Pub Date : 2021-12-02DOI: 10.31958/istinarah.v3i2.4823
Refika Mastanora, Melda Deswita
This paper discusses internal and external factors in increasing employee work motivation at the five people sub-district office during the Covid-19 pandemic. The type of research that researchers use is a type of research that is descriptive field research with a qualitative approach. The data collection technique used in this research is to use observation, interview and documentation techniques. The data analysis technique that the author uses in this study is in the form of data reduction, data presentation and conclusions or verification. The results of the research that the authors get are that the Communication Strategy in increasing Employee Work Motivation at the Lima Kaum Sub-District Office in the Covid-19 Pandemic Period is by monitoring and evaluating, holding meetings with employees at least once a month, establishing good relationships with employees, and completing needs. employees at work.
{"title":"Strategi Komunikasi dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Refika Mastanora, Melda Deswita","doi":"10.31958/istinarah.v3i2.4823","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i2.4823","url":null,"abstract":"This paper discusses internal and external factors in increasing employee work motivation at the five people sub-district office during the Covid-19 pandemic. The type of research that researchers use is a type of research that is descriptive field research with a qualitative approach. The data collection technique used in this research is to use observation, interview and documentation techniques. The data analysis technique that the author uses in this study is in the form of data reduction, data presentation and conclusions or verification. The results of the research that the authors get are that the Communication Strategy in increasing Employee Work Motivation at the Lima Kaum Sub-District Office in the Covid-19 Pandemic Period is by monitoring and evaluating, holding meetings with employees at least once a month, establishing good relationships with employees, and completing needs. employees at work.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125050756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-02DOI: 10.31958/istinarah.v3i2.4837
Rahmat Hidayat Hidayat
This study aims to reveal the thoughts of Yususf Qordawi about Muslim political participation in non-Muslim governments. Data obtained from the main source in the form of the book ghoiru Muslim fi al-mujtama 'al Islami (non-Muslim minority in the Islamic society). Then the data were analyzed using the content analysis method. The results showed that the existence of a Muslim must be carried out within the framework of the state and society life order as an implementation of obedience to the leader. This thought is based on the interpretation of fundamental Islamic values in the sentence rahmatan lil 'alamin, in every case it must be placed in a balanced place and in accordance with the rules or laws that apply in the region. So Muslim participation in non-Muslim governments is allowed.
本研究旨在揭示优素福·科尔达维关于穆斯林在非穆斯林政府中的政治参与的思想。主要资料来源为《伊斯兰社会中的非穆斯林少数民族》(ghoiru Muslim fi -mujtama 'al Islami)一书。然后采用内容分析法对数据进行分析。结果表明,穆斯林的存在必须在国家和社会生活秩序的框架内进行,作为对领袖服从的执行。这一思想的基础是对rahmatan lil 'alamin这句话中基本伊斯兰价值观的解释,在任何情况下都必须将其置于一个平衡的位置,并符合适用于该地区的规则或法律。所以穆斯林参与非穆斯林政府是被允许的。
{"title":"PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMERINTAHAN NON MUSLIM PERSPEKTIF YUSUF QARDAWI","authors":"Rahmat Hidayat Hidayat","doi":"10.31958/istinarah.v3i2.4837","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i2.4837","url":null,"abstract":"This study aims to reveal the thoughts of Yususf Qordawi about Muslim political participation in non-Muslim governments. Data obtained from the main source in the form of the book ghoiru Muslim fi al-mujtama 'al Islami (non-Muslim minority in the Islamic society). Then the data were analyzed using the content analysis method. The results showed that the existence of a Muslim must be carried out within the framework of the state and society life order as an implementation of obedience to the leader. This thought is based on the interpretation of fundamental Islamic values in the sentence rahmatan lil 'alamin, in every case it must be placed in a balanced place and in accordance with the rules or laws that apply in the region. So Muslim participation in non-Muslim governments is allowed.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132749023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-29DOI: 10.31958/istinarah.v3i1.3339
P. Sundari, Yusrizal Efendi
Besarnya pengaruh Shalat bagi jiwa manusia dapat dilihat dari berbagai aspek, namun terkadang banyak orang yang tidak menyadarinya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir tematik atau maudhi’i. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan shalat dalam al-Quran menurut Buya Hamka. Hasil penelitian ini adalah secara umum ada tiga pengaruh shalat terhadap kesehatan mental menurut Buya Hakma, yaitu pengaruh shalat terhadap pikiran menurut ulama tafsir ada 2 pertama, pengaruh besar yang dikandung oleh shalat terhadap pikiran (QS. Hud [11]:56), (QS. Ar-Ra`d [13]:22, QS. Al-Isra’ [17]:78) dan kedua, shalat dapat menambah kekuatan jiwa dan meringankan beban yang dipikul (QS. Ar-Ra`d [13]:28 dan QS. An-Nisa` [4]:103). Kemudian pengaruh shalat terhadap emosi tafsir ada 2 pertama, membina serta membiasakan jiwa agar terhindar dari sifat tercela (QS. Al-Baqarah [2]:153 dan QS. Al-Fajr [89]:27-28) dan kedua, membantu manusia dalam menjaga kelangsungan hidup, serta aman dari emosi takut dalam kehidupan. Contohnya takut kepada siksaan Allah (QS. Al-Anfal [8]:2). Selanjutnya pengaruh shalat terhadap spiritual menurut Buya Hamka ada 2 pertama, keutamaan terbesar dalam segi spiritual (QS. Al-Baqarah [2]:45 dan QS. Al-Ma’rij [70]:34-35) dan kedua, shalat sebagai terapi pengobatan yang efektif bagi jiwa (QS. Al-`Ala [87]:15 dan QS. Al-Baqarah [2]:3)
{"title":"Shalat dan Kesehatan Mental dalam Perspektif Buya Hamka","authors":"P. Sundari, Yusrizal Efendi","doi":"10.31958/istinarah.v3i1.3339","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i1.3339","url":null,"abstract":"Besarnya pengaruh Shalat bagi jiwa manusia dapat dilihat dari berbagai aspek, namun terkadang banyak orang yang tidak menyadarinya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir tematik atau maudhi’i. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan shalat dalam al-Quran menurut Buya Hamka. Hasil penelitian ini adalah secara umum ada tiga pengaruh shalat terhadap kesehatan mental menurut Buya Hakma, yaitu pengaruh shalat terhadap pikiran menurut ulama tafsir ada 2 pertama, pengaruh besar yang dikandung oleh shalat terhadap pikiran (QS. Hud [11]:56), (QS. Ar-Ra`d [13]:22, QS. Al-Isra’ [17]:78) dan kedua, shalat dapat menambah kekuatan jiwa dan meringankan beban yang dipikul (QS. Ar-Ra`d [13]:28 dan QS. An-Nisa` [4]:103). Kemudian pengaruh shalat terhadap emosi tafsir ada 2 pertama, membina serta membiasakan jiwa agar terhindar dari sifat tercela (QS. Al-Baqarah [2]:153 dan QS. Al-Fajr [89]:27-28) dan kedua, membantu manusia dalam menjaga kelangsungan hidup, serta aman dari emosi takut dalam kehidupan. Contohnya takut kepada siksaan Allah (QS. Al-Anfal [8]:2). Selanjutnya pengaruh shalat terhadap spiritual menurut Buya Hamka ada 2 pertama, keutamaan terbesar dalam segi spiritual (QS. Al-Baqarah [2]:45 dan QS. Al-Ma’rij [70]:34-35) dan kedua, shalat sebagai terapi pengobatan yang efektif bagi jiwa (QS. Al-`Ala [87]:15 dan QS. Al-Baqarah [2]:3)","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130229374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-29DOI: 10.31958/istinarah.v3i1.3357
Novrizon Marzal
Berkembang pesatnya media massa saat ini membuat perusahaan media merubah orientasi mereka mengikuti keiinginan masyarakat yang ingin serbainstan. Bermunculanlah media online yang berorientasi kepada foto yang dilengkapi caption, inilah yang disebut foto berita. Foto dianggap “tidak dapat berbohong”, akan tetapi foto menyimpan makna dan pesan tertentu yang hendak disampaikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui makna denotatif, konotatif dan mitologi yang terkandung dalam foto berita rubrik “Pojok Gedung Sate” Bandungnewsphoto.com dengan metode penelitian kualitatif, dan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian, rubrik “Pojok Gedung Sate” memiliki makna yang beroperasi di dalamnya. Pertama, makna denotasi terlihat dari objek yang ditampilkan dan tanda yang muncul dari foto berita. Tanda yang terdapat dalam foto berita ini termasuk makna denotasi yang merupakan gambaran nyata apa adanya tanpa spesial efek dan editing yang berlebihan sehingga terkesan alami. Kedua, makna konotasi didapat dengan menganalisis foto berita melalui enam prosedur guna mendapatkan analisis yang relevan. Hasilnya, terdapat pengolahan yang wajar pada setiap foto berita. Ketiga, mitos yang beroperasi pada tanda dalam foto berita terlihat dari objek secara langsung atau apa yang ada dalam foto dan perluasan makna yang ditunjukkan pada makna konotasi sehingga menjadi mitos.
{"title":"Analisis Semiotika Foto Berita di Rubrik “Pojok Gedung Sate” Bandungnewsphoto.com Edisi Jumat, 20 November 2015","authors":"Novrizon Marzal","doi":"10.31958/istinarah.v3i1.3357","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i1.3357","url":null,"abstract":"Berkembang pesatnya media massa saat ini membuat perusahaan media merubah orientasi mereka mengikuti keiinginan masyarakat yang ingin serbainstan. Bermunculanlah media online yang berorientasi kepada foto yang dilengkapi caption, inilah yang disebut foto berita. Foto dianggap “tidak dapat berbohong”, akan tetapi foto menyimpan makna dan pesan tertentu yang hendak disampaikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui makna denotatif, konotatif dan mitologi yang terkandung dalam foto berita rubrik “Pojok Gedung Sate” Bandungnewsphoto.com dengan metode penelitian kualitatif, dan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian, rubrik “Pojok Gedung Sate” memiliki makna yang beroperasi di dalamnya. Pertama, makna denotasi terlihat dari objek yang ditampilkan dan tanda yang muncul dari foto berita. Tanda yang terdapat dalam foto berita ini termasuk makna denotasi yang merupakan gambaran nyata apa adanya tanpa spesial efek dan editing yang berlebihan sehingga terkesan alami. Kedua, makna konotasi didapat dengan menganalisis foto berita melalui enam prosedur guna mendapatkan analisis yang relevan. Hasilnya, terdapat pengolahan yang wajar pada setiap foto berita. Ketiga, mitos yang beroperasi pada tanda dalam foto berita terlihat dari objek secara langsung atau apa yang ada dalam foto dan perluasan makna yang ditunjukkan pada makna konotasi sehingga menjadi mitos.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115141779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-29DOI: 10.31958/istinarah.v3i1.3558
Fitri Yeni M Dalil, Nurhidayati Ismail, Hafizzullah Hafizzullah
Dalam pemahaman hadits, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh oleh seseorang agar sampai kepada maqâshid syariah ketika bertemu dengan hadits-hadits yang berbeda. Sehingga ditemukan titik terang yang membawa setiap muslim dapat mengamalkannya dengan hati yang tenang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode komparatif (muqâran), yang kemudian dipahami dengan memahami kontennya. Dari pembahasan ini dapa disimpulkan bahwa dengan tarjih seseorang dapat memilih riwayat yang akan dijadikan pedoman dalam beragama, dengan takwil seseorang terhindar dari kebingungan akan makna kandungan hadits sehingga bisa relevan dengan relita dan tidak bertolak belakang dengan nash, dan dengan tanawwu’ul ibadah seorang muslim dapat menjaga ikatan persaudaraan sesama muslim dapat di jaga dan saling menghargai.
{"title":"Penggunaan Tarjih, Ta’wil dan Pemahaman Hadits Tanawwu’ al-‘Ibadah","authors":"Fitri Yeni M Dalil, Nurhidayati Ismail, Hafizzullah Hafizzullah","doi":"10.31958/istinarah.v3i1.3558","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i1.3558","url":null,"abstract":"Dalam pemahaman hadits, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh oleh seseorang agar sampai kepada maqâshid syariah ketika bertemu dengan hadits-hadits yang berbeda. Sehingga ditemukan titik terang yang membawa setiap muslim dapat mengamalkannya dengan hati yang tenang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode komparatif (muqâran), yang kemudian dipahami dengan memahami kontennya. Dari pembahasan ini dapa disimpulkan bahwa dengan tarjih seseorang dapat memilih riwayat yang akan dijadikan pedoman dalam beragama, dengan takwil seseorang terhindar dari kebingungan akan makna kandungan hadits sehingga bisa relevan dengan relita dan tidak bertolak belakang dengan nash, dan dengan tanawwu’ul ibadah seorang muslim dapat menjaga ikatan persaudaraan sesama muslim dapat di jaga dan saling menghargai.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"18 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114103979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-29DOI: 10.31958/istinarah.v3i1.3322
Rumni Hafizah, Risman Bustamam
Riddah merupakan suatu tindakan kriminal dan memiliki dampak yang besar dalam Islam. Konsep riddah di dalam al-Qur’an tidak dijelaskan secara rinci, sehingga diperlukannya suatu penafsiran agar bisa dipahami dengan jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji, bagaimana ketentuan riddah dalam ayat-ayat al-Qur’an menurut penafsiran al-Qurtubi. Maka tujuan penelitian ini selengkapnya adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa; (1) makna riddah (2) penyebab riddah (3) hukuman bagi orang murtad (4) relevansi riddah dalam penafsiran al-Qurthubi dengan zaman sekarang. Untuk mencapai tujuan di atas, penelitian ini menggunakan kepustakaan. Metode analisis yang digunakan adalah metode tafsir tematik. Hasil penelitian ini bahwa menurut al-Qurthubi: 1) Makna riddah adalah keluar dari Islam dan kembali menjadi kafir, 2) Sebab riddah meliputi dengki, saling berteman dan bergaul dengan orang kafir, (3) Hukuman bagi orang murtad adalah dibunuh, terhapus amalan di dunia dan di akhirat (4) Relevansi penafsiran al-Qurthubi dengan zaman sekarang cukup urgen, namun segi hukuman bunuh terhadap orang murtad terlihat bertentangan. Di Indonesia hukuman bunuh tidak bisa diterapkan, karena hak asasi manusia (HAM) selalu dijadikan sebagai rujukan kebebasan dalam berpindah agama.
{"title":"Pemahaman Imam Al-Qurthubi Terhadap Konsep Riddah dalam Al-Qur’an dan Relevansinya dengan Indonesia","authors":"Rumni Hafizah, Risman Bustamam","doi":"10.31958/istinarah.v3i1.3322","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i1.3322","url":null,"abstract":"Riddah merupakan suatu tindakan kriminal dan memiliki dampak yang besar dalam Islam. Konsep riddah di dalam al-Qur’an tidak dijelaskan secara rinci, sehingga diperlukannya suatu penafsiran agar bisa dipahami dengan jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji, bagaimana ketentuan riddah dalam ayat-ayat al-Qur’an menurut penafsiran al-Qurtubi. Maka tujuan penelitian ini selengkapnya adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa; (1) makna riddah (2) penyebab riddah (3) hukuman bagi orang murtad (4) relevansi riddah dalam penafsiran al-Qurthubi dengan zaman sekarang. Untuk mencapai tujuan di atas, penelitian ini menggunakan kepustakaan. Metode analisis yang digunakan adalah metode tafsir tematik. Hasil penelitian ini bahwa menurut al-Qurthubi: 1) Makna riddah adalah keluar dari Islam dan kembali menjadi kafir, 2) Sebab riddah meliputi dengki, saling berteman dan bergaul dengan orang kafir, (3) Hukuman bagi orang murtad adalah dibunuh, terhapus amalan di dunia dan di akhirat (4) Relevansi penafsiran al-Qurthubi dengan zaman sekarang cukup urgen, namun segi hukuman bunuh terhadap orang murtad terlihat bertentangan. Di Indonesia hukuman bunuh tidak bisa diterapkan, karena hak asasi manusia (HAM) selalu dijadikan sebagai rujukan kebebasan dalam berpindah agama.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128207912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-29DOI: 10.31958/istinarah.v3i1.3625
Ilham Mustafa, R. Ridwan
Tradisi Syaraful Anam ialah bentuk upaya merawat tradisi yang sudah dipraktekkan sebelumya dan juga cara mencintai Rasulullah dengan pujian dan shalawat. Arti Penting dari tradisi Syaraful Anam ini adalah praktek pengamalan hadis-hadis shalawat dalam tradisi tersebut, Pelaksanaannya masyarak Jorong Duo Koto memiliki makna tersendiri dan bias digambarkan dalam kehidupan keseharian dalam menjalankan sunnah Rasulullah. Sehingga Syaraful Anam bukan hanya dalam aspek sosial kemasyarakatan saja, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan keimanan masyarakat. Sehingga bisa mendorong kejernihan akhlak dan kelembutan hati dengan aneka sholawat-shalawat yang dibaca dalam Syaraful Anam. Tulisan ini berupaya menyajikan fenomena tradisi Syaraful Anam bagi Masyarakat malalo. Dimana aspek penting living hadis pada trasi Syaraful Anam yaitu aspek ibadah yang terus kokoh di masyarakat. Sehingga tradisi-tradisi seperti ini tetap ada di masyarakat.
苏里达的传统是一种对先人的传统的关心,也是一种对先知的爱的赞美和沙拉瓦的方式。这一条件传统的意义在于对伊斯兰传统的实践,以及对Jorong Duo Koto的日常生活有不同的看法。因此,需求投资者不仅是社会社会的一部分,而且是促进社会信心的一部分。因此,它可以通过各种以前提下的谷物种植的沙拉瓦来促进道德的清醒和温顺。这篇文章试图为马洛洛人民呈现对谷物的需求。生活圣训的一个重要方面是对社会的持续崇拜。所以这样的传统存在于社会中。
{"title":"Tradisi Syaraful Anam dalam Kajian Living Hadis","authors":"Ilham Mustafa, R. Ridwan","doi":"10.31958/istinarah.v3i1.3625","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i1.3625","url":null,"abstract":"Tradisi Syaraful Anam ialah bentuk upaya merawat tradisi yang sudah dipraktekkan sebelumya dan juga cara mencintai Rasulullah dengan pujian dan shalawat. Arti Penting dari tradisi Syaraful Anam ini adalah praktek pengamalan hadis-hadis shalawat dalam tradisi tersebut, Pelaksanaannya masyarak Jorong Duo Koto memiliki makna tersendiri dan bias digambarkan dalam kehidupan keseharian dalam menjalankan sunnah Rasulullah. Sehingga Syaraful Anam bukan hanya dalam aspek sosial kemasyarakatan saja, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan keimanan masyarakat. Sehingga bisa mendorong kejernihan akhlak dan kelembutan hati dengan aneka sholawat-shalawat yang dibaca dalam Syaraful Anam. Tulisan ini berupaya menyajikan fenomena tradisi Syaraful Anam bagi Masyarakat malalo. Dimana aspek penting living hadis pada trasi Syaraful Anam yaitu aspek ibadah yang terus kokoh di masyarakat. Sehingga tradisi-tradisi seperti ini tetap ada di masyarakat.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"4 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127986848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-29DOI: 10.31958/istinarah.v3i1.3337
Izzatul Mufidah, Refika Mastanora
Foto jurnalistik tidak bisa dilepaskan dari media massa karena perkembangan media massa, baik cetak, elektronik maupun online, memicu setiap orang untuk membuat dan mendapatkan foto yang bagus dari media pilihannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Informan penelitian adalah wartawan Pos Metro Padang. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. sedangkan keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa foto jurnalistik di Pos Metro Padang bersifat aktual, memberikan informasi, mangandung unsur kebaruan, memiliki keaslian yang tinggi serta memberikan respon terhadap masyarakat. Jurnalis Pos Metro Padang mengutamakan kepentinagn umun dari pada kepentingan instansi, karena berita yang diperoleh bersumber dari masyarakat dan dipublikasikan untuk masyarakat itu sendiri.
{"title":"Pemanfaatan Foto Jurnalistik Oleh Pos Metro Padang pada Pemberitaan Koran","authors":"Izzatul Mufidah, Refika Mastanora","doi":"10.31958/istinarah.v3i1.3337","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i1.3337","url":null,"abstract":"Foto jurnalistik tidak bisa dilepaskan dari media massa karena perkembangan media massa, baik cetak, elektronik maupun online, memicu setiap orang untuk membuat dan mendapatkan foto yang bagus dari media pilihannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Informan penelitian adalah wartawan Pos Metro Padang. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. sedangkan keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa foto jurnalistik di Pos Metro Padang bersifat aktual, memberikan informasi, mangandung unsur kebaruan, memiliki keaslian yang tinggi serta memberikan respon terhadap masyarakat. Jurnalis Pos Metro Padang mengutamakan kepentinagn umun dari pada kepentingan instansi, karena berita yang diperoleh bersumber dari masyarakat dan dipublikasikan untuk masyarakat itu sendiri.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123627492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-29DOI: 10.31958/istinarah.v3i1.3682
M. Mahmuda
Kajian ini diawali oleh banyaknya khazanah pemikiran keislaman, yaitu isu tentang Islamisasi dalam hal disiplin ilmu, arsitektur bahkan daam berbagai tatanan sosial masyarakat di Indonesia yang merupakan salah satu isu yang selalu menarik diperbincangkan beberapa dekade ini. Hal ini terjadi karena ada berbagai pandangan dan penafsiran tentang Islamisasi . Konsep ini meniscayakan umat Islam untuk memahami realitas secara utuh.Islamisasi adalah proses peralihan masyarakat menjadi Islam baik terpengaruh dalam keagaman atau kepercayaan, budaya, sosial kemasyarakatan ekonomi maupun dalam bidang politik, yang dalam bahasa lain disebutkan sebagai mengislamkan masyarakat yang disebabkan karena kedatangan ajaran agama Islam. Oleh sebab itu penulis ingin mengkaji bagimana proses islamisasi yang terjadi pada masyarakat indonesia sehingga dapat tercermin bahakan menjadi karakter islamisasi yang di seluruh wilayah indonesia,seperti halnya islamisasi dalam hal arsitektur ditinjau dari aspek bangunan fisik seperti Masjid, Batu Nissan, hingga dalam bentuk seni kaligrafi.
{"title":"Pengaruh Proses Islamisasi dalam Bidang Arsitektur di Indonesia","authors":"M. Mahmuda","doi":"10.31958/istinarah.v3i1.3682","DOIUrl":"https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i1.3682","url":null,"abstract":"Kajian ini diawali oleh banyaknya khazanah pemikiran keislaman, yaitu isu tentang Islamisasi dalam hal disiplin ilmu, arsitektur bahkan daam berbagai tatanan sosial masyarakat di Indonesia yang merupakan salah satu isu yang selalu menarik diperbincangkan beberapa dekade ini. Hal ini terjadi karena ada berbagai pandangan dan penafsiran tentang Islamisasi . Konsep ini meniscayakan umat Islam untuk memahami realitas secara utuh.Islamisasi adalah proses peralihan masyarakat menjadi Islam baik terpengaruh dalam keagaman atau kepercayaan, budaya, sosial kemasyarakatan ekonomi maupun dalam bidang politik, yang dalam bahasa lain disebutkan sebagai mengislamkan masyarakat yang disebabkan karena kedatangan ajaran agama Islam. Oleh sebab itu penulis ingin mengkaji bagimana proses islamisasi yang terjadi pada masyarakat indonesia sehingga dapat tercermin bahakan menjadi karakter islamisasi yang di seluruh wilayah indonesia,seperti halnya islamisasi dalam hal arsitektur ditinjau dari aspek bangunan fisik seperti Masjid, Batu Nissan, hingga dalam bentuk seni kaligrafi.","PeriodicalId":145487,"journal":{"name":"Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122399404","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}