Pub Date : 2019-08-07DOI: 10.31958/istinarah.v1i1.1523
Febry Alfajran, Ali Nupiah
Permasalahan penelitian ini bagaimana strategi Radio Suara Padang FM dalam pengelolaan siaran dakwah. Tujuan dari penelitian ini untuk memaparkan strategi Radio Suara Padang FM dalam pengelolaan siaran dakwah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumenter. Sumber data penelitian ini adalah kordinator siaran, divisi dakwah dan penyiar Radio Suara Padang FM. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa Strategi Radio Suara Padang FM dalam pengelolaan siaran dakwah adalah (1) pengelolaan siaran dakwah dikelola oleh divisi dakwah dengan melibatkan staff dan penyiar, target pendengar masyarakat Kota Padang. (2) Keterlibatan penyiar dalam pengelolaann siaran dakwah adalah kemampuan menguasai materi dalam bersiaran dan menerapkan konsep dakwah itu sendiri. (3) Faktor penghambat siaran dakwah di Radio Suara Padang FM adalah kurangnya pemasukan iklan serta kalau seandainya listrik padam. Adapun cara mengatasi hambatan siaran dakwah adalah dengan memperbanyak link dan pemasukan serta menelpon teknisi jika listrik padam. Evaluasi yang dilakukan penyiar Radio Suara Padang FM, dengan melakukan evaluasi rutin setiap bulannya.
{"title":"STRATEGI RADIO SUARA PADANG FM DALAM PENGELOLAAN SIARAN DAKWAH","authors":"Febry Alfajran, Ali Nupiah","doi":"10.31958/istinarah.v1i1.1523","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v1i1.1523","url":null,"abstract":"Permasalahan penelitian ini bagaimana strategi Radio Suara Padang FM dalam pengelolaan siaran dakwah. Tujuan dari penelitian ini untuk memaparkan strategi Radio Suara Padang FM dalam pengelolaan siaran dakwah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumenter. Sumber data penelitian ini adalah kordinator siaran, divisi dakwah dan penyiar Radio Suara Padang FM. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa Strategi Radio Suara Padang FM dalam pengelolaan siaran dakwah adalah (1) pengelolaan siaran dakwah dikelola oleh divisi dakwah dengan melibatkan staff dan penyiar, target pendengar masyarakat Kota Padang. (2) Keterlibatan penyiar dalam pengelolaann siaran dakwah adalah kemampuan menguasai materi dalam bersiaran dan menerapkan konsep dakwah itu sendiri. (3) Faktor penghambat siaran dakwah di Radio Suara Padang FM adalah kurangnya pemasukan iklan serta kalau seandainya listrik padam. Adapun cara mengatasi hambatan siaran dakwah adalah dengan memperbanyak link dan pemasukan serta menelpon teknisi jika listrik padam. Evaluasi yang dilakukan penyiar Radio Suara Padang FM, dengan melakukan evaluasi rutin setiap bulannya.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130258574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-07DOI: 10.31958/istinarah.v1i1.1510
Fathul Hidayat, Toni Markos
Penelitian ini adalah berdasarkan pemahaman guru dan murid di SDIT Dar el-Iman Padang yang memakai celana di atas mata kaki sebagai salah satu bentuk pengamalan terhadap sunnah Rasulullah dan dalam mewujudkan salah satu visi sekolah, namun di luar jam sekolah masih banyak ditemui beberapa guru yang masih memakai celana di bawah mata kaki atau isbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman di kalangan guru tentang hadis isbal, dan mengetahui pengamalan di kalangan guru tentang hadis isbal. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan living hadis dengan wawancara dan mengamati langsung objek penelitian. Hasil penelitian menjelaskan bahwa (1) Mayoritas pemahaman kalangan guru SDIT Iman tentang hadis isbal bersifat tekstual, (2) Faktor yang mempengaruhi kalangan guru dalam mengamalkan hadis isbal yaitu: a). Sering mengikuti atau mendengarkan kajian b). Adanya penekanan dari pihak sekolah agar setiap guru yang mengajar memakai ujung celana di atas mata kaki karena berpengaruh terhadap kontrak kerja mereka selanjutnya. c). Tidak paham dengan hadis isbal. (3) Bentuk pengamalan hadis isbal di kalangan guru: Pertama, mengamalkan hadis isbal dengan pendekatan tekstual. Kedua, mengamalkan hadis isbal yang cenderung membolehkan.
这项研究是基于真实理解老师和学生在眼睛上方的巴东SDIT Dar el-Iman穿裤子腿作为对逊尼派先知的形式之一,在实现学校的愿景之一,然而在课外还有很多迎着眼睛下面的一些老师还穿着裤子的腿或isbal。本研究旨在了解教师对圣训的理解,了解教师对圣训的观察。本研究是实地研究,采用活圣训的方法进行采访,并直接观察研究对象。多数研究结果解释说,(1)理解老师SDIT信仰关于isbal圣训中具有文本,(2)教师中操练isbal圣训的因素:a)经常关注或听研究b)。有学校让每一位老师的教学强调眼睛上方穿这条裤子腿,因为影响下他们的工作合同。c).不了解圣训。(3)教师中圣训的形式:第一,用tekstual方法来实践isbal圣训。其次,伊斯兰教的驱魔仪式往往是允许的。
{"title":"HADIS-HADIS TENTANG ISBAL: STUDI PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN DI SDIT DAR EL-IMAN PADANG","authors":"Fathul Hidayat, Toni Markos","doi":"10.31958/istinarah.v1i1.1510","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v1i1.1510","url":null,"abstract":"Penelitian ini adalah berdasarkan pemahaman guru dan murid di SDIT Dar el-Iman Padang yang memakai celana di atas mata kaki sebagai salah satu bentuk pengamalan terhadap sunnah Rasulullah dan dalam mewujudkan salah satu visi sekolah, namun di luar jam sekolah masih banyak ditemui beberapa guru yang masih memakai celana di bawah mata kaki atau isbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman di kalangan guru tentang hadis isbal, dan mengetahui pengamalan di kalangan guru tentang hadis isbal. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan living hadis dengan wawancara dan mengamati langsung objek penelitian. Hasil penelitian menjelaskan bahwa (1) Mayoritas pemahaman kalangan guru SDIT Iman tentang hadis isbal bersifat tekstual, (2) Faktor yang mempengaruhi kalangan guru dalam mengamalkan hadis isbal yaitu: a). Sering mengikuti atau mendengarkan kajian b). Adanya penekanan dari pihak sekolah agar setiap guru yang mengajar memakai ujung celana di atas mata kaki karena berpengaruh terhadap kontrak kerja mereka selanjutnya. c). Tidak paham dengan hadis isbal. (3) Bentuk pengamalan hadis isbal di kalangan guru: Pertama, mengamalkan hadis isbal dengan pendekatan tekstual. Kedua, mengamalkan hadis isbal yang cenderung membolehkan.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124115983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-07DOI: 10.31958/istinarah.v1i1.1507
M. Masturah, Sri Chalida
Penelitian ini berdasarkan fenomena keberagamaan masyarakat di Nagari Pancuang Taba dalam menyambut Idul Fitri. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) Pemahaman masyarakat tentang perayaan Idul Fitri. (2) Nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Idul Fitri terkait dengan hadis Nabi SAW, (3) Bentuk perayaan dalam merayakan Idul Fitri yang sesuai anjuran Nabi SAW. Sumber data primer penelitian ini adalah wawancara dengan informan, dan sumber data sekunder meliputi kitab-kitab hadis dan yang berkaitan dengan pokok pembahasan. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan Observasi Partisipan, dengan pendekatan fenomenologis. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Masyarakat Nagari Pancuang Taba melaksanakan tradisi dalam perayaan Idul Fitri secara turun temurun (2) Secara tidak langsung masyarakat Nagari Pancuang Taba telah menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam ber-Idul Fitri. (3) Perayaan yang menjadi tradisi adalah perayaan mambantai dan malamang, takbiran keliling kampung, babuko basamo, dan halal bi halal. Sedangkan perayaan yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW adalah perayaan silaturrahim.
{"title":"PERAYAAN IDUL FITRI DI NAGARI PANCUANG TABA, PESISIR SELATAN (STUDI LIVING HADIS)","authors":"M. Masturah, Sri Chalida","doi":"10.31958/istinarah.v1i1.1507","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v1i1.1507","url":null,"abstract":"Penelitian ini berdasarkan fenomena keberagamaan masyarakat di Nagari Pancuang Taba dalam menyambut Idul Fitri. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) Pemahaman masyarakat tentang perayaan Idul Fitri. (2) Nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Idul Fitri terkait dengan hadis Nabi SAW, (3) Bentuk perayaan dalam merayakan Idul Fitri yang sesuai anjuran Nabi SAW. Sumber data primer penelitian ini adalah wawancara dengan informan, dan sumber data sekunder meliputi kitab-kitab hadis dan yang berkaitan dengan pokok pembahasan. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan Observasi Partisipan, dengan pendekatan fenomenologis. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Masyarakat Nagari Pancuang Taba melaksanakan tradisi dalam perayaan Idul Fitri secara turun temurun (2) Secara tidak langsung masyarakat Nagari Pancuang Taba telah menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam ber-Idul Fitri. (3) Perayaan yang menjadi tradisi adalah perayaan mambantai dan malamang, takbiran keliling kampung, babuko basamo, dan halal bi halal. Sedangkan perayaan yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW adalah perayaan silaturrahim.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"195 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122025158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-07DOI: 10.31958/istinarah.v1i1.1519
Tri Yoga Alandra, Refika Mastanora
Masalah utama dalam penelitian ini adalah persepsi siswa KPI tentang film marosok. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana siswa KPI memandang nilai-nilai moral, sosial dan budaya dalam film marosok film. Jenis penelitian yang saya gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang saya gunakan adalah observasi, dokumenter dan wawancara. Pengelolaan data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Dari penelitian yang penulis dapat simpulkan bahwa: (1) penyajian nilai-nilai moral dalam film Marosok adalah nilai moral yang terkandung dalam marosok film yang tidak tersampaikan. Karena penyampaian nilai-nilai moral selalu disertai dengan komedi visual. (2) penyajian nilai sosial dalam film Marosok adalah nilai sosial yang terkandung dalam film marosok tidak tersampaikan. Karena penyampaian nilai-nilai sosial selalu disertai dengan komedi visual, (3) penyajian nilai-nilai budaya pada film Marosok adalah nilai budaya yang terkandung dalam film marosok. Karena ceritanya hanya menggambarkan tentang salah satu budaya masyarakat Tanah Datar dalam proses jual beli ternak.
{"title":"PERSEPSI MAHASISWA KPI TERHADAP FILM MAROSOK THE MOVIE","authors":"Tri Yoga Alandra, Refika Mastanora","doi":"10.31958/istinarah.v1i1.1519","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v1i1.1519","url":null,"abstract":"Masalah utama dalam penelitian ini adalah persepsi siswa KPI tentang film marosok. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana siswa KPI memandang nilai-nilai moral, sosial dan budaya dalam film marosok film. Jenis penelitian yang saya gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang saya gunakan adalah observasi, dokumenter dan wawancara. Pengelolaan data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Dari penelitian yang penulis dapat simpulkan bahwa: (1) penyajian nilai-nilai moral dalam film Marosok adalah nilai moral yang terkandung dalam marosok film yang tidak tersampaikan. Karena penyampaian nilai-nilai moral selalu disertai dengan komedi visual. (2) penyajian nilai sosial dalam film Marosok adalah nilai sosial yang terkandung dalam film marosok tidak tersampaikan. Karena penyampaian nilai-nilai sosial selalu disertai dengan komedi visual, (3) penyajian nilai-nilai budaya pada film Marosok adalah nilai budaya yang terkandung dalam film marosok. Karena ceritanya hanya menggambarkan tentang salah satu budaya masyarakat Tanah Datar dalam proses jual beli ternak.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115378601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-07DOI: 10.31958/istinarah.v1i1.1522
Nabila Fauziyyah, Irman Irman
Persaingan produksi film saat ini sangat kopetitif namun peminat film Tenggelamnya kapal Van Der Wijck masih tetap eksis dikalangan masyarakat. Peneliti ingin mendalami nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam film Tenggelamnya kapal Van Der Wijck. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian documentary research. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara serta analisis data menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian ditemukan, Ditemukan adanya pribadi yang memiliki nilai-nilai sosial yang dibangun melalui pengelolaan emosi yang baik dan pribadi yang taat pada nilai–nilai budaya yang dibangun dari kepatuhan pada pada orang tua.
{"title":"NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM FILM TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK","authors":"Nabila Fauziyyah, Irman Irman","doi":"10.31958/istinarah.v1i1.1522","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v1i1.1522","url":null,"abstract":"Persaingan produksi film saat ini sangat kopetitif namun peminat film Tenggelamnya kapal Van Der Wijck masih tetap eksis dikalangan masyarakat. Peneliti ingin mendalami nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam film Tenggelamnya kapal Van Der Wijck. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian documentary research. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara serta analisis data menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian ditemukan, Ditemukan adanya pribadi yang memiliki nilai-nilai sosial yang dibangun melalui pengelolaan emosi yang baik dan pribadi yang taat pada nilai–nilai budaya yang dibangun dari kepatuhan pada pada orang tua.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130010867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-07DOI: 10.31958/istinarah.v1i1.1575
Ade Istikomah, Muhammad Zubir
Penelitian ini merupakan kajian terhadap QS. al-Baqarah: 228 tentang pembahasan waktu iddah dalam kata tsalatsatu quru’ berdasarkan pemanfaatan teknologi kedokteran. Perkembangan teknologi kedokteran saat ini dapat melihat dan menginformasikan kondisi rahim wanita yang dicerai suaminya apakah kosong atau tidak, tanpa perlu menunggu hingga tiga kali quru’ dan ini tentu akan menjadikan hukum Allah Swt dalam QS. Al-Baqarah: 228 tidak berlaku lagi. Peneliti mencoba menganalisis tentang pembahasan ini dengan penelitian yang berjenis library research menggunakan metode tafsir tahlili. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu bahwa kita tetap harus berpegang pada hukum syari’at yang telah ditetapkan Allah Swt dalam al-Quran tentang iddah 3 kali quru’. Yaitu menggunakan 3 kali haid dan atau 3 kali suci dengan berpatokan kepada hitungan bulan sesuai dengan QS. Ath-Thalaq ayat 4. Adapun teknologi kedokteran memperkukuh syariat Allah Swt yaitu iddah harus dilaksanakan dalam hitungan waktu tiga quru’. Karena masalah iddah tidak hanya persoalan bara’ah ar- rahmi (mengetahui kekosongan rahim) tetapi lebih dari itu, bahwa iddah bersifat ta’abbudy (ibadah) serta merupakan masa berfikir kembali tentang keputusan cerai yang telah diambil untuk mempertimbangkan tentang baik buruknya keputusan tersebut.
{"title":"ANALISIS IDDAH BERDASARKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN DALAM MENAFSIRKAN KATA TSALATSATU QURU’","authors":"Ade Istikomah, Muhammad Zubir","doi":"10.31958/istinarah.v1i1.1575","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v1i1.1575","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan kajian terhadap QS. al-Baqarah: 228 tentang pembahasan waktu iddah dalam kata tsalatsatu quru’ berdasarkan pemanfaatan teknologi kedokteran. Perkembangan teknologi kedokteran saat ini dapat melihat dan menginformasikan kondisi rahim wanita yang dicerai suaminya apakah kosong atau tidak, tanpa perlu menunggu hingga tiga kali quru’ dan ini tentu akan menjadikan hukum Allah Swt dalam QS. Al-Baqarah: 228 tidak berlaku lagi. Peneliti mencoba menganalisis tentang pembahasan ini dengan penelitian yang berjenis library research menggunakan metode tafsir tahlili. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu bahwa kita tetap harus berpegang pada hukum syari’at yang telah ditetapkan Allah Swt dalam al-Quran tentang iddah 3 kali quru’. Yaitu menggunakan 3 kali haid dan atau 3 kali suci dengan berpatokan kepada hitungan bulan sesuai dengan QS. Ath-Thalaq ayat 4. Adapun teknologi kedokteran memperkukuh syariat Allah Swt yaitu iddah harus dilaksanakan dalam hitungan waktu tiga quru’. Karena masalah iddah tidak hanya persoalan bara’ah ar- rahmi (mengetahui kekosongan rahim) tetapi lebih dari itu, bahwa iddah bersifat ta’abbudy (ibadah) serta merupakan masa berfikir kembali tentang keputusan cerai yang telah diambil untuk mempertimbangkan tentang baik buruknya keputusan tersebut.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"188 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126793309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-07DOI: 10.31958/ISTINARAH.V1I1.1521
Tio Nofvlaminsyah, Syafriwaldi Syafriwaldi
Penelitian ini dilihat dari peran Director of Photography pada video profil nagari kumanis. Peran director of photography dalam sebuah video sangat mendominasi dalam hal visualisasi. Namun teknik framing yang di lakukan oleh Director of Photography video profil belum menghasilkan video yang menarik. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa peran director of photography: (1) merancang story board, melakukan diskusi dengan assistant cameraman mengenai pembagian tugas tentang tipe-tipe shot. (2) mempersiapkan alat produksi yang dibutuhkan untuk pengambilan gambar. Teknik pengambilan gambar yang digunakan oleh director of photography adalah till down dan pan right pan left. Posisi kamera yang statis, untuk objek yang dinamis menggunakan hand held atau genggaman tangan. Jenis shot yang digunakan oleh director of photography adalah long shot, medium close up, close up dan big close up untuk memperjelas detail objek yang direkam. Kendala yang dihadapi director of photography adalah: (1) keterbatasan alat yang digunakan saat produksi, (2) Kurangnya pengetahuan assistant cameraman tentang teknik pengambilan gambar dan jenis-jenis shot serta komposisi dari setiap shot.
这项研究是由我可爱的na加里视频个人资料导演的角色决定的。摄影总监在视频中的作用在可视化方面非常主导。但是视频摄影总监拍摄的框架技术还没有产生令人兴奋的视频。研究类型是一种具有描述性质的方法的实地研究。摄影指导的研究结果:(1)设计故事板,与助理摄影师就拍摄类型的任务进行讨论。(2)准备拍摄所需的制作工具。摄影总监使用的摄影技术一直到秋天和pan right left。相机的静止位置,用于动态对象的手握。摄影总监使用的类型是长镜头,中镜头近距离、近距离和大特写镜头,以澄清记录对象的细节。摄影总监面临的障碍包括:(1)生产过程中使用的工具的局限性;(2)对拍摄技术、拍摄类型和每一枪的组成缺乏专业摄影师的知识。
{"title":"PERAN DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM PEMBUATAN VIDEO PROFIL NAGARI KUMANIS","authors":"Tio Nofvlaminsyah, Syafriwaldi Syafriwaldi","doi":"10.31958/ISTINARAH.V1I1.1521","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/ISTINARAH.V1I1.1521","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilihat dari peran Director of Photography pada video profil nagari kumanis. Peran director of photography dalam sebuah video sangat mendominasi dalam hal visualisasi. Namun teknik framing yang di lakukan oleh Director of Photography video profil belum menghasilkan video yang menarik. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa peran director of photography: (1) merancang story board, melakukan diskusi dengan assistant cameraman mengenai pembagian tugas tentang tipe-tipe shot. (2) mempersiapkan alat produksi yang dibutuhkan untuk pengambilan gambar. Teknik pengambilan gambar yang digunakan oleh director of photography adalah till down dan pan right pan left. Posisi kamera yang statis, untuk objek yang dinamis menggunakan hand held atau genggaman tangan. Jenis shot yang digunakan oleh director of photography adalah long shot, medium close up, close up dan big close up untuk memperjelas detail objek yang direkam. Kendala yang dihadapi director of photography adalah: (1) keterbatasan alat yang digunakan saat produksi, (2) Kurangnya pengetahuan assistant cameraman tentang teknik pengambilan gambar dan jenis-jenis shot serta komposisi dari setiap shot.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"285 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128474563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}