首页 > 最新文献

Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen最新文献

英文 中文
Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid-19 教师在提高学生对Covid-19大流行的学习兴趣方面的作用
Pub Date : 2021-06-21 DOI: 10.38189/jan.v2i1.89
G. Lie, Reni Triposa
Corona virus or Covid 19, first appeared in Wuhan, China. And Indonesia is one of the countries affected by the Corona virus. The emergence of Covid-19 and its rapid spread, made Indonesian educational institutions take action, to carry out the learning process from home. This refers to all levels of education from early childhood education to tertiary education. This makes students and educators inevitably have to change the learning method from face-to-face to online. From the educator or teacher side, they must rack their brains to maximize their role to continue teaching professionally. Teachers must further enhance their role in increasing students' learning interest during this increasingly prolonged online learning period. The Christian Religious Education teacher specifically has to practice and model its roles as taught by the Great Teacher of the Lord Jesus. Using the literature study approach in descriptive qualitative methods can describe the purpose of the research paper, namely to determine the role of Christian Religious Education teachers in increasing student interest in learning during the Covid-19 pandemic. The method used is literature study research with descriptive analysis method and descriptive qualitative approach. From this research it can be concluded that the role of teachers as educators, teachers, learners, trainers, facilitators, motivators, leaders, communicators, socialization agents, mentors, gospel preachers and also as conveyors of the truth should be increased as much as possible to increase student interest in learning during the pandemic and online teaching and learning process.Corona virus atau Covid 19, pertama kali muncul di Wuhan, China. Dan Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak virus Corona. Kemunculan Covid-19 dan penyebarannya yang begitu cepat, membuat lembaga pendidikan Indonesia mengambil tindakan, untuk melakukan proses pembelajaran dari rumah. Hal ini merujuk untuk semua tingkatan pendidikan mulai dari pendidikan usai dini hingga perguruan tinggi. Hal ini membuat siswa dan tenaga pendidik mau tidak mau harus mengubah metode pembelajaran yang semula tatap muka menjadi daring. Dari pihak pendidik atau guru, mereka harus memutar otak untuk memaksimalkan peran mereka untuk tetap mengajar dengan profesional. Guru harus lebih meningkatkan perannya dalam meningkatkan minat belaja siswa selama masa pembelajaran daring yang makin berkepanjangan ini. Guru Pendidikan Agama Kristen secara spesifik harus mempraktekkan dan mencontohkan peran-perannya seperti yang diajarkan oleh Guru Agung Tuhan Yesus. Dengan menggunakan pendekatan studi Pustaka dalam metode kualitatif deskritif dapat mendeskripsikan tujuan penelitian paper, yaitu  untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatan minat belajar siswa pada masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah penelitian studi pustaka dengan metode diskriptif analisi dan pendekatan kualitatif deskriptif. Dari penelitian ini dapat
冠状病毒(Covid - 19)首先出现在中国武汉。印度尼西亚是受冠状病毒影响的国家之一。新冠肺炎疫情的出现及其迅速蔓延,促使印尼教育机构采取行动,开展在家学习。这是指从幼儿教育到高等教育的所有层次的教育。这使得学生和教育工作者不可避免地要改变学习方法,从面对面到在线。从教育工作者或教师的角度来看,他们必须绞尽脑汁,最大限度地发挥自己的作用,继续专业教学。在这个日益延长的在线学习时期,教师必须进一步提高他们在提高学生学习兴趣方面的作用。基督教宗教教育教师必须按照主耶稣的伟大导师所教导的那样,具体地实践和塑造自己的角色。在描述性定性方法中使用文献研究法可以描述研究论文的目的,即确定基督教宗教教育教师在Covid-19大流行期间提高学生学习兴趣方面的作用。研究方法为文献研究法,采用描述分析法和描述定性法。从这项研究中可以得出结论,教师作为教育者、教师、学习者、培训者、促进者、激励者、领导者、传播者、社会化代理人、导师、福音传道者以及真理的传道者的作用应该尽可能地增加,以提高学生在大流行和在线教学过程中的学习兴趣。冠状病毒(Covid - 19),中国武汉麻疹病毒。丹,印度尼西亚,merupakan, salah, negara yang terdanpak病毒,冠状病毒。Kemunculan Covid-19 dan penyebarannya yang begititapat,成员lembaga pendidikan印度尼西亚mengambil tindakan, untuk melakukan提议pembelajaran dari rumah。Hal ini merujuk untuk semua tingkatan pendidikan mulai dari pendidikan usai dini hinga perguruan tinggi。哈尔尼成员siswa dan tenaga pendidik mau tidak mau harus mengubah方法pembelajaran yang semula tatap muka menjadi daring。达里pihak pendidik atau大师,mereka harus memutar taku memaksimalkan peran mereka untuk tetap mengajar dengan专业。Guru harus lebih meningkatkan perannya dalam meningkatkan minat belaja siswa selama masa pembelajan dare yang makin berkepanjangan ini。古鲁阿贡·图罕·耶苏斯,阿贡·图罕·耶苏斯。邓安menggunakan pendekatan研究了Pustaka dalam方法的质量评估报告,yitu untuk mengetahui peran专家Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatan minat belajar siswa patada masa大流行Covid-19。方法阳迪古纳坎adalah penpenlitian研究,方法阳迪古纳坎分析,方法阳迪纳坎定性分析。达里penelitian ini dapat dispulpulkan bahwa peran guru sebagai pendidik, pengajar, pembelajar, pelatih,鼓动者,pemimpin, komunikator, agen sosialisasi, pembiming, penbeita injil dan juga sebagai penyampai kebenaran harus ditingkatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan minat belajar siswa selama masa流行病,proproses belajar mengajar大胆。
{"title":"Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"G. Lie, Reni Triposa","doi":"10.38189/jan.v2i1.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/jan.v2i1.89","url":null,"abstract":"Corona virus or Covid 19, first appeared in Wuhan, China. And Indonesia is one of the countries affected by the Corona virus. The emergence of Covid-19 and its rapid spread, made Indonesian educational institutions take action, to carry out the learning process from home. This refers to all levels of education from early childhood education to tertiary education. This makes students and educators inevitably have to change the learning method from face-to-face to online. From the educator or teacher side, they must rack their brains to maximize their role to continue teaching professionally. Teachers must further enhance their role in increasing students' learning interest during this increasingly prolonged online learning period. The Christian Religious Education teacher specifically has to practice and model its roles as taught by the Great Teacher of the Lord Jesus. Using the literature study approach in descriptive qualitative methods can describe the purpose of the research paper, namely to determine the role of Christian Religious Education teachers in increasing student interest in learning during the Covid-19 pandemic. The method used is literature study research with descriptive analysis method and descriptive qualitative approach. From this research it can be concluded that the role of teachers as educators, teachers, learners, trainers, facilitators, motivators, leaders, communicators, socialization agents, mentors, gospel preachers and also as conveyors of the truth should be increased as much as possible to increase student interest in learning during the pandemic and online teaching and learning process.Corona virus atau Covid 19, pertama kali muncul di Wuhan, China. Dan Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak virus Corona. Kemunculan Covid-19 dan penyebarannya yang begitu cepat, membuat lembaga pendidikan Indonesia mengambil tindakan, untuk melakukan proses pembelajaran dari rumah. Hal ini merujuk untuk semua tingkatan pendidikan mulai dari pendidikan usai dini hingga perguruan tinggi. Hal ini membuat siswa dan tenaga pendidik mau tidak mau harus mengubah metode pembelajaran yang semula tatap muka menjadi daring. Dari pihak pendidik atau guru, mereka harus memutar otak untuk memaksimalkan peran mereka untuk tetap mengajar dengan profesional. Guru harus lebih meningkatkan perannya dalam meningkatkan minat belaja siswa selama masa pembelajaran daring yang makin berkepanjangan ini. Guru Pendidikan Agama Kristen secara spesifik harus mempraktekkan dan mencontohkan peran-perannya seperti yang diajarkan oleh Guru Agung Tuhan Yesus. Dengan menggunakan pendekatan studi Pustaka dalam metode kualitatif deskritif dapat mendeskripsikan tujuan penelitian paper, yaitu  untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Kristen dalam meningkatan minat belajar siswa pada masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah penelitian studi pustaka dengan metode diskriptif analisi dan pendekatan kualitatif deskriptif. Dari penelitian ini dapat","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125254820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
Keteladanan Kesabaran Gembala Sidang Berdasarkan Yakobus 5:10 会众牧者忍耐的典范,以雅各书5:10为基础
Pub Date : 2021-06-15 DOI: 10.38189/jan.v2i1.141
Happy Christmawan Yusack
Pastor is an ordinary human being just like any other human being, but what makes him different is that he can be a solution provider for problems faced by many people. So to be a pastor of the church is a calling that must be accompanied by abilities that complement it in carrying out its duties. In carrying out its duties and functions, an example is needed. To be an example must be faced with suffering which is accompanied by patience. The pastor of the church as a head must have an example both spiritually and also family. One of the criteria for the pastor's role model is his patience. Using a literature approach, this paper presents the patience that pastors need to have as role models for their congregations. The conclusion shows that patience is seen in facing difficult things, in achieving goals, in receiving Allah's instruction, and in suffering. Patience is a gift from God that enables every believer to be able to recognize the right decisions and act correctly in the face of suffering.Gembala adalah seorang manusia biasa yang sama seperti manusia lainnya, namun yang membedakan adalah dia dapat menjadi pemberi solusi untuk masalah yang dihadapi banyak orang. Sehingga untuk menjadi seorang gembala jemaat adalah sebuah panggilan yang harus dibarengi dengan kemampuan-kemampuan yang memperlengkapi di dalam menjalankan tugasnya. Di dalam menjalankan tugas dan fungsinya diperlukan sebuah keteladanan. Untuk menjadi sebuah teladan pasti berhadapan dengan penderitaan yang dibarengi juga kesabaran. Gembala jemaat sebagai seorang kepala harus memiliki keteladanan baik secara rohani maupun juga secara keluarga. Salah satu kriteria keteladanan gembala sidang adalah kesabarannya. Dengan pendekatan pustaka, dalam paper ini disajikan kesabaran yang perlu dimiliki oleh gembala sidang sebagai keteladanan bagi jemaatnya. Kesimpulan menunjukkan bahwa kesabaran tampak dalam menghadapi hal-hal yang sulit, dalam mencapai tujuan, pada saat menerima didikan Allah, dan dalam penderitaan. Kesabaran adalah anugerah Tuhan yang memampukan setiap orang percaya untuk bisa mengenal keputusan secara tepat dan bertindak dengan benar dalam menghadapi penderitaan.
帕斯特和其他人一样是一个普通人,但他的不同之处在于,他可以为许多人面临的问题提供解决方案。因此,成为教会的牧师是一种呼召,必须伴随着能力,以补充履行其职责。在履行其职责和职能时,需要树立榜样。要成为榜样,就必须面对苦难,而苦难又伴随着耐心。教会的牧师作为一个领袖,必须在属灵和家庭方面都有一个榜样。衡量牧师榜样的标准之一是他的耐心。本文采用文献方法,展示了牧师作为其会众的榜样所需要的耐心。结论表明,在面对困难时、在实现目标时、在接受真主的指示时以及在遭受苦难时,都可以看到耐心。忍耐是神赐给我们的礼物,它使每一个信徒在面对苦难时都能做出正确的决定和正确的行动。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。这是我的新知,我的新知,我的新知,我的新知,我的新知,我的新知,我的新知。didalam menjalankan tugas dan fungsinya diperlukan sebuah keteladanan。Untuk menjadi sebuah teladan pasti berhadapan dengan penderitaan yang dibarengi juga kesabaran。Gembala jemaat sebagai seorang kepala harus memiliki keteladanan baik secara rohani maupun juga secara keluarga。Salah satu kriteria keteladanan gembala sidang adalah kesabarannya登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高,登高登高。丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹。不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹不丹
{"title":"Keteladanan Kesabaran Gembala Sidang Berdasarkan Yakobus 5:10","authors":"Happy Christmawan Yusack","doi":"10.38189/jan.v2i1.141","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/jan.v2i1.141","url":null,"abstract":"Pastor is an ordinary human being just like any other human being, but what makes him different is that he can be a solution provider for problems faced by many people. So to be a pastor of the church is a calling that must be accompanied by abilities that complement it in carrying out its duties. In carrying out its duties and functions, an example is needed. To be an example must be faced with suffering which is accompanied by patience. The pastor of the church as a head must have an example both spiritually and also family. One of the criteria for the pastor's role model is his patience. Using a literature approach, this paper presents the patience that pastors need to have as role models for their congregations. The conclusion shows that patience is seen in facing difficult things, in achieving goals, in receiving Allah's instruction, and in suffering. Patience is a gift from God that enables every believer to be able to recognize the right decisions and act correctly in the face of suffering.Gembala adalah seorang manusia biasa yang sama seperti manusia lainnya, namun yang membedakan adalah dia dapat menjadi pemberi solusi untuk masalah yang dihadapi banyak orang. Sehingga untuk menjadi seorang gembala jemaat adalah sebuah panggilan yang harus dibarengi dengan kemampuan-kemampuan yang memperlengkapi di dalam menjalankan tugasnya. Di dalam menjalankan tugas dan fungsinya diperlukan sebuah keteladanan. Untuk menjadi sebuah teladan pasti berhadapan dengan penderitaan yang dibarengi juga kesabaran. Gembala jemaat sebagai seorang kepala harus memiliki keteladanan baik secara rohani maupun juga secara keluarga. Salah satu kriteria keteladanan gembala sidang adalah kesabarannya. Dengan pendekatan pustaka, dalam paper ini disajikan kesabaran yang perlu dimiliki oleh gembala sidang sebagai keteladanan bagi jemaatnya. Kesimpulan menunjukkan bahwa kesabaran tampak dalam menghadapi hal-hal yang sulit, dalam mencapai tujuan, pada saat menerima didikan Allah, dan dalam penderitaan. Kesabaran adalah anugerah Tuhan yang memampukan setiap orang percaya untuk bisa mengenal keputusan secara tepat dan bertindak dengan benar dalam menghadapi penderitaan.","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"132 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127507344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Konstanta dalam Konteks: Teologi Misi pada Era Postmodern 上下文常数:后现代的使命神学
Pub Date : 2021-06-15 DOI: 10.38189/jan.v2i1.118
Eliezer Nuban
Efforts to write articles related to "Constants in the Context of Mission Theology" are very important, because mission is always loyal to its six constants, namely: "Christology, ecclesiology, soteriology, eschatology, anthropology and diology with human culture". Constructing a mission theology that is inspired by God's continuous act of mission in the world and is imperative to write a history of the Christian movement in a multi-directional world. The important foundation in what is stated here is mission that comes from the heart of God. This means that the land and mission must be properly understood. Stevri Lumintang wrote, "Understanding mission without a fundamental understanding of mission theology will fall into two tendencies, namely mission without meaning and mission losing meaning". On the other hand, the correct understanding will help us to see mission as the infinite work of God in, “God's infinite mercy establishes mission, (mission) and gospel, (mission) first through Israel and now through His church " Furthermore, Paul David said, "To get the news, you must understand the story". That means there is no need for an interpretation process between willing and unwilling in the task of carrying out God's mission, but it is the duty of His Church, because the gospel is an eternal heavenly treasure entrusted to us, and we owe it to those who have not heard the gospel, (Romans 1 : 16-17). It is necessary to build the awareness that, our time is limited, (John 9: 4), from this the Constants in Context: "Mission Theology in the Postmodern Era". Stay relevant, keep changing, and be faithful to the biblical text as a guide for the mission of the church until Christ returns.Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan “Konstanta dalam konteks teologi Misi” sangat penting, karena misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni: “Kristologi, eklesiologi, soteriologi, eskatologi, antropologi dan dialog dengan kebudayaan manusia”.Stephen Menyusun teologi misi yang diilhami oleh tindakan misi Allah yang terus-menerus di dalam dunia dan sangat perlu menulis sejarah gerakan Kristen di dunia yang bersifat multi-directional. Landasan penting dalam apa yang dituangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah. Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar. Stevri Luminang menulis, “Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yaitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”. Sebaliknya dalam pemahaman yang benar akan menolong kita untuk melihat misi sebagai karya Allah yang tak terbatas dalam, “belas kasihan yang tak terbatas Allah menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”. Selanjutnya Paul David mengungkapkan, “Untuk mendapatkan berita itu maka harus memahami ceritanya”. Itu artinya tidak perlu adanya proses interpretasi antara mau dan tidak dalam tugas pelaksanaan misi Allah, tetapi it
努力撰写与“使命神学背景下的常数”相关的文章是非常重要的,因为使命始终忠于它的六个常数,即:“基督论、教会论、救赎论、末世论、人类学和与人类文化的二元论”。建构一个受上帝在世界上不断宣教行动所启发的宣教神学,是书写一个多方位世界中基督教运动历史的必要条件。这里所说的重要基础是来自上帝内心的使命。这意味着必须正确理解土地和任务。卢明堂写道:“如果对宣教神学没有基本的了解,那么理解宣教就会陷入两种倾向,即没有意义的宣教和失去意义的宣教。”另一方面,正确的理解将帮助我们看到使命是上帝无限的工作,“上帝无限的怜悯建立了使命,使命和福音,(使命)首先通过以色列,现在通过他的教会。”此外,保罗大卫说:“要得到新闻,你必须了解故事。”这意味着在执行神的使命时,不需要解释愿意和不愿意之间的过程,但这是他的教会的责任,因为福音是托付给我们的永恒的天堂宝藏,我们欠那些没有听过福音的人,(罗马书1:16 -17)。有必要建立意识,我们的时间是有限的,(约翰福音9:4),从这上下文中的常量:“后现代时代的使命神学”。保持与时俱进,不断改变,并忠实于圣经经文作为教会使命的指南,直到基督再来。Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan“Konstanta dalam konteks teologi Misi”sangat penting, karena Misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni:“Kristologi, eklesiologi, soteriology, eskatologi, anthropoi dan dialog dengan kebudayaan manusi”。Stephen Menyusun, technologii, diilhami, oleh, tindakan, misi, Allah, yang, terus-menerus, di, dalam, dunia, dan, sangat, perlu, menulis, sejarah, gerakan, Kristen, dunia, yang, bersi, multi-directional。Landasan penting dalam apa yang diduangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah。Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar。Stevri Luminang menulis,“Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”。“belas kasihan yang tak terbatas Allah menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”。Selanjutnya Paul David mengungkapkan,“Untuk mendapatkan berita itu maka harus memahami ceritanya”。Itu artinya tidak perlu adanya proprointerpretasi antara mau dan tidak dalam tugas pelaksanaan misi Allah, tetapi Itu adalah kewajiban dari gerja - nya, karena Injil adalah harta kekal sorgawi yang dipercayakan kepada kita, dan kita berhutang kepada orang yang belum mendengarkan Injil,(罗马书1:16-17)。Perlu membangun kesadaran bahwa, waktu kita terbatas, (Yohanes 9:4), dari hal inilah Konstanta Dalam Konteks:“Teologi Misi Pada Era Postmodern”。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan“Konstanta dalam konteks teologi Misi”sangat penting, karena Misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni:“Kristologi, eklesiologi, soteriology, eskatologi, anthropoi dan dialog dengan kebudayaan manusi”。Stephen Menyusun, technologii, diilhami, oleh, tindakan, misi, Allah, yang, terus-menerus, di, dalam, dunia, dan, sangat, perlu, menulis, sejarah, gerakan, Kristen, dunia, yang, bersi, multi-directional。Landasan penting dalam apa yang diduangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah。Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar。史迪瑞·鲁米南(Stevri Luminang menulis),“Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”“belas kasihan yang tak menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”Selanjutnya Paul David mengungkapkan,《Untuk
{"title":"Konstanta dalam Konteks: Teologi Misi pada Era Postmodern","authors":"Eliezer Nuban","doi":"10.38189/jan.v2i1.118","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/jan.v2i1.118","url":null,"abstract":"Efforts to write articles related to \"Constants in the Context of Mission Theology\" are very important, because mission is always loyal to its six constants, namely: \"Christology, ecclesiology, soteriology, eschatology, anthropology and diology with human culture\". Constructing a mission theology that is inspired by God's continuous act of mission in the world and is imperative to write a history of the Christian movement in a multi-directional world. The important foundation in what is stated here is mission that comes from the heart of God. This means that the land and mission must be properly understood. Stevri Lumintang wrote, \"Understanding mission without a fundamental understanding of mission theology will fall into two tendencies, namely mission without meaning and mission losing meaning\". On the other hand, the correct understanding will help us to see mission as the infinite work of God in, “God's infinite mercy establishes mission, (mission) and gospel, (mission) first through Israel and now through His church \" Furthermore, Paul David said, \"To get the news, you must understand the story\". That means there is no need for an interpretation process between willing and unwilling in the task of carrying out God's mission, but it is the duty of His Church, because the gospel is an eternal heavenly treasure entrusted to us, and we owe it to those who have not heard the gospel, (Romans 1 : 16-17). It is necessary to build the awareness that, our time is limited, (John 9: 4), from this the Constants in Context: \"Mission Theology in the Postmodern Era\". Stay relevant, keep changing, and be faithful to the biblical text as a guide for the mission of the church until Christ returns.Upaya menuangkan tulisan yang ada kaitan dengan “Konstanta dalam konteks teologi Misi” sangat penting, karena misi senantiasa setia kepada enam konstantanya yakni: “Kristologi, eklesiologi, soteriologi, eskatologi, antropologi dan dialog dengan kebudayaan manusia”.Stephen Menyusun teologi misi yang diilhami oleh tindakan misi Allah yang terus-menerus di dalam dunia dan sangat perlu menulis sejarah gerakan Kristen di dunia yang bersifat multi-directional. Landasan penting dalam apa yang dituangkan di sini adalah Misi bersumber dari hati Allah. Hal ini berarti landasan misi harus dipahami secara benar. Stevri Luminang menulis, “Memahami misi tanpa pemahaman secara mendasar mengenai teologi misi, maka akan jatuh pada dua kecenderungan yaitu misi tanpa arti dan misi kehilangan arti”. Sebaliknya dalam pemahaman yang benar akan menolong kita untuk melihat misi sebagai karya Allah yang tak terbatas dalam, “belas kasihan yang tak terbatas Allah menetapkan pengutusan, (misi) dan pekabaran Injil, (mission) mula-mula melalui Israel dan sekarang melalui gereja-Nya”. Selanjutnya Paul David mengungkapkan, “Untuk mendapatkan berita itu maka harus memahami ceritanya”. Itu artinya tidak perlu adanya proses interpretasi antara mau dan tidak dalam tugas pelaksanaan misi Allah, tetapi it","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"20 8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128828229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Karakteristik Pemimpin Kristen Menurut Kitab 2 Timotius Dan Relevansinya Bagi Pelayan Generasi Milenial 《提摩太后书》中基督教领袖的特征及其对千禧年牧师的意义
Pub Date : 2021-06-15 DOI: 10.38189/jan.v2i1.126
Gordon Simaremare
Christian leaders based on the book of 2 Timothy have three characteristics namely in spirituality, credibility and capability. A Christian leader who does not have spiritual characteristics will be trapped in worldliness. If you don't have credibility, you will become a leader who has bad character. When they don't have capabilities, a Christian leader doesn't have the skills needed to lead. This research uses descriptive qualitative method where the instruments used are observation and interview techniques. The results of the study of data collected indicate that there are relevance characteristics of Christian leaders for millennial generation servants at GSJA Jakarta.Pemimpin Kristen berdasarkan kitab 2 Timotius memiliki tiga karakteristik yakni dalam spiritualitas, kredibilitas dan kapabilitas.  Seorang pemimpin Kristen yang tidak memiliki karakteristik spiritualitas akan terjebak pada sifat keduniawian.  Apabila tidak memiliki kredibilitas maka akan menjadi pemimpin yang memiliki karakter buruk. Ketika tidak memiliki kapabilitas maka seorang pemimpin Kristen kurang mampu menjalankan kepemimpinan dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif di mana instrumen yang dipergunakan adalah teknik observasi dan wawancara.  Hasil kajian data yang dikumpulkan menunjukkan terdapat relevansi yang signifikan dari karakteristik pemimpin Kristen bagi pelayan generasi milenial di GSJA Jakarta.
以提摩太后书为基础的基督教领袖有三个特点,即灵性、可信度和能力。一个没有属灵特质的基督徒领袖会被世俗所困。如果你没有信誉,你就会成为一个性格不好的领导者。当他们没有能力时,基督徒领袖就没有领导所需的技能。本研究采用描述性定性方法,其中使用的工具是观察和访谈技术。对所收集的数据的研究结果表明,基督教领袖对雅加达GSJA的千禧一代仆人具有相关性特征。2 Timotius memoriliki tiga karakteristik yakni dalam spiritualitas, kredibilitas dan kapabilitas。Seorang pemimpin Kristen yang tidak memiliki karakterist spiritalitas akan terjebak pada at the unikawa。有能力的人,有能力的人,有能力的人,有能力的人。Ketika tidak memoriliki kapabilitas maka seorang pemimpin Kristen kurang mampu menjalankan kemenimpinan dengan baik。Penelitian ini menggunakan方法描述,质量分析仪器,dipergunakan, adalknik观测站,dan wananca。Hasil kajian数据yang dikumpulkan menunjukkan terdapat relevansi yang significance kan dari karakteristik pemimpin Kristen bagi pelayan genera GSJA雅加达。
{"title":"Karakteristik Pemimpin Kristen Menurut Kitab 2 Timotius Dan Relevansinya Bagi Pelayan Generasi Milenial","authors":"Gordon Simaremare","doi":"10.38189/jan.v2i1.126","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/jan.v2i1.126","url":null,"abstract":"Christian leaders based on the book of 2 Timothy have three characteristics namely in spirituality, credibility and capability. A Christian leader who does not have spiritual characteristics will be trapped in worldliness. If you don't have credibility, you will become a leader who has bad character. When they don't have capabilities, a Christian leader doesn't have the skills needed to lead. This research uses descriptive qualitative method where the instruments used are observation and interview techniques. The results of the study of data collected indicate that there are relevance characteristics of Christian leaders for millennial generation servants at GSJA Jakarta.Pemimpin Kristen berdasarkan kitab 2 Timotius memiliki tiga karakteristik yakni dalam spiritualitas, kredibilitas dan kapabilitas.  Seorang pemimpin Kristen yang tidak memiliki karakteristik spiritualitas akan terjebak pada sifat keduniawian.  Apabila tidak memiliki kredibilitas maka akan menjadi pemimpin yang memiliki karakter buruk. Ketika tidak memiliki kapabilitas maka seorang pemimpin Kristen kurang mampu menjalankan kepemimpinan dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif di mana instrumen yang dipergunakan adalah teknik observasi dan wawancara.  Hasil kajian data yang dikumpulkan menunjukkan terdapat relevansi yang signifikan dari karakteristik pemimpin Kristen bagi pelayan generasi milenial di GSJA Jakarta.","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128462883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Role Model Kepemimpinan Transformasional Berdasarkan 2 Raja-raja 18:1-8 pada Borneo Evangelical Mission Sarawak
Pub Date : 2021-06-15 DOI: 10.38189/jan.v2i1.117
Welly Sigo
The leadership factor greatly determines the progress and success of an organization. During the same period as the Borneo Evangelical Mission (BEM) Synod, which has reached 93 years this year. It was time for BEM to evaluate existing leadership, both related to institutionalization, administrative systems and service programs. This research is a qualitative research with historical and phenomenological analysis, which uses observation, documentation, and interview techniques. The data analysis model used is descriptive analysis using the perspective of Christian leadership to find a suitable model for future BEM leaders. The purpose of this study was to determine the role model of transformational leadership based on biblical principles taken from 2 Kings 18: 1-8 to become a role model for the leadership of BEM Sarawak, especially in every level at the central and regional levels. Of course this research will also indirectly impress the leadership in the rankings of local churches and ministries that are available in BEM Sarawak. This study aims to find the principles of biblical leadership practice, and to provide answers to biblical principles for leaders and congregations to continue to play an active role in the ministry through the opportunities God has given them. Practically the results of this research can help the leaders of BEM Sarawak to lead the congregation to mobilize all congregations to become involved as channels of God's love to this world.Faktor kepemimpinan sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan sebuah organisasi. Selama kurun waktu bersamaan dengan usia Sinode Borneo Evangelical Mission (BEM) yang sudah mencapai 93 tahun pada tahun ini. Tiba masanya untuk BEM melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan yang ada, baik yang berkaitan dengan pelembagaan, sistem administrasi dan program pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis historis dan fenomenologi, yang menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Model analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif dengan menggunakan perspektif kepemimpinan Kristen untuk menemukan model yang sesuai bagi pemimpin BEM akan datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Role Model kepemimpinan transformasional berdasarkan prinsip Alkitab yang diambil dari 2 Raja-Raja 18:1-8 menjadi role model bagi kepemimpinan BEM Sarawak khususnya di setiap peringkat di pusat dan daerah. Sudah tentu penelitian ini juga secara tidak langsung akan memberi kesan kepada kepemimpinan di peringkat gereja-gereja lokal dan bidang-bidang pelayanan yang sedia ada di dalam BEM Sarawak. Penelitian ini bertujuan menemukan prinsip-prinsip pelaksanaan kepemimpinan yang Alkitabiah, dan memberi jawaban terhadap prinsip Alkitabiah kepada pemimpin dan jemaat agar tetap berperan aktif di dalam pelayanan melalui kesempatan yang Tuhan anugerahkan. Secara praktis hasil penelitian ini dapat membantu para pemimpin BEM Sarawak untuk memimpin jemaat untuk mengerakkan semua
领导因素在很大程度上决定了一个组织的进步和成功。在同一时期,婆罗洲福音会(BEM)会议,今年已经达到93年。BEM是时候评估现有的领导力了,包括制度化、管理系统和服务项目。本研究是一项具有历史和现象学分析的定性研究,使用了观察,文献和访谈技术。使用的数据分析模型是描述性分析,使用基督教领导的角度来寻找适合未来BEM领导者的模型。本研究的目的是确定基于取自列王纪下18:1 -8的圣经原则的变革型领导的榜样,成为BEM砂拉越领导的榜样,特别是在中央和地区各级的每一级。当然,这项研究也会间接地给当地教会和事工的排名留下深刻的印象,这些都是在BEM砂拉越提供的。本研究旨在寻找圣经中领导实践的原则,并为领袖和会众提供圣经原则的答案,使他们能够利用上帝赐给他们的机会继续在事工中发挥积极的作用。实际上,这项研究的结果可以帮助砂拉越BEM的领袖带领会众动员所有会众参与,成为神对这个世界的爱的渠道。Faktor保持着良好的精神状态和良好的精神状态。Selama kurun waktu bersamaan dengan usia Sinode婆罗洲福音会(BEM) yang sudah menapai 93 tahun pada tahun ini。Tiba masanya untuk BEM melakukan评估,hahadap kepimpinan yang ada, baik yang berkaitan dengan pelembagaan,系统管理dan program pelayanan。杨孟古纳坎技术观测、文献研究、丹瓦万卡拉。模型分析数据yang diunakan ialalas分析数据,dengan menggunakan透视,kepemimpan Kristen untuk menemukan模型yang sesuai bagi pemimpin BEM akan datang。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui的榜样,保持良好的转型,以沙捞越王子Alkitab yang diambil dari 2 Raja-Raja 18:1-8 menjadi的榜样,bagi kepemimpinan BEM沙捞越khususnya di seap peringkat di pusat dan daerah。这句话的意思是:“我是沙捞越人,我是沙捞越人,我是沙捞越人,我是沙捞越人。Penelitian ini bertujuan menugerahkan王子-王子pelaksanaan和keppemimpinan yang Alkitabiah, dan成员jawaban terhaha王子Alkitabiah keppppimpin和jemaat agar tetap berperan aktitiam pelayanan melalui kesempatan yang tuhananugerahkan。沙捞越州的人都知道我是谁,我是谁,我是谁,我是谁,我是谁,我是谁,我是谁,我是谁。
{"title":"Role Model Kepemimpinan Transformasional Berdasarkan 2 Raja-raja 18:1-8 pada Borneo Evangelical Mission Sarawak","authors":"Welly Sigo","doi":"10.38189/jan.v2i1.117","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/jan.v2i1.117","url":null,"abstract":"The leadership factor greatly determines the progress and success of an organization. During the same period as the Borneo Evangelical Mission (BEM) Synod, which has reached 93 years this year. It was time for BEM to evaluate existing leadership, both related to institutionalization, administrative systems and service programs. This research is a qualitative research with historical and phenomenological analysis, which uses observation, documentation, and interview techniques. The data analysis model used is descriptive analysis using the perspective of Christian leadership to find a suitable model for future BEM leaders. The purpose of this study was to determine the role model of transformational leadership based on biblical principles taken from 2 Kings 18: 1-8 to become a role model for the leadership of BEM Sarawak, especially in every level at the central and regional levels. Of course this research will also indirectly impress the leadership in the rankings of local churches and ministries that are available in BEM Sarawak. This study aims to find the principles of biblical leadership practice, and to provide answers to biblical principles for leaders and congregations to continue to play an active role in the ministry through the opportunities God has given them. Practically the results of this research can help the leaders of BEM Sarawak to lead the congregation to mobilize all congregations to become involved as channels of God's love to this world.Faktor kepemimpinan sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan sebuah organisasi. Selama kurun waktu bersamaan dengan usia Sinode Borneo Evangelical Mission (BEM) yang sudah mencapai 93 tahun pada tahun ini. Tiba masanya untuk BEM melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan yang ada, baik yang berkaitan dengan pelembagaan, sistem administrasi dan program pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis historis dan fenomenologi, yang menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Model analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif dengan menggunakan perspektif kepemimpinan Kristen untuk menemukan model yang sesuai bagi pemimpin BEM akan datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Role Model kepemimpinan transformasional berdasarkan prinsip Alkitab yang diambil dari 2 Raja-Raja 18:1-8 menjadi role model bagi kepemimpinan BEM Sarawak khususnya di setiap peringkat di pusat dan daerah. Sudah tentu penelitian ini juga secara tidak langsung akan memberi kesan kepada kepemimpinan di peringkat gereja-gereja lokal dan bidang-bidang pelayanan yang sedia ada di dalam BEM Sarawak. Penelitian ini bertujuan menemukan prinsip-prinsip pelaksanaan kepemimpinan yang Alkitabiah, dan memberi jawaban terhadap prinsip Alkitabiah kepada pemimpin dan jemaat agar tetap berperan aktif di dalam pelayanan melalui kesempatan yang Tuhan anugerahkan. Secara praktis hasil penelitian ini dapat membantu para pemimpin BEM Sarawak untuk memimpin jemaat untuk mengerakkan semua","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127796899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kepemimpinan Gembala Menurut 2 Timotius 2 dan Relevansinya di Era Melineal 根据提摩太后书2,以及它在卷毛时代的相关性,牧羊人的领导
Pub Date : 2021-06-15 DOI: 10.38189/jan.v2i1.119
Peter J.R. Wowor
Jesus Christ had given the leadeeship baton to Paul as an evangelist, then Paul also continue the same thing, namely giving the baton to his spiritualson named Timothy. Then also advising Timothy in 2 Timothy 2 to give the baton to a capable person, to teach, and so on until our present era, namelytehe melineal era. This Leadership belongs to God so that humans as leadership actors are not accountable to humans but they must be accountable to God who gave them responsibility. In 2 Timothy 2, Paul advised Tiimothy to be ready to replace his leadershipand he also had to prepare a successor from his leadership. Based on the description in 2 Timothy 2 there are 3 things we can find abaout leadership, namely the first is strong leadership, the second is regenerative leadership and the third is leadership wirh character. Leadership that is strong, regenerative and with character must inspire shepherds in the melineal era in carryingout the leadership entrusted to them.Yesus Kristus telah memberikan tongkat estafet kepemimpinan kepada Paulus sebagai pemberita Injil, kemudian Paulus juga melanjutkan hal yang sama yaitu memberikan tongkat estafet tersebut juga kepada anak rohaninya yang bernama Timotius, kemudian juga menasihat Timotius dalam kitab 2 Timotius 2 untuk memberikan tongkat estafet itu kepada orang yang cakap untuk mengajar, demikian seterusnya sampai pada era kita sekarang yaitu era milenial. Kepemimpinan ini adalah milik Allah sehingga manusia sebagai pelaku kepemimpinan bukan bertanggung-jawab kepada manusia melainkan mereka harus bertanggung jawab kepada Allah yang memberi mereka tanggung jawab. Dalam 2 Timotius 2,  Paulus menasihati Timotius agar siap menggantikan kepemimpinannya serta dia juga harus mempersiapkan penerus dari kepemimpinannya. Berdasarkan uraian dalam 2 Timotius ada 3 hal yang dapat ditemui tentang kepemimpinan yaitu: yang pertama adalah kepemimpinan yang kuat, yang kedua adalah kepemimpinan yang regeneratif dan yang ketiga adalah kepemimpinan yang berkarakter. Kepemimpinan yang kuat, regeneratif dan yang berkarakter harus menjiwa para gembala di era milenial dalam melaksanakan kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya.
耶稣基督给了保罗传福音的领导权,然后保罗也继续做同样的事情,也就是把指挥权交给他的属灵门徒提摩太。然后在提摩太后书第二章建议提摩太,把指挥棒交给一个有能力的人,去教导,等等,直到我们现在的时代,也就是九世时代。这种领导力属于上帝,所以作为领导者的人类不必对人类负责,但他们必须对赋予他们责任的上帝负责。在提摩太后书第2章,保罗建议提摩太准备好接替他的领导,他也必须准备一个接替他领导的人。根据提摩太后书第2章的描述,我们可以找到关于领导力的三件事,即第一是强大的领导力,第二是再生的领导力,第三是有个性的领导力。强有力的、可再生的、有个性的领导,必须激励这个时代的牧者,使他们履行委托给他们的领导职责。Yesus Kristus telah memberikan tongkat estafet kepemimpinan kepada Paulus sebagai pemberita Injil, kemudian Paulus juga melanjutkan hal yang sama yitu memberikan tongkat estafet anak rohaninya yang bernami Timotius dalam kitab 2 Timotius 2 untuk memberikan tongkat estafet itu kepada orang yang cakap untuk mengajar, demikian seterusnya sampai paada era kita sekarang yitu era milial。Kepemimpinan ini adalah milik Allah sehinga manusia sebagai pelaku Kepemimpinan bukan bertanggung-jawab kepada manusia melainkan mereka harus bertanggung jawab kepada Allah yang memberi mereka tanggung jawab。2、Timotius agar siap menggantikan kepemimpinannya serta dia juga harus mempersiapkan penerus dari kepemimpinannya。2 .中文意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说。”Kepemimpinan yang kuat,再生dan yang berkarakter harus menjiwa para gembala di era millennial dalam melaksanakan Kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya。
{"title":"Kepemimpinan Gembala Menurut 2 Timotius 2 dan Relevansinya di Era Melineal","authors":"Peter J.R. Wowor","doi":"10.38189/jan.v2i1.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/jan.v2i1.119","url":null,"abstract":"Jesus Christ had given the leadeeship baton to Paul as an evangelist, then Paul also continue the same thing, namely giving the baton to his spiritualson named Timothy. Then also advising Timothy in 2 Timothy 2 to give the baton to a capable person, to teach, and so on until our present era, namelytehe melineal era. This Leadership belongs to God so that humans as leadership actors are not accountable to humans but they must be accountable to God who gave them responsibility. In 2 Timothy 2, Paul advised Tiimothy to be ready to replace his leadershipand he also had to prepare a successor from his leadership. Based on the description in 2 Timothy 2 there are 3 things we can find abaout leadership, namely the first is strong leadership, the second is regenerative leadership and the third is leadership wirh character. Leadership that is strong, regenerative and with character must inspire shepherds in the melineal era in carryingout the leadership entrusted to them.Yesus Kristus telah memberikan tongkat estafet kepemimpinan kepada Paulus sebagai pemberita Injil, kemudian Paulus juga melanjutkan hal yang sama yaitu memberikan tongkat estafet tersebut juga kepada anak rohaninya yang bernama Timotius, kemudian juga menasihat Timotius dalam kitab 2 Timotius 2 untuk memberikan tongkat estafet itu kepada orang yang cakap untuk mengajar, demikian seterusnya sampai pada era kita sekarang yaitu era milenial. Kepemimpinan ini adalah milik Allah sehingga manusia sebagai pelaku kepemimpinan bukan bertanggung-jawab kepada manusia melainkan mereka harus bertanggung jawab kepada Allah yang memberi mereka tanggung jawab. Dalam 2 Timotius 2,  Paulus menasihati Timotius agar siap menggantikan kepemimpinannya serta dia juga harus mempersiapkan penerus dari kepemimpinannya. Berdasarkan uraian dalam 2 Timotius ada 3 hal yang dapat ditemui tentang kepemimpinan yaitu: yang pertama adalah kepemimpinan yang kuat, yang kedua adalah kepemimpinan yang regeneratif dan yang ketiga adalah kepemimpinan yang berkarakter. Kepemimpinan yang kuat, regeneratif dan yang berkarakter harus menjiwa para gembala di era milenial dalam melaksanakan kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya.","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129073962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pendidikan Keluarga Kristen dalam Mencegah Kenakalan Remaja 基督教家庭教育防止青少年犯罪
Pub Date : 2021-06-15 DOI: 10.38189/jan.v2i1.116
Marten Malo Nono
Christian Family Education is a God-centered education and is based on Biblical teaching. According to Deuteronomy 6:6-9, education is done by continuously teaching God's word. Christian family education is also directed education with excellent educational methods to do and apply in Christian families. Education in Christian families is needed to deal with juvenile delinquency. Based on the explanation above, it is necessary to develop regular education in the family through formal and non-formal theological education, hold regular retreats for Christian families, hold regular fellowships between family members, and build prayer altars at home to strengthen fellowship between family members and increasingly active in providing family members with regular and repeated Bible education and study.Pendidikan Keluarga Kristen adalah pendidikan yang berpusat pada Allah dan dasar pengajarannya yang Alkitabiah. Menurut kitab Ulangan 6:6-9 adalah pendidikan dilakukan dengan terus menerus mengajarkan firman Tuhan. Pendidikan keluarga Kristen juga merupakan pendidikan terarah dengan metode pendidikan yang sangan baik untuk di lakukan dan di terapkan dalam keluarga Kristen. Diperlukan pendidikan dalam keluarga Kristen untuk menanggulangi kenakalan anak remaja. Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu dikembangkan pendidikan secara rutin dalam keluarga melalui pendidikan teologi secara formal maupun nonformal, mengadakan retret secara berkala bagi keluarga Kristen, mengadakan persekutuan yang rutin antar anggota keluarga, dan membangun mazbah doa di rumah untuk mempererat persekutuan antar anggota keluarga dan semakin giat untuk memperlengkapi anggota keluarga dengan pendidikan dan pendalaman Alkitab secara rutin dan berulang-ulang.
基督教家庭教育是一种以神为中心的教育,以圣经为基础。根据申命记6:6-9,教育是通过不断地教导神的话语来完成的。基督教家庭教育也是以优秀的教育方法在基督教家庭中进行和应用的定向教育。基督徒家庭需要教育来处理青少年犯罪。基于以上的解释,有必要通过正规和非正规的神学教育,在家庭中发展经常性的教育,为基督徒家庭定期举行退修会,定期举行家庭成员之间的团契,并在家中建立祷告祭坛,加强家庭成员之间的团契,并日益积极地为家庭成员提供定期和反复的圣经教育和学习。Pendidikan Keluarga Kristen adalah Pendidikan yang berpusat pada Allah dan dasar pengajarannya yang Alkitabiah。乌兰干6:6-9 adalah pendidikan dilakukan dengan terus menerkan mengajarkan firman Tuhan。Pendidikan keluarga Kristen juga merupakan Pendidikan terarah dengan方法Pendidikan yang sangan baik untuk di lakukan dandi terapkan dalam keluarga Kristen。Diperlukan pendidikan dalam keluarga Kristen untuk menanggulangi kenakalan anak remaja。Berdasarkan penjelasan di ata, maka perlu dikembangkan pendidikan secara rutin dalam keluarga正式maupun非正式,mengadakan retret secara berkala bagi keluarga Kristen, mengadakan persekutuan yang rutin antar anggota keluarga, dan membangun mazbah doa di rumah untuk成员persekutuan antar anggota keluarga semakin gik untuk成员perperlengkapi anggota keluarga dengan pendidikan dan pendalaman Alkitab secara rutin dan berulang-ulang。
{"title":"Pendidikan Keluarga Kristen dalam Mencegah Kenakalan Remaja","authors":"Marten Malo Nono","doi":"10.38189/jan.v2i1.116","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/jan.v2i1.116","url":null,"abstract":"Christian Family Education is a God-centered education and is based on Biblical teaching. According to Deuteronomy 6:6-9, education is done by continuously teaching God's word. Christian family education is also directed education with excellent educational methods to do and apply in Christian families. Education in Christian families is needed to deal with juvenile delinquency. Based on the explanation above, it is necessary to develop regular education in the family through formal and non-formal theological education, hold regular retreats for Christian families, hold regular fellowships between family members, and build prayer altars at home to strengthen fellowship between family members and increasingly active in providing family members with regular and repeated Bible education and study.Pendidikan Keluarga Kristen adalah pendidikan yang berpusat pada Allah dan dasar pengajarannya yang Alkitabiah. Menurut kitab Ulangan 6:6-9 adalah pendidikan dilakukan dengan terus menerus mengajarkan firman Tuhan. Pendidikan keluarga Kristen juga merupakan pendidikan terarah dengan metode pendidikan yang sangan baik untuk di lakukan dan di terapkan dalam keluarga Kristen. Diperlukan pendidikan dalam keluarga Kristen untuk menanggulangi kenakalan anak remaja. Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu dikembangkan pendidikan secara rutin dalam keluarga melalui pendidikan teologi secara formal maupun nonformal, mengadakan retret secara berkala bagi keluarga Kristen, mengadakan persekutuan yang rutin antar anggota keluarga, dan membangun mazbah doa di rumah untuk mempererat persekutuan antar anggota keluarga dan semakin giat untuk memperlengkapi anggota keluarga dengan pendidikan dan pendalaman Alkitab secara rutin dan berulang-ulang.","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"146 9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124529132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Keselamatan Oleh Iman Berdasarkan Surat Roma 因信罗马书得救
Pub Date : 2021-06-15 DOI: 10.38189/jan.v2i1.115
William Hermon Beltsazar Dongoran
Salvation by faith is a theological topic that is still being discussed and debated among theologians. The classical debate between Calvinism and Arminianism is still developing from both the point of view of dogmatics and systematic theology. Because the differences that exist make the understanding of salvation also different. In the discussion about salvation often the discussion does not go well, because each stick to the concept of salvation based on dogma. In understanding the systematic theology related to salvation is also influenced by dogma and ignores elements of biblical theology, the concept of salvation by faith written by Paul needs to be reexamined, considering that Paul's Theology is very sharp in reviewing the Theology of Salvation by Faith in Romans. It is very interesting that the line of thought in Romans which can be examined especially regarding salvation by faith. So seeking the truth about salvation by faith in Rome is not a regression in theology. In fact, examining Romans is a very basic step in seeking the truth about salvation by faith. The problem in this research is to find an understanding of salvation by faith based on Romans and what dimensions are in Romans that become the flow of thinking in discussing salvation by faith. The conclusion of this research. The author finds that Paul is very consistent in making God's righteousness the main concept in understanding salvation by faith. And consistency makes God's righteousness the center of the development of salvation by faith into something that is always new.Keselamatan oleh iman adalah merupakan topik teologi yang masih terus dibicarakan dan diperdebatkan di kalangan para teolog. Perdebatan klasik antara Calvinisme dan Arminianisme masih terus berkembang baik dari sudut dogmatika dan juga Teologi Sistimatika. Karena perbedaan yang ada membuat pemahaman tentang keselamatan juga berbeda. Dalam diskusi tentang keselamatan seringkali diskusi menjadi tidak berjalan dengan baik, karena masing-masing bertahan dengan konsep keselamatan yang berdasarkan dogma. Dalam memahami Teologi Sistimatika yang berkaitan dengan keselamatan juga dipengaruhi oleh dogma dan mengabaikan unsur Teologi biblika, Konsep Keselamatan Oleh Iman yang ditulis oleh Paulus perlu dikaji kembali, mengingat Teologi Paulus sangat tajam sekali dalam mengulas Teologi Keselamatan Oleh Iman dalam Surat Roma. Sangat menarik sekali alur berpikir dalam Surat Roma yang dapat diteliti khususnya mengenai keselamatan oleh iman. Sehingga mencari kebenaran tentang keselamatan oleh iman dalam Roma bukanlah sebuah kemunduran di dalam berteologi. Justru meneliti surat Roma adalah langkah yang sangat mendasar dalam mencari kebenaran tentang keselamatan oleh iman. Masalah dalam penelitian ini adalah untuk mencari pengertian mengenai keselamatan oleh iman berdasarkan Surat Roma dan dimensi apa saja yang ada dalam surat Roma yang menjadi alur berpikir dalam membahas keselamatan oleh iman. Kesimpulan dari penelitian ini
因信得救是一个神学话题,至今仍被神学家们讨论和争论。加尔文主义和阿米念主义之间的经典争论仍然从教条主义和系统神学的角度展开。因为存在的差异使得对救赎的理解也不同。在关于救赎的讨论中,讨论往往不顺利,因为每个人都坚持基于教条的救赎概念。在理解与救恩相关的系统神学也受到教条的影响,忽略了圣经神学的元素时,保罗所写的因信得救的概念需要重新审视,因为保罗的神学在回顾罗马书中因信得救的神学时非常尖锐。很有趣的是,罗马书的思路,特别是关于因信得救的思想。因此,在罗马寻求信仰救赎的真理并不是神学的倒退。事实上,查考罗马书是寻求因信得救的真理的一个非常基本的步骤。本研究的问题在于找到一种基于罗马书的对因信得救的理解,以及罗马书中哪些维度成为了讨论因信得救的思路。本研究的结论。作者发现保罗在以神的义为主要概念来理解因信得救的观点上是非常一致的。一致性使神的公义成为因信得救发展的中心,成为一种永远新鲜的东西。Keselamatan oleh iman adalah merupakan topik teologi yang masih terus dibicarakan dan diperdebatkan di kalangan para teologi。加尔文主义是阿民念主义,是阿民念主义,是阿民念主义,是阿民念主义。Karena perbedaan yang ada成员,pemahaman tentang keselamatan juga berbeda。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Dalam memahami Teologi Sistimatika yang berkaitan dengan keselamatan juga dipengaruhi oleh dogma dan mengabaikan unsur Teologi biblika, Konsep keselamatan oleh Iman yang ditulis oleh Paulus perlu dikaji kembali, mengingat Teologi Paulus sangat tajam sekali Dalam mengulas Teologi keselamatan oleh Iman Dalam Surat Roma。Sangat menarik sekali alur berpikir dalam Surat Roma yang dapat diteliti khususnya mengenai keselamatan oleh man。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Justru meneliti surat Roma adalah langkah yang sangat mendasar dalam menacari kebenaran tentenku keselamatan oleh iman。今天,我要告诉你的是,我是在罗马,我是在罗马,我是在罗马,我是在罗马,我是在罗马,我是在罗马,我是在罗马。神的使者,神的使者,神的使者,神的使者,神的使者,神的使者,神的使者。Dan konsistensi menjadikan kebenaran安拉menjadi pusat dari pengembangan keselamatan oleh man menjadi sesuatu yang selalu baru。
{"title":"Keselamatan Oleh Iman Berdasarkan Surat Roma","authors":"William Hermon Beltsazar Dongoran","doi":"10.38189/jan.v2i1.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/jan.v2i1.115","url":null,"abstract":"Salvation by faith is a theological topic that is still being discussed and debated among theologians. The classical debate between Calvinism and Arminianism is still developing from both the point of view of dogmatics and systematic theology. Because the differences that exist make the understanding of salvation also different. In the discussion about salvation often the discussion does not go well, because each stick to the concept of salvation based on dogma. In understanding the systematic theology related to salvation is also influenced by dogma and ignores elements of biblical theology, the concept of salvation by faith written by Paul needs to be reexamined, considering that Paul's Theology is very sharp in reviewing the Theology of Salvation by Faith in Romans. It is very interesting that the line of thought in Romans which can be examined especially regarding salvation by faith. So seeking the truth about salvation by faith in Rome is not a regression in theology. In fact, examining Romans is a very basic step in seeking the truth about salvation by faith. The problem in this research is to find an understanding of salvation by faith based on Romans and what dimensions are in Romans that become the flow of thinking in discussing salvation by faith. The conclusion of this research. The author finds that Paul is very consistent in making God's righteousness the main concept in understanding salvation by faith. And consistency makes God's righteousness the center of the development of salvation by faith into something that is always new.Keselamatan oleh iman adalah merupakan topik teologi yang masih terus dibicarakan dan diperdebatkan di kalangan para teolog. Perdebatan klasik antara Calvinisme dan Arminianisme masih terus berkembang baik dari sudut dogmatika dan juga Teologi Sistimatika. Karena perbedaan yang ada membuat pemahaman tentang keselamatan juga berbeda. Dalam diskusi tentang keselamatan seringkali diskusi menjadi tidak berjalan dengan baik, karena masing-masing bertahan dengan konsep keselamatan yang berdasarkan dogma. Dalam memahami Teologi Sistimatika yang berkaitan dengan keselamatan juga dipengaruhi oleh dogma dan mengabaikan unsur Teologi biblika, Konsep Keselamatan Oleh Iman yang ditulis oleh Paulus perlu dikaji kembali, mengingat Teologi Paulus sangat tajam sekali dalam mengulas Teologi Keselamatan Oleh Iman dalam Surat Roma. Sangat menarik sekali alur berpikir dalam Surat Roma yang dapat diteliti khususnya mengenai keselamatan oleh iman. Sehingga mencari kebenaran tentang keselamatan oleh iman dalam Roma bukanlah sebuah kemunduran di dalam berteologi. Justru meneliti surat Roma adalah langkah yang sangat mendasar dalam mencari kebenaran tentang keselamatan oleh iman. Masalah dalam penelitian ini adalah untuk mencari pengertian mengenai keselamatan oleh iman berdasarkan Surat Roma dan dimensi apa saja yang ada dalam surat Roma yang menjadi alur berpikir dalam membahas keselamatan oleh iman. Kesimpulan dari penelitian ini ","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130581201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Dinamika Pendidikan Agama Kristen pada Masa Pandemi Covid-19: Analisis Kompetensi Pedagogik Yesus dalam Injil Matius Covid-19大流行期间基督教教育的动态:马太福音对耶稣的教导能力分析
Pub Date : 2020-12-31 DOI: 10.38189/JAN.V1I2.72
Victorius Wau
The period of the Covid-19 pandemic is a period of transition for the world, including in the field of education, which is the right of everyone. During the transition period, the government has decided to carry out the online teaching and learning process by using conference calls or social media. This model is now used by almost all educational institutions in Indonesia. In this case, of course, there are striking differences in the teaching and learning process, including with Christian Education. Therefore, the distance learning process of Christian Education can emulate the pedagogical competence of Jesus in Matthew's Gospel to be applied during this pandemic, so that the three educational domains (cognitive, affective and psychomotor) can be achieved properly. The method in writing this paper is descriptive qualitative, observing the book of Matthew and observing the dynamics of education during the pandemic via the internet and direct actions experienced by schools in Indonesia. The conclusion of this paper is that the teacher must imitate Jesus' pedagogy, such as: the teacher must know the character of the student, the teacher must be communicative with structured and creative material, the teacher can use the discovery learning method, the teacher must provide teaching based on the child's needs, and the teacher must continue to teach basic things in a child's life.Masa pandemi Covid-19 adalah masa transisi bagi dunia, termasuk di bidang pendidikan yang adalah hak setiap orang. Di masa transisi, pemerintah telah menetapkan untuk melakukan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring dengan menggunakan conference call atau media sosial. Model ini kini digunakan hampir seluruh lembaga pendidikan di Indonesia. Dalam hal ini tentu ada perbedaan yang mencolok dalam proses KBM, tidak terkecuali dengan Pendidikan Agama Kristen (PAK). Maka dari itu, dalam proses pembelajaran PAK jarak jauh dapat meneladani kompetensi pedagogik Yesus dalam Injil Matius untuk diterapkan di masa pandemi ini, sehingga tiga ranah pendidikan (kognitif, afektif dan psikomotorik) tetap tercapai dengan baik. Metode dalam penulisan karya tulis ini adalah deskriptif kualitatif, mengamati kitab Matius dan pengamatan dinamika pendidikan di masa pandemi lewat internet dan tindakan langsung yang dialami oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Kesimpulan dari karya tulis ini adalah guru harus meneladani pedagogik Yesus, seperti: guru harus mengenal karakter murid, guru harus komunikatif dengan materi yang terstruktur dan kreatif, guru dapat menggunakan metode discovery learning, guru harus memberikan pengajaran berdasarkan kebutuhan anak, dan guru harus tetap mengajarkan hal-hal yang mendasar dalam kehidupan anak.
2019冠状病毒病大流行期间是世界的转型期,包括在教育领域,这是每个人的权利。在过渡期间,政府决定通过电话会议或社交媒体开展在线教学过程。这种模式现在几乎被印尼所有的教育机构所采用。当然,在这种情况下,教与学的过程有显著的不同,包括基督教教育。因此,基督教教育的远程学习过程可以模仿马太福音中耶稣的教学能力,以便在这次大流行中应用,从而适当地实现三个教育领域(认知,情感和精神运动)。撰写本文的方法是描述性定性的,观察马太福音的书,并通过互联网观察大流行期间的教育动态以及印度尼西亚学校所经历的直接行动。本文的结论是,教师必须模仿耶稣的教学法,例如:教师必须了解学生的性格,教师必须与结构化和创造性的材料进行交流,教师可以使用发现学习方法,教师必须根据孩子的需要提供教学,教师必须继续教授孩子生活中的基本事物。2019冠状病毒病大流行新冠肺炎(adalah Masa transisi bagi dunii), termasuk di bidang pendidikan yang adalah haap orang。迪马萨transisi,首席执行官,telah menetapkan untuk melakakan提议kegiatan belajar mengajar (KBM) secara, dengan menggunakan电话会议在一个媒体社会。模型ini基尼digunakan hampir seluruh lembaga pendidikan di印度尼西亚。Dalam hal ini tentu ada perbedaan yang mencolok Dalam proprokbm, tidak terkecuali dengan Pendidikan Agama Kristen (PAK)。Maka dari uni, dalam propropbelajan PAK jarak jauat meneladani kompeteni pedagogik Yesus dalam Injil Matius untuk diterapkan di masa pandemic ini, seingga tiga ranah pendidikan (kognitif, afektif dan psikomotorik) tetap tercapai dengan baik。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】
{"title":"Dinamika Pendidikan Agama Kristen pada Masa Pandemi Covid-19: Analisis Kompetensi Pedagogik Yesus dalam Injil Matius","authors":"Victorius Wau","doi":"10.38189/JAN.V1I2.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/JAN.V1I2.72","url":null,"abstract":"The period of the Covid-19 pandemic is a period of transition for the world, including in the field of education, which is the right of everyone. During the transition period, the government has decided to carry out the online teaching and learning process by using conference calls or social media. This model is now used by almost all educational institutions in Indonesia. In this case, of course, there are striking differences in the teaching and learning process, including with Christian Education. Therefore, the distance learning process of Christian Education can emulate the pedagogical competence of Jesus in Matthew's Gospel to be applied during this pandemic, so that the three educational domains (cognitive, affective and psychomotor) can be achieved properly. The method in writing this paper is descriptive qualitative, observing the book of Matthew and observing the dynamics of education during the pandemic via the internet and direct actions experienced by schools in Indonesia. The conclusion of this paper is that the teacher must imitate Jesus' pedagogy, such as: the teacher must know the character of the student, the teacher must be communicative with structured and creative material, the teacher can use the discovery learning method, the teacher must provide teaching based on the child's needs, and the teacher must continue to teach basic things in a child's life.Masa pandemi Covid-19 adalah masa transisi bagi dunia, termasuk di bidang pendidikan yang adalah hak setiap orang. Di masa transisi, pemerintah telah menetapkan untuk melakukan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring dengan menggunakan conference call atau media sosial. Model ini kini digunakan hampir seluruh lembaga pendidikan di Indonesia. Dalam hal ini tentu ada perbedaan yang mencolok dalam proses KBM, tidak terkecuali dengan Pendidikan Agama Kristen (PAK). Maka dari itu, dalam proses pembelajaran PAK jarak jauh dapat meneladani kompetensi pedagogik Yesus dalam Injil Matius untuk diterapkan di masa pandemi ini, sehingga tiga ranah pendidikan (kognitif, afektif dan psikomotorik) tetap tercapai dengan baik. Metode dalam penulisan karya tulis ini adalah deskriptif kualitatif, mengamati kitab Matius dan pengamatan dinamika pendidikan di masa pandemi lewat internet dan tindakan langsung yang dialami oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Kesimpulan dari karya tulis ini adalah guru harus meneladani pedagogik Yesus, seperti: guru harus mengenal karakter murid, guru harus komunikatif dengan materi yang terstruktur dan kreatif, guru dapat menggunakan metode discovery learning, guru harus memberikan pengajaran berdasarkan kebutuhan anak, dan guru harus tetap mengajarkan hal-hal yang mendasar dalam kehidupan anak.","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133958255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Pola Manajemen Penginjilan Paulus Menurut Kitab Kisah Para Rasul 9-28 根据使徒行传9-28,保罗的传福音管理模式
Pub Date : 2020-12-31 DOI: 10.38189/JAN.V1I2.71
Paulus Purwoto, Asih Rachmani Endang Sumiwi
The ideal evangelism is evangelism that has directed growth, both qualitatively and quantitatively, management is fundamental and absolutely necessary in evangelistic services, so that the running of evangelism services can be coordinated and carried out well. Evangelism management is the process of handling, controlling and directing the work of evangelism by working with others. This study aims to find patterns in Paul's evangelistic management according to the Book of Acts 9-28 from the perspective of modern management science. This study uses a qualitative method with a library research approach and hermeneutics, where the researcher tries to answer the research problem by looking for literary sources that correlate with the research problem. These sources are the study of the text of the Book of Acts 9-28 as well as textbooks, both physical books and e-books, and journals. The conclusion of this research is that there is Paul's evangelistic management pattern in Acts 9-28, namely setting a clear vision, planning evangelism, organizing evangelism, conducting evangelism, and controlling evangelism. Paul's evangelistic management pattern can be used as a pattern for church evangelism today.Penginjilan yang ideal adalah penginjilan yang mengalami pertumbuhan yang terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, olehnya manajemen merupakan hal fundamental dan mutlak diperlukan dalam  pelayanan penginjilan, sehingga berjalannya pelayanan penginjilan  dapat terkoordinir dan terlaksana dengan baik.  Manajemen Penginjilan adalah proses menangani, mengontrol dan mengarahkan pekerjaan penginjilan dengan bekerja sama dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola manajemen penginjilan Paulus menurut Kitab Kisah Rasul 9-28 dalam perspektif ilmu manajemen modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan dan hermeneutika, dimana  peneliti  berusaha menjawab permasalahan penelitian dengan mencari sumber-sumber literatur yang berkorelasi dengan masalah penelitian. Sumber-sumber tersebut adalah kajian teks Kitab Kisah Rasul 9-28 serta buku teks, baik buku fisik maupun e-books, dan jurnal. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pola manajemen penginjilan Paulus dalam Kisah Rasul 9-28 yaitu  penetapan visi yang jelas, perencanaan penginjilan, pengorganisasian penginjilan,   pelaksanaan penginjilan,  dan pengendalian penginjilan. Pola manajemen penginjilan Paulus tersebut dapat dijadikan sebagai pola penginjilan gereja masa kini.
理想的传福音是能引导成长的传福音,无论在质上还是量上,管理都是传福音服务的基础和绝对必要的,这样传福音服务的运作才能得到很好的协调和实施。传福音管理是通过与他人一起工作来处理、控制和指导传福音工作的过程。本研究旨在从现代管理科学的角度,以使徒行传9-28章为依据,找出保罗福音式管理的模式。本研究采用图书馆研究方法和解释学的定性方法,研究者试图通过寻找与研究问题相关的文献来源来回答研究问题。这些资料来源包括对使徒行传9-28节经文的研究,以及教科书,包括实体书、电子书和期刊。本研究的结论是,使徒行传9-28章有保罗的传福音管理模式,即设定清晰的异象,计划传福音,组织传福音,进行传福音,控制传福音。保罗的传福音管理模式可以作为今天教会传福音的模式。彭吉兰yang理想adalah Penginjilan yang mengalami pertumbuhan yang terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, olhnya管理,merupakan hal基本dan mutlak diperlukan dalam pelayanan Penginjilan, sehinga berjalanya pelayanan Penginjilan dapat terkoordinir danterlaksana dengan baik。管理人员彭吉兰adalah处理menangani, mengarahkan pekerjaan彭吉兰dengan bekerja sama dengan oranglain。Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola management penginjilan Paulus menuut Kitab Kisah Rasul 9-28 dalam的观点是现代的管理。peneltian ini menggunakan meititalitan pendekatan penelitan kepustakaan an hermeneutika, dimana penelita berusaha menjawab permasalahan penelitan penengan menacari sumo - sumer literature yang berkorelasan dengan masalah penelitan。夏季-夏季tersebut adalah kajian teks Kitab Kisah Rasul 9-28 serta buku teks, baik buku fisik maupun电子书,丹期刊。彭吉兰,彭吉兰,彭吉兰,彭吉兰,彭吉兰,彭吉兰,彭吉兰,彭吉兰,彭吉兰,彭吉兰。Pola管理人员penginjilan Paulus tersebut dapat dijadikan sebagai Pola penginjilan gereja masa kini。
{"title":"Pola Manajemen Penginjilan Paulus Menurut Kitab Kisah Para Rasul 9-28","authors":"Paulus Purwoto, Asih Rachmani Endang Sumiwi","doi":"10.38189/JAN.V1I2.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.38189/JAN.V1I2.71","url":null,"abstract":"The ideal evangelism is evangelism that has directed growth, both qualitatively and quantitatively, management is fundamental and absolutely necessary in evangelistic services, so that the running of evangelism services can be coordinated and carried out well. Evangelism management is the process of handling, controlling and directing the work of evangelism by working with others. This study aims to find patterns in Paul's evangelistic management according to the Book of Acts 9-28 from the perspective of modern management science. This study uses a qualitative method with a library research approach and hermeneutics, where the researcher tries to answer the research problem by looking for literary sources that correlate with the research problem. These sources are the study of the text of the Book of Acts 9-28 as well as textbooks, both physical books and e-books, and journals. The conclusion of this research is that there is Paul's evangelistic management pattern in Acts 9-28, namely setting a clear vision, planning evangelism, organizing evangelism, conducting evangelism, and controlling evangelism. Paul's evangelistic management pattern can be used as a pattern for church evangelism today.Penginjilan yang ideal adalah penginjilan yang mengalami pertumbuhan yang terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, olehnya manajemen merupakan hal fundamental dan mutlak diperlukan dalam  pelayanan penginjilan, sehingga berjalannya pelayanan penginjilan  dapat terkoordinir dan terlaksana dengan baik.  Manajemen Penginjilan adalah proses menangani, mengontrol dan mengarahkan pekerjaan penginjilan dengan bekerja sama dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola manajemen penginjilan Paulus menurut Kitab Kisah Rasul 9-28 dalam perspektif ilmu manajemen modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan dan hermeneutika, dimana  peneliti  berusaha menjawab permasalahan penelitian dengan mencari sumber-sumber literatur yang berkorelasi dengan masalah penelitian. Sumber-sumber tersebut adalah kajian teks Kitab Kisah Rasul 9-28 serta buku teks, baik buku fisik maupun e-books, dan jurnal. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pola manajemen penginjilan Paulus dalam Kisah Rasul 9-28 yaitu  penetapan visi yang jelas, perencanaan penginjilan, pengorganisasian penginjilan,   pelaksanaan penginjilan,  dan pengendalian penginjilan. Pola manajemen penginjilan Paulus tersebut dapat dijadikan sebagai pola penginjilan gereja masa kini.","PeriodicalId":149837,"journal":{"name":"Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117193117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
期刊
Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1