Penelitian ini bertujuan untuk, 1. Mengetahui keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence, 2. Mengetahui keterampilan menulis puisi sesudah menggunakan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence, 3. Melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 20 Singkawang tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, menggunakan bentuk Pre Exprimental Design, dan pada penelitian ini digunakan rancangan One-Group Pretest-Posstest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Singkawang. Dalam penelitian ini sampel yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Penelitian pada tahap pertama atau pretest memperoleh mean sebebsar 68,56. Penelitian pada tahap kedua atau posstest memperoleh mean sebebsar 85,72, hasil mean yang diperoleh sangat berbeda dengan hasil mean yang di dapat pada saat tahap pretest. Berdasarkan hasil uji regresi linear dengan bantuan SPSS versi 17 maka jika nilai sig 0,150 (>) 0,05 dapat dikatakan ada hubungan dalam penggunaan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai Thitung lebih besar dati nilai Ttabel yakni 9,020 > 1,710, hal ini dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan nyata antara hasil belajar sebelum dan sesudah digunakannya model pembelajaran cooperative tipe concept sentence. Dengan diperolehnya hasil uji t tersebut maka hipotesis Ha yang berbunyi pengaruh penggunaan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence terhadap hasil belajar menulis puisi diterima.
{"title":"Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Concept Sentence Terhadap Keterampilan Menulis Puisi","authors":"Sapti Supriyati, Susan Neni Triani, Wahyu Oktavia","doi":"10.26737/JERR.V2I2.2005","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/JERR.V2I2.2005","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk, 1. Mengetahui keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence, 2. Mengetahui keterampilan menulis puisi sesudah menggunakan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence, 3. Melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 20 Singkawang tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, menggunakan bentuk Pre Exprimental Design, dan pada penelitian ini digunakan rancangan One-Group Pretest-Posstest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Singkawang. Dalam penelitian ini sampel yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Penelitian pada tahap pertama atau pretest memperoleh mean sebebsar 68,56. Penelitian pada tahap kedua atau posstest memperoleh mean sebebsar 85,72, hasil mean yang diperoleh sangat berbeda dengan hasil mean yang di dapat pada saat tahap pretest. Berdasarkan hasil uji regresi linear dengan bantuan SPSS versi 17 maka jika nilai sig 0,150 (>) 0,05 dapat dikatakan ada hubungan dalam penggunaan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai Thitung lebih besar dati nilai Ttabel yakni 9,020 > 1,710, hal ini dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan nyata antara hasil belajar sebelum dan sesudah digunakannya model pembelajaran cooperative tipe concept sentence. Dengan diperolehnya hasil uji t tersebut maka hipotesis Ha yang berbunyi pengaruh penggunaan model pembelajaran cooperative tipe concept sentence terhadap hasil belajar menulis puisi diterima.","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128900762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan keterampilan berbicara merupakan suatu aspek penting yang dapat menunjang untuk mahir dalam berkomunikasi. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis media Pop-Up Book dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Artikel ini merupakan hasil analisis dengan mengkaji literatur yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan. Model yang digunakan adalah studi literatur atau lirature riview. Dari hasil penelaahan, hasil yang didapat menunjukkah bahwa peningkatan keterampilan berbicara siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pembelajaran. Satu diantaranya yaitu media dengan desain tiga dimensi yang menarik dan dapat merangsang pemikiran siswa, dan media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media Pop-Up Book. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa media Pop-Up Book dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dikarenakan desain tiga dimensi yang dapat membantu siswa menemukan ide-ide serta dapat mengungkapkan ide tersebut dengan jelas.
{"title":"Media Pop Up Book Sebagai Alat Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa","authors":"M. Murniati, Rien Anitra","doi":"10.26737/JERR.V2I1.1855","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/JERR.V2I1.1855","url":null,"abstract":"Peningkatan keterampilan berbicara merupakan suatu aspek penting yang dapat menunjang untuk mahir dalam berkomunikasi. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis media Pop-Up Book dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Artikel ini merupakan hasil analisis dengan mengkaji literatur yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan. Model yang digunakan adalah studi literatur atau lirature riview. Dari hasil penelaahan, hasil yang didapat menunjukkah bahwa peningkatan keterampilan berbicara siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pembelajaran. Satu diantaranya yaitu media dengan desain tiga dimensi yang menarik dan dapat merangsang pemikiran siswa, dan media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media Pop-Up Book. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa media Pop-Up Book dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dikarenakan desain tiga dimensi yang dapat membantu siswa menemukan ide-ide serta dapat mengungkapkan ide tersebut dengan jelas. ","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131915999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Wahyuni, Mariyam Mariyam, Vinsensia Reda Astiva Kumang
Penelitian ini bertujuan; (1) Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat pembelajaran matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE dan yang mendapat model pembelajaran langsung pada kelas VIII SMP Negeri 8 Singkawang; (2) Untuk mengetahui aktivitas siswa ketika diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE; (3) Untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE. Jenis penelitian ini adalah Semu (Quasi Experimental)dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan koneksi matematis, lembar pengamatan aktivitas, lembar angket motivasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa antara yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE dan yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini dibuktikan dengan uji-t dua sampel independen. Maka diperoleh bahwa yaitu 6,17> 1,67 (2) Aktivitas siswa tergolong aktif saat diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE terhadap kemampuan koneksi matematis dengan persentase aktivitas siswa sebesar 81,59%; (3) Motivasi siswa tinggi saat diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE terhadap kemampuan koneksi matematis siswa dengan perolehan skor sebesar 3,9.
这项研究的目标是;(1)了解通过核心类型的合作学习模式获得数学学习的学生的数学连接能力的不同,以及在SMP Negeri 8年级的直接学习模式(2)了解学生在应用合作学习模式核心类型时的活动;(3)使用合作核心学习模式来了解学生的数学学习动机。这种类型的研究是与非equivalent研究控制组设计设计的伪性研究。本研究使用的工具是数学连接能力测试、活动观察表、激励表。数据分析结果表明:(1)学生使用核心类型的合作学习模式和直接学习模式之间的数学连接能力有所不同。这是由两个独立样本证明的。由此发现,6.17 > 1.67(2)学生活动在将合作型核心学习模式应用于数学连接能力与学生活动百分比为81.59%的情况下,是积极的;(3)高学生的动机,当将合作型核心学习模式应用于学生的数学连接能力与得分为3.9分的成绩。
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Conecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Pada Materi Kubus Dan Balok","authors":"R. Wahyuni, Mariyam Mariyam, Vinsensia Reda Astiva Kumang","doi":"10.26737/JERR.V2I1.1593","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/JERR.V2I1.1593","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan; (1) Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapat pembelajaran matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE dan yang mendapat model pembelajaran langsung pada kelas VIII SMP Negeri 8 Singkawang; (2) Untuk mengetahui aktivitas siswa ketika diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE; (3) Untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE. Jenis penelitian ini adalah Semu (Quasi Experimental)dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan koneksi matematis, lembar pengamatan aktivitas, lembar angket motivasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa antara yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE dan yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini dibuktikan dengan uji-t dua sampel independen. Maka diperoleh bahwa yaitu 6,17> 1,67 (2) Aktivitas siswa tergolong aktif saat diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE terhadap kemampuan koneksi matematis dengan persentase aktivitas siswa sebesar 81,59%; (3) Motivasi siswa tinggi saat diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CORE terhadap kemampuan koneksi matematis siswa dengan perolehan skor sebesar 3,9.","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115465403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kesulitan belajar merupakan sebuah permasalahan yang menyebabkan seorang siswa belum dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan belum mampu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Empat kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia tingkat sekolah dasar mencakup aspek: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kesulitan belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 12 Singkawang. Artikel ini merupakan hasil analisis dengan mengkaji literature yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan. Model yang digunakan adalah studi literatur atau lirature riview. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar siswa masih tidak faham ketika guru menyampaikan materi Bahasa Indonesia. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan siswa kesulitan belajar Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SDN 12 Singkawang masih berkesulitan dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia.
学习困难是一个问题,导致学生不能很好地跟上学习过程,也不能达到预期的学习目标。小学阶段的学生应该具备的四种基本能力包括:听、说、读和写。撰写这篇文章的目的是审查和分析V SDN 12 Singkawang的印尼语学习障碍。这篇文章是对与讨论主题相关的文学作品的分析结果。使用的模型是文献研究或文献审查。这项研究的结果是,大多数学生在老师给他们讲印尼语的时候仍然不明白。有几个因素导致学生学习印尼语困难。根据结果,可以得出结论,V - SDN 12班的学生在学习印尼语方面仍然有困难。
{"title":"Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SDN 12 Singkawang","authors":"Nani Nani, Evinna Cinda Hendriana","doi":"10.26737/jerr.v2i1.1853","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/jerr.v2i1.1853","url":null,"abstract":"Kesulitan belajar merupakan sebuah permasalahan yang menyebabkan seorang siswa belum dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan belum mampu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Empat kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia tingkat sekolah dasar mencakup aspek: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kesulitan belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN 12 Singkawang. Artikel ini merupakan hasil analisis dengan mengkaji literature yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan. Model yang digunakan adalah studi literatur atau lirature riview. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar siswa masih tidak faham ketika guru menyampaikan materi Bahasa Indonesia. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan siswa kesulitan belajar Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SDN 12 Singkawang masih berkesulitan dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia.","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125397078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arah karir minat siswa berdasarkan suku (tionghoa, dayak, melayu dan madura); Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan sebanyak empat puluh subjek yang dianggap mampu memberikan data yang peneliti inginkan. Objek pada penelitian ini ditentukan berdasarkan situasi sosial. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arah karir siswa berdasarkan suku: a. Etnis tioghoa melanjutkan ke Perguruan Tinggi. b. Suku dayak melanjutkan ke Perguruan Tinggi. c. Suku melayu melanjutkan ke dunia kerja. d. Suku madura melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
{"title":"PROFIL PILIHAN KARIR SISWA SETELAH LULUS SMA BERDASARKAN SUKU (TIONGHOA, DAYAK, MELAYU DAN MADURA) DI KOTA SINGKAWANG","authors":"Dewi Mariana, Slamat Fitriyadi, Restu Aji Utomo","doi":"10.26737/jerr.v2i1.1630","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/jerr.v2i1.1630","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arah karir minat siswa berdasarkan suku (tionghoa, dayak, melayu dan madura); Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan sebanyak empat puluh subjek yang dianggap mampu memberikan data yang peneliti inginkan. Objek pada penelitian ini ditentukan berdasarkan situasi sosial. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arah karir siswa berdasarkan suku: a. Etnis tioghoa melanjutkan ke Perguruan Tinggi. b. Suku dayak melanjutkan ke Perguruan Tinggi. c. Suku melayu melanjutkan ke dunia kerja. d. Suku madura melanjutkan ke Perguruan Tinggi.","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127290303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau dari motivasi siswa serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa di SMP Negeri 12 Singkawang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dengan jumlah 22 siswa. Pengambilan data menggunakan instrument berupa angket motivasi dan tes kemampuan berpikir kreatif. Adapun hasil penelitian: 1). (a). Siswa yang memiliki motivasi tinggi: kemampuan berpikir kreatif tinggi dapat memberikan ide yang relevan dalam penyelesaian pemecahan masalah matematika, kemampuan berpikir sedang dapat memberikan ide yang relevan meskipun pengungkapan yang diberikan kurang jelas, kemampuan berpikir kreatif rendah terdapat jawaban siswa untuk menuliskan rumus dengan kalimat yang singkat sehingga dalam mengungkapkan ide-idenya. (b). Siswa yang memiliki motivasi sedang: kemampuan berpikir kreatif tinggi terdapat siswa mengungkapkan ide-idenya dengan cara menyelesaikan soal yang diberikan kurang jelas, kemampuan berpikir kreatif sedang terdapat siswa kurang percaya diri dengan hasil jawaban sendiri, kemampuan berpikir kreatif rendah terdapat siswa memberikan ide yang relevan dalam penyelesaian pemecahan masalah matematika dengan benar dan lancar. (c). Siswa yang memiliki motivasi rendah: kemampuan berpikir kreatif tinggi terdapat tidak ada siswa yang memiliki motivasi rendah dan kemampuan berpikir kreatif tinggi, kemampuan berpikir kreatif sedang terdapat siswa memberikan ide yang relevan dalam penyelesaian matematika dengan benar dan lancar, kemampuan berpikir kreatif rendah terdapat siswa tidak sampai membuat kesimpulan karena sudah beranggapan hasil jawaban sudah benar. 2). (a). Faktor ketidakmampuan siswa mencapai tahap kemampuan berpikir kreatif matematika disebabkan siswa mengalami ketidakmampuan dalam mengungkapkan ide-idenya yang dimiliki untuk menyelesaikan soal yang diberikan. (b). Siswa kurang percaya diri dengan hasil jawaban sendiri. (c). Siswa tidak mampu menentukan rumus yang akan digunakan. (d). Siswa sering menganggap pengecekan jawaban tidak penting karena beranggapan hasil jawaban sudah benar.
{"title":"Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau dari Motivasi Siswa pada Materi Lingkaran Di SMP Negeri 12 Singkawang","authors":"D. R. Sari, N. Nurhayati, Buyung Buyung","doi":"10.26737/jerr.v2i1.1851","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/jerr.v2i1.1851","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau dari motivasi siswa serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa di SMP Negeri 12 Singkawang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dengan jumlah 22 siswa. Pengambilan data menggunakan instrument berupa angket motivasi dan tes kemampuan berpikir kreatif. Adapun hasil penelitian: 1). (a). Siswa yang memiliki motivasi tinggi: kemampuan berpikir kreatif tinggi dapat memberikan ide yang relevan dalam penyelesaian pemecahan masalah matematika, kemampuan berpikir sedang dapat memberikan ide yang relevan meskipun pengungkapan yang diberikan kurang jelas, kemampuan berpikir kreatif rendah terdapat jawaban siswa untuk menuliskan rumus dengan kalimat yang singkat sehingga dalam mengungkapkan ide-idenya. (b). Siswa yang memiliki motivasi sedang: kemampuan berpikir kreatif tinggi terdapat siswa mengungkapkan ide-idenya dengan cara menyelesaikan soal yang diberikan kurang jelas, kemampuan berpikir kreatif sedang terdapat siswa kurang percaya diri dengan hasil jawaban sendiri, kemampuan berpikir kreatif rendah terdapat siswa memberikan ide yang relevan dalam penyelesaian pemecahan masalah matematika dengan benar dan lancar. (c). Siswa yang memiliki motivasi rendah: kemampuan berpikir kreatif tinggi terdapat tidak ada siswa yang memiliki motivasi rendah dan kemampuan berpikir kreatif tinggi, kemampuan berpikir kreatif sedang terdapat siswa memberikan ide yang relevan dalam penyelesaian matematika dengan benar dan lancar, kemampuan berpikir kreatif rendah terdapat siswa tidak sampai membuat kesimpulan karena sudah beranggapan hasil jawaban sudah benar. 2). (a). Faktor ketidakmampuan siswa mencapai tahap kemampuan berpikir kreatif matematika disebabkan siswa mengalami ketidakmampuan dalam mengungkapkan ide-idenya yang dimiliki untuk menyelesaikan soal yang diberikan. (b). Siswa kurang percaya diri dengan hasil jawaban sendiri. (c). Siswa tidak mampu menentukan rumus yang akan digunakan. (d). Siswa sering menganggap pengecekan jawaban tidak penting karena beranggapan hasil jawaban sudah benar.","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116247193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Okta Asmara Yudha, Rosmaiyadi Rosmaiyadi, N. Nurhayati
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh model MEA (Means-Ends Analysis) dengan Pendekatan RME (Realistic Mathematic Education) terhadap kemampuan pemecahan masalah, perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan aktivitas belajar siswa pada materi perbandingan kelas VII MTs.N1 Singkawang 2018/2019. Penelitian ini menggunakan desain True Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VII MTs.N1 Singkawang yang terdiri dari lima kelas yang berjumlah 160 siswa. Sampel diambil dengan teknik nonprobability sampling. Adapun sampel yang dipilih terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIE sebagai kelas kontrol. Hasil analisis menunjukkan: 1) Terdapat pengaruh penerapan model MEA dengan pendekatan RME terhadap kemampuan pemecahan masalah pada materi perbandingan kelas VII di MTs.N1 Singkawang 2018/2019; 2) Model MEA dengan pendekatan RME berpengaruh tinggi terhadap kemampuan pemecahan masalah; 3) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi perbandingan antara yang mendapat pembelajaran menggunakan model MEA dengan pendekatan RME dan model pembelajaran langsung pada siswa kelas VII MTs.N1 Singkawang 2018/2019; 4) Aktivitas siswa tergolong tinggi saat proses pembelajaran pada tahun 2018/2019 menggunakan model MEA dengan pendekatan RME di kelas VII MTs.N1
{"title":"Pengaruh Model MEA dengan Pendekatan RME terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Materi Perbandingan Kelas VII","authors":"Okta Asmara Yudha, Rosmaiyadi Rosmaiyadi, N. Nurhayati","doi":"10.26737/jerr.v2i1.1852","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/jerr.v2i1.1852","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh model MEA (Means-Ends Analysis) dengan Pendekatan RME (Realistic Mathematic Education) terhadap kemampuan pemecahan masalah, perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan aktivitas belajar siswa pada materi perbandingan kelas VII MTs.N1 Singkawang 2018/2019. Penelitian ini menggunakan desain True Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VII MTs.N1 Singkawang yang terdiri dari lima kelas yang berjumlah 160 siswa. Sampel diambil dengan teknik nonprobability sampling. Adapun sampel yang dipilih terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIE sebagai kelas kontrol. Hasil analisis menunjukkan: 1) Terdapat pengaruh penerapan model MEA dengan pendekatan RME terhadap kemampuan pemecahan masalah pada materi perbandingan kelas VII di MTs.N1 Singkawang 2018/2019; 2) Model MEA dengan pendekatan RME berpengaruh tinggi terhadap kemampuan pemecahan masalah; 3) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi perbandingan antara yang mendapat pembelajaran menggunakan model MEA dengan pendekatan RME dan model pembelajaran langsung pada siswa kelas VII MTs.N1 Singkawang 2018/2019; 4) Aktivitas siswa tergolong tinggi saat proses pembelajaran pada tahun 2018/2019 menggunakan model MEA dengan pendekatan RME di kelas VII MTs.N1","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130063248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Model pembelajaran merupakan kerangka atau konsep kegiatan dari proses pembelajaran yang melibatkan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungannya. Dalam mencapai proses pembelajaran yang diharapkan maka diperlukan penguasaan kemampuan dasar yakni kemampuan membaca dan menulis siswa sekolah dasar dan model pembelajaran yang tepat. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis mengenai model pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa sekolah dasar. Model penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Dari hasil penelaahan, hasil yang didapat menunjukkan bahwa model pembelajaran CIRC merupakan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa sekolah dasar, karena menekankan kepada pemahaman, bakat dan minat siswa.
{"title":"Model Pembelajaran dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Sekolah Dasar","authors":"Fitriyani Fitriyani, Erdi Guna Utama","doi":"10.26737/jerr.v2i1.1921","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/jerr.v2i1.1921","url":null,"abstract":"Model pembelajaran merupakan kerangka atau konsep kegiatan dari proses pembelajaran yang melibatkan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungannya. Dalam mencapai proses pembelajaran yang diharapkan maka diperlukan penguasaan kemampuan dasar yakni kemampuan membaca dan menulis siswa sekolah dasar dan model pembelajaran yang tepat. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis mengenai model pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa sekolah dasar. Model penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Dari hasil penelaahan, hasil yang didapat menunjukkan bahwa model pembelajaran CIRC merupakan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa sekolah dasar, karena menekankan kepada pemahaman, bakat dan minat siswa.","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122064702","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Model pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri. Saat merumuskan penemuannya diperlukan pemahaman konsep belajar yang dapat dimunculkan melalui metode pembelajaran gallery walk. Studi ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pemahaman konsep belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa Sekolah Dasar (SD) melalui model pembelajaran inkuiri dengan metode gallery walk. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Hasil penelaahan menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dengan metode gallery walk dapat membantu mengoptimalkan pemahaman konsep belajar IPA Siswa SD.
{"title":"Optimalisasi Pemahaman Konsep Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar melalui Model Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Gallery Walk (Sebuah Studi Literatur)","authors":"Putri Mayang Sari, Sumarli Sumarli","doi":"10.26737/jerr.v2i1.1859","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/jerr.v2i1.1859","url":null,"abstract":"Model pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri. Saat merumuskan penemuannya diperlukan pemahaman konsep belajar yang dapat dimunculkan melalui metode pembelajaran gallery walk. Studi ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pemahaman konsep belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa Sekolah Dasar (SD) melalui model pembelajaran inkuiri dengan metode gallery walk. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Hasil penelaahan menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dengan metode gallery walk dapat membantu mengoptimalkan pemahaman konsep belajar IPA Siswa SD.","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122947700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Think Pair Share terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di MTs YASTI Shalahuddin Singkawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, bentuk penelitian yang digunakan Pre-EksperimenDesigndenganOne Group Pre-testPost-test Design. Sampel penelitian menggunakan Sampling Jenuh, yaitu semua siswa kelas VII denganjumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen. Data menunjukkan bahwa: 1) Hasil perhitungan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa ditunjukkan dengan nilai rata-rata post-test72,58. Dari data tersebut dilakukan analisis data menggunakan uji-t dua sampel berpasangan, diperoleh nilai thitung sebesar 32,47 dan ttabel sebesar 2,0003 dengan taraf signifikan 5%, karena (thitung>ttabel ) maka dapat dikatakan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Think Pair Share terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi himpunan. 2) Hasil perhitungan aktivitas menggunakan model pembelajaran Think Pair Share menunjukkan sebesar 90,82% kriteria sangat tinggi. 3) Hasil perhitungan angket respon siswa keseluruhan memberikan respon yang positif terhadap model pembelajaran Think Pair Share pada materi himpunan yang diterapkan mulai dari kriteria baik hingga sangat baik.
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII MTs YASTI SHALAHUDDIN SINGKAWANG","authors":"Rudi Rudi, Eka Murdani, Mariyam Mariyam","doi":"10.26737/jerr.v2i1.1681","DOIUrl":"https://doi.org/10.26737/jerr.v2i1.1681","url":null,"abstract":"<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk </em><em>mengetahui pengaruh</em><em> model pembelajaran </em><em>Think Pair Share terhadap</em><em> kemampuan </em><em>pemahaman konsep</em><em> matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di </em><em>MTs YASTI Shalahuddin Singkawang</em><em>. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, bentuk penelitian yang digunakan Pre-E</em><em>ks</em><em>perimen</em><em> </em><em>Design</em><em> </em><em>dengan</em><em> </em><em>One Group Pre</em><em>-</em><em>test</em><em> </em><em>Pos</em><em>t-</em><em>test Design</em><em>. </em><em>Sampel penelitian menggunakan </em><em>Sampling Jenuh, yaitu semua siswa kelas VII</em><em> dengan</em><em> </em><em>jumlah 3</em><em>1</em><em> siswa sebagai kelas eksperimen. </em><em>Data menunjukkan bahwa: 1) </em><em>Hasil perhitungan kemampuan </em><em>pemahaman konsep </em><em>matematis siswa ditunjukkan dengan nilai rata-rata post</em><em>-</em><em>test</em><em> </em><em>72,58</em><em>. Dari data tersebut dilakukan analisis data menggunakan uji-t</em><em> dua sampel berpasangan</em><em>, diperoleh nilai t<sub>hitung </sub>sebesar </em><em>32,47</em><em> dan t<sub>tabel </sub></em><em><sub> </sub></em><em>sebesar 2,0</em><em>003</em><em> dengan taraf signifikan 5%, karena (t<sub>hitung</sub></em><em></em><em>></em><em> </em><em>t<sub>tabel</sub> ) maka dapat dikatakan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa </em><em>terdapat pengaruh model pembelajaran Think Pair Share terhadap kemampuan pemahaman konsep</em><em> matematis siswa</em><em> pada materi himpunan</em><em>. </em><em>2) </em><em>Hasil perhitungan </em><em>aktivitas</em><em> menggunakan model pembelajaran </em><em>Think Pair Share </em><em>menunjukkan sebesar </em><em>90,82</em><em>% kriteria sangat</em><em> tinggi</em><em>. </em><em>3) </em><em>Hasil perhitungan angket respon siswa keseluruhan memberikan respon yang positif terhadap model pembelajaran </em><em>Think Pair Share </em><em>pada materi </em><em>himpunan</em><em> yang diterapkan mulai dari kriteria baik hingga sangat baik.</em></p>","PeriodicalId":144992,"journal":{"name":"Journal of Educational Review and Research","volume":"176 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123265740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}