ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada Kurikulum 2013 melalui Pendampingan yang berkelanjutan. Subjek dalam penelitian ini adalah Guru-guru SMPN SATAP I Bajawa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, akting, pengamatan, dan refleksi. Pada umumnya, RPP yang digunakan belum sesuai dengan RPP standar dan belum mematuhi kaidah-kaidah penyusunan RPP. Hal ini terjadi karena kurangnya kemampuan guru dalam menyusun RPP dan juga untuk pemetaan materi yang tertera dalam silabus. Oleh karena itu, dibutuhkan bimbingan berkelanjutan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam menyusun RPP dan juga untuk meningkatkan kemampuan guru. Metode yang digunakan adalah Metode Penelitian Tindakan Sekolah dengan 2 (dua) siklus. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan angket. Terkait dengan permasalahan di atas, perlu adanya bantuan penanganan yang memadai. Dalam hal ini, upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pendampingan, yang bertujuan pada peningkatan kompetensi guru melalui siklus yang sistematis. Teknik analisis data adalah menggunakan diskriptif komparatif. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat) langkah meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada kondisi awal memperoleh nilai rata–rata kemampuan guru dalam menyusun RPP yakni 67,61. Pada siklus pertama memperoleh nilai rata–rata kemampuan guru dalam menyusun RPP yakni 78,91. Pada siklus kedua memperoleh nilai rata-rata kemampuan guru dalam menyusun RPP adalah 91,47. Hasil penelitian ini, agar guru memiliki kebiasaan dan menunjukkan peningkatan kompetensi sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalam menyusun RPP. Saran yang diajukan adalah : (1) perlu diintensifkan peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP melalui kegiatan pendampingan atau sejenisnya (2) untuk meningkatkan kompetensi guru, sekolah, perlu adanya wahana semacam In House Training (IHT), agar mereka dapat saling bertukar pengalaman melalui dialog akademis.Kata kunci: Kompetensi Guru Menyusun RPP, Pendampingan Berkelanjutan ABSTRACT This study aims to improve the competence of teachers in preparing a lesson plan (RPP) on Curriculum 2013 through ongoing mentoring. Subjects in this study were teachers SMPN SATAP I Bajawa. The study consisted of two cycles, each cycle consisting of four stages: planning the action, acting, observing and reflecting. In general, the RPP is used not in accordance with standard CSP and has not complied with the rules of preparation of the RPP. This happens because of the lack of ability of teachers in preparing lesson plans and also for mapping the material contained in the syllabus. Therefore, it needs continuous counseling conducted by the principals in preparing the RPP and also to improve the ability of teachers. The method used is the meth
本研究旨在通过持续的裁员来提高教师在2013年课程中规划学习能力(RPP)。本研究的主题是SMPN SATAP I bajava的教师。研究包括两个循环,每个循环由四个阶段组成,即计划行动、行动、观察和反思。一般来说,RPP所使用的不符合RPP的标准,也不遵守RPP的排版。这是因为缺乏老师也在起草RPP和测绘能力教学大纲中列出的材料。因此,需要持续的指导,由校长教师RPP叠加,也为提高中。使用的方法是研究方法与周期2(二)学校行为。数据收集方法、采访和angket观测。与上面的问题,需要有足够的治疗帮助。与执行方面所做的努力,是瞄准了增加的庇护所,老师通过系统性的周期的能力。数据分析技术是使用比较diskriptif。这项研究通过周期,每个周期阶段组成4(四)步骤包括:计划、执行、观察和反思。获得价值的最初条件——平老师在整理RPP即67.61能力。公元周期获得价值——平老师在整理RPP即78.91能力。在第二个周期获得平均成绩在起草RPP老师是91.47能力。这项研究的结果,让老师有习俗和展示能力增加符合)中规定编制了一份RPP成功的指标。提出的建议是:(1)有必要加强能力增加教师编制RPP中庇护所之类的活动(2)提高教师、学校需要有能力在家里训练类游乐设施(《IHT),通过学术对话,这样他们就可以互相交换经验。关键词:可持续能力制定RPP老师,辅导competence》抽象这个study aims to improve师范在preparing a计划(RPP) 2013年在简历通过ongoing课辅导。Subjects in this study是师范SATAP我Bajawa错误分析。两个cycles study consisted》,每周期consisting of四阶段:计划action, observing和reflecting代理。在《RPP将军,是过去不是In accordance with CSP和标准已经不是complied with RPP准备的规则》。不在乎的发生,因为缺乏之preparing师范的计划和也为绘图课境有趣材料syllabus。这就是,它需要挑战咨询conducted》由《preparing principals RPP和也不在乎》to improve师范。《动作方法的研究方法以前是学校和二(2)cycles。相关to the problems,头顶adequate管理中心的需要。在这个请注意《implementing偏efforts制造中心,哪种aims at improving师范之competence无论是a systematic周期。《数据分析技巧是用descriptive comparative。这个research was conducted cycles的阶段,每周期consisting of四(4)台阶include:策划、implementation observation and中的倒影,平均价值》最初condition of obtaining不在乎师范在preparing a的计划就是67。61课。《第一周期的平均价值》obtaining不在乎师范在preparing a课的计划就是78 91。平均价值》《第二个周期得到不在乎《RPP师范在preparing的是91。47,the results of this study,所以那师范之习惯和那里的增加有competence In accordance with predetermined indicators of success In preparing RPP》。Suggestions put前进是:(1)需要to be intensified competence》增加师范在preparing课计划通过辅导或competence》《点赞(2)to improve师范之一,需要为一些有点vehicleIn屋培训(《IHT),那他们可以交换体验无论是学业成绩的对话。安装:冲洗老师Competence RPP,可持续协助
{"title":"PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PENDAMPINGAN BERKELANJUTAN DI SMPN SATU ATAP I BAJAWA KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA TAHUN 2019","authors":"Wunu Veronika Veronika","doi":"10.5281/ZENODO.3594350","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3594350","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada Kurikulum 2013 melalui Pendampingan yang berkelanjutan. Subjek dalam penelitian ini adalah Guru-guru SMPN SATAP I Bajawa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, akting, pengamatan, dan refleksi. Pada umumnya, RPP yang digunakan belum sesuai dengan RPP standar dan belum mematuhi kaidah-kaidah penyusunan RPP. Hal ini terjadi karena kurangnya kemampuan guru dalam menyusun RPP dan juga untuk pemetaan materi yang tertera dalam silabus. Oleh karena itu, dibutuhkan bimbingan berkelanjutan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam menyusun RPP dan juga untuk meningkatkan kemampuan guru. Metode yang digunakan adalah Metode Penelitian Tindakan Sekolah dengan 2 (dua) siklus. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan angket. Terkait dengan permasalahan di atas, perlu adanya bantuan penanganan yang memadai. Dalam hal ini, upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pendampingan, yang bertujuan pada peningkatan kompetensi guru melalui siklus yang sistematis. Teknik analisis data adalah menggunakan diskriptif komparatif. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 (empat) langkah meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada kondisi awal memperoleh nilai rata–rata kemampuan guru dalam menyusun RPP yakni 67,61. Pada siklus pertama memperoleh nilai rata–rata kemampuan guru dalam menyusun RPP yakni 78,91. Pada siklus kedua memperoleh nilai rata-rata kemampuan guru dalam menyusun RPP adalah 91,47. Hasil penelitian ini, agar guru memiliki kebiasaan dan menunjukkan peningkatan kompetensi sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalam menyusun RPP. Saran yang diajukan adalah : (1) perlu diintensifkan peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP melalui kegiatan pendampingan atau sejenisnya (2) untuk meningkatkan kompetensi guru, sekolah, perlu adanya wahana semacam In House Training (IHT), agar mereka dapat saling bertukar pengalaman melalui dialog akademis.Kata kunci: Kompetensi Guru Menyusun RPP, Pendampingan Berkelanjutan ABSTRACT This study aims to improve the competence of teachers in preparing a lesson plan (RPP) on Curriculum 2013 through ongoing mentoring. Subjects in this study were teachers SMPN SATAP I Bajawa. The study consisted of two cycles, each cycle consisting of four stages: planning the action, acting, observing and reflecting. In general, the RPP is used not in accordance with standard CSP and has not complied with the rules of preparation of the RPP. This happens because of the lack of ability of teachers in preparing lesson plans and also for mapping the material contained in the syllabus. Therefore, it needs continuous counseling conducted by the principals in preparing the RPP and also to improve the ability of teachers. The method used is the meth","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130047633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development) level 3 menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2016) dan merupakan penelitian multi years yang dilaksanakan dalam dua tahap penelitian yaitu; Penelitian tahap 1; berfokus pada penelitian dan pengembangan produk sampai pada uji kelayakan penggunaan, dan Penelitian tahap 2; berfokus pada penelitian uji efektivitas produk pada aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah: (a) Mengembangkan model latihan Sirkuit Pasing Bawah T-Desain (SPBT-Desain) Bola Voli yang dapat digunakan sebagai bentuk aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK untuk tingkat sekolah menengah, (b) Menguji kelayakan penggunaan produk yang dikembangkan dalam hal pelaksanaan pembelajarannya. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dari beberapa sekolah menengah yang ada di Kecamatan Golewa dan Bajawa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrument validasi ahli dan instrument uji kelayakan penggunaan produk yang diberikan pada 3 (tiga) orang ahli yaitu: 1 orang dosen, 1 orang pengawas PJOK dan 1 guru PJOK tempat pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian berupa produk akhir pengembangan disusun dalam sebuah buku pedoman yang dilengkapi dengan video aktivitas latihan dan diberi judul: “Buku Panduan Model Latihan Sirkuit Pasing Bawah T-Desain (SPBT-Desain) Bola Voli“, sedangkan hasil validasi dan uji kelayakan penggunaan produk dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, dan diperoleh simpulan penelitian bahwa: berdasarkan hasil penilaian dari para ahli dalam uji kelayakan penggunaan produk pada uji skala kecil dan uji skala besar menunjukan bahwa: model latihan Sirkuit Pasing Bawah T-Desain (SPBT-Desain) Bola Voli “Baik dan Layak” digunakan sebagai bentuk aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK materi permainan bola besar (bola Voli) untuk tingkat sekolah menengah.
根据Sugiyono(2016)的Borg and Gall的说法,这项研究是第三级的开发研究,是将研究分为两个阶段的多年研究:第一阶段研究;专注于研究和产品开发,直到使用可行性测试,研究第二阶段;专注于测试产品对学生活动和学习结果的有效性。本研究的目的是:(a)开发一个t设计的交叉电路练习模型,可以作为学生在中学阶段的课堂练习形式,(b)测试在教学过程中开发的产品的可行性。这项研究的主题是几所位于戈莱瓦和巴加瓦省的中学的学生。本研究采用专家工具验证和测试专家在3(3)专家中使用的产品的可行性测试,即:1名讲师、1名场务监督和1名场务教师进行研究。在一本带有练习活动视频的手册中组织了一项最终开发产品的研究结果,标题为“一个简单的t设计(spt -设计)测试方案手册”,而通过定量描述性分析分析产品使用情况的验证和测试结果,得出了研究结论:根据专家审查的评估试验中使用小规模试验最终产品的价值和大规模的试验表明:模型电路练习排球消磨下T-Desain (SPBT-Desain)“好”,值得被用作学习的学生活动形式物质PJOK大球类运动(排球)到了高中的程度。
{"title":"PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SIRKUIT PASING BAWAH T-DESAIN (SPBT-DESAIN) BOLA VOLI SEBAGAI BENTUK AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PJOK UNTUK TINGKAT SEKOLAH MENENGAH","authors":"Y. B. O. Tapo","doi":"10.5281/ZENODO.3594352","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3594352","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development) level 3 menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2016) dan merupakan penelitian multi years yang dilaksanakan dalam dua tahap penelitian yaitu; Penelitian tahap 1; berfokus pada penelitian dan pengembangan produk sampai pada uji kelayakan penggunaan, dan Penelitian tahap 2; berfokus pada penelitian uji efektivitas produk pada aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah: (a) Mengembangkan model latihan Sirkuit Pasing Bawah T-Desain (SPBT-Desain) Bola Voli yang dapat digunakan sebagai bentuk aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK untuk tingkat sekolah menengah, (b) Menguji kelayakan penggunaan produk yang dikembangkan dalam hal pelaksanaan pembelajarannya. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dari beberapa sekolah menengah yang ada di Kecamatan Golewa dan Bajawa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrument validasi ahli dan instrument uji kelayakan penggunaan produk yang diberikan pada 3 (tiga) orang ahli yaitu: 1 orang dosen, 1 orang pengawas PJOK dan 1 guru PJOK tempat pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian berupa produk akhir pengembangan disusun dalam sebuah buku pedoman yang dilengkapi dengan video aktivitas latihan dan diberi judul: “Buku Panduan Model Latihan Sirkuit Pasing Bawah T-Desain (SPBT-Desain) Bola Voli“, sedangkan hasil validasi dan uji kelayakan penggunaan produk dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, dan diperoleh simpulan penelitian bahwa: berdasarkan hasil penilaian dari para ahli dalam uji kelayakan penggunaan produk pada uji skala kecil dan uji skala besar menunjukan bahwa: model latihan Sirkuit Pasing Bawah T-Desain (SPBT-Desain) Bola Voli “Baik dan Layak” digunakan sebagai bentuk aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK materi permainan bola besar (bola Voli) untuk tingkat sekolah menengah.","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124897763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa dan peran dongeng dalam pembelajaran di sekolah dasar GMIH Paca kelas tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dalam penelitian ini mencakup data tentang kemampuan membaca pemahaman siswa dan peran dongeng dalam belajar dengan sumber data adalah 3 guru kelas tinggi, 30 siswa dan dokumentasi dalam bentuk nilai harian siswa. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Setelah itu data dikurangi, disajikan dan disimpulkan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) siswa di kelas empat dan lima memiliki kemampuan membaca kurang, 2) ketidakmampuan membaca siswa disebabkan oleh pembelajaran monoton yang membuat siswa tidak menyukai pelajaran yang terkandung di dalamnya, 3) kreativitas guru kurang dalam menggunakan strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar.
{"title":"KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI BACAAN MELALUI FABEL","authors":"J. Sabarua, Dewi Fatika Sari","doi":"10.5281/ZENODO.3594356","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3594356","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa dan peran dongeng dalam pembelajaran di sekolah dasar GMIH Paca kelas tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dalam penelitian ini mencakup data tentang kemampuan membaca pemahaman siswa dan peran dongeng dalam belajar dengan sumber data adalah 3 guru kelas tinggi, 30 siswa dan dokumentasi dalam bentuk nilai harian siswa. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Setelah itu data dikurangi, disajikan dan disimpulkan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) siswa di kelas empat dan lima memiliki kemampuan membaca kurang, 2) ketidakmampuan membaca siswa disebabkan oleh pembelajaran monoton yang membuat siswa tidak menyukai pelajaran yang terkandung di dalamnya, 3) kreativitas guru kurang dalam menggunakan strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar.","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"66 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120888741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini merupakan penelitian Desain dan Pengembangan (Design & Development Research, DDR). Tujuan pengembangan adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan videoscribe berfikir simbolik berbagai macam benda pada kelompok anak usia 5-6 tahun. Model pengembangan mengadopsi kerangka model pengembangan produk multimedia pathways Cathie Sherwood. Tahapan multimedia patways terdiri dari (1) initiation, (2) specification, (3) design, (4) production, (5) review and evaluation dan (6) delivery and implementation. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Adapun hasil pengembangan adalah produk videoscribe yang telah diuji dengan parameter hali isi, media dan desain pembelajaran. Analisis draft I pengembangaan dengan tingkat pencapaian kualitas isi videoscribe sebesar 92%, setelah dikonversi berada dalam kualifikasi Sangat Baik. Kemudian Analisis draft II pengembangan dengan tingkat pencapaian kualitas media videoscribe sebesar 90%, setelah dikonversi berada sangat baik. Begitupun tingkat pencapaian kualitas desain pembelajaran videoscribe sebesar 94,67%, setelah dikonversi berada dalam kualitas sangat baik. Sedangkan analisis draft III pengembangan, tingkat pencapaian kualitas dalam uji perseorangan sebesar 93%. Setelah dikonversi berada dalam kualifikasi sangat baik. Begitupun tingkat pencapaian kualitas videoscribe dalam uji kelompok kecil sebesar 88% dan setelah dikonversi berada dalam kualifikasi juga baik. Dengan demikian, mengacu pada parameter-parameter diatas maka dapat disimpulkan pengembangan videoscribe berfikir simbolik representasi berbagai macam benda untuk anak usia dini 5-6 tahun layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya untuk mencapa Kompotensi Dasar (KD) 3.3, 3.5, 3.6 dan 3,9.This research is a Design & Development Research (DDR). The purpose of the development is to determine the feasibility of videoscribe to symbolic thinking of various objects in the group of children aged 5-6 years. The development model adopts Cathie Sherwood's pathway for multimedia product development model frameworks. The stages of multimedia patways consist of (1) initiation, (2) specification, (3) design, (4) production, (5) review and evaluation and (6) delivery and implementation. The method of data analysis uses quantitative and qualitative descriptive analysis. The results of the development are videoscribe products that have been tested with content, media and learning design parameters. Analysis of draft I development with the level of achieving video quality content of 92%, after being converted is in a Very Good qualification. Then Analysis II draft development with the level of achieving video quality video subscription by 90%, after being converted is very good. Likewise the level of quality achievement of videocribe learning design is 94.67%, after being converted it is in very good quality. While the analysis of draft III development, the level of quality achievement in i
这项研究是设计与开发研究,DDR。发展的目的是了解5-6岁儿童群体中各种各样的产品的可行性。开发模型采用多媒体产品开发框架模型舍伍德。多媒体模式的各个阶段包括(1)倡议,(2)识别,(3)设计,(4)生产,(5)审查和评估,(6)交付和实施。数据分析方法采用定量和定性描述性分析。至于开发结果,是通过内容参数、媒体和学习设计测试的videoscribe产品。对第一次开发概览分析了92%的视频生成质量,经过改装,具有很好的资格。然后对第二稿开发分析了90%的传播质量,转换非常好。videoscribe设计质量达到94.67%也是如此,在将质量转化为极佳之后。而第三稿开发分析,个体测试的质量成就率为93%。在转换之后,它是非常好的资格。视频cribe的质量在小组测试中达到88%,经过转换后也符合资格。因此,根据上述参数,我们可以推断,videoscribe开发认为,一种象征意义,适用于5-6岁的儿童在幼儿学习中实现各种事物,特别是用于开发基本功能(KD) 3.3、3.5、3.6和3.9。这是一项设计与发展研究。发展的目的是确定在5-6年的儿童群体中寻找各种各样的对象的过程。开发开发方案Cathie Sherwood的pathway多媒体开发框架模型。多媒体模式考虑的阶段:(1)倡议,(2)具体,(3)设计,(4)生产,(5)审查和评估,(6)交付和执行。数据分析的方法发展的结果是试验了内容、媒体和学习设计参数的产品。对92%的高成就视频质量的分析后,经过很好的转换,结果是相当不错的。然后分析II概况发展概况,在完成视频质量的比例下,经过90%的转换,非常好。比如高质量的视频学习设计是94.67%,在转换之后,它是非常好的质量。虽然对第三轮发展的分析,但个体测试的高质量成就是93%。有很好的资格。也许,在小群组中实现视频质量的水平是88%,转换后也处于良好质量。因此,referring to the parameters,它可以成为结论这就是头顶videoscribe之发展到认为象征着representations不同物体为早期童年的5 - 6年是可行to be implemented在幼儿早期学习,尤其是要为Basic Compotence (KD) 3 . 3, 5, 6 - 3和3 - 9 Keyword: videoscribe development,象征着心态,AUD五六年
{"title":"PENGEMBANGAN VIDEOSCRIBE BERFIKIR SIMBOLIK REPRESENTASI BERBAGAI MACAM BENDA PADA KELOMPOK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD LAB ANANDA CITRA BAKTI","authors":"Gde Putu Arya Oka, Ferdinandus Bate Dopo","doi":"10.5281/ZENODO.3594344","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3594344","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian Desain dan Pengembangan (Design & Development Research, DDR). Tujuan pengembangan adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan videoscribe berfikir simbolik berbagai macam benda pada kelompok anak usia 5-6 tahun. Model pengembangan mengadopsi kerangka model pengembangan produk multimedia pathways Cathie Sherwood. Tahapan multimedia patways terdiri dari (1) initiation, (2) specification, (3) design, (4) production, (5) review and evaluation dan (6) delivery and implementation. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Adapun hasil pengembangan adalah produk videoscribe yang telah diuji dengan parameter hali isi, media dan desain pembelajaran. Analisis draft I pengembangaan dengan tingkat pencapaian kualitas isi videoscribe sebesar 92%, setelah dikonversi berada dalam kualifikasi Sangat Baik. Kemudian Analisis draft II pengembangan dengan tingkat pencapaian kualitas media videoscribe sebesar 90%, setelah dikonversi berada sangat baik. Begitupun tingkat pencapaian kualitas desain pembelajaran videoscribe sebesar 94,67%, setelah dikonversi berada dalam kualitas sangat baik. Sedangkan analisis draft III pengembangan, tingkat pencapaian kualitas dalam uji perseorangan sebesar 93%. Setelah dikonversi berada dalam kualifikasi sangat baik. Begitupun tingkat pencapaian kualitas videoscribe dalam uji kelompok kecil sebesar 88% dan setelah dikonversi berada dalam kualifikasi juga baik. Dengan demikian, mengacu pada parameter-parameter diatas maka dapat disimpulkan pengembangan videoscribe berfikir simbolik representasi berbagai macam benda untuk anak usia dini 5-6 tahun layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya untuk mencapa Kompotensi Dasar (KD) 3.3, 3.5, 3.6 dan 3,9.This research is a Design & Development Research (DDR). The purpose of the development is to determine the feasibility of videoscribe to symbolic thinking of various objects in the group of children aged 5-6 years. The development model adopts Cathie Sherwood's pathway for multimedia product development model frameworks. The stages of multimedia patways consist of (1) initiation, (2) specification, (3) design, (4) production, (5) review and evaluation and (6) delivery and implementation. The method of data analysis uses quantitative and qualitative descriptive analysis. The results of the development are videoscribe products that have been tested with content, media and learning design parameters. Analysis of draft I development with the level of achieving video quality content of 92%, after being converted is in a Very Good qualification. Then Analysis II draft development with the level of achieving video quality video subscription by 90%, after being converted is very good. Likewise the level of quality achievement of videocribe learning design is 94.67%, after being converted it is in very good quality. While the analysis of draft III development, the level of quality achievement in i","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124864038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif di SDI Tarawaja, Kecamatan Soa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah. Kegiatan dalam penelitian ini terdiri atas tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Tempat penelitian di SDI Tarawaja, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. Subyek dalam penelitian ini adalah guru-guru di SDI Tarawaja yang berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 6 orang guru kelas dan 2 orang guru mata pelajaran. Metode pengumpulan data menggunakan metode obeservasi kelas. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif. Data kuantitatif yang diperoleh dideskripsikan dalam bentuk kata-kata atau penjelasan. Selanjutnya dilakukan komparasi data untuk memastikan ada tidaknya peningkatan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran di Kelas. Hasil penelitian diketahui pada kondisi awal nilai supervise klinis kepala sekolah dalam kegiatan pembelajaran diperoleh rata-rata 69,81, pada Siklus I mengalami peningkatan dengan rata–rata peroleh nilai pada supervise klinis sebesar 76,92 mengalami peningkatan sebesar 7,11. Pada siklus II nilai supervise klinis diperoleh rata–rata 83,08. Mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II sebesar 6, 16. Dari data ini berarti terjadi peningkatan nilai supervise klinis kepala sekolah dalam kegiatan pembelajaran dari kondisi awal hingga akhir siklus II sebesar 13, 93%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan Penerapan Supervisi Klinis Oleh Kepala Sekolah dapat Meningkatkan Kemampuan Guru Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif di Sekolah Dasar Inpres Tarawaja semester Ganjil Tahun 2018/2019.
{"title":"PENERAPAN SUPERVISI KLINIS OLEH KEPALA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SEKOLAH DASAR INPRES TARAWAJA SEMESTER GANJIL TAHUN 2018/2019","authors":"Petronela - Bupu","doi":"10.5281/ZENODO.3594354","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3594354","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif di SDI Tarawaja, Kecamatan Soa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah. Kegiatan dalam penelitian ini terdiri atas tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Tempat penelitian di SDI Tarawaja, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. Subyek dalam penelitian ini adalah guru-guru di SDI Tarawaja yang berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 6 orang guru kelas dan 2 orang guru mata pelajaran. Metode pengumpulan data menggunakan metode obeservasi kelas. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif. Data kuantitatif yang diperoleh dideskripsikan dalam bentuk kata-kata atau penjelasan. Selanjutnya dilakukan komparasi data untuk memastikan ada tidaknya peningkatan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran di Kelas. Hasil penelitian diketahui pada kondisi awal nilai supervise klinis kepala sekolah dalam kegiatan pembelajaran diperoleh rata-rata 69,81, pada Siklus I mengalami peningkatan dengan rata–rata peroleh nilai pada supervise klinis sebesar 76,92 mengalami peningkatan sebesar 7,11. Pada siklus II nilai supervise klinis diperoleh rata–rata 83,08. Mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II sebesar 6, 16. Dari data ini berarti terjadi peningkatan nilai supervise klinis kepala sekolah dalam kegiatan pembelajaran dari kondisi awal hingga akhir siklus II sebesar 13, 93%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan Penerapan Supervisi Klinis Oleh Kepala Sekolah dapat Meningkatkan Kemampuan Guru Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif di Sekolah Dasar Inpres Tarawaja semester Ganjil Tahun 2018/2019.","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131028661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-08DOI: 10.21831/JPJI.V15I2.24006
Julianur Julianur, Andri Tria Raharja, J. Santoso
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan strategi menyerang menggunakan pola 1-2-1 dan pola 2-2 terhadap efektivitas mencetak gol pada siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda. Penelitian ini bersifat eksperimen lapangan dengan melibatkan dua variable bebas dan satu variable terikat yaitu efektivitas mencetak gol. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa ektrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda. Sampel penelitian ini sebanyak 20 orang dengan menggunakan machid ordinat, yang dibagi kedalam dua kelompok latihan yaitu kelompok A dengan metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 1-2-1 dan kelompok B dengan metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 2-2, masing-masing kelompok terdiri 10 orang. Teknik analisis data diolah dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS 21.0. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: (1) Ada pengaruh metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 1-2-1 terhadap efektivitas mencetak gol pada siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda, terbukti dengan nilai t hitung (to) = 3.096 > t-tabel α 0.05 = 1.734. (2) Ada pengaruh metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 2-2 pada siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda, terbukti dengan nilai t hitung (to) = 2.228 > t-tabel α 0.05 = 1.734. Metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 1-2-1 memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 2-2 terhadap efektivitas mencetak gol pada siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda
{"title":"PENGARUH LATIHAN STRATEGI MENYERANG MENGGUNAKAN POLA 1-2-1 DAN POLA 2-2 TERHADAP EFEKTIVITAS MENCETAK GOL PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL MAN 2 SAMARINDA","authors":"Julianur Julianur, Andri Tria Raharja, J. Santoso","doi":"10.21831/JPJI.V15I2.24006","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/JPJI.V15I2.24006","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan strategi menyerang menggunakan pola 1-2-1 dan pola 2-2 terhadap efektivitas mencetak gol pada siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda. Penelitian ini bersifat eksperimen lapangan dengan melibatkan dua variable bebas dan satu variable terikat yaitu efektivitas mencetak gol. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa ektrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda. Sampel penelitian ini sebanyak 20 orang dengan menggunakan machid ordinat, yang dibagi kedalam dua kelompok latihan yaitu kelompok A dengan metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 1-2-1 dan kelompok B dengan metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 2-2, masing-masing kelompok terdiri 10 orang. Teknik analisis data diolah dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS 21.0. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: (1) Ada pengaruh metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 1-2-1 terhadap efektivitas mencetak gol pada siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda, terbukti dengan nilai t hitung (to) = 3.096 > t-tabel α 0.05 = 1.734. (2) Ada pengaruh metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 2-2 pada siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda, terbukti dengan nilai t hitung (to) = 2.228 > t-tabel α 0.05 = 1.734. Metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 1-2-1 memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan metode latihan strategi menyerang menggunakan pola 2-2 terhadap efektivitas mencetak gol pada siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Samarinda","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114170298","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan matematika realistik berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan menggunakan dasain faktorial 2 × 2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus 2 Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada-Flores, dengan anggota sampel sebanyak 80 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling terhadap kelas. Data yang dikumpulkan ada dua yaitu angket motivasi dan instrumen pilihan ganda. Analisis data menggunakan analisis varians dua jalur dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pendidikan matematika realistik lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (FA = 2,95, p < 0,05); 2) terdapat interaksi antara pembelajaran dan motivasi balajar terhadap hasil belajar matematika (FAB = 3,132, p < 0,05); 3) Bagi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pendidikan matematika realistik lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Qhitung = 4,61 dan Qtabel 5%= 3,96, Qhitung > Qtabel); 4) Bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pendidikan matematika realistik (QHitung = 5,76 dan Qtabel 5%= 3,96, Qhitung > Qtabel). Kata kunci: Hasil belajar matematika, motivasi belajar, Pendidikan Matematika Realistik ABSTRACTThe present study examines the effect of realistic mathematics education using students’ work sheet (LKS) on mathematics achievement viewed from students’ learning motivation. The study was quasi experimental by using 2 × 2 factorial design. The population in this study was the fifth grade primary school students of cluster 2 from Bajawa sub-district, Ngada regency, Flores. Samples in this study were 80 students which were chosen randomly . There were two collected data; motivational questionnaires and multiple choice instruments. Data were analyzed by using double stripe variant analysis and continued with Tukey test. The result of study showed that: 1) mathematics achievement of students following realistic mathematics education was better than the students following conventional learning (FA = 2,95, p < 0,05); 2) there was an interaction between learning and learning motivation on mathematics achievement (FAB = 3,13, p < 0,05); 3) to the students having higher learning motivation, mathematics achievement of students following realistic mathematics education was higher than mathematics achievement of students following conventional learning (Qobserved= 4,61 danQtable5% = 3,96, Qobserved>Qtable); 4) to the students having lower learning motivation, mathem
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS 2 KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA-FLORES","authors":"Wilibaldus Bhoke","doi":"10.5281/ZENODO.3241825","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3241825","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan matematika realistik berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan menggunakan dasain faktorial 2 × 2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus 2 Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada-Flores, dengan anggota sampel sebanyak 80 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling terhadap kelas. Data yang dikumpulkan ada dua yaitu angket motivasi dan instrumen pilihan ganda. Analisis data menggunakan analisis varians dua jalur dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pendidikan matematika realistik lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (FA = 2,95, p < 0,05); 2) terdapat interaksi antara pembelajaran dan motivasi balajar terhadap hasil belajar matematika (FAB = 3,132, p < 0,05); 3) Bagi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pendidikan matematika realistik lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Qhitung = 4,61 dan Qtabel 5%= 3,96, Qhitung > Qtabel); 4) Bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pendidikan matematika realistik (QHitung = 5,76 dan Qtabel 5%= 3,96, Qhitung > Qtabel). Kata kunci: Hasil belajar matematika, motivasi belajar, Pendidikan Matematika Realistik ABSTRACTThe present study examines the effect of realistic mathematics education using students’ work sheet (LKS) on mathematics achievement viewed from students’ learning motivation. The study was quasi experimental by using 2 × 2 factorial design. The population in this study was the fifth grade primary school students of cluster 2 from Bajawa sub-district, Ngada regency, Flores. Samples in this study were 80 students which were chosen randomly . There were two collected data; motivational questionnaires and multiple choice instruments. Data were analyzed by using double stripe variant analysis and continued with Tukey test. The result of study showed that: 1) mathematics achievement of students following realistic mathematics education was better than the students following conventional learning (FA = 2,95, p < 0,05); 2) there was an interaction between learning and learning motivation on mathematics achievement (FAB = 3,13, p < 0,05); 3) to the students having higher learning motivation, mathematics achievement of students following realistic mathematics education was higher than mathematics achievement of students following conventional learning (Qobserved= 4,61 danQtable5% = 3,96, Qobserved>Qtable); 4) to the students having lower learning motivation, mathem","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125086235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tata cara pelaksanaan upacara Reba dalam budaya masyarakat Kampung Luba Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebuu Kabupaten Ngada, mendeskripsikan makna simbol-simbol bahasa ritual Reba di Desa Tiworiwu. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi masyarakat Luba dalam memaknai nilai-nilai upacara ritual Reba, sebagai bahan untuk memperkaya kekhasan kearifan lokal bangsa sebagai suatu nilai luhur yang dianut oleh masyarakat Ngada pada umumnya dan masyarakat Luba Desa Tiworiwu pada khususnya, sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji lebih lanjut masalah yang berkaitan dengan penelitian ini, sebagai informasi untuk membangkitkan dan menumbuhkan rasa cinta kearifan lokal lokal. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu suatu analisis yang menggambarkan secara rinci hasil-hasil temuan di lapangan yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan mewawancarai dan mengobservasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upacara ritual Reba pada masyarakat Luba Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebuu mempunyai tata cara atau pelaksanaan yang dilakukan pada saat upacara ritul Reba seperti didalam nilai-nilai tersebut antara lain: nilai religius, nilai filosofis, nilai kesenian, nilai moral, nilai magis, nilai ekonomi, nilai sosial, nilai hukum,dan nilai pendidikan.Ritual Reba merupakan sebuah acara yang patut dilaksanakan selama setahun sekali perlu ditaati sejak dari leluhur pada zaman dahulu kala dan harus terbawa terus sampai anak cucu. Apabila disia-siakan ritual Reba ini maka segala usaha tidak terkabul oleh perlindungan leluhur karena leluhur inilah yang membentuk budaya adat ritual Reba sehingga dikembangkan oleh generasi penerus. Dengan adanya upacara Reba dapat mengingatkan pesanan yang telah ditinggalkan oleh leluhur (Sili Ana Wunga) sebagai pioner pertama penyelenggara budaya Reba. Perayaan adat Reba merupakan upacara ritual magis karena seluruh tahapan upacara Reba wajib didahului dengan pemberian sesajian Roh arwah leluhur agar dapat menguasai alam sehingga perayaan Reba dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci: Makna Simbolik Bahasa Ritual Reba ABSTRACTThe background of this research is very important for the community as a ritual ceremony Luba Reba embrace the values of the humanitarian nature that need to be maintained for the younger generations are relevant to the procedures established by the ancestral ceremonies. With the ritual Reba, Luba people still believe in good faith that is not extinct and still retain its own culture and do not care about foreign cultures. The purpose of this study is to describe procedures for Reba ceremony in the village of Luba culture Tiworiwu Jerebuu Ngada District, describes the meaning of symbols in a ceremony at Village Tiworiwu Reba. The benefits of this research is as an input for
本研究旨在描述在Luba村Tiworiwu村的公民文化中执行Reba仪式的法令,描述Tiworiwu村Reba语言符号的意义。作为输入材料研究的好处是对社会价值观的定义中不雷巴,作为一种仪式来丰富当地智慧作为一个民族特性所信奉的价值观不一般的社会运动和社会尤其是Tiworiwu村,作为一种信息的其他研究人员来说,想要进一步研究这个研究有关的问题,以唤起和培养当地智慧的爱的信息。本研究是一种描述性质的描述性质的分析,用问题详细描述了实地发现的结果。这项研究使用的是面试和观察数据收集技术。所使用的数据分析技术是描述性质的。研究结果表明,她在仪式中卢巴Tiworiwu村街道社会Jerebuu有条例或实施ritul仪式时做的她好像在另一个之间的这种价值观:宗教价值、道德价值哲学,艺术价值,神奇的价值、经济价值、社会价值、法律价值和教育价值。雷巴仪式是一种值得每年遵守一次的仪式,从古代祖先开始,一直延续到子孙后代。如果在这个仪式上失败,那么所有的努力都没有得到祖先的保护,因为正是这些祖先形成了由后代发展起来的传统仪式文化。在Reba仪式上,它可以提醒祖先留下的秩序,成为Reba文化组织者的第一个组织者。传统的庆祝活动是一种神奇的仪式,因为在仪式的整个阶段之前,为了控制自然而必须献上祖先的精神祭品。关键字:这个研究的象征性语言意义对于社区来说非常重要随着Reba的仪式,卢巴人仍然相信不存在的、仍然保留自己的文化、不关心外国文化的信仰。这项研究的目的是在Luba culture Tiworiwu Ngada District中描述Reba仪式的过程,描述Tiworiwu Reba村仪式中的符号的意义。benefits》这个研究是为《意义不输入美国的价值观瑞芭仪式的仪式,美国材料美国文化distinctiveness》enrich nation百万美德而embraced by《社区和社会的运动,不,将军村Tiworiwu》除了在社会,为资讯网for researchers其他人谁希望to examine The problems离美国美联社(associated with this research,资讯网生成和福斯特百万本地文化的爱。这项研究是一种合格的描述分析,描述了用问题来解决现场的结果。这项研究的数据收集技术是通过面试和观察的。分析技术分析数据是descriptive qualitative。境results那里那个仪式典礼。at The卢巴村瑞芭Tiworiwu Jerebuu区有procedures或行动期间to be carried礼仪式瑞芭点赞》那些价值观》其他人:《宗教价值观philosophical, artistic价值观、道德价值观,《神奇的经济价值、社会价值、合法的价值和教育价值。这个仪式是一项活动,应该在它需要从古代的祖先那里得到庇护,并必须一直持续到我们的孩子们。如果保留的仪式浪费了这一点,那么所有的努力都不是由不合时宜的非礼所承担的,因为它受到了未来一代的限制。因为即将举行的仪式提醒雷巴人,他们是文化组织者雷巴的第一个先驱。Reba是对仪式的一种特殊仪式,对于仪式的所有阶段,必须由recestral精神来控制自然,这样Reba的庆祝就会顺利进行。象征着仪式的语言
{"title":"MAKNA SIMBOLIK DALAM BAHASA RITUAL REBA PADA MASYARAKAT LUBA DESA TIWORIWU KECAMATAN JEREBUU KABUPATEN NGADA","authors":"Pelipus Wungo Kaka","doi":"10.5281/ZENODO.3241818","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3241818","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tata cara pelaksanaan upacara Reba dalam budaya masyarakat Kampung Luba Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebuu Kabupaten Ngada, mendeskripsikan makna simbol-simbol bahasa ritual Reba di Desa Tiworiwu. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi masyarakat Luba dalam memaknai nilai-nilai upacara ritual Reba, sebagai bahan untuk memperkaya kekhasan kearifan lokal bangsa sebagai suatu nilai luhur yang dianut oleh masyarakat Ngada pada umumnya dan masyarakat Luba Desa Tiworiwu pada khususnya, sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji lebih lanjut masalah yang berkaitan dengan penelitian ini, sebagai informasi untuk membangkitkan dan menumbuhkan rasa cinta kearifan lokal lokal. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu suatu analisis yang menggambarkan secara rinci hasil-hasil temuan di lapangan yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan mewawancarai dan mengobservasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upacara ritual Reba pada masyarakat Luba Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebuu mempunyai tata cara atau pelaksanaan yang dilakukan pada saat upacara ritul Reba seperti didalam nilai-nilai tersebut antara lain: nilai religius, nilai filosofis, nilai kesenian, nilai moral, nilai magis, nilai ekonomi, nilai sosial, nilai hukum,dan nilai pendidikan.Ritual Reba merupakan sebuah acara yang patut dilaksanakan selama setahun sekali perlu ditaati sejak dari leluhur pada zaman dahulu kala dan harus terbawa terus sampai anak cucu. Apabila disia-siakan ritual Reba ini maka segala usaha tidak terkabul oleh perlindungan leluhur karena leluhur inilah yang membentuk budaya adat ritual Reba sehingga dikembangkan oleh generasi penerus. Dengan adanya upacara Reba dapat mengingatkan pesanan yang telah ditinggalkan oleh leluhur (Sili Ana Wunga) sebagai pioner pertama penyelenggara budaya Reba. Perayaan adat Reba merupakan upacara ritual magis karena seluruh tahapan upacara Reba wajib didahului dengan pemberian sesajian Roh arwah leluhur agar dapat menguasai alam sehingga perayaan Reba dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci: Makna Simbolik Bahasa Ritual Reba ABSTRACTThe background of this research is very important for the community as a ritual ceremony Luba Reba embrace the values of the humanitarian nature that need to be maintained for the younger generations are relevant to the procedures established by the ancestral ceremonies. With the ritual Reba, Luba people still believe in good faith that is not extinct and still retain its own culture and do not care about foreign cultures. The purpose of this study is to describe procedures for Reba ceremony in the village of Luba culture Tiworiwu Jerebuu Ngada District, describes the meaning of symbols in a ceremony at Village Tiworiwu Reba. The benefits of this research is as an input for ","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129760218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika yang valid, praktis dan efektif dengan model Genius Laerning Strategi (GLS) pada materi barisan dan deret untuk siswa kelas IX SMP Negeri 4 Golewa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan model pengembangan Plomp yang terdiri atas 3 fase yaitu: (a) Penelitian Awal (Preliminary Research), (b) Fase pengembangan (Prototyping Phase) (c) Fase Penilaian (Assessment Phase). Perangkat yang dikembangkan pada penelitian ini berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembalajaran tersebut Valid. Hal ini ditunjukkan oleh hasil validasi yang dilakukan oleh dua validator yang berbeda. Kepraktisan didapat dari hasil observasi keterlaksanaan aktivitas guru dan menunjukkan kriteria baik. Sedangkan keefektifan dinilai dari tiga hal, yaitu observasi aktivitas siswa dan hasil respon siswa dengan kategori baik dan positif. Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Genius Learning Strategy, Barisan Dan Deret Abstract This research aimed at developing Mathematics learning devices which valid, practical, and effective with Genius Laerning Strategi (GLS)model in line and series materials of class IX SMP Negeri 4 Golewa. The research design used was Plomp development model design consisted of three phases, which were: Preliminary Research, Prototyping Phase, and Assessment Phase. The devices developed in this research were Students Worksheet. The result of research showed that the learning devices were valid. This indicated by the result of validation which done by two different valuators. The practicality was obtaining from the result of observing the implementation of the teacher activities and showed good criteria. Whereas the effectiveness was judged by three things namely the observation of students activity and the result of students responds in good and positive category. Keywords: learning devices, genius learning strategy, line and series materials
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL GENIUS LEARNING STRATEGY PADA MATERI BARISAN DAN DERET SMP NEGERI 4 GOLEWA","authors":"M. Bela","doi":"10.5281/ZENODO.3241822","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3241822","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika yang valid, praktis dan efektif dengan model Genius Laerning Strategi (GLS) pada materi barisan dan deret untuk siswa kelas IX SMP Negeri 4 Golewa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan model pengembangan Plomp yang terdiri atas 3 fase yaitu: (a) Penelitian Awal (Preliminary Research), (b) Fase pengembangan (Prototyping Phase) (c) Fase Penilaian (Assessment Phase). Perangkat yang dikembangkan pada penelitian ini berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembalajaran tersebut Valid. Hal ini ditunjukkan oleh hasil validasi yang dilakukan oleh dua validator yang berbeda. Kepraktisan didapat dari hasil observasi keterlaksanaan aktivitas guru dan menunjukkan kriteria baik. Sedangkan keefektifan dinilai dari tiga hal, yaitu observasi aktivitas siswa dan hasil respon siswa dengan kategori baik dan positif. Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Genius Learning Strategy, Barisan Dan Deret Abstract This research aimed at developing Mathematics learning devices which valid, practical, and effective with Genius Laerning Strategi (GLS)model in line and series materials of class IX SMP Negeri 4 Golewa. The research design used was Plomp development model design consisted of three phases, which were: Preliminary Research, Prototyping Phase, and Assessment Phase. The devices developed in this research were Students Worksheet. The result of research showed that the learning devices were valid. This indicated by the result of validation which done by two different valuators. The practicality was obtaining from the result of observing the implementation of the teacher activities and showed good criteria. Whereas the effectiveness was judged by three things namely the observation of students activity and the result of students responds in good and positive category. Keywords: learning devices, genius learning strategy, line and series materials","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114585410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakKenyataan yang masih sering ditemui adalah masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Beberapa penyebab kesulitan tersebut antara lain pelajaran matematika tidak tampak kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, cara penyajian pelajaran matematika yang monoton dari konsep abstrak menuju ke kongkrit, tidak membuat anak senang belajar. Penelitian tentang perbandingan belajar siswa merupakan suatu hal yang penting untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan cara belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran matematika realistik Indonesia dan yang tidak menggunakan model pembelajaran matematika realistik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran matematika realistik Indonesia berada pada kualifikasi tinggi sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran matematika realistik Indonesia pada kualifikasi rendah. AbstractThe facts that often faced were there were a lot of students who have difficulties in learning Mathematics. Some difficulties reason were learning Mathematics has no relation related to everyday life, the way to presented Mathematics subject was monotonous from abstract concept to concrete, and did not make the students happy to learn. The research about students learning comparison was something important to plan an appropriate learning. This research aimed at comparing how students learned through Realistic Mathematic Indonesian learning model and students who did not learned through Realistic Mathematic Indonesian learning model. The result of research showed that the average of students learning achievement on class which used Realistic Mathematic Indonesian learning model being in high qualification, while that the average of students learning achievement on class which did not use Realistic Mathematic Indonesian learning model being in low qualification.Kata Kunci: Komparasi belajar siswa, PMRI
{"title":"KOMPARASI BELAJAR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSAMAAN LINEAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA","authors":"Maria Carmelita Tali Wangge","doi":"10.5281/ZENODO.3241820","DOIUrl":"https://doi.org/10.5281/ZENODO.3241820","url":null,"abstract":"AbstrakKenyataan yang masih sering ditemui adalah masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Beberapa penyebab kesulitan tersebut antara lain pelajaran matematika tidak tampak kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, cara penyajian pelajaran matematika yang monoton dari konsep abstrak menuju ke kongkrit, tidak membuat anak senang belajar. Penelitian tentang perbandingan belajar siswa merupakan suatu hal yang penting untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan cara belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran matematika realistik Indonesia dan yang tidak menggunakan model pembelajaran matematika realistik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran matematika realistik Indonesia berada pada kualifikasi tinggi sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran matematika realistik Indonesia pada kualifikasi rendah. AbstractThe facts that often faced were there were a lot of students who have difficulties in learning Mathematics. Some difficulties reason were learning Mathematics has no relation related to everyday life, the way to presented Mathematics subject was monotonous from abstract concept to concrete, and did not make the students happy to learn. The research about students learning comparison was something important to plan an appropriate learning. This research aimed at comparing how students learned through Realistic Mathematic Indonesian learning model and students who did not learned through Realistic Mathematic Indonesian learning model. The result of research showed that the average of students learning achievement on class which used Realistic Mathematic Indonesian learning model being in high qualification, while that the average of students learning achievement on class which did not use Realistic Mathematic Indonesian learning model being in low qualification.Kata Kunci: Komparasi belajar siswa, PMRI","PeriodicalId":149749,"journal":{"name":"IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124776064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}