan.","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126539350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jumlah artemia terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup post larva (1-10) udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan acak lengkap (RAL) non factorial yang terdiri atas 3 perlakuan dan 3 pengulangan. Dosis artemia (perlakuan) yang digunakan sebanyak 5-6 individu artemia/pl, 7-8 individu artemia/pl dan 9-10 individu artemia/pl. Udang vannamei (PL1-PL10) yang diuji sebanyak 100 ekor per liter air dalam wadah 12L selama 10 hari masa pemeliharaan. Data dianalisis dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai jumlah artemia berpengaruh nyata (P<0.005) terhapad kelangsungan hidup dan pertumbuhan panjang mutlak udang vannamei (PL1-PL10). Kelangsungan hidup udang yang tergolong layak diberikan berada pada dosis 7-8 individu artemia/pl sebanyak 74% pl dibandingkan dengan dosis 5-6 individu artemia/pl dengan dan dosis 9-10 individu artemia/pl dengan kelangsungan hidupnya 52% pl dan 34% pl. Sementara panjang mutlak yang terbaik ditunjukkan pada dosis 9-10 individu artemia/pl berada ditingkat rata rata 5,6 mm, sedangkan pada dosis 5-6 individu artemia/pl berada ditingkat rata rata 5,0 mm dan yang terakhir pada dosis 7-8 individu artemia/pl mendapat rata rata 4,8 mm.
{"title":"The Effect of Various Amounts of Artemia on the Growth and Survival of Post Larvae (PL1-10) Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei)","authors":"A. Kahfi, S. Nazlia, T. Rizwan","doi":"10.33059/jisa.v6i2.6857","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v6i2.6857","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jumlah artemia terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup post larva (1-10) udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan acak lengkap (RAL) non factorial yang terdiri atas 3 perlakuan dan 3 pengulangan. Dosis artemia (perlakuan) yang digunakan sebanyak 5-6 individu artemia/pl, 7-8 individu artemia/pl dan 9-10 individu artemia/pl. Udang vannamei (PL1-PL10) yang diuji sebanyak 100 ekor per liter air dalam wadah 12L selama 10 hari masa pemeliharaan. Data dianalisis dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai jumlah artemia berpengaruh nyata (P<0.005) terhapad kelangsungan hidup dan pertumbuhan panjang mutlak udang vannamei (PL1-PL10). Kelangsungan hidup udang yang tergolong layak diberikan berada pada dosis 7-8 individu artemia/pl sebanyak 74% pl dibandingkan dengan dosis 5-6 individu artemia/pl dengan dan dosis 9-10 individu artemia/pl dengan kelangsungan hidupnya 52% pl dan 34% pl. Sementara panjang mutlak yang terbaik ditunjukkan pada dosis 9-10 individu artemia/pl berada ditingkat rata rata 5,6 mm, sedangkan pada dosis 5-6 individu artemia/pl berada ditingkat rata rata 5,0 mm dan yang terakhir pada dosis 7-8 individu artemia/pl mendapat rata rata 4,8 mm.","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115453400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan rumput laut E. cottonii pada bobot awal dan jarak tanam berbeda yang dibudidayakan di lepas dasar perairan. Bibit rumput laut jenis E. cottonii dipelihara selama 42 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang terdiri atas 2 faktor, yaitu faktor J (Jarak Tanam) dan faktor B (Bobot Bibit). Faktor J terdiri atas 3 taraf (20 cm, 30 cm dan 40 cm) dan faktor B terdiri atas 3 taraf (50 g, 75 g, dan 100 g), sehingga diperoleh 27 unit satuan percobaan. Data dianalisis ragam terlebih dahulu dilakukan uji keterpenuhan asumsi dasar analisis ragam, yaitu uji sebaran data Kolmogorov-Smirnov, uji kesamaan ragam perlakuan Bartlett dan uji keaditifan model Metode Tukey dengan menggunakan program aplikasi excel dan Minitab 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jarak tanam tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap perturbing bobot mutlak. Kombinasi perlakuan tertinggi terdapat pada kombinasi jarak tanam 30 cm dengan bobot awal 50 g (J2B3) dan yang terendah terdapat pada kombinasi jarak tanam 30 cm dengan bobot awal 100 g (J2B1). Perbedaan bobot awal (50, 75 dan 100 g) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan bobot mutlak. Semakin tinggi bobot awal yang digunakan maka pertumbuhan bobot mutlak E. cottonii semakin meningkat dengan peningkatan bobot rata-rata berkisar 260,34- 435,92 gram.
{"title":"Analysis of the growth of seaweed (Eucheuma cottonii) on the initial weight and different plant distance cultured off the base of waters of lingayan island","authors":"Andi Heryanti Rukka, A. Masyahoro, Yusri Samsul","doi":"10.33059/jisa.v6i2.6849","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v6i2.6849","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan rumput laut E. cottonii pada bobot awal dan jarak tanam berbeda yang dibudidayakan di lepas dasar perairan. Bibit rumput laut jenis E. cottonii dipelihara selama 42 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang terdiri atas 2 faktor, yaitu faktor J (Jarak Tanam) dan faktor B (Bobot Bibit). Faktor J terdiri atas 3 taraf (20 cm, 30 cm dan 40 cm) dan faktor B terdiri atas 3 taraf (50 g, 75 g, dan 100 g), sehingga diperoleh 27 unit satuan percobaan. Data dianalisis ragam terlebih dahulu dilakukan uji keterpenuhan asumsi dasar analisis ragam, yaitu uji sebaran data Kolmogorov-Smirnov, uji kesamaan ragam perlakuan Bartlett dan uji keaditifan model Metode Tukey dengan menggunakan program aplikasi excel dan Minitab 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jarak tanam tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap perturbing bobot mutlak. Kombinasi perlakuan tertinggi terdapat pada kombinasi jarak tanam 30 cm dengan bobot awal 50 g (J2B3) dan yang terendah terdapat pada kombinasi jarak tanam 30 cm dengan bobot awal 100 g (J2B1). Perbedaan bobot awal (50, 75 dan 100 g) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan bobot mutlak. Semakin tinggi bobot awal yang digunakan maka pertumbuhan bobot mutlak E. cottonii semakin meningkat dengan peningkatan bobot rata-rata berkisar 260,34- 435,92 gram.","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127020548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Hasri, Delian Putra Mandida Manik, Zulida Susanti, Rizkan Fahmi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas tumbuhan air pada lokasi kegiatan Keramba Jaring Apung (KJA) dan tidak ada kegiatan KJA di Danau Laut Tawar. Penelitan dilakukan pada bulan November 2021 sampai dengan Januari 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif analitik yang terdiri dari 5 stasiun dengan pengulangan sebanyak 3 kali setiap stasiun, yaitu; Mendale dan One-one (daerah kegiatan KJA) serta Bebuli, Mepar dan Kala Segi (daerah tidak memiliki KJA). Haseil penelitian ditemukan 3 jenis tumbuhan air yaitu; Eichhornia crassipes, Hydrilla verticillata dan Salvinia molesta dengan biomas tertinggi dijumpai di daerah kegiatan KJA pada stasiun One one dengan biomassa 5,906.67 g/m2. Nilai indeks keseragaman (H’) berkisar antara 0,35-0,69, indeks keseragaman E berkisar antara 0-0,48 dan indeks dominansi (D) berkisar 1,37-3,79. Tumbuhan air dikawasan KJA dicirikan dengan nilai padatan terlarut, nitrat dan total phosfat yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah tidak ada kegiatan KJA.
{"title":"Community Structure of Water Plants in Laut Tawar Lakes","authors":"I. Hasri, Delian Putra Mandida Manik, Zulida Susanti, Rizkan Fahmi","doi":"10.33059/jisa.v6i2.7322","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v6i2.7322","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas tumbuhan air pada lokasi kegiatan Keramba Jaring Apung (KJA) dan tidak ada kegiatan KJA di Danau Laut Tawar. Penelitan dilakukan pada bulan November 2021 sampai dengan Januari 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif analitik yang terdiri dari 5 stasiun dengan pengulangan sebanyak 3 kali setiap stasiun, yaitu; Mendale dan One-one (daerah kegiatan KJA) serta Bebuli, Mepar dan Kala Segi (daerah tidak memiliki KJA). Haseil penelitian ditemukan 3 jenis tumbuhan air yaitu; Eichhornia crassipes, Hydrilla verticillata dan Salvinia molesta dengan biomas tertinggi dijumpai di daerah kegiatan KJA pada stasiun One one dengan biomassa 5,906.67 g/m2. Nilai indeks keseragaman (H’) berkisar antara 0,35-0,69, indeks keseragaman E berkisar antara 0-0,48 dan indeks dominansi (D) berkisar 1,37-3,79. Tumbuhan air dikawasan KJA dicirikan dengan nilai padatan terlarut, nitrat dan total phosfat yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah tidak ada kegiatan KJA.","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"45 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116438596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yenfi Riza Ranim, S. Salamah, R. Rusydi, Mahdaliana Mahdaliana, Mainisa Mainisa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas pemberian dosis probiotik untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya cerna pakan benih kakap putih air tawar. Penelitian dilaksanakan pada 29 Januari - 28 Februari 2022 di Hacthery Kembang Tani Farm Lancang Barat Aceh Utara. Metode penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan yaitu Perlakuan A : Probiotik EM4 0 ml/kg pakan, Perlakuan B : 9 ml/kg pakan, Perlakuan C 12 ml/kg pakan dan Perlakuan D : 15 ml/kg pakan. Pertambahan panjang terbaik terdapat pada perlakuan D 2,36 cm. Pertambahan bobot terbaik pada perlakuan D 1,91 gram. FCR terbaik pada perlakuan D 1,5. Kelangsungan hidup terbaik pada perlakuan D 86,67 %.
{"title":"The Effectiveness of Probiotics to Increase the Growth of Freshwater Barramundi (Lates Calcarifer) Seeds","authors":"Yenfi Riza Ranim, S. Salamah, R. Rusydi, Mahdaliana Mahdaliana, Mainisa Mainisa","doi":"10.33059/jisa.v6i2.7323","DOIUrl":"https://doi.org/10.33059/jisa.v6i2.7323","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas pemberian dosis probiotik untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya cerna pakan benih kakap putih air tawar. Penelitian dilaksanakan pada 29 Januari - 28 Februari 2022 di Hacthery Kembang Tani Farm Lancang Barat Aceh Utara. Metode penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan yaitu Perlakuan A : Probiotik EM4 0 ml/kg pakan, Perlakuan B : 9 ml/kg pakan, Perlakuan C 12 ml/kg pakan dan Perlakuan D : 15 ml/kg pakan. Pertambahan panjang terbaik terdapat pada perlakuan D 2,36 cm. Pertambahan bobot terbaik pada perlakuan D 1,91 gram. FCR terbaik pada perlakuan D 1,5. Kelangsungan hidup terbaik pada perlakuan D 86,67 %.","PeriodicalId":142121,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129518402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}