Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja, dan (2) tanggapan siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran CORE berbantuan Graphic Organizer. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja pada semester genap Tahun Ajaran 2017/2018 sebanyak 30 orang. Data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikumpulkan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan tanggapan siswa dikumpulkan menggunakan angket. Selanjutnya, data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja meningkat dari siklus I, siklus II, hingga siklus III, yaitu 59,29 pada siklus I, 74,55 pada siklus II, dan 78,89 pada siklus III, ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II, hingga siklus III, yaitu 26,67% pada siklus I, 63,33% pada siklus II, dan 80 % pada siklus III. Peningkatan optimal kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus III terjadi karena guru lebih menekankan pada: 1) pertanyaan-pertanyaan pancingan dalam mengidentifikasi permasalahan, 2) menyelesaikan rencana penyelesaian sesuai strategi yang telah disusun dengan benar, 3) pemberian bimbingan dan motivasi kepada siswa, serta 4) pemberian masalah yang dapat memberikan pengalaman belajar lebih banyak. Selain itu, tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran CORE berbantuan graphic organizer tergolong sangat positif dengan skor rata-rata tanggapan siswa 49,03. Kata kunci: model pembelajaran CORE, graphic organizer, kemampuan pemecahan masalah matematika, tanggapanAbstractThis study was aimed to describe: (1) the improvement of students’ mathematical problem solving ability in class VIII B SMP Negeri 5 Singaraja through the application of CORE assisted graphic organizer, and (2) the response of students in class VIII B SMP Negeri 5 Singaraja toward mathematics learning through the implementation of CORE assisted graphic organizer. The type of this research was classroom action research conducted in three cycles. The subjects of research were students in class VIII B SMP Negeri 5 Singaraja on the second semester of academic year 2017/2018 consisted of 30 students. Data of students’ mathematical problem solving ability were collected using mathematical problem solving ability test and students’ response were collected using questionnaire. Furthermore, the collected data were analyzed descriptively. The result showed their score was slightly increased in 1st cycle, 2nd cycle, until 3rd cycle, such as 59,29 on the 1st cycles, 74,55 on the 2nd cycle, and 78,89 on the 3rd cycle. Their achievements also reached high percentage, they were 26,67% on the
本研究旨在描述:(1)SMP Negeri 5 Singaraja的八年级学生解决数学问题的能力增加;(2)SMP SMP SMP学生对五年级学生的反应,通过应用图形宗教组织核心学习模式对数学学习。这种类型的研究是在三个周期内进行的课堂动作研究。研究对象是2018 /2018学年满学期5个新加坡国中八B班的学生,共有30人。学生的数学问题解决能力数据是通过数学问题解决能力测试收集的,学生的回答是通过分数收集的。收集到的数据接下来是描述性的分析。研究结果表明,平均成绩初中八年级学生的数学问题解决能力B 5新加坡国家循环周期的I, II,周期增加到III,这是循环的59.29 I, II, 78.89周期身上74.55 III, ketuntasan循环周期的学生也增加了I, II,到周期循环III,即循环I, 63,33%身上26,67% II, 80%的循环周期三世。最佳解决数学问题的能力增加更强调学生在第三周期,因为老师和一个问题:1)在识别问题,2)编纂完成的策略已经结业证书计划得当,3)向学生给予指导和动机,以及4)礼物能给学习经验更多的问题。此外,学生对学习模式应用核心berbantuan图形组织者的反应属于49.03学生的平均分数是非常积极的回应。关键词:学习模式核心图形组织者,研究解决数学问题的能力,tanggapanAbstractThis是aimed improvement》到描述:(1)学生“mathematical问题解决不在乎在初中班VIII B 5新加坡国家通过《核心辅助图形组织者,应用程序和反应》(2)学生在初中班VIII B 5新加坡国家toward数学学习透过implementation of the CORE辅助图形组织者。这个研究是课堂之类型行动研究conducted在三个cycles。这项研究的题目是初中八年级B班5年级初级学生,2018年第二学期的奖学金是30名学生的奖学金。学生问题解决能力数据通过数学问题解决能力测试和学生反应收集问题问题。进一步,数据分析分析。他们的分数在一圈,第二圈,直到第三圈,如此之快,在第一圈59.29,在第二圈74.55,在第三圈78.89。他们的成就还占据了最高的基座,在第一周期中有26,67%,第二周期有63.33%,第三周期有80%。在第三周期中,最终得分因为教师关注:1)提出可疑问题,2)决策莱斯计划明确明确,3)鼓励学生,4)给予案例研究以促进学习。此外,学生管理委员会的反应在49分03分为正。核心学习模式,图形管理器,数学解决能力问题,响应
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SINGARAJA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE BERBANTUAN GRAPHIC ORGANIZER","authors":"K. Damayanti, I. Astawa, I. .. Hartawan","doi":"10.23887/jppm.v8i1.2843","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jppm.v8i1.2843","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja, dan (2) tanggapan siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran CORE berbantuan Graphic Organizer. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja pada semester genap Tahun Ajaran 2017/2018 sebanyak 30 orang. Data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikumpulkan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika dan tanggapan siswa dikumpulkan menggunakan angket. Selanjutnya, data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Singaraja meningkat dari siklus I, siklus II, hingga siklus III, yaitu 59,29 pada siklus I, 74,55 pada siklus II, dan 78,89 pada siklus III, ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II, hingga siklus III, yaitu 26,67% pada siklus I, 63,33% pada siklus II, dan 80 % pada siklus III. Peningkatan optimal kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus III terjadi karena guru lebih menekankan pada: 1) pertanyaan-pertanyaan pancingan dalam mengidentifikasi permasalahan, 2) menyelesaikan rencana penyelesaian sesuai strategi yang telah disusun dengan benar, 3) pemberian bimbingan dan motivasi kepada siswa, serta 4) pemberian masalah yang dapat memberikan pengalaman belajar lebih banyak. Selain itu, tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran CORE berbantuan graphic organizer tergolong sangat positif dengan skor rata-rata tanggapan siswa 49,03. Kata kunci: model pembelajaran CORE, graphic organizer, kemampuan pemecahan masalah matematika, tanggapanAbstractThis study was aimed to describe: (1) the improvement of students’ mathematical problem solving ability in class VIII B SMP Negeri 5 Singaraja through the application of CORE assisted graphic organizer, and (2) the response of students in class VIII B SMP Negeri 5 Singaraja toward mathematics learning through the implementation of CORE assisted graphic organizer. The type of this research was classroom action research conducted in three cycles. The subjects of research were students in class VIII B SMP Negeri 5 Singaraja on the second semester of academic year 2017/2018 consisted of 30 students. Data of students’ mathematical problem solving ability were collected using mathematical problem solving ability test and students’ response were collected using questionnaire. Furthermore, the collected data were analyzed descriptively. The result showed their score was slightly increased in 1st cycle, 2nd cycle, until 3rd cycle, such as 59,29 on the 1st cycles, 74,55 on the 2nd cycle, and 78,89 on the 3rd cycle. Their achievements also reached high percentage, they were 26,67% on the ","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129698530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran MID (Meaningful Instructional Design) berorientasi mind mapping pada siswa Kelas VII-C SMP N 4 Seririt. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas tiga siklus, yang setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VII-C SMP N 4 Seririt sebanyak 30 orang. Data pemahaman konsep matematika dikumpulkan dengan tes uraian. Semua data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pemahaman konsep matematika siswa padasetiap siklus mampu mencapai nilai KKM 70. Hasil Siklus I mencapai nilai 70,28, Siklus II mencapai 71,11, dan Siklus III mencapai 75,00. Peningkatan pemahaman konsep matematika siswa terjadi karena model pembelajaran MID berorientasi mind mapping memiliki keunggulan yang pada setiap tahapnya memberikan siswa kesempatan untuk menemukan, memahami dan mengerti konsep matematika yang dipelajarinya. Dengan menyelesaikan berbagai permasalahan yang diberikan pada LKS, siswa juga dilatih untuk kesiapan maupun keaktifannya. Hal tersebut disebabkan karena siswa menggunakan pengalaman dan pengetahuan awalnya untuk menerima, memproses, dan menyimpan suatu konsep sehingga lebih bermakna dalam proses belajar mengajar. Di mana hal ini berdampak pada peningkatan pemahaman konsep matematika siswa. Selain itu, respon siswa terhadap penerapan model pemebelajaran MID berorientasi mind mapping dalam pembelajaran matematika tergolong positif dengan rata-rata skor respon sebesar 59,60. Kata-kata kunci :Model pembelajaran MID, mind mapping, pemahaman konsep matematika.
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MID (MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN) BERORIENTASIMIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 4 SERIRIT","authors":"I. Sekarini, I. N. Suparta, I. Astawa","doi":"10.23887/jppm.v7i1.2821","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jppm.v7i1.2821","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran MID (Meaningful Instructional Design) berorientasi mind mapping pada siswa Kelas VII-C SMP N 4 Seririt. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas tiga siklus, yang setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VII-C SMP N 4 Seririt sebanyak 30 orang. Data pemahaman konsep matematika dikumpulkan dengan tes uraian. Semua data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pemahaman konsep matematika siswa padasetiap siklus mampu mencapai nilai KKM 70. Hasil Siklus I mencapai nilai 70,28, Siklus II mencapai 71,11, dan Siklus III mencapai 75,00. Peningkatan pemahaman konsep matematika siswa terjadi karena model pembelajaran MID berorientasi mind mapping memiliki keunggulan yang pada setiap tahapnya memberikan siswa kesempatan untuk menemukan, memahami dan mengerti konsep matematika yang dipelajarinya. Dengan menyelesaikan berbagai permasalahan yang diberikan pada LKS, siswa juga dilatih untuk kesiapan maupun keaktifannya. Hal tersebut disebabkan karena siswa menggunakan pengalaman dan pengetahuan awalnya untuk menerima, memproses, dan menyimpan suatu konsep sehingga lebih bermakna dalam proses belajar mengajar. Di mana hal ini berdampak pada peningkatan pemahaman konsep matematika siswa. Selain itu, respon siswa terhadap penerapan model pemebelajaran MID berorientasi mind mapping dalam pembelajaran matematika tergolong positif dengan rata-rata skor respon sebesar 59,60. Kata-kata kunci :Model pembelajaran MID, mind mapping, pemahaman konsep matematika.","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124328541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yang diterapkan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Keahlian Multimedia SMK Negeri 3 Singaraja tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MM1 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas X MM2 sebagai kelompok kontrol. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test Only Control Group Design.Skor tes pemahaman konsep matematika siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t satu arah dengan taraf signifikansi 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung (5,57566) > ttabel (1,6736). Akibatnya H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang diterapkan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penerapan model Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), pembelajaran konvensional, pemahaman konsep
本研究旨在确定应用项目学习模式(PBP)的学生数学概念的理解是否比传统学习学生的数学概念更好。本研究的学生全部是X班的学生,他们都是2011 /2017年新加坡三年级学生。采集是通过随机抽样技术进行的。本研究的样本是xmm1班的学生作为实验组,xmm2班的学生作为控制组。本研究使用的研究设计是post - Only Control Group Design。学生的数学概念理解测试分数是通过使用一个方向的uj -t来分析的,其重要性为5%。假设测试结果显示,thitung (5.57566) > t图表(6736)。结果,H0被拒绝,H1被接受,这意味着理解应用于项目学习模式(PBP)的学生数学概念比理解遵循传统学习的学生的数学概念要好。因此,基于项目的学习模式的应用对学生理解数学概念有积极的影响。关键词:项目基础学习(PBP)、传统学习、概念理解
{"title":"PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PBP) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA SMK NEGERI 3 SINGARAJA","authors":"I. K. A. Adhiyasa, G. Suweken, I. P. P. Suryawan","doi":"10.23887/jppm.v7i1.2817","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jppm.v7i1.2817","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yang diterapkan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Keahlian Multimedia SMK Negeri 3 Singaraja tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MM1 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas X MM2 sebagai kelompok kontrol. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test Only Control Group Design.Skor tes pemahaman konsep matematika siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t satu arah dengan taraf signifikansi 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung (5,57566) > ttabel (1,6736). Akibatnya H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang diterapkan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penerapan model Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), pembelajaran konvensional, pemahaman konsep","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"249 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121813924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa dengan metode pembelajaran Example Non Example lebih tinggi dari pada prestasi belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah Post Test Only Control Group Desaign. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII (non unggulan) SMP N 6 Singaraja tahun ajaran 2016/2017 dengan jumalh siswa 307 orang yang tersebar ke dalam 10 kelas. Sementara sampel penelitian diplih menggunakan multistage random sampling dan diperoleh dua kelas yaitu kelas VIIB6 sebagai kelas kontrol dan VIIB7 sebagai kelas eksperimen. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar matematika siswa adalah dengan menggunakan tes prestasi belajar berupa tes uraian. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rata-rata skor prestasi belajar matematika untuk kelas eksperimen = 78,727 dan kelas kontrol = 70,818. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t satu ekor, dan diperoleh nilai t-hitung = 2,030 sementara nilai t-tabel= 1,684 (df = 42; = 0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang mengikuti metode pembelajaran Example Non Example berbantuan LKS tidak terstruktur lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa dengan pembelajaran konvensional.Kata kunci : metode pembelajaran Example Non Example, LKS tidak terstruktur, prestasi belajar matematika
本研究的目的是确定用非活化学习方法的学生学习成绩是否高于传统学习中学生的数学成绩。这类研究是Post Test Only Control Group Desaign。这项研究的总体人口是2017年12月16日初中6年级七年级学生,共有307名学生分散在10个教室里。而被试样采用的研究样本是随机抽样,并获得了两个类,即VIIB6类作为控制类,VIIB7作为实验类。用来衡量学生数学成绩的研究工具是用笔试的学习成绩测试来衡量学生的数学成绩。根据这项研究,实验类平均数学成绩为78.727分,控制类为70.818分。假设测试是用一个反面的uj -t进行的,得到t- g值= 2,030而t表值= 1,684 (df = 42;= 0。05)。因此,可以得出结论,遵循辅助不活化实践学习方法的学生学习成绩并不比传统学习成绩高。关键词:不活化学习方法,无结构学习,数学成绩
{"title":"PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 6 SINGARAJA","authors":"L.P.E Ciptawati., I. M. Sugiarta, I. Suarsana","doi":"10.23887/jppm.v7i1.2809","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jppm.v7i1.2809","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa dengan metode pembelajaran Example Non Example lebih tinggi dari pada prestasi belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah Post Test Only Control Group Desaign. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII (non unggulan) SMP N 6 Singaraja tahun ajaran 2016/2017 dengan jumalh siswa 307 orang yang tersebar ke dalam 10 kelas. Sementara sampel penelitian diplih menggunakan multistage random sampling dan diperoleh dua kelas yaitu kelas VIIB6 sebagai kelas kontrol dan VIIB7 sebagai kelas eksperimen. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar matematika siswa adalah dengan menggunakan tes prestasi belajar berupa tes uraian. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rata-rata skor prestasi belajar matematika untuk kelas eksperimen = 78,727 dan kelas kontrol = 70,818. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t satu ekor, dan diperoleh nilai t-hitung = 2,030 sementara nilai t-tabel= 1,684 (df = 42; = 0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang mengikuti metode pembelajaran Example Non Example berbantuan LKS tidak terstruktur lebih tinggi dari pada prestasi belajar siswa dengan pembelajaran konvensional.Kata kunci : metode pembelajaran Example Non Example, LKS tidak terstruktur, prestasi belajar matematika","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129784102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan rancangan media pembelajaran persamaan linier dua variabel; (2) Mendeskripsikan hasil implementasi media pembelajaran menggunakan GeoGebra sebagai media eksplorasi, Lectora Inspire sebagai aplikasi pembuat layout dan latihan soal; (3) Mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan media Pembelajaran persamaan linier dua variabel. Model pengembangan yang digunakan adalah Model ADDIE yang terdiri dari tahap analysis, design, develop, implementation, evaluation. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dapat diterima sebagai media pembelajaran dengan rata-rata skor dari ahli perangkat pembelajaran sebesar 2,70 dengan kriteria valid, dan rata-rata skor dari ahli materi sebesar 2,66 dengan kriteria valid. Rata-rata skor kepraktisan media pembelajaran berdasarkan analisis angket respon siswa sebesar 3,24 dengan kriteria baik dan rata-rata kepraktisan berdasarkan angket respon guru sebesar 3,30 dengan kriteria baik. Persentase skor efektivitas dari kelompok siswa yang dipilih secara random sebesar 93,33% dan telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan dapat diterima sebagai media pembelajaran dan diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada topik bahasan persamaan linier dua variabel baik oleh siswa maupun guru.
{"title":"PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GEOGEBRA UNTUK PEMBELAJARAN PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI SMP","authors":"I. Putra, Sariyasa, I. N. Sukajaya","doi":"10.23887/jppm.v7i1.2808","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jppm.v7i1.2808","url":null,"abstract":"Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan rancangan media pembelajaran persamaan linier dua variabel; (2) Mendeskripsikan hasil implementasi media pembelajaran menggunakan GeoGebra sebagai media eksplorasi, Lectora Inspire sebagai aplikasi pembuat layout dan latihan soal; (3) Mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan media Pembelajaran persamaan linier dua variabel. Model pengembangan yang digunakan adalah Model ADDIE yang terdiri dari tahap analysis, design, develop, implementation, evaluation. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dapat diterima sebagai media pembelajaran dengan rata-rata skor dari ahli perangkat pembelajaran sebesar 2,70 dengan kriteria valid, dan rata-rata skor dari ahli materi sebesar 2,66 dengan kriteria valid. Rata-rata skor kepraktisan media pembelajaran berdasarkan analisis angket respon siswa sebesar 3,24 dengan kriteria baik dan rata-rata kepraktisan berdasarkan angket respon guru sebesar 3,30 dengan kriteria baik. Persentase skor efektivitas dari kelompok siswa yang dipilih secara random sebesar 93,33% dan telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan dapat diterima sebagai media pembelajaran dan diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada topik bahasan persamaan linier dua variabel baik oleh siswa maupun guru.","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114134758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-03DOI: 10.23887/jjpm.v10i1.19980
N.W.A Prastyani, I. Ariawan, I. Suharta
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran RESIK(Realistik Dengan Setting Kooperatif) Berbantuan LKS Terstruktur dan (2) tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran RESIK Berbantuan LKS Terstruktur. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Kediri sebanyak 36 orang siswa pada semester ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Pengumpulan data pemahaman konsep matematika siswa pada penelitian ini menggunakan tes uraian, dan tanggapan siswa dikumpulkan menggunakan angket. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan optimal terjadi pada siklus III dengan rata-rata skor 77,93 dan ketuntasan belajar 83,33%. Peningkatan yang optimal pada siklus III terjadi karena, (1) guru melakukan kegiatan tanya jawab sehingga siswa dapat memberikan alasan atas jawaban yang disampaikan, (2) guru memberikan penjelasan kembali terkait konsep yang belum dipahami oleh siswa, (3) memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan kepada siswa dan memberikan tugas mandiri untuk dikerjakan di rumah agar siswa lebih mudah memahami konsep matematika.(4) Pembelajaran menggunakan masalah kontekstual yang diangkat pada awal pembelajaran. Selain itu tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran RESIK Berbantuan LKS Terstruktur ditinjau dari rata-rata skor tanggapan siswa sebesar 52,55 berada dalam kategori sangat positif. Kata Kunci : pemahaman konsep matematika, model pembelajaran RESIK berbantuan LKS Terstruktur, tanggapan siswa This study is conducted to determine: (1) the improvement of students’ comprehension of math concepts through the implementation of RESIK (Realistic With Cooperative Setting) learning model assisted by Structured LKS and (2) students’ responses toward the implementation of RESIK learning model assisted by Structured LKS. This kind of study is a classroom activity research that conducted in three cycles. The subjects were 36 students of X Mathematics 2 class at SMA Negeri 1 Kediri in the first semester of 2018/2019. The data collection of this study using an essay test, and student responses were collected using a questionnaire. The collected data is analyzed descriptively. The result shows that the significant enhancement arises in third cycle with an average score of 77, 93 and 83.33% completeness of learning. This significant enhancement is arose by several things, (1) teacher conducting a question and answer activity that encourages students to give reasonable argument toward their answer, (2) the teacher retells related concepts that have not been understood by the students, (3) the teacher provides stimulus questions and give individual homework to make the students understand the mathematical concepts better.(4) Learning uses contextual problems that are raised at the beginni
本研究旨在了解:(1)通过采用结构化的实践学习模式(更现实的合作环境)增加学生对数学概念的理解;(2)学生对结构化反馈学习模式的应用的反应。这种类型的研究是在三个周期内进行的课堂动作研究。本研究对象是xmipa 2班的公立高中1年级学生,在2011 /2019学年的畸形学期共有36名学生。学生在本研究中使用分析测试对数学概念的理解数据进行收集,学生的回答使用图表收集。后来收集的数据进行了描述性分析。研究结果显示,在III周期中,平均得分为77.93,学习成绩为83.33%。第三周期的最佳增长是因为,(1)老师进行提问活动,这样学生就可以给出给出答案的理由,(2)老师对学生还不了解的概念进行解释,(3)引导学生的问题,让他们在家里进行个人作业,使学生更容易理解数学的概念。此外,学生对实际辅助LKS辅助学习模式的反应,从学生的平均回答分数为52 - 55的平均水平得到了审查,这是一个非常积极的类别。关键词:数学概念的理解,学习模式彩排berbantuan LKS结构化,学生的回答这个to study is conducted个重大improvement》:(1)学生“comprehension of数学concepts穿过implementation of彩排和合作(现实)学习模型设置辅助:Structured LKS和(2)学生“回嘴toward the implementation of彩排节目学习模型辅助:Structured LKS。这类研究是一种教室活动研究,涉及三轮。这门课的题目是2011 /2019年第一学期的X数学2年级学生。这项研究的数据通过一篇论文被收集,学生责任通过一个问题来收集。数据分析分析。有迹象表明,在第三轮比赛中有效的有效载荷与平均成绩分别为77、93和83.33%的学习完成。这个有意义的困境是由几个事件引起的,(1)教师掩盖一个问题和一个答案,使学生们对他们的答案提出合理的论点,(2)教师的相关观点没有被学生理解,(3)《教师provides刺激个人问题和给家庭作业让《mathematical学生理解concepts更好。(4)学习利用contextual problems that wasn ' at《加法,开始学习的,是学生的平均分数”“回嘴toward the implementation of彩排辅助:Structured LKS 55属于哪种到积极、类别是52。重点词:对数学结构的了解,用结构、学生响应来概述模型的学习
{"title":"PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X MIPA 2 SMA NEGERI 1 KEDIRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK DENGAN SETTING KOOPERATIF BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR","authors":"N.W.A Prastyani, I. Ariawan, I. Suharta","doi":"10.23887/jjpm.v10i1.19980","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jjpm.v10i1.19980","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran RESIK(Realistik Dengan Setting Kooperatif) Berbantuan LKS Terstruktur dan (2) tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran RESIK Berbantuan LKS Terstruktur. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Kediri sebanyak 36 orang siswa pada semester ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Pengumpulan data pemahaman konsep matematika siswa pada penelitian ini menggunakan tes uraian, dan tanggapan siswa dikumpulkan menggunakan angket. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan optimal terjadi pada siklus III dengan rata-rata skor 77,93 dan ketuntasan belajar 83,33%. Peningkatan yang optimal pada siklus III terjadi karena, (1) guru melakukan kegiatan tanya jawab sehingga siswa dapat memberikan alasan atas jawaban yang disampaikan, (2) guru memberikan penjelasan kembali terkait konsep yang belum dipahami oleh siswa, (3) memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan kepada siswa dan memberikan tugas mandiri untuk dikerjakan di rumah agar siswa lebih mudah memahami konsep matematika.(4) Pembelajaran menggunakan masalah kontekstual yang diangkat pada awal pembelajaran. Selain itu tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran RESIK Berbantuan LKS Terstruktur ditinjau dari rata-rata skor tanggapan siswa sebesar 52,55 berada dalam kategori sangat positif. Kata Kunci : pemahaman konsep matematika, model pembelajaran RESIK berbantuan LKS Terstruktur, tanggapan siswa This study is conducted to determine: (1) the improvement of students’ comprehension of math concepts through the implementation of RESIK (Realistic With Cooperative Setting) learning model assisted by Structured LKS and (2) students’ responses toward the implementation of RESIK learning model assisted by Structured LKS. This kind of study is a classroom activity research that conducted in three cycles. The subjects were 36 students of X Mathematics 2 class at SMA Negeri 1 Kediri in the first semester of 2018/2019. The data collection of this study using an essay test, and student responses were collected using a questionnaire. The collected data is analyzed descriptively. The result shows that the significant enhancement arises in third cycle with an average score of 77, 93 and 83.33% completeness of learning. This significant enhancement is arose by several things, (1) teacher conducting a question and answer activity that encourages students to give reasonable argument toward their answer, (2) the teacher retells related concepts that have not been understood by the students, (3) the teacher provides stimulus questions and give individual homework to make the students understand the mathematical concepts better.(4) Learning uses contextual problems that are raised at the beginni","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"344 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134207392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar matematika siswa melalui penerapan ModelARIAS berbantuan geogebra dan mengetahui tanggapan siswa tentang model pembelajaran tersebut. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X BABUD semester genap tahun ajaran 2017/2018, sebanyak 35 orang. Data penelitian ini adalah data prestasi belajar dan tanggapan siswa. Data prestasi belajar matematika siswa diukur menggunakan tes prestasi belajar tipe uraian. Data tanggapan siswa diukur menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tanggapan siswa terhadap model pembelajaran ARIAS berbantuan geogebra dalam kategori positif. Rata-rata nilai tes prestasi belajar matematika pada siklus I sebesar 54,28 dengan persentase siswa di atas KKM sebesar 22,85%, kemudian pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata nilai tes prestasi belajar matematika menjadi 64,28, dengan persentase siswa di atas KKM sebesar 62,85%. Pada siklus III terjadi peningkatan rata-rata nilai tes prestasi belajar matematika menjadi 75,71 dengan persentase siswa di atas KKM sebesar 82,85%. Hal tersebut terjadi karena langkah–langkah pada model ARIAS yakni yakni (1) Assurance, membangkitkan rasa percaya diri dan memotivasi siswa. (2) Relevance,menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (3) Interest, dalam tahap ini siswa diajak memelihara ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dan melakukan eksplorasi konsep yang mereka pelajari dengan bantuan media geogebra. (4) Assessment, menguji sejauh mana siswa memahami konsep yang telah dipelajari. (5) Satisfaction,memberikan penguatan dan penghargaan bagi siswa. Kata kunci:ARIAS, prestasi belajar, software geogebra,tanggapan siswa,.
本研究旨在提高学生数学学习成绩是描述通过应用ModelARIAS berbantuan geogebra并回应学生了解学习模式。课堂行动研究包括三个周期,每个周期由计划、执行、ober升、评估和反思组成。研究对象是X高中生上课学期BABUD偶数2017/2018学年,共有35人。这是研究数据学习成绩,学生的回答。学生的数学成绩成绩数据是用描述能力测试来衡量的。学生的回答数据是用数字测量的。所获得的数据是描述性的分析。学生对学习模式的反应研究的结果显示平均ARIAS berbantuan geogebra积极的范畴。平均考试成绩大周期我学数学的成就54.28 m以上的学生比例高达22,85%,然后在II周期平均考试成绩学习数学成就64.28增加,m以上的学生比例高达62,85%。在第三周期平均增加考试成绩与上述百分比学生学数学成就75.71 m 82,85%大小。这是因为——一步一步在阿里亚斯(即模型(1)保障部,唤醒和激励学生的自信。(2) Relevance,传达学习目标和利益在日常生活中学习的材料。(3)利益,在这阶段,学生们做一顿培养学生对学习的兴趣和探索借助媒体geogebra所学到的概念。(4)评估,测试学生在多大程度上理解所学的概念。(5) Satisfaction,为学生提供强化和赞赏。关键词:ARIAS,学习成就,geogebra软件,学生的回答。
{"title":"PENINGKATAN PRESTASI BELAJARMATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN GEOGEBRA","authors":"I. Indrawan, N. Parwati, I. P. P. Suryawan","doi":"10.23887/jppm.v7i1.2820","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jppm.v7i1.2820","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar matematika siswa melalui penerapan ModelARIAS berbantuan geogebra dan mengetahui tanggapan siswa tentang model pembelajaran tersebut. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, obervasi dan evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X BABUD semester genap tahun ajaran 2017/2018, sebanyak 35 orang. Data penelitian ini adalah data prestasi belajar dan tanggapan siswa. Data prestasi belajar matematika siswa diukur menggunakan tes prestasi belajar tipe uraian. Data tanggapan siswa diukur menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tanggapan siswa terhadap model pembelajaran ARIAS berbantuan geogebra dalam kategori positif. Rata-rata nilai tes prestasi belajar matematika pada siklus I sebesar 54,28 dengan persentase siswa di atas KKM sebesar 22,85%, kemudian pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata nilai tes prestasi belajar matematika menjadi 64,28, dengan persentase siswa di atas KKM sebesar 62,85%. Pada siklus III terjadi peningkatan rata-rata nilai tes prestasi belajar matematika menjadi 75,71 dengan persentase siswa di atas KKM sebesar 82,85%. Hal tersebut terjadi karena langkah–langkah pada model ARIAS yakni yakni (1) Assurance, membangkitkan rasa percaya diri dan memotivasi siswa. (2) Relevance,menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (3) Interest, dalam tahap ini siswa diajak memelihara ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dan melakukan eksplorasi konsep yang mereka pelajari dengan bantuan media geogebra. (4) Assessment, menguji sejauh mana siswa memahami konsep yang telah dipelajari. (5) Satisfaction,memberikan penguatan dan penghargaan bagi siswa. Kata kunci:ARIAS, prestasi belajar, software geogebra,tanggapan siswa,.","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116049554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakPenelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep matematika siswadan mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran MEAs berbantuan masalah open ended. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 1 Baturiti sebanyak 34 siswa pada semester ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Data pemahaman konsep matematika siswa diukur menggunakan tes pemahaman konsep berbentuk uraian. Data tanggapan siswa diukur menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pemahaman konsep tiap siklusnya, yaitu 66,20; 69,70; 75,20 dengan ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan tiap siklusnya, yaitu 38,24%; 52,94%; 67,65% . Peningkatan ini tercapai karena adanya pengkolaborasian antara pembelajaran MEAs dengan masalah open ended yang membantu siswa mengembangkan kreatifitas dalam mengekpresikan ide ataupun gagasannya yang akan menjadikan peningkatan pemahamankonsep siswa optimal. Selain itu siswa merepon positif penerapan model eliciting activities (MEAs)berbantuan masalah open ended.Kata-kata Kunci:MEAs,open ended, pemahaman konsep matematika, tanggapan siswaAbstractThis study aimed to describe the increase in understanding of students' mathematical concepts and to know student responses through the application of model eliciting activities (MEAs) assisted by open ended problems. This type of research used classroom action research conducted in three cycles. The subjects of this study were 34 students of class X IPA 3 SMA Negeri 1 Baturiti in the odd semester of Academic Year 2018/2019. Data understanding of students' mathematical concepts was measured using concept comprehension tests in the form of descriptions. Student response data was measured using a questionnaire. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed that average value of understanding concepts from cycle to cycle in a row, namely 66.2, 69.70, 75.20 with an students' mastery learning had increased from cycle to cycle respectively, namely 38.24%, 52.94%, 67.65%. This increase was achieved because of the collaboration between MEAs learning with open ended problems that helped students develop their creativity in expressing their ideas ehich would improving students’ understanding concepts optimally. In addition, students responded positively to model eliciting activities (MEAs) with the help of open ended problems. Key words: MEAs, open ended, concept understanding, student responses
本研究旨在描述学生对数学概念理解程度的增加,并了解学生对开放式学习的反应。这种类型的研究是在三个周期内进行的课堂动作研究。本研究对象是SMA Negeri 1 Baturiti X IPA 3班的学生,共有34名学生在奇怪的学期学年2018/2019。学生的数学概念理解数据是用描述形式的概念理解测试来测量的。学生的回答数据是用数字测量的。所获得的数据是描述性的分析。研究结果表明,每个周期的平均理解值是66.20;69,70;75.20随着学生补习率的增加,每个周期增加了38.24%;52,94%;67,65%。这一增长是由于MEAs学习与开放内境问题的合作,这些开放内境问题帮助学生培养创造力,表达想法或想法,从而提高学生的最佳理解。此外,学生对开放式问题的eliciting activities模型的积极应用进行了反应。关键词:MEAs,开放式的,对数学概念的理解,学生对这个学生的学生反应这是一种利用教室动作研究在三轮进行的类型。这项研究的题目是34名科研三年级高中生对学生数学概念的了解数据显示,他们使用的是在形式的描述中进行综合测试。学生责任使用问题进行审查。分析结果出来了。结果表明,从骑自行车到骑自行车的平均概念比从骑自行车到骑自行车的平均知识要高,namely 66.2.7,75.20学生学习从骑自行车到骑自行车,namely 24.24%, 58.94%, 67.65%。这一增长成就了这一增长,因为在公开研究问题的基础上,帮助学生以坚定的信念为榜样,从而促进学生的乐观认识。另外,学生在开放问题的帮助下,对淘汰行为模型有积极的反应。关键字:我是开放的,概念理解的,学生责任
{"title":"PENERAPAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) BERBANTUAN MASALAH OPEN ENDEDUNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA","authors":"L. K. dewi, I. .. Hartawan, I. Astawa","doi":"10.23887/jppm.v8i2.2851","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jppm.v8i2.2851","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep matematika siswadan mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran MEAs berbantuan masalah open ended. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 1 Baturiti sebanyak 34 siswa pada semester ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Data pemahaman konsep matematika siswa diukur menggunakan tes pemahaman konsep berbentuk uraian. Data tanggapan siswa diukur menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pemahaman konsep tiap siklusnya, yaitu 66,20; 69,70; 75,20 dengan ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan tiap siklusnya, yaitu 38,24%; 52,94%; 67,65% . Peningkatan ini tercapai karena adanya pengkolaborasian antara pembelajaran MEAs dengan masalah open ended yang membantu siswa mengembangkan kreatifitas dalam mengekpresikan ide ataupun gagasannya yang akan menjadikan peningkatan pemahamankonsep siswa optimal. Selain itu siswa merepon positif penerapan model eliciting activities (MEAs)berbantuan masalah open ended.Kata-kata Kunci:MEAs,open ended, pemahaman konsep matematika, tanggapan siswaAbstractThis study aimed to describe the increase in understanding of students' mathematical concepts and to know student responses through the application of model eliciting activities (MEAs) assisted by open ended problems. This type of research used classroom action research conducted in three cycles. The subjects of this study were 34 students of class X IPA 3 SMA Negeri 1 Baturiti in the odd semester of Academic Year 2018/2019. Data understanding of students' mathematical concepts was measured using concept comprehension tests in the form of descriptions. Student response data was measured using a questionnaire. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed that average value of understanding concepts from cycle to cycle in a row, namely 66.2, 69.70, 75.20 with an students' mastery learning had increased from cycle to cycle respectively, namely 38.24%, 52.94%, 67.65%. This increase was achieved because of the collaboration between MEAs learning with open ended problems that helped students develop their creativity in expressing their ideas ehich would improving students’ understanding concepts optimally. In addition, students responded positively to model eliciting activities (MEAs) with the help of open ended problems. Key words: MEAs, open ended, concept understanding, student responses","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132201739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui penerapan strategi pembelajaran RTE berbantuan kartu kerja. Penelitian ini adalah Penelitia Tindakan Kelas yang melibatkan subjek sebanyak 38 orang siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Singaraja pada semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi serta refleksi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan tes. Keseluruhan data ini selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meningkat. Rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada refleksi awal yaitu 38,33 pada siklus I rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika meningkat menjadi 48,65 meningkat lagi menjadi 65,2 pada siklus II dan meningkat menjadi 78,2 pada siklus III. Peningkatan tercapai setelah siswa melalui tahapan-tahapan pembelajaran dari penerapan strategi pembelajaran RTE berbantuan kartu kerja dengan beberapa penyempurnaan pada tindakan pembelajaran. Kata kunci:Strategi Pembelajaran RTE, Kemampuan Pemecahan Masalah, Kartu Kerja
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 SINGARAJA MELALUI PENERAPAN STRATEGIROTATING TRIO EXCANGE (RTE) BERBANTUAN KARTU KERJA","authors":"S. P. Wangi, I. Suharta, I. N. Gita","doi":"10.23887/jppm.v7i1.2816","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jppm.v7i1.2816","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui penerapan strategi pembelajaran RTE berbantuan kartu kerja. Penelitian ini adalah Penelitia Tindakan Kelas yang melibatkan subjek sebanyak 38 orang siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Singaraja pada semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi serta refleksi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan tes. Keseluruhan data ini selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meningkat. Rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada refleksi awal yaitu 38,33 pada siklus I rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika meningkat menjadi 48,65 meningkat lagi menjadi 65,2 pada siklus II dan meningkat menjadi 78,2 pada siklus III. Peningkatan tercapai setelah siswa melalui tahapan-tahapan pembelajaran dari penerapan strategi pembelajaran RTE berbantuan kartu kerja dengan beberapa penyempurnaan pada tindakan pembelajaran. Kata kunci:Strategi Pembelajaran RTE, Kemampuan Pemecahan Masalah, Kartu Kerja","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116927570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) berbantuan mind map terhadap pemahaman konsep matematika siswa pada kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja tahun ajaran 2016/2017. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja sebanyak 316 orang siswa. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling yang sebelumnya telah dilakukan uji kesetaraan menggunakan uji ANAVA satu jalur sehingga sebanyak 2 kelas terpilih sebagai sampel dengan ukuran sampel 70 siswa yaitu kelas VIII B8 dan VIII B7. Penelitian ini merupakan penelitian semu dengan desain penelitian menggunakan post-test only control group. Data pemahaman konsep matematika siswa diperoleh melalui tes uraian. Hasil penelitian data diperoleh rata-rata skor pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen adalah 42,675 sedangkan pada kelas kontrol adalah 31,933. Selanjutnya, data tersebut di analisis menggunakan uji U Mann-Whitney yang dikonversi ke Z karena sampel yang besar sehingga berdistribusi normal dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis menunjukkan nilai |Ztabel(1,645)|< |Zhitung(-2,8623|. Dengan demikian H0 ditolak sehingga, pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CORE berbantuan mind map lebih baik dari pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CORE berbantuan mind map berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja.Kata kunci: mind map, model pembelajaran CORE, kemampuan pemahaman konsep matematika.
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE BERBANTUAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SINGARAJA","authors":"A.A.A.S Pramayudi, N. Mertasari, I. Y. Hartawan","doi":"10.23887/jppm.v7i1.2811","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jppm.v7i1.2811","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) berbantuan mind map terhadap pemahaman konsep matematika siswa pada kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja tahun ajaran 2016/2017. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja sebanyak 316 orang siswa. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling yang sebelumnya telah dilakukan uji kesetaraan menggunakan uji ANAVA satu jalur sehingga sebanyak 2 kelas terpilih sebagai sampel dengan ukuran sampel 70 siswa yaitu kelas VIII B8 dan VIII B7. Penelitian ini merupakan penelitian semu dengan desain penelitian menggunakan post-test only control group. Data pemahaman konsep matematika siswa diperoleh melalui tes uraian. Hasil penelitian data diperoleh rata-rata skor pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen adalah 42,675 sedangkan pada kelas kontrol adalah 31,933. Selanjutnya, data tersebut di analisis menggunakan uji U Mann-Whitney yang dikonversi ke Z karena sampel yang besar sehingga berdistribusi normal dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis menunjukkan nilai |Ztabel(1,645)|< |Zhitung(-2,8623|. Dengan demikian H0 ditolak sehingga, pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CORE berbantuan mind map lebih baik dari pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CORE berbantuan mind map berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja.Kata kunci: mind map, model pembelajaran CORE, kemampuan pemahaman konsep matematika.","PeriodicalId":163701,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133323566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}